Upload
doque
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
P U T U S A N
NOMOR 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada
peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagaimana di bawah
ini dalam perkara para Anak :
Anak 1
1. Nama lengkap : Anak 1
2. Tempat lahir : Lengau Seprang
3. Umur/Tanggal lahir : 17 Tahun /2 Mei 2001
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pelajar
Anak 1 ditahan dalam tahanan rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 27 September 2018 sampai dengan tanggal 3 Oktober
2018;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 4 Oktober 2018 sampai
dengan tanggal 11 Oktober 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 13
Oktober 2018;
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 11 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 20 Oktober 2018;
5. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 4 November 2018;
Anak 2
1. Nama lengkap : Anak 2
2. Tempat lahir : Bukit Salak
3. Umur/Tanggal lahir : 17 Tahun/8 September 2001
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Kabupaten Karo
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Mocok-mocok
Anak 2 ditahan dalam tahanan rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 29 September 2018 sampai dengan tanggal 5 Oktober
2018;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 6 Oktober 2018 sampai
dengan tanggal 13 Oktober 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 13
Oktober 2018;
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 11 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 20 Oktober 2018;
5. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 4 November 2018;
Anak 3
1. Nama lengkap : Anak 3
2. Tempat lahir : Lengau Seprang
3. Umur/Tanggal lahir : 14 Tahun/16 Februari 2004
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : pelajar
Anak 3 ditahan dalam tahanan rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 27 September 2018 sampai dengan tanggal 3 Oktober
2018;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 4 Oktober 2018 sampai
dengan tanggal 11 Oktober 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 13
Oktober 2018;
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 11 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 20 Oktober 2018;
5. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 4 November 2018;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
6. Hakim Pengadilan Tinggi sejak tanggal 31 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 09 Nopember 2018;
7. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak
tanggal 10 Nopember 2018 sampai dengan tanggal 24 Nopember 2018;
Anak 1. dan Anak 2 di persidangan didampingi oleh Penasehat
Hukum Anak yang bernama RAVI RAMADANA HASIBUAN., S.H., dan PANDA.,
Sy Advokat-Penasihat Hukum pada kantor “Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM)
Lembaga Bantuan Hukum & Pelindungan Konsemen (LBH-PK) ‘PERSADA”
berkator di Jalan Jendral Sudirman No. 58 Lubuk Pakam berdasarkan
Penetapan Nomor 82/Pid.Sus-Anak/2018/PN Lbp, sedangkan untuk Anak 3.
didampingi oleh Penasehat Hukum Anak yang bernama Ranap Sitanggang, SH,
Agam I Sandan, SH, Jhonatan Pangabean, SH, Azmiati Zuliah, SH, MH,
kesemuanya adalah Advokat/Pendamping pada kantor Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak (PKPA) berkantor di Jl. Abdul Hakim No. 5 A Pasar I
Tanjung Sari Setia Budi Medan, Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa
khusus tertanggal 12 Oktober 2018;
Para Anak juga didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan orang
tuanya;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Setelah membaca, Penetapan Wakil Ketua dan Panitera Pengadilan
Tinggi Medan No 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN tanggal 14 Nopember 2018
dan tanggal 19 Nopember 2018 tentang penunjukan Hakim Anak (Tunggal) dan
Panitera Pengganti Tingkat Banding, yang diberi kewenangan untuk mengadili
perkara ini;
Setelah membaca, berkas perkara yang bersangkutan serta putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 82/Pid.Sus-Anak/2018/PN Lbp, tanggal
25 Oktober 2018;
Setelah membaca, Penetapan Hakim Anak (Tunggal) Pengadilan Tinggi
Medan dalam perkara Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN tanggal 22
Nopember 2018, tentang Penetapan Hari Sidang Pertama;
Telah membaca, dakwaan penuntut umum yang berbunyi sebagai
berikut:
Kesatu Primair:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Bahwa Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3, pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 14.25 atau setidaknya pada waktu tertentu
pada bulan September 2018, atau setidaknya pada waktu tertentu pada tahun
2018, bertempat di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa
orang lain, dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Jum’at tanggal 31 Agustus 2018 sekira Pukul 15.30
wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3 bertemu dan berkumpul di sebuah Pos
Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang, ketika itu Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
bersepakat untuk mengambil barang-barang berharga milik korban (14 tahun)
yang merupakan pacar dari Anak 1 dengan cara memberikan obat tidur yang
dicampur kedalam minuman, dengan tujuan korban tidak sadarkan diri dan
selanjutnya mengambil barang-barang berharga yang ada pada korban,
selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018, sekira pukul 19.00 wib
Anak 1 pergi kerumah Anak 3 untuk meminta uang kepada Anak 3 untuk
membeli obat tidur sesuai dengan rencana dan ketika itu Anak 3 memberikan
uang kepada Anak 1 sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya
Anak 1 pergi ke toko obat yang berada di Desa Lengau Seprang lalu membeli
obat tidur sebanyak 6 (enam) butir, lalu sekira pukul 20.00 wib Anak 1 datang
kerumah Anak 3, namun Anak 3 sudah pergi ke warnet bersama Anak 2,
selanjutnya Anak 1 menyusul Anak 3 dan Anak 2 yang sedang main warnet, di
warnet Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2, kemudian Anak 3 berkata “MANA
OBATNYA BEN...”, Anak 1 jawab “INI OBATNYA”, sambil menunjukan obat
tidur tersebut kepada Anak 3, selanjutnya kemudian pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 11.00 wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
kembali berkumpul di Pos Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya pada pukul
12.00 wib, Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2 mulai menjalankan aksinya
dimana awalnya Anak 3 dan Anak 2 mengantarkan Anak 1 untuk menjumpai
korban di Showroom Kawasaki Tanjung Morawa, setelah Anak 1 bertemu
dengan SYALSABILA AIDIL ADHA, Anak 3 dan Anak 2 meninggalkan Anak 1,
selanjutnya Anak 1 bersama korban pergi ke sebuah Gubuk yang terletak di
Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban, setibanya di sebuah gubuk yang
terletak di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Anak 1 duduk-duduk bersama korban, dan ketika
korban sedang asik bermain handphone, Anak 1 mencampurkan obat tidur
kedalam minuman bermerk FLORIDINA dan memberikan minuman tersebut
kepada korban untuk diminum oleh korban, sekira pukul 13.15 wib Anak 1
mengirim pesan melalui kepada Anak 3 dan Anak 2 yang isinya
“BOY....SYALSA MINTAK PULANG INI, KAWANILA AKU NGANTARIN”, dan
dibalas Anak 2 dengan menggunakan akun facebook Anak 3 “DIMANA BOY....”,
Anak 1 jawab “DANU TAU ITU TEMPATNYA, AKU DIGUBUK BAWAH BUKIT
TEMPAT BIASA AKU NGARIT”, Anak 1 pun menunggu Anak 3 dan Anak 2.
Sekira 15 (lima belas) menit kemudian Anak 3 dan Anak 2 sampai di Gubuk
yang dimaksud oleh Anak 1, kemudian Anak 3 dan Anak 2 menemui Anak 1
yang sedang duduk diatas sepeda motor bersama korban, kemudian Anak 1
dipanggil oleh Anak 2, lalu Anak 2 bertanya kepada Anak 1 “KAYAK MANA
BEN....MANJUR OBATNYA BEN..”, Anak 1 jawab “GAK TAU BOY....., AKU
AJA MINUM CUMAN SAKIT PERUT”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA NI
BOY....”, Anak 1 jawab “YA GAK TAU LAH INI, SUDAH TERLANJUR KITA
KASIH OBATNYA, TAPI GAK NGARUH”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA
NI”, Anak 1 jawab “YA SUDAHLAH INI JALAN SATU-SATUNYA, KALU KAU
MAU AKU MAU JUGA BANTUIN, TAPI KALAU KAU GAK BERANI AKU JUGA
GAK BERANI”, Anak 2 jawab “YA UDAHLAH KALAU MAU KITA BUNUH, AKU
BANTUIN, TAPI KAU DULUAN BEN.... YANG JATUHKAN”, Anak 1 berkata “YA
KAU DULUAN LAH”, Anak 2 jawab “GILAK KAU BOY.....MASAK KAU
COWOKNYA AKU DULUAN YANG NGAPAIN DIA”, Anak 1 jawab “NANTI
KALAU SUDAH MATI, DITARUK MANA MAYATNYA”, dijawab Anak 2
“DIBELAKANG SINI APA GAK ADA PARET ATAU SEMAK-SEMAK GITU”,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 2 ke belakang mencari paretan, setelah
menemukan paretan kemudian Anak 1 dan Anak 2 kembali menemui korban,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 memanggil Anak 3, ketika itu Anak 1 berkata “INI
AKU SAMA ALDI MAU MEMBUNUH SYALSA, KAU MAU GAK BANTUIN”,
dijawab Anak 3 “AAHHH... GILA KAU MANA BERANI AKU”, selanjutnya namun
Anak 1 dan Anak 2 tetap menjalankan aksinya, kemudian sekira pukul 14.25
wib, Anak 3 berjalan kedepan digubuk menemui korban, selanjutnya Anak 1
menyusul dari belakang, dan ketika itu Anak 2 memantau jalan dan area sekitar,
ketika sudah merasa aman kemudian Anak 2 memberi kode dengan berkata
“KOSONG/GAK ADA ORANG, SUDAH CEPAT”, selanjutnya Anak 1 membawa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
korban ke dalam kebun sawit dan Anak 1 langsung menyekap leher koban
dengan menggunakan tangan kanannya hingga terjatuh, setelah Anak 1 dan
korban terjatuh, Anak 2 langsung mengejar dan langsung menutup mulut korban
dengan jaket miliknya, karena korban masih bersuara, kemudian Anak 2
langsung memukul leher korban sebanyak 2 (dua) kali dan kedua kaki Anak 2
mengapit kaki korban agar tidak meronta serta Anak 2 mencekik leher korban
dengan menggunakan ke dua tangannya hingga korban tidak bernafas lagi,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban masuk ke dalam kebun
sawit dengan cara Anak 1 mengangkat kedua kaki korban dan Anak 2
mengangkat kedua tangan korban, setelah sampai dibawa pohon sawit tubuh
korban diturunkan, kemudian Anak 2 menginjak leher korban dengan cara
menekannya sebanyak 3 (tiga) kali selama 3 (tiga) menit, kemudian Anak 1
mengecek nafas korban melalui hindung dan denyut nadi melalui tangan kiri
sambil berkata “SUDAH TIDAK BERNAFAS LAGI, DETAK JANTUNGNYA
SUDAH TIDAK ADA”, selanjutnya Anak 1 membuka kalung, cincin dan sandal
korban sedangkan Anak 2 mengambil uang didalam saku celana sebanyak Rp.
24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), selanjutnya Anak 2 membuka baju
korban Sedangkan Anak 1 membuka celana korban, kemudian Anak
2membuka Bra (BH) korban dengan cara membalikkan tubuh korban dan dalam
posisi telentang, kemudian Anak 1 bersama Anak 2 melepaskan pakaian celana
dalam korban dengan menggunakan kaki, Anak 1 dengan menggunakan kaki
kanan, sedangkan Anak 2 menggunakan kaki kirinya, setelah celana dalam
korban sampai dimata kaki Anak 1 dan Anak 2 mengambilnya dengan
menggunakan tangan kanan, selanjutnya Anak 2 memanggil Anak 3, kemudian
Anak 3 datang sambil mendorong sepeda motor milik Anak 2, sedangkan Anak
1 menggulung atau mengumpulkan pakaian korban menjadi satu, selanjutnya
Anak 2 berkata kepada Anak 3 “NU.... BANTUIN KAMI NGANGKAT SOALNYA
KAMI GAK KUAT BERAT KALI, KAU JANGAN MAIN HP AJA ....BANTUIN
SINI”, di jawab Anak 3 “MALES AKU...”, selanjutnya Anak 1 berkata “YA
UDALAH BAJU INI KAU BUANG AJA ATAU KAU SEMBUNYIKAN DIMANA,
BIYAR NGGAK KETAHUAN ORANG”, selanjutnya Anak 3 mengambil pakaian
tersebut dan menyembunyikannya di semak-semak, kemudian Anak 1
mengambil sepeda motor milik korban dan mengecek bagasinya dan
menemukan mantel jas hujan warna Orange, selanjutnya Anak 1 mendorong 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 2489 ADB milik
korban kedalam kebun sawit yang akan digunakan untuk mengangkat korban,
kemudian dalam posisi Anak 1 memegangi setang sepeda motor tersebut,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
sedangkan Anak 3 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban, namun Anak 3
berkata “MALES AHH.....BERAT KALI”, Anak 1 berkata “YA UDAH KAU
PEGANGI INI KERETANYA”, setelah itu Anak 3 memegangi sepeda motor
tersebut, Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban keatas sepeda motor,
selanjutnya Anak 1 memegang setang sepeda motor, sedangkan Anak 2
mendorong sepeda motor dari belakang sampai di pinggir parit, kemudian Anak
1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban kepinggir parit, selanjutnya Anak 2
mendorong tubuh korban kedalam parit dengan menggunakan kaki kanannya,
setelah tubuh korban berada didalam parit Anak 2 masuk kedalam parit dan
merapikan mayat korban dan menutupi muka korban dengan rumput,
sedangkan Anak 1 mengambil matel jas hujan warna orange di bagasi sepeda
motor, selanjutnya Anak 1 memberikan mantel jas hujan tersebut kepada Anak
2, kemudian Anak 2 langsung menutupi tubuh/mayat korban dengan
menggunakan matel jas hujan, selanjutnya Anak 1 mengambil pelepah daun
sawit untuk menutupi mayat/tubuh korban dan Anak 2 pun mengikutinya untuk
mengambil pelepah daun sawit guna menutupi mayat/tubuh korban, setelah
selesai Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 langsung pergi meninggalkan
mayat korban menuju Tanjung Morawa untuk membeli nasi bungkus sebanyak
3 (tiga) bungkus dengan menggunakan uang yang telah diambil dari dalam saku
celana korban sebanyak Rp. 24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), setelah
selesai membeli nasi bungkus pada saat jalan pulang tepatnya di Simpang Tiga
Buaya Anak 2 membuang jaket miliknya disemak-semak kebun kelapa sawit,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 memakan nasi tersebut,
selanjutnya 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat warna putih biru BK
2489 ADB milik korban dibawa oleh Anak 3, setelah 1 (satu) Minggu berada di
rumah Anak 3 kemudian diserahkan kepada Anak 1 dan setelah 1 (satu) Minggu
berada di rumah Anak 1, selanjutnya Anak 1 menyuruh RIKO (belum
tertangkap) untuk menjualkan 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban tersebut, dan ketika itu Anak 1
mendapat uang dari RIKO sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dari penjualan sepeda motor milik korban dan uang tersebut Anak 1
berikan kepada Anak 3 sebanyak Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) di
tambah hutang sebanyak Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) total Anak 3
menerima uang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), sedangkan
Anak 1 menerima uang sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) yang mana
uangnya Anak 1 pergunakan untuk membeli Hendphone merk EVERCOSS U6
warna biru seharga Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah)
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
sedangkan sisa uang sebanyak Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Anak 1 pergunakan untuk membeli miras dan rokok.
Bahwa Akibat perbuatan Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2, maka
saksi korban meniggal dunia, sesuai dengan hasil Visum Et Repertum dari
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit
Bhayangkara TK-II Kota Medan Nomor : 06/X/2018 tanggal 25 September
2018 yang ditandatangani oleh dokter Surjit Singh, Sp.F, DFM dengan
mengingat sumpah jabatan dengan hasil pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LUAR :
Kepala : Berbentuk simetris dan tidak dijumpai rambut, kulit
kepala, dan otot kepala sutura belum bersatu, otot kepala bagian belakang
terpisah dari tulang tengkorak, dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Dahi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang
dahi.
Mata : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang
rongga bola mata, kedua rongga bola mata berbentuk oval, tonjolan pada
bagian diatas kedua rongga mata tidak begitu menonjol.
Pipi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang
pipi.
Hidung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang hidung.
Telinga : Tidak dapat dinilai.
Bibir : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Dagu : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dagu
Gigi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan, jumlah gigi tidak
lengkap, tanggal atau terlepas, proses pembusukan lanjut, gigi taring rahang
bawah kiri lebih menonjol, dijumpai gigi molar satu dan dua pada rahang kanan
bawah.
NOMENKLATUR GIGI
Rahang atas kanan Rahang atas kiri
x 17 16 15 14 13 x x x x 23 24 x 26 27 x
x 47 46 45 44 x x x 31 32 x x x x x x
Rahang bawah
kanan
Rahang bawah kiri
x : tidak dijumpai dari hasil pemeriksaan gigi umur diperkirakan
empat belas sampai dengan tujuh belas tahun.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Rahang : Rahang bagian bawah terlepas, tulang rahang bawah
menyempit dengan permukaan halus, sudut rahang bawah kecil tidak menonjol,
tulang rahang atas tidak menonjol.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Bahu : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Proses pembusukan lanjut.
Perut : Proses pembusukan lanjut.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Pinggang : Proses pembusukan lanjut.
Pinggul : Proses pembusukan lanjut.
Bokong : Proses pembusukan lanjut.
Dubur : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Alat Kelamin : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Anggota gerak atas : Kedua tangan tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang lengan berlepasan dari sendinya,
tulang-tulang telapak tangan sudah berlepasan, dijumpai warna merah
kehitaman pada lengan kanan bawah bagian atas sebelah luar, dijumpai warna
merah kehitaman pada lengan kiri bawah bagian tengah sebelah luar.
Anggota gerak bawah : Kedua kaki tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang kaki proses pembusukan lanjut.
PEMERIKSAAN DALAM :
Kepala : Berbentuk tengkorak, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan.
Pada Pembukaan Kulit Kepala : Tidak dapat dinilai.
Pada permukaan tengkorak : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.
Pada pembukaan tengkorak kepala : Tidak dapat dinilai.
Dasar tulang kepala : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Pada pembukaan dada dijumpai tebal lemak dada
satu koma lima sentimeter, tidak dijumpai kelainan pada otot dada, proses
pembusukan lanjut, tidak dijumpai resapan darah.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Tulang Iga : Tidak dijumpai patah tulang iga.
Paru-paru : Hancur, paru kanan dan kiri mengecil, proses
pembusukan lanjut.
Jantung : Hancur, proses pembusukan lanjut.
Perut : Pada pembukaan perut tebal lemak perut tiga
sentimeter.
Lambung : Dijumpai, ditemukan sisa makanan, masih ada bau
asam, proses pembusukan lanjut.
Hati : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Limpa : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Usus : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Ginjal : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Rongga panggul : Dijumpai tulang-tulang panggul dengan ciri-ciri jenis
kelamin perempuan, tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan dijumpai proses
pembusukan lanjut.
Kandung kemih : Tidak dijumpai.
Anggota gerak atas : Lengan kanan atas dijumpai proses
pembusukan lanjut, keluarnya tulang-tulang lengan atas, pada lengan kanan
diatas pergelangan tangan dijumpai resapan darah panjang empat sentimeter
dan lebar empat sentimeter jarak dari pergelangan tangan tiga sentimeter,
lengan kiri atas proses pembusukan lanjut, lengan kiri bawah memar panjang
satu koma lima sentimeter dan lebar satu koma lima sentimeter jarak dari
pergelangan tangan sembilan sentimeter, kedua tangan proses pembusukan
lanjut, pada pemeriksaan tulang lengan kiri bawah dijumpai adanya garis-garis
epifise.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Anggota gerak bawah : Proses pembusukan lanjut.
KESIMPULAN :
Telah diperiksa sesosok mayat dikenal jenis kelamin perempuan,
berusia enam belas tahun panjang badan seratus lima puluh sembilan
sentimeter, perawakan muda.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, dapat diambil kesimpulan
kematian korban tidak wajar, dijumpai tanda-tanda kekerasan berupa resapan
darah yang luas pada punggung kiri dan kanan, dari hasil pemeriksaan dalam
(autopsi) organ-organ dalam telah mengalami proses pembusukan lanjut
sehingga penyebab kematian tidak dapat ditemukan.
Perbuatan para Anak diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340
KUHPidana jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Subsidair :
Bahwa Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3, pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 14.25 atau setidaknya pada waktu tertentu
pada bulan September 2018, atau setidaknya pada waktu tertentu pada tahun
2018, bertempat di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Jum’at tanggal 31 Agustus 2018 sekira Pukul 15.30
wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3 bertemu dan berkumpul di sebuah Pos
Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang, ketika itu Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
bersepakat untuk mengambil barang-barang berharga milik korban (14 tahun)
yang merupakan pacar dari Anak 1 dengan cara memberikan obat tidur yang
dicampur kedalam minuman, dengan tujuan korban tidak sadarkan diri dan
selanjutnya mengambil barang-barang berharga yang ada pada korban,
selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018, sekira pukul 19.00 wib
Anak 1 pergi kerumah Anak 3 untuk meminta uang kepada Anak 3 untuk
membeli obat tidur sesuai dengan rencana dan ketika itu Anak 3 memberikan
uang kepada Anak 1 sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya
Anak 1 pergi ke toko obat yang berada di Desa Lengau Seprang lalu membeli
obat tidur sebanyak 6 (enam) butir, lalu sekira pukul 20.00 wib Anak 1 datang
kerumah Anak 3, namun Anak 3 sudah pergi ke warnet bersama Anak 2,
selanjutnya Anak 1 menyusul Anak 3 dan Anak 2 yang sedang main warnet, di
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
warnet Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2, kemudian Anak 3 berkata “MANA
OBATNYA BEN...”, Anak 1 jawab “INI OBATNYA”, sambil menunjukan obat
tidur tersebut kepada Anak 3, selanjutnya kemudian pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 11.00 wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
kembali berkumpul di Pos Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya pada pukul
12.00 wib, Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2 mulai menjalankan aksinya
dimana awalnya Anak 3 dan Anak 2 mengantarkan Anak 1 untuk menjumpai
korban di Showroom Kawasaki Tanjung Morawa, setelah Anak 1 bertemu
dengan SYALSABILA AIDIL ADHA, Anak 3 dan Anak 2 meninggalkan Anak 1,
selanjutnya Anak 1 bersama korban pergi ke sebuah Gubuk yang terletak di
Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban, setibanya di sebuah gubuk yang
terletak di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Anak 1 duduk-duduk bersama korban, dan ketika
korban sedang asik bermain handphone, Anak 1 mencampurkan obat tidur
kedalam minuman bermerk FLORIDINA dan memberikan minuman tersebut
kepada korban untuk diminum oleh korban, sekira pukul 13.15 wib Anak 1
mengirim pesan melalui kepada Anak 3 dan Anak 2 yang isinya
“BOY....SYALSA MINTAK PULANG INI, KAWANILA AKU NGANTARIN”, dan
dibalas Anak 2 dengan menggunakan akun facebook Anak 3 “DIMANA BOY....”,
Anak 1 jawab “DANU TAU ITU TEMPATNYA, AKU DIGUBUK BAWAH BUKIT
TEMPAT BIASA AKU NGARIT”, Anak 1 pun menunggu Anak 3 dan Anak 2.
Sekira 15 (lima belas) menit kemudian Anak 3 dan Anak 2 sampai di Gubuk
yang dimaksud oleh Anak 1, kemudian Anak 3 dan Anak 2 menemui Anak 1
yang sedang duduk diatas sepeda motor bersama korban, kemudian Anak 1
dipanggil oleh Anak 2, lalu Anak 2 bertanya kepada Anak 1 “KAYAK MANA
BEN....MANJUR OBATNYA BEN..”, Anak 1 jawab “GAK TAU BOY....., AKU
AJA MINUM CUMAN SAKIT PERUT”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA NI
BOY....”, Anak 1 jawab “YA GAK TAU LAH INI, SUDAH TERLANJUR KITA
KASIH OBATNYA, TAPI GAK NGARUH”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA
NI”, Anak 1 jawab “YA SUDAHLAH INI JALAN SATU-SATUNYA, KALU KAU
MAU AKU MAU JUGA BANTUIN, TAPI KALAU KAU GAK BERANI AKU JUGA
GAK BERANI”, Anak 2 jawab “YA UDAHLAH KALAU MAU KITA BUNUH, AKU
BANTUIN, TAPI KAU DULUAN BEN.... YANG JATUHKAN”, Anak 1 berkata “YA
KAU DULUAN LAH”, Anak 2 jawab “GILAK KAU BOY.....MASAK KAU
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
COWOKNYA AKU DULUAN YANG NGAPAIN DIA”, Anak 1 jawab “NANTI
KALAU SUDAH MATI, DITARUK MANA MAYATNYA”, dijawab Anak 2
“DIBELAKANG SINI APA GAK ADA PARET ATAU SEMAK-SEMAK GITU”,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 2 ke belakang mencari paretan, setelah
menemukan paretan kemudian Anak 1 dan Anak 2 kembali menemui korban,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 memanggil Anak 3, ketika itu Anak 1 berkata “INI
AKU SAMA ALDI MAU MEMBUNUH SYALSA, KAU MAU GAK BANTUIN”,
dijawab Anak 3 “AAHHH... GILA KAU MANA BERANI AKU”, selanjutnya namun
Anak 1 dan Anak 2 tetap menjalankan aksinya, kemudian sekira pukul 14.25
wib, Anak 3 berjalan kedepan digubuk menemui korban, selanjutnya Anak 1
menyusul dari belakang, dan ketika itu Anak 2 memantau jalan dan area sekitar,
ketika sudah merasa aman kemudian Anak 2 memberi kode dengan berkata
“KOSONG/GAK ADA ORANG, SUDAH CEPAT”, selanjutnya Anak 1 membawa
korban ke dalam kebun sawit dan Anak 1 langsung menyekap leher koban
dengan menggunakan tangan kanannya hingga terjatuh, setelah Anak 1 dan
korban terjatuh, Anak 2 langsung mengejar dan langsung menutup mulut korban
dengan jaket miliknya, karena korban masih bersuara, kemudian Anak 2
langsung memukul leher korban sebanyak 2 (dua) kali dan kedua kaki Anak 2
mengapit kaki korban agar tidak meronta serta Anak 2 mencekik leher korban
dengan menggunakan ke dua tangannya hingga korban tidak bernafas lagi,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban masuk ke dalam kebun
sawit dengan cara Anak 1 mengangkat kedua kaki korban dan Anak 2
mengangkat kedua tangan korban, setelah sampai dibawa pohon sawit tubuh
korban diturunkan, kemudian Anak 2 menginjak leher korban dengan cara
menekannya sebanyak 3 (tiga) kali selama 3 (tiga) menit, kemudian Anak 1
mengecek nafas korban melalui hindung dan denyut nadi melalui tangan kiri
sambil berkata “SUDAH TIDAK BERNAFAS LAGI, DETAK JANTUNGNYA
SUDAH TIDAK ADA”, selanjutnya Anak 1 membuka kalung, cincin dan sandal
korban sedangkan Anak 2 mengambil uang didalam saku celana sebanyak Rp.
24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), selanjutnya Anak 2 membuka baju
korban Sedangkan Anak 1 membuka celana korban, kemudian Anak
2membuka Bra (BH) korban dengan cara membalikkan tubuh korban dan dalam
posisi telentang, kemudian Anak 1 bersama Anak 2 melepaskan pakaian celana
dalam korban dengan menggunakan kaki, Anak 1 dengan menggunakan kaki
kanan, sedangkan Anak 2 menggunakan kaki kirinya, setelah celana dalam
korban sampai dimata kaki Anak 1 dan Anak 2 mengambilnya dengan
menggunakan tangan kanan, selanjutnya Anak 2 memanggil Anak 3, kemudian
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Anak 3 datang sambil mendorong sepeda motor milik Anak 2, sedangkan Anak
1 menggulung atau mengumpulkan pakaian korban menjadi satu, selanjutnya
Anak 2 berkata kepada Anak 3 “NU.... BANTUIN KAMI NGANGKAT SOALNYA
KAMI GAK KUAT BERAT KALI, KAU JANGAN MAIN HP AJA ....BANTUIN
SINI”, di jawab Anak 3 “MALES AKU...”, selanjutnya Anak 1 berkata “YA
UDALAH BAJU INI KAU BUANG AJA ATAU KAU SEMBUNYIKAN DIMANA,
BIYAR NGGAK KETAHUAN ORANG”, selanjutnya Anak 3 mengambil pakaian
tersebut dan menyembunyikannya di semak-semak, kemudian Anak 1
mengambil sepeda motor milik korban dan mengecek bagasinya dan
menemukan mantel jas hujan warna Orange, selanjutnya Anak 1 mendorong 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 2489 ADB milik
korban kedalam kebun sawit yang akan digunakan untuk mengangkat korban,
kemudian dalam posisi Anak 1 memegangi setang sepeda motor tersebut,
sedangkan Anak 3 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban, namun Anak 3
berkata “MALES AHH.....BERAT KALI”, Anak 1 berkata “YA UDAH KAU
PEGANGI INI KERETANYA”, setelah itu Anak 3 memegangi sepeda motor
tersebut, Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban keatas sepeda motor,
selanjutnya Anak 1 memegang setang sepeda motor, sedangkan Anak 2
mendorong sepeda motor dari belakang sampai di pinggir parit, kemudian Anak
1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban kepinggir parit, selanjutnya Anak 2
mendorong tubuh korban kedalam parit dengan menggunakan kaki kanannya,
setelah tubuh korban berada didalam parit Anak 2 masuk kedalam parit dan
merapikan mayat korban dan menutupi muka korban dengan rumput,
sedangkan Anak 1 mengambil matel jas hujan warna orange di bagasi sepeda
motor, selanjutnya Anak 1 memberikan mantel jas hujan tersebut kepada Anak
2, kemudian Anak 2 langsung menutupi tubuh/mayat korban dengan
menggunakan matel jas hujan, selanjutnya Anak 1 mengambil pelepah daun
sawit untuk menutupi mayat/tubuh korban dan Anak 2 pun mengikutinya untuk
mengambil pelepah daun sawit guna menutupi mayat/tubuh korban, setelah
selesai Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 langsung pergi meninggalkan
mayat korban menuju Tanjung Morawa untuk membeli nasi bungkus sebanyak
3 (tiga) bungkus dengan menggunakan uang yang telah diambil dari dalam saku
celana korban sebanyak Rp. 24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), setelah
selesai membeli nasi bungkus pada saat jalan pulang tepatnya di Simpang Tiga
Buaya Anak 2 membuang jaket miliknya disemak-semak kebun kelapa sawit,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 memakan nasi tersebut,
selanjutnya 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat warna putih biru BK
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
2489 ADB milik korban dibawa oleh Anak 3, setelah 1 (satu) Minggu berada di
rumah Anak 3 kemudian diserahkan kepada Anak 1 dan setelah 1 (satu) Minggu
berada di rumah Anak 1, selanjutnya Anak 1 menyuruh RIKO (belum
tertangkap) untuk menjualkan 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban tersebut, dan ketika itu Anak 1
mendapat uang dari RIKO sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dari penjualan sepeda motor milik korban dan uang tersebut Anak 1
berikan kepada Anak 3 sebanyak Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) di
tambah hutang sebanyak Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) total Anak 3
menerima uang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), sedangkan
Anak 1 menerima uang sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) yang mana
uangnya Anak 1 pergunakan untuk membeli Hendphone merk EVERCOSS U6
warna biru seharga Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah)
sedangkan sisa uang sebanyak Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Anak 1 pergunakan untuk membeli miras dan rokok.
PEMERIKSAAN LUAR :
Kepala : Berbentuk simetris dan tidak dijumpai rambut, kulit kepala,
dan otot kepala sutura belum bersatu, otot kepala bagian belakang terpisah dari
tulang tengkorak, dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Dahi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dahi.
Mata : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang rongga
bola mata, kedua rongga bola mata berbentuk oval, tonjolan pada bagian diatas
kedua rongga mata tidak begitu menonjol.
Pipi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang pipi.
Hidung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang hidung.
Telinga : Tidak dapat dinilai.
Bibir : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Dagu : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dagu
Gigi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan, jumlah gigi tidak
lengkap, tanggal atau terlepas, proses pembusukan lanjut, gigi taring rahang
bawah kiri lebih menonjol, dijumpai gigi molar satu dan dua pada rahang kanan
bawah.
NOMENKLATUR GIGI
Rahang atas kanan Rahang atas kiri
x 17 16 15 14 13 x x x x 23 24 x 26 27 x
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
x 47 46 45 44 x x x 31 32 x x x x x x
Rahang bawah
kanan
Rahang bawah kiri
x : tidak dijumpai dari hasil pemeriksaan gigi umur diperkirakan
empat belas sampai dengan tujuh belas tahun.
Rahang : Rahang bagian bawah terlepas, tulang rahang bawah
menyempit dengan permukaan halus, sudut rahang bawah kecil tidak menonjol,
tulang rahang atas tidak menonjol.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Bahu : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Proses pembusukan lanjut.
Perut : Proses pembusukan lanjut.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Pinggang : Proses pembusukan lanjut.
Pinggul : Proses pembusukan lanjut.
Bokong : Proses pembusukan lanjut.
Dubur : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Alat Kelamin : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Anggota gerak atas : Kedua tangan tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang lengan berlepasan dari sendinya,
tulang-tulang telapak tangan sudah berlepasan, dijumpai warna merah
kehitaman pada lengan kanan bawah bagian atas sebelah luar, dijumpai warna
merah kehitaman pada lengan kiri bawah bagian tengah sebelah luar.
Anggota gerak bawah : Kedua kaki tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang kaki proses pembusukan lanjut.
PEMERIKSAAN DALAM :
Kepala : Berbentuk tengkorak, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Pada Pembukaan Kulit Kepala : Tidak dapat dinilai.
Pada permukaan tengkorak : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.
Pada pembukaan tengkorak kepala : Tidak dapat dinilai.
Dasar tulang kepala : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Pada pembukaan dada dijumpai tebal lemak dada
satu koma lima sentimeter, tidak dijumpai kelainan pada otot dada, proses
pembusukan lanjut, tidak dijumpai resapan darah.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Tulang Iga : Tidak dijumpai patah tulang iga.
Paru-paru : Hancur, paru kanan dan kiri mengecil, proses
pembusukan lanjut.
Jantung : Hancur, proses pembusukan lanjut.
Perut : Pada pembukaan perut tebal lemak perut tiga
sentimeter.
Lambung : Dijumpai, ditemukan sisa makanan, masih ada bau
asam, proses pembusukan lanjut.
Hati : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Limpa : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Usus : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Ginjal : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Rongga panggul : Dijumpai tulang-tulang panggul dengan ciri-ciri jenis
kelamin perempuan, tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan dijumpai proses
pembusukan lanjut.
Kandung kemih : Tidak dijumpai.
Anggota gerak atas : Lengan kanan atas dijumpai proses
pembusukan lanjut, keluarnya tulang-tulang lengan atas, pada lengan kanan
diatas pergelangan tangan dijumpai resapan darah panjang empat sentimeter
dan lebar empat sentimeter jarak dari pergelangan tangan tiga sentimeter,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
lengan kiri atas proses pembusukan lanjut, lengan kiri bawah memar panjang
satu koma lima sentimeter dan lebar satu koma lima sentimeter jarak dari
pergelangan tangan sembilan sentimeter, kedua tangan proses pembusukan
lanjut, pada pemeriksaan tulang lengan kiri bawah dijumpai adanya garis-garis
epifise.
Anggota gerak bawah : Proses pembusukan lanjut.
KESIMPULAN :
Telah diperiksa sesosok mayat dikenal jenis kelamin perempuan,
berusia enam belas tahun panjang badan seratus lima puluh sembilan
sentimeter, perawakan muda.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, dapat diambil kesimpulan
kematian korban tidak wajar, dijumpai tanda-tanda kekerasan berupa resapan
darah yang luas pada punggung kiri dan kanan, dari hasil pemeriksaan dalam
(autopsi) organ-organ dalam telah mengalami proses pembusukan lanjut
sehingga penyebab kematian tidak dapat ditemukan.
Perbuatan para Anak diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338
KUHPidana jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Atau Kedua :
Bahwa Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3, pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 14.25 atau setidaknya pada waktu tertentu
pada bulan September 2018, atau setidaknya pada waktu tertentu pada tahun
2018, bertempat di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
mengambil suatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan
orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, yang
didahului atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
orang dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian atau jika
tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau
bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri atau
supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya, perbuatan itu menjadikan
ada orang mendapat luka berat atau mati, dilakukan oleh dua orang bersama-
sama atau lebih, dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Jum’at tanggal 31 Agustus 2018 sekira Pukul 15.30
wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3 bertemu dan berkumpul di sebuah Pos
Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Kabupaten Deli Serdang, ketika itu Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
bersepakat untuk mengambil barang-barang berharga milik korban (14 tahun)
yang merupakan pacar dari Anak 1 dengan cara memberikan obat tidur yang
dicampur kedalam minuman, dengan tujuan korban tidak sadarkan diri dan
selanjutnya mengambil barang-barang berharga yang ada pada korban,
selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018, sekira pukul 19.00 wib
Anak 1 pergi kerumah Anak 3 untuk meminta uang kepada Anak 3 untuk
membeli obat tidur sesuai dengan rencana dan ketika itu Anak 3 memberikan
uang kepada Anak 1 sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya
Anak 1 pergi ke toko obat yang berada di Desa Lengau Seprang lalu membeli
obat tidur sebanyak 6 (enam) butir, lalu sekira pukul 20.00 wib Anak 1 datang
kerumah Anak 3, namun Anak 3 sudah pergi ke warnet bersama Anak 2,
selanjutnya Anak 1 menyusul Anak 3 dan Anak 2 yang sedang main warnet, di
warnet Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2, kemudian Anak 3 berkata “MANA
OBATNYA BEN...”, Anak 1 jawab “INI OBATNYA”, sambil menunjukan obat
tidur tersebut kepada Anak 3, selanjutnya kemudian pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 11.00 wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
kembali berkumpul di Pos Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya pada pukul
12.00 wib, Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2 mulai menjalankan aksinya
dimana awalnya Anak 3 dan Anak 2 mengantarkan Anak 1 untuk menjumpai
korban di Showroom Kawasaki Tanjung Morawa, setelah Anak 1 bertemu
dengan SYALSABILA AIDIL ADHA, Anak 3 dan Anak 2 meninggalkan Anak 1,
selanjutnya Anak 1 bersama korban pergi ke sebuah Gubuk yang terletak di
Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban, setibanya di sebuah gubuk yang
terletak di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Anak 1 duduk-duduk bersama korban, dan ketika
korban sedang asik bermain handphone, Anak 1 mencampurkan obat tidur
kedalam minuman bermerk FLORIDINA dan memberikan minuman tersebut
kepada korban untuk diminum oleh korban, sekira pukul 13.15 wib Anak 1
mengirim pesan melalui kepada Anak 3 dan Anak 2 yang isinya
“BOY....SYALSA MINTAK PULANG INI, KAWANILA AKU NGANTARIN”, dan
dibalas Anak 2 dengan menggunakan akun facebook Anak 3 “DIMANA BOY....”,
Anak 1 jawab “DANU TAU ITU TEMPATNYA, AKU DIGUBUK BAWAH BUKIT
TEMPAT BIASA AKU NGARIT”, Anak 1 pun menunggu Anak 3 dan Anak 2.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Sekira 15 (lima belas) menit kemudian Anak 3 dan Anak 2 sampai di Gubuk
yang dimaksud oleh Anak 1, kemudian Anak 3 dan Anak 2 menemui Anak 1
yang sedang duduk diatas sepeda motor bersama korban, kemudian Anak 1
dipanggil oleh Anak 2, lalu Anak 2 bertanya kepada Anak 1 “KAYAK MANA
BEN....MANJUR OBATNYA BEN..”, Anak 1 jawab “GAK TAU BOY....., AKU
AJA MINUM CUMAN SAKIT PERUT”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA NI
BOY....”, Anak 1 jawab “YA GAK TAU LAH INI, SUDAH TERLANJUR KITA
KASIH OBATNYA, TAPI GAK NGARUH”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA
NI”, Anak 1 jawab “YA SUDAHLAH INI JALAN SATU-SATUNYA, KALU KAU
MAU AKU MAU JUGA BANTUIN, TAPI KALAU KAU GAK BERANI AKU JUGA
GAK BERANI”, Anak 2 jawab “YA UDAHLAH KALAU MAU KITA BUNUH, AKU
BANTUIN, TAPI KAU DULUAN BEN.... YANG JATUHKAN”, Anak 1 berkata “YA
KAU DULUAN LAH”, Anak 2 jawab “GILAK KAU BOY.....MASAK KAU
COWOKNYA AKU DULUAN YANG NGAPAIN DIA”, Anak 1 jawab “NANTI
KALAU SUDAH MATI, DITARUK MANA MAYATNYA”, dijawab Anak 2
“DIBELAKANG SINI APA GAK ADA PARET ATAU SEMAK-SEMAK GITU”,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 2 ke belakang mencari paretan, setelah
menemukan paretan kemudian Anak 1 dan Anak 2 kembali menemui korban,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 memanggil Anak 3, ketika itu Anak 1 berkata “INI
AKU SAMA ALDI MAU MEMBUNUH SYALSA, KAU MAU GAK BANTUIN”,
dijawab Anak 3 “AAHHH... GILA KAU MANA BERANI AKU”, selanjutnya namun
Anak 1 dan Anak 2 tetap menjalankan aksinya, kemudian sekira pukul 14.25
wib, Anak 3 berjalan kedepan digubuk menemui korban, selanjutnya Anak 1
menyusul dari belakang, dan ketika itu Anak 2 memantau jalan dan area sekitar,
ketika sudah merasa aman kemudian Anak 2 memberi kode dengan berkata
“KOSONG/GAK ADA ORANG, SUDAH CEPAT”, selanjutnya Anak 1 membawa
korban ke dalam kebun sawit dan Anak 1 langsung menyekap leher koban
dengan menggunakan tangan kanannya hingga terjatuh, setelah Anak 1 dan
korban terjatuh, Anak 2 langsung mengejar dan langsung menutup mulut korban
dengan jaket miliknya, karena korban masih bersuara, kemudian Anak 2
langsung memukul leher korban sebanyak 2 (dua) kali dan kedua kaki Anak 2
mengapit kaki korban agar tidak meronta serta Anak 2 mencekik leher korban
dengan menggunakan ke dua tangannya hingga korban tidak bernafas lagi,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban masuk ke dalam kebun
sawit dengan cara Anak 1 mengangkat kedua kaki korban dan Anak 2
mengangkat kedua tangan korban, setelah sampai dibawa pohon sawit tubuh
korban diturunkan, kemudian Anak 2 menginjak leher korban dengan cara
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
menekannya sebanyak 3 (tiga) kali selama 3 (tiga) menit, kemudian Anak 1
mengecek nafas korban melalui hindung dan denyut nadi melalui tangan kiri
sambil berkata “SUDAH TIDAK BERNAFAS LAGI, DETAK JANTUNGNYA
SUDAH TIDAK ADA”, selanjutnya Anak 1 membuka kalung, cincin dan sandal
korban sedangkan Anak 2 mengambil uang didalam saku celana sebanyak Rp.
24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), selanjutnya Anak 2 membuka baju
korban Sedangkan Anak 1 membuka celana korban, kemudian Anak
2membuka Bra (BH) korban dengan cara membalikkan tubuh korban dan dalam
posisi telentang, kemudian Anak 1 bersama Anak 2 melepaskan pakaian celana
dalam korban dengan menggunakan kaki, Anak 1 dengan menggunakan kaki
kanan, sedangkan Anak 2 menggunakan kaki kirinya, setelah celana dalam
korban sampai dimata kaki Anak 1 dan Anak 2 mengambilnya dengan
menggunakan tangan kanan, selanjutnya Anak 2 memanggil Anak 3, kemudian
Anak 3 datang sambil mendorong sepeda motor milik Anak 2, sedangkan Anak
1 menggulung atau mengumpulkan pakaian korban menjadi satu, selanjutnya
Anak 2 berkata kepada Anak 3 “NU.... BANTUIN KAMI NGANGKAT SOALNYA
KAMI GAK KUAT BERAT KALI, KAU JANGAN MAIN HP AJA ....BANTUIN
SINI”, di jawab Anak 3 “MALES AKU...”, selanjutnya Anak 1 berkata “YA
UDALAH BAJU INI KAU BUANG AJA ATAU KAU SEMBUNYIKAN DIMANA,
BIYAR NGGAK KETAHUAN ORANG”, selanjutnya Anak 3 mengambil pakaian
tersebut dan menyembunyikannya di semak-semak, kemudian Anak 1
mengambil sepeda motor milik korban dan mengecek bagasinya dan
menemukan mantel jas hujan warna Orange, selanjutnya Anak 1 mendorong 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 2489 ADB milik
korban kedalam kebun sawit yang akan digunakan untuk mengangkat korban,
kemudian dalam posisi Anak 1 memegangi setang sepeda motor tersebut,
sedangkan Anak 3 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban, namun Anak 3
berkata “MALES AHH.....BERAT KALI”, Anak 1 berkata “YA UDAH KAU
PEGANGI INI KERETANYA”, setelah itu Anak 3 memegangi sepeda motor
tersebut, Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban keatas sepeda motor,
selanjutnya Anak 1 memegang setang sepeda motor, sedangkan Anak 2
mendorong sepeda motor dari belakang sampai di pinggir parit, kemudian Anak
1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban kepinggir parit, selanjutnya Anak 2
mendorong tubuh korban kedalam parit dengan menggunakan kaki kanannya,
setelah tubuh korban berada didalam parit Anak 2 masuk kedalam parit dan
merapikan mayat korban dan menutupi muka korban dengan rumput,
sedangkan Anak 1 mengambil matel jas hujan warna orange di bagasi sepeda
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
motor, selanjutnya Anak 1 memberikan mantel jas hujan tersebut kepada Anak
2, kemudian Anak 2 langsung menutupi tubuh/mayat korban dengan
menggunakan matel jas hujan, selanjutnya Anak 1 mengambil pelepah daun
sawit untuk menutupi mayat/tubuh korban dan Anak 2 pun mengikutinya untuk
mengambil pelepah daun sawit guna menutupi mayat/tubuh korban, setelah
selesai Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 langsung pergi meninggalkan
mayat korban menuju Tanjung Morawa untuk membeli nasi bungkus sebanyak
3 (tiga) bungkus dengan menggunakan uang yang telah diambil dari dalam saku
celana korban sebanyak Rp. 24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), setelah
selesai membeli nasi bungkus pada saat jalan pulang tepatnya di Simpang Tiga
Buaya Anak 2 membuang jaket miliknya disemak-semak kebun kelapa sawit,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 memakan nasi tersebut,
selanjutnya 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat warna putih biru BK
2489 ADB milik korban dibawa oleh Anak 3, setelah 1 (satu) Minggu berada di
rumah Anak 3 kemudian diserahkan kepada Anak 1 dan setelah 1 (satu) Minggu
berada di rumah Anak 1, selanjutnya Anak 1 menyuruh RIKO (belum
tertangkap) untuk menjualkan 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban tersebut, dan ketika itu Anak 1
mendapat uang dari RIKO sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dari penjualan sepeda motor milik korban dan uang tersebut Anak 1
berikan kepada Anak 3 sebanyak Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) di
tambah hutang sebanyak Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) total Anak 3
menerima uang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), sedangkan
Anak 1 menerima uang sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) yang mana
uangnya Anak 1 pergunakan untuk membeli Hendphone merk EVERCOSS U6
warna biru seharga Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah)
sedangkan sisa uang sebanyak Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Anak 1 pergunakan untuk membeli miras dan rokok.
PEMERIKSAAN LUAR :
Kepala : Berbentuk simetris dan tidak dijumpai rambut, kulit kepala, dan
otot kepala sutura belum bersatu, otot kepala bagian belakang terpisah dari
tulang tengkorak, dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Dahi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dahi.
Mata : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang rongga
bola mata, kedua rongga bola mata berbentuk oval, tonjolan
pada bagian diatas kedua rongga mata tidak begitu menonjol.
Pipi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang pipi.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Hidung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang hidung.
Telinga : Tidak dapat dinilai.
Bibir : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Dagu : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dagu
Gigi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan, jumlah gigi tidak
lengkap, tanggal atau terlepas, proses pembusukan lanjut, gigi taring rahang
bawah kiri lebih menonjol, dijumpai gigi molar satu dan dua pada rahang kanan
bawah.
NOMENKLATUR GIGI
Rahang atas kanan Rahang atas kiri
x 17 16 15 14 13 x x x x 23 24 x 26 27 x
x 47 46 45 44 x x x 31 32 x x x x x x
Rahang bawah kanan Rahang bawah kiri
x : tidak dijumpai dari hasil pemeriksaan gigi umur diperkirakan
empat belas sampai dengan tujuh belas tahun.
Rahang : Rahang bagian bawah terlepas, tulang rahang
bawah menyempit dengan permukaan halus, sudut
rahang bawah kecil tidak menonjol, tulang rahang
atas tidak menonjol.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Bahu : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Proses pembusukan lanjut.
Perut : Proses pembusukan lanjut.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang
sembilan sentimeter dan lebar delapan sentimeter
jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan
jarak dari bahu empat belas sentimeter pada
pemotongan punggung dijumpai sekitarannya
berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan
panjang tujuh belas sentimeter dan lebar lima belas
sentimeter jarak dari garis tengah tubuh satu
sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada
pemotongan punggung dijumpai sekitarannya
berwarna merah kehitaman.
Pinggang : Proses pembusukan lanjut.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Pinggul : Proses pembusukan lanjut.
Bokong : Proses pembusukan lanjut.
Dubur : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Alat Kelamin : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Anggota gerak atas : Kedua tangan tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang lengan berlepasan dari sendinya,
tulang-tulang telapak tangan sudah berlepasan, dijumpai warna merah
kehitaman pada lengan kanan bawah bagian atas sebelah luar, dijumpai warna
merah kehitaman pada lengan kiri bawah bagian tengah sebelah luar.
Anggota gerak bawah : Kedua kaki tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-
tulang kaki proses pembusukan lanjut.
PEMERIKSAAN DALAM :
Kepala : Berbentuk tengkorak, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan.
Pada Pembukaan Kulit Kepala : Tidak dapat dinilai.
Pada permukaan tengkorak : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.
Pada pembukaan tengkorak kepala : Tidak dapat dinilai.
Dasar tulang kepala : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Pada pembukaan dada dijumpai tebal lemak dada
satu koma lima sentimeter, tidak dijumpai kelainan
pada otot dada, proses pembusukan lanjut, tidak
dijumpai resapan darah.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang
sembilan sentimeter dan lebar delapan sentimeter
jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan
jarak dari bahu empat belas sentimeter pada
pemotongan punggung dijumpai sekitarannya
berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan
panjang tujuh belas sentimeter dan lebar lima belas
sentimeter jarak dari garis tengah tubuh satu
sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
pemotongan punggung dijumpai sekitarannya
berwarna merah kehitaman.
Tulang Iga : Tidak dijumpai patah tulang iga.
Paru-paru : Hancur, paru kanan dan kiri mengecil, proses
pembusukan lanjut.
Jantung : Hancur, proses pembusukan lanjut.
Perut : Pada pembukaan perut tebal lemak perut tiga
sentimeter.
Lambung : Dijumpai, ditemukan sisa makanan, masih ada bau
asam, proses pembusukan lanjut.
Hati : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Limpa : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Usus : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Ginjal : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Rongga panggul : Dijumpai tulang-tulang panggul dengan ciri-ciri jenis
kelamin perempuan, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Kandung kemih : Tidak dijumpai.
Anggota gerak atas : Lengan kanan atas dijumpai proses
pembusukan lanjut, keluarnya tulang-tulang lengan atas, pada lengan kanan
diatas pergelangan tangan dijumpai resapan darah panjang empat sentimeter
dan lebar empat sentimeter jarak dari pergelangan tangan tiga sentimeter,
lengan kiri atas proses pembusukan lanjut, lengan kiri bawah memar panjang
satu koma lima sentimeter dan lebar satu koma lima sentimeter jarak dari
pergelangan tangan sembilan sentimeter, kedua tangan proses pembusukan
lanjut, pada pemeriksaan tulang lengan kiri bawah dijumpai adanya garis-garis
epifise.
Anggota gerak bawah : Proses pembusukan lanjut.
KESIMPULAN :
Telah diperiksa sesosok mayat dikenal jenis kelamin perempuan,
berusia enam belas tahun panjang badan seratus lima puluh sembilan
sentimeter, perawakan muda.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, dapat diambil kesimpulan
kematian korban tidak wajar, dijumpai tanda-tanda kekerasan berupa resapan
darah yang luas pada punggung kiri dan kanan, dari hasil pemeriksaan dalam
(autopsi) organ-organ dalam telah mengalami proses pembusukan lanjut
sehingga penyebab kematian tidak dapat ditemukan.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Perbuatan para anak diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 ayat
(4) KUHPidana jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Atau Ketiga :
Bahwa Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3, pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 14.25 atau setidaknya pada waktu tertentu
pada bulan September 2018, atau setidaknya pada waktu tertentu pada tahun
2018, bertempat di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan mati, dengan cara
sebagai berikut :
Bermula pada hari Jum’at tanggal 31 Agustus 2018 sekira Pukul 15.30
wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3 bertemu dan berkumpul di sebuah Pos
Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang, ketika itu Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
bersepakat untuk mengambil barang-barang berharga milik korban (14 tahun)
yang merupakan pacar dari Anak 1 dengan cara memberikan obat tidur yang
dicampur kedalam minuman, dengan tujuan korban tidak sadarkan diri dan
selanjutnya mengambil barang-barang berharga yang ada pada korban,
selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018, sekira pukul 19.00 wib
Anak 1 pergi kerumah Anak 3 untuk meminta uang kepada Anak 3 untuk
membeli obat tidur sesuai dengan rencana dan ketika itu Anak 3 memberikan
uang kepada Anak 1 sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya
Anak 1 pergi ke toko obat yang berada di Desa Lengau Seprang lalu membeli
obat tidur sebanyak 6 (enam) butir, lalu sekira pukul 20.00 wib Anak 1 datang
kerumah Anak 3, namun Anak 3 sudah pergi ke warnet bersama Anak 2,
selanjutnya Anak 1 menyusul Anak 3 dan Anak 2 yang sedang main warnet, di
warnet Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2, kemudian Anak 3 berkata “MANA
OBATNYA BEN...”, Anak 1 jawab “INI OBATNYA”, sambil menunjukan obat
tidur tersebut kepada Anak 3, selanjutnya kemudian pada hari Minggu tanggal
02 September 2018 sekira pukul 11.00 wib Anak 1 bersama Anak 2 dan Anak 3
kembali berkumpul di Pos Kamling yang terletak di Desa Lengau Seprang
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, selanjutnya pada pukul
12.00 wib, Anak 1 bertemu Anak 3 dan Anak 2 mulai menjalankan aksinya
dimana awalnya Anak 3 dan Anak 2 mengantarkan Anak 1 untuk menjumpai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
korban di Showroom Kawasaki Tanjung Morawa, setelah Anak 1 bertemu
dengan SYALSABILA AIDIL ADHA, Anak 3 dan Anak 2 meninggalkan Anak 1,
selanjutnya Anak 1 bersama korban pergi ke sebuah Gubuk yang terletak di
Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban, setibanya di sebuah gubuk yang
terletak di Afdeling I Dusun II Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Anak 1 duduk-duduk bersama korban, dan ketika
korban sedang asik bermain handphone, Anak 1 mencampurkan obat tidur
kedalam minuman bermerk FLORIDINA dan memberikan minuman tersebut
kepada korban untuk diminum oleh korban, sekira pukul 13.15 wib Anak 1
mengirim pesan melalui kepada Anak 3 dan Anak 2 yang isinya
“BOY....SYALSA MINTAK PULANG INI, KAWANILA AKU NGANTARIN”, dan
dibalas Anak 2 dengan menggunakan akun facebook Anak 3 “DIMANA BOY....”,
Anak 1 jawab “DANU TAU ITU TEMPATNYA, AKU DIGUBUK BAWAH BUKIT
TEMPAT BIASA AKU NGARIT”, Anak 1 pun menunggu Anak 3 dan Anak 2.
Sekira 15 (lima belas) menit kemudian Anak 3 dan Anak 2 sampai di Gubuk
yang dimaksud oleh Anak 1, kemudian Anak 3 dan Anak 2 menemui Anak 1
yang sedang duduk diatas sepeda motor bersama korban, kemudian Anak 1
dipanggil oleh Anak 2, lalu Anak 2 bertanya kepada Anak 1 “KAYAK MANA
BEN....MANJUR OBATNYA BEN..”, Anak 1 jawab “GAK TAU BOY....., AKU
AJA MINUM CUMAN SAKIT PERUT”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA NI
BOY....”, Anak 1 jawab “YA GAK TAU LAH INI, SUDAH TERLANJUR KITA
KASIH OBATNYA, TAPI GAK NGARUH”, Anak 2 jawab “TERUS KAYAK MANA
NI”, Anak 1 jawab “YA SUDAHLAH INI JALAN SATU-SATUNYA, KALU KAU
MAU AKU MAU JUGA BANTUIN, TAPI KALAU KAU GAK BERANI AKU JUGA
GAK BERANI”, Anak 2 jawab “YA UDAHLAH KALAU MAU KITA BUNUH, AKU
BANTUIN, TAPI KAU DULUAN BEN.... YANG JATUHKAN”, Anak 1 berkata “YA
KAU DULUAN LAH”, Anak 2 jawab “GILAK KAU BOY.....MASAK KAU
COWOKNYA AKU DULUAN YANG NGAPAIN DIA”, Anak 1 jawab “NANTI
KALAU SUDAH MATI, DITARUK MANA MAYATNYA”, dijawab Anak 2
“DIBELAKANG SINI APA GAK ADA PARET ATAU SEMAK-SEMAK GITU”,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 2 ke belakang mencari paretan, setelah
menemukan paretan kemudian Anak 1 dan Anak 2 kembali menemui korban,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 memanggil Anak 3, ketika itu Anak 1 berkata “INI
AKU SAMA ALDI MAU MEMBUNUH SYALSA, KAU MAU GAK BANTUIN”,
dijawab Anak 3 “AAHHH... GILA KAU MANA BERANI AKU”, selanjutnya namun
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Anak 1 dan Anak 2 tetap menjalankan aksinya, kemudian sekira pukul 14.25
wib, Anak 3 berjalan kedepan digubuk menemui korban, selanjutnya Anak 1
menyusul dari belakang, dan ketika itu Anak 2 memantau jalan dan area sekitar,
ketika sudah merasa aman kemudian Anak 2 memberi kode dengan berkata
“KOSONG/GAK ADA ORANG, SUDAH CEPAT”, selanjutnya Anak 1 membawa
korban ke dalam kebun sawit dan Anak 1 langsung menyekap leher koban
dengan menggunakan tangan kanannya hingga terjatuh, setelah Anak 1 dan
korban terjatuh, Anak 2 langsung mengejar dan langsung menutup mulut korban
dengan jaket miliknya, karena korban masih bersuara, kemudian Anak 2
langsung memukul leher korban sebanyak 2 (dua) kali dan kedua kaki Anak 2
mengapit kaki korban agar tidak meronta serta Anak 2 mencekik leher korban
dengan menggunakan ke dua tangannya hingga korban tidak bernafas lagi,
kemudian Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban masuk ke dalam kebun
sawit dengan cara Anak 1 mengangkat kedua kaki korban dan Anak 2
mengangkat kedua tangan korban, setelah sampai dibawa pohon sawit tubuh
korban diturunkan, kemudian Anak 2 menginjak leher korban dengan cara
menekannya sebanyak 3 (tiga) kali selama 3 (tiga) menit, kemudian Anak 1
mengecek nafas korban melalui hindung dan denyut nadi melalui tangan kiri
sambil berkata “SUDAH TIDAK BERNAFAS LAGI, DETAK JANTUNGNYA
SUDAH TIDAK ADA”, selanjutnya Anak 1 membuka kalung, cincin dan sandal
korban sedangkan Anak 2 mengambil uang didalam saku celana sebanyak Rp.
24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), selanjutnya Anak 2 membuka baju
korban Sedangkan Anak 1 membuka celana korban, kemudian Anak
2membuka Bra (BH) korban dengan cara membalikkan tubuh korban dan dalam
posisi telentang, kemudian Anak 1 bersama Anak 2 melepaskan pakaian celana
dalam korban dengan menggunakan kaki, Anak 1 dengan menggunakan kaki
kanan, sedangkan Anak 2 menggunakan kaki kirinya, setelah celana dalam
korban sampai dimata kaki Anak 1 dan Anak 2 mengambilnya dengan
menggunakan tangan kanan, selanjutnya Anak 2 memanggil Anak 3, kemudian
Anak 3 datang sambil mendorong sepeda motor milik Anak 2, sedangkan Anak
1 menggulung atau mengumpulkan pakaian korban menjadi satu, selanjutnya
Anak 2 berkata kepada Anak 3 “NU.... BANTUIN KAMI NGANGKAT SOALNYA
KAMI GAK KUAT BERAT KALI, KAU JANGAN MAIN HP AJA ....BANTUIN
SINI”, di jawab Anak 3 “MALES AKU...”, selanjutnya Anak 1 berkata “YA
UDALAH BAJU INI KAU BUANG AJA ATAU KAU SEMBUNYIKAN DIMANA,
BIYAR NGGAK KETAHUAN ORANG”, selanjutnya Anak 3 mengambil pakaian
tersebut dan menyembunyikannya di semak-semak, kemudian Anak 1
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
mengambil sepeda motor milik korban dan mengecek bagasinya dan
menemukan mantel jas hujan warna Orange, selanjutnya Anak 1 mendorong 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 2489 ADB milik
korban kedalam kebun sawit yang akan digunakan untuk mengangkat korban,
kemudian dalam posisi Anak 1 memegangi setang sepeda motor tersebut,
sedangkan Anak 3 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban, namun Anak 3
berkata “MALES AHH.....BERAT KALI”, Anak 1 berkata “YA UDAH KAU
PEGANGI INI KERETANYA”, setelah itu Anak 3 memegangi sepeda motor
tersebut, Anak 1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban keatas sepeda motor,
selanjutnya Anak 1 memegang setang sepeda motor, sedangkan Anak 2
mendorong sepeda motor dari belakang sampai di pinggir parit, kemudian Anak
1 dan Anak 2 mengangkat tubuh korban kepinggir parit, selanjutnya Anak 2
mendorong tubuh korban kedalam parit dengan menggunakan kaki kanannya,
setelah tubuh korban berada didalam parit Anak 2 masuk kedalam parit dan
merapikan mayat korban dan menutupi muka korban dengan rumput,
sedangkan Anak 1 mengambil matel jas hujan warna orange di bagasi sepeda
motor, selanjutnya Anak 1 memberikan mantel jas hujan tersebut kepada Anak
2, kemudian Anak 2 langsung menutupi tubuh/mayat korban dengan
menggunakan matel jas hujan, selanjutnya Anak 1 mengambil pelepah daun
sawit untuk menutupi mayat/tubuh korban dan Anak 2 pun mengikutinya untuk
mengambil pelepah daun sawit guna menutupi mayat/tubuh korban, setelah
selesai Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 langsung pergi meninggalkan
mayat korban menuju Tanjung Morawa untuk membeli nasi bungkus sebanyak
3 (tiga) bungkus dengan menggunakan uang yang telah diambil dari dalam saku
celana korban sebanyak Rp. 24.000,- (dua puluh empat ribu rupiah), setelah
selesai membeli nasi bungkus pada saat jalan pulang tepatnya di Simpang Tiga
Buaya Anak 2 membuang jaket miliknya disemak-semak kebun kelapa sawit,
selanjutnya Anak 1 bersama Anak 3 dan Anak 2 memakan nasi tersebut,
selanjutnya 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat warna putih biru BK
2489 ADB milik korban dibawa oleh Anak 3, setelah 1 (satu) Minggu berada di
rumah Anak 3 kemudian diserahkan kepada Anak 1 dan setelah 1 (satu) Minggu
berada di rumah Anak 1, selanjutnya Anak 1 menyuruh RIKO (belum
tertangkap) untuk menjualkan 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat
warna putih biru BK 2489 ADB milik korban tersebut, dan ketika itu Anak 1
mendapat uang dari RIKO sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dari penjualan sepeda motor milik korban dan uang tersebut Anak 1
berikan kepada Anak 3 sebanyak Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) di
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
tambah hutang sebanyak Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) total Anak 3
menerima uang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), sedangkan
Anak 1 menerima uang sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) yang mana
uangnya Anak 1 pergunakan untuk membeli Hendphone merk EVERCOSS U6
warna biru seharga Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah)
sedangkan sisa uang sebanyak Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Anak 1 pergunakan untuk membeli miras dan rokok.
PEMERIKSAAN LUAR :
Kepala : Berbentuk simetris dan tidak dijumpai rambut, kulit kepala,
dan otot kepala sutura belum bersatu, otot kepala bagian belakang terpisah dari
tulang tengkorak, dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Dahi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dahi.
Mata : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang rongga
bola mata, kedua rongga bola mata berbentuk oval,
tonjolan pada bagian diatas kedua rongga mata tidak begitu
menonjol.
Pipi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang pipi.
Hidung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang hidung.
Telinga : Tidak dapat dinilai.
Bibir : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Dagu : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan pada tulang dagu
Gigi : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan, jumlah gigi tidak
lengkap, tanggal atau terlepas, proses pembusukan lanjut, gigi taring rahang
bawah kiri lebih menonjol, dijumpai gigi molar satu dan dua pada rahang kanan
bawah.
NOMENKLATUR GIGI
Rahang atas kanan Rahang atas kiri
x 17 16 15 14 13 x x x x 23 24 x 26 27 x
x 47 46 45 44 x x x 31 32 x x x x x x
Rahang bawah kanan Rahang bawah kiri
x : tidak dijumpai dari hasil pemeriksaan gigi umur diperkirakan
empat belas sampai dengan tujuh belas tahun.
Rahang : Rahang bagian bawah terlepas, tulang rahang bawah
menyempit dengan permukaan halus, sudut rahang bawah kecil tidak menonjol,
tulang rahang atas tidak menonjol.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Bahu : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Proses pembusukan lanjut.
Perut : Proses pembusukan lanjut.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Pinggang : Proses pembusukan lanjut.
Pinggul : Proses pembusukan lanjut.
Bokong : Proses pembusukan lanjut.
Dubur : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Alat Kelamin : Hancur, proses pembusukan lanjut, dijumpai
tumpukan sampah.
Anggota gerak atas : Kedua tangan tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang lengan berlepasan dari sendinya,
tulang-tulang telapak tangan sudah berlepasan, dijumpai warna merah
kehitaman pada lengan kanan bawah bagian atas sebelah luar, dijumpai warna
merah kehitaman pada lengan kiri bawah bagian tengah sebelah luar.
Anggota gerak bawah : Kedua kaki tidak simetris, proses
pembusukan lanjut, tampak tulang-tulang kaki proses pembusukan lanjut.
PEMERIKSAAN DALAM :
Kepala : Berbentuk tengkorak, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan.
Pada Pembukaan Kulit Kepala : Tidak dapat dinilai.
Pada permukaan tengkorak : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.
Pada pembukaan tengkorak kepala : Tidak dapat dinilai.
Dasar tulang kepala : Tidak dapat dinilai.
Mulut : Tidak dapat dinilai.
Leher : Proses pembusukan lanjut.
Dada : Pada pembukaan dada dijumpai tebal lemak dada
satu koma lima sentimeter, tidak dijumpai kelainan
pada otot dada, proses pembusukan lanjut, tidak
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
dijumpai resapan darah.
Punggung : Proses pembusukan lanjut, dijumpai warna merah
kehitaman di punggung kanan dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar
delapan sentimeter jarak dari garis tengah tubuh delapan sentimeter dan jarak
dari bahu empat belas sentimeter pada pemotongan punggung dijumpai
sekitarannya berwarna merah kehitaman, di punggung kiri dengan panjang tujuh
belas sentimeter dan lebar lima belas sentimeter jarak dari garis tengah tubuh
satu sentimeter dan dari bahu sebelah sentimeter pada pemotongan punggung
dijumpai sekitarannya berwarna merah kehitaman.
Tulang Iga : Tidak dijumpai patah tulang iga.
Paru-paru : Hancur, paru kanan dan kiri mengecil, proses
pembusukan lanjut.
Jantung : Hancur, proses pembusukan lanjut.
Perut : Pada pembukaan perut tebal lemak perut tiga
sentimeter.
Lambung : Dijumpai, ditemukan sisa makanan, masih ada bau
asam, proses pembusukan lanjut.
Hati : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Limpa : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Usus : Tidak dijumpai, proses pembusukan lanjut.
Ginjal : Mengecil, proses pembusukan lanjut.
Rongga panggul : Dijumpai tulang-tulang panggul dengan ciri-ciri jenis
kelamin perempuan, tidak dijumpai tanda-tanda
kekerasan dan dijumpai proses pembusukan lanjut.
Kandung kemih : Tidak dijumpai.
Anggota gerak atas : Lengan kanan atas dijumpai proses
pembusukan lanjut, keluarnya tulang-tulang lengan atas, pada lengan kanan
diatas pergelangan tangan dijumpai resapan darah panjang empat sentimeter
dan lebar empat sentimeter jarak dari pergelangan tangan tiga sentimeter,
lengan kiri atas proses pembusukan lanjut, lengan kiri bawah memar panjang
satu koma lima sentimeter dan lebar satu koma lima sentimeter jarak dari
pergelangan tangan sembilan sentimeter, kedua tangan proses pembusukan
lanjut, pada pemeriksaan tulang lengan kiri bawah dijumpai adanya garis-garis
epifise.
Anggota gerak bawah : Proses pembusukan lanjut.
KESIMPULAN :
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 33 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Telah diperiksa sesosok mayat dikenal jenis kelamin perempuan,
berusia enam belas tahun panjang badan seratus lima puluh sembilan
sentimeter, perawakan muda.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, dapat diambil kesimpulan
kematian korban tidak wajar, dijumpai tanda-tanda kekerasan berupa resapan
darah yang luas pada punggung kiri dan kanan, dari hasil pemeriksaan dalam
(autopsi) organ-organ dalam telah mengalami proses pembusukan lanjut
sehingga penyebab kematian tidak dapat ditemukan.
Perbuatan para Anak diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat
(3) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No, 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Anak.
Setelah memeriksa, tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum yang
amarnya :
1. Menyatakan anak I., anak II. , dan anak III., bersalah melakukan tindak
pidana “Pencurian yang diikuti dengan kekerasan yang mengakibatkan
matinya orang” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 365
ayat (4) KUHPidana Jo. UU No. 11 Tahun 2012 tentang sistem Peradilan
Anak ;
2. Menjatuhkan pdana terhadap anak I., anak II., dan anak III., dengan pidana
penjara selama masing masing selama 10 (sepuluh) tahun penjara
dikurangi selama para anak berada dalam penahanan sementara, dengan
perintah agar para anak tetap ditahan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) potong celana jeans panjang warna biru merk Prada ;
- 1 (satu) potong baju warna biru putih bermotif gambar daun ;
- 1 (satu) buah Bra (BH) warna coklat muda ;
- 1 (satu) buah celana dalam warna cream ;
- 1 (satu) buah softex ;
- 1 (satu) pasang sandal plastik warna cream
- 1 (satu) buah cekep rambut warna hitam ;
- 1 (satu) buah pengikat rambut warna hitam ;
- 1 (satu) buah botol plastik floridina ;
- 1 (satu) unit handphone merk EVERCOOS U6 wara biru ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 34 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
- 1 (satu) unit sepeda motor honda Beat warna putih biru Nomor Polisi BK
2489 ADB ;
- 1 (satu) unit handphone merk samsung J2 Prime warna gold ;
Dikembalikan kepada pihak ahli waris dari korban Syalsabila
Aaidil Adha ;
- 1 (satu) unit sepeda motor merk honda Sonic 150 R warna merah
dengan Nomor Polisi BK 2609 SAF ;
Dirampas untuk negara ;
4. Menetapkan Para anak dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Setelah memeriksa, Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
82/Pid.Sus-Anak/2018/PN Lbp. tanggal 25 Oktober 2018, yang amarnya
berbunyi sebagai berikut:
1. Menyatakan Anak 1., Anak 2. dan Anak 3., telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “
Pembunuhan Berencana ” sebagaimana dalam dakwaan Kesatu Primair;
2. Menjatuhkan pidana kepada Anak 1., Anak 2. dengan pidana penjara
masing-masing selama 9 (sembilan) Tahun dan Anak 3. dengan pidana
penjara selama 8 (Delapan) Tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
Para anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan Para Anak tetap ditahan;
5. Menetapkan Para Anak agar ditahan di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak (LPKA) Kelas I Medan;
6. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) potong celana jeans panjang warna biru merk Prada ;
1 (satu) potong baju warna biru putih bermotif gambar daun ;
1 (satu) buah Bra (BH) warna coklat muda ;
1 (satu) buah celana dalam warna cream ;
1 (satu) buah softex ;
1 (satu) pasang sandal plastik warna cream
1 (satu) buah cekep rambut warna hitam ;
1 (satu) buah pengikat rambut warna hitam ;
1 (satu) buah botol plastik floridina ;
1 (satu) unit handphone merk EVERCOOS U6 wara biru ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 35 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Dirampas untuk dimusnahkan ;
1 (satu) unit sepeda motor honda Beat warna putih biru Nomor Polisi BK
2489 ADB ;
1 (satu) unit handphone merk samsung J2 Prime warna gold ;
Dikembalikan kepada keluarga korban melaui saksi Syahrir;
1 (satu) unit sepeda motor merk honda Sonic 150 R warna merah dengan
Nomor Polisi BK 2609 SAF ;
Dirampas untuk negara ;
7. Membebankan kepada Para Anak membayar biaya perkara masing-masing
sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Setelah memeriksa, Akta Banding Nomor 10/Akta.Pid/Anak/2018/PN
Lbp., yang menerangkan bahwa Penasihat Hukum Anak 3 An. Anak 3, telah
mengajukan banding pada tanggal 25 Oktober 2018, yang telah diberitahukan
kepada Penunutut Umum pada tanggal 7 Nopember 2018, sedangkan
Penuntut Umum mengajukan Banding pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan
Akta Permintaan Banding Nomor 11/Akta.Pid/Anak/2018/PN Lbp., yang telah
diberitahukan kepada Penasihat Hukum Anak 3 An. Anak 3 pada tanggal 2
Nopember 2018;
Setelah memeriksa, relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas
perkara Nomor W2.U4/16.625/HK.01/XI/2018, tanggal 1 Nopember 2018, yang
telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum dan Penasihat Hukum
Anak 3 An. Anak 3, untuk mempelajari berkas perkara sebelum berkas dikirim
ke Pengadilan Tinggi Medan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal 2 Nopember 2018 s/d 8 Nopember 2018;
Setelah memeriksa memori banding tanggal, Nopember 2018 yang
diajukan oleh Penasihat Hukum Anak 3 An. 3, yang pada pokoknya,
mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa kami selaku Penasihat Hukum Anak 3, di dalam Nota
Pembelaan/Pledoi kami, telah bermohon kepada Majelis Hakim yang
mengadili perkara ini pada tingkat pertama agar dapat memberikan
keputusan yang yang seadil-adilnya bagi klien kami Anak 3 yang baru
menginjak usia 14 (empat belas) tahun tersebut ;
2. Bahwa akan tetapi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
yang mengadili perkara yang dimohonkan banding ini, menurut kami
justru telah berlaku tidak adil, jauh dari kebenaran dan terkesan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 36 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
mencari-cari alasan hanya sekedar untuk dapat menghukum klien kami
Anak 3 yang baru menginjak usia 14 (empat belas) tahun tersebut ;
3. Bahwa kami selaku penasihat hukum Anak merasa klien kami Anak 3
yang baru menginjak usia 14 (empat belas) tahun tersebut telah di
zholimi, oleh karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
yang mengadili perkara ini pada tingkat pertama, didalam pertimbangan
hukumnya khususnya tentang unsur “dengan sengaja dan direncanakan
lebih dulu”, untuk dapat terpenuhinya unsur tersebut, telah merekayasa
peristiwa pidana yang terjadi hanya berdasarkan imajinasi Majelis
Hakim belaka, bukan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan ;
4. Bahwa didalam pertimbangan hukumnya, Majelis Hakim pada
pengadilan tingkat pertama menyebutkan :
“Menimbang, bahwa sekira lebih kurang 1 (satu) jam
menunggu situasi kosong kemudian Anak 1 melihat Anak 2 memberi
kode dengan berkata ‘KOSONG/GAK ADA ORANG. SUDAH CEPAT”.
(Halaman 84 alinea paling bawah dari salinan Putusan
Pengadilan Negeri).
5. Bahwa selama persidangan, baik dari keterangan saksi-saksi maupun
keterangan Para Anak, tidak pernah ada terungkap mengenai selang
waktu sekira 1 (satu) jam sebagaimana yang disebutkan oleh Majelis
Hakim dalam pertimbangan hukumnya tersebut ;
6. Bahwa kami selaku Penasihat Hukum/Pembela Anak menduga, selang
waktu sekira 1 (satu) jam tersebut sengaja diciptakan oleh Majelis
Hakim pada Pengadilan tingkat pertama untuk membuktikan adanya
“jangka waktu” perencanaan dan pelaksanaan rencana tersebut ;
7. Bahwa dugaan kami tersebut bukanlah mengada-ada, oleh karena
seandainya benar ada “jangka waktu” antara perencanaan dan
pelaksanaan rencana tersebut, tentunya Penuntut Umum telah
menuntut Para Anak dengan Dakwaan Kesatu Primair tersebut ;
8. Bahwa untuk menguatkan dugaan kami, sebagai buktinya, Penuntut
Umum juga mengajukan banding atas putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam aquo ;
9. Bahwa disamping itu, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di muka
persidangan ketika perkara ini diperiksa pada Pengadilan tingkat
pertama, secara jelas dan nyata diketahui, yang direncanakan Para
Anak pada hari Jum’at tanggal 31 Agustus 2018 di Pos Kamling Desa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 37 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Lengau Seprang adalah untuk merampok Korban dengan cara
memberinya obat tidur, bukan untuk membunuhnya ;
10. Bahwa seandainya benar ada niat untuk membunuh Korban pada hari
Minggu tanggal 02 September 2018, hal tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai suatu hal yang direncanakan, oleh karena syarat-
syaratnya tidak terpenuhi, dimana hal tersebut terjadi secara sepontan
dan begitu saja ;
11. Bahwa apalagi klien kami Anak 3 yang baru menginjak usia 14 (empat
belas) tahun tersebut, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan, tidak bersedia dan menolak untuk melakukan
pembunuhan atas diri Korbanketika diajak oleh Anak 1;
12. Bahwa kami sependapat dengan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam yang mengadili perkara ini pada tingkat pertama, yang
mengutip pendapat Prof. Simon yang menyatakan bahwa orang hanya
dapat berbicara tentang adanya perencanaan lebih dulu, jika untuk
melakukan suatu tindak pidana itu pelaku telah menyusun
keputusannya dengan mempertimbangkannya secara tenang, demikian
pula telah mempertimbangkan tentang kemungkinan-kemungkinan dan
tentang akibat-akibat dari tindakannya. Antara waktu seorang pelaku
menyusun rencananya dengan waktu pelaksanaan rencana tersebut
selalu harus terdapat suatu jangka waktu tertentu, dalam hal seorang
pelaku dengan segera melaksanakan apa yang ia maksud untuk
dilakukan, kiranya sulit untuk berbicara tentang adanya suatu
perencanaan lebih dahulu ;
13. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkapm di muka persidangan
ketika perkara aquo diperiksa pada pengadilan tingkat pertama,
sebagaimana dapat dibaca pada pertimbangan hukum Majelis Hakim
pada halaman 83, dimana Anak 1mengirim pesan kepada klien kami
dan Anak 2 yang isinya “BOY… SYALSA MINTAK PULANG INI.
KAWANILA AKU NGANTARIN” ;
14. Bahwa dari pesan Anak 1 kepada klien kami dan Anak 2 tersebut
tergambar secara jelas dan gamblang jika Anak 1 memanggil klien kami
dan Anak 2 untuk mengawaninya mengantar Korbanpulang
kerumahnya. Bukan untuk membunuhnya ;
15. Bahwa tegasnya klien kami Anak 3 yang baru menginjak usia 14 (empat
belas) tahun tersebut tidak ada merencanakan untuk menghilangkan
nyawa Korban;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 38 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Maka berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan sebagaimana
tersebut di atas, berkenan kiranya Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara ini pada tingkat banding, memberi putusan sebagai
berikut :
Menyatakan menerima banding yang dimohonkan oleh Anak 3 tersebut ;
Menyatakan batal putusan Pengadilan Negeri yang dimohonkan banding,
yaitu keputusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 25 Oktober 2018
Nomor : 82/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Lbp. ;
Dan dengan mengadili sendiri, memberi putusan yang amarnya
berbunyi sebagai berikut :
Menyatakan bahwa perbuatan apa yang terbukti di muka persidangan
sebagai yang telah dilakukan oleh Anak 3 adalah bukan merupakan suatu
tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum baik
dalam Dakwaan Kesatu Primair, Dakwaan Kesatu Subsidair, Dakwaan
Kedua maupun Dakwaan Ketiga dan oleh karena itu melepaskan Anak dari
segala tuntutan hukum ;
A t a u :
Seandainya Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa oleh karena Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor 82/Pid.Sus.Anak/2018/PN Lbp., diucapkan pada hari Kamis,
tanggal 25 Oktober 2018, sedangkan pernyataan banding diajukan yang oleh
Penasihat Hukum Anak 3 An. 3 tanggal 25 Oktober 2018 dan Penuntut Umum
pada tanggal 31 Oktober 2018, maka dengan demikian permohonan banding
jelas masih dalam tenggang waktu dan telah memenuhi syarat yang ditentukan
oleh Undang-undang oleh karena itu harus diterima:
Menimbang, bahwa setelah Hakim Tingkat Banding mempelajari berkas
perkara, Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
82/Pid.Sus.Anak2018/PN Lbp., tanggal 25 Oktober 2018, berikut berita acara
sidangnya serta Memori Banding, ternyata telah terungkap fakta-fakta, yaitu
berupa “perbuatan yang mana sejak dari awal para anak berencana mengambil
barang-barang milik korban dengan cara akan memberikan obat, untuk
membuat korban tidak berdaya, akan tetapi setelah para anak memberikan obat
kepada korban, ternyata tidak berpengaruh dan korban tetap sehat-sehat saja,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 39 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
maka melihat keadaan itu seketika, timbulah ide, mereka bersepakat untuk
menghabisi korban dan hal itu mereka laksanakan”;
Menimbang, bahwa dengan fakta yang terungkap tersebut diatas, maka
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Hakim Tingkat Pertama
yang menyatakan para anak telah terbukti melakukan tindak pidana
pembunuhan dengan berencana sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan
harus dibatalkan kemudian Hakim Tingkat Banding perlu memutus sendiri;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta baru yang terungkap tersebut
diatas maka menurut Hakim Tingkat Banding, tindak pidana yang paling tepat
dikenakan kepada anak tersebut adalah melanggar pasal 365 ayat 4 KUHP,
yaitu melakukan pencurian yang didahului dengan kekerasan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih dengan cara bersekutu;
Menimbang, bahwa walaupun Hakim Tingkat Banding berlainan
mengenai kwalifikasi dan pasal yang terbukti akan tetapi menurut Hakim Tingkat
Banding belum cukup alasan untuk dapat meringankan hukuman sebagaimana
yang dikehendaki di dalam Memori Banding Penasihat Hukum, bahkan
hukuman yang dijatuhkan terhadap Anak 3 tersebut dipandang masih tertalu
ringan, karena dilihat dari cara-cara para anak melakukan perbuatan itu
menunjukan perbuatan yang kejam, tidak berprikemanusiaan bahkan mengarah
kepada cara-cara pembunuh berdarah dingin, sehingga pidana terhadap Anak
tersebut perlu diubah sebagaimana akan disebutkan di dalam amar putusan ini,
dan Anak tetap dinyatakan bersalah, dihukum dan dibebani untuk membayar
biaya perkara pada dua tingkat peradilan;
Mengingat, Pasal 365 ayat 4 KUHP jo. UURI Nomor 11 Tahun 2012 jo
tentang sistem Peradilan Anak serta pasal-pasal Undang-undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang bersangkutan:
MENGADILI:
I. Menerima Permintaan Banding dari Penasihat Hukum Anak 3 An. 3 dan
Penuntut Umum;
II. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
82/Pid.Sus-Anak/2018/PN Lbp., tanggal 25 Oktober 2018;
MENGADILI SENDIRI:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 40 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
1. Menyatakan Anak 3 yaitu Anak 3, telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah “Melakukan pencurian yang didahului dengan
kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara bersekutu”;
2. Menjatuhkan pidana kepada Anak 3 yaitu Anak 3 dengan pidana
penjara selama 9 (sembilan) Tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
oleh anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan Anak tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) potong celana jeans panjang warna biru merk Prada ;
- 1 (satu) potong baju warna biru putih bermotif gambar daun ;
- 1 (satu) buah Bra (BH) warna coklat muda ;
- 1 (satu) buah celana dalam warna cream ;
- 1 (satu) buah softex ;
- 1 (satu) pasang sandal plastik warna cream
- 1 (satu) buah cekep rambut warna hitam ;
- 1 (satu) buah pengikat rambut warna hitam ;
- 1 (satu) buah botol plastik floridina
- 1 (satu) unit handphone merk EVERCOOS U6 wara biru ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
- 1 (satu) unit sepeda motor honda Beat warna putih biru Nomor
Polisi BK 2489 ADB ;
- 1 (satu) unit handphone merk samsung J2 Prime warna gold ;
Dikembalikan kepada keluarga korban melaui saksi Syahrir;
1 (satu) unit sepeda motor merk honda Sonic 150 R warna merah
dengan Nomor Polisi BK 2609 SAF ;
Dirampas untuk negara ;
6. Membebankan kepada Anak 3. yaitu Anak 3 untuk membayar biaya
perkara pada dua tingkatan peradilan sedangkan untuk tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp2.000.-(dua ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Jumat, tanggal 23 Nopember 2018,
oleh kami H.Agusin, S.H., M.H., selaku Hakim Anak (Tunggal) Tingkat Banding.
Putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, oleh Hakim Anak
tersebut pada hari dan tanggal itu juga dengan dibantu oleh H.T.Boyke H,P.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 41 dari 49 halaman Putusan Nomor 38/Pid.Sus-Anak/2018/PT MDN
Husny, S.H., M.H., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Medan tanpa
dihadiri oleh Penuntut Umum dan Para Anak maupun Penasehat Hukumnya.
Panitera Pengganti, Hakim Anak Tingkat Banding,
ttd. ttd.
H.T.Boyke H.P. Husny, S.H., M.H. H. Agusin, S.H., M.H.