OS Glaukoma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab III

Citation preview

BAB IIIPENYAJIAN KASUS3.1 ANAMNESISIdentitasNama: Ny. BJenis Kelamin: PerempuanUmur: 49 tahunAlamat: Jln. Saga TaniPekerjaan: PetaniAgama: Kristen

Keluhan Utama: Penglihatan kabur disertai nyeri pada mata kiriRiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan penglihatan kabur perlahan pada mata kiri, keluhan disertai nyeri disekitar mata kiri dan nyeri kepala. Pasien juga mengatakan melihat pelangi bila menatap sumber cahaya terang. Pasien juga mengeluh sering merasa matanya mengeluarkan air. Keluhan ini sudah dirasakan 3 bulan terakhir dan semakin memberat 1 bulan terakhir. Pasien merupakan pasien rawat jalan yang rutin kontrol di poli Mata RS Abdul Aziz Singkawang.Riwayat Penyakit DahuluRiwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit yang sama seperti yang dikeluhkan saat ini disangkal. Pasien tidak menggunakan kacamata, riwayat DM tidak diketahui, riwayat menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama disangkal.Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak diketahui. Riwayat DM tidak diketahui.Riwayat Sosial EkonomiPembiayaan pengobatan pasien ditanggung BPJSKesan ekonomi: cukup3.2 PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan dilakukan pada 22 Agustus 2015.Status Generalis Kesadaran: Compos mentis, E4M6V5 Keadaan Umum: sakit sedang Tanda Vital: Tekanan darah: 120/70 mmHg Nadi: 76 kali permenit Suhu: Tidak diperiksa Nafas: 18 kali permenit Pemeriksaan fisik: Kepala : Mesosefal Thoraks : Cor : tidak ada kelainan Paru : tidak ada kelainan Abdomen : tidak ada kelainan Ekstremitas : tidak ada kelainan

Status Oftalmologis

ODOS

Oculus DexterOculus Sinister

6/20 LBPVISUS3/60 LBP

Tidak DilakukanKOREKSITidak dilakukan

Tidak dilakukanSENSUS COLORISTidak dilakukan

Gerak bola mata ke segala arah baikPARASE/PARALYSEGerak bola mata ke segala arah baik

Tidak ada kelainanSUPERCILIATidak ada kelainan

Ptosis (-), Edema (-), Spasme (-)PALPEBRAPtosis (-), Edema (-), spasme (-)

Injeksi (-), sekret (-), Kemosis (-)CONJUNGTIVAInjeksi (-), sekret (-) Kemosis (-)

Jernih, edema (-), infiltrate (-)CORNEAJernih, edema (-), infiltrate (-)

Kesan kedalaman: dalamCAMERA OCULI ANTERIORKesan kedalaman: dalam

Kripte (+)IRISKripte (+)

Bulat, sentral, regular, 3mm, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)PUPILBulat, sentral, regular, 3mm, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)

JernihLENSAJernih

(+)FUNDUS REFLEKS(+)

Dalam batas normal (13,8 mmHg)TENSIO OCULIMeningkat (43,4 mmHg)

Dalam batas normalLAPANG PANDANGMenyempit

Tidak dilakukanSISTEM CANALIS LACRIMALISTidak dilakukan

3.3 RESUMEPasien wanita, umur 49 tahun datang berobat ke RS dengan keluhan penglihatan kabur perlahan pada mata kiri, keluhan disertai nyeri di sekitar mata kiri dan nyeri kepala. Pasien juga mengatakan melihat pelangi bila menatap sumber cahaya terang. Pasien juga mengeluh sering merasa matanya mengeluarkan air. Keluhan ini sudah dirasakan 3 bulan terakhir dan semakin memberat 1 bulan terakhir.Oculus DexterOculus Sinister

6/20 LBPVISUS3/60 LBP

Kesan kedalaman: dalamCAMERA OCULI ANTERIORKesan kedalaman: dalam

Kripte (+)IRISKripte (+)

Bulat, sentral, regular, 3mm, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)PUPILBulat, sentral, regular, 3mm, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)

JernihLENSAJernih

(+)FUNDUS REFLEKS(+)

Dalam batas normal (13,8 mmHg)TENSIO OCULIMeningkat (43,4 mmHg)

Dalam batas normalLAPANG PANDANGMenyempit

3.4 DIAGNOSISDiagnosis Kerja OS: glaukoma simpleks kronik

3.5 TATALAKSANA Timolol maleat 0,5% 2x1 gtt OS Pilocarpin 2% 6x1 gtt OS Glaukon 3x1

3.6 PROGNOSIS

24

ODAd vitam: bonamAd functionam: bonamAd sanactionam: bonam OSAd vitam: bonamAd functionam: dubia ad malamAd sanactionam: dubia ad malam

3.7 EDUKASI1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penglihatan kaburnya diakibatkan oleh tingginya tekanan pada bola mata.2. Menjelaskan kepada pasien bahwa ketika tekanan bola mata semakin tinggi dan tidak terkontrol dapat mengakibatkan penglihatan semakin kabur bahkan menjadi hilang.3. Menjelaskan supaya teratur kontrol untuk memantau perkembangan pengobatannya.