Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA
ROUTER MIKROTIK MENGGUNAKAN ANSIBLE
Robi Saputra1, Heroe Santoso, M.kom2, Sirojul Hadi, M.T3
Universitas Bumigora, Indonesia
ABSTRAK
Keywords:
Otomasi
Quality Of Service (QoS)
Mikrotik
Ansible
Pada era modern sekarang ini teknologi jaringan komputer
terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang
menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam
memperoleh informasi, kecepatan dan kulitas layanan yang baik pada
jaringan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting di berbagai
bidang baik bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan
keamanan(Wibowo et al., 2016). Penerapan Quality of Service (QoS)
sudah menjadi hal yang seharusnya di lakukan, kemampuan sebuah
jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik ke network
traffic,walaupun bandwidth di jaringan yang tersedia terbatas. Salah
satu peralatan jaringan komputer yang dipakai dalam sebuah jaringan
untuk menerapkan QoS itu adalah router buatan perusahaan Mikrotik.
Apabila terdapat banyak router yang ingin di management
secara bersamaan pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit
untuk mengatur management QoS pada masing-masing Mikrotik
router, dan ditambah lagi dengan aturan-aturan QoS apabila yang akan
di terapkan lebih banyak,sehingga tidak efektif dan effisien. Dengan
adanya kendala di atas saat ini bisa di selesaikan dengan salah satu tool
otomasi yaitu ansible. Ansible adalah sebuah provisioning tool yang
dikembangkan oleh RedHat dimana kita dapat mencatat setiap proses
deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang-ulang
terhadap beberapa server dan merupakan mesin otomatisasi Teknologi
Informasi (TI) sederhana yang dapat mengotomatisasi cloud
provisioning, manajemen konfigurasi, penerapan aplikasi, intra-
service orchestration dan kebutuhan TI lainnya.
Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini
yaitu metode waterfall. Tahapan yang digunakan yaitu tahap analisa
kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian
program. Hasil dari penelitian ini berupa sistem yang dapat
mengotomasi pembuatan firewall mangle, address list, queue tree,
backup untuk managent QoS pada router mikrotik.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah ansible
playbook berhasil digunakan untuk mengotomasi dan dapat
mempercepat proses pembuatan lima skenario management QoS pada
satu router dan lima router.
ABSTRACT
In today's modern era, computer network technology
continues to develop in line with human needs who want ease, speed,
and accuracy in obtaining information, speed and good quality of
service on the network have become quite important needs in various
fields both in the fields of business, education, government. , social,
and security (Wibowo et al., 2016). The implementation of Quality of
Service (QoS) has become something that should be done, the ability
of a network to provide better service to network traffic, even though
the available network bandwidth is limited. One of the computer
network equipment used in a network to implement QoS is a router
made by the Mikrotik company.
If there are many routers that want to be managed
simultaneously, it will definitely take a lot of time to manage the QoS
management on each Mikrotik router, and add more QoS rules if more
are to be implemented, so it is not effective and efficient. With the
problems above, it can now be resolved with one of the automation
tools, namely ansible. Ansible is a provisioning tool developed by
RedHat where we can log every deployment process or configuration
that is usually done repeatedly on multiple servers and is a simple
Information Technology (IT) automation machine that can automate
cloud provisioning, configuration management, application
deployment, intra -service orchestration and other IT needs.
The research methodology used in this study is the waterfall
method. The stages used are the needs analysis stage, system design,
writing program code, program testing. The result of this research is
a system that can automate the creation of firewall mangle, address
list, queue tree, backup for QoS management on mikrotik router.
The conclusion of this research is that ansible playbook has
been successfully used to automate and accelerate the process of
creating five QoS management scenarios on one router and five
routers.
1. PENDAHULUAN
Pada era modern sekarang ini teknologi jaringan komputer terus berkembang seiring dengan kebutuhan
manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi, kecepatan dan
kulitas layanan yang baik pada jaringan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting di berbagai bidang baik
bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan keamanan(Wibowo et al., 2016). Penerapan Quality of
Service (QoS) tersebut sudah menjadi hal yang seharusnya di lakukan, kemampuan sebuah jaringan untuk
menyediakan pelayanan yang lebih baik ke network traffic,walaupun bandwidth di jaringan yang tersedia terbatas.
Salah satu peralatan jaringan komputer yang dipakai dalam sebuah jaringan untuk menerapkan QoS itu adalah
router buatan perusahaan Mikrotik. Router, seperti juga komputer, memiliki perangkat keras yaitu peralatan
routerboard itu sendiri dan perangkat lunak yaitu (Mikrotik RouterOS™). Dalam penerapannya pada jaringan,
router juga memiliki metode-metode dalam mengatur lalu lintas jaringan agar QoS dapat tercapai. Perangkat router
Mikrotik memiliki berbagai jenis QoS yang dapat di gunakan masing-masing QoS memiliki mekanisme sendiri-
sendiri, seperti simple queue, burst, queue tree & mangle.
Penelitian yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya menyimpulkan bahwa Otomatisasi yang dilakukan
dengan memanfaatkan software Ansible dapat digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik router, dengan judul
penelitian adalah “Otomatisasi Konfigurasi Mikrotik Router Menggunakan Software Ansible”, namun penelitian
tersebut hanya memfokuskan pada software ansible, apakah ansible dapat menjadi software yang memiliki
performa yang bagus untuk digunakan dalam mengkonfigurasi router mikrotik Sampai saat ini management QoS
pada Mikrotik router dari hasil penulusuran berfokus pada analisa dan pemanfaatan metode-metode tertentu untuk
menyelesaikan management QoS seperti penelitian (Nurfiana & Ramanda, 2019) “Implementasi Metode Pcq-
Queue Tree Pada Router Mikrotik dan Monitoring Cacti Untuk Peningkatan Quality Of Service” yang masih di
selesaikan secara manual dalam implementasinya, dan bagaimana apabila terdapat banyak router yang ingin di
management secara bersamaan pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengatur management
QoS pada masing-masing Mikrotik router, dan ditambah lagi dengan aturan-aturan QoS apabila yang akan di
terapkan lebih banyak,sehingga tidak efektif dan effisien.
Dengan adanya kendala di atas saat ini bisa di selesaikan dengan salah satu tool otomasi yaitu ansible.
Ansible adalah sebuah provisioning tool yang dikembangkan oleh RedHat dimana kita dapat mencatat setiap
proses deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang - ulang terhadap beberapa server dan
merupakan mesin otomatisasi teknologi informasi (TI) sederhana yang dapat mengotomatisasi cloud provisioning,
manajemen konfigurasi, penerapan aplikasi, intra-service orchestration dan kebutuhan TI lainnya.
Adapun masalah yang di hadapi penulis ialah bagaimana cara membuat management QoS pada router Mikrotik di
lakukan dengan cara bersamaan apabila terdapat dua atau lebih router dengan membuatkan automation.
Berdasarkan paparan di atas penulis ingin melakukan penelitian secara simulasi virtual menggunakan VMware
workstation dengan tujuan agar mempermudah p ara network engineer untuk memanagement QoS automation
pada router Mikrotik menggunakan ansible.
2. METODOLOGI
Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode waterfall. Metode waterfall
merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Inti dari metode waterfall
adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear, seperti terlihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Metode Waterfall
(Oky Irnawati,2018)
Dari lima tahapan yang ada, penulis hanya menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu analisa kebutuhan, design sistem,
penulisan kode program, pengujian program.
2.1 Analisa Kebutuhan
Pada tahapan ini dilakukan analisa permasalahan dan kebutuhan untuk proses penelitian tentang Otomasi
Management Quality of Service (QoS) pada Router Mikrotik menggunakan Ansible. Tahap ini terdiri dari dua
tahapan yaitu pengumpulan data dan analisa data.
Tabel 2. 1 Jurnal Perbandingan Penelitian Sebelumnya
No Penulis Tahun Judul Pembahasan
1.
M.
Moriandy
Gozali,
Linna
Oktaviana
Sari
2017
Analisa Quality of Service
(QoS) Trafik Multimedia
Pada Pemodelan Jaringan
Multiprotocol Label
Switching (MPLS)
Menggunakan Router
Mikrotik
Penggunaan jaringan MPLS mampu meningkatkan
kinerja QoS dari trafik multimedia yang dikirimkan
ketika dilakukan peningkatan jumlah client dan
beberapa peningkatan variasi ukuran file. Baik dari
parameter delay, packet loss dan throughput. Dari hasil
analisa penguian pada trafik multimedia yaitu audio
streaming memiliki kinerja yang lebih baik daripada
video streaming jika dilihat dari parameter delay,
packet loss dan jitter. Sedangkan pada video streaming
memiliki kinerja throughput yang lebih baik
dibandingkan audio streaming.
2
Ilham
Faisal,
Ahmad fauzi
2018
Analisis QoS Pada
Implementasi Manajemen
Bandwith Menggunakan
Metode Queue Tree Dan
PCQ (Per Connection
Queueing)
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa kualiatas
jaringan dengan menggunakan metode antrian Queue
tree dan PCQ lebih optimal, hal ini dikarenakan
bandwidth akan terbagi sesuai dengan rule yang
diterapkan pada bandwidth management dan tidak
menyebabkan client saling merebut bandwidth.
3
I made bayu
Swastika &
I Gede oka
Gartria
Atitama
2017
Otomasisasi konfigurasi
Mikrotik router
menggunakan software
ansible
Dari proses – proses dalam langkah konfigurasi
Mikrotik akan dibuat menjadi satu proses yang disebut
otomatisasi.
penelitian kali ini berfokus pada ansible, apakah dapat
menjadi software yang memiliki performa yang bagus
untuk digunakan dalam mengkonfigurasi router
mikrotik.
4
I Putu
Hariyadi,
Khairan
Marzuki
2020
Implementation Of
Configuration
Management Virtual
Private Server Using
Ansible
Rancangan sistem otomasi manajemen VPS yang
dibuat mendukung pengelompokan manajemen
sumber daya container, user dan permission bagi
pengguna. diimplementasikan ke dalam Ansible
Playbook. Yang menghasilkan pembuatan obyek VPS
per mahasiswa dengan system otomasi dua kali lebih
cepat yaitu 26,25 detik dibandingkan dengan system
lama yang membutuhkan waktu 2 menit 15 detik di
lakukan secara manual.
2.2 Desain system
Dari data-data yang didapatkan pada tahapan anilisis, tahap design ini merancang gambaran design topologi
jaringan, rancangan uji coba, rancangan pengalamatan IP, rancangan sistem otomasi, kebutuhan perangkat lunak
maupun perangkat keras.
2.2.1 Rancangan Topologi Jaringan
Rancangan jaringan yang digunakan pada penelitian ini terlihat seperti pada Gambar 2.2
Gambar 2.1 Desain jaringan
Rancangan tersebut merupakan simulasi jaringan dari sebuah usaha angkringan hotspot yang memiliki 4 lokasi
angkringan dimana setiap lokasi terdiri dari satu router untuk interkoneksi dengan jaringan yang berbeda-beda.
pada lokasi pusat terdapat router yang di beri nama pengenal Router Pusat dan terdapat server dan PC yang yang
di gunakan untuk me-remote dan juga server yang telah diinstallkan tools ansible untuk dapat mengotomasi router
dari masing-masing lokasi angkringan. Pada lokasi pertama dengan router Router Pusat dengan alamat jaringan
class C yaitu 192.168.11.0/24, 192.168.21.0/24 dan pada lokasi angkringan ke 2 dengan router RouterA dengan
alamat jaringan class B 172.31.4.0/25, dan lokasi ke tiga dengan router RouterB dengan alamat jaringan
172.31.5.128/25, dan lokasi ke empat dengan router RouterC dengan alamat jaringan 172.31.6.0/25.
2.2.2 Rancangan jaringan uji coba
Rancangan jaringan tersebut di simulasikan menggunakan virtualisai VMWare Workstation.
Pada rancang jaringan tersebut menggunakan satu komputer yang terhubung dengan internet, yang di dalamnya
telah diinstalkan sebuah virtual machine berupa VMWare Workstation. Pada VMWare tersebut terdapat lima
VM yakni satu VM untuk server ansible versi 2.9.10 yang diinstal pada CentOS 7 dan tempat VM untuk router
Mikrotik CHR dengan 2 versi yang berbeda. Terlihat pada gambar 2.3
Gambar 2.2 Rancangan Jaringan Uji Coba
2.2.3 Rancangan pengalamatan IP
Pada rancangan pengalamatan IP untuk rancangan jaringan uji coba otomasi management Quality of Service
(QoS) pada router Mikrotik menggunakan ansible ini terdapat 3 (tiga) alamat network class b yaitu
172.31.4.160/24, 172.31.4.164/30, 172.31.4.168/30 sekaligus ip subnet point to point dan 1 (satu) network
class c yaitu 192.168.11.0/24 yang digunakan.
Detail alokasi pengalamatan IP per perangkat jaringan terlihat pada tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Pengalamatan TCP/IP
2.2.4 Racangan Sistem Otomasi Management QoS pada Mikrotik
Pada rancangan system otomasi management QoS pada router mikrotik menjelaskan tentang alur dari system
otomasi yang akan di buat sehingga dapat mengotomasi router. Seperti pada gambar 2.4.
No Nama
Perangkat
Interface Alamat IP Subnetmask
1. Router Pusat Lan 192.168.11.1 255.255.255.0
2. RouterA Internet 172.131.4.162 255.255.255.252
3. RouterB Internet 172.31.4.166 255.255.255.252
4. RouterC Internet 172.31.4.170 255.255.255.252
5. PC Client Vmnet1 192.168.11.3 255.255.255.0
6. Server Ansible Ens33 192.168.11.2 255.255.255.0
Gambar 2.4 Rancangan Sistem Otomasi Management QoS
Pada gambar terlihat alur dari system otomasi management Quality of Service menggunakan ansible, dimana
management tersebut di awali dengan pendefinisian inventory host ansible untuk menentukan target router yang
akan di otomasi, kemudian administrator membuat playbook dimana menampung task keempat skenario untuk
melakukan management QoS pada router, yaitu manggle berguna untuk menandai paket data atau sebuah koneksi
yang melewati router, queue tree berfungsi untuk mengatur jumlah bandwidth dari paket data atau sebuah koneksi
yang sudah di tandai pada manggle, address-list berguna untuk menandai ip address yang sudahdi tandai, backup
berguna untuk mengamankan hasil konfigurasi terakhir yang telah di lakukan sehingga ketika terjadi error atau
gangguan dapat di kembalikan pada konfigurasi terakhir yang di simpan, reboot sangat perlu dilakukan untuk
mereload jika terjadi perubahan package atau setelah proses upgrade pada router.
2.2.5 Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras
Adapun kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
A. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
1. Ansible yang digunakan dalam pemelitian kali ini menggunakan ansible versi 2.9.10. Ansible diinstall
pada PC yang digunakan sebagai server ansible untuk melakukan otomasi.
2. VMWare Workstation pro 15
3. ISO CentOS 7 sebagai OS server dan digunakan untuk instalasi sistem operasi.
4. Mikrotik chr yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan versi yang berbeda-beda di antaranya
Mikrotik chr version 6.47.1 untuk router pusat, 6.45.9 untuk router A , B, C, merupakan versi routerOS
yang di tunjukan untuk dijalankan sebagai mesin router virtual.
5. Winbox sebagai aplikasi kecil yang dapat digunakan untuk melakukan administrasi terhadap Mikrotik
routerOS dengan cepat dan dengan tampilan GUI.
B. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
1. Dengan menggunakan 1 (satu) Unit computer yang di dalamnya diinstalkan VMware Workstation dan
dibuatkan Virtual machin sebagai Mikrotik chr dan server ansible. Dan juga 1 (satu) unit computer itu
juga akan difungsikan sebagai PC client.
a. Mikrotik chr dengan spesifikiasi sebagai berikut:
- Procesor : 1 core
- Hardisk : 64MB
- Memory : 256 MB
b. 1 server ansible dengan spesifikasi sebagai berikut:
-Procesor : 1 core
-Hardisk : 15 GB
-Memory : 2 GB
-Sistem Operasi : CentOs 7
c. Komputer client dengan spesifikasi sebagai berikut:
-Procesor : Intel Core i5
-Hardisk : 1 TB
-Memory : 8 GB
-Sistem Operasi : Windows 10
2.3 Penulisan kode program
Pada tahap ini berisikan tentang konfigurasi pada perangkat jaringan dan pengkodean pada system otomasi
yang akan dibuat.
2.3.1 Installasi Dan Konfigurasi Perangkat Jaringan
Pada tahap ini memuat tentang instalasi dan konfigurasi yang dilakukan pada tiga perangkat yang terlibat yakni
satu server, satu client, dan lima router berdasarkan rancangan uji coba.
a. Instalasi dan konfigurasi server.
1. Install epel-release berfungsi untuk menginstalasi repository Extra Packages for Enterprise Linux(EPEL) .
2. Instalasi ansible dimana tools yang di gunakan untuk mengotomasi router yang di inginkan.
3. Membuat public key untuk dapat mengatur public key authentication untuk SSH dengan membuat key
pair menggunakan utilitas ssh-keygen pada CentOS 7 Control Machine sehingga dapat mengakses
Managed Machine yaitu router Mikrotik melalui SSH.
4. Ansible Inventory, penerapan pengelompokan (group) untuk mengklasifikasi sistem dan menentukan
sistem yang dikontrol berdasarkan waktu dan tujuan tertentu. b. Instalasi dan konfigurasi server Ansible
b. Instalasi dan konfigurasi router Mikrotik.
Sebelum dapat di konfigurasi Mikrotik tersebut harus di install menggunakan Mikrotik CHR pada VMWare
Worstation 15 pro.
1. Konfigurasi pengalamatan IP pada Mikrotik
2. Routing static untuk dapat terkoneksi antara beda jaringan.
3. Menyalin public key dari server ke Mikrotik.
c. Konfigurasi pada client
Konfigurasi pada client meliputi konfigurasi pengalamatan TCP/IP agar client dapat berkomunikasi dengan
server ansible.Konfigurasi yang dilakukan pada client windows 10 adalah pengaturan alamat IP.
2.3.2 Pembuatan Kode Program
Rancangan management Quality of Service (QoS) di terapkan dengan konsep modular dimana masing-masing
fitur QoS tersebut dibuat dalam file tasks terpisah dengan membuat struktur file yml dimana administrator yang
ingin mengotomasi bebrapa router dengan membuat sebuah playbook yang dibuat dalam format file yaml yang
di buat di dalam ansible sehingga dapat mengotomasi router Mikrotik yang di inginkan.
Gambar 2.5 struktur file yaml.
Pada gambar tersebut terdapat file utama yang di beri nama main.yml yang di dalamnya terdapat tasks yang ingin
di terapkan di dalam router Mikrotik antara lain berupa manggle.yml, queue_tree.yml, address_list.yml,
Backup.yml, dan Reboot.yml.
2.4 Pengujian Program
Pada tahap ini memuat tentang langkah-langkah untuk uji coba hasil konfigurasi menggunakan beberapa skenario
uji coba. Dalam melakukan skenario uji coba memanagement mikrotik, membuat firewall manggle, firewall
address list, queue tree, backup, dan reboot. Baik secara manual maupun otomasi, dilakukan percobaan skenario
menggunakan 1 Mikrotik sebanyak 3 kali dan menggunakan 4 Mikrotik sebanyak 3 kali, serta melakukan
perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk memanagement Mikrotik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini memuat tentang pembahasan hasil dari instalasi dan konfigurasi pada perangkat Mikrotik, hasil
pembuatan ansible playbook untuk mengotomatisasi fitur Quality of Service (QoS) pada Mikrotik, uji coba serta
analisa terhadap hasil ujicoba.
3.1 Hasil Uji Coba
Pada hasil uji coba terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu hasil verifikasi konfigurasi dan Ujicoba skenario ujicoba.
3.1.1 Hasil Verifikasi Konfigurasi
Terdapat 3 (tiga) hasil verifikasi konfigurasi yang dilakukan yaitu hasil verifikasi konfigurasi server, router, dan
hasil verifikasi konfigurasi client.
1. Hasil Verifikasi Konfigurasi Server
Pada tahap ini terlihat beberapa hasil verifikasi hasil konfigurasi dari server.
Berikut adalah hasil veifikasi konfigurasi pertama yang di lakukan pada server seperti terlihat pada gambar
3.1.
Gambar 3.1 Hasil Verifikasi Pengalamatan Ip Address Server Ansible
2. Hasil verifikasi konfigurasi router
Hasil verifikasi pengalamatan ip address pada router Router Pusat terlihat pada interface LAN telah
dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.11.1/24 seperti terlihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Tampilan Hasil pengalamatan IP Router Mikrotik
3. Hasil Verifikasi Konfigurasi Client
Hasil verifikasi pengalamatan IP Address pada client Windows 10 terlihat pada interface VMnet1, telah
dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.169.2/24 seperti terlihat pada gambar
Gambar 3.3 Hasil Verifikasi Ip Address pada client
3.1.2 Ujicoba Berbasis Skenario
Terdapat 5 (lima) skenario yang dilakukan untuk mengujicoba sistem otomasi management QoS seacara manual
maupun otomasi yang telah dirancang sebagai berikut. seperti terlihat pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Hasil pembuatan file main.yml
Proses pembuatan struktur file main.yml menggunakan module ansible telah dilakukan maka untuk mengakses
dan mengeksekusi struktur file main.yml menggunakan perintah ‘ansible-playbook main.yml’, hasil verifikasi
yang terbuat seperti terlihat pada gambar 3.5
Gambar 3.5 Hasil menjalankan file main.yml
Telah terlihat bahwa router Router Pusat, Router A, B, dan C telah terdampak oleh skenario yang di
otomasi dapat di lihat pada tabel 3.1
Tabel 3. 1 Router yang terdampak oleh scenario yang di otomasi
No Skenario Pusat RouterA RouterB RouterC
1 Firewall
Mangle
✓ ✓ ✓ ✓
2
Queue
Tree
✓
✓
✓
✓
3
IP
Address
list
✓
✓
✓
✓
4 Backup
✓
✓
✓
✓
5 Reboot ✓ ✓ ✓ ✓
3.2 Analisa Hasil Ujicoba
Telah di hitung waktu untuk pembuatan ke-lima skenario secara berurut pada 1 (satu) router mikrotik dan
pada 5 (lima) router mikrotik yang dilakukan secara manual dan otomasi dengan menggunakan alat pengukur
waktu yaitu stopwatch yang ada pada laptop atau komputer, dengan nilai yang didapatkan seperti terlihat
pada tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.2 Perbandingan waktu pembuatan lima fitur management QoS secara Manual dan Otomasi pada
satu router
Percobaan Pembuatan 5
skenario
Waktu
Manual Otomasi
Pertama 22 menit 4 detik 50 detik
Kedua 20 menit 15 detik 46 detik
Ketiga 27 menit 47 detik 48 detik
Rata-Rata 23 menit 1 detik 48 detik
Minimal (Waktu Tercepat) 20 menit 15 detik 46 detik
Maksimal (Waktu Terlama) 27 menit 47 detik 50 detik
Tabel 3.3 Perbandingan waktu pembuatan lima fitur management QoS secara Manual dan Otomasi pada
empat router
Percobaan Pembuatan 5 skenario
Waktu
Manual Otomasi
Pertama 1 jam 20 menit 39
detik
3 menit 44 detik
Kedua 1 jam 17 menit 53
detik
3 menit 40 detik
Ketiga 1 jam 22 menit 3
detik
3 menit 47 detik
Rata-Rata 1 jam 20 menit 2
detik
3 menit 43 detik
Minimal (Waktu Tercepat) 1 jam 17 menit
53 detik
3 menit 40 detik
Maksimal (Waktu Terlama) 1 jam 22 menit 3
detik
3 menit 47 detik
Berdasarkan analisa hasil ujicoba management QoS pada router Mikrotik yang telah dilakukan maka
diperoleh analisa hasil ujicoba sebagai berikut:
1. Perbandingan hasil ujicoba waktu Pembuatan file firewall mangle, adress list,queue tree dan backup
Pada 1 (satu) router Mikrotik secara manual dengan rata-rata waktu 23 menit 1 detik, minimal waktu
tercepat 20 menit 15 detik, waktu terlama 27 menit 74 detik. dan otomasi menggunakan ansible dengan
rata-rata waktu 48 detik, minimal waktu tercepat 46 detik, waktu terlama 50 detik.
2. Perbandingan hasil ujicoba waktu Pembuatan file Pembuatan file firewall mangle, adress list,queue tree
dan backup Pada empat (empat) router Mikrotik secara manual dengan rata-rata waktu 1 jam 20 menit
2 detik, minimal waktu tercepat 1 jam 17 menit 53 detik, waktu terlama 1 jam 22 menit 3 detik, dan
otomasi menggunakan ansible dengan rata-rata waktu 3 menit 43 detik, minimal waktu tercepat 3 menit
40 detik, waktu terlama 3 menit 47 detik.
3. Ansible memanfaatkan modul routeros_command dimana routeros_command itu terdapat printah
Mikrotik cli yang terkait dengan management QoS sehingga dapat di terapkan pada setiap router.
3. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Ansible playbook yang dibuat berhasil digunakan untuk mengotomasi ke lima fitur untuk management QoS
yaitu firewall mangle,firewall adress list, queue tree, dan backup,
2. Sistem otomasi yang dibuat dapat mempercepat proses pembuatan ke lima skenario pada satu router. Dilakukan
sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dengan rata-rata Selisih waktu pembuatan kelima skenario pada satu router
adalah 23 menit 12 detik lebih cepat dilakukan secara otomasi dari pada dilakukan secara manual.
3. Sistem otomasi yang dibuat dapat mempercepat proses pembuatan kelima skenario pada empat router.
Dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dengan rata-rata Selisih waktu pembuatan kelima skenario pada
empat router adalah 1 jam 19 menit 3 detik lebih cepat dilakukan secara otomasi dari pada dilakukan secara
manual.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta, yang senantiasa selalu memberikan semangat serta mendoakan saya sehingga
mampu mencapai titik ini.
2. Bapak Heroe Santoso M.Kom, dan Sirojul Hadi, M.T selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
semangat dan motivasi serta yang sangat bermanfaat yang tentunya akan selalu saya ingat.
3. Bapak Dr. Ir. Anthony Anggrawan, M.T., Ph.D selaku Rektor Universitas Bumigora.
4. Ibu Ni Gusti Ayu Dasriani, M.Kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Bumigora
5. Ibu Lilik Widyawati, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer.
6. Sahabat-sahabat saya, teman-teman seperjuangan, yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan
kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
REFERENSI
Faisal, I., & Fauzi, A. (2018). ANALISIS QoS PADA IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH
MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE dan PCQ (PER CONNECTION QUEUEING). Penelitian
Teknik Informatika Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, 1(April 2018), 142.
Hariyadi & Marzuki, K. (2020). Implementation Of Configuration Management Virtual Private Server Using
Ansible. 19(2), 347–357.
Mualifah, C., & Yulianto, L. (2013). Pembuatan Jaringan Local Area Network Pada Laboratorium MA
Pembangunan Kikil Arjosari. Jaringan Komputer, 5700, 1–5.
Nurfiana, N., & Ramanda, D. (2019). Implementasi Metode Pcq-Queue Tree Pada Router Mikrotik Dan Monitoring
Cacti Untuk Peningkatan Quality of Service. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Dan Robotika, 1(1), 1–7.
https://doi.org/10.33005/jifti.v1i1.4
Tsuruoka, Y. (2019). SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN KOMPUTER BERBASIS LAN, JURNAL
MAHAJANA INFORMASI, VOL. 4 NO.1 TAHUN 2019, e-ISSN: 2527-8290, 62-77. Jurnal Mahanana
Informasi, 4(1), 62–77.
Wibowo, H., Rosmiati, M., & Sularsa Anang, 2016. (2016). Simulasi Perancangan Jaringan Berbasis Wireless LAN
Menggunakan GNS3 dan Management Bandwidth Menggunakan Netlimiter3 pada Badan Pertanahan
Nasional Melawi sebagai Sarana Informasi. E-Proceeding of Applied Science, 2(2), 636–650.