53
OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI SMP NEGERI 5 BONTANG Oleh : LISTYA ALVARINA, S.Pd NDH : 18 PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN

MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI SMP NEGERI 5

BONTANG

Oleh :

LISTYA ALVARINA, S.Pd

NDH : 18

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

ii

Page 3: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

iii

Page 4: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

iv

Daftar Isi

Lembar Persetujuan ………………………………………………………………………..… ii

Lembar Pengesahan ……………………………….………..……………………………….. iii

Daftar Isi ………………………………………………………………………..…………… iv

Daftar Tabel ………………………………………………………………………...………. vii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….………… 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………….… 1

1.2. Tujuan Aktualisasi ………………………………………………………………...… 2

1.3. Manfaat Aktualisasi …………………………………………………………………. 2

1.4. Ruang Lingkup …………………………………………………………………….... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI …………………………………………….... 4

2.1. Profil SMP Negeri 5 Bontang ………………………………………………………... 4

2.2. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Bontang …………………………………………..…… 4

BAB III LANDASAN TEORI ……………………………………………………………… 10

3.1. Konsep Dasar Nilai ANEKA ……………………………………………………….. 10

3.1.1. Akuntabilitas ………………………………………………………..………….. 10

3.1.2. Nasionalisme …………………………………………………………………… 11

3.1.3. Etika Publik ………………………………………………………….…………. 12

3.1.4. Komitmen Mutu …………………………………………………….………….. 14

3.1.5. Anti Korupsi ……………………………………………………………...…….. 14

3.2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ………………………………...………… 16

3.2.1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) …………………………………..….. 16

3.2.2. Whole of Government (WoG) ………………………………………………….. 17

3.2.3. Pelayanan Publik …………………………………………………..…………… 18

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ……………………………………….…………. 19

Page 5: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

v

4.1. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………… 19

4.2. Pemilihan Isu ……………………………………………………….……………… 19

4.3. Rancangan Aktualisasi …………………………...………………………………… 20

4.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………………………………..……. 21

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI

5.1. Mengumpulkan Data Dukung Seperti Catatan-catatan Administrasi yang Ada ……. 28

5.2. Merancang Google Form dan Menentukan Item-item Data yang Perlu Diinput …… 28

5.3. Melakukan Sosialisasi Penggunaan dan Pengisian Google Form ……….………….. 30

5.4. Menerapkan Pencatatan Tersebut dalam Kegiatan BK ……………………….…….. 35

5.5. Membuat rekapan kegiatan setiap bulan ……………………………………...…….. 37

BAB VI PENUTUP ………………………………………………...……………………….. 39

6.1. Kesimpulan ……………………………………………..………………………….. 39

6.2. Saran ……………………………………………………………………..…………. 39

6.3. Role Model ………………………………………………………………...……….. 40

LAMPIRAN

Page 6: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo SMP Negeri 5 Bontang ........................................................................... 4

Gambar 2.2. Foto Bagian Depan SMP Negeri 5 Bontang .................................................... 4

Gambar 2.3. Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Bontang .................................................... 8

Gambar 5.1. Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK .................. 29

Gambar 5.2. Pengumpulan data mengenai administrasi BK yang tersedia di sekolah ....... 30

Gambar 5.3. Memilah item data yang akan diinput dalam google form ............................ 31

Gambar 5.4. Mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan google form

dari guru TIK di sekolah ..................................................................................................... 32

Gambar 5.5. Inovasi pencatatan manual menjadi digital .................................................... 32

Gambar 5.6. Bagian dari item google form ........................................................................ 34

Gambar 5.7. Kegiatan Sosialisasi ....................................................................................... 35

Gambar 5.8. Share link google yang siap isi ...................................................................... 36

Gambar 5.9. Pengisian google form oleh semua guru BK ................................................. 37

Gambar 5.10. Proses perekapan data yang telah dientri ..................................................... 38

Page 7: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Metode USG untuk Skala Prioritas ............................................................................. 20

Tabel 2. Rancangan Aktualisasi ................................................................................................ 22

Tabel 3. Jadwal Rancangan Aktualisasi .................................................................................... 21

Page 8: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia, negara yang terkenal akan kekayaannya dalam hal sumber daya alam yang

melimpah, jumlah penduduk yang tinggi, sejarah yang sangat kaya akan perjuangan dan

hal lainnya. Namun kekayaan itu tidak diimbangi dengan pengelolaan yang benar sehingga

Indonesia masih menjadi negara yang cukup tertinggal dibandingkan negara lainnya di era

revolusi industri 4.0. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan

secara umum dan perguruan tinggi secara khususnya harus bersikap profesional,

berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun partai, serta

menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.

Menurut Undang- Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru di mana masa kegiatan berlangsung secara

on-off-on kampus. Kegiatan on kampus berlangsung di P3KDOD LAN Samarinda dengan

pemaparan materi dan pola untuk menginternalisasi nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Kegiatan off

kampus melakukan aktualisasi yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap

kegiatan yang sudah direncanakan pada masing-masing instansi.

Pola ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina peserta agar lebih

memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA. Maka setiap CPNS yang

mengikuti pelatihan dasar (latsar) wajib menghabituasikan nilai-nilai yang sudah diberikan

pada saat latsar. Habituasi yang dilakukan di masing-masing intansi bertujuan untuk

membiasakan ASN melakukan proses aktualisasi diri terhadap berbagai materi yang

diterima saat proses latsar.

SMP Negeri 5 Bontang sebagai salah satu sekolah di Kota Bontang, Provinsi

Kalimantan Timur memiliki visi “Menghasilkan Peserta Didik yang Cerdas, Tangguh,

Religius, Berkarakter Nyata, dan Peduli Lingkungan ( CETAR BERNYALI)” memerlukan

pendidik atau ASN yang berkualitas dan berkompeten untuk mempersiapkan peserta didik

agar mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Guna merealisasikan

visi ini, maka diperlukan pendidik atau ASN yang bekualitas dan berkompetensi dengan

Page 9: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

2

penguasaan teknologi dan komunikasi yang baik untuk mempersiapkan peserta didik agar

mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selama ini berdasarkan pengamatan yang ada di SMP Negeri 5 Bontang ada beberapa

hal yang perlu ditingkatkan oleh ASN sehingga tujuan yang diharapkan organisasi tercapai.

Beberapa isu yang berkembang di lingkungan kerja berikut ini perlu ditingkatkan dan

dioptimalisasi. Isu yang diangkat penulis yaitu Belum optimalnya pencatatan konseling di

SMP Negeri 5 Bontang.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang menulis laksanakan di SMP

Negeri 5 Bontang adalah :

1. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung jawab dan

integritas terhadap apa yang dikerjakan

2. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam kegiatan pendidik sehingga bekerja atas

dasar semangat nilai-nilai pancasila

3. Mengaktualisasikan nilai etika publik dalam kegiatan pendidik sehingga menciptakan

lingkungan sekolah yang harmonis dan kondusif

4. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu dalam kegiatan pendidik sehingga sehingga

mewujudkan pelayanan publik yang prima

5. Mengaktualisasikan nilai anti korupsi dalam

6. Mampu bersikap solutif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan

dilingkungan kerja berdasarkan Manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole Of

Government.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini yaitu :

1. Bagi Guru BK

Page 10: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

3

Guru BK diharapkan mampu tertib melaksanakan administrasi serta mampu

merespon masalah anak dengan cepat dan responsif.

2. Bagi Instansi

Diharapkan dapat membantu mewujudkan visi dan misi sekolah serta membantu

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMP Negeri 5 Bontang

3. Bagi Peserta Didik

Diharapkan dapat membantu menyelasaikan permasalah siswa secara cepat

dan responsive sehingga mencegah kemungkinan permasalahan menjadi lebih

berkembang dan menyebabkan prestasi maupun minat belajar menurun.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini yaitu pelaksanaan dilakukan mulai dari

tanggal 11 Oktober 2019 sampai dengan 18 November 2019 di lingkungan tempat kerja

yaitu SMP Negeri 5 Kota Bontang, dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

akuntabilitas, nasionalisme, etika, publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta

mengimplementasikan peran sebagai calon ASN dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di

tempat kerja.

Page 11: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil SMP Negeri 5 Bontang

Dasar Hukum Pembentukan Sekolah

Gambar 2.1

Logo SMP Negeri 5 Bontang

Gambar 3.2

Gambar 2.2 Foto Bagian Depan SMP Negeri 5 Bontang

(Sumber: Dokumentasi SMP Negeri 5 Bontang oleh Penulis, 2019)

Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Bontang

NPSN : 30401807

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : No. 271 Tahun 2003

Tanggal SK

Pendirian

: 2003-07-18

Page 12: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

5

Akreditasi : 024/BAP-SM/HK/XI/2017

Alamat : Jl. Pupuk Raya, Kelurahan Belimbing

Bontang Barat, Kota Bontang

e-mail

Website

:

:

[email protected]

http://www.smpn5btg.sch.id

2.2 Visi dan Misi SMP Negeri 5 Bontang

a. Visi SMP Negeri 5 Bontang

”Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan serta

menyediakan sarana dan prasarana untuk menjadikan warga sekolah yang cerdas,

tangguh, religius, berkarakter nyata dan Peduli Lingkungan ( CETAR

BERNYALI)”

b. Misi SMP Negeri 5 Bontang

1) Mengembangkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang

akademis maupun non akademis dengan berwawasan lingkungan sehingga

mampu bersaing secara global.

2) Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem nilai agama dan

budaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Menciptakan sistem informasi manajemen berbasis komputer, ujian berbasis

komputer, dan pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

4) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib, dan budaya

kerja.

5) Menumbuhkan budaya gemar membaca dengan program literasi yang didukung

perpustakaan yang lengkap dan berkualitas.

6) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman, tentram,

damai, tertib, disiplin, sehat, kekeluargaan, dan penuh tanggung jawab.

7) Menjalin hubungan yang harmonis antar warga sekolah dan antara sekolah

dengan wali murid, masyarakat, instansi, dan lembaga terkait dalam rangka

pencapaian sekolah yang optimal.

8) Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya manusia dan sarana prasarana

yang ada di sekolah dan mensinergikan seluruh potensi tersebut guna

mewujudkan visi sekolah secara optimal.

Page 13: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

6

9) Mengedepankan pendidikan karakter dengan meningkatkan budi pekerti serta

meningkatkan jiwa nasionalisme yang kuat dan bermartabat.

10) Melaksanakan program pengembangan sekolah ramah sosial dan ramah

lingkungan.

11) Membudayakan perilaku peduli terhadap lingkungan dan sesama berlandaskan

semangat kebersamaan dan sikap saling menghargai.

c. Tujuan

1) Menghasilkan lulusan yang lebih beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa

2) Menghasilkan lulusan yang mencintai almamaternya dan peduli kepada

lingkungannya

3) Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, baik dalam melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dunia kerja

4) Menghasilkan lulusan yang terampil berbahasa Inggris dan menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi informasi dengan baik

5) Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter yang nyata dan memiliki sikap

dan budi pekerti yang baik.

d. Nilai Organisasi SMP Negeri 5 Bontang

Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SMP Negeri 5

Bontang adalah mengikuti nilai-nilai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

yaitu:

1. Integritas

Integritas adalah keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.

2. Kreatif dan Inovatif

Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang

berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,

metode, atau alat).

3. Inisiatif

Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang

dituntut dari pekerjaan.

4. Pembelajar

Page 14: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

7

Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.

5. Terlibat Aktif

Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

6. Tanpa Pamrih

Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.

Page 15: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

8

1.3 Struktur SMP Negeri 5 Bontang

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Bontang

1.4 Job Description

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer,

administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM).

2. Komite Sekolah

Membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam rangka

mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas.

3. Kepala Urusan Tata Usaha

Menyusun program tata usaha sekolah, mengurus administrasi ketenagaan

dan siswa, membina dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah,

menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian

data/statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6, membuat

laporan kegiatan tata usaha.

4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal

pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi, kriteria kenaikan/ketidaknaikan/kelulusan,

mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba akademis, dan MGMP.

WAKA KESISWAAN

Rizky Alfian R., S.Pd

Page 16: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

9

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan

pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa

teladan/penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat

laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan

pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran,

dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali

siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi

terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.

2.3 Tugas Jabatan Peserta LATSAR

Tugas guru dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang

petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang dituangkan ke

dalam sasaran kerja pegawai (SKP), di antaranya :

a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran

c. Menganalisis hasil pembelajaran

d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.

Page 17: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

10

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan pola baru, menuntut setiap peserta Diklat

Prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi

ANEKA. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan

melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan, setiap peserta harus

menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada

pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di tempat

tugas.

Terdapat lima rangakain kegiatan pembelajaran aktualisasi yang harus dilaksanakan oleh

setiap peserta Diklat Prajabatan, yaitu : 1) merancang aktualisasi nilai dasar profesi PNS, 2)

mempresentasikan rancangan aktualisasi, 3) mengaktualisasikan niali dasar di tempat tugas

atau tempat magang, 4) melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar, 5) mempresentasikan

laporan aktualisasi nilai dasar, 5) mempersentasikan laporan aktualisasi, dan 6) menyusun

rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.

1. Nilai Dasar ANEKA

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (LAN, 2015).

Akuntabilitas sering disamakan dengan Responsibiltas namun pada pakteknya berbeda.

Responsibilitas sendiri adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.

Page 18: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

11

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS

dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel maka diperlukan adanya nilai-nilai

dasar yaitu :

1. Kepemimpinan

2. Transparansi

3. Integritas

4. Tanggung Jawab (Integritas)

5. Keadilan

6. Kepercayaan

7. Keseimbangan

8. Kejelasan

9. Konsistensi

B. Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang

mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik yang merebut kemerdekaan atau

Page 19: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

12

mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun

lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Dalam arti sempit nasionalisme adalah suatu

sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa

cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan

agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai

bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui

persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;

menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

C. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus

dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam kaitannya

denganpelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik

dalam rangka menjalankan tanggung jawabpelayanan publik (LAN, 2015:6). Kode etik adalah

aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya

hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).

Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus

dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh

oleh sekelompok profesional tertentu.

Page 20: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

13

Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni

sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang

sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,

dan efisien;

a. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

c. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri

atau untuk orang lain;

d. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

e. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

Definisi dan lingkup etika public merupakan refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Page 21: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

14

Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan untuk

mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas yang terdiri dari

akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan integritas publik (LAN,

2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik

yang beretika.

D. Komitmen Mutu

Komitnen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi kepada

kualitas hasil. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan

kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction). Apalagi dikaitkan

dengan tiga fungsi utama pegawai ASN sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal

10, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu

bangsa, maka dalam implementasi fungsi tersebut pegawai ASN harus menunjukkan perilaku

yang komitmen terhadap mutu, bukan sekedar menggugurkan kewajiban formal atau

menjalankan rutinitas pelayanan.

Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :

1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa

menimbulkan pemborosan;

3. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individuterhadap produk

atau jasa.

E. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk

merugikan keuangan dan perkonomian negara, singkatnya adalah tindakan menentang

terhadap adanya korupsi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-

Page 22: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

15

undang No 20 Tahun 2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:

kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasa, perbuatan curang, penggelapan dalam

jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut :

a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi

tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan

menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai

keuntungan sesaat;

b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu

pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non

materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika

mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;

e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam

bentuk apapun;

h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah

ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan

saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

Page 23: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

16

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

A. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara, berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN bertugas sebagai

berikut: Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Memberikan pelayanan public yang

professional dan berkualitas, dan Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap PNS

diberikan Hak PNS yang diatur dalam UU ASN yaitu sebagai berikut : Gaji,tunjangan dan

fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan dan pengembangan

kompetensi. Sedangkan kewajiban dari pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah

sebagai berikut :

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 24: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

17

5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang

sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan;

6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif,

dan efisien;

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau

untuk orang lain;

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai

ASN.

3.2 Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) dapat dipahami sebagai suatu model pendekatan

integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit

dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:

tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor

yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh

pendekatan WoG di antaranya adalah Pelayanan yang bersifat administratif, Pelayanan jasa

dan Pelayanan barang.

Page 25: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

18

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang

terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar yaitu Koordinasi, Integrasi,

Sinkronisasi; dan Simplifikasi.

3.3 Pelayanan Publik

Pelayan publik merupakan satu di antara tiga fungsi Aapartur Sipil Negara (ASN). Oleh

sebab itu, pelayanan publik menjadi tolok ukur yang paling nyata oleh masyarakat karena ia

berhubungan langsung dengan mereka.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara

dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelengara pelayanan publik. Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara

adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat

dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :

partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah efektif dan efisien,

aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

Page 26: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

19

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Dalam mengidentifikasikan isu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti

kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu,

dilakukan penilaian prioritas masalah yang paling mendesak. Untuk menentukan prioritas

masalah dapat menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG

merupakan alat yang digunakan untuk untuk menyusun urutan prioritas yang penting,

serius, dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memilii total skor tertinggi

merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth

diuraikan sebagai berikut :

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang

tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang

menyebabkan isu tadi.

b. Seriousness

Apabila masalah tidak ditangani maka timbul masalah lain yang lebih

serius.eberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul

dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat

yang menimbulkan masalah-masalah lain jika penyebab utama isu tidak dipecahkan.

c. Growth

Kemungkinan isu untuk berkembang dikaitkan dengan masalah penyebab yang

akan semakin memburuk jika isu dibiarkan.

4.2 Pemilihan Isu

Dalam menentukan isu prioritas yang akan diangkat penulis menggunakan metode USG

yaitu melihat dari sudut pandang Urgency (U) yaitu seberapa mendesak suatu isu dibahas,

dianalisis, dan ditindaklanjuti, Seriousness (S) yaitu seberapa sesrius suatu isi harus dibahas

dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan, dan Growth (G) yaitu seberapa besar kemungkinan

memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Page 27: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

20

Berikut ini adalah penilaian isu yang berkembang dengan metode USG untuk skala

penilaian dari 1 sampai 5 dimana 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, dan 1 =

sangat kecil

Tabel 1. Metode USG untuk Skala Prioritas

No Identifikasi Isu U S G Total

1 Belum optimalnya pencatatan kasus di SMP

Negeri 5 Bontang

4 4 5 13

2 Kurang disiplin siswa di SMP Negeri 5

Bontang

3 4 5 10

3 Kurangnya pengetahuan anak mengenai

kecerdasan majemuk dan cara belajar sesuai

dengan gaya belajar

3 3 3 9

Dari penilaian isu pada tabel di atas didapatkan isu yang sangat membutuhkan

pemecahan masalah adalah isu nomor 1 yaitu belum optimalnya pencatatan konseling

di SMP Negeri 5 Bontang.

Gagasan pemecahan isu yang akan penulis lakukan adalah Melakukan Pembuatan

Buku Catatan Administrasi Konseling dengan Menggunakan Google Form di SMP

Negeri 5 Bontang, yang dirincikan ke dalam 5 kegiatan yaitu :

1. Mengumpulkan data dukung seperti catatan-catatan administrasi yang ada.

2. Merancang item data yang akan diinput

3. Melakukan sosialisasi penggunaan google form dalam pencatatan konseling

4. Menerapkan pencatatan tersebut dalam kegiatan konseling

5. Membuat rekapan kegiatan setiap bulan

4.3 Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Listya Alvarina

NIP : 199304052019032027

NDH : 18

Page 28: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

21

Unit Kerja : SMP Negeri 5 Bontang

Identifikasi Isu : Form Catatan Kasus Konseling

Gagasan : Pembuatan Buku Catatan Kasus dengan Menggunakan Google Form

di SMP Negeri 5 Bontang

Page 29: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

22

Tabel 2.Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : SMP Negeri 5 Bontang

Identifikasi Isu : Form Catatan Kasus Konseling

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Pencatatan Administrasi Konseling di SMP Negeri 5 Bontang

Gagasan Pemecahan

Isu

: Pembuatan Buku Catatan Kasus dengan Menggunakan Google Form di SMP Negeri 5 Bontang

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan dengan Nilai ANEKA Keterkaitan terhadap Visi

dan Misi Sekolah

1. Mengumpulkan

data dukung

seperti catatan-

catatan

administrasi

yang ada.

1. Penyampaian ide

kepada mentor yang

juga sebagai pimpinan

dan koordinator BK

terkait pembuatan

google form

2. Mengumpulkan data

mengenai administrasi

BK yang ada di

sekolah

Dokumentasi

buku catatan

administrasi

manual

sebelumnya

✓ Akuntabilitas :

• Mendokumentasikan data dukung

dari administrasi sebelumnya

✓ Nasionalisme

Melakukan koordinasi dan

komunikasi sekaligus membangun

keakraban antar sesama sesuai

dengan “Sila ke-3’

✓ Etika Publik

Memperoleh data yang ada dengan

izin dari koordinator BK.

✓ Komitmen Mutu

• Melakukan pengambilan data

dengan cermat

✓ Anti Korupsi

Terbentuknya warga

sekolah yang sadar akan

jati dirinya dan mampu

bekerja secara cerdas

dengan menjadikan iptek

sebagai kebudayaannya

sehingga mampu

meningkatkan prestasi di

bidang akademik maupun

non-akademik dari

tingkat kabupaten/kota,

tingkat provinsi, dan

tingkat nasional

Page 30: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

23

Mengembalikan data tersebut ke

tempat penyimpanan awal tanpa

ada yang rusak atau hilang

2. Merancang

google form dan

menentukan

item-item data

yang perlu

diinput

1. Menyampaikan hasil

rancangan kepada

koordinator BK

2. Mengumpulkan

informasi terkait cara

pembuatan dan

penggunaan google

form dari guru TIK di

sekolah serta membuat

google form

Rancangan awal

google form

✓ Akuntabilitas :

• Menyampaikan rancangan dasar

kepada koordinator BK sebagai

salah satu bagian dari

akuntabilitas yakni perencanaan

awal yang matang,

✓ Nasionalisme

Menggunakan Bahasa Indonesia

dalam berkomunikasi sebagai

bentuk pengamalan “sila ke 3”

✓ Etika Publik

Menerima dengan baik masukan

dan koreksi yang membangun.

✓ Komitmen Mutu

• Membuat inovasi pencatatan dari

manual ke digital

✓ Anti Korupsi

Melakukan pengisian data dengan

jujur

3. Melakukan

sosialisasi

penggunaan dan

1. Menyampaikan

rencana pelaksanaan

diskusi kepada rekan

kerja

• Dokumentasi

Sosialisasi

✓ Akuntabilitas

Menyampaikan sosialisasi dengan

sebenar-benarnya.

✓ Nasionalisme

Page 31: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

24

pengisian google

form

2. Memaparkan hasil

rancangan dan cara

pengisian form

3. Melakukan review,

masukan dan

perbaikan

Memberi kesempatan dan

menerima masukan dan saran

kepada rekan kerja agar terjadi

kesepakatan bersama, perwujudan

“sila ke-4”

✓ Etika Publik

• Menyampaikan sosialisasi

dengan Bahasa yang sopan dan

santun

• Berterimakasih kepada rekan

sejawat yang menyempatkan

waktu untuk hadir

✓ Komitmen Mutu

Dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu guru BK ke

depannya.

✓ Anti Korupsi

Tidak meminta dana apapun dari

sekolah

4. Menerapkan

pencatatan

tersebut dalam

kegiatan BK

✓ Menyiapkan dan

share link form

yang siap isi

✓ Melaksanakan

kegiatan

pengisian form

secara online

Form yang siap

digunakan

✓ Akuntabilitas

Menginput kegiatan sesuai dengan

kenyataan di lapangan.

✓ Nasionalisme

Mencatat dengan adil tanpa

membedakan status siswa

Page 32: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

25

✓ Etika Publik

Menginput pencatatan dengan

menggunakan Bahasa Indonesia

sebagai penerapan sila ke-3

✓ Komitmen Mutu

Menyiapkan form pencatatan yang

tetap menjunjung kode etik profesi

BK dalam menjaga kerahasiaan

klien

✓ Anti Korupsi

Tidak memanipulasi pengisian

data

5. Membuat

rekapan kegiatan

setiap bulan

✓ Mengolah hasil

data yang telah di

entri.

Laporan yang

telah direkap

✓ Akuntabilitas

Menyampaikan laporan secara

transparan.

✓ Nasionalisme

Membuat laporan menggunakan

Bahasa Indonesia, penerapan butir

pancasila sila “sila ke-3”

✓ Etika Publik

Menyampaikan laporan dengan

bahasa yang sopan

✓ Komitmen Mutu

Page 33: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

26

Membuat laporan sesuai

pencapaian target dan dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan

mutu guru BK ke depannya.

✓ Anti Korupsi

Menggunakan fasilitas sekolah

berupa printer dan kertas

secukupnya sesuai kebutuhan

laporan.

Page 34: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

27

4.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

N

O.

KEGIATAN

Bulan

Oktober November

11 14 1

5

1

6

1

7

1

8

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

8

2

9

3

0

3

1

1 4 5 6 7 8 1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

18

1 Mengumpulkan data

dukung seperti catatan-

catatan administrasi yang

ada

2 Merancang google form

dan menentukan item-item

data yang perlu diinput

3 Melakukan sosialisasi

penggunaan dan pengisian

google form

4 Menerapkan pencatatan

tersebut dalam kegiatan

BK

5 Membuat rekapan

kegiatan setiap bulan

Page 35: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

28

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nilai-nilai dasar ASN yang diperoleh ketika menjalani masa habituasi telah

diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi dilaksanakan terhitung mulai

tanggal 11 Oktober sampai 18 November 2019. Mengangkat judul Optimalisasi Pencatatan

Konseling Menggunakan Google Form di SMP Negeri 5 Bontang yang terdiri dari 5 kegiatan,

bukti, dan hasil/ output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut diuraikan sebagai berikut.

A. Mengumpulkan data dukung seperti catatan-catatan administrasi yang ada

Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 5 Bontang pada minggu pertama. Pengumpulan

data ini bertujuan untuk meminta izin, menyamakan persepsi, dan sebagai dasar pembuatan

oogle form.

Tahapan kegiatan pertama yaitu penyampaian ide kepada mentor dan koordinator BK

yang juga sebagai pimpinan terkait pembuatan google form pada tanggal 14 – 15 Oktober

2019 di ruang kepala sekolah dan ruang BK. Koordinasi dan komunikasi dilakukan dengan

terbuka dan menggunakan bahasa yang santun untuk membangun keakraban antar sesama

sesuai dengan “Sila ke-3’, hal ini merupakan penerapan dari nilai Nasionalisme. Hasil/

Output yang dihasilkan dari tahapan awal ini yaitu rancangan awal google form serta item-

item yang perlu di ganti maupun di tambahkan.

Page 36: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

29

Gambar 5.1 Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK

Analisis dampak nilai ANEKA : jika tidak melakukan koordinasi dan komunikasi

sebelum kegiatan maka akan berpotensi menyebabkan timbulnya kesalahpahaman dan

mengganggu jalannya kegiatan aktualisasi.

Tahapan kedua yaitu mengumpulkan data mengenai administrasi BK yang tersedia di

sekolah. Tahapan ini bertujuan agar memilah item data yang akan dimasukkan ke dalam

gogle form sehingga item-item utama yang ada di Buku Kasus tetap sesuai dengan aturan.

Untuk mendapatkan data tersebut, sebelumnya penulis meminta izin kepada koordinator

BK sebagai penerapan Etika Publik. Untuk menjaga Komitmen Mutu, pengambilan data

dilakukan dengan cermat, kemudian data-data tersebut di dokumentasikan sebagai

perwujudan Akuntabilitas.

Setelah semua data didapatkan buku-buku tersebut dikembalikan ke tempat semula

tanpa kurang ataupun rusak, hal ini dilakukan sebagai pencerminan nilai Anti Korupsi

dalam menjalankan tugas.

Page 37: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

30

Gambar 5.2 Pengumpulan data mengenai administrasi BK yang tersedia di sekolah

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak dilaksanakan, maka akan gagal menerapkan

nilai-nilai ANEKA, karena empat dari lima nilai ANEKA diterapkan di tahapan ini.

Hasil/ Output dari kedua kegiatan di atas adalah dokumentasi buku catatan administrasi

manual sebelumnya yang merupakan dasar pembuatan google form.

B. Merancang item data yang akan diinput

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan dan dilaksanakan tanggal 17-25 Oktober 2019.

Tahap pertama yaitu menyampaikan hasil rancangan kepada koordinator BK, penyampaian

ini dilakukan untuk mematangkan rencana awal yang merupakan bagian dari nilai

Akuntabilitas. Kegiatan ini merupakan dasar dalam pembuatan google form, karena Item-

item data yang akan diinput merupakan informasi data yg diperlukan BK di sekolah serta

disesuaikan dengan fasilitas google form yang tersedia. Ada beberapa item data yang

dikurangi dan ditambahkan dalam proses ini. Item yang dikurangi yaitu kolom tanda tangan

karena tidak tersedia fitur tersebut dalam google form. Pencerminan nilai Etika Publik

terlihat ketika diskusi dengan koordinator BK, dalam ide awal kolom tanda tangan akan

diganti menjadi NISN, tetapi setelah berdiskusi dengan koordinator BK diterima masukan

dan koreksi untuk mengganti menjadi NIS, karena lebih mudah diingat dan hampir semua

siswa di SMP Negeri 5 Bontang hafal NIS masing-masing. Sedangkan item yang di

Page 38: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

31

tambahkan yaitu ‘bukti pelanggaran’ dan ‘dokumentasi tindak lanjut’ yang bisa diisi

dengan mengupload foto, video, rekaman suara, dan file/ dokumen. Dengan

ditambahkannya item ini diharapkan pengisian dilakukan dengan jujur sesuai keadaan di

lapangan dan dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk dokumentasi sehingga

memperkuat nilai Anti Korupsi.

Gambar 5.3 Memilah item data yang akan diinput dalam google form

Analisis dampak nilai ANEKA : tanpa penyampaian rancangan dan diskusi dengan

koordinator, item-item data yang diinput bisa jadi kurang sesuai dengan kebutuhan BK di

sekolah.

Hasil/ Output dari kegiatan ini yaitu item-item data yang akan dimasukkan dalam

google form.

Tahap kedua yaitu mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan

google form dari guru TIK di sekolah serts membuat google form, hal ini dirasa perlu untuk

meminimalisir masalah pada form yang akan di share. Komunikasi dilakukan dengan

menggunakan Bahasa Indonesia yang merupakan pengamalan sila ke-3 dalam Pancasila

sebagai wujud nilai Nasionalisme.

Page 39: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

32

Gambar 5.4 mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan google

form dari guru TIK di sekolah

Analisis dampak nilai ANEKA : jika informasi kurang, proses pengerjaan akan

memakan waktu yang lebih lama dan penerima form akan menghadapi kendala saat proses

pengisian.

Setelah tahap pertama dan kedua dilewati, maka google form siap dibuat. Hasil form

yang dibuat di tahap ketiga ini merupakan perwujudan Komitmen Mutu yang dilakukan

dengan membuat inovasi dimana awalnya pencatatan dilakukan secara manual di buku

besar, menjadi online dan bisa dilakukan melalui handphone masing-masing. Diharapkan

dengan adanya pencatatan melalui google form ini akan mempermudah dan mempercepat

pekerjaan guru BK di SMP Negeri 5 Bontang.

Gambar 5.5 inovasi dimana pencatatan manual menjadi digital

Page 40: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

33

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak dilakukan inovasi maka akan monoton,

proses pencatatan saat ada kasus akan terhambat jika buku kasus BK sedang dipakai rekan

sejawat.

Hasil/ output dari kegiatan ini berupa google form yang siap di share dan diisi.

C. Melakukan sosialisasi penggunaan dan pengisian google form

Dalam perencanaan kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28-30 Oktober 2019, tahap

pertama kegiatan ini yaitu menyampaikan rencana pelaksanaan diskusi kepada rekan kerja,

dilakukan secara lisan karena ditujukan hanya kepada tiga orang guru BK yang ada di

sekolah. Sosialisasi ini dilakukan tanpa meminta dana apapun dari sekolah sebagai bentuk

Anti Korupsi yang diterapkan.

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan maka sosialisasi tidak akan dapat

berjalan.

Hasil/ output dari kegiatan ini yaitu kesepakatan pelaksanaan kegiatan antar guru BK.

Tahap kedua yaitu memaparkan hasil rancangan serta cara pengisian form.

Penyampaian sosialisasi dilaksanakan dengan Bahasa yang sopan dan santun serta tidak

lupa berterimakasih kepada rekan sejawat yang telah menyempatkan waktu untuk hadir

disela kesibukan mereka sebagai bentuk penerapan Etika Publik. Sosialisasi yang

disampaikan dengan sebenar-benarnya sesuai dengan keadaan di lapangan dalam

sosialisasi ini merupakan perwujudan dari nilai Akuntabilitas. Nilai Komitmen Mutu

tercermin pada tujuan pembuatan google form. Peserta sosialisasi diberikan pemahaman

bahwa pada dasarnya tujuan pembuatan form adalah agar mempermudah, mempercepat,

menghasilkan pencatatan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat

meningkatkan mutu guru BK ke depannya. Dibuatnya form yang bisa diisi secara online

yang dapat diisi melalui handphone masing-masing akan membuat guru BK lebih mudah

Page 41: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

34

mencari riwayat kasus siswa dan akan lebih mudah menentukan jenis bimbingan maupun

konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa baik individu, kelompok, maupun sekolah

karena terdapat persentase kasus yang berguna untuk melihat tingkatan kasus yang terjadi

SMP Negeri 5 Bontang. Proses pencatatan pun akan semakin cepat karena bisa langsung

mengisi saat kasus terjadi dan dapat ditambahkan bukti berupa foto, video, rekaman suara,

serta dokumen agar pencatatan yang dihasilkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Gambar 5.6 bagian dari item google form

Analisis dampak nilai ANEKA : jika Etika Publik tidak diterapkan maka tidak terjalin

hubungan baik dengan para guru BK lainnya. Sedangkan jika nilai Akuntabilitas dan

Komitmen Mutu tidak dijalankan di tahap ini maka google form ini akan sia-sia.

Hasil/ Output dari kegiatan ini yaitu dokumentasi kegiatan sosialisasi.

Melakukan review, masukan, dan perbaikan dilaksanakan di tahap ketiga ini, dalam

tahap ini tercermin nilai Nasionalisme yang diwujudkan dengan diberikannya kesempatan

kepada guru BK untuk memberikan masukan dan saran agar tercapai kesepakatan bersama

perihal pelaksanaan sosialisasi sebagai bentuk penerapan sila ke-4. Penulis mendapat

beberapa saran masukan diantaranya yaitu agar output dari laporan ini dapat ditampilkan

dan di buat per jenjang kelas, saran ini pun dilaksanakan penulis pada kegiatan ke lima.

Rekan sejawat juga memberi masukan agar google form ini dapat diterapkan pada

administrasi BK yang lainnya, tetapi karena keterbatasan waktu aktualisasi, untuk

sementara penulis belum dapat memenuhi masukan tersebut.

Page 42: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

35

Gambar 5.7 Kegiatan Sosialisasi

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan maka akan timbul

kesalahpahaman dan hasil yang diterapkan bukan merupakan keputusan bersama.

Hasil/ Output dari kegiatan ini akan terlihat pada kegiatan ke lima.

D. Menerapkan pencatatan tersebut dalam kegiatan konseling

Tahap pertama dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan dan share link form yang siap isi.

Komitmen Mutu diterapkan dengan cara menyiapkan form pencatatan yang tetap

menjunjung kode etik profesi BK dalam menjaga kerahasiaan klien.

Page 43: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

36

Gambar 5.8 share link google yang siap isi

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan akan mengganggu privasi klien

(siswa) sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan hilangnya kepercayaan siswa

kepada guru BK.

Hasil/ Output dari kegiatan ini berupa link yang di share kepada guru Bk.

Pelaksanakan kegiatan pengisian form secara online dilakukan pada tahap kedua,

Perwujudan Nasionalisme adalah ketika pencatatan dilakukan secara adil tanpa

membedakan status siswa, semua siswa harus diperlakukan sama tanpa melihat latar

belakang maupun status sosialnya. Untuk mewujudkan nilai Akuntabilitas penginputan

form harus sesuai dengan keadaan di lapangan, hal ini juga untuk menghindari

pemanipulasian data, serta diinput menggunakan Bahasa yang sopan dan santun sebagai

perwujudan Etika Publik.. sedangkan untuk nilai Anti Korupsi diwujudkan dengan tidak

meminta dana apapun dari sekolah,

Page 44: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

37

Gambar 5.9 Pengisian google form oleh semua guru BK

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan akan tercipta ketidakadilan serta

ketidaksesuaian data.

Hasil/ Output dari kegiatan ini berupa form yang sudah diisi.

E. Membuat rekapan kegiatan setiap bulan

Hasil data yang telah dientri, diolah pada tahap ini. Pengolahan ini dilakukan dengan

cara mendownload hasil entri kemudian diubah ke excel agar lebih mudah untuk proses

pelaporan dan pengarsipannya. Dalam pelaporannya menggunakan Bahasa Indonesia yang

sopan, hal ini mencerminkan nilai Nasionalisme dan Etika Publik. Sebagai wujud

Akuntabilitas laporan dibuat secara transparan kepada sesama guru BK di SMP Negeri 5

Bontang dan untuk menjaga Komitmen Mutu maka laporan dibuat sesuai dengan

pencapaian dan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu guru BK ke depannya.

Page 45: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

38

Laporan dibuat dengan menggunakan fasilitas sekolah berupa printer dan kertas yang

digunakan sesuai kebutuhan sebagai perwujudan nilai Anti Korupsi.

Gambar 5.10 Proses perekapan data yang telah dientri

Analisis dampak nilai ANEKA : Jika nilai-nilai aneka di atas tidak diterapkan, maka

akan mengakibatkan buruknya hasil laporan.

Hasil/ Output dalam kegiatan ini berupa laporan yang telah direkap dalam bentuk print

out dan screenshoot.

Page 46: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

39

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dilaksanakan

mulai tanggal 11 Oktober 2019 sampai 18 November 2019. Isu yang diangkat dalam

laporan ini berdasarkan permasalahan di lingkungan kerja yaitu “Kurang optimalnya

pencatatan kasus di SMP Negeri 5 Bontang. Sebagai upaya untuk menyelesaikan isu

dan permasalahan tersebut, peserta LATSAR mengimplementasikan melalui kegiatan

proses aktualisasi yaitu “Optimalisasi Pencatatan Kasus dengan Menggunakan Google

Form di SMP Negeri 5 Bontang”. Kegiatan tersebut antara lain : mengumpulkan data

dukung seperti catatan-catatan administrasi yang ada, Merancang google form dan

menentukan item-item data yang perlu diinput, melakukan sosialisasi penggunaan dan

pengisian google form, Menerapkan pencatatan tersebut dalam kegiatan BK, dan

membuat rekapan kegiatan setiap bulan.

Melalui pengaktualisasian nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika

public, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu meningkatkan kinerja

peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di lingkungan kerja masing-

masing.

B. Saran

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam lima nilai-nilai dasar

ASN yaitu nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 5 Bontang Barat, peserta Latsar

merekomendasikan sebagai berikut:

Page 47: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

40

1. Bagi Peserta

Peserta Latsar mengharapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dapat

terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas kerja sehari-hari dan menularkan pada

rekan kerjanya.

2. Guru

Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan loyalitas yang

tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan memegang prinsip nilai-nilai

ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat tercapai dengan baik.

3. Sekolah

Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap guru dalam

melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik,

pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan.

4. Orang tua peserta didik

Orang tua peserta didik diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam mengawasi serta

membimbing anaknya ketika berada di luar lingkup sekolah.

5. Komite Sekolah dan Masyarakat

Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara

sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.

C. Role Model

Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang

yang menduduki status tertentu. Peranan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu

model peranan (role model), adalah seseoran yang memiliki tingkah laku yang pantas

untuk dicontoh, ditiru, dan diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role

Page 48: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

41

model adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bontang Ibu Drs. Hj. Sukarsih, M. Pd.

Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan aktualisasi ini yaitu karena beliau

adalah sosok pemimpin yang sangat terbuka dalam menerima segala bentuk inovasi

yang dapat membawa sekolah ke arah lebih baik. Beliau sangat terbuka dalam

menerima kami, para CPNS baru di SMP Negeri 5 Bontang. Kami pun didorong serta

didukung untuk terus mengembangkan diri dan ide-ide yang dimiliki untuk bersama-

sama membawa SMP Negeri 5 Bontang agar terus maju.

Page 49: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

42

DAFTAR PUSTAKA

LAN RI, 2015, “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan dan

Pelatihan Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan I/II dan III, Jakarta

LAN RI, 2017, “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta

LAN RI, 2017, “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,

Jakarta

LAN RI, 2017, “PELAYANAN PUBLIK” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,

Jakarta

Page 50: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

43

LAMPIRAN

Page 51: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

44

Page 52: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

45

Page 53: OPTIMALISASI PENCATATAN KASUS DENGAN MENGGUNAKAN …

46