Upload
dodiep
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
P U T U S A N
Nomor :03 /PIDSUS.K/2012/PT-MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
--------- PENGADILAN TINGGI MEDAN yang mengadili perkara - perkara
tindak pidana korupsi dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : -------------------------------------------------
Nama : F A N D R I S .-
Tempat lahir : Tanjung Balai .
Umur / Tgl Lahir : 39 tahun / 13 Nopember 1971
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Delima Lingkungan V Kelurahan Sijambi
Kecamatan Datuk Bandar Kabupaten Labuhan
Batu .
A g a m a : Islam
Pekerjaan : Karyawan P.T . BRI
Pendidikan : Sarjana Pertanian
Terdakwa ditahan di RUTAN berdasarkan Perintah / Penetapan Penahanan :
1. Perintah Penahanan oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rantau Prapat
tanggal 19 Juli 2011 Nomor: Print-04/N.2.16.4/Ft.1/05/2011, sejak tanggal 19
Juli 2011 sampai dengan tanggal 07 Agustus 2011. ----------------------------------
2. Penahanan oleh Hakim Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Juli
2011 No.14/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn sejak tanggal 29 Juli 2011 sampai dengan
27 Agustus 2011. --------------------------------------------------------------------------
3. Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tipikor pada
Pengadilan Negeri Medan tanggal 09 Agustus 2011
No.10/Pen.Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn, sejak tanggal 28 Agutus 2011 sampai
dengan tanggal 26 Oktober 2011. -------------------------------------------------------
4. Perpanjangan ……….
- 2 -
4. Perpanjangan penahanan (I) oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor pada
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 27 Oktober 2011 sampai
dengan tanggal 25 Nopember 2011. ----------------------------------------------------
5. Perpanjangan penahanan (II) oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor pada
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 26 Nopember 2011 sampai
dengan tanggal 25 Desember 2011. ----------------------------------------------------
6. Hakim Pengadilan Tinggi sejak tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan
tanggal 18 Januari 2012 ; ----------------------------------------------------------------
7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 19 Januari 2012 sampai
dengan tanggal 18 Maret 2012 ; --------------------------------------------------------
PENGADILAN TINGGI tersebut ; -----------------------------------------------------
Telah membaca : ---------------------------------------------------------------------------
Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, tertanggal 27 Juli 2011,
No.Reg.Perk: PDS-04/N.2.16.4/Ft.1/07/2011, yang berbunyi sebagai berikut : -----
PERTAMA:
P R I M A I R:
------- Bahwa ia terdakwa FANDRIS, selaku Pegawai Bank Rakyat Indonesia
(BRI) berdasarkan Surat Keputusan nomor : 20/KW-II/SDM/01/2001 tanggal 26
Januari 2001 tentang Pengangkatan Pegawai Trainee dalam dinas tetap Pimpinan
Wilayah BRI Medan dengan nomor Nip. 8305067199, dan menjabat selaku Kepala
Unit BRI Tanjung Leidong berdasarkan Surat Keputusan nomor : B.23/KC-
II/SDM/09/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Pengangkatan jabatan pekerja
BRI Unit wilayah kerja Kantor Cabang BRI Tanjung Balai, bersama-sama dengan
FERY IRAWAN alias FERY selaku Pejabat Mantri Unit Bank BRI Unit Tanjung
Leidong (dituntut dalam berkas perkara terpisah), pada tanggal yang tidak dapat
ditentukan lagi di bulan Maret 2008 sampai dengan bulan April 2010 atau
setidaknya waktu-waktu dalam bulan Maret 2008 sampai dengan bulan April 2010,
bertempat di kantor Unit Bank BRI Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Hilir
Kabupaten Labuhan batu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat, baik sebagai orang
yang melakukan atau yang turut serta melakukan suatu perbuatan telah yang melakukan ……….
- 3 -
“melakukan beberapa perbuatan yang mempunyai hubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut
(voortgezette handeling), yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara”, yang dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa berawal saat terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Unit
Tanjung Leidong mendapat teguran dari Kepala Cabang Bank BRI Tanjung
Balai atas banyaknya Tunggakan Pinjaman Musiman di Bank BRI Unit
Tanjung Leidong, dan atas teguran dari Kepala Cabang tersebut terdakwa
FANDRIS memanggil saksi FERI IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM
LUBIS ke dalam ruangan kerja terdakwa FANDRIS, dimana saat itu
terdakwa FANDRIS menanyakan FERI IRAWAN dan saksi AGUS
MUSLIM LUBIS cara mengatasi Tunggakan Tersebut, namun saksi FERI
IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM LUBIS saat itu tidak mengetahui
bagaimana cara mengatasi tunggakan tersebut, kemudian terdakwa
FANDRIS mengusulkan agar membuat pengajuan Kredit Baru untuk
menutupi Tunggakan Pinjaman Musiman, namun saat itu saksi AGUS
MUSLIM LUBIS tidak setuju untuk membuat pinjaman baru yang uangnya
di gunakan untuk menutupi pinjaman musiman yang menunggak,
sedangkan saksi FERI IRAWAN menyerahkan kepada terdakwa FANDRIS
selaku kepala Unit, kemudian terdakwa FANDRIS menelepon saksi
MADZIDAN dan meminta saksi MADZIDAN untuk datang ke Kantor
Bank BRI;
- Bahwa keesokan harinya saksi MADZIDAN datang ke kantor Bank BRI
untuk bertemu dengan terdakwa FANDRIS, pada kesempatan tersebut
terdakwa FANDRIS meminta Tolong Kepada saksi MADZIDAN untuk
mencari uang Pinjaman karena Banyak Peminjam Musiman yang akan
Jatuh tempo dan yang menunggak termasuk Peminjam yang dibawa oleh
saksi MADZIDAN untuk meminjam di Bank BRI Unit Tanjung leidong,
karena apabila tidak di tutupi maka akan terkena sanksi dari Kantor Cabang
Bank BRI Tanjung Balai, namun Saksi MADZIDAN menjelaskan tidak
memiliki uang, kemudian saksi MADZIDAN memberitahu kepada memiliki ………..…….
- 4 -
terdakwa FANDRIS bahwa Saksi MADZIDAN memiliki Surat tanah yang
tanahnya berada di Desa Sungai Rebut, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta kepada Saksi MADZIDAN agar surat tanah milik Saksi
MADZIDAN dijadikan agunan untuk mengajukan permohonan Pinjaman
ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan Saksi MADZIDAN saat itu
bersedia surat tanahnya di jadikan agunan dengan ketentuan yang
membayar adalah terdakwa FANDRIS, dan atas kesediaan saksi
MADZIDAN tersebut, maka terdakwa FANDRIS menyuruh Saksi
MADZIDAN untuk mencari orang yang bersedia menanda tangani surat
surat permohonan Pinjaman, dimana saat itu Saksi MADZIDAN
mengusulkan Saksi ZAINAL selaku Pemohon, kemudian atas permintaan
terdakwa FANDRIS, Saksi MADZIDAN menghubungi Saksi ZAINAL
maka lebih kurang 1 (Satu) Jam kemudian Saksi ZAINAL datang ke Bank
BRI Unit Tanjung Leidong dan masuk ke ruangan kerja terdakwa
FANDRIS;
- Bahwa pada tanggal 18 Juni 2009, setelah saksi ZAINAL diyakinkan oleh
saksi MADZIDAN dan terdakwa FANDRIS bahwa tidak akan terjadi
masalah dan yang bertanggung jawab atas semua itu adalah terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit, maka selanjutnya terdakwa FANDRIS
memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk mengerjakan pengajuan Kredit
tersebut, selanjutnya saksi FERI IRAWAN meminta saksi ZAINAL untuk
menanda tangani surat surat yang berkaitan dengan pengajuan Pinjaman
Pada Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu surat-surat dengan Nomor
SKPP Peminjam No. : 0662/06.09, Nomor Induk Peminjam No. : 1510, atas
nama ZAINAL, Besar Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh
Sembilan Juta Rupiah), tanggal 18 Juni 2009 dan surat yang ditanda tangani
antara lain adalah 1. Kuitansi Pinjaman An. ZAINAL, 2. Surat Keterangan-
Keterangan berhubungan dengan Permintaan Kredit Umum Pedesaan
(Kupedes) Melalui BRI Unit An. ZAINAL, 3. Laporan Penilaian Jaminan
An. ZAINAL, 4. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan;
- Bahwa saksi FERI IRAWAN mengetahui bahwa Agunan berupa Surat
Keterangan tanah atas nama Zainal sebenarnya adalah milik dari saksi
MADZIDAN, akan tetapi saksi FERI IRAWAN tetap menyerahkan berkas-
berkas tersebut kepada terdakwa FANDRIS dan selain itu saksi FERI berkas…………….
- 5 -
IRAWAN tetap membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan dan hasil
analisis tanpa melakukan survey atau penelitian ke lapangan, dan
selanjutnya permohonan tersebut diserahkan kepada Deskmen untuk
kelengkapan surat-surat lainnya dan selanjutnya diusulkan ke BRI Cabang
tanjung balai, yang kemudian pada tanggal 19 Juni 2009 pengajuan tersebut
disetujui maka sore harinya dilakukan pencairan pinjaman atas nama
ZAINAL;
- Bahwa uang pinjaman berdasarkan Dokumen Pinjaman nomor 1510 atas
nama ZAINAL tersebut telah dibayarkan oleh Pihak Bank BRI Unit
Tanjung Leidong kepada saksi ZAINAL, namun uangnya di ambil oleh
AHMAD SUBRI alias SABURI atas suruhan saksi MADZIDAN, dan
kemudian uang tersebut diserahkan kepada Kasir / Teler Bank BRI Unit
Tanjung Leidong yang bernama AHMAD FAISAL, sehingga uang tersebut
kembali lagi ke pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong melalui AHMAD
FAISAL, bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa yang
menggunakan uang Pinjaman atas nama saksi senilai Rp. 99.000.000,-
tersebut, namun berdasarkan keterangan saksi MADZIDAN kepada saksi
AHMAD SUBRI alias SUBARI bahwa uang yang dicairkan tersebut
hendak digunakan oleh terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong untuk menutupi tunggakan Kredit orang lain yang jatuh
tempo;
- Bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa pemilik Tanah yang di
jadikan sebagai agunan pada pengajuan pinjaman atas nama saksi tersebut,
dan saksi ZAINAL juga tidak mengetahui dimana letak tanah tersebut, yang
pasti bahwa Surat keterangan tanah Nomor : 592.11/1519/TM/2009 tanggal
06 Juni 2009, yang di terbitkan oleh Kepala Desa Tanjung Mangedar An.
KAMRAN TAMBA dan diketahui serta di tanda tangani oleh Camat
Kecamatan KUALUH HILIR An. H. FIRMAN CHANIAGO, SE, yang
terletak di Dusun Kampung Jawa Desa Tanjung Mangedar Kec. Kualuh
Hilir bukan milik saksi ZAINAL, bahwa Surat tanah tersebut diperlihatkan
oleh saksi FERI IRAWAN kepada saksi ZAINAL pada saat saksi diminta
untuk menanda tangani Surat surat pengajuan pinjaman tersebut di kantor
Bank BRI Unit Tanjung Leidong, sedangkan surat Peryataan tidak ada
silang sengketa, serta Akta Ganti Rugi atas tanah tersebut saksi ZAINAL silang sengketa……….
- 6 -
tanda tangani di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong atas permintaan
saksi FERI IRAWAN;
- Bahwa selain pengajuan pinjaman atas nama ZAINAL yang telah
menyalahi prosedur, pada tanggal 31 Agustus 2009 saat akan tutup buku
Bulanan, sekira Pukul 19.00 Wib terdakwa FANDRIS menghubungi saksi
MADZIDAN melalui HP, pada awalnya terdakwa FANDRIS memberitahu
bahwa banyak Nasabah yang di urus saksi MADZIDAN tidak membayar
Kreditnya, akan tetapi saat itu saksi MADZIDAN menjelaskan bahwa
dirinya tidak memiliki uang untuk menutupinya, maka kemudian terdakwa
FANDRIS meminta kepada saksi MADZIDAN agar surat tanah atas nama
Isterinya yaitu NURBAITI dipakai untuk agunan pengajuan Pinjaman baru,
dan saksi MADZIDAN menyetujuinya, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta saksi MADZIDAN untuk menyuruh orang lain selaku pemohon
pinjaman dan yang menanda tangani Pinjaman, maka saksi MADZIDAN
memanggil saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION, dan atas
persetujuan saksi MADZIDAN tersebut, maka saksi FERI IRAWAN selaku
Mantri diperintahkan oleh terdakwa FANDRIS untuk mengambil Surat
tanah An. NURBAITI yang ada di tempat penyimpanan Berkas Pinjaman,
dan selanjutnya diperlihatkan kepada terdakwa FANDRIS, kemudian
terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERY IRAWAN untuk
melengkapi semua surat surat kelengkapan Pinjaman yang seharusnya
dikerjakan oleh saksi RONNY LUBIS, maka selanjutnya seluruh surat-surat
saksi FERI IRAWAN yang mengerjakan, setelah surat surat disiapkan
kemudian terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk
menjemput saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya,
kemudian Sdra MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya dijemput
ke rumahnya dan diajak ke kantor Bank BRI Tanjung Leidong, dan setelah
saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION berada di Bank BRI, maka
langsung menuju keruangan terdakwa FANDRIS dan selanjutnya saksi
MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya menanda tangani surat
surat kelengkapan Pinjaman tersebut, dan karena surat keterangan berusaha
an. MUHAMMAD HADIS NASUTION belum ada, maka oleh terdakwa
FANDRIS diminta untuk mengurusnya esok hari, kemudian setelah selesai
ditanda tangani surat surat kelengkapan permohonan Pinjaman tersebut
ditanda tangani……….
- 7 -
maka terdakwa FANDRIS menyerahkan Berkas Pinjaman an.
MUHAMMAD HADIS NASUTION tersebut kepada saksi AHMAD
FAISAL selaku Teller;
- Bahwa pada tanggal 1 September 2009 atau setelah uang pinjaman di
cairkan oleh Teller maka selanjutnya Teller menyerahkan berkas
permohonan pinjaman atas nama MUHAMMAD HADIS NASUTION
kepada saksi RONNY LUBIS selaku Desmen untuk disimpan, namun saat
berkas pinjaman an. MUHAMMAD HADIS NASUTION oleh saksi
RONNY LUBIS terima dan dicek dengan Buku register Permohonan
Pinjaman, ternyata Permohonan Pinjaman An. MUHAMMAD HADIS
NASUTION tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, dan oleh Karena
Tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, maka saksi RONNY LUBIS
memeriksa kelengkapan Berkas Pinjaman tersebut, dimana pada berkas
Pinjaman ada beberapa yang belum di tanda tangani antara Lain :
a. Kuitansi Pencairan Pinjaman dengan Kode UD.01 yang semestinya
saksi selaku Desmen tanda tangani belum saksi tanda tangani.
b. Lembar Permohonan Pinjaman KUPEDES, yang seharusnya saksi
yang mengisi dan menanda tanganinya, namun telah di isi, tetapi
saksi belum menanda tanganinya.
c. Surat Kuasa Menjual Agunan semestinya di tanda tangani oleh
Suami dan Istri Pemilik agunan, namun tidak di tanda tangani.
d. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan Belum di tanda tangani oleh
Pemilik Agunan.
e. Surat Tanda Terima Agunan belum saksi tanda tangani selaku orang
yang menerima agunan.
- Bahwa melihat berkas Pinjaman tersebut belum lengkap namun uang telah
di cairkan, maka saksi RONNY LUBIS bertanya kepada terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit tentang Berkas Pinjaman an. MUHAMMAD
HADIS NASUTION tersebut, mengapa bisa cair sedangkan berkas-berkas
belum seluruhnya ditanda tangani yang dijawab oleh terdakwa FANDRIS
dengan memerintahkan saksi RONNY LUBIS untuk memasukkan data dengan…….……….
- 8 -
pinjaman tersebut ke dalam Komputer dan memerintahkan untuk menanda
tangani berkas-berkas yang belum ditanda tangani saksi, dan saksi juga
memberitahu bahwa Surat pernyataan Penyerahan agunan dan surat kuasa
menjual agunannya belum ditanda tangani dan di jawab oleh terdakwa
FANDRIS bahwa saksi FERI IRAWAN yang akan menyelesaikannya,
kemudian berkas pinjaman saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION
tersebut di Entri ke Komputer setelah saksi tanda tangani surat surat yang
harus saksi tanda tangani, dan kemudian saksi memberitahu terdakwa
bahwa surat pernyataan penyerahan agunan dan surat kuasa menjual belum
bertandatangani dan saksi menyerahkan kedua surat tersebut kepada saksi
FERI IRAWAN untuk ditanda tangankan, berselang dua minggu saksi
FERI IRAWAN mengembalikan surat-surat tersebut kepada saksi RONNY
LUBIS, dimana Surat Kuasa Menjual agunan telah di tanda tangani oleh
Pemilik agunan an. NURBAITI dan suaminya an. MADZIDAN, sedangkan
surat Pernyataan penyerahan agunan tidak di tanda tangani oleh NURBAITI
selaku Pemilik Jaminan;
- Bahwa pada tanggal 02 Juni 2009 saksi DANTES SIANTURI memiliki
pinjaman di Bank BRI unit Tanjung Leidong sebesar Rp. 99.000.000.
(Sembilan puluh Sembilan juta rupiah) dan angsuran yang harus dibayar
setiap bulannya adalah Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) untuk selama 12 (dua belas) bulan, ketika saksi hendak
membayar lunas utang saksi di BRI unit Tanjung Leidong pada bulan
Pebruari 2010 saat itu pihak Bank BRI Tanjung Leidong mengatakan
bahwa Tunggakan saksi masih ada 4 ( empat) bulan akan tetapi saksi
merasa keberatan karena saksi sudah membayar angsurannya dan hanya
tinggal 2( dua) bulan lagi, kemudian saksi menyampaikan hal tersebut
kepada pihak BRI bahwa pembayaran untuk Bulan Agustus 2009 saksi
membayarkan kepada saksi FERI IRAWAN melalui transfer ke rekening
milik saksi FERI IRAWAN, kemudian untuk pembayaran bulan Desember
2009, saksi membayarkan kepada saksi MADZIDAN, akan tetapi
pimpinan BRI unit Tanjung Leidong tidak terima dengan keterangan saksi,
maka saksi meminta kepada terdakwa FANDRIS selaku kepala unit BRI
Tanjung Leidong agar mempertemukan saksi dengan FERY IRAWAN dan
MADZIDAN, maka beberapa hari kemudian saksi dipertemukan oleh MADZIDAN……….
- 9 -
terdakwa FANDRIS dengan FERI IRAWAN dan MADZIDAN di ruang
kerja kepala unit BRI Tanjung Leidong, dan didalam pertemuan tersebut
saksi FERI IRAWAN mengaku kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang
angsuran saksi untuk bulan Agustus 2009 telah masuk ke rekening milik
FERI IRAWAN, dan kemudian MADZIDAN juga mengakui dengan terus
terang kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang angsuran saksi bulan
Desember 2009 telah diterima oleh MADZIDAN, akan tetapi tak ada
tanggapan dari terdakwa FANDRIS, bahwa yang dibayarkan kepada
MADZIDAN sebesar Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) dan kepada saksi FERI IRAWAN sebesar Rp. 9.240.000
(Sembilan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah) ; ----------------------------
- Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2009, saat saksi BINDU SIAGIAN akan
melunasi kredit di Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang dikucurkan pada 8
Mei 2009, dimana sisa utang saksi pada saat itu adalah sebesar RP.
57.200.000,- (Lima puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) akan tetapi Uang
yang saksi miliki pada saat itu adalah sebesar Rp. 55.000.000,- (Lima puluh
lima juta rupiah). Karena uang tidak mencukupi untuk melunasi kredit
saksi, maka saksi bermohon kepada pimpinan Bank BRI Unit Tanjung
Leidong yaitu terdakwa FANDRIS untuk membuat permohonan Kredit
baru sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan agunan yang
sama atau agunan yang sudah ada di Bank BRI Unit Tanjung Leidong,
maka permohonan untuk pinjaman uang sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah) tersebut di buat dan selanjutnya saksi dan istri saksi
menanda tangani permohonan tersebut. Setelah disetujui permohonan
pengajuan Kredit tersebut maka untuk melunasi utang yang sebesar
Rp.57.200.000,- saksi BINDU SIAGIAN memberikan uangnya sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) kepada FERI IRAWAN dan sisanya
sebasar Rp.7.200.000,- akan di potong dari uang pinjaman yang diajukan
sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) yang saksi tanda tangani
pada saat itu. Bahwa saksi menyerahkan uang tersebut kepada FERI
IRAWAN atas perintah terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Unit Tanjung Leidong. Pada awalnya saksi menyerahkan uang tersebut
kepada terdakwa FANDRIS, namun terdakwa FANDRIS menyuruh saksi
untuk menyerahkan uang tersebut kepada FERI IRAWAN. Pada saat itu
untuk menyerahkan……….
- 10 -
saksi ada menanyakan mengapa saksi harus menyerahkan uang tersebut
kepada FERI IRAWAN karena selama ini pembayaran dilakukan pada
Teller, namun terdakwa FANDRIS mengatakan “MASA TIDAK
PERCAYA BAPAK SAMA ORANG BRI”, dan Karena mendengar
perkataan tersebut, maka saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) tersebut, pada saat saksi
menyerahkan uang angsuran tersebut, ada di buatkan tanda terima yaitu
berupa Kwintansi Tanda Setoran Bank BRI unit Tanjung Leidong dengan
Nomor Seri CH 7082864 dan di tanda tangani oleh FERI IRAWAN;
- Bahwa JEFRI MARBUN memiliki pinjaman pada Bank BRI unit Tanjung
Leidong sejak tanggal 23 Juni 2009 dan jumlah uang yang dipinjam
sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juta rupiah) dengan jangka
pembayaran angsuran selama 24 bulan, dan bahwa JEFRI MARBUN sudah
membayar angsuran sejak Bulan Juli 2009 s.d. Pebruari 2010, dengan
jumlah angsuran setiap bulannya Rp. 925.000. (Sembilan ratus dua puluh
lima ribu rupiah), salah satu bukti pembayarannya yang ada tinggal bukti
pembayaran tertanggal 11 maret 2010 sebesar Rp. 3.700.000 (tiga juta
tujuh ratus ribu rupiah) adalah untuk pembayaran angsuran pinjaman JEFRI
MARBUN di BRI unit Tanjung Leidong sejak Bulan Nopember 2009 s.d.
Pebruari 2010 atau untuk pembayaran angsuran selama 4 (empat) bulan,
bahwa pembayaran angsuran tersebut diserahkan kepada pegawai BRI unit
Tanjung Leidong yang saksi kenal bernama FERI IRAWAN , dan
pembayaran dirumah VERI SIHOTANG karena saat itu mereka datang
menagih angsuran yang sudah menunggak pada tanggal 11 maret 2010
sekitar pukul 17.00 wib ;
- Bahwa aturan yang ada di bank BRI tidak ada pejabat lain yang dapat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah selain bagian teller, akan
tetapi jika ada persetujuan dari kepala unit maka mantri (petugas lapangan)
dapat menerima pembayaran angsuran dari nasabah dengan membawa
kuitansi UD-03-C kelapangan atau kerumah nasabah , dan pada saat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah maka diberikan UD-03-C
kepada nasabah tetapi harus ditanda tangani oleh pembayaran dan penerima
kemudian tindasannya (lembaran kedua) berwarna Putih oleh penerima
harus menyerahkannya kepada teller untuk dibukukan, akan tetapi ketika harus……….……….
- 11 -
saksi ACHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION alias FAISAL
menyesuaikan tanggal tanda setoran masing masing nomor Seri : 7127787
AN. Jefri marbun Senilai Rp. 3.700.000, dan Nomor Seri CH 7082864 An.
BINDU SIAGIAN dengan nilai Rp. 50.000.000,-tersebut dengan Foucer
harian yang ada di BRI unit tanjung leidong bahwa uang yang diterima oleh
FERI IRAWAN tersebut dari BINDU SIAGIAN dan JEFRI MARBUN
tidak ada disetorkannya kepada Teller dan juga tidak ada masuk kedalam
kas BRI unit tanjung Leidong, bahkan nasabah tersebut tercatat menunggak
di BRI unit tanjung Leidong;
- Bahwa selain memiliki pinjaman atas namanya sendiri, saksi BINDU
SIAGIAN juga mempunyai pinjaman lain yaitu pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
yang digunakan oleh saksi, karena sebenarnya pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
adalah pinjaman saksi dimana pinjaman tersebut diajukan dengan
menggunakan dua nama tersebut karena saksi juga sudah mendapat
pinjaman atas namanya sendiri, hingga saksi tidak memungkinkan lagi
bermohon untuk mendapatkan pinjaman yang lain, bahwa HENDRI
IVANLEN SIAGIAN adalah anak kandung saksi BINDU SIAGIAN dan
HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah anggota kerja saksi BINDU
SIAGIAN, bahwa agunan yang di ajukan untuk meminjam uang tersebut
adalah merupakan milik saksi BINDU SIAGIAN sendiri, Pinjaman yang
dimohonkan dengan menggunakan nama HENDRI IVANLEN SIAGIAN
dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah atas sepengetahuan dari
Pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu terdakwa FANDRIS selaku
Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku Mantri ;
- Bahwa saksi ZAINAL telah membayarkan uang angsuran kreditnya Saksi
MAHAT ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong senilai Rp. 22.520.000,- (Dua
Puluh Dua Juta Lima Ratus dua Puluh Ribu Rupiah) yang di titip kepada
saksi untuk dibayarkan sebagai uang angsuran kredit Sdra MAHAT, dan
juga uang angsuran kredit saksi KHAIRUL senilai Rp. 7.480.000, juga uang…………….
- 12 -
selanjutnya saksi serahkan kepada Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong
yaitu saksi FERI IRAWAN (Mantri Bank BRI Unit Tanjung Leidong), pada
Akhir Bulan Maret 2010, namun hari dan tanggalnya saksi tidak ingat,
dimana penyerahannya dilakukan sekira Pukul 16.00 Wib dan penyerahan
uang KHAIRUL dan Uang MAHAT secara bersama sama, dan penyerahan
uang tersebut saksi lakukan di samping Kantor Bank BRI Unit Tanjung
Leidong. Bahwa saksi bersedia menyerahkan uang angsuran Kredit
MAHAT dan KHAIRUL kepada FERI IRAWAN tanpa ada di buat tanda
terimanya karena saksi percaya kepada FERI IRAWAN karena saksi sering
menitipkan uang angsuran kredit orang lain kepada Saksi FERI IRAWAN
tanpa ada tanda terima uang, dimana tanda terimanya di buat kemudian hari
- Bahwa saksi AHMAD SUBRI alias SABURI telah tiga kali melakukan
peminjaman uang di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, untuk yang pertama
saksi melakukan peminjaman pada Bulan September 2008, namun hari dan
tanggalnya saksi telah lupa, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), yang kedua kali saksi melakukan Peminjaman
uang pada Bank BRI Unit Tanjung leidong Pada 3 Maret 2009, juga telah
lupa hari dan tanggalnya, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), dan yang ketiga saksi melakukan peminjaman
pada Bulan September 2009, namun hari dan tanggalnya telah lupa, dengan
nilai pinjaman sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Bahwa saat peminjaman yang pertama yang digunakan sebagai agunan
adalah Tanah persawahan milik saksi yang berada di Desa Sungai Sentang
Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura seluas 18 (Delapan Belas) Rante, sedangkan
untuk pinjaman ke dua dan yang ketiga juga sawah tersebut yang dijadikan
sebagai agunan. Bahwa pada saat proses pengajuan pinjaman Petugas dari
Bank BRI Unit Tanjung Leidong tidak pernah dilakukan pemeriksaan Fisik
/ Survey atas tanah persawahan yang dijadikan sebagai agunan dalam
peminjaman uang di bank BRI Unit Tanjung leidong, baik pada saat
peminjaman yang pertama, yang kedua dan yang ke tiga. Bahwa saksi
menanda tangani surat surat kelengkapan pengajuan pinjaman uang di bank
BRI unit Tanjung leidong yang kedua dan yang ketiga yaitu di Kantor Bank
BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Ruang kerja saksi FERI IRAWAN,
dan pencairan……….
- 13 -
dan pencairan uang atau penyerahan uang dari Kasir kepada saksi selaku
peminjam dilakukan pada hari yang sama pada saat saksi menanda tangani
surat surat kelengkapan Peminjaman, atau dengan kata lain setelah selesai
menanda tangani Surat surat kelengkapan Peminjaman uang, maka
berselang lebih kurang 4 hingga 5 Jam kemudian dilakukan penyerahan
uang dari Kasir kepada saksi selaku peminjam;
- Bahwa pada saat saksi mengajukan Pinjaman / Kredit yang kedua senilai
Rp. 20.000.000,- Uang pinjaman / Kredit saksi yang pertama senilai Rp.
20.000.00,- Belum Lunas, dimana saksi melunasi pinjaman saksi yang
pertama dengan uang pinjaman yang ke dua setelah ditambahi senilai Rp.
5.380.000.-, dan demikian juga dengan Uang pinjaman saksi yang kedua
dilunasi setelah saksi menerima uang pinjaman yang ketiga senilai Rp.
25.000.000, sebabnya saksi meminjam senilai Rp. 25.000.000,- pada
pinjaman ketiga karena untuk menutupi Pinjaman kedua senilai Rp.
20.000.000,- yang mana saksi harus mengembalikan senilai Rp.
24.380.000,- sehingga pinjaman ketiga dibuat FERI IRAWAN senilai Rp.
25.000.000,-. Bahwa saksi tidak pernah melakukan pembayaran atas
pinjaman / keidit saksi di bank BRI Unit Tanjung Leidong dengan
menggunakan uang saksi sendiri, karena pinjaman saksi yang pertama dan
yang kedua dapat saksi lunasi karena ada pinjaman yang kedua dan yang
ketiga;
- Bahwa yang mengetahui perihal Pengajuan Pinjaman saksi yang kedua
untuk menutupi Pinjaman yang pertama, dan pengajuan pinjaman yang
ketiga untuk menutupi pinjaman yang kedua adalah : 1. FERI IRAWAN
karena saksi FERI IRAWAN yang memberikan cara tersebut, 2. saksi
AHMAD FAISAL karena saksi AHMAD FAISAL yang membayar uang
pinjaman kepada saksi dan uang pinjaman yang saksi terima langsung saksi
berikan kepada saksi AHMAD FAISAL sehingga saksi AHMAD FAISAL
mengetahuinya, 3. Terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong, karena sesuai keterangan FERI IRAWAN kepada saksi
bahwa pengajuan Pinjaman yang kedua dan pengajuan pinjaman yang
ketiga atas suruhan terdakwa FANDRIS. 4. saksi MUKLIS (Karyawan
Bank BRI…………….
- 14 -
Bank BRI) karena MUKLIS yang memanggil saksi dari ruang tunggu ke
ruang terdakwa FERI IRAWAN. Serta saksi MADZIDAN.
- Bahwa saksi SUGENG memiliki pinjaman di Bank BRI Unit Tanjung
Leidong senilai Rp. 204.000.000,- (Dua Ratus Empat Juta Rupiah), yang
dibuat atas nama empat Orang masing masing atas nama :
A. Pinjaman atas nama saksi SUGENG dengan Nilai Pinjaman Rp.
90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah), diajukan pada tanggal
27 Oktober 2009, agunan adalah Tanah persawahan milik saksi
yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec. Kualu
Hilir Kab. Labura, yang mana surat tanah tersebut berupa Surat
Keterangan Nomor : 593 / 54 / SS / 1998,Tertanggal 12 Pebruari
1998.
B. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama WARDIANTO
dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,- (Empat puluh dua Juta
Rupiah), saksi SUGENG ajukan pada tanggal 26 Oktober 2009,
agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik
saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec.
Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat tanah tersebut berupa
Surat Keterangan Nomor: 593/059/PEM/2009, tanggal 1 Maret
2009 yang saksi buat atas nama WARDIANTO.
C. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,-
(Empat Puluh Dua Juta Rupiah), diajukan pada tanggal 04
Desember 2009, agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah
Persawahan milik saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa
Sungai Sentang Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat
tanah tersebut berupa Surat keterangan Nomor : 593 / / PEM /
2008, tanggal 23 Desember 2008, dimana surat tanah tersebut
adalah pemecahan dari Surat Keterangan Tanah 593 / 54 / SS /
1998,Tertanggal 12 Pebruari 1998, dimana selaku pemilik saksi buat
atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR.
D. Pinjaman………….
- 15 -
D. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama BUDI
HARIANTO dengan Nilai Pinjaman Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh
Juta Rupiah) diajukan pada tanggal 10 Juni 2009, agunan untuk
pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik Mertua saksi
yang bernama PAIDI SUSILO yang berada di Dusun Pasar Bilah I a
Desa Kampung Masjid Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana
surat tanah tersebut berupa Surat Keterangan Nomor : 593 / 158 /
PEM / 2006, tanggal 30 Mei 2006.
- Bahwa pada awalnya saksi SUGENG hanya mengajukan pinjaman uang
pada bank BRI Unit Tanjung LeIdong atas nama saksi sendiri dengan Nilai
Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah), dengan
jenis pinjaman Musiman, dengan jangka waktu peminjaman selama 6
(Enam) Bulan, namun ternyata saksi tidak dapat mengembalikan Pinjaman
tersebut, maka kemudian MADZIDAN dan FERI IRAWAN meminta saksi
untuk mengajukan Pinjaman kembali Ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong
dengan menggunakan Jaminan Tanah saksi yang lain dan menggunakan
nama orang lain, dimana uangnya untuk melunasi pinjaman atas nama saksi
senilai Rp. 99.000.000,- dan atas permintaan MADZIDAN dan FERI
IRAWAN tersebut, maka saksi membuat surat tanah milik saksi menjadi
milik MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan MARDIANTO, dengan cara
membuat surat ganti rugi seolah olah saksi dengan MUHAMMAD ALONA
SIREGAR dan WARDIANTO melakukan jual beli Tanah milik saksi, dan
saksi meminta tolong kepada Kepala Desa agar di buat surat keterangan
Tanah atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan WARDIANTO,
dimana setelah surat keterangan tanah selesai di buat kepala Desa, maka
suratnya diserahkan kepada saksi MADZIDAN, dan kemudian
MADZIDAN yang mengurus ke Bank BRI, kemudian saksi di suruh oleh
MADZIDAN untuk datang ke Bank BRI dengan membawa MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO, kemudian MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO yang menanda tangani surat surat
peminjaman di bank BRI, dimana setelah selesai menanda tangani Surat
Surat, selanjutnya uang pinjaman tersebut langsung di bayarkan untuk
membayaran utang saksi SUGENG yang senilai Rp. 99.000.000,- Namun
agunan pinjaman saksi tidak di kembalikan melainkan tetap di simpan di
Bank BRI…………….
- 16 -
Bank BRI dengan alasan harus selesai seluruh utang saksi baru boleh
agunan di kembalikan kepada saksi;
- Bahwa Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong mengetahui bahwa uang
pinjaman atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO adalah untuk saksi SUGENG atau untuk membayar
utang saksi di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan bahwa yang meminta
saksi untuk membuat pinjaman baru atau mengajukan pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO adalah FERY IRAWAN dan MADZIDAN, dimana setelah
uang di terima oleh MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO, selanjutnya uang diambil dari mereka dan saksi
serahkan kepada MADZIDAN dan MADZIDAN memberikan kepada FERI
IRAWAN, dan penyerahan uang dilakukan oleh MADZIDAN kepada FERI
IRAWAN di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Kamar
kerja terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong,
sehingga petugas yang mengetahui bahwa uang pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO digunakan untuk membayar utang saksi SUGENG adalah
FERI IRAWAN;
- Bahwa teguran yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Bank BRI Tanjung
Balai kepada Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong karena diduga terjadi
permasalahan pada BRI Unit Tanjung Leidong yaitu karena banyaknya
tunggakan kredit, maka sekira bulan Maret 2011 dibentuk Tim Pemeriksa
Pemeriksa dari Bank BRI Cabang Tanjung Balai sesuai dengan Surat
Keputusan nomor : B.17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang
merupakan salah satu Kantor Unit dari Cabang Tanjung Balai yang
berkedudukan di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu
Utara, karena dugaan adanya tunggakan-tunggakan pinjaman yang
dilakukan oleh Konsumen Bank BRI yang berindikasi sebagai Kredit Macet
berupa Kredit Usaha Pedesaan “KUPEDES” di Unit Tanjung Leidong
dimana yang bertindak sebagai Kepala Unit adalah terdakwa FANDRIS dan
yang bertindak sebagai MANTRI adalah FERI IRAWAN;
- Bahwa…….……….
- 17 -
- Bahwa KUPEDES adalah Kredit yang bersifat umum, indifidual, selektif
dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan usaha mikro yang layak. Salah satu sektor usaha yang dapat
diberikan Kupedes adalah sektor usaha pertanian. Kupedes Usaha Pertanian
adalah pelayanan Kupedes untuk usaha pertanian on farm /cocok tanam
(bukan perdagangan komoditas hasil pertanian). Dalam pengertian lebih
luas, Kupedes Usaha Pertanian dapat pula dipakai untuk membiayai usaha
on farm (non perdagangan) dari usaha peternakan atau perikanan, sepanjang
kondisi usaha tersebut sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran.
Maksimum plafond Kupedes untuk usaha pertanian adalah sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
- Bahwa sistem dan prosedur pemberian kredit usaha pedesaan yang berlaku
di Bank BRI adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Kredit :
a. Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis
dengan menggunakan Surat Keterangan Permohonan Pinjam
(SKPP), disertai dengan kelengkapan data sesuai persyaratan yang
ditetapkan.
b. Atas permohonan calon debitur tersebut, Customer Service
(Deskman) melakukan pencatatan dalam Register SKPP untuk
kemudian diteruskan kepada Pejabat Kredit Lini untuk di proses.
c. Selanjutnya Pejabat Pemrakarsa melakukan pre screening
(pengecekan PS & KRD, DH BI/DH BRI) dan akan menghasilkan :
� Apabila atas permohonan Kupedes tersebut tidak lolos dalam
proses pre screening, maka permohonan Kupedes tidak dapat
diproses lebih lanjut dan harus ditolak.
� Apabila permohonan Kupedes tersebut lolos dalam proses pre
screening dan Pejabat Pemrakarsa memutuskan untuk terus
memproses permohonan Kupedes dimaksud, maka selanjutnya
Pejabat Pemrakarsa melakukan pemeriksaan administratif dan
pemeriksaan lapangan untuk meyakini kebenaran data dan
pemeriksaan……….
- 18 -
informasi yang disampaikan dalam permohonan kredit termasuk
keabsahan, kelengkapan dokumen, serta melakukan penilaian
agunan.
2. Analisis dan evaluasi Kupedes dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Repayment Capacity (RPC) melalui wawancara dengan
calon debitur. Hasil wawancara dituangkan dalam bentuk Neraca dan
Rugi Laba sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan Kupedes calon
debitur yang bersangkutan.
3. Proses pemberian putusan Kupedes dan pencairan tetap mengacu
kepada ketentuan yang berlaku, yaitu :
1) Apabila dari hasil analisis Kupedes yang dilakukan oleh Pejabat
Pemrakarsa terdapat hal-hal yang diragukan kebenaran, keakuratan
dan atau kewajarannya maka Pejabat Pemutus
(Kaunit/AMBM/MBM/Pinca) dapat melakukan pemeriksaan ulang
secara on the spot untuk memastikan kebenaran, keakuratan dan
kewajarannya. Hasil pemeriksaan ulang tersebut dituangkan dalam
lembar terpisah dengan tetap menggunakan form yang
direkomendasikan dan disatukan dengan hasil analisis sebelumnya.
Apabila terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antara Pejabat
Pemrakarsa dengan Pejabat Pemutus sebagaimana tersebut diatas
maka terhadap SKPP tersebut harus diputus oleh pejabat setingkat
lebih tinggi maksimal Pinca.
2) Pejabat Kredit Lini (PKL) juga harus memastikan kebenaran alamat
calon debitur, antara lain dengan melakukan cross check dengan
Kartu Keluarga (yang masih berlaku) atau rekening listrik calon
debitur. Fotocopy KTP atau kartu identitas lainnya tersebut harus
diberi paraf oleh Pejabat Kredit Lini (Mantri atau Ka Unit) sebagai
bukti bahwa alamat calon nasabah pada fotocopy KTP tersebut
benar dan cocok dengan aslinya.
3) Jangka waktu proses pemberian kredit sejak prakarsa sampai
dengan putusan adalah maksimal 5 (lima) hari kerja untuk Kupedes
putusan Kepala Unit maupun putusan pejabat di Kanca
putusan…………….
- 19 -
(AMBM/MBM/Pinca), terhitung sejak calon debitur mengajukan
permohonan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Namun demikian untuk kondisi tertentu yang terkait dengan kondisi
wilayah kerja antara lain faktor kemudahan sarana transportasi,
maka proses Kupedes putusan pejabat di Kanca dapat
dipertimbangkan lebih dari 5 (lima) hari kerja. Penentuan Kanca
dengan kondisi tertentu tersebut merupakan kewenangan dan
ditetapkan oleh Pemimpin Wilayah.
4) Kewenangan memutus sesuai Integritas, Profesionalisme, Kepuasan
Nasabah, Keteladanan, Penghargaan Kepada SDM.
5) Apabila NPL Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta di suatu
BRI Unit telah mencapai prosentase tertentu, maka kewenangan
memutus pemberian Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta
mengacu pada tabel tersebut dibawah ini :
NPL Kupedes
diatas Rp 25 jt
s.d. Rp 100 jt
Pejabat Pemutus Ijin Prinsip Keterangan
= 2,75% Pinca/MBM/AMBM/
Ka Unit sesuai limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 2,75% s.d. 3% Pinca/MBM sesuai
Limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 3% s.d. 5% Pinca - Debitur Lama
dan Baru
> 5 % Pinca - Debitur Lama
> 5 % Pinca Pinwil (case
by case)
Debitur
Baru
6) Syarat Pencairan Kupedes Pencairan Kupedes dapat dilakukan
apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Permohonan Kupedes tersebut telah mendapatkan putusan dari
Pejabat Pemutus sesuai kewenangan.
b. Debitur telah menandatangani Surat Pengakuan Utang.
c. Seluruh provisi, biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya
telah dibayarkan lunas, baik secara tunai maupun
c. Seluruh…..……….
- 20 -
pemindahbukuan (overbooking) sepanjang bukan berasal dari
pinjaman Kupedes yang diputus.
d. Serta seluruh ketentuan yang dipersyaratan dalam Putusan
Kupedes telah dipenuhi oleh debitur yang bersangkutan.
� Bahwa Jangka waktu dan pola angsuran kredit usaha pedesaan (Kupedes)
adalah sebagai berikut yaitu :
� Jangka waktu Kupedes s.d. Rp.50 juta (baik investasi maupun modal
kerja) maksimal 36 bulan (3 tahun).
� Jangka waktu Kupedes lebih dari Rp.50 juta s.d. Rp.100 juta (baik
investasi maupun modal kerja) maksimal 60 bulan (5 tahun).
� Penentuan pola angsuran harus memperhatikan karakteristik usaha
yang akan dibiayai, siklus usaha serta cash flow debitur.
� Pembayaran angsuran adalah pokok ditambah dengan bunga untuk pola
angsuran bulanan, 3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas.
Untuk calon debitur yang memilih pola angsuran 3 bulanan, 4 bulanan,
6 bulanan atau sekaligus lunas pembayaran angsuran pokok tetap
dilakukan sesuai jadwal pola angsuran (3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan
atau sekaligus lunas) tetapi angsuran bunga dapat dibayar per bulan.
� Bahwa Yang menentukan berapa layaknya besar pinjaman yang di berikan
kepada debitur (nasabah) adalah Kepala Unit dengan dasar usulan Mantri
berdasarkan hasil analisa kebutuhan kredit yang dilakukan oleh Mantri,
pemeriksaan keadaan, keberadaan, data diri, agunan, dan Usaha debetur
wajib dilakukan oleh Mantri sebelum mengajukan Usul Putusan pemberian
kredit kepada Kepala Unit, selanjutnya Kepala Unit telah memutus sesuai
dengan usulan mantri bahwa pemberian kredit dapat di berikan kepada
Nasabah / Debetur, maka Kepala Unit telah menyetujui usul pengajuan
Kredit yang di ajukan Mantri, dimana bila kepala Unit tidak yakin dengan
usul Mantri, maka Kepala unit berhak untuk melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada Nasabah / Debetur. Sehingga bila Mantri mengajukan
Usul pemberian kredit tanpa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan
Keadaan, Keberadaan, data diri, agunan dan usaha, dan Kepala Unit
Menyetujui / memutus untuk memberikan keredit, maka Kepala Unit
Bertanggung Jawab atas putusan kredit yang di buatnya dan mantri
bertanggung jawab atas laporan pemeriksaan Keadaan, Keberadaan, data
diri, agunan dan usaha yang dibuatnya; bertanggung………….
- 21 -
� Bahwasanya dalam pengajuan Kredit Nasabah / Debetur di kenakan Biaya
administrasi dengan besaran :
No. Plafond Provisi Biaya administrasi
01. S.D. Rp. 10.000.000,- Tidak ada Rp. 10.000.-
02. Lebih dari Rp.10.000.000 S.d.
Rp. 25.000.000,-
Tidak ada Rp. 25.000.-
03. Lebih dari Rp. 25.000.000 S.d.
Rp. 50.000.000,-
Tidak ada Rp. 50.000,-
04. Lebih dari Rp. 50.000.000 S.d.
Rp 100.000.000,-
1 % dari
Plafond
Rp. 100.000,-
� Ditambah dengan Biaya Perikatan (Biaya Pembuatan Akta Notaris),
nilainya tergantung wilayah masing masing, dan biaya tersebut di tanggung
oleh Nasabah / Debetur, dan pembayaran dilakukan pada saat pinjaman di
realisasi / pinjaman di cairkan kepada Nasabah, dan kebiasaanya Biaya di
Potong dari uang Pinjaman Nasabah / Debetur;
� Bahwa dari pemeriksaan ditemukan bahwa penyimpangan atau pelanggaran
Standart Operasonal Perusahaan (SOP) yang dilakukan oleh terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku MANTRI dan
antara lain :
1. Pemakaian angsuran pinjaman oleh petugas, maksudnya adalah ada
petugas yang menerima uang angsuran pinjaman dari nasabah (yang
mewakili) namun oleh petugas tidak menyetorkan angsuran tersebut
ke rekening pinjamannya;
2. Pemberian Kredit usaha Pedesaan (KUPEDES) “Topengan” adalah
pemberian fasilitas kredit usaha Pedesaan atas nama seseorang oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak;
3. Rekayasa Bukti peralihan kepemilikan Agunan, pada beberapa
realisasi kredit diduga terdapat rekayasa dalam pembuatan bukti
peralihan kepemilikan atas tanah yang diagunkan, misalnya ada
seorang nasabah yang mengajukan pinjaman, namun yang
bersangkutan tidak memiliki agunan untuk dijadikan agunan ke Bnk
BRI, kemudian oleh nasabah memberi agunan surat tanah orang lain
dan atas surat tanah tersebut dibuat surat ganti rugi rekayasa; BRI……….……….
- 22 -
� Bahwa Sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan dengan cara bertemu
langsung dengan nasabah bahwa pegawai BRI yang menerima uang dari
para nasabah tersebut adalah sdra FERI IRAWAN (Petugas Mantri BRI
unit Tanjung Leidong), bahwa jumlah uang angsuran nasabah yang
dipergunakan oleh Pegawai BRI berjumlah Rp. 117.542.800 ( seratus tujuh
belas juta lima ratus empat puluh dua ribu delapan ratus rupiah ) dengan
Rincian sebagai berikut :
a. An. Peminjam BINDU SIAGIAN sebesar Rp. 50.000.000.
b. An. HASREN A. MA sebesar Rp. 25.000.000.,-
c. An. JEFRI MARBUN sebesr Rp. 3.700.000.-
d. An. ZULKIFLI sebesar Rp. 5.400.000.
e. An. BOIMAN sebesar Rp. 3.000.000.
f. An. DARWIN MARPAUNG Sebesar Rp. 30.442.800.
� Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan ditemukan 15 orang
debitur yang pemberian kreditnya melampaui wewenang PDWK kepala
unit ( daftar nama terlampir) dan petugas yang diduga melakukan
pelanggaran tersebut adalah terdakwa FANDRIS (kepala unit BRI Unit
Tanjung leidong) sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal
18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
Bahwa selain dari pada temuan diatas diperoleh juga sebanyak 66 (Enam
puluh enam) orang debitur yang diberikan Pinjaman Kupedes Topengan/
Pemberian fasilitas kredit Kupedes atas nama seseorang, namun oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak, daftar nama
dan besaran pinjaman, jangka waktu Pinjaman, Alamat peminjam, No
rekening peminjam sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-
KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit
Tanjung Leidong (terlampir), dan juga ditemukan 5 ( lima) debitur yang
bukti peralihan kepemilikan tanah yang diagunkan diduga rekayasa, masing
masing : ELPIN, MARHAM, SULIYONO, IBRAHIM, AISYAH bukti peralihan ..……….
- 23 -
sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Kanca BRI
Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011
perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
� Bahwa ketentuan yang dilanggar oleh Petugas BRI uniit tanjung leidong
adalah peraturan Disiplin sesuai dengan Surat keputusan Nokep : S. 152-
DIR/SDM/05/2009 tanggal 11 Mei 2009 masing masing :
a. CRD 5 menggunakan putusan delegasi Wwewenang kredit
(PDWK) Putusan delegasi wewenang pembiyaan
(PDWP)/kewewenangan memutus pemberian Pinjaman ( KMPP)
Tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. CRD 13 Tidak melakukan On the Spot ( kunjungan kelapangan ,
pemeriksaan langsung terhadap usaha maupun angunan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku);
c. CRD 36 memberikan kredit/ pembiyaan fiktif dan atau topengan
dan atau Tempilan;
d. CRD 39 menyalahgunakan sebagaian atau seluruh setoran
kredit/pembiyaan baik untuk kepentingan Pribadi dan atau pihak
lain;
� Bahwa Jumlah kerugian BRI Unit Tanjung Leidong setelah melakukan
pemeriksaan oleh Tim Kanca BRI Tanjung Balai berdasarkan Nokep : B-
17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI
Unit Tanjung Leidong adalah Rp. 2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga
puluh dua rupiah) yang telah dituangkan dalam laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Pemeriksa tanggal 24 Maret 2011, sehingga akibat perbuatan terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Tanjung Leidong dan FERI IRAWAN
selaku Mantri Kredit di BRI Unit Tanjung Leidong dan Negara dalam Hal
ini Bank Rakyat Indonesia yang merupakan Bank dengan Modal sebesar 59
% milik Pemerintah Negara Republik Indonesia telah dirugikan kurang
lebih sebesar Rp2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh
juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) atau
setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut;
------- Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun
1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang
- Perbuatan……….
- 24 -
Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor
31 tahun 1999 tentang Pemberantasan tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHPidana Jo. pasal 64 ayat (1) KUH Pidana.
S U B S I D A I R :
------- Bahwa ia terdakwa FANDRIS, selaku Pegawai Bank Rakyat Indonesia
(BRI) berdasarkan Surat Keputusan nomor : 20/KW-II/SDM/01/2001 tanggal 26
Januari 2001 tentang Pengangkatan Pegawai Trainee dalam dinas tetap Pimpinan
Wilayah BRI Medan dengan nomor Nip. 8305067199, dan menjabat selaku Kepala
Unit BRI Tanjung Leidong berdasarkan Surat Keputusan nomor : B.23/KC-
II/SDM/09/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Pengangkatan jabatan pekerja
BRI Unit wilayah kerja Kantor Cabang BRI Tanjung Balai, bersama-sama dengan
FERY IRAWAN alias FERY selaku Pejabat Mantri Unit Bank BRI Unit Tanjung
Leidong (dituntut dalam berkas perkara terpisah), pada tanggal yang tidak dapat
ditentukan lagi di bulan Maret 2008 sampai dengan bulan April 2010 atau
setidaknya waktu-waktu dalam bulan Maret 2008 sampai dengan bulan April 2010,
bertempat di kantor Unit Bank BRI Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Hilir
Kabupaten Labuhan batu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat, baik sebagai orang
yang melakukan atau yang turut serta melakukan suatu perbuatan telah
“melakukan beberapa perbuatan yang mempunyai hubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut
(voortgezette handeling), sebagai seorang Pegawai Negeri atau orang selain
Pegawai Negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus
menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau
surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau
surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau membantu
dalam melakukan perbuatan tersebut”, yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
� Bahwa berawal saat terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Unit
Tanjung Leidong mendapat teguran dari Kepala Cabang Bank BRI Tanjung
Balai atas banyaknya Tunggakan Pinjaman Musiman di Bank BRI Unit
Tanjung Leidong, dan atas teguran dari Kepala Cabang tersebut terdakwa
FANDRIS memanggil saksi FERI IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM
Balai..............……….
- 25 -
LUBIS ke dalam ruangan kerja terdakwa FANDRIS, dimana saat itu
terdakwa FANDRIS menanyakan FERI IRAWAN dan saksi AGUS
MUSLIM LUBIS cara mengatasi Tunggakan Tersebut, namun saksi FERI
IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM LUBIS saat itu tidak mengetahui
bagaimana cara mengatasi tunggakan tersebut, kemudian terdakwa
FANDRIS mengusulkan agar membuat pengajuan Kredit Baru untuk
menutupi Tunggakan Pinjaman Musiman, namun saat itu saksi AGUS
MUSLIM LUBIS tidak setuju untuk membuat pinjaman baru yang uangnya
di gunakan untuk menutupi pinjaman musiman yang menunggak,
sedangkan saksi FERI IRAWAN menyerahkan kepada terdakwa FANDRIS
selaku kepala Unit, kemudian terdakwa FANDRIS menelepon saksi
MADZIDAN dan meminta saksi MADZIDAN untuk datang ke Kantor
Bank BRI;
� Bahwa keesokan harinya saksi MADZIDAN datang ke kantor Bank BRI
untuk bertemu dengan terdakwa FANDRIS, pada kesempatan tersebut
terdakwa FANDRIS meminta Tolong Kepada saksi MADZIDAN untuk
mencari uang Pinjaman karena Banyak Peminjam Musiman yang akan
Jatuh tempo dan yang menunggak termasuk Peminjam yang dibawa oleh
saksi MADZIDAN untuk meminjam di Bank BRI Unit Tanjung leidong,
karena apabila tidak di tutupi maka akan terkena sanksi dari Kantor Cabang
Bank BRI Tanjung Balai, namun Saksi MADZIDAN menjelaskan tidak
memiliki uang, kemudian saksi MADZIDAN memberitahu kepada
terdakwa FANDRIS bahwa Saksi MADZIDAN memiliki Surat tanah yang
tanahnya berada di Desa Sungai Rebut, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta kepada Saksi MADZIDAN agar surat tanah milik Saksi
MADZIDAN dijadikan agunan untuk mengajukan permohonan Pinjaman
ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan Saksi MADZIDAN saat itu
bersedia surat tanahnya di jadikan agunan dengan ketentuan yang
membayar adalah terdakwa FANDRIS, dan atas kesediaan saksi
MADZIDAN tersebut, maka terdakwa FANDRIS menyuruh Saksi
MADZIDAN untuk mencari orang yang bersedia menanda tangani surat
surat permohonan Pinjaman, dimana saat itu Saksi MADZIDAN
mengusulkan Saksi ZAINAL selaku Pemohon, kemudian atas permintaan
terdakwa FANDRIS, Saksi MADZIDAN menghubungi Saksi ZAINAL
surat permohonan……….
- 26 -
maka lebih kurang 1 (Satu) Jam kemudian Saksi ZAINAL datang ke Bank
BRI Unit Tanjung Leidong dan masuk ke ruangan kerja terdakwa
FANDRIS;
� Bahwa pada tanggal 18 Juni 2009, setelah saksi ZAINAL diyakinkan oleh
saksi MADZIDAN dan terdakwa FANDRIS bahwa tidak akan terjadi
masalah dan yang bertanggung jawab atas semua itu adalah terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit, maka selanjutnya terdakwa FANDRIS
memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk mengerjakan pengajuan Kredit
tersebut, selanjutnya saksi FERI IRAWAN meminta saksi ZAINAL untuk
menanda tangani surat surat yang berkaitan dengan pengajuan Pinjaman
Pada Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu surat-surat dengan Nomor
SKPP Peminjam No. : 0662/06.09, Nomor Induk Peminjam No. : 1510, atas
nama ZAINAL, Besar Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh
Sembilan Juta Rupiah), tanggal 18 Juni 2009 dan surat yang ditanda tangani
antara lain adalah 1. Kuitansi Pinjaman An. ZAINAL, 2. Surat Keterangan-
Keterangan berhubungan dengan Permintaan Kredit Umum Pedesaan
(Kupedes) Melalui BRI Unit An. ZAINAL, 3. Laporan Penilaian Jaminan
An. ZAINAL, 4. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan;
� Bahwa saksi FERI IRAWAN mengetahui bahwa Agunan berupa Surat
Keterangan tanah atas nama Zainal sebenarnya adalah milik dari saksi
MADZIDAN, akan tetapi saksi FERI IRAWAN tetap menyerahkan berkas-
berkas tersebut kepada terdakwa FANDRIS dan selain itu saksi FERI
IRAWAN tetap membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan dan hasil
analisis tanpa melakukan survey atau penelitian ke lapangan, dan
selanjutnya permohonan tersebut diserahkan kepada Deskmen untuk
kelengkapan surat-surat lainnya dan selanjutnya diusulkan ke BRI Cabang
tanjung balai, yang kemudian pada tanggal 19 Juni 2009 pengajuan tersebut
disetujui maka sore harinya dilakukan pencairan pinjaman atas nama
ZAINAL;
� Bahwa uang pinjaman berdasarkan Dokumen Pinjaman nomor 1510 atas
nama ZAINAL tersebut telah dibayarkan oleh Pihak Bank BRI Unit
Tanjung Leidong kepada saksi ZAINAL, namun uangnya di ambil oleh
AHMAD SUBRI alias SABURI atas suruhan saksi MADZIDAN, dan
- Bahwa uang……….
- 27 -
kemudian uang tersebut diserahkan kepada Kasir / Teler Bank BRI Unit
Tanjung Leidong yang bernama AHMAD FAISAL, sehingga uang tersebut
kembali lagi ke pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong melalui AHMAD
FAISAL, bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa yang
menggunakan uang Pinjaman atas nama saksi senilai Rp. 99.000.000,-
tersebut, namun berdasarkan keterangan saksi MADZIDAN kepada saksi
AHMAD SUBRI alias SUBARI bahwa uang yang dicairkan tersebut
hendak digunakan oleh terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong untuk menutupi tunggakan Kredit orang lain yang jatuh
tempo;
� Bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa pemilik Tanah yang di
jadikan sebagai agunan pada pengajuan pinjaman atas nama saksi tersebut,
dan saksi ZAINAL juga tidak mengetahui dimana letak tanah tersebut, yang
pasti bahwa Surat keterangan tanah Nomor : 592.11/1519/TM/2009 tanggal
06 Juni 2009, yang di terbitkan oleh Kepala Desa Tanjung Mangedar An.
KAMRAN TAMBA dan diketahui serta di tanda tangani oleh Camat
Kecamatan KUALUH HILIR An. H. FIRMAN CHANIAGO, SE, yang
terletak di Dusun Kampung Jawa Desa Tanjung Mangedar Kec. Kualuh
Hilir bukan milik saksi ZAINAL, bahwa Surat tanah tersebut diperlihatkan
oleh saksi FERI IRAWAN kepada saksi ZAINAL pada saat saksi diminta
untuk menanda tangani Surat surat pengajuan pinjaman tersebut di kantor
Bank BRI Unit Tanjung Leidong, sedangkan surat Peryataan tidak ada
silang sengketa, serta Akta Ganti Rugi atas tanah tersebut saksi ZAINAL
tanda tangani di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong atas permintaan
saksi FERI IRAWAN;
� Bahwa selain pengajuan pinjaman atas nama ZAINAL yang telah
menyalahi prosedur, pada tanggal 31 Agustus 2009 saat akan tutup buku
Bulanan, sekira Pukul 19.00 Wib terdakwa FANDRIS menghubungi saksi
MADZIDAN melalui HP, pada awalnya terdakwa FANDRIS memberitahu
bahwa banyak Nasabah yang di urus saksi MADZIDAN tidak membayar
Kreditnya, akan tetapi saat itu saksi MADZIDAN menjelaskan bahwa
dirinya tidak memiliki uang untuk menutupinya, maka kemudian terdakwa
FANDRIS meminta kepada saksi MADZIDAN agar surat tanah atas nama
Isterinya yaitu NURBAITI dipakai untuk agunan pengajuan Pinjaman baru,
bahwa banyak……….
- 28 -
dan saksi MADZIDAN menyetujuinya, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta saksi MADZIDAN untuk menyuruh orang lain selaku pemohon
pinjaman dan yang menanda tangani Pinjaman, maka saksi MADZIDAN
memanggil saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION, dan atas
persetujuan saksi MADZIDAN tersebut, maka saksi FERI IRAWAN selaku
Mantri diperintahkan oleh terdakwa FANDRIS untuk mengambil Surat
tanah An. NURBAITI yang ada di tempat penyimpanan Berkas Pinjaman,
dan selanjutnya diperlihatkan kepada terdakwa FANDRIS, kemudian
terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERY IRAWAN untuk
melengkapi semua surat surat kelengkapan Pinjaman yang seharusnya
dikerjakan oleh saksi RONNY LUBIS, maka selanjutnya seluruh surat-surat
saksi FERI IRAWAN yang mengerjakan, setelah surat surat disiapkan
kemudian terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk
menjemput saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya,
kemudian Sdra MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya dijemput
ke rumahnya dan diajak ke kantor Bank BRI Tanjung Leidong, dan setelah
saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION berada di Bank BRI, maka
langsung menuju keruangan terdakwa FANDRIS dan selanjutnya saksi
MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya menanda tangani surat
surat kelengkapan Pinjaman tersebut, dan karena surat keterangan berusaha
an. MUHAMMAD HADIS NASUTION belum ada, maka oleh terdakwa
FANDRIS diminta untuk mengurusnya esok hari, kemudian setelah selesai
ditanda tangani surat surat kelengkapan permohonan Pinjaman tersebut
maka terdakwa FANDRIS menyerahkan Berkas Pinjaman an.
MUHAMMAD HADIS NASUTION tersebut kepada saksi AHMAD
FAISAL selaku Teller;
� Bahwa pada tanggal 1 September 2009 atau setelah uang pinjaman di
cairkan oleh Teller maka selanjutnya Teller menyerahkan berkas
permohonan pinjaman atas nama MUHAMMAD HADIS NASUTION
kepada saksi RONNY LUBIS selaku Desmen untuk disimpan, namun saat
berkas pinjaman an. MUHAMMAD HADIS NASUTION oleh saksi
RONNY LUBIS terima dan dicek dengan Buku register Permohonan
Pinjaman, ternyata Permohonan Pinjaman An. MUHAMMAD HADIS
NASUTION tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, dan oleh Karena
kepada saksi……….
- 29 -
Tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, maka saksi RONNY LUBIS
memeriksa kelengkapan Berkas Pinjaman tersebut, dimana pada berkas
Pinjaman ada beberapa yang belum di tanda tangani antara Lain :
a. Kuitansi Pencairan Pinjaman dengan Kode UD.01 yang semestinya
saksi selaku Desmen tanda tangani belum saksi tanda tangani.
b. Lembar Permohonan Pinjaman KUPEDES, yang seharusnya saksi
yang mengisi dan menanda tanganinya, namun telah di isi, tetapi
saksi belum menanda tanganinya.
c. Surat Kuasa Menjual Agunan semestinya di tanda tangani oleh
Suami dan Istri Pemilik agunan, namun tidak di tanda tangani.
d. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan Belum di tanda tangani oleh
Pemilik Agunan.
e. Surat Tanda Terima Agunan belum saksi tanda tangani selaku orang
yang menerima agunan.
� Bahwa melihat berkas Pinjaman tersebut belum lengkap namun uang telah
di cairkan, maka saksi RONNY LUBIS bertanya kepada terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit tentang Berkas Pinjaman an. MUHAMMAD
HADIS NASUTION tersebut, mengapa bisa cair sedangkan berkas-berkas
belum seluruhnya ditanda tangani yang dijawab oleh terdakwa FANDRIS
dengan memerintahkan saksi RONNY LUBIS untuk memasukkan data
pinjaman tersebut ke dalam Komputer dan memerintahkan untuk menanda
tangani berkas-berkas yang belum ditanda tangani saksi, dan saksi juga
memberitahu bahwa Surat pernyataan Penyerahan agunan dan surat kuasa
menjual agunannya belum ditanda tangani dan di jawab oleh terdakwa
FANDRIS bahwa saksi FERI IRAWAN yang akan menyelesaikannya,
kemudian berkas pinjaman saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION
tersebut di Entri ke Komputer setelah saksi tanda tangani surat surat yang
harus saksi tanda tangani, dan kemudian saksi memberitahu terdakwa
bahwa surat pernyataan penyerahan agunan dan surat kuasa menjual belum
bertandatangani dan saksi menyerahkan kedua surat tersebut kepada saksi
FERI IRAWAN untuk ditanda tangankan, berselang dua minggu saksi
FERI IRAWAN mengembalikan surat-surat tersebut kepada saksi RONNY
harus saksi…….....….
- 30 -
LUBIS, dimana Surat Kuasa Menjual agunan telah di tanda tangani oleh
Pemilik agunan an. NURBAITI dan suaminya an. MADZIDAN, sedangkan
surat Pernyataan penyerahan agunan tidak di tanda tangani oleh NURBAITI
selaku Pemilik Jaminan;
� Bahwa pada tanggal 02 Juni 2009 saksi DANTES SIANTURI memiliki
pinjaman di Bank BRI unit Tanjung Leidong sebesar Rp. 99.000.000.
(Sembilan puluh Sembilan juta rupiah) dan angsuran yang harus dibayar
setiap bulannya adalah Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) untuk selama 12 (dua belas) bulan, ketika saksi hendak
membayar lunas utang saksi di BRI unit Tanjung Leidong pada bulan
Pebruari 2010 saat itu pihak Bank BRI Tanjung Leidong mengatakan
bahwa Tunggakan saksi masih ada 4 (empat) bulan akan tetapi saksi merasa
keberatan karena saksi sudah membayar angsurannya dan hanya tinggal 2
(dua) bulan lagi, kemudian saksi menyampaikan hal tersebut kepada pihak
BRI bahwa pembayaran untuk Bulan Agustus 2009 saksi membayarkan
kepada saksi FERI IRAWAN melalui transfer ke rekening milik saksi
FERI IRAWAN, kemudian untuk pembayaran bulan Desember 2009, saksi
membayarkan kepada saksi MADZIDAN, akan tetapi pimpinan BRI unit
Tanjung Leidong tidak terima dengan keterangan saksi, maka saksi
meminta kepada terdakwa FANDRIS selaku kepala unit BRI Tanjung
Leidong agar mempertemukan saksi dengan FERY IRAWAN dan
MADZIDAN, maka beberapa hari kemudian saksi dipertemukan oleh
terdakwa FANDRIS dengan FERI IRAWAN dan MADZIDAN di ruang
kerja kepala unit BRI Tanjung Leidong, dan didalam pertemuan tersebut
saksi FERI IRAWAN mengaku kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang
angsuran saksi untuk bulan Agustus 2009 telah masuk ke rekening milik
FERI IRAWAN, dan kemudian MADZIDAN juga mengakui dengan terus
terang kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang angsuran saksi bulan
Desember 2009 telah diterima oleh MADZIDAN, akan tetapi tak ada
tanggapan dari terdakwa FANDRIS, bahwa yang dibayarkan kepada
MADZIDAN sebesar Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) dan kepada saksi FERI IRAWAN sebesar Rp. 9.240.000
(Sembilan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah);
tanggapan....……….
- 31 -
� Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2009, saat saksi BINDU SIAGIAN akan
melunasi kredit di Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang dikucurkan pada 8
Mei 2009, dimana sisa utang saksi pada saat itu adalah sebesar RP.
57.200.000,- (Lima puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) akan tetapi Uang
yang saksi miliki pada saat itu adalah sebesar Rp. 55.000.000,- (Lima puluh
lima juta rupiah). Karena uang tidak mencukupi untuk melunasi kredit
saksi, maka saksi bermohon kepada pimpinan Bank BRI Unit Tanjung
Leidong yaitu terdakwa FANDRIS untuk membuat permohonan Kredit
baru sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan agunan yang
sama atau agunan yang sudah ada di Bank BRI Unit Tanjung Leidong,
maka permohonan untuk pinjaman uang sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah) tersebut di buat dan selanjutnya saksi dan istri saksi
menanda tangani permohonan tersebut. Setelah disetujui permohonan
pengajuan Kredit tersebut maka untuk melunasi utang yang sebesar
Rp.57.200.000,- saksi BINDU SIAGIAN memberikan uangnya sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) kepada FERI IRAWAN dan sisanya
sebasar Rp.7.200.000,- akan di potong dari uang pinjaman yang diajukan
sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) yang saksi tanda tangani
pada saat itu. Bahwa saksi menyerahkan uang tersebut kepada FERI
IRAWAN atas perintah terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Unit Tanjung Leidong. Pada awalnya saksi menyerahkan uang tersebut
kepada terdakwa FANDRIS, namun terdakwa FANDRIS menyuruh saksi
untuk menyerahkan uang tersebut kepada FERI IRAWAN. Pada saat itu
saksi ada menanyakan mengapa saksi harus menyerahkan uang tersebut
kepada FERI IRAWAN karena selama ini pembayaran dilakukan pada
Teller, namun terdakwa FANDRIS mengatakan “MASA TIDAK
PERCAYA BAPAK SAMA ORANG BRI”, dan Karena mendengar
perkataan tersebut, maka saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) tersebut, pada saat saksi
menyerahkan uang angsuran tersebut, ada di buatkan tanda terima yaitu
berupa Kwintansi Tanda Setoran Bank BRI unit Tanjung Leidong dengan
Nomor Seri CH 7082864 dan di tanda tangani oleh FERI IRAWAN;
� Bahwa JEFRI MARBUN memiliki pinjaman pada Bank BRI unit Tanjung
Leidong sejak tanggal 23 Juni 2009 dan jumlah uang yang dipinjam
berupa kwitansi……….
- 32 -
sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juta rupiah) dengan jangka
pembayaran angsuran selama 24 bulan, dan bahwa JEFRI MARBUN sudah
membayar angsuran sejak Bulan Juli 2009 s.d. Pebruari 2010, dengan
jumlah angsuran setiap bulannya Rp. 925.000. (Sembilan ratus dua puluh
lima ribu rupiah), salah satu bukti pembayarannya yang ada tinggal bukti
pembayaran tertanggal 11 maret 2010 sebesar Rp. 3.700.000 (tiga juta
tujuh ratus ribu rupiah) adalah untuk pembayaran angsuran pinjaman JEFRI
MARBUN di BRI unit Tanjung Leidong sejak Bulan Nopember 2009 s.d.
Pebruari 2010 atau untuk pembayaran angsuran selama 4 (empat) bulan,
bahwa pembayaran angsuran tersebut diserahkan kepada pegawai BRI unit
Tanjung Leidong yang saksi kenal bernama FERI IRAWAN , dan
pembayaran dirumah VERI SIHOTANG karena saat itu mereka datang
menagih angsuran yang sudah menunggak pada tanggal 11 maret 2010
sekitar pukul 17.00 wib;
� Bahwa aturan yang ada di bank BRI tidak ada pejabat lain yang dapat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah selain bagian teller, akan
tetapi jika ada persetujuan dari kepala unit maka mantri ( petugas lapangan)
dapat menerima pembayaran angsuran dari nasabah dengan membawa
kuitansi UD-03-C kelapangan atau kerumah nasabah , dan pada saat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah maka diberikan UD-03-C
kepada nasabah tetapi harus ditanda tangani oleh pembayaran dan penerima
kemudian tindasannya (lembaran kedua) berwarna Putih oleh penerima
harus menyerahkannya kepada teller untuk dibukukan, akan tetapi ketika
saksi ACHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION alias FAISAL
menyesuaikan tanggal tanda setoran masing masing nomor Seri : 7127787
AN. Jefri marbun Senilai Rp. 3.700.000, dan Nomor Seri CH 7082864 An.
BINDU SIAGIAN dengan nilai Rp. 50.000.000,-tersebut dengan Foucer
harian yang ada di BRI unit tanjung leidong bahwa uang yang diterima oleh
FERI IRAWAN tersebut dari BINDU SIAGIAN dan JEFRI MARBUN
tidak ada disetorkannya kepada Teller dan juga tidak ada masuk kedalam
kas BRI unit tanjung Leidong, bahkan nasabah tersebut tercatat menunggak
di BRI unit tanjung Leidong;
� Bahwa selain memiliki pinjaman atas namanya sendiri, saksi BINDU
SIAGIAN juga mempunyai pinjaman lain yaitu pinjaman atas nama
kas BRI.......……….
- 33 -
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
yang digunakan oleh saksi, karena sebenarnya pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
adalah pinjaman saksi dimana pinjaman tersebut diajukan dengan
menggunakan dua nama tersebut karena saksi juga sudah mendapat
pinjaman atas namanya sendiri, hingga saksi tidak memungkinkan lagi
bermohon untuk mendapatkan pinjaman yang lain, bahwa HENDRI
IVANLEN SIAGIAN adalah anak kandung saksi BINDU SIAGIAN dan
HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah anggota kerja saksi BINDU
SIAGIAN, bahwa agunan yang di ajukan untuk meminjam uang tersebut
adalah merupakan milik saksi BINDU SIAGIAN sendiri, Pinjaman yang
dimohonkan dengan menggunakan nama HENDRI IVANLEN SIAGIAN
dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah atas sepengetahuan dari
Pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu terdakwa FANDRIS selaku
Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku Mantri;
� Bahwa saksi ZAINAL telah membayarkan uang angsuran kreditnya Saksi
MAHAT ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong senilai Rp. 22.520.000,- (Dua
Puluh Dua Juta Lima Ratus dua Puluh Ribu Rupiah) yang di titip kepada
saksi untuk dibayarkan sebagai uang angsuran kredit Sdra MAHAT, dan
juga uang angsuran kredit saksi KHAIRUL senilai Rp. 7.480.000,
selanjutnya saksi serahkan kepada Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong
yaitu saksi FERI IRAWAN (Mantri Bank BRI Unit Tanjung Leidong), pada
Akhir Bulan Maret 2010, namun hari dan tanggalnya saksi tidak ingat,
dimana penyerahannya dilakukan sekira Pukul 16.00 Wib dan penyerahan
uang KHAIRUL dan Uang MAHAT secara bersama sama, dan penyerahan
uang tersebut saksi lakukan di samping Kantor Bank BRI Unit Tanjung
Leidong. Bahwa saksi bersedia menyerahkan uang angsuran Kredit
MAHAT dan KHAIRUL kepada FERI IRAWAN tanpa ada di buat tanda
terimanya karena saksi percaya kepada FERI IRAWAN karena saksi sering
menitipkan uang angsuran kredit orang lain kepada Saksi FERI IRAWAN
tanpa ada tanda terima uang, dimana tanda terimanya di buat kemudian
hari;
� Bahwa saksi AHMAD SUBRI alias SABURI telah tiga kali melakukan
peminjaman uang di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, untuk yang pertama
tanpa ada……....….
- 34 -
saksi melakukan peminjaman pada Bulan September 2008, namun hari dan
tanggalnya saksi telah lupa, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), yang kedua kali saksi melakukan Peminjaman
uang pada Bank BRI Unit Tanjung leidong Pada 3 Maret 2009, juga telah
lupa hari dan tanggalnya, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), dan yang ketiga saksi melakukan peminjaman
pada Bulan September 2009, namun hari dan tanggalnya telah lupa, dengan
nilai pinjaman sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Bahwa saat peminjaman yang pertama yang digunakan sebagai agunan
adalah Tanah persawahan milik saksi yang berada di Desa Sungai Sentang
Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura seluas 18 (Delapan Belas) Rante, sedangkan
untuk pinjaman ke dua dan yang ketiga juga sawah tersebut yang dijadikan
sebagai agunan. Bahwa pada saat proses pengajuan pinjaman Petugas dari
Bank BRI Unit Tanjung Leidong tidak pernah dilakukan pemeriksaan Fisik
/ Survey atas tanah persawahan yang dijadikan sebagai agunan dalam
peminjaman uang di bank BRI Unit Tanjung leidong, baik pada saat
peminjaman yang pertama, yang kedua dan yang ke tiga. Bahwa saksi
menanda tangani surat surat kelengkapan pengajuan pinjaman uang di bank
BRI unit Tanjung leidong yang kedua dan yang ketiga yaitu di Kantor Bank
BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Ruang kerja saksi FERI IRAWAN,
dan pencairan uang atau penyerahan uang dari Kasir kepada saksi selaku
peminjam dilakukan pada hari yang sama pada saat saksi menanda tangani
surat surat kelengkapan Peminjaman, atau dengan kata lain setelah selesai
menanda tangani Surat surat kelengkapan Peminjaman uang, maka
berselang lebih kurang 4 hingga 5 Jam kemudian dilakukan penyerahan
uang dari Kasir kepada saksi selaku peminjam;
� Bahwa pada saat saksi mengajukan Pinjaman / Kredit yang kedua senilai
Rp. 20.000.000,- Uang pinjaman / Kredit saksi yang pertama senilai Rp.
20.000.00,- Belum Lunas, dimana saksi melunasi pinjaman saksi yang
pertama dengan uang pinjaman yang ke dua setelah ditambahi senilai Rp.
5.380.000.-, dan demikian juga dengan Uang pinjaman saksi yang kedua
dilunasi setelah saksi menerima uang pinjaman yang ketiga senilai Rp.
25.000.000, sebabnya saksi meminjam senilai Rp. 25.000.000,- pada
pinjaman ketiga karena untuk menutupi Pinjaman kedua senilai Rp.
5.380.000....……….
- 35 -
20.000.000,- yang mana saksi harus mengembalikan senilai Rp.
24.380.000,- sehingga pinjaman ketiga dibuat FERI IRAWAN senilai Rp.
25.000.000,-. Bahwa saksi tidak pernah melakukan pembayaran atas
pinjaman / keidit saksi di bank BRI Unit Tanjung Leidong dengan
menggunakan uang saksi sendiri, karena pinjaman saksi yang pertama dan
yang kedua dapat saksi lunasi karena ada pinjaman yang kedua dan yang
ketiga ;
� Bahwa yang mengetahui perihal Pengajuan Pinjaman saksi yang kedua
untuk menutupi Pinjaman yang pertama, dan pengajuan pinjaman yang
ketiga untuk menutupi pinjaman yang kedua adalah : 1. FERI IRAWAN
karena saksi FERI IRAWAN yang memberikan cara tersebut, 2. saksi
AHMAD FAISAL karena saksi AHMAD FAISAL yang membayar uang
pinjaman kepada saksi dan uang pinjaman yang saksi terima langsung saksi
berikan kepada saksi AHMAD FAISAL sehingga saksi AHMAD FAISAL
mengetahuinya, 3. Terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong, karena sesuai keterangan FERI IRAWAN kepada saksi
bahwa pengajuan Pinjaman yang kedua dan pengajuan pinjaman yang
ketiga atas suruhan terdakwa FANDRIS. 4. saksi MUKLIS (Karyawan
Bank BRI) karena MUKLIS yang memanggil saksi dari ruang tunggu ke
ruang terdakwa FERI IRAWAN. Serta saksi MADZIDAN.
� Bahwa saksi SUGENG memiliki pinjaman di Bank BRI Unit Tanjung
Leidong senilai Rp. 204.000.000,- (Dua Ratus Empat Juta Rupiah), yang
dibuat atas nama empat Orang masing masing atas nama :
A. Pinjaman atas nama saksi SUGENG dengan Nilai Pinjaman Rp.
90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah), diajukan pada tanggal
27 Oktober 2009, agunan adalah Tanah persawahan milik saksi
yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec. Kualu
Hilir Kab. Labura, yang mana surat tanah tersebut berupa Surat
Keterangan Nomor : 593 / 54 / SS / 1998,Tertanggal 12 Pebruari
1998.
B. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama WARDIANTO
dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,- (Empat puluh dua Juta
Rupiah), saksi SUGENG ajukan pada tanggal 26 Oktober 2009,
Keterangan.....……….
- 36 -
agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik
saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec.
Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat tanah tersebut berupa
Surat Keterangan Nomor: 593/059/PEM/2009, tanggal 1 Maret
2009 yang saksi buat atas nama WARDIANTO.
C. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,-
(Empat Puluh Dua Juta Rupiah), diajukan pada tanggal 04
Desember 2009, agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah
Persawahan milik saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa
Sungai Sentang Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat
tanah tersebut berupa Surat keterangan Nomor : 593 / / PEM /
2008, tanggal 23 Desember 2008, dimana surat tanah tersebut
adalah pemecahan dari Surat Keterangan Tanah 593 / 54 / SS /
1998,Tertanggal 12 Pebruari 1998, dimana selaku pemilik saksi buat
atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR.
D. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama BUDI
HARIANTO dengan Nilai Pinjaman Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh
Juta Rupiah) diajukan pada tanggal 10 Juni 2009, agunan untuk
pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik Mertua saksi
yang bernama PAIDI SUSILO yang berada di Dusun Pasar Bilah I a
Desa Kampung Masjid Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana
surat tanah tersebut berupa Surat Keterangan Nomor : 593 / 158 /
PEM / 2006, tanggal 30 Mei 2006.
� Bahwa pada awalnya saksi SUGENG hanya mengajukan pinjaman uang
pada bank BRI Unit Tanjung LeIdong atas nama saksi sendiri dengan Nilai
Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah), dengan
jenis pinjaman Musiman, dengan jangka waktu peminjaman selama 6
(Enam) Bulan, namun ternyata saksi tidak dapat mengembalikan Pinjaman
tersebut, maka kemudian MADZIDAN dan FERI IRAWAN meminta saksi
untuk mengajukan Pinjaman kembali Ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong
dengan menggunakan Jaminan Tanah saksi yang lain dan menggunakan
nama orang lain, dimana uangnya untuk melunasi pinjaman atas nama saksi
senilai Rp. 99.000.000,- dan atas permintaan MADZIDAN dan FERI
(Enam)…….……….
- 37 -
IRAWAN tersebut, maka saksi membuat surat tanah milik saksi menjadi
milik MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan MARDIANTO, dengan cara
membuat surat ganti rugi seolah olah saksi dengan MUHAMMAD ALONA
SIREGAR dan WARDIANTO melakukan jual beli Tanah milik saksi, dan
saksi meminta tolong kepada Kepala Desa agar di buat surat keterangan
Tanah atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan WARDIANTO,
dimana setelah surat keterangan tanah selesai di buat kepala Desa, maka
suratnya diserahkan kepada saksi MADZIDAN, dan kemudian
MADZIDAN yang mengurus ke Bank BRI, kemudian saksi di suruh oleh
MADZIDAN untuk datang ke Bank BRI dengan membawa MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO, kemudian MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO yang menanda tangani surat surat
peminjaman di bank BRI, dimana setelah selesai menanda tangani Surat
Surat, selanjutnya uang pinjaman tersebut langsung di bayarkan untuk
membayaran utang saksi SUGENG yang senilai Rp. 99.000.000,- Namun
agunan pinjaman saksi tidak di kembalikan melainkan tetap di simpan di
bank BRI dengan alasan harus selesai seluruh utang saksi baru boleh
agunan di kembalikan kepada saksi;
� Bahwa Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong mengetahui bahwa uang
pinjaman atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO adalah untuk saksi SUGENG atau untuk membayar
utang saksi di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan bahwa yang meminta
saksi untuk membuat pinjaman baru atau mengajukan pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO adalah FERY IRAWAN dan MADZIDAN, dimana setelah
uang di terima oleh MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO, selanjutnya uang diambil dari mereka dan saksi
serahkan kepada MADZIDAN dan MADZIDAN memberikan kepada FERI
IRAWAN, dan penyerahan uang dilakukan oleh MADZIDAN kepada FERI
IRAWAN di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Kamar
kerja terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong,
sehingga petugas yang mengetahui bahwa uang pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO digunakan untuk membayar utang saksi SUGENG adalah
FERI IRAWAN;
IRAWAN…………….
- 38 -
� Bahwa teguran yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Bank BRI Tanjung
Balai kepada Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong karena diduga terjadi
permasalahan pada BRI Unit Tanjung Leidong yaitu karena banyaknya
tunggakan kredit, maka sekira bulan Maret 2011 dibentuk Tim Pemeriksa
Pemeriksa dari Bank BRI Cabang Tanjung Balai sesuai dengan Surat
Keputusan nomor : B.17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang
merupakan salah satu Kantor Unit dari Cabang Tanjung Balai yang
berkedudukan di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu
Utara, karena dugaan adanya tunggakan-tunggakan pinjaman yang
dilakukan oleh Konsumen Bank BRI yang berindikasi sebagai Kredit Macet
berupa Kredit Usaha Pedesaan “KUPEDES” di Unit Tanjung Leidong
dimana yang bertindak sebagai Kepala Unit adalah terdakwa FANDRIS dan
yang bertindak sebagai MANTRI adalah FERI IRAWAN;
� Bahwa KUPEDES adalah Kredit yang bersifat umum, indifidual, selektif
dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan usaha mikro yang layak. Salah satu sektor usaha yang dapat
diberikan Kupedes adalah sektor usaha pertanian. Kupedes Usaha Pertanian
adalah pelayanan Kupedes untuk usaha pertanian on farm /cocok tanam
(bukan perdagangan komoditas hasil pertanian). Dalam pengertian lebih
luas, Kupedes Usaha Pertanian dapat pula dipakai untuk membiayai usaha
on farm (non perdagangan) dari usaha peternakan atau perikanan, sepanjang
kondisi usaha tersebut sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran.
Maksimum plafond Kupedes untuk usaha pertanian adalah sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
� Bahwa sistem dan prosedur pemberian kredit usaha pedesaan yang berlaku
di Bank BRI adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Kredit :
a. Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis dengan
menggunakan Surat Keterangan Permohonan Pinjam (SKPP), disertai
dengan kelengkapan data sesuai persyaratan yang ditetapkan.
b. Atas permohonan calon debitur tersebut, Customer Service (Deskman)
melakukan pencatatan dalam Register SKPP untuk kemudian
diteruskan kepada Pejabat Kredit Lini untuk di proses.
a. Calon…………….
- 39 -
c. Selanjutnya Pejabat Pemrakarsa melakukan pre screening (pengecekan
PS & KRD, DH BI/DH BRI) dan akan menghasilkan :
- Apabila atas permohonan Kupedes tersebut tidak lolos dalam
proses pre screening, maka permohonan Kupedes tidak dapat
diproses lebih lanjut dan harus ditolak.
- Apabila permohonan Kupedes tersebut lolos dalam proses pre
screening dan Pejabat Pemrakarsa memutuskan untuk terus
memproses permohonan Kupedes dimaksud, maka selanjutnya
Pejabat Pemrakarsa melakukan pemeriksaan administratif dan
pemeriksaan lapangan untuk meyakini kebenaran data dan
informasi yang disampaikan dalam permohonan kredit termasuk
keabsahan, kelengkapan dokumen, serta melakukan penilaian
agunan.
2. Analisis dan evaluasi Kupedes dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Repayment Capacity (RPC) melalui wawancara dengan calon debitur. Hasil
wawancara dituangkan dalam bentuk Neraca dan Rugi Laba sebagai dasar
untuk menghitung kebutuhan Kupedes calon debitur yang bersangkutan.
3. Proses pemberian putusan Kupedes dan pencairan tetap mengacu kepada
ketentuan yang berlaku, yaitu :
a) Apabila dari hasil analisis Kupedes yang dilakukan oleh Pejabat
Pemrakarsa terdapat hal-hal yang diragukan kebenaran, keakuratan dan
atau kewajarannya maka Pejabat Pemutus
(Kaunit/AMBM/MBM/Pinca) dapat melakukan pemeriksaan ulang
secara on the spot untuk memastikan kebenaran, keakuratan dan
kewajarannya. Hasil pemeriksaan ulang tersebut dituangkan dalam
lembar terpisah dengan tetap menggunakan form yang
direkomendasikan dan disatukan dengan hasil analisis sebelumnya.
Apabila terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antara Pejabat
Pemrakarsa dengan Pejabat Pemutus sebagaimana tersebut diatas maka
terhadap SKPP tersebut harus diputus oleh pejabat setingkat lebih
tinggi maksimal Pinca.
b) Pejabat Kredit Lini (PKL) juga harus memastikan kebenaran alamat
calon debitur, antara lain dengan melakukan cross check dengan Kartu
Keluarga (yang masih berlaku) atau rekening listrik calon debitur.
Fotocopy KTP atau kartu identitas lainnya tersebut harus diberi paraf
terhadap…….……….
- 40 -
oleh Pejabat Kredit Lini (Mantri atau Ka Unit) sebagai bukti bahwa
alamat calon nasabah pada fotocopy KTP tersebut benar dan cocok
dengan aslinya.
c) Jangka waktu proses pemberian kredit sejak prakarsa sampai dengan
putusan adalah maksimal 5 (lima) hari kerja untuk Kupedes putusan
Kepala Unit maupun putusan pejabat di Kanca (AMBM/MBM/Pinca),
terhitung sejak calon debitur mengajukan permohonan, dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Namun demikian untuk kondisi
tertentu yang terkait dengan kondisi wilayah kerja antara lain faktor
kemudahan sarana transportasi, maka proses Kupedes putusan pejabat
di Kanca dapat dipertimbangkan lebih dari 5 (lima) hari kerja.
Penentuan Kanca dengan kondisi tertentu tersebut merupakan
kewenangan dan ditetapkan oleh Pemimpin Wilayah.
d) Kewenangan memutus sesuai Integritas, Profesionalisme, Kepuasan
Nasabah, Keteladanan, Penghargaan Kepada SDM.
e) Apabila NPL Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta di suatu BRI
Unit telah mencapai prosentase tertentu, maka kewenangan memutus
pemberian Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta mengacu pada
tabel tersebut dibawah ini :
NPL Kupedes
diatas Rp 25 jt
s.d. Rp 100 jt
Pejabat Pemutus Ijin Prinsip Keterangan
= 2,75% Pinca/MBM/AMBM/
Ka Unit sesuai limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 2,75% s.d. 3% Pinca/MBM sesuai
Limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 3% s.d. 5% Pinca - Debitur Lama
dan Baru
> 5 % Pinca - Debitur Lama
> 5 % Pinca Pinwil (case
by case)
Debitur
Baru
f) Syarat Pencairan Kupedes Pencairan Kupedes dapat dilakukan
apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
> 5 % …….……….
- 41 -
- Permohonan Kupedes tersebut telah mendapatkan putusan
dari Pejabat Pemutus sesuai kewenangan.
- Debitur telah menandatangani Surat Pengakuan Utang.
- Seluruh provisi, biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya
telah dibayarkan lunas, baik secara tunai maupun
pemindahbukuan (overbooking) sepanjang bukan berasal
dari pinjaman Kupedes yang diputus.
- Serta seluruh ketentuan yang dipersyaratan dalam Putusan
Kupedes telah dipenuhi oleh debitur yang bersangkutan.
� Bahwa Jangka waktu dan pola angsuran kredit usaha pedesaan (Kupedes)
adalah sebagai berikut yaitu :
� Jangka waktu Kupedes s.d. Rp.50 juta (baik investasi maupun
modal kerja) maksimal 36 bulan (3 tahun).
� Jangka waktu Kupedes lebih dari Rp.50 juta s.d. Rp.100 juta (baik
investasi maupun modal kerja) maksimal 60 bulan (5 tahun).
� Penentuan pola angsuran harus memperhatikan karakteristik usaha
yang akan dibiayai, siklus usaha serta cash flow debitur.
� Pembayaran angsuran adalah pokok ditambah dengan bunga untuk
pola angsuran bulanan, 3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau
sekaligus lunas. Untuk calon debitur yang memilih pola angsuran 3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas pembayaran
angsuran pokok tetap dilakukan sesuai jadwal pola angsuran (3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas) tetapi angsuran
bunga dapat dibayar per bulan.
� Bahwa Yang menentukan berapa layaknya besar pinjaman yang di berikan
kepada debitur (nasabah) adalah Kepala Unit dengan dasar usulan Mantri
berdasarkan hasil analisa kebutuhan kredit yang dilakukan oleh Mantri,
pemeriksaan keadaan, keberadaan, data diri, agunan, dan Usaha debetur
wajib dilakukan oleh Mantri sebelum mengajukan Usul Putusan pemberian
kredit kepada Kepala Unit, selanjutnya Kepala Unit telah memutus sesuai
dengan usulan mantri bahwa pemberian kredit dapat di berikan kepada
Nasabah / Debetur, maka Kepala Unit telah menyetujui usul pengajuan
Kredit yang di ajukan Mantri, dimana bila kepala Unit tidak yakin dengan
usul Mantri, maka Kepala unit berhak untuk melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada Nasabah / Debetur. Sehingga bila Mantri mengajukan
kredit kepala……….
- 42 -
Usul pemberian kredit tanpa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan
Keadaan, Keberadaan, data diri, agunan dan usaha, dan Kepala Unit
Menyetujui / memutus untuk memberikan keredit, maka Kepala Unit
Bertanggung Jawab atas putusan kredit yang di buatnya dan mantri
bertanggung jawab atas laporan pemeriksaan Keadaan, Keberadaan, data
diri, agunan dan usaha yang dibuatnya;
� Bahwasanya dalam pengajuan Kredit Nasabah / Debetur di kenakan Biaya
administrasi dengan besaran :
No. Plafond Provisi Biaya administrasi
01. S.D. Rp. 10.000.000,- Tidak ada Rp. 10.000.-
02. Lebih dari Rp.10.000.000 S.d.
Rp. 25.000.000,-
Tidak ada Rp. 25.000.-
03. Lebih dari Rp. 25.000.000 S.d.
Rp. 50.000.000,-
Tidak ada Rp. 50.000,-
04. Lebih dari Rp. 50.000.000 S.d.
Rp 100.000.000,-
1 % dari
Plafond
Rp. 100.000,-
� Ditambah dengan Biaya Perikatan (Biaya Pembuatan Akta Notaris),
nilainya tergantung wilayah masing masing, dan biaya tersebut di tanggung
oleh Nasabah / Debetur, dan pembayaran dilakukan pada saat pinjaman di
realisasi / pinjaman di cairkan kepada Nasabah, dan kebiasaanya Biaya di
Potong dari uang Pinjaman Nasabah / Debetur;
� Bahwa dari pemeriksaan ditemukan bahwa penyimpangan atau pelanggaran
Standart Operasonal Perusahaan (SOP) yang dilakukan oleh terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku MANTRI dan
antara lain:
a. Pemakaian angsuran pinjaman oleh petugas, maksudnya adalah ada
petugas yang menerima uang angsuran pinjaman dari nasabah (yang
mewakili) namun oleh petugas tidak menyetorkan angsuran tersebut
ke rekening pinjamannya;
b. Pemberian Kredit usaha Pedesaan (KUPEDES) “Topengan” adalah
pemberian fasilitas kredit usaha Pedesaan atas nama seseorang oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak;
c. Rekayasa Bukti peralihan kepemilikan Agunan, pada beberapa
realisasi kredit diduga terdapat rekayasa dalam pembuatan bukti
mewakili…..……….
- 43 -
peralihan kepemilikan atas tanah yang diagunkan, misalnya ada
seorang nasabah yang mengajukan pinjaman, namun yang
bersangkutan tidak memiliki agunan untuk dijadikan agunan ke Bnk
BRI, kemudian oleh nasabah memberi agunan surat tanah orang lain
dan atas surat tanah tersebut dibuat surat ganti rugi rekayasa;
� Bahwa Sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan dengan cara bertemu
langsung dengan nasabah bahwa pegawai BRI yang menerima uang dari
para nasabah tersebut adalah sdra FERI IRAWAN (Petugas Mantri BRI
unit Tanjung Leidong), bahwa jumlah uang angsuran nasabah yang
dipergunakan oleh Pegawai BRI berjumlah Rp. 117.542.800 ( seratus tujuh
belas juta lima ratus empat puluh dua ribu delapan ratus rupiah ) dengan
Rincian sebagai berikut :
a. An. Peminjam BINDU SIAGIAN sebesar Rp. 50.000.000.
b. An. HASREN A. MA sebesar Rp. 25.000.000.,-
c. An. JEFRI MARBUN sebesr Rp. 3.700.000.-
d. An. ZULKIFLI sebesar Rp. 5.400.000.
e. An. BOIMAN sebesar Rp. 3.000.000.
f. An. DARWIN MARPAUNG Sebesar Rp. 30.442.800.
� Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan ditemukan 15 orang
debitur yang pemberian kreditnya melampaui wewenang PDWK kepala
unit (daftar nama terlampir) dan petugas yang diduga melakukan
pelanggaran tersebut adalah terdakwa FANDRIS (kepala unit BRI Unit
Tanjung leidong) sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal
18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
� Bahwa selain dari pada temuan diatas diperoleh juga sebanyak 66 (Enam
puluh enam) orang debitur yang diberikan Pinjaman Kupedes Topengan/
Pemberian fasilitas kredit Kupedes atas nama seseorang, namun oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak, daftar nama
dan besaran pinjaman, jangka waktu Pinjaman, Alamat peminjam, No
rekening peminjam sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil
Tim Kanca……….
- 44 -
Pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-
KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit
Tanjung Leidong (terlampir), dan juga ditemukan 5 (lima) debitur yang
bukti peralihan kepemilikan tanah yang diagunkan diduga rekayasa, masing
masing: ELPIN, MARHAM, SULIYONO, IBRAHIM, AISYAH
sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Kanca BRI
Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011
perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
� Bahwa ketentuan yang dilanggar oleh Petugas BRI uniit tanjung leidong
adalah peraturan Disiplin sesuai dengan Surat keputusan Nokep : S. 152-
DIR/SDM/05/2009 tanggal 11 Mei 2009 masing masing :
a. CRD 5 menggunakan putusan delegasi Wwewenang kredit (
PDWK) Putusan delegasi wewenang pembiyaan
(PDWP)/kewewenangan memutus pemberian Pinjaman (KMPP)
Tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. CRD 13 Tidak melakukan On the Spot ( kunjungan kelapangan ,
pemeriksaan langsung terhadap usaha maupun angunan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku);
c. CRD 36 memberikan kredit/ pembiyaan fiktif dan atau topengan
dan atau Tempilan;
d. CRD 39 menyalahgunakan sebagaian atau seluruh setoran
kredit/pembiyaan baik untuk kepentingan Pribadi dan atau pihak
lain;
� Bahwa Jumlah kerugian BRI Unit Tanjung Leidong setelah melakukan
pemeriksaan oleh Tim Kanca BRI Tanjung Balai berdasarkan Nokep : B-
17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI
Unit Tanjung Leidong adalah Rp. 2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga
puluh dua rupiah) yang telah dituangkan dalam laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Pemeriksa tanggal 24 Maret 2011, sehingga akibat perbuatan terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Tanjung Leidong dan FERI IRAWAN
selaku Mantri Kredit di BRI Unit Tanjung Leidong dan Negara dalam Hal
ini Bank Rakyat Indonesia yang merupakan Bank dengan Modal sebesar 59
% milik Pemerintah Negara Republik Indonesia telah dirugikan kurang
lebih sebesar Rp2.777.940.232 (dua miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh juta
tujuh puluh……….
- 45 -
sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) atau
setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut;
------ Perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 8 jo. pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Undang-Undang No.
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUH Pidana jo. pasal 64 ayat (1) KUH Pidana.----------------------------
A T A U
K E D U A :
Primair :
------- Bahwa ia terdakwa FANDRIS, selaku Pegawai Bank Rakyat Indonesia
(BRI) berdasarkan Surat Keputusan nomor : 20/KW-II/SDM/01/2001 tanggal 26
Januari 2001 tentang Pengangkatan Pegawai Trainee dalam dinas tetap Pimpinan
Wilayah BRI Medan dengan nomor Nip. 8305067199, dan menjabat selaku Kepala
Unit BRI Tanjung Leidong berdasarkan Surat Keputusan nomor : B.23/KC-
II/SDM/09/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Pengangkatan jabatan pekerja
BRI Unit wilayah kerja Kantor Cabang BRI Tanjung Balai, bersama-sama dengan
FERY IRAWAN alias FERY selaku Pejabat Mantri Unit Bank BRI Unit Tanjung
Leidong dan AHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION selaku Teller pada
Bank BRI Unit Tanjung Leidong (keduanya dituntut dalam berkas perkara
terpisah), pada tanggal yang tidak dapat ditentukan lagi di bulan Maret 2008
sampai dengan bulan April 2010 atau setidaknya waktu-waktu dalam bulan
Maret 2008 sampai dengan bulan April 2010, bertempat di kantor Unit Bank BRI
Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan batu Utara atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Rantauprapat, baik sebagai orang yang melakukan atau yang turut serta
melakukan suatu perbuatan telah “melakukan beberapa perbuatan yang
mempunyai hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga harus
dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), sebagai
seorang Pegawai Bank dengan sengaja membuat atau menyebabkan adanya
pencatatan palsu dalam pembukuan atau dalam proses laporan, maupun dalam
dokumen atau laporan kegiatan usaha , laporan transaksi atau rekening suatu
Bank”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Negeri Rantauprapat…….
- 46 -
� Bahwa berawal saat terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Unit
Tanjung Leidong mendapat teguran dari Kepala Cabang Bank BRI Tanjung
Balai atas banyaknya Tunggakan Pinjaman Musiman di Bank BRI Unit
Tanjung Leidong, dan atas teguran dari Kepala Cabang tersebut terdakwa
FANDRIS memanggil saksi FERI IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM
LUBIS ke dalam ruangan kerja terdakwa FANDRIS, dimana saat itu
terdakwa FANDRIS menanyakan FERI IRAWAN dan saksi AGUS
MUSLIM LUBIS cara mengatasi Tunggakan Tersebut, namun saksi FERI
IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM LUBIS saat itu tidak mengetahui
bagaimana cara mengatasi tunggakan tersebut, kemudian terdakwa
FANDRIS mengusulkan agar membuat pengajuan Kredit Baru untuk
menutupi Tunggakan Pinjaman Musiman, namun saat itu saksi AGUS
MUSLIM LUBIS tidak setuju untuk membuat pinjaman baru yang uangnya
di gunakan untuk menutupi pinjaman musiman yang menunggak,
sedangkan saksi FERI IRAWAN menyerahkan kepada terdakwa FANDRIS
selaku kepala Unit, kemudian terdakwa FANDRIS menelepon saksi
MADZIDAN dan meminta saksi MADZIDAN untuk datang ke Kantor
Bank BRI;
� Bahwa keesokan harinya saksi MADZIDAN datang ke kantor Bank BRI
untuk bertemu dengan terdakwa FANDRIS, pada kesempatan tersebut
terdakwa FANDRIS meminta Tolong Kepada saksi MADZIDAN untuk
mencari uang Pinjaman karena Banyak Peminjam Musiman yang akan
Jatuh tempo dan yang menunggak termasuk Peminjam yang dibawa oleh
saksi MADZIDAN untuk meminjam di Bank BRI Unit Tanjung leidong,
karena apabila tidak di tutupi maka akan terkena sanksi dari Kantor Cabang
Bank BRI Tanjung Balai, namun Saksi MADZIDAN menjelaskan tidak
memiliki uang, kemudian saksi MADZIDAN memberitahu kepada
terdakwa FANDRIS bahwa Saksi MADZIDAN memiliki Surat tanah yang
tanahnya berada di Desa Sungai Rebut, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta kepada Saksi MADZIDAN agar surat tanah milik Saksi
MADZIDAN dijadikan agunan untuk mengajukan permohonan Pinjaman
ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan Saksi MADZIDAN saat itu
bersedia surat tanahnya di jadikan agunan dengan ketentuan yang
membayar adalah terdakwa FANDRIS, dan atas kesediaan saksi
MADZIDAN tersebut, maka terdakwa FANDRIS menyuruh Saksi
terdakwa......……….
- 47 -
MADZIDAN untuk mencari orang yang bersedia menanda tangani surat
surat permohonan Pinjaman, dimana saat itu Saksi MADZIDAN
mengusulkan Saksi ZAINAL selaku Pemohon, kemudian atas permintaan
terdakwa FANDRIS, Saksi MADZIDAN menghubungi Saksi ZAINAL
maka lebih kurang 1 (Satu) Jam kemudian Saksi ZAINAL datang ke Bank
BRI Unit Tanjung Leidong dan masuk ke ruangan kerja terdakwa
FANDRIS ;
� Bahwa pada tanggal 18 Juni 2009, setelah saksi ZAINAL diyakinkan oleh
saksi MADZIDAN dan terdakwa FANDRIS bahwa tidak akan terjadi
masalah dan yang bertanggung jawab atas semua itu adalah terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit, maka selanjutnya terdakwa FANDRIS
memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk mengerjakan pengajuan Kredit
tersebut, selanjutnya saksi FERI IRAWAN meminta saksi ZAINAL untuk
menanda tangani surat surat yang berkaitan dengan pengajuan Pinjaman
Pada Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu surat-surat dengan Nomor
SKPP Peminjam No. : 0662/06.09, Nomor Induk Peminjam No. : 1510, atas
nama ZAINAL, Besar Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh
Sembilan Juta Rupiah), tanggal 18 Juni 2009 dan surat yang ditanda tangani
antara lain adalah 1. Kuitansi Pinjaman An. ZAINAL, 2. Surat Keterangan-
Keterangan berhubungan dengan Permintaan Kredit Umum Pedesaan
(Kupedes) Melalui BRI Unit An. ZAINAL, 3. Laporan Penilaian Jaminan
An. ZAINAL, 4. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan;
� Bahwa saksi FERI IRAWAN mengetahui bahwa Agunan berupa Surat
Keterangan tanah atas nama Zainal sebenarnya adalah milik dari saksi
MADZIDAN, akan tetapi saksi FERI IRAWAN tetap menyerahkan berkas-
berkas tersebut kepada terdakwa FANDRIS dan selain itu saksi FERI
IRAWAN tetap membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan dan hasil
analisis tanpa melakukan survey atau penelitian ke lapangan, dan
selanjutnya permohonan tersebut diserahkan kepada Deskmen untuk
kelengkapan surat-surat lainnya dan selanjutnya diusulkan ke BRI Cabang
tanjung balai, yang kemudian pada tanggal 19 Juni 2009 pengajuan tersebut
disetujui maka sore harinya dilakukan pencairan pinjaman atas nama
ZAINAL;
� Bahwa uang pinjaman berdasarkan Dokumen Pinjaman nomor 1510 atas
nama ZAINAL tersebut telah dibayarkan oleh Pihak Bank BRI Unit
analisis…………….
- 48 -
Tanjung Leidong kepada saksi ZAINAL, namun uangnya di ambil oleh
AHMAD SUBRI alias SABURI atas suruhan saksi MADZIDAN, dan
kemudian uang tersebut diserahkan kepada Kasir / Teler Bank BRI Unit
Tanjung Leidong yang bernama AHMAD FAISAL, sehingga uang tersebut
kembali lagi ke pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong melalui AHMAD
FAISAL, bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa yang
menggunakan uang Pinjaman atas nama saksi senilai Rp. 99.000.000,-
tersebut, namun berdasarkan keterangan saksi MADZIDAN kepada saksi
AHMAD SUBRI alias SUBARI bahwa uang yang dicairkan tersebut
hendak digunakan oleh terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong untuk menutupi tunggakan Kredit orang lain yang jatuh
tempo;
� Bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa pemilik Tanah yang di
jadikan sebagai agunan pada pengajuan pinjaman atas nama saksi tersebut,
dan saksi ZAINAL juga tidak mengetahui dimana letak tanah tersebut, yang
pasti bahwa Surat keterangan tanah Nomor : 592.11/1519/TM/2009 tanggal
06 Juni 2009, yang di terbitkan oleh Kepala Desa Tanjung Mangedar An.
KAMRAN TAMBA dan diketahui serta di tanda tangani oleh Camat
Kecamatan KUALUH HILIR An. H. FIRMAN CHANIAGO, SE, yang
terletak di Dusun Kampung Jawa Desa Tanjung Mangedar Kec. Kualuh
Hilir bukan milik saksi ZAINAL, bahwa Surat tanah tersebut diperlihatkan
oleh saksi FERI IRAWAN kepada saksi ZAINAL pada saat saksi diminta
untuk menanda tangani Surat surat pengajuan pinjaman tersebut di kantor
Bank BRI Unit Tanjung Leidong, sedangkan surat Peryataan tidak ada
silang sengketa, serta Akta Ganti Rugi atas tanah tersebut saksi ZAINAL
tanda tangani di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong atas permintaan
saksi FERI IRAWAN;
� Bahwa selain pengajuan pinjaman atas nama ZAINAL yang telah
menyalahi prosedur, pada tanggal 31 Agustus 2009 saat akan tutup buku
Bulanan, sekira Pukul 19.00 Wib terdakwa FANDRIS menghubungi saksi
MADZIDAN melalui HP, pada awalnya terdakwa FANDRIS memberitahu
bahwa banyak Nasabah yang di urus saksi MADZIDAN tidak membayar
Kreditnya, akan tetapi saat itu saksi MADZIDAN menjelaskan bahwa
dirinya tidak memiliki uang untuk menutupinya, maka kemudian terdakwa
FANDRIS meminta kepada saksi MADZIDAN agar surat tanah atas nama
- Bahwa…….……….
- 49 -
Isterinya yaitu NURBAITI dipakai untuk agunan pengajuan Pinjaman baru,
dan saksi MADZIDAN menyetujuinya, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta saksi MADZIDAN untuk menyuruh orang lain selaku pemohon
pinjaman dan yang menanda tangani Pinjaman, maka saksi MADZIDAN
memanggil saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION, dan atas
persetujuan saksi MADZIDAN tersebut, maka saksi FERI IRAWAN selaku
Mantri diperintahkan oleh terdakwa FANDRIS untuk mengambil Surat
tanah An. NURBAITI yang ada di tempat penyimpanan Berkas Pinjaman,
dan selanjutnya diperlihatkan kepada terdakwa FANDRIS, kemudian
terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERY IRAWAN untuk
melengkapi semua surat surat kelengkapan Pinjaman yang seharusnya
dikerjakan oleh saksi RONNY LUBIS, maka selanjutnya seluruh surat-surat
saksi FERI IRAWAN yang mengerjakan, setelah surat surat disiapkan
kemudian terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk
menjemput saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya,
kemudian Sdra MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya dijemput
ke rumahnya dan diajak ke kantor Bank BRI Tanjung Leidong, dan setelah
saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION berada di Bank BRI, maka
langsung menuju keruangan terdakwa FANDRIS dan selanjutnya saksi
MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya menanda tangani surat
surat kelengkapan Pinjaman tersebut, dan karena surat keterangan berusaha
an. MUHAMMAD HADIS NASUTION belum ada, maka oleh terdakwa
FANDRIS diminta untuk mengurusnya esok hari, kemudian setelah selesai
ditanda tangani surat surat kelengkapan permohonan Pinjaman tersebut
maka terdakwa FANDRIS menyerahkan Berkas Pinjaman an.
MUHAMMAD HADIS NASUTION tersebut kepada saksi AHMAD
FAISAL selaku Teller;
� Bahwa pada tanggal 1 September 2009 atau setelah uang pinjaman di
cairkan oleh Teller maka selanjutnya Teller menyerahkan berkas
permohonan pinjaman atas nama MUHAMMAD HADIS NASUTION
kepada saksi RONNY LUBIS selaku Desmen untuk disimpan, namun saat
berkas pinjaman an. MUHAMMAD HADIS NASUTION oleh saksi
RONNY LUBIS terima dan dicek dengan Buku register Permohonan
Pinjaman, ternyata Permohonan Pinjaman An. MUHAMMAD HADIS
NASUTION tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, dan oleh Karena
- 50 -
Tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, maka saksi RONNY LUBIS
memeriksa kelengkapan Berkas Pinjaman tersebut, dimana pada berkas
Pinjaman ada beberapa yang belum di tanda tangani antara Lain :
a. Kuitansi Pencairan Pinjaman dengan Kode UD.01 yang semestinya
saksi selaku Desmen tanda tangani belum saksi tanda tangani.
b. Lembar Permohonan Pinjaman KUPEDES, yang seharusnya saksi
yang mengisi dan menanda tanganinya, namun telah di isi, tetapi
saksi belum menanda tanganinya.
c. Surat Kuasa Menjual Agunan semestinya di tanda tangani oleh
Suami dan Istri Pemilik agunan, namun tidak di tanda tangani.
d. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan Belum di tanda tangani oleh
Pemilik Agunan.
e. Surat Tanda Terima Agunan belum saksi tanda tangani selaku orang
yang menerima agunan.
� Bahwa melihat berkas Pinjaman tersebut belum lengkap namun uang telah
di cairkan, maka saksi RONNY LUBIS bertanya kepada terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit tentang Berkas Pinjaman an. MUHAMMAD
HADIS NASUTION tersebut, mengapa bisa cair sedangkan berkas-berkas
belum seluruhnya ditanda tangani yang dijawab oleh terdakwa FANDRIS
dengan memerintahkan saksi RONNY LUBIS untuk memasukkan data
pinjaman tersebut ke dalam Komputer dan memerintahkan untuk menanda
tangani berkas-berkas yang belum ditanda tangani saksi, dan saksi juga
memberitahu bahwa Surat pernyataan Penyerahan agunan dan surat kuasa
menjual agunannya belum ditanda tangani dan di jawab oleh terdakwa
FANDRIS bahwa saksi FERI IRAWAN yang akan menyelesaikannya,
kemudian berkas pinjaman saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION
tersebut di Entri ke Komputer setelah saksi tanda tangani surat surat yang
harus saksi tanda tangani, dan kemudian saksi memberitahu terdakwa
bahwa surat pernyataan penyerahan agunan dan surat kuasa menjual belum
bertandatangani dan saksi menyerahkan kedua surat tersebut kepada saksi
FERI IRAWAN untuk ditanda tangankan, berselang dua minggu saksi
FERI IRAWAN mengembalikan surat-surat tersebut kepada saksi RONNY
LUBIS, dimana Surat Kuasa Menjual agunan telah di tanda tangani oleh
Pemilik agunan an. NURBAITI dan suaminya an. MADZIDAN, sedangkan
harus saksi……..…….
- 51 -
surat Pernyataan penyerahan agunan tidak di tanda tangani oleh NURBAITI
selaku Pemilik Jaminan;
� Bahwa pada tanggal 02 Juni 2009 saksi DANTES SIANTURI memiliki
pinjaman di Bank BRI unit Tanjung Leidong sebesar Rp. 99.000.000.
(Sembilan puluh Sembilan juta rupiah) dan angsuran yang harus dibayar
setiap bulannya adalah Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) untuk selama 12 (dua belas) bulan, ketika saksi hendak
membayar lunas utang saksi di BRI unit Tanjung Leidong pada bulan
Pebruari 2010 saat itu pihak Bank BRI Tanjung Leidong mengatakan
bahwa Tunggakan saksi masih ada 4 ( empat) bulan akan tetapi saksi
merasa keberatan karena saksi sudah membayar angsurannya dan hanya
tinggal 2( dua) bulan lagi, kemudian saksi menyampaikan hal tersebut
kepada pihak BRI bahwa pembayaran untuk Bulan Agustus 2009 saksi
membayarkan kepada saksi FERI IRAWAN melalui transfer ke rekening
milik saksi FERI IRAWAN, kemudian untuk pembayaran bulan Desember
2009, saksi membayarkan kepada saksi MADZIDAN, akan tetapi
pimpinan BRI unit Tanjung Leidong tidak terima dengan keterangan saksi,
maka saksi meminta kepada terdakwa FANDRIS selaku kepala unit BRI
Tanjung Leidong agar mempertemukan saksi dengan FERY IRAWAN dan
MADZIDAN, maka beberapa hari kemudian saksi dipertemukan oleh
terdakwa FANDRIS dengan FERI IRAWAN dan MADZIDAN di ruang
kerja kepala unit BRI Tanjung Leidong, dan didalam pertemuan tersebut
saksi FERI IRAWAN mengaku kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang
angsuran saksi untuk bulan Agustus 2009 telah masuk ke rekening milik
FERI IRAWAN, dan kemudian MADZIDAN juga mengakui dengan terus
terang kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang angsuran saksi bulan
Desember 2009 telah diterima oleh MADZIDAN, akan tetapi tak ada
tanggapan dari terdakwa FANDRIS, bahwa yang dibayarkan kepada
MADZIDAN sebesar Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) dan kepada saksi FERI IRAWAN sebesar Rp. 9.240.000
(Sembilan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah);
� Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2009, saat saksi BINDU SIAGIAN akan
melunasi kredit di Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang dikucurkan pada 8
Mei 2009, dimana sisa utang saksi pada saat itu adalah sebesar RP.
57.200.000,- (Lima puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) akan tetapi Uang
MADZIDAN….……….
- 52 -
yang saksi miliki pada saat itu adalah sebesar Rp. 55.000.000,- (Lima puluh
lima juta rupiah). Karena uang tidak mencukupi untuk melunasi kredit
saksi, maka saksi bermohon kepada pimpinan Bank BRI Unit Tanjung
Leidong yaitu terdakwa FANDRIS untuk membuat permohonan Kredit
baru sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan agunan yang
sama atau agunan yang sudah ada di Bank BRI Unit Tanjung Leidong,
maka permohonan untuk pinjaman uang sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah) tersebut di buat dan selanjutnya saksi dan istri saksi
menanda tangani permohonan tersebut. Setelah disetujui permohonan
pengajuan Kredit tersebut maka untuk melunasi utang yang sebesar
Rp.57.200.000,- saksi BINDU SIAGIAN memberikan uangnya sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) kepada FERI IRAWAN dan sisanya
sebasar Rp.7.200.000,- akan di potong dari uang pinjaman yang diajukan
sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) yang saksi tanda tangani
pada saat itu. Bahwa saksi menyerahkan uang tersebut kepada FERI
IRAWAN atas perintah terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Unit Tanjung Leidong. Pada awalnya saksi menyerahkan uang tersebut
kepada terdakwa FANDRIS, namun terdakwa FANDRIS menyuruh saksi
untuk menyerahkan uang tersebut kepada FERI IRAWAN. Pada saat itu
saksi ada menanyakan mengapa saksi harus menyerahkan uang tersebut
kepada FERI IRAWAN karena selama ini pembayaran dilakukan pada
Teller, namun terdakwa FANDRIS mengatakan “MASA TIDAK
PERCAYA BAPAK SAMA ORANG BRI”, dan Karena mendengar
perkataan tersebut, maka saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) tersebut, pada saat saksi
menyerahkan uang angsuran tersebut, ada di buatkan tanda terima yaitu
berupa Kwintansi Tanda Setoran Bank BRI unit Tanjung Leidong dengan
Nomor Seri CH 7082864 dan di tanda tangani oleh FERI IRAWAN;
� Bahwa JEFRI MARBUN memiliki pinjaman pada Bank BRI unit Tanjung
Leidong sejak tanggal 23 Juni 2009 dan jumlah uang yang dipinjam
sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juta rupiah) dengan jangka
pembayaran angsuran selama 24 bulan, dan bahwa JEFRI MARBUN sudah
membayar angsuran sejak Bulan Juli 2009 s.d. Pebruari 2010, dengan
jumlah angsuran setiap bulannya Rp. 925.000. (Sembilan ratus dua puluh
lima ribu rupiah), salah satu bukti pembayarannya yang ada tinggal bukti
- 53 -
pembayaran tertanggal 11 maret 2010 sebesar Rp. 3.700.000 (tiga juta
tujuh ratus ribu rupiah) adalah untuk pembayaran angsuran pinjaman JEFRI
MARBUN di BRI unit Tanjung Leidong sejak Bulan Nopember 2009 s.d.
Pebruari 2010 atau untuk pembayaran angsuran selama 4 (empat) bulan,
bahwa pembayaran angsuran tersebut diserahkan kepada pegawai BRI unit
Tanjung Leidong yang saksi kenal bernama FERI IRAWAN , dan
pembayaran dirumah VERI SIHOTANG karena saat itu mereka datang
menagih angsuran yang sudah menunggak pada tanggal 11 maret 2010
sekitar pukul 17.00 wib;
� Bahwa aturan yang ada di bank BRI tidak ada pejabat lain yang dapat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah selain bagian teller, akan
tetapi jika ada persetujuan dari kepala unit maka mantri ( petugas lapangan)
dapat menerima pembayaran angsuran dari nasabah dengan membawa
kuitansi UD-03-C kelapangan atau kerumah nasabah , dan pada saat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah maka diberikan UD-03-C
kepada nasabah tetapi harus ditanda tangani oleh pembayaran dan penerima
kemudian tindasannya (lembaran kedua) berwarna Putih oleh penerima
harus menyerahkannya kepada teller untuk dibukukan, akan tetapi ketika
saksi ACHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION alias FAISAL
menyesuaikan tanggal tanda setoran masing masing nomor Seri : 7127787
AN. Jefri marbun Senilai Rp. 3.700.000, dan Nomor Seri CH 7082864 An.
BINDU SIAGIAN dengan nilai Rp. 50.000.000,-tersebut dengan Foucer
harian yang ada di BRI unit tanjung leidong bahwa uang yang diterima oleh
FERI IRAWAN tersebut dari BINDU SIAGIAN dan JEFRI MARBUN
tidak ada disetorkannya kepada Teller dan juga tidak ada masuk kedalam
kas BRI unit tanjung Leidong, bahkan nasabah tersebut tercatat menunggak
di BRI unit tanjung Leidong;
� Bahwa selain memiliki pinjaman atas namanya sendiri, saksi BINDU
SIAGIAN juga mempunyai pinjaman lain yaitu pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
yang digunakan oleh saksi, karena sebenarnya pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
adalah pinjaman saksi dimana pinjaman tersebut diajukan dengan
menggunakan dua nama tersebut karena saksi juga sudah mendapat
pinjaman atas namanya sendiri, hingga saksi tidak memungkinkan lagi
- Bahwa ………..…….
- 54 -
bermohon untuk mendapatkan pinjaman yang lain, bahwa HENDRI
IVANLEN SIAGIAN adalah anak kandung saksi BINDU SIAGIAN dan
HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah anggota kerja saksi BINDU
SIAGIAN, bahwa agunan yang di ajukan untuk meminjam uang tersebut
adalah merupakan milik saksi BINDU SIAGIAN sendiri, Pinjaman yang
dimohonkan dengan menggunakan nama HENDRI IVANLEN SIAGIAN
dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah atas sepengetahuan dari
Pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu terdakwa FANDRIS selaku
Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku Mantri;
� Bahwa saksi ZAINAL telah membayarkan uang angsuran kreditnya Saksi
MAHAT ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong senilai Rp. 22.520.000,- (Dua
Puluh Dua Juta Lima Ratus dua Puluh Ribu Rupiah) yang di titip kepada
saksi untuk dibayarkan sebagai uang angsuran kredit Sdra MAHAT, dan
juga uang angsuran kredit saksi KHAIRUL senilai Rp. 7.480.000,
selanjutnya saksi serahkan kepada Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong
yaitu saksi FERI IRAWAN (Mantri Bank BRI Unit Tanjung Leidong), pada
Akhir Bulan Maret 2010, namun hari dan tanggalnya saksi tidak ingat,
dimana penyerahannya dilakukan sekira Pukul 16.00 Wib dan penyerahan
uang KHAIRUL dan Uang MAHAT secara bersama sama, dan penyerahan
uang tersebut saksi lakukan di samping Kantor Bank BRI Unit Tanjung
Leidong. Bahwa saksi bersedia menyerahkan uang angsuran Kredit
MAHAT dan KHAIRUL kepada FERI IRAWAN tanpa ada di buat tanda
terimanya karena saksi percaya kepada FERI IRAWAN karena saksi sering
menitipkan uang angsuran kredit orang lain kepada Saksi FERI IRAWAN
tanpa ada tanda terima uang, dimana tanda terimanya di buat kemudian
hari;
� Bahwa saksi AHMAD SUBRI alias SABURI telah tiga kali melakukan
peminjaman uang di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, untuk yang pertama
saksi melakukan peminjaman pada Bulan September 2008, namun hari dan
tanggalnya saksi telah lupa, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), yang kedua kali saksi melakukan Peminjaman
uang pada Bank BRI Unit Tanjung leidong Pada 3 Maret 2009, juga telah
lupa hari dan tanggalnya, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), dan yang ketiga saksi melakukan peminjaman
pada Bulan September 2009, namun hari dan tanggalnya telah lupa, dengan
- Bahwa……..……….
- 55 -
nilai pinjaman sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Bahwa saat peminjaman yang pertama yang digunakan sebagai agunan
adalah Tanah persawahan milik saksi yang berada di Desa Sungai Sentang
Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura seluas 18 (Delapan Belas) Rante, sedangkan
untuk pinjaman ke dua dan yang ketiga juga sawah tersebut yang dijadikan
sebagai agunan. Bahwa pada saat proses pengajuan pinjaman Petugas dari
Bank BRI Unit Tanjung Leidong tidak pernah dilakukan pemeriksaan Fisik
/ Survey atas tanah persawahan yang dijadikan sebagai agunan dalam
peminjaman uang di bank BRI Unit Tanjung leidong, baik pada saat
peminjaman yang pertama, yang kedua dan yang ke tiga. Bahwa saksi
menanda tangani surat surat kelengkapan pengajuan pinjaman uang di bank
BRI unit Tanjung leidong yang kedua dan yang ketiga yaitu di Kantor Bank
BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Ruang kerja saksi FERI IRAWAN,
dan pencairan uang atau penyerahan uang dari Kasir kepada saksi selaku
peminjam dilakukan pada hari yang sama pada saat saksi menanda tangani
surat surat kelengkapan Peminjaman, atau dengan kata lain setelah selesai
menanda tangani Surat surat kelengkapan Peminjaman uang, maka
berselang lebih kurang 4 hingga 5 Jam kemudian dilakukan penyerahan
uang dari Kasir kepada saksi selaku peminjam;
� Bahwa pada saat saksi mengajukan Pinjaman / Kredit yang kedua senilai
Rp. 20.000.000,- Uang pinjaman / Kredit saksi yang pertama senilai Rp.
20.000.00,- Belum Lunas, dimana saksi melunasi pinjaman saksi yang
pertama dengan uang pinjaman yang ke dua setelah ditambahi senilai Rp.
5.380.000.-, dan demikian juga dengan Uang pinjaman saksi yang kedua
dilunasi setelah saksi menerima uang pinjaman yang ketiga senilai Rp.
25.000.000, sebabnya saksi meminjam senilai Rp. 25.000.000,- pada
pinjaman ketiga karena untuk menutupi Pinjaman kedua senilai Rp.
20.000.000,- yang mana saksi harus mengembalikan senilai Rp.
24.380.000,- sehingga pinjaman ketiga dibuat FERI IRAWAN senilai Rp.
25.000.000,-. Bahwa saksi tidak pernah melakukan pembayaran atas
pinjaman / keidit saksi di bank BRI Unit Tanjung Leidong dengan
menggunakan uang saksi sendiri, karena pinjaman saksi yang pertama dan
yang kedua dapat saksi lunasi karena ada pinjaman yang kedua dan yang
ketiga;
pinjaman….……….
- 56 -
� Bahwa yang mengetahui perihal Pengajuan Pinjaman saksi yang kedua
untuk menutupi Pinjaman yang pertama, dan pengajuan pinjaman yang
ketiga untuk menutupi pinjaman yang kedua adalah : 1. FERI IRAWAN
karena saksi FERI IRAWAN yang memberikan cara tersebut, 2. saksi
AHMAD FAISAL karena saksi AHMAD FAISAL yang membayar uang
pinjaman kepada saksi dan uang pinjaman yang saksi terima langsung saksi
berikan kepada saksi AHMAD FAISAL sehingga saksi AHMAD FAISAL
mengetahuinya, 3. Terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong, karena sesuai keterangan FERI IRAWAN kepada saksi
bahwa pengajuan Pinjaman yang kedua dan pengajuan pinjaman yang
ketiga atas suruhan terdakwa FANDRIS. 4. saksi MUKLIS (Karyawan
Bank BRI) karena MUKLIS yang memanggil saksi dari ruang tunggu ke
ruang terdakwa FERI IRAWAN. Serta saksi MADZIDAN.
� Bahwa saksi SUGENG memiliki pinjaman di Bank BRI Unit Tanjung
Leidong senilai Rp. 204.000.000,- (Dua Ratus Empat Juta Rupiah), yang
dibuat atas nama empat Orang masing masing atas nama :
A. Pinjaman atas nama saksi SUGENG dengan Nilai Pinjaman Rp.
90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah), diajukan pada tanggal
27 Oktober 2009, agunan adalah Tanah persawahan milik saksi
yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec. Kualu
Hilir Kab. Labura, yang mana surat tanah tersebut berupa Surat
Keterangan Nomor : 593 / 54 / SS / 1998,Tertanggal 12 Pebruari
1998.
B. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama WARDIANTO
dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,- (Empat puluh dua Juta
Rupiah), saksi SUGENG ajukan pada tanggal 26 Oktober 2009,
agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik
saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec.
Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat tanah tersebut berupa
Surat Keterangan Nomor: 593/059/PEM/2009, tanggal 1 Maret
2009 yang saksi buat atas nama WARDIANTO.
C. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,-
(Empat Puluh Dua Juta Rupiah), diajukan pada tanggal 04
Desember 2009, agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah
saksi yang…….……….
- 57 -
Persawahan milik saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa
Sungai Sentang Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat
tanah tersebut berupa Surat keterangan Nomor : 593 / / PEM /
2008, tanggal 23 Desember 2008, dimana surat tanah tersebut
adalah pemecahan dari Surat Keterangan Tanah 593 / 54 / SS /
1998,Tertanggal 12 Pebruari 1998, dimana selaku pemilik saksi buat
atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR.
D. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama BUDI
HARIANTO dengan Nilai Pinjaman Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh
Juta Rupiah) diajukan pada tanggal 10 Juni 2009, agunan untuk
pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik Mertua saksi
yang bernama PAIDI SUSILO yang berada di Dusun Pasar Bilah I a
Desa Kampung Masjid Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana
surat tanah tersebut berupa Surat Keterangan Nomor : 593 / 158 /
PEM / 2006, tanggal 30 Mei 2006.
� Bahwa pada awalnya saksi SUGENG hanya mengajukan pinjaman uang
pada bank BRI Unit Tanjung LeIdong atas nama saksi sendiri dengan Nilai
Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah), dengan
jenis pinjaman Musiman, dengan jangka waktu peminjaman selama 6
(Enam) Bulan, namun ternyata saksi tidak dapat mengembalikan Pinjaman
tersebut, maka kemudian MADZIDAN dan FERI IRAWAN meminta saksi
untuk mengajukan Pinjaman kembali Ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong
dengan menggunakan Jaminan Tanah saksi yang lain dan menggunakan
nama orang lain, dimana uangnya untuk melunasi pinjaman atas nama saksi
senilai Rp. 99.000.000,- dan atas permintaan MADZIDAN dan FERI
IRAWAN tersebut, maka saksi membuat surat tanah milik saksi menjadi
milik MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan MARDIANTO, dengan cara
membuat surat ganti rugi seolah olah saksi dengan MUHAMMAD ALONA
SIREGAR dan WARDIANTO melakukan jual beli Tanah milik saksi, dan
saksi meminta tolong kepada Kepala Desa agar di buat surat keterangan
Tanah atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan WARDIANTO,
dimana setelah surat keterangan tanah selesai di buat kepala Desa, maka
suratnya diserahkan kepada saksi MADZIDAN, dan kemudian
MADZIDAN yang mengurus ke Bank BRI, kemudian saksi di suruh oleh
MADZIDAN untuk datang ke Bank BRI dengan membawa MUHAMMAD
membuat…………….
- 58 -
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO, kemudian MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO yang menanda tangani surat surat
peminjaman di bank BRI, dimana setelah selesai menanda tangani Surat
Surat, selanjutnya uang pinjaman tersebut langsung di bayarkan untuk
membayaran utang saksi SUGENG yang senilai Rp. 99.000.000,- Namun
agunan pinjaman saksi tidak di kembalikan melainkan tetap di simpan di
bank BRI dengan alasan harus selesai seluruh utang saksi baru boleh
agunan di kembalikan kepada saksi;
� Bahwa Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong mengetahui bahwa uang
pinjaman atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO adalah untuk saksi SUGENG atau untuk membayar
utang saksi di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan bahwa yang meminta
saksi untuk membuat pinjaman baru atau mengajukan pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO adalah FERY IRAWAN dan MADZIDAN, dimana setelah
uang di terima oleh MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO, selanjutnya uang diambil dari mereka dan saksi
serahkan kepada MADZIDAN dan MADZIDAN memberikan kepada FERI
IRAWAN, dan penyerahan uang dilakukan oleh MADZIDAN kepada FERI
IRAWAN di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Kamar
kerja terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong,
sehingga petugas yang mengetahui bahwa uang pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO digunakan untuk membayar utang saksi SUGENG adalah
FERI IRAWAN;
� Bahwa teguran yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Bank BRI Tanjung
Balai kepada Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong karena diduga terjadi
permasalahan pada BRI Unit Tanjung Leidong yaitu karena banyaknya
tunggakan kredit, maka sekira bulan Maret 2011 dibentuk Tim Pemeriksa
Pemeriksa dari Bank BRI Cabang Tanjung Balai sesuai dengan Surat
Keputusan nomor : B.17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang
merupakan salah satu Kantor Unit dari Cabang Tanjung Balai yang
berkedudukan di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu
Utara, karena dugaan adanya tunggakan-tunggakan pinjaman yang
permasalahan…..……….
- 59 -
dilakukan oleh Konsumen Bank BRI yang berindikasi sebagai Kredit Macet
berupa Kredit Usaha Pedesaan “KUPEDES” di Unit Tanjung Leidong
dimana yang bertindak sebagai Kepala Unit adalah terdakwa FANDRIS dan
yang bertindak sebagai MANTRI adalah FERI IRAWAN;
� Bahwa KUPEDES adalah Kredit yang bersifat umum, indifidual, selektif
dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan usaha mikro yang layak. Salah satu sektor usaha yang dapat
diberikan Kupedes adalah sektor usaha pertanian. Kupedes Usaha Pertanian
adalah pelayanan Kupedes untuk usaha pertanian on farm /cocok tanam
(bukan perdagangan komoditas hasil pertanian). Dalam pengertian lebih
luas, Kupedes Usaha Pertanian dapat pula dipakai untuk membiayai usaha
on farm (non perdagangan) dari usaha peternakan atau perikanan, sepanjang
kondisi usaha tersebut sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran.
Maksimum plafond Kupedes untuk usaha pertanian adalah sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
� Bahwa sistem dan prosedur pemberian kredit usaha pedesaan yang berlaku
di Bank BRI adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Kredit :
a. Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis dengan
menggunakan Surat Keterangan Permohonan Pinjam (SKPP),
disertai dengan kelengkapan data sesuai persyaratan yang
ditetapkan.
b. Atas permohonan calon debitur tersebut, Customer Service
(Deskman) melakukan pencatatan dalam Register SKPP untuk
kemudian diteruskan kepada Pejabat Kredit Lini untuk di proses.
c. Selanjutnya Pejabat Pemrakarsa melakukan pre screening
(pengecekan PS & KRD, DH BI/DH BRI) dan akan menghasilkan :
� Apabila atas permohonan Kupedes tersebut tidak lolos dalam
proses pre screening, maka permohonan Kupedes tidak dapat
diproses lebih lanjut dan harus ditolak.
� Apabila permohonan Kupedes tersebut lolos dalam proses
pre screening dan Pejabat Pemrakarsa memutuskan untuk
terus memproses permohonan Kupedes dimaksud, maka
selanjutnya Pejabat Pemrakarsa melakukan pemeriksaan
administratif dan pemeriksaan lapangan untuk meyakini
- Apabila…………….
- 60 -
kebenaran data dan informasi yang disampaikan dalam
permohonan kredit termasuk keabsahan, kelengkapan
dokumen, serta melakukan penilaian agunan.
2. Analisis dan evaluasi Kupedes dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Repayment Capacity (RPC) melalui wawancara dengan calon debitur. Hasil
wawancara dituangkan dalam bentuk Neraca dan Rugi Laba sebagai dasar
untuk menghitung kebutuhan Kupedes calon debitur yang bersangkutan.
3. Proses pemberian putusan Kupedes dan pencairan tetap mengacu kepada
ketentuan yang berlaku, yaitu :
a) Apabila dari hasil analisis Kupedes yang dilakukan oleh Pejabat
Pemrakarsa terdapat hal-hal yang diragukan kebenaran, keakuratan
dan atau kewajarannya maka Pejabat Pemutus
(Kaunit/AMBM/MBM/Pinca) dapat melakukan pemeriksaan ulang
secara on the spot untuk memastikan kebenaran, keakuratan dan
kewajarannya. Hasil pemeriksaan ulang tersebut dituangkan dalam
lembar terpisah dengan tetap menggunakan form yang
direkomendasikan dan disatukan dengan hasil analisis sebelumnya.
Apabila terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antara Pejabat
Pemrakarsa dengan Pejabat Pemutus sebagaimana tersebut diatas
maka terhadap SKPP tersebut harus diputus oleh pejabat setingkat
lebih tinggi maksimal Pinca.
b) Pejabat Kredit Lini (PKL) juga harus memastikan kebenaran alamat
calon debitur, antara lain dengan melakukan cross check dengan
Kartu Keluarga (yang masih berlaku) atau rekening listrik calon
debitur. Fotocopy KTP atau kartu identitas lainnya tersebut harus
diberi paraf oleh Pejabat Kredit Lini (Mantri atau Ka Unit) sebagai
bukti bahwa alamat calon nasabah pada fotocopy KTP tersebut
benar dan cocok dengan aslinya.
c) Jangka waktu proses pemberian kredit sejak prakarsa sampai dengan
putusan adalah maksimal 5 (lima) hari kerja untuk Kupedes putusan
Kepala Unit maupun putusan pejabat di Kanca
(AMBM/MBM/Pinca), terhitung sejak calon debitur mengajukan
permohonan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Namun demikian untuk kondisi tertentu yang terkait dengan kondisi
wilayah kerja antara lain faktor kemudahan sarana transportasi,
bukti bahwa……….
- 61 -
maka proses Kupedes putusan pejabat di Kanca dapat
dipertimbangkan lebih dari 5 (lima) hari kerja. Penentuan Kanca
dengan kondisi tertentu tersebut merupakan kewenangan dan
ditetapkan oleh Pemimpin Wilayah.
d) Kewenangan memutus sesuai Integritas, Profesionalisme, Kepuasan
Nasabah, Keteladanan, Penghargaan Kepada SDM.
e) Apabila NPL Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta di suatu
BRI Unit telah mencapai prosentase tertentu, maka kewenangan
memutus pemberian Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta
mengacu pada tabel tersebut dibawah ini :
NPL Kupedes
diatas Rp 25 jt
s.d. Rp 100 jt
Pejabat Pemutus Ijin Prinsip Keterangan
= 2,75% Pinca/MBM/AMBM/
Ka Unit sesuai limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 2,75% s.d. 3% Pinca/MBM sesuai
Limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 3% s.d. 5% Pinca - Debitur Lama
dan Baru
> 5 % Pinca - Debitur Lama
> 5 % Pinca Pinwil (case
by case)
Debitur
Baru
f) Syarat Pencairan Kupedes Pencairan Kupedes dapat dilakukan
apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Permohonan Kupedes tersebut telah mendapatkan putusan
dari Pejabat Pemutus sesuai kewenangan.
b. Debitur telah menandatangani Surat Pengakuan Utang.
c. Seluruh provisi, biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya
telah dibayarkan lunas, baik secara tunai maupun
pemindahbukuan (overbooking) sepanjang bukan berasal
dari pinjaman Kupedes yang diputus.
d. Serta seluruh ketentuan yang dipersyaratan dalam Putusan
Kupedes telah dipenuhi oleh debitur yang bersangkutan.
a. Permohonan……….
- 62 -
� Bahwa Jangka waktu dan pola angsuran kredit usaha pedesaan (Kupedes)
adalah sebagai berikut yaitu :
� Jangka waktu Kupedes s.d. Rp.50 juta (baik investasi maupun
modal kerja) maksimal 36 bulan (3 tahun).
� Jangka waktu Kupedes lebih dari Rp.50 juta s.d. Rp.100 juta (baik
investasi maupun modal kerja) maksimal 60 bulan (5 tahun).
� Penentuan pola angsuran harus memperhatikan karakteristik usaha
yang akan dibiayai, siklus usaha serta cash flow debitur.
� Pembayaran angsuran adalah pokok ditambah dengan bunga untuk
pola angsuran bulanan, 3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau
sekaligus lunas. Untuk calon debitur yang memilih pola angsuran 3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas pembayaran
angsuran pokok tetap dilakukan sesuai jadwal pola angsuran (3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas) tetapi angsuran
bunga dapat dibayar per bulan.
- Bahwa Yang menentukan berapa layaknya besar pinjaman yang di berikan
kepada debitur (nasabah) adalah Kepala Unit dengan dasar usulan Mantri
berdasarkan hasil analisa kebutuhan kredit yang dilakukan oleh Mantri,
pemeriksaan keadaan, keberadaan, data diri, agunan, dan Usaha debetur
wajib dilakukan oleh Mantri sebelum mengajukan Usul Putusan pemberian
kredit kepada Kepala Unit, selanjutnya Kepala Unit telah memutus sesuai
dengan usulan mantri bahwa pemberian kredit dapat di berikan kepada
Nasabah / Debetur, maka Kepala Unit telah menyetujui usul pengajuan
Kredit yang di ajukan Mantri, dimana bila kepala Unit tidak yakin dengan
usul Mantri, maka Kepala unit berhak untuk melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada Nasabah / Debetur. Sehingga bila Mantri mengajukan
Usul pemberian kredit tanpa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan
Keadaan, Keberadaan, data diri, agunan dan usaha, dan Kepala Unit
Menyetujui / memutus untuk memberikan keredit, maka Kepala Unit
Bertanggung Jawab atas putusan kredit yang di buatnya dan mantri
bertanggung jawab atas laporan pemeriksaan Keadaan, Keberadaan, data
diri, agunan dan usaha yang dibuatnya;
- Bahwasanya dalam pengajuan Kredit Nasabah / Debetur di kenakan Biaya
administrasi dengan besaran :
No. Plafond Provisi Biaya administrasi
Usul pemberian……….
- 63 -
01. S.D. Rp. 10.000.000,- Tidak ada Rp. 10.000.-
02. Lebih dari Rp.10.000.000 S.d.
Rp. 25.000.000,-
Tidak ada Rp. 25.000.-
03. Lebih dari Rp. 25.000.000 S.d.
Rp. 50.000.000,-
Tidak ada Rp. 50.000,-
04. Lebih dari Rp. 50.000.000 S.d.
Rp 100.000.000,-
1 % dari
Plafond
Rp. 100.000,-
- Ditambah dengan Biaya Perikatan (Biaya Pembuatan Akta Notaris),
nilainya tergantung wilayah masing masing, dan biaya tersebut di tanggung
oleh Nasabah / Debetur, dan pembayaran dilakukan pada saat pinjaman di
realisasi / pinjaman di cairkan kepada Nasabah, dan kebiasaanya Biaya di
Potong dari uang Pinjaman Nasabah / Debetur;
- Bahwa dari pemeriksaan ditemukan bahwa penyimpangan atau pelanggaran
Standart Operasonal Perusahaan (SOP) yang dilakukan oleh terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku MANTRI dan
antara lain :
1. Pemakaian angsuran pinjaman oleh petugas, maksudnya adalah ada
petugas yang menerima uang angsuran pinjaman dari nasabah (yang
mewakili) namun oleh petugas tidak menyetorkan angsuran tersebut
ke rekening pinjamannya;
2. Pemberian Kredit usaha Pedesaan (KUPEDES) “Topengan” adalah
pemberian fasilitas kredit usaha Pedesaan atas nama seseorang oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak;
3. Rekayasa Bukti peralihan kepemilikan Agunan, pada beberapa
realisasi kredit diduga terdapat rekayasa dalam pembuatan bukti
peralihan kepemilikan atas tanah yang diagunkan, misalnya ada
seorang nasabah yang mengajukan pinjaman, namun yang
bersangkutan tidak memiliki agunan untuk dijadikan agunan ke Bnk
BRI, kemudian oleh nasabah memberi agunan surat tanah orang lain
dan atas surat tanah tersebut dibuat surat ganti rugi rekayasa;
- Bahwa Sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan dengan cara bertemu
langsung dengan nasabah bahwa pegawai BRI yang menerima uang dari
para nasabah tersebut adalah sdra FERI IRAWAN (Petugas Mantri BRI
seorang nasabah……….
- 64 -
unit Tanjung Leidong), bahwa jumlah uang angsuran nasabah yang
dipergunakan oleh Pegawai BRI berjumlah Rp. 117.542.800 ( seratus tujuh
belas juta lima ratus empat puluh dua ribu delapan ratus rupiah ) dengan
Rincian sebagai berikut :
a. An. Peminjam BINDU SIAGIAN sebesar Rp. 50.000.000.
b. An. HASREN A. MA sebesar Rp. 25.000.000.,-
c. An. JEFRI MARBUN sebesr Rp. 3.700.000.-
d. An. ZULKIFLI sebesar Rp. 5.400.000.
e. An. BOIMAN sebesar Rp. 3.000.000.
f. An. DARWIN MARPAUNG Sebesar Rp. 30.442.800.
- Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan ditemukan 15 orang
debitur yang pemberian kreditnya melampaui wewenang PDWK kepala
unit ( daftar nama terlampir) dan petugas yang diduga melakukan
pelanggaran tersebut adalah terdakwa FANDRIS (kepala unit BRI Unit
Tanjung leidong) sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal
18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
- Bahwa selain dari pada temuan diatas diperoleh juga sebanyak 66 (Enam
puluh enam) orang debitur yang diberikan Pinjaman Kupedes Topengan/
Pemberian fasilitas kredit Kupedes atas nama seseorang, namun oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak, daftar nama
dan besaran pinjaman, jangka waktu Pinjaman, Alamat peminjam, No
rekening peminjam sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-
KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit
Tanjung Leidong (terlampir), dan juga ditemukan 5 ( lima) debitur yang
bukti peralihan kepemilikan tanah yang diagunkan diduga rekayasa, masing
masing : ELPIN, MARHAM, SULIYONO, IBRAHIM, AISYAH
sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Kanca BRI
Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011
perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
KC/II/SDM/03/2011…….
- 65 -
- Bahwa ketentuan yang dilanggar oleh Petugas BRI uniit tanjung leidong
adalah peraturan Disiplin sesuai dengan Surat keputusan Nokep : S. 152-
DIR/SDM/05/2009 tanggal 11 Mei 2009 masing masing :
a. CRD 5 menggunakan putusan delegasi Wwewenang kredit (
PDWK) Putusan delegasi wewenang pembiyaan ( PDWP) /
kewewenangan memutus pemberian Pinjaman ( KMPP) Tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. CRD 13 Tidak melakukan On the Spot ( kunjungan kelapangan ,
pemeriksaan langsung terhadap usaha maupun angunan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku);
c. CRD 36 memberikan kredit/ pembiyaan fiktif dan atau topengan
dan atau Tempilan;
d. CRD 39 menyalahgunakan sebagaian atau seluruh setoran
kredit/pembiyaan baik untuk kepentingan Pribadi dan atau pihak
lain;
- Bahwa perbuatan terdakwa dan kawan-kawannya meminta atau menerima,
mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu imbalan, komisi, uang
tambahan, pelayanan uang atau barang berharga dalam rangka pemberian
kredit dari bank merupakan perbuatan yang melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang Perbankan;
- Bahwa Jumlah kerugian BRI Unit Tanjung Leidong setelah melakukan
pemeriksaan oleh Tim Kanca BRI Tanjung Balai berdasarkan Nokep : B-
17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI
Unit Tanjung Leidong adalah Rp. 2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga
puluh dua rupiah) yang telah dituangkan dalam laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Pemeriksa tanggal 24 Maret 2011, sehingga akibat perbuatan terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Tanjung Leidong dan FERI IRAWAN
selaku Mantri Kredit di BRI Unit Tanjung Leidong dan Negara dalam Hal
ini Bank Rakyat Indonesia yang merupakan Bank dengan Modal sebesar
59% milik Pemerintah Negara Republik Indonesia telah dirugikan kurang
lebih sebesar Rp2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh
juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) atau
setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut;
selaku......……….
- 66 -
------- Perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 49 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 10 Tahun
1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang
Perbankan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana jo. pasal 64 ayat (1)
KUH Pidana.------------------------------------------------------------------------------
S U B S I D A I R :
------- Bahwa ia terdakwa FANDRIS, selaku Pegawai Bank Rakyat Indonesia
(BRI) berdasarkan Surat Keputusan nomor : 20/KW-II/SDM/01/2001 tanggal 26
Januari 2001 tentang Pengangkatan Pegawai Trainee dalam dinas tetap Pimpinan
Wilayah BRI Medan dengan nomor Nip. 8305067199, dan menjabat selaku Kepala
Unit BRI Tanjung Leidong berdasarkan Surat Keputusan nomor : B.23/KC-
II/SDM/09/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Pengangkatan jabatan pekerja
BRI Unit wilayah kerja Kantor Cabang BRI Tanjung Balai, bersama-sama dengan
FERY IRAWAN alias FERY selaku Pejabat Mantri Unit Bank BRI Unit Tanjung
Leidong dan AHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION selaku Teller pada
Bank BRI Unit Tanjung Leidong (dituntut dalam berkas perkara terpisah), pada
tanggal yang tidak dapat ditentukan lagi di bulan Maret 2008 sampai dengan
bulan April 2010 atau setidaknya waktu-waktu dalam bulan Maret 2008 sampai
dengan bulan April 2010, bertempat di kantor Unit Bank BRI Tanjung Leidong
Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan batu Utara atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat,
baik sebagai orang yang melakukan atau yang turut serta melakukan suatu
perbuatan telah “melakukan beberapa perbuatan yang mempunyai hubungan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu
perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), sebagai seorang Pegawai Bank
dengan sengaja meminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk
menerima suatu imbalan, komisi, uang tambahan, pelayanan, uang atau barang
berharga, untuk keuntungan pribadinya atau untyuk keuntungan keluarganya,
dalam rangka mendapatkan atau berusaha mendapatkan bagi orang lain dalam
memperoleh uang muka, bank garansi, atau fasilitas kredit dari Bank, atau
dalam rangka pembelian atau pendiskontoan oleh Bank atas surat-surat wesel,
surat promes, cek dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya, atau dalam
rangka memberikan persetujuan bagi orang lain untuk melaksanakan penarikan
dalam rangka……….
- 67 -
dana yang melebihi batas kreditnya pada bank”, yang dilakukan dengan cara
sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa berawal saat terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Unit
Tanjung Leidong mendapat teguran dari Kepala Cabang Bank BRI Tanjung
Balai atas banyaknya Tunggakan Pinjaman Musiman di Bank BRI Unit
Tanjung Leidong, dan atas teguran dari Kepala Cabang tersebut terdakwa
FANDRIS memanggil saksi FERI IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM
LUBIS ke dalam ruangan kerja terdakwa FANDRIS, dimana saat itu
terdakwa FANDRIS menanyakan FERI IRAWAN dan saksi AGUS
MUSLIM LUBIS cara mengatasi Tunggakan Tersebut, namun saksi FERI
IRAWAN dan saksi AGUS MUSLIM LUBIS saat itu tidak mengetahui
bagaimana cara mengatasi tunggakan tersebut, kemudian terdakwa
FANDRIS mengusulkan agar membuat pengajuan Kredit Baru untuk
menutupi Tunggakan Pinjaman Musiman, namun saat itu saksi AGUS
MUSLIM LUBIS tidak setuju untuk membuat pinjaman baru yang uangnya
di gunakan untuk menutupi pinjaman musiman yang menunggak,
sedangkan saksi FERI IRAWAN menyerahkan kepada terdakwa FANDRIS
selaku kepala Unit, kemudian terdakwa FANDRIS menelepon saksi
MADZIDAN dan meminta saksi MADZIDAN untuk datang ke Kantor
Bank BRI;
- Bahwa keesokan harinya saksi MADZIDAN datang ke kantor Bank BRI
untuk bertemu dengan terdakwa FANDRIS, pada kesempatan tersebut
terdakwa FANDRIS meminta Tolong Kepada saksi MADZIDAN untuk
mencari uang Pinjaman karena Banyak Peminjam Musiman yang akan
Jatuh tempo dan yang menunggak termasuk Peminjam yang dibawa oleh
saksi MADZIDAN untuk meminjam di Bank BRI Unit Tanjung leidong,
karena apabila tidak di tutupi maka akan terkena sanksi dari Kantor Cabang
Bank BRI Tanjung Balai, namun Saksi MADZIDAN menjelaskan tidak
memiliki uang, kemudian saksi MADZIDAN memberitahu kepada
terdakwa FANDRIS bahwa Saksi MADZIDAN memiliki Surat tanah yang
tanahnya berada di Desa Sungai Rebut, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta kepada Saksi MADZIDAN agar surat tanah milik Saksi
MADZIDAN dijadikan agunan untuk mengajukan permohonan Pinjaman
ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan Saksi MADZIDAN saat itu
bersedia surat tanahnya di jadikan agunan dengan ketentuan yang
tanahnya…………….
- 68 -
membayar adalah terdakwa FANDRIS, dan atas kesediaan saksi
MADZIDAN tersebut, maka terdakwa FANDRIS menyuruh Saksi
MADZIDAN untuk mencari orang yang bersedia menanda tangani surat
surat permohonan Pinjaman, dimana saat itu Saksi MADZIDAN
mengusulkan Saksi ZAINAL selaku Pemohon, kemudian atas permintaan
terdakwa FANDRIS, Saksi MADZIDAN menghubungi Saksi ZAINAL
maka lebih kurang 1 (Satu) Jam kemudian Saksi ZAINAL datang ke Bank
BRI Unit Tanjung Leidong dan masuk ke ruangan kerja terdakwa
FANDRIS;
- Bahwa pada tanggal 18 Juni 2009, setelah saksi ZAINAL diyakinkan oleh
saksi MADZIDAN dan terdakwa FANDRIS bahwa tidak akan terjadi
masalah dan yang bertanggung jawab atas semua itu adalah terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit, maka selanjutnya terdakwa FANDRIS
memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk mengerjakan pengajuan Kredit
tersebut, selanjutnya saksi FERI IRAWAN meminta saksi ZAINAL untuk
menanda tangani surat surat yang berkaitan dengan pengajuan Pinjaman
Pada Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu surat-surat dengan Nomor
SKPP Peminjam No. : 0662/06.09, Nomor Induk Peminjam No. : 1510, atas
nama ZAINAL, Besar Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh
Sembilan Juta Rupiah), tanggal 18 Juni 2009 dan surat yang ditanda tangani
antara lain adalah 1. Kuitansi Pinjaman An. ZAINAL, 2. Surat Keterangan-
Keterangan berhubungan dengan Permintaan Kredit Umum Pedesaan
(Kupedes) Melalui BRI Unit An. ZAINAL, 3. Laporan Penilaian Jaminan
An. ZAINAL, 4. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan;
- Bahwa saksi FERI IRAWAN mengetahui bahwa Agunan berupa Surat
Keterangan tanah atas nama Zainal sebenarnya adalah milik dari saksi
MADZIDAN, akan tetapi saksi FERI IRAWAN tetap menyerahkan berkas-
berkas tersebut kepada terdakwa FANDRIS dan selain itu saksi FERI
IRAWAN tetap membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan dan hasil
analisis tanpa melakukan survey atau penelitian ke lapangan, dan
selanjutnya permohonan tersebut diserahkan kepada Deskmen untuk
kelengkapan surat-surat lainnya dan selanjutnya diusulkan ke BRI Cabang
tanjung balai, yang kemudian pada tanggal 19 Juni 2009 pengajuan tersebut
disetujui maka sore harinya dilakukan pencairan pinjaman atas nama
ZAINAL;
selanjutnya……….
- 69 -
- Bahwa uang pinjaman berdasarkan Dokumen Pinjaman nomor 1510 atas
nama ZAINAL tersebut telah dibayarkan oleh Pihak Bank BRI Unit
Tanjung Leidong kepada saksi ZAINAL, namun uangnya di ambil oleh
AHMAD SUBRI alias SABURI atas suruhan saksi MADZIDAN, dan
kemudian uang tersebut diserahkan kepada Kasir / Teler Bank BRI Unit
Tanjung Leidong yang bernama AHMAD FAISAL, sehingga uang tersebut
kembali lagi ke pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong melalui AHMAD
FAISAL, bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa yang
menggunakan uang Pinjaman atas nama saksi senilai Rp. 99.000.000,-
tersebut, namun berdasarkan keterangan saksi MADZIDAN kepada saksi
AHMAD SUBRI alias SUBARI bahwa uang yang dicairkan tersebut
hendak digunakan oleh terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong untuk menutupi tunggakan Kredit orang lain yang jatuh
tempo;
- Bahwa saksi ZAINAL tidak mengetahui siapa pemilik Tanah yang di
jadikan sebagai agunan pada pengajuan pinjaman atas nama saksi tersebut,
dan saksi ZAINAL juga tidak mengetahui dimana letak tanah tersebut, yang
pasti bahwa Surat keterangan tanah Nomor : 592.11/1519/TM/2009 tanggal
06 Juni 2009, yang di terbitkan oleh Kepala Desa Tanjung Mangedar An.
KAMRAN TAMBA dan diketahui serta di tanda tangani oleh Camat
Kecamatan KUALUH HILIR An. H. FIRMAN CHANIAGO, SE, yang
terletak di Dusun Kampung Jawa Desa Tanjung Mangedar Kec. Kualuh
Hilir bukan milik saksi ZAINAL, bahwa Surat tanah tersebut diperlihatkan
oleh saksi FERI IRAWAN kepada saksi ZAINAL pada saat saksi diminta
untuk menanda tangani Surat surat pengajuan pinjaman tersebut di kantor
Bank BRI Unit Tanjung Leidong, sedangkan surat Peryataan tidak ada
silang sengketa, serta Akta Ganti Rugi atas tanah tersebut saksi ZAINAL
tanda tangani di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong atas permintaan
saksi FERI IRAWAN;
- Bahwa selain pengajuan pinjaman atas nama ZAINAL yang telah
menyalahi prosedur, pada tanggal 31 Agustus 2009 saat akan tutup buku
Bulanan, sekira Pukul 19.00 Wib terdakwa FANDRIS menghubungi saksi
MADZIDAN melalui HP, pada awalnya terdakwa FANDRIS memberitahu
bahwa banyak Nasabah yang di urus saksi MADZIDAN tidak membayar
Kreditnya, akan tetapi saat itu saksi MADZIDAN menjelaskan bahwa
- Bahwa…….……….
- 70 -
dirinya tidak memiliki uang untuk menutupinya, maka kemudian terdakwa
FANDRIS meminta kepada saksi MADZIDAN agar surat tanah atas nama
Isterinya yaitu NURBAITI dipakai untuk agunan pengajuan Pinjaman baru,
dan saksi MADZIDAN menyetujuinya, selanjutnya terdakwa FANDRIS
meminta saksi MADZIDAN untuk menyuruh orang lain selaku pemohon
pinjaman dan yang menanda tangani Pinjaman, maka saksi MADZIDAN
memanggil saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION, dan atas
persetujuan saksi MADZIDAN tersebut, maka saksi FERI IRAWAN selaku
Mantri diperintahkan oleh terdakwa FANDRIS untuk mengambil Surat
tanah An. NURBAITI yang ada di tempat penyimpanan Berkas Pinjaman,
dan selanjutnya diperlihatkan kepada terdakwa FANDRIS, kemudian
terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERY IRAWAN untuk
melengkapi semua surat surat kelengkapan Pinjaman yang seharusnya
dikerjakan oleh saksi RONNY LUBIS, maka selanjutnya seluruh surat-surat
saksi FERI IRAWAN yang mengerjakan, setelah surat surat disiapkan
kemudian terdakwa FANDRIS memerintahkan saksi FERI IRAWAN untuk
menjemput saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya,
kemudian Sdra MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya dijemput
ke rumahnya dan diajak ke kantor Bank BRI Tanjung Leidong, dan setelah
saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION berada di Bank BRI, maka
langsung menuju keruangan terdakwa FANDRIS dan selanjutnya saksi
MUHAMMAD HADIS NASUTION dan Isterinya menanda tangani surat
surat kelengkapan Pinjaman tersebut, dan karena surat keterangan berusaha
an. MUHAMMAD HADIS NASUTION belum ada, maka oleh terdakwa
FANDRIS diminta untuk mengurusnya esok hari, kemudian setelah selesai
ditanda tangani surat surat kelengkapan permohonan Pinjaman tersebut
maka terdakwa FANDRIS menyerahkan Berkas Pinjaman an.
MUHAMMAD HADIS NASUTION tersebut kepada saksi AHMAD
FAISAL selaku Teller;
- Bahwa pada tanggal 1 September 2009 atau setelah uang pinjaman di
cairkan oleh Teller maka selanjutnya Teller menyerahkan berkas
permohonan pinjaman atas nama MUHAMMAD HADIS NASUTION
kepada saksi RONNY LUBIS selaku Desmen untuk disimpan, namun saat
berkas pinjaman an. MUHAMMAD HADIS NASUTION oleh saksi
RONNY LUBIS terima dan dicek dengan Buku register Permohonan
- 71 -
Pinjaman, ternyata Permohonan Pinjaman An. MUHAMMAD HADIS
NASUTION tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, dan oleh Karena
Tidak terdaftar pada Buku Register Pinjaman, maka saksi RONNY LUBIS
memeriksa kelengkapan Berkas Pinjaman tersebut, dimana pada berkas
Pinjaman ada beberapa yang belum di tanda tangani antara Lain :
a. Kuitansi Pencairan Pinjaman dengan Kode UD.01 yang semestinya
saksi selaku Desmen tanda tangani belum saksi tanda tangani.
b. Lembar Permohonan Pinjaman KUPEDES, yang seharusnya saksi
yang mengisi dan menanda tanganinya, namun telah di isi, tetapi
saksi belum menanda tanganinya.
c. Surat Kuasa Menjual Agunan semestinya di tanda tangani oleh
Suami dan Istri Pemilik agunan, namun tidak di tanda tangani.
d. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan Belum di tanda tangani oleh
Pemilik Agunan.
e. Surat Tanda Terima Agunan belum saksi tanda tangani selaku orang
yang menerima agunan.
- Bahwa melihat berkas Pinjaman tersebut belum lengkap namun uang telah
di cairkan, maka saksi RONNY LUBIS bertanya kepada terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit tentang Berkas Pinjaman an. MUHAMMAD
HADIS NASUTION tersebut, mengapa bisa cair sedangkan berkas-berkas
belum seluruhnya ditanda tangani yang dijawab oleh terdakwa FANDRIS
dengan memerintahkan saksi RONNY LUBIS untuk memasukkan data
pinjaman tersebut ke dalam Komputer dan memerintahkan untuk menanda
tangani berkas-berkas yang belum ditanda tangani saksi, dan saksi juga
memberitahu bahwa Surat pernyataan Penyerahan agunan dan surat kuasa
menjual agunannya belum ditanda tangani dan di jawab oleh terdakwa
FANDRIS bahwa saksi FERI IRAWAN yang akan menyelesaikannya,
kemudian berkas pinjaman saksi MUHAMMAD HADIS NASUTION
tersebut di Entri ke Komputer setelah saksi tanda tangani surat surat yang
harus saksi tanda tangani, dan kemudian saksi memberitahu terdakwa
bahwa surat pernyataan penyerahan agunan dan surat kuasa menjual belum
bertandatangani dan saksi menyerahkan kedua surat tersebut kepada saksi
FERI IRAWAN untuk ditanda tangankan, berselang dua minggu saksi
FERI IRAWAN mengembalikan surat-surat tersebut kepada saksi RONNY
LUBIS, dimana Surat Kuasa Menjual agunan telah di tanda tangani oleh
harus saksi…….……….
- 72 -
Pemilik agunan an. NURBAITI dan suaminya an. MADZIDAN, sedangkan
surat Pernyataan penyerahan agunan tidak di tanda tangani oleh NURBAITI
selaku Pemilik Jaminan;
- Bahwa pada tanggal 02 Juni 2009 saksi DANTES SIANTURI memiliki
pinjaman di Bank BRI unit Tanjung Leidong sebesar Rp. 99.000.000.
(Sembilan puluh Sembilan juta rupiah) dan angsuran yang harus dibayar
setiap bulannya adalah Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) untuk selama 12 (dua belas) bulan, ketika saksi hendak
membayar lunas utang saksi di BRI unit Tanjung Leidong pada bulan
Pebruari 2010 saat itu pihak Bank BRI Tanjung Leidong mengatakan
bahwa Tunggakan saksi masih ada 4 ( empat) bulan akan tetapi saksi
merasa keberatan karena saksi sudah membayar angsurannya dan hanya
tinggal 2( dua) bulan lagi, kemudian saksi menyampaikan hal tersebut
kepada pihak BRI bahwa pembayaran untuk Bulan Agustus 2009 saksi
membayarkan kepada saksi FERI IRAWAN melalui transfer ke rekening
milik saksi FERI IRAWAN, kemudian untuk pembayaran bulan Desember
2009, saksi membayarkan kepada saksi MADZIDAN, akan tetapi
pimpinan BRI unit Tanjung Leidong tidak terima dengan keterangan saksi,
maka saksi meminta kepada terdakwa FANDRIS selaku kepala unit BRI
Tanjung Leidong agar mempertemukan saksi dengan FERY IRAWAN dan
MADZIDAN, maka beberapa hari kemudian saksi dipertemukan oleh
terdakwa FANDRIS dengan FERI IRAWAN dan MADZIDAN di ruang
kerja kepala unit BRI Tanjung Leidong, dan didalam pertemuan tersebut
saksi FERI IRAWAN mengaku kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang
angsuran saksi untuk bulan Agustus 2009 telah masuk ke rekening milik
FERI IRAWAN, dan kemudian MADZIDAN juga mengakui dengan terus
terang kepada terdakwa FANDRIS bahwa uang angsuran saksi bulan
Desember 2009 telah diterima oleh MADZIDAN, akan tetapi tak ada
tanggapan dari terdakwa FANDRIS, bahwa yang dibayarkan kepada
MADZIDAN sebesar Rp. 9.240.000 (Sembilan juta dua ratus empat puluh
ribu rupiah) dan kepada saksi FERI IRAWAN sebesar Rp. 9.240.000
(Sembilan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah);
- Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2009, saat saksi BINDU SIAGIAN akan
melunasi kredit di Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang dikucurkan pada 8
Mei 2009, dimana sisa utang saksi pada saat itu adalah sebesar RP.
MADZIDAN …………..
- 73 -
57.200.000,- (Lima puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) akan tetapi Uang
yang saksi miliki pada saat itu adalah sebesar Rp. 55.000.000,- (Lima puluh
lima juta rupiah). Karena uang tidak mencukupi untuk melunasi kredit
saksi, maka saksi bermohon kepada pimpinan Bank BRI Unit Tanjung
Leidong yaitu terdakwa FANDRIS untuk membuat permohonan Kredit
baru sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan agunan yang
sama atau agunan yang sudah ada di Bank BRI Unit Tanjung Leidong,
maka permohonan untuk pinjaman uang sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah) tersebut di buat dan selanjutnya saksi dan istri saksi
menanda tangani permohonan tersebut. Setelah disetujui permohonan
pengajuan Kredit tersebut maka untuk melunasi utang yang sebesar
Rp.57.200.000,- saksi BINDU SIAGIAN memberikan uangnya sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) kepada FERI IRAWAN dan sisanya
sebasar Rp.7.200.000,- akan di potong dari uang pinjaman yang diajukan
sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) yang saksi tanda tangani
pada saat itu. Bahwa saksi menyerahkan uang tersebut kepada FERI
IRAWAN atas perintah terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Unit Tanjung Leidong. Pada awalnya saksi menyerahkan uang tersebut
kepada terdakwa FANDRIS, namun terdakwa FANDRIS menyuruh saksi
untuk menyerahkan uang tersebut kepada FERI IRAWAN. Pada saat itu
saksi ada menanyakan mengapa saksi harus menyerahkan uang tersebut
kepada FERI IRAWAN karena selama ini pembayaran dilakukan pada
Teller, namun terdakwa FANDRIS mengatakan “MASA TIDAK
PERCAYA BAPAK SAMA ORANG BRI”, dan Karena mendengar
perkataan tersebut, maka saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) tersebut, pada saat saksi
menyerahkan uang angsuran tersebut, ada di buatkan tanda terima yaitu
berupa Kwintansi Tanda Setoran Bank BRI unit Tanjung Leidong dengan
Nomor Seri CH 7082864 dan di tanda tangani oleh FERI IRAWAN;
- Bahwa JEFRI MARBUN memiliki pinjaman pada Bank BRI unit Tanjung
Leidong sejak tanggal 23 Juni 2009 dan jumlah uang yang dipinjam
sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juta rupiah) dengan jangka
pembayaran angsuran selama 24 bulan, dan bahwa JEFRI MARBUN sudah
membayar angsuran sejak Bulan Juli 2009 s.d. Pebruari 2010, dengan
jumlah angsuran setiap bulannya Rp. 925.000. (Sembilan ratus dua puluh
- 74 -
lima ribu rupiah), salah satu bukti pembayarannya yang ada tinggal bukti
pembayaran tertanggal 11 maret 2010 sebesar Rp. 3.700.000 (tiga juta
tujuh ratus ribu rupiah) adalah untuk pembayaran angsuran pinjaman JEFRI
MARBUN di BRI unit Tanjung Leidong sejak Bulan Nopember 2009 s.d.
Pebruari 2010 atau untuk pembayaran angsuran selama 4 (empat) bulan,
bahwa pembayaran angsuran tersebut diserahkan kepada pegawai BRI unit
Tanjung Leidong yang saksi kenal bernama FERI IRAWAN , dan
pembayaran dirumah VERI SIHOTANG karena saat itu mereka datang
menagih angsuran yang sudah menunggak pada tanggal 11 maret 2010
sekitar pukul 17.00 wib;
- Bahwa aturan yang ada di bank BRI tidak ada pejabat lain yang dapat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah selain bagian teller, akan
tetapi jika ada persetujuan dari kepala unit maka mantri ( petugas lapangan)
dapat menerima pembayaran angsuran dari nasabah dengan membawa
kuitansi UD-03-C kelapangan atau kerumah nasabah , dan pada saat
menerima pembayaran angsuran dari nasabah maka diberikan UD-03-C
kepada nasabah tetapi harus ditanda tangani oleh pembayaran dan penerima
kemudian tindasannya (lembaran kedua) berwarna Putih oleh penerima
harus menyerahkannya kepada teller untuk dibukukan, akan tetapi ketika
saksi ACHMAD FAISAL HIDAYAT NASUTION alias FAISAL
menyesuaikan tanggal tanda setoran masing masing nomor Seri : 7127787
AN. Jefri marbun Senilai Rp. 3.700.000, dan Nomor Seri CH 7082864 An.
BINDU SIAGIAN dengan nilai Rp. 50.000.000,-tersebut dengan Foucer
harian yang ada di BRI unit tanjung leidong bahwa uang yang diterima oleh
FERI IRAWAN tersebut dari BINDU SIAGIAN dan JEFRI MARBUN
tidak ada disetorkannya kepada Teller dan juga tidak ada masuk kedalam
kas BRI unit tanjung Leidong, bahkan nasabah tersebut tercatat menunggak
di BRI unit tanjung Leidong;
- Bahwa selain memiliki pinjaman atas namanya sendiri, saksi BINDU
SIAGIAN juga mempunyai pinjaman lain yaitu pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
yang digunakan oleh saksi, karena sebenarnya pinjaman atas nama
HENDRI IVANLEN SIAGIAN dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN
adalah pinjaman saksi dimana pinjaman tersebut diajukan dengan
menggunakan dua nama tersebut karena saksi juga sudah mendapat
- Bahwa…….……….
- 75 -
pinjaman atas namanya sendiri, hingga saksi tidak memungkinkan lagi
bermohon untuk mendapatkan pinjaman yang lain, bahwa HENDRI
IVANLEN SIAGIAN adalah anak kandung saksi BINDU SIAGIAN dan
HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah anggota kerja saksi BINDU
SIAGIAN, bahwa agunan yang di ajukan untuk meminjam uang tersebut
adalah merupakan milik saksi BINDU SIAGIAN sendiri, Pinjaman yang
dimohonkan dengan menggunakan nama HENDRI IVANLEN SIAGIAN
dan HASUNDUNGAN NAINGGOLAN adalah atas sepengetahuan dari
Pihak Bank BRI Unit Tanjung Leidong yaitu terdakwa FANDRIS selaku
Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku Mantri;
- Bahwa saksi ZAINAL telah membayarkan uang angsuran kreditnya Saksi
MAHAT ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong senilai Rp. 22.520.000,- (Dua
Puluh Dua Juta Lima Ratus dua Puluh Ribu Rupiah) yang di titip kepada
saksi untuk dibayarkan sebagai uang angsuran kredit Sdra MAHAT, dan
juga uang angsuran kredit saksi KHAIRUL senilai Rp. 7.480.000,
selanjutnya saksi serahkan kepada Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong
yaitu saksi FERI IRAWAN (Mantri Bank BRI Unit Tanjung Leidong), pada
Akhir Bulan Maret 2010, namun hari dan tanggalnya saksi tidak ingat,
dimana penyerahannya dilakukan sekira Pukul 16.00 Wib dan penyerahan
uang KHAIRUL dan Uang MAHAT secara bersama sama, dan penyerahan
uang tersebut saksi lakukan di samping Kantor Bank BRI Unit Tanjung
Leidong. Bahwa saksi bersedia menyerahkan uang angsuran Kredit
MAHAT dan KHAIRUL kepada FERI IRAWAN tanpa ada di buat tanda
terimanya karena saksi percaya kepada FERI IRAWAN karena saksi sering
menitipkan uang angsuran kredit orang lain kepada Saksi FERI IRAWAN
tanpa ada tanda terima uang, dimana tanda terimanya di buat kemudian
hari;
- Bahwa saksi AHMAD SUBRI alias SABURI telah tiga kali melakukan
peminjaman uang di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, untuk yang pertama
saksi melakukan peminjaman pada Bulan September 2008, namun hari dan
tanggalnya saksi telah lupa, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), yang kedua kali saksi melakukan Peminjaman
uang pada Bank BRI Unit Tanjung leidong Pada 3 Maret 2009, juga telah
lupa hari dan tanggalnya, dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,-
(Dua Puluh Juta Rupiah), dan yang ketiga saksi melakukan peminjaman
- Bahwa…….……….
- 76 -
pada Bulan September 2009, namun hari dan tanggalnya telah lupa, dengan
nilai pinjaman sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Bahwa saat peminjaman yang pertama yang digunakan sebagai agunan
adalah Tanah persawahan milik saksi yang berada di Desa Sungai Sentang
Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura seluas 18 (Delapan Belas) Rante, sedangkan
untuk pinjaman ke dua dan yang ketiga juga sawah tersebut yang dijadikan
sebagai agunan. Bahwa pada saat proses pengajuan pinjaman Petugas dari
Bank BRI Unit Tanjung Leidong tidak pernah dilakukan pemeriksaan Fisik
/ Survey atas tanah persawahan yang dijadikan sebagai agunan dalam
peminjaman uang di bank BRI Unit Tanjung leidong, baik pada saat
peminjaman yang pertama, yang kedua dan yang ke tiga. Bahwa saksi
menanda tangani surat surat kelengkapan pengajuan pinjaman uang di bank
BRI unit Tanjung leidong yang kedua dan yang ketiga yaitu di Kantor Bank
BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Ruang kerja saksi FERI IRAWAN,
dan pencairan uang atau penyerahan uang dari Kasir kepada saksi selaku
peminjam dilakukan pada hari yang sama pada saat saksi menanda tangani
surat surat kelengkapan Peminjaman, atau dengan kata lain setelah selesai
menanda tangani Surat surat kelengkapan Peminjaman uang, maka
berselang lebih kurang 4 hingga 5 Jam kemudian dilakukan penyerahan
uang dari Kasir kepada saksi selaku peminjam;
- Bahwa pada saat saksi mengajukan Pinjaman / Kredit yang kedua senilai
Rp. 20.000.000,- Uang pinjaman / Kredit saksi yang pertama senilai Rp.
20.000.00,- Belum Lunas, dimana saksi melunasi pinjaman saksi yang
pertama dengan uang pinjaman yang ke dua setelah ditambahi senilai Rp.
5.380.000.-, dan demikian juga dengan Uang pinjaman saksi yang kedua
dilunasi setelah saksi menerima uang pinjaman yang ketiga senilai Rp.
25.000.000, sebabnya saksi meminjam senilai Rp. 25.000.000,- pada
pinjaman ketiga karena untuk menutupi Pinjaman kedua senilai Rp.
20.000.000,- yang mana saksi harus mengembalikan senilai Rp.
24.380.000,- sehingga pinjaman ketiga dibuat FERI IRAWAN senilai Rp.
25.000.000,-. Bahwa saksi tidak pernah melakukan pembayaran atas
pinjaman / keidit saksi di bank BRI Unit Tanjung Leidong dengan
menggunakan uang saksi sendiri, karena pinjaman saksi yang pertama dan
yang kedua dapat saksi lunasi karena ada pinjaman yang kedua dan yang
ketiga;
pinjaman…….……….
- 77 -
- Bahwa yang mengetahui perihal Pengajuan Pinjaman saksi yang kedua
untuk menutupi Pinjaman yang pertama, dan pengajuan pinjaman yang
ketiga untuk menutupi pinjaman yang kedua adalah : 1. FERI IRAWAN
karena saksi FERI IRAWAN yang memberikan cara tersebut, 2. saksi
AHMAD FAISAL karena saksi AHMAD FAISAL yang membayar uang
pinjaman kepada saksi dan uang pinjaman yang saksi terima langsung saksi
berikan kepada saksi AHMAD FAISAL sehingga saksi AHMAD FAISAL
mengetahuinya, 3. Terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI
Tanjung Leidong, karena sesuai keterangan FERI IRAWAN kepada saksi
bahwa pengajuan Pinjaman yang kedua dan pengajuan pinjaman yang
ketiga atas suruhan terdakwa FANDRIS. 4. saksi MUKLIS (Karyawan
Bank BRI) karena MUKLIS yang memanggil saksi dari ruang tunggu ke
ruang terdakwa FERI IRAWAN. Serta saksi MADZIDAN.
- Bahwa saksi SUGENG memiliki pinjaman di Bank BRI Unit Tanjung
Leidong senilai Rp. 204.000.000,- (Dua Ratus Empat Juta Rupiah), yang
dibuat atas nama empat Orang masing masing atas nama :
A. Pinjaman atas nama saksi SUGENG dengan Nilai Pinjaman Rp.
90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah), diajukan pada tanggal
27 Oktober 2009, agunan adalah Tanah persawahan milik saksi
yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec. Kualu
Hilir Kab. Labura, yang mana surat tanah tersebut berupa Surat
Keterangan Nomor : 593 / 54 / SS / 1998,Tertanggal 12 Pebruari
1998.
B. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama WARDIANTO
dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,- (Empat puluh dua Juta
Rupiah), saksi SUGENG ajukan pada tanggal 26 Oktober 2009,
agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik
saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa Sungai Sentang Kec.
Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat tanah tersebut berupa
Surat Keterangan Nomor: 593/059/PEM/2009, tanggal 1 Maret
2009 yang saksi buat atas nama WARDIANTO.
C. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dengan Nilai Pinjaman Rp. 42.000.000,-
(Empat Puluh Dua Juta Rupiah), diajukan pada tanggal 04
Desember 2009, agunan untuk pinjaman tersebut adalah Tanah
saksi yang…….……….
- 78 -
Persawahan milik saksi yang berada di Dusun Wonorejo II Desa
Sungai Sentang Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana surat
tanah tersebut berupa Surat keterangan Nomor : 593 / / PEM /
2008, tanggal 23 Desember 2008, dimana surat tanah tersebut
adalah pemecahan dari Surat Keterangan Tanah 593 / 54 / SS /
1998,Tertanggal 12 Pebruari 1998, dimana selaku pemilik saksi buat
atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR.
D. Pinjaman saksi SUGENG yang dibuat atas nama BUDI
HARIANTO dengan Nilai Pinjaman Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh
Juta Rupiah) diajukan pada tanggal 10 Juni 2009, agunan untuk
pinjaman tersebut adalah Tanah Persawahan milik Mertua saksi
yang bernama PAIDI SUSILO yang berada di Dusun Pasar Bilah I a
Desa Kampung Masjid Kec. Kualu Hilir Kab. Laburan, yang mana
surat tanah tersebut berupa Surat Keterangan Nomor : 593 / 158 /
PEM / 2006, tanggal 30 Mei 2006.
- Bahwa pada awalnya saksi SUGENG hanya mengajukan pinjaman uang
pada bank BRI Unit Tanjung LeIdong atas nama saksi sendiri dengan Nilai
Pinjaman Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah), dengan
jenis pinjaman Musiman, dengan jangka waktu peminjaman selama 6
(Enam) Bulan, namun ternyata saksi tidak dapat mengembalikan Pinjaman
tersebut, maka kemudian MADZIDAN dan FERI IRAWAN meminta saksi
untuk mengajukan Pinjaman kembali Ke Bank BRI Unit Tanjung Leidong
dengan menggunakan Jaminan Tanah saksi yang lain dan menggunakan
nama orang lain, dimana uangnya untuk melunasi pinjaman atas nama saksi
senilai Rp. 99.000.000,- dan atas permintaan MADZIDAN dan FERI
IRAWAN tersebut, maka saksi membuat surat tanah milik saksi menjadi
milik MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan MARDIANTO, dengan cara
membuat surat ganti rugi seolah olah saksi dengan MUHAMMAD ALONA
SIREGAR dan WARDIANTO melakukan jual beli Tanah milik saksi, dan
saksi meminta tolong kepada Kepala Desa agar di buat surat keterangan
Tanah atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR dan WARDIANTO,
dimana setelah surat keterangan tanah selesai di buat kepala Desa, maka
suratnya diserahkan kepada saksi MADZIDAN, dan kemudian
MADZIDAN yang mengurus ke Bank BRI, kemudian saksi di suruh oleh
MADZIDAN untuk datang ke Bank BRI dengan membawa MUHAMMAD
membuat…….……….
- 79 -
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO, kemudian MUHAMMAD
ALONA SIREGAR dan WARDIANTO yang menanda tangani surat surat
peminjaman di bank BRI, dimana setelah selesai menanda tangani Surat
Surat, selanjutnya uang pinjaman tersebut langsung di bayarkan untuk
membayaran utang saksi SUGENG yang senilai Rp. 99.000.000,- Namun
agunan pinjaman saksi tidak di kembalikan melainkan tetap di simpan di
bank BRI dengan alasan harus selesai seluruh utang saksi baru boleh
agunan di kembalikan kepada saksi;
- Bahwa Petugas Bank BRI Unit Tanjung Leidong mengetahui bahwa uang
pinjaman atas nama MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO adalah untuk saksi SUGENG atau untuk membayar
utang saksi di Bank BRI Unit Tanjung Leidong, dan bahwa yang meminta
saksi untuk membuat pinjaman baru atau mengajukan pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO adalah FERY IRAWAN dan MADZIDAN, dimana setelah
uang di terima oleh MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO
dan BUDI HARIANTO, selanjutnya uang diambil dari mereka dan saksi
serahkan kepada MADZIDAN dan MADZIDAN memberikan kepada FERI
IRAWAN, dan penyerahan uang dilakukan oleh MADZIDAN kepada FERI
IRAWAN di Kantor Bank BRI Unit Tanjung Leidong tepatnya di Kamar
kerja terdakwa FANDRIS selaku Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong,
sehingga petugas yang mengetahui bahwa uang pinjaman An.
MUHAMMAD ALONA SIREGAR, WARDIANTO dan BUDI
HARIANTO digunakan untuk membayar utang saksi SUGENG adalah
FERI IRAWAN;
- Bahwa teguran yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Bank BRI Tanjung
Balai kepada Kepala Unit Bank BRI Tanjung Leidong karena diduga terjadi
permasalahan pada BRI Unit Tanjung Leidong yaitu karena banyaknya
tunggakan kredit, maka sekira bulan Maret 2011 dibentuk Tim Pemeriksa
Pemeriksa dari Bank BRI Cabang Tanjung Balai sesuai dengan Surat
Keputusan nomor : B.17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Bank BRI Unit Tanjung Leidong yang
merupakan salah satu Kantor Unit dari Cabang Tanjung Balai yang
berkedudukan di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu
Utara, karena dugaan adanya tunggakan-tunggakan pinjaman yang
permasalahan….……….
- 80 -
dilakukan oleh Konsumen Bank BRI yang berindikasi sebagai Kredit Macet
berupa Kredit Usaha Pedesaan “KUPEDES” di Unit Tanjung Leidong
dimana yang bertindak sebagai Kepala Unit adalah terdakwa FANDRIS dan
yang bertindak sebagai MANTRI adalah FERI IRAWAN;
- Bahwa KUPEDES adalah Kredit yang bersifat umum, indifidual, selektif
dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan usaha mikro yang layak. Salah satu sektor usaha yang dapat
diberikan Kupedes adalah sektor usaha pertanian. Kupedes Usaha Pertanian
adalah pelayanan Kupedes untuk usaha pertanian on farm /cocok tanam
(bukan perdagangan komoditas hasil pertanian). Dalam pengertian lebih
luas, Kupedes Usaha Pertanian dapat pula dipakai untuk membiayai usaha
on farm (non perdagangan) dari usaha peternakan atau perikanan, sepanjang
kondisi usaha tersebut sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran.
Maksimum plafond Kupedes untuk usaha pertanian adalah sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
- Bahwa sistem dan prosedur pemberian kredit usaha pedesaan yang berlaku
di Bank BRI adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Kredit :
a. Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis
dengan menggunakan Surat Keterangan Permohonan Pinjam
(SKPP), disertai dengan kelengkapan data sesuai persyaratan
yang ditetapkan.
b. Atas permohonan calon debitur tersebut, Customer Service
(Deskman) melakukan pencatatan dalam Register SKPP
untuk kemudian diteruskan kepada Pejabat Kredit Lini untuk
di proses.
c. Selanjutnya Pejabat Pemrakarsa melakukan pre screening
(pengecekan PS & KRD, DH BI/DH BRI) dan akan
menghasilkan :
- Apabila atas permohonan Kupedes tersebut tidak
lolos dalam proses pre screening, maka permohonan
Kupedes tidak dapat diproses lebih lanjut dan harus
ditolak.
- Apabila permohonan Kupedes tersebut lolos dalam
proses pre screening dan Pejabat Pemrakarsa
c. selanjutnya…….……….
- 81 -
memutuskan untuk terus memproses permohonan
Kupedes dimaksud, maka selanjutnya Pejabat
Pemrakarsa melakukan pemeriksaan administratif
dan pemeriksaan lapangan untuk meyakini kebenaran
data dan informasi yang disampaikan dalam
permohonan kredit termasuk keabsahan, kelengkapan
dokumen, serta melakukan penilaian agunan.
2. Analisis dan evaluasi Kupedes dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Repayment Capacity (RPC) melalui wawancara dengan
calon debitur. Hasil wawancara dituangkan dalam bentuk Neraca
dan Rugi Laba sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan Kupedes
calon debitur yang bersangkutan.
3. Proses pemberian putusan Kupedes dan pencairan tetap mengacu
kepada ketentuan yang berlaku, yaitu :
a) Apabila dari hasil analisis Kupedes yang dilakukan oleh
Pejabat Pemrakarsa terdapat hal-hal yang diragukan
kebenaran, keakuratan dan atau kewajarannya maka Pejabat
Pemutus (Kaunit/AMBM/MBM/Pinca) dapat melakukan
pemeriksaan ulang secara on the spot untuk memastikan
kebenaran, keakuratan dan kewajarannya. Hasil pemeriksaan
ulang tersebut dituangkan dalam lembar terpisah dengan
tetap menggunakan form yang direkomendasikan dan
disatukan dengan hasil analisis sebelumnya. Apabila terdapat
perbedaan hasil pemeriksaan antara Pejabat Pemrakarsa
dengan Pejabat Pemutus sebagaimana tersebut diatas maka
terhadap SKPP tersebut harus diputus oleh pejabat setingkat
lebih tinggi maksimal Pinca.
b) Pejabat Kredit Lini (PKL) juga harus memastikan kebenaran
alamat calon debitur, antara lain dengan melakukan cross
check dengan Kartu Keluarga (yang masih berlaku) atau
rekening listrik calon debitur. Fotocopy KTP atau kartu
identitas lainnya tersebut harus diberi paraf oleh Pejabat
Kredit Lini (Mantri atau Ka Unit) sebagai bukti bahwa
alamat calon nasabah pada fotocopy KTP tersebut benar dan
cocok dengan aslinya.
terhadap…….……….
- 82 -
c) Jangka waktu proses pemberian kredit sejak prakarsa sampai
dengan putusan adalah maksimal 5 (lima) hari kerja untuk
Kupedes putusan Kepala Unit maupun putusan pejabat di
Kanca (AMBM/MBM/Pinca), terhitung sejak calon debitur
mengajukan permohonan, dengan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian. Namun demikian untuk kondisi
tertentu yang terkait dengan kondisi wilayah kerja antara lain
faktor kemudahan sarana transportasi, maka proses Kupedes
putusan pejabat di Kanca dapat dipertimbangkan lebih dari 5
(lima) hari kerja. Penentuan Kanca dengan kondisi tertentu
tersebut merupakan kewenangan dan ditetapkan oleh
Pemimpin Wilayah.
d) Kewenangan memutus sesuai Integritas, Profesionalisme,
Kepuasan Nasabah, Keteladanan, Penghargaan Kepada
SDM.
e) Apabila NPL Kupedes diatas Rp 25 juta s.d. Rp 100 juta di
suatu BRI Unit telah mencapai prosentase tertentu, maka
kewenangan memutus pemberian Kupedes diatas Rp 25 juta
s.d. Rp 100 juta mengacu pada tabel tersebut dibawah ini :
NPL Kupedes
diatas Rp 25 jt
s.d. Rp 100 jt
Pejabat
Pemutus
Ijin Prinsip Keterangan
= 2,75% Pinca/MBM/
AMBM/
Ka Unit
sesuai limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 2,75% s.d. 3% Pinca/MBM
sesuai
Limit
- Debitur Lama
dan Baru
> 3% s.d. 5% Pinca - Debitur Lama
dan Baru
> 5 % Pinca - Debitur Lama
> 5 % Pinca Pinwil (case
by case)
Debitur
Baru
sesuai limit…….……….
- 83 -
f) Syarat Pencairan Kupedes Pencairan Kupedes dapat
dilakukan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Permohonan Kupedes tersebut telah mendapatkan
putusan dari Pejabat Pemutus sesuai kewenangan.
- Debitur telah menandatangani Surat Pengakuan
Utang.
- Seluruh provisi, biaya administrasi dan biaya-biaya
lainnya telah dibayarkan lunas, baik secara tunai
maupun pemindahbukuan (overbooking) sepanjang
bukan berasal dari pinjaman Kupedes yang diputus.
- Serta seluruh ketentuan yang dipersyaratan dalam
Putusan Kupedes telah dipenuhi oleh debitur yang
bersangkutan.
- Bahwa Jangka waktu dan pola angsuran kredit usaha pedesaan (Kupedes)
adalah sebagai berikut yaitu :
� Jangka waktu Kupedes s.d. Rp.50 juta (baik investasi maupun
modal kerja) maksimal 36 bulan (3 tahun).
� Jangka waktu Kupedes lebih dari Rp.50 juta s.d. Rp.100 juta (baik
investasi maupun modal kerja) maksimal 60 bulan (5 tahun).
� Penentuan pola angsuran harus memperhatikan karakteristik usaha
yang akan dibiayai, siklus usaha serta cash flow debitur.
� Pembayaran angsuran adalah pokok ditambah dengan bunga untuk
pola angsuran bulanan, 3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau
sekaligus lunas. Untuk calon debitur yang memilih pola angsuran 3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas pembayaran
angsuran pokok tetap dilakukan sesuai jadwal pola angsuran (3
bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan atau sekaligus lunas) tetapi angsuran
bunga dapat dibayar per bulan.
� Bahwa Yang menentukan berapa layaknya besar pinjaman yang di berikan
kepada debitur (nasabah) adalah Kepala Unit dengan dasar usulan Mantri
berdasarkan hasil analisa kebutuhan kredit yang dilakukan oleh Mantri,
pemeriksaan keadaan, keberadaan, data diri, agunan, dan Usaha debetur
wajib dilakukan oleh Mantri sebelum mengajukan Usul Putusan pemberian
- Pembayaran….……….
- 84 -
kredit kepada Kepala Unit, selanjutnya Kepala Unit telah memutus sesuai
dengan usulan mantri bahwa pemberian kredit dapat di berikan kepada
Nasabah / Debetur, maka Kepala Unit telah menyetujui usul pengajuan
Kredit yang di ajukan Mantri, dimana bila kepala Unit tidak yakin dengan
usul Mantri, maka Kepala unit berhak untuk melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada Nasabah / Debetur. Sehingga bila Mantri mengajukan
Usul pemberian kredit tanpa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan
Keadaan, Keberadaan, data diri, agunan dan usaha, dan Kepala Unit
Menyetujui / memutus untuk memberikan keredit, maka Kepala Unit
Bertanggung Jawab atas putusan kredit yang di buatnya dan mantri
bertanggung jawab atas laporan pemeriksaan Keadaan, Keberadaan, data
diri, agunan dan usaha yang dibuatnya;
� Bahwasanya dalam pengajuan Kredit Nasabah / Debetur di kenakan Biaya
administrasi dengan besaran :
No. Plafond Provisi Biaya
administrasi
01. S.D. Rp. 10.000.000,- Tidak ada Rp. 10.000.-
02. Lebih dari Rp.10.000.000 S.d.
Rp. 25.000.000,-
Tidak ada Rp. 25.000.-
03. Lebih dari Rp. 25.000.000 S.d.
Rp. 50.000.000,-
Tidak ada Rp. 50.000,-
04. Lebih dari Rp. 50.000.000 S.d.
Rp 100.000.000,-
1 % dari
Plafond
Rp. 100.000,-
� Ditambah dengan Biaya Perikatan (Biaya Pembuatan Akta Notaris),
nilainya tergantung wilayah masing masing, dan biaya tersebut di tanggung
oleh Nasabah / Debetur, dan pembayaran dilakukan pada saat pinjaman di
realisasi / pinjaman di cairkan kepada Nasabah, dan kebiasaanya Biaya di
Potong dari uang Pinjaman Nasabah/Debetur;
� Bahwa dari pemeriksaan ditemukan bahwa penyimpangan atau pelanggaran
Standart Operasonal Perusahaan (SOP) yang dilakukan oleh terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit dan FERI IRAWAN selaku MANTRI dan
antara lain :
1. Pemakaian angsuran pinjaman oleh petugas, maksudnya adalah ada
petugas yang menerima uang angsuran pinjaman dari nasabah (yang
- Ditambah…….……….
- 85 -
mewakili) namun oleh petugas tidak menyetorkan angsuran tersebut
ke rekening pinjamannya;
2. Pemberian Kredit usaha Pedesaan (KUPEDES) “Topengan” adalah
pemberian fasilitas kredit usaha Pedesaan atas nama seseorang oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak;
3. Rekayasa Bukti peralihan kepemilikan Agunan, pada beberapa
realisasi kredit diduga terdapat rekayasa dalam pembuatan bukti
peralihan kepemilikan atas tanah yang diagunkan, misalnya ada
seorang nasabah yang mengajukan pinjaman, namun yang
bersangkutan tidak memiliki agunan untuk dijadikan agunan ke Bnk
BRI, kemudian oleh nasabah memberi agunan surat tanah orang lain
dan atas surat tanah tersebut dibuat surat ganti rugi rekayasa;
� Bahwa Sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan dengan cara bertemu
langsung dengan nasabah bahwa pegawai BRI yang menerima uang dari
para nasabah tersebut adalah sdra FERI IRAWAN (Petugas Mantri BRI
unit Tanjung Leidong), bahwa jumlah uang angsuran nasabah yang
dipergunakan oleh Pegawai BRI berjumlah Rp. 117.542.800 ( seratus tujuh
belas juta lima ratus empat puluh dua ribu delapan ratus rupiah ) dengan
Rincian sebagai berikut :
a. An. Peminjam BINDU SIAGIAN sebesar Rp. 50.000.000.
b. An. HASREN A. MA sebesar Rp. 25.000.000.,-
c. An. JEFRI MARBUN sebesr Rp. 3.700.000.-
d. An. ZULKIFLI sebesar Rp. 5.400.000.
e. An. BOIMAN sebesar Rp. 3.000.000.
f. An. DARWIN MARPAUNG Sebesar Rp. 30.442.800.
� Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai
Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal
Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong dilapangan ditemukan 15 orang
debitur yang pemberian kreditnya melampaui wewenang PDWK kepala
unit ( daftar nama terlampir) dan petugas yang diduga melakukan
pelanggaran tersebut adalah terdakwa FANDRIS (kepala unit BRI Unit
Tanjung leidong) sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
d. An. Zulkifli…….…….
- 86 -
Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal
18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
� Bahwa selain dari pada temuan diatas diperoleh juga sebanyak 66 (Enam
puluh enam) orang debitur yang diberikan Pinjaman Kupedes Topengan/
Pemberian fasilitas kredit Kupedes atas nama seseorang, namun oleh
petugas BRI diberikan kepada orang lain yang tidak berhak, daftar nama
dan besaran pinjaman, jangka waktu Pinjaman, Alamat peminjam, No
rekening peminjam sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan Tim Kanca BRI Tanjung Balai Nokep : B-17-
KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI Unit
Tanjung Leidong (terlampir), dan juga ditemukan 5 ( lima) debitur yang
bukti peralihan kepemilikan tanah yang diagunkan diduga rekayasa, masing
masing : ELPIN, MARHAM, SULIYONO, IBRAHIM, AISYAH
sebagaimana tersebut dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Kanca BRI
Tanjung Balai Nokep : B-17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011
perihal Pemeriksaan BRI Unit Tanjung Leidong;
� Bahwa ketentuan yang dilanggar oleh Petugas BRI uniit tanjung leidong
adalah peraturan Disiplin sesuai dengan Surat keputusan Nokep : S. 152-
DIR/SDM/05/2009 tanggal 11 Mei 2009 masing masing :
a. CRD 5 menggunakan putusan delegasi Wwewenang kredit (
PDWK) Putusan delegasi wewenang pembiyaan ( PDWP) /
kewewenangan memutus pemberian Pinjaman ( KMPP) Tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. CRD 13 Tidak melakukan On the Spot ( kunjungan kelapangan ,
pemeriksaan langsung terhadap usaha maupun angunan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku);
c. CRD 36 memberikan kredit/ pembiyaan fiktif dan atau topengan
dan atau Tempilan;
d. CRD 39 menyalahgunakan sebagaian atau seluruh setoran
kredit/pembiyaan baik untuk kepentingan Pribadi dan atau pihak
lain;
� Bahwa perbuatan terdakwa dan kawan-kawannya meminta atau menerima,
mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu imbalan, komisi, uang
tambahan, pelayanan uang atau barang berharga dalam rangka pemberian
b. CRD 13…….……….
- 87 -
kredit dari bank merupakan perbuatan yang melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang Perbankan;
� Bahwa Jumlah kerugian BRI Unit Tanjung Leidong setelah melakukan
pemeriksaan oleh Tim Kanca BRI Tanjung Balai berdasarkan Nokep : B-
17-KC/II/SDM/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 perihal Pemeriksaan BRI
Unit Tanjung Leidong adalah Rp. 2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga
puluh dua rupiah) yang telah dituangkan dalam laporan Hasil Pemeriksaan
Tim Pemeriksa tanggal 24 Maret 2011, sehingga akibat perbuatan terdakwa
FANDRIS selaku Kepala Unit BRI Tanjung Leidong dan FERI IRAWAN
selaku Mantri Kredit di BRI Unit Tanjung Leidong dan Negara dalam Hal
ini Bank Rakyat Indonesia yang merupakan Bank dengan Modal sebesar
59% milik Pemerintah Negara Republik Indonesia telah dirugikan kurang
lebih sebesar Rp2.777.940.232 ( dua Miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh
juta sembilan ratus empat puluh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) atau
setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.
------- Perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 49 ayat (2) huruf a Undang-Undang RI No. 10 Tahun
1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang
Perbankan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana jo. pasal 64 ayat (1)
KUH Pidana.------------------------------------------------------------------------------
2. SURAT TUNTUTAN Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rantau
Prapat tanggal 21 Oktober 2011 NO.REG.PERK : PDS-
04/N.2.16.4/Ft.1/07/2011, yang dibacakan tanggal 21 Oktober 2011 pada
pokoknya menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman sebagai berikut : ----------
1. Menyatakan Terdakwa FANDRIS, terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi “baik sebagai orang yang
melakukan atau yang turut serta melakukan suatu perbuatan,
melakukan beberapa perbuatan yang mempunyai hubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan
berlanjut (voortgezette handeling), yang dengan tujuan menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
04/N.2.16.4/Ft.1/……….
- 88 -
kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara”,, sebagaimana dalam Dakwaan Pertama Primair melanggar pasal 3
Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan undang-undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHPidana Jo. Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa FANDRIS berupa pidana penjara
selama : 5 (lima) Tahun dikurangkan dengan masa penahanan sementara.
3. Pidana Denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) subsidiair 6
(enam) bulan penjara;
4. Membayar Uang Pengganti sebesar Rp.1.388.970.116,- (satu miliar tiga
ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh ribu seratus
enam belas rupiah), dan jika terdakwa tidak sanggup membayar uang
pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan
pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya
dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti
tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi
untuk membayar uang pengganti, maka terdakwa dipidana dengan pidana
penjara selama 3 (tiga) tahun;
5. Menyatakan barang bukti berupa:
a. 1(satu) lembar tanda setoran BRI Unit Tanjung Leidong No.Seri CH
7082864 an BINDU SIAGIAN Nomor Rekening 7036-01-00052019
sebesar Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) tertanggal 20
Nopember 2009 yang ditanda tangani penerima dan penyetor;
b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Berusaha Nomor : 474/2145/TL/2009
tanggal 01 September 2009 atas nama MUHAMMAD HADIST
NASUTION yang ditanda tangani oleh Kepala Kelurahan Tanjung
Leidong atas nama JAPINAN;
c. 1 (satu) lembar tanda setoran BRI Unit Tanjung Leidong Nomor Seri
CH 7127787 atas nama JEFRI MARBUN Nomor Rekening 7036-01-
000863-10-5 sebesar Rp.3.700.000,-(tiga juta tujuh ratus ribu rupiah)
tertanggal 11 Maret 2010 yang ditanda tangani penerima dan penyetor.
Tetap terlampir di dalam berkas perkara;
- sebesar…….……….
- 89 -
6. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000.-
(lima ribu rupiah ) ;
3. Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 Desember 2011 No.
14/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn.- yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa FANDRIS telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “KORUPSI SECARA
BERSAMA-SAMA DAN BERLANJUT”;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa FANDRIS dengan
pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan, dan pidana
denda sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar oleh terdakwa, maka harus diganti
dengan pidana kurungan selama 6(enam) bulan.
3. Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa FANDRIS
harus dikurangkan seluruhnya dengan pidana penjara yang dijatuhkan
kepada Terdakwa FANDRIS;
4. Menetapkan bahwa terdakwa tetap berada didalam tahanan ;
5. Menetapkan barag bukti berupa:
a. 1 (satu) lembar tanda terima setoran BRI UnitTanjung Leidong No.Seri
CH 7082864 an. BINDU SIAGIAN Nomor Rekening 7036-01-
00052019 sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tertanggal
20 Nopember 2009 yang ditandatangani penerima dan penyetor;
b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Berusaha Nomor : 474/2145/TL/2009
tanggal 01 September 2009 atas nama MUHAMMAD HADIST
NASUTION yang ditandatangani oleh Kepala Kelurahan Tanjung
Leidong atas nama JAPINAN;
c. 1 (satu) lembar tanda setoran BRI Unit Tanjung Leidong Nomor Seri
CH 7127787 atas nama JEFRI MARBUN Nomor Rekening 7036-01-
000863-10-5 sebesar Rp 3.700.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah)
tertanggal 11 Maret 2010 yang ditandatangani penerima dan penyetor.
Seluruhnya tetap dilampirkan di dalam berkas perkara ini;
6. Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada terdakwa FANDRIS sebesar
Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
b. 1 (satu)…….……….
- 90 -
4. Akta Permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Kuasa Terdakwa
Nomor : 12/Akta.Pid.Sus.K / 2011 / PN – Mdn.- dan Nomor :
11/Akta.Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn.- yang dibuat dan ditandatangani oleh
H.EDY NASUTION, SH , M.H.- Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang
menerangkan bahwa pada tanggal 20 Desember 2011, Jaksa Penuntut Umum
dan Kuasa Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan
tersebut diatas, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa
Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 21Desember 2011 ; -------
5. Memori Banding, dari Penasehat Hukum Terdakwa tertanggal 04 Januari
2012, yang telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan pada
tanggal 06 Januari 2012 dan Memori Bandinfg tersebut telah diberitahukan
kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 11 Januari 2012; ----------------------
6. Memori Banding, dari Jaksa Penuntut Umum tertanggal 11 Januri 2012 yang
diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 16 Januari
2012 dan Memori Banding tersebut telah diberitahukan kepada Penasehat
Hukum Terdakwa pada tanggal 25 Januri 2012; --------------------------------------
7. Surat Pemberitahuan untuk Mempelajari berkas Perkara, bertanggal 21
Desember 2011 Nomor W2.U1 /18653/Pid.Sus.K.01.10 /XII/ 2011, yang
menerangkan bahwa kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah
diberitahukan akan haknya untuk mempelajari berkas perkara dikepaniteraan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam tenggang waktu sejak
tanggal 21 Desember 2011, selama 7 (tujuh) hari kerja ;----------------------------
------ Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding
oleh Jaksa Penuntut Umum maupun oleh Penasehat Hukum terdakwa , telah
diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat - syarat yang ditentukan oleh
Undang - undang, maka kedua permintaan banding tersebut dapat diterima ;--------
------ Menimbang, bahwa Penasehat hukum terdakwa dalam memori banding
pada pokoknya mengemukakan bahwa Terdakwa tidak terbukti bersalah
melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan kepadanya dan membebaskan
terdakwa dari segala tuntutan hukum; ------------------------------------------------------
Pengadilan…….……….
- 91 -
------ Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam memori bandingnya
pada pokoknya hukuman yang dijatuhkan oleh Majelis Tingkat Pertama terlalu
ringan dan memohon agar terdakwa dipidana seperti yang tersebut dalam tuntutan
Jaksa Penuntut Umum; ------------------------------------------------------------------------
------ Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memperhatikan dengan
seksama memori banding dari Penasehat Hukum terdakwa dan dari Jaksa Penuntut
Umum, ternyata hanya merupakan ulangan dari pembelaan dan tuntutannya serta
tidak merupakan hal-hal yang baru, hal itu semua telah dipertimbangkan dengan
seksama oleh hakim tingkat pertama dalam putusannya; --------------------------------
------ Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan
seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 15 Desember 2011 Nomor : 14/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn.-,serta memori
banding, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hakim tingkat
pertama dalam putusannya bahwa terdakwa terbukti dengan syah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “KORUPSI SECARA BERSAMA-SAMA
DAN BERLANJUT” dan pertimbangan Hakim tingkat pertama diambil alih dan
dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara
ini dalam tingkat banding , kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap
terdakwa menurut pendapat Pengadilan Tinggi terlalu berat ; --------------------------
------ Menimbang, bahwa kesalahan tidak hanya dari terdakwa sendiri , tetapi juga
dari stafnya yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran dari
berkas permohonan untuk mengajukan pinjaman di BRI, yang bertugas adalah
Mantri selaku bawahannya terdakwa, sehingga dengan adanya hasil pemeriksaan
dari Mantri tersebut sudah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan, kemudian
terdakwa dapat menyetujui permohonan tersebut atau menolaknya; -------------------
Sesuai dengan fakta hukum di persidangan bahwa terjadinya kredit macet
berhubung gagal panen yang dialami oleh para nasabah, artinya kredit tersebut
masih berjalan dan dijamin secara sah dengan sertifikat tanah yang diagunkan oleh
Nasabah , oleh karena itu sebagai pelajaran adalah adil apabila terdakwa dihukum
sebagaimana dalam diktum putusan dibawah ini ; ----------------------------------------
------ Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas , maka putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 Desember 2011 Nomor : 14 /
Menimbang…….……….
- 92 -
Pid.Sus.K/2011 / PN-Mdn.- tersebut harus diperbaiki sekedar mengenai hukuman
yang dijatuhkan kepada terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat dikuatkan,
yang amar selengkapnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; ---------------------------
------ Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka
kepadanya dibebankan untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan ; --------------------------------------------------------------------------------------
------ Mengingat, ketentuan pasal 3 U.U.R.I No.31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan U.U.R.I
No : 20 tahun 2001 tentang perubahan atas U.U.R.I No.31 tahun 1999 ,serta
peraturan peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini ; --------------------
M E N G A D I L I :
------ Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum Terdakwa ; --------------------------------------------------------------------
------ Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 Desember
2011 Nomor : 14/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn.- sekedar mengenai pidana yang
dijatuhkan kepada terdakwa sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai
berikut : ----------------------------------------------------------------------------------
1. Menyatakan Terdakwa FANDRIS telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Korupsi secara
bersama-sama dan berlanjut” ; -----------------------------------------
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa : Fandris
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan
dan denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan
ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh terdakwa, maka
harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ; -------
3. Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
Fandris harus dikurangkan seluruhnya dengan pidana penjara yang
dijatuhkan kepada terdakwa Fandris ; ------------------------------------
4. Menetapkan bahwa terdakwa tetap berada didalam tahanan ; --------
5. Menetapkan barang bukti berupa :
1. Menyatakan.……….
- 93 -
a. 1 (satu) lembar tanda terima setoran BRI Unit Tanjung Leidong
No.Seri CN 7082864 an. BINDU SIAGIAN Nomor Rekening
7036-01-00052019 sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) tertanggal 20 Nopember 2009 yang ditandatangani
penerima dan penyetor ;
b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Berusaha Nomor
:474/2145/TL/2009 tanggal 01 September 2009 atas nama
MUHAMMAD HADIST NASUTION yang ditanda tangani
oleh Kepala Kelurahan Tanjung Leidong atas nama JAPINAN ;
c. 1 (satu) lembar tanda setoran BRI Unit Tanjung Leidong
Nomor Seri CH 7127787 atas nama JEFRI MARBUN Nomor
Rekening7036-01-000863-10-5 sebesar Rp.3.700.000,- (tiga
juta tujuh ratus ribu rupiah) tertanggal 11 Maret 2010 yang
ditandatangani penerima dan penyetor ;
Seluruhnya tetap dilampirkan di dalam berkas perkara ini ;
6. Membebani kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara
dikedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar
Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) ; --------------------------------------------
DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Tipikor pada hari KAMIS, Tanggal 16 Pebruari 2012,
oleh kami R. NOHANTORO, SH. Hakim Tinggi Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Pengadilan Tinggi Medan selaku Hakim Ketua Majelis, DR.MANGASA
MANURUNG, SH. MKN, dan ROSMALINA SITORUS, SH.MH. masing –
masing Hakim Ad Hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi
Medan, selaku Hakim Anggota Majelis, yang ditunjuk berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 03 / PID.SUS.K / 2012 /
PT.MDN tanggal 16 Januari 2012 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
pada tingkat banding, putusan tersebut pada hari SENIN tanggal 20 Pebruari
2012 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota Majelis tersebut dan
SUSILA - WARDHANI, SH.- Panitera Muda Pidana pada Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Panitera Pengganti Tipikor tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan
Terdakwa. ---------------------------------------------------------------------------------------
- pada tingkat…….……….
oleh kami…….……….
- 94 -
HAKIM – HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd ttd
DR. MANGASA MANURUNG, SH.MKn. R.NOHANTORO , SH.-
ttd
ROSMALINA SITORUS, SH.MH.
PANITERA PENGGANTI,
ttd
SUSILA - WARDHANI, SH.-
Untuk Salinan Sesuai Aslinya
Wakil Panitera,
HAMONANGAN RAMBE, SH. MH.
NIP. 19610901 1983 1 004.-