11
OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI Posted on December 12, 2010 by herodessolution OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI A. Konsep Dasar Otitis Media Kronik 1. 1. 1. Pengertian Otitis media kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah secara terus –menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah (Syamsuhidajat,1997). 1. Penyebab Penyebab terjadinya otitis media kronik adalah biasanya terjadi sebagai lanjutan otitis media akuta karena : 1. Otitis media akut yang tidak mendapat pengobatan pada stadium dini 2. Pengobatan otitis media akut yang tidak adekuat 3. Virulensi kuman yang tinggi 4. Daya tahan tubuh yang rendah 5. Adanya infeksi fokal di daerah hidung dan faring Kuman penyebabnya adalah : 1. Streptococcus. 2. Stapilococcus. 3. Diplococcus pneumonie. 4. Hemopilus influens. 5. 3. Jenis Otitis Media Otitis Media Otitis media supuratif Otitis media non Supuratif

OPERASI RADIKAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MEDICALOMSKKOLESTEATOMATHTSURGERY

Citation preview

Page 1: OPERASI RADIKAL

OPERASI RADIKAL   MASTOIDEKTOMI

Posted on December 12, 2010 by herodessolution

OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI

A. Konsep Dasar Otitis Media Kronik

1.1. 1. Pengertian

Otitis media kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah  secara terus –menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah (Syamsuhidajat,1997).

1. Penyebab

Penyebab terjadinya otitis media kronik adalah biasanya terjadi sebagai lanjutan otitis media akuta karena :

1. Otitis media akut yang tidak mendapat pengobatan pada stadium  dini2. Pengobatan otitis media akut yang tidak adekuat3. Virulensi kuman yang tinggi4. Daya tahan tubuh yang rendah5. Adanya infeksi fokal di daerah hidung dan faring

Kuman penyebabnya adalah :

1. Streptococcus.2. Stapilococcus.3. Diplococcus pneumonie.4. Hemopilus influens.5. 3. Jenis Otitis Media

Otitis Media

Otitis media supuratif                                                           Otitis media non Supuratif

(Otitis media serosa)

Otitis media akut (OMA)                                                     Otitis media serosa akut

(lebih 2 bulan)

 

Otitis media supuratip kronis Otitis media serosa kronis

Page 2: OPERASI RADIKAL

(OMSK) (Glue ear)

1. a. Otitis Media Kronik Benigna

Otitis media kronik benigna dapat hilang timbul, di mana dalam perjalanan penyakitnya ada masa sembuh. Biasanya kambuh lagi bila ada infeksi hidung atau infeksi dari luar melalui perforasi pada membran timpani (misalnya sehabis berenang). Komplikasi yang serius jarang terjadi. Kecuali apabila tidak mendapat pengobatan yang adekuat, maka proses peradangan akan meuas dan keluhan akan bertambah

Pada anamnesis didapatkan :

1)        keluhan penderita tidak berat

2)        Tidak ada rasa nyeri di belakang telinga

3)        Sekret yang keluar tidak banyak dan tidak berbau busuk

Pada pemeriksaan didapatkan :

1)      Sekret tidak banyak dan tidak begitu berbau busuk

2)      Gangguan pendengaran tidak berat

3)      Perforasi membaran timpani sentral dan mukosa tidak menebal

Penatalaksanaan :

1)      Konservatif

2)      Operatif

Konservatif :

1)   Pembersihan secret di liang telinga (toilet local, “drainage”) merupakan hal yang penting untuk pengobatan ottitis media kronik

Ada beberapa cara untuk membersihkan secret :

1. Dengan menggunakan kapas lidi. Tindakan ini dianjurkan sesering-seringnya dila ada otore. Dapat diajarkan kepada penderita atau orang tua penderita.

2. “Displacement methode” dapat dengan menggunakan larutan hydrogen peroksida (H2O2) 3%, karena adanya gas O2 yang ditimbulkan

3. Bila mungkin secret dihisap secara hati-hati dengan menggunakan jarum kecil plastik, misalnya jarum BWG no. 16 dan 18 yang ujungnya diberi kateter nelaton yang kecil atau karet pentil.

2)   Pengobatan Lokal

Page 3: OPERASI RADIKAL

Diberikan antibiotik tetes telinga. Pemberian antibiotik tetes telinga tidak ada gunanya bila masih ada otore yang produktif. Oleh karena itu pemberian antibiotik local dianjurkan setelah dilakukan toilet local. Harus diterangkan terlebih dahulu cara pemakaian H2O2 3% ke dalam telinga yang sakit kemudian bersihkan dengan kapas lidi baru, setelah itu masukkan antibiotik tetes telinga dengan cara kepala dimiringkan dan tragus ditekan tekan supaya obat tetes masuk ke dalam

3)   Antibiotika yang adekuat oral atau parenteral. Ini diberikan apabila ada eksaserbasi akut yang didahului oleh infeksi hidung atau faring

Operatif :

Tindakan operatif dilakukan bila terdapat fokal infeksi yang mungkin dijumpai seperti tonsillitis kronik, sinusitis dan lain-lain

Jenis-jenis Tindakan Operatif

1)      Miringoplasty atau Timpanopalsty

Operasi ini dianjurkan apabila

Infeksi sudah tenang Tidak ada komplikasi Sekret tidak produktif lagi dalam waktu lama (1-3 bulan) Tidak terdapat tuli saraf yang berat

Miringoplasty adalah operasi semata-mata melakukan rekonstruksi membaran timpani yang telah dirusak

2)      Timpanoplasty adalah operasi eksplorasi pada seluruh bagian telinga tengah, yaitu membran timpani, tulang-tulang pendengaran kavum mastoideum, tuba eustachii, dan kedua jendela labirin. Semua jaringan yang sakit dibuang, ditetapkan kembali fungsi yang terganggu dan dilakukan rekonstruksi pada bagia-bagian yang rusak

3)      Mastoidektomi

1. b. Otitis Media Kronik Maligna

Otitis media kronik maligna timbul secara progresif dan berlangsung lebih cepat dimana dalam perjalanan penyakitnya tidak ada masa sembuh. Komplikasi yang serius sering terjadi apabila tidak mendapat pengobatan yang adekuat sehingga proses peradangan akan meuas dan keluhan akan bertambah

 

Ciri-ciri Khas Otitis Media Kronik Maligna :

1)         Sifatnya yang progresif dan destruktif

Page 4: OPERASI RADIKAL

2)         Dalam perjalanan penyakitnya boleh dikatakan tidak ada masa sembuh walaupun tidak ada infeksi hidung atau faring

3)         Biasanya disertai komplikasi yang ringan sampai berat seperti secret nanah, secret yang berbau busuk, labirintitis meningitis, kelumpuhan nervus fasialis, abses otak.

Dalam anamnesis keluhan penderita adalah:

1)      Telinganya tidak pernah sembuh

2)      Keluar nanah dari telinga terus-menerus dan berbau busuk

3)      Pendengaran banyak berkurang

4)      Pernah sakit di belakang telinga dan nyeri kepala yang berat

5)      Pembengkakan di belakangtelinga

6)      Mulut mencong dan sebagainya

Pada pemeriksaan didapatkan :

1)      Sekret banyak dan berbau busuk

2)      Ada kolesteatom, jaringan granulasi, polip, dan lain-lain

3)      Perforasi “atic” atau marginal pada membaran timpani

4)      Gangguan pendengaran derajat sedang sampai berat

5)      Beberapa komplikasi seperti yang disebutkan di atas

Penatalaksanaan :

Umumnya dilakukan pembedahan yaitu mastoidektomi radikal. Bila ada komplikasi abses retroaurikuler dan penderita jauh dari rumah sakit, maka harus dilakukan insisi sementara untuk drainage.

 

1. c. Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)

Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah  (Syamsuhidajat, 1997).

1. 4. Patofisiologi

Page 5: OPERASI RADIKAL

O M S K

Maligna                                                           Benigna

Degeneratif                                                                    Metaplastik

 

1. Granulasi di liang telinga luar                        Tengah (di epitimpanum).2. Terdapat perforasi pada marginal/atik.          Terlihat kolesteatom pada telinga3. Berasal dari dalam telinga tengah.                 Sekret berbentuk nanah dan4. Polip                                                               Berbau khas (aroma kolesteatiom)

 

Otore = pus pada MAE

(kental/busuk)

Gangguan berkomunikasi Cemas

Pendengaran menurun

 

Perubahan persepsi / sensori

5. Pemeriksaan

1.1. a. Anamnesis

Keluhan utama dapat berupa :

1)      Gangguan pendengaran/pekak.

Bila ada keluhan gangguan pendengaran, perlu ditanyakan :

a)     Apakah keluhan tsb. pada satu telinga atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah secara bertahap dan sudah berapa lamanya.

b)     Apakah ada riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik atau pemekaian obat ototoksik sebelumnya.

c)     Apakah sebelumnya pernah menderita penyakit infeksi virus seperti parotitis, influensa berat dan meningitis.

d)    Apakah gangguan pendengaran ini diderita sejak bayi , atau pada tempat yang bising atau pada tenpat yang tenang.

Page 6: OPERASI RADIKAL

2)      Suara berdenging/berdengung (tinitus)

a)     Keluhan telinga berbunyi dapat berupa suara berdengung atau berdenging yang dirasakan di kepala atau di telinga, pada satu sisi atau kedua telinga.

b)     Apakah tinitus ini menyertai gangguan pendengaran.

3)      Rasa pusing yang berputar (vertigo).

Dapat sebagai keluhan gangguan keseimbangan dan rasa ingin jatuh.

a)     Apakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien berbaring dan timbul lagi bila bangun dnegan gerakan cepat.

b)     Apakah keluhan vertigo ini disertai mual, muntah, rasa penuh di telinga dan telinga berdenging yang mungkin kelainannya terdapat di labirin atau disertai keluhan neurologis seperti disentri, gangguan penglihatan yang mungkin letak kelainannya di sentral. Kadang-kadang keluhan vertigo akan timbul bila ada kekakuan pergerakan otot-oto leher. Penyakit DM, hipertensi, arteriosklerosis, penyakit jantung, anemia, kanker, sifilis, dapat menimbulkan keluhan vertigo dan tinitus.

4)      Rasa nyeri di dalam telinga (Otalgia)

a)     Apakah pada telinga kiri/kanan dan sudah berapa lama.

b)     Nyeri alihan ke telinga dapat berasal dari rasa nyeri gigi, sendi mulut, tonsil, atau tulang servikal karena telinga di sarafi oleh saraf sensoris yang berasal dari organ-organ tersebut.

5)      Keluar cairan dari telinga (otore)

a)     Apakah sekret keluar dari satu atau kedua telinga, disertai rasa sakit atau tidak dan sudah berapa lama.

b)     Sekret yang sedikit biasanya berasal dari infeksi telinga luar dan sekret yang banyak dan bersifat mukoid umumnya berasal dari teklinga tengah. Bila berbau busuk menandakan adanya kolesteatom. Bila bercampur darah harus dicurigai adanya infeksi akut yang berat atau tumor. Bila cairan yang keluar seperti air jernih harus waspada adanya cairan liquor serebrospinal.

b. Tes audiometrik.

Merupakan pemeriksaan fungsi untuk mengetahui sensitivitas (mampu mendengar suara) dan perbedaan kata-kata (kemampuan membedakan bunyi kata-kata), dilaksanakan dnegan bantuan audiometrik.

Tujuan :

1)      Menentukan apakah seseorang tidak mendengar.

2)      Untuk mengetahui tingkatan kehilangan pendengaran.

Page 7: OPERASI RADIKAL

3)      Tingkat kemampuan menangkap pembicaraan.

4)      Mengethaui sumber penyebab gangguan pada telinga media (gangguan konduktif) dari telinga tengah (sistem neurologi).

Pendengaran dapat didintifikasikan pada saat nol desibel naik sebelum seseorang mendengar suara frekuensi yang spesifik. Bunyi pada tik nol terdengar oleh orang yang pendengarannya normal. Sampai ke-20 db dianggap dalam tingakt normal.

1. 6. Terapi OMSK

Tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang-ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain di sebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu :

1. Adanya  perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah berhubungan dengan dunia luar.

2. Terdapat sumber infeksi di laring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal.3. Sudah terbentuk jarin..gan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid.4. Gizi dan higiene yang kurang.

Prinsip terapi OMSK tipe maligna adalah pembedahan, yaitu mastoidektomi. Jadi, bila terdapat OMSK tipe maligna maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan.

Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi (sederhana atau radikal).

Tujuan operasi ini untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki. Kerugian operasi ini adalah  pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol supaya tidak terjadi infeksi kembali. Pendengaran berkurang sekali sehingga dapat menghambat pendidikan atau karier pasien.

Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada rongga operasi serta membuat meatal-plasty yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat anatomi, yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar.

1. 7. Tindakan Pembedahan

Timpanoplasti dengan pendekatan Ganda (Combined Approach Tympanoplasty)

Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus OMSK tipe maligna atau OMSK tipe benigna dnegan jaringan granulasi yang luas. Tujuan opeasi ini untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik matoidektomi radikal (tampa meruntuhkan dinding posterior liang telinga.

Membersihkan kolesteatom dan jaringan granulasi di kavum timpani di kerjakan melalui 2 jalan  (combined approach) yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan

Page 8: OPERASI RADIKAL

timpanotomi posterior. Tehnik operasi ini pada OMSK tipe maligna belum disepakati oleh para ahli karena sering terjadi kambuhnya kolesteatoma kembali.

B. Asuhan Keperawatan

Fokus Pengkajian :

Data Subyektif :

Tanda-tanda dan gejala utama infeksi ekstrena dan media adalah neyeri serta hilangnya pendengaran. Data harus disertai pernyataan mengenai mulai serangan, lamanya, tingakt nyerinya. Rasa nyeri timbul karena adanya tekanan kepada kulit dinding saluran yang sangat sensitif dan kepada membran timpani oleh cairan getah radang yang terbentuk didalam telinga tengah. Saluran eksterna yang penuh dan cairan di telinga tengah mengganggu lewatnya gelombang suara, hal ini menyebabkan pendengaran berkurang.

Penderita dengan infeksi telinga perlu ditanya apakah ia mengerti tentang cara pencegahannya.

Data Obyektif :

Telinga eksterna dilihat apakah ada cairan yang keluar dan bila ada harus diterangkan. Palpasi pada telinga luar menimbulkan nyeri pada otitis eksterna dan media.

Pengkajian dari saluran luar dan gedang telinga (membran timpani). Gendang telinga sangat penting dalam pengkajian telinga, karena merupakan jendela untuk melihat proses penyakit pada telinga tengah. Membran timpani yang normal memperlihatkan warna yang sangat jelas, terlihat ke abu-abuan. Terletak pada membran atau terlihat batas-batasnya. Untuk visulaisasi telinga luar dan gendang telinga harus digunakan otoskop.

Bagian yang masuk ke telinga disebut speculum (corong) dan dengan ini gendang telinga dapat terlihat, untuk pengkajian yang lebih cermat perlu dipakai kaca pembesar. Otoskop dipakai oleh orang yang terlatih, termasuk para perawat.

 

DAFTAR    PUSTAKA

Dunna, D.I. Et al. 1995. Medical  Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach 2 nd Edition : WB Sauders.

Makalah Kuliah THT. Tidak  dipublikasikan

Rothrock, C. J. 2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.

Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.

Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 1998. Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI : Jakarta