29
PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE DENGAN PROSES GRANULASI PRA RENCANA PABRIK Oleh : ERVAN SOESANTO 053101 0061 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2011 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE DENGAN PROSES …eprints.upnjatim.ac.id/2335/1/File_1.pdf · Granular triple superphosphate kemudian didinginkan pada cooling conveyor dan disaring

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE

    DENGAN PROSES GRANULASI

    PRA RENCANA PABRIK

    Oleh :

    ERVAN SOESANTO

    053101 0061

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

    2011

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • LEMBAR PENGESAHAN

    PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE

    DENGAN PROSES GRANULASI

    Oleh :

    ERVAN SOESANTO

    053101 0061

    Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan

    Dosen Pembimbing,

    Ir. SISWANTO

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

    dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat

    menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Pupuk Triple Superphosphate

    Dengan Proses Granulasi”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang

    diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan

    kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

    Pembangunan Nasional Surabaya.

    Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Pupuk Triple Superphosphate

    Dengan Proses Granulasi” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang

    berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.

    Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala

    bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas

    Akhir ini kepada :

    1. Bapak Ir. Sutiyono, MT

    Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur

    2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT

    Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur.

    3. Bapak Ir. Siswanto

    selaku dosen pembimbing.

    4. Dosen Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • iii

    5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN

    “Veteran” Jawa Timur.

    6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.

    7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta

    dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

    karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam

    sempurnanya tugas akhir ini.

    Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang

    telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa

    Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.

    Surabaya , Februari 2011

    Penyusun,

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • iv

    INTISARI

    Perencanaan pabrik triple superphosphate ini diharapkan dapat

    berproduksi dengan kapasitas 50.000 ton/tahun dalam bentuk padat. Pabrik

    beroperasi secara kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja

    dalam setahun.

    Kegunaan terbesar dari triple super phosphate adalah pada bidang industri

    pertanian, yaitu sebagai pupuk, dimana kandungan nitrogen pada triple

    superphosphate mempunyai fungsi utama sebagai penyubur tanah. Secara singkat,

    uraian proses dari pabrik triple superphosphate sebagai berikut :

    Pertama-tama phosphate rock dan phosphoric acid direaksikan dalam

    drum reactor membentuk triple superphosphate padat. Produk reaksi, kemudian

    digranulasi pada granulator. Granular triple superphosphate kemudian didinginkan

    pada cooling conveyor dan disaring pada screen sebagai produk akhir triple

    superphosphate granular.

    Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :

    Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas

    Sistem Organisasi : Garis dan Staff

    Jumlah Karyawan : 194 orang

    Sistem Operasi : Kontinyu

    Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • v

    Analisa Ekonomi :

    * Massa Konstruksi : 2 Tahun

    * Umur Pabrik : 10 Tahun

    * Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 14.166.790.000

    * Working Capital Investment (WCI) : Rp. 10.645.782.000

    * Total Capital Investment (TCI) : Rp. 24.812.572.000

    * Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 108.045.346.000

    * Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 8.658.697.000

    - Steam = 342.240 lb/hari

    - Air pendingin = 83 M3/hari

    - Listrik = 7.440 kWh/hari

    - Bahan Bakar = 2.736 liter/hari

    * Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 127.749.384.000

    * Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 151.226.476.000

    * Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 19%

    * Internal Rate of Return : 30,21%

    * Rate On Investment : 30,44%

    * Pay Out Periode : 3,3 Tahun

    * Break Even Point (BEP) : 28%

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik …………………………... VII - 5

    Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………………. VII - 7

    Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……………….………… VIII-7

    Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9

    Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas ……………….……………….……………….…… VIII-60

    Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik Dan Daerah Proses ……………….………………. VIII-62

    Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……………….…………… IX - 8

    Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……………….…… X - 11

    Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……………….…… X - 13

    Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8

    Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri ……………….……………….……………….…… XI - 9

    Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman ……………….……………….……………….……… XI - 9

    Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……………….……………….…… XI - 10

    Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……………….……………….…… XI - 14

    Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash flow rate of return …… XI - 15

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……………….……………….………… IX - 9

    Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……………….……………….……… IX - 10

    Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……………….………………. IX - 11

    Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……………….………… X - 14

    Gambar XI.1 Grafik BEP ……………….……………….…………… XI - 17

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ……………….……………….………………. i

    KATA PENGANTAR ……………….……………….………………. ii

    INTISARI ……………….……………….……………….…………… iv

    DAFTAR TABEL ……………….……………….……………….…… vi

    DAFTAR GAMBAR ……………….……………….………………… vii

    DAFTAR ISI ……………….……………….……………….………… viii

    BAB I PENDAHULUAN ……………….……………….……… I – 1

    BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……………….…… II – 1

    BAB III NERACA MASSA ……………….……………….…… III – 1

    BAB IV NERACA PANAS ……………….……………….……… IV – 1

    BAB V SPESIFIKASI ALAT ……………….………………….. V – 1

    BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ……………………. VI – 1

    BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1

    BAB VIII UTILITAS ……………….……………….……………… VIII – 1

    BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……………….. IX – 1

    BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……………….………… X – 1

    BAB XI ANALISA EKONOMI ……………….……………….… XI – 1

    BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……………….. XII – 1

    DAFTAR PUSTAKA

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • I - 1 --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Penggunaan bahan-bahan phosphate sebagai pupuk telah dilakukan sejak

    sebelum Masehi. Diawali pada peradaban suku Kartego maupun suku Inka,

    dimana mereka menggunakan kotoran Guano sebagai bahan penyubur tanah yang

    tanpa disadari bahwa kotoran Guano mengandung unsur phosphate yang tinggi.

    Triple superphosphate (TSP) merupakan salah satu jenis pupuk phosphate

    yang mempunyai kandungan phosphate tinggi. Triple superphosphate dapat

    diproduksi dengan cara mereaksikan batuan phosphate (phosphate rock) dengan

    larutan asam organik seperti asam sulfat maupun asam phosphate.

    Perencanaan pabrik triple superphosphate ini memiliki tujuan utama yaitu

    untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang cenderung meningkat setiap

    tahunnya. Disamping itu mengingat produk triple superphosphate ini juga

    merupakan produk yang berorientasi pasar, maka perencanaan pabrik triple

    superphosphate ini juga dipakai sebagai produk komoditi ekspor sehingga mampu

    meningkatkan devisa negara.

    Industri triple super phosphate di Indonesia mempunyai perkembangan

    yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri pertanian

    terutama kebutuhan pupuk di Indonesia. Pendirian pabrik triple superphosphate di

    Indonesia mempunyai peluang investasi yang menjanjikan dan mempunyai

    profitabilitas yang tinggi.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- I -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    2

    I.2. Manfaat

    Kegunaan terbesar dari triple super phosphate adalah pada bidang industri

    pertanian, yaitu sebagai pupuk, dimana kandungan nitrogen pada triple

    superphosphate mempunyai fungsi utama sebagai penyubur tanah. Kegunaan lain

    dapat kita lihat pada industri kimia proses fermentasi, dimana kandungan

    phosphate dapat digunakan sebagai nutrien pada proses kulturisasi bakteri.

    (chemicalland21)

    I.3. Aspek Ekonomi

    Kebutuhan triple superphosphate di Indonesia, mengalami fluktuasi

    berdasarkan permintaan pasar. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :

    Tahun Kebutuhan Indonesia (ton/th) 2003 1.174.306 2004 1.176.809 2005 867.230 2006 986.430 2007 1.122.010

    Sumber : Departemen Perindustrian , 2007

    Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara kebutuhan produk

    dengan tahun produksi.

    y = 531,34x

    800.000

    850.000

    900.000

    950.000

    1.000.000

    1.050.000

    1.100.000

    1.150.000

    1.200.000

    2003 2004 2005 2006 2007

    Tahun

    Keb

    utuh

    an (t

    on/th

    )

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- I -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    3

    Dari grafik diatas, dengan metode regresi linier, maka didapat persamaan untuk

    mencari kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :

    Y = 531,34 X

    Keterangan : Y = kapasitas (ton/th)

    X = Tahun ke-n

    Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2012, sehingga untuk mencari

    kapasitas pada tahun 2012, maka X = 2012.

    Kapasitas pada tahun 2012 :

    Y = (531,34 x 2012)

    = 1.069.056 ton/th

    ª 1.000.000 ton/th

    Untuk rencana kapasitas produksi pabrik ini digunakan 5% dari kebutuhan

    nasional, maka kapasitas produksi terpasang sebesar = 50.000 ton/th

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- I -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    4

    I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk

    Bahan Baku :

    I.4.A. Phosphate Rock (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)

    Nama Lain : Phosphorite, Guano Phosphate

    Rumus Molekul : Ca3(PO4)2 (komponen utama)

    Rumus Bangun :

    Berat Molekul : 310

    Warna : putih

    Bau : tidak berbau

    Bentuk : powder 200 mesh

    Specific Gravity : 3,140

    Melting Point : 1670∞C

    Boiling Point : - ∞C

    Solubility, Water : 0,0025 kg/100 kg H2O

    Komposisi Phosphate Rock : (Mandiri Usaha Cofegent Co.) Komponen % Berat

    Ca3(PO4)2 75,33% Fe2O3 8,13% Al2O3 6,72% SiO2 2,94% MgO 3,80% TiO2 0,98% H2O 2,10%

    100,00%

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- I -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    5

    I.4.B. Phosphoric Acid (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)

    Nama Lain : Hydrogen Phosphate

    Rumus Molekul : H3PO4 (komponen utama)

    Rumus Bangun :

    Berat Molekul : 98

    Warna : tidak berwarna

    Bau : berbau asam (pedas)

    Bentuk : larutan 75%

    Specific Gravity : 1,834

    Melting Point : 42,35∞C

    Boiling Point : 213∞C

    Solubility, Water : 2340 kg/100 kg H2O

    Komposisi Asam Phosphate : (chemicalland21)

    Komponen % Berat H3PO4 75,00% H2O 25,00%

    100,00%

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- I -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    6

    Produk :

    I.4.C. Triple super phosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)

    Nama Lain : Calcium Phosphate Mono-Basic

    Rumus Molekul : CaH4(PO4)2.H2O (Utama)

    Rumus Bangun :

    Berat Molekul : 252

    Warna : putih

    Bau : tidak berbau

    Bentuk : granular

    Specific Gravity : 2,220

    Melting Point : 200∞C

    Boiling Point : 200∞C terdekomposisi

    Solubility, Water : -

    Kadar produk komersial: minimum 16% (Chemicalland21)

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • II - 1 --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    BAB II

    SELEKSI DAN URAIAN PROSES

    II.1. Macam Proses

    Pada dasarnya pembuatan triple superphosphate tidak jauh berbeda dengan

    pembuatan superphosphate, secara umum proses pembuatan triple superphosphate

    terdiri dari beberapa cara dan dapat digunakan tergantung dari pemilihan proses

    batch atau proses continuous, adapun macam prosesnya adalah :

    1. Triple Superphosphate Proses Batch

    A. Pan-Mixing

    B. Meyers

    C. TVA Sigma-Blade Mixing

    2. Triple Superphosphate Proses Continuous

    D. Broadfield

    E. Bridger (TVA Cone-Mixing)

    F. Kulhmann

    G. Dorr-Oliver Granular

    H. S.I.A.P.E.

    I. TVA Rotary Drum (Granulasi)

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    2

    Penjelasan proses :

    II.1.A. Pan-Mixing

    Pada proses pan-mixing ini, menurut Waggaman, ciri dari proses ini

    adalah dengan mencampur 51%-58% phosphoric acid pada suhu 60°C dengan

    phosphate rock ukuran 100 mesh. Perbandingan berat bahan baku adalah 94,6 lb

    phosphoric acid setiap 100 lb phosphate rock. Phosphoric acid dan phosphate rock

    diumpankan pada sebuah pan mixing tipe Steadman dengan kapasitas 2 ton

    selama 3 menit kemudian produk reaksi berupa padatan yang agak pekat

    diumpankan pada sebuah belt conveyor yang panjang dan diumpankan menuju ke

    curing pile. Pada curing pile, produk triple superphosphate didiamkan sampai

    dengan 3 minggu sampai kadar air pada produk mencapai 15%. Produk basah

    kemudian diumpankan pada rotary dryer untuk dikeringkan sehingga kadar air

    mencapai 2% sampai 5%. Produk kering kemudian diumpankan pada hammer

    mill untuk dihaluskan, kemudian disaring pada screen sampai ukuran 10 mesh.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    3

    II.1.B. Meyers

    Pada proses ini, digunakan phosphoric acid dengan kadar 25%-30%

    dipanaskan pada suhu 63°C untuk kemudian dicampur dengan phosphate rock

    berukuran 100 mesh dalam sebuah rotary kiln. Konversi reaksi berkisar antara

    94% sampai dengan 96% dengan suhu operasi pada kiln mencapai 360°C. Slurry

    superphosphate kemudian diumpankan pada storage pile dan didiamkan selama

    beberapa jam untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada slurry

    superphosphate.

    Superphosphate dari storage pile dengan kandungan air 18% kemudian

    dikeringkan pada dryer sehingga kadar air pada superphosphate tinggal 10 – 12 %

    dan kemudian dihaluskan dengan hammer mill serta disaring untuk siap

    dipasarkan.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    4

    II.1.C. TVA Sigma-Blade Mixing

    Pada proses ini, phosphoric acid dengan kadar 55%-56% diumpankan

    pada 80 – 150°C untuk kemudian dicampur dengan phosphate rock berukuran 100

    mesh dalam sebuah mixer berbentuk conical dengan dilengkapi pengaduk jenis

    sigma blade (TVA sigma blade). Konversi reaksi berkisar antara 94% sampai

    dengan 96%. Setelah beberapa jam, slurry superphosphate yang agak lengket dan

    basah, kemudian diumpankan pada storage pile dan didiamkan selama 12 minggu

    untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada slurry superphosphate.

    Superphosphate dari storage pile dengan kandungan air 15% kemudian

    dikeringkan pada dryer sehingga kadar air pada superphosphate tinggal 2 – 5 %

    dan kemudian dihaluskan dengan hammer mill serta disaring untuk siap

    dipasarkan.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    5

    II.1.D. Broadfield

    Proses broadfield merupakan proses untuk pembuatan normal

    superphosphate dan telah digunakan sejak tahun 1951 – 1952. Pada proses ini,

    phosphoric acid yang digunakan adalah electrothermal phosphoric acid. Waktu

    tinggal proses acidulasi adalah 2 menit pada sebuah pug mill. Kondisi phosphoric

    acid pada saat pengumpanan adalah 47-54% pada suhu 80-150oC dan kemudian

    turun menjadi 50% pada saat reaksi. Kadar phosphoric acid yang terlalu encer

    akan mempengaruhi kondisi produk dimana semakin encer kadar phosphoric acid

    maka semakin turun kondisi produk superphosphate. Dengan kondisi tersebut,

    maka dilakukan beberapa penelitian lebih lanjut, sehingga pug mill tidak

    digunakan lagi dan diganti dengan cone mixing.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    6

    II.1.E. Bridger (TVA Cone-Mixing)

    Pada pembuatan dengan proses Bridger, pada prinsipnya adalah sama

    dengan terdahulu, perbedaannya terletak pada reaktor berbentuk cone mixer yang

    direkomendasikan oleh Tennessee Valley Authority (TVA) dan digunakan secara

    kontinyu. Cone reactor dirancang dengan satu lubang pemasukkan phosphate rock

    yang besar dan terletak ditengah-tengah reaktor, sedangkan pada dinding reaktor

    terdapat 4 buah lubang pemasukkan phosphoric acid.

    Produk dari reaktor kemudian diumpankan pada belt conveyor yang

    dilengkapi dengan pisau-pisau untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan produk

    dan pada bagian akhir conveyor, dilengkapi dengan disintegrator untuk

    mempermudah pengeluaran. Kadar phosphoric acid pada proses ini adalah 54-

    56% dengan suhu operasi 80-100oC.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    7

    II.1.F. Kulhmann

    Proses Kulhmann merupakan proses kontinyu dan telah dikembangkan di

    Prancis untuk memproduksi normal superphosphate dan kemudian dikembangkan

    untuk produksi triple superphosphate. Perbedaan utama dari proses Kulhmann

    dengan proses lainnya adalah terletak pada tipe mixer yang digunakan dan

    penggunaan sebuah rotary dryer untuk proses pengeringan.

    Mixer yang digunakan pada proses Kulhmann ini adalah mixer khusus,

    dengan perancangan tangki yang kecil serta pengaduk dengan kekuatan besar.

    Proses pengadukan yang cepat dapat mencegah phosphoric acid menguap ke

    udara bebas, sehingga efisiensi reaksi dapat terjaga. Produk dari mixer kemudian

    diumpankan pada belt conveyor yang dilengkapi dengan disintegrator dan

    dikeringkan langsung pada rotary dryer. Produk dari rotary dryer kemudian

    disimpan pada tangki penampung. Belt conveyor pada proses ini dibuat lebih

    panjang, yaitu sekitar 75 feet (± 23 meter) dengan waktu melewati belt adalah 4 –

    5 menit. Kadar phosphoric acid yang digunakan antara 45–50 %, dan kadar air

    pada produk sekitar 5% dengan suhu 60oC.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    8

    II.1.G. Dorr-Oliver Granular

    Pada proses ini, phosphate rock dan phosphoric acid diumpankan pada 2

    buah atau lebih reaktor yang disusun secara seri. Setiap reaktor dilengkapi dengan

    pengaduk dengan kekuatan 20 hp. Produk dari reaktor kemudian diumpankan

    pada sebuah blunger , yaitu sebuah mixer yang dilengkapi dengan 2 buah

    pengaduk jenis twin-shaft blade seperti pada pug mill. Pada blunger terjadi

    pencampuran antara produk reaksi dengan produk halus yang merupakan recyle

    dari screen pada proses terakhir.

    Produk dari blunger kemudian diumpankan pada rotary dryer untuk proses

    pengeringan, dan kemudian dihaluskan pada pulverizer dimana produk kasar

    diambil sebagai produk akhir sedangkan produk halus diumpankan kembali pada

    blunger untuk dicampur dengan produk hasil reaksi. Kadar phosphoric acid pada

    proses ini adalah 38-39% dengan suhu operasi 80-100oC.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    9

    II.1.H. S.I.A.P.E.

    Proses ini merupakan kerjasama dari S.I.A.P.E. yang merupakan singkatan

    dari Societe Industrielle d’Acide Phosphorique et d’Engrais dari Prancis yang

    disponsori oleh Chemiebau yang berasal dari Jerman. Proses ini merupakan

    pengembangan dari proses Dorr-Oliver dengan perbedaan utama adalah sistem

    reaktor yang digunakan.

    Pertama-tama phosphate rock dan phosphoric acid diumpankan pada

    tangki pre-mixer sampai dengan overflow. Campuran overflow tersebut kemudian

    diumpankan pada tangki yang lebih besar dan dilengkapi pengaduk jenis paddle.

    Produk reaksi dari reaktor kedua kemudian dipompa menuju ke lubang spray yang

    berfungsi sebagai pengumpan pada rotary dryer.

    Pada rotary dryer, terjadi proses pengeringan dan proses granulasi dengan

    waktu tinggal sekitar 20 menit. Produk kemudian dihaluskan dan disaring, dimana

    produk yang kasar diambil sebagai produk akhir, sedangkan produk halus

    dikembalikan pada dryer-granulator untuk diproses lebih lanjut. Pada beberapa

    penelitian, proses ini dapat dimodifikasi dengan penambahan curing pile setelah

    reaktor. Kadar phosphoric acid pada proses ini adalah 27-30% dengan suhu

    operasi 80-100oC.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    10

    II.1.I. TVA Rotary Drum (Granulasi)

    Pada proses ini, Tennessee Valley Authority (TVA) telah mengembangkan

    sebuah rotary-drum mixer untuk mereaksikan phosphate rock dengan phosphoric

    acid membentuk superphosphate. Phosphate rock yang digunakan untuk proses ini

    adalah phosphate rock yang halus, sedangkan phosphoric acid dapat

    menggunakan jenis umum maupun jenis electro thermal. Proses rotary-drum

    mixer ini menggunakan lubang spray untuk pemasukkan campuran. Pada rotary

    drum mixer penambahan phosphoric acid terletak pada bagian bawah drum ,

    dimana phosphoric acid (54%) dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 90°C –

    130°C dengan heater. Produk kemudian diumpankan pada granulator dengan suhu

    80°C - 90°C dan kemudian didinginkan pada rotary cooler sampai dengan suhu

    kamar. Produk yang sudah dingin kemudian dihaluskan dan disaring. Produk yang

    kasar diambil sebagian sebagai produk akhir dan sebagian lagi dihaluskan pada

    cage mill sebagai produk samping.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    11

    II.2. Seleksi Proses

    Dari uraian diatas, maka dapat ditabelkan perbedaan dari macam proses

    yang telah diuraikan , adapun tabel perbedaan proses sebagai berikut :

    Tabel II.1. Tabel Seleksi Proses

    JENIS PROSES

    P A R A M E T E R Alat

    Utama Waktu tinggal

    Asam (P2O5)

    Suhu Operasi

    Alat Khusus

    Instalasi & Intrumen

    Pan - Mixing Pan-Mixer 3 minggu 51-58% 60oC Curing Pile Sederhana Meyers Mixer 2-3 jam 25-30% 63oC Rotary Kiln Rumit

    TVA Sigma-Blade

    TVA Sigma-Blade

    12 minggu 55-56% 80-150

    oC Curing Pile Sederhana

    Broadfield Pug Mill kontinyu 47-54% 80-150oC Dryer Rumit

    Bridger Cone Reactor kontinyu 54-56% 80-100oC Dryer Sederhana

    Kulhmann Kulhmann Mixer kontinyu 45-50% 60oC Dryer Sederhana

    Dorr-Oliver Mixer Series kontinyu 38-39% 80-100oC Blunger Sederhana

    Chemiebau S.I.A.P.E.

    Mixer Series kontinyu 27-30% 80-100

    oC Dryer-Granulator Sederhana

    TVA Rotary drum

    Rotary Drum Kontinyu 54% 90-130

    oC Reaktor Drum Sederhana

    Berdasarkan tabel diatas, maka dipilih pembuatan triple superphosphate dengan

    proses granulasi , dengan beberapa pertimbangan :

    a. Sistem proses continuous (waktu ekonomis)

    b. Suhu reaksi relatif rendah (utilitas ekonomis)

    c. Peralatan dan Instrumentasi ekonomis (investasi ekonomis)

    d. Penambahan granulator mempercepat proses pengeringan

    dan pembentukan garnular dalam satu tempat.

    e. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    12

    II.3. Uraian Proses

    Flowsheet Pengembangan :

    Pada pra rencana pabrik triple superphosphate dengan proses granulasi ini,

    direncanakan dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian :

    1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100

    2. Unit Proses Kode Unit : 200

    3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300

    Adapun uraian proses pembuatan triple superphosphate adalah sebagai berikut :

    Pertama-tama, bahan baku phosphate rock asal Tuban dengan ukuran 40

    mesh dari supplier utama Mandiri Usaha Cofegent Co. ditampung pada stock pile

    silo phosphate rock F-110 dan diumpankan ke silo F-113 dengan belt conveyor J-

    111 dan bucket elevator J-112. Demikian juga bahan baku phosphoric acid dengan

    kadar 75% dari supplier PT. Petrokimia Gresik ditampung pada tangki F-120

    untuk kemudian dipanaskan pada heater E-122 sampai dengan suhu 80°C

    (TVA=Tennesse Valley Authorized : Tabel-1).

    F - 110

    J - 111

    Phosphate Rock

    C W

    S

    C W R

    W T P

    S C

    L - 121

    LI F - 120 FC

    WC

    F-113

    PhosphoricAcid

    J - 112

    2301

    1301

    801

    E-122

    TC

    M - 114

    X - 220

    H-221

    E - 230

    J - 231

    H-241

    H-240

    J - 243

    71001

    81001

    91001

    61001

    10321

    11321

    12321

    13321

    14321

    J - 242

    C - 250

    Udara

    G-222

    E-223

    120

    TC

    FC

    WC

    F-310

    TripleSuprphosphate

    TC

    R - 210

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    13

    Phosphate rock dari F-110 dan phosphoric acid dari F-120 kemudian

    dicampur pada ribbon mixer M-114 untuk kemudian direaksikan dalam drum

    reaktor R-210. Kondisi reaktor dipertahankan pada suhu 90°C dengan steam dari

    utilitas. (TVA : Tabel-1)

    Reaksi yang terjadi : (Phosphate Manual : 108)

    Reaksi Utama :

    Reaksi-1. Ca3(PO4)2(S) + 4 H3PO4(L) + 3 H2O(L) → 3 CaH4(PO4)2.H2O(S)

    Reaksi-2. Ca3(PO4)2(S) + H3PO4(L) + 6 H2O(L) → 3 CaHPO4.2H2O(S)

    Konversi Ca3(PO4)2 = 96% (TVA : 197)

    Reaksi Samping :

    Reaksi-3. Fe2O3(S) + 2 H3PO4(L) → 2 FePO4.H2O(S) + H2O(L)

    Reaksi-4. Al2O3(S) + 2 H3PO4(L) → 2 AlPO4.H2O(S) + H2O(L)

    Reaksi-5. 2 MgO(S) + 2 H3PO4(L) → Mg2P2O7.3H2O(S)

    Produk reaksi berupa slurry triple superphosphate (TSP) kemudian diumpankan

    ke granulator X-220 untuk proses granulasi dengan pengeringan menggunakan

    udara panas secara berlawanan arah. Proses pengeringan dan granulasi pada suhu

    100°C dengan bantuan udara panas secara counter-current (berlawanan arah).

    Udara panas dihembuskan oleh blower G-222 dan dipanaskan pada heater E-223

    dengan proses pengeringan yang seragam (uniform drying), sehingga kadar air

    dalam produk mencapai 2% - 3% (TVA : 205).

    Udara panas dan padatan terikut kemudian dipisahkan pada cyclone H-

    221, dimana udara panas dibuang ke pengolahan limbah gas, sedangkan padatan

    terikut diumpankan secara bersamaan dengan produk granulator menuju ke

    cooling conveyor E-230 untuk proses pendinginan sampai suhu kamar (32°C).

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

  • Seleksi & Uraian Proses -------------------------------------------------- II -

    --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate

    14

    Produk TSP kemudian diumpankan pada proses penyaringan dengan

    bucket elevator J-231. Proses penyaringan (screening) dilakukan menggunakan

    sistem double deck screen (screen ganda) dengan screen 6 mesh H-240 dan screen

    14 mesh H-241. Ukuran produk TSP komersial adalah –6 mesh sampai + 14 mesh

    (lolos screen 6 mesh, tertahan pada screen 14 mesh). Pertama-tama produk TSP

    diumpankan pada screen 6 mesh H-240 untuk proses penyaringan ukuran 6 mesh,

    dimana ukuran yang tidak lolos diumpankan ke hammer mill C-250 untuk

    dihaluskan sampai 20 mesh, sedangkan ukuran yang lolos diumpankan ke screen

    14 mesh H-241. Pada screen 14 mesh, ukuran yang lolos secara bersamaan

    diumpankan dengan produk hammer mill menuju ke ribbon mixer M-114 dengan

    belt conveyor J-243, sedangkan ukuran yang tidak lolos diumpankan dengan belt

    conveyor J-242 menuju ke silo TSP sebagai produk akhir.

    Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

    COVERPRA RENCANA PABRIKERVAN SOESANTO053101 0061JURUSAN TEKNIK KIMIA

    C LEMBAR PENGESAHANLEMBAR PENGESAHANERVAN SOESANTO053101 0061

    Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisanDosen Pembimbing,

    C KATA PENGANTARKATA PENGANTARSurabaya , Februari 2011INTISARIBentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas

    Analisa Ekonomi :DAFTAR TABELTabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik …………………………... VII - 5Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan UtilitasTabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang PabrikTabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……………….……………….…… XI - 10Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……………….……………….…… XI - 14Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash flow rate of return …… XI - 15DAFTAR GAMBAR

    Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……………….……………….………… IX - 9Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……………….……………….……… IX - 10Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……………….………………. IX - 11Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……………….………… X - 14Gambar XI.1 Grafik BEP ……………….……………….…………… XI - 17DAFTAR ISI

    BAB V SPESIFIKASI ALAT ……………….………………….. V – 1BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……………….. XII – 1DAFTAR PUSTAKA

    BAB 01 2009I.4.A. Phosphate Rock (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)I.4.B. Phosphoric Acid (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)I.4.C. Triple super phosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)

    BAB 02 2009II.1. Macam ProsesI. TVA Rotary Drum (Granulasi)Penjelasan proses :II.2. Seleksi ProsesII.3. Uraian Proses

    JENIS PROSES

    BAB 03Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahun

    BAB 04Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahun

    BAB 05Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahunFungsi : Menampung phosphate rock dari supplierKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)- Suhu = 30(C (suhu kamar)- Waktu penyimpanan = 7 hariLebar = 7,4 m

    Bahan konstuksi : BetonFungsi : Menampung phosphate rock dari stock pileDasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric

    - Suhu = 30(C (suhu kamar)- Waktu penyimpanan = 1 hariVolume : 10185 cuft = 289 M3Tinggi : 23 ft

    Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahanKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)- Suhu = 120(C (berdasarkan suhu dryer)Type : Van Tongeren CycloneTebal Tutup bawah : 3/16 in

    Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahanKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)- Suhu = 120(C (berdasarkan suhu dryer)Fungsi : Mendinginkan bahan solid sampai dengan 32(C

    Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutupFungsi : Mendinginkan bahan solid sampai dengan 32(CFungsi : Menampung produk triple superphosphate

    BAB 06Dp = berat partikel ; (mS = slope drum ; 8 cm/m (Perry 6ed, hal.20-33)N = speed ; 6 rpm (Perry 6ed, hal.20-33)Perbandingan tinggi bahan dan diameter drum , H/D = 0,16 ( Perry 5ed , tabel 6-52 , hal. 6-87 )Berat lain diasumsikan 15 %, maka berat total = 1,15 x 26191 ( 31000 lb

    Type : Rotary Drum

    Bab 07INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJAVII.1. InstrumentasiTabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik

    VII.2. Keselamatan KerjaVII.2.1. Bahaya Kebakaran

    Pos Keamanan

    Bab 08VIII.1. Unit Penyediaan SteamKapasitas boiler :Q = ((((( (Severn, W.H : 171)

    Penentuan boiler horse power :hp = (((((( (Severn, W.H : 140)hp = (((((((((((( = 75 hp

    Total heating surface = 75 x 10 = 750 ft2Air yang dibutuhkan diambil 20 % berlebih dari jumlah steam yang dibutuhkan untuk faktor keamanan.Kapasitas boiler : 2479 KiloBtu/jamBahan bakar : Petroleum Oil 33(API (Diesel Oil)Jumlah : 1 buahVIII.2. Unit Penyediaan AirVIII.2.1. Air SanitasiVIII.2.2. Air Umpan Boiler

    Proses Pengolahan Air Sungai :VIII.3.1. Spesifikasi Peralatan Pengolahan AirFungsi : Menampung air sungai sebelum diproses menjadi air bersih.Panjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m

    Jumlah : 1 buahSpesifikasi :

    Fungsi : Menampung air jernih dari bak flokulator.Panjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m

    Jumlah : 1 buah4. Bak Air Jernih (A – 240)Fungsi : Menampung air dari bak pengendapPanjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m

    Jumlah : 1 buahFungsi : Menyaring air dari bak penampung air jernih.Lapisan Gravel = 0,3 mBentuk : bejana tegakBahan konstuksi : Carbon Steel SA – 283 Grade PJumlah : 2 buah (1 buah standby running)Fungsi : Menampung air dari sand filterPanjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m

    Jumlah : 1 buahFungsi : Menampung air dari bak air bersih untuk keperluan sanitasidan tempat menambahkan desinfektan (chlorine).Ditentukan : Waktu tinggal : 24 jamPanjang = lebar = 2 x 2,3 = 4,6 mKapasitas : 50 m3.

    Bentuk : Persegi panjangUkuran : Panjang = 4,6 mBahan konstuksi : BetonDipilih bahan pelunak :Dipilih bahan pelunak : AminoPolyStyrene (APS) jenis HomogeneousFungsi : Menampung air lunak dari kation-anion exchanger.Ditentukan : Waktu tinggal : 1 jamBentuk : empat persegi panjangJumlah : 1 buahFungsi : Menampung air pendingin dari cooling towerDitentukan : Waktu tinggal : 1 jamBentuk : empat persegi panjangJumlah : 1 buahVIII.3.2. Perhitungan Pompa-pompaTaksiran panjang pipa lurus = 58,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 40,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 73,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 73,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 75,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 85,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 85,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 65,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 50,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 85,0 ft

    VIII.4.Unit Pembangkit Tenaga ListrikTabel VIII. 4.1 Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan utilitas1 hp = 745,6 Watt = 0,7456 kWJadi kebutuhan listrik untuk alatproses dan utilitas : 0,7456 x 353,5 = 264 kWh

    Tabel VIII.4.2. Kebutuhan listrik Ruang Pabrik dan Daerah Pabrik.Kebutuhan listrik untuk AC kantor = 15 kWhDirencanakan digunakan : Generator Portable Set (penempatannya mudah)Efisiensi generator set : 80%Kebutuhan bahan bakar untuk generator per jam = 72 lb/jam = 33 kg/jamKapasitas : 375 kVAKebutuhan bahan bakar untuk Generator Set = 72 lb/jamKebutuhan bahan bakar untuk Boiler = 142 lb/jamBahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade CJumlah : 1 buah

    JALAN ASPAL

    bab 09LOKASI DAN TATA LETAK PABRIKIX.1. Lokasi PabrikIX.1.1. Faktor UtamaIX.1.2. Faktor KhususIX.2. Tata letak pabrikIX.2.1. Daerah prosesIX.2.3. Daerah pemeliharaan pabrik dan bangunanIX.2.4. Daerah utilitasIX.2.5. Daerah AdministrasiIX.2.6. Daerah PerluasanIX.2.7. Plant ServiceIX.2.8. Jalan RayaTabel IX.1. Pembagian Luas PabrikLuas Bangunan PabrikGambar IX.1. Lay Out PabrikGambar IX.2. Peta Lokasi PabrikGambar IX.3. Lay Out Peralatan Pabrik

    bab 10BAB XORGANISASI PERUSAHAAN

    X.2. Bentuk PerusahaanX.3. Struktur OrganisasiX.3.1. Struktur Organisasi : GARIS DAN STAFPEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB6. STAF AHLI7. KEPALA BAGIANX.3.2. Pembagian Jam KerjaTabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan ProsesX.3.3. Kesejahteraan Sosial KaryawanX.3.4. Status Karyawan Dan Sistem UpahDokter : 20% gaji Direktur UtamaGambar X.1. Struktur Organisasi Perusahaan

    BAB 11BAB XIANALISA EKONOMIXI.1. Harga PeralatanXI.3. Analisa ekonomiTabel XI.2. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiriModal sendiri = Rp. 16.128.172.000Tabel XI.3. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjamanModal pinjaman = Rp. 8.684.400.000Masa produksi selama 10 tahun [ tahun ke 1 s/d 10 ]Hasil penjualan produk + PengemasanUntuk laba diatas 200 juta : 35% x Laba kotor

    XI.4.1. Laju Investasi , Return On Investment ( R O I )Tabel XI.5. Payout Periode

    Total Biaya Pengeluaran UmumVC

    Biaya Produksi Total (BPT) =Tahun Produksi

    bab 12XII.1. PembahasanPasarLokasiTeknisAnalisa Ekonomi :

    XII.2. Kesimpulan

    DAFTAR PUSTAKA LENGKAPJohnstone, S.I. ,1961, “Minerals for The Chemical & Allied Industries”, 2 ed ,John Wiley & Son , New York.