441
PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) Asuhan Neonatal Esensial PROTOKOL ASUHAN NEONATAL

PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

i

PAKET PELATIHAN

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATALEMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

Asuhan Neonatal Esensial

PROTOKOL ASUHAN NEONATAL

Page 2: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

This publication was developed by the National Clinic Training Network (JNPK-KR), the Indonesian Pediatric Society (IDAI), and the Indonesia Society of Obstetricians and Gynecologists (POGI). Funding and technical support for the development and printing of this material was provided by the United States Agency for International Development (USAID) through its Health Services Program, Cooperative Agreement No. 497-A-00-05-00031-00.

This publication is made possible in part by the generous support of the American people through USAID. The contents are the re-sponsibility of the Republic of Indonesia Ministry of Health and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.

PAKET PELATIHANPELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATALEMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

Asuhan Neonatal Esensial

Diterbitkan atas kerjasama Jaringan Nasional Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI)

dengan dukungan dari USAID Indonesia - Health Services Program

2008

Page 3: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

PROTOKOL ASUHAN NEONATAL

PAKET PELATIHAN

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATALEMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

Asuhan Neonatal Esensial

Page 4: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

ii

Page 5: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

iii

Sekapur Sirih

Buku Asuhan Neonatal Esensial ini merupakan bagian dari rangkaian paket pembelajaran dan pelatihan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) dan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) yang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan dan ditujukan untuk para profesional di bidang pelayanan kesehatan di Indonesia baik di sektor pemerintah maupun swasta.

Buku ini merupakan bagian dari suatu paket yang terdiri dari Buku Acuan, panduan dan bahan lain terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan peran para profesional dibidang pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada para ibu, bayi baru lahir dan anak di Indonesia. Rangkaian paket lengkap ini mencakup buku tentang Pemberdayaan Asuhan Kebidanan Esensial dan Asuhan Neonatal Esensial, Pengembangan Masyarakat, Perencanaan dan Manajemen.

Sebagai pelaku utama dibidang kesehatan di Indonesia, sangatlah penting bagi kita untuk memastikan bahwa ibu, bayi baru lahir dan anak generasi sekarang dan yang di masa datang memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Informasi yang tercakup dalam rangkaian publikasi ini harus disebarkan ke semua tenaga dan profesional kesehatan terkait sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari publikasi ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih layak diberikan kepada semua pihak yang telah bekerja keras membuat rangkaian publikasi ini, baik staf Departemen Kesehatan maupun Organisasi Profesi (POGI,IDAI,IBI & PPNI) dan HSP yang telah memberikan bantuan teknis dalam pengembangan penyusunan uji-coba dan penyelesaian Buku Acuan Neonatal Esensial.

DR. Dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K)Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Page 6: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

iv

Page 7: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

v

Ucapan Terima Kasih

Sebagai tanggapan terhadap perhatian Menteri Kesehatan Indonesia, DR. Dr. Siti Fadilah Supari Sp. JP (K), untuk meningkatan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, Departemen Kesehatan melalui Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar dan Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik, berupaya untuk mewujudkan hal tersebut melalui program Making Pregnancy Safer (MPS). Program ini bertujuan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru lahir dan anak di seluruh Indonesia.

Rangkaian dokumen dan publikasi ini diharapkan dapat menjadi panduan yang diperlukan oleh dokter dan paramedik, perencana, manajer dan lembaga swadaya masyarakat untuk meningkatkan penyediaan pelayanan esensial dan menyelamatkan nyawa ibu, bayi baru lahir, dan anak. Hal ini mencakup mencakup tiga area: yaitu Perencanaan dan Manajemen, intervensi klinis dan asuhan medik dan kebidanan serta pemberdayaanmasyarakat.

Kami sangat menghargai semua pihak yang telah menunjukkan dedikasi kontribusinya untuk mengembangkan publikasi ini yaitu, Dr. Sri Hermiyanti (Direktur Bina Kesehatan Ibu), Dr. Rachmi Untoro (Direktur Bina Kesehatan Anak) Dr. Ratna Dewi Umar (Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar), Dr. Ratna R. S. Subandoro (Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik), Dr. Sukman T. Putra (Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)) dan Prof. Dr. Gulardi H. Wiknjosastro (Koordinator Nasional, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik (JNPK)). Melalui penerapan prinsip, pendekatan dan tindakan yang dicantumkan dalam strategi nasional dan pedoman pelaksanaan strategi program Making Pregnancy Safer (MPS) di Tingkat Kota/Kabupaten yang dipadukan dalam seri publikasi ini, akses ketersediaan pelayanan berkualitas dan berdasarkan pada bukti ilmiah, dapat dengan mudah diperoleh bagi ibu, bayi baru lahir dan anak yang paling memerlukannya.

Rangkaian dokumen dan publikasi ini dikembangkan dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik di bawah payung Program Making Pregnancy Safer (MPS), bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obsterik dan Ginekolog Indonesia (POGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Jaringan Nasional Pelatihan Klinik (JNPK) dan United States Agency for International Development (USAID) dan lembaga bantuan teknisnya, John Snow, Inc.

Kami mengharapkan bahwa rangkaian dokumen ini memberikan sumbangsih yang bermakna dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi baru lahir dan anak di Indonesia.

Dr. Sri Astuti S. Soeparmanto, Msc, PH Dr. Farid Wajdi Husain, SpBDirektur Jenderal Bina Kesehatan Direktur Jenderal Bina Masyarakat Pelayanan Medik

Page 8: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

vi

Page 9: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

vii

Pengantar

Protokol ini telah disetujui oleh Menteri Kesehatan sebagai protokol resmi Departemen Kesehatan yang akan digunakan secara nasional dalam bidang pelayanan dan pelatihan tenaga kesehatan. Protokol ini telah dikembangkan dan diperbaharui oleh konsultan Teknis Departemen Kesehatan, guru besar universitas, master trainer, dan penyelia klinik program Making Pregnancy Safer (MPS). Protokol ini didasarkan pada prinsip metodologi Pembelajaran Berdasarkan Kompetensi (PBK) serta ilmu kedokteran berdasarkan bukti dan manfaat yang relevan dengan pemberian pelayanan kesehatan di Indonesia.

Tujuan protokol ini adalah untuk membantu para praktisi di unit asuhan neonatus untuk menerapkan standart praktik klinis agar sesuai dengan panduan yang berlaku.

Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan sebagai tindak lanjut hasil kajian Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 dan kebutuhan untuk mengikuti berbagai langkah Health Services Program Pathway to Care and Survival serta strategi program Making Pregnancy Safer (MPS) dari Departemen Kesehatan. Isi protokol ini merujuk pada suatu analisis tugas dan Continuous Quality Improvement System (CQIS) yang merupakan intervensi lengkap untuk mendukung pelaksanaan tugas, penerapan kompetensi, pengetahuan, perilaku dan menerapkan standar pelayanan. Dengan demikian, analisis tugas dan CQIS ini akan menjadi perangkat utama untuk memadukan kebutuhan kesehatan dalam konteks dukungan manajemen dan sistem jaminan mutu Departemen Kesehatan. Analisis tugas merupakan uraian kompetensi dan tanggung jawab yang akurat dari pelaksanaan tugas Departemen Kesehatan (lihat Lampiran 2), tugas pokok dan fungsi petugas pelayanan kesehatan dan kebijakan Departemen Kesehatan dalam pemenuhan persyaratan sertifikasi.

Setiap bab dari protokol ini memiliki satu atau lebih modul pelatihan berbasis kompetensi. Setiap modul merupakan paket pelatihan dan bahan pembelajaran tersendiri yang terdiri dari serangkaian rencana sesi dan bahan rujukan pendukung. Pelatih dan penyelia klinik telah sepakat bahwa modul ini adalah perangkat berharga dalam memfasilitasi pengembangan kompetensi dasar dan praktek untuk penguasaan keahlian yang dilakukan setelah sesi di kelas, selama pelatihan magang dan penyeliaan fasilitatif. Sebagai bagian dari Continuous Quality Improvement System (CQIS), protokol ini merupakan dasar untuk hal-hal yang tercantum dalam Indikator Pemantauan Kinerja Klinik (Penilaian Paralel) yang digunakan untuk menilai kinerja petugas pelayanan kesehatan yang dapat menghasilkan Peningkatan Kemampuan Klinik Mandiri secara individual. Protokol merupakan dasar untuk membuat indikator-indikator yang digunakan untuk audit rekam medik (Penilaian Retrospektif) dan Rencana Peningkatan Kinerja Departemen/Fasilitas. Hasil uji-coba memperlihatkan bahwa protokol (yang kemudian disetujui oleh Departemen Kesehatan) ini bahwa pelayanan kesehatan esensial, ternyata dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat melalui promosi dan asuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir.

Protokol dan indikator pemantauan kinerja klinis merupakan komponen penting dari CQIS. Rangkuman lengkap mengenai bagaimana CQIS digunakan dapat dilihat pada lampiran protokol ini.

Page 10: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

viii

Topik yang tercakup dalam protokol ini dapat diterapkan pada berbagai aspek asuhan yang diterapkan di unit neonatologi rumah sakit propinsi/kota/kabupaten. Telah diajukan pendapat bahwa praktisi di Rumah Sakit Kecamatan atau Puskesmas perlu mengkaji bahan yang dapat diterapkan di unit asuhan neonatus puskesmas untuk membuat penilaian yang baik mengenai kapan, dan bagaimana, merujuk neonatus ke rumah sakit kota/kabupaten. Panduan rujukan tercantum dalam Protokol Neonatal untuk Bidan dan Tim Kesehatan di Puskesmas. Protokol ini juga dimaksudkan untuk membantu dokter anak dan sub spesialis neonatologi yang memberikan pelayanan di ruang bersalin dalam suatu lingkungan asuhan kebidanan risiko tinggi. Selain itu, semua tenaga kesehatan yang menangani neonatus yang sakit harus melengkapi dan memperbaharui pelatihan dalam teknik resusitasi neonatus dengan tidak memandang tingkat asuhan yang ditawarkan di rumah sakit tersebut.

Page 11: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

ix

Daftar Isi

Sekapur Sirih iiiUcapan Terima Kasih vPengantar viiDaftar Isi ixDaftar Tabel xviiDaftar Bagan xixTabel Penilaian Paralel xx

Pendahuluan: Pelayanan Perinatal dan Sumber Daya untuk Perinatal 1 Regionalisasi 3 Tingkatan Fasilitas Perinatal 3 Pusat Perinatal Regional 3 Prinsip Kunci Pelayanan Regional 3 Berbagai Faktor Penghambat Keberhasilan Pelayanan Perinatal Regional 4 Pelayanan Transportasi untuk Ibu dan Neonatus/Bayi Baru Lahir 5

Bab 1: Dampak Penyakit Ibu pada Neonatus 7 Pendahuluan 9 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Ibu Selama Kehamilan 9 Peranan Asuhan Pranatal 9 1. Identifikasi Dini Kehamilan 10 2. Identifikasi Penyakit yang Diperberat oleh Kehamilan 12 3. Memperkirakan Partus Macet 13 4. Memperkirakan Kasus yang Berisiko Perdarahan Ante dan Post-Partum 13 5. Memantau Fungsi Plasenta, Pertumbuhan, dan Kesehatan Janin 13 6. Memperkirakan Terjadinya Persalinan Kurang Bulan dan Berbagai Risiko yang Mungkin Terjadi 13 7. Pertimbangan Khusus Lainnya 14 Pentingnya Kerjasama Antara Tim Obstetri dan Neonatal bagi Kesehatan Ibu dan Neonatus 14

Bab 2: Komunikasi Interpersonal dan Konseling 15 Masalah di Indonesia 17 Beberapa Unsur Kualitas Pelayanan 17 Memahami Kebutuhan Klien 17 Berbagai Unsur dalam Anamnesis Pasien 17 Komunikasi Interpersonal 17 Keterampilan Anamnesis 18 Berbagi Informasi dengan Klien 19 Keterampilan Memberikan Informasi 19

Page 12: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

x

Konseling 19 Pendidikan Kesehatan 19 Hubungan Dokter-Pasien 19 Komunikasi Antara Dokter dan Pasien 20

Bab 3: Kriteria Rawat Inap dan Keluar dari Rumah Sakit untuk Neonatus 21 Pendahuluan 23 Perintah Rawat Inap 23 Ijin untuk Pulang 24

Bab 4: Transportasi Neonatus 25 Pendahuluan 27 Jenis Transportasi Neonatus 27 Indikasi Transportasi Neonatus 27 Pengaturan Transportasi 27 Persiapan 28 Kegiatan Tim Transportasi di Rumah Sakit yang Merujuk 29

Bab 5: Resusitasi Neonatus 31 Definisi 33 Pemberitahuan 33 Langkah untuk Keberhasilan Resusitasi 33 Sebelum Persalinan Dimulai 33 Sebelum Bayi Lahir 33 Setelah Persalinan 34 Langkah Awal Ventilasi Tekanan Positif Kompresi Dada 34 Pemberian Obat 35 Sindrom Aspirasi Mekonium 35 Perawatan Lanjutan 35 Peralatan dan Bahan-Bahan Resusitasi Neonatus 36 Penilaian Paralel: Resusitasi Neonatus 40 Penilaian Retrospektif: Asfiksia 41

Bab 6: Penilaian Fisik6.1. Penilaian Fisik 45 Pendahuluan 47 Tanda Vital 47 Ukuran Pertumbuhan 48 Penilaian Sistem 49 Penilaian Usia Kehamilan 51 Penilaian Paralel: Penilaian Fisik 526.2. Penilaian Usia Kehamilan 55 Pendahuluan 55 Teknik Menilai Usia Kehamilan 58 Melakukan Penilaian Usia Kehamilan 58

Daftar Isi

Page 13: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xi

Bab 7: Neonatus Kurang Bulan7.1. Bayi Berat Lahir Rendah 63 Neonatus Kurang Bulan 65 Berbagai Masalah Bayi Kurang Bulan 66 Pemeriksaan 67 Tatalaksana Neonatus Kurang Bulan 68 Penilaian Paralel: Penilaian Neonatus Kurang Bulan 697.2 Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) 74 Patologi 74 Faktor Janin 74 Faktor Maternal 74 Pola PJT 74 Berbagai Masalah pada Neonatus 75 Tatalaksana PJT 76 Penilaian Paralel: Pertumbuhan Janin Terhambat 777.3. Asuhan Metode Kangguru 80 Pendahuluan 80 Memantau Kondisi Bayi 81

Bab 8: Pedoman Stabilisasi Neonatus 85 Pendahuluan 87 Prosedur Stabilisasi 87

Bab 9: Termoregulasi Neonatus 89 Pendahuluan 91 Mekanisme Termoregulasi 91 Patofisiologi Termoregulasi 92 Tatalaksana 93 Pengukuran Suhu 94 Penilaian Paralel: Hipotermia 96 Penilaian Paralel: Hipertermia 98

Bab 10: Pengendalian Infeksi di Unit Perawatan Neonatus 101 Pendahuluan 103 Menerapkan Pengendalian Infeksi 103 Kebijakan 106 Penilaian Paralel: Pengendalian Infeksi 107

Bab 11: Pemberian ASI di Fasilitas Kesehatan 111 Definisi ASI 113 Fisiologi Menyusui 114 Masalah dalam Menyusui 116 Teknik Memerah dan Menyimpan ASI 117 Pedoman Penyimpanan ASI untuk Bayi di Rumah Sakit 119

Bab 12: Asuhan Kontak Kulit Dengan Kulit 123 Definisi 125

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Page 14: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xii

Neonatus yang Memerlukan Kontak Kulit dengan Kulit 125 Pedoman Tatalaksana Awal 126

Bab 13: Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi 127 Definisi 129 Patofisiologi Neonatus Sakit atau Berisiko 129 Rencana Asuhan 129 Kontraindikasi Pemberian ASI Sangat Dini 129 Persyaratan Nutrisi 130 Jenis Pemberian Asupan 130 Alur Pemberian Asupan 131 Metode Pemberian Asupan 132 Jenis Susu 132 Penilaian Paralel: Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi 137 Bab 14: Tatalaksana Cairan dan Elektrolit pada Neonatus 141 Pendahuluan 143 Tatalaksana Klinis 143 Pertimbangan Lain 144 Skala Sliding Insulin 145 Nutrisi Parenteral untuk Neonatus 146 Definisi 146 Komplikasi 146 Komponen 146 Pemantauan Nutrisi Parenteral Bayi 148 Melanjutkan ke Pemberian Asupan Oral 148 Penilaian Paralel: Cairan dan Elektrolit 149 Penilaian Paralel: Nutrisi Paranteral Eksklusif 152

Bab 15: Syok pada Neonatus 155 Definisi 157 Penyebab Syok 157 Patofisiologi dan Presentasi Klinis 158 Berbagai Tanda Penurunan Perfusi 158 Tatalaksana 159 Penilaian Paralel: Syok pada Neonatus 160

Bab 16: Hipoglikemia pada Neonatus 16.1. Hipoglikemia pada Neonatus 165 Pendahuluan 165 Faktor Risiko 165 Presentasi Klinis 166 Diagnosis 166 Tatalaksana Neonatus Berisiko 166 Tatalaksana Neonatus dengan Hipoglikemia 166 Penilaian Paralel: Hipoglikemia pada Neonatus 168

Daftar Isi

Page 15: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xiii

16.2. Bayi dari Ibu Penderita Diabetes 171 Pendahuluan 171 Insidens 171 Patofisiologi 171 Kelainan Spesifik yang Sering Ditemukan pada Bayi dengan Ibu Penderita Diabetes (IDM) 171 Presentasi Klinis 173 Diagnosis 173 Tatalaksana 174 Prognosis 175 Penilaian Paralel: Bayi dari Ibu Penderita Diabetes 176

Bab 17: Hiperbilirubinemia pada Neonatus 181 Definisi 183 Insidens 183 Metabolisme Bilirubin 183 Transportasi 183 Pengambilan dan Konyugasi 183 Ekskresi 183 Hiperbilirubinemia Tidak Terkonyugasi/Indirek 184 Ensefalopati Bilirubin (Kernikterus) 189 Hiperbilirubinemia TerkonyugasiDirek 189 Penilaian Paralel: Hiperbilirubinemia Neonatorum 191

Bab 18: Masalah Hematologis yang Sering Ditemui pada Neonatus 197 Pendahuluan 199 Temuan Klinis 199 Evaluasi Perdarahan pada Neonatus 199 Anemia pada Neonatus 199 Polisitemia 201 Trombositopenia pada Neonatus 203 Evaluasi Laboratorium pada Perdarahan Neonatus 204 Koagulasi Intravaskuler Diseminata (Disseminated intravascular coagulation/DIC) 205 Penyakit Perdarahan pada Neonatus (Hemorrhagic disease of the newborn/HDN) 206 Penilaian Paralel: Perdarahan pada Neonatus 207 Penilaian Paralel: Anemia pada Neonatus 210

Bab 19: Sepsis Neonatorum 213 Pendahuluan 215 Faktor Risiko 215 Manifestasi Klinis 215 Tatalaksana Sepsis 217 Penilaian Paralel: Sepsis Neonatorum 220

Bab 20: Gawat Napas pada Neonatus 225 Pendahuluan 227 Gawat Napas yang Umum pada Neonatus 227

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Page 16: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xiv

Takipnea Sementara pada Neonatus (TTN/ Transient Tachypnea of The Newborn) 228 Sindrom Gawat Napas (Hyaline Membrane Disease/HMD) 229 Sindrom Aspirasi Mekonium 230 Sindrom Kebocoran Udara 232 Apnea 232 Pneumonia 234 Penilaian Paralel: Gawat Napas pada Neonatus 235 Penilaian Paralel: Apnea 238

Bab 21: Terapi Oksigen 243 Pendahuluan 245 Oksigen 245 Udara Bertekanan 246 Analyzer Oksigen 246 Oxyhood 246 Memanaskan dan Melembabkan Udara 247 Dokumentasi 247

Bab 22: Continuous Positive Airway Preassure (CPAP) 249 Definisi 251 Efek Fisiologis CPAP 251 Gangguan yang Dapat Diatasi CPAP Nasal 251 Kriteria Memulai CPAP Nasal 251 Prosedur Masuk RS dan Stabilisasi Awal di NICU 252 Komponen CPAP 252 Materi Unit CPAP 252 Cara Pemasangan CPAP 253 Karakteristik Sistem CPAP yang Baik 253 Pedoman CPAP 253 Penggunaan CPAP 253 Mempertahankan CPAP Nasal 254 Menghentikan Pemakaian CPAP 255 Pemberian Minum dengan CPAP 255 Indikasi Ventilasi Mekanis 255 Pemecahan Masalah Secara Cepat Selama CPAP 256 Penilaian Paralel: Continuous Positive Airway Pressure 259

Bab 23: Kelainan Jantung yang Sering Ditemui pada Neonatus 263 Duktus Arteriosus Paten 265 Gagal Jantung 266 Penyakit Jantung Kongenital 267 Penilaian Paralel: Kelainan Kelainan Jantung yang Sering Ditemui pada Neonatus 269

Bab 24: Kejang pada Neonatus 273 Definisi 275 Faktor Risiko 275 Presentasi Klinis 275

Daftar Isi

Page 17: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xv

Tatalaksana Kejang 278 Prognosis 279 Penilaian Paralel: Kejang pada Neonatus 280

Bab 25: Ensefalopati Iskemik Hipoksik 283 Definisi 285 Berbagai Faktor Risiko 285 Presentasi Klinis 286 Tatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik 287 Prognosis 288 Penilaian Paralel: Ensefalopati Iskemik Hipoksik 289

Bab 26: Trauma (Cedera) Lahir 293 Definisi 295 Cedera Kepala 295 Cedera Leher dan Bahu 296 Cedera Intra-abdomen 297 Penilaian Paralel: Trauma (Cedera) Lahir 299

Bab 27: Kelainan Bawaan yang Sering Ditemui pada Neonatus 303 Pendahuluan 305 Kelainan Kepala dan Wajah 305 Kelainan Rongga Toraks 306 Kelainan Rongga Perut 307 Kelainan Ekstremitas 308 Kelainan Kromosom yang Letal 308 Penilaian Paralel: Kelainan Bawaan yang Sering Ditemui padaNeonatus 310

LampiranLampiran 1: Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatologi 315Lampiran 2: Uraian Tugas 323Lampiran 3: Rekam Medik dan Pengumpulan Data 341Lampiran 4: Pemeriksaan Peralatan 345Lampiran 5: Prosedur Pencucian Peralatan 349Lampiran 6: Pemasangan Jalur Intra Vena Perifer 353Lampiran 7: Pemasangan Kateter Umbilikal 359Lampiran 8: Pemantauan Glukosa Darah 363Lampiran 9: Terapi Sinar 367Lampiran 10: Transfusi Tukar 371Lampiran 11: Sistem Skor Apgar 379Lampiran 12: Nilai Tekanan Darah Neonatus 383Lampiran 13: Transfusi Darah 387Lampiran 14: Sistem Peningkatan Kualitas Berkesinambungan 393Lampiran 15: Unit Neonatologi, Indikator Pemantauan Kinerja 407Lampiran 16: Unit Neonatologi, Spesifikasi Struktur Fisik Fasilitas Kesehatan

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Page 18: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xvi

Denah Fasilitas ModelDaftar IstilahSingkatanReferensiKontributor

Daftar Isi

Page 19: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xvii

Daftar Tabel

Tabel 0.1. Mengurangi Hambatan Asuhan Prenatal Melalui Perubahan Sistem

Tabel 0.2. Klasifikasi Risiko Untuk Asuhan Neonatus di Ruang Bersalin

Tabel 5.1. Obat-obatan Resusitasi Neonatus – Dosis dan Cara Pemberian

Tabel 6.1. Parameter Penilaian Neurologis Neonatus

Tabel 6.2. Parameter Penilaian Pernapasan Neonatus

Tabel 6.3. Parameter Penilaian Kardiovaskuler

Tabel 6.4. Parameter Penilaian Gastrointestinal

Tabel 9.1. Lingkungan Bersuhu Netral (NTE)

Tabel 10.1. Saat Mencuci Tangan Pra Bedah

Tabel 10.2. Prosedur Isolasi Neonatus

Tabel 11.1. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

Tabel 11.2. Waktu Penyimpanan ASI

Tabel 13.1. Memulai Pemberian Asupan Enteral

Tabel 13.2. Protokol Pemberian Asupan Untuk Bayi 1.000-1.500 g menggunakan

selang nasogastrik

Tabel 13.3. Protokol Pemberian Asupan Untuk Bayi 1.000-2.000 g

Tabel 13.4. Penilaian Nutrisi dan Pertumbuhan

Tabel 13.5. Penilaian Toleransi Pemberian Asupan

Tabel 13.6. Kriteria Penatalaksanaan Enterokolitis Nekrotikans pada Neonatus (NEC)

Tabel 14.1. Kebutuhan Cairan IV (cc/kg/hari)

Tabel 14.2. Kebutuhan Elektrolit dan Mineral IV

Tabel 14.3. Penilaian Status Hidrasi Neonatus

Tabel 14.4. Skala Sliding Pemberian Insulin

Tabel 14.5. Kebutuhan Harian Elektrolit, Mineral dan Vitamin dalam Nutrisi

Tabel 14.6. Pemantauan Bayi Dengan Nutrisi Parenteral

Tabel 17.1. Rencana Keseluruhan Tatalaksana Neonatus Cukup Bulan Sehat

Tabel 17.2. Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Kurang Bulan Sehat

dan Sakit (< 37 minggu)

Tabel 18.1. Evaluasi Laboratorium pada Perdarahan Neonatus

Tabel 19.1. Bakteri Patogen Paling Sering Menyebabkan Sepsis

Tabel 19.2. Pemberian Antibiotika untuk Sepsis

Tabel 20.1. Evaluasi Gawat Pernapasan dengan Menggunakan Skor Downe

Tabel 21.1. Konsentrasi Oksigen untuk Campuran Udara dan Oksigen

Tabel 22.1. Pemeriksaan Samping Tempat Tidur untuk Setiap Bayi yang

Menggunakan CPAP

Tabel 22.2. Daftar Tilik Neonatal ICU

Page 20: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xviii

Tabel 24.1. Pedoman Anti Kejang untuk Neonatus, Dosis dan Efek Sampingnya

Tabel A4. Pengaturan Alarm Monitor Jantung

Tabel A10.1. Lembar Transfusi Tukar

Tabel A11.1. Sistem Skor Apgar

Tabel A12.1. Kisaran Tekanan Darah Berbeda pada Kelompok dengan Berat yang

Berbeda di Antara Penduduk yang Sehat

Tabel A12.2. Kisaran Tekanan Darah Berbeda pada Kelompok dengan Usia

Kehamilan yang Berbeda di Antara Penduduk yang Sehat

Tabel A13.1. Waktu Optimal Transfusi Neonatus

Tabel A13.2. Kemungkinan Komplikasi Transfusi

Tabel R5.1 Unit neonatologi: Formulir Pengumpulan Data Penilaian

Retrospektif: Kesulitan Bernapas

Tabel R7.2 Unit neonatologi: Formulir Pengumpulan Data Penilaian

Retrospektif: Kelahiran Kurang bulan

Tabel R16.3 Unit neonatologi: Formulir Pengumpulan Data Penilaian

Retrospektif: Bayi yang Dilahirkan Oleh Ibu Penderita Diabetes

Tabel R17.4 Unit neonatologi: Formulir Pengumpulan Data Penilaian

Retrospektif: Hiperbilirubinemia

Tabel R19.5 Unit neonatologi: Formulir Pengumpulan Data Penilaian

Retrospektif: Sepsis

Daftar Tabel

Page 21: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xix

Daftar Bagan

Bagan 5.1. Gambaran Umum Resusitasi di Ruang Bersalin

Bagan 6.1.1. Perkiraan Usia Kehamilan Menurut Maturitasnya

Bagan 6.1.2. Klaisifikasi Neonatus Berdsarkan Maturitas dan Pertumbuhan Intrauterin

Bagan 13.1. Tatalaksana Intoleransi Pemberian Asupan

Bagan 16.1. Pencegahan, Deteksi, dan Penanganan Hipoglikemia pada Neonatus

Bagan. 17.1. Metabolisme Pigmen Empedu Neonatus

Bagan 21.1. Peralatan untuk Pemberian Oksigen

Bagan A6.1. Vena Superfisial di Kulit Kepala

Bagan A6.2. Vena Superfisial di Kaki

Bagan A6.3. Vena Superfisial di Tangan

Bagan A6.4. Vena Superfisial di Lengan

Bagan A10.1. Metode Pertukaran ‘Pull-Push’

Bagan A10.2. Metode Tukar ‘Continuous’

Page 22: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

xx

Tabel Penilaian Paralel

Penilaian Paralel: Resusitasi Neonatus

Penilaian Paralel: Penilaian Fisik

Penilaian Paralel: Neonatus Kurang Bulan

Penilaian Paralel: Pertumbuhan Janin Terhambat

Penilaian Paralel: Hipotermia

Penilaian Paralel: Hipertermia

Penilaian Paralel: Pengendalian Infeksi

Penilaian Paralel: Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Penilaian Paralel: Nutrisi Parenteral Total

Penilaian Paralel: Cairan dan Elektrolit

Penilaian Paralel: Syok Neonatus

Penilaian Paralel: Hipoglikemia pada Neonatus

Penilaian Paralel: Bayi dari Ibu Penderita Diabetes

Penilaian Paralel: Hiperbilirubinemia Neonatorum

Penilaian Paralel: Perdarahan pada Neonatus

Penilaian Paralel: Anemia pada Neonatus

Penilaian Paralel: Sepsis Neonatorum

Penilaian Paralel: Gawat Napas pada Neonatus

Penilaian Paralel: Apnea

Penilaian Paralel: Continuous Positive Airway Pressure

Penilaian Paralel: Kelainan Kelainan Jantung yang Sering Ditemui pada Neonatus

Penilaian Paralel: Kejang Pada Neonatus

Penilaian Paralel: Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Penilaian Paralel: Trauma (Cedera) Lahir

Penilaian Paralel: Kelainan Bawaan yang Sering Ditemui pada Neonatus

Page 23: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Pendahuluan

Sumber Daya dan Pelayanan Perinatal

Page 24: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

2

Page 25: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

3

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pendahuluan: Sumber Daya dan Pelayanan Perinatal

Keberhasilan pemberian pelayanan berkualitas tinggi pada periode perinatal kepada ibu dan bayinya tidak hanya memerlukan kehandalan kinerja dokter, perawat dan para profesional kesehatan lain tetapi juga keterlibatan masyarakat dan sistem organisasi yang memungkinkan para pelaku di bidang kesehatan berfungsi sebagai unit kerja yang kuat.

Regionalisasi Sistem asuhan perinatal regional adalah suatu sistem asuhan dimana semua dokter dan rumah sakit yang memberikan asuhan perinatal pada ibu dan bayinya di dalam wilayah tertentu akan mengkoordinasikan pelayanannya berdasarkan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Tingkatan Fasilitas Perinatal • FasilitasPerinatalDasar(TingkatI)

Fasilitas yang dirancang terutama untuk memberikan asuhan bagi ibu dan neonatus yang tidak mengalami komplikasi.

• FasilitasPerinatalSpesialis(TingkatII)

Fasilitas ini adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir. Rumah sakit ini terletak di daerah perkotaan atau pinggiran kota dan melayani komunitas yang luas. Fasilitas ini memberikan pelayanan untuk semua ibu dan neonatus, termasuk mereka yang mengalami komplikasi. Pelayanan yang tersedia di unit spesialistik mencakup perawatan neonatus normal dan perawatan bayi dalam asuhan transisi. Asuhan neonatus berisiko tinggi harus diberikan oleh dokter yang memiliki kualifikasi yang sesuai.

• FasilitasPerinatalSubspesialis(TingkatIII)

Selain sumber daya dan ketersediaan unit spesialistik, fasilitas subspesialistik mampu untuk memberikan asuhan intensif untuk seluruh komplikasi yang terjadi pada ibu dan neonatus.

Pusat Perinatal Regional Pusat perinatal regional merupakan suatu fasilitas subspesialistik yang memiliki bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan menata laksana pelayanan khusus. Pusat perinatal regional harus mampu menyediakan, membantu atau memenuhi upaya rujukan diri pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta pelayanan diagnostik untuk fasilitas dasar dan spesialistik di daerah tersebut. Pusat perinatal ini, juga harus menyediakan asuhan dan keperawatan spesialistik dan konsultasi di bidang gizi, pelayanan sosial, terapi respirasi dan pelayanan laboratorium dan radiologi.

PrinsipKunciPelayananRegionalPrinsip (kunci) adalah prinsip yang membentuk dasar untuk pengembangan pelayanan asuhan kesehatan perinatal. Prinsip ini mengacu pada kebutuhan asuhan bagi ibu, neonatus dan keluarga selama kehamilan dan persalinan, bayi b aru lahir dan keluarga setelah kelahiran.

Page 26: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

4

• AkuntabilitasPopulasi

Data mengenai kematian dan kesakitan, frekuensi masalah dan kualitas pelayanan dinilai untuk seluruh populasi di daerah tersebut. Kebutuhan pelayanan disuatu daerah geografis atau populasi harus dapat didefinisikan secara baik. Pusat regional dan jaringan institusi terkait akuntabel untuk keseluruhan pelayanan kesehatan perinatal di daerah tersebut.

• StandarKualitas

Regionalisasi dimaksudkan untuk menerapkan yang sama bagi penyelengaraan pelayanan perinatal berkualitas. Setiap ibu atau bayi harus memiliki akses yang sama terhadap semua unsur sistem pelayanan kesehatan perinatal yang berfungsi.

• KemampuanPelayananInstitusi

Perbedaan kemampuan pemberian pelayanan di institusi dapat dilihat dari perbedaan jumlah pasien, latar belakang pendidikan dan pengalaman staf medik dan keperawatan serta ketersediaan peralatan dan fasilitas. Insititusi yang beroperasi dalam satu daerah yang sama mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam memberikan pelayanan perinatal. Setiap institusi diharapkan dapat memberikan asuhan yang berkualitas tinggi sesuai dengan tingkat kemampuannya. Ketika kebutuhan asuhan melebihi kemampuan ini, pasien harus dirujuk ke fasilitas rujukan terdekat dan memiliki kemampuan yang diperlukan.

• PendekatanPelayanan

Jaringan pelayanan regional harus dirancang untuk memungkinkan pasien menerima pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan di fasilitas kesehatan di yang sedekat mungkin dengan rumah mereka.

• PemakaianFasilitasdanStafSecaraOptimal

Konsep regionalisasi dirancang untuk mengoptimalkan pemakaian fasilitas dan staf. Dengan penggunaan pusat perinatal regional kita dapat memiliki jumlah ibu dan neonatus berisiko tinggi yang terkonsentrasi di satu lokasi tertentu sebagai alasan untuk memenuhi jumlah kebutuhan staf dan peralatan yang disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat secara efisien.

• KebutuhanPelayananuntukBerbagaiKelompokyangBerbeda

Kelompok dalam satu populasi mungkin memiliki kebutuhan pelayanan yang berbeda berdasarkan: kondisi sosioekonomi, latar belakang etnis, praktik pelayanan yang terfokus pada kesehatan pribadi, usia dan berbagai faktor lainnya. Manajemen fasilitas dan staf yang terlibat dalam asuhan perinatal harus mencerminkan kebutuhan yang bervariasi ini.

BerbagaiFaktorPenghambatKeberhasilanPelayananPerinatalRegional• Kelebihan jumlah dan distribusi yang tidak merata dari dokter dan paramedik.

• Keinginan untuk melakukan semua pelayanan tanpa memandang sumber daya dan jenis pelayanan yang diperlukan.

• Takut kehilangan pasien

• Tidak mengenali masalah yang memerlukan rujukan

• Persiapan dan cara merujuk yang buruk

PendahuluanSumber Daya dan Pelayanan Perinatal

Page 27: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

5

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Keinginan untuk melakukan semua jenis pelayanan hanya untuk memenuhi syarat pengaturan kontrak bagi rumah sakit dengan pihak ketiga.

• Tidak jelasnya mekanisme dan kurangnya insentif bagi rumah sakit yang melakukan rujukan sehingga mengurangi jumlah kasus yang dirujuk kepusat rujukan.

Tabel0.1.MengurangiHambatanAsuhanPerinatalmelaluiPerubahanSistem

Hambatan Rekomendasi

Finansial Jaminan cakupan pelayanan kesehatan untuk semua ibu hamil

Kapasitas Efisiensi pemanfaatan petugas kesehatan yang ada. Meningkatkan kerjasama kesehatan antara fasilitas pemerintah dan swasta serta pemberi pelayanan keliling.

Kurangnya Mencocokkan kemampuan dan keahlian petugas kesehatan pelayanan yang dengan kebutuhan dan risiko individu ramah untuk klien

Kehamilan yang Kesadaran reproduksi di kalangan semua wanita dan keluarga tidak diinginkan Penekanan yang lebih besar terhadap keluarga berencana

Keyakinan dan Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan untuk semua anaksikap pribadi Kesadaran reproduksi untuk semua ibu

Isolasi sosial Program Jaminan Ketersediaan akses

PelayananTransportuntukIbudanNeonatus/BayiBaruLahirDiluar berkembangnya cakupan neonatus untuk perawatan spesialistik, jaminan transportasi ibu bersalin dan neonatus merupakan salah satu komponen kunci dalam pelayanan regional.

Idealnya, kelahiran bayi dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu atau dengan berat badan kurang dari 1500 gram harus dilakukan di pusat perinatal regional.

Meskipun perbandingan statistik kematian setelah transportasi ibu versus transportasi neonatus mempunyai berbagai variabel yang merugikan, tetapi beberapa penelitian memperlihatkan angka kesakitan yang lebih rendah dan lama rawat inap neonatus yang lebih pendek apabila ada jaminan transportasi ibu bersalin.

PelayananLaindiSistemPelayananRegionalSistem keperawatan kesehatan yang efektif dan ketersediaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan bagian penting untuk asuhan perinatal. Kunjungan rumah selama kehamilan dan setelah kelahiran bayi memberikan suatu dimensi pelayanan yang tidak dipenuhi oleh praktik dokter dan rumah sakit pada level masyarakat. Kunjungan rumah semakin penting meningkat seiring dengan semakin lamanya ibu dan bayi dipulangkan (dalam waktu 24 sampai 36 jam setelah persalinan).

Sistem pelayanan perinatal terpadu harus dilaksanakan secara terpadu, terutama antara bagian kebidanan dan neonatologi. Sistem ini mencakup sistem informasi segera bagi tim neonatus ketika pasien obstetri masuk dan batas waktu persalinan telah ditegakkan. Dengan mengetahui tingkat risiko yang ditemui pada tiap pasien maka kita dapat mengarahkan upaya tim neonatus bagi kasus berisiko tinggi. Dengan demikian, hasil akhirnya lebih efektif dan penggunaan waktu menjadi lebih efisien.

Page 28: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

6

Tabel0.2.KlasifikasiRisikountukAsuhanNeonatusdiRuangBersalin

Tingkatan

Staf

Peralatan

Mengindifikasi faktor ibu-janin

0(Risikorendah)

Dokter, perawat dan staf medis

Dilengkapi dengan alat pemanas

Kehamilan, persalinan dan kelahiran tanpa komplikasi

I(ringankesedang)

Residen neonatologi dan perawat neonatus

Dilengkapi dengan alat pemanas, troli darurat, monitor kardiopulmo-nal dan TD

• Seksio saesarea• Ketuban bercampur

mekonium• Gawat janin• Janin 32-36 minggu• Fetus > 42 minggu• PJT• Persalinan kembar• Sungsang• Inkompatibilitas

Rhesus• Dugaan infeksi• Perdarahan per

vaginam• Anastesi umum• Pemberian narkotik

sedatif• Polihidramnion• Oligohidramnion

II(risikoberat)

Ahli Neonatologi dan perawat neo-natus

Dilengkapi dengan alat pemanas, troli darurat, monitor kar-diopulmonal dan TD

• Janin < 32 minggu• Kelainan yang

telah diketahui mempengaruhi transisi

• Inkompatibilitas Rhesus

• Setiap janin tingkat I yang mengalami komplikasi

PendahuluanSumber Daya dan Pelayanan Perinatal

Page 29: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

7

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab1

DampakPenyakitIbupadaNeonatus

Page 30: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

8

Page 31: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

9

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab1:DampakPenyakitIbupadaNeonatus

PendahuluanPeningkatan kualitas asuhan obstetri dapat berpengaruh langsung pada kelangsungan hidup neonatus.

Pencegahan asfiksia neonatorum, kelahiran kurang bulan dan bayi berat lahir rendah bisa dicapai melalui peningkatan kualitas asuhan selama kehamilan dan saat persalinan.

Dalam asuhan perinatal terpadu terkini, asuhan pediatri dan obstetri harus diberikan melalui kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan utama yaitu persalinan bersih dan aman serta kelangsungan hidup neonatus yang lebih baik.

Bagian ini akan menjelaskan :

1. Identifikasi dini masalah kehamilan.

A. Nutrisi ibu

B. Infeksi perinatal

C. Penyakit Tiroid.

2. Identifikasi penyakit yang terkait dengan masalah kehamilan.

3. Memperkirakan partus macet.

4. Memperkirakan kasus yang berisiko untuk terjadinya perdarahan ante- dan postpartum.

5. Memantau fungsi plasenta ,pertumbuhan dan kondisi kesehatan janin.

6. Memperkirakan terjadinya persalinan kurang bulan dan berbagai resiko yang mungkin terjadi.

7. Pertimbangan khusus lainnya.

FaktoryangMempengaruhiKesehatanIbuSelamaKehamilan:• Penjarangan kehamilan.

• Kecukupan asuhan prenatal termasuk imunisasi (4 kunjungan atau lebih).

• Menghindari kelebihan berat badan selama kehamilan (terlalu kurus atau obesitas).

• Kenaikan berat badan yang sesuai dan melakukan kegiatan fisik.

• Keseimbangan nutrisi (asupan mikronutrien; besi, zinc, asam folat, yodium, kalsium).

• Menghindari paparan buruk lingkungan (nikotin, NAPZA, obat-obatan, pestisida).

• Kesehatan mental termasuk stres dan depresi.

Kurangnya Kepatuhan bisa secara langsung atau tidak langsung berhubungandengan:• Komplikasi Neonatus Kurang Bulan, berat lahir rendah, dan hal-hal yang berkaitan dengan

kesakitan dan kematian bayi.

• Kejadian komplikasi neonatus spesifik yang lebih berat, misalnya anomali kongenital (kelainan tabung syaraf) dan terhambatnya pertumbuhan janin.

PerananAsuhanPrenatal• Mengidentifikasi secara dini komplikasi pada ibu dan memberikan bimbingan tentang perilaku

sehat kepada ibu hamil

Page 32: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

10

• Mendidik ibu dan masyarakatnya tentang identifikasi secara dini tanda bahaya selama kehamilan.

• Membantu ibu mempersiapkan kedatangan bayinya dan memberikan pendidikan dasar mengenai asuhan neonatus/bayi baru lahir termasuk menyusui.

1.IDENTIFIKASIDINIKEHAMILAN• Penentuan secara akurat usia kehamilan.

• Mempromosikan dan diadopsinya perilaku sehat sejak awal dan menghindari perilaku/paparan yang tidak sehat.

• Penapisan dini infeksi dan risiko lainnya.

• Meningkatkan kemampuan diagnosis dini dan perawatan penyakit ibu yang bisa mempengaruhi kehamilan:

ßAnemia

ß Malnutrisi ibu

ß Kondisi medis ibu yang sudah terjadi sebelum hamil (hipertensi, diabetes, TB, malaria, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih)

ß Penyakit jantung ibu

ß Kelainan tiroid

A.NutrisiIbu• Mengevaluasi status nutrisi

ß Kondisi berat badan sebelum hamil

ß Kenaikan berat badan yang optimal (10 – 15 kg)

ß Anemia (Hb ≤ 10 gram%)

ß Obesitas (uji tapis hipertensi & diabetes)

ß Defisiensi yodium endemik ( gondok )

ß Evaluasi asupan terutama vitamin

• Rekomendasi

ß Asupan yang seimbang

ß Suplementasi Kalsium dan Vit.D (defisiensi yang berat mungkin berhubungan dengan hipokalsemia pada neonatus)

ß Asupan asam folat yang mencukupi (dimulai sebelum kehamilan) mengurangi risiko kelainan tabung syaraf

ß Suplementasi besi yang mencukupi terutama pada kasus anemia

ß Menghindari Vit.A dosis tinggi (efek teratogenik)

B.InfeksiPerinatalInfeksiVirus:

• Cytomegalovirus

ß Ditularkan melalui plasenta, ASI

ß Berkaitan dengan PJT, hepatosplenomegali, mikrosefali, retinopati dan hydrops fetalis.

ß Mungkin terjadi pada neonatus dengan ikterus, BBLR, trombositopenia dengan petekie kulit, dan tuli

• Rubella:

ß Ditularkan melalui plasenta

Bab1Dampak Penyakit Ibu pada Neonatus

Page 33: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

11

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

ß Dampaknya berbahaya bagi janin termasuk penyakit jantung kongenital, PJT, retinopati, kerusakan syaraf pendengaran, katarak, purpura dan hepatosplenomegali

• Herpessimpleks(HSV)

ß Infeksi yang ditularkan saat intrapartum.

ß Dampaknya bagi janin termasuk : PJT, Ensefalitis/meningitis, kejang, retinitis, retardasi mental.

• VaricellaZoster

ß Ditularkan melalui plasenta (< 20 minggu, dan juga melalui kontak setelah lahir)

ß Varicella kongenital; mikrosefali, retinitis, jaringan parut pada kulit

ß Varicella neonatorum.

• HIV

ß Ditularkan melalui plasenta, selama proses persalinan dan melalui ASI

ß Sebagian besar HIV/AIDS pada neonatus tidak menunjukkan gejala pada periode neonatus awal meskipun beberapa diantaranya mengalami PJT

• HepatitisB

ß Ditularkan terutama sebagai infeksi yang masuk melalui ibu dan melalui ASI, jarang melalui plasenta.

ß Berkaitan dengan hepatitis kronis pascanatal, sirosis dan karsinoma hepatoseluler.

InfeksiNon-Virus:

• NeisseriaGonorrhoea

ß Infeksi yang terjadi pada masa intrapartum (ascending infection)

ß Opthalmia neonatorum (awal)

• Treponemapallidum(syphilis)

ß Ditularkan melalui plasenta, disetiap saat selama kehamilan (dampak paling buruk jika infeksi dini).

ß Berkaitan dengan kematian janin, lahir mati dan syphilis kongenital (lesi kulit dan selaput mukosa, hepatosplenomegali, anemia dan trombositopenia, lesi pada tulang)

• Toxoplasmagondii

ß Ditularkan melalui plasenta (dampak paling buruk jika terjadi sejak dini).

ß Berhubungan dengan hidrosefalus / mikrosefalus, kalsifikasi otak, hepatosplenomegali, retinitis/kebutaan, kehilangan pendengaran dan retardasi mental

C.PenyakitTiroid• Hipotiroidisme

ß Dicurigai setelah operasi tiroid dan dalam kasus gondok (pembengkakan tiroid)

ß Berkaitan dengan Hashimoto Thyroiditis

ß Dapat menyebabkan lahir mati, PJT, solusio plasenta dan preeklampsia

ß Indikasi untuk pemberian Tiroksin

• Hipertiroidisme

ß Lebih umum daripada hipotiroidisme

ß Harus dicurigai pada kasus dengan gondok

ß Paling sering disebabkan oleh penyakit Grave’s

ß Jika tidak diobati bisa berbahaya bagi ibu dan janin

Page 34: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

12

ß Komplikasi pada ibu termasuk preeklampsia berat, gagal jantung dan gangguan irama jantung

2.IDENTIFIKASIPENYAKITYANGDIPERBERATOLEHKEHAMILAN• Identifikasi dan pengobatan dini hipertensi dalam kehamilan sebagai awal dari pre/eklampsia

• Identifikasi dan pengobatan diabetes dalam kehamilan

• Identifikasi dan pengobatan infeksi yang diperberat oleh kehamilan (ISK, penyakit sistemik, malaria, TB ,HIV)

A.Preeklampsia

• Risikopreeklampsiameningkatpada:

ß Nuliparitas

ß Usia ibu > 35 tahun

ß Riwayat keluarga dan riwayat pribadi sebelumnya

ß Penyakit ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes sebelum kehamilan

ß Kehamilan kembar

ß Obesitas, penyakit jaringan penunjang

ß Hydrops fetalis

• Manifestasi hipertensi berat pada kehamilan

ß Sistolik ≥ 160 dan diastolik ≥ 110

ß Protein dalam urin ≥ 5 gram dalam urin 24 jam

ß Jumlah urin sedikit (< 500 cc / hari)

ß Sakit kepala, penglihatan kabur dan kebas

ß Nyeri epigastrik

ß Gejala kardiopulmoner, edema

ß Peningkatan enzym hati, jumlah trombosit menurun

ß Pertumbuhan janin buruk

B.Diabetes

• Diabetessebelumkehamilan:

ß Meningkatnya risiko keguguran dan anomali kongenital jika tidak terkontrol

ß Penyakit semakin parah jika kasus berlanjut (komplikasi ginjal dan retina)

• Diabeteskehamilan:

ß Terjadi pada 2 – 5 % kehamilan

ß Tes toleransi glukosa abnormal pada 18 – 24 minggu

ß Indikasi untuk uji celup urin pada trimester dua dan tiga

ß Harus dicurigai pada kasus makrosomia dan polihidramnion

ß Meningkatnya kejadian persalinan macet dan seksio sesaria serta trauma lahir

ß Jika tidak terkontrol dengan diet, pertimbangkan insulin

ß Hipoglikemia / hipokalsemia pada neonatus

Bab1Dampak Penyakit Ibu pada Neonatus

Page 35: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

13

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

3.MEMPERKIRAKANPARTUSMACET• Mengidentifikasi pertumbuhan janin dan ukuran panggul untuk mengetahui kemungkinan

disproporsi sefalopelvik (kepala panggul)

• Identifikasi dini kehamilan kembar

4.MEMPERKIRAKANKASUSYANGBERISIKOPERDARAHANANTEDANPOSTPARTUM

Hal ini bisa dicapai dengan cara:

• Mendiagnosis kasus dengan plasenta previa

• Mencegah ruptura uteri

• Mengobati dan memantau kondisi yang berkaitan dengan solusio plasenta, misalnya:

ß Berusia lanjut

ß Hipertensi

ß Pengguna obat terlarang

5.MEMANTAUFUNGSIPLASENTA,PERTUMBUHANDANKESEHATANJANIN• Merupakan bagian rutin dalam kehamilan tapi harus dipantau terutama pada kasus yang

berisiko tinggi, misalnya:

ß Hipertensi dalam kehamilan

ß Usia lanjut

ß Diabetes dalam kehamilan

ß Riwayat janin lahir mati atau persalinan kurang bulan

ß Riwayat PJT

ß Paparan terhadap tembakau atau perokok

• Mencurigai buruknya fungsi plasenta :

ß Terhambatnya pertumbuhan janin

ß Oligohidramnion

ß Perubahan pola gerakan janin

ß Hipertensi berat

ß Kasus diabetes yang diperberat oleh kehamilan

ß Masalah tiroid

ß Terbukti ada infeksi perinatal

• Jika terjadi salah satu situasi yang disebutkan diatas, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan lanjut seperti USG, doppler

• Jika diagnosis dapat ditegakkan, pertimbangkan untuk terminasi dini kehamilan

6.MEMPERKIRAKANTERJADINYAPERSALINANKURANGBULANDANBERBAGAIRESIKOYANGMUNGKINTERJADI

• Sekitar 30–40% persalinan kurang bulan tidak diketahui penyebabnya.

• Penentu paling kuat terjadinya persalinan kurang bulan adalah kejadian persalinan kurang bulan sebelumnya.

• Pada 70% kasus persalinan kurang bulan berkaitan dengan ketuban pecah dini (KPD).

Page 36: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

14

• Kondisi ibu yang berkaitan dengan persalinan kurang bulan :

ß Abnormalitas uterus / serviks:

- Malformasi uterus

- Fibroid

- Inkompetensia serviks

ß Abnormalitas plasenta:

- Plasenta previa dan solusio plasenta

ß Penyakit ibu selama kehamilan:

- Anemia berat, penyakit jantung & ginjal, hipertensi, diabetes

- Trauma

ß Infeksi ibu :

- Infeksi saluran kemih

- IMS termasuk HIV

ß Terpapar terhadap zat : tembakau dan obat-obatan terlarang

7.PERTIMBANGANKHUSUSLAINNYA:• Inkompatilibitas Rhesus

• Genetik dan penyakit keluarga

• Sindroma Down dan usia lanjut

Pentingnya Kerjasama antara Tim Obstetri dan Neonatal bagi KesehatanIbudanNeonatus• Penting bagi tenaga kesehatan asuhan neonatus untuk mengenali kondisi obstetri yang

mungkin mempengaruhi kesakitan neonatus.

• Perlu bekerjasama harmonis antar bagian kebidanan dan neonatologi untuk mencapai tujuan bersama dalam menolong persalinan bayi yang memerlukan asuhan khusus.

• Kerjasama seperti ini akan memastikan lingkungan persalinan yang sesuai dan ketersediaan tenaga profesional untuk memenuhi kebutuhan neonatus.

• Persiapan dan rencana rujukan bayi khusus tetapi tidak tersedia pada fasilitas pelayanan primer harus disiapkan jauh hari sebelumnya agar pemilihan fasilitas dan hasil penanganan rujukan berjalan efektif.

• Peluang bayi untuk tetap hidup akan sangat baik jika asuhan yang diperlukan tersedia di fasilitas kesehatan tempat mereka dilahirkan.

• Hasil terbaik bagi ibu dan neonatus tercapai jika tenaga kesehatan asuhan obstetri dan neonatus menunjukkan kerjasama dan saling menghargai dan berdasarkan pada prinsip pengelolaan yang sama.

• Hal ini untuk menghindari akan ”terjadinya saling menyalahkan”.

• Keberhasilan selalu merupakan hasil pencapaian bersama.

• Tenaga kesehatan asuhan neonatus akan mencapai hasil yang terbaik jika memiliki sistem pendukung yang diperlukan untuk membantu mereka melakukan diagnosis dan perawatan neonatus.

• Antisipasi komplikasi neonatus berdasarkan informasi yang diterima kesehatan ibu akan membantu pemberi asuhan neonatus untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Bab1Dampak Penyakit Ibu pada Neonatus

Page 37: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

15

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab2

Komunikasi Interpersonaldan

Konseling

Page 38: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

16

Page 39: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

17

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab2:KomunikasiInterpersonaldanKonseling

Bab ini menjelaskan tentang keterampilan yang diperlukan oleh seorang dokter untuk dapat berkomunikasi secara efektif dan panduan untuk membangun hubungan baik antara dokter dan pasien.

MasalahdiIndonesiaPasien pada umumnya tidak merasa puas dengan kualitas pelayanan kesehatan yang mereka terima. Survei terhadap perilaku pasien mengungkap adanya ketidakpuasan secara konsisten terhadap dimensi interpersonal. Pasien lebih banyak mengungkapkan kritik mengenai komunikasi yang buruk antara mereka dengan staf medik dibandingkan dengan kritik terhadap berbagai hal lain yang mereka alami di rumah sakit.

BeberapaUnsurKualitasPelayananInteraksi antara dokter dan pasien/klien merupakan bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan yang efektif. Penting sekalipun untuk memperhatikan hal-hal berikut:

• Membangun persepsi klien terhadap kompetensi teknis dokter

• Membangun hubungan interpersonal dokter-klien

• Menyampaikan informasi pada klien

• Memberikan pilihan pelayanan yang sesuai

• Memastikan kesinambungan pelayanan

• Pemahaman dan ingatan pasien akan lebih baik melalui komunikasi yang baik sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan klien.

Memahami Kebutuhan Klien Petugas pelayanan kesehatan harus melakukan segala upaya untuk memahami kebutuhan fisik, sosial dan emosional. Pemahaman ini akan membantu petugas untuk membantu pasien memilih terapi dan perawatan yang paling efektif dan dapat diterima. Anamnesis yang baik akan membantu petugas kesehatan untuk memahami kebutuhan klien.

BerbagaiUnsurdalamAnamnesisPasien• Riwayat medik, misalnya keluhan, riwayat saat ini dan riwayat masa lalu

• Latar belakang sosial, misalnya kondisi kehidupan, jumlah anak, kondisi keuangan pasien

• Aspek psikologis, misalnya kekhawatiran pasien, perilaku terhadap bayi, perilaku suami

• Dokter harus mengungkap keadaan psikologik, emosional, intelektual dan sosial serta aspek fisik dari kondisi pasien.

KomunikasiInterpersonal• Komunikasi perlu memiliki tujuan yang jelas.

• Membangun komunikasi yang baik adalah suatu keterampilan.

• Kebutuhan komunikasi harus bersifat responsif terhadap kebutuhan pasien.

• Komunikasi bersifat verbal dan non verbal

Page 40: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

18

Pikiran dan emosi berperan penting dalam hal bagaimana orang mempersepsikan suatu peristiwa. Seberapa baik kita dapat berpikir ketika mengalami suatu situasi dan apa yang kita rasakan mengenai apa yang tengah terjadi akan menentukan bagaimana kita memahami, menerima dan merespon informasi yang diberikan kepada kita. Dokter perlu memahami bahwa klien memerlukan informasi dan mendukungnya sebelum ia dapat membuat keputusan dan menyetujui prosedur yang akan dilakukan terhadap bayinya.

KeterampilanAnamnesisKomunikasi yang baik memerlukan keterampilan bertanya dan mendengar. Keterampilan ini mengembangkan rasa percaya dan memungkinkan pasien menjawab pertanyaan secara benar dan memberikan seluruh informasi yang dimilikinya. Keterampilan ini juga membantu dokter untuk memahami masalah pasien.

KeterampilanBertanya• Lakukan tanya jawab di tempat yang menjamin privasi.

• Bantulah klien untuk merasa nyaman dengan membuat diri anda sendiri menjadi rileks. Hindari berbagai gerakan yang memperlihatkan rasa gugup.

• Dekatkan tubuh anda sedikit ke depan untuk memperlihatkan ketertarikan anda terhadap apa yang dikatakan oleh pasien.

• Pertahankan kontak mata.

• Gunakan nada bicara yang memperlihatkan rasa tertarik, perhatian dan keramahan.

• Ajukan berbagai pertanyaan yang mendorong klien untuk berbicara mengenai anaknya.

• Mulailah dengan pertanyaan terbuka untuk memperoleh cerita dari sudut pandang klien, misalnya “Bisa ibu jelaskan bagaimana awalnya kondisi ini terjadi?”

• Ikuti dengan pertanyaan tertutup untuk memperoleh informasi spesifik seperti “Apakah kulit kebiruan hanya terjadi di daerah tangan dan kaki atau terlihat juga pada bibir?”

• Tanyakan satu pertanyaan saja dalam satu saat, lalu tunggu klien menjawab.

• Tanyakan pertanyaan yang sama dengan beberapa cara yang berbeda jika anda menganggap klien tidak memahaminya.

• Hindari pertanyaan yang bersifat mengarahkan karena tidak akan memberikan kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan dirinya, misalnya “Tentu saja anda akan membawa anak anda ke rumah sakit, bukan?”

• Gunakan suara atau gerakan yang bersifat mendorong untuk membuat klien mau berbicara misalnya mengangguk, hmmm, ya.

KeterampilanMendengar• Diam pada saat yang tepat, perlihatkan rasa hormat anda dengan tidak menyela pasien

sehingga berhenti berbicara. Pasien tidak boleh diburu-buru.

• Klarifikasi apapun yang anda tidak pahami, misalnya tanya klien, “Apa maksud anda? Bisakah anda bercerita lebih banyak mengenai hal itu?”

• Ulangi apa yang klien telah katakan dengan kata-kata anda sendiri. Tindakan ini akan membantu untuk memastikan apakah anda memahami atau tidak apa yang telah ia katakan.

• Refleksikan apa yang baru saja dikatakan klien. Refleksi mirip dengan mengulang ungkapan pasien dengan kata-kata sendiri tetapi dengan penambahan informasi yang menunjukkan emosi dalam pesan yang disampaikan klien, misalnya “Saya dapat melihat bahwa anda merasa bersalah karena telah menunggu dulu untuk melihat apakah bayi anda akan sehat kembali dengan sendirinya.”

Bab2Komunikasi Interpersonal dan Konseling

Page 41: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

19

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Rangkum apa yang telah anda dengar dari klien pada akhir anamnesis. Rangkuman ini membantu anda untuk mengelompokkan masalah dan mengidentifikasi hal-hal yang harus diprioritaskan untuk intervensi.

BerbagiInformasidenganKlienSetiap klien memerlukan informasi yang akurat, memadai dan sesuai yang diperlukan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai kesehatannya dan berpartisipasi dalam menjaga kesehatannya. Untuk setiap prosedur medik, klien harus memperoleh berbagai informasi berikut ini sebelum menandatangani lembar persetujuan tindakan:

• Mengapa prosedur tersebut perlu dilakukan

• Apa saja yang akan terjadi dalam prosedur tersebut

• Risiko dan keuntungan dari prosedur tersebut

• Efek jangka panjang dari prosedur tersebut

• Adanya pilihan untuk menolak prosedur tersebut

KeterampilanMemberikanInformasi• Gunakan bahasa sederhana yang dapat dipahami klien dengan mudah. Hindari bahasa

teknis atau medik.

• Gunakan gambar atau materi cetak lainnya jika memungkinkan untuk memperjelas apa yang sedang anda katakan

• Berikan jeda dari waktu ke waktu dan tanyalah apakah klien paham dengan penjelasan anda

• Ulangi instruksi yang perlu dipahami oleh pasien/klien

• Minta klien untuk mengulang instruksi

• Tanya klien apakah ia ingin menanyakan sesuatu

KonselingKonseling merupakan suatu interaksi tatap muka antara petugas dengan klien dimana petugas membantu klien untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang didapat terkait dengan kondisi kesehatannya. Konseling membantu pasien mengeksplorasi, mengklarifikasi, mendefinisikan dan memahami perasaannya, membuat keputusan sendiri dan memilih cara untuk menyelesaikan masalahnya. Petugas berupaya untuk memotivasi klien menuju perilaku sehat yang baru.

Konseling khusus di bidang pelayanan kesehatan mungkin terkait dengan masalah seksual, kematian atau menjelang kematian dan persiapan sebelum pembedahan.

Pendidikan Kesehatan Petugas memberikan informasi spesifik dan objektif kepada klien mengenai suatu perilaku kesehatan.

HubunganDokter-Pasien• Berikan pelayanan yang baik dan ramah.

• Berikan pelayanan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan status kesehatan pasien.

Page 42: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

20

• Tidak melakukan tindakan berbahaya, bahkan ketika pasien meminta anda untuk melakukannya.

• Rawat pasien tanpa ada diskriminasi.

Komunikasi antara Dokter dan Pasien Dalam melakukan komunikasi antara dokter dan pasien dapat diterapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan, harus disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai berikut:

SA Sapa dan salam kepada klien dengan hangat dan sopan

T Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya dan anaknya

U Uraikan kepada klien apa yang terjadi dan upaya untuk menyelesaikan masalah

TU Bantu pasien untuk membuat keputusan dengan memberi informasi yang sesuai dan memadai

J Jelaskan dan informasikan prosedur/pemeriksaan/kondisi medis kepada klien

U Ingatkan klien untuk melakukan kunjungan ulang jika menemukan masalah

Beberapa pasien membutuhkan perhatian lebih banyak pada langkah yang satu dibandingkan dengan langkah yang lainnya.

Bab2Komunikasi Interpersonal dan Konseling

Page 43: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

21

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab3

KriteriaRawatInapdan Keluar dari Rumah

Sakit untuk Neonatus

Page 44: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

22

Page 45: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

23

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab3:KriteriaRawatInapdanKeluardariRumahSakituntuk Neonatus

PendahuluanUKK Perinatologi-IDAI memberikan pelayanan optimal bagi neonatus di Indonesia melalui:

• Identifikasi faktor risiko yang baik

• Evaluasi tanda dan gejala kesakitan dan/atau penyakit pada neonatus

• Pengembangan dan implementasi rencana asuhan yang sesuai

Neonatus yang memerlukan pelayanan Unit Asuhan Khusus, untuk alasan apapun, harus dirawat inap. Semua neonatus di rumah sakit harus memiliki seorang dokter yang bertanggung jawab untuk perawatan mereka setiap hari.

PerintahRawatInapPada saat neonatus masuk untuk dirawat inap, dokter harus memberikan perintah standar untuk menatalaksana setiap neonatus. Semua perintah rawat inap dikaji dan dimodifikasi oleh dokter, sesuai kebutuhan. Perintah rawat inap standar adalah yang tercantum di bawah ini.

• Tempatkan neonatus di dalam inkubator atau boks bayi sesuai dengan berat badan dan kondisi klinisnya

• Mulai menyusui dalam waktu satu jam dengan cara melakukan kontak kulit dengan kulit dan bantu ibu mengenali refleks rooting dan lapar neonatus

• Periksa tanda vital setiap 30 menit sekali untuk dua jam pertama lalu satu jam sekali sampai keadaannya stabil, setelah itu cek empat jam sekali.

• Nilai berat, panjang, dan lingkar kepala neonatus. Perkirakan masa kehamilan neonatus dengan memplot berbagai hasil pengukuran tersebut dalam formulir Penilaian Usia Kehamilan Neonatus

• Jika neonatus KMK (kecil untuk masa kehamilan) atau BMK (besar untuk masa kehamilan), pantau glukosa di tempat tidur bayi setiap jam sampai stabil atau sesuai dengan perintah dokter. Jika nilainya <45 mg/dl, panggil dokter dan lakukan tatalaksana hipoglikemia

• Berikan tetes/salep mata antibiotik profilaksis dalam waktu satu jam setelah lahir

• Berikan vitamin K satu jam setelah lahir

• Catat berat badan setiap hari

• Buat rencana nutrisi. Pemberian ASI sesuai dengan permintaan neonatus biasanya merupakan instruksi yang diberikan. Setiap perintah untuk pemberian cairan atau nutrisi khusus harus disebutkan dan didokumentasikan. Jika tidak bisa mengisap, bantu ibu memerah ASI untuk diberikan dengan sonde ataupun cangkir

• Mandikan neonatus ketika suhunya telah stabil

• Berikan perawatan tali pusat

• Lengkapi formulir data

• Lengkapi Buku Register Rawat Inap

• Lengkapi Catatan Klinis Harian Neonatus

• Beritahu pihak administrasi rumah sakit mengenai rawat inap untuk memastikan bahwa tersedia dukungan staf dan peralatan yang memadai.

Page 46: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

24

• Berikan orientasi pada ibu dan ayah tentang lingkungan ruangan perinatal dan rutinitas di ruangan tersebut

• Tentukan intervensi spesifik berdasarkan faktor risiko dan penilaian neonatus

IjinuntukPulangIjin pulang merupakan tanggung jawab dokter. Pada sebagian besar situasi, neonatus hanya memerlukan perawatan primer atau pemeliharaan kesehatan dan ibu dan ayah harus mengetahui dimana pelayanan tersebut dapat diperoleh. Ketika tatalaksana masalah diperlukan, merupakan tanggung jawab dokter dan perawat untuk menyusun prosedur untuk neonatus dan orang tua. Berikut ini daftar kriteria pulang dari rumah sakit yang disarankan.

• Bayi telah menunjukkan tanda vital stabil di boks terbuka selama 24-48 jam

• Keberhasilan menyusui sudah mulai tercapai

• Penambahan berat badan dengan pemberian asupan per oral telah terlihat

• Berat badan minimal untuk pulang, yaitu 1.800 gram, telah dicapai

• Semua obat yang diperlukan dapat diberikan per oral

• Nilai laboratorium telah normal

• Tingkat aktivitas normal telah tercapai

• Ibu dan ayah memperlihatkan kemampuan untuk mengasuh neonatus

• Pengaturan telah dilakukan dengan pelayanan di tingkat primer serta untuk asuhan selanjutnya

• Rujukan kepada konselor ASI setempat

Bab3Kriteria Rawat Inap dan Keluar dari Rumah Sakit untuk Neonatus

Page 47: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

25

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab4

TransportasiNeonatus

Page 48: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

26

Page 49: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

27

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab4:TransportasiNeonatus

PendahuluanTransportasi neonatus merupakan bagian integral dari program asuhan Perinatal regional. Tujuannya adalah menurunkan mortalitas dan morbiditas neonatus jika tatalaksana bayi sakit ternyata diluar kemampuan rumah sakit setempat.

JenisTransportasiNeonatus • Transportasi janin (intrauterin): membawa ibu sebelum melahirkan bayi berisiko tinggi ke

rumah sakit yang mampu memberikan perawatan yang sesuai untuk neonatus

• Transportasi satu kali jalan: membawa neonatus dari unit tingkat II ke tingkat III di fasilitas lain

• Transportasi dua kali jalan (pergi pulang): membawa neonatus ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi dan membawanya kembali, dilakukan oleh tim khusus dari fasilitas unit tingkat III

• Transportasi kembali: membawa bayi dari fasilitas tingkat III ke tingkat II setelah selesai melakukan tatalaksana kondisi akut yang menjadi penyebab neonatus dirujuk

• Idealnya saat neonatus dirujuk, lakukan asuhan bayi kangguru yaitu kontak kulit dengan kulit selama perjalanan

IndikasiTransportasiNeonatusBerikut ini adalah beberapa contoh kondisi yang mungkin memerlukan transportasi:

• Gawat napas karena penyebab apapun (misalnya aspirasi mekonium, pnemonia neonatorum, sindroma gawat napas) di fasilitas yang tidak memiliki kemampuan untuk memantau terapi oksigen dan gas darah arteri, dan tanpa kemampuan memberikan bantuan ventilasi

• Kondisi bedah

• Berat lahir rendah

• Dicurigai penyakit jantung kongenital

• Komplikasi persalinan yang signifikan

• Hipoglikemia yang berulang

PengaturanTransportasiKomunikasiKomunikasi dengan pusat rujukan dilakukan sebelum melakukan transportasi untuk memastikan tersedianya tempat tidur.

Informasi berikut harus ada pada saat komunikasi melalui telepon:

• Identitas dan tanggal lahir bayi

• Identitas ayah dan ibu bayi

• Riwayat pranatal

• Catatan persalinan dan kelahiran

• Catatan resusitasi neonatus

• Skor Apgar

• Usia kehamilan dan berat badan saat lahir

Page 50: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

28

• Tanda vital: suhu, frekuensi denyut jantung (FJ), frekuensi napas, Waktu pengisian ulang kapiler (CRT) dan tekanan darah (jika ada)

• Persyaratan pendukung oksigen /ventilasi

• Data laboratorium yang sudah ada: misalnya glukosa, kalsium, hematokrit, penentuan gas darah

• Akses vaskular

PersiapanPetugasPetugas transportasi harus sangat terampil dalam melakukan resusitasi dan menangani neonatus berisiko tinggi. Petugas bisa saja seorang dokter, perawat neonatus, dan perawat yang khusus dilatih untuk menangani neonatus selama transportasi rujukan.

Catatan: bila memungkinkan, ibu atau anggota keluarga yang lain ikut menemani neonatus.

Kendaraandanperlengkapan• Ambulan harus dipersiapkan dengan:

ß Kain jika dilakukan posisi kangguru yaitu kontak kulit dengan kulit selama perjalanan

ß Inkubator untuk transportasi

ßAlat pemantau untuk hal berikut:

- Frekuensi denyut jantung

- Frekuensi napas

- Suhu

- Tekanan darah arteri (jika ada)

- Konsentrasi oksigen yang diisap

- Saturasi oksigen

- Sistem pemberian oksigen (tabung, regulator, dan selang)

ßPerlengkapan infus Intravaskular:

- Kanula IV (ukuran 22 dan 24)

- Alat suntik (ukuran 2,5, 3, 5, 10, 20 dan 50 cc)

- Perangkat infus IV

- Pita perekat/ plester

- Kapas alkohol

- Kasa

ßPerlengkapan pengisap lendir:

- Bola pengisap/ bulb syringe

- Pengisap mekanis

- Kateter pengisap (ukuran 6, 8 dan 10)

ßObat-obatan untuk resusitasi

- Epinefrin

- Sodium bikarbonat 8,4% dalam ampul

- Volume expander (normal salin dan Ringer laktat)

- Air steril (aquades)

ßPerlengkapan intubasi

- Laringoskop (bilah lurus ukuran 0 dan 1)

Bab4Transportasi Neonatus

Page 51: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

29

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

- Bola lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop

- Pipa endotrakeal (diameter internal ukuran 2,5, 3 dan 3.5 mm)

- Balon dan sungkup (sungkup yang tepinya dari bahan lunak)

ßPerlengkapan lain

- Stetoskop

- Oral airways (ukuran 0 dan 00)

- Perlengkapan bantuan ventilasi (jika ada)

Catatan: Dari setiap transportasi harus mencakup riwayat pranatal lengkap, catatan persalinan, dan skor Apgar dari rumah sakit awal dan surat rujukan

KegiatanTimTransportasidiRumahSakitYangMerujukTim transportasi akan menilai kondisi neonatus dengan melakukan pemeriksaan fisik, hasil x-ray dan/atau hasil laboratorium dan mengukur tanda vital, kadar glukosa darah dan gas darah sesuai kondisi. Mungkin diperlukan akses ke laboratorium dan x-ray. Suhu tubuh neonatus harus dipertahankan selama prosedur berlangsung.

Tim transportasi akan mengandalkan staf rumah sakit setempat untuk memberikan riwayat pranatal, catatan persalinan dan kelahiran, catatan resusitasi neonatus, skor Apgar, masa kehamilan serta berat lahir neonatus.

Jika tanda vital neonatus tidak stabil, tim transportasi akan tetap berada di rumah sakit yang merujuk hingga neonatus cukup stabil sehingga kondisinya aman untuk dibawa. Tidak aman membawa neonatus yang tidak stabil. Jadi, bergantung pada kondisinya, tim ini dapat tetap di rumah sakit yang merujuk untuk waktu yang lama.

PengkajianKlinisdiLapangan• Mendapatkan riwayat pranatal dan persalinan lengkap termasuk salinan grafik ibu dan

neonatus

• Mengukur tanda vital untuk menegaskan riwayat

• Mempertahankan suhu tubuh neonatus:

• Menutupi kepala neonatus dengan topi

• Menempatkan neonatus kurang bulan dalam inkubator untuk meminimalkan kehilangan panas

• Untuk bayi sangat kurang bulan (< 1.250 gm), gunakan plastik

• Lakukan pemeriksaan fisik dengan penekanan pada hal berikut:

• Tanda gawat napas

• Perfusi

• Murmur

• Tingkat aktivitas dan pengkajian neurologis (refleks, tonus)

• Data laboratorium

• Pemeriksaan darah lengkap

• Analisis gas darah

• Kultur darah

• Elektrolit

• Kadar glukosa darah

• X-ray

Page 52: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

30

• Jangan membuang waktu dengan menunggu hasil laboratorium, kecuali hasil tersebut penting untuk bayi.

Pengobatan• Sistem pernapasan

• Pertahankan pH > 7,25, PaCO2 40-55 dan PaO2 60-80.

• Asidosis respiratorik paling baik diatasi dengan melakukan intubasi dan ventilasi tekanan positif.

• Asidosis metabolik paling baik diatasi dengan pemberian bolus cairan isotonik (10 cc/kg) dan/atau sodium bikarbonat 1-2 mEq/kg.

• Apnea/hipoventilasi akan mengarah pada hipoksia, yang kemudian mengarah pada bradikardia. (Hipoksia merupakan penyebab utama bradikardia neonatorum!)

• Sistem kardiovaskuler

• Syok dan hipovolemia diatasi dengan cairan isotonik bolus (10 cc/kg) hingga 3 kali jika perlu. Jika tidak efektif, pertimbangkan penggunaan pressors (dopamin/dobutamin).

• Mempertahankan cairan dan glukosa

• <1.000 gm atau 28 minggu: gunakan D5W (atau D10W) 100 cc/kg/hari

• >1.000 gm atau 28 minggu: gunakan D10W 80 cc/kg/hari

• Penyakit menular

• Pastikan melakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis dan kultur darah sebelum memulai antibiotik.

• Antibiotik harus dimulai sebelum transportasi dilakukan.

• Patogen bakteri neonatus yang paling sering ditemukan adalah GBS, E. coli dan Listeria, sehingga antibiotik yang biasa digunakan adalah ampicillin dan gentamicin.

Pemantauan Selama di Perjalanan• Sering periksa tanda vital dan suhu.

• Pantau saturasi oksigen dengan oksimeter nadi (pulse oxymetry).

• Andalkan keputusan klinis anda. Alat mekanik dapat saja memberikan rasa aman palsu.

• Bising dalam ambulans membuat auskultasi sangat sulit.

Panggil Kembali• Hubungi NICU untuk bantuan dan/atau usulan setiap saat.

Dokumen• Dokumen yang akurat setiap transportasi/perjalanan rujukan dibuat untuk jaminan mutu dan

dokumentasi.

Catatan: Faktor paling penting adalah selalu memastikan keamanan tim transportasi di perjalanan. Dalam banyak kasus, jika pasien sangat tidak stabil, lebih baik lakukan stabilisasi di rumah sakit sebelum berangkat dengan ambulans. (Prosedur stabilisasi dapat dilihat di Bab Stabilisasi)

Bab4Transportasi Neonatus

Page 53: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

31

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab5

Resusitasi Neonatus

Page 54: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

32

Page 55: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

33

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab5:ResusitasiNeonatus

DefinisiResusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus yang gagal bernapas secara spontan dan adekuat.

Pemberitahuan• Menginformasikan kepada tim neonatus, segera setelah anda menyadari pasien berisiko tinggi

masuk, bahwa anda mungkin akan memerlukan dukungan mereka.

• Segera setelah pasien obstetrik masuk dan dievaluasi, informasikan unit neonatologi mengenai rencana tatalaksana anda dan batas waktu potensial untuk persalinan.

• Setelah keputusan untuk melakukan persalinan berisiko tinggi darurat dibuat, informasikan unit neonatologi mengenai rencana tatalaksana anda dan batas waktu potensial untuk persalinan.

LangkahuntukKeberhasilanResusitasi• Jangan menunggu Nilai Apgar satu menit untuk memulai resusitasi. Semakin lambat anda

memulai, akan semakin sulit melakukan resusitasi.

• Semua petugas yang terlibat dalam persalinan harus:

• Telah dilatih secara memadai

• Efisien

• Dapat bekerja sebagai tim

• Semua peralatan yang diperlukan harus tersedia dan berfungsi baik.

Sebelum Persalinan Dimulai• Informasikan unit neonatologi mengenai adanya persalinan risiko tinggi yang sedang terjadi.

Dokter anak/petugas kesehatan yang terampil dan terlatih dalam resusitasi, harus menghadiri semua persalinan risiko tinggi.

• Untuk persalinan normal, petugas yang ahli dalam resusitasi neonatus harus hadir.

• Untuk persalinan dengan dugaan bayi asfiksia, dua petugas yang ahli dalam resusitasi dan dua asisten harus hadir.

• Semua peralatan harus disiapkan dan dicek sebelum persalinan (lihat daftar Peralatan dan pasokan untuk Resusitasi Neonatus).

• Pemanas radian dinyalakan dan handuk hangat tersedia.

• Cek alat pengisap lendir, oksigen, sungkup wajah dengan ukuran yang sesuai serta balon resusitasi.

• Siapkan sebuah pipa endotrakeal (ET) dengan ukuran yang sesuai, potong hingga 13 – 15 cm.

• Siapkan obat-obatan, kateter umbilikal dan sebuah baki.

SebelumBayiLahirLakukan penilaian sebagai berikut:

• Apakah kehamilan cukup bulan?

Page 56: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

34

• Apakah air ketuban jernih dan tidak terkontaminasi mekonium?

• Apakah bayi bernapas adekuat atau menangis?

• Apakah tonus otot bayi baik?

Bila semua pertanyaan di atas dijawab dengan “ya”, lakukan perawatan rutin (lihat Gambar 1). Perawatan rutin ialah memberikan kehangatan, membuka/membersihkan jalan napas, mengeringkan dan menilai warna.

Bila salah satu atau lebih pertanyaan dijawab “tidak”, lakukan langkah awal resusitasi.

Setelah Persalinan Langkah Awal Resusitasi

• Tempatkan bayi di bawah pemanas radian .

• Letakkan bayi terlentang pada posisi setengah tengadah untuk membuka jalan napas. Sebuah gulungan handuk diletakkan di bawah bahu untuk membantu mencegah fleksi leher dan penyumbatan jalan napas.

• Bersihkan jalan napas atas dengan mengisap mulut terlebih dahulu kemudian hidung, dengan menggunakan bulb syringe, alat pengisap lendir, atau kateter pengisap. Perhatikan untuk menjaga dari kehilangan panas setiap saat. Catatan: pengisapan dan pengeringan tubuh dapat dilakukan bersamaan, bila air ketuban bersih dari mekonium.

• Pengisapan yang kontinyu dibatasi 3-5 detik pada satu pengisapan. Mulut diisap terlebih dahulu untuk mencegah aspirasi.

• Pengisapan lebih agresif hanya boleh dilakukan jika terdapat mekonium pada jalan napas (kondisi ini dapat mengarah ke bradikardia). Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar, lakukan pengisapan dari trakea.

• Keringkan, stimulasi, dan reposisi kepala.

Tindakan yang dilakukan sejak bayi lahir sampai reposisi kepala dilakukan tidak lebih dari 30 detik.

• Menilai pernapasan

Jika bayi mulai bernapas secara teratur dan memadai, periksa denyut jantung. Jika denyut jantung >100 kali/menit dan bayi tidak mengalami sianosis, hentikan resusitasi. Tetapi jika sianosis ditemui, berikan oksigen aliran bebas.

Ventilasi Tekanan Positif

• Jika tidak terdapat pernapasan atau bayi megap-megap, ventilasi tekanan positif (VTP) diawali dengan menggunakan balon resusitasi dan sungkup, dengan frekuensi 40-60 kali/menit.

• Jika denyut jantung <100 kali/menit, bahkan bila bayi bernafas, VTP harus dimulai dengan frekuensi 40-60/menit.

• Intubasi endotrakeal diperlukan jika bayi tidak berespon terhadap VTP dengan menggunakan balon dan sungkup. Lanjutkan VTP dan bersiaplah untuk memindahkan bayi ke NICU (neonatal intensive care unit).

KompresiDada• Jika denyut jantung masih <60 kali/menit setelah 30 detik VTP yang memadai, kompresi dada

harus dimulai.

• Kompresi dilakukan pada sternum di proksimal dari proc.xipoideus, jangan menekan/di atas xifoid. Kedua ibu jari petugas yang meresusitasi digunakan untuk menekan sternum sementara jari-jari lain mengelilingi dada; atau jari tengah dan telunjuk dari satu tangan dapat digunakan untuk kompresi sementara tangan lain menahan punggung bayi. Sternum dikompresi sedalam

Bab5Resusitasi Neonatus

Page 57: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

35

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

1/3 tebal antero-posterior dada.

• Kompresi dada diselingi ventilasi secara sinkron terkoordinasi dengan rasio 3:1. Kecepatan kombinasi kegiatan tersebut harus 120/menit (yaitu 90 kompresi dan 30 ventilasi). Jadi dalam 30 detik, dilakukan 15 siklus yaitu 45 kompresi dan 15 ventilasi dengan rasio 3:1. Setelah 30 detik, evaluasi respon. Jika denyut jantung >60 denyut/menit, kompresi dada dapat dihentikan dan VTP dilanjutkan hingga denyut jantung mencapai 100 kali/menit dan bayi bernapas efektif.

Pemberian obatEpinefrin Epinefrin harus diberikan jika denyut jantung tetap <60 kali/menit setelah 30 detik VTP dan 30

detik lagi VTP dan kompresi dada. Dosis epinefrin adalah 0,1-0,3 mL/kg berat badan larutan 1:10.000 secara intravena, melalui vena umbilikal. Bila diberikan melalui pipa endotrakeal, dosis adalah 0,3-1,0 mL/kg berat badan.

Gambaran Umum Resusitasi di Ruang Bersalin, skema dari informasi yang telah dipaparkan terdahulu ada pada Gambar 1 dan Tabel 1.

ObatLain Cairan penambah volume (Volume expander) diberikan kepada bayi yang telah diketahui atau

dicurigai mengalami kehilangan darah, dan berespon buruk terhadap tindakan resusitasi lain. Salin normal atau Ringer laktat dapat diberikan dalam bentuk bolus 10 ml/kg selama 5-10 menit. Jika kehilangan darah akut cukup untuk menimbulkan syok, maka pemberian darah O negatif dapat dibenarkan.

Natrium bikarbonat diberikan kepada bayi yang memerlukan resusitasi berkepanjangan yang tidak berespon terhadap tindakan resusitasi lain.

Nalokson hidroklorida diberikan kepada bayi dengan keadaan sebagai berikut. Depresi pernapasan memanjang pada bayi dari ibu yang mendapat anestesi narkotik dalam waktu 4 jam sebelum persalinan, sudah dilakukan langkah resusitasi, dan frekuensi denyut jantung dan warna bayi normal. Nalokson merupakan kontraindikasi bagi bayi yang ibunya pecandu narkotika. Nalokson tidak dianjurkan diberikan di Kamar Bersalin pada resusitasi awal. .

Kateterisasi pembuluh umbilikal direkomendasikan jika akses vaskuler diperlukan. Vena umbilikal berukuran besar, berada di tengah, memiliki dinding tipis dan datar. Kateter radioopak 3,5 atau 5,0 Fr diinsersikan ke dalam vena sampai aliran darah bebas dapat diaspirasi.

SindromAspirasiMekoniumSindrom aspirasi mekonium (SAM), yang terdiri dari sumbatan jalan napas kecil, terperangkapnya udara, dan pneumonitis inflamatoris, paling sering ditemui pada bayi yang lahir dengan asfiksia dan mekonium kental (pea soup).

Pada bayi dengan mekonium kental dan dalam keadaan apnea atau depresi (tidak bugar), harus dilakukan hal berikut. Bayi harus diintubasi dan dihisap melalui pipa endotrakeal dengan menggunakan aspirator meconium, atau dihisap dengan kateter penghisap lubang besar. Kemudian bayi dikeringkan, dilakukan rangsang taktil, dan diposisikan kembali. Jika bayi tetap menunjukkan depresi pernapasan, berikan ventilasi tekanan positif serta segera dipindahkan ke unit neonatologi, untuk dukungan pernapasan sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan Lanjutan

• Catat Nilai Apgar untuk menit ke-1 dan ke-5 dalam rekam medis.

• Bila resusitasi selesai setelah langkah awal, berikan kepada perawat untuk observasi.

Page 58: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

36

• Bila resusitasi selesai setelah tindakan VTP atau selanjutnya, berikan perawatan pasca resusitasi.

• Jika bayi memerlukan asuhan intensif dan rumah sakit tidak mempunyai fasilitas ini, rujuk ke rumah sakit terdekat yang memiliki kemampuan memberikan dukungan ventilator, untuk memonitor dan memberikan perawatan pada neonatus.

• Jika bayi dalam keadaan stabil, letakkan bayi di atas perut ibu (kontak kulit dengan kulit), kemudian ibu dan bayi diselimuti dengan kain kering dan biarkan bayi istirahat dan mulai mencari puting ibu. Proses ini memerlukan waktu satu jam atau lebih. Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa mengganggu kontak kulit dengan kulit. Bayi sebaiknya memakai topi untuk mempertahankan suhu normal. Pindahkan ke ruang neonatus untuk dimonitor dan ditindaklanjuti.

• Di ruang neonatus, ikuti panduan asuhan neonatus normal untuk pemeriksaan fisik dan tindakan profilaksis. Selain itu, monitor secara ketat tanda vital, sirkulasi, perfusi, status neurologis, dan jumlah urin. Promosikan ASI dini dan sering dan lakukan kontak kulit dengan kulit secara dini dan sering. Uji laboratorium, seperti analisis gas darah, glukosa dan hematokrit, harus dilakukan.

• Jika sudah tidak terdapat komplikasi selama 24 jam, neonatus bisa keluar dari unit neonatologi. Informasikan kepada petugas, orang tua/keluarga tentang tanda bahaya.

PeralatandanBahan-bahanResusitasiNeonatus• Peralatan untuk mengisap lendir

- Balon penghisap lendir

- Kateter pengisap (ukuran 6, 8 10 dan 12 Fr)

- Aspirator meconium atau konektor

- Pengisap dan pipa mekanik

- Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc

• Peralatan balon dan sungkup resusitasi

- Balon resusitasi bayi yang mampu memberikan oksigen 90 -100%, dan mempunyai katup pelepas tekanan/alat ukur tekanan.

- Oksigen dengan pengukur aliran dan selang

- Sungkup/masker wajah dengan pinggiran bantalan untuk ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan

- Kateter nasal (nasal prongs/ kanul nasal)

- Oral airway, ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan

• Peralatan intubasi

- Laringoskop dengan daun lurus, ukuran O (kurang bulan) dan 1 (neonatus cukup umur)

- Bola lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop

- Pipa endotrakeal (ukuran 2,5, 3, 3,5 dan 4,0 mm)

- Gunting

- Sarung tangan

• Obat-obatan

- Epinefrin 1:10.000 (0,1 mg/ml)

- Natrium bikarbonat 4,2% (5mEq/10ml)

- Nalokson 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml

- Dekstrosa 10% (250 cc)

- Air steril/aquades (30 cc)

Bab5Resusitasi Neonatus

Page 59: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

37

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

- Pengembang volume/volume expander, salah satu dari berikut ini: Salin normal/NaCl, Ringer laktat, atau darah

• Lain-lain

- Tempat tidur terpisah untuk resusitasi neonatus dengan pemanas radian dan handuk atau selimut

- Selimut untuk menutup ibu dan bayi saat dilakukan kontak kulit dengan kulit

- Topi bayi untuk pengendalian suhu

- Stetoskop

- Plester

- Spuit (ukuran 1, 3, 5, 10, 20 dan 50 cc)

- Baki kateterisasi pembuluh umbilikal: skalpel,/gunting, kateter umbilikal, three-way Stopcock, pengikat umbilikal, antiseptik.

- Alat monitor jantung dan oksimeter elektroda atau denyut nadi serta probe (jika ada)

- Spons alkohol

- Klem umbilikal

- Jarum (ukuran 25, 21 dan 18)

- Kateter umbilikal (ukuran 3,5 dan 5 Fr)

- Selimut hangat untuk menyelimuti ibu dan neonatus

Page 60: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

38

Bagan5.1.GambaranUmumResusitasidiRuangBersalin.

* Intubasi ET dapat dilakukan pada beberapa tahap resusitasi ini.

• Berikan kehangatan

• Posisikan; bersihkan/buka jalan napas (kalau perlu)*

• Keringkan, stimulasi, reposisi

Beri oksigen

• Evaluasi pernapasan, FJ, dan warna

Berikan Ventilasi

Tekanan Positif*

• Berikan Ventilasi Tekanan Positif*

• Lakukan Kompresi Dada*

Berikan Ventilasi

Tekanan Positif*

• Cukup bulan?

• Amnion jernih?

• Bernapas/menangis?

• Tonus baik?

Perawatan Rutin:

• Berikan kehangatan

• Bersihkan/buka jalan napas

• Keringkan

• Nilai warna

• Lakukan kontak kulit ke kulit

• Promosikan ASI dini dan sering

PerawatanPascaResusitasi:

Perawatan Observasi

Lahir

Ya

Tidak

Bernapas

Sianosis FJ > 100 &kemerahan

Apnea/FJ < 100

Kemerahan

Ventilasi efektif

FJ > 100 &kemerahan

FJ < 60

FJ < 60

FJ > 60

30 d

etik

30 d

etik

30 d

etik

Bab5Resusitasi Neonatus

Page 61: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

39

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Keterangan:* - Jangan memberikan Natrium bikarbonat sebelum paru diventilasi - Jangan memberikan Natrium bikarbonat melalui pipa ET

** - Pemberian antagonis narkotik bukan tindakan pertama untuk bayi yang tidak bernapas.

- Tindakan pertama adalah VTP - Jangan memberikan nalokson pada bayi dari ibu yang adiksi terhadap narkotik atau

ibu dalam terapi rumatan metadon

Tabel5.1Obat-obatanuntukResusitasiNeonatus–DosisdanCaraPemberian

Obat

Epinefrin

Cairan penambah volume

Natrium bikarbonat *

Nalokson**

Konsentrasi

1:10.000

Salin normal, Ringer laktat, whole blood

4,2 %

- 0,4 mg/ml- 1 mg/ml

Preparat

1 ml

Bervariasi50 ml500 ml

10 ml

1 ml2 ml

DosisdanCaraPemberian

0,1-0,3 ml/kg IV. (Pertimbangkan ET bila akses IV sedang dikerjakan; dosis ET 0,3-1,0 ml)

10 ml/kg IV

2 mEq/kg IV

0,1 mg/kg IV

CatatanKecepatan

Diberikan secara cepatDapat diulang setelah 3-5 menit jika DJ < 60/menit

Berikan selama 5-10 menit dengan menggunakan semprit atau drip IV

Berikan secara IV dengan perlahan, 1mEq/kg/menit

Berikan dengan cepat

Page 62: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

40

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Res

usi

tasi

Neo

nat

us

IndikatorPem

antauKinerjaKlinis(

Pen

ilaia

n P

arar

el)

Inform

asiU

mum

Inform

asiK

husus

InfromasiP

enilaian

Ta

ngga

l

Pen

ilaia

n :

P

ropi

nsi

:

K

abup

aten

:

F

asili

tas

:

Uni

t Per

awat

an

Neo

natu

s :

Te

naga

K

eseh

atan

:

Pen

yelia

Klin

is/

P

elat

ih U

tam

a :

K

asus

# :

F

ile #

:

Ta

ngga

l

Mas

uk :

JenisPenilaian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

5. R

esu

sita

si N

eon

atu

sD

enifi

nisi

khu

sus:

Res

usita

si n

eona

tus

adal

ah p

rose

dur

yang

di

berik

an p

ada

neon

atus

yan

g ga

gal b

erna

pas

seca

ra s

pont

an

Bab5Resusitasi Neonatus

Page 63: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

41

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

1.1

MELENGKAPIR

IWAYATMEDIS

1.1.

1 M

enan

yaka

n te

ntan

g riw

ayat

pen

yaki

t mat

erna

l

1.1.

2 M

enan

yaka

n te

ntan

g in

feks

i mat

erna

l

1.1.

3 M

enan

yaka

n te

ntan

g ob

at y

ang

diko

nsum

si ib

u

1.1.

4 M

enan

yaka

n te

ntan

g riw

ayat

US

G s

ebel

umny

a

1.1.

5 M

enan

yaka

n te

ntan

g riw

ayat

KP

D

1.1.

6.

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at c

aira

n ke

tuba

n te

rcem

ar m

ekon

ium

1.1.

7.

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at s

auda

ra k

andu

ng y

ang

sebe

lum

nya

men

gala

mi h

al y

ang

sam

a

1.1.

8.

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at k

eham

ilan

kem

bar

1.1.

9.

Men

doku

men

tasi

kan

lam

anya

keh

amila

n

1.1.

10

Men

doku

men

tasi

kan

cara

per

salin

an (

PN

, SC

, ata

u de

ngan

ala

t)

1.2

MELENGKAPIP

EMERIKSAANFISIKNEONATUS

1.2.

1 M

enila

i sal

uran

nap

as p

asie

n

1.2.

2 M

enila

i per

napa

san

1.2.

3 M

enila

i den

yut j

antu

ng

1.2.

4 M

enila

i war

na

1.2.

5 M

enila

i ton

us o

tot

1.2.

6 M

emer

iksa

apa

kah

terd

apat

mal

form

asi k

onge

nita

l (fis

tula

trak

eoes

ofag

eal,

atre

asia

ko

ana)

1.3

MENGINSTRUKSIKANDANMENGINTERPRETA

SIKANPEMERIKSAANKLINIS

YANGSESUAI

1.3.

1 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi H

b, H

t jik

a di

perlu

kan

1.3.

2 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi e

lekt

rolit

ser

um j

ika

dipe

rluka

n

1.3.

3 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi g

ula

dara

h se

wak

tu j

ika

dipe

rluka

n

1.3.

4 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi g

as d

arah

jik

a di

perlu

kan

1.4

MEMONITORSELAMARAWATIN

AP

1.4.

1 M

emer

iksa

tand

a vi

tal (

FJ,

frek

uens

i nap

as, s

uhu,

wak

tu p

engi

sian

ula

ng k

apile

r/ C

RT

)

1.4.

2 M

endo

kum

enta

si s

kor A

pgar

: men

it pe

rtam

a da

n ke

lima

1.5

TATA

LAKSANAPERTOLONGANPERTA

MA

1.5.

1 M

endo

kum

enta

sika

n ba

hwa

pera

lata

n ya

ng d

iper

luka

n te

rsed

ia d

an b

eker

ja d

enga

n ba

ik

1.5.

2 M

emul

ai s

ebel

um m

enit

pert

ama

kehi

dupa

n

1.5.

3 M

enem

patk

an b

ayi d

i baw

ah p

eman

as r

adia

n

1.5.

4 M

enem

patk

an b

ayi d

alam

pos

isi t

erle

ntan

g de

ngan

gul

unga

n ha

nduk

di b

awah

bah

u,

mem

astik

an ja

lan

napa

s te

tap

terb

uka:

pos

isi,

peng

isap

an

Page 64: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

42

1.5.

5 M

enge

ringk

an b

ayi d

enga

n se

gera

dan

den

gan

baik

1.5.

6 M

enila

i sta

tus

pern

apas

an

1.5.

7 M

enan

gani

sta

tus

pern

apas

an: j

ika

mem

adai

dan

spo

ntan

, ber

ikan

oks

igen

dal

am

bent

uk a

liran

beb

as

1.5.

8 M

enan

gani

sta

tus

pern

apas

an: j

ika

apne

a at

au m

egap

-meg

ap/te

rsen

gal,

berik

an

rang

sang

an ta

ktil,

bila

tida

k ad

a re

spon

laku

kan

VT

P d

enga

n ba

lon

sung

kup,

laku

kan

intu

basi

end

otra

keal

ses

uai k

ebut

uhan

1.5.

9 M

enila

i den

yut j

antu

ng d

an m

ener

apka

n ko

mpr

esi d

ada

jika

ada

indi

kasi

(D

J <

60/m

enit

sete

lah

VT

P y

ang

mem

adai

)

1.5.

10

Mem

berik

an e

pine

frin

ket

ika

diin

dika

sika

n (D

J <

60

deny

ut/m

enit

sete

lah

30 d

etik

VT

P

dan

kom

pres

i dad

a)

1.5.

11

Men

anga

ni s

indr

om a

spira

si m

ekon

ium

den

gan

baik

(in

tuba

si u

ntuk

pen

gisa

pan

trak

ea,

jika

dipe

rluka

n)

1.5.

12

Mem

inda

hkan

ke

ruan

g ba

yi a

tau

NIC

U s

esua

i den

gan

kond

isi n

eona

tus.

Lak

ukan

ko

ntak

kul

it de

ngan

kul

it

1.5.

13

Teta

p la

kuka

n ko

ntak

kul

it de

ngan

kul

it hi

ngga

wak

tu m

enyu

sui p

erta

ma

kali

dapa

t di

sele

saik

an d

enga

n ba

ik

1.6

TATA

LAK

SA

NA

AK

TIF

1.6.

1 M

empe

rtah

anka

n su

hu n

orm

al

1.6.

2 M

empe

rtah

anka

n du

kung

an p

erna

pasa

n se

suai

den

gan

yang

dip

erlu

kan

1.6.

3 M

empe

rtah

anka

n du

kung

an k

ardi

ovas

kule

r s

esua

i den

gan

yang

dip

erlu

kan

PERSENTA

SETOTA

LKESESUAIAN

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Bab5Resusitasi Neonatus

Page 65: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

43

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Nom

or K

asus

dan

Nom

or B

erka

s

Tang

gal m

asuk

rum

ah s

akit

1.1Riwayatpenyakit

P

enca

tata

n sk

or A

pgar

10

1.2

P

emer

iksa

an

P

enga

mat

an te

rhad

ap ta

nda-

tand

a vi

tal s

aat m

asuk

rum

ah s

akit

dan

setia

p ha

ri (F

J, fr

ekue

nsi n

apas

, CR

T, s

uhu

tubu

h)

P

enga

mat

an te

rhad

ap ti

ngka

t kes

adar

an

P

emer

iksa

an g

erak

refl

eks

50

P

enca

tata

n se

rang

an k

ejan

g

P

enga

mat

an te

rhad

ap k

esul

itan

bern

apas

1.3PenyelidikanLaboratorium

S

atur

asi o

ksig

en

10

1.4

P

eman

tau

an

Ta

nda

vita

l (F

J, fr

ekue

nsi n

apas

, CR

T, s

uhu

tubu

h)

20

P

enga

mat

an te

rhad

ap p

rodu

ksi u

rin

1.5

T

ind

akan

Ta

tala

ksan

a ke

jang

sec

ara

mem

adai

den

gan

Fen

obar

bita

l dan

/ata

u F

enito

in b

ila

terja

di s

eran

gan

keja

ng

P

embe

rian

oksi

gen

10

% K

epat

uhan

[dal

am m

engi

kuti

petu

njuk

tind

akan

yg

dite

tapk

an]

Tabel5.1Unitneonatologi:Form

ulirPengumpulanDataPenilaianRetrospektif

Wila

yah:

Ta

ngga

l:

Rum

ah S

akit

Kab

upat

en/ K

ota/

Kec

amat

an:

Per

kam

pung

an y

ang

Dim

onito

r:

1.Asfiksia

S

udah

dik

erja

kan:

(√)

T

idak

dik

erja

kan:

(X

) T

idak

dap

at d

itera

pkan

: (N

A)

Defi

nisi

kas

us: N

eona

tus

deng

an s

kor A

pgar

0-3

> 5

men

it, a

sido

sis

met

abol

ik/ c

ampu

ran

(pH

< 7

), m

anife

stas

i neu

rolo

gis,

dan

dis

fung

si o

rgan

mul

ti-si

stem

.

% K

epat

uhan

Page 66: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 67: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab6

Penilaian Fisik

6.1. Penilaian Fisik6.2.PenilaianUsiaKehamilan

Page 68: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

46

Page 69: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

47

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

6.1. Penilaian Fisik

PendahuluanSuatu penilaian fisik lengkap untuk setiap neonatus harus dilakukan pada awal setiap jadwal tugas jaga (shift). Pastikan anda mendokumentasikan hasil penilaian dengan baik. Penilaian fisik harus mencakup:

• Tanda vital

• Ukuran pertumbuhan

• Penilaian sistem

• ASI: frekuensi, kelekatan, posisi

Untuk neonatus yang baru masuk ke ruangan, data pasien masuk dan penilaian usia kehamilan juga harus didokumentasi.

TandaVitalNeonatus yang tumbuh secara stabil harus diukur dan penilaian sistem sebelum waktu pemberian asupan harus dilakukan. Neonatus yang tidak stabil dan neonatus yang dipasangi ventilator harus diukur tanda vitalnya dan dinilai sistemnya setiap 1-2 jam.

Suhu

Pengukuran suhu rektum dilakukan hanya satu kali pada saat neonatus masuk ruangan untuk menyingkirkan kemungkinan imperforasi anus. Semua pengukuran suhu tubuh selanjutnya harus dilakukan melalui pengukuran suhu aksila.

• Suhu neonatus normal adalah 36,5oC–37,5oC.

• Neonatus yang ditempatkan di tempat tidur dengan penghangat harus dipasangi termometer probe kulit yang dipasang setiap saat dan suhu aksila diukur setiap jam sampai mencapai suhu tubuh yang stabil.

• Jika neonatus mengalami hipotermia:

ß Pastikan tempat tidur penghangat atau inkubator telah dinyalakan dan bekerja dengan baik.

ß Hangatkan kembali neonatus dengan perlahan.

ß Periksa suhu tubuh neonatus setiap jam sampai anda memperoleh hasil pengukuran yang normal

ß Bila mungkin, anjurkan kontak kulit dengan kulit

ß Beritahu dokter.

ß Untuk mencegah hipotermia lebih lanjut, pastikan topi dipakai oleh bayi dan gunakan lampu penghangat pada saat membuka inkubator

ß Untuk melakukan prosedur atau pemeriksaan. Cobalah menggunakan lubang pada inkubator jika memungkinkan, terutama jika suhu tubuh neonatus tidak stabil atau berat badan kurang dari 1,0 Kg.

ß Periksa sumber hilangnya panas seperti oksigen yang dingin, pengaturan panas yang rendah pada pelembab (humidifier) ventilator atau ruangan yang dingin.

• Jika neonatus mengalami hipertermia:

ß Pastikan tempat tidur penghangat atau isolette bekerja dengan baik.

Page 70: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

48

ß Periksa apakah neonatus sedang menangis atau bergerak dengan kuat atau dibungkus secara berlebihan.

ß Beritahu dokter.

DenyutJantung

Denyut jantung harus dinilai dengan melakukan auskultasi dan menghitungnya selama satu menit penuh.

• Untuk neonatus yang stabil, denyut jantung harus diukur dengan jadwal penanganan setiap 4 jam.

• Untuk neonatus yang tidak stabil, denyut jantung harus diukur setiap jam.

• Denyut jantung normal pada neonatus adalah 120-160 kali per menitpada saat istirahat. Kontak kulit dengan kulit membantu menstabilisasi denyut jantung dan membuat neonatus lebih tenang

• Jika neonatus mengalami takikardia (denyut jantung > 160 x/menit):

ß Pastikan bahwa neonatus tidak sedang menangis atau bergerak dengan kuat.

ßBeritahu dokter.

• Jika neonatus mengalami bradikardia (denyut jantung < 100 x/menit):

ß Nilai warna dan pola pernapasan neonatus lalu mulailah pemakaian balon dan sungkup ventilasi (jika perlu).

ß Beritahu dokter.

Catatan:Bradikardiakadang-kadangnormaluntukneonatuscukupbulanyangsedangtidur.

FrekuensiNapas

Frekuensi napas normal pada neonatus adalah 40-60 per menit.

• Frekuensi napas harus diukur melalui observasi selama satu menit penuh.

• Untuk neonatus stabil maka harus diukur dengan penanganan terjadwal setiap 4 jam.

• Jika neonatus tidak stabil, maka napas harus dihitung setiap jam.

Tekanan Darah

Pada saat masuk ruangan, pembacaan tekanan darah harus dilakukan pada keempat ekstremitas dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah.

• Untuk neonatus yang stabil, tekanan darah harus diukur pada setiap jadwal tugas jaga (shift).

• Jika neonatus tidak stabil, tekanan darah harus diukur setiap 1-2 jam.

• Tekanan darah dapat meningkat ketika bayi sedang menangis dan menurun ketika bayi sedang tidur.

• Tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia kehamilan dan usia pasca lahir (lihat lampiran 12).

UkuranPertumbuhanTerdapat tiga komponen ukuran pertumbuhan pada neonatus.

• Berat badan harus diukur setiap hari.

Bab6.1.Penilaian Fisik

Page 71: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

49

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Panjang harus diukur pada saat masuk dan setiap minggu.

• Lingkar kepala harus diukur pada saat bayi masuk ruangan dan setiap minggu.

BeratBadan• Berat badan harus diukur setiap hari, pada waktu yang tetap setiap harinya, bersama-sama

dengan asuhan rutin dan pembersihan inkubator.

• Berat badan harus diplot pada grafik berat badan pada saat bayi masuk ruangan dan setiap hari.

• Jika berat badan berbeda secara bermakna dari sehari sebelumnya maka berat badan harus diukur dua kali. Beritahu dokter jika selisih berat badan tersebut ternyata akurat.

• Jika neonatus terlalu tidak stabil untuk dipindahkan dan ditimbang, perintah dokter untuk tidak menimbang neonatus harus diperoleh.

Panjang• Panjang bayi dari puncak kepala sampai tumit harus diukur pada saat bayi masuk dan setiap

minggu.

• Panjang harus diplot pada grafik panjang bayi setiap minggu.

• Bayi harus berada dalam posisi terlentang ketika kita mengukur panjang. Hindari menganggu neonatus selama pengukuran.

LingkarKepala

Lingkar kepala harus diukur pada saat bayi masuk ruangan dan setiap minggu.

• Ukurlah kepala bayi dengan menggunakan pita pengukur di sekeliling bagian paling menonjol dari tulang occipital dan tulang frontal.

• Lakukan pengukuran setidaknya setiap hari pada neonatus dengan masalah neurologis seperti perdarahan intraventrikuler, hidrosepalus atau asfiksia.

Penilaian SistemSetiap temuan yang abnormal atau tidak biasa harus segera dilaporkan pada dokter.

Penilaian neurologis • Suatu penilaian neurologis penuh harus dilakukan setiap hari. Untuk neonatus yang tidak stabil

atau neonatus dengan masalah neurologis, penilaian ini harus dilakukan lebih sering seperti yang diperintahkan oleh dokter.

• Penilaian neurologis harus mencakup parameter pada tabel parameter

penilaian neurologis neonatus

Page 72: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

50

Tabel 6.1. Parameter Penilaian Neurologis Neonatus

Parameter Komentar

Aktivitas Diam, bangun, gelisah, tidur

Tingkat Kesadaran Letargi, waspada atau tersedasi

Pergerakan Spontan, terhadap nyeri atau tidak ada

Tonus Hipertonik, hipotonik, normal atau lemah

Pupil Ukuran: kanan, kiri

Reaksi: lambat, cepat atau tidak ada

Membuka mata Jika terdapat nyeri, jika terdapat suara, tidak ada, atau spontan

Menangis Diintubasi, lemah, keras atau bernada tinggi

Fontanela Cekung, menonjol atau datar

Sutura Menonjol (bertumpuk) atau terpisah

Kejang Jika ada, tuliskan gambaran lengkapnya

PenilaianPernapasan• Penilaian harus dilakukan setiap jadwal tugas jaga (shift) atau jika terdapat perubahan dalam

kondisi klinis.

• Penilaian pernapasan harus mencakup parameter yang terdapat pada

Tabel parameter penilaian pernapasan neonatus.

Tabel6.2.ParameterPenilaianPernapasanNeonatus

Parameter Komentar

Warna kulit Merah muda, sianotik, pucat, berkabut, kutis marmorata atau jaundice.

Pernapasan Tidak terlihat usaha keras, merintih, hidung kembang kempis atau retraksi

Suara napas Jauh, dangkal, course, stridor, wheezing, atau menghilang, sama atau tidak

sama

Dinding dada Pergerakan simetris atau tidak simetris

Apnea/bradikardia Denyut jantung terendah yang diamati, warna, pembacaan oksimeter, dan

durasi episode

Sekresi Jumlah : sedikit, sedang, atau banyak

Warna: putih, kuning, bening, hijau atau ada noda darah

Konsistensi: kental, encer atau mukoid

ETT Cek Kedalaman ETT (cm)

PenilaianKardiovaskuler• Penilaian kardiovaskuler harus dilakukan setiap jadwal tugas jaga (shift) atau jika terdapat

perubahan kondisi klinis.

• Penilaian kardiovaskuler harus mencakup parameter yang terdapat pada Tabel parameter penilaian kardiovaskuler.

Bab6.1.Penilaian Fisik

Page 73: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

51

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tabel6.3.ParameterPenilaianKardiovaskuler

Parameter Komentar

Prekordium Diam atau aktif

Bunyi jantung Samar atau dapat didengar dengan mudah

Ritme/Irama Normal atau gambarkan jika ada aritmia

Murmur Gambarkan jika ada.

Pengisian ulang kapiler Berapa detik?

Denyut tepi, femoral dan brakial Normal, lemah atau tidak ada

PenilaianGastrointestinal• Penilaian gastrointestinal harus dilakukan setiap hari atau jika terdapat perubahan dalam

kondisi klinis dan harus mencakup parameter yang terdapat pada Tabel 6.4. Parameter Penilaian Gastrointestinal.

Tabel6.4.ParameterPenilaianGastrointestinal

Parameter Komentar

Bising usus Ada, tidak ada, hiperaktif atau hipoaktif

Lingkar abdomen Catat ukuran dalam cm setiap hari

Emesis (atau residual) Volume dan gambaran

Dinding perut Merah atau tidak berwarna

Teregang atau terlihat adanya lingkaran-lingkaran usus.

Palpasi Lunak, peka, atau kaku

Penilaian Menyusui• Frekuensi: neonatus harus diberi ASI sesuai permintan dan selama tiga hari pertama, menyusui

harus dilakukan setiap dua jam

• Posisi: ibu harus berada dalam posisi yang nyaman. Kepala dan badan neonatus harus berada di satu garis lurus, menghadapi ibu, dan dekat dengan payudara. Sentuh bibir bayi dengan jari atau puting dan biarkan mulut bayi terbuka lebar

• Kelekatan: bibir bawah neonatus harus menekuk ke arah bawah luar dan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi. Areola lebih banyak terlihat di atas mulut neonatus dan dagunya harus menyentuh payudara.

SistemLain

Penilaian lain harus diperoleh, sesuai dengan kebutuhan. Contoh:

• Gambaran luka dan pembalutannya

• Gambaran sistem genitourinari

• Gambaran output kolostomi

PenilaianUsiaKehamilanSemua neonatus harus menjalani penilaian usia kehamilan pada saat masuk ke dalam ruangan. Silakan merujuk ke topik penilaian usia kehamilan, untuk rincian mengenai pemeriksaan ini.

Page 74: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

52

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Pen

ilaia

n F

isik

IndikatorPem

antauKinerjaKlinis(

Pen

ilaia

n P

arar

el)

Inform

asiU

mum

Inform

asiK

husus

InfromasiP

enilaian

Ta

ngga

l

Pen

ilaia

n :

P

ropi

nsi

:

K

abup

aten

:

F

asili

tas

:

Uni

t Per

awat

an

Neo

natu

s :

Te

naga

K

eseh

atan

:

Pen

yelia

Klin

is/

P

elat

ih U

tam

a :

K

asus

# :

F

ile #

:

Ta

ngga

l

Mas

uk :

JenisPenilaian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

6. P

enila

ian

Fis

ikD

enifi

nisi

kas

us: P

emer

iksa

an le

ngka

p fis

ik te

rhad

ap n

eona

tus

yang

men

caku

p ta

nda

vita

l, pe

nguk

uran

per

tum

buha

n, s

iste

m d

an

peni

laia

n us

ia k

eham

ilan.

Bab6.1.Penilaian Fisik

Page 75: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

53

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

2.1

MELENGKAPIR

IWAYATMEDIS

2.1.

1 M

endo

kum

enta

si d

ata

pada

saa

t mas

uk fa

silit

as k

eseh

atan

: nam

a, ta

ngga

l lah

ir, u

sia

keha

mila

n, d

iagn

osis

pro

visi

onal

2.1.

2 M

endo

kum

enta

si r

iway

at p

rena

tal

2.1.

3 M

endo

kum

enta

si r

iway

at p

ersa

linan

2.1.

4 M

endo

kum

enta

si r

iway

at p

asca

kel

ahira

n

2.2

MELENGKAPIP

EMERIKSAANFISIKNEONATUSLENGKAP

2.2.

1 M

emer

iksa

tand

a vi

tal:

FJ,

frek

uens

i nap

as, s

uhu,

wak

tu p

engi

sian

ula

ng k

apile

r (C

RT

)

2.2.

2 M

emer

iksa

uku

ran

pert

umbu

han:

ber

at, p

anja

ng, l

ingk

ar k

epal

a

2.2.

3 M

endo

kum

enta

si p

enila

ian

sist

em: d

ilaku

kan

setia

p ja

dwal

tuga

s ja

ga (

shift

) at

au k

etik

a te

rjadi

per

ubah

an p

ada

kond

isi k

linis

2.2.

4 M

enila

i keb

erha

sila

n m

enyu

sui

SISTEMPERNAPASAN

2.2.

5 W

arna

yan

g te

ram

ati

2.2.

6 F

reku

ensi

nap

as y

ang

tera

mat

i

2.2.

7 O

bser

vasi

unt

uk r

etra

ksi

2.2.

8 O

bser

vasi

unt

uk g

runt

ing

2.2.

9 O

bser

vasi

unt

uk s

iano

sis

dan

apne

a

2.2.

10

Obs

erva

si p

erge

raka

n di

ndin

g da

da

2.2.

11

Aus

kulta

si b

unyi

nap

as

2.2.

12

Hitu

ng s

kor

Dow

ne

SISTEMKARDIOVASKULER

2.2.

13

Mem

erik

sa d

enyu

t jan

tung

2.2.

14

Aus

kulta

si b

unyi

jant

ung

2.2.

15

Aus

kulta

si u

ntuk

mur

mur

yan

g te

rden

gar

2.2.

16

Mem

erik

sa d

enyu

t per

ifer

2.2.

17

Mem

erik

sa te

kana

n da

rah

2.2.

18

Mem

erik

sa w

aktu

pen

gisi

an u

lang

kap

iler

(CR

T)

SISTEMGASTROINTESTINAL

2.2.

19

Obs

erva

si d

indi

ng a

bdom

en u

ntuk

kel

aina

n, p

erub

ahan

war

na

2.2.

20

Men

guku

r lin

gkar

abd

omen

2.2.

21

Mel

akuk

an p

alpa

si u

ntuk

ada

nya

mas

sa a

tau

orga

nom

egal

i

2.2.

22

Aus

kulta

si u

ntuk

bun

yi u

sus

2.2.

23

Mem

erik

sa r

esid

u la

mbu

ng

2.2.

24

Mem

erik

sa u

mbi

likus

unt

uk m

elih

at a

dany

a ke

luar

an, w

arna

kem

erah

an, e

dem

a

Page 76: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

54

2.2.

25

Mem

erik

sa g

enita

liea

(laki

-laki

:hip

ospa

dia,

hid

roce

le, h

erni

a, te

stis

yan

g tid

ak tu

run.

P

erem

puan

: kel

uara

n)

2.2.

26

Mem

erik

sa a

nus

untu

k ad

anya

anu

s im

perf

orat

a

SISTEMSYARAFPUSAT

2.2.

27

Men

gam

ati a

ktiv

itas

bayi

(di

am, b

angu

n, g

elis

ah, m

enga

ntuk

)

2.2.

28

Obs

erva

si ti

ngka

t kes

adar

an (

leta

rgi,

was

pada

, ter

seda

si)

2.2.

29

Mem

erik

sa to

nus

otot

(hi

po a

tau

hipe

rton

ia)

2.2.

30

Men

geva

luas

i uku

ran

pupi

l dan

rea

ksi t

erha

dap

caha

ya

2.2.

31

Men

geva

luas

i fon

tane

la (

data

r, m

enon

jol)

2.2.

32

Mem

erik

sa s

utur

a (m

enum

puk,

terp

isah

)

2.2.

33

Men

gam

ati d

an m

engg

amba

rkan

kej

ang

(sei

zure

)

PEMERIKSAANLAIN

2.2.

34

Mem

erik

sa e

kstr

emita

s da

n pa

nggu

l

2.2.

35

Mem

erik

sa tu

buh

dan

tula

ng p

ungg

ung

PENILAIANUSIAKEHAMILAN

2.2.

36

Men

ilai u

sia

keha

mila

n: m

atur

itas

fisik

, mat

urita

s ne

urom

usku

lar

2.2.

37

Men

ggun

akan

est

imas

i GA

dan

mem

plot

ber

at b

adan

, pan

jang

dan

ling

kar

kepa

la b

ayi.

2.2.

38

Kla

sifik

asik

an b

ayi s

ebag

ai S

GA

, AG

A a

tau

LGA

2.3

MEMINTA

DANMENGINTERPRETA

SIP

EMERIKSAANYANGSESUAI–N/A

2.4

PEMANTA

UANSELAMARAWATIN

AP-N/A

2.5

PENATA

LAKSANAANPERTOLONGANPERTA

MA–N/A

2.6

PENATA

LAKSANAANAKTIF–N/A

PERSENTA

SETOTA

LKESESUAIAN

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Bab6.1.Penilaian Fisik

Page 77: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

55

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

6.2.PenilaianUsiaKehamilan

PendahuluanSemua bayi yang masuk ke Unit Pelayanan Neonatus harus mempunyai penilaian usia kehamilan yang lengkap. Jika mungkin, hal ini harus dilakukan satu jam setelah kelahiran dan tidak lebih dari 12 jam setelah kelahiran. Tujuan penilaian usia kehamilan adalah untuk:

• Bandingkan bayi menurut nilai standar pertumbuhan neonatus berdasarkan usia kehamilan. Temuan dianggap akurat dengan kisaran ± 2 minggu.

• Verifikasi perkiraan obstetri untuk usia kehamilan dan identifikasi bayi kurang bulan, lebih bulan, besar atau kecil untuk usia kehamilan.

• Amati dan rawat terhadap kemungkinan komplikasi.

Page 78: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

56

Mat

uri

tas

neu

rom

usk

ula

r

Bab6.2.Penilaian Usia Kehamilan

Page 79: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

57

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Mat

uri

tas

Fis

ik

Ballard

Bagan6.1.1.P

erkiraanUsiaKeham

ilanMenurutMaturitasnya

(sum

ber

Bal

lard

J: J

. Ped

iatr

119

:417

, 199

1)

Page 80: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

58

TeknikMenilaiUsiaKehamilanPerkiraan obstetrik usia kehamilan didasarkan pada tanggal hari pertama haid dan haid terakhir. Teknik lain seperti pengukuran diameter biparietal janin melalui USG bisa memberikan informasi tentang usia kehamilan dan pertumbuhan janin serta perkembangannya sebelum lahir.

Ada berbagai instrumen yang berbeda untuk menilai usia kehamilan bayi, semuanya mengevaluasi perkembangan fisik, neurologis dan neuromuskular. Skor Ballard, yang merupakan penyederhanaan skor Dubowitz memberi nilai 1-5 untuk masing-masing dari enam tanda fisik dan neurologis.

Penilaian usia kehamilan tidak boleh dilakukan terburu-buru tapi harus sistematis dan dilakukan saat bayi stabil dan dalam keadaan tenang dan biasa. Maturitas fisik paling akurat dilakukan segera setelah lahir. Jika bayi mengalami proses yang sulit selama persalinan dan kelahiran atau terkena efek obat persalinan, maturitas neurologisnya mungkin tidak bisa dinilai secara akurat pada waktu ini dan dengan demikian harus diulang setelah 24 jam. Jika penilaian neurologis tidak dilakukan, perkiraan usia kehamilan bisa berdasarkan skor ganda penilaian fisik. Prosedur penilaian harus dilakukan dengan tepat dan petugas pemeriksa berikutnya harus mempunyai kesempatan untuk mengkaji prosedur dengan staf yang lebih berpengalaman.

MelakukanPenilaianUsiaKehamilan

Perkiraan usia kehamilan menurut skor maturitas Kaji riwayat persalinan dan catat informasi pada Bagan Perkiraan Usia Kehamilan menurut skor maturitas.

• Nama

• Usia saat diperiksa

• Waktu pemeriksaan

• Usia kehamilan menurut tanggal dan USG

• Menilai maturitas fisik bayi dan beri tanda “X” pada kotak dalam formulir yang paling menjelaskan tentang bayi. Jika pemeriksaan kedua dilakukan, tuliskan “0” pada kotak yang benar.

• Menilai maturitas neuromuskular bayi dan tuliskan “X” pada kotak dalam formulir yang paling menjelaskan tentang bayi. Jika pemeriksaan kedua dilakukan, tuliskan “0” pada kotak yang benar.

• Postur paling baik jika dinilai saat bayi terlentang dan tenang. Amati fleksi tangan dan kaki, bandingkan dengan angka yang ada pada lembar kerja dan tuliskan “X” pada angka yang paling sesuai.

• Square window dilakukan dengan melakukan fleksi pergelangan tangan bayi dan amati sudut antara ibu jari dan bagian lengan bawah. Lakukan fleksi sebanyak mungkin dengan hati-hati, bandingkan sudut ibu jari dengan angka yang ada pada lembar kerja dan pilih angka yang paling sesuai.

• Arm recoil dievaluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi dan lakukan fleksi lengan bagian bawah sejauh mungkin selama 5 detik, lanjutkan dengan merentangkan kedua lengan lalu lepaskan. Amati reaksi bayi saat lengan dilepaskan. Bayi yang tangannya tetap terentang atau gerakannya acak mendapatkan skor 0; fleksi parsial 140-180 derajat mendapatkan skor 1; fleksi 110-140 derajat mendapatkan skor 2; fleksi 90-100 derajat mendapatkan skor 3; dan kembali ke fleksi penuh dengan cepat mendapatkan skor 4.

• Untuk menentukan sudut popliteal, letakkan bayi terlentang, kepala, punggung dan panggulnya menempel pada permukaan. Pegang paha bayi pada posisi fleksi dengan ibu jari dan telunjuk kiri anda. Dengan telunjuk tangan kanan, lurus kaki di belakang mata kaki dengan sedikit

Bab6.2.Penilaian Usia Kehamilan

Page 81: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

59

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

tekanan lembut. Bandingkan sudut di belakang lutut atau sudut popliteal, dengan angka pada lembar kerja.

• Untuk mengevaluasi scarf sign letakkan bayi terlentang. Pegang tangan bayi dan tempelkan lengannya melewati leher ke bahu yang berlawanan sejauh mungkin. Untuk melakukan manuver ini, siku mungkin perlu diangkat melewati badan, tapi kedua bahu tetap harus menempel di permukaan meja periksa dan kepala harus tetap lurus. Amati posisi sikut pada dada bayi dan bandingkan dengan angka pada lembar kerja, lalu catat skor manuver ini.

• Heel-to-ear-maneuver (manuver tumit telinga) juga dilakukan pada posisi terlentang. Pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan kepala tanpa memaksa dan pertahankan panggul pada permukaan meja periksa. Amati jarak antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut lalu bandingkan dengan angka pada lembar kerja.

• Setelah menyelesaikan penilaian fisik dan neuromuskular, jumlahkan nilai yang didapat pada setiap kotak yang diberi tanda dan tuliskan totalnya pada lembar kerja. Jika pemeriksaan hanya terdiri dari penilaian fisik, kalikan angka total dengan 2.

• Menggunakan Grafik Penilaian Maturitas, bandingkan nilai total yang didapatkan dari penilaian pada kolom Skor dengan perkiraan usia kehamilan pada Kolom minggu.

• Gunakan informasi ini untuk mendokumentasi perkiraan yang tepat untuk bayi sesuai klasifikasi berikut:

• Kurang Bulan: < 37 minggu

• Cukup Bulan: 37-42 minggu

• Lebih Bulan: > 42 minggu

• Pastikan untuk mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan.

• Pastikan untuk mencatat usia menurut tanggal dan USG.

KlasifikasineonatusberdasarkanmaturitasdanpertumbuhanintrauterinKaji dan catat pengukuran fisik berikut ini pada grafik yang ada di Bagan 7.2 Klasifikasi Neonatus berdasarkan maturitas dan pertumbuhan intrauterin.

• Nama

• Usia saat pemeriksaan

• Berat dalam gram

• Panjang dalam sentimeter

• Lingkar kepala dalam sentimeter

Menggunakan perkiraan usia kehamilan dalam Bagan 7.1 Perkiraan Usia Kehamilan Menurut Skor Maturitas, dokumentasikan berat, panjang dan lingkar kepala bayi.

• BMK (Besar masa kehamilan): di atas 90 persentil

• SMK (Sesuai masa kehamilan): 10 – 90 persentil

• KMK (Kecil masa kehamilan): di bawah 10 persentil

Page 82: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

60

ClassificationofNew

borns

BasedonMaturityandIntrauterineGrowth

Sym

bols

: X =

Firs

t exa

m

O =

Sec

ond

exam

Bab6.2.Penilaian Usia Kehamilan

Page 83: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

61

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Larg

e fo

rge

stat

iona

l age

(LG

A)

App

ropr

iate

for

gest

atio

nal a

ge(A

GA

)

Sm

all f

orge

stat

iona

l age

(SG

A)

Sig

natu

re o

fex

amin

er

Age

of e

xam

hrs

hrs

M.D

.M

.D.

Firs

t exa

m(X

)S

econ

d ex

am(O

)

Bagan6.1.2.K

lasifikasiNeonatusBerdasarkanMaturitasdanPertumbuhanIntrauterin

Page 84: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 85: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab7

Neonatus KurangBulan

7.1.BayiBeratLahirRendah

7.2.PertumbuhanJaninTerhambat(PJT)

7.3.AsuhanMetodaKangguru(KMC)

Page 86: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

64

Page 87: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

65

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

7.1.BayiBeratLahirRendah

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gm. Istilah Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) digunakan untuk berat lahir kurang dari 1.500 gram dan Bayi Berat Lahir Amat Sangat rendah (BBLASR) digunakan untuk berat lahir kurang dari 1.000 gram.

Grafik pertumbuhan terhadap usia kehamilan digunakan untuk menentukan apakah berat badan lahir bayi sesuai untuk usia kehamilan atau tidak.

Bayi berat lahir rendah mungkin disebabkan oleh:

• Kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)

• Pertumbuhan janin terhambat (di bawah persentil ke-10)

• Keduanya

Dua kelompok utama BBLR memiliki masalah yang berbeda sehingga penilaian akurat secara dini diperlukan.

NeonatusKurangBulanPenyebab Kelahiran Kurang Bulan

Janin • Gawat janin

• Kehamilan kembar

• Eritroblastosis

• Hydrops non imun

Plasenta • Plasenta previa

• Solusio plasenta

Uterus • Uterus bikornus

• Inkompetensia Serviks

Maternal • Preeklampsia

• Penyakit kronis (contohnya penyakit jantung sianotik)

• Infeksi (misalnya Listeria monositogen, infeksi saluran kemih)

• Penyalahgunaan obat

Lain-Lain • Ketuban pecah dini

• Polihidramnion

• Iatrogenik

Page 88: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

66

BerbagaiMasalahBayiKurangBulan

Ketidakstabilan Suhu TubuhBayi kurang bulan memiliki kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh akibat:

• Peningkatan hilangnya panas

• Berkurangnya lemak subkutan

• Rasio luas permukaan tubuh terhadap berat badan besar

• Produksi panas berkurang akibat lemak coklat yang tidak memadai dan ketidakmampuan untuk menggigil

KesulitanBernapas • Defisiensi surfaktan paru yang mengarah ke Sindrom Gawat Napas (Respiratory distress

syndrome/RDS)

• Risiko aspirasi akibat refleks menelan dan refleks batuk yang buruk, pengisapan dan menelan yang tidak terkoordinasi

• Toraks yang lunak dan otot respirasi yang lemah

• Pernapasan periodik dan apnea

MasalahGastrointestinaldanNutrisi • Refleks isap dan menelan yang buruk terutama sebelum 34 minggu

• Motilitas usus yang menurun

• Pengosongan lambung lambat

• Absorbsi vitamin yang larut dalam lemak berkurang

• Defisiensi enzim laktase pada jonjot usus

• Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan zat besi dalam tubuh

• Meningkatnya risiko NEC

ImaturitasHati • Gangguan konyugasi dan ekskresi bilirubin

• Defisiensi Vitamin K

ImaturitasGinjal • Ketidakmampuan untuk mengekskresi beban cairan yang besar

• Akumulasi asam anorganik dengan metabolik asidosis

• Eliminasi obat dari ginjal dapat menghilang

• Ketidakseimbangan elektrolit, misalnya hiponatremia atau hipernatremia, hiperkalemia atau glikosuria ginjal

Imaturitas Imunologis Risiko infeksi tinggi akibat:

• Bayi kurang bulan tidak mengalami transfer IgG maternal melalui plasenta selama trimester ketiga kehamilan

• Fagositosis terganggu

• Penurunan berbagai faktor komplemen

Bab7.1.Bayi Berat Lahir Rendah

Page 89: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

67

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Berbagaimasalahneurologis • Refleks isap dan menelan yang imatur

• Penurunan motilitas usus

• Apnea dan bradikardia berulang

• Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia periventrikel

• Pengaturan perfusi serebral yang buruk

• Ensefalopati Iskemik Hipoksik (Hypoxic ischemic encephalopathy/HIE)

• Retinopati prematur ( ROP)

• Kejang

• Hipotonia

BerbagaiMasalahKardiovaskular • Duktus Arteriorus Paten (Patent ductus arteriosus/PDA) merupakan hal yang umum ditemui

pada bayi kurang bulan

• Hipotensi atau hipertensi

BerbagaiMasalahHematologis • Anemia (awitan dini atau lambat)

• Hiperbilirubinemia, terutama indirek

• Koagulasi Itravaskuler Diseminata (Disseminated Intravascular Coagulation/DIC)

• Penyakit Perdarahan Pada Neonatus (Hemorrhagic Disease of the Newborn/HDN)

BerbagaimasalahMetabolisme • Hipokalsemia

• Hipoglikemia atau hiperglikemia

Pemeriksaan

Laboratorium • Pemeriksaan darah tepi, hitung jenis

• Pengukuran glukosa serial

• Na, K, Kalsium serial

• Pengukuran bilirubin serial

• Analisa Gas Darah

• CRP dan kultur biakan jika diperlukan

Radiologi • Rontgen dada

• USG kepala

• Echo jika diperlukan

Page 90: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

68

TatalaksanaNeonatusKurangBulan

Di ruang bersalin • Persalinan harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki peralatan yang lengkap dan staf yang

baik.

• Resusitasi dan stabilisasi memerlukan ketersediaan staf dan peralatan yang memadai secara cepat.

• Oksigenisasi yang memadai dan pemeliharaan suhu sangat penting.

• Asuhan ibu.

• Bayi memakai topi

Tatalaksana neonatus • Pengaturan suhu tubuh ditujukan untuk mencapai lingkungan suhu netral sesuai dengan

protokol.

• Terapi oksigen dan bantuan ventilasi

• Terapi cairan dan elektrolit harus menggantikan IWL (insensible water loss) serta mempertahankan hidrasi yang baik serta konsentrasi glukosa dan elektrolit plasma normal.

• Nutrisi (lihat: Pemberian Asupan pada Neonatus Berisiko): Neonatus kurang bulan mungkin memerlukan pemberian asupan dengan sonde atau nutrisi parenteral.

• Hiperbilirubinemia : biasanya dapat ditangani secara efektif dengan pemantauan seksama kadar bilirubin dan pelaksanaan terapi sinar. Transfusi tukar mungkin diperlukan dalam berbagai kasus berat

• Antibiotik spektrum luas dapat diberikan jika ada kecurigaan kuat adanya infeksi. Pertimbangkan antibiotik anti staphylococcus untuk BBLSR yang telah nengalami sejumlah besar prosedur atau yang sudah dirawat dalam waktu lama di rumah sakit.

• Duktus Arteriorus Paten (Patent ductus arteriosus/PDA)

ß Tatalaksana awal biasanya bersifat konservatif, oksigenasi yang memadai, pembatasan cairan, dan diuretik.

ß Pada kasus yang lebih berat, anti prostaglandin seperti indomethacine mungkin diperlukan.

ß Pada kasus yang sangat berat ligasi melalui pembedahan mungkin diperlukan.

Bab7.1.Bayi Berat Lahir Rendah

Page 91: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

69

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

PenilaianPararel:PenilaianNeonatusKurangBulan

IndikatorPem

antauKinerjaKlinis(

Pen

ilaia

n P

arar

el)

Inform

asiU

mum

Inform

asiK

husus

InfromasiP

enilaian

Ta

ngga

l

Pen

ilaia

n :

P

ropi

nsi

:

K

abup

aten

:

F

asili

tas

:

Uni

t Per

awat

an

Neo

natu

s :

Te

naga

K

eseh

atan

:

Pen

yelia

Klin

is/

P

elat

ih U

tam

a :

K

asus

# :

F

ile #

:

Ta

ngga

l

Mas

uk :

JenisPenilaian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

7.1.NeonatusKurangBulan

Den

ifini

si k

asus

: Neo

natu

s de

ngan

usi

a ke

ham

ilan

sebe

lum

37

min

ggu

Page 92: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

70

3.1

RIWAYATMEDISLENGKAP

3.1.

1 M

enan

yaka

n te

ntan

g pe

nyak

it m

ater

nal:

toxe

mia

, DM

3.1.

2 M

enan

yaka

n te

ntan

g in

feks

i mat

erna

l: T

OR

CH

3.1.

3 M

enan

yaka

n te

ntan

g pe

rdar

ahan

ant

epar

tum

3.1.

4 M

enan

yaka

n te

ntan

g ke

ham

ilan

kem

bar

3.2

PEMERIKSAANFISIKNEONATUSLENGKAP

3.2.

1 M

emer

iksa

tan

da v

ital:

FJ,

fre

kuen

si n

apas

, su

hu,

wak

tu p

engi

sian

ula

ng k

apile

r (C

RT

) da

n sa

tura

si O

2

3.2.

2 M

endo

kum

enta

si b

erat

lahi

r

3.2.

3 M

endo

kum

enta

si u

sia

keha

mila

n

3.2.

4 M

empl

ot b

erat

bad

an te

rhad

ap u

sia

keha

mila

n pa

da g

rafik

per

tum

buha

n

SISTEMPERNAPASAN

3.2.

5 M

engh

itung

sko

r D

owne

3.2.

6 M

enga

mat

i ada

nya

apne

a

SISTEMKARDIOVASKULER

3.2.

7 M

emer

iksa

ada

nya

taki

kard

ia

3.2.

8 M

elak

ukan

aus

kulta

si b

unyi

jant

ung

3.2.

9 M

emer

iksa

ada

nya

mur

mur

yan

g da

pat d

iden

gar

deng

an je

las

(PD

A)

3.2.

10

Mem

erik

sa d

enyu

t per

ifer

SISTEMGASTROINTESTINAL

3.2.

11

Men

gam

ati a

dany

a ke

mbu

ng p

ada

abdo

men

(lin

gkar

abd

omen

)

3.2.

12

Men

gam

ati a

dany

a m

unta

h, d

iare

3.2.

13

Mem

erik

sa a

dany

a re

sidu

al la

mbu

ng

3.2.

14

Mem

erik

sa a

dany

a fe

ses

berd

arah

SISTEMSYARAFPUSAT

3.2.

15

Men

gam

ati t

ingk

at k

esad

aran

3.2.

16

Men

geva

luas

i ton

us o

tot y

ang

tela

h (h

ipo-

ata

u hi

pert

onia

)

3.2.

17

Mem

erik

sa r

eflek

s (h

ipo-

ata

u hi

per-

refle

ks)

3.2.

18

Men

gam

ati a

dany

a ke

jang

3.2.

19

Mem

erik

sa p

upil

KELAINANHEMATOLOGIS

3.2.

20

Men

gam

ati a

dany

a ik

teru

s

3.2.

21

Men

gam

ati a

dany

a an

emia

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Bab7.1.Bayi Berat Lahir Rendah

Page 93: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

71

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

BERBAGAITANDASEPSIS

3.2.

22

Mem

erik

sa r

eflek

s is

ap (

baik

ata

u bu

ruk)

3.2.

23

Mem

erik

sa k

etid

akst

abila

n te

mep

ratu

r tu

buh

3.2.

24

Mem

erik

sa p

erfu

si p

erife

r

3.3

MEMINTA

DANMENGINTERPRETA

SIP

EMERIKSAANYANGSESUAI

3.3.

1 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi p

emer

iksa

an d

arah

tepi

den

gan

hitu

ng je

nis

3.3.

2 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi g

luko

sa s

erum

3.3.

3 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi N

a, K

, Ca

seru

m

3.3.

4 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi p

engu

kura

n bi

lirub

in s

erum

3.3.

5 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi g

as d

arah

art

eri j

ika

ada

indi

kasi

3.3.

6 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi C

RP

dan

kul

tur

jika

dipe

rluka

n

3.3.

7 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi f

oto

ront

gen

dada

3.3.

8 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi U

SG

kra

nial

jika

dip

erlu

kan

3.3.

9 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi e

cho

(jika

dip

erlu

kan)

3.4

PEMANTA

UANSELAMARAWATIN

AP

3.4.

1 M

emer

iksa

tand

a vi

tal :

FJ,

frek

uens

i nap

as, s

uhu,

wak

tu p

engi

sian

ula

ng k

apile

r (C

RT

),

dan

satu

rasi

02

3.4.

2 M

engh

itung

sko

r D

owne

3.4.

3 M

emer

iksa

apn

ea d

an b

radi

kard

ia

3.4.

4 M

enga

mat

i ada

nya

keja

ng

3.4.

5 M

emer

iksa

kad

ar g

luko

sa s

eria

l

3.4.

6 M

emer

iksa

Na,

K, C

a se

rum

3.4.

7 M

emer

iksa

kad

ar b

iliru

bin

seria

l jik

a te

rdap

at ik

teru

s

3.4.

8 M

emer

iksa

ana

lisa

gas

dara

h se

rial j

ika

ada

indi

kasi

3.4.

9 M

emer

iksa

dan

men

doku

men

tasi

ber

at b

adan

set

iap

hari

dan

lingk

ar k

epal

a se

tiap

min

ggu

3.4.

10

Per

iksa

apa

kah

AS

I dib

erik

an s

ecar

a be

nar

dan

rutin

3.5

TATA

LAKSANAPERTOLONGANPERTA

MA

3.5.

1 M

enga

ntis

ipas

i mas

alah

sel

ama

resu

sita

si

3.5.

2 M

embe

rikan

ling

kung

an d

enga

n su

hu y

ang

sesu

ai

3.5.

3 M

embe

rikan

oks

igen

asi y

ang

mem

adai

3.5.

4 M

embe

rikan

duk

unga

n ka

rdio

vask

uler

3.5.

5 M

enila

i usi

a ke

ham

ilan

dan

men

anga

niny

a se

suai

den

gan

kead

aan

3.5.

6 M

emer

iksa

kad

ar g

luko

sa

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Page 94: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

72

3.6

TATA

LAKSANAAKTIF

3.6.

1 M

empe

rtah

anka

n lin

gkun

gan

deng

an s

uhu

yang

mem

adai

3.6.

2 M

emad

ai d

ukun

gan

pern

apas

an y

ang

mem

adai

3.6.

3 M

enye

suai

kan

caira

n da

n el

ektr

olit

sesu

ai d

enga

n be

rat

bada

n, u

sia

keha

mila

n, u

sia

pasc

a pe

rsal

inan

dan

kon

disi

klin

is

3.6.

4 M

emul

ai p

embe

rian

asup

an d

enga

n m

engg

unak

an s

onde

ket

ika

diin

dika

sika

n

3.6.

5 M

emul

ai T

PN

jika

tida

k da

pat m

ento

lera

nsi p

embe

rian

asup

an e

nter

al (

jika

ters

edia

)

3.6.

6 M

emul

ai

tera

pi

sina

r at

au

tran

sfus

i tu

kar

(tin

gkat

III

da

n IV

sa

ja)

pada

ka

sus

hipe

rbili

rubi

nem

ia

3.6.

7 M

emul

ai a

ntib

iotik

jika

terd

apat

infe

ksi

3.6.

8 M

enan

gani

PD

A s

esua

i den

gan

pros

edur

PERSENTA

SETOTA

LKESESUAIAN

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Bab7.1.Bayi Berat Lahir Rendah

Page 95: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

73

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

TabelR7.2.Unitneonatologi:Form

ulirPengumpulanDataPenilaianRetrospektif

Wila

yah:

Ta

ngga

l:

Rum

ah S

akit

Kab

upat

en/ K

ota/

Kec

amat

an:

Per

kam

pung

an y

ang

Dim

onito

r:

1.Asfiksia

S

udah

dik

erja

kan:

(√)

T

idak

dik

erja

kan:

(X

) T

idak

dap

at d

itera

pkan

: (N

A)

Defi

nisi

kas

us: N

eona

tus

deng

an s

kor A

pgar

0-3

> 5

men

it, a

sido

sis

met

abol

ik/ c

ampu

ran

(pH

< 7

), m

anife

stas

i neu

rolo

gis,

dan

dis

fung

si o

rgan

mul

ti-si

stem

.

% K

epat

uhan

Nom

or K

asus

dan

Nom

or B

erka

s

Tang

gal m

asuk

rum

ah s

akit

3.1Riwayatpenyakit

U

sia

kand

unga

n m

enur

ut s

kor

Bal

lard

10

3.2

P

emer

iksa

an

P

enga

mat

an te

rhad

ap ta

nda

vita

l saa

t mas

uk k

e ru

mah

sak

it da

n se

tiap

hari

(DJ,

F

reku

ensi

Nap

as, C

RT,

tem

pera

tur

tubu

h)

P

enga

mat

an d

an p

enca

tata

n te

rhad

ap s

eran

gan

apne

a ya

ng te

rjadi

20

3.3PenyelidikanLaboratorium

H

b &

Hct

H

itung

WB

C

50

G

luko

sa s

erum

K

alsi

um s

erum

F

oto

tora

ks

3.4Pem

antauan/Monitoring

P

enca

tata

n be

rat b

ayi

10

P

enca

tata

n ta

nda-

tand

a vi

tal:

DJ,

frek

uens

i nap

as, C

RT,

tem

pera

tur

3.5

T

ind

akan

N

eona

tur

dija

ga a

gar

pana

s ba

dann

ya te

tap

stab

il

1

0

Pem

beria

n al

at b

antu

per

napa

san

bila

dip

erlu

kan

P

embe

rian

elek

trol

it ca

iran

IV

M

enyu

sui m

ulai

dila

kuka

n

S

enya

wa

teofi

lin (

theo

phyl

line)

mul

ai d

iber

ikan

bila

pen

gam

atan

men

unju

kkan

te

rjadi

nya

apne

a ak

ibat

lahi

r pr

emat

ur

% K

epat

uhan

[dal

am m

engi

kuti

petu

njuk

tind

akan

yg

dite

tapk

an]

Page 96: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

74

7.2.PertumbuhanJaninTerhambat(PJT)

PatologiPertumbuhan janin dipengaruhi oleh faktor fetus, maternal dan plasenta.

FaktorJanin • Berbagai faktor genetik

• Berbagai kelainan kromosom, misalnya trisomi 13, 18 dan 21

• Kelainan bawaan misalnya anensefali, atresia gastrointestinal dan sindrom Potter

• Infeksi bawaan seperti rubella atau citomegalovirus (CMV)

• Penyakit metabolisme saat lahir seperti galaktosemia dan fenilketonuria

Faktor Maternal

Kelainan Maternal • Preeklampsia dan eklampsia

• Penyakit renovaskuler kronis

• Penyakit vaskuler hipertensif kronis

• Malnutrisi

• Ibu perokok

• Hipoksemia maternal terkait dengan penyakit jantung kongenital tipe sianotik dan anemia bulan sabit ( sickle cell anemia )

• Faktor maternal lain seperti status sosio ekonomi yang rendah, usia ibu yang muda, ibu yang pendek, anak pertama dan mutiparitas usia tua.

Faktor Plasenta • Insufisiensi plasenta akibat kelainan maternal seperti preeklampsia dan eklampsia atau

akibat kehamilan lewat waktu.

• Berbagai masalah anatomis seperti infark multipel, trombosis vaskuler umbilikal dan hemangioma

• Kehamilan kembar mungkin terkait dengan masalah plasenta bermakna seperti anastomose vaskuler abnormal.

PolaPJT

PJTSimetrisLingkar kepala, panjang dan berat badan seluruhnya berkurang secara proporsional untuk usia kehamilan. PJT simetris disebabkan oleh infeksi kongenital atau kelainan genetik dan terjadi di awal kehamilan. PJTAsimetrisBerat badan fetus lebih rendah secara tidak proporsional terhadap panjang dan lingkar kepala. Pertumbuhan otak biasanya terpisah. Pertumbuhan otak terjadi di masa kehamilan lanjut dan disebabkan oleh insufisiensi uteroplasenta atau nutrisi ibu yang buruk.

Page 97: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

75

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

BerbagaiMasalahPadaNeonatus

Kematian Fetus • 5-20 kali lebih tinggi pada bayi PJT daripada bayi Sesuai Masa Kehamilan (SMK)

• Biasanya terjadi antara usia kehamilan 38-42 minggu

• Penyebab:

- Insufisiensi plasenta

- Hipoksia kronis

- Kelainan bawaan

Hipoksia • Asfiksia perinatal

• Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn (PPHN)

• Aspirasi mekonium

Kontraksi uterus mungkin menambah stress terhadap fetus yang mengalami hipoksia kronis. Hipoksia dan asidosis akut pada fetus dapat mengakibatkan kematian fetus atau asfiksia pada neonatus.

Hipotermia • Hipotermia terjadi akibat berkurangnya insulasi lemak subkutan dan meningkatnya luas

permukaan tubuh. Lebih jauh lagi, hipoglikemia dan hipoksia mengganggu produksi panas pada bayi.

Hipoglikemia • Akibat menurunnya cadangan glikogen dan penurunan glukoneogenesis

• Hipotermia memiliki potensi untuk menimbulkan masalah hipoglikemia

• Hipoglikemia terjadi pada 3 hari pertama.

Polisitemia • Diakibatkan peningkatan kadar eritropoetin yang bersifat sekunder terhadap hipoksia fetus

• Polisitemia mungkin juga berperan terhadap hipoglikemia dan mengarah pada cedera serebral.

Keterlambatan Perkembangan • Terjadi terutama pada bayi kurang bulan, bayi PJT dan pada bayi dengan restriksi

pertumbuhan kepala yang bermakna.

• Keterlambatan ini terjadi akibat infeksi bawaan, malformasi berat, hipoksia kronis, asfiksia pasca kelahiran atau hipoglikemia

• Keterlambatan ini terlihat dengan adanya pencapaian milestone yang terlambat pada usia 2 dan 5 tahun dengan performa yang buruk di sekolah.

Penurunankekebalantubuh(immunedepression) • Keadaan ini terjadi akibat malnutrisi baik pada saat sebelum lahir maupun sesudah lahir dan

infeksi virus bawaan (TORCH)

• Keadaan ini mempengaruhi hitung limfosit dan aktivitas serta kadar Ig (immunoglobulin). Keadaan ini mungkin ditemui bersamaan dengan neutropenia.

Page 98: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

76

Pemeriksaan • Darah tepi dengan hitung jenis

• Pengukuran glukosa serial

• Penapisan TORCH

• USG jika diperlukan

• Foto rontgen dada jika diperlukan

TatalaksanaPJT

Ruang bersalin • Persiapan untuk resusitasi dalam upaya mencegah HIE

• Berikan lingkungan yang suhunya disesuaikan

• Penilaian awal untuk usia kehamilan

• Nilai tanda-tanda dismorfik dan kelainan bawaan

• Periksa glukosa

Ruang bayi • Menyediakan lingkungan dengan melakukan kontak kulit dengan kulit dan memeriksa suhu

setiap 4 jam (lebih sering pada bayi kurang bulan)

• Bila mungkin, berikan ASI sedini mungkin (ASI yang diperah dapat diberikan melalui sonde)

• Memberikan asupan dini jika memungkinkan tetapi jika tidak mungkin maka berikan cairan intravena segera

• Memeriksa intoleransi terhadap pemberian asupan (risiko NEC)

• Memeriksa Hb dan mengobati polisitemia

• Memeriksa glukosa setiap 4 jam pada hari pertama kemudian setiap 8-12 jam jika stabil

Tindaklanjutjangkapanjang • Nutrisi yang memadai dengan rujukan kepada konselor ASI

• Imunisasi tepat waktu

• Penilaian perkembangan dengan kunjungan rutin

• Rujukan dini untuk intervensi perkembangan dan program pendidikan khusus

• Konseling maternal untuk kehamilan berikutnya.

Bab7.2.Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)

Page 99: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

77

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

IndikatorPem

antauKinerjaKlinis(

Pen

ilaia

n P

arar

el)

Inform

asiU

mum

Inform

asiK

husus

InfromasiP

enilaian

Ta

ngga

l

Pen

ilaia

n :

P

ropi

nsi

:

K

abup

aten

:

F

asili

tas

:

Uni

t Per

awat

an

Neo

natu

s :

Te

naga

K

eseh

atan

:

Pen

yelia

Klin

is/

P

elat

ih U

tam

a :

K

asus

# :

F

ile #

:

Ta

ngga

l

Mas

uk :

JenisPenilaian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

7.2.PertumbuhanJanin

Te

rham

bat

Den

ifini

si k

asus

: Per

tum

buha

n ja

nin

terh

amba

t ada

lah

peny

impa

ngan

dar

i pol

a pe

rtum

buha

n ya

ng d

ihar

apka

n pa

da ja

nin

PenilaianPararel:PertumbuhanJaninTerham

bat

Page 100: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

78

4.1

RIWAYATMEDISLENGKAP

MENANYAKANTENTA

NGRIWAYATKELAINANMATERNAL

4.1.

1 M

alnu

tris

i mat

erna

l

4.1.

2 P

reek

lam

sia

atau

ekl

amsi

a

4.1.

3 P

enya

kit g

inja

l kro

nis

4.1.

4 H

iper

tens

i kro

nis

4.1.

5 Ib

u ya

ng p

erok

ok

4.1.

6 H

ipok

sem

ia m

ater

nal (

peny

akit

jant

ung)

4.1.

7 M

enan

yaka

n riw

ayat

kon

disi

ser

upa

dala

m k

elua

rga

4.1.

8 M

enan

yaka

n riw

ayat

abo

rsi b

erul

ang

4.1.

9 M

enan

yaka

n riw

ayat

lahi

r m

ati

4.1.

10

Men

anya

kan

riway

at k

onsa

ngui

nita

s

4.1.

11

Men

anya

kan

riway

at k

eham

ilan

kem

bar

4.1.

12

Men

anya

kan

riway

at in

feks

i kon

geni

tal (

TO

RC

H)

4.2

PEMERIKSAANFISIKLENGKAPPADANEONATUS

4.2.

1 M

emer

iksa

tand

a vi

tal:

FJ,

frek

uens

i nap

as, s

uhu,

w

aktu

pen

gisi

an u

lang

kap

iler

(CR

T),

da

n sa

tura

si O

2

4.2.

2 M

endo

kum

enta

sika

n be

rat l

ahir

4.2.

3 M

endo

kum

enta

sika

n us

ia k

eham

ilan

(sko

r B

alla

rd)

4.2.

4 M

empl

ot b

erat

bad

an te

rhad

ap u

sia

keha

mila

n pa

da g

rafik

per

tum

buha

n

SISTEMPERNAPASAN

4.2.

5 M

engh

itung

Sko

r D

owne

SISTEMKARDIOVASKULER

4.2.

6 M

emer

iksa

ada

nya

taki

kard

ia

4.2.

7 A

usku

ltasi

bun

yi ja

ntun

g

4.2.

8 M

emer

iksa

mur

mur

yan

g da

pat d

iden

gar

4.2.

9 M

emer

iksa

den

yut p

erife

r

SISTEMGASTROINTESTINAL

4.2.

10

Men

gam

ati a

dany

a ik

teru

s

4.2.

11

Mem

erik

sa a

dany

a he

pato

sple

nom

egal

i

KELAINANHEMATOLOGI

4.2.

12

Men

gam

ati a

dany

a pl

etor

a

4.2.

13

Mem

erik

sa a

dany

a er

upsi

pur

pura

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Bab7.2.Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)

Page 101: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

79

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

SISTEMSYARAFSENTRAL

4.2.

14

Men

gam

ati t

ingk

at k

esad

aran

(le

thar

gi, w

aspa

da, t

erse

dasi

)

4.2.

15

Men

geva

luas

i ton

us o

tot (

hipo

- at

au h

iper

toni

a)

4.2.

16

Mem

erik

sa a

dany

a re

fleks

(hi

po-

atau

hip

er-r

eflek

s)

4.2.

17

Men

gam

ati a

dany

a ke

jang

4.2.

18

Men

gam

ati a

dany

a ge

rak

tak

bera

tura

n (ji

tterin

g)

PEMERIKSAANLAIN

4.2.

19

Mem

erik

sa k

riter

ia d

ari s

indr

om m

alfo

rmas

i baw

aan

4.2.

20

Mem

erik

sa k

riter

ia in

feks

i baw

aan

4.3

MEMINTA

DANMENGINTERPRETA

SIKANPEMERIKSAANYANGSESUAI

4.3.

1 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asik

an p

emer

iksa

an d

arah

tepi

den

gan

hitu

ng je

nis

4.3.

2 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi g

luko

sa s

erum

dan

kal

sium

ser

um

4.3.

3 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi u

ji ta

pis

TO

RC

H ji

ka a

da in

dika

si d

an ji

ka te

rsed

ia

4.3.

4 M

emin

ta d

an m

engi

nter

pret

asi f

oto

ront

gen

dada

dan

teng

kora

k jik

a di

perlu

kan

4.4

PEMANTA

UANSELAMARAWATIN

AP

4.4.

1 M

emer

iksa

suh

u se

tiap

4 ja

m

4.4.

2 M

emer

iksa

kad

ar g

luko

sa s

etia

p 4

jam

4.4.

3 M

emer

iksa

dan

men

doku

men

tasi

kan

bera

t ba

dan

setia

p ha

ri da

n lin

gkar

kep

ala

setia

p m

ingg

u

4.4.

4 M

enga

mat

i dan

men

doro

ng p

embe

rian

AS

I

4.5

TATA

LAKSANAPERTOLONGANPERTA

MA

4.5.

1 M

enye

diak

an li

ngku

ngan

ber

suhu

net

ral

4.5.

2 M

enye

diak

an o

ksig

enas

i yan

g m

emad

ai ji

ka d

iper

luka

n

4.5.

3 M

emer

iksa

kad

ar g

luko

sa

4.6

TATA

LAKSANAAKTIF

4.6.

1 M

empe

rtah

anka

n lin

gkun

gan

bers

uhu

netr

al

4.6.

2 M

emul

ai p

embe

rian

AS

I din

i

4.6.

3 M

emba

ntu

ibu

mem

eras

AS

I

4.6.

4 M

emer

iksa

ada

nya

into

lera

nsi p

embe

rian

asup

an

4.6.

5 M

emul

ai c

aira

n IV

jika

pem

beria

n as

upan

ent

eral

tida

k da

pat d

imul

ai

PERSENTA

SETOTA

LKESESUAIAN

INFORMASIINDIKATOR

(Diis

i len

gkap

unt

uk s

emua

indi

kato

r, jik

a tid

ak b

erla

ku ta

ndai

“N

/ A

”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INFORMASIU

NTUKHALYANGTIDAKSESUAI

(Len

gkap

i bag

ian

ini h

anya

jika

kes

esua

ian

deng

an

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

Page 102: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

80

7.3.AsuhanMetodeKangguru

PendahuluanAsuhan metode kangguru dirancang sebagai asuhan untuk neonatus dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Di dalam KMC ini, bayi berat badan lahir rendah atau kurang bulan yang stabil diletakkan telanjang di dada ibu, dengan hanya memakai popok, topi dan kaus kaki. Posisi bayi sejajar dengan dada ibu, di dalam baju ibu dan disangga oleh kain yang melingkari ibu dan bayi. Untuk KMC dalam waktu lama, bayi tetap dalam posisi ini kecuali saat dimandikan, diganti popok atau jika ibu akan ke kamar mandi. Selama waktu ini, ayah dan anggota keluarga yang lain bisa membantu dengan cara menjaga bayi tetap hangat dan menggantikan ibu melakukan kontak kulit dengan kulit.

MemulaiKMCIbu perlu mengenal KMC dan ditawarkan pilihan ini sebagai metode untuk merawat bayi dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Karena KMC memerlukan kehadiran ibu terus menerus, ibu harus mempunyai waktu dan kesempatan untuk mendiskusikan dampaknya bersama keluarganya, karena KMC akan mengharuskan ibu tinggal lebih lama di rumah sakit dan melanjutkan asuhan ini di rumah hingga neonatus cukup bulan (usia kehamilan sekitar 40 minggu) atau 2500 g.

KMC bisa dilakukan kepada hampir semua bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah atau memerlukan perawatan khusus bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai KMC secara penuh. Sesi KMC untuk jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah). Untuk KMC terus menerus, kondisi neonatus harus stabil. Kemampuan minum (untuk mengisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan esensial. KMC bisa mulai dilakukan meskipun minuman diberikan melalui sonde.

Posisi KangguruMulai KMC di ruang yang hangat dan terjaga privasinya. Minta ibu duduk dan mengatur posisi bayi di atas dadanya dengan posisi sejajar. Bayi menggunakan popok, topi dan kaus kaki.

Sangga bayi dengan kain panjang, muka bayi menghadap ke pinggi dan kepala sedikit ekstensi. Ekstensi ini akan membantu menjaga jalan udara tetap terbuka dan memungkin kontak mata antara ibu dengan bayinya.

Pinggul bayi harus dalam keadaan fleksi dan bayi berada dalam posisi “kodok”, tangan juga harus fleksi.

Tepi kain harus di bawah telinga bayi.

Pasang kain erat-erat agar bayi tidak lepas saat ibu berdiri. Pastikan bahwa kain melekat erat di bagian dada dan bukan di daerah perut. Jangan mengikat terlalu keras di bagian perut bayi tapi harus di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini, bayi leluasa bernapas dengan perut. Napas ibu akan menstimulasi bayinya.

Page 103: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

81

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

MerawatbayidenganposisikangguruSebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi KMC termasuk menyusui. Bayi hanya dilepaskan dari kontak kulit dengan kulit saat:

• Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat

• Penilaian klinis sesuai dengan jadwal yang ditentukan rumah sakit

• Tidak perlu dan tidak direkomendasikan untuk dimandikan setiap hari.

LamadanKesinambunganKMCKontak kulit dengan kulit harus dimulai secara bertahap dengan transisi secara hati-hati dari asuhan konvensional menjadi KMC berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakkan dengan posisi kangguru yang benar.

Memantau kondisi bayi

SuhuBayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit, dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya (antara 36,5° C - 37° C) saat berada dalam posisi KMC. Saat KMC dimulai, ukur suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selama 3 hari berturut-turut. Setelahnya pengukuran dilakukan hanya dua kali sehari.

PernapasanFrekuensi pernapasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar antara 30-60 kali per menit, dan napas akan bergiliran dengan interval tidak bernapas (apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir dan muka bayi menjadi biru, sianosis, dan nadinya rendah, bradikardia, ada risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukkan bahwa kontak kulit dengan kulit dapat membuat pernapasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan bisa menurunkan insidensi apnea.

Page 104: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

82

Ibu harus diajarkan untuk mengenal apnea, risiko, mengetahui kapan harus melakukan intervensi segera dan mencari pertolongan. Ibu bisa mengusap punggung atau kepala bayi untuk menstimulasi pernapasan, atau dengan cara menimang bayi. Jika bayi tetap tidak bernapas, ibu harus memanggil tenaga kesehatan segera dan tenaga kesehatan harus segera merespon panggilan minta bantuan dari ibu.

TandaBahayaAwitan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaikan dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi. Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memberikan perawatan yang diperlukan.

• Sulit bernapas, retraksi, merintih

• Bernapas sangat lambat atau sangat perlahan

• Apnea yang sering dan lama

• Bayi teraba dingin, suhu tubuhnya di bawah normal meskipun dijaga kehangatannya

• Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah

• Kejang

• Diare

• Kulit menjadi kuning

MinumSetiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dari bayi kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk pencernaan karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktosa – enzyme yang menguraikan gula tertentu. Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus. ASI, terutama kolostrum, kaya akan antibodi – imunoglobulin, yang melindungi terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi lainnya – seperti hormon interferon, faktor pertumbuhan dan komponen anti inflamasi. Bayi yang sangat kurang bulan atau sakit dan tidak bisa menyusui akan mendapatkan manfaat dari sedikit ASI yang diberikan melalui pipet.

Bab7.3.Asuhan Metode Kangguru

Page 105: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

83

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32 minggu biasanya perlu diberi minum melalui selang nasogastrik, yang bisa digunakan juga untuk ASI yang diperah. Ibu bisa membiarkan bayi mengisap jarinya saat diberi minum melalui sonde, dan hal ini bisa dilakukan dalam posisi kangguru.

Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih dari 30-32 minggu, bisa digunakan cangkir kecil untuk memberikan ASI yang telah diperah. Pemberian minum menggunakan cangkir bisa dilakukan satu atau dua kali sehari meskipun bayi masih diberi minum melalui selang nasogastrik, jika bayi bisa minum dari cangkir dengan baik, maka pemberian minum melalui sonde bisa dikurangi secara bertahap. Untuk pemberian minum melalui cangkir, bayi dilepaskan dari posisi kangguru, ditutup dengan selimut hangat dan kembali ke posisi kangguru setelah selesai minum.

Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 32 minggu bisa mulai belajar mengisap puting. Bayi mungkin hanya akan mencari puting dan menjilatnya. Teruskan memberikan ASI yang telah diperah menggunakan cangkir atau sonde hingga bayi bisa mengisap secara efektif. Bayi mungkin sering berhenti selama menyusui dan kadang berhenti lama. Penting untuk tidak langsung menghentikan menyusui. Kadang-kadang bayi perlu waktu satu jam untuk selesai menyusu. Tawarkan minum melalui cangkir setelah menyusu atau ganti ke payudara lainnya dan berikan minum melalui cangkir.

Pastikan posisi yang baik, kelekatan dan frekuensi menyusui.

Memantau Pertumbuhan • Timbang bayi kecil sekali sehari; penimbangan lebih sering mungkin akan mengganggu bayi

dan menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran kepada ibunya. Saat bayi mulai bertambah berat, timbang setiap dua hari selama satu minggu dan kemudian sekali seminggu hingga bayi cukup bulan (40 minggu atau 2500g);

• Timbang bayi dengan cara yang sama setiap kali, misalnya telanjang, dengan timbangan kalibrasi yang sama (dengan interval 10 g jika mungkin), letakkan handuk bersih dan hangat pada timbangan untuk menghindari bayi menjadi dingin

• Timbang bayi di tempat yang lingkungannya hangat

• Catat beratnya

Ukur lingkar kepala setiap minggu, saat berat bayi mulai meningkat, lingkar kepala akan naik antara 0,5 dan 1 cm per minggu.

Kenaikan berat badan tidak memadaiJika kenaikan berat badan tidak memadai selama beberapa hari, nilai teknik, frekuensi, lama dan jadwal pemberian minum terlebih dahulu, dan periksa apakah diberi minum saat malam hari. Berikan nasehat kepada ibu untuk meningkatkan frekuensi pemberian minum, dan anjurkan ibu untuk minum lebih banyak.

Kemudian lihat kondisi lainnya;

• Oral thrush – tatalaksana bayi dengan nystatin suspensi oral (100,000IU/ml) menggunakan pipet, berikan 1 ml pada mukosa mulut dan oleskan pada kedua puting ibu setiap kali setelah menyusui hingga lesi sembuh. Obati selama 7 hari.

• Rinitis – obati dengan larutan normal saline yang diteteskan melalui masing-masing lubang hidung setiap kali sebelum minum

• Infeksi saluran kemih

• Infeksi bakteri

Page 106: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

84

Perawatan PreventifBayi kecil tidak memiliki simpanan mikronutrien yang memadai. Bayi kurang bulan, tanpa melihat beratnya, harus mendapatkan suplementasi besi dan asam folat dari sejak umur dua bulan hingga satu tahun. Dosis besi harian yang direkomendasikan adalah 2 mg/kg berat badan per hari.

Keluar dari rumah sakitBayi KMC dapat diijinkan pulang jika memenuhi kriteria berikut:

• Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit pada saat itu seperti apnea atau infeksi;

• Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI eksklusif atau sebagian besar minumnya adalah ASI;

• Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/hari paling sedikit 3 hari berturut-turut);

• Suhu bayi stabil saat berada dalam posis KMC (dalam kisaran normal selama 3 hari berturut-turut);

• Ibu yakin bisa merawat bayinya dan dapat datang secara teratur untuk kunjungan tindak lanjut.

Bab7.3.Asuhan Metode Kangguru

Page 107: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 8

PedomanStabilisasi Neonatus

Page 108: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

86

Page 109: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

87

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 8: Pedoman Stabilisasi Neonatus

PendahuluanKebutuhan stabilisasi neonatus normal diberikan melalui asuhan rutin. Asuhan khusus diperlukan bagi neonatus yang berisiko dan/atau kurang bulan. Ini berarti bahwa harus dilakukan tatalaksana yang menyeluruh, segera, dan sesuai di ruang bersalin dan pada saat masuk ke ruang perawatan bayi khusus,. Tim persalinan yang terdiri dari dokter, bidan, dan perawat harus bekerja sama secara efektif dengan tim neonatus untuk memastikan bahwa neonatus telah stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan bayi khusus sesegera mungkin. Ketika bayi dimasukkan ke ruang perawatan bayi khusus, tim neonatus yang terdiri dari dokter dan perawat harus menilai dan menangani neonatus serta bekerja sama, untuk memastikan bahwa asuhan optimal diberikan selama stabilisasi neonatus.

Prosedur Stabilisasi

Jalan Napas dan Pernapasan • Sepertihalnyaresusitasineonatus,jalannapastetapterbuka,berfungsidanstabilmenjadihal

utama yang penting selama stabilisasi.

• Jikaterjadigawatnapas,pastikansalurannapasterbuka,berfungsidanstabilmelalui:

- Penempatan posisi yang baik dan pengisapan

- Ventilasi dengan balon dan sungkup

- Intubasi atau pemakaian jalan napas oral (oral airway)

- Suplementasioksigen

Catatan: Hati-hati untuk memastikan bahwa jalan napas tidak tertekuk karena keadaan ini akan mengarah ke apnea yang disebabkan oleh sumbatan jalan napas, terutama pada neonatus kurang bulan.

• Setelahsalurannapasterbuka,berfungsidanstabil,evaluasi:

- Upaya, kecepatan, dan pola pernapasan

- Masuknya udara (air entry) diperiksa melalui auskultasi

- Hasil analisa gas darah dan temuan foto rontgen jika diperlukan

Sirkulasi• Penilaianstatussirkulasineonatusmencakup:

- Penilaiankehilanganvolumeperinatal

- Waktu pengisian ulang kapiler (CRT)

- Denyut nadi/perifer

- Penilaian denyut jantung dan juga tekanan darah, bila mungkin. Penurunan tekanan darah merupakan tanda lanjut dari syok.

- Memantau jumlah urin

- Memantau pH darah dan nilai hematokrit

Page 110: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

88

• Jikapenggantiancairandiperlukan,larutandanobat-obatanberikutinidapatdigunakan:

- Salinnormal/NaCl

- Darah utuh (whole blood) atau butir-butir darah merah/ (10-20 cc/kg)

- Dopamin atau dobutamin mungkin juga diperlukan

Pengaturan SuhuPengaturan suhu sangat penting selama stabilisasi untuk mencegah kehilangan panas tubuh yang diikuti dengan hipotermia.

Kontak kulit dengan kulit merupakan metode terpilih untuk menstabilkan suhu dan gunakan topi untuk menurunkan hilangnya panas melalui kepala.

Status metabolisme dan cairan MemulaiASIsegeradengancaramelakukankontakkulitdengankulitpadasatujampertamaakan membantu menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung dan pernapasan neonatus dan menenangkannya.Jikaneonatustidakbisamengisap,ASIyangtelahdiperahmerupakancairanterbaik untuk neonatus

Kebutuhanglukosauntukneonatusadalah4-8mg/kg/menit.Suplemenglukosaakanmenurunkankebutuhan glukosa dari simpanan karbohidrat tubuh yang mungkin belum memadai. Usia kehamilan, kematangan dan integritas kulit, fungsi ginjal, dan kelembaban udara mempengaruhi status cairan.

Keseimbangan asam-basaJika tersedia, evaluasi gas darah untuk keseimbangan asam basa dapat membantu untukmengidentifikasiasidosisrespiratorikataumetabolik.

Infeksi• Evaluasiuntukinfeksimemerlukanpengkajianmenyeluruhakanfaktor–faktorrisikopotensial,termasuk:

- Persalinan dan kelahiran kurang bulan

- Pecah ketuban sebelum waktunya

- Partus lama

- Adanya demam ketika ibu dalam proses persalinan

- Peningkatan jumlah hitung sel darah putih ibu

- Penurunan atau abnormalitas sel darah putih neonatus

- Neonatusdenganpipaendotrakeal,katetervenasentral,dll.

• Terapiantibiotikharusdimulaisegerasetelahkulturdarahdiperoleh.

Bab 8PedomanStabilisasiNeonatus

Page 111: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

89

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 9

Termoregulasi Neonatus

Page 112: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

90

Page 113: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

91

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 9: Termoregulasi Neonatus

PendahuluanTermoregulasi adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh. Tujuan utama adalah ub ntuk mengontrol lingkungan neonatus dalam mempertahankan lingkungan suhu netral(neutralthermalenvironment)danmeminimalkanpengeluaranenergi.

• Suhunormalneonatus:36,5-37,5°C

• Hipotermia:suhutubuhdibawah36,5°C

• Hipertermia:suhutubuhdiatas37,5°C

• Lingkungan suhu netral/NeutralThermalEnvironment (NTE):Kondisi lingkungan dimanasuhu tubuh normal dengan pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen minimal.

Mekanisme Termoregulasi Produksi panas berasal dari pelepasan norepinefrin yang menyebabkan metabolisme simpanan lemak coklat dan konsumsi oksigen serta glukosa. Pada saat lahir, suhu tubuh turun tiba-tiba dan stres dingin segera terjadi.

Catatan: Karena neonatus tidak dapat menggigil, mereka bergantung pada termogenesis tanpa menggigil atau kimiawi untuk menghasilkan panas.

Kehilangan panas dapat terjadi sedemikian besar sehingga melebihi kemampuan neonatus untuk memproduksi panas dan mempertahankan keseimbangan. Cara neonatus kehilangan panas adalahmelalui:

• Evaporasi:Kehilanganpanaskeudararuangandengancarapenguapanairdaripermukaankulit yang basah atau selaput mukosa

• Konduksi:Kehilanganpanasdarimolekultubuhkemolekulsuatubendayanglebihdinginyang bersentuhan dengan tubuh. Terjadi jika neonatus ditempatkan pada permukaan yang dingin dan padat

• Radiasi:Kehilanganpanasdalambentukgelombangelektronikkepermukaanbendalainyang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh

• Konveksi:Kehilanganpanasdarimolekultubuh/kulitkeudarayangdisebabkanperpindahanudara

Semuamekanismeinidapatmenjadimasalahdisemuaruangbayirumahsakit.Ketikaudarasangatpanas,neonatusdapatmemperolehpanas,khususnyakarenaradiasidankonveksidarisekitarnya.

Catatan: Neonatus sakit atau kurang bulan tidak memiliki kemampuan untuk menaikkan suhu tubuhnya dengan meningkatkan laju metabolismenya, dan mereka juga memiliki simpanan lemak coklat dan subkutan yang lebih sedikit dibandingkan dengan bayi cukup bulan.

Page 114: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

92

Patofisiologi Termoregulasi

HipotermiaKondisiyangberkaitandenganhipotermia:

• Lingkungandingin

• Asuhanneonatusyangtidakbenarsegerasetelahkelahiran

- Pengeringan tidak memadai

- Baju yang tidak memadai

- Pemisahan dari ibu

- Prosedur pemanasan yang tidak memadai (sebelum dan selama transport/pemindahan)

• Bayisakitdanstres

Tanda dan gejala

Pengukuran suhu neonatus mungkin tidak dapat mendeteksi perubahan dini dari stres dingin, karena neonatus pada awalnya menggunakan simpanan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya(suhusentral).Tandaawalyangmungkinditemuiadalah:

• Kakiterabadingin

• Kemampuanmengisapyanglemahatautidakdapatmenyusui

• Letargidanmenangislemah

• Perubahanwarnakulitdaripucatdansianosismenjadikutismarmorataataupletora

• Takipneadantakikardia

• Tandalanjutyangmungkinditemuiketikahipotermiaberlanjut:

- Letargi

- Apnea dan bradikardia

- Terdapat risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia, asidosis metabolik, sesak napas, faktor pembekuanabnormal(DIC,perdarahanintraventrikel,perdarahanpulmonum)

HipertermiaKondisiyangberkaitandenganhipertermia:

• Suhulingkungantinggi

• Dehidrasi

• Perdarahanintrakranial

• Infeksi

Catatan: Inkubator harus dipantau secara ketat agar suhu tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Tanda dan gejala

• Kulithangatyangmungkinterlihatkemerahanataumerahmudapadaawalnyadankemudianpucat

• Ketidakmampuanneonatusuntukberkeringatdapatmerupakanbagianbesardarimasalahyang terjadi

• Polayangserupadenganhipotermiamungkinterjadipadasaatmasalahberlanjut:termasukpeningkatan laju metabolik, iritabel, takikardia, dan takipnea

PendahuluanTermoregulasi Neonatus

Page 115: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

93

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Dehidrasi,perdarahanintrakranial,heatstroke,dankematian

Tatalaksana

Pengendalian suhu Diruangbersalin:

• Memberikanlingkunganhangatyangbebasdarialiranudara

• Keringkanneonatussegera

• Kontakkulitibu-bayisegeraakanberperansebagaisumberpanas.Selimutiibudanbayinyasekaligus atau tutupi dengan kain/baju.

• Tutupkepalaneonatusdengantopi

Pemakaian radiant warmer jika tidak mungkin melakukan kontak kulit dengan kulit (ibu mengalami komplikasi pascanatal)

• Neonatustidakberpakaiankecualipopokdandiletakkantepatdibawahpenghangat/radiantwarmer

• Probesuhutubuhharusdiletakkanmendatarpadakulit,biasanyapadaabdomen(daerahhipokondrium kanan)

• Suhuservoharusdisetpada36,5oC

• Suhu harus diukur setiap 30menit atau atas instruksi dokter untukmenilai bahwa suhutubuh neonatus dipertahankan dalam kisaran yang seharusnya

Selamaperawatandalaminkubator,pentinguntukmengikutiprosedurini:

• Memastikanbahwasemuapihakyangterlibatdalamasuhanneonatusdapatmenggunakaninkubator dengan benar, memantau suhu tubuh neonatus, dan menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan lingkungan suhu netral.

• Inkubatormemerlukanpasokanlistrikyangtidakterputus,stafterlatihuntukpemeliharaan/perbaikan, tersedianya suku cadang untuk perbaikan

• Jauhkan inkubator dari jendela tanpa penutup. Suhu ruang bayi harus memadai danmembuka/menutup inkubator harus diminimalkan.

Catatan: Jika inkubator tersorot langsung oleh matahari atau jika cahaya terapi sinar digunakan, pemantauan suhu tubuh neonatus dan penyesuaian suhu inkubator perlu sering dilakukan untuk mencegah pemanasan yang berlebihan.

• Ketika neonatusmemerlukan perawatan dalam inkubator, penting untukmendukung ibudan ayah bayi untuk mengunjungi dan menggendong bayinya sesering mungkin dengan memanfaatkan kontak kulit dengan kulit agar suhunya stabil.

• Suhubayiharusdipantausetiap4jamatausesuaiinstruksidokteruntukmempertahankansuhutubuh36,5o-37,5oC

• Lubangjendelainkubatorsedapatmungkinharusdigunakanselamaasuhanneonatusdantidak sering membuka pintu inkubator yang lebih besar

Page 116: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

94

Pengukuran Suhu

Suhu aksila • Keuntungannyamencakuppenurunanrisikoneonatus,kebersihanterjaga,danpengukurannya

relatif cepat serta akurat

• Letakkantermometerditengahaksiladenganlenganditempelkansecaralembuttetapikuatpadasisitubuhbayiselamasekitar5menit

• Kulitpadalokasiinitidakbereaksiterhadapsuhurendahdenganvasokonstriksi

• Meskipunsuhusedikitlebihrendahdaripadasuhusentraltubuhsesungguhnya,perubahannyaakan sama dengan suhu tubuh

Suhu rektum• Pengukuran suhu tubuh dari rektum merupakan prosedur invasif dan tidak selalu dapat

diandalkan

• Suhudarahyangmengalirdariekstremitasbawahmempengaruhisuhurektum

• Jikaterdapatvasokonstriksiperiferdanneonatusmemusatkansirkulasinya,darahyangdingindari ke dua tungkai akan secara bermakna menurunkan suhu rektum yang diukur.

Suhu lingkungan• Setiapkamarharusmemilikitermometerdinding

• Jagasuhulingkungankamarantara24-26°C

PendahuluanTermoregulasi Neonatus

Page 117: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

95

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tabel 9.1. Lingkungan Suhu Netral (NTE)

Usiadanberatbadan Suhu

Awal(°C) Kisaran(°C)

0-6 jam

Dibawah1.200gm 35,0 34,0-35,1

1.200-1.500gm 34,1 33,9-34,4

1.501-2.500gm 33,4 32,8-33,8

Diatas2.500gm 32,9 32,0-33,8

6-12 jam

Dibawah1.200gm 35,0 34,0-35,4

1.200-1.500gm 34,0 33,5-34,4

1.501-2.500gm 33,1 32,2-33,8

Diatas2.500gm 32,8 31,4-33,8

12-24 jam

Dibawah1.200gm 34,0 34,0-35,4

1.200-1.500gm 33,8 33.3-34,8

1.501-2.500gm 32,8 31,8-33,8

Diatas2.500gm 32,4 31,0-33.7

24-36 jam

Dibawah1.200gm 34,0 34,0-35,0

1.200-1.500gm 33,6 33,1-34,2

1.501-2.500gm 32,6 31,6-33,6

Diatas2.500gm 32,1 30.7-33,5

36-48 jam

Dibawah1.200gm 34,0 34,0-35,0

1.200-1.500gm 33,5 33,0-34,1

1.501-2.500gm 32,5 31,4-33,5

Diatas2.500gm 31,9 30,5-33,5

72-96 jam

Dibawah1.200gm 34,0 34,0-35,0

1.200-1.500gm 33,5 33,0-34,0

1.501-2.500gm 32,2 31,1-33,2

Diatas2.500gm 31.3 29,8-32,8

4-12 hari

Dibawah1.500gm 33,5 33,0-34,0

1.501-2.500gm 32,1 31,0-33,2

Diatas2.500gm

4-5 hari 31,0 29,5-32,6

5-6 hari 30,9 29,4-32.3

6-8 hari 30,6 29,0-32,2

8-10 hari 30.3 29,0-31,8

10-12 hari 30,1 29,0-31,4

Page 118: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

96

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Hip

ote

rmia

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

9.1.

Hip

ote

rmia

DefinisiKasus:N

eonatusdengansuhutubuhkurangdari36,5°C

PendahuluanTermoregulasi Neonatus

Page 119: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

97

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

9.1.

1 M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

9.1.

1.1

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at p

emap

aran

terh

adap

ling

kung

an d

ingi

n

9.1.

1.2

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at p

enge

ringa

n ya

ng ti

dak

mem

adai

9.1.1.3

Menanyakantentangriw

ayatpakaianyangtidakmem

adai

9.1.

1.4

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at p

emis

ahan

dar

i ibu

9.1.1.5

Menanyakantentangriw

ayatmasalahneonatussepertisepsis

9.1.

2 M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

9.1.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

9.1.

2.2

Mem

erik

sa ji

ka k

emam

puan

isap

lem

ah

9.1.2.3

Mem

eriksaadanyaletargi,tangisanyanglemah

9.1.

2.4

Mem

erik

sa a

dany

a pe

ruba

han

war

na k

ulit

(puc

at, s

iano

sis,

ber

berc

ak/ c

utis

mar

mor

ata,

pl

etor

a)

9.1.2.5

Mem

eriksaadanyatakipneadantakikardia

9.1.

2.6

Mem

erik

sa a

dany

a ap

nea

dan

brad

ikar

dia

9.1.

2.7

Mem

erik

sa a

dany

a pe

rdar

ahan

9.1.

2.8

Mem

erik

sa a

dany

a ke

jang

9.1.

3 M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

9.1.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikanpem

eriksaanhitungdarahlengkapdenganhitungjenis

9.1.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikankadarglukosaserum

9.1.

4 P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

9.1.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

9.1.4.2

Mem

eriksasuhutubuhneonatussetiapjamsam

paistabil(36,5°C–37,5°C)

9.1.4.3

Mem

eriksasuhusetiap4jamketikastabil

9.1.

4.4

Mem

erik

sa g

luko

sa s

erum

jika

ada

indi

kasi

9.1.4.5

Mem

eriksagasdarahjikaadaindikasi

9.1.

5 TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

9.1.5.1

Mem

eriksabahwapemanasdenganlampusorotatauinkubatorbekerjadenganbaik

9.1.5.2

Mem

anaskankembalibayisecaraperlahan(1°Cperjam)

9.1.

6 TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

9.1.

6.1

Men

cega

h ke

hila

ngan

pan

as le

bih

lanj

ut (

topi

, lam

pu p

eman

as, l

uban

g pa

da in

kuba

tor)

.

9.1.

6.2

Men

goba

ti pe

nyeb

ab y

ang

men

dasa

ri jik

a m

emun

gkin

kan

9.1.6.3

Mem

pertahankansuhulingkungannetral

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 120: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

98

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Hip

erte

rmia

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

9.2.

Hip

erte

rmia

DefinisiKasus:N

eonatusdengansuhutubuhlebihdari37,5°C

PendahuluanTermoregulasi Neonatus

Page 121: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

99

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

9.2.

1 M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

9.2.

1.1

Men

anya

kan

tent

ang

riway

at p

emap

aran

terh

adap

ling

kung

an s

uhu

tingg

i

9.2.1.2

Menanyakantentangriw

ayatdefisiensiasupancairan

9.2.1.3

Menanyakantentangriw

ayatmasalahneonatussepertisepsisdanperdarahan

intr

akra

nial

9.2.

2 M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

9.2.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankapiler(CRT)

9.2.

2.2

Mem

erik

sa a

dany

a ta

nda

dehi

dras

i (fo

ntan

el m

elek

uk, t

urgo

r ku

lit b

uruk

, lid

ah k

erin

g)

9.2.2.3

Mem

eriksaadanyatandainfeksi(letargi,refleksMoroburuk,pengisapanburuk)

9.2.

2.4

Mem

erik

sa a

dany

a ta

nda

gaw

at p

erna

pasa

n

9.2.2.5

Mem

eriksaadanyaapneadanbradikardia

9.2.

2.6

Mem

erik

sa a

dany

a ta

nda-

tand

a pe

rdar

ahan

intr

akra

nial

(pu

cat,

keja

ng, f

onta

nel t

egan

g)

9.2.

3 M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

9.2.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikanhasilpemeriksaanhitungdarahlengkapdengan

hitu

ng je

nis

9.2.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanCRP

9.2.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanbiakan

9.2.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikansonografikranialjikadiperlukan

9.2.

4 P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

9.2.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler

9.2.4.2

Mem

eriksasuhusetiapjamsam

paistabil(36,5°C–37,5°C)

9.2.4.3

Mem

eriksasuhusetiap4jamketikastabil

9.2.

5 TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

9.2.5.1

Mem

eriksabahwalampupem

anasatauinkubatorbekerjadenganbaik

9.2.5.2

Melepasbajuyangterlalutebal

9.2.5.3

Mem

eriksabahwaprobekulitterpasangdenganbaik

9.2.5.4

Mem

eriksamandisponsdenganairhangatkukudilakukan

9.2.

6 TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

9.2.

6.1

Men

goba

ti pe

nyeb

ab y

ang

men

dasa

ri jik

a m

emun

gkin

kan

9.2.

6.2

Mem

pert

ahan

kan

lingk

unga

n su

hu n

etra

l (N

TE

)

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 122: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 123: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 10

Pengendalian Infeksidi Unit Perawatan

Neonatus

Page 124: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

102

Page 125: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

103

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 10: Pengendalian Infeksi di Unit Perawatan Neonatus

PendahuluanFaktoryangmempengaruhiinfeksinosokomialadalah:

• Imaturitassistemimunitasterutamapadabayikurangbulan

• Prosedur invasif yangmerobek kulit normal seperti dilakukannya intubasi, kateterisasi danpemasanganberbagaijalurintravaskular

• Terlalubanyakbayidanpengunjungisertakurangnyastafdiunitperinatologi

• Salahpenggunaanantibiotik

• Tidakdipatuhinyakebijakanpengendalianinfeksiterutamauntukprosedurcucitangan

Menerapkan Pengendalian Infeksi

Lingkungan ruang bayi

• Ruangbayiharusterpisahdarilingkunganjalandantidakadajendelayangterbukakedaerahluar.

• Semuajalanmasukkeruangperinatologiharusadawastafeldengankeranyangbisadibuka/ditutup dengan siku atau kaki dan sabun cair serta handuk sekali pakai untuk cuci tangan yang benar sebelum masuk ruang bayi.

• Batasijumlahorangdiruangbayi.

• Harusadaruangataudaerahisolasidangunakandenganbenar.

• Gaunpenutupdan fasilitas untukmembuangbenda sekali pakai harusadadi dekat pintumasuk.

• Lantai ruangbayiharusdisapusetiap8 jamuntukmenghilangkandebudandisekasekalisehari dan/atau jika terlihat kotor

• Linendidalaminkubatorharusdigantisekaliseharijikaterkontaminasi.Inkubatorharusdisekadengan air steril sekali sehari atau jika terkontaminasi.

• Inkubatorharusdigantisupayabisadibersihkansecaramenyeluruhdenganlarutanhipoklorida0,5%/antiseptik.

• Setiap5hariuntukbayi<1000gram

• Setiapmingguuntukbayi>1000gram

• Labeluntukmenuliskantanggalpembersihanharusditempelpadasetiapinkubator

• Harusadaareayangkhususuntukmelakukandisinfeksiinkubator.

• Harusadawastafeldindingdidalamruangbayi,satuuntuksetiaptigainkubator

• Permukaandiruangbayiharusdibersihandenganseksamasedikitnyasekaliseminggu

• Pemisahanlimbahdibagiatas:

1.Sampahinfeksius(kantungberwarnakuning)

Dressingbedah,kasa,verband,kateter,swab,plester,masker,sarungtangan,kapaslidi,kantong urin, sampah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh.

Page 126: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

104

2. Sampahdomestik/rumahtangga(kantongberwarnahitam)

Kertas, plastik, plastik bungkus spuit/infus, kardus, kayu, kaleng, daun, sisa makanan, sampah yang tidak terkontaminasi cairan tubuh pasien.

3. Sampahbendatajam(kotakberwarnakuning)

Jarum suntik, pisau cukur, pecahan ampul, gelas obyek, lancet, sampah yangmemilikipermukaan/ujung yang tajam.

• Semualimbahcair(darah,cairanlendir&sekresi)dibuangdisaluranairkotordandisiramdengan air dalam jumlah banyak.

• Semualimbahtajamdibuangkedalampenampunganyangtahantusukandanairtidakpernahmemberikan dari tangan ke tangan untuk dibuang.

Petugas

Prosedur cuci tangan

• Gulunglenganbajuhinggasikudanlepaskansemuaperhiasan.

• Sebelummasukruangan,cucitangansecaraseksamaselamatigamenitdengansikatuntukcuci tangan pra bedah yang basah dan larutan pencuci tangan antiseptik. Mulai dari tangan, bawah kuku dan bagian sisi jari.

• Bilassecaraseksamadenganairmengalir.

• Keringkandengantisu.

• Bilastanganselama15detikataulebihlamasebelummenanganipasienberikutnya.

Catatan: Cuci tangan adalah langkah pengendalian infeksi paling penting!

Prosedur lain

• Harusselalumenggunakangaunpenutupdansepatutertutup.

• Direkomendasikanuntukmenggunakansarungtanganjikaakanadakontakdengandarah,cairan tubuh, selaput lendir atau kulit yang tidak utuh.

Tabel 10.1. Saat mencuci tangan pra bedah

Kondisi Lamanya Mencuci Tangan

Padasaatgantitugasjaga 3menitcucitanganprabedah

Sebelumprosedurinvasif(UAC,aksesvenasentra, 3menitcucitanganprabedahpipa torakal, dll.)

PetugasyangtidakbertugastetapdiNICU 3menitcucitanganprabedah(EKGatauteknisiradiologi,dll)

Sebelumdansesudahmenanganipasien 15-30detikbilastangandenganlarutan antiseptik

Neonatus

• Neonatusharusdimandikan3kali/minggudenganairhangat.

• Elektrodaharusdigantisetiaptigahari.

• Talipusatharusdirawatdenganalkoholsetiappenggantiantugasjaga.

• Salep/tetesmataprofilaktikdiberikankepadasemuaneonatuspadaharipertama.

Bab 10Pengendalian Infeksi di Unit Perawatan Neonatus

Page 127: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

105

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Neonatusyangdirujukdarimasyarakatharusditempatkandiareakhususdiruangbayidanlangkah pencegahan untuk penanganan diterapkan selama 72 jam pertama. Hal ini harus dinyatakan dengan jelas pada inkubator atau pintu masuk ruangan.

• Neonatusdalamkondisiberikutmemerlukanisolasimenurutkategoritertentu:

- Infeksistafilokokus

- Konjungtivitisbakteri

- Gastroenteritis

- Infeksi luka

- Infeksi yang menular melalui udara; varicella, contohnya, memerlukan isolasi di ruangterpisah.

Tabel 10.2. Prosedur Isolasi Neonatus

Kategori Isolasi Infeksi/Penyakit Komponen Prosedur Isolasi

Isolasiketat • Varicella Diruangisolasiterpisah

Kontak • Infeksiviruspernapasanakut(misal Masker,gaunpenutup,sarung respiratorysyncytialvirus) tangan,dancucitangan • Rubellabawaan • Konjungtivitisgonokokus • Herpessimplex,yangmenyebarataulokal • Sindromalukapadakulit • Staphylococcalimpetigodaninfeksiluka

Enterik • Infeksienteroviral(misalnyameningitis Gaunpenutup,sarungtangan, aseptik) dan cuci tangan • Gastroenteritis • Enterokolitisnekrotikans

Drainase/Sekresi • Konjungtivitis(bukangonokokusdan Sarungtangan,dancucitangan. bukankimia) Gaunpenutupdiperlukanhanya • Infeksiluka(bukanstafilokokus) jikaadakemungkinanterkena kotoran.

Tidakada • InfeksiCytomegalovirus Cucitangan • InfeksistreptokokusGroupB

ASIsebaiknyasegeradimulaidan tetapdiberikan.Cangkirdanpipahidungharusdisterilisasisetiap kali setelah digunakan untukmemberikanASI. JanganmemberikanASI yang diperahdengan menggunakan botol karena akan mengganggu proses menetek.

Perlengkapan

Pencucian dan sanitasi

• Yangdiperlukanuntukperlengkapanpemberianasupandannutrisi

- Sterilisasi cangkir susu dengan benar. Botol tidak boleh digunakan karena akanmengakibatkan bingung puting

- Menggunakan air steril untuk mempersiapkan formula

- Sondelambunguntukasupandigantisetiap2-3hari

- Cuci tangan sebelum dan sesudah mempersiapkan minum.

Page 128: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

106

• Yangharusdilakukanuntukjalurinfus

- Ganticairaninfussterilsetiaphari

- Evaluasikasasetiaphari

- Gantikasajikakotorataubasah

- Evaluasisemuajalurmasukinfussetiaphari.Kulturareayangterlihatterkenainfeksi(misalmerah, bengkak atau teraba panas)

- Gantiburetdantabunginfussetiaphari

- Gantispuit50ccuntukinfussetiappergantiancairan.

• Yangharusdilakukanpadaperlengkapanpernapasan

- Gantialatsirkuitpernapasansetiap3hari

• Yangharusdilakukanpadaperlengkapanpengisaplendir

- Gantiairdalamalatpengisaplendirsetiaphari

- Cuci selang pengisap lendir setiap kali setelah digunakan pada satu bayi

Kebijakan

Petugas unit perawatan neonatus harus selalu waspada akan kemungkinan penyebaran penyakit oleh mereka kepada neonatus. Petugas ruang bayi dianjurkan untuk melaporkan adanya penyakit menularkepadapenyelianya.Penyakityangdapatdilaporkanadalahinfeksistafilokokuskutaneus,penyakitpernapasan,konjungtivitisdangastroenteritis.

Surveilans

• Surveilansrutininsidensiinfeksiyangmenyebardiruangbayimerupakankeharusan.

• SelamaterjadinyaKLB

• Melakukan kultur dengan mengambil contoh bakteri yang mungkin ada di permukaantertentu.

• Melakukankulturdarahneonatusyangterkenainfeksi.

• Mengidentifikasibakteriyangtelahdiisolasi.

• Perludilakukankulturbakteridaripetugas,perlengkapandanlingkungandiruangbayi.

Bab 10Pengendalian Infeksi di Unit Perawatan Neonatus

Page 129: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

107

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Pen

gen

dal

ian

Infe

ksi

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

10. P

eng

end

alia

n In

feks

iDefinisiKasus:S

erangkaiantindakanpencegahanuniversalyang

haru

s di

ikut

i ole

h st

af m

edis

den

gan

tuju

an m

enur

unka

n in

side

ns

infe

ksi d

i uni

t per

awat

an n

eona

tus.

Page 130: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

108

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

10.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

10.1.1

Menanyakantentangprosedurinvasif

10.1

.2

Men

anya

kan

tent

ang

jum

lah

staf

diu

nit p

eraw

atan

neo

natu

s

10.1.3

Menanyakantentangpenyalahgunaanantibiotika

10.1

.4

Men

anya

kan

tent

ang

cuci

tang

an s

ebel

um m

asuk

uni

t per

awat

an n

eona

tus

dan

sete

lah

mel

akuk

an p

emer

iksa

an

10.2

P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

LE

NG

KA

P P

AD

A N

EO

NA

TU

S

10.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankem

balikapilar

10.2

.2

Men

doku

men

tasi

kan

bera

t bad

an

10.2.3

Mendokumentasikanusiakeham

ilan

10.2.4

Mem

eriksatandainfeksi(tidakspesifik,fisik)

10.2.5

Mem

eriksapem

berianASIrutin,refleksisap

10.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

10.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikandarahtepilengkap

10.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanCRP

10.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikankultur(darah,urin,cairansereberalspinal,kulturarea

tert

entu

)

10.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

PE

RA

WA

TAN

10.4

.1

Men

ilai p

enge

ndal

ian

infe

ksi y

ang

tepa

t di l

ingk

unga

n ru

ang

bayi

(in

kuba

tor,

gau

n pe

nutu

p, li

nen,

din

ding

dan

lant

ai r

uang

bay

i)

10.4

.2

Men

ilai c

uci t

anga

n ya

ng d

ilaku

kan

petu

gas

ruan

g ba

yi (

tekn

ik d

an la

ma

men

cuci

tang

an)

10.4.3

Mem

eriksaapakahbayidimandikan3kali/minggu

10.4

.4

Mem

erik

sa a

paka

h pu

sar

dibe

rsih

kan

deng

an a

lkoh

ol s

etia

p pe

rgan

tian

tuga

s ja

ga (

8 ja

m)

10.4.5

Mem

eriksaapakahtetes/salepmataprofilaktikdiberikankepadabayipadaharipertam

a

10.4

.6

Mem

erik

sa a

paka

h el

ektr

oda

diga

nti s

etia

p tig

a ha

ri

10.4

.7

Mem

erik

sa p

ersi

apan

pem

beria

n as

upan

dan

ste

rilis

asin

ya

10.4.8

Mem

eriksaapakahsondelambungdigantisetiap2sampai3hari

10.4

.9

Mem

erik

sa a

paka

h pe

rala

tan

infu

s di

gant

i set

iap

hari

10.4

.10

Mem

erik

sa p

ersi

apan

cai

ran

infu

s da

n st

erili

sasi

nya

10.4.11

Mem

eriksaareakanulaapakahterkenainfeksiatauekstravasasi

10.4.12

Mem

eriksaapakahkanuladigantisetiap2sampai3hari

10.4.13

Mem

eriksaapakahtabunginfusdanbiuretdigantisetiaphari

10.4.14

Mem

eriksaapakahspuit50ccuntukinfusdigantisetiappergantiancairan

10.4.15

Mem

eriksaapakahalatsirkuitpernapasandigantisetiap3hari

Page 131: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

109

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

10.4

.16

Mem

ilah

bayi

yan

g m

emer

luka

n is

olas

i

10.4

.17

Mem

erik

sa a

paka

h pe

ngum

pula

n da

n pe

mbu

anga

n lim

bah

suda

h be

nar

10.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A –

T/A

10.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

10.6

.1

Men

cata

t ins

iden

s in

feks

i yan

g m

enye

bar

di r

uang

per

inat

olog

i

10.6.2

Mengidentifikasipenyebabinfeksidanmelakukantatalaksanayangsesuai

10.6.3

Mengambilkulturdaripetugasdanperlengkapandiruangperinatologi

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 132: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 133: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 11

Pemberian ASIdi Fasilitas Kesehatan

Page 134: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

112

Page 135: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

113

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 11: Pemberian ASI di Fasilitas Kesehatan

BagianinimenjelaskanpemberianASI,masalahyangberkaitandanteknikefektifuntukmemerahdanmenyimpanASI.Informasidisajikandalamlimabagian:

• Definisi

• ASI

• ASIEksklusif

• InisiasiMenyusuDini

• Fisiologimenyusui

• Komposisikolostrum

• MasalahPemberianASI

• TeknikMemerahdanMenyimpanASI

Definisi

ASI

ASIadalahminumanyangdianjurkanuntuksemuaneonatus, termasukbayikurangbulan.ASImemilikimanfaatnutrisi, imunologisdanfisiologisdibandingkandengansusuformulaataususujenis lainnya.

ASI Eksklusif

BayihanyadiberiASIsajatanpacairanataumakananlain;dianjurkandiberikanselama6bulanpertama kehidupannya

Inisiasi Menyusu Dini

Memberi kesempatan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir dengan meletakkan bayi didada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu (skin to skin contact) setidaknya selama 1-2 jam sampai bayi menyusu sendiri

• ASIdari ibubayikurangbulandiketahuimemiliki jumlahprotein,antibodi IgA,kolesteroldanasam lemak yang lebih tinggi daripada ibu bayi cukup bulan.

• Semuaneonatussehatdancukupbulansertabayikurangbulanrisikorendah(lahirsetelahusiakehamilan34minggu tanpamasalahpernapasan)harusdiberiASIeksklusifselama6bulansetelah lahir.

• BayiharusdiberiASIsesuaipermintaannyabaiksiangmaupunmalam,tanpadibatasifrekuensiatau waktunya.

• IbudanbayidirawatgabungkecualipadasituasitertentuyangmemerlukanperawatanNICU.Apabila bayi dirawat di NICU, sebaiknya disediakan kursi yang nyaman di tempat yang tenang agaribudapattetapmemberikanASI.ASImulaidiberikandalamwaktusatujamsetelahlahirdan jangan diberikan cairan atau makanan lain selama enam bulan pertama.

Page 136: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

114

Catatan: Kebijakan Negara Indonesia melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Setiap RS yang mempunyai Program Pelayanan Neonatus harus mengikuti “Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui” seperti yang dinyatakan oleh WHO/UNICEF pada tahun 1989 dan tertera pada Tabel 11.1

Tabel 11.1. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

1. MemilikikebijakantertulismengenaipemberianASIyangdikomunikasikansecararutindengan staf pelayanan kesehatan.

2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. MemberitahukankeuntungandantatalaksanapemberianASIpadasemuaibuhamil.

4. MembantuibumemulaipemberianASIdalamwaktusetengahjamsetelahkelahiran

5. Memperlihatkankepada ibuyangbelumberpengalamanbagaimanacaramenyusuidantetapmemberikanASImeskipunibuterpisahdarineonatus.

6. TidakmemberikanmakananatauminumanlainselainASIkepadaneonatuskecualiterindikasi secara medis.

7. Mempraktekkanrawatgabung:Mengijinkan ibudanneonatusuntuk terusbersama-sama 24 jam sehari.

8. MendorongpemberianASIsetiapsaatneonatusmemintanya.

9. TidakmemberikandotatauempengpadaneonatusyangdiberiASI.

10. MenganjurkandibentuknyakelompokpendukungASIdanmerujukparaibukekelompoktersebutketikamerekakeluardariRSatauklinik.

Fisiologi Menyusui

Mengawali dan Mempertahankan Pemberian ASI

MempertahankanproduksiASIyangmencukupidapatdiawalidengancara:Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan kesempatan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir setelah tali pusatnya dipotong.

• Tata laksana Inisiasi Menyusu Dini

ß Anjurkan suami atau anggauta keluarga mendampingi ibu waktu bersalin

ßAnjurkan tindakan non-farmakologis untuk membantu ibu melalui proses persalinan (berikan pijatan, aromaterapi, cairan, bergerak)

ßBiarkan persalinan berlangsung sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh ibu

ßKeringkanBayisecepatnya,biarkanlapisanputih(verniks)yangmelindungikulitbayi

ßLakukankontakkulitdengankulitdengancarameletakkanbayidiatasdadaibu,menghadapibu, dan tutupi keduanya dengan kain atau selimut

ßBiarkan bayi mencari payudara ibu sendiri. Ibu akan merangsang bayinya dengan sentuhan dan bisa juga membantu memposisikan bayinya lebih dekat dengan puting (jangan memaksakan memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi)

ßTeruskan kontak kulit dengan kulit hingga menyusui pertama kali berhasil dilselesaikan dan

PendahuluanPemberianASIdiFasilitasKesehatan

Page 137: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

115

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

selama bayi menginginkannya.

ßIbu yang melahirkan melalui operasi juga bisa melakukan kontak kulit dengan kulit setelah bersalin

ßBayi dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan diberikan obat preventif setelahmenyusuawal.Tundaproseduryang invasifataumembuatstresssepertimenyuntikvitKdan menetesi mata bayi

ßJanganmemberikanminuman ataumakanan pralaktal, kecuali ada indikasi medis yangjelas.

• Bayidikeringkandan,pemotongan talipusatdapatdilakukandenganbayidiletakkandiatasperut ibu.

• Untuk persalinan yang menggunakan obat-obatan, neonatus perlu waktu lebih lama untukmemulai inisiasi menyusu dini ini

• Memberi dorongan kepada ibu untuk mengenali perilaku saat bayi siap untuk menyusudengantanda-tandaantaralain:bergerakmerangkakkearahpayudara,menggerak–gerakankepalanyamencariputing,sentuhansentuhantanganbayikepayudaradanputingibu,bayinya:mendekatkan tangan kemulutnya, lidahmenjilat-jilat kulit ibu, gerakanmengisap, setelah –menemukan, puting dijilat- jilat, dikulum dan diisap

Indikator posisi menyusui yang benar termasuk:• Tubuhbayidekatdengantubuhibu

• Bayidatangdariarahbawahbayisehinggadagubayiadalahbagianpertamayangmelekatpada payu dara dengan hidung menghadap puting ibu

• KepaladantubuhneonatusdalamposisilurusDagubayimenyentuhpayudaraibu,dadabayimelekat pada dada ibu

• Seluruhtubuhbayidisangga,tidakhanyabagianleherdanbahusaja

Indikator pelekatan yang baik adalah • Lebihbanyakdaerahareolayangterlihatdiatasmulutdaripadadibawahmulutneonatus

• Mulutterbukalebar

• Bibirbawahterlipatkearahluar

• Dagumenyentuhpayudara

• Pengisapanefektifterlihatdariisapanyanglambat,dalam,menelandanjeda

Komposisi KolostrumKolostrum menstimulasi gerakan usus bayi sehingga lebih cepat bersih dari mekonium. Hal ini akan membantu menghilangkan bilirubin dalam tubuh bayi yang menyebabkan ikterus dan dengan demikian menurunkannya.

Kolostrum jumlahnya sedikit karena disesuaikan dengan jumlah yang mampu ditampung oleh lambung bayi.yang baru lahir

1.Selimunologiaktif,antibodydanproteinpelindung

2. Faktor pertumbuhan

3.VitaminA

Page 138: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

116

Neonatus Kurang Bulan SetiapibumenghasilkanASIyangkhususuntukbayinya,tapiibudaribayikurangbulanmemproduksiASI rendah laktosa, hal ini penting untuk pencernaan karena bayi kurang bulan tidakmemilikilaktosa–yaituenzymeyangmenguraikanzatgulakhususini.Kandungansusuibuberubahsesuaidenganpertumbuhanbayinya.ASI,terutamakolostrum,kayaakanantibodi–imunoglobulin,yangmelindungineonatusdariinfeksi.Selainitu,susuibumengandungzatantiinfeksi–sepertihormoninterferon,faktorpertumbuhandankomponenantiinflamasi.Bayiyangsangatkurangbulanatausakit sehingga tidak dapat menetek akanmendapatkanmanfaat dari sejumlah kecilASI yangdiberikan dengan pipet.

Catatan: Jika bayi tidak ada atau tidak dapat menetek , ibu harus dimotivasi untuk memompa dan menyimpan ASI. Bingung puting bisa dicegah jika suplementasi dengan susu botol tidak dilakukan. Jika bayi tidak bisa menetek, pertimbangkan pemberian ASI dengan jari, cangkir, sendok atau sonde.

Masalah Dalam Menyusui

Pembengkakan

• Pencegahanpembengkakan

ßMemberikanASIyangseringdansesuaipermintaan

ßPemberiankompreshangatakanmembantusaluranASItetapterbukadanASImengalir.

ßMasase payudara dengan lembut

ßPengeluaranASIdengantanganbisamembantumencegahpembengkakan

• Carauntukmenatalaksanapembengkakan

ßMengevaluasi tanda-tanda mastitis atau infeksi payudara yang perlu dirawat denganpemberian antibiotika sistemik

ßPemberian kompres hangat bisa menghilangkan pembengkakan

ßASIharustetapdiberikanselamapembengkakanterjadi

ßPemerahan ASI secara mekanis mungkin perlu untuk mengatasi pembengkakan yangparah

Puting lecet

• Pencegahanputinglecet

ßPengeluaranASIuntukmerangsangaliranASI

ßMasasepayudarauntukmenjagapatensisaluranASI

ßMemulaipemberianASIdaripayudarayangtidaksakitatautidakterkena

ßPosisikan bayi dengan hati-hati, dekat dengan ibu untuk memastikan kelekatan yang tepat

ßPerubahan posisi yang sering akan membantu mencegah iritasi jaringan

• Tatalaksanaputinglecet

ßPuting harus tetap bersih dan kering untuk mempercepat pemulihan

ßPutingharusdibilasdenganASIyangdikeluarkan(bukansabunataualkohol)ßPuting harus dibiarkan kering sendiri oleh udara

PendahuluanPemberianASIdiFasilitasKesehatan

Page 139: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

117

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

ßSariawanmungkinmenyebabkanputinglecetdanpecah2Bilakeadaaniniterusberlanjut,ibudanbayinyasebaiknyadievaluasiolehdokter.

Asuhan bayi yang mengalami kesulitan menetek• Jikabayikelihatanmengisapdenganlemahatautidakefektif,pengeluaranASIdengantangan

akanmembantumemulairefleksletdowndanmerangsangbayiuntukmenetek.

• Bayidenganrefleksisapdanmenelanyangtidakterkoordinasiataukelainanmengisapharusdievaluasi selamamenetekuntukmengetahui apakahdenganposisi yangberbedahasilnyalebihbaik.MetodealternatifpemberianASIyangtelahdiperahsepertimenggunakansendok,cangkir atau sonde bisa dipertimbangkan.

• Bayiyangmenunjukkankesulitanmenetekharusdievaluasimenurutprotokolberikut

- Mengkaji riwayat perinatal

- Melakukan penilaian fisik yang seksama termasuk tanda vital dan status kardiopulmonalsebelumdanselamamenetek.Terutamaamatikoordinasirefleksisap-menelan-napas.

- Oksimetri mungkin bermanfaat selama evaluasi. Jika perlu, pertimbangkan pemberianoksigen tambahan melalui kanula hidung atau tiupan oksigen untuk memastikan oksigenasi mencukupi.

• SelamapemberianbagiASIbayiberisikoataukurangbulan,dukungansuhumungkindiperlukan.Suhu bayi sering dipantau. Kontak kulit dengan kulit mungkin adalah yang terbaik untukmempertahankan suhu bayi. Topi bayi akan mengendalikan kehilangan panas melalui kepala, tapi tidak mengganggu kontak kulit dengan kulit

• Kenaikan berat badan dan asupan nutrisi harus dipantau. Hal ini bisa dilakukan denganmengevaluasikepuasanbayisetelahminumdanmendokumentasikanfrekuensidanlamawaktuminum, produksi urin dan feses. serta perubahan berat badan setiap hari.

Teknik Memerah dan Menyimpan ASI Indikasi

1. Pembengkakan payudara

2. Neonatus sakit dan berisiko yang memerlukan asupan alternatif

3.IbutidakhadiruntukmenyusuidanASIharusdisimpan

Memerah ASI dengan Tangan

PemerahanASIdilakukankarenabeberapaalasanyaitu

1. Sebagaipersediaansaatbayidanibuterpisah

2. MeningkatkanproduksiASI

3. Menghilangkansumbatanduktus

4. Memberi minum bayi sambil bayi belajar mengisap dari puting yang terbenam

5. Memberiminumbayiyangmengalamikesulitanmengisap

6. Memberi minum bayi yang ‘menolak’, sambil bayi belajar minum

7. Memberi minum bayi berat badan lahir rendah yang tidak dapat menetek

8. Memberi minum bayi sakit yang tidak bisa mengisap dengan kuat

9. MenjagakeberadaanASIapabilaibuataubayisakit

10.MenyediakanASIuntukbayijikaibupergiataubekerja

11.MengeluarkanASIlangsungkemulutbayi

12. Mencegah puting dan areola menjadi kering atau lecet

Page 140: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

118

ProduksiASImerupakanakibatlangsungdaripengeluaranASI(demandandsupply).ProduksiASIakansesuaidenganbanyaknyaASIyangdikeluarkan.BayidapatkekuranganasupanASItetapiumumnyabukanibuyangtidakdapatmemproduksiASIsebanyakyangbayibutuhkantetapibayiyang tidakdapatmengeluarkansebanyakyangdiaperlukan.ProduksiASIsecarakeseluruhantidak bisa dihitung dari jumlah yang bisa dikeluarkan ibu.

Panduan Memerah ASI dengan Tangan

1. Cuci tangan sampai bersih dengan sabun

2. Jikamungkin,perahASIditempatyangtenangdansantai.Bayangkanandasedangberadaditempat yang menyenangkan. Pikirkan hal menyenangkan mengenai bayi anda. Kemampuan andauntukmerasasantaiakanmembantureflekspengeluaranASIyanglebihbaik.

3. Berikan kompres hangat dan lembab pada payudara anda selama 3-5 menit sebelummengeluarkanASI

4. Pijat payudara anda dengan gerakan melingkar, ikuti dengan pijatan lembut pada payudara dari sisi luar ke arah puting

5. Stimulasiputingdenganlembutdantariksedikitkearahluarataumemutarnyadenganjari

6. Duduk dengan nyaman dan pegang wadah di dekat payudara

7. Tempatkan ibu jari di bagian atas payudara pada tepi areola ( jam 12 )dan jari telunjuk di bawah payudarapadatepiareola(jam6).Jari-jariyanglainmenyanggapayudara

8. Tekan ke arah belakang kearah dinding dada, kemudian kearah depan kearah puting tanpa jari-jaribergesar.Ibujaridantelunjuk–ibuharusmenekansinuslaktoferusyangadadibelakangareola. Kadang-kadang sinus dapat teraba seperti biji kacang. Bila ibu dapat meraba sinus ini, ibu dapat menekan di atasnya

9. Tidakbolehadarasasakit–bilaadarasasakitberartitekniknyasalah.

10.Mungkin awalnya tidak adaASI yang keluar, tapimenekanbeberapa kali,ASI akanmulaimenetes.ASIakanmulaimengalirlebihlancarbilarefleksoksitosinmenjadiaktif.

11. Ulangi dengan pola yang teratur, tekan pada bagian payudara yang berbeda untuk mengosongkan semua sinus

12.Hindarimenggosokdenganjaridiataskulitpayudara.Gerakanjariharusmemutar.

13.Hindarimemerahputing.MenekanataumenarikputingtidakakanmembuatASIkeluar.Halinijuga terjadi apabila bayi hanya mengisap puting.

14.Perahsetiappayudaraselama3-5menitsampaialiranmakinsedikitkemudianperahpayudarayang satu lagi, kemudian ulangi pada kedua payudara

15.MasukkanASIyangsudahdiperah, langsungkedalamwadahyangbersih(gunakangelaskaca atau plastik keras)

16.SetiapkalimemerahASI,mungkinjumlahASIyangkeluarakanberbeda

17.Setelahselesai,oleskanbeberapatetesASIpadasetiapputingdanbiarkankeringsendiri

18.TampilanASIberubahselamapemerahan.Padabeberapasendokpertama,ASIakanterlihatbeningdankemudianASIakanmenjadiputihsusu.Beberapaobat,makanan,vitamin,mungkinakansedikitmerubahwarnaASI.LemakASIakannaikkeatasapabiladisimpan

19.JelaskanbahwamemerahASIperluwaktu20-30menitterutamapadabeberapaharipertamaapabilahanyasedikitASIyangdiproduksi.Pentingdiketahuiuntuktidakmemerahuntukwaktuyang lebih pendek

20.ASIyangdisimpanharusditutuprapatdandiberilabelbertuliskantanggal,waktudanjumlah.Kemudian segera dinginkan atau bekukan.

PendahuluanPemberianASIdiFasilitasKesehatan

Page 141: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

119

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pemerahan ASI secara Mekanis

Pompa ASI bisa manual, menggunakan baterai atau listrik. Pilih yang sesuai dengan situasiindividu.GunakanpompauntukmengosongkanpayudaradanmerangsangproduksiASI.Sebelummemompa, berikan rasa hangat yang lembab pada payudara, pijat dan stimulasi puting seperti melakukanpengeluaranASIdengantangan.

ProduksiASIsesuaidenganpermintaan.Pentinguntukmengeluarkanataumenyusuisedikitnya8kalidalam24jamuntukmempertahankanproduksiASIyangcukup.BeberapaibumengalamikesulitanuntukmengeluarkanASImeskipunbayinyatidakbermasalahuntukmendapatkanjumlahyangcukupgunamemenuhikebutuhannya.ProduksiASIsecarakeseluruhantidakbisaditentukandari jumlah yang dikeluarkan.

Pedoman Pemerahan ASI secara Mekanis

• Cucitangansampaibersih

• Jikamemungkinkan,perahASIdi tempatyang tenangdansantai.Bayangkanandasedangberada di tempat yang menyenangkan. Pikirkan hal menyenangkan tentang bayi anda. Kemampuanandauntukmerasasantaiakanmembantu reflekspengeluaranASIyang lebihbaik.

• BerikanrasahangatyanglembabpadapayudaraAndaselama3-5menitsebelummengeluarkanASI

• Pijatpayudaraandadengangerakanmelingkar,ikutidenganusapanlembutpadapayudaradarisisi luar payudara menuju puting

• Stimulasiputingandadenganlembutdantariksedikitkearahluarataumemutarnyadenganjari

• Ikutiinstruksiumumyangtercantumpadapompapayudara

• AliranASIakanbervariasi.SelamabeberapamenitpertamaASImungkinmeneteslambatdankemudianmemancar kuat setelahASI keluar. Pola ini akan berulang beberapa kali selamapengeluaranASIdarikeduapayudara.

• JumlahASIyangdiperolehpadasetiappengeluaranmungkinbervariasidaniniadalahhalyangbiasa

• Ketikasudahselesai,oleskanbeberapatetesASIpadasetiapputingdanbiarkankeringolehudara

• PenampilanASI anda akan berubah selama pengeluaran. Beberapa sendok pertama akanterlihatbeningdansetelahnyaASIakanberwarnaputihsusu.Sejumlahobat,makanandanvitaminjugadapatsedikitmengubahwarnaASIanda.LemaksusuakanberadadibagianatasASIketikaASIdisimpan.

• Jika akan disimpan, tutup dan beri label pada wadah yang bertuliskan tanggal, waktu danjumlahnya segera setelah dikeluarkan.

Pedoman Penyimpanan ASI untuk Bayi di Rumah Sakit ASI tidakmengandungpengawet dandengandemikianharusditangani dengan tepat.SetelahmemilihmetodepengumpulanASI,ibuharusmengikutipanduaniniuntukmenyimpan,membekukandanmencairkanASIyangsudahdikeluarkan.AturanumumuntukdiingatadalahbahwasemakinlamaASI disimpanmaka semakin banyak nutrien dan kandungan imunologisnya yang hilang.IngatbahwawarnaASImungkinberubahsetelahdisimpankarenaberbagaikomponensusuakanterpisah.Denganmengumpulkan,memberi label danmenyimpanASIdengan tepat, bayi akanmendapatkanmanfaatASImeskipuntidakmeneteklangsung.

Page 142: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

120

Persiapan

• CucitangandengansabundanairsebelummenanganiASI.

• Pilihanwadah

- Keluarkan langsung ke dalam gelas steril atau wadah plastik yang keras. Penggunaan kantung plastik tidak dianjurkan.

- Neonatuscukupbulan:hindaripenggunaanbotol (Gunakancangkir).Wadahharusdicucidengan baik menggunakan air sabun yang panas serta dibilas dengan air panas.

- Neonatuskurangbulanatausakit:gunakancangkiruntukbayidiatasusiakehamilan34minggu.Gunakanselangnasogastrikuntukbayidibawahusiakehamilan34minggu.

• Segerasetelahdikeluarkan, tutupwadahdanberi labelyangmencantumkan tanggal,waktudan jumlahnya.Wadah kemudian siap disimpan di bagian terdingin dari lemari es. Janganmenyimpannya di area pintu lemari es.

• SelalugunakanASIyangdikeluarkanterakhir.

Penyimpanan

• Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang bisa dihabiskan Neonatus dalam satu kaliminum.

• Berilabelsetiapwadahdengannama,tanggaldanwaktusertajumlah.

• JikaASIdibekukan,tinggalkansedikitruangdalamwadahuntukpemuaianASI.

• Neonatus kurang bulan atau sakit memerlukan kehati-hatian lebih saat pengumpulan danpenyimpanan.YangpalingamanadalahmendinginkanASIsegeradantidakmembiarkannyadisuhu kamar.

Tabel 11.2. Waktu Penyimpanan ASI

Metode Penyimpanan Waktu Penyimpanan

Kolostrum (suhu kamar) 12 jam

Suhuruangan160C 24jam

Suhuruangan190-220C 10jam

Suhuruangan260C 4-6jam

Suhuruangan30-380C 4jam

Lemaries(4-5°C) 5hari

Freezerdilemariessatupintu 2minggu

Freezerdilemariesduapintu(-180--200C) 3-6bulan

Membekukan Kembali ASI

Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau dicairkan setengah tidak dianjurkan.PertimbanganiniberlakusaatmembawaASIkerumahsakitataupulangkerumah.DisarankanuntukmenjagaASIsedinginmungkintanpamembekukannyadanhanyamembekukannyaketikaASIsudahsampaiditujuanakhir.

Menggunakan sisa ASI yang tidak habis (ASI yang dihangatkan untuk persiapan pemberianminum)

JangangunakankembalibagianASIyangtidakhabisdibotolkarenamungkintelahterkontaminasioleh air liur neonatus.

PendahuluanPemberianASIdiFasilitasKesehatan

Page 143: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

121

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Mencairkan ASI

• CairkanASIbekudenganmemindahkanASIbeku inidari freezerke lemaries( refrigerator)selama satu malam .

• Rendamsususambildiputar-putardalammangkukberisiairhangat.Panasberlebihanakanmerubahataumenghancurkanenzimdanprotein.

• Cairkanseluruhnyakarenalemakterpisahsaatprosespembekuan.

• JanganpernahmenggunakanmicrowaveuntukmencairkanataumenghangatkanASI.

• Setelahdicairkan,ASIharusdigunakandalamwaktu24jam

Page 144: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 145: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 12

Asuhan Kontak Kulit dengan Kulit

Page 146: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

124

Page 147: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

125

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 12: Asuhan Kontak Kulit dengan Kulit

DefinisiAsuhan kontak kulit dengan kulit merupakan bentuk interaksi orang tua dengan bayinya dimana ibu/keluarga lainmenggendongbayinyadengankontakkulitdengankulitpadaposisivertikal,kepala di antara payudara selama 20 menit atau lebih.

Pada bayi baru lahir, kontak kulit dengan kulit harus segera dilakukan setelah lahir dan diteruskan selama penilaian dan klem tali pusat neonatus dilakukan. Kontak kulit dengan kulit harus terus dilanjutkanhinggabayiselesaimenyusuipertamakali.Letakkanbayitelanjangdantelungkupdiatas dada ibu, lalu tutupi keduanya dengan selimut kering. Memeluk seperti ini akan memberikan lingkungan hangat dengan suhu yang sesuai. Keuntungan tambahan terlihat seperti di bawah ini:

• Menurunkan risiko infeksipadaneonatusdenganmengupayakanpaparanbakteri dari ibu.Bakteri ibu akan berkolonisasi di usus dan kulit bayi serta menghalangi bakteri yang lebih berbahaya dari tenaga kesehatan maupun lingkungan

• Menurunkan apnea danmeningkatkan oksigenasi dengan caramembuat napas neonatusteratur

• Menurunkanbradikardiadengancaramembuatdenyutjantungneonatusteratur

• MemulaipemberianASIdinidanefektif

• Meningkatkanjangkawaktulaktasi

• Menurunkanpengeluarankalorikarenalebihsedikitstresbagineonatus

• Meningkatkanwaktustatusperilakuyangoptimum

• Mendorongkelekatandanikatanemosionalorangtua

• Meningkatkanberatbadan

• Memperpendekwakturawatinap

Staf unit harus mengajarkan kepada ibu asuhan kontak kulit dengan kulit, untuk digunakandi rumah sakit dan di rumah. Penelitian menunjukkan bahwa ibu dan bayi di Indonesia akan memperoleh manfaat dari meningkatnya penerapan asuhan kontak kulit dengan kulit. Demikian juga, ibu di Indonesia berkeinginan melakukannya. Penting pula bahwa perawat dan dokter di unit ini merasa nyaman melakukan asuhan ini kepada bayi. Asuhan metode kangguru (lihat protokol asuhan ibu kangguru) dianjurkan untuk dilakukan kepada bayi kurang bulan. KMC memerlukan kontak kulit dengan kulit terus menerus hingga neonatus mencapai usia kehamilan 40 minggu atauberatnya2.500gram.

Neonatus Yang Memerlukan Asuhan Kontak Kulit Dengan Kulit • Tidakperluadapersyaratanusiakehamilanyangspesifik.

• Secaraumum,neonatusakanstabilsecarafisiologispadasuhutubuh36,5°C-37,50C.

• Jika ada masalah apnea atau bradikardia, masalah itu harus hilang sendiri atau hanyamemerlukan stimulasi ringan.

• Neonatus yangmenerima terapi sinar dapat diikutsertakan denganmengeluarkannya dariterapi sinar untuk waktu singkat.

• Dalam situasi khusus, neonatus yang memerlukan oksigen, CPAP, atau bahkan bantuanventilasidapatmenerimaasuhaninidenganbaik.

Page 148: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

126

Pedoman Tatalaksana Awal • Dokter dan perawat harus menentukan neonatus mana yang sesuai untuk mendapatkan

asuhan kontak kulit dengan kulit, dan memberikan informasi yang cukup kepada orang tua tentang cara asuhan ini.

• Sangatpentingdiingatbahwasetiaporangyangterlibatmerasanyaman/tidakcanggungdanmendukung keputusan untuk menerapkan asuhan kontak kulit dengan kulit.

• Saat keputusan dibuat, suhu tubuh neonatus harus berada pada 36°C atau lebih dandidokumentasikandiflowsheet.

• Probesuhukulitdapatdibiarkan,demikian jugasemuakawatmonitor, jalur IV,danselangrespirasi harus dieratkan dan aman untuk neonatus.

• Neonatustidakperlumenggunakanpakaiankecualipopokdantopi.

• Persiapantermasukmenganjurkanibuuntukmemakaibajudenganbukaandepanataugaunpenutupdanmemberikansebanyakmungkinprivasidanketenangan.Ayahjugabisamemelukneonatus dengan cara ini.

• Setelah neonatus dipindahkan dengan baik ke orang tua, tanda vital neonatus dan statusoksigenasi harus dipantau dan penyesuaian dibuat berdasarkan keadaan neonatus.

• Neonatusharusdikembalikankeinkubatorjikaterdapattandastresyangmenetaptermasuktakipnea, takikardi, ketidakstabilan suhu tubuh, atau desaturasi oksigen.

• Lamawaktumemelukmasing-masingneonatusbergantungkepadakeadaanneonatusdankenyamanan orang tua.

Bab 12Asuhan Kontak Kulit dengan Kulit

Page 149: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

127

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 13

Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 150: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

128

Page 151: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

129

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 13: Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

DefinisiMemberikan dukungan nutrisi yang cukup untuk bayi dengan masalah kesehatan merupakan suatu tantangan. Dukungan nutrisi dapat dicapai secara enteral, parenteral atau kombinasi keduanya.Jikaamandandapatditoleransi,pemberianasupansecaraenteralmerupakancarapemberian nutrisi yang alami dan dipilih.

Patofisiologi Neonatus Sakit Atau BerisikoPerubahan pola asupan seringkali merupakan tanda awal masalah pada neonatus, seperti infeksi. Seringkalineonatusyangsakitnyaseriustidakmemperolehasupandenganbaikdantidakdapatmentoleransi pemberian asupan melalui sonde. Neonatus tersebut harus ditatalaksana dengan seksama dengan cairan parenteral hingga fungsi usus dan “output ginjalnya” sesuai.

Neonatusyangmengalamisyokatauasfiksiamungkinmengalamicedera iskemikpadaususyangmemerlukan2-3hariataulebihuntuksembuhsebelumdapatdicobapemberianasupandalam jumlah kecil, meskipun status umumnya stabil.

Bayi kurang bulan memerlukan perhatian khusus karena mereka mengalami kesulitan mengisap dan menelan susu dalam jumlah yang memadai agar cukup menghasilkan kalori yang diperlukan. Mungkinpulaterjadidefisiensienzimususdangangguanabsorpsinya.

Rencana AsuhanTabel 13.1 Memulai Pemberian Asupan Enteral

Usia Kehamilan Kondisi Pemberian Asupan

>34minggu Stabil Pemberianasupandinisetelahmemastikanadanyakemampuan mengisap dan menelan yang benar.

>34minggu TidakStabil Mulaipemberiancairanparenteraldannutrisi

<34minggu Nutrisiparenteralekslusif(TPN)

Mulai pemberian asupan perlahan-lahan setelah stabilitas tercapai

Kontraindikasi pemberian ASI sangat dini • DepresiatauasfiksianeonatusyangditunjukkanmelaluinilaiApgar3-5padamenitke-5atau

kejang

• Gawatnapasdenganfrekuensinapas>60x/minatauretraksidada

• Hipotermia

• Hipotensi,perfusiyangburukdansepsis

Neonatus yang menunjukkan gawat napas harus dipertahankan pada status puasa peroral hingga mencapai oksigenasi yang cukup. Pemberian asupan per oral harus ditunda hingga upayanapasdanfrekuensinyahampirnormal(<60/min)danadakoordinasiantararefleksisapdan menelan.

Page 152: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

130

Abnormalitas struktur sistem gastrointestinal seperti atresia harus dicurigai bila ada riwayat maternal polihidramnion dan manifestasi klinis seperti muntah, distensi abdomen dan terlambatnya pengeluaranfeses.Fotox-raymungkinsangatdiperlukandalamsituasiseperti inidansemuaunit harus memiliki kemampuan untuk mendapatkan foto rontgen abdomen. Harus juga tersedia fasilitasuntuktindakanintervensibedahataurujukanbedahharusada.

Persyaratan NutrisiPemberianasupandapatdimulaiuntukbayisakitatauberisikosaattemuanfisiksudahstabil.Penentuan jenis susu merupakan langkah pertama. ASI merupakan menu yang dipilih danmemberikan protein, lemak, karbohidrat dan air yang cukup untuk pertumbuhan normal. Penting diingat bahwaASI dari ibu dengan bayi kurang bulan berbeda dari ibu yang bayinya cukupbulan.

Jenis Pemberian AsupanTrophic feeding (gut-priming, non-nutritparenterale feeding)

Definisi

Trophic feeding merupakan sejumlah kecil pemberian asupan enteral secara dini bagi bayi yang tidak dapat mentoleransi pemberian asupan yang mengandung nutrisi reguler.

Indikasi

• Strategipemberianiniterutamaberlakuuntuk

- Bayikurangbulanyangberatlahirnyasangatrendah(beratlahir<1.000g)

- Bayi cukup bulan dengan instabilitas ringan (seperti sepsis) juga dapat memperoleh manfaat dari trophic feeding

- Bayi yang menggunakan kateter arteri umbilikus

- Sebelummemulaitrophicfeeding,pastikanbahwabisingususbayiaktif

- Tidak mengalami distensi abdomen

- Tekanan darahnya stabil

- Statusrespirasinyastabil(mungkinmenggunakanventilator)

• Kontraindikasitrophicfeedingsamadenganpemberianasupandini

Strategi

MulaipadaharikeduadanketigakehidupannyamenggunakanASIatauformulayangdiencerkan(½-St.)Mulai1mlsetiap6jamdantingkatkanperlahan-lahan,janganmelebihi15-20ml/kg/haridalam satu sampai dua minggu kehidupan tergantung pada berat lahir bayi.

Contoh

Hari # 1-2 Puasa Peroral

Hari#3-4 ½-Dosisformulakurangbulanyangdiencerkan1mlsetiap6jam

Hari#5-6 ½-Dosisformulakurangbulanyangdiencerkan1mlsetiap4jam

Hari # 7-8 Formula kurang bulan 1 ml setiap 4 jam

Catatan: ASI yang tidak diencerkan dapat digunakan untuk menggantikan formula kurang bulan.

Bab 13:Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 153: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

131

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Keuntungan

• Gut-primingterbukti

• Mempertahankanmotilitasgastrointestinal

• Meningkatkansekresihormondanenzimgastrointestinal

• Menurunkankebutuhannutrisiparenteral(PN)

• Menurunkankadarbilirubindirek

Asupan nutrisi

Tujuan asupan nutrisi adalah untuk memasok nutrien dan kalori yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan berat badan yang diharapkan. Prinsip utamanya adalah menyesuaikan pertumbuhan intrauterin dengan ukuran saat ini dan usia kehamilan. Neonatus kehilangan hampir 10% berat lahirnyadalamwaktusatuminggupertamakehidupannya.Setelahberatnyaturun,peningkatanberatbadanyangdiharapkansetiapharibervariasiantara20-30gram/harimenurutusiakehamilanneonatus. Persyaratan kalori untuk mencapai pertumbuhan ini adalah 120 kcal/kg/hari.

Alur Pemberian AsupanPemberian langsung ke dalam lambung

Indikasi

Dapat digunakan untuk bayi yang tidak dapat menetek langsung dari puting susu ibu, seperti

• Bayikurangbulan<32mingguusiakehamilan

• Bayidengancacatneurologis

• Bayidenganresidualrespiratorydistress

Prosedur

• Menggunakansondeorogastrikataunasogastrikpolietilen,nomor5atau8Fr

• Hadapkankepalabayikesampingdanukurpanjangproxesusxiphoideuskedauntelingadankemudian ke hidung

• Beritandapanjangsondepemberianasupanmenggunakansepotongselotip

• Masukkansondemelaluihidungataumulutdenganleherbayidalamposisifleksi

• Masukkanudaramelaluisondesaatmelakukanauskultasiperutuntukmenimbulkanbisinggelembung udara; kemudian lakukan aspirasi isi perut secara lembut

Pemberian asupan ke transpilorik

Indikasi

• Bayidenganrefluksparahatautertundanyapengosonganlambung

• Dapatdigunakansecararutinpadabayidenganberatlahirrendah(ELBW)(<1.000gram)

Prosedur

• Masukkansondeorogastrik(OG)sepertidijelaskandiatas

• Mengukursondetranspilorik(TP)10cmlebihpanjangdaripadasondeOG

• Miringkanpasienkearahkanan(denganpinggulkirimenghadapkeatas)

• Masukkanudaramelaluisondeorogastrik:

- 10mluntukbayi<1.000gram

- 15-20mluntukbayi>1.000gram

Page 154: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

132

• Masukkansondetranspilorik

• Tunggu10-20menitdenganposisineonatusmiringkekanandan lakukanaspirasimelaluisonde TP dengan lembut

• SondeTPdianggapdalamposisiyangbaikjikadapatmengaspirasicairanempedu

- Mengaspirasi alkalin

- Tidak ada udara yang teraspirasi

- Jikatidakdalamposisiyangbaik,biarkansondeTPterbukadantutupsondeOGsampai4jam atau hingga cairan empedu kembali

• Jikatidakberhasildalamwaktu4jam,ulangiseluruhprosedur

Catatan: Sonde transpilorik harus fleksibel sehingga tidak akan membuat jejunum menjadi kaku. Sonde silastik atau poliuretan sesuai untuk pemberian asupan transpilorik

Metode Pemberian AsupanPemberian asupan secara bolus/gavage feeding

• Bayi kurang bulan dengan berat > 1.000 gram umumnya dapat mentoleransi pemberianasupan secara bolus hingga pemberian asupan biasa

• Pemberianasupanmasuksecaragravitasi,bukandidorongdengansemprit

• Pemberianasupandilakukansetiap3jam

• Mengukurresidulambungsetiapkalisebelumpemberianasupanberikutnya

Pemberian asupan per drip secara berkesinambungan

• Diindikasikanuntukbayidengan refluksgastroesofagealberatdanneonatusdenganberatlahirsangatrendah(<1.000gram)

• Gunakanpompaotomatis

• Kecepatanpompaditentukanpadakecepatanperjamyangdiinginkan

Pemberianasupansecaraboluslebihfisiologisdanmenghasilkanpertumbuhanususbesaryanglebih baik daripada pemberian asupan per drip secara berkesinambungan. Pemberian asupan per drip secara berkesinambungan menghasilkan retensi energi dan laju pertumbuhan yang lebih baik. Beberapa penelitian di tahun 1998 menunjukkan pemberian asupan secara bolus lebih baik daripada pemberian asupan per drip berkesinambungan. Dianjurkan untuk mempertahankan pemberian asupan berkesinambungan untuk bayi kurang bulan dengan berat lahir sangat rendah(<1.000gram)dandenganrefluksgastroesofageal.Untukpemberianasupanlangsungke lambung, dapat digunakan teknik bolus atau berkesinambungan. Untuk pemberian asupan transpilorik, hanya gunakan teknik berkesinambungan.

Jenis SusuASI

• Jikaada,ASIdariibuyangbayinyakurangbulanmerupakansusupilihanuntukbayikurangbulan

• PotensikeuntunganASIdibandingkanformulatermasukkeuntungangastrointestinal,respirasi,alergi, imunologis, neurologis dan perkembangan

Bab 13:Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 155: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

133

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Ibu harus diinstruksikan untuk melakukan pemerasan dengan tangan dan jika merekamenggunakan pompa payudara saat kembali ke rumah, mereka harus mendapatkan instruksi cara penggunaannya dengan tepat dan cara membersihkan payudara serta mencuci wadah

• StafdiunitperawatanneonatusharusberpengalamanuntukmenjawabpertanyaanibutentangASIdanmemerasASI

• KontraindikasiutamapenggunaanASIadalahHIV(selamabisamenyediakanpenggantiASIyang bisa diterima, layak dilakukan, harganya terjangkau, berkesinambungan dan aman), tuberkulosis(TB)aktifdanpenggunaankemoterapiatauzatradioaktif

Suplemen

• Vitamin E harus diberikan sebagai suplementasi (25 IU/kg/hari) bagi bayi kurang bulan<32minggu.KadarvitaminEserumharusdiperiksapadasemuabayikurangbulanyangmendapatkan pemberian asupan enteral ekslusif (tanpa TPN)

Contoh

Jadwalmenyusuibayikurangbulanberusia30minggu(1.2kg)adalahsebagaiberikut:

• BerikanASIyangtelahdiperahdengancangkirsetiap2-3jam

• Padausia36minggusetelahkoreksiatau6minggupascanatal,bayibisamenghisapdanharus mulai menyusui langsung. Keberhasilan menyusui perlu perhatian untuk posisi dan kelekatannya terutama selama menyusu pertama kali

Tabel 13.2 Protokol pemberian asupan untuk bayi 1.000-1.500 g menggunakan selang nasogastrik

Perkiraan jumlah ASI (atau cairan) yang diperlukan setiap hari menurut berat dan usia

Berat lahir Minum Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari setiap ke- 1 ke- 2 ke- 3 ke- 4 ke- 5 ke- 6-13 ke- 14

1.000 - 2 jam 60 80 90 100 110 120-180 180-2001.499g 3jam ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg>1500g

Catatan: Mulai pemberian ASI yang telah diperah pada hari kedua dan ketiga kehidupan jika bayi stabil. Upayakan 120 kcal/kg = 150 ml/kg (20-24 ml setiap 3 jam). Untuk intoleransi pemberian asupan dan kecurigaan enterokolitis nekrotikans (NEC) lakukan sesuai protokol.

Tabel 13.3 Protokol pemberian asupan untuk bayi 1.000-2.000 g

Perkiraan jumlah ASI yang diperlukan setiap kali minum menurut berat dan usia

Berat lahir Minum setiap Hari ke- 1 Hari ke- 2 Hari ke- 3 Hari ke- 4 Hari ke- 5 Hari ke- 6-13 Hari ke- 14

1000g 12 5ml/kg 7ml/kg 8ml/kg 9ml/kg 10ml/kg 11-16ml/kg 17ml/kg

1250g 12 6ml/kg 8ml/kg 9ml/kg 11ml/kg 12ml/kg 14-19ml/kg 21ml/kg

1500g 8 12ml/kg 15ml/kg 17ml/kg 19ml/kg 21ml/kg 23-33ml/kg 35ml/kg

1750g 8 14ml/kg 18ml/kg 20ml/kg 22ml/kg 24ml/kg 26-42ml/kg 45ml/kg

2000g 8 15ml/kg 20ml/kg 23ml/kg 25ml/kg 28ml/kg 30-45ml/kg 50ml/kg

Page 156: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

134

Semua bayi kurang bulan yang diberi asupan di unit perawatan neonatus harusmempunyaievaluasisepertiyangdiindikasikanpadaTabel13.5.dibawahini.

Tabel 13.5 Penilaian Nutrisi dan Pertumbuhan

Parameter Frekuensi Pengukuran

Berat Setiaphari

Panjang,lingkarkepala Setiapminggu

Asupankaloridanprotein Setiaphari

Pemeriksaan Laboratorium

Albumin Bulanan

Kalsium Mingguan

Fosforus Mingguan

Fosfatase Alkalin Mingguan

Hemoglobin Bulanan

Retikulosit Bulanan

Bayi yang diberi asupan secara enteral harusmempunyai parameter yang dievaluasi sepertipadaindikasidiTabel13.6.dibawahini.

Tabel 13.6 Penilaian Toleransi Pemberian Asupan

Parameter Frekuensi Pengukuran

Lingkarabdomen Sebelumpemberianasupan

Residulambung Sebelumpemberianasupan

Muntah Setiap8jam

Feses

Pelunakan Setiap8jam

Heme-guaiactest Setiaphari

Konsistensi Setiapkalipengeluaranfeses

Tanda intoleransi pemberian asupan

Hentikan pemberian asupan secara enteral jika tanda berikut ini ada

• Residulambungcairanempedu(ataukehijauan)

• Awitanakutresidutinggi:>25%pemberianasupanataulebihdarijumlahyangdiberikanperjam apabila asupan diberikan per drip secara berkesinambungan.

• Peningkatanakutlingkaranabdomen(>2cm)

• Memuntahkankeseluruhanatausebagianberkaitandengantandapenyakityanglain

• Fesesberdarahatauheme-positifberkaitandengantandapenyakityanglain

• Fesesberairdenganpelunakanlebihdari0,5%

Bagan di halaman selanjutnya dapat membantu dalam penatalaksanaan intoleransi pemberian asupan.

Bab 13:Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 157: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

135

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Dis

tens

iResiduLambung

Mun

tah

Fes

es b

erai

r de

ngan

pe

luna

kan

Lingkarperut>2cm

dibandingkan

deng

an 2

4 ja

m s

ebel

umny

aNon-eksesif(<25%)ataujika

terus<volum

eperjam

Eksesif(>25%)ataujika

berkelanjutan>volum

eperjam

Hen

tikan

pem

beria

n m

inum

se

lam

a 24

jam

dan

hin

gga

tidak

ada

lagi

into

lera

nsi

Hen

tikan

pem

beria

n m

inum

se

lam

a 24

jam

dan

hin

gga

tidak

ada

lagi

into

lera

nsi

Lanjutkanpemberianminum

de

ngan

jum

lah

yang

sam

ase

pert

i seb

elum

nya

Lanjutkanpemberianminum

de

ngan

jum

lah

yang

sam

ase

pert

i seb

elum

nya

Ya

Tid

akB

ile s

tain

Non

-bili

ous

Bile

sta

inN

on-b

iliou

s

Hen

tikan

pe

mbe

rian

min

um 2

4 ja

m

dan

hing

ga

dist

ensi

hila

ng

Lanjutkan

pem

beria

n m

inum

ses

uai

jadw

al

Hen

tikan

pe

mbe

rian

min

um s

elam

a 24

jam

dan

hi

ngga

tida

k ad

a la

gi in

tole

rans

i

Ber

i lag

i m

inum

Hen

tikan

pe

mbe

rian

min

um s

elam

a 24

jam

dan

hi

ngga

tida

k ad

a la

gi in

tole

rans

i

Jika>2residu

berle

biha

n/12

jam

hen

tikan

pe

mbe

rian

min

um s

elam

a 24

jam

Lanjutkan

pem

beria

n m

inum

ses

uai

deng

an ju

mla

h se

belu

mny

a

Lanjutkan

pem

beria

n m

inum

yan

g sa

ma

Jika>2residu

berle

biha

n/12

jam

hen

tikan

pe

mbe

rian

min

um s

elam

a 4

jam

Berim

inum

:1.

12

jam

den

gan

jum

lah

yang

lebi

h se

diki

t2.

12

jam

den

gan

jum

lah

sebe

lum

di

hent

ikan

3.Lanjutkan

Bag

an 1

3.1.

Tat

alak

san

a In

tole

ran

si P

emb

eria

n A

sup

an

Page 158: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

136

Tah

ap

IA Dic

urig

ai N

EC

IB Dic

urig

ai N

EC

IIA

Pas

ti N

EC

, tid

ak

terla

lu s

akit

IIB Pas

ti N

EC

sak

it da

lam

ting

kat

seda

ng

IIIA

N

EC

lanj

ut, s

akit

para

h, u

sus

utuh

IIB

NECLanjut,

saki

t par

ah,

perf

oras

i usu

s

Gej

ala

Um

um

Suhutidakstabil,apnea,

brad

ikar

di, l

etar

gi

Sam

adengandiatas

Sam

adengandiatas

Sam

adengandiatas,

dita

mba

h as

idos

is m

etab

olik

rin

gan

Sam

adengandiatas,

plus

hip

oten

si, a

pnea

pa

rah,

gab

unga

n as

idos

is

resp

irasi

dan

met

abol

ik, D

IC,

neut

rope

nia,

anu

ria

Sam

adengandiatas

Gej

ala

pad

a U

sus

Res

idu,

dis

tens

i abd

omen

rin

gan,

em

esis

, fes

es h

eme-

posi

tif

Dar

ah s

egar

dar

i rek

tum

Sam

adengandiatas,plus

tidak

ada

nya

bisi

ng u

sus,

de

ngan

ata

u ta

npa

nyer

i pe

rut

Sam

adengandiatas,plus

nyer

i abd

omen

, den

gan

atau

ta

npa

cellu

litis

abd

omen

m

asa

kuad

ran

lebi

h re

ndah

Sam

adengandiatas,plus

tand

a pe

riton

itis

umum

, ya

ng d

itand

ari n

yeri,

dis

tens

i ab

dom

en d

an e

ritem

a di

ndin

g ab

dom

en

Sam

adengandiatas

Gej

ala

Rad

iolo

gis

Dila

tasi

nor

mal

ata

u us

us, i

leus

rin

gan

Sam

adengandiatas

Dila

tasi

usu

s, il

eus,

inte

stin

alis

pn

eum

atos

is

Sam

adengandiatas,dengan

atautanpaportalgasvena

port

al, d

enga

n at

au ta

npa

asci

tes

Sam

adengandiatas

Sam

adengandiatas,plus

pneu

mo-

perit

oneu

m

Per

awat

an

Nut

risi p

aren

tera

l eks

klus

if antibiotikaselama3hari

sebe

lum

ada

has

il ku

ltur

Sam

adengandiatas

Nut

risi p

aren

tera

l eks

klus

if an

tibio

tika

sela

ma

7-10

har

i jik

a pe

mer

iksa

an n

orm

al d

alam

24

-48

jam

Nut

risi p

aren

tera

l eks

klus

if an

tibio

tika

sela

ma

14 h

ari,

kore

ksi a

sido

sis

Sam

adengandiatasplus

caira

n ya

ng c

ukup

, FF

P,

drip

inot

ropi

ka, i

ntub

asi.

Intervensibedahjikatidakada

peni

ngka

tan

dala

m w

aktu

48

jam

Sam

adengandiatas,plus

intervensibedah

Tab

el 1

3.7.

Kri

teri

a P

enat

alak

san

aan

En

tero

kolit

is N

ekro

tika

ns

pad

a N

eon

atu

s (N

EC

)

Bab 13:Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 159: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

137

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Pem

ber

ian

Asu

pan

bag

i Neo

nat

us

Ber

isik

o T

ing

gi

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

13.1

. P

emb

eria

n A

sup

an b

agi

N

eon

atu

s B

eris

iko

TIn

gg

iDefinisiKasus: M

embe

rikan

nut

risi y

ang

cuku

p ba

gi b

ayi y

ang

men

gala

mi m

asal

ah k

eseh

atan

.

Page 160: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

138

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

13.1

.1

RIW

AY

AT

ME

DIS

LE

NG

KA

P –

T/A

13.1

.2

PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S L

EN

GK

AP

13.1.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankem

balikapiler

(CR

T)

13.1.2.2

Mendokumentasikanberatlahir

13.1.2.3

Mendokumentasikanusiakeham

ilan

13.1.2.4

Mendokumentasikanberatuntukusiakehamilanpadadiagram

pertumbuhan

13.1.2.5

Sistempernapasan:menghitungskorDow

ne

13.1.2.6

Sistemkardiovaskular:mem

eriksakriteriagagaljantung(takipnea,takikardia,

pem

besa

ran

hati)

13.1.2.7

Pem

eriksaansistemgastrointestinal:distensiabdom

en,bisingusus,residulambung,

fese

s be

rdar

ah

13.1.2.8

Menyisihkankem

ungkinankongenitalanomaliseperti:bibirsumbing,imperforasianus,

herniadiafragmatik,fistulatrakeoesofageal

13.1

.3

ME

MIN

TA D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SIK

AN

PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

13.1.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikandarahperiferlengkapdenganhitungjenis

13.1.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanelektrolitserum

(Na,K)

13.1.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanglukosaserum

13.1.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikanCaserum,P

h,fosfatasealkalin

13.1.3.5

Mem

intadanmenginterpretasikanalbum

inserum

13.1.3.6

Mem

intadanmenginterpretasikanfotorontgenabdom

enjikaperlu

13.1

.4

PE

MA

NTA

UA

N S

EL

AM

A R

AW

AT

INA

P

13.1.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankem

balikapiler

(CR

T)

13.1.4.2

Mendokumentasikanlingkarperutsetiapkalisebelummem

beriasupan

13.1.4.3

Mem

eriksadanmendokumentasikanberatbadansetiaphari

13.1.4.4

Mem

eriksadanmendokumentasikanlingkarkepalasetiapminggu

13.1.4.5

Mem

eriksaresidulambungsetiapkalisebelummem

beriasupan

13.1.4.6

Mengamatiadanyamuntahsetelahpemberianasupan

13.1.4.7

Mem

eriksaasupankaloriyangsesuaisetiaphari

P

EM

ER

IKS

AA

N

13.1.4.8

Mem

eriksaalbum

inmenurutprotokol

13.1.4.9

Mem

eriksakalsium

,fosfor,fosfatasealkalinmenurutprotokol

13.1.4.10

Mem

eriksahem

oglobindanretiksmenurutprotokol

13.1

.5

PE

NA

TAL

AK

SA

NA

AN

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

13.1.5.1

Menatalaksanaintoleransipem

berianasupanmenurutprotokol

Bab 13:Pemberian Asupan bagi Neonatus Berisiko Tinggi

Page 161: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

139

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

13.1.5.2

Mem

ulaicairanparenteraljikaadaindikasi

13.1

.6

PE

NA

TAL

AK

SA

NA

AN

AK

TIF

13.1.6.1

Mem

ulaitrophicfeeding

13.1.6.2

Mem

ulaipem

beriannutrisi

13.1.6.3

Menentukanmetodepemberianasupanyangtepat

13.1.6.4

Menentukanvolumedanjenissusu

13.1.6.5

Mengamatidanmenatalaksanaintoleransipem

berianasupanmenurutprotokol

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 162: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 163: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 14

Tatalaksana Cairan dan Elektrolit pada Neonatus

Page 164: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

142

Page 165: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

143

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 14: Tatalaksana Cairan dan Elektrolit pada Neonatus

PendahuluanSebagianbesarneonatusakanmengalamipenurunanberatbadansecarafisiologispada1-3hari pertamasetelah lahir.Penurunanberatbadan ini biasanyamencakupantara5-10%dariberat saat lahir dan disebabkan oleh mobilisasi cairan interstitial dan bukan oleh penyusutan jaringan. Insensible water loss terjadi melalui rute pulmonaris dan kutan dan diperkirakan terjadi sebanyak30-60cc/kg/hari.

ASIadalahsatu-satunyacairanyangdibutuhkanolehbayi.ASIdiproduksisecarakhususuntukbayi.

Kebutuhan cairan untuk neonatus bervariasi secara bermakna bergantung pada beberapafaktor. Beberapa di antara faktor tersebut merupakan faktor yang bergantung pada bayi seperti usia kehamilan saat lahir, gawat napas, demam, menangis berkepanjangan dan kondisi ginjal. Pengaruh lingkungan seperti pemakaian tempat tidur yang dihangatkan dengan lampu, tirai penghalang dari plastik, dan/atau terapi sinar dapat secara bermakna mempengaruhi status cairan. Prosedur ini merupakan panduan umum untuk tatalaksana cairan, meskipun setiap bayi mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda.

Tatalaksana Klinis

Hari # 1-3 (periode stabilisasi)

Tabel 14.1. Kebutuhan Cairan IV (cc/kg/hari)

Berat lahir < 1.000gm 1.000-1,500 gm 1,500-2,500 gm > 2,500 gm

Hari #1 60-90 D10W 60-80 D10W 60 D10W 60 D10W

Hari #2 90-120 D10W 90-110 D10W 90-110 D10W 90 D10W

Hari#3 120-150D10W 120-150D10W 120-150D10W 100D10W

Catatan: Kurangi 20 cc/kg/hari jika bayi menderita RDS

Tambahkan 20 cc/kg/hari jika bayi dirawat dalam Inkubator.

Tabel 14.2. Kebutuhan Elektrolit dan Mineral IV

Sodium* Potasium** Kalsium (elemental) (mEq/kg/hari) (mEq/kg/hari) (mg/kg/hari)

Hari#1 0 0 45

Hari#2 2-3 1-2 45

Hari#3 2-3 1-2 45

*Jangantambahkansodiumjika>140mEq/L.**Jangantambahkanpotasiumsebelumadaproduksiurin.

Page 166: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

144

Merupakan tugas yang menantang untuk menilai status hidrasi, terutama pada bayi dengan berat lahir sangat rendah . Parameter berikut harus diukur secara ketat dalam periode ini.

Tabel 14.3. Penilaian Status Hidrasi Neonatus

Parameter Frekuensi Komentar

Beratbadan Setiaphari,duakalisehari Kehilanganberatbadansetiaphari jika<1000gm tidakbolehmelebihi1-3%.

Kulitdanfontanel Setiaphari,setiap8jam Caribuktiadanyadehidrasi. jika<1000gm

Sodiumserum Setiaphari,setiap8-12jam Batasicairanjika<130mEq/l. jika<1000gm Bericairanbebasjika>145mEq/l.

Urin Setiapmenggantipopok Volumenormal2-3cc/kg/jam•Volume Gravitasspesifiknormal1.005-1.010•Gravitasspesifik •Glikosuria*

*Glikosuriadapatmenyebabkandiuresisosmotikdandehidrasi.Jikakadarglukosaurinadalah2+,ukurglukosaserum dan pertimbangkan untuk menyesuaikan infus glukosa atau pemberian insulin.

Pertimbangan Lain• Jikabayiharusmulaimendapatkanterapisinar,naikkanasupancairantotalsebanyak20cc/

kg/hari.

• Infusglukosaharusdimulaipadakecepatan4-6mg/kg/menitdansesuaikanuntukmenjagaagarkadarglukosaplasmaberadaantara50-120mg/dl.JanganmenginfuskancairandengankonsentrasilebihdariD12,5Wpadavenaperifer.

• Anda dapat menghitung kecepatan infus glukosa/glukosa infusion rate (GIR) denganmenggunakanpersamaanberikutini:

Contoh:

BerapaGIRuntukbayidenganberatbadan1,5kgyangtengahdibericairantotalsejumlah120 cc/kg/hari dengan menggunakan larutan D10W.

Kecepatanasupancairanperjamadalah(1,5kgx120cc/kg/hari)/24jam=7,5cc/jam

GIR=7,5cc/jamx10D10W/(6x1,5)=8,3mg/kg/menit

GIR(mg/kg/menit)= Kec.cairan(cc/jam)xKonsDekstrosa

6xberatbadan(kg)

• Mulaiinfusasamamino,jikatersedia,padausiaduaharidenganjumlah0,5-1,0gm/kg/hari.

• Mulailahlipidintravena(emulsi20%),jikatersedia,padausiaduaharidenganjumlah0,5gm/kg/hari sepanjang 20-24 jam. Berikan melalui jalur IV terpisah dengan pompa spuit (syringe pump).

• Jikabayistabil,mulailahpemberianasupansecaraenteralpadaharikeduaatauketigasetelahlahir.

Hari # 4-6 (periode transisi)

• Padasaatini,bayiharussudahtidakditempatkanditempattiduryangdipanaskanolehlampudandipindahkankeinkubatoruntukmeminimalkankehilangancairanmelaluievaporasi.

Bab 14Tatalaksana Cairan dan Elektrolit pada Neonatus

Page 167: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

145

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Lanjutkanpengukuranparameterhidrasiharian(beratbadan,sodiumserum,urindankondisikulit).

• Sesuaikanasupanelektrolituntukmengoreksikehilangancairanmelaluiurin(biasanya2-4mEq/kg/hariKdan4-8mEq/kg/hariNa).

• Naikkantingkatpemberianasupansesuaiprotokol.

• Jikabayi tidakdiberiminum,naikkannutrisiparenteraldenganpenambahanharianberikutini:

- Glukosa:1-2mg/kg/menit/hari.Maksimal1215mg/kg/menit/hari.

- Asamamino:0,5gm/kg/hari.Maksimal3-3,5gm/kg/hari.

- Intralipid:0,5gm/kg/hari.Maksimal3-3,5gm/kg/hari.

Hari # > 7 (periode nutrisional)

• Jikabayidiberinutrisiparenteralmaka tujuandaripemberiannutrisi tersebutadalahuntukmemberikan

-Cairantotal:120-140ml/kg/hari

-Kaloritotal:90-100kkal/kg/hari

Pertimbangkan untuk memulai infus insulin pada saat asupan glukosa melebihi 12 mg/kg/menit jika bayi mengalami intoleransi glukosa .

• Jikabayidiberiasupanenteral,naikkanmenuju“tujuanpemberianminum”.

-Cairantotal:150ml/kg/hari

-Kaloritotal:120kkal/kg/hari(pergunakansusubayikurangbulan)

-Penambahanberatbadanharian:20-30gram

-Peningkatanvolumemaksimal:10-20ml/kg/hari

Skala Sliding Insulin Hampirsemuabayiyangmemilikiberatbadan<800gmenjadihiperglikemikpadasaatkaloripenuhakantercapaiantaraharike5-7sepertihalnyayangterjadipada40%bayidenganberatbadan antara 800-1000 g. Ini terjadi bahkan ketika asupan glukosa telah dihitung secara seksama dandinaikkanperlahan.Jikaasupanglukosaditurunkanuntukmemperbaikihiperglikemiamakaasupan kalori menjadi tidak memadai.

Infus glukosa dimulai pada kecepatan 6,5 mg/kg/menit dan dinaikkan 2 mg/kg/hari untukmengurangiinsidensihiperglikemia.Jikaterjadihiperglikemia,berikaninsulinberdasarkanskalasliding berikut ini.

Tabel 14.4. Skala Sliding Pemberian Insulin

Faktor yang Dosis Larutan Awal Dosis Larutan SelanjutnyaMempengaruhi Dosis (25 U dalam 50 ml) (12,5 U dalam 50 ml)

Konsentrasi insulin

1U/ml 0,5ml/jam 0,25ml/jam0,1U/ml 0,05ml/jam 0,025ml/jam

Kadar gula darah

<150mg/dl 0 0150-200mg/dl 0,1ml/jam 0,2ml/jam200-250mg/dl 0,2ml/jam 0,4ml/jam

Page 168: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

146

Nutrisi Parenteral untuk Neonatus

DefinisiNutrisi parenteral (PN) merupakan cara untuk memenuhi persyaratan nutrisi, sebagian atau seluruhnya, untuk pertumbuhan bayi. Hal ini diindikasikan untuk bayi yang tidak dapat mentoleransi pemberian asupan enteral. Dapat diberikan secara sentral melalui kateter yang ditempatkan pada venacavasuperior(SVC)atauvenacavainferior(IVC)atausecaraperifermelaluivenaperifer.

Indikasi penggunaan nutrisi jenis ini adalah

• Bayi kurang bulan yang diperkirakan tidak dapat mentoleransi pemberian asupan enteralsecarapenuhdalamwaktu3-7hari

• Bayiyangdicurigaiataupastimengalamienterokolitisnekrotikansdandiperkirakanmendapatnutrisi parenteral eksklusif selama lebih dari tiga hari

• Bayisetelahoperasidantidakdapatasupanuntukjangkawaktuyangpanjang

• Bayidengananomaligastrointestinalkongenital

• Bayiyangtidaknaikberatbadannyajikamendapatkanpemberianasupansecaraenteral

KomplikasiNutrisiparenteralberkaitandengankomplikasiyangsignifikan

• Komplikasiyangberkaitandengankateter,antara lainsepsis, infeksikulit lokaldanslough,trombosisdanchylothorax

• Komplikasi metabolik: hiperglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis, osteopenia,kerusakan hati dan kolestasis

Komponen• Volume cairanßLihatkebagiancairandanelektrolituntukpersyaratancairanharianpadaberbagaiusia

dalam hari

• KalorißJumlahasupankaloriharianadalah90-100kcal/kg/hari

ß Untuk bayi dengan berat lahir sangat rendah, kalori harus ditingkatkan perlahan-lahan

- Hari#1-3 50-55kkal/kg/hari

- Hari#3-5 65-75kkal/kg/hari

- Hari#5-7 85-90kkal/kg/hari

ßKaloriyangberasaldariproteintidakbolehmelebihi15%dankaloridarilipidtidakbolehmelebihi50%daritotalasupankalori.

• GlukosaßSetiapgrammemberikan3,4kkal

ßMulai infus dengan laju 4-6 mg/kg/min untuk bayi dengan berat lahir sangat rendah dan 8-10 mg/kg/min pada bayi cukup bulan

ßTingkatkan setiap hari secara bertahap 1-2 mg/kg/min untuk menurunkan risiko hiperglikemia

Page 169: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

147

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

ßJanganmemberikaninfusdengankonsentrasiyanglebihtinggidariD12.5Wdarialurinfusperifer.Gunakanaksesvenasentraluntukkonsentrasiyanglebihtinggi

ßJikaterjadihiperglikemia,turunkanlajuinfusglukosa.Kemudian,jikaperlu,turunkanjumlahinfus glukosa

• ProteinßDiperlukanlarutanasamaminoyangmengandungtaurineSetiapgrammengandung4,0

kcal

ßMenurutusiakehamilan,mulai0,5-1,0gm/kg/haridantingkatkan0,5-1.0gm/kg/harihinggamaksimal3,0-3,5gm/kg/hari

ßRasiokaloriprotein(gm)dengannonproteintidakbolehmelebihi1:25

ßTurunkan kandungan protein dalam nutrisi parenteral jika BUN serum meningkat (prerenal azotemia)ataudenganasidosismetabolik

• LipidßIntralipid20%(minyakkedelai,phospholipidtelurdan2,25%gliserol)merupakanpilihan

setiap gram mengandung 10 kcal

ßMenurutusiakehamilan,mulai0.5-1.0gm/kg/haridantingkatkan0,5gm/kg/harihinggamaksimal3,0-4,0gm/kg/hari

ßKaloridarilemaktidakbolehmelebihi50%totalkalori

ßBerikan perlahan-lahan selama 20-24 jam

ßGunakan secara hati-hati (atau dengan lajur minimal 0,5-1,0 gm/kg/hari) pada bayiyang mengalami sepsis, penyakit paru yang parah, penyakit hepatik, ikterus dan trombositopenia

ßJikakadartrigliseridaserum>200mg,hentikanintralipiddanjika>150mg,turunkanlajuinfus intralipid

Contoh

Nutrisi parenteralmulai diberikan pada bayi kurang bulan 1.200 g.D12.5Wdengan 3 gm/kgprotein dengan laju 120 ml/kg/hari. Intralipid 20% diberikan dengan laju 0,8 ml/jam.

• Jumlahglukosatotal(perkg)

ß120x12,5/100=15gm/kg/hari

• Jumlahlemaktotal(perkg)

ß0,8x24/1,2=16ml/kg/hari

ß16x0,20=3,2gm/kg/hari

• Kaloridariglukosa

ß15gmx3,4kcal/g=51kcal/kg/hari

• Kaloridariprotein

ß3,0gmx4,0kcal/gm=12kcal/kg/hari

• Kaloridarilemak

ß3,2gmx10kcal/g=32kcal/kg/hari

• Totalkalori=95kcal/kg/hari(54%darigula,13%dariprotein,33%darilemak)

Page 170: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

148

Elektrolit, mineral dan vitaminTabel berikut merangkum kebutuhan harian yang harus ditambahkan ke dalam larutan parenteral.

Tabel 14.5. Kebutuhan Harian Elektrolit, Mineral dan Vitamin dalam Nutrisi

Parenteral Untuk Bayi

Nutrien Kebutuhan Harian

Sodium(sodiumklorida) 3-4mEq/kg

Potasium(potasiumfosfatataupotasiumklorida) 2-4mEq/kg

Kalsium(elemental) 50-60mg/kg(bayicukupbulan)

70-85mg/kg(bayikurangbulan)

Fosforus(potasiumfosfatatausodiumfosfat) 1.5-2mmol/kg(1mmolfosforus=31mg)

Magnesium(magnesiumsulfat) 0.25-0.5mEq/kg

Catatan: Pertahankan rasio Ca:P pada 2:1. Trace element (kecuali zinc) harus dihilangkan kecuali jika bilirubin direk > 3 mg/dl.

Pemantauan Nutrisi Parenteral BayiAnjuran jadwal pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral termasuk parameter yang dinilai dalam tabel di bawah ini.

Tabel 14.6. Pemantauan Bayi Dengan Nutrisi Parenteral

Parameter Minggu Pertama Periode Berikutnya

Berat Harian Harian

Panjang, lingkar kepala Mingguan Mingguan

Elektrolit serum, Ca, P, CO2 2 minggu Mingguan

BUNSerum,albumin,pemeriksaanfungsihati Mingguan Mingguan

Trigliserida serum 2 minggu Mingguan

Hemoglobin 2 minggu Mingguan

Melanjutkan ke Pemberian Asupan OralPengeluaranASIsecararutinhinggapemberianasupansecaraoralsudahtercapaimerupakanhalpentinguntukmembantuibumempertahankankecukupanproduksiASI.Perubahanpemberianasupan parenteral menjadi enteral yang bersumber dari payudara dan/atau puting dapat dimulai dan ditingkatkan secara bertahap, segera setelah bayi menunjukkan refleks mengisap danmenelan yang cukup untuk memperoleh asupan secara oral tanpa mengalami kelelahan atau apnea.

Bab 14Nutrtisi Parenteral untuk Neonatus

Page 171: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

149

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Cai

ran

dan

Ele

ktro

lit

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

14. C

aira

n d

an E

lekt

rolit

DefinisiKasus: C

aira

n da

n el

ektr

olit

dibe

rikan

unt

uk

mem

pert

ahan

kan

stat

us h

idra

si b

ayi d

an u

ntuk

mem

pert

ahan

kan/

men

gore

ksi k

etid

akse

imba

ngan

ele

ktro

lit b

ayi

Page 172: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

150

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

14.1

.1

ME

LE

NG

KA

PI R

IWA

YA

T M

ED

IS –

N/A

14.1

.2

ME

LE

NG

KA

PI P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

14.1.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler

(CR

T)

14.1.2.2

Mendokumentasiberatbadansetiaphariatauduakalisetiapharijika<1000gm

14.1.2.3

Mem

eriksastatushidrasisetiap8jam

14.1

.2.4

M

emer

iksa

jum

lah

urin

set

iap

hari

14.1.2.5

Mem

eriksalokasikanulIV

untukinfeksikulitdanpengelupasankulit

14.1.2.6

Mem

eriksalokasikanulIV

untukekstravasasi

14.1

.3

ME

MIN

TA D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SI P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

14.1.3.1

Mem

intadanmenginterpretasipem

eriksaandarahtepilengkapdenganhitungjenis

14.1.3.2

Mem

intadanmenginterpretasiN

a,K,C

a,BUN,kreatininserum

14.1.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiglukosaserum

14.1

.4

PE

MA

NTA

UA

N S

EL

AM

A D

IRA

WA

T

14.1.4.1

Mem

eriksatandavital:JAM,R

R,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

14.1.4.2

Mendokumentasiberatbadansetiaphariatauduakalisetiapharijika<1000gm

14.1.4.3

Mendokumentasikeluaranurinsetiaphari

14.1.4.4

Mem

eriksakulitdanfontanelsetiaphariatausetiap8jamjika<1000gm

14.1.4,5

Mem

eriksaNaserumsetiaphariatauduakalisetiapharijika<1000gm

14.1

.4.6

M

emer

iksa

kad

ar g

luko

sa s

eria

l

14.1

.5

TATA

LA

KS

AN

A P

ER

TO

LO

NG

AN

PE

RTA

MA

14.1.5.1

Mengoreksihipoglikem

iajikaditemuisesuaiprotokol.

14.1.5.2

Mengoreksidehirasisesuaiprotokol.

14.1.5.3

Menghitungkebutuhancairansesuaidengan:usiakehamilan,usiabayi,beratbadan.

14.1

.6

MA

NA

JEM

EN

AK

TIF

14.1.6.1

Bayicukupbulan,hari1sam

pai3,>2,5kg:MenggunakanD10,dimulaipada80

ml/k

g, d

inai

kkan

sej

umla

h 10

-20

ml/k

g pe

r ha

ri

14.1.6.2

Bayikurangbulan,hari1sam

pai3,<2,5kg:Menggunakankonsentrasidekstrosa

sesu

ai d

enga

n be

rat b

adan

dan

glu

kosa

ser

um, d

imul

ai p

ada

80-1

20 m

l/kg,

din

aikk

an

seju

mla

h 10

-20

ml/k

g pe

r ha

ri

14.1.6.3

MeningkatkancairanIVsebanyak20%untukalasanberikut:K

elahirankurangbulan,

pem

akai

an la

mpu

pem

anas

, pel

aksa

naan

tera

pi s

inar

14.1.6.4

MenurunkancairanIVsebanyak20%untukalasanberikut:P

elem

babaninkubator,

intu

basi

trak

el d

an p

elem

baba

n, g

awat

nap

as, H

IE

14.1.6.5

Mem

ulaisodium2-3mEq/kgperharidariharikedua.S

odiumtidakditambahkanjika

sodium

serum

>140mEq/L

Bab 14Nutrtisi Parenteral untuk Neonatus

Page 173: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

151

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

14.1.6.6

Mem

ulaipotasium1-2mEq/kgperharidariharikeduajikaditemuijumlahurinyang

mem

adai

14.1.6.7

Mem

ulaikalsium

45mg/kgperharikalsium

elementaldariharipertama

14.1.6.8

Mem

ulaiGIRat4-6mg/kgpermenit

14.1.6.9

Menyesuaikanglukosaplasmaantara50-120mg/dl

14.1.6.10

Mem

eriksabahwakonsentrasiglukosapadajalurtepitidaklebihdari12,5%

14.1

.6.1

1 M

emer

iksa

glu

kosa

pad

a ur

in

14.1

.6.1

2 M

emul

ai T

PN

, jik

a te

rsed

ia, p

ada

hari

kedu

a

H

ari 4

– 6

14.1.6.13

MeningkatkantahapancairanIVsesuaidenganusia

14.1.6.14

Menyesuaikanasupanelektrolituntukmengoreksikehilanganurin:K

2-4mEq/kgper

hari,Na4-8mEq/kgperhari

14.1.6.15

MeningkatkantahapanTPNsesuaiprosedur

U

sia

> 7

har

i

14.1.6.16

JikabayidiberiTPN,kebutuhantotalcairanyangditerim

asebesar120-140ml/kgper

hari

(kal

ori t

otal

90-

100

Kka

l/kg

per

hari)

14.1.6.17

Jikabayidiberiasupanenteral,mem

eriksabahwabayimenerimatotalcairan150

ml/k

g pe

r ha

ri (k

alor

i tot

al 1

20 K

kal/k

g pe

r ha

ri)

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 174: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

152

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Nu

tris

i Par

ente

ral E

kskl

usi

f

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

14.2

. Nu

tris

i Par

ente

ral T

ota

lDefinisiKasus: M

emen

uhi s

ebag

ian

atau

sel

uruh

keb

utuh

an n

utris

i bayiuntukpertumbuhannyamelaluialurintravena.

Bab 14Nutrtisi Parenteral untuk Neonatus

Page 175: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

153

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

14.2

.1

RIW

AY

AT

ME

DIS

LE

NG

KA

P

14.2

.1.1

M

enan

yaka

n te

ntan

g riw

ayat

pem

beda

han

14.2

.1.2

M

enan

yaka

n te

ntan

g riw

ayat

pen

ingk

atan

ber

at b

adan

14.2

.2

PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S L

EN

GK

AP

14.2.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankem

balikapiler

(CR

T)

14.2

.2.2

M

endo

kum

enta

sika

n be

rat b

adan

set

iap

hari

14.2.2.3

Mem

eriksatempatm

asuknyaparenteralterhadapsepsis(infeksilokalpadakulit;

slou

ghin

g)

14.2

.2.4

M

enga

mat

i ada

nya

ikte

rus

14.2

.3

ME

MIN

TA D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SIK

AN

PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

14.2.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikandarahperiferlengkapdenganhitungjenis

14.2.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanelektrolitserum

,Ca,Ph

14.2.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanBUNserum

,album

in,pem

eriksaanfungsihati

14.2.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikantrigliseridaserum

14.2

.4

PE

MA

NTA

UA

N S

EL

AM

A R

AW

AT

INA

P

14.2.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisiankem

balikapiler

(CR

T)

14.2

.4.2

M

endo

kum

enta

sika

n be

rat b

adan

set

iap

hari

14.2.4.3

Mendokumentasikanpanjangdanlingkarkepalasetiapminggu

14.2

.4.4

M

engi

nstr

uksi

kan

dan

men

gint

erpr

etas

ikan

pem

erik

saan

men

urut

pro

toco

l

14.2

.5

PE

NA

TAL

AK

SA

NA

AN

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

14.2.5.1

Mengoreksihipoglikem

iadenganD10%2ml/kgIV

14.2.5.2

Mem

ulaiinfusglukosadenganlaju

•4-6mg/kg/minpadaBBLR

•6-8mg/kg/minpadabayicukupbulan

14.2

.6

PE

NA

TAL

AK

SA

NA

AN

AK

TIF

K

AL

OR

I

14.2.6.1

Mengidentifikasitujuanutamauntukasupankaloriperharisebesar90-100Kcal/kg/hari

14.2

.6.2

M

enin

gkat

kan

asup

an k

alor

i sec

ara

perla

han

men

urut

jadw

al in

i unt

uk b

ayi d

enga

n be

rat l

ahir

sang

at r

enda

h

Harike1-3:50-55Kcal/kg/hari

Harike4-5:65-75Kcal/kg/hari

Harike5-7:85-90Kcal/kg/hari

Page 176: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

154

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

G

LU

KO

SA

14.2.6.3

Mem

ulailajuinfusglukosa(GIR)denganlaju4-6mg/kg/minuntukbayidenganberat

lahi

r sa

ngat

ren

dah

14.2.6.4

Mem

ulaiGIR6-8mg/kg/minpadabayicukupbulan

14.2.6.5

Gunakanaksesvenasentraljikakonsentrasiglukosa>12.5%

14.2.6.6

MeningkatkanGIR1-2mg/kg/minperhari

14.2

.6.7

M

emul

ai la

ju in

fus

insu

lin ji

ka te

rjadi

hip

ergl

ikem

ia

14.2

.6.8

M

enur

unka

n la

ju in

fus

gluk

osa

jika

terja

di h

iper

glik

emia

P

RO

TE

IN

14.2.6.9

Mem

ulaiinfusasam

amino0,5gm/kg/hari

14.2.6.10

Meningkatkaninfusasam

amino0,5gm

/kg/harihinggamaksimal3-4gm/kg/hari

L

IPID

14.2.6.11

Mem

ulaiinfusintralipid0,5-1gm/kg/hari

14.2.6.12

Meningkatkaninfusintralipid0,5gm/kg/harihinggamaksimal3-4gm/kg/hari

14.2.6.13

Mem

eriksabahwainfuslipidparenteraldilakukanmelaluijalurterpisahselam

a24jam

14.2.6.14

MenghentikanlipidparenteraljikakadarTG>200mg%

14.2.6.15

MenurunkaninfuslipidparenteralikaTG>150mg%

14.2

.6.1

6 M

enur

unka

n ka

ndun

gan

prot

ein

jika

BU

N s

erum

men

ingk

at a

tau

pada

kas

us a

sido

sis

met

abol

ik

14.2.6.17

Mem

eriksabahwakaloridariproteintidakmelebihi15%

dankaloridarilem

aktidak

melebihi50%kaloritotal

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 14Nutrtisi Parenteral untuk Neonatus

Page 177: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

155

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 15

Syok pada Neonatus

Page 178: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

156

Page 179: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

157

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 15: Syok pada Neonatus

Definisi

SyokSuatu sindrom akut yang rumit dan ditandai oleh perfusi sirkulasi yang tidakmemadai padajaringanuntukdapatmemenuhikebutuhanmetabolismeorgan-organvital.Disfungsiorganterjadiakibat aliran darah dan oksigenasi yang tidak memadai. Metabolisme seluler menjadi anaerob secara dominan dan memproduksi asam laktat serta asidosis metabolik.

HipotensiTekanandarah>2standardeviasisesuaidenganusia(lihatLampiran13).

Penyebab Syok

Syok hipovolemikSyok jenis ini merupakan penyebab syok paling umum pada neonatus. Syok jenis ini dapatbersifat sekunder terhadap kehilangan darah antepartum atau postpartum.

• Kehilangandarahantepartum

- Perdarahanplasenta,solusioplasenta,plasentapreviaatauterpotongnyaplasentaselamaseksio sesarea.

- Transfusi fetofetal

- Transfusi fetomaternal

• Kehilangandarahpostpartum

• Kelainanperdarahan seperti penyakit perdarahanpadaNeonatus/ hemorrhagic diseaseofnewborn(HDN)ataudisseminatedintravascularcoagulation(DIC).

• Cederalahir,laserasihatiatauperdarahanadrenal.

• Perdarahanpulmonalisdalamjumlahbesar.

Syok distributif (septik) Terdapat volume darah normal tetapi volume tersebut didistribusikan secara buruk sehinggamengarah pada perfusi jaringan yang tidak memadai. Keadaan ini dapat disebabkan oleh peningkatankapasitasvenaatauparalisisvasomotorik.

Pada sepsis, terdapat efek depresif langsung untuk produk mikrobial (termasuk endotoksin), padasistemvaskulerselainadanyapelepasansubstansivasodilator.

Syok KardiogenikPenyebab yang dapat menyebabkan output jantung rendah (COP)

• Asfiksiapadasaatlahirdapatmenyebabkankontraktilitasyangburuk,disfungsiototpapilaris,dan regurgitasi trikuspid.

• Disfungsimyokardiumyangbersifat sekunderuntuksuatuagen infeksi (bakteriatauvirus)atau abnormalitas metabolisme seperti hipoglikemia dan hipokalsemia.

Page 180: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

158

Penyumbatan aliran darah jantung • Penyumbatanaliranmasuk

- Atresia trikuspid

- Peningkatantekananintrathorax,misalnyatensionpneumothorax

• Penyumbatanalirankeluar

- Atresia pulmonalis atau stenosis

- Atresia aorta atau stenosis

- Stenosissubaortahipertropikidiopatik

- Koarktasi aorta kritis

Aritmia jika memanjang

Patofisiologi dan Presentasi Klinis

Syok hipovolemikPada fase kompensasi, takikardia dan peningkatan resistensi vaskuler sistemik terjadi tetapitekananvenapusatdanproduksiurinmenurun.

Syok septikDitemui pada awalnya sebagai syok hangat dengan tekanan denyut lebar, ekstremitas hangat, takikardia dan tekanan darah serta produksi urin normal. Pada keadaan lebih parah, syok ini melaju menuju syok dingin dengan ekstremitas terasa dingin dan berbercak.

Syok KardiogenikMekanismekompensasidapatmenyebabkanefekyangmerusak.Peningkatanresistensivaskulermempertahankan suatu pasokandarah yangmemadai untuk organ vital tetapimeningkatkanafterloadventrikelkiri.

Presentasisyokkardiogenikmencakup:ekstremitasdinginberbercak,takikardia,hipotensidanoliguria.

Berbagai Tanda Penurunan PerfusiSSP : iritabilitas,letargi,bingungdankoma

SVP : takikardia,hipotensidanpenurunandenyuttepi

Ginjal : menurunnyakecepatanfiltrasiglomerular/glomerularfiltrationrate(GFR),oliguria,peningkatangravitasspesifikurin,anuriadanuremia.

Kulit : pucat, ekstremitas dingin, perfusi buruk, waktu pengisian ulang kapilerlambat dan bercak-bercak.

Paru-Paru : takipneadanedemapulmonalis

Saluran cerna/GIT : disfungsimukosa,ileus,perdarahandanperforasi.

Bab 15SyokpadaNeonatus

Page 181: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

159

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tatalaksana

Umum• Bolusintravenasejumlah20ml/kgdarahutuh(wholeblood),plasmabekusegar(freshfrozen

plasma),albumin,Ringerlaktatatausalinnormal.Bayikemudiandinilaikembali.Jikaterdapatrespon,teruskanperluasanvolumetetapijikatidakadarespontambahkanageninotropik.

• Agen inotropik: mulai dengan infus dopamin kemudian tambahkan dobutamin jika adaindikasi.

• Mengoreksiasidosismetabolikdenganinfussodiumbikarbonatpadadosis1-2mEq/kg

• Mengoreksihipoksiadanmemberikandukunganpernapasansesuaidengankebutuhan.

• Mengoreksihipoglikemiadanketidakseimbanganelektrolitjikaditemui.

Spesifik

Syok hipovolemik • Penggantiandarah:darahutuh(wholeblood)10-20ml/kgataubutir-butirdarahmerah5-10

ml/kgselama30menit.

• Mengoreksipenyebabperdarahanjikamemungkinkan.

Syok septik• Buatkultur(darah,urindanCSF).

• Mulaiterapiantibiotikempirik.

• Gunakanpengembangvolume(volumeexpanders)danageninotropiksesuaikebutuhan.

Catatan: Pemakaian kortikosteroid pada syok septik masih kontroversial.

Syok kardiogenik

• Mengobatipenyebabyangmendasarisyok

- Kebocoranudara/airleaks:segeraevakuasiudara

- Mengobati aritmia

• Ageninotropik(dopamindandobutamin)

Catatan: Agen inotropik merupakan kontraindikasi pada stenosis subaorta hipertropik.

Page 182: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

160

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Syo

k p

ada

Neo

nat

us

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(P

enila

ian

Par

arel

)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Ta

ngga

l

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

Uni

t Per

awat

an

Neonatus:

Te

naga

Kesehatan:

Pen

yelia

Klin

is/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Ta

ngga

l

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (p

enila

ian

man

diri)

Kab

upat

en

DIr

ekto

rat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

Aud

it R

ekam

M

edis

Waw

anca

ra

Ters

truk

tur

15. S

yok

pad

a N

eon

atu

sDefinisiKasus:S

indrom

akutdankom

pleksyangditandaidengan

perf

usi s

irkul

asi j

arin

gan

yang

tida

k m

emad

ai u

ntuk

mem

enuh

i kebutuhanmetabolikberbagaiorganvital.

Bab 15SyokpadaNeonatus

Page 183: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

161

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

15.1

M

EL

EN

GK

AP

I RE

KA

M M

ED

IS

15.1.1

Menanyakanriw

ayatkehilangandarah:antepartum,intrapartum

,postpartum

15.1.2

Menanyakanriw

ayattraumalahir

15.1.3

Menanyakanriw

ayatasfiksialahir:durasipersalinan,alat,skorApgar

15.1.4

Menanyakanriw

ayatkelainanperdarahan:penyakitperdarahanpadaNeonatus,DIC

15.1,5

Menanyakanriw

ayatkonsumsi(MgS

O4)olehibu

15.2

M

EL

AK

SA

NA

KA

N P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

BB

L

15.2.1

Mem

eriksatandavital:JAM,R

R,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT),saturasi

O2

15.2.2

Mem

eriksasistempernapasanuntukmelihatadanyatakipnea

15.2.3

Mem

eriksaSVPuntukmelihatadanyatakikardia,hipotensi,pulsasiperifer

15.2.4

Mem

eriksaSSPuntukmelihatadanyairitabilitas,letargi,kom

a

15.2,5

Mengamatijum

lahurinuntukoliguria

15.2.6

Mem

eriksakulituntukadanya:pucat,ekstrem

itasdingin,w

aktupengisianulangkapiler

lam

bat,

dan

berc

ak

15.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

15.3.1

Mem

intadanmenginterpretasipem

eriksaandarahtepilengkapdenganhitungjenis

15.3.2

Mem

intadanmenginterpretasigasdaraharteri,jikatersedia

15.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiglukosaserum

,elektrolitserum

(Na,Kdankalsium

)B

UN

dan

kre

atin

in

15.3.4

Mem

intadanmenginterpretasigolongandarahdanRhesus

15.3.5

Mem

intadanmenginterpretasikulturdarahjikaadaindikasi

15.3.6

Mem

intadanmenginterpretasiPT,PTTjikaadaindikasi

15.3.7

Mem

intadanmenginterpretasiC

XRatauechojikaadaindikasi

15.3.8

Mem

intadanmenginterpretasisonarkranialjikaperlu

15.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

15.4.1

Mem

eriksatandavitalsetiapjam

15.4.2

Mem

eriksajumlahurin

15.4.3

Mem

eriksaelektrolitserum

15.4.4

Mem

eriksaBUNdankreatinin

11.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

11.5.1

Mem

berikanvolum

eekspander(20ml/kg)

11.5.2

Mem

berikandukunganpernapasansesuaikebutuhan

11.5.3

MengoreksiasidosismetabolikdenganNabikarbonat(2-4mEq/kg)

11.5.4

Mengoreksihipoglikem

iajikaditemui(2ml/kgD10%)

Page 184: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

162

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(D

iisi l

engk

ap u

ntuk

sem

ua in

dika

tor,

jika

tidak

ber

laku

tand

ai “

N /

A”)

YA

TID

AK

N /

A

Pro

sent

ase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indi

kato

rR

inci

an In

dika

tor

#A

lasa

n U

tam

a un

tuk

Ket

idak

sesu

aian

dan

Ren

cana

Per

baik

an M

andi

ri un

tuk

Hal

Klin

is

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indi

kato

r ad

alah

“T

idak

”)

15.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

S

YO

K H

IPO

VO

LE

MIK

15.6.1

Mem

berikanvolum

eekspandersampaiperfusimem

adaidipertahankan

15.6.2

Mem

berikandarahatauprodukdarahsesuaiindikasi

15.6.3

Mengambilkulturdarahdanmem

ulaiantibiotikempirikpadakasussyokseptik

15.6.4

Mem

ulaiageninotropik(dopam

indandobutam

in)sesuaiprosedurdalamkasussyok

kard

ioge

nik

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 15SyokpadaNeonatus

Page 185: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 16

Hipoglikemia pada Neonatus

16.1. Hipoglikemia pada Neonatus

16.2. Bayi dari Ibu Penderita Diabetes

Page 186: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

164

Page 187: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

165

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 16.1.: Hipoglikemia pada Neonatus

PendahuluanGlukosa merupakan metabolit primer pada fetus dan neonatus. Selama kehidupan di dalam uterus, fetus bergantung pada plasenta untuk pasokan glukosa secara konstan. Pada saat lahir, secara tiba-tiba bayi dikeluarkan dari lingkungan tersebut sehingga terjadi perubahan hormonal dan metabolisme untuk memfasilitasi adaptasi terhadap kehidupan di luar uterus dan pengaturan homeostasis glukosa. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh :

• Hiperinsulinisme(meningkatkanpemakaiandansensitivitasglukosa)

• Penurunanproduksidanpenyimpananglikogendanlemak

Hipoglikemia merupakan salah satu indikator penting stress dan penyakit pada bayi. Hipoglikemia yang tidak ditangani dapat mengakibatkan kerusakan syaraf permanen atau kematian. Setiap unit asuhan neonatus harus siap untuk mendeteksi dan menangani hipoglikemia

• Hipoglikemiabayibiasanyadidefinisikansebagainilaiglukosaserum<45mg/dl

• Satukalipenapisanglukosasebesar<30mg/dlharusdikonfirmasidengannilaiglukosaserumjika mungkin, karena alat pemantau glukosa seperti Dextrostix mungkin memberikan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai glukosa serum

• Untukbayikurangbulan,nilai<45mg/dldianggapabnormal

Catatan: Untuk bayi cukup bulan, kadar glukosa <45 mg/dl dianggap abnormal.

Faktor RisikoBayi cukup usia yang sehat secara efisienmenghasilkan energimelalui metabolisme aerob.Bayiyangmengalamiasfiksia,sakit,stressatauhipoksikdapatmengalamihipoglikemiauntukbeberapa alasan.

Bayi yang berisiko terkena hipoglikemia• Bayidariibudiabetes(IDM)

• Bayiyangbesaruntukmasakehamilan(BMK)

• Bayiyangkeciluntukmasakehamilan(KMK)

• Bayikurangbulandanlewatwaktu

• Bayisakitataustres(RDS,hipotermia)

• Bayipuasa

• Bayidenganpolisitemia

• Bayidenganeritroblastosis

• Obat-obatyangdikonsumsiibu,misalnyasteroid,beta-simpatomimetikdanbetablocker

Page 188: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

166

Presentasi Klinis Sayangnya,tandahipoglikemiatidakbersifatspesifikdandapatserupadengantandadaribanyakmasalahlain.Olehkarenaitu,kadarglukosaharusselaludievaluasidanditanganiketikaterdapatrisiko faktor atau tanda berikut:

• Jitteriness

• Sianosis

• Kejangatautremor

• Letargidanmenyusuiyangburuk

• Apnea

• Tangisanyanglemahataubernadatinggi

• Hipotermia

• RDS(RespiratoryDistressSyndrome)

Diagnosis• Untukmencegahabnormalitasperkembangansyaraf,identifikasidanpenangananbayidengan

hipoglikemia sangat penting

• Pemantauanglukosadi tempat tidurmerupakan tindakan yang tepat untuk penapisan dandeteksiawal

• Hipoglikemiaharusdikonfirmasiolehnilailaboratoriumserumjikamemungkinkan

Tatalaksana Neonatus Berisiko Pencegahan • Pemberianasupanenteraldinimerupakantindakanpencegahantunggalyangpalingpenting.

• Jikapemberianasupansecaraenteralakandimulai,ASIatauD5Wharusdigunakanjikabayidapat mentoleransi pemberian asupan melalui puting atau selang nasogastrik. Bayi tersebut harus dipantau sampai mereka mencapai pemberian asupan penuh dan telah memiliki tiga pembacaanpra-pemberianasupandiatas40-45mg/dl.Kitaharushati-hatiuntukmemastikanbahwaibumenyusuimemberikanasupanyangmemadai.

Jikabayiyangberisikoterkenahipoglikemiatidakdapatmentoleransipemberianasupanmelaluiputing atau selang akibat darah yang tertelan, dapat diupayakan untuk melakukan satu kali percobaanlavagelambungdanmelanjutkanpemberianasupanmelaluimulut.Jikatindakaninigagal,terapiIVdenganglukosa10%harusdimulaidankadarglukosadipantau.

Tatalaksana Neonatus dengan Hipoglikemia • Bayiyangterkenahipoglikemiaharussegeradiberi200mg/kgglukosaatau2cc/kgdekstrosa10%selama5menit,diulangsesuaidengankebutuhan.Hipoglikemiapadabayiyangtidakditanganidapatmenyebabkankerusakansyarafpermanenataukematian.Meskipunkadargula darah harus dinaikkan

• secara cepat, larutan glukosa konsentrat seperti glukosa 50% tidak diindikasikan karenamengakibatkan tekanan osmotik dan hiperinsulinisme.

• Infusberkesinambungandenganglukosa10%dengankecepatan6-8kg/menitharusdimulai.Naikkan kecepatan dan/atau konsentrasi glukosa untkmenjaga nilai glukosa tetap normal(CATATAN;10mg/kg/menitdekstrosa=144cc/kg/hari).Pemantauanglukosaditempattidursangatpentinguntukmemastikanbahwabayimenerimaglukosayangmemadai.

Bab 16.1Hipoglikemia pada Neonatus

Page 189: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

167

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Ketika pemberian asupan ditoleransi dan nilai pemantauan glukosa di tempat tidur adalahnormal,infusdapatditurunkansecarabertahap.Tindakaninimungkinmemakanwaktu24-48jam atau lebih untuk menghindari hipoglikemia kembali.

1.Mengambilserumkadar glukosa

2. Mulaiinfusglukosa10%IV,berikan2ml/kgselama 5 menit

3.BerikanIVdenganlaju5ml/kg/hr

4.Mulaipemberianasupan lebih sering saat bayi sudah stabil

Glukosa

<30

1.Mengambilserum

kadar glukosa

2.Mulaipemberian

asupan sejak dini (dalamwaktu4jamsetelahlahir)

3.Lengkapidenganglukosa10%secaraIVjika pemberian asupan tidak bisa ditoleransi atau kadar glukosa

Glukosa

30-45

1. Mulaipemberianasupan sejak dini (dalamwaktu4jamsetelahlahir)

2.Lanjutkanpemeriksaanbayi berisiko hingga pemberian asupan sudah teratur

Glukosa

> 45

Periksa glukosa segera setelah lahirdan

Pemantauan glukosa bisa dihentikan setelah bayi mulai menerima asupan dengan penuh ataumendapatkaninfusglukosaterusmenerussecarateraturdan3kalipemeriksaanyang

dilakukansetiapjamhasilnya>40mg/dl

Jikatandatimbulkembalidanpemberianasupantidakbisaditoleransi,mulailagidaribagianatasgrafik

Kadar glukosa yang rendah dalam darah harus DINAIKKAN DENGAN CEPAT

Pemberian glukosa intravena harus DITURUNKAN SECARA BERTAHAP

Sumber:KattwinkelJ.,etal.1995.PerinatalContinuingEducationProgram,NeonatalUnit13:IdentifyingdanCaringforInfantswithHipoglikemia.Charlottesville:DivisionofNeonatalMedicine,DepartmentofPediatrics,UniversityofVirginiaHealthScienceCenter,hal12.

Bagan 16.1. Pencegahan, Deteksi, dan Penanganan Hipoglikemia pada Neonatus

Page 190: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

168

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Hip

og

likem

ia p

ada

Neo

nat

us

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

16.1

. H

ipo

glik

emia

pad

a

N

eon

atu

sDefinisiKasus:G

lukosaserum

<40mg/dlpadaneonatus

Bab 16.1Hipoglikemia pada Neonatus

Page 191: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

169

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.1

.1

ME

LE

NG

KA

PI R

IWA

YA

T M

ED

IS

16.1.1.1

Menanyakantentangpenyakitibu(DM)

16.1.1.2

Menanyakantentanginfeksipadaibu(TORCH)

16.1.1.3

Menanyakantentangobatyangdikonsum

siibu

16.1.1.4

Mendokumentasicaramelahirkan(NVD,seksiosesarea,denganbantuanalat)

16.1.1.5

Mendokumentasilamaprosesmelahirkan

16.1.1.6

MendokumentasiSkorA

pgar

16.1.1.7

Mendokumentasimetoderesusitasi

16.1.1.8

Mendokumentasiusiakehamilan:kurangbulan,cukupbulanataulewatwaktu

16.1.1.9

Menanyakantentangmasalahneonatusterkait:sepsis,kejang

16.1.1.10

Menanyakantentangpemberianasupansetelahlahir:frekuensi,carapem

berian

asupan;susuatauglukosa

16.1

.2

ME

LE

NG

KA

PI P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

16.1.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

16.1.2.2

Mendokumentasiusiakehamilan

16.1.2.3

Mendokumentasiberatbadan

16.1.2.4

Mem

buatgrafikusiakehamilandanberatbadanpadagrafikpertum

buhan

16.1.2.5

Mem

eriksasistemrespirasiuntukadanyatakipnea,apnea

16.1.2.6

Mem

eriksaSKVuntukadanyatakikardia,sianosis,berbercak

16.1.2.7

Mem

eriksaSSPuntukadanyajitteriness,kejang,letargi

16.1.2.8

Mem

eriksauntukadanyapemberianasupanyangburuk

16.1

.3

ME

MIN

TA D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SI P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

16.1.3.1

Mem

intadanmenginterpretasidarahperiferlengkapdenganhitungjenis

16.1.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikadarglukosaserum

16.1

.4

PE

MA

NTA

UA

N S

EL

AM

A D

IRA

WA

T

16.1.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

16.1.4.2

Mem

eriksakadarglukosaserum

sesuaiprosedur

16.1

.5

TATA

LA

KS

AN

A P

ER

TO

LO

NG

AN

PE

RTA

MA

16.1.5.1

Mengambilsam

pelglukosadarahjikaDextrostix<45mg

16.1.5.2

Mem

berikan2cc/kgD10%selam

alim

amenit

16.1.5.3

Mem

ulaiinfusD10%segerapadakecepatan6-8mg/kg/menit

16.1.5.4

Menyesuaikankonsentrasiglukosaataukadarglukosasesuaidengankadarguladarah

Page 192: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

170

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.

1.6

TATA

LA

KS

AN

A A

KT

IF

16.1.6.1

Mengambilsam

pelglukosadarah

JI

KA

GL

UK

OS

A D

AR

AH

<45

mg

%

16.1.6.2

Mem

ulaipem

berianminum

dinisecaraseringjikakondisiumum

bayibaik

16.1.6.3

Mem

ulaiD10%IV

jikapem

berianminum

tidakdapatditoleransi(sesuaiprosedur)

JI

KA

GL

UK

OS

A D

AR

AH

>45

mg

%

16.1.6.4

Mem

ulaipem

berianminum

dalam

waktu4jamsetelahlahirjikakondisibayibaik

16.1.6.5

Mem

eriksaglukosadarahsam

paipem

berianminum

dapatdilakukandenganbaik

16.1.6.6

Mem

antaukadarglukosasampaibayisepenuhnyadiberiasupanenteralpenuhatau3

pembacaanperjam

menunjukkanangka<45mg%

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

RA

TA-R

ATA

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 16.1Hipoglikemia pada Neonatus

Page 193: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

171

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 16.2.: Bayi dari Ibu Penderita Diabetes

PendahuluanKontrolyangbaikterhadapdiabetesibumerupakanfaktorkuncidalammenentukanhasilakhirfetus.Databarumenunjukkanbahwaangkamorbiditasdanmortalitasperinatalpadaanakdariwanitapenderitadiabetesmellitustelahmembaiksejalandenganditerapkannyatatalaksanadietdan terapi insulin.

Insidensi• Diabetesyangbergantunginsulinterjadipada0,5%darisemuakehamilan

• 1-3% wanita memperlihatkan abnormalitas biokimiawi selama kehamilan yang konsistendengan diabetes kehamilan

Patofisiologi

Makrosomia Makrosomiadisebabkanolehjalurhiperglikemiaibu-hiperinsulinemiafetus.

Kecil untuk usia kehamilan Ibu dengan penyakit ginjal, retina atau jantung lebihmungkinmemiliki bayi yang kecil untukmasakehamilanataubayikurangbulan,hasilakhirfetusyangburuk,gawatjaninataukematianfetus.

Kelainan Spesifik yang Sering Ditemukan pada Bayi dengan Ibu Penderita Diabetes (IDM)

Kelainan MetabolismeHipoglikemia

• Kadarglukosadarah<45mg/dlpadabayikurangbulanataubayicukupbulan.

• Ditemuipadahingga40%IDM

• Ditemuidalamwaktu1-2jamsetelahpersalinan

• Pada saat lahir, pasokan glukosa transplasental dihentikan dan akibat konsentrasi insulinplasma yang tinggi maka kadar glukosa darah turun

Kemungkinan kelanjutan patogeniknya adalah bahwa hiperglikemia maternal menyebabkanhiperglikemia fetus dan respon pankreas fetal akan mengarah pada hiperinsulinemia. Hiperinsulinemia dan hiperglikemia fetus akan menyebabkan peningkatan asupan glukosa hati, sintesis hati yang meningkat, lipogenesis yang dipercepat dan sintesis protein meningkat. Keadaaninimengarahpadapeningkatanberatplasentadanorganbayikecualiotak.

Page 194: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

172

Hipokalsemia

• Insidensimencapaihingga50%dariIDM

• Keparahan terkait dengan keparahan diabetes pada ibu danmelibatkan penurunan fungsikelenjar paratiroid

• Palingrendahditemuipadausia24-72jam

Hipomagnesemia

• Terkaitdenganhipomagnesemiapadaibudankeparahandiabetesibu

Kelainan Kardiorespirasi Asfiksia Perinatal

• Terjadi pada hingga 25% dari IDM. Keadaan ini merupakan akibat dari kelahiran kurangbulan, persalinan dengan seksio sesarea, hipoksia intra uterus yang disebabkan oleh penyakit vaskuleribuataumakrosomia

Hyaline membrane disease (HMD)

• Disebabkanolehpersalinankurangbulan,pematanganproduksurfaktanparuyangtertunda(hiperinsulinismemengantagonisaksikortisol)ataupersalinanakibatseksiosesareaelektif

Penyebab gawat pernapasan

• Takipneasementarapadaneonatus

• Kardiomiopatihipertropik

- Bersifat sekunder terhadap peningkatan deposisi lemak dan glikogen pada myokardium

- Dapat mengarah pada gagal jantung kongestif

Kelainan Hematologis Polisitemia dan hiperviskositas

Penyebabnya tidak jelas tetapi mungkin terkait dengan :

• Peningkatankadareritropoietin

• Peningkatanproduksiseldarah,bersifatsekunderterhadaphipoksiafetuspadaibudenganpenyakitvaskuler

• Transfusiplasentaldidalamuterusyangdiakibatkanolehhipoksiaakutselamapersalinandankelahiran

Hiperbilirubinemia

Bersifat sekunder terhadap kelahiran kurang bulan, makrosomia, hipoglikemia dan polisitemia, menurunkanrentangwaktuseldarahmerahdanmenurunkankonjugasihatiakibatketidakmatanganenzim.

Trombosis vena ginjal

Komplikasi langka, paling mungkin disebabkan oleh hiperviskositas, hipotensi dan koagulasiintravaskulerdiseminata.KeadaaninimungkinditemuibersamadenganhematuriadanmassaabdominalyangdidiagnosismelaluiUSGabdomen.

Bab 16.2BayidariIbuPenderitaDiabetes

Page 195: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

173

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Masalah Morfologis dan Fungsional Cedera lahir

Mungkinmencakupfrakturklavikula,Erb’spalsydancederasistemsyarafyangsebagianbesardisebabkan oleh makrosomia dan kelahiran kurang bulan.

Kelainan bentuk bawaan

• Terjadipada6,4%IDM.

• Kontroldiabetesyangburukpada trimesterpertamadikaitkandenganpersentasekelainanbentukbawaanyanglebihtinggi.

Kelainaninimencakup:

- Kelainanjantung(TGA,VSDatauASD)

- Kelainanginjal(misalnyaagenesis)

- Kelainansalurangastrointestinal(misalnyasindromkolonkirikecilatausitusinversus)

- Kelainansyaraf(misalnyaanencephalyatausindrommeningocele)

- Kelainanskeletal(misalnyahemivertebraatausindromregresikaudal)

- Wajahyangabnormal

- Mikroptalmos

Presentasi Klinis

Pada saat lahir IDMcenderungmemilikiwajahsembab,pletorik.IDMjugagemetardanhipereksitasia.Bayidapatberukuran besar atau kecil untuk masa kehamilan.

Setelah lahir • Hipoglikemia.

• Mungkinditemuibersamadenganletargi,menyusuiyangburuk,apneaataujitterinesspada6-12jampertamasetelahkelahiran.

• Tandagawatpernapasan.

• Penyakit jantungmungkinditemui.Penyakit ini didiagnosisdengan rasio kardio-timusyangmembesarpadafilmrontgendadaataumelaluibuktifisikadanyagagaljantung.

• Kelainanbawaanmungkintercatatpadapemeriksaanfisik.

Diagnosis

Pemeriksaan laboratorium • Kadarglukosaserum

- Diperiksadenganmenggunakandextrostixpadasaatlahirdanpadausia½,1,2,4,8,12,24,36dan48jam

- Pembacaan<40mg/dldenganmenggunakandextrostixharusdiverifikasiolehpengukuranglukosa serum

Page 196: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

174

• Kadarkalsiumserum

- Padausia6,24dan48jam

- Jikakadarkalsiumserumrendah,kadarmagnesiumserumharusdiukur

• Hematokrit

- Padasaatlahirpadausia4sampai24jam

• Kadarbilirubinserum

- Sepertiyangdiindikasikanolehpemeriksaanfisik

• Pemeriksaanlain:

- Kadargasdaraharteri

- Hitungseldarahmerahlengkap,kulturdanpewarnaangramharusdiperolehsesuaidenganindikasi klinis

Pemeriksaan radiologis • Tidakdiperlukankecualiterdapatbuktiadanyamasalahjantung,pernapasanatauskeletal.

• Elektrokardiografidanekokardiografi:

- Jikakardiomiopatihipertropikataukelainanpembentukanjantungdicurigai.

Tatalaksana

Tatalaksana metabolik Hipoglikemia

• 2-4mldekstrosa10%selama5menit,diulangjikaperlu.

• Infusglukosa10%berkesinambungandengankecepatan8-10mg/kg/menit.

• Memulaipemberianasupanenteralsesegeramungkin

• Kortikosteroid:padahipoglikemiayangterusbertahan(hidrokortison:5mg/kg/12jam).

• Mempertimbangkanpemberianglukagondanepinefrin.

Hipokalsemia

• Dosisawal1-2ml/kg/dosisglukonatkalsium10% IV,diberikansecaraperlahanselama10menit

• Memantautandaekstravasasi

• Dosisjagadiberikanmelaluinfusintravenaberkesinambungan,2-8ml/kg/hari

• Akanmemberikanrespondalam3-4hari

Hipomagnesemia

• Magnesiumsulfat(MgSo4)2mEq/kg/dosissetiap6jamIVatauIM.

Tatalaksana masalah kardiopulmonal Asfiksia perinatal

• lihatBabmengenairesusitasineonatus

Bab 16.2BayidariIbuPenderitaDiabetes

Page 197: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

175

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Hyaline membrane disease

• lihatBabmengenaimasalahkardiopulmonal.

Kardiomyopati

• Obati denganpropranolol.Digoxinmerupakankontraindikasi karena terdapat kemungkinansumbatanalirankeluarpadaventrikel.

Terapi Hematologis Hiperbilirubinemia

• Memantaukadarbilirubinserum.

• Terapisinardantransfusitukarketikadibutuhkan.

Polisitemia

• LihatBabmengenaiMasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus.

Tatalaksana makrosomia dan cedera lahir • LihatBabmengenaiCederaLahir.

Prognosis• Lebihsedikitmorbiditasdanmortalitasyangterjadijikadilakukankontrolyangmemadaiselama

kehamilan pada ibu diabetes.

• RisikodiabetesmellituspadaIDMsetidaknya10kalilebihbesardaripopulasinormal.

• Obesitaspadamasakanak-kanakmungkinterjaditetapiperkembanganfisiknormal.

Page 198: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

176

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Bay

i dar

i Ib

u P

end

erit

a D

iab

etes

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

16.2

. B

ayi d

ari I

bu

Pen

der

ita

D

iab

etes

DefinisiKasus: n

eona

tus

yang

lahi

r da

ri ib

u pe

nder

ita d

iabe

tes

keha

mila

n at

au d

iabe

tes

berg

antu

ng in

sulin

dan

ren

tan

terh

adap

pe

rkem

bang

an m

etab

olis

me

abno

rmal

, ter

utam

a hi

pogl

ikem

ia.

Bab 16.2BayidariIbuPenderitaDiabetes

Page 199: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

177

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.2

.1

ME

LE

NG

KA

PI R

IWA

YA

T M

ED

IS

16.2.1.1

Menanyakantentangriw

ayatdiabetesibu(keham

ilanataunonkeham

ilan)

16.2.1.2

Menanyakantentangriw

ayatkontrolguladarahselamakehamilan

16.2.1.3

Menanyakantentangriw

ayatlahirmatipadakehamilansebelumnya

16.2.1.4

Menanyakantentangpersalinanyangsulit

16.2.1.5

Menanyakantentangriw

ayatkejangpadaneonatus

16.2.1.6

Mendokumentasiawitangawatnapasjikaditemui

16.2

.2

ME

LE

NG

KA

PI P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

16.2.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

dansaturasiO

2

16.2.2.2

Mendokumentasiukuranpertum

buhan:beratbadan,panjangbadan,lingkarkepala

16.2.2.3

Mendokumentasiusiakehamilan

S

IST

EM

RE

SP

IRA

SI

16.2.2.4

MenghitungskorDow

ne

S

IST

EM

KA

RD

IOV

AS

KU

LE

R

16.2.2.5

Mem

eriksadenyutjantung

16.2.2.6

Auskultasibunyijantung

16.2.2.7

Auskultasiadanyamurmuryangjelasterdengar

16.2.2.8

Mem

eriksaadanyapembesaranhati

16.2.2.9

Mem

eriksapulsasiperifer

16.2.2.10

Mem

eriksaperfusiperifer

S

IST

EM

SY

AR

AF

PU

SA

T

16.2.2.11

Mengamatiadanyajitteriness,trem

or,kejang

16.2.2.12

Mengamatiadanyaletargi,pemberianasupanyangburuk

H

EM

AT

OL

OG

I

16.2.2.13

Mengamatiadanyapletoraatauikterus

16.2.2.14

Mengamatiadanyakelainanbaw

aan

16.2.2.15

Mengamatiadanyacederalahir

16.2

.3

ME

MIN

TA D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SI P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

16.2.3.1

Mem

intadanmenginterpretasidarahperiferlengkapdenganhitungjenis

16.2.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikadarglukosaserum

sesuaiprosedur

16.2.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikalsium

danmagnesium

serum

16.2.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikadarbilirubinserumjikaadaindikasi

16.2.3.5

Mem

intadanmenginterpretasigasdaraharterijikaadaindikasi

Page 200: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

178

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.2.3.6

Mem

intadanmenginterpretasikulturdarahjikaadaindikasi

16.2.3.7

Mem

intadanmenginterpretasirontgendada,USGdanekokardiografijikaadaindikasi

16.2

.4

PE

MA

NTA

UA

N S

EL

AM

A D

IRA

WA

T

16.2.4.1

Mem

eriksakadarglukosaserum

padausia½

,1,1½,2,4,8,12,24,36dan48jam

16.2.4.2

Jikaglukosadarah<45mg/dl,verifikasidenganpengukuranglukosaserum

16.2.4.3

Mem

eriksakalsium

serum

padausia24dan48jam

16.2.4.4

Mem

eriksaHtpadausia4dan24jam

16.2.4.5

Mem

eriksakadarbilirubinserumsesuaidenganindikasi

16.2

.5

TATA

LA

KS

AN

A P

ER

TO

LO

NG

AN

PE

RTA

MA

16.2.5.1

Padakasushipoglikem

ia,2ml/kgD10%selam

a5menitdiberikan

16.2

.6

TATA

LA

KS

AN

A A

KT

IF

16.2.6.1

Mem

ulaiinfusD10%berkesinambunganpadakecepatan6-8mg/kg/menit

16.2.6.2

Menyesuaikankonsentrasiglukosaataukecepatanglukosasesuaidengankadargula

dara

h

16.2.6.3

Mem

ulaipem

berianasupansedinim

ungkin

16.2.6.4

Untukadanyahipokalsem

ia,m

emberikankalsium

glukonat10%

(2ml/kgIVlambat)

diikuti5ml/kg/hari

16.2.6.5

Jikahipoglikem

iabertahan,berikanhidrokortison5mg/kg/12jam

16.2.6.6

Menanganimasalahkardiopulmonalsesuaiprosedur

16.2.6.7

Menanganimasalahhem

atologi(hiperbilirubinemia,polisitemia)sesuaiprosedur

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 16.2BayidariIbuPenderitaDiabetes

Page 201: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

179

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tab

el R

.16.

3 U

nit

neo

nat

olo

gi:

Fo

rmu

lir P

eng

um

pu

lan

Dat

a P

enila

ian

Ret

rosp

ekti

f

Wilayah:

Tanggal:

Rum

ahSakitKabupaten/K

ota/Kecam

atan:

PerkampunganyangDimonitor:

Bay

i yan

g d

ilah

irka

n o

leh

ibu

pen

der

ita

dia

bet

es

Sudahdikerjakan:(√)

Tidakdikerjakan:(X)

Tidakdapatditerapkan:(NA)

Definisikasus:N

eonatusdariibudengandiabetesdalamkeham

ilanatautergantunginsulindanraw

anterkenaabnormalitasmetabolismeterutamahipoglikem

ia

%Kepatuhan

Nom

orKasusdanNom

orBerkas

Tanggalm

asukrum

ahsakit

6.1

Riw

ayat

pen

yaki

t

Riwayatdiabetesdalamkeham

ilanatauyangtergantungpadainsulin 1

06.

2 P

emer

iksa

an

a.

Pengamatantandavitalsaatm

asukkerumahsakitdansetiapjamhinggabayi

stab

il

b.

Beratbayidibuatgrafiknyapadadiagram

pertumbuhanbayi

c.

Pem

erik

saan

terh

adap

ced

era

saat

lahi

r

20

d.

Pen

cata

tan

terh

adap

ser

anga

n ke

jang

e.

Pen

gam

atan

terh

adap

ano

mal

i kon

geni

tal

6.3

Pen

yid

ikan

lab

ora

tori

um

a.

Glu

kosa

dar

ah

b.

Ht

c.

Kalsium

serum

10

d.

Bili

rubi

n se

rum

e.

Fot

o to

raks

6.4

Pem

anta

uan

a.

Pengecekantiaphariterhadaptanda-tandavital(FJ,frekuensinapas,suhudan

CRT)

b.

Pen

gece

kan

setia

p ja

m te

rhad

ap g

luko

sa d

arah

bila

tida

k st

abil

c.

Pen

gece

kan

setia

p 4

jam

terh

adap

glu

kosa

dar

ah b

ila s

tabi

l 50

d.

PencatatanskorDow

neuntukgaw

atnapas

e.

Pem

anta

uan

terh

adap

ber

at b

adan

bay

i set

iap

hari

Page 202: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

180

6.5

Tin

dak

an

Pem

beriandekstrosa10%sesuaikebutuhan(bolusdanpemeliharaan)bilaterjadi

hipo

glik

emia

Pem

berianmakansecaraenteral(lewattabung)dimulaibilabayistabilsecaraklinis

%Kepatuhan[dalam

mengikutipetunjuktindakanygditetapkan]

Bab 16.2BayidariIbuPenderitaDiabetes

Page 203: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

181

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 17

Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 204: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

182

Page 205: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

183

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 17: Hiperbilirubinemia pada Neonatus

DefinisiHiperbilirubinemia adalah naiknya kadar bilirubin serum melebihi normal. Presentasinya pada neonatus muncul dalam salah satu dari dua bentuk berikut ini: hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi /indirekatauterkonyugasi/direk.

Gejalapalingprevalendanpalingmudahdiidentifikasidarikeduabentuktersebutadalahikterus,yangdidefinisikansebagai“kulitdanselaputlendirmenjadikuning.”Padaneonatus,ikterusyangnyatajikabilirubintotalserum≥5mg/dl.

Insidens• 25-60%darisemuaneonatuscukupbulan

• 80%darisemuaneonatuskurangbulan

Metabolisme BilirubinBilirubin merupakan uraian dari produk protein yang mengandung heme pada sistem retikuloendotelial. Tujuh puluh lima persen protein yang mengandung heme ada dalam seldarahmerah(hemoglobin)sementara25%datangdarimioglobin,sitokrom,dantidakefektifnyaeritropoesis pada tulang sumsum.

TransportBilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek yang dilepaskan ke dalam sistem peredaran darahlangsung diikat oleh albumin. Bilirubin yang terikat pada albumin tidak melewati sawar otakdarah.

Pengambilan dan KonyugasiBilirubinmelewatiselaputplasmahepatositdandiikatpadaligandinsitoplasma(proteinY,proteinZdanproteinlainnya).Bilirubindiubahmenjadibentukkonyugasiyanglarutdalamairolehuridinediphosphate glucuronyl transferase.

EkskresiBilirubin terkonyugasi/direkmemasuki saluran gastrointestinal dan kemudian dikeluarkan daritubuh melalui feses.

Proses dimana bilirubin diserap kembali dari saluran gastrointestinal dan dikembalikan ke dalam hati untuk dilakukan konyugasi ulang disebut sirkulasi enterohepatik.

Page 206: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

184

Sumber:Maisels,M.J.1994.“Jaundice.”Chap.38inNeonatology:PathophysiologyandManagementoftheNewborn,4thed.Avery,G.B.,M.A.FletcherandM.G.MacDonald,eds.Philadelphia:J.B.Lippincott.

ß Hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek

DefinisiPeningkatan bilirubin serum tidak terkonyugasi.

EtiologiMeningkatnya produksi bilirubin

• Ikterusfisiologis

• Ikterusnonfisiologis:

- Penyakit hemolitik

-Imun(Rhesus,ABO)

-Non-imun(defisiensiG6PD,sferositosis)

-Ekstravasasidarah(sefalhematoma,memaryangluas)

Bagan. 17.1 Metabolisme Pigmen Empedu Neonatus

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 207: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

185

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

- Polisitemia

- Sepsis

Terganggunya transpor bilirubin dalam sirkulasi

• Hipoalbuminemia(kelahirankurangbulandanmalnutrisipascanatal)

• Lepasnyabilirubindarialbuminyangmengikatnyaolehobat-obatanmisalnyavitaminKsintetis,sulfonamide,salisilat,gentamisin,furosemide,aminofilin,dandigoxin.

Terganggunya pengambilan bilirubin oleh hati

• Fisiologis

• Nonfisiologis:

-Kelahirankurangbulan

-Defisiensiligandin(proteinYandZ)

- Sepsis

-IkterusASI(breastmilkjaundice)

Terganggunya konyugasi bilirubin

• Fisiologis

• Nonfisiologis:

- Hipotiroidisme

- Sepsis

-SindromaCrigler-Najjar(golonganIdanII)

Peningkatan sirkulasi enterohepatik

• Obstruksiusus(ileusmekonium)

• Tertundanya pelepasanmekonium (sumbatanmekonium, tertundanya asupanminum, danhipotiroidisme)

Ikterus fisiologis

Padahampirsetiapbayi,meningkatnyabilirubinserumtidakterkonyugasi/indirekterjadiselamaminggu pertama kehidupan dan terpecahkan dengan sendirinya.

Bentuk ini disebut sebagai ikterus fisiologis. Pada bayi sehat dan cukup bulan, akan terlihatpadaharike-2-3danbiasanyahilangpadaharike6-8tapimungkintetapadasampaiharike-14denganmaksimaltotalkadarbilirubinserum<12mg/dl.Padabayikurangbulansehat,ikterusakanterlihatpadaharike3-4danhilangpadaharike10-20dengankadarserummaksimal<15mg/dl.

Ikterus ASI

PresentasilaindarihiperbilirubinemiayangjarangterjadiadalahikterusASI(breastmilkjaundice).TidakjelasapakahikterusASIinimerupakanhiperbilirubinemiaterkonyugasiatautidak.Tapihalinijarangmengancamjiwadanharusdipertimbangkanjikakriteriaberikutiniterjadi:

• Padaharike-4,kadarbilirubinterusmeningkatdanbukannyamenurun.Kadarbilirubinbisamencapai20-30mg/dldanmulaimenurunpadausiaempatminggudankemudiansecarabertahap kembali ke normal.

Page 208: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

186

• MeskipunmenghentikanpemberianASIakanmenurunkanbilirubindengancepatdalamwaktu48jamdansekaranginimerupakansatu-satunyapemeriksaandiagnostikdefinitif,tapihalinitidak selalu direkomendasikan.

• IkterusASIberbedadenganikterusyangberkaitandenganasupanASIyangburukatautidakmencukupi dan mengarah pada dehidrasi.

Ikterus Non Fisiologis

Haliniharusdicurigaijikakriteriaikterusfisiologistidakterpenuhi.

Kriteria ikterus non fisiologis

• Ikterusmulaisebelumberusia36jam

• Peningkatankadarbilirubinserum>0,5mg/dl/jam

• Totalbilirubinserum>15mg/dlpadabayicukupbulandandiberisusuformula

• Totalbilirubinserum>17mg/dlpadabayicukupbulandandiberiASI

• Ikterusklinis>8haripadabayicukupbulandan>14padabayikurangbulan

Diagnosis hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi

Riwayat

• Haridimulainyaikterus

• GolongandarahibudanRhesus

• Riwayatikterus,anemia,splenektomidikeluarga

• Riwayatpenyakithatidikeluarga

• Kakak/adikyangmengalamiikterusatauanemia

• Penyakitibu(DMataugangguanimunitas)

• Asupanobatibumisalnyasulfonamides,aspirin,antimalaria

• Riwayat perinatal: persalinan traumatis, trauma lahir, tertundanya penjepitan tali pusat,asfiksia

• Riwayatpascanatal:muntah,b.a.bjarang,ASItertunda

• BayidiberiASI

Pemeriksaan

Bayidenganikterusharusdiperiksaberdasarkantemuanfisikberikutini:

• Kelahirankurangbulan

• Keciluntukmasakehamilan(KMK)

• Mikrosefali:infeksikongenital

• Extravasasidarahmisalnyasefalhematomaataumemar

• Pucat,pletora,petekiae

• Hepatosplenomegali:anemiahemolitikatauinfeksi

• Tandahipotiroidisme

• Tandasepsisneonatorum

• Warnaikterus

• Kuningoranye=tidakterkonyugasi

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 209: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

187

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Hijauzaitun=meningkatnyakonyugasi

• Tandabilirubinensefalopatiyangsamadengankernicterus

Pemeriksaan laboratorium

• Bilirubintotalserumdanbilirubindirek

• GolongandarahdanRhesusdaribayidanibu

• PemeriksaanCoomb’s

• Pemeriksaanhitungdarahlengkap(Hb,Ht,totaldanhitungjenisseldarahputih,morfologiseldarahmerah)

• Hitungretikulosit

• Jika ada hemolisis dan tidak ada ketidaksesuaian Rhesus atauABO,mungkin diperlukanpemeriksaan hemoglobin elektroforesis, penapisan G6PD atau pengujian kerentanan osmotik untuk mendiagnosis defek sel darah merah

Tatalaksana hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek

• ASIdankontakkulitdengankulitmembantubilirubinneonatusteratur

• Meningkatkanasupandalamvolumemaupunkalorinya

• Hentikanobatyangmempengaruhimetabolismebilirubin

• Mengoreksihipoksia,infeksi,danasidosis

• Lihattabel17.1dan17.2sebagaiacuanuntukpilihantatalaksananya

Tabel 17.1. Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Cukup Bulan Sehat

Usia (jam) Pertimbangkan Terapi sinar Transfusi tukar Transfusi tukar dan terapi sinar Terapi sinar

25-48 >12mg/dl* >15mg/dl >20mg/dl >25mg/dl (>200μmol/L) (>250μmol/L) (>340μmol/L) (>425μmol/L)

49-72 >15mg/dl >18mg/dl >25mg/dl >30mg/dl (>250μmol/L) (>300μmol/L) (>425μmol/L) (>510μmol/L)

>72 >17mg/dl >20mg/dl >25mg/dl >30mg/dl (>290μmol/L) (>340μmol/L) (>425μmol/L) (>510μmol/L)

*1mg/dl=17μmol/L(kadarlebihrendahdigunakanuntukneonatussakitdankurangbulan)

Tabel 17.2. Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Kurang Bulan Sehat dan Sakit (< 37 minggu)

Neonatus Kurang Bulan Sehat: Neonatus Kurang Bulan Sakit: Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl) Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl)

Berat Terapi sinar Transfusi tukar Terapi sinar Transfusi tukar

Hingga1.000g 5-7 10 4-6 8-10

1.001-1.500g 7-10 10-15 6-8 10-12

1.501-2.000g 10 17 8-10 15

>2.000g 10-12 18 10 17

Sumber:Halamek,L.P.andD.K.Stevenson.1977. “NeonatalJaundiceandLiverDisease,” inNeonatal-PerinatalMedicine:DiseasesoftheFetusandInfant,Fanaroff,A.A.andR.J.Martin,eds.6thed.St.Louis:Mosby-YearBook,p.1345-89.

Page 210: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

188

Terapi sinar • TerapisinarharusdimulaisesuaidenganpanduanpadaTabel17.1dan17.2.

• Efeksampingterapisinarmencakup:

• Hipertermiadandehidrasikarenameningkatnyainsensiblewaterloss(IWL)

• Diareberair

• Hipoglikemia

• Kerusakanretina

• Eritema

• Sindromabayitembaga(bronzebabysyndrome)

• Potensikerusakan,mutasigenetik

• Terganggunyainteraksiibudanbayi

Transfusi tukar

• Banyakfaktoryangberhubungandalampenentuankadarbilirubinyangtepatsebelummemulaitransfusitukar.Keadaanumum(sakitatausehat),beratlahir,usiakehamilandanusiabayi,semua itu merupakan pertimbangan penting.

• Prosedurinimengatasibilirubindanantibodihemolitikdanmengoreksianemia.

• BiasanyadiperlukanpadakasusketidaksesuaianRhesus,ABO,ataudefisiensiG6PD.

• Bayi yang sangat kurang bulan terkadang memerlukan transfusi tukar darurat jika kadarbilirubinnya menjadi sangat tinggi.

• Transfusitukardenganvolumedarahduakalilipatdilakukan(2x85xberatbadan).

• Harusdigunakandarahsitratsegar.

Indikasi transfusi tukar

• Ikterushemolitik

• Ikterusnonhemolitik

Golongan darah untuk transfusi tukar

• Pada neonatus dengan ketidaksesuaian Rhesus, gunakan Rhesus negatif yang telahdicocokkan dengan darah ibu.

• PadaneonatusdenganketidaksesuaianABO,gunakandarahOpositifataugolongandarahOnegatif yang telah dicocokkan dengan darah ibu.

• Padakasuslain,gunakangolongandarahbayisetelahdicocokkan.

Komplikasi transfusi tukar

• Emboli,trombosis,infark

• Aritmia,gagaljantung,hentijantung

• Gangguanelektrolit

• Trombositopenia

• Infeksi:HIV,CMV,danhepatitis

• Hipotermiadanhipertermia

• Ruamdenganatautanpapenyakitgraftversusinang(GVHD=graftversushostdisease)

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 211: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

189

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Fenobarbital sebagai tatalaksana tambahan

• Gunakansebagaiantikonvulsanuntukmengobatikejang

• TidakdirekomendasikankecualiuntukCrigler-NajjarTipeII

• Menyebabkan letargi dan asupan minum yang buruk, serta memerlukan 3-4 hari untukbereaksi

ß Ensefalopati Bilirubin (Kernikterus)

DefinisiKernikterus merupakan deposit bilirubin tidak terkonyugasi/indirek pada basal ganglia otak.Cedera sel, warna kuning, kehilangan neuron, dan penggantian glial bisa terjadi dengankerusakan neurologis lanjutan. Pada bayi sakit dan kecil, kadar bilirubin kisaran rendah juga bisa menyebabkan kernikterus.

Presentasi klinisKernikterusmempunyaiempattahap:

Tahap I:depresineurologisumumtermasukburuknyarefleksMoro,asupanminumyangburuk,muntah, tangisan melengking, tonus menurun, dan letargi.

Tahap II:Opistotonus,kejang,demam,krisisoculogyric,dankelumpuhanpandanganatasterjadipadatahapini.Kematianneonatustinggipadatahapini.

Tahap III: setelah usia satu minggu spastisitus menurun dan semua tanda dan gejala klinis yang masih ada bisa hilang.

Tahap IV: terlihat setelah periode neonatus dan menunjukkan luasnya kerusakan yang terjadi selama tahap sebelumnya. Sekuele jangka panjang bisa mencakup: spastisitas, atetosis, tuli, dan retardasi mental.

Catatan: Tahapan dimana kernikterus bisa terjadi adalah berbeda-beda dan TIDAK ADA TINGKAT BILIRUBIN TERTENTU yang pasti AMAN ATAU TOKSIK.

Tatalaksana Jikadicurigaikernikterus,perawatannyaadalahsegeramelakukantransfusitukaryangdidahuluioleh terapi sinar sampai transfusi dimulai.

ß Hiperbilirubinemia terkonyugasi/direk

DefinisiHiperbilirubinemiaterkonyugasi/direkmerupakantandadisfungsihepatobiliaris.Hiperbilirubinemiaterkonyugasi/direkdidefinisikansebagaipeningkatankadarbilirubindirek>20%daritotalbilirubinserum.

Etiologi• Obstruksiekstrahepatikbiliaris:

• Atresiabiliaris

• Kistakoledokal

Page 212: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

190

• Kompresieksternal,misalnyanodelymph

• Kolestasisintrahepatikdengankurangnyaduktusbiliaris,misalnyasindromaAlagille

• Kolestasisintrahepatikdenganduktusbiliarisnormal

• Infeksi(misalnyahepatitiskarenavirus)

• Kesalahanmetabolismesejaklahir(inbornerrorofmetabolism)misalnyagalaktosemia

• SindromaDubin-Johnson,sindromaRotor’s

• KolestasisyangdiinduksiTPN

Riwayat Riwayat hiperbilirubinemia pada neonatus dalam keluarga atau kecil masa kehamilan. Jugariwayatsplenektomiataupenyakithatidikeluargayangmengarahpadapenyakitmetabolik.

Presentasi klinis• Ikterushijauzaitun

• Mungkindisertaidengantandasepsis

• Distensiabdomendenganhepatosplenomegali

• Muntah

• Fesessepertitanahliat

• Urinberwarnagelap

• Kecenderunganmengalamiperdarahan

• Mikrosefali

• Korioretinitis

Pemeriksaan• Sepsisberlanjut

• Pemeriksaanfungsihati

• PenapisanTORCH

• USGabdomen

• Penapisanmetabolik

• Biopsihati

• PenapisanHIDAjikamemungkinkan

Tatalaksana• Kunci tatalaksanahiperbilirubinemia terkonyugasi/direk adalahmengidentifikasi prosesnon

fisiologisyangmenjadipenyebabdasarmeningkatnyakadarbilirubinserum.

• Fasilitasyangtidakdilengkapidenganinstrumenatauteknikdiagnostikyangdiperlukanharusmerujuk neonatus ke fasilitas yang tingkatannya lebih tinggi.

• Terapisinartidakbolehdigunakanpadakasushiperbilirubinemiaterkonyugasi/direk(sindromabayitembaga).

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 213: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

191

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Hip

erb

iliru

bin

emia

Neo

nat

oru

m

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

17.

Hip

erb

iliru

bin

emia

No

enat

oru

mDefinisiKasus:N

eonatuspada28haripertam

ahidupnyayang

men

gala

mi p

enin

gkat

an b

iliru

bin

seru

m.

Page 214: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

192

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

14.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

14.1.1

Menanyakantentangriw

ayatikterus,anemia,splenektomikeluarga

14.1.2

Menanyakantentangkakak/adikyangsebelumnyamengalamiikterus,pucatatau

peny

akit

hati

14.1.3

Menanyakantentangasupanobatibusepertisulfonamides

14.1.4

Mendokumentasikanriw

ayatpersalinantermasuktraumalahir,ekstraksivakum

,infus

oksitosin,tertundanyapenjepitantalipusatdanasfiksiajikapersalinanditolongoleh

oran

g la

in

14.1.5

Mendokumentasikanharimulaiterjadinyaikterus

14.1.6

Mendokumentasikanwarnaurindanfeses

14.1.7

Mendokumentasikanmetodepemberianminum

(ASIatauformula)

14.1.8

Menanyakantentangpemberianminum

enteralyangburuk

14.1.9

Menanyakantentangmuntahdansembelit

14.2

P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

LE

NG

KA

P

14.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

14.2.2

Mendokumentasikanusiakeham

ilan(sistempenilaianBallard)

14.2.3

Mem

eriksaapakahbayikecildibandingkandenganusiakeham

ilan

14.2.4

Mem

eriksaapakahadasefalhem

atom

a

14.2.5

Mem

eriksaadanyamem

ar

14.2.6

Mem

eriksaadanyapucatyangberkaitan

14.2.7

Mem

eriksaadanyakejang,iritabilitas,letargi

14.2.8

Mem

eriksaapakahterjadihepatosplenom

egalI

14.2.9

Mem

eriksaadanyapetekiae

14.2.10

Mem

eriksaapakahterjadimikrosefali

14.2.11

Mem

eriksatandahipotiroidism

epadaikterusaw

itanlambat

14.2.12

Mem

eriksawarnaurindanfeses

14.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

14.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikanbilirubin;totaldandirek

H

IPE

RB

ILIR

UB

INE

MIA

TID

AK

TE

RK

ON

YU

GA

SI (

IND

IRE

K)

14.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanhitungdarahlengkapdenganhitungjenis

14.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanhitungretikulosit

14.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikangolongandarahdanRhesusibudanbayi

14.3.5

Mem

intadanmenginterpretasikanpem

eriksaanCoomb’sdirekjikaada

14.3.6

Mem

intadanmenginterpretasikanpenapisanG6P

Djikaada

14.3.7

Mem

intadanmenginterpretasikanprofiltiroidpadaikterusaw

itanlambatjikaada

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 215: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

193

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

H

IPE

RB

ILIR

UB

INE

MIA

TE

RK

ON

YU

GA

SI (

DIR

EK

)

14.3.8

Mem

intadanmenginterpretasikanpem

eriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

14.3.9

Mem

intadanmenginterpretasikanfungsihati,PT,PTT

14.3.10

Mem

intadanmenginterpretasikanUSGabdom

en

14.3.11

Mem

intadanmenginterpretasikanpenurunanzatdalam

urinjikaada

14.3.12

Mem

intadanmenginterpretasikanpenapisanTORCHjikaada

14.3.13

Mem

intadanmenginterpretasikanpenapisanmetabolik(am

oniaserum

danglukosa,

ketondalamurin)

14.3.14

Mem

intadanmenginterpretasikanbiopsihatijikaada

14.3.15

Mem

intadanmenginterpretasikanpem

indaianHIDAjikaada

14.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

RA

WA

T IN

AP

14.4.1

Mem

eriksaefeksampingterapisinar

14.4.2

Mengidentifikasitandadangejalakernikterus

HIPERBILIRUBINEMIATIDAKTERKONYUGASI(INDIREK)

14.4.3

Mem

intadanmenginterpretasikanhasilpemeriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

(Hbdanhitungantrom

bositdirek)

14.4.4

Mem

intadanmenginterpretasikankadarbilirubinserumsetiaphari

14.4.5

Mengulangpem

eriksaankadarbilirubinserumlebihseringsesuaidenganprotokol

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N H

IPE

RB

ILIR

UB

INE

MIA

T

ER

KO

NY

UG

AS

I (D

IRE

K)

14.4

.6

Pem

erik

saan

dar

ah le

ngka

p de

ngan

hitu

ng je

nis

14.4.7

Kadarbilirubinserial

14.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

14.5.1

Mem

berikanlingkungansuhunetral

14.5.2

Mem

berikanterapijikadiperlukan

14.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

H

IPE

RB

ILIR

UB

INE

MIA

TID

AK

BE

RK

ON

YU

GA

SI (

IND

IRE

K)

14.6.1

Meningkatkanasupanminum

(volumedankalori)

14.6.2

Menghentikanobatyangmem

pengaruhim

etabolismebilirubin

14.6.3

Mengoreksihipoksia,asidosisdaninfeksi

14.6.4

Melakukanterapisinarsesuaidenganprotokol

14.6.5

Melakukantransfusitukarsesuaidenganindikasiberikut:(hanyauntuktingkatIIIsaja)

-Ikterushemolitik

-Ikterusnonhemolitik

14.6.6

Menggunakanfenobarbitaldenganbenar(padaCriglerNajjartipeIIsaja)

Page 216: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

194

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

14.6.7

Menatalaksanakecurigaankernikterusdengantepatdenganmelakukantransfusitukar

sege

ra y

ang

dida

hulu

i ole

h te

rapi

sin

ar h

ingg

a tr

ansf

usi t

ukar

dim

ulai

H

IPE

RB

ILIR

UB

INE

MIA

TE

RK

ON

YU

GA

SI (

DIR

EK

)

14.6.8

Menatalaksanakolestasisdengantepatdengancaramengobatipenyebabdasardan

kom

plik

asin

ya a

tau

mer

ujuk

ke

tingk

at r

ujuk

an y

ang

sesu

ai

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 217: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

195

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tab

el R

17.4

Un

it n

eon

ato

log

i: F

orm

ulir

Pen

gu

mp

ula

n D

ata

Pen

ilaia

n R

etro

spek

tif

Wilayah:

Tanggal:

Rum

ahSakitKabupaten/K

ota/Kecam

atan:

PerkampunganyangDimonitor:

Hip

erb

iliru

bin

emia

Sudahdikerjakan:(√)

Tidakdikerjakan:(X)

Tidakdapatditerapkan:(NA)

Definisikasus:N

eonatususia28haridenganserum

bilirubintaklangsung/langsungyangtinggi.

%Kepatuhan

Nom

orKasusdanNom

orBerkas

Tanggalm

asukrum

ahsakit

4.1

Riw

ayat

pen

yaki

t

Pencatatanharisaatmulaimunculnyawarnakekuninganpadabayi

104.

2 P

emer

iksa

an

•Pengamatanterhadaptandavitalsaatm

asukrum

ahsakitdansetiaphari(FJ,

frekuensinapas,suhu,CRT)

•Grafikperkembanganberatbadanbayidicatatpadadiagrampertumbuhansetiap

hari

5

0•Pengamatanplethora[ditandaidenganpembengkakandankemerahanpadawajah]

•Pengamatanterhadapkepucatan(pallor)[padawajahbayi]

•Pengamatanterhadapgum

palandarahbekupadakepala(sefalhem

atom

a)atau

mem

ar

4.3

Pen

yid

ikan

Lab

ora

tori

um

•Kadarbilirubinygdiperolehsaatm

asukrum

ahsakit

•KadarHb

•Golongandarahdanresusibu

2

0•GolongandarahRhuntukbayi

4.4

Pem

anta

uan

•Pencatatantandavital(FJ,frekuensinapas,suhudanCRT)

•Penilaiantiaphariterhadapstatushidrasi(cairantubuh)

1

0•Pengecekankadarbilirubinserum

tiapharibilanilaidasar(baseline)<18mg%

•Pengecekankadarbilirubinserumsetiap12jambilanilaidasar(baseline)>18mg%

•Pengecekangerakrefleksneonatustiaphari

Page 218: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

196

4.5

Tin

dak

an

Pem

berianterapisinardan/atautransfusitukar

%Kepatuhan[dalam

mengikutipetunjuktindakanygditetapkan]

Bab 17Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Page 219: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

197

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 18

Masalah Hematologis yang Sering Ditemui

pada Neonatus

Page 220: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

198

Page 221: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

199

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 18: Masalah Hematologis yang Sering Ditemui pada Neonatus

PendahuluanHemostasis(berhentinyaperdarahansetelahcedera)melibatkandindingvaskuler,trombositdarah,sistemkoagulasi,dansistemfibrinolitik.Kelainanpadasalahsatubagianataubagianmanapundalam sistem hemostatik akan mengakibatkan perdarahan.

Temuan Klinis Penyebab utama kelainan perdarahan adalah:

• Berkurangnyasintesis faktor koagulasipadahati, yaituhemorrhagicdiseaseof thenewborn(HDN)

• Koagulasiintravaskulerdiseminata(DIC,DisseminatedIntravascularCoagulation)

• Trombositopenia

• Defisiensifaktorkoagulasiyangditurunkan

Evaluasi Perdarahan pada Neonatus Pertama-tamaharusditentukanapakahperdarahanbersifatlokalatauumum.Misalnyaperdarahansubperiosteal, intraventrikuler, atau intrapulmoner selalu memiliki penyebab lokal. Koagulasiintravaskulerdiseminata(DIC)danpenyakitperdarahanmerupakankelainansistemik.

Anemia pada Neonatus

DefinisiAnemia didefinisikan sebagai kadar hemoglobin vena sentral sebesar <13 gm/dl atau kadarhemoglobinkapilersebesar<14.5gm/dl,selamaperiodeneonatus(0-28hari),padabayidenganusiakehamilan>34minggu.

Fisiologi normal Padasaat lahir,kadarhemoglobinvenasentralnormalpadabayidenganusiakehamilan>34mingguadalah14-20gm/dl,dengankadarreratasebesar17gm/dl.Hitungretikulositpadadarahtalipusatdaribayiberkisarantara3-7%.NilaiMCVdariseldarahmerahrerataadalah107fl.NeonatuskurangbulanmemilikikadarhemoglobinsedikitlebihrendahdanrerataMCVdanhitungretikulosityang lebih tinggi. Pada neonatus cukup bulan sehat, kadar hemoglobin tetap tidak berubah sampai mingguketigakehidupanketikakadartersebutmenurun,mencapainadir11gm/dlpadausia8-12minggu.Inidikenalsebagai“anemiafisiologismasabayi”.

Padaneonatuskurangbulan,penurunaniniterlihatlebihjelas,mencapainadir7-9gm/dlpadausia4-8minggu.Anemiafisiologispadabayikurangbulanyanglebihparahiniterkaitpadakombinasibeberapa faktor, termasuk penurunan masa sel darah merah pada saat lahir, peningkatan kehilangan darah akibat pengambilan sampel darah untuk laboratorium, rentang masa hidup sel darah merah yang lebih pendek, produk eritropoietin yang tidak memadai, dan pertumbuhan tubuh yang cepat. Dalam ketiadaan komplikasi klinis terkait dengan kelahiran kurang bulan, neonatus tetap tidak menunjukkan gejala selama proses ini.

Page 222: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

200

PenyebabAnemia pada neonatus disebabkan oleh salah satu dari ketiga proses ini

• Kehilangandarahatauanemiaperdarahan,merupakanpenyebabpalingumum

• Peningkatandestruksiseldarahmerahatauanemiahemolitik

• Kurangnyaproduksiseldarahmerahatauanemiahipoplastik

Ketigaprosesinidapatdiuraikanlebihlanjutmenjadi:

1. Anemia perdarahan.

A. Penyebab obstetrik

• Kehilangandarah:

- SolusioPlasenta(Abruptioplacenta)danplasentaprevia

- Terpotongnyaplasentaselamaseksiosesarea

- Robeknyatalipusat

• Kehilangandarahtersembunyi:

- Perdarahan fetomaternal atau perdarahan transplasental dari sirkulasi fetus ke sirkulasi ibu

- Transfusi kembar-kembar: terjadi ketika satu kembarmengalirkan darah ke saudarakembarnya akibat kelainan plasenta vaskuler. Donor menjadi kecil dan anemik,sementara penerima menjadi besar dan pletorik

B. Perdarahan pada periode neonatus:

• Perdarahanintrakranial

• Hematomasefalberukuranbesar

• Hematomasubkapsuler,hatiataulimpayangrobek,perdarahanadrenalataurenal

• Perdarahandariumbilikusakibatrobekatauterpotongnyatalipusat

• Iatrogenikdaripengambilansampeldarahberulang

2.Anemiahemolitik.

• Hemolisis

• Imun:ketidaksesuaianRhesus,ABO,dangolongandarahminor

• Anemiahemolitikbawaan:sferositosis,defisiensiG6PD

• Anemiahemolitikdapatan:infeksi,DIC,defisiensivitaminE,vitaminK(overdosis)

3.Anemiahipoplastik.

Menurunnyaproduksidarahmerah

• Penyebab,antaralain:

- Infeksisepertirubella

- Penekanan produksi oleh obat

Presentasi klinis Pucat mungkin merupakan satu-satunya tanda yang terlihat jelas. Dengan terjadinya kehilangan darah akut, gejala syok mungkin teramati, termasuk tekanan darah arteri rendah dan penurunan hematokrit.

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 223: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

201

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pemeriksaan Laboratorium • Hitungdarahlengkap/CBC(hemoglobindanhematokrit)

• Hitungretikulosit

• Sediaanapusdarah

• UjiCombDirek

• Bilirubintotaldanbilirubindirek

• Golongandarah(ABO)dantipenya(Rhesus)

• Profilhemolitik

• PenapisanTORCHjikatersedia

• USGkepaladanperut

Tatalaksana • Kadar hemoglogin, hematokrit, dan bilirubin harus diperiksa secara sering untukmemantau

anemia pada neonatus

• Transfusi darah utuh (whole blood) atau butir-butir darah merah (10-20 ml/kg) dapatdipertimbangkan dalam kondisi ini:

- Anemia perdarahan akut

- Penggantiandefisityangberlanjut(ongoing)

- Dipertahankannya kapasitas pengangkutan oksigen yang efektif

ßHt<35%,

– Denganpenyakitkardiopulmonerparah,misalIPPVdenganMAP>6cmH2O

ßHt<30%,

– Dengan penyakit kardiopulmoner ringan hingga sedang (FiO2 > 35% danmemakaiCPAP)

– Apnea yang bermakna

– Penambahanberatbadan<10gm/haridenganasupankaloripenuh

– Denyutjantung>180permenityangbertahanselama24jam

– Jikamenjalanipembedahan

ßHt<21%,

– Tidakbergejalatetapihitungretikulositnyarendah

• Suplemenzatbesitidakdisarankanpadaneonatuskurangbulansebelumusiakehamilan34minggu, karena akan meningkatkan peroksidasi lipid pada membran sel darah merah akibat oksigenterbatas,mekanismescavengerradikalpadaneonatusdengankelainanini.

Polisitemia

DefinisiPolisitemiaataupeningkatanmassaseldarahmerahtotal,didefinisikansebagaihematokritvenasentral≥65%.

Insidensi InsidensipolisitemiapadaneonatusmeningkatpadaneonatusKMKdanlewatbulan.

Page 224: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

202

PatofisiologiPadasaathematokritvenasentralmeningkat, terdapatpeningkatankekentalandanpenurunanalirandarah.Ketikahematokrit (Ht)meningkathingga60%maka terdapatpenurunan transportoksigen. Pada saat viskositas meningkat, terdapat kerusakan oksigenasi jaringan, penurunanglukosa pada plasma dan kecenderungan pembentukan mikrotrombi. Jika peristiwa ini terjadipada korteks serebral, ginjal, atau kelenjar adrenal, maka kerusakan bermakna mungkin terjadi. Hipoksia dan asidosis meningkatkan kekentalan, dan perfusi buruk yang kemudian terjadi akan meningkatkan kemungkinan trombosis.

Penyebab polisitemia Transfusiseldarahmerahplasenta

• Keterlambatanpemasanganklempadatalipusat

• Talipusatyangdikosongkandengancaradarahdidorongkearahbayi(cordstripping)

• Memegang/menahanneonatuslebihrendahdariibupadasaatpersalinan

• Transfusimaternal-fetal

• Transfusikembar-kembar

Insufisiensiplasenta

• Bayikeciluntukmasakehamilan(KMK)

• Kelainandarahtinggipadaibu

• Postmaturitas

• Bayiyanglahirdariibudenganhipoksiakronis(penyakitjantung)

• Kehamilanpadadaerahdengantingkatketinggianyangtinggi(highaltitude)

• Ibuadalahperokok

Kondisi-kondisilain:

• Bayidariibudiabetesmelitus

• Bayibesaruntukmasakehamilan(BMK)

• Dehidrasi

• Sindromtrisomi(terutamatrisomi21)

Presentasi klinis Pada saat hematokritmeningkat, hematokrit akanmencapai titik dimana viskositas sedemikiantinggi sehingga menganggu sirkulasi ke dalam berbagai jaringan dan organ.

Bayi dengan polisitemia bisa dengan gejala atau tanpa gejala.

Gejala mencakup hal-hal berikut ini:

Kulit:penundaanwaktupengisianulangkapiler(CRT)danpletora

SSP: menyusui yang buruk, letargi, iritabilitas, apnea, kejang; dan pada kasus parah, infarkserebral

Kardiopulmonal:sianosis,takipnea,gagaljantungkongestifdanpeningkatanresistensivaskulerparu

Sistem gastrointestinal:enterokolitisnekrotikans(NEC)denganpemberianminumsecaradini

Ginjal:hematuria,proteinuria;danpadakasusparah,trombosisvenaginjal

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 225: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

203

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Hematologi: trombositopenia dan ikterus

Lain-lain: hipoglikemia

Pemeriksaan laboratorium Kadarhematokritvenaperiferharusdiperiksapadabayiyangterlihatpletorik,yangmemilikifaktorpredisposisi polisitemia, atau yang memiliki gejala polisitemia.

• Nilaihematrokit/venasentral

• Kadarglukosaserum

• Kadarbilirubinserum

• Kadarkalsiumserum

• Hitungtrombosit

Pengobatan ßBayitanpagejaladenganhematokritvenaantara65-70%dapatditanganidenganpeningkatan

asupan cairan dan mengulang hematokrit pada 4-6 jam.

ßSebagian besar ahli neonatologi, dalam ketiadaan gejala, akan melakukan transfusi tukar ketika hematokritvenaperifer>70%,meskipuninibersifatkontroversial.

ßBayidengangejaladenganhematokritvena>65%harusditanganidenganmelakukantranfusitukar parsial. Pertukaran biasanya dilakukan dengan albumin 5% atau salin normal untukmembawakadarhematokritturunhingga50%.

Rumusberikutinidigunakanuntukmenghitungvolumetukar

Volume tukar dalam ml = (Hctygteramati–Hctygdiharapkan)XBBXvolumedarah

Hct yang teramati

Trombositopenia pada Neonatus

DefinisiTrombositopeniaditandaiolehhitungtrombosityangrendahpadaneonatus.

• Hitungtrombosit<150.000/mm3padabayicukupbulan

• Hitungtrombosit<100,000/mm3padabayikurangbulan

Penyebab • Kelainangenetik,misalnyaTrisomi21,18,13,danTAR

• Penyakit autoimun pada ibu, misalnya lupus eritematosus sistemik (SLE) atau idiopatiktrombositopeniapurpura(ITP)

• Kondisiplasenta

• Infeksi,infeksibawaanataudapatan

• Disseminatedintravascularcoagulation(DIC)atautrombosis

• Lain-lain

Page 226: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

204

Presentasi klinis • Petekiediseluruhpermukaantubuh

• Perdarahanmukosadanperdarahanspontanjikahasilhitungtrombosit<20.000/mm3

• Perdarahanintrakranialmungkinterjadipadatrombositopeniayangparah

Tatalaksana • Pengobatanpenyebabkondisiyangterjadi

• Memberikantransfusitrombosit:satuunittrombosittunggaldapatmenaikkanhitungtrombositsebesar40.000-50.000/mm3

Trombastenia (Disfungsi Trombosit) • PenyakitturunanmisalnyapenyakitGlanzmann

• Disfungsitrombositakibatkonsumsiaspirinolehibu

Defisiensi faktor turunan • Afibrinogenemiabawaan

• Defisiensi faktorVIIImerupakankelainanterkait faktorX,genetikresesif,diekspresikanpadalaki-laki

• Penyakit Von Willebrand merupakan defisiensi faktor VIII dan disfungsi trombosit akibatpenurunansifatadhesiftrombosit(dominanautosomal),yangdiekspresikanpadalaki-lakidanperempuan

Evaluasi Laboratorium pada Perdarahan Neonatus

Tabel 18.1: Evaluasi Laboratorium Pada Perdarahan Neonatus

Kondisi Hitung Trombosit PT APTT

Neonatus tampak sehat

DefisiensivitaminK Normal

Trombositopenia Normal Normal

Hemofili Normal Normal

Penyebab lokal Normal Normal Normal

Neonatus sakit

DIC

Penyakti hati Normal-

Infeksi Normal- Normal Normal-

PT:waktuprotrombin(ProthrombinTime)APTT:waktuaktivasitromboplastinparsial(ActivatedPartialThromboplastinTime)

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 227: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

205

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Koagulasi Intravaskuler Diseminata (Disseminated Intravascular Coagulation/DIC)

DefinisiDICmerupakansuatuprosespatologisyangmenyebabkanpenurunanfaktorpembekuanplasmadan trombosit. Berbagai keadaan klinis dapat mengarah pada pembekuan yang tidak seharusnya pada pembuluh darah, yang menyebabkan pembentukan trombi dan kemudian menyebabkan nekrosisdanperdarahan.Kelainanperdarahaniniterjadipadaneonatus(umumnyakurangbulan)yang menderita infeksi. Prognosisnya buruk.

Faktor risikoDICterkaitdengan:

• SeptikemiaGramNegatif

• Asidosis

• Hipoksia

• Hipotensi

• Respiratorydistresssyndrome(RDS)

Presentasi klinis• Petekie

• Perdarahangastrointestinal

• Keluardarahdaritusukan/lubangpadavena(venipuncture)

• Infeksi

• Asfiksia

• Perdarahanumumdariberbagailubangpadatubuh

• Temuanlaboratorium:

- Penurunan hitung trombosit

-PeningkatanPTdanPTT

- Fragmen sel darah merah pada preparat apus darah

-Penurunanfibrinogen

-Peningkatanjumlahprodukpenguraianfibrinogen

Tatalaksana Pengobatan penyebab yang menyebabkan kondisi ini

VitaminK1,0mgIV

Trombositdanplasmabekusegardapatdiberikan

Jikaperdarahanterusberlangsung,salahsatuhalberikutinidilakukan:

• Transfusitukardengandarahutuh(wholeblood)sitratsegarataupackedcellsyangdicampurdenganplasmabekusegar(FFP)

• TransfusitrombositdanFFP

• Kriopresipitat(10ml/kg)

• JikaDICterkaitdengantrombosis,berikanheparin

Page 228: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

206

Penyakit Perdarahan pada Neonatus (Hemorrhagic Disease of the Newborn/HDN)

DefinisiPenyebabdarikelainanperdarahaniniadalahdefisiensifaktorkoagulasiyangbergantungpadavitaminK,yaitufaktorII,VII,IX,danX.FaktorinidisintesisdihatidandiaktifkanolehvitaminK.Biasanya,vitaminKdiperolehdaridietdandarisintesisflorausus.Faktorinimengalamidefisiensipadahari pertamakehidupan.Padasaat simpananvitaminK ibumenurunpadahari pertama,defisiensivitaminKmenjadisemakinparah.

Presentasi klinis HDN klasik

• Perdarahanbiasanyaterjadidikulit,gastrointestinal,atauberasaldarisunat

• Bayitampaknormalpadasaatlahir,kemudianperdarahanterjadipadausia1-7hari

• Memarsecaraumumdapatdilihatdisekitarhidungdantalipusat

HDN dini

• Mungkin terjadibersamaandenganpemaparanmaternal terhadapobatyangmempengaruhikoagulasisepertiantikoagulan,antikonvulsan,danantituberkulosis

• Ditemuidenganperdarahanhebatselamapersalinanataupadaharipertamakehidupan

HDN lambat

• Terjadiantarausia1-3bulan,biasanyadalambentukperdarahanintrakranial

Temuanlaboratorium

• Hitungtrombositnormal

• PTdanAPTTmemanjang

Tatalaksana Profilaksis

• VitaminK0,5-1mg.BerikanIMsetelahbayilahir.

Pengobatan

• 5mgvitaminK.BerikansecaraIVatauIM

• Transfusidarahsegarmungkindiberikan

• Plasmabekusegar

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 229: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

207

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Per

dar

ahan

pad

a N

eon

atu

s

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

18.1

. P

erd

arah

an p

ada

N

eon

atu

sDefinisiKasus: S

uatu

kel

aina

n pa

da u

nsur

sis

tem

hem

osta

tik y

ang

men

gaki

batk

an p

erda

raha

n pa

da p

erio

de n

eona

tus

Page 230: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

208

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

15.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

15.1.1

Menanyakantentangriw

ayatkeluargauntukkelainanperdarahan

15.1.2

Menanyakantentangkonsum

siobatibu(aspirin)

15.1.3

Menanyakantentangpenyakitibu(SLE

,ITP)

15.1.4

Menanyakantentanginfeksiibu(TORCH)

15.1.5

Menanyakantentangtraumaselamapersalinan

15.1.6

MenanyakantentangpemberianvitaminKsetelahpersalinan

15.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

15.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

15.2.2

Mengamatiadanyapucat

15.2.3

Mengamatiadanyapetekie

15.2.4

MengamatiadanyaperdarahanGIT(hematem

esis,m

elena,aspiratlam

bungberdarah

ataukecoklatan)

15.2.5

Mengamatiadanyarembesandarilokasilubangtusukanpadavena

15.2.6

Mengamatiadanyaperdarahandarilokasilain,misalnyaepistaksis,hem

aturia

15.2.7

Mem

eriksaadanyahepatosplenomegali

15.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

15.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

15.3.2

Mem

intadanmenginterpretasiw

aktuprotrom

bin,konsentrasiprotrom

bin,waktu

trom

bopl

astin

par

sial

15.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiprodukdegradasifibrinjikaDICdicurigai(jikatersedia)

15.3.4

Mem

intadanmenginterpretasipenapisansepsisjikasepsisdicurigai

15.3.5

Mem

intadanmenginterpretasipem

eriksaankoagulasijikadiperlukan(jikatersedia)

15.3.6

Mem

intadanmenginterpretasiTORCHjikaadaindikasi(jikatersedia)

15.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

15.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

15.4.2

Mem

eriksaHbdanhitungtrom

bositketikadibutuhkan

15.5

TATA

LAKSANAPERTOLO

NGANPERTA

MA

15.5.1

Mengoreksipenyebabyangmendasarijikadiperlukan(hipoksia,asidosis,syok)

15.5.2

Mentransfusidarahatauberbagaiprodukdarahsesuaidengankebutuhan

15.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

D

AL

AM

KA

SU

S P

EN

YA

KIT

PE

RD

AR

AH

AN

PA

DA

NE

ON

AT

US

15.6.1

Mem

berikanvitaminK(5mgIVatauIM)

15.6.2

Mem

berikanFFPataudarahutuh/wholeblood

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 231: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

209

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

D

AL

AM

KA

SU

S D

IC

15.6.3

Mengobatipenyebabyangmendasarijikamem

ungkinkan

15.6.4

Mem

berikanvitaminKsesuaiprosedur

15.6.5

Mem

berikanFFPjikatersedia

15.6.6

Mem

berikantransfusitrombositjikatersedia

15.6.7

Mem

berikandarahutuh/wholeblood(20cc/kg)jikaadaindikasi

15.6.8

Mem

berikanheparinjikaadaindikasi

15.6.9

Melakukantransfusitukarjikaadaindikasi

D

AL

AM

KA

SU

S T

RO

MB

OS

ITO

PE

NIA

15.6.10

Mengobatipenyebabyangmendasarijikamem

ungkinkan

15.6.11

Mem

berikantransfusitrombositjikaadaindikasi

15.6.12

Mem

berikanim

munoglobulinintravenajikaadaindikasidantersedia

15.6.13

Mem

berikansteroidjikaadaindikasi

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 232: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

210

Pen

ilaia

n P

arar

el:

An

emia

pad

a N

eon

atu

s

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

18.2

. A

nem

ia p

ada

Neo

nat

us

DefinisiKasus:K

onsentrasihem

oglobinkurangdari13gm

/dlpada

28haripertamakehidupanpadabayicukupbulan.

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 233: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

211

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

16.1.1

Menanyakantentangriw

ayatkehilangandarah(antepartum

,intrapartum

,neonatal)

16.1.2

Menanyakantentangpenyakitibu(SLE

,ITP)

16.1.3

Menanyakantentanginfeksiibu(TORCH)

16.1.4

Menanyakantentangkonsum

siobatibusepertiaspirin

16.1.5

Menanyakantentangriw

ayatkeluargauntukkelainanperdarahan

16.1.6

Menanyakantentangriw

ayatkeluargauntukanem

ia,ikterus,dansplenektomi

16.1.7

Menanyakantentangriw

ayattraumakelahiran

16.1.8

Menanyakantentangriw

ayatmasalahneonatusterkaitsepertiiinfeksi,konsum

siobat,

puca

t, da

n ik

teru

s

16.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

16.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

16.2.2

Mendokumentasiberatbadan

16.2.3

Menilaidanmendokumentasiusiakehamilan

16.2.4

Mengamatiadanyapucat

16.2.5

Mengamatiadanyapetekie

16.2.6

Mengamatiadanyaperdarahandarilokasilain(GIT,lokasitusukan,perdarahan

intrakranial)

16.2.7

Mem

eriksaadanyatakikardia,takipnea,perfusiperiferyangburuk

16.2.8

Mengamatiadanyaletargi

16.2.9

Mengamatiadanyaapnea

16.2.10

Mem

eriksaadanyakegagalanmenaikkanberatbadan

16.2.11

Mem

eriksaadanyahepatosplenomegali

16.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

16.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

16.3.2

Mem

intadanmenginterpretasihitungretikulosit

16.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiC

oomb’stestjikatersedia.

16.3.4

Mem

intadanmenginterpretasibilirubin,totaldandirek

16.3.5

Mem

intadanmenginterpretasigolongandarahdanRhesusibudanbayi

16.3.6

Mem

intadanmenginterpretasiTORCHjikatersedia

16.3.7

Mem

intadanmenginterpretasiprofilhem

olitikjikatersedia

16.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

16.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

16.4.2

Mengamatitingkatkesadaran

Page 234: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

212

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

16.4.3

Mengamatiadanyaapneayangseringterjadi

16.4.4

Mengamatiadanyapeningkatanberatbadanoptimum

16.4.5

Mengamatiadanyapucatdanperdarahan

16.4.6

Mem

eriksaHbdanHtketikadibutuhkan

16.4.7

Mem

eriksaserum

bilirubinjikadiperlukan

16.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

16.5.1

Mem

berikanoksigenasiyangmem

adai

16.5.2

Mem

berikantransfusidarahjikadiperlukan

16.5.3

Mem

berikanvolum

eexpandersam

paidarahtersediajikaadaindikasi

16.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

16.6.1

Mengobatipenyebabyangmendasarijikamem

ungkinkan

16.6.2

Mem

berikantransfusidarahjikadiperlukan(Hct<40%

)

16.6.3

Mem

eriksaadanyareaksitransfusi:demam

>38°C,takikardia,gaw

atnapas,hipotensi,

mer

ah p

ada

kulit

, dar

ah p

ada

urin

16.6.4

Menghentikantransfusijikaterjadireaksi

16.6.5

Menanganireaksitransfusisesuaiprosedur

16.6.6

Mem

berikanmultivitamindanasamfolatketikadibutuhkan

R

ATA

-RA

TA P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 18MasalahHematologisyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 235: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

213

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 19

Sepsis Neonatorum

Page 236: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

214

Page 237: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

215

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 19: Sepsis Neonatorum

PendahuluanSepsis dan meningitis yang disebabkan bakteri masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian neonatus. Sepsis neonatorum sangat berbahaya dan bayi yang tetap hidup bisa mengalamicacatneurologisyangsignifikankarenamenyangkutSSP,syokseptikatauparuyangmenetap.

Sepsis neonatorum merupakan penyakit pada neonatus yang secara klinis sakit dan menunjukkan kultur darah positif.

Patogen yang berkaitan dengan sepsis neonatorum bervariasi di berbagai negara dan padawaktuyangberbeda.DiIndonesia,DenmarkdanNegara-negaraAmerikaLatin,kumangram-negatifmerupakanpatogenpalingseringditemui.DiUSAdanEuropaBarat,streptokokusgroupB(GBS)merupakankumanyangpalingseringditemukan.Tabel19.1merupakandaftarbakteripatogen yang paling sering menyebabkan sepsis.

Tabel 19.1 : Bakteri Patogen Paling Sering Menyebabkan Sepsis

Sepsis Awitan Dini Sepsis Awitan Lanjut

• StreptokokusGroupB • Stafilokokuskoagulasi-negatif

• Kumangram-negatifenterik • Stafilokokusaureus(MRSA)

• Enterococcussp. • Kumangram-negatifenterik

• Stafilokokuskoagulasi-negatif • StreptokokusGroupB

Faktor risiko

Faktor risiko ibu• Demamintrapartum>38°C

• Persalinankurangbulan

• Ketubanpecahdini>18jam

• Asfiksiaantenatalatauintrapartum

• Infeksisalurankemihibu

Faktor risiko neonatal• Kelahirankurangbulan

• Neonatusdenganselangendotrakea,aksesvenasentral,kateterinfus,dll.

• Neonatusyangminumsusuformula

Manifestasi KlinisTemuanfisikdapattidakspesifikdanseringkali“subtle”.Temuannyaadalahsebagaiberikut:

• Gawatnapas:apnea,takipneadansianosis(palingsering)

• Gejalagastrointestinalsepertimuntah,diare,distensiabdomen,ileusdansulitminum

• Hipotermia(palingsering)atauhipertermia

Page 238: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

216

• Hepatomegali

• Ikterus

• Hipoglikemiaatauhiperglikemia

• Letargi

• “Irritability”

• Kejang

• Fontanelamenonjolataupenuh

• Hipotensi

• Ketidakstabilanvasomotor

• Syok

• DisseminatedIntravascularCoagulopathy(DIC)

Indikatorlaboratoriumsepsistermasuk:

• Totaljumlahleukosit(jumlahseldarahputih)

• Leukositosis:seldarahputih>20.000

• Leukopenia:seldarahputih<5.000

• Jumlahtrombosit:Trombositopenia

• Jumlahneutrofilabsolut(ANC)

• Neutropenia:HitungNeutrofilabsolut<1.500mungkinterlihatpadakasussepsis.

• RasioNeutrofilImatur:NeutrofilTotal(ITRatio)

• ITRatioyanglebihtinggidari0,2diketahuiberhubungandenganmeningkatnyainfeksibakteri.Tapipeningkatan ITRatio tidakspesifikhanyauntuk infeksi.Kejang,hipoglikemia,aspirasimekoniumdanpneumothoraxjugaberkaitandenganmeningkatnyaITRatio.

• C-reactiveProtein(CRP)

• CRPmerupakanglobulinyangmeningkatpadafaseinfeksiaktif

• Merupakanpemeriksaanyangtidakspesifik.PeningkatanCRPsecaraserialsetiap12 jammerupakanhalyangsangatsensitif,97-100%bayidengansepsismenunjukkanpeningkatanCRP

• Nilainormaladalah<0,5mg/dl

• Lajuendaperitrosit(LED)

• Bukanparameterisolasiyangsensitif,tapimerupakanindikatorinfeksiyangtidaklangsung

• LEDdanCRPdapatbermanfaatjikadisertaidenganpemeriksaanhitungjenisleukosit.

• Nilainormal:

- Pada dua minggu pertama kehidupan, nilai normal dihitung sebagai usia bayi dalam hari tambahtiga[Usia(dalamhari)+3]

- Setelahusiaduaminggu,nilainyaadalah10-20ml/jam

• Kultur

- Semua kultur harus didapatkan sebelum memulai terapi antibiotik

- Jikakulturpositif,ulangikultur48jamsetelahterapiantibiotikdimulaiuntukmenegaskanbahwaorganismesudahbersih

• Kulturdarah

- Diagnosisdefinitifsepsishanyabisaditegakkandengankulturdarahpositif

- Hanya25%kulturdarahdapatmengidentifikasipatogen

Bab 19Sepsis pada Neonatus

Page 239: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

217

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Kultururin

- Spesimenharusdidapatkandarisemuaneonatusyangdicurigaisepsisawitanlambat

- Spesimen steril didapatkan dari kateterisasi ataupun aspirasi suprapubik kandung kemih

• KulturCSS(cairanserebrospinal)

- 25-30%neonatusdengansepsisdapatmengalamimeningitis

- 50%neonatustidakmenunjukkankulturdarahyangpositif

• Kultursetempat

• Kulturaspirattrakeapadabayiyangdiintubasi

• Kulturlukakulit

• Kulturfeses

Tatalaksana Sepsis

Sepsis neonatorum awitan diniProfilaksis antimikroba intrapartum (PAI)

Rekomendasiterkiniuntukterapiantibiotikaintrapartumtermasuk:

• Persalinankurangbulan<37minggu

• Ketubanpecahdini>18jam

• Demamintrapartumpadaibu(≥38°C)

• AnaksebelumnyaterkenainfeksiGBSsimptomatik

• BakteriuriaGBSpadaibuselamakehamilanini

NeonatusyanglahirdariibuyangmendapatkanPAItermasuk:

• Jikabayimenunjukkantandasepsis,ambilkulturdanmulaiberikanantibiotika

• Jika bayi tidak menunjukkan tanda sepsis, kehamilan ≥35 minggu dan ibu mendapatkansedikitnya2dosisantibiotika,amatibayidenganketat.Tidakperlukulturataupunantibiotika

• Jikabayitidakmenunjukkantandasepsis,kehamilan<35mingguatauibuhanyamendapatkansatudosis antibiotika,periksadarah tepi lengkapdankulturdarahdan lakukanobservasi.Tidakperluantibiotika

Neonatus dengan kecurigaan klinis terkena sepsis

• Harusdilakukankulturterlebihdulu

• Organisme yang menjadi sasaran terapi adalah GBS, kuman gram-negatif dan Listeriamonositogenes

• Antibiotikayangdianjurkanadalahampicillindangentamicin

• Cephalosporingenerasiketiga(cefotaximeatauceftazidime)bisamenggantikangentamicinjika ada kecurigaan klinis meningitis atau jika gram-negatif dominan di unit ini

• DatakumanpenyebabsepsisdarirumahsakitDrCiptoMangunkusumotahun2005,adalahAcalcoaceticus,E.aerogenes,Klebsielasp,danSEpidermidis

• Ampicillinsecaratunggaltidakdapatdigunakanlagikarena100%resistenterhadapsemuakuman penyebab sepsis

Page 240: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

218

Sepsis neonatorum awitan lanjut• Staphylococcussp.Merupakanpenyebabpredominaninfeksinosokomialawitanlanjut

• Vancomycinatausodiumoxacillinbersamaandengangentamicinataucephalosporinharusdipertimbangkan pada kasus resistensi penisilin

• Methicillinjugadapatdigunakan

• DatakumanpenyebabsepsisawitanlambatdarirumahsakitDrCiptoManginkusumotahun2005semasepertidiatas

Infeksi anaerobik• Clindamycin(lihatTabel19.2untukdosis)

Infeksi Jamur• Amphotericin-B(lihatTabel19.2untukdosis)

Terapi pendukung• Inotropika:padadisfungsimiokardial

• Terapicairandanelektrolit

• Nutrisienteralatauparenteralmenurutkebutuhanneonatus

Pemberian antibiotika untuk sepsisTabelacuanpemberianantibiotikauntuksepsisneonatorum.

Tabel 19.2: Pemberian Antibiotika Untuk Sepsis

Antibiotik Dosis Interval

Ampicillin 100mg/kg/dosis Appendix 1:Jikabayi<7hari:q12jam Appendix 2:Jikabayi>7hari:q8jam

Gentamicin 2,5mg/kg/dosis Appendix 3:Jikabayi<28minggu:qRegimen#1 24jam Appendix 4:Jikabayi28-34minggu:q 18jam Appendix 5:Jikabayi>35minggu:q 12jam

Atau

Gentamicin 5mg/kgbolus Appendix 6:Jikabayi<37minggu:2.5Regimen#2 KEMUDIAN mg/kg/hari Appendix 7:Jikabayi>37minggu:4 mg/kg/hari

Amikacin 7,5mg/kg/dosis Appendix 8:q12jam<7hari Appendix 9:q8-12jam>7hari

Vancomycin 20mg/kg/dosis Appendix 10:q24jamjika<30minggu(padasepsisyang Appendix 11:q18jamjika<34minggudidapat karena cakupangram-positif)

Bab 19Sepsis pada Neonatus

Page 241: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

219

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Vancomycin 15mg/kg/hari Appendix 12:q12jamjika<38minggu(padasepsisyang Appendix 13:q8jamjikacukupbulandidapat karena cakupan gram-positif)

Cefotaxime 50mg/kg/dosis Appendix 14:q12jamjika<7hari Appendix 15:q8jamjika>7hari

Ceftazidime 30-50mg/kg/dosis Appendix 16:q12jamjika<7hari Appendix 17:q8jamjika>7hari

Methicillin 25-50mg/kg/dosis Appendix 18:q12jam<7hari Appendix 19:q8jam>7hari

OxacillinSodium 25mg/kg/dosis Appendix 20:q12jam<7hari Appendix 21:q8jam>7hari

Infeksi Anaerobik

Clindamycin 5mg/kg/dosis Appendix 22:q12jam<7hari Appendix 23:q8jam>7hari

Infeksi Jamur

Amphotericin-B Awal:0,25-0,5 Appendix 24:q24jam mg/kg/dosis Jaga: Appendix 25: tingkatkan Appendix 27:q24-48jam dosisharian0,125-0,25 mg/kg Appendix 26: max. dosis perhari0,5-1mg/kg

Catatan: Berikan semua obat melalui IV.

Jangka waktu terapi• Padasepsisyangdidiagnosissecaraklinis,10-14hari• Padameningitis,14-21hari

Page 242: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

220

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Sep

sis

Neo

nat

oru

m

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

19. S

epsi

s N

eon

ato

rum

DefinisiKasus: B

ayi y

ang

seca

ra k

linis

sak

it, b

erus

ia k

uran

g da

ri sa

tu b

ulan

dan

kul

tur

dara

hnya

pos

itif.

Bab 19Sepsis pada Neonatus

Page 243: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

221

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

17.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

17.1.1

Menanyakantentangketubanpecahdini>18jam

17.1.2

Menanyakantentangdemam

intrapartum>38°C

17.1.3

Menanyakantentangasfiksiaantenatalatauintrapartum

17.1.4

Menanyakantentanginfeksisalurankem

ihibu

17.1.5

Menanyakantentangpersalinankurangbulan

17.1.6

Menanyakantentangprosedurinvasif:pipaET,selanginfusdll.

17.1.7

Menanyakantentangpemberianminum

(ASIatauformula)

17.2

P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

LE

NG

KA

P

17.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

17.2.2

Pem

eriksaanumum

:mem

eriksaapakahtoleransim

inum

baik,letargi,iritabilitas,

ketid

akst

abila

n su

hu

17.2.3

Pem

eriksaannapas:m

emeriksaadanyatakipnea,apnea,sianosis

17.2.4

Pem

eriksaankardiovaskular:mem

eriksahipotensi,w

aktupengisiankem

balikapilar

buru

k, s

yok

17.2.5

Pem

eriksaangastrointestinal:m

emeriksaadanyamuntah,diare,hepatom

egali,distensi

abdo

men

17.2.6

Pem

eriksaanadanyaikterus

17.2.7

Pem

eriksaanneurologis:mem

eriksakejang,ubunbesarrataataumenonjol

17.2.8

Pem

eriksaanhem

atologis:m

emeriksaadanyaanem

ia,petekiae,perdarahan,bercak

ekim

osis

17.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N K

LIN

IS Y

AN

G S

ES

UA

I

17.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikandarahtepilengkapdenganhitungjenis.

17.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikanLED

17.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanCRP

17.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikankultursebelummem

ulaiantibiotika:(darah,urin,C

SS,

setempat)

17.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

RA

WA

T IN

AP

17.4.1

Mem

eriksatandavital(FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler/CRT)

17.4.2

Mem

intadanmenginterpretasikandarahtepilengkapserial

17.4.3

Mem

intadanmenginterpretasikanCRPserial

17.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

17.5.1

Terapipendukungdiberikanjikaadaindikasi

17.5.2

Inotropesdiberikansesuaiindikasi

17.5.3

Cairandanelektrolitdiberikansesuaikasusnya

Page 244: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

222

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

17.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

17.6

.1

Ant

ibio

tika

intr

apar

tum

dib

erik

an s

esua

i ind

ikas

i ber

ikut

:

Persalinankurangbulan<37minggu

Ketubanpecah>18jam

Dem

amintrapartumpadaibu≥38°C

17.6.2

Pengamatanbayiyangtidakmenunjukkantandasepsistapiusianya≥35minggudan

ibumendapatkan2dosisantibiotika

17.6.3

Pengamatanbayijikatidakmenunjukkantandasepsis,<35minggudanibu

men

dapa

tkan

sat

u do

sis

antib

iotik

a, d

iser

tai p

emer

iksa

an d

arah

tepi

leng

kap

dan

kultu

r

17.6.4

Melakukankultur,mulaipem

berianantibiotikapadaneonatusyangdicurigaisepsis

seca

ra k

linis

17.6.5

Mem

ulaipem

berianam

picillin/gentam

icinatauam

picillin/cephalosporinpadasepsis

awitandini

17.6.6

Mem

ulaipem

berianvancom

ycin/gentamicinatauvancom

ycin/cephalosporinpadasepsis

awitanlanjut

17.6.7

Mem

eriksadosisantibiotikamenurutberat,usiapascanataldanusiakehamilan

17.6.8

Mem

eriksajangkawaktuterapi(0-14hariIVpadasepsisyangsudahterbukti,14-21hari

IVpadameningitisyangsudahterbukti)

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 19Sepsis pada Neonatus

Page 245: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

223

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tab

el R

19.

5 U

nit

neo

nat

olo

gi:

Fo

rmu

lir P

eng

um

pu

lan

Dat

a P

enila

ian

Ret

rosp

ekti

f

Wilayah:

Tanggal:

Rum

ahSakitKabupaten/K

ota/Kecam

atan:

PerkampunganyangDimonitor:

Sep

sis

Sudahdikerjakan:(√)

Tidakdikerjakan:(X)

Tidakdapatditerapkan:(NA)

Definisikasus:P

enyakitbayidibaw

ahusiasatubulan,sakitsecaraklinis,danmem

punyaibiakandarahpositif.

%Kepatuhan

Nom

orKasusdanNom

orBerkas

Tanggalm

asukrum

ahsakit

2.1

Riw

ayat

pen

yaki

t

Pen

cata

tan

dura

si p

ecah

nya

sela

put k

etub

an

10

2.2

Pem

erik

saan

Pengamatanterhadaptandavitalsaatm

asukkerumahsakitdansetiaphari(FJ,

frekuensinapas,C

RT,suhutubuh)

Pen

gam

atan

terh

adap

tole

rans

i pem

beria

n m

akan

an

50

Pen

cata

tan

sera

ngan

apn

ea

Pen

cata

tan

sera

ngan

kej

ang

Pen

gam

atan

terh

adap

kes

ulita

n be

rnap

as

2.3

Pen

yid

ikan

Lab

ora

tori

um

Pen

cata

tan

hitu

ng ju

mla

h se

l dar

ah p

utih

202.

4 P

eman

tau

an

Tanda-tandavitalsetiaphari(FJ,frekuensinapas,C

RT,suhutubuh)

102.

5 T

ind

akan

Lampiran:Pem

berianantibiotika

10%Kepatuhan[dalam

mengikutipetunjuktindakanygditetapkan]

Page 246: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 247: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 20

Gawat Napas pada Neonatus

Page 248: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

226

Page 249: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

227

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 20: Gawat Napas pada Neonatus

PendahuluanMasalahpernapasanmerupakankesulitanpalingumumyangditemuipadabayikurangbulan.Kelahiranmengawalisuatuperubahandramatisdarikeadaandidalamuterus(dimanaplasentamerupakanorganutama respirasi)untukhidupdi luaruterus (dimanaparumerupakanorganuntuk pertukaran gas). Pernapasan melibatkan suatu sistem yang mencakup struktur parudan otot dari diafragma dan dada, serta pusat syaraf, kimia dan sensoris rumit pada otak yang responsif terhadap hipoksia dan hiperkapnia dan dapat mengatur proses rumit yang diperlukan untuk respirasi. Penyakit respirasi neonatus disebabkan oleh masalah yang ada pada salah satu dari struktur atau jalur syaraf ini.

Tabel 20.1: Evaluasi Gawat Napas dengan Menggunakan Skor Downe

Pemeriksaan Score 0 1 2

Frekuensinapas <60/menit 60-80/menit >80/menit

Retraksi Tidakadaretraksi Retraksiringan Retraksiberat

Sianosis Tidakadasianosis Sianosishilang Sianosismenetap denganpemberianO2 walaupundiberiO2

Suaranapas Suaranapasdi Suaranapasdi Tidakadasuara kedua paru baik kedua paru menurun napas di kedua paru

Merintih Tidakmerintih Dapatdidengar Dapatdidengar dengan stetoskop tanpa alat bantu

Evaluasi

Total Diagnosis

<3 Gawatnapasringan

4-5 Gawatnapassedang

>6 Gawatnapasberat.

Gawat Napas Yang Umum Pada Neonatus•Takipneasementarapadaneonatus(TTN).

•Sindromgawatnapas(RDS).

•Apnea.

•Sindromaspirasimekonium(MAS).

•Sindromkebocoranudara.

•Pneumonia.

Page 250: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

228

Takipnea Sementara pada Neonatus (TTN)

DefinisiTTNmerupakanpenyakit ringanpadabayimendekati cukupusia ataubayi cukupusia yangmemperlihatkan gawat pernapasan segera setelah kelahiran. Keadaan ini terjadi ketika bayigagal membersihkan jalan napas dari cairan paru, mukus atau memiliki cairan berlebih di dalam paru akibat aspirasi.

Faktor Risiko •Seksiosesarea

•Makrosomia

•Partuslama

•Laki-laki

•Ibumendapatkansedasiberlebihan

•SkorApgarrendah(<7dalam1menit)

•SkorDowne>4pada1menit

Presentasi Klinis TTNNeonatus biasanya hampir cukup bulan atau cukup bulan dan mengalami takipnea segera setelah kelahiran(>80pernapasan/menit).neonatusmungkin jugamerintih,hidungmengembang, igaberetraksi dan mengalami sianosis. Salah satu petanda penting dari TTN adalah perbaikanspontan pada neonatus.

PemeriksaanlaboratoriumdigunakanuntukmembantumengidentifikasiTTNyangmencakup:

•Gasdarah

•Hitungdarahlengkap/Completebloodcount(CBC)

Pemeriksaan radiologis mencakup:

Rontgendada:garisperihilar,kardiomegaliringan,peningkatanvolumeparu,cairanpadafisuraminor dan mungkin ada cairan pada ruang pleura yang merupakan temuan konsisten untuk TTN

Tatalaksana TTN• Umum

• Oksigenasi

• Pembatasancairan

• Pemberianminumsetelahtakipneamembaik

• Mengkonfirmasidiagnosisdenganmenyisihkanpenyebabtakipnealain,misalnyapneumonia,penyakitjantungkongenital,hyalinemembranedisease(HMD)danhiperventilasiserebral

Hasil akhir dan prognosis • Penyakitinidapatpulihsendiridantidakterdapatrisikokekambuhanataudisfungsiparulebih

lanjut

• Gejalarespirasimembaiksaatcairandidalamparudimobilisasi,biasanyaterjadibersamaandengan diuresis

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 251: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

229

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Hyaline Membrane Disease (HMD) (Sindrom Gawat Napas)

Definisi

Hyalinemembranedisease(HMD),jugadisebutrespiratorydistresssyndrome(RDS),merupakanpenyakitpernapasanyangterutamamempengaruhibayikurangbulan.Keadaaniniterjadipadasekitarseperempatbayiyanglahirpadausiakehamilan32minggudaninsidensinyameningkatsejalan dengan memendeknya periode kehamilan. Semua faktor yang terlibat dalam perubahan fisiologisyangterjadipadaRDStidaksepenuhnyadipahamitetapidisfungsiprimeryangterjadiadalah sintesis surfaktan yang berkurang.

Faktor risikoFaktoryangmeningkatkanataumenurunkanrisikoHMDadalah

Peningkatan risiko:

• Kelahirankurangbulan

• Bayilaki-laki

• Redisposisifamilial

• Seksiosesareatanpadidahuluiprosespersalinan

• Asfiksiaperinatal

• Korioamnionitis

• Neonatusdariibudiabetes

• Hydropsfetalis

Menurunkanrisiko

• Stressintrauterineyangkronis

- KetubanPecahDini(KPD)dalamjangkapanjang

- Hipertensi ibu

- Pemakaian narkotik

- Pertumbuhanjaninterhambat(PJT)ataukeciluntukmasakehamilan(KMK)

• Kortikosteroid–Prenatal

• Agentokolitik

Presentasi klinis • Biasa ditemui pada saat lahir tetapi mungkin muncul pada waktu hingga 12 jam setelah

kelahiran

• Ditemuidengangawatpernapasanyangsemakinparah

• Peningkatanupayapernapasandanfrekuensinapas

• Sianosis pada udara kamar yang terus bertahan atau melaju selama 48 jam pertamakehidupan

• Peningkatantakipnea(>60permenit)

• Merintihpadasaatekspirasidanretraksidindingdada

• Pemeriksaanlaboratorium

• Gasdarahmengungkapadanyahipoksia,hiperkapniadanasidosis

• Gambarandarahlengkapmenyisihkankemungkinaninfeksi

Page 252: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

230

• Kadarglukosadarahbiasanyarendah

• Rontgenmengungkapkepadatanretikulogranularbilateral(penampilansepertiserpihankaca)danparuopak(udara-bronkogram)

Tatalaksana HMD • Umum

- Dukungandasaryaitupengaturansuhudancairanparenteralsertaobat-obatan(antibiotik)

- Pemberianoksigen,lebihdisukaiO240%yangtelahdipanaskandandilembabkandenganmenggunakan head box

- DukunganpernapasandiperlukanjikapasienterusmelemahdibawahkondisiFiO2lebihdari60%dan/ataujikaPaO2kurangdari50mmHg.ContinuousPositiveAirwayPressure(CPAP)kemudiandicoba.

- DibawahtindakanCPAP

–PH<7,2

– AtauPO2<40mmHgFiO2>60%

– AtauPCO2>60mmHg

– Defisitbasa>-10

Catatan: Jika dua analisis gas darah berurutan yang terpisah 20 menit mengungkap adanya nilai seperti yang tercatat di atas, lanjutkan tindakan dengan intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik.

SpesifikTerapipenggantiansurfaktan

Sindrom Aspirasi Mekonium

Definisi Gawatnapasinidisebabkanolehaspirasimekoniumolehfetusdalamuterusatauolehneonatusselama proses persalinan dan kelahiran. Mekonium yang teraspirasi dapat menyebabkansumbatanjalannapasdanreaksiinflamasiintensif.

Sindromaspirasimekonium/Meconiumaspirationsyndrome(MAS)seringkalimerupakantandabahwaneonatustelahmenderitaasfiksiasebelumdansesudahkelahiran.Angkakematiandapatsetinggi50%danbayiyangselamatmungkinmenderitagejalasisa jangkapanjang termasukdisplasia bronkopulmonaris dan kerusakan neurologis.

Faktor Risiko•Kehamilanlewatbulan/postmatur

•Hipertensimaternal

•Denyutjantungjaninabnormal

•Preeklampsia

•Diabetesmellituspadaibu

•SGA

•PenyakitpernapasanpadaibuataupenyakitSVP

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 253: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

231

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Presentasi klinis •Tercampurnyamekoniumdalamcairanketubansebelumkelahiran

•Kontaminasimekoniumpadaneonatussetelahlahir.

•Jalannapastersumbat

•Gagalnapasyangmengarahpadapeningkatandiameteranteroposteriordada

Pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan mencakup:

•Analisisgasdarah

•Pemeriksaanradiologis

Rontgendadaakanmemperlihatkaninfiltratberbercak,gariskasarpadakeduabidangparu,diameter anteroposterior yang meningkat dan pemipihan diafragma

Tatalaksana MAS• Tatalaksanaprenatal

• Identifikasikehamilanrisikotinggi

• Pemantauandenyutjantungjaninselamapersalinan

• Tatalaksanadiruangbersalin(jikacairanketubanternodaimekonium)

• Pediatrik

• Visualisasipitasuaradanpengisapantrakea,jikamemungkinkan,sebelumpemakaianambubag.

• Tatalaksanabayibarulahirdiunitneonatus

• Tatalaksanaumum

• Mengosongkanisiperutuntukmenghindariaspirasilebihlanjut

• Koreksi abnormalitas metabolik, yaitu hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia danhipotermia

• Pemantauankerusakanhipoksik/iskemikorganakhir(otak,ginjal,jantung,danhati)

• Tatalaksanapernapasan

• Pengisapanyangseringdanvibrasidada

• Pembersihanparuuntukmenghilangkanmekoniumresidualjikadiintubasi

• Cakupanantibiotik(ampicillindangentamicin)

• Oksigenasi(mempertahankansaturasitinggi>95%)

• Ventilasimekanik(hindarihiperkarbiadanasidosisrespirasi)

• Tatalaksanakardiovaskuler

• Mengoreksihipotensisistemik(hipovolemia,disfungsimyokardial)

• Hipertensiparubertahanyanglebihrendah

• MempertahankankadarPaCO2sebesar<40mmHg.PastikansaturasiO2>95%

Page 254: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

232

Sindrom Kebocoran Udara

DefinisiSindromkebocoranudara(pneumomediastinum,pneumothorax,pulmonaryinterstitialemphysemadanpneumopericardium)mencakupspektrumpenyakitdenganpatofisiologipenyebabyangsama.Penggembungankantungalveolarsecaraberlebihanataupengembanganjalannapasterminalsecara berlebihan mengarah pada gangguan integritas jalan napas sehingga menyebabkan penyebaran udara ke rongga di sekelilingnya.

Sindrom kebocoran udara ini paling sering ditemui pada neonatus dengan penyakit paru yang berada dalam dukungan ventilator tetapi juga dapat terjadi secara spontan. Semakin parahpenyakit paru yang diderita, semakin tinggi insidensi kebocoran udara pulmonaris.

Faktor risiko•Dukunganventilator

•Pencampuran/aspirasimekonium

•Terapisurfaktan

•Upayaresusitasisecarakasar

Presentasi klinisBayitiba-tibamemperlihatkangawatpernapasanataupenurunanstatusdenganperubahantandavitaldankadargasdarahyangmemburuk.Thoraksasimetrisditemuipadakasusunilateral.

Diagnosispastiuntuksemuasindromkebocoranudaraditegakkansecararadiografisolehfotorontgen A-P dan lateral dada.

Tatalaksana Sindrom Kebocoran Udara• Umum

-Oksigenasi

- Pencegahan:Pemakaiandukunganventilatorsecarahati-hati,pengamatanketatterhadaptekananpengembangan(PEEP),waktuinspirasi,danpelepasandukunganventilatorpadasaat kondisi klinis meningkat.

• Spesifik

- Dekompresi kebocoran udara sesuai dengan jenisnya

Apnea

DefinisiApneaadalahberhentinyapernapasanyangdisertaiolehbradikardiadan/atausianosisselamalebihdari20detik.Limapuluhsampaienampuluhpersenterbuktiadanyaapnea(35%denganapneapusat,5-10%denganapneaobstruktifdan15-20%denganapneacampuran)

Apneadalamwaktu24jamsetelahpersalinanbiasanyamemilikidasarpatologis.Apneayangberkembang setelah tiga hari pertama kehidupan dan tidak terkait dengan patologi lain dapat diklasifikasikansebagaiapneakelahirankurangbulan.Padabanyakkasus,apneamenghilangtanpa adanya gejala sisa jangka panjang.

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 255: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

233

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Faktor risiko• Apnea patologis

- Hipotermia

- Hipoglikemia

- Anemia

- Hipovolemia

- Aspirasi

- NEC/Distensi

- Penyakit jantung

- Penyakit paru

- Aliran balik saluran cerna

- Penyumbatan saluran napas

- Infeksi,meningitis

- Kelainansyaraf

Presentasi klinisApneaditemuisebagaiberhentinyanapasdisertaiolehbradikardiadan/atausianosisataulebihdari20detik.

Tatalaksana Apnea• Memantauneonatusberisikodenganusiakehamilankurangdari32minggu

• Mengevaluasikemungkinanpenyebabnya

• PemeriksaanlaboratoriummencakupCBC,analisisgasdarah,glukosaserum,elektrolitdankadar kalsium

• Pemeriksaanradiologisharusmencakuprontgendada,rontgenabdomen,sonarkranialdanCTuntukneonatusdengantandapenyakitneurologisyangjelas

• TerapiUmum

- Melakukanrangasangantaktil

- Jikatidakadarespon,gunakanbalondansungkupventilasipadaepisodeapnea.

- GunakanCPAPatauIPPVpadaapneaberulangdanberkepanjangan.

- Terapifarmakologismungkindiperlukanpadaapneakelahirankurangbulan.

Theophylline:dosispertama6mg/Kg/IVdiikuti8jamkemudianolehdosisjaga2/mg/Kgsetiap8jam.Lanjutkandengandosisjagasetiap8jam.

- Memantaukadartheophylline

Terapi spesifik Mengobatipenyebab,jikadiindentifikasi,misalnyasepsis,hipoglikemia,anemiaatauabnormalitaselektrolit

Page 256: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

234

Pneumonia

DefinisiPemaparan terhadap dan aspirasi bakteri ke dalam cairan ketuban mengarah ke pneumonia bawaanatauinfeksibakterisistemikdenganmanifestasiyangmenjadijelassebelumpersalinan(gawatjanin,takikardia),padasaatkelahiran(asfiksiaperinatal)atausetelahperiodelatenselamabeberapajam(gawatpernapasan,syok).

Presentasi klinis• Awitan:1-2harisetelahpersalinan

• Gawatnapassedanghinggaparahdalamadanyasalahsatuataulebihfaktorrisikoinfeksi

• Rontgendada:temuanmungkinidentikdenganpenyebabgawatpernapasanlain

• Kulturbakteri:sejumlahkasuspnemoniamungkinmemperlihatkankulturnegatif

Tatalaksana pneumonia • Jikakulturnegatifuntukpneumonia,pengobatanterdiridariampicillindangentamicinparenteral

selama10hari

• Jikabiakanpositif untukpneumonia,pengobatan terdiri dariantibiotik yangsesuaidenganhasil kultur selama 14 hari

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 257: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

235

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Gaw

at N

apas

pad

a N

eon

atu

s

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

20.1

. G

awat

Nap

as p

ada

N

eon

atu

sDefinisiKasus:neonatuspada28haripertam

akehidupandengan

satu

ata

u le

bih

dari

kead

aan

berik

ut in

i: ta

kipn

ea, r

etra

ksi,

mer

intih

, sianosisdan/atauskorDow

ne>4

Page 258: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

236

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

18.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

18.1.1

Menanyakantentanginfeksiibu(TORCH)

18.1.2

Menanyakantentangpenyakitibu(DM,hipertensi)

18.1.3

Mendokumentasiusiakehamilan(kurangbulan,cukupbulan,lew

atbulan)

18.1.4

Mendokumentasicarapersalinan:persalinannormalpervagina,sesksiosesarea,

forsep,ventouse

18.1.5

Menanyakantentangpersalinanmem

anjang

18.1.6

Menanyakantentangcairanketubanyangterkotoriolehmekonium

18.1.7

MendokumentasiskorA

pgar

18.1.8

Menanyakantentangresusitasi(pengisapan,ambubag,dll.)

18.1.9

Menanyakantentangdukunganventilasi

18.1.10

Menanyakantentangpemberiansurfaktan

18.1.11

Menanyakantentangaw

itangawatpernapasan

18.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

18.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler

(CRT),saturasiO

2

18.2.2

Mengamatiw

arnakulit

18.2.3

Mengamatijenispernapasan:tanpaupayakeras,merintih,hidungkembangkem

pis,

retr

aksi

18.2.4

Mengamatipergerakandindingdada:simetrisatauasimetris

18.2.5

Mengamatiadanyaapnea

18.2.6

Auskultasibunyinapas

18.2.7

MenghitungskorDow

ne

S

IST

EM

KA

RD

IOV

AS

KU

LE

R

18.2.8

Mem

eriksatakikardia

18.2.9

Auskultasibunyijantung

18.2.10

Auskultasiadanyamurmuryangdapatdidengar

18.2.11

Mem

eriksaperfusiperifer

S

IST

EM

SY

AR

AF

PU

SA

T

18.2.12

Mengamatitingkatkesadaran(letargi,iritabilitas)

H

EM

AT

OL

OG

ICA

L

18.2.13

Mengamatiadanyapucat

18.2.14

Mengamatiadanyapletora

18.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

18.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 259: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

237

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

18.3.2

Mem

intadanmenginterpretasiglukosaserum

18.3.3

Mem

intadanmenginterpretasigasdaraharterijikatersedia

18.3.4

Mem

intadanmenginterpretasirontgendada

18.3.5

Mem

intadanmenginterpretasiechojikaadaindikasi

18.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

18.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

18.4.2

MenghitungskorDow

ne

18.4.3

Mem

antausaturasiO2secaraterusmenerus

18.4.4

Mem

intadanmenginterpretasirontgendadajikadiperlukan

18.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

18.5.1

Mem

berikanlingkunganbersuhunetral

18.5.2

Pem

beriancairanIVterbatas

18.5.3

Mem

berikanoksigenasisesuaikebutuhan

18.5.4

Mem

ulaidukunganpernapasansesuaikebutuhan:C

PAP(tingkatII),ventilasidengan

bantuan(tingkatIII,IV)

18.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

18.6.1

Mem

pertahankanlingkunganbersuhunetral

18.6.2

Mem

pertahankanoksigenasiyangmem

adai

18.6.3

Mem

batasiasupancairan

D

AL

AM

KA

SU

S T

RA

NS

IEN

T T

AK

IPN

EA

OF

NE

WB

OR

N (

TT

N)

18.6.4

Mem

ulaipem

berianminum

segerasetelahkegawatandapatdihilangkan

D

AL

AM

KA

SU

S R

ES

PIR

AT

OR

Y D

IST

RE

SS

SY

ND

RO

ME

(R

DS

)

18.6.5

Surfaktandiberikanjikatersediadandiperlukan

D

AL

AM

KA

SU

S M

EC

ON

IUM

AS

PIR

AT

ION

SY

ND

RO

ME

(M

AS

)

18.6.6

Mengoreksiabnormalitasmetabolik(hipoksia,hipoglikem

ia,hipokalsemia)

18.6.7

Pengisapandanfisioterapi

18.6.8

Mem

berikanantibiotik

18.6.9

Mem

berikandukunganCVjikadiperlukan(Dopam

ine,Dobutam

ine)

D

AL

AM

KA

SU

S K

EB

OC

OR

AN

UD

AR

A

18.6.10

Selangdadadipasang

D

AL

AM

KA

SU

S P

NE

UM

ON

IA

18.6.11

Antibiotikdiberikan

18.6.12

Mem

antaudurasiterapi

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 260: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

238

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Ap

nea

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

20.2

. A

pn

eaDefinisiKasus:B

erhentinyapernapasaanselam

alebihdari20detik

disertaiolehbradikardiadan/atausianosis.

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 261: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

239

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

19.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

19.1.1

Menanyakantentanginfeksiibu(TORCH)

19.1.2

Menanyakantentangpenyakitibu(DM,hipertensi)

19.1.3

Menanyakantentangkonsum

siobatolehibuselamapersalinan

19.1.4

Mendokumentasicarapersalinan

19.1.5

Mendokumentasilamanyapersalinan

19.1.6

Menanyakantentangcairanketubanyangterkotoriolehmekonium

19.1.7

Menanyakantentangresusitasi(pengisapan,ambubag,dll.)

19.1.8

Menanyakantentangaw

itanberhentinyapernapasan,durasidansianosisterkait

19.1.9

Menanyakantentangmasalahneonatusterkait(sepsis,kejang,anemia,hipotermia)

19.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

19.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler

(CRT),saturasiO

2

19.2.2

Mem

eriksasistempernapasanuntukadanyatakipnea,retraksi,merintih,sianosis

19.2.3

Mem

eriksaSVPuntukadanyatakikardia,perfusiperifer

19.2.4

Mem

eriksaSSPuntukadanyaletargi,iritabilitas,kejang

19.2.5

Mem

eriksaGITuntukadanyamuntah,kem

bungpadaperut,faesesberdarah

19.2.6

Mengamatiadanyapucatdanbercak

19.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

19.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaandarahlengkapdenganhitungjenis

19.3.2

Mem

intadanmenginterpretasiglukosaserum

,kalsium

danNa

19.3.3

Mem

intadanmenginterpretasigasdaraharterijikatersedia

19.3.4

Mem

intadanmenginterpretasirontgendada

19.3.5

Mem

intadanmenginterpretasisonarkranialjikaadaindikasi

19.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

19.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

19.4.2

Mem

antausaturasiO2dandenyutjantungdenganmenggunakanoxymeteratau

Cardiorespiratorymonitor

19.4.3

Mendokumentasifrekuensidandurasiepisodeapnea

19.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

19.5.1

Mem

eriksaposisiyangbenar

19.5.2

Melakukanpengisapanjikaadaindikasi

19.5.3

Melakukanrangsangantaktil

19.5.4

Mem

berikanoksigenasi

19.5.5

Menggunakanbalondansungkupventilasijikaadaindikasi

Page 262: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

240

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

19.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

19.6.1

Mengobatipenyebabyangmendasarijikamem

ungkinkan

19.6.2

Mem

ulaitheophyllinepadaapneakelahirankurangbulan(dosisaw

aldandosisjaga)

19.6.3

Mem

ulaiC

PAPatauventilasidenganbantuan(tingkatIII)padaapneaberulangdan

apne

a m

eman

jang

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 20GawatNapaspadaNeonatus

Page 263: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

241

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tab

el R

5.1

Dep

artm

en N

eon

atal

: F

orm

ulir

Pen

gu

mp

ula

n D

ata

Pen

ilaia

n R

etro

spek

tif

Wilayah:

Tanggal:

Rum

ahSakitKabupaten/K

ota/Kecam

atan:

PerkampunganyangDimonitor:

Kes

ulit

an B

ern

apas

Sudahdikerjakan:(√)

Tidakdikerjakan:(X)

Tidakdapatditerapkan:(NA)

Definisikasus:N

eonatususia28haridengantachypnea,retraksi,mengeluarkanbunyipendekrendahdarikerongkongansepertiorangmendengkurataumerintih(grunting),

kebiruan(cyanosis),dan/atauskorDow

ne>4.

%Kepatuhan

Nom

orKasusdanNom

orBerkas

Tanggalm

asukrum

ahsakit

5.1

Riw

ayat

pen

yaki

t

F

akto

r ris

iko

kesu

litan

ber

napa

s

10

Har

i saa

t mul

ai m

uncu

lnya

kes

ulita

n be

rnap

as

5.2

Pem

erik

saan

a.Pengamatanterhadaptandavitalsaatm

asukkerumahsakitdansetiaphari(FJ,

frekuensinapas,suhudanCRT)

10

b.PengamatanterhadapskorDow

ne

5.3

Pen

yid

ikan

Lab

ora

tori

um

a.Rontgendada

10

b.GasdarahbilaskorDow

ne>6

5.4

Pem

anta

uan

a.PencatatanskorDow

ne

20

b.

Pem

anta

uan

terh

adap

sat

uras

i oks

igen

5.5

Tin

dak

an

a.

P

embe

rian

oksi

gen

b.

P

emba

tasa

n ca

iran

50

c.

P

embe

rian

mak

an d

imul

ai k

etik

a su

dah

tidak

terja

di k

esul

itan

bern

apas

d.Senyawateofilin(theophylline)diberikanbilapengamatanmenunjukkan

terja

diny

a ap

nea

akib

at la

hir

kura

ng b

ulan

e.

F

isio

tera

pi d

an p

engi

sapa

n di

laku

kan

jika

perlu

%Kepatuhan[dalam

mengikutipetunjuktindakanygditetapkan]

Page 264: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 265: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 21

Terapi Oksigen

Page 266: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

244

Page 267: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

245

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 21: Terapi Oksigen

PendahuluanBagian NICU harus memiliki perangkat yang berfungsi baik untuk pemberian oksigen padaneonatus.Stafharusterlatihuntukmenggunakanperalataninidanmampuuntukmengevaluasistatusneonatus.Gambardibawah inimemperlihatkanalatyangdiperlukandanpemasanganyang seharusnya untuk alat tersebut.

Bagan 21.1. Peralatan untuk Pemberian Oksigen

Sumber:KattwinkelJ.,etal.1993.PerinatalContinuingEducationProgram.Charlottesville:DivisionofNeonatal

Medicine,DepartmentofPediatrics,UniversityofVirginiaHealthScienceCenter.

OksigenPersediaanoksigenyangcukupharustersediasetiapsaat.Oksigendarisebuahkonsentratorbiasanyalebihmurahdaripadayangberbentuktabung,Konsentratorjugamemberikanpasokanyanglebihmemadaiuntukhampirsemuasituasi.Tabungoksigendapatdigunakanhanyauntukkegawatdaruratandanpemberianoksigenselamatransportasipasien.Oksigendiberikandengankecepatanaliranyang tertentu. Inkubatormemerlukanminimal4-5liters/menit;Botolairpadacontinuouspositiveairwaypressure(CPAP)memerlukan5-10liter/menit.Maskeroksigenpadawajahmemerlukan4 liter/menitdansangatpentingbahwanasalkateteratauprongmengalirkan0,5–2liter/menitoksigenkepadaneonatus.Kecepatanaliranyangterlalurendahmengakibatkansianosisatauhipoksianeonatus.Kateternasalmerupakancarapalingefisienuntukmengirimkanoksigentetapioksigennyaharusdilembabkankarenagas

Page 268: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

246

kering akan mengiritasi hidung dan dapat menyebabkan pendinginan. Diperlukan sebuah alat peneraaliranuntukmemastikanbahwapemberianoksigencukupmemadaidantidaksia-sia.HumidifierataupelembabmerupakanbagianidealdarisisteminitetapitidakmutlakdiperlukankecualineonatusmenerimaoksigenmelaluisebuahkateterCPAPnasalatauselangendotrakeal.Pada sebagian besar keadaan, rongga hidung akan melembabkan dan menghangatkan gas.

Udara Bertekanan Untuk memiliki ketersediaan sumber udara bertekanan untuk dicampurkan dengan oksigen100%sangatlahpentingkarenadapatmemberikankonsentrasioksigenkurangdari100%yangdiperlukan oleh neonatus.

Tabel 21.1. Konsentrasi Oksigen untuk Campuran Udara dan Oksigen

% kons. Udara Bertekanan (liter/menit) O2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%

2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%

3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%

4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%

5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%

6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%

7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%

8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%

9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%

10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%

Jikaudarabertekanantidaktersediamakaperludiupayakanperalatanyangmemilikimekanismepencampuran udara kamar dengan oksigen 100% untukmenghasilkan berbagai konsentrasioksigen kepala bayi. Salah satu peralatan tersebut adalah Venturi yang memiliki beberapaadapter yang masing-masing memiliki bukaan yang lebih besar untuk memasukkan sejumlah udara kamar agar sesuai dengan kebutuhan. Sebuahfilterbakteridiperlukanuntuksetiapalatmanapunyangdigunakanuntukmencampurkanudara dan oksigen. Filter ini harus dicek dan diganti secara teratur.

Analyzer OksigenSebuah analyzer oksigen menentukan konsentrasi oksigen yang diberikan pada bayi. Analyzer iniharusdirawatsecararutindandikalibrasidenganbenar.Setelahpengaturankalibrasiharusdipasang sensor analyzer di oxyhood di dekat hidung bayi untuk menentukan konsentrasi yang paling tepat untuk diterima bayi.

OxyhoodOxyhoodharusterbuatdariplastikbening,cukupbesaruntukmenutupikepalabayidanmasihmemungkinkanbayiuntukbergerak.Plastikharuskerasdanpadatsehinggaoksigen/udaratidak

Oksigen(liter/menit)

Bab 21TerapiOksigen

Page 269: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

247

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

bocor atau bercampur dengan udara kamar. Harus dipasang termometer pada oxyhood. Suhu di dalam oxyhood harus diatur dan dipertahankan di dalam kisaran lingkungan bersuhu netral bayi untuk mencegah bayi menggigil atau kepanasan.

Memanaskan dan Mengatur Kelembaban Udara Harus tersedia mekanisme untuk memanaskan air yang akan digunakan untuk mengatur kelembaban. Air yang digunakan harus steril karena air ledeng mengandung organisme bakteri yangakanmelipatgandakandiridalamairhangat.Kadarairharusdipertahankanpadakadaryangsesuai danair diganti denganair steril baru setiap24 jam.Pentingpulauntukmemilikimekanismeuntukmenghubungkansumberoksigen/udaradenganunitpemanas/pelembabdanmempertahankanlajualirankombinasipadasekitar4-5liter/menit.

DokumentasiKonsentrasioksigendalampersentaseatau literaliran/menit,metodepemberianoksigendansuhu air harus didokumentasikan setiap jam dalam Catatan Klinis Neonatus Harian. Semuapenyesuaianyangdibuatberdasarkanstatusneonatusdan/atauinstruksidokterharusdicatat.

Page 270: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 271: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 22

Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

Page 272: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

250

Page 273: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

251

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 22: Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

DefinisiContinuous positive airway pressure (CPAP) merupakan suatu alat untuk mempertahankantekanan positif pada saluran napas neonatus selama pernapasan spontan.

Efek Fisiologis CPAP• Mencegahkolapsnyaalveolidanatelektasis

• Mendapatkanvolumeyanglebihbaikdenganmeningkatkankapasitasresidufungsional

• Memberikan kesesuaian perfusi ventilasi yang lebih baik dengan menurunkan pirauintrapulmonar

• Mempertahankansurfaktan

• Meningkatkankesesuaian

• Mempertahankanjalannapasdanmeningkatkandiameternya

• Mempertahankandiafragma

Gangguan yang dapat diatasi CPAP NasalBayiyangmendapatkanmanfaatdariCPAPnasaladalah:

• BayikurangbulandenganRDS

• BayidenganTTN(transienttachypneaofthenewborn)

• Bayidengansindromaaspirasimekonium

• Bayiyangseringmengalamiapneadanbradikardiakarenakelahirankurangbulan

• Bayidengankelumpuhandiafragma

• Bayiyangsedangdalamprosesdilepaskandariventilatormekanis

• Bayidenganpenyakitjalannapassepertitrakeomalasiadanbronkiolitis

• Bayipascaoperasiabdomenataudada

Kriteria Memulai CPAP NasalSemuabayi,cukupbulanataukurangbulan,yangmenunjukkanSALAHSATUgejalaberikutiniharusdipertimbangkanuntukmenggunakanCPAP

• Frekuensinapas>60x/mnt

• “Merintih(grunting)”dalamderajatsedangsampaiparah

• Retraksinapas

• Saturasioksigen<93%(preduktal)

• KebutuhanOksigen>60%

• Seringmengalamiapnea

Untukbayi<1500gdanjikaventilatortidakada,gunakanCPAPsampaitersediaventilator.

Page 274: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

252

Prosedur Masuk RS dan Stabilisasi Awal di NICUSaat neonatus tiba di ruang bersalin, ia harus segera ditimbang, dikeringkan dan diletakkan di tempattidurdenganpenghangatdanservoprobeyangditempelpadakulitdiatashati.“Pulse”Oksimeterharusditempelkan,sebaiknyadi tangankanan.CPAPnasalharusdimulai jikabayimengalamigawatnapas.Pengukuransuhudilakukanmelaluirektum.

Komponen CPAPSistemCPAPterdiridaritigakomponen

1. Sebuah sirkuit yang mengalirkan gas terus menerus untuk diisap. Sumber oksigen dan udara bertekananmenghasilkan gas yang dihirup.Pencampur oksigenmemungkinkan gasFiO2yangsesuaidiberikan.Sebuahflowmetermengontrolkecepatanaliran terus-menerusdarigasyangdihirup(biasanyadipertahankanpadakecepatan5-7L/menit).Sebuahhumidifiermenghangatkan dan melembabkan gas yang dihirup.

2. Sebuahalatuntukmenghubungkansirkuitkesalurannapasneonatus.Untuktujuandalamprosedur ini, nasal prong merupakan metode yang lebih disukai.

3. Sebuahalatuntukmenghasilkantekananpositifpadaalatsirkuit.Tekananpositifdalamsirkuitdapat dicapai dengan memasukkan pipa ekspirasi bagian distal dalam larutan asam asetat 0,25%sampaikedalamanyangdiharapkan(5cm)ataukatupCPAP.

Materi Unit CPAPSirkuitCPAPlengkapharusdirangkaidansiapdigunakanSETIAPSAAT.JikabayimemerlukanCPAP, penundaan hanya terjadi saatmembuka kateter nasal yang tepat ukurannya (prong),menyalakan alat pengatur kehangatan dan kelembaban dan mengisi tabung dan botol outlet denganairsteril.UnitCPAPmemerlukanperlengkapanberikut:

• SumberaliranOksigendanudara

• PencampurOksigendenganflowmeter

• Pipadariflowmeterkealatpengaturkelembaban

• Humidifier

• Pipasirkuitberkerutdengansambungankealatpengaturkelembaban

• Peralatankateternasal(terdiridarinasalprongs,topidanVelcro)

• Prong yang ukurannya tepat harus sesuai dengan ukuran lubang hidung tanpa menekanseptum.Jikaprongterlalukecil,akanadapeningkatanresistensiudarayangtidakperludanudara keluar dari sekitar prong dan sulit untuk mempertahankan tekanan yang sesuai. Prong yang terlalu kecil atau terlalu besar bisa merusak selaput lendir dan septum lecet. Pedoman umum ukuran prong yang tepat adalah

• Ukuran2untukberat1000-2000g

• Ukuran3untukberat2000-3000g

• Ukuran4untukberat3000-4000g

• Ukuran5untukberat>4000g

• Pitapengukur

• Empatpenitikecilyangaman

• Duagelangkaretkecil

• Tetespewarnabenzoin

• Botolasamasetat0,25%

Bab 22ContinuousPositiveAirwayPreassure(CPAP)

Page 275: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

253

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Cara Pemasangan CPAP1. Tempelkanselangoksigendanudarakepencampurdanflowmeterlaluhubungkankealat

pengaturkelembaban.Pasangflowmeterantara5-10liter/mnt.

2. Tempelkansatuselangringan,lemasdanberkerutkealatpengaturkelembaban.Hubungkanprobe kelembaban dan suhu ke selang kerut yang masuk ke bayi. Pastikan probe suhu tetap diluarinkubatoratautidakdidekatsumberpanasradian.Tempelkanselotipkepitapengukurdisampingbotolasamasetatsehinggatanda7cmberadadibawahbotolsaatbotolmasihtertutup.

3. Siapkansatubotolairsterildidekatalatpengaturkelembaban.

4. Jagakebersihanujungselangkerutyanglaindantutupidengankantongplastik.

Karakteristik sistem CPAP yang baikSistemCPAPyangbaikharusmempunyaikarakteristikberikut:

• Pipayangfleksibeldanringansehinggapasienbisamengubahposisidenganmudah.

• Mudahditempeldandilepas

• Resistensinyarendahsehinggapasienbisabernapasdenganspontan

• Relatiftidakinvasif

• Sederhanadanmudahdipahamiolehsemuapemakai

• Amandanefektifdarisegibiaya

Pedoman CPAPMenjagajalannapasbayitetapsterilmerupakankuncitatalaksanaparuyangbaik.CucitanganyangbenarsebelummenyentuhprongataupipaCPAPbayiadalahsuatukeharusan.Sarungtangansterilharusdigunakansaatmengisaplendirjalannapas.Ujunglaindariselangyangtidakdigunakan harus dijauhkan dari lantai atau daerah tidak bersih lainnya. Pengendalian infeksi merupakan faktor yang serius untuk kelangsungan hidup bayi dan tatalaksana paru.

Penggunaan CPAPMempersiapkansistem

1. HubungkanalatpencampurkeFiO2yangsesuai.

2. Nyalakanflowmeterkeangkaantara5-10liter/mnttergantungbesarbayi.

3. Isipipauntukmelembabkandenganairsterilhinggatandayangtepat,nyalakanalatpengaturkelembaban dan sesuaikan kelembabannya sehingga kekentalan sekresi bisa terjaga dan insensiblewaterlossbisadihindari.Atursuhupada36oC.

4. Bukabotolasamasetat(0,25%);evakuasiasamasetathinggapermukaancairanadapadatanda0cmdipitapengukur.Masukkanselangkerutekspirasibagiandistalkedalambotoldanujungnya tepat berada pada tanda 5 cm dari pita pengukur.

5. Pilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan ujung selang kerut yang bebas.

6. Tutupujungprongnasaluntukmengujifungsisirkuit.Amatigelembungyangmunculdibotolasam asetat.

Page 276: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

254

Menghubungkansisteminidenganbayi

1. Posisikanbayidannaikkanbagiankepalatempattidur30°.

2. Hisaplendirdarimulut,hidungdanfaringdenganlembut.Gunakankateterukuranbesaryangbisamasuk kehidung tanpakesulitan yangberarti.Pastikanbahwabayi tidakmengalamiatresia koanal.

3. Letakkangulungankecildibawahleher/bahubayi.Sedikitekstensileheruntukmenjagajalannapas tetap terbuka.

4. LembabkanprongdenganairsterilatautetesanNaCl0,9%sebelummemasukkannyakedalamhidungbayi,denganlengkungankebawah.Sesuaikansudutprongdankemudianputarselangkeruthinggadicapaiposisiyangbenar.Untukmemastikanposisiyangtepat,periksa

a. Lubanghidungtertutupsamasekaliolehprong.

b. Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat dari pucatnya warna kulit di sekitar tepi lubanghidung.

c. Selang kerut tidak menyentuh kulit bayi.

d. Tidakadatekananlateralpadaseptum.

e. Ada sedikit ruang antara ujung septum dan bridge di antara prong.

f. Prongtidakbersandarpadafiltrum.

5. Masukkan pipa orogastrik dan lakukan aspirasi isi perut. Anda bisa membiarkan pipa ditempatnya untuk menghindari distensi lambung.

6. Gunakan ukuran topi yang sesuai dan lipat ujungnya 2-3 cm. Pasang topi di kepala bayisehingga ujungnya tepat di atas telinga. Atur corrugated tubing di sebelah kepala. Pasang peniti di tiap sisi selang. Gunakan gelang karet di sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk mencegahpergeseran atau berpindahnya peralatan ini.

7. SetelahbayidistabilisasimenggunakanCPAP,andabisamemasang“moustache”Velcroagarprong tidak bergeser dari posisinya. Bersihkan pipi dan bibir atas bayi dengan air dan biarkan kering.Oleskanareainidengantetespewarnabenzoin.PotongTegadermdanpasangtepatdiatasareayangsudahdisiapkan.PotongVelcrodanpasangtepatdiatasTegaderm.PotongduastripVelcrolunak(lebar8mm)danpasangmelingkarareaprongyangmenutupipipi.TekankanulaprongdenganlembuthinggaVelcrostripyanglunakmenempelkeantarabibirdanhidung.

Mempertahankan CPAP Nasal• SistemCPAPmelaluihidungbayiharusdiperiksasetiap2-4jam

• Respirasi:frekuensinapas,merintih(grunting),retraksidancupinghidungkembangkempisdan suara napas

• Suhu:ukurdengancermat.Alatpengaturkelembabanmempengaruhisuhutubuhbayi.

• Kardiovaskuler:perfusisentraldanperifer,tekanandarahdanauskultasi

• Neurologis:tonus,responterhadapstimulasidankegiatan

• Gastrointestinal:distensiabdomen,visibleloopsdanbisingusus

• Teknis:probesaturasioksigenpre-duktaldanpemantaukardiopulmonal

• Pengisaplendirronggahidung,mulut,faringdanperutsetiap2-4jamdansesuaikebutuhan.Meningkatnyaupayanapas,meningkatnyakebutuhanoksigendaninsidenapnea/bradikardimungkin merupakan indikasi untuk melakukan pengisapan lendir. Gunakan kateter ukuran palingbesaryangbisamasukkehidungtanpakesulitanyangberarti(ukuran6tidakcocokuntukpengisapanlendirhidung).Catatjumlah,konsistensidanwarnasekresi.Untukmelunakkansekresikentaldankering,gunakanbeberapatetessalinsteril(Nacl)0,9%.

Bab 22ContinuousPositiveAirwayPreassure(CPAP)

Page 277: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

255

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• PeriksafungsiseluruhsistemCPAP

• Apakahalatpencampurdiaturpadapersentasiyangsesuai?

• Apakahflowmeterdiaturantara5-10liter/menit?

• Apakahalatpengaturkelembabanberisijumlahairyangbenar?

• Apakahsuhugasyangdihirupsudahtepat?

• Apakahselangkeruttidakterisiair?

• Apakahujungpipadibotoloutletadapadatanda5cm?

• Apakahpermukaanasamasetatadapadatanda0cm?

• Apakahbotoloutletterlihatadagelembungnya?

• JagajangansampaikanulaCPAPmenyentuhseptumnasalSEKALIPUN

• Ubahposisibayisetiap4-6jamuntukdrainasepostursemuasekresiparu

Menghentikan Pemakaian CPAP • SetelahCPAPdipasang,bayibisabernapasdenganmudahdanterlihatpenurunanfrekuensi

napasdanretraksi.FiO2harusditurunansecarabertahap25%dengandipandu“pulseoxymeter”atauhasilgasdarah.KebutuhanFiO2biasanyaturunmenjadi25%atauudararuangan.

• Jika bayi sudah nyaman bernapas dengan CPAP dan FiO2 21% maka harus dicoba untukmelepaskannyadariCPAP.Prongnasalharusdilepasdaricorrugatedtubingsaatselangmasihditempatnya. Bayi harus dinilai selama percobaan ini apakah mengalami takipnea, retraksi, desaturasi oksigen,atauapnea.Jikatandatersebuttimbul,percobaandianggapgagal.CPAPharussegeradipasang lagi pada bayi paling sedikit satu hari sebelum dicoba lagi di hari berikutnya.

• JikabayiterusmenggunakanCPAPdenganFiO2>21%,ulangipercobaandenganmemberikansuplemen oksigen melalui kanula nasal atau oxyhood.

• Tidakperlumengubahtekanansaatprosespenyapihan.BayimenggunakanCPAP5cmatausamasekalilepasdariCPAP.

• Jikaadakeraguanterganggunyapernapasanselamaprosespenyapihan,JANGANdisapih.Lebihbaikdiantisipasisebelumnyadanmencegahkolapsparudaripadamenatalaksanaparuyang kolaps.

Pemberian Minum Dengan CPAPCPAPnasalbukanmerupakankontraindikasipemberianasupanenteral.Mungkinperlumelakukanaspirasi udara yang berlebihan dari dalam perut sebelum pemberian asupan. Jika stabil secaraklinis,bayidenganCPAPdapatmenetekatauminummelaluisonde,ataudiberikansecaradripterusmenerus.

Indikasi Ventilasi MekanisBayidenganCPAPnasaldengantekananyangoptimalakanmemerlukanventilasimekanisjikaterjadi hal berikut:

• FiO2>60%

• PaCO2>60mmHg

• Asidosismetabolikmenetapdengandefisitbasa>-8

• TerlihatretraksiyangnyatasaatdilakukanCPAP

• Seringmengalamiapneadanbradikardi

Page 278: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

256

Sebelummemulaiventilasimekanis,periksa:

• ApakahsistemCPAPberfungsilancardanmenempeldihidungbayi?

• Bagaimana bayi secara klinis? Jika terlihat baik, ulangi gas darah untuk menyisihkankemungkinan kesalahan pemeriksaan laboratorium.

Pemecahan Masalah Secara Cepat Selama CPAP

Tidak ada gelembung di botol Halinikarenaadakebocoranudaradisuatutempatdisirkuit.Lepaskanprongdarihidungdanlakukan oklusi.

• Jikasistemmenimbulkangelembung,berartiukuranprong,tidaktepat(mungkinterlalukecil),ataulengkungannyatidaktepatdidalamhidung,atautidakpasukurannya.Kadang-kadangdengan bayi hanya membuka mulut, sistem akan berhenti menimbulkan gelembung. Hal ini dapatdikoreksidenganmenempatkan‘stripdagu.’

• Jikabotoltidakmenimbulkangelembung,haliniberartibahwamasalahadadidalamsirkuit.Periksa setiap komponen dalam sirkuit secara sistematis.

Prong tidak tetap di tempatnyaPeriksa yang berikut ini:

• Apakahandamenggunakanprongdenganukuranyangtepat?

• Apakahtopinyapasdikepalabayi?

• Apakahcorrugated tubingditempelkandenganbenarkeduasisi topidanpadasudutyangtepatdenganprong?

• ApakahVelcromoustacheperludiganti?

Bayi tidak tenang• Periksasekresijalannapas.

• Gunakandotdanbungkusbayi.

• Aspirasigasyangberlebihandariperut(jikaperlu).

Kerusakan septum nasalKerusakan karena tekanan terusmenerusdan/atau friksi dengan septumnasal.Pencegahanmerupakan strategi kunci.

• Gunakanprongyangukurannyatepat.

• Pasangprongdengantepatdantopiyangukurannyasesuai,penitiyangditempatkandengantepat dan gelang karet pada corrugated tubing.

• GunakanVelcromoustachejikaperlu.

• BridgeoftheprongstidakbolehmenyentuhseptumnasalSATUKALIPUN.

• Hindarimemelintirprongkarenaakanmenekanbagianlateralseptum.

• Jangangunakangel,krem,atausalepuntukmelembabkanhidung(hanyaNaCl0,9%atauaquasteril).

Bab 22ContinuousPositiveAirwayPreassure(CPAP)

Page 279: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

257

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tabel 22.1: Pemeriksaan Samping Tempat Tidur Untuk Setiap Bayi Yang Menggunakan CPAP

UNTUKDIISIOLEHPERAWATYANGBERTANGGUNGJAWABSETIAPTUGASJAGA

Barang Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Shift Shift Shift Shift Shift

Pasokan udara yang dicampur dengan oksigen sudah sesuai.

Flowmeterberadadiantara5-10liter/mnt.

Kadarairuntukmelembabkansudah benar.

Kelebihancairandipipaafferent dibuang.

Ukuranprongnasalsudahbenar.

Prong nasal posisinya benar dan tidak menyentuh septum.

Topipasdikepalabayi.

Corrugatedtubingdiletakkandengan benar.

Moustacheberadadalamposisi yang tepat.

Septum utuh.

Posisi dan ukuran gulungan dibawahlehersudahtepat.

Posisi kepala sudah benar.

Probe saturasi oksigen preduktal sudah di posisi yang tepat.

Kelebihancairandipipaefferent dibuang.

Selotip pada tanda 7 cm di dasar botol.

Kadarasamasetatadaditanda0cm.

Pipa ditempelken pada tanda 5cmdibawahasamasetat.

Gelembung gas ada.

Tandatanganperawat

Page 280: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

258

Tabel 22.2: Daftar Tilik Neonatal ICU

UNTUKDIISIOLEHPERAWATYANGBERTANGGUNGJAWABSETIAPTUGASJAGA

Barang Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Shift Shift Shift Shift Shift

SirkuitCPAPsiapdigunakan.

Minimalada10pronguntuktiap ukuran

Minimalada10pipaCPAP

10botolairsteril

Botolasamasetat0,25%

Pipa dalam alat pengatur kelembaban

Pita pengukur, gelang karet dan peniti yang aman

Tandatangan

Bab 22ContinuousPositiveAirwayPreassure(CPAP)

Page 281: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

259

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Co

nti

nu

ou

s P

osi

tive

Air

way

Pre

ssu

re

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

22.

Co

nti

nu

ou

s P

osi

tive

Air

way

Pre

ssu

reDefinisiKasus: A

lat y

ang

mem

pert

ahan

kan

teka

nan

posi

tif p

ada

jala

n na

pas

bayi

saa

t ber

napa

s sp

onta

n.

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Page 282: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

260

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

20.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

20.1.1

Menanyakantentangpenyakitibu

20.1.2

Menanyakantentanginfeksiibu(TORCH)

20.1.3

Mendokumentasikanlamakehamilan

20.1.4

Mendokumentasikancarapersalinan(NVD,seksiosesarea,denganbantuanalat)

20.1.5

Menanyakantentangcairanketubanmengandungmekonium

20.1.6

Mendokumentasikancaramelahirkan

20.1.7

MendokumentasikannilaiApgar

20.1.8

Menanyakantentangprosedurresusitasi

20.1.9

Menanyakantentangaw

itangawatnapas

20.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

20.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

dansaturasiO2

20.2.2

Mendokumentasikanberatlahir

20.2.3

Mendokumentasikanusiakeham

ilan

20.2.4

Pem

eriksaandada:mengamatitakipnea,retraksi,grunting,sianosis,apnea

20.2.5

MenghitungskorDow

ne

20.2.6

Pem

eriksaankardiovaskuler:mem

eriksatakikardia,buruknyaperfusiperiferperfusi,

hipo

tens

i

20.2.7

Mem

eriksadistensiabdom

en

20.2.8

Pem

eriksaanNeurologis:terlihatletargi,irritability,kejang

20.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

20.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaanhitungdarahlengkapdenganhitung

jeni

s

20.3.2

Mem

intadanmenginterpretasigasdaraharterialjikaada

20.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiserum

Na,K,glukosa,kalsium

20.3.4

Mem

intadanmenginterpretasix-raydada

20.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

20.4.1

Mem

eriksatandavital:JAM,R

R,suhu,waktupengisiankem

balikapilerdansaturasi

O2

20.4.2

Mem

antausaturasiO2terusmenerus

20.4.3

Sistempernapasan:amatiadanyagrunting,retraksi,kembangkem

pishidung,sianosis

20.4.4

CVS:amatiadanyaperfusisentraldanperifer

20.4.5

CNS:amatiadanyatonus,aktivitas,tanggapanterhadapstim

ulasi

20.4.6

Mem

eriksafungsisistemCPAP

Bab 22ContinuousPositiveAirwayPreassure(CPAP)

Page 283: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

261

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

20.4.7

MenjagaagarkanulaCPAPtidakpernahmenyentuhseptumnasal

20.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

20.5.1

Mem

enuhikriteriayangdiperlukanuntukCPAP:frekuensinapas>60/mnt,grunting

menengahsampaiparah,retraksi,saturasiO2<93%,kebutuhanO2>60%,sering

men

gala

mi a

pnea

20.5.2

MulaiCPAPnasalsegera

20.6

M

AN

AJE

ME

N A

KT

IF

20.6.1

Gunakannasalprongyangukurannyasesuai

M

EL

AK

UK

AN

CP

AP

DE

NG

AN

BE

NA

R M

EN

UR

UT

KR

ITE

RIA

BE

RIK

UT

20.6.2

MengaturblenderuntukmendapatkanFiO2yangsesuai

20.6.3

Mengaturflowmeterpadalaju5-10liter/mnt

20.6.4

MengisialatpengaturkelembabandenganH2O

sterilhinggamencapaijum

lahyang

tepa

t

20.6.5

Mengatursuhudi36°C

M

EN

EM

PE

LK

AN

CP

AP

KE

PA

DA

BA

YI M

EN

UR

UT

PE

DO

MA

N B

ER

IKU

T

20.6.6

Mem

posisikanbayidengankepaladinaikkan30°

20.6.7

Menghidaplendirdarimulutdanhidung

20.6.8

Meletakkangulungankecildibaw

ahleher/bahubayi

20.6.9

Menggunakannasalprongsyangtepat

20.6.10

Menggunakanpipaorogastrikjikaperlu

20.6.11

Gunakantopiyangukurannyasesuaiuntukmem

antapkanposisinasalprongs

20.6.12

MenjagaagarkanulaCPAPtidakmenyentuhseptumdanmengubahposisibayisetiap

4-6

jam

20.6.13

Kondisibayim

embaikolehCPAP(secaraklinisdanlaboratorium)

B

AY

I BE

RH

AS

IL D

ISA

PIH

DA

RI C

PA

P M

EN

GIK

UT

I PE

DO

MA

N B

ER

IKU

T

20.6.14

TurunkanFiO22-5%

hinggapenurunanmencapai21%

20.6.15

Periksaoksimeterpadasetiapkalipenurunan

20.6.16

Amatiadanyagawatnapas

20.6.17

CobauntukmelepasCPAP

20.6.18

Bayidiberim

inum

saatm

asihmenggunakanCPAP

20.6.19

Mulaiventilasim

ekanismenurutpedom

anberikutjikaCPAPgagal:beritandaretraksi

padaCPAP,seringapneadanbradikardi,FiO2>60%,P

aCO2>60mmHg,asidosis

metabolikmenetapdenganBD≥-10

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 284: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 285: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 23

Kelainan Jantung yang Sering Ditemui pada

Neonatus

Page 286: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

264

Page 287: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

265

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 23: Kelainan Jantung yang Sering Ditemui pada Neonatus

Duktus Asteriosus Paten (Patent Ductus Arteriosus/PDA)

PendahuluanPada bayi cukup bulan, penutupan fungsional duktus arteriosus terjadi selama hari pertama kehidupan.Tetapterbukanya(paten)duktusarteriosus,baiksecaramandiriatauterkaitdenganmasalah kardiovaskuler dan/atau pernapasan lain, dapat bersifat asimptomatik atau terkaitdengan komplikasi hemodinamik dan pernapasan yang parah sangat tergantung pada ukuran dan kondisi klinis bayi.

Duktus arteriosus seringkali tetap paten pada bayi kurang bulan, khususnya jika terkait dengan penyakit pernapasan primer dan kelebihan beban cairan. Jika ditangani dengan baik dapatterliahat perbaikan bermakna status pernapasan.

Presentasi KlinisKondisiinimungkinterkaitdenganpirau(shunting)darahdariaorta(sirkulasisistemik)kearteripulmonalis(sirkulasipulmonal)yangmenjadikebanjirancairanakibatbebanvolumetambahansehingga mengarah ke edema jantung dan akhirnya menuju tanda gagal jantung kanan.

• Continuousmurmur klasik tidak akan terdengar. Bising jantung yang biasa didengar padaneonatus adalah bising sistolik, yang lebih halus daripada yang terdengar pada PDA yang lebih besar .

• Boundingdenyutperifer

• Tekanan nadi lebar (interval normal antara tekanan darah sistolik dan diastolik bervariasisesuaidenganberatlahir)

• Impulsjantunghiperaktifpadaapeks

• Gejaladantandagagaljantungkongestif

• Kenaikanberatbadanburuk

• Penurunankondisipernapasandenganmeningkatnyakebutuhanoksigen

• Pemeriksaan

• Rontgendadamemperlihatkanpembengkakanjantung,pletora/edemaparu,arteripulmonalismenonjol dan pembesaran atrium kiri.

• EKGmenunjukkanadanyahipertropiventrikelkiri(deviasisumbukiri).

• Ekokardiografimemperlihatkanukuranduktusarteriosusdanarahaliranyangmelintasidefektersebut.

Tatalaksana PDA • Membatasicairansajamungkindapatmenyelesaikanmasalahdalamwaktu12-24jam.

• Diuretikmungkindiperlukanjikadicurigaiadanyakelebihanbebancairan(periksapenambahanberatyangberlebihandanedemaperifer)

• Pastikanoksigenasiyangmemadai

• Terapi indomethacine dapat diberikan jika tindakan di atas tidak berhasil setelah 1-2 hari.Dosis:0,2mg/kgsetiap12jamuntuk3dosis.Periksakadarkreatininserumselamaterapikarena indometachin dapat bersifat nefrotoksik. Perhatikan dosis dan komplikasinya.

Page 288: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

266

Gagal Jantung

DefinisiGagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan akibat mekanisme homeostatik yang berupaya untuk mengkompensasi ketidakseimbangan.

Penyebabgagal jantungyangseringditemuipadaneonatusdibahassecarasingkatdibawahini:

• Kelainanpernapasanyangmengarahpadagagaljantungkongestif

• Gagal jantung paling sering didiagnosis di unit perawatan neonatus pada bayi yangmemperlihatkangejalagagalnapas.Keadaaninidapatmerupakanpenyebabgagaljantungatau akibat dari gagal jantung. Tatalaksana pernapasan secara efektif akan membantuperbaikan kedua situasi tersebut.

• Gagaljantungdapatdikaitkandenganpenyakitmembranhialin(hyalinemembranedisease-HMD),pneumonia,sertakelainanpernapasanprimerlain.Keduakondisiinidapatdikaitkandengan peningkatan resistensi akhir sirkulasi arteri pulmonalis. Gagal jantung kanan dapat terjadiakibatpeningkatanbebantekananpadaventrikelkanan.

• Kegagalanoutputtinggiyangterkaitdenganpirau(shunting)kirikekanan

• Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan aliran balik (venous return) vena pulmonalis keventrikel kiri. Ventrikel kiri memiliki toleransi yang buruk terhadap kelebihan volume danfungsinya dapat menurun sehingga mengarah pada edema paru dan pada akhirnya terjadi gagal jantung kongestif.

• Situasi ini dapat terjadi pada PDA berukuran besar, foramen ovale paten, defek septumventrikel(ventricularseptaldefect-VSD)ataudefekseptumatrium(atrialseptaldefect-ASD).Dalam semua kondisi ini, darah akan dialirkan dari aorta ke arteri pulmonalis dengan suatu peningkatanvolumepadaaliranbalikvenapulmonalis.Outputjantungakanmeningkatuntukdapat mensirkulasi kembali darah ini ke sirkulasi sistemik.

Disfungsi miokardium primer • Paling sering ditemui terkait dengan asfiksia perinatal yang mengarah ke iskemia/infark

miokardium.EnzimjantungakanmeningkatdanperubahanEKGyangkhasterlihatpeningkatansegmentSTdangelombangTterbalik.

• Miokarditisviralterkaitdenganinfeksivirusperinataljugadapatterkaitdengangagaljantung.Temuan hematologis lain merupakan hal yang khas untuk sepsis virus (trombositopeniadan limfositosis), serta manifestasi sistemik lain (purpura, ikterus, demam, pneumonia,hepatospenomegali,dll).

• Gagaljantungakibatketidakseimbangancairan

• Gagaljantungmungkinterjadisekunderterhadapkelebihancairanterutamaketikasejumlahbolus kristaloid atau koloid diberikan secara cepat selama resusitasi atau cairan rumatan harian diberikan secara berlebihan.

• Gagal jantungjugamungkinterjaditerkaitdenganhipovolemiadananemiaberat.Takikardimerupakan gejala klinis yang penting dalam kedua kasus ini.

Presentasi KlinisDiagnosis klinis dapat ditegakkan berdasarkan adanya gejala dan tanda tertentu dan bukan berdasarkan temuan radiologis atau laboratorium. Neonatus dengan gagal jantung dapat memperlihatkan berbagai gejala sebagai berikut:

Bab 23KelainanJantungyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 289: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

267

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Takipneadantakikardia

• Peningkatanusahanapasdenganronkiyangjelasterdengar

• Hepatomegali

• Pengisianulangkapilermemanjang

• Kesulitanminumdangagaltumbuh

• Kolapskardiopulmonal,khususnyapadasisikiri

• Hydropsfetalis,bentukekstrimdarigagaljantungkongestifintrauterine

Tatalaksana gagal jantung Menentukanpenyebabprimerdanmengobatimasalahyangmendasaripenyebabtersebut.

• Anemiaberat

• Penyakit Rhesus perlu ditangani. Transfusi tukar akan menghindari kelebihan cairan.Hematokrityangdiharapkan=40%

• Inotropik/kronotropik(dobutamin/dopamin)

• Pasokanoksigenyangmemadai

• Hipovolemia

• Biasanya terkait dengan kehilangan darah yang cukup besar (plasenta previa, solusioplasenta)

• Penggantianvolume

• Inotropi/kronotropik

• Hipervolemia

• Gagal jantung output tinggi biasanya ditemui pada bayi kurang bulan dengan kelainanpernapasanprimerdan/atauPDA

• Pembatasancairandandiuretik

• Inotropik/kronotropik

• ObatiPDA

Penyakit Jantung Kongenital

Pendahuluan Penyakitjantungkongenitalmungkinditemuidiunitperawatanneonatus.Lesiyangpalingseringditemuiuntukjenisiniadalahdefekseptumventrikel(ventricularseptaldefect-VSD).Banyakdarilesi yang ditemui mungkin tidak terkait dengan gejala apapun saat lahir tetapi beberapa mungkin terkait dengan gangguan hemodinamika berat dan mungkin tidak akan dapat bertahan hidup kecuali diobati segera.

Presentasi KlinisDaftar berikut ini bukan merupakan daftar yang lengkap tetapi dimaksudkan untuk digunakan sebagai panduan kapan kita harus mempertimbangkan kemungkinan penyakit jantung kongenital.

• SianosisyangtakdapatdijelaskandantidakberesponterhadapterapiO2sertadisertaibisingjantung.Pertimbangkankemungkinanpenyakitjantungbawaansianotik.

• Bunyijantungkeduatunggalterkaitdengansianosisdangagaljantung,denganatautanpabisingjantung.Pertimbangkanatresiadan/atautransposisipembuluhbesar.

Page 290: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

268

• Denyut tidak sama pada keempat ekstremitas yang terkait dengan perfusi, hipoksia danasidosis. Pertimbangkan kemungkinan koartasi o aorta.

• Tandagagaljantungkanandenganterdengarnyabisingsistolikkerasdanbunyijantungkeduaterpisah(split)yangkeras.PertimbangkankemungkinanPDAbesar,VSD,ASDatauadanyahubungan aortico pulmonalis.

Tatalaksana penyakit jantung kongenital Berbagaikondisiiniperlurujukansegerakepusatperawatankhususyangmemilikitenagaahlijantung anak.

Bab 23KelainanJantungyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 291: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

269

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Kel

ain

an J

antu

ng

yan

g S

erin

g D

item

ui p

ada

Neo

nat

us

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

P

enila

ian

:

P

ropi

nsi

:

Kabupaten:

F

asili

tas

:

UnitP

eraw

atan

N

eona

tus

:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fas

ilita

s (penilaian

mandiri)

Kabupaten

DIrektorat

Pus

at

Met

od

e P

enila

ian

Pen

gam

atan

la

ngsu

ng

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

23.

Kel

ain

an J

antu

ng

yan

g

S

erin

g D

item

ui p

ada

Neo

nat

us

DefinisiKasus:K

elainanyangmem

pengaruhijantungbaikyang

bersifatbaw

aanmaupundidapat.

Page 292: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

270

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

22.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

22.1.1

Menanyakantentanginfeksipadaibu(TORCH)

22.1.2

Menanyakantentangkonsumsiobatibu

22.1.3

Mendokumentasikandurasikeham

ilan

22.1.4

Mendokumentasikancarakelahiran

22.1.5

Menanyakantentangcairanketubantercam

purmekonium

22.1.6

Menanyakantentangprosedurresusitasi

22.1.7

Menanyakantentangaw

itangawatpernapasan

22.1.8

Menanyakantentangriw

ayatsianosispadasaatm

enangisataumenyusu

22.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

22.2.1

Mem

eriksatandavital:denyutjantung,frekwensinapas,suhu,waktupengisianulang

kapiler(CRT)dansaturasiO2

22.2.2

Mendokumentasikanberatbadanlahir

22.2.3

Mendokumentasikanusiakeham

ilan

22.2.4

Mengamatiw

arnakulitpadasaatistirahat,pemberianminum

ataumenangis

22.2.5

Pem

eriksaandada:mengamatitakipnea,retraksi,napas,merintih,sianosisdanapnea

22.2.6

Mem

eriksajantunguntukmelihatdenyutjantung,suarajantung,m

urmuryang

terdengarjelas(lokasi,penyebaran,waktu),pulsasitepi

22.2.7

Mendokumentasikankriteriagagaljantungkongestif(CHF)sesuaiprosedur

22.2.8

Mengamatipem

berianminum

yangburukdanpenambahanberatbadanyangburuk

22.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

22.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaanhitungdarahlengkapdenganhitung

jeni

s

22.3.2

Mem

intadanmenginterpretasirontgendada

22.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiecho

22.3.4

Mem

intadanmenginterpretasiEKG

22.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

22.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

22.4.2

Mem

antausaturasioksigenterusmenerus

22.4.3

Mem

intafototoraksserial

22.4.4

Mem

intaelektrolitserum

serial(Na,K)

22.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

22.5.1

Mem

pertahankantermoregulasi

22.5.2

Mem

berikandukunganpernapasansesuaikebutuhan

Bab 23KelainanJantungyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 293: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

271

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Pro

sent

ase

(%)

Kesesuaian

Kesesuaiandengan

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

22.5.3

Mem

berikandukungansistem

kardiovaskularsesuaikebutuhan:cairan,diuretik,

inot

ropi

k

22.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

22.6.1

Mem

pertahankanoksigenasiyangmem

adai

22.6.2

Mem

eriksaketerbatasancairanpadabayidengangagaljantung

22.6.3

Mem

berikandiuretikjikaadaindikasi

22.6.4

Mem

pertahankandukungankardiovaskulersesuaikebutuhan(inotrop)

22.6.5

Mem

berikanindomethacinjikaadaindikasi

22.6.6

Merujukkefasilitaspelayanankesehatanditingkatlebihtinggijikaadaindikasi

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

RA

TA-R

ATA

KE

SE

SU

AIA

N

Page 294: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 24

Kejang pada Neonatus

Page 295: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

274

Page 296: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

275

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 24: Kejang pada Neonatus

DefinisiKejang adalah episode kehilangan kesadaran yang berhubungan dengan kegiatan motorik atau sistem otonom abnormal.

• Menurut asal patofisiologi dan neuronal, kejang dapat dibagi dua yaitu epileptik atau nonepileptik.

• KejangepileptikberasaldarilneuronkortikaldanberkaitandenganperubahanEEG.

• KejangnonepileptikberawaldarisubkortikaldanbiasanyatidakberkaitandenganperubahanEEGapapun.Penyebabnyaadalahtidakadanyahambatankortikalpadarefleksbatangotak.

• Kejanginidapatdipicuolehransangandandiperparaholehkekangandanperubahanposisitubuh.

• AngkaKejadian kejang adalah 0.5%dari semua neonatus cukup bulan dan kurang bulan.Kejadiannyalebihtinggi(3.9%)padabayikurangbulandenganusiakehamilan<30minggu).

Faktor RisikoPenyebabkejangyangpalingseringditemuiadalah:

• Hypoxicischemicencephalopathy(HIE)/(asfiksia)

• Infeksi(TORCH,meningitis,septisemia)

• Hipoglikemia,hipokalsemia,hipomagnesemia

• PerdarahanSSP(intraventrikular,subdural,trauma,dll.)

• Penyebabyangjarang:

• Kelainanotakbawaan

• Kegagalanmetabolismesejakbawaan

• Penghentianobatpadaibu(heroin,barbiturat,methadone,kokain,dll.)

• Kernikterus

• KetergantunganPyridoxine(B6)

• Hiponatremia

Bayi yang mengalami kejang mungkin mempunyai lebih dari satu penyebab, misalnya HIEberkaitan dengan hipokalsemia atau sepsis yang berkaitan dengan hipoglikemia.

Klinisi seharusnya tidak puas hanya mendiagnosis kejang saja tanpa mengetahui penyebab dasarnya.

Presentasi KlinisEmpat jenis kejang yang sering ditemui pada neonatus.

Kejang TonikKejangtonikumumatauterfokusdisatuarea(fokal)

• Kejangtonikumum

• Terutamabermanifestasipadabayikurangbulan(<2.500gm).

• Biasanyaterlihatsebagaifleksiatauekstensitonuspadaekstremitasbagianatas,leheratau

Page 297: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

276

batangtubuhdanberkaitandenganekstensitonuspadaekstremitasbagianbawah.

• Pada 85% kasus kejang tonus tidak berkaitan dengan perubahan sistem otonom apapunsepertimeningkatnyadenyutjantungatautekanandarah,ataukulitmemerah.

Kejang Tonik Fokal• Terlihatdariposturasimetrisdarisalahsatuekstremitasataubatangtubuhataukepalatonikataudeviasimata.

• Sebagianbesarkejangtonikterjadibersamadengandifusipenyakitsistemsyarafpusatdanperdarahanintraventrikular.

Kejang Klonik• Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang perlahan dan berirama (1-3 /menit).Penyebabnyamungkinberasaldarisatutitikataumulti-fokal.

• Setiapgerakanterdiridarisatufasegerakanyangcepatdandiikutiolehfaseyanglambat.

• Perubahanposisiataumemegangekstremitasyangbergeraktidakakanmenghambatgerakantersebut.

• Umumnyaterjadipadaneonatuscukupbulan>2500gram.

• Tidakterjadihilangkesadaran.

• Berkaitandengantraumafokal,infarkataugangguanmetabolik.

Kejang Mioklonik• Kejangmioklonikterfokusdisatuarea,multi-fokalatauumum.

• Kejangmioklonikfokalbiasanyamelibatkanototflexorpadaekstremitas.

• Kejangmioklonikmulti-fokalyang terlihatsebagaigerakankejutanyang tidaksinkronpadabeberapa bagian tubuh.

• Kejangmioklonikumumterlihatsangat jelasberupafleksikepaladanbatangtubuhdenganekstensiataufleksiekstremitas.KejanginiberkaitandengandifusipatologisSSP.

Kejang subtle (Tidak terus menerus)Kejangsubtlebiasanyaterjadidenganjeniskejanglaindanmungkinbermanifestasiseperti:

• Gerakanstereotipekstremitassepertigerakanmengayuhsepedaatauberenang.

• Deviasiataugerakankejutanpadamatadanmengedipberulangkali.

• Ngiler,mengisapataumengunyah.

• Apneaatauperubahantiba-tibapadapolapernapasan.

• Fluktuasiyangberiramapadatandavital.

PenyelidikanDiagnosiskejangdanpenyebabyangmendasarinyaperluditelusurimelaluianamnesisriwayatibudanobstetri,pemeriksaanfisikyangtelitidanbeberapapemeriksaanlaboratorium.

Anamnesis Riwayat Ibu Dan Obstetri • Infeksiibu,paparanobat,riwayatkeguguransebelumnyaataubayidengankejang(bawaan),kondisimedis(diabetes,hipertensi,dll.)danriwayatkejangneonatusdalamkeluarga.

• Korioamnionitis,demam,perdarahanantepartum,persalinanyangsulitataugawatjanindannilai Apgar rendah.

Bab 24Kejang pada Neonatus

Page 298: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

277

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pemeriksaan Laboratorium• Pemeriksaanutama

• Glukosadarah

• Kalsiumdanmagnesiumdarah

• Pemeriksaandarahlengkap,hitungJenisleukositdantrombosit

• Elektrolit

• AnalisisGasdaraharteri

• AnalisisCSS

• AnalisisdankulturCSS

• Pemeriksaanlainnya

• Mencaripenyebabspesifiklainnyayangdicurigai(TORCH,kadaramonia,asamaminodalamurin,USGkepaladll).

• EEGnormalpadasekitar1/3kasus.

• USGkranialuntukmelihatadanyaperdarahandanlukaparut.

• CTScanuntukmendiagnosismalformasidanperdarahanotak.

Berbagai Gerakan Ringan lainnya yang bukan Kejang

‘Jitteriness’‘Jitteriness’seringkalisalahdidiagnosissebagaikejangklonik.Secaraklinisrewelberbedadarikejangklonikmenurutaspekberikutini:

• AmplitudeFasefleksidanekstensisama.

• Bayiumumnyawaspada,tidakadagerakanataukerlinganmatayangabnormal.

• Fleksipasifataumemindahkanposisiekstremitasmenghilangkantremor.

• Tremortimbulkarenarangsangantaktilmeskipunmungkinspontan.

• TidakadaabnormalitasEEG.

Jitteriness seringkali terlihat padabayi denganhipoglikemia, penghentianobat, hipokalsemia,hipotermia dan pada bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK). Tremor secara spontanmenghilangdalamwaktubeberapaminggu.Bayidenganriwayattremormenunjukkanpemeriksaanneurologisnormalpadasaatmasaanak-anakselanjutnya.Karenaalasaniniantikejangpadaumumnya tidak diperlukan.

Gerakan Tidur Mioklonus Biasa Pada NeonatusGerakan tidurmioklonus biasa pada neonatus terutama terlihat pada bayi kurang bulan saattidur.Mungkinfokal,multi-fokal,atauumum.Tidakakanberhentijikaditahansekalipun.Gerakantersebut menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan dan tidakmemerlukanpengobatan.Gerakantersebutberbedadengankejangmioklonik

• Dapatdipicuolehbunyiataugerakan.

• Dapatberkurangjikabangun.

• Tidakberkaitandenganperubahansistemotonomapapun.

Apnea Pada Saat TidurApnea pada saat tidur tidak berkaitan dengan gerakan abnormal dan biasanya berkaitan dengan bradikardia.Tapisebaliknya, jikakejangbersamaandenganapneabiasanyadikaitkandengan

Page 299: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

278

gerakanabnormal.Perubahansistemotonompredominanyangterjadidengankejanginiadalahtakikardia dan meningkatnya tekanan darah.

Gerakan Mengisap Yang TerputusGerakan mengisap yang tidak beraturan, tidak sering dan tidak berlangsung lama bukanlahkejang.

Tatalaksana Kejang

Tujuan tatalaksanaMencapaihomeostasissistemik:JalanNapas,PernapasandanSirkulasi.

• Mengoreksipenyebabnya,jikamungkin.

• Berikan bolus larutan dextrose 10%(2cc/kg IV) secara empiris kepada bayi yang sedangmengalami kejang.

• Berikanboluskalsiumglukonat(200mg/kgIV),jikadicurigaiadanyahipokalsemiasepertikasusneonatus lahirdari ibupengidapdiabetes,asfiksia,atauhipokalsemiayang terdokumentasisebelumnya.Pemberianbolusdilakukansecaraperlahandibawahpengawasanketatdenyutdan irama jantung.

• Berikanbolusmagnesiumsulfat(MgSo4)50%0,2ml/kgatau2mEq/kg/dosis,jikamagnesiumserumnya rendah.

• Berikanantibiotikuntukbayiyangdicurigaisepsis.

• Pada kejang karena ketergantungan pyridoxine, berikan pyridoxine 50 mg IV sebagaipercobaanterapeutik.Kejangakanberhentidalamhitunganmenit jikapenyebabnyaadalahketergantunganpyridoxine.

Tabel 24.1 Pedoman Anti kejang untuk Neonatus, Dosis dan Efek Sampingnya

Obat Pedoman Dose Efek Samping

Phenobarbital Appendix 28: Appendix 30:Dosisawal: Appendix 32:Hipotensi MerupakanObatpilihan 10-20mg/kg.Tambahkan Appendix 33:Apnea Appendix 29:Tingkat 5mg/kgsampaimaksimum terapeutik:20-40µg/ml 30-40mg/kgIV Appendix 31:Dosis Rumatan:35mg/kg/dosis

Phenytoin Appendix 34:Berikanjika Appendix 35:Dosisawal: Appendix 37:cardiac kejangtidakdikendalikan 20mg/kgIVdalamsalin aritmia dapat dengan normal Appendix 38:Kerusakan phenobarbital saja Appendix 36:Dosis padaserebelum Rumatan:35mg/kg/hari

Benzodiazepin Appendix 39:Gunakan Appendix 41:Lorazepam: Appendix 43:Gawat untukstatusepileptikus 0.050.1mg/kg napas Appendix 40:Ulangi Appendix 42:Diazepam: Appendix 44: setiap15menituntuk 0.10.3mg/kg Mempengaruhi 2-3dosisjikaperlu pengikatanbilirubinpada albumin

Bab 24Kejang pada Neonatus

Page 300: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

279

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Menghentikan obat anti kejang (AEDs)Tidakadapedomanpraktiktertentuuntukmenghentikanpemberianobatberikut.

• MenghentikanAEDsduaminggusetelahkejangberhenti,merupakanhalyangdapatditerimakarena pengobatan berkepanjangan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dapatmemberikan dampak buruk pada otak yang sedang berkembang.

• Umumnya AEDs dihentikan sebelum keluar dari unit perawatan neonatus kecuali bayimenunjukkanlesiotakyangsignifikanpadaUSGkepalaataucomputedtomography(CT)scankepala atau ditemukan kelainan neurologis.

• Padakasusini,perlutindaklanjutketatuntukmenghentikanAEDssecaraperlahan.

PrognosisPrognosisterbaikadalahkejangyangdisebabkanoleh:

• Hipokalsemia

• KetergantunganPyridoxine

• Perdarahansubarachnoid

Prognosisterburukterdapatpadakejangyangdisebabkanoleh:

• Hipoglikemia

• Anoksia

• Malformasiotak

Gejalasisadapatberupa:

• Kejangkronis(15-20%)

• Retardasimental

• Serebralpalsi

Page 301: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

280

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Kej

ang

pad

a N

eon

atu

s

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

UnitP

eraw

atan

Neonatus:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fasilitas

(pen

ilaia

nmandiri)

Kab

upat

en

DIrektorat

Pusat

Met

od

e P

enila

ian

Pengamatan

lang

sung

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

20. K

ejan

g p

ada

Neo

nat

us

DefinisiKasus: E

piso

de k

ehila

ngan

kes

adar

an y

ang

berh

ubun

gan

deng

an k

egia

tan

mot

or a

tau

sist

im o

tono

m.

Bab 24Kejang pada Neonatus

Page 302: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

281

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

23.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

23.1.1

Menanyakantentanginfeksiibu

23.1.2

Menanyakantentangasupanobatibu

23.1.3

Menanyakantentangpenyakitibu(DM,darahtinggi)

23.1.4

Menanyakantentangriw

ayatkejangneonatus

23.1.5

Menanyakantentangkeguguransebelumnya

23.1.6

Menanyakantentangperdarahanantepartum

23.1.7

Menanyakantentangpersalinanyangsulit

23.1.8

MendokumentasikannilaiApgarrendahjikapersalinandilakukandenganpertolongan(<

3padamenitke-1atau<5padamenitke-5)

23.1.9

Menanyakantentanggam

barankejang(jenisdanberlangsungberapalama)

23.1.10

Menanyakantentangpenyakitneonatussepertisepsisdanikterus

23.2

P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

LE

NG

KA

P

23.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapilar(CRT),

saturasiO2

23.2.2

Pernapasan:amatiadanyatakipnea,apnea,sianosis

23.2.3

CVS:amatiadanyaperfusiperiferyangburuk,takikardia

23.2.4

GIT:amatiadanyab.a.bberdarah,ikterus,distensiabdom

en

23.2.5

Ginjal:am

atiadanyaoliguria,hem

aturia

23.2.6

SSP:amatitingkatkesadaran(letargi,stupor,kom

a),tonus(hipoatauhipertonia),

refleks(hipoatauhiperrefleks),kejang

23.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

IKA

N P

EM

ER

IKS

AA

N Y

AN

G S

ES

UA

I

H

AR

US

23.3.1

Mem

intadanmenginterpretasikanglukosaserum

23.3.2

Mem

intadanmenginterpretasikankalsium

serum

danMgjikaada

23.3.3

Mem

intadanmenginterpretasikanhasilpemeriksaanhitungdarahlengkapdengan

hitu

ng je

nis

23.3.4

Mem

intadanmenginterpretasikanelektrolitserum

(Na,K)

23.3.5

Mem

intadanmenginterpretasikanBUNdankreatinin

23.3.6

Mem

intadanmenginterpretasikananalisagasdaraharterijikaada

JI

KA

AD

A IN

DIK

AS

I

23.3.7

Mem

intadanmenginterpretasikananalisisCSS

23.3.8

Mem

intadanmenginterpretasikandarahdankulturCSS

Page 303: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

282

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

23.3.9

Mem

intadanmenginterpretasikanUSGkranial

23.3.10

Mem

intadanmenginterpretasikanCTdanEEG

23.3.11

Mem

intadanmenginterpretasikanTORCH

23.3.12

Mem

intadanmenginterpretasikankadaramonia

23.3.13

Mem

intadanmenginterpretasikanasamaminodalamurin

23.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

RA

WA

T IN

AP

23.4.1

Mem

eriksatandavitalsetiapjam

23.4.2

Mem

antausaturasiO2terusmenerus

23.4

.3

Am

ati a

dany

a ap

nea

23.4.4

Mendokumentasikanfrekuensidanlamaterjadinyakejang

23.4.5

Melakukanpem

eriksaanSSPlengkap(ringkatkesadaran,tonus,refleks,pupil,frekuensi

danlamaterjadinyakejang)

23.4.6

Mem

intadanmenginterpretasikanglukosaserum

serial,kalsium,M

g,Na

23.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

23.5.1

Mem

pertahankantermoregulasi

23.5.2

Mem

berikandukunganpernapasan(posisi,penghisapanlendirdanpemberianoksigen)

23.5.3

Mem

berikandukunganCVS

23.5.4

Mem

berikanphenobarbital(aw

al)

M

EN

GO

RE

KS

I PE

NY

EB

AB

DA

SA

RN

YA

JIK

A M

UN

GK

IN

23.5.5

Hipoglikem

ia(2mlD10%/kg)

23.5.6

Hipokalsemia(2ml/kgCaglukonat10%

perlahan-lahan,bolus)

23.5.7

Hipom

agnesemia(0.2ml/kgMgS

O450%IV

bolus)

23.5.8

Asidosismetabolik(2-4mEq/kgNabikarbonatIV

)

23.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

23.6.1

Mem

pertahankankadarglukosa,kalsium

danmagnesium

normalmenurutprotokol

23.6.2

Mem

pertahankankeseimbanganasambasanormalmenurutprotokol

23.6.3

Mem

ulaiterapiantikonvulsanmenurutprotokol(phenobarbital,diphenylhydantoin)

23.6.4

Menam

bahkanobatketigadalamkasuskejangmenetapmenurutprotokol

23.6.5

Mem

berikanpiridoksin50mgIVsebagaipercobaanuntukmengatasikejangmenetap

23.6.6

Menghentikanantikonvulsan(menurutprotokol)

23.6.7

Mem

ulaiterapiantibiotikajikadicurigaiadanyasepsis

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 24Kejang pada Neonatus

Page 304: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

283

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 25

Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Page 305: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

284

Page 306: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

285

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 25: Ensefalopati Iskemik Hipoksis (HIE)

Definisi

• Hipoksia

- Kekuranganoksigenparsialataulengkapdalamjaringan

• Iskemia - Penurunanataupenghentianalirandarahkejaringan

• Asfiksia

- Keadaanpertukarangasterganggudalamplasentaatauparuyangmengarahkehipoksemiaprogresif,hiperkarbiadanasidosis

- Neonatusdenganasfiksiamemilikisemuakondisidibawahini(menurutAAP)

• Asidosismetabolik/campuranmenonjol(pH<7,0)

• SkorApgar0-3>5menit

• ManifestasineurologisNEONATUS

• Disfungsiorganmultisistem

Berbagai Faktor Risiko • Kondisiantepartum(faktormaternal)

• Toksemia(preeklampsia/eklampsia)

• Diabetes

• Hipertensidalamkehamilanatauhipertensikronis

• Penyakitjantung

• Penyakitvaskulerkolagen

• Infeksi

• Isoimunisasi

• Ketergantunganterhadapobat

• Kondisiobstetrik

• Solusioplacenta

• Plasentaprevia

• Talipusatmenumbung/prolapstalipusat

• Ketubanpecahdini(KPD)

• Tidakmemadainyaplasenta

• PertumbuhanJaninTerhambat(PJT)

• Polihidramnion

• Kehamilankembar/gemeli

• Kondisiintrapartum

• Presentasiabnormal/malpresentasi

• Partuspresipitatusataumemanjang

• Distosiaataupersalinansulit

Page 307: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

286

• Kehamilanlewatwaktu/postmatur

• Kondisipostpartum(faktorNEONATUS)

• Kelahirankurangbulan

• RespiratoryDistressSyndrome(RDS)

• MeconiumAspirationSyndrome(MAS)

• Sepsis

• Pneumonia

• Penyakithemolitik

• Kelainanjantungatauparu

Presentasi Klinis MenurutSarnat danSarnat,Ensefalopati iskemik hipoksik (HIE) dapat diklasifikasimenjadi 3grade atau tingkatan.

• HIETingkatI

• Periodeletargidaniritabilitas,kewaspadaanberlebihandanjitterinessberselangseling

• Pemberianminumyangburuk

• Tonus otot meningkat, refleks tendon dalam berlebihan, refleks Moro berlebihan dan/atauspontan

• Eksitasisimpatikterbuktiolehpeningkatandenyutjantungdanpupilmengalamidilatasi

• Tidakadaaktivitaskejang

• Gejalahilangdalam24jam

• HIETingkatII

• Letargi

• Pemberianminumburuk,refleksgagtertekan

• Hipotonia

• Denyutjantungmenurundankonstriksipupilyangmenunjukkanstimulasiparasimpatik

• 50-70%bayimemperlihatkankejang,biasanyadalamwaktu24jamsetelahkelahiran

• HIETingkatIII

• Abnormalitasneurologisyangterusberlanjut

• Koma

• Flasiditas

• Tidakadarefleks

• Pupildiam,sedikitreaktif

• Apnea,bradikardia,hipotensi

• Kejangtidakumumtetapijikaadasulitditangani

Disfungsisistemmulti-organtermasuk

• Nekrosistubularakut

• Oliguria

• Hematuria

• Poliuria

• Kardiomiopati

• Hipotensi

Bab 25EnsefalopatiIskemikHipoksis(HIE)

Page 308: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

287

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Hipertensiparuterus-meneruspadaneonatus

• Takipnea

• Hipoksemia

• Nekrosishepatik

• Ammonia

• AST/ALT

• Ikterus

• Necrotizingenterocolitis(NEC)

• Kembung

• Fesesberdarah

• Adrenalyangtidakmemadai

• Glukosa

• Na

• TD

• SekresiADHyangtidakmemadai

• Oliguria

• Na

Diagnosis diferensial • Sedasidan/atauanalgesia

• Sepsisdan/ataumeningitis

• Encepalitisvirus

• Malformasibawaan

• Penyakitneuromuskular

• Traumalahir

Pemeriksaan • Hitungdarahlengkap

• Guladarah

• BUNdankreatinin

• Elektrolitdarah,kalsium,fosforis,danmagnesium

• Enzimhati(CPK,AST/ALT,LDH)

• Analisisgasdaraharteri

• Analisisurindanjumlahurin

• Pungsilumbalmungkinperludipertimbangkan

• USGkepala

• Rontgentengkorak,spinaldandadajikaadaindikasi

• EEGdanCTjikaadaindikasidantersedia

Tatalaksana Ensefalopati Iskemik HipoksikWaktusangatpentingdalammenanganiHIEdanbahkanbeberapamenitketerlambatandapatmengarahpadakecacatanjangkapanjangataukematian.

Page 309: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

288

• Pencegahanmerupakantatalaksanaterbaik

• Tindakanpendukungprimermencakup

• Mempertahankan oksigenasi dan keseimbangan asam-basa, mulai ventilasi mekanik jikaperlu

• Memantaudanmempertahankansuhutubuh

• Mengkoreksidanmempertahankanelektrolit,cairandanglukosa(D10Wpada60cc/kg/hari)

• Mengoreksihipovolemia

• Menghindarikelebihancairan,hipertensidanhiperviskositas

• Mengobatikejang

• Fenobarbital 20mg/kg.naikkan5mg/kgsampaikejang terkontrolataudosismaksimal40mg/kgtercapai.Pertahankanpada3-5mg/kg/hari.

• Jikakejangtidakdikontrololehdosisfenobarbitalmaksimalyangdiperbolehkan,tambahkanfenitoin 20mg/kg. Pertahankan pada 5-10mg/kg/hari, diberikan setiap 8 jam dalam dosisterbagi rata.

• Tidakadaintervensiterapilain,termasukkortikosteroid,fenobarbitalprofilaksis,furosemida,manitol,dll.,karenabelumterbuktibermanfaatdalamranahklinik.

PrognosisIndikatorprognosisburukmencakup:

• Terdapatpeningkatanmortalitasdanmorbiditasdenganriwayatdanlajumenurun

• Asidosismetaboliktalipusatparah(pH<7,0)

• SkorApgar<3untuk20menit

• Waktuneonatusuntukmencapairespirasispontanterlalupanjang

• Pemeriksaanneurologisabnormal≥5hari

• USG kranial dengan leukomalasia periventrikuler atau perdarahan serius berkait dengankekuranganmotorikdankognitifpadasaattindaklanjut.

Bab 25EnsefalopatiIskemikHipoksis(HIE)

Page 310: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

289

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:E

nse

falo

pat

i Isk

emik

Hip

oks

ik (

HIE

)

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

UnitP

eraw

atan

Neonatus:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fasilitas

(pen

ilaia

nmandiri)

Kab

upat

en

DIrektorat

Pusat

Met

od

e P

enila

ian

Pengamatan

lang

sung

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

25.

En

sefa

lop

ati I

skem

ik

H

ipo

ksik

(H

IE)

DefinisiKasus:N

EONATUSdengangejalaberikut:

1.Asidosiscampuranmetabolikyangmenonjol(pH

<7,0)

2.S

korA

pgar0-3>5menit

3.M

anifestasineurologisNEONATUS

4.D

isfungsiorganmultisistem

Page 311: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

290

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

24.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

M

EN

AN

YA

KA

N T

EN

TAN

G K

ON

DIS

I TE

RK

AIT

DE

NG

AN

AS

FIK

SIA

24.1.1

Kondisiantepar:toksemia,diabetes,hipertensi,infeksi,lain-lain

24.1.2

Kondisiobstetrik:sokusioplasenta,plasentaprevia,talipusatmem

bumbung,K

PD,

oligohidramnionataupolihidramnion,keham

ilankembar

24.1.3

Kondisiintrapartum:presentasiabnormal,partuspresipitatusiataumem

anjang,distosia,

kehamilanlewatwaktu.

24.1.4

Kondisipostpartum(Neonatus):kelahirankurangbulan,R

DS,sindrom

aspirasi

mekonium,sepsis,anemia,penyakithem

olitik,kelainanjantungatauparu

24.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

Ik N

EO

NA

TU

S

24.2.1

Mem

erikatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulangkapiler(CRT)

dansaturasiO2

S

IST

EM

PE

RN

AP

AS

AN

24.2.2

Mengamatiw

arna

24.2.3

Mengamatifrekuensinapas

24.2.4

Mengamatiapnea

24.2.5

MenghitungskorDow

ne

S

IST

EM

KA

RD

IOV

AS

KU

LE

R

24.2.6

Mem

eriksadenyutjantung

24.2

.7

Aus

kulta

si b

unyi

jant

ung

24.2.8

Auskultasijantunguntukmurmuryangterdengarjelas

24.2.9

Mem

eriksapulsasiperifer

24.2.10

Mengamatibercak

S

IST

EM

GA

ST

RO

INT

ES

TIN

AL

24.2.11

Mengamatiuntukkem

bungperut

24.2.12

Mengamatikeadaanfesesberdarah

24.2.13

Mengamatiadanyaikterus

24.2.14

Mengamatiadanyaaspiratlam

bungkecoklatan

R

EN

AL

24.2.15

Mengamatiadanyaoliguria

24.2.16

Mengamatiadanyahematuria

S

IST

EM

SY

AR

AF

PU

SA

T

24.2.17

Mengamatitingkatkesadaran

24.2.18

Mem

eriksatonus

24.2.19

Mem

eriksarefleks

Bab 25EnsefalopatiIskemikHipoksis(HIE)

Page 312: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

291

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

24.2.20

Mengamatiadanyakejang

24.2.21

Mem

eriksafontanel

24.2.22

Mem

eriksapupil

24.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

W

AJI

B

24.3.1

Mem

intadanmenginterpretasihasilpemeriksaanhitungdarahlengkapdenganhitung

jeni

s

24.3.2

Mem

intadanmenginterpretasiglukosaserum

24.3.3

Mem

intadanmenginterpretasiBUNdankreatinin

24.3.4

Mem

intadanmenginterpretasielektrolitserum

(Na,K,C

a,Mg)

24.3.5

Mem

intadanmenginterpretasianalisisurin

24.3.6

Mem

intadanmenginterpretasisonarkranial

JI

KA

AD

A IN

DIK

AS

I

24.3.7

Mem

intadanmenginterpretasiamoniaserum

24.3.8

Mem

intadanmenginterpretasienzimhati(AST,ALT)

24.3.9

Mem

intadanmenginterpretasianalisisgasdaraharterijikatersedia

24.3.10

Mem

intadanmenginterpretasipungsilum

bal

24.3.11

Mem

intadanmenginterpretasiC

XR

24.3.12

Mem

intadanmenginterpretasirontgenkepaladanspinal,EEG,C

T

24.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

24.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

dansaturasiO2

24.4.2

Melakukanpem

eriksaanSSP

24.4.3

Mendokumentasijumlahurinharian

24.4.4

Mem

intadanmenginterpretasiN

a,K,B

UN,kreatininserum

24.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

24.5.1

Mem

berikanlingkunganbersuhunetral

24.5.2

Mem

berikanoksigenasiyangmem

adai

24.5.3

Mem

pertahankankeseimbanganasam-basa

24.5.4

MeghitungcairanIVyangmem

adai

24.6

P

EN

AL

AK

SA

NA

AN

AK

TIF

24.6.1

Mem

pertahankanTD

24.6.2

Mem

pertahankankeseimbangancairan

24.6.3

Mem

pertahankanoksigenasi

Page 313: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

292

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

24.6.4

Mem

pertahankankeseimbanganasam-basa

24.6.5

Mem

ulaiinotropketikadiperlukan

24.6.6

Mem

ulaifenobarbital:dosisaw

al20mg/kgsam

pai40mg/kgdankem

udiandosis

rumatan5mg/kg/hari

24.6.7

Jikakejangtidakdikontroltambahanfenitoin:dosisawal20mg/kgdankem

udiandosis

rumatan5mg/kg/hari

24.6.8

Dalam

kasuskejangyangsulitditangani,tambahkanobatketigasesuaidenganindikasi

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 25EnsefalopatiIskemikHipoksis(HIE)

Page 314: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

293

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 26

Trauma (Cedera) Lahir

Page 315: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

294

Page 316: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

295

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 26: Trauma (Cedera) Lahir

DefinisiCederalahiradalahcederayangdidapatkansaatpersalinandankelahiran.Faktorpredisposisidiantaranyaadalahmakrosomia,kelahirankurangbulan,disproporsikepalapanggul,distosia,persalinan lama, presentasi abnormal, persalinan dengan tindakan (misalnya vakum danpersalinandenganbantuanforsep),danpersalinankembar.

Cedera Kepala

Kaput suksedaneum

Definisi

Edema yang tidak berbatas tegas di bagian kulit kepala yang paling dahulu keluar dalam persalinanvertex.

Presentasi Klinis

Pembengkakanlunakyangmelebarmelewatigarissutura(eksternaldariperiosteum).Kadangkaputsuksedaneumsulitdibedakandarisefalhematomaterutamapadasefalhematomayangbersifatekstensifdanbilateral.

Tatalaksana

Biasanyatidakdiperlukanperawatandankondisiinihilangsendiridalamwaktubeberapahari.

Sefalhematoma Mengumpulnyadarahpadasubperiostealyangmelapisitulangkranialkarenarobeknyapembuluhdarahmelewatiperiosteumtulangkepalayangdiakibatkanolehpersalinanlamaatausulitdantraumamekanisyangdisebabkanoleh forsepatauvakum.Sefalhematoma terjadipada0,4-2,5%kelahiranhidupdanlebihseringterjadipadabayiyanglahirdariibuprimipara.

Presentasi Klinis

• Perdarahanterbataspadagarissutura

• Kulitkepaladiatasnyatidakmengalamidiskolorasi

• Pembengkakanmungkintimbulbeberapajamatauharisetelahlahir

• Hilangsetelah2minggusampai3bulan

Tata laksana

• Tidakperluperawatanuntuksefalhematomatanpakomplikasi

• Insisiatauaspirasimerupakankontraindikasi(risikoinfeksi)

• Transfusidarahdilakukanjikaberkembangmenjadianemiaberat

• Hiperbilirubinemiayangsignifikanmungkinmemerlukanterapisinarataubahkantransfusitukar tergantung pada kadar bilirubin

Page 317: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

296

Perdarahan intrakranial

Definisi

Perdarahanintrakranialterjadipada20%-40%bayidenganberatlahir<1.500gram.Tidakterlalu sering terjadi pada neonatus yang lebih matur.

Perdarahanintrakranialbisaterjadipada:

• Ruangepidural,subduralatausubarachnoid

• Parenkimserebrumatauserebelum

• Ventrikel

Presentasi Klinis

• Presentasitanpagejalabisaterjadihingga50%kasus

• Tandakehilangandarahantaralainsyok,pucat,gawatnapas,DICdanikterus

• Tandadisfungsineurologis

• Fontanelaanteriormenonjol

• Hipotonia,lemah,kejang

• Suhutidakstabil

• Apnea

• Pemeriksaan

• USGkepala

• CTscan

• PT/PTT dan jumlah trombosit untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit koagulopatisebagai penyebab

Tata laksana

• Hindarimanipulasiyangtidakperlu.

• Berikanpengembangvolumeperlahan-lahan(albumin,plasmadandarah).

• VitaminKharusdiberikanjikasudahdiidentifikasiadanyakegagalankoagulasi.

• Rawatkejangdanhiperbilirubinemia(jikaada).

Cedera Leher dan Bahu

Fraktur klavikula

Definisi

Fraktur klavikula merupakan fraktur yang paling sering terjadi selama proses kelahiran.Disebabkan karenamanipulasi yang berlebihan pada lengan dan bahu selama persalinandengan presentasi kepala atau sungsang.

Presentasi klinis

• Menurunnyagerakanlenganipsilateral

• Nyerisaatpergerakanpasif

• Nyeri,krepitasipadaklavikula

Bab 26Taruma(Cedera)Lahir

Page 318: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

297

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• TidakadanyarefleksMoropadabagianyangterkena

• Kalusbisadipalpasipadausia7-10hari.

• HasilX-Raymemastikandiagnosis.

Tata laksana

Lengandanbahuyangterkenatidakdimobilisasiselama7-10hari.

Brakial palsi Brakialpalsiadalahkelumpuhanyangmelibatkanototbagianatasekstremitassetelahterjadinyatrauma mekanis pada akar spinal dari pleksus brakialis.. Kelumpuhan Erb merupakan bentuk palingumumdaribrakialpalsi,danmerupakanakibatdaricederanyaakarservikalkelimadankeenam.

Temuan klinis

• Bayiyangterkenabiasanyabesardanmengalamiasfiksia.

• Lengan yang terkenabiasanyamengalami aduksi, rotasi internal,memanjangdi bagiansiku,pronasilengan,danfleksidibagianpergelangantangan.

Tatalaksana

• Imobilisasi parsial ekstremitas yang terkena selama 1-2 minggu pada posisi yangberseberangan

• Masaselembutdanlatihanpasifsetelah1-2minggudanteruskanhingga3bulan.

• Jikatidakadapeningkatan,rujukkedokterbedahuntukmencarikemungkinandilakukannyaintervensi.

Paralisis saraf frenikus (Phrenic nerve paralysis) • Mengakibatkanparalisisdiafragma

• Jarangmerupakanlesitersendiri(isolated)

• Biasanyaunilateral

Temuan klinis

• Gawatnapas

• Tidakadapengembanganabdomendenganinspirasipadasisiyangterkena

• Hasilpemeriksaanradiologismeningkatnyalengkungandiafragma(sepertikubah)

Perawatan

Tidakadayangspesifikuntukgawatnapas

Cedera intra-abdomen

Definisi

Cederaintra-abdomenbisamengakibatkanrupturatauperdarahansubkapsulardihati,limpaatau kelenjar adrenal.

Page 319: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

298

Presentasi klinis

• Riwayatpersalinanyangsulit

• Manifestasimendadaktermasuksyokdandistensiabdomen

• Gejalayangmengindikasikanawitanlanjuttermasukikterus,pucat,asupanminumyang

buruk,takipneadantakikardia..

• Pemeriksaan:USGabdomen

Tatalaksana

Mungkinperlulaparotomiuntukkasuscederahatiataulimpa.

Bab 26Taruma(Cedera)Lahir

Page 320: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

299

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Trau

ma

(Ced

era)

Lah

ir

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

UnitP

eraw

atan

Neonatus:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fasilitas

(pen

ilaia

nmandiri)

Kab

upat

en

DIrektorat

Pusat

Met

od

e P

enila

ian

Pengamatan

lang

sung

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

26. T

rau

ma

(Ced

era)

Lah

irDefinisiKasus:C

ederayangterjadipadaneonatussaatproses

pers

alin

an d

an k

elah

iran

Page 321: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

300

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

25.1

R

IWA

YA

T M

ED

IS L

EN

GK

AP

25.1.1

Menanyakanpresentasibayi

25.1.2

Mendokumentasikancarapersalinan(spontan,seksiosesarea,denganbantuanalat)

25.1.3

Mendokumentasikanlamanyapersalinan(mem

anjangatautidak)

25.1.4

MendokumentasikannilaiApgar

25.1.5

Menanyakantentangpersalinankem

bar

25.1.6

Mendokumentasikanpanjangbayi

25.2

P

EM

ER

IKS

AA

N F

ISIK

NE

ON

AT

US

LE

NG

KA

P

25.2.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,w

aktupengisiankem

balikapilar

(CRT)

25.2.2

Mendokumentasikanberatlahir

25.2.3

Mendokumentasikanusiakeham

ilan

25.2.4

Dideteksinyasefalhem

atom

a

25.2.5

Dideteksinyakaputsuksedaneum

25.2.6

Dideteksinyaperdarahanintrakranial(kehilangandarah,disfungsineurologis)

P

EM

ER

IKS

AA

N L

EH

ER

DA

N B

AH

U

25.2.7

Dideteksinyafrakturpadaklavikula

25.2.8

Dideteksinyapalsipleksusbrakialis(brachialplexuspalsy)

25.2.9

Dideteksinyaparalysissyarafphrenikus(phrenicnervepalsy)

P

EM

ER

IKS

AA

N S

AL

UR

AN

CE

RN

A

25.2.10

Dideteksinyacederaabdom

en

25.3

M

EN

GIN

ST

RU

KS

IKA

N D

AN

ME

NG

INT

ER

PR

ETA

SIK

AN

PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

S

ES

UA

I

25.3.1

MenginstruksikandanmenginterpretasikanCBCdengandifferential

25.3.2

Menginstruksikandanmenginterpretasikanprofilperdarahan(PT,trom

bosit,PTT)

25.3.3

Menginstruksikandanmenginterpretasikanbilirubinserum

25.3.4

Menginstruksikandanmenginterpretasikananalisisurin

25.3.5

MenginstruksikandanmenginterpretasikanUSGkepala,x-ray(kepala,dadadan

abdomen)

25.3.6

MenginstruksikandanmenginterpretasikanCTjikatersedia

25.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

RA

WA

T IN

AP

25.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapilar(CRT),

saturasiO2

25.4.2

MenginstruksikandanmenginterpretasikanHbdanbilirubinserum

sesuaiindikasi

25.4.3

Mendokumentasikanproduksiurin

Bab 26Taruma(Cedera)Lahir

Page 322: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

301

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

25.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

25.5.1

Menjagatermoregulasi

25.5.2

Mem

berikandukunganpernapasansesuaikebutuhan

25.5.3

Mem

berikandukungankardiovaskulersesuaikebutuhan

25.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

U

NT

UK

KA

SU

S S

EFA

LH

EM

AT

OM

A

25.6.1

Mengamatidanmelakukantindaklanjut

25.6.2

Tidakmelakukaninsisimaupunaspirasi

25.6.3

Transfusidarahjikaanemiaberat

25.6.4

Melakukanterapisinaratautransfusitukaruntukkasusikterus

U

NT

UK

KA

SU

S P

ER

DA

RA

HA

N IN

TR

AK

RA

NIA

L

25.6.5

Hindarimanipulasiyangtidakperlu

25.6.6

Berikanpengembangvolum

e,darahjikaperlu

25.6.7

BerikanvitaminKjikaperlu

25.6.8

Berikanantikonvulsanjikaterjadikejang

25.6.9

Mengatasihiperbilirubinem

iajikaterjadi

U

NT

UK

KA

SU

S F

RA

KT

UR

KL

AV

IKU

LA

25.6.10

Imobilisasibahuyangterkenaselama7-10hari

25.6.11

Instruksikanmasaselembutdanlatihanpasifsetelah2minggu

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Page 323: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 324: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Bab 27

Kelainan Bawaan yang Sering Ditemui pada

Neonatus

Page 325: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

304

Page 326: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

305

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bab 27: Kelainan Bawaan yang Sering Ditemui pada Neonatus

PendahuluanKelainanbawaanmerupakanabnormalitasyangditemuisaatlahir.Kelainantersebutmerupakankesalahan pembentukan pada struktur, posisi atau fungsi suatu organ/sistem. Kelainan inimerupakan penyebab umum mortalitas dan kecacatan pada awal kehidupan. Penyebabnyaberkisardarikelainangenetikyangditurunkanhinggagangguanteratogenikterhadapfetusyangtengah berkembang.

Setiapkelainanbawaanyangditemukanbaikpadaperiodeprenatalataupadasaat lahirharusmembuat dokterwaspadaakanadanya kemungkinkanpenyimpanganperkembangan lain baikfisik,neurologis,maupunmental.Adanyasejumlahkelainanbawaandapatmerupakanpetunjukakanadanyasuatusindromdanmemerlukanpengujian lebih lanjutdan/ataupenelitiangenetikuntuk kepastian diagnosis dan konseling bagi orang tua.

AngkakejadiankelainanbawaandiRSAB“HarapanKita”Jakarta4,53%dariseluruhkelahiranpadatahun1994dan2,81%padatahun1999.

Bab inimengkaji sejumlahmalformasi penting yang terlihat jelas secara eksternal yang umumditemuidan/ataumengancamnyawa.

Kelainan Kepala dan Wajah

Celah bibir dan celah langit-langit• Celahbibirdancelahlangit-langitmerupakananomalipalingumumpadakepaladanleher,baik

yangberdirisendirimaupunyangmerupakankombinasi.Menetekharustetapdipertahankandan didukung.

• Celahbibirbiasanyamengenaibibiratas.Masalahpengisapanterjadipadaberbagaikasusbilateral .

Celah langit-langit dapat bersifat lengkap atau tidak lengkap danmengarah pada kesulitanpemberianasupansertainfeksidadadantelingaberulang.

Tatalaksana

• Penutupancelahdenganpembedahansebelumfonasi

• Celahbibirpadausia1-3bulan

• Celahlangit-langitpadausia6-12bulan

• Dotpanjang

• Hindariaspirasi

Atresia Koana

Definisi

Atresia koana merupakan penyumbatan kongenital lubang hidung posterior yang disebabkan oleh persistennya septum tulang pada 90% kasus danmembran jaringan lunak pada 10%kasus.

Page 327: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

306

Presentasi Klinis

Kelainan ini ditandai dengan tidak dapat lewatnya kateter ke nasofaring melalui kedua sisihidung.Gambaranklinisnyaadalahdalambentukgawatnapasakibatpenyumbatansalurannapas bagian atas.

Tata laksana

• Jikabilateral,segeradiperlukanjalannapasmelaluioral

• Koreksimelaluipembedahansesegeramungkin

Kelainan Rongga Toraks

Fistula Trakeoesofagus (TEF)Fistula trakeoesofagusmerupakanmasalah yang relatif seringditemui, dengan insidens1-4neonatus per 500 kelahiran hidup.Meskipun biasanya berdiri sendiri, kelainan ini seringkaliterkaitdengankelainanlainyangmembentuksindromVATER(Vertebraldefect,Analatresia,Tracheoesophageal fistula with Esophageal atresia, Radial/Renal anomaly) yangmencakupTEFsertakelainanvertebra,anus,ginjaldantulangradius.AtresiaesofagusdenganTEFdistalmencakuphingga85%darikasussementarasubtipelainlebihjarangditemui.

Presentasi Klinis

• Diagnosisdinisebelumterjadinyapneumoniaaspirasimenjadipenting,karenapneumoniaaspirasi akan memperburuk prognosis.

• CurigaiTEFpadakasusdenganpolihidramnion

• Bayiyang terkenaakanmengeluarkanbanyak lendirdanbatukserta tersedakpadasaatdiberi minum.

• Diagnosisdipastikansecaracepatdengangagalnyaselangnasogastrikmelewatiesofagusproksimal

• Fotorontgenakanmemastikanposisipipayangmelingkardiesofagusproksimal,danterlihatudara dalam lambung.

Tatalaksana

• Rujukketempatyangmempunyaifasilitasbedahanak

• Posisikanpadaposisitegak30o

• Isapfaringposteriordansalurannapasatas

• Berikanoksigen

Hernia Diafragmantika

Definisi

Herniadiafragmatikamerupakanherniasiisiperutkedalamronggatoraksmelaluidefekpadadiafragma.

Presentasi Klinis

• Seringditemuibersamaandenganhidramnion.

Bab 27KelainanBawaanyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 328: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

307

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Padasaatlahirdapatterjadisianosis,gawatnapasdanterlihatabdomenskafoid.

• Suaranapaspadasisiyangterkenadapatmenurunatautidakdapatterdengar

• Mungkinakanterdapatproblempemberianasupandangawatnapasringan

Pemeriksaan

• DiagnosispranataldenganUSG

• Rontgendadaakanmemperlihatkangambaranususdalamronggadada

Tata laksana

• Ventilasi dengan menggunakan balon dan sungkup (kantung dan masker) merupakankontraindikasi karena akan menyebabkan lebih banyak udara masuk sehingga akan menkompresi paru

• Pembedahan

Kelainan Rongga Perut

Omfalokel (Omphalocele)Omfalokelmerupakanherniasiususdanpadasejumlahkasus,hati,didalamtalipusat.

• Ditemuivariasimayordanminor

• Harusdilakukanpembedahansesegeramungkinuntukmenghindariterjadinyaperitonitis

• Kelainaniniterkaitdenganbanyakkelainanbawaanyanglain

Gastroskisis (Gastroschisis)• Gastroskisismerupakanherniasiususbesardanususkecilmelaluidefekdindingabdomen.

• Pembedahanmerupakansuatukeharusan

Anus imperforata Terdapat2kategorianusimperforata

• Fistularendahdapatmenyebabkankeluarnyamekoniummelaluivaginaatauskrotum

• Fistularektovesikaltinggiditandaidenganterdapatnyamekoniumdalamurin

Presentasi Klinis

Pemeriksaanuntukmembantudiagnosismencakup

• Rontgendalamposisiterbalik

• USGdapatmendeteksiketinggianrektumdistal

Tata laksana

Pentinguntukmembuatkolostomisementarapadaneonatusdengananusimperforataletaktinggidenganatautanpafistula

Hipospadia

• Merupakankelainanurologisyangpalingseringditemui

• Kelainaninidapatbersifatglandular,koronal,anterior,mid/postpenisatauperineal.

Page 329: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

308

• Kelainaninidapatditemuibersamaandengan:penismelengkung(korda),defisiensiprepusiumventral,lubangmeatusabnormal.

• Mungkinterkaitdengantestisyangtidakturun(undescendedtestes)danhernia.

Tata laksana

Pembedahanpadausia2tahun

Meningomielokel (Meningomyelocele)Meningomielokelmerupakandilatasikistikdarimeningenyangterkaitdenganspinabifida,denganatautanpadefekkulitdiatasnyaatauabnormalitasakarsyaraf.Berbagaiderajatdefisitmotorikdansensoristerdapatdibawahketinggianlesi.Contohkelainaninimencakupanusyangtetapterbuka(patulous),paralisiskeduaekstremitasbawahdankelainanbentukkaki.

• Bayiharussegeradirujukkeseorangahlibedahsyarafyangberpengalamandalammenanganimasalahini.Rencanaperawatanmencakuppenutupankantungmelaluipembedahan.

• Pemeriksaantengkorakkepalapentingkarenabanyakkasusterkaitdenganhidrosefalus.Ukurlingkar kepala.

• Hindari kontak kulit bayi dengan produk lateks seperti sarung tangan lateks, karena dapatmenyebabkan terjadinya dermatitis kontak yang parah.

Spinabifidaokulta• Spinabifidaokultamerupakanvariandarisindromklinisyangsamadengandiatas.

• Tidakterlihatkulityangterbuka,tetapirambutyangtidakpadatempatnya,lipomaataulesungdapatberadadiatasdefekmedulaspinalis.

• Setiap lesungdi daerah koksigeal tidakberarti karena tidakberadadi atas segmenmedulaspinalis.

Kelainan Ekstremitas

Dislokasi panggul bawaan • Insidensiberkisarantara1-5dari5000bayi

• Perempuan terkena 4-6 kali lebih sering dari pada laki-laki dan lebih sering ditemui padapresentasibokong/sungsang

• Diagnosisdanpengobatandinipentinguntukmencegahcacatpermanen

• ManuverortolaniyangdibantudenganUSGdapatmenegakkandiagnosis.

Tatalaksana

Perawatanbersifat individual danmencakuppenempatansebuahbraceyangdipasangdi ataspopok.

Kelainan Kromosom yang letal

Trisomi 13 (Sindrom Patau) :• Insidens:1:5000kelahiran

Bab 27KelainanBawaanyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 330: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

309

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Kelainan:

- backwardslopingforehead

- defekkulitkepala

- bentukdanletaktelingaabnormal(lowsetears)

- rahangbawahkecil(micrognatia)

- celahbibirdan/ataulangit-langit

- rockerbottomfeet

- polidaktili

• Tatalaksana:tidakdilakukanresusitasi

Trisomi 18 (Sindrom Edward) :• Insidens:3:1000kelahiran

• Kelainan:

- Oksiputprominen

- Bentukdanletaktelingaabnormal(lowsetears)

- Kelainanjantungbawaan

- Tanganmenggenggam(clenchedhand)

- Rockerbottomfeet

• Tatalaksana:tidakdilakukanresusitasi

Page 331: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

310

Pen

ilaia

n P

arar

el:

Kel

ain

an B

awaa

n y

ang

Ser

ing

Dit

emu

i pad

a N

eon

atu

s

Ind

ikat

or

Pem

anta

u K

iner

ja K

linis

(PenilaianPararel)

Info

rmas

i Um

um

Info

rmas

i Kh

usu

sIn

fro

mas

i Pen

ilaia

n

Tanggal

Penilaian:

Propinsi:

Kabupaten:

Fasilitas:

UnitP

eraw

atan

Neonatus:

Tenaga

Kesehatan:

PenyeliaKlinis/

PelatihUtama:

Kasus#:

File#:

Tanggal

Masuk:

Jen

is P

enila

ian

Fasilitas

(pen

ilaia

nmandiri)

Kab

upat

en

DIrektorat

Pusat

Met

od

e P

enila

ian

Pengamatan

lang

sung

AuditRekam

Medis

Waw

ancara

Terstruktur

27.

Kel

ain

an B

awaa

n y

ang

Ser

ing

Dit

emu

i pad

a N

eon

atu

sDefinisiKasus:M

alformasipadastruktur,posisiataufungsidari

sebu

ah o

rgan

ata

u se

buah

sis

tem

Bab 27KelainanBawaanyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 332: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

311

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

23.1

M

EL

EN

GK

AP

I RIW

AY

AT

ME

DIS

23.1.1

Menanyakantentangoligohidramniondanpolihidramnion

23.1.2

Menanyakantentangpenurunanaktivitasfetusatauaktivitasfetusyangtidakbiasa

23.1.3

Menanyakantentangpemaparanobatpadaibu

23.1.4

Menanyakantentangpemaparanradiasipadaibu

23.1.5

Menanyakantentanginfeksipadaibu(TORCH)

23.1.6

Mendokumentasiusiaibu

23.1.7

Menanyakantentangsaudarabayiterdahuluyangterkenakelainanyangsam

a

23.2

M

EL

EN

GK

AP

I PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK N

EO

NA

TU

S

23.2.1

Mem

eriksatandavital:denyutjantung,fekuensinapas,suhu,w

aktupengisianulang

kapiler(CRT)

P

EM

ER

IKS

AA

N K

EP

AL

A D

AN

LE

HE

R

23.2.2

Mengamatiadanyacelahbibir

23.2.3

Mengamatiadanyacelahlangit-langit

23.2.4

Mendeteksiatresiakoanal(katetertidakdapatlewatmelaluihidung)

P

EM

ER

IKD

AA

N D

AD

A

23.2.5

Mendeteksiherniadiafragmatik(gawatnapas,pergeserandenyutapeks,abdom

en

skafoid)

23.2.6

Mendeteksifistulatrakeoesofagus(busapadamulut,sekresi,pneum

oniaaspirasi)

23.2.7

SistemKV:m

emeriksaadanyatakikardia,sianosis,gagaljantung

23.2.8

SaluranGI:mendeteksiomfalokel,gastroskisis,anusimperforata

23.2.9

SSP:m

endeteksim

eningomielokel,spinalbifida

23.2.10

Sistemsalurankem

ih:m

endeteksihipospadia

23.2.11

Pem

eriksaanpanggul:m

endeteksipergeseranpanggulbaw

aan

23.3

M

EM

INTA

DA

N M

EN

GIN

TE

RP

RE

TAS

I PE

ME

RIK

SA

AN

YA

NG

SE

SU

AI

23.3.1

Mem

intadanmenginterpretasirontgen(dada,abdom

en,tulang)

23.3.2

Mem

intadanmenginterpretasielektrolitserum

(Na,K)

23.3.3

Mem

intadanmenginterpretasipem

eriksaanspesifiksesuaidengankelainanterkait

23.4

P

EM

AN

TAU

AN

SE

LA

MA

DIR

AW

AT

23.4.1

Mem

eriksatandavital:FJ,frekuensinapas,suhu,waktupengisianulangkapiler(CRT)

23.5

TA

TAL

AK

SA

NA

PE

RT

OL

ON

GA

N P

ER

TAM

A

23.5.1

Menerapkandukungankehidupandasarjikadiperlukan(A,B,C)

23.5.2

Mem

buatjalannapasoralpadaatresiakoanalbilateral

23.5.3

PadaTEF;pengisapan,suplementasiO

2danpenempatanposisidilakukan

Page 333: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

312

INF

OR

MA

SI I

ND

IKA

TO

R(Diisilengkapuntuksem

uaindikator,jikatidakberlakutandai“N/A”)

YA

TIDAK

N/A

Prosentase

(%)

Kes

esua

ian

Kes

esua

ian

deng

an

Indikator

RincianIndikator

#AlasanUtamauntukKetidaksesuaiandan

RencanaPerbaikanMandiriuntukHalKlinis

INF

OR

MA

SI U

NT

UK

HA

L Y

AN

G T

IDA

K S

ES

UA

I(Lengkapibagianinihanyajikakesesuaiandengan

indikatoradalah“Tidak”)

23.5.4

Padaherniadiafragmatik,tidakmenggunakanambubag

23.5.5

Padaomfalokeldangastroskisis,kasasalinhangatdipasang

23.5.6

Dalam

kasusmeningokelataumeningomielokel,penutuppelindungdipasang

23.6

TA

TAL

AK

SA

NA

AK

TIF

23.6.1

Mem

berikanantibiotiksesuaikebutuhan

23.6.2

Mem

berikancairanIVsesuaikebutuhan

23.6.3

Melakukanperbaikandenganpembedahanpadawaktuyangtepat

P

ER

SE

NTA

SE

TO

TAL

KE

SE

SU

AIA

N

Bab 27KelainanBawaanyangSeringDitemuipadaNeonatus

Page 334: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran

Page 335: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 336: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 1

Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di

Unit Neonatalogi

Page 337: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

316

Page 338: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

317

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 1: Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

DefinisiUnit Kelompok Kerja Perinatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (UKK Perinatologi – IDAI) sejak didirikan sampai saat ini sangat memperhatikan kualitas pelayanan neonatus di seluruh Indonesia. Jumlah unit neonatologi semakin bertambah. Perbedaan yang ditemui diantara berbagai unit tersebut terletak pada ruang, jumlah, jenis peralatan dan bahan, jumlah dan kualifikasi staf yang tersedia, beban kasus dan kualitas pelayanan.

Peningkatan akses masyarakat dan kualitas pelayanan Unit Neonatologi merupakan fokus utama strategi asuhan perinatal/neonatal. Seluruh lapisan masyarakat harus memiliki akses yang memadai untuk memperoleh asuhan penyakit neonatal, baik yang sederhana maupun yang canggih.

Untuk memenuhi tujuan ini, unit asuhan neonatal akan selalu dikaji ulang dan diperbaharui menjadi suatu sistem asuhan neonatal tanggap kebutuhan dan maju.

Unit Fungsional NeonatusPelayanan neonatal harus memiliki fasilitas yang mampu untuk melakukan berbagai fungsi di bawah ini:

• Resusitasi dan stabilisasi

• Rawat inap dan observasi

• Asuhan neonatus normal (kebijakan dan fasilitas rawat gabung)

• Asuhan lanjutan

• Asuhan intermediate

• Asuhan intensif (dengan kursi yang nyaman di area laktasi)

• Isolasi

• Visite

• Pelayanan pendukung

Sumber daya dan kondisi setempat juga harus dipertimbangkan dalam perancangan dan tata laksana berbagai pelayanan asuhan neonatal ini.

Tingkat Pelayanan

Tingkat I : Asuhan Dasar Neonatal (asuhan neonatal normal)

Fungsi unit

• Resusitasi neonatus

• Rawat gabung bayi sehat bersama ibu

• Asuhan evaluasi pascalahir untuk neonatus yang sehat

• Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 sampai 37 minggu yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis

Page 339: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

318

• Perawatan neonatus dengan usia kehamilan < 35 minggu atau sakit sampai neonatus dapat dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesialistik

• Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesialistik

• Terapi sinar

Kriteria rawat inap untuk neonatus pada Tingkat 1

• Neonatus normal, stabil, cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2,5 kg

• Neonatus hampir cukup bulan (masa kehamilan 35-37 minggu), stabil secara fisiologis, bayi dengan risiko rendah

Fasilitas Fisik

• Alokasi ruangan

• Sebuah ruangan terpisah (ruang perawatan neonatus) atau rawat gabung bersama ibu harus tersedia di semua rumah sakit atau pusat kesehatan dengan unit atau ruang bersalin dengan tidak memandang berapa jumlah persalinan yang ditemui setiap harinya.

• Jumlah boks bayi harus melebihi jumlah persalinan rata-rata setiap hari

• Suhu di dalam ruangan harus terkontrol

Perlengkapan dan Peralatan

Persyaratan perlengkapan minimum di bawah ini harus tersedia dan dalam kondisi baik.

• Persyaratan resusitasi untuk neonatus (pemanas, balon yang bisa mengembang sendiri dan alat penghisap lendir)

• Laringoskop untuk neonatus dengan 2 bilah lurus (ukuran 0 dan 00)

• Stetoskop untuk neonatus

• Timbangan neonatus

• Tabung oksigen yang terisi dan siap untuk digunakan atau sebuah konsentrator oksigen

• Selimut

• Lemari es

Peralatan Habis Pakai

Peralatan habis pakai berikut ini harus tersimpan dalam jumlah yang cukup untuk satu bulan sesuai dengan konsumsi rumah sakit bersangkutan:

• Termometer neonatus

• Guidel

• Selang endotrakeal untuk neonatus (ukuran 2 ½ , 3 dan 3 ½)

• Kateter pengisap lendir (ukuran 6, 8 dan 10)

• Selang nasogastrik untuk neonatus (ukuran 6 dan 8)

• Kateter tali pusat (ukuran 6)

Obat-Obatan

Obat-obatan berikut ini harus tersedia sesuai dengan jumlah konsumsi rumah sakit bersangkutan

• Tetes mata antibiotik

• Alkohol

Lampiran 1Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Page 340: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

319

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Epinefrin

• Sodium bikarbonat

• Larutan garam normal, Ringer Laktat

• Glukosa 10%

Staf

• Perawat dan dokter harus terlatih di bidang asuhan neonatal termasuk ASI

• Jumlah staf harus mencerminkan rasio perawat pasien 1: 6-8

• Ahli manajemen laktasi yang dapat dihubungi selama 24 jam

Tingkat II : Asuhan neonatal dengan ketergantungan tinggi (ruang rawat neonatus dengan asuhan khusus)

Fungsi unit

• Rawat inap khusus: unit tingkat II ini dibagi lagi menjadi 2 kategori berdasarkan kemampuannya untuk memberikan ventilasi dengan alat bantu termasuk CPAP (continuous positive airway pressure)

• Tingkat II A :

– Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan/atau sakit sebelum dipindahkan ke fasilitas tempat asuhan intensif neonatus diberikan.

– Memberikan pelayanan untuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir > 1500 g yang memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu, prematuritas, ketidakmampuan untuk menerima asupan melalui oral atau menderita sakit yang tidak diantisipasi sebelumnya dalam tingkat menengah untuk dapat diatasi secara cepat membutuhkan pelayanan sub spesialisasi dalam waktu mendesak.

– Oksigen nasal dengan pemantau saturasi oksigen (misalnya untuk bayi dengan penyakit paru kronis yang memerlukan oksigen jangka panjang dan alat pemantau).

– Infus intravena perifer dan mungkin nutrisi parenteral untuk suatu jangka waktu terbatas

– Memberikan asuhan untuk bayi yang sedang dalam masa penyembuhan setelah perawatan intensif

• Tingkat II B :

– Kemampuan unit perinatal tingkat II A ditambah dengan kemampuan untuk menggunakan ventilasi mekanik selama suatu jangka waktu yang singkat (< 24 jam) atau CPAP (continuous positive airway pressure)

– Infus intravena, nutrisi parenteral total dan mungkin pemakaian jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena perkutan.

Kriteria rawat inap untuk neonatus pada Tingkat II

• Bayi prematur > 32 minggu

• Bayi dari ibu dengan penyakit diabetes

• Bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi atau persalinan dengan komplikasi

• Gawat napas yang tidak memerlukan ventilasi bantuan

• Berat badan lahir rendah (BBLR) >1,5 kg

• Hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi sinar

• Sepsis neonatorum

• Hipotermia

Page 341: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

320

Berbagai fasilitas fisik

• Silakan merujuk ke Spesifikasi Struktur Fasilitas Kesehatan

• Dokter, perawat dengan keahlian khusus, ahli terapi pernapasan, teknisi radiologi, teknisi laboratorium.

Perlengkapan

Persyaratan perlengkapan minimum berikut ini harus tersedia dan berada dalam kondisi yang baik:

• Radiograf dada portable, laboratorium gas darah

• Tiga inkubator

• Satu unit terapi sinar untuk setiap tiga inkubator

• Satu alat pemantau kardio-respirasi untuk setiap tiga inkubator

• Satu oksimeter denyut nadi untuk setiap tiga inkubator

• Satu syringe pump untuk setiap tiga inkubator

• Satu alat ukur ikterus

• Alat uji glukosa

• Satu alat pemanas (radiant warmer)

• Satu perangkat resusitasi

• Sumber oksigen

• Satu perangkat alat penghisap lendir

Alat dan Bahan Habis Pakai

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan neonatal

Obat-Obatan

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan neonatal

Staf

• Rasio perawat-pasien 1:4 dalam setiap tugas jaga

• Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khusus untuk neonatologi harus tersedia 24 jam/hari

• Residen yang terlatih dalam neonatologi tersedia 24 jam/hari

• Ahli manajemen laktasi untuk setiap tugas jaga

Tingkat III: Perawatan neonatus intensif (ruang perinatal untuk asuhan neonatal intensif)

Fungsi Unit

• Tingkat III A :

1. Memberikan asuhan menyeluruh untuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 28 minggu dengan berat lahir > 1000 g

2. Memberikan dukungan kehidupan terus menerus yang terbatas pada ventilasi mekanik, tetapi tidak menggunakan HFO

Lampiran 1Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Page 342: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

321

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

3. Melakukan prosedur pembedahan minor seperti penggantian kateter vena sentral atau perbaikan hernia inguinal

4. Akses segera untuk berbagai konsultan ahli untuk semua sub spesialistik

• Tingkat III B :

– Asuhan menyeluruh untuk bayi dengan berat lahir yang sangat rendah ( < 1000 g dan masa kehamilan < 28 minggu)

– Dukungan respirasi tingkat lanjut seperti ventilasi frekuensi tinggi dan nitrat oksida yang diisap untuk jangka waktu selama yang diperlukan.

– Akses cepat dan langsung di tempat terhadap sejumlah ahli sub spesialis kedokteran anak.

– Pencitraan tingkat lanjut dengan interpretasi segera termasuk computed tomography (CT Scan), pencitraan dengan MRI dan ekoradiografi (EKG).

– Dokter spesialis bedah anak dan anastesi anak berada di fasilitas tersebut atau di institusi yang terkait erat untuk melakukan pembedahan besar seperti pengikatan PDA (patent ductus arteriosus) dan perbaikan kelainan dinding perut, necrotizing enterocolitis (NEC) dengan perforasi usus, fistula trakeoesofageal dan/atau atresia esofageal dan mielomeningosel.

• Tingkat III C :

– Kemampuan unit perinatal tingkat III B yang berada di Rumah Sakit Anak

– Oksigenasi membran ekstrakorporeal, hemofiltrasi dan hemodialisis, atau perbaikan dengan pembedahan untuk malformasi jantung bawaan serius yang memerlukan bypass kardiopulmonaris.

– Pembedahan besar yang dilakukan di tempat tersebut (misalnya perbaikan untuk omphalocel, fistula trakeoesofageal atau atresia esofageal, reseksi usus, perbaikan myelomeningocel, shunt ventriko peritoneal)

– Tidak melakukan pembedahan untuk kelainan jantung bawaan serius yang memerlukan bypass atau pintas kardiopulmonaris dan/atau ECMO untuk kondisi medis.

Kriteria untuk rawat inap neonatus di Tingkat III

• Bayi dengan gangguan hemodinamika (syok)

• Apnea

• Gawat napas sedang atau parah, memerlukan CPAP atau ventilasi jangka pendek selama kurang dari 7 hari

• Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) < 1,5 kg

• Bayi dengan hasil pemeriksaan neurologis abnormal

• Bayi dengan kejang

• Bayi yang memerlukan transfusi tukar untuk hiperilirubinemia atau polisitemia

• Nutrisi parenteral total untuk < 7 hari

Fasilitas fisik

• Silakan merujuk ke Spesifikasi Struktural Fasilitas Asuhan neonatal

• Spesialis neonatologi, perawatan neonatologi, ahli terapi pernapasan

Perlengkapan

Persyaratan perlengkapan minimum berikut ini harus tersedia dalam kondisi yang baik

• Sepuluh inkubator termasuk tiga inkubator asuhan intensif

Page 343: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

322

• Tiga unit alat terapi sinar

• Tiga pemantau kardio-respirasi, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif

• Tiga oksimeter denyut nadi, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif

• Tiga syringe pump, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif

• Satu alat untuk mengukur ikterus

• Alat pemeriksa glukosa

• Satu pemanas (radiant warmer) per 10 inkubator

• Perangkat resusitasi

• Tiga outlet oksigen, tiga outlet udara bertekanan dan satu unit penghisap lendir untuk tiga inkubator

• Analyzer gas darah

• Dua CPAP dan satu ventilator

• Satu mesin tekanan darah non-invasif untuk setiap 10 inkubator

• Delapan outlet listrik untuk setiap inkubator

• Tabung oksigen cadangan atau konsentrator oksigen dan kompresor

• Tersedia mesin rontgen portable

• Pelayanan laboratorium tersedia 24 jam/hari, termasuk kemampuan mikrobiologi

Bahan dan Peralatan Habis Pakai

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan Neonatal

Obat-Obatan

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan Neonatal

Staf

• Rasio perawat-pasien adalah 1:1-2

• Hanya perawat dengan spesialisasi NICU yang dipekerjakan sebagai staf

• Residen siap selalu selama 24 jam/hari

• Ahli ASI pada setiap tugas jaga

Lampiran 1Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Page 344: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

323

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 2

Uraian Tugas

Page 345: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

324

Page 346: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

325

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 2: Uraian Tugas

DefinisiUraian tugas adalah suatu perangkat manajemen yang dapat membantu manajer untuk merekrut kandidat yang sesuai untuk posisi yang diharapkan. Uraian tugas merupakan perangkat yang dapat digunakan kandidat untuk mampu memahami sifat dari pekerjaan dan membantu manajer menentukan apakah kandidat tersebut memenuhi (setidaknya) persyaratan dasar dari posisi tersebut.

Tujuan Uraian Tugas Tujuan uraian tugas adalah untuk mendefinisikan hal-hal berikut ini untuk karyawan, rekan sejawat dan penyelia karyawan tersebut:

• Tugas dan tanggung jawab setiap posisi

• Standar yang diharapkan untuk dicapai oleh setiap karyawan

• Kepada siapa setiap karyawan bertanggung jawab

• Siapa saja yang berada di bawah penyeliaan setiap karyawan

Manfaat Uraian Tugas Uraian tugas digunakan dengan cara berikut ini:

• Menyatakan dengan jelas apa yang harus dilakukan dan diharapkan tercapai dari setiap petugas pelayanan kesehatan

• Membantu mencegah perdebatan mengenai siapa yang harus melakukan sesuatu. Uraian tugas juga membantu mengklarifikasi kebutuhan distribusi peralatan dan perlengkapan.

• Membantu mencegah adanya kesenjangan dan penumpukan tugas. Seringkali terjadi bahwa suatu tugas tertentu tidak dilakukan karena tidak seorangpun menerima tanggung jawab untuk tugas tersebut. Kesenjangan ini dapat dicegah dengan adanya uraian tugas yang jelas untuk setiap anggota tim. Tanpa uraian tugas spesifik, dua petugas mungkin beranggapan bahwa rekannya bertanggung jawab untuk tugas yang sama. Penumpukan tugas semacam ini harus dihindari.

• Dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan jika, misalnya, tugas tersebut mencakup hal-hal yang harus dilakukan oleh calon penyandang tugas yang belum dilatih dan memerlukan pelatihan lebih lanjut.

• Bermanfaat sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja anggota tim ketika digunakan secara fleksibel sebagai panduan, dan bukan secara ketat.

Isi Uraian Tugas Uraian tugas harus ditulis dengan berbagai judul spesifik untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan telah tercakup.

Nama Posisi• Posisi standar untuk orang yang melakukan tugas tersebut

Gelar• Identifikasi gelar atau pelatihan setara yang diperlukan

Page 347: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

326

Hubungan Penyeliaan• Di bawah penyeliaan: posisi orang yang diberi tanggung jawab oleh si pemegang tugas

(penyelia). Seorang petugas dapat bertanggung jawab kepada hanya satu orang atasan atau jika orang itu melakukan banyak tugas maka ia bertanggung jawab kepada beberapa orang atasan berbeda.

• Untuk menyelia: posisi orang yang berada di bawah penyeliaan pemegang tugas.

Kualifikasi Pernyataan ini harus merupakan suatu pernyataan yang jelas dan tepat dari jenis dan tingkat pendidikan yang harus dimiliki oleh seorang inividu untuk suatu posisi spesifik. Pernyataan ini harus mencakup setidak-tidaknya daftar dari:

• Persyaratan gelar atau sertifikat yang diharuskan

• Persyaratan gelar pascasarjana atau spesialisasi atau sertifikasi yang diperlukan

PengalamanDaftar dari jenis, tingkat dan jumlah pengalaman yang dipersyaratkan termasuk:

• Pengalaman teknis

• Pengalaman administratif

• Pengalaman penyeliaan

Tugas dan tanggung jawab Ini merupakan bagian utama dan paling penting dari uraian tugas. Setiap tugas dan kewajiban harus merupakan suatu kesatuan yang dapat diidentifikasi dan merupakan bagian yang dapat dikenali dari pekerjaan si pemegang tugas ini. Tugas dan tanggung jawab dalam uraian tugas harus diungkap secara jelas sehingga memungkinkan si pemegang tugas memahami apa yang diharapkan dan dicapai olehnya sejalan dengan yang diharapkan oleh penyelianya.

Bagian berikut ini harus dimasukkan sesuai dengan kebutuhan:

• Teknis: daftar dari semua tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh petugas yang melibatkan kinerja teknis

• Administratif: daftar aktivitas administratif yang menjadi tanggung jawab petugas, seperti inventarisasi, penyimpanan arsip, pemesanan persediaan, dll.

• Tanggung jawab pelaporan: daftar tanggung jawab pelaporan bulanan, kwartal, dan tahunan spesifik untuk setiap petugas

• Penyeliaan: daftar dari berbagai tugas yang akan dikerjakan oleh individu untuk memastikan bahwa bawahan akan melakukan melaksanakannya dengan standar yang sesuai dan mengembangkan keterampilan kerja tambahan yang dibutuhkan

Uraian Tugas yang Disarankan untuk Staf Unit Neonatologi Berikut ini uraian tugas yang disarankan untuk staf unit neonatologi.

Uraian tugas untuk dokter dan perawat tingkat I Semua unit tingkat I terletak di ruang kebidanan, dengan rawat gabung bersama ibu.

Nama Posisi: Kepala Unit Neonatologi, Tingkat I Dokter yang bertanggung jawab di unit neonatologi. Ia juga (mungkin) bertanggung jawab untuk

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 348: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

327

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

seluruh pelayanan kesehatan di bagian anak.

GelarDokter dengan gelar pascasarjana di bidang kedokteran anak (spesialis atau master).

Pengalaman

Berpengalaman dalam tata laksana berbagai masalah neonatus berbeda ditambah dengan kemampuan administratif dalam manajemen unit neonatologi. Telah menyelesaikan kursus atau pelatihan di bidang resusitasi neonatus, konseling ASI, asuhan dasar neonatus dan pelatihan untuk tugas penyeliaan.

Tugas dan Tanggung Jawab• Membuat kebijakan dan strategi untuk menatalaksana unit neonatologi

• Memberi saran dan menyelia kinerja dokter dan perawat di unit tersebut dalam hal tata laksana neonatus

• Memastikan adanya pelatihan terus menerus bagi stafnya melalui kursus pelatihan di luar atau pelatihan magang di bagiannya

• Membuat dan menetapkan suatu protokol untuk kerjasama dengan staf bagian kebidanan dalam penanganan berbagai kasus risiko tinggi, termasuk pertemuan antara anggota staf ketika diperlukan

• Mengatur pertemuan rutin dengan staf unit neonatologi untuk membahas masalah teknis dan administratif

• Melakukan penyeliaan terhadap arsip unit dan memastikan validitas data yang ada dalam rekam medis

• Menyerahkan laporan arsip unit tepat waktu

• Mengikuti prosedur neonatus dan standar pelayanan termasuk promosi ASI

• Memelihara perlengkapan dan peralatan unit dan memastikan adanya penambahan persediaan alat dan bahan secara tepat waktu

Nama posisi: Kepala Keperawatan Unit Neonatologi, Tingkat I Kepala keperawatan ditugaskan di bagian kebidanan dan diawasi oleh kepala bagian kebidanan.

Gelar Gelar pendidikan tinggi atau diploma untuk keperawatan di bidang kebidanan

Pengalaman Memiliki pengalaman kerja asuhan kebidanan dan telah mengikuti pelatihan mengenai asuhan neonatal yang dilaksanakan oleh Depkes, UKK-IDAI, dan lain-lain (misalnya pelatihan resusitasi neonatus, manajemen laktasi).

Tugas dan tanggung jawab • Melakukan penyeliaan terhadap kinerja perawat, baik secara teknis maupun administratif

• Mempertahankan pelaksanaan sistem data akurat untuk arsip ruangan

• Membuat jadwal kerja harian untuk menyediakan pelayanan selama 24 jam

Page 349: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

328

• Memastikan adanya pelatihan berkesinambungan untuk staf keperawatan, termasuk pelatihan dalam hal resusitasi dan asuhan dasar neonatal.

• Melakukan penyeliaan terhadap tindakan antiseptik dan pengendalian infeksi di unit neonatologi

• Memastikan bahwa protokol neonatus dan standar pelayanan dipatuhi

• Membantu ibu memulai dan melanjutkan asuhan ibu kangguru

Nama Posisi: Dokter Neonatologi, Tingkat I Dokter unit mungkin mencakup residen yang bekerja di bawah penyeliaan kepala unit neonatologi dan dokter anak.

Seorang dokter keluarga atau anak harus selalu siap dihubungi setiap saat

Gelar Dokter dengan gelar pascasarjana di bidang kedokteran anak.

PengalamanTerlatih dalam resusitasi neonatus dan pemberian ASI dini.

Tugas dan tanggung jawab • Menangani kasus yang ada di ruang bayi.

• Melakukan visite ke bagian kebidanan setiap hari untuk memeriksa neonatus yang dirawat gabung dengan ibunya

• Merespon panggilan dari ruang bersalin untuk berbagai kasus berisiko tinggi

• Melapor ke kepala unit mengenai masalah teknis dan administratif

• Melengkapi catatan rekam medis pasien dengan benar setiap hari dan menyerahkan laporan bulanan tetap pada waktunya

• Menggunakan peralatan dan bahan yang ada di ruang bayi atau ruang perawatan khusus dengan benar

• Mengikuti prosedur neonatus dan standar pelayanan

• Membantu ibu memulai dan melanjutkan asuhan ibu kangguru

Nama Posisi: Perawat Neonatologi Tingkat I Perawat unit harus memberikan asuhan neonatal untuk bayi. Setiap perawat dapat memberikan asuhan, paling banyak untuk empat ibu baru bersalin.

GelarSertifikasi Perawat Umum

PengalamanAsuhan keperawatan neonatus dan telah menyelesaikan pelatihan mengenai resusitasi neonatus dan manajemen laktasi.

Tugas dan tanggung jawab • Resusitasi neonatus

• Memantau dan mempertahankan stabilitas fisiologis dari neonatus yang masuk ke unit

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 350: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

329

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Menerapkan pengisian data akurat termasuk membuat dan mengisi buku data pasien masuk

• Ikut berperan dalam tindakan pengendalian infeksi di unit

• Mengikuti protokol neonatus dan standar pelayanan

Uraian Tugas Tingkat II untuk dokter dan perawat

Nama Posisi: Kepala Unit Neonatologi, Tingkat II Dokter ini bertanggung jawab untuk unit neonatologi dan mungkin pula bertanggung jawab untuk semua pelayanan kesehatan bagian anak.

Pelayanan terapi respirasi harus tersedia di unit yang menyediakan asuhan neonatal pada tingkat IIB dan tingkat yang lebih tinggi. Peran ahli terapi respirasi mencakup tata laksana ventilasi, pengukuran dan pemantauan fungsi paru, resusitasi dan transport neonatus serta fasilitasi pengembangan aspek pelayanan terspesialisasi seperti pemberian nitrit oksida selama transport.

Pada Tingkat II B: Seorang ahli terapi respirasi terdaftar harus tersedia di unit selama 24 jam agar dapat mengakomodasi kapanpun seorang bayi memerlukan CPAP atau dukungan ventilasi mekanik.

Gelar Dokter dengan gelar pascasarjana di bidang kedokteran anak (spesialisasi, master atau doktor)

Pengalaman Telah menyelesaikan kursus mengenai resusitasi neonatus, asuhan dasar neonatal, konseling ASI, asuhan ibu kangguru, dan pelatihan penyeliaan. Berpengalaman dalam tata laksana berbagai masalah neonatus ditambah dengan kemampuan administratif dan manajemen untuk unit neonatologi.

Tugas dan tanggung jawab • Mengembangkan kebijakan dan strategi untuk menjalankan unit

• Memberi saran dan melakukan penyeliaan terhadap kinerja dokter dan perawat di unit mengenai tata laksana neonatus

• Memastikan adanya pelatihan berkesinambungan untuk staf, baik melalui pelatihan di luar maupun pelatihan magang di unit

• Membuat protokol untuk kerja sama dengan staf unit kebidanan mengenai tata laksana kasus risiko tinggi termasuk rapat antar anggota staf jika diperlukan

• Memastikan bahwa protokol dan standar pelayanan neonatus diterapkan termasuk pemberian ASI

• Mengatur pertemuan rutin dengan staf unit neonatologi untuk membahas masalah-masalah teknis dan administratif

• Melakukan penyeliaan terhadap arsip unit dan memastikan validitas datanya

• Menyerahkan arsip laporan unit tepat waktu

• Memelihara perlengkapan dan peralatan unit serta memastikan penambahan persediaan tepat pada waktunya

Page 351: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

330

Nama Posisi: Kepala Keperawatan, Tingkat II

GelarLebih disukai bahwa kepala perawatan memiliki gelar yang lebih tinggi dari Fakultas Keperawatan atau spesialisasi di bidang keperawatan anak.

Pengalaman Memiliki pengalaman sebagai perawat unit neonatologi selama empat-lima tahun. Telah menyelesaikan berbagai kursus di bidang neonatal (termasuk resusitasi neonatus, manajemen laktasi dan asuhan metode kanguru) dan memiliki pengalaman sebagai penyelia.

Tugas dan tanggung jawab • Melakukan penyeliaan terhadap kinerja perawat, baik secara teknis maupun administratif

• Memelihara sistem data akurat untuk catatan keperawatan

• Membuat dan menerapkan jadwal tugas jaga (shift) untuk memberikan pelayanan 24 jam

• Memastikan adanya pendidikan berkesinambungan untuk staf keperawatan termasuk pelatihan resusitasi dan asuhan dasar neonatus

• Memantau neonatus yang mendapatkan:

• Nutrisi parenteral

• Terapi sinar

• Terapi oksigen

• Melakukan penyeliaan terhadap tindakan pengendalian infeksi di unit neonatologi

• Memastikan bahwa protokol dan prosedur standar pelayanan neonatus diterapkan

• Bekerja sama dengan bagian kebidanan dan pelayanan neonatus untuk meningkatkan hasil akhir perawatan neonatus

Nama posisi: Dokter Neonatologi, Tingkat IIDokter unit mungkin residen yang bekerja di bawah pengawasan kepala unit neonatologi dan dokter anak.

Seorang dokter anak harus selalu siap untuk dipanggil setiap saat. Ketika ventilasi mekanik sedang dilgunakan maka dokter anak harus ada di unit atau harus memastikan bahwa staf yang terampil dan mampu untuk segera merespon komplikasi gawat darurat yang mungkin terjadi hadir di unit terus menerus. Staf medis unit tingkat II B harus mencakup seorang dokter anak dengan sub spesialisasi asuhan intensif neonatus.

GelarDokter dengan gelar pascasarjana di bidang kedokteran anak (spesialisasi, master atau doktor)

PengalamanTelah menyelesaikan kursus asuhan dasar neonatal dan tingkat lanjut serta pelatihan resusitasi neonatus, manajemen laktasi dan asuhan ibu kangguru.

Tugas dan tanggung jawab • Menangani kasus yang masuk ke ruang neonatologi dan yang masuk ke ruang perinatal tingkat

I

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 352: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

331

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Melakukan visite harian ke ruang kebidanan untuk memeriksa neonatus yang dirawat gabung dengan ibu

• Merespon panggilan dari ruang bersalin untuk berbagai kasus berisiko tinggi

• Melapor ke kepala unit mengenai masalah teknis dan administratif

• Melengkapi status harian pasien dengan benar dan menyerahkan laporan bulanan tepat pada waktunya

• Menggunakan peralatan dan perlengkapan di unit dengan benar

• Melakukan berbagai prosedur neonatus seperti:

– Konseling ASI

– Intubasi

– Menentukan pemberian nutrisi parenteral dan menghitung jumlah cairan yang diperlukan dengan benar

– Menginsersikan jalur arterial umbilikal dan vena serta jalur infus perifer

– Memantau neonatus yang sedang menjalani terapi sinar

– Mengikuti protokol dan standar pelayanan neonatus

Nama posisi: Perawat Neonatologi, Tingkat II Unit harus menyediakan satu perawat untuk merawat paling banyak empat bayi, tetapi persyaratan jumlah ini juga bergantung pada penyakit dan keadaan spesifik bayi tersebut. Untuk bayi yang sakit berat, seorang perawat mungkin hanya merawat kurang dari empat bayi

GelarSertifikasi perawat umum

Pengalaman Pengalaman kerja sebelumnya di unit neonatologi lebih disukai. Telah menyelesaikan kursus resusitasi neonatus, asuhan dasar neonatus, konseling ASI dan memiliki keterampilan penyeliaan.

Tugas dan tanggung jawab • Mampu melakukan resusitasi pada bayi

• Memantau dan mempertahankan stabilitas fisiologis dan membantu pelaksanaan prosedur khusus pada bayi

• Memantau bayi yang menerima perlakuan khusus seperti:

– Nutrisi parenteral

– Terapi sinar

– Terapi oksigen

• Memberikan informasi pada dokter mengenai masalah yang ditemui

• Membantu menerapkan pengisian data secara akurat termasuk mengisi buku data pasien masuk.

• Berperan dalam penerapan tindakan pengendalian infeksi di unit

• Mengikuti protokol dan standar pelayanan neonatus

Page 353: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

332

Uraian tugas Tingkat III untuk dokter dan perawat

Nama Posisi: Kepala Unit Neonatologi, Tingkat III Dokter ini bertanggung jawab untuk unit neonatologi dan mungkin bertanggung jawab untuk semua pelayanan bagian anak.

Seorang ahli neonatologi yang memenuhi kualifikasi harus bersedia dipanggil setiap saat. Harus ada pelayanan 24 jam oleh staf yang terlatih dan diiawasi dengan baik (misalnya dokter anak, residen kedokteran anak atau calon perawat neonatus yang sedang praktek) yang memiliki sertifikasi untuk melaksanakan seluruh peran resusitasi dan asuhan intensif.

Unit ini harus memiliki cakupan pelayanan terapi pernapasan 24 jam.

GelarDokter dengan gelar pascasarjana di bidang kedokteran anak (spesialisasi, master atau doktor).

Pengalaman Pengalaman yang luas dalam tata laksana masalah asuhan intensif neonatus, konseling ASI dan asuhan ibu kangguru ditambah kemampuan administratif dan manajemen untuk unit neonatologi.

Tugas dan tanggung jawab • Sama dengan Tingkat II

Nama posisi: Kepala Keperawatan, Tingkat IIIGelarLebih disukai memiliki gelar dari pendidikan keperawatan yang lebih tinggi atau spesialisasi keperawatan anak.

PengalamanBerpengalaman bekerja sebagai perawat di unit neonatologi selama empat sampai lima tahun. Telah menyelesaikan kursus pelatihan dalam asuhan neonatal tingkat lanjut (termasuk resusitasi neonatus, asuhan neonatal dan konseling ASI) dan memiliki keterampilan dan pelatihan penyeliaan.

Tugas dan tanggung jawab • Melakukan penyeliaan terhadap kinerja perawat, baik secara teknis maupun administratif

• Memelihara sistem data akurat untuk catatan keperawatan

• Menerapkan jadwal tugas jaga atau shift untuk memberikan pelayanan selama 24 jam

• Memastikan pelatihan berkesinambungan terhadap staf keperawatan, termasuk pelatihan di bidang resusitasi dan asuhan dasar neonatus termasuk ASI dan asuhan ibu kangguru

• Memantau bayi yang mendapatkan:

– Nutrisi parenteral

– Terapi sinar

– Terapi oksigen

– Pemantauan kardio-respirasi

– CPAP dan ventilator

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 354: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

333

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Melakukan penyeliaan terhadap tindakan pengendalian infeksi untuk unit neonatologi

• Memastikan bahwa protokol dan standar pelayanan diterapkan

• Bekerjasama dengan pelayanan kebidanan dan anak untuk meningkatkan hasil akhir kondisi neonatus

Nama posisi: Dokter Neonatologi, Tingkat IIIUnit mungkin juga memiliki residen yang bekerja di bawah pengawasan kepala unit dan dokter anak.

Gelar

Dokter dengan gelar pasca sarjana di bidang kedokteran anak.

Pengalaman Dokter anak ini harus telah menyelesaikan pelatihan di bidang asuhan intensif neonatus dan asuhan ibu kangguru.

Tugas dan tanggung jawab Sama dengan yang dicantumkan untuk tingkat II dengan tambahan:

• Intubasi

• Menentukan nutrisi parenteral dan menghitung dengan benar jumlah cairan yang diperlukan

• Melakukan pemantauan pada bayi yang sedang dalam keadaan kritis (pemantauan kardio-respirasi, memasang “pulse” oksimeter, dll.) dan menginterpretasi hasil pembacaan dari alat pemantau dengan benar

• Melakukan transfusi tukar ketika diindikasikan

• Menginsersikan jalur umbilikal dan IV perifer

• Menempatkan selang dada (chest tube)

• Memutuskan kasus yang membutuhkan ventilasi mekanik.

• Memasang ventilator pada bayi yang memerlukan.

• Memasang perangkat CPAP

• Menangani komplikasi CPAP dan ventilator

Nama posisi: Perawat neonatus, tingkat IIIUnit harus menyediakan seorang perawat untuk merawat satu sampai dua pasien.

Gelar Sertifikasi perawat umum

PengalamanPengalaman kerja di unit neonatologi sebelumnya lebih disukai. Telah menyelesaikan kursus pelatihan dalam asuhan intensif neonatus serta asuhan ibu kangguru.

Tugas dan tanggung jawab Sama dengan yang dicantumkan untuk tingkat II dengan penambahan:

• Memantau bayi yang sedang mendapatkan:

– Nutrisi parenteral

Page 355: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

334

– Terapi sinar

– Terapi oksigen dan menginformasikan kepada dokter jika ada masalah

– Pemantau kardio-respirasi dan oksimeter nadi

– CPAP dan ventilator. Mencatat hasil observasi dengan benar dan mencatat setiap informasi mengenai masalah yang muncul

• Mempersiapkan tindakan transfusi tukar dan memantau tanda vital bayi selama transfusi tukar tersebut.

Dokter Konsulen dan Dokter Pendukung Staf lain yang juga penting bagi kesuksesan unit neonatologi harus juga disebutkan. Staf tersebut mencakup dokter konsulen dan dokter pendukung, administrator rumah sakit dan staf pemeliharaan serta sarana prasarana.

Unit juga harus mengidentifikasi dokter untuk pelayanan konsultasi seperti ahli bedah atau ahli jantung. Dokter atau pelayanan tersebut, jika berada di lokasi lain, harus diidentifikasi sehingga setelah permintaan awal untuk konsultasi diajukan, bayi dapat dipindahkan ke unit lain untuk evaluasi dan asuhan, jika memang diperlukan.

Berbagai pelayanan yang diarahkan dokter seperti laboratorium dan rontgen harus tersedia 24 jam per hari. Di banyak unit, pelayanan ini belum tersedia sampai batas yang diharapkan saat ini dan perhatian akan diberikan ke arah pembangunan dan penambahan sumber daya untuk pelayanan tersebut. Merupakan hal yang masuk akal untuk mengharapkan bahwa unit neonatologi harus memiliki pelayanan laboratorium dan perangkat rontgen portable yang siap pakai setiap saat.

Konselor ASI harus ada 24 jam sehari dan membantu staf lain dalam memulai pembinaan keberhasilan ASI.

Administrator rumah sakit Administrator rumah sakit sangat penting untuk memastikan jumlah staf, persediaan, peralatan dan ruang yang memadai untuk asuhan neonatal. Administrator menentukan kebutuhan ini bersama-sama dengan dokter dan perawat. Diharapkan bahwa seorang administrator ditugaskan untuk setiap ruang rawat neonatal.

Staf pemeliharaan dan pendukung neonatus Staf pendukung mencakup staf petugas kebersihan sarana dan prasarana fisik dan alat serta staf yang memelihara peralatan dan perlengkapan dan staf sekretariat. Staf pendukung harus telah memperoleh pelatihan yang sesuai dan diberi peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya.

Dukungan pelayanan sosial untuk pelayanan pasien unit neonatologi juga harus tersedia.

Kerja Tim dan Kepemimpinan Unit Neonatologi

Kerjasama antara dokter dan perawat (kerja tim) Unit asuhan neonatal memerlukan tim yang terdiri dari para profesional yang bekerja sama dengan rekan sejawat dari bagian kebidanan untuk menyediakan asuhan neonatal berkualitas. Dokter dan perawat terlibat secara langsung dalam asuhan bayi ketika mereka mengevaluasi pasien, membuat keputusan dan memberikan asuhan atau perawatan yang diperlukan.

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 356: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

335

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tim unit juga mencakup staf administrasi dan staf pendukung. Tim ini menciptakan dan memelihara lingkungan dan peralatan sehingga para petugas pelayanan kesehatan dapat merawat pasiennya dengan baik.

Staf unit neonatologi harus memahami pentingnya kerja tim dan kepemimpinan. Anggota tim secara individual harus didukung untuk berpikir dan bertindak sebagai anggota tim. Kepala unit, sebagai pemimpin tim, bertanggung jawab untuk menekankan nilai-nilai ini pada staf. Staf bertanggung jawab untuk mengembangkan kebiasaan bekerja sama dalam tim dan bersikap kooperatif untuk memperkuat komunikasi yang terbuka.

Mengapa kerja tim diperlukan Terdapat beberapa alasan mengapa penting sekali bahwa staf unit berfungsi sebagai tim.

• Beban kerja di unit dapat dibagi secara lebih mudah.

• Adanya tim akan membantu kepala bagian untuk mengkoordinasi aktifitas dan mengatur cadangan staf jika diperlukan.

• Anggota tim dapat berdiskusi mengenai masalah yang teramati olehnya dengan anggota lain dari tim tersebut untuk melakukan curah pendapat dan mencari pemecahan masalah.

• Pendekatan tim mendukung komunikasi lebih baik serta hubungan antar pribadi yang lebih baik di antara anggota tim

• Anggota tim dapat mendefinisikan tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota tim untuk membantu menghilangkan overlap dan/atau kesenjangan antar anggota tim.

Peran pemimpin tim unit neonatologi Tugas membangun tim yang efektif dimulai dengan kepemimpinan tim yang efektif. Kepala unit neonatologi adalah seorang pemimpin tim dan, dengan demikian, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai panduan dasar diikuti dan untuk memelihara kesesuaian antara kerja unit dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

Tanggung jawab kepala unit neonatologi sebagai pemimpin tim adalah untuk memastikan bahwa tugas berikut ini dimulai dan dipertahankan untuk memastikan pembentukan tim efektif di klinis:

• Peran dan tanggung jawab anggota tim diungkapkan secara jelas

• Berbagai hal yang mungkin memunculkan overlap dan kesenjangan dalam peran dan tanggung jawab anggota tim diidentifikasi dan dikoreksi

• Pemimpin tim mendelegasikan kewenangan dengan benar kepada anggota tim lain sehingga anggota tim tersebut memahami ruang lingkup dan membatasi kewenangan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab mereka

• Setiap anggota tim menyadari kewenangan anggota tim lain sehingga mereka dapat merujuk masalah ke anggota tim yang benar

• Pertemuan tim rutin dijadwalkan (disarankan dilakukan pertemuan mingguan)

• Jadwal dan rencana kerja dirancang bersama sebagai sebuah tim untuk koordinasi maksimum

• Ketika memungkinkan, anggota tim harus berperan dalam memecahkan masalah bersama melalui curah pendapat

• Upaya dilakukan untuk membentuk lingkungan tim yang mendukung dengan adanya saling percaya dan komunikasi antar individu. Berbagai upaya dilakukan untuk menghindari gosip dan kritik berlebihan di antara anggota tim

Koordinasi antara staf kebidanan dan staf unit neonatologi Suatu kesenjangan yang jelas ditemui dalam program asuhan neonatal di Indonesia adalah

Page 357: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

336

kurangnya koordinasi antara staf kebidanan dan unit neonatologi. Beberapa hal berikut ini harus dipertimbangkan:

• Secara umum, staf bagian anak akan melaksanakan resusitasi bayi. Dokter kandungan yang bertugas bertanggung jawab untuk upaya resusitasi jika tim pediatrik tidak ada. Ahli anastesi juga akan berpartisipasi sesuai dengan kebutuhan atau permintaan.

• Kepala unit neonatologi bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara sistem untuk resusitasi bayi di rumah sakit. Sistem ini akan memastikan ketersediaan dokter anak dan perawat yang sesuai untuk bayi yang memerlukan upaya resusitasi di ruang bersalin, serta bayi yang berada di bagian asuhan bayi.

• Dokter kandungan yang bertanggung jawab untuk setiap ibu akan mengidentifikasi berbagai faktor risiko di ranah klinik dan memastikan bahwa risiko ini dikomunikasikan dengan staf bagian anak sehingga staf dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk bayi segera setelah persalinan.

• Persiapan persalinan rutin akan tersedia termasuk sebuah tempat untuk asuhan bayi dengan perlengkapan suction, unit oksigen, balon yang bisa mengembang sendiri, sungkup dan masker resusitasi bayi serta laringoskop dengan selang endotrakeal yang sesuai. Peralatan untuk tata laksana kedaruratan dalam persalinan akan tersedia di ruang bersalin.

Asuhan pediatrik di ruang bersalin Sejumlah kasus kebidanan memerlukan kehadiran dokter anak dan perawatnya karena adanya kecurigaan bahwa bayi yang dilahirkan akan berada dalam kondisi berisiko. Berbagai faktor ibu dan janin berikut ini telah diidentifikasi.

• Seksio sesarea

• Cairan ketuban yang terkontaminasi mekonium

• Gawat janin, seperti yang telah ditetapkan oleh dokter kandungan

• Persalinan prematur

• Persalinan lewat waktu (> 42 minggu) usia kehamilan

• Kecurigaan atau kepastian adanya pertumbuhan janin terhambat

• Kehamilan kembar

• Persalinan sungsang

• Penyakit Rh sesuai dengan yang telah didiagnosis oleh dokter kandungan.

• Berbagai penyakit ibu seperti

– Diabetes mellitus

– Hipertensi

– Pre-eklampsia

– Penyakit tiroid

– Penyalahgunaan obat

• Kecurigaan atau adanya infeksi, termasuk

– Ibu demam saat melahirkan

– Pecah ketuban > 24 jam

– Temuan lain yang telah diidentifikasi oleh dokter kandungan

• Perdarahan per vaginam abnormal sesuai dengan yang ditentukan oleh dokter kandungan

• Anastesi umum

• Pemberian narkotik sedatif seperti yang telah ditentukan oleh dokter kandungan

• Polihidramnion

• Oligohidramnion

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 358: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

337

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Memotivasi anggota tim Seorang pemimpin tim harus memahami apa yang akan mendorong dan memotivasi orang untuk menggunakan kemampuan dan energi mereka untuk bekerja dengan baik dan, sebaliknya, apa yang membuat orang tidak puas dengan pekerjaannya.

MotivatorEnam motivator utama adalah:

Pencapaian (prestasi)

Sebagian besar orang suka melakukan sesuatu dengan baik. Kepuasan mereka dalam meraih sukses dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik terutama datang dari pencapaian dari berbagai hal yang mereka harapkan. Dengan demikian, pencapaian prestasi merupakan hal yang sangat penting.

Pemimpin tim yang baik akan membantu anggota timnya untuk mencapai pekerjaan yang baik dengan cara memberikan instruksi yang jelas, pelatihan yang sesuai dan fasilitas serta bahan dan alat yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Seringkali orang gagal mencapai apa yang menurut mereka seharusnya dapat dicapai dan mereka siap melemparkan kesalahan ini ke pihak lain. Pemimpin yang bijaksana bersedia untuk menerima bagian dari kesalahan tersebut tetapi mereka akan melakukan yang terbaik untuk mencari tahu tentang apa yang diperlukan agar para anggota tim mampu mencapai prestasi kerja yang baik.

Penghargaan

Sangat sedikit orang yang merasa puas dengan hanya mengetahui, dalam pikirannya sendiri, bahwa mereka telah mengerjakan sesuatu dengan sukses. Sebagian besar lebih suka menerima penghargaan atas kesuksesannya dari orang lain. Seorang individu akan yakin bahwa orang lain tahu mengenai kesuksesannya ketika hal tersebut diakui oleh pihak lain. Tidaklah sulit untuk memuji pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik (bahkan untuk mempublikasikan kenyataan tersebut) tetapi banyak pemimpin merasa sulit melakukan ini. Mungkin mereka takut jika mereka menghargai prestasi bawahannya, prestasi mereka sendiri akan diremehkan. Kurangnya penghargaan dapat sangat mengecewakan anggota tim sehingga para pemimpin harusnya siap untuk memuji anggotanya dan orang lain jika memang mereka pantas mendapat pujian.

Pekerjaan itu sendiri

Orang senang melakukan pekerjaan yang bermanfaat dan berharga, membantu orang lain dan mencapai idealisme mereka. Staf dari suatu organisasi merasa senang melaksanakan pekerjaan yang mereka anggap berperan terhadap tujuan dari organisasi.

Sifat menarik dari ilmu kedokteran kuratif atau tugas keperawatan adalah kejelasan hasil pekerjaan yang akan terlihat dengan sendirinya. Tetapi, kerja di bidang pencegahan dan pendidikan kesehatan tidak segera terlihat manfaatnya sehingga banyak petugas kesehatan yang merasa sulit untuk mempercayai bahwa berbagai macam pekerjaan yang membosankan (seperti mengisi rekam medis secara akurat dan data pemantauan inventarisasi) memang cukup berharga untuk dilakukan.

Pemimpin yang baik akan berupaya untuk menekan berbagai tugas rutin yang membosankan hingga ke tingkat minimum dan mengambil setiap kesempatan untuk meyakinkan anggota tim mengenai nilai dari pekerjaan mereka.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab berarti dapat menerima konsekuensi, yang baik maupun yang buruk, dari

Page 359: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

338

setiap keputusan atau tindakan yang dilakukan. Sebagian besar orang suka membuat keputusan mengenai kehidupan mereka sendiri dan menerima tanggung jawab dari keputusannya tersebut.

Seorang pemimpin dapat dengan mudah menghilangkan atau (setidaknya) mengurangi rasa tanggung jawab anggota staf dengan cara memutuskan sesuatu untuk staf mereka. Hal ini harus dihindari, terutama ketika memimpin suatu klinik yang terisolasi dimana staf harus bekerja tanpa pengawasan ketat. Dalam situasi klinik semacam ini pemimpin yang baik akan mengambil kesempatan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab staf untuk bekerja daripada menghilangkannya dengan memberikan berbagai kritik yang tidak perlu.

Kemajuan karir

Kemajuan karir merupakan salah satu bentuk penghargaan. Penghargaan tanpa hadiah tidak begitu meyakinkan. Orang lebih menyukai penghargaan yang nyata, seperti dalam bentuk peningkatan gaji atau penambahan tanggung jawab dengan cara pemberian kebebasan untuk menjalankan inisiatif mereka. Jenis penghargaan ini mengarah kepada kepuasan kerja. Kepuasan seseorang seringkali sangat bergantung pada apa yang mereka harapkan dapat diraih dibandingkan dengan apa yang sesungguhnya mereka peroleh. Dalam menghargai suatu kerja yang baik, pemimpin tim atau penyelia tidak boleh menjanjikan sesuatu yang tidak mungkin ditepati. Dia seharusnya mendorong orang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar siap untuk memperoleh promosi ke status yang lebih tinggi.

Perbaikan diri

Orang senang menjadi dewasa dan berkembang sebagai manusia. Banyak orang membuat pengorbanan yang besar untuk meningkatkan status mereka dan keluarganya. Banyak orang menginginkan kesempatan untuk menemukan, menguasai dan menggunakan kemampuan mereka sendiri secara penuh dalam pekerjaan mereka dan kehidupan pribadi mereka. Karena petugas kesehatan bekerja dengan orang lain, kesempatan untuk terus meningkatkan diri dalam pekerjaan sangat tidak terhingga. Pemimpin tim dapat membantu petugas kesehatan untuk mengambil kesempatan semacam ini dengan memberikan bahan untuk belajar, menantang mereka dengan berbagai pertanyaan di tempat kerja, membantu mereka membuat suatu proyek riset (yang bisa sangat sederhana) dan memberikan penyeliaan dengan kualitas tinggi. Dengan diberi kesempatan untuk berkembang semacam itu, petugas kesehatan akan membawa energi dan antusiasme mereka ke dalam pekerjaannya.

KetidakpuasanEnam penyebab umum ketidak-puasan adalah:

Administrasi yang tidak efisien

Orang suka bekerja untuk suatu sistem administrasi yang efisien dan adil. Waktu dan sumber daya lain yang disia-siakan karena sistem yang tidak efisien akan membuat orang tersinggung dan marah. Bahkan ketika orang tidak mengeluh, mereka tidak suka dibiarkan menunggu. Membuat orang lain menunggu merupakan tanda kurangnya penghargaan dan merupakan kebalikan dari sifat menghargai. Administrator yang gagal membayar gaji karyawan tepat pada waktunya, mengirim transportasi sesuai dengan rencana atau mendistribusikan persediaan bahan dengan baik akan menyebabkan ketidak-puasan serius dan melemahkan semangat para anggota staf mereka.

Penyeliaan yang tidak kompeten

Penyelia diharapkan kompeten secara teknis. Secara keseluruhan mereka harus mengenal

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 360: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

339

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

rincian pekerjaan yang harus mereka awasi.

Hubungan antar pribadi yang buruk

Orang harus diperlakukan secara adil. Penyelia yang memiliki staf favorit atau yang tidak jujur ketika melaporkan pekerjaan staf akan tidak disukai dan pekerjaan akan berjalan tidak lancar. Orang suka untuk ditanya mengenai pekerjaan mereka. “Ia tidak pernah menanyakan pendapat saya”, “Ia tidak pernah berkonsultasi dengan saya”, dan “Ia tidak pernah memberitahu apapun pada saya” merupakan keluhan yang mengindikasikan hubungan antar pribadi yang buruk.

Kualitas kepemimpinan yang buruk

Orang akan memberikan respon contoh lebih baik daripada perkataan. “Lakukan apa yang saya katakan, bukan yang saya lakukan” merupakan metode kepemimpinan yang buruk. Pemimpin memiliki dua bentuk kewenangan yaitu yang terdapat pada posisinya dan yang terdapat pada pribadinya. Tanpa kewenangan pribadi yang datang dari integritas, keadilan dan pemahaman menyeluruh terhadap pekerjaan, kewenangan posisi saja tidak akan membawa kesan terhadap orang yang dipimpin.

Gaji yang rendah

Tingkat gaji absolut kurang penting dibandingkan dengan tingkat gaji relatif. Gaji memuaskan ketika pekerja memperoleh apa yang diharapkannya, ketika sesuai dengan orang lain yang melaksanakan pekerjaan yang sama dan ketika jumlahnya secara umum dianggap adil.

Banyak orang yang menilai dirinya sendiri dan pekerjaan mereka dengan jumlah gaji yang mereka terima. Gaji yang rendah memiliki efek negatif, tetapi gaji yang tinggi juga mungkin hanya akan menghasikan efek positif jangka pendek. Peningkatan gaji seringkali menghasilkan hasil kerja dan kualitas kerja yang lebih baik, tetapi hanya dalam waktu yang pendek.

Kondisi kerja yang buruk

Merupakan hal normal untuk staf pelayanan kesehatan untuk merasa dan memperlihatkan ketidak-puasan terhadap kondisi kerja yang buruk ketika kondisi ini dipersepsikan sebagai akibat administrasi yang tidak kompeten atau kurang memperhatikan staf atau pemimpin yang tidak kompeten atau kurang perhatian. Yang penting hal tersebut dapat diperbaiki. Pemimpin yang baik menjaga kondisi tempat kerja sedemikian rupa sehingga staf mereka dapat melakukan kerja terbaik mereka. Ketika kondisi yang buruk disebabkan oleh penyebab alami atau penyebab lain (misalnya iklim, letak geografis atau kondisi ekonomi) yang di luar kontrol administrasi, pemimpin yang baik dapat menginspirasi anggota tim kesehatannya, dengan memberikan contoh dan usaha, untuk melakukan yang terbaik dalam kondisi yang sulit.

Kewenangan dan tanggung jawabSebagai pemimpin tim, Kepala Unit Neonatologi bertanggung jawab untuk kerja yang dilakukan oleh tim. Pemimpin harus memastikan bahwa timnya memiliki peralatan dan sumber daya yang dibutuhkannya dan bahwa tim telah dilatih dengan baik dan dapat melaksanakan kerjanya. Pemimpin bertanggung jawab untuk kegagalan dan kesuksesan tim. Pada saat yang sama, pekerja kesehatan di tim bertanggung jawab untuk tugas tertentu yang dilakukan untuk tugas individual mereka.

Orang yang membuat keputusan dan memantau pelaksanaan keputusan tersebut harus memiliki kewenangan untuk itu. Kewenangan adalah kekuatan atau hak untuk membuat keputusan dan menerapkan keputusan tersebut dengan paksa (jika perlu).

Page 361: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

340

Tanggung jawab merupakan suatu fungsi, aktivitas atau tugas yang dibebankan kepada seseorang untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang diberikan kepada seorang anggota tim. Kewenangan dan tanggung jawab dapat ditemui bersamaan, tetapi sifat keduanya tidak sama. Orang menggunakan kewenangan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka. Salah satu bentuk penggunaan kewenangan adalah pendelegasian.

Delegasi berarti memberikan seseorang kewenangan atau, dengan kata lain, memberikan kekuatan kepada orang lain untuk membuat keputusan untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita. Pendelegasian memiliki beberapa keuntungan yang pasti:

• Mendelegasikan sejumlah keputusan akan menghemat waktu kita untuk melaksanakan tugas lain

• Ketika pekerjaan tersebar di suatu wilayah yang luas, petugas kesehatan yang berada di lokasi tersebut harus mampu membuat keputusan berdasarkan keadaan yang ditemuinya.

• Mendelegasikan tanggung jawab dapat menghemat penundaan waktu yang panjang ketika menunggu keputusan dari kantor pusat atau pihak berwenang lain yang terletak jauh dari lokasi.

• Petugas kesehatan yang diperbolehkan membuat keputusan lebih menikmati pekerjaan mereka dan menjadi lebih berpengetahuan dan terampil.

Pendelegasian juga memiliki beberapa kerugian:

• Jika keputusan yang dibuat ternyata salah, pekerjaan mungkin tidak dilakukan dengan benar atau bahkan tidak dilakukan sama sekali.

• Pemimpin yang mendelegasikan tugas secara tidak baik dapat membebani anggota timnya dengan tugas yang tidak seharusnya dan/atau tidak perlu.

• Pemimpin mungkin saja mendelegasikan tugas kepada orang yang kurang berpengalaman atau kurang kompeten untuk melaksanakan tugas tersebut.

Peraturan pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab • Jelaskan dengan baik apa (tepatnya) tugas atau tanggung jawab yang didelegasikan tersebut

• Harus ada kriteria tertentu sehingga Anda dapat memilih orang yang tepat untuk melaksanakan tugas tersebut

• Menjelaskan kepada pihak lain tugas apa yang telah didelegasikan dan siapa yang menerima delegasi tersebut

• Jangan ikut campur kecuali diminta dan bersiaplah untuk kemungkinan terjadi kesalahan

• Berikan dukungan sesuai kebutuhan dan lakukan pemantauan untuk mengetahui bagaimana jalannya pekerjaan tersebut.

Lampiran 2Uraian Tugas

Page 362: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

341

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 3

Rekam Medik dan Pengumpulan Data

Page 363: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

342

Page 364: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

343

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 3: Rekam Medik dan Pengumpulan Data

PendahuluanUnit Neonatologi di Indonesia harus mengumpulkan dan memelihara dua bentuk data. Data pertama melibatkan asuhan neonatal dan rekam medik individual yang akurat. Jenis data kedua melibatkan populasi yang dilayani sepanjang waktu, seperti jumlah neonatus yang ditemui setiap bulan. Data indivdu dan populasi dapat dianalisis untuk menilai kualitas dan rencana masa depan.

Pemerintah telah mengembangkan suatu sistem pengumpulan data yang distandarisasi untuk semua unit. Setiap unit memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan dan memelihara data akurat mengenai aktivitas di dalam unit dan menyerahkan laporan bulanan ke sebuah kantor pusat. Laporan aktivitas sistem kemudian dapat diproduksi dan dianalisis.

Sistem pelaporan ini sangat penting. Misalnya, dengan menggunakan berat badan sebagai parameter dasar untuk membandingkan kelompok neonatus, akan memungkinkan kita mengevaluasi hasil akhir unit dan memberikan informasi untuk perencanaan nasional. Jika data tersedia mengenai kelahiran di suatu daerah tempat unit berada, maka estimasi kebutuhan asuhan neonatal dapat dilakukan dan perkiraan kebutuhan akan pelayanan neonatal dapat diproyeksikan.

Pemimpin dari setiap unit neonatologi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, dengan pemimpin sistem, data apa yang harus dikumpulkan dan dilaporkan serta penyeliaan proses ini. Kualitas data sangat penting dan dapat dipelihara hanya jika perhatian yang konstan diberikan. Ada tiga tanggung jawab yang memerlukan penyeliaan rutin yaitu rekam medik pasien secara individu, buku registrasi pasien masuk di unit neonatologi, dan formulir laporan bulanan.

Rekam Medik Pasien Secara Individu Catatan mengenai pasien atau status pasien akan memperlihatkan temuan di lapangan dan mengkomunikasikan rencana perawatan. Catatan atau status harus disimpan di unit dan dapat segera diperoleh oleh semua petugas kesehatan ketika dibutuhkan. Pemimpin unit bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dari rekam medik di unitnya. Formulir standar seperti lembar alur direkomendasikan. Demikian pula dengan Catatan Klinis Harian Neonatus. Setidaknya harus ada catatan harian dalam rekam medik pasien dengan catatan yang lebih sering jika kondisi klinis pasien tidak stabil atau berubah.

Buku Register Pasien Masuk di UnitSetiap unit harus memiliki catatan yang berisi informasi tentang setiap neonatus yang masuk untuk dirawat. Pemerintah telah mengembangkan formulir untuk tujuan ini dengan hal-hal spesifik yang harus diisi. Semua butir yang diharuskan harus ditentukan dan dicatat untuk setiap neonatus. Di sebagian besar unit, staf keperawatan bertanggung jawab untuk buku register ini. Buku ini berperan sebagai catatan permanen dari aktivitas unit yang memungkinkan untuk mengidentifikasi pasien secara individu, sehingga kita dapat mencari rekam mediknya, dan menggunakannya untuk memperoleh informasi tambahan serta memberikan informasi untuk laporan bulanan.

Formulir Laporan Bulanan Formulir ini harus dilengkapi setiap bulan dan diserahkan ke pemerintah melalui Dinas Kesehatan dengan salinan disimpan di tempat lain, seperti kantor administrasi rumah sakit, sesuai dengan

Page 365: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

344

permintaan. Kepala unit neonatologi merupakan orang yang tepat untuk bertanggung jawab atas laporan ini dan ia harus bekerja sama dengan baik dengan anggota staf keperawatan yang bertugas untuk pengisian buku register pasien.

Rekam medik yang akurat sangat penting untuk memberikan asuhan berkualitas baik dan hasil akhir yang lebih baik. Pemeliharaan data mengenai hasil akhir pasien sangat penting untuk mengembangkan informasi yang dapat digunakan untk merencanakan peningkatan kinerja. Berbagai unit individual yang memiliki data dan informasi akurat yang menggambarkan kebutuhan akan pelayanan dan hasil akhir yang diharapkan, akan mendukung presentasi yang kuat dari usulan permohonan sumber daya baru seperti peralatan dan penambahan staf. Dalam hal ini rangkuman aktivitas bulanan yang terbaru akan sangat berguna.

Lampiran 3Rekam Medik dan Pengumpulan Data

Page 366: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

345

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 4

Pemeriksaan Peralatan

Page 367: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

346

Page 368: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

347

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 4: Pemeriksaan Peralatan

Pada setiap awal tugas jaga, perawat akan memeriksa dan mendokumentasikan kondisi dan status peralatan yang diperlukan:

Peralatan Resusitasi• Ukuran masker sudah tepat. Berbagai ukuran masker tersedia untuk bayi yang lahir pada usia

kehamilan yang berbeda.

• Kantung berfungsi baik

• Oksigen terpasang dan mengalir

• Penghisap lendir berfungsi baik

Tempat Tidur• Tempat tidur dengan penghangat atau isolette berfungsi baik

• Pengaturan suhu sudah tepat

• Tempat tidur, kasur dan seprai bersih

Monitor Jantung• Semua alarm SELALU menyala

• Batasan alarm adalah sebagai berikut:

Tabel A4.1. Pengaturan Alarm Monitor Jantung

Alarm Batasan

Denyut jantung • Alarm rendah pada 100 /mnt • Alarm tinggi pada 180-200 / mnt

Frekuensi napas • Alarm rendah pada 20 /mnt • Alarm tinggi pada 80 /mnt

Penundaan karena Apnea 15- 20 detikOximeter nadi • Alarm rendah pada saturasi 85% • Alarm tinggi pada saturasi 95%

Pemeriksaan Peralatan Respirasi• Periksa ukuran, posisi, plester dan apakah ada sumbatan atau tidak pada selang endotrakea

(ETT)

Jalur IV dan Pemeriksaan Peralatan• Periksa kulit di sekitar masuknya jalur IV

• Periksa perban tempat masuknya jalur infus

• Periksa label pada botol IV

• Periksa kecepatan pompa IV

Page 369: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 370: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 5

Prosedur Pencucian Peralatan

Page 371: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

350

Page 372: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

351

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 5: Prosedur Pencucian Peralatan

PendahuluanPersiapan, penggunaan, pemantauan dan pembuangan semua produk pencuci dan disinfektan akan dilakukan sesuai standar yang diakui, rekomendasi pabrik serta standar dan kebijakan fasilitas kesehatan tersebut.

Larutan Disinfektan Yang Digunakan• Biotex

– Larutkan 1:9 bagian dalam air panas atau dingin

• Chlorhexidine

– Larutan 4%, misal, Hibiscrub

• Halogen

– Disinfektan yang dipilih: sodium hipoklorida (Chlorox), 1:9 larutan

• Bubuk Hipoklorida/Hipobromite

– Vim

– Ajax

– 200 ml pemutih dalam 2.000 ml air

• Campuran amonium ‘Quaternary’

– Savlon (disinfektan yang dipilih)

Catatan: Materi organik dan sabun dengan cepat akan membuat Savlon non-aktif.

• Alkohol

– Larutan 70% untuk membersihkan permukaan

Disinfektan Peralatan• Cidex (Glutaraldehida)

– Digunakan sebagai larutan 2%

• Kemampuan desinfeksi setelah perendaman 10-20 menit

• Kemampuan mematikan spora setelah perendaman 3 jam

• Sterilisasi selesai setelah perendaman 10 jam

• Stabilitas bertahan selama 2-4 minggu setelah aktivasi

Pencucian Inkubator1. Matikan inkubator dan cabut kabel listrik

2. Pindahkan inkubator ke tempat atau ruangan cuci

3. Biarkan inkubator dingin selama 15 menit paling sedikit

4. Disinfeksi semua komponen dengan cara dilap dengan kain bersih yang sudah dibasahi Hibiscrub (chlorhexidine 4%) atau larutan Chlorox 1:9

5. Bersihkan probe, lepaskan perekat dari probe dengan alkohol dan cuci dengan Hibiscrub

6. Simpan probe dan gulungan perekat dalam tempat penyimpanan di inkubator

7. Sebelum memasang kembali perlengkapan inkubator, periksa bahwa semua komponen sudah

Page 373: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

352

kering

8. Biarkan pengatur kelembaban kosong

9. Simpan dalam perlengkapan bersih di ruang penyimpanan

Pertimbangan khusus untuk inkubator• Jika digunakan, bersihkan inkubator setiap hari

– Bersihkan bagian dalam inkubator dengan kain lembab dan canopy luarnya dengan Hibiscrub

• Jika digunakan, ganti inkubator setiap minggu

• Ganti filter udara inkubator setiap 3 bulan

Pencucian Peralatan

Perlengkapan terapi respirasi• Reservoar cairan tidak boleh diisi hingga sesaat sebelum alat digunakan

• Air yang berasal dari kondensasi selang harus dibuang dan tidak boleh dialirkan kembali ke dalam reservoar

• Head box harus dicuci setiap kali selesai digunakan satu bayi

• Sirkuit napas, termasuk katup keluar, harus diganti setiap 72 jam

Peralatan pakai ulang• Termometer dan gelang pengukur tekanan darah harus diseka dengan alkohol 70% dan dibiarkan

kering setiap kali setelah digunakan

Pemeliharaan Barang yang Disimpan• Barang sekali pakai yang tidak steril dapat disimpan

• Linen bersih harus disimpan terpisah dari linen kotor

• Semua perlengkapan dan permukaan rata harus diusap dengan lap lembab setiap hari dengan disinfektan umum

Pemeliharaan Barang Steril• Barang sekali pakai tidak boleh digunakan ulang

• Periksa tanggal kadaluarsa dan keutuhan kemasan semua barang steril

• Semua larutan harus diberi tanggal dan ditandatangani saat dibuka dan disingkirkan setelah 24 jam

Celemek Karet dan Plastik• Benda ini harus terendam semuanya dalam Cidex 2%

• Benda ini harus kering dan bersih sebelum disimpan

Wadah dan Mangkuk• Cuci dengan air panas

• Cuci dengan larutan hipoklorida dan simpan dalam keadaan kering

Lampiran 5Prosedur Pencucian Peralatan

Page 374: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

353

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 6

Pemasangan Jalur Intra Vena Perifer

Page 375: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

354

Page 376: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

355

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 6: Pemasangan Jalur Intra Vena Perifer

PendahuluanPemasangan jalur intravena (IV) diperlukan jika pemberian cairan dan dukungan nutrisi tidak mungkin dilakukan melalui jalur gastrointestinal. Penting diketahui bahwa semua unit perawatan neonatus mempunyai peralatan dan petugas terlatih 24 jam yang dapat memasang dan mempertahankan terapi intravena.

Persiapan Pemasangan dan Peralatan Yang dibutuhkanPersiapan untuk memasang IV termasuk mempersiapkan semua perlengkapan yang diperlukan. Peralatan berikut diperlukan untuk memasang jalur IV perifer:

• Kapas alkohol

• Tourniquet atau gelang karet elastik

• Wing needle ukuran 21-27 dan/atau kanula terpasang dengan jarum 22 dan 24

• Sambungan untuk kanula /selang IV

• Kasa

• NaCl 0,9% untuk infus

• Spuit

• Selotip

• Spalk

• Gunting

Teknik pemasanganSaat memilih area, penting untuk menghindari area yang berdekatan dengan luka atau infeksi. Membedakan vena dari arteri dapat dilakukan dengan palpasi denyut arteri dan evaluasi selama oklusi. Arteri tungkai akan kosong dan vena akan terisi; arteri kulit kepala terisi dari bawah dan vena terisi dari atas. Bagan di bawah menunjukkan skema area yang paling sering digunakan untuk masuknya infus.

Ekstremitas harus difiksasi dan pilih vena yang lurus. Tourniquet dapat digunakan jika perlu. Area pemasangan IV harus dibersihkan dengan antiseptik dan dibiarkan kering. Spuit diisi dulu dengan NaCl 0,9%, lalu diuji alirannya dengan cara membilasnya.

Jarum harus dipasang paralel dengan pembuluh sesuai aliran darah dan dimasukkan melalui kulit beberapa millimeter arah distal ke titik masuk pembuluh. Masukkan terus hingga terlihat darah dalam selang atau kanula. Jika menggunakan angiocatheter, lepaskan stylet dan kanula masuk sejauh mungkin. Jika memasang wing needle, jangan diteruskan saat terlihat darah masuk. Setelah melepas tourniquet, sejumlah kecil NaCl 0.9% dialirkan untuk menegaskan posisi sambil mengamati apakah kulit memucat atau tidak. Hal tersebut dapat terjadi jika pembuluh arteri atau vena bengkak saat terjadinya ekstravasasi vena. Bila tempatnya sudah tepat, jarum atau kanula diplester.

Tatalaksana Jalur IntravenaJenis cairan dan kecepatan per jam harus didokumentasikan. Area pemasangan harus diamati setiap jam untuk mengetahui tanda infiltrasi dan iritasi, beri tanda pada kolom yang tepat dalam Catatan Klinis Neonatus Harian. Direkomendasikan bahwa cairan IV dan selang diganti setiap 24-48 jam untuk meminimalkan kemungkinan infeksi.

Page 377: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

356

Bagan A6.1. Vena Superfisial Di Kulit Kepala

Sumber: Misericordia Community Health Centre, 1990, Gentle Hands, Gentle Starts, A Neonatal and Pediatric Parenteral Therapy Manual, Edmonton, Canada, p. 461-2.

Bagan A6.2. Vena Superfisial di Kaki

Sumber: Misericordia Community Health Centre, 1990, Gentle Hands, Gentle Starts, A Neonatal and Pediatric Parenteral Therapy Manual, Edmonton, Canada, p. 461-2.

Lampiran 6Pemasangan Jalur Intra Vena Perifer

Page 378: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

357

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bagan A6.3 Vena Superfisial di Tangan

Sumber: Misericordia Community Health Centre, 1990, Gentle Hands, Gentle Starts, A Neonatal and Pediatric Parenteral Therapy Manual, Edmonton, Canada, p. 461-2.

Bagan A6.4 Vena Superfisial di Lengan

Sumber: Misericordia Community Health Centre, 1990, Gentle Hands, Gentle Starts, A Neonatal and Pediatric Parenteral Therapy Manual, Edmonton, Canada, p. 461-2.

Page 379: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 380: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 7

Pemasangan Kateter Umbilikal

Page 381: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

360

Page 382: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

361

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 7: Pemasangan Kateter Umbilikal

PendahuluanPenggunaan kateter umbilikal diindikasikan untuk tujuan berikut:

• Infus cairan parenteral

• Transfusi tukar

• Sering memantau gas darah arteri

• Pemantauan tekanan darah arteri secara menetap

Kateter arteri umbilikal hanya digunakan pada neonatus yang sakitnya parah. Untuk neonatus yang tidak sakit parah, pulse oksimeteri dan pemantauan tekanan darah non-invasif dapat digunakan.

Teknik

Pemasangan kateter• Tentukan panjang kateter yang akan dimasukkan dengan tepat

– Ujung kateter vena umbilikal harus diatas hati /tepat diatas diafragma, sedangkan ujung kateter arteri umbilikal antara T6-T9

• Ikuti teknik steril

– Cuci tangan prabedah hingga siku selama 2 menit

– Gunakan gaun dan sarung tangan

– Cuci umbilikus dan area sekelilingnya dengan larutan antiseptik

– Tutup abdomen dengan duk steril

• Persiapkan area

– Klem umbilikus di sekitar pangkal umbilikus

– Potong umbilikus dengan skalpel sepanjang 1.0 cm

• Membuka pembuluh

– Singkirkan gumpalan darah dengan forsep

– Buka pembuluh secara perlahan dengan forsep iris ke dalam lumen hingga kedalaman 0,5 cm dan biarkan selama satu menit setelah melepaskan tegangan pada forsep

• Pemasangan kateter

– Kateter umbilikal steril ukuran 3,5-6 Fr berisi NaCl 0.9% dimasukkan ke dalam pembuluh dengan kedalaman yang telah diperkirakan

– Aliran darah yang baik harus dapat melewati kateter

– Posisi harus diverifikasi dengan foto Rontgen, sebaiknya sebelum fiksasi

• Fiksasi

– Jahit purse-string menggunakan benang sutra

– Tempelkan dengan selotip agar tidak berpisah

Pencabutan kateter• Perlahan-lahan cabut kateter dalam waktu 1-2 menit agar terjadi konstriksi pembuluh (arteri).

Kencangkan jahitan untuk mencegah perdarahan dari arteri umbilikus.

Page 383: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

362

Komplikasi• Perdarahan

• Infeksi

• Fenomena tromboembolik

• Perforasi pembuluh

• Memucatnya kulit kaki (pada kateter arteri posisi rendah) karena vasospasme

Lampiran 7Pemasangan Kateter Umbilikal

Page 384: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 8

Pemantauan Glukosa Darah

Page 385: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

364

Page 386: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

365

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 8: Pemantauan Glukosa Darah

PendahuluanPemantauan glukosa darah harus dilakukan pada semua bayi yang mempunyai faktor risiko dan yang menunjukkan gejala hipoglikemia. Penting untuk diingat bahwa bayi dengan hipoglikemia tidak selalu menunjukkan tanda dan gejala yang jelas. Dengan demikian, anamnesis yang seksama dan evaluasi faktor risiko adalah hal yang kritis.

Indikasi• Bayiberisikohipoglikemia

– Penapisan glukosa darah harus dilakukan sesegera mungkin setelah lahir dan sering diulang hingga ada asupan glukosa yang mencukupi.

• Bayiyangmenunjukkangejalahipoglikemia

– Penapisan glukosa darah harus dilakukan segera

Catatan: Penapisan glukosa rendah harus ditegaskan dengan nilai serum.

• Bayi dengan risiko hiperglikemia, misalnya bayi yang mendapat infus glukosa dengankonsentrasi tinggi

– Penapisan glukosa darah harus dilakukan sesuai instruksi dokter

PeralatanSemua unit perawatan neonatus harus mempunyai peralatan yang mencukupi dan dapat melakukan penapisan glukosa darah. Peralatan yang diperlukan termasuk:

• Kertasreagenyangbelumdigunakan

• Lancetmikro

• Kapasalcohol

• Kasasteril2×2

• Perbandenganperekat(opsional)

Kewaspadaan• Pentingbahwakertasreagenyangbelumdigunakanselalutersedia.Setelahdibuka,kertas

reagen perlahan-lahan rusak dan memberikan hal yang tidak akurat.

• Kertasreagenharusselaludisimpandalamwadahaslinyadantertutuprapat.

• Sebelummenggunakankertasreagen,bandingkanwarnakertasreagenyangbelumdigunakandenganwarna yang sama pada grafik dalamwadah. Jangan gunakan kertas tersebut jikawarnanya berbeda.

Page 387: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

366

Teknik• Periksabagianluartumitbayi,hindarisisianteromedia.

• Pertimbangkan untuk membungkus kaki dengan kain hangat selama lima menit untukmeningkatkan aliran darah.

• Usap area dengan alkohol 70%. Pastikan area ini kering karena alkohol dapatmengubahpengukuran hasil.

• Pegangtumitdenganmantappadalekukandanmatakaki.Hindaritekananberlebihanpadakaki yang dapat menyebabkan hemolisis.

• Lakukanpenusukananterolateralpadatumittegaklurusterhadapkulitdengansatugerakanmantaphinggakedalamantidakmelebihi2,5mm.

• Buangtetesdarahpertamadengangulungankasadan teteskandarahsecukupnyadiataskertas reagen.

Catatan: Pastikan agar kertas reagen tidak menyentuh kulit bayi atau akan terkontaminasi dan memberikan nilai yang salah.

• Tekantempatpenusukantadidengankasalaludiplester.

• Pastikantidaklebihdari30-60detikuntukmembacahasilnya.Setelahbeberapadetik,buangdarah dari kertas reagen dengan air atau gumpalan kapas sesuai dengan petunjuk pabrik.

• Bandingkanwarnakertasreagendengangrafikwarnapadawadah.Jikawarnakertasberadadi antara duawarna pada grafik, harus ditentukan bahwa angkanya berada di antara duaangka tersebut.

• DokumentasikannilaipenapisanglukosadarahpadaCatatanKlinisHarianNeonatus.

Lampiran 8Pemantauan Glukosa Darah

Page 388: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

367

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 9

Terapi Sinar

Page 389: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

368

Page 390: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

369

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 9: Terapi Sinar

PendahuluanTerapisinar(fototerapi)merupakanpengobatanpenyakitdengancaradisinar.

Teknik• Yangterbaikadalahlampubirudenganpanjanggelombang425-475nm.

• Bayitidakdiberipakaiankecualipopokdanpenutupmata.Penutupmataharuspastapitidakboleh terlalu kencang atau menutup cuping hidung.

• Lampuharusberada5-8cmdiatasinkubatordan50cmdiatasbayi.

• Pertahankanlingkungansuhunetral,pantausuhudanukursetiaphari.

• Keseimbangan cairan bayi harus dipantau dengan hati-hati dan dehidrasi dicegah dengancaramenentukankebutuhancairanbayidanmenggantikaninsensiblewaterloss(IWL)sesuaiperhitungan.

• Frekuensipengambilanbilirubinserumadalahsetiap6-12jam,tapimungkinsetiap4jam.

• Kadarbilirubinharusdipantausedikitnya24jamsetelahterapisinardihentikan

Page 391: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 392: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 10

Transfusi Tukar

Page 393: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

372

Page 394: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

373

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 10: Transfusi Tukar

Teknik Transfusi TukarDua teknik transfusi tukar yang paling umum adalah metode pull-push dan continuous. Metode pull-push, atau tidak terus menerus, adalah teknik mengambil sejumlah darah bayi dan menggantinya dengandarahdaridonordalamjumlahyangsama.Halinidapatdilakukanmenggunakankatup4 arah.

Metode continuous adalah memasukkan darah donor dalam jumlah yang konstan melalui vena umbilikus dan pengambilan darah bayi secara konstan melalui arteri. Metode ini memberikan tekanandaraharteri yang lebih konsisten. Jikamenggunakan jalur arteri perifer, darahdapatdikeluarkan tapi darah donor harus dimasukkan melalui jalur vena pusat atau perifer untuk mencegah spasme pada arteri atau penggumpalan.

Peralatan Transfusi TukarPeralatan umum transfusi tukar• Gaunsteril

• Handuksteril

• Sarungtangan

• Filterdarah

• SelangIVantaradarahdonordanstopcock

• SelangIVantarastopcockdanwadah

• Kantungplastikatauwadahuntukmengumpulkandarahyangditukar

• Dua tabung suntik ukuran 3-5 ml untuk sampel sebelum dan sesudah prosedur tukar kelaboratorium

Metode pull-push• Satustopcock4arah

• Tabungsuntik5,10,atau20ml

Metode continuous• Tigathree-way-stopcock

• Satutabungsuntik50-60mluntuksetiap150mldarahyangdiambil

• Satutabungsuntik50-60mluntukinfusdarah

• Satutabungsuntik5-6mluntukbilasNaCl0.9%heparinisasi

Persiapan Transfusi Tukar• Kirimdarahibudanbayikelaboratoriumuntukdicocokkan.

• Buatdandokumentasitandavital.

• Janganberikanapapunsecaraoralselama3-4jamsebelumprosedur.

• Perhitungkanvolumedarahyangakanditukar.

– Biasanya dilakukan transfusi tukar dengan jumlah darah dua kali lipat, memerlukan 80ml darah donor untuk setiap kilogram berat bayi. Saat darah tersedia, keadaannya harus

Page 395: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

374

tercampurbaik.Halinidapatdicapaidengancaramenggantungnyasecaraterbalikselama20-30menit,diikutipemeriksaanuntukmengetahuibahwahematokritberadaantara45%dan55%.

• Pastikan bayi tetap hangat, tersedia cukup oksigen, penghisap lendir, alat resusitasi danperalatan pemantau.

• Hangatkan darah hingga suhu 37° C, dengan cara menempatkan selang dalam alatpenghangat darah dan pengendali thermostat yang tepat atau merendam selang dalam air hangat37-38oC.

– Panasberlebihandapatmenyebabkanhemolisis.Tidaklahtepatuntukmeletakkandarahdibawah radiant warmer.

• Lakukancucitangankarenatermasukjenisprosedurmayordangunakansarungtangansertagaun.

• Harusadaperawatyangkhususmembantuprosedurini.Ketikadoktermelaksanakanprosedurini, perawat harus terus memantau kondisi bayi, melakukan intervensi yang diperlukan untuk mempertahankanstabilitasfisiologisdanmencatatvolumedarahyangdikeluarkandandiinfuspada Lembar Transfusi Tukar (lihat Tabel di bawah). Tergantung pada jumlah darah yangditukar,prosedurinikadangmemerlukanwaktu1-2jam.

• Jikamenggunakanmetode‘pull-push’,makaharusdipasangkatetervenaumbilikal.

• Jikamenggunakanmetode‘continuous’,dapatmenggunakankateterarteridanvenaumbilikaldan/atauinfusperifermenggunakanjarumukuran23.

• BuatfotoRontgenuntukmemastikanletakkatetervenaumbilikalapakahtepatataudiatasdiafragma dan pada pertemuan vena cava inferior dan atrium kanan. Jika tidak mungkinmemasangkatetersejajardiafragma,kateterhanyadapatdimasukkan1-2cmsaja.Dalamhalini, hindari penggunaan obat seperti kalsium untuk mencegah kemungkinan kerusakan hati.

• Indikasi penempatan kateter yang tepat adalah mudahnya mengaspirasi darah melaluikateter.

Lampiran 10TransfusiTukar

Page 396: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

375

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tab

el A

10.1

. Lem

bar

Tra

nsf

usi

Tu

kar

LE

MB

AR

TR

AN

SF

US

I TU

KA

R

S

ebel

um

per

tuka

ran

S

etel

ah p

ertu

kara

n

Tanggal

Transfusitukar#

Hem

atokrit

Hem

atokrit

Nam

abayi

Beratlahir

Bilirubin

Bilirubin

Tanggallahir

Jamlahir

Kalsium

Kalsium

Pot

asiu

m

Pot

assi

um

Gol

onga

n da

rah

ibu

S

odiu

m

Sod

ium

Golongandarahbayi

Coombs

Klorida

Klorida

Bufferdarah?

YA

TIDAK

Waktumulaitransfusi

Jikaya,denganapa?

Jumlah

Waktuselesaitransfusi

Totalvolum

eyangkeluardaribayi

Totalvolum

eyangdiberikankepadabayi

D

arah

kel

uar

Dar

ah m

asuk

Jm

lTotal

Jml

Total

Page 397: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

376

Melaksanakan Metode ‘Pull-Push’ pada Transfusi TukarSelama melakukan metode ‘pull-push’, jumlah darah yang keluar dan masuk setiap kalinyaadalah5ml.Padabayidenganberatbadanlebihdari3.000gramdantandavitalstabildapatditingkatkanmenjadi10ml.Jumlahdarahyangmasukdankeluarharussama.Saatsejumlahdarah yang diinginkan sudah dikeluarkan, stopcock ditutup dan darah dialirkan ke kantung.

Stopcockkearahkantungpenampungditutupdandariarahdonordibuka.Jumlahyangsamadenganyangbarusajadikeluarkandaribayi(5-10ml)diambildarikantungdarahdonor.Stopcockke arah kantung donor ditutup dan ke arah bayi dibuka. Saat memasukkan darah donor kepada bayi, spuit harus tegak lurus sehingga gelembung udara akan naik ke atas dan tidak dimasukkan ke bayi.

Asisten, biasanya perawat, harus mencatat jumlah darah yang dikeluarkan dan dimasukkan pada lembarTransfusiTukar(Tabeldiatas).Penggantianvolumedarahdengancepatdihindaridengancara mengeluarkan darah bayi secara lambat dan tetap dan menginfus darah donor dengan kecepatansekitarsatusiklus/menithinggadarahtertukar.Kantungdarahharusdigoyangsetiap10-15menituntukmencegahsedimentasiselmerah.

Bagan A10.1. Metode Pertukaran ‘Pull-Push’

Darah Donor

FilterDonor

Kantungpengumpuluntuk darah bayi

Stopcock

KateterVenaUmbilikusTabung

Melakukan Metode Pertukaran ‘Continuous’Selamametode‘continuous’dilakukan,timmenginfusdanmengeluarkandarahsecarabersamasehingga aliran infus masuk dan pengeluaran tetap seimbang dan perubahan volume darah tidak terjadi. Saat prosedur dimulai, penting untuk menempatkan orang ketiga yang dapat mencatat darah yang dikeluarkan dan diinfus serta mempertahankan total yang mengalir sehingga pada akhir prosedur, jumlah totalnya sama.

Anggota tim yang bertugas melakukan infus tukar membuka stopcock ke arah darah donor dan mengisitabungukuran50-60ml,kemudianmenutupstopcockdaridarahdonordanmembukanyakeUVCatauIVperiferyangsedangdigunakanuntukinfus.Darahdonorkemudiandiinfuskandengankecepatan2-3ml/kg/menit.Kantungdarahharusdigoyangkansetiap10-15menituntukmencegah sedimentasi sel merah. Prosedur ini dilanjutkan hingga volume darah donor telah diinfuskan sesuai keinginan.

Lampiran 10TranfusiTukar

Page 398: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

377

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

AnggotatimyangbertugasmengeluarkandarahmembukastopcockkeUACatauUVCuntukmengambildarahbayidanmulaimengisitabungsuntikukuran50-60mldengankecepatan2-3ml/kg/menithinggadidapat50ml.Stopcockkemudiandiarahkankekantungpenampungdandarahbayidialirkankekantungini.Secaraberkala,gantitabungsuntik50-60mldenganyangbarudanperlahan-lahanbilaskateterdengan1-2mlsalinheparinisasi(5u/1ml)untukmencegahterbentuknya gumpalan. Lanjutkan prosedur ini hingga jumlah darah bayi dikeluarkan sesuaikeinginan.

Bagan A10.2. Metode Tukar ‘Continuous’

Darah Donor

UACatauUVC

Filter

Stopcock 3 arah Katungdarahbayi

UVCatauIVperifer

Darah dalam tabungsuntik50cc

Stopcock 3 arah

Stopcock 3 arah

Tabungsuntik50cc

Salin heparinisasi dalam tabung

Sistem Infus

Sistem Pengeluaran

Page 399: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

378

Tatalaksana Bayi pada Kedua ProsedurSebelum memulai prosedur, harus diambil 5-10 ml darah untuk memeriksa kadar bilirubin,hematokrit,elektrolitdankalsium.Temperaturbayi,oksigenasidantandavitallainharusdiperiksadandicatatsetiap15menitdannilaiglukosaperiferharusdievaluasisetiap30menit.Semuaharusdipertahankanpadabatasnormalselamaprosedurberlangsung.Bayiharusdiamatiapakahmengalami‘jitteriness’,kejangatauapneayangmerupakantandahipokalsemia.

Jikabayimenunjukkantandatersebutdandiidentifikasibahwapenyebabnyaadalahhipokalsemia,kateterharusdibilasdenganNaCl0.9%normaldan100-200mgkalsiumglukonat10%(50mg/ml)harusdiberikanperlahanmelaluiUVCatauIVperifer.Kalsiumtidakbolehdiberikansecaracepat,terutamamelaluiUVC,karenadapatmenyebabkanhentijantung.Jikadenyutjantungbayimulai menurun saat pemberian dilakukan, kalsium harus dihentikan segera. Saat kalsium sudah selesai diberikan, kateter harus dibilas dan lanjutkan dengan transfusi tukar.

Jikajumlahdarahtelahditukarsesuaikeinginan,darahharusdikirimkelabuntukpemeriksaannilai glukosa, bilirubin, hematokrit, elektrolit dan kalsium serta dicocokkan untuk kemungkinan pertukaranselanjutnya.Kadarbilirubinharusdiperiksasetiap4-6jamhinggadicapaikadaryangsesuaiatautransfusitukartambahandianggapperlu.Terapisinarharusdilanjutkandantandavitaldiperiksasetiap15-30menitselama3-4jamatauhinggastabil.Pemberianasupanperoraldapatdilanjutkan2-3jamsetelahpertukaranselesai.

Setelahpenilaianlaboratorium,kalsiumglukonat10%diberikanpadaakhirpertukaran.

Lampiran 10transfusiTukar

Page 400: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

379

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 11

Sistem Skor Apgar

Page 401: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

380

Page 402: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

381

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 11: Sistem Skor Apgar

Tabel A11.1.Sistem Skor Apgar

Tanda 0 1 2

Denyutjantung Tidakada <100/mnt >100/mnt

Upayabernapas Tidakada Perlahan(tidakteratur) Menangiskuat

Tonusotot Lemas Sedikitgerakan Bergerakaktif ekstremitas

Refleks Tidakadarespon Meringis Terbatukataubersin

Warnakulit Biru,pucat Tubuhmerahmuda, Seluruhtubuhmerah Ekstremitas biru muda

Page 403: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 404: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 12

Nilai Tekanan Darah Neonatus

Page 405: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

384

Page 406: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

385

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 12: Nilai Tekanan Darah Neonatus

Tabel A12.1 Tekanan Darah Menurut Berat Lahir

Berat Lahir (gm) n Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

501-750 18 50-62 26-36

751-1.000 39 48-59 23-36

1.001-1.250 30 49-61 26-35

1.251-1.500 45 49-56 23-33

1.501-1.750 51 46-58 23-33

1.751-2.000 61 48-61 24-35

Nilai diukur dengan cuff atau umbilical arterial transducer pada 3-6 jam pertama setelah lahir.

Tabel A12.2. Tekanan Darah Menurut Usia Gestasi

Usia kehamilan (minggu) n Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

<24 11 48-63 24-39

24-28 55 48-58 25-36

29-32 11 47-59 24-34

>32 68 48-60 24-34

Nilai diukur dengan cuff atau umbilical arterial transducer pada 3-6 jam pertama setelah lahir.

Page 407: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan
Page 408: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

Lampiran 13

Transfusi Darah

Page 409: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

388

Page 410: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

389

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 13: Transfusi Darah

Prosedur Transfusi DarahLangkahberikutberlakuuntuksemuatransfusidarahdanprodukdarah.Produkdarahyangtidaktermasuk dalam prosedur ini hanya albumin.

1. Dokterharusmenuliskansemuainstruksitransfusi.

2. Mintapersetujuandariorangtuasetelahmenjelaskanalasantransfusi.

3. Dua perawat atau dokter harus memeriksa darah bersama untuk mengetahui nama, golongan danRh,nomorrekammedikdantanggalkadaluarsa.

4. Jika volume darah yang akan ditransfusikan cukup besar, maka darah tersebut harusdihangatkan terlebih dahulu. Jangan pernahmerendam kantung ke dalamair hangat ataumeletakkannya di bawah lampu panas.

5. Darahyangakandigunakanharusdialirkanmelalui filterdarahdandiberikandengancarateteslangsungataumelaluisyringepump.Infusionpumptidakbolehdigunakanuntuktransfusisel darah merah dalam keadaan apapun.

6. Menggunakan monitor jantung pada bayi selama transfusi.

7. Tandavitalharusdicatatmenurutjadwalberikut:

a.Limabelasmenitsebelumtransfusi

b. Sekali setiap jam selama transfusi

c. Satu jam setelah transfusi

8. Amati bayi jika ada reaksi transfusi.

9. Kantungdarahharusdikembalikankelaboratoriumsetelahadareaksitransfusi.

10. Informasitransfusiharusdidokumensikanpadagrafikbayisetelahprosedur.

Catatan: Sebelum diberikan kepada pasien; darah donor perlu diperiksa kecocokannya dengan resipien oleh 2 orang perawat atau 1 perawat + 1 dokter.

Persiapan Transfusi• Dapatkansampeldarahuntukdicocokkandengandarahpasien

– Untukprodukseldarahmerahdanputih

• Kirimkan minimal 2 ml dalam tabung EDTA (tutup ungu) untuk setiap permintaan ujikecocokan produk

• Spesimenhanyadapatdigunakanselama72jam.Jikadarahdiperlukanlagisetelahwaktutersebut, perlu diambil spesimen baru.

• Produkdarahlain(trombosit,plasmabekusegardankryopresipitasi):

– Panggil bagian transfusi untuk memeriksa apakah golongan dan jenis darah pasien dalam catatan

– Jikakelompok/jenisdarahpasientidaktercatatdibagianTransfusi,kirimkan2mldarahEDTAdalam tabung besar bertutup ungu

Page 411: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

390

Jaminan Keamanan• Sebelummengambilspesimen,persiapkanlabelbertuliskannamabayidannomorrekammedik

dengan tulisan yang jelas.

• Pastikanbahwanamadannomoryangtercantumpadalabeldarahsesuaidengannamadannomor pasien.

• Jikaperlukoreksi,tuliskanpadalabelbaru.Perubahantidakbolehdilakukanpadalabelapapunyang disiapkan untuk transfusi.

• Di samping tempat tidur, setelah mengambil darah, tempelkan label pada tabung. Jangantinggalkan tempat tidur bayi tanpa menempelkan label pada tabung terlebih dahulu. Perawat atau dokter yang mengambil darah harus menandatangani label tersebut.

Akses Intravena• KateterIVpalingkecilharusberukuran23gauge.Kateterkecildapatmerusakseldarahmerah

• Jangan melakukan transfusi produk darah apapun melalu jalur arteri atau kateter arteriumbilikus

• Janganmenginfus nutrisi parenteral (atau cairanmengandung glukosa) bersamaan dengantransfusipadajaluryangsama.JanganpernahmenambahkanobatataucairanIVkedalamkantung darah atau produk darah.

• BilasIVdenganNaCl0.9%setelahtransfusidarahselesai

• Jika kecepatan IV bayi dirubah saat transfusi, periksa kadar glukosa setiap jam selamatransfusi

Darah DonorAda pertimbangan khusus mengenai transfusi darah donor kepada neonatus. Neonatus hanya ditransfusidengandarahCMVnegatif.CMV(cytomegalovirus)dapatmenyebabkanhepatitisdanpneumonia pada neonatus.

Darah IradiasiRadiasi darahmencegah proliferasi limfosit. Hal ini mencegah kemungkinan graft versus hostdisease(GVHD).Darahyangtidakdiradiasiharusdipertimbangkanuntukpopulasiberikut:

• Neonatusdenganberatlahir<1.200gram

• Neonatusyangdiketahuimempunyaigejalaimmunodeficiency

• Neonatusmenerimadarahdarisaudaradekat

Waktu TransfusiWaktuoptimaltransfusineonatusditunjukkanpadatabeldibawahini.Kerangkawaktunyadimulaisaatdarahdilepasdaripendinginobattransfusi.Risikokontaminasihemolisisdanbakteridarahmeningkat jika semakin lama berada pada suhu ruang.

Lampiran 13transfusi Darah

Page 412: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

391

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Tabel A13.1. Waktu Optimal Transfusi Neonatus

Produk Darah Waktu Infus Minimal Maksimal*

PRC,wholeblood Sesuaitoleransi 2jam 4jam

Trombosit Sesuaitoleransi 5-15mntperunit 4jam

Plasmabeku Sesuaitoleransi 30mnt 4jam

Kryopresipitasi Sesuaitoleransi 2mntperkantung 4jam

* Diukur dari saat darah dikeluarkan dari pendingin obat transfusi

Reaksi Transfusi

Presentasi KlinisJikainginmelihatreaksilangsungterhadaptransfusi,perawatharusmemeriksahalberikutpadabayi:

• Demamlebihdari38°C

• Takikardia

• Gawatnapas

• Hipotensi

• Kemerahanpadamuka

• Nyeridaniritabilitas

• Mualdanmuntah

• Darahdalamurin(+1ataulebih)

• Ruamurtikaria

Menatalaksana reaksi transfusi• Hentikantransfusisegera

• BersihkankateterIVdenganbilasanNaCl0,9%normal

• Panggildoktersegerauntukmemeriksapasien

• Periksadandokumentasikantandavitalsetiap15menithinggadoktermencatatkondisibayisebagai stabil

• Informasikandoktertransfusitentangreaksiyangterjadi.Siapkannamadannomorrekammedikbayi kepada dokter

• Kirimkan kantung transfusi, tabung suntik dan tabung kepadadokter transfusi. Jangan kirimjarumnya

• Ambilspesimenpertamadankirimkanuntukanalisissecepatmungkin

• Untuk transfusi lebih lanjut, pasien tersebut mungkin memerlukan pre-medikasi denganantihistamin

Page 413: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

392

Komplikasi Transfusi

Tabel A13.2. Kemungkinan Komplikasi Transfusi

Komplikasi Penyebab Pencegahan dan/atau Pengobatan

Sepsis Darah terkontaminasi oleh Gunakan darah dalam waktu 4 jam setelah bakteri dikeluarkan dari bagian transfusi. Ambil kultur jika secara klinis ada kecurigaan sepsis.

Hipotermia Banyaknyadarahyang Hangatkandarahsebelumtransfusiseperti ditransfusi dalam keadaan dingin indikasi di atas.

Kelebihanbeban Pemberiantransfusidarah Hindarimemasukkandarahsecaracepatsirkulasi secaracepatdalamjumlah (kecualisaatdarurat). banyak PertimbangkanpemberiandosisLasix jika perlu.

Hipokalsemia Sitratdalamdarahyang Periksakadarkalsiumserum.(jitteriness, ditransfusidapatmenyebabkan LakukanEKG.dysrhythmias dan hipokalsemia. Pertimbangkan infus kalsium.hipotensi)

Lampiran 13transfusi Darah

Page 414: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

393

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 14

Sistem Peningkatan Kualitas Berkesinambugan

Page 415: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

394

Page 416: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

395

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 14: Sistem Peningkatan Kualitas Berkesinambungan

PendahuluanTujuan dari Sistem Peningkatan Kualitas Berkesinambungan (CQIS atau Continuous QualityImprovement System) adalah untukmemberikan instrumen identifikasi danmenurunkan faktorkontributor mortalitas neonatus di fasilitasnya, yang sebenarnya bisa dihindari. Fokus utamaadalahkondisiyangmengancamjiwa(ataukondisiyangmemberikankontribusiterhadapkeadaantersebut), yang paling berpengaruh terhadap morbiditas neonatus dan merupakan penyebabutama kematian neonatus. Dengan demikian pengelola rumah sakit dapat mengawasi kualitas pelayanan pasien, mengungkap monitoring dan peningkatan proses klinis, dan sistem pelayanan secaraberkelanjutan,sehinggadapatmeningkatkankemampuan,efektivitasdanefisiensi.

CQIS seluruhnya dilaksanakan sendiri oleh fasilitas tersebut dan dirancang untuk membantupengkajiandanpeningkatansecaramandiri.Tujuannyaadalahuntukmemotivasistafagardapatmengambil tanggung jawab lebih besar terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, sehingga dapat merasa bangga bekerja pada fasilitas yang diakui sebagai tempat yang memenuhi semua persyaratan dalam memberikan pelayanan berkualitas. Keuntungan lainnya adalah bahwapengkajian dan peningkatan mandiri memerlukan beberapa sumber daya dan mempromosikan kesinambungan, karena pengelola fasilitas dan staf merupakan barisan pertama pemberi pelayanan dan penyeliaan pelayanannya.

Komponen CQISCQISmemerlukantigakomponenutamayangsalingberhubungan:

I. Standar Jenis Pelayanan–Definisimasukan,proses,danhasiluntukprosesmanajemendanklinis

II. Pemantauan Kualitas –Pengukuranprosesmanajemendanpelayananklinissertakuantifikasitingkat kepatuhan terhadap standar secara terus menerus dan mandiri

III. Peningkatan Kualitas –Kegiatanpeningkatandiriyangsecaraterusmenerusmeningkatkankualitas proses klinis dan manajemen, menggunakan hasil dari instrumen dan metode komponen pengukuran mandiri, berdasarkan konsep manajemen

Setiap komponen akan dijelaskan secara singkat.

Jenis Standar PelayananBerdasarkanfaktabahwakinerjaklinis tidakbisaditingkatkantanpakerangkakerjamanajemenyang kompeten maka ditetapkan standar untuk kinerja manajemen dan klinis. Standar kinerja manajemen telah ditetapkan di dua tingkatan: tingkat rumah sakit dan tingkat unit.

Standar kinerja manajemen tingkat rumah sakit • DewanDirektur

• TimSafeMotherhoodatautimsejenis

• Timpengendalianinfeksi

• Strukturorganisasirumahsakit

Page 417: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

396

• Perencanaan

• Perlengkapanmedis

• Bahandanobat

• Danapeningkatanpelayanan

Standar kinerja manajemen bagian/unit

Standar manajemen• Standarmasukan:strukturfisik,furnitur,perlengkapan,bahandanobat

• Referensi,rekammedik,sumberdayamanusia,dankualitasmanajemen

Standar Klinis (protokol klinis)Kompleksitasdankeberagamanpengobatanklinis,seringnyaperubahanstaf,dantanggungjawabrumah sakit atas pelayanan yang diberikan oleh staf, mengharuskan dikembangkannya standar protokol klinis berdasarkan fakta untuk kondisi atau situasi klinis tertentu, dan bahwa staf medis, keperawatan, dan teknis setuju serta mematuhi standar tersebut. Protokol klinis ini menjelaskan secaraterperincidiagnosis,tatalaksana,danpencegahanmasalahkesehatanumum.Jikaprotokolini diikuti dengan benar oleh tenaga kesehatan, jumlah kematian karena penyakit neonatus yang utama bisa diturunkan secara bermakna.

Lingkup protokol klinisBerdasarkan fakta bahwa bagian neonatus di rumah sakit umum/kabupaten tidak bisa bekerjasendiri, standar kinerja klinis telah membuat serangkaian protokol klinis yang mencakup semua bagian dan pelayanan pendukung yang, relevan terhadap pelayanan neonatus dengan tujuan memastikan upaya kerjasama dari berbagai bagian/unit di dalam fasillitas termasuk yang berikut:

1. Bagiankebidanan

2. Unitneonatologi

3. Unitgawatdarurat

4. Pelayanan laboratorium

5. Ruangoperasidananestesia

6. Bankdarah

7. PengendalianinfeksidanCSSD

8. Sistem keperawatan

Selain itu, untuk memastikan kelanjutan, keterpaduan dan koordinasi pelayanan, standar juga telah ditetapkan untuk tingkat pelayanan kesehatan primer.

Tujuan protokol klinisStandarkinerjaklinismendefinisikanberbagaiprosesdanhasilpelayananyangmencakupprotokol,prosedur, kebijakan dan diagram alur klinis, dll. Semuanya dimaksudkan agar petugas mendapatkan intervensiberdasarkanfaktayangpalingefektif,efisien,eksplisituntukmempromosikanpelayananklinisberkualitasdalamrangkamenurunkanmortalitasdanmorbiditasneonatusdiIndonesia.

Tujuanprotokolklinisadalahsebagaiberikut:

1. Tujuanutamaadalahuntukmeningkatkanpelayananpasiendengancara

• Memperbaikikeseragamanpelayanan

• Standarisasi metode paling aman dan efektif untuk menangani prosedur atau masalahtertentu

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 418: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

397

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

• Berfungsisebagaipedomanuntukstafkeperawatandandokter

2. Tujuan kedua adalah untukmengendalikan biaya dengan caramempengaruhi penggunaanintervensi yang hemat biaya dan membantu meningkatkan pemanfaatan sumber daya.

3. Tujuantambahanadalahsebagaidasaruntukpengkajiandanpengukurankinerja.

Karakteristik protokol klinis• Valid:benar-benarmewakilitingkatkualitasyangdiharapkan(berdasarkanrisetataudatasaat

ini)

• Bisadiandalkan:jikaditerapkansetiapsaatpadasituasiyangsama,hasilnyajugaakansama

• Jelas:dipahamanolehsetiaporangyangterlibat,tidakdipengaruhidistorsi,dantidakbisadisalahartikan

• Realistis:bisaditerapkandengansumberdayayangadadiIndonesia

• Terkini:direvisidandiperbaharuisecaraberkala

Sebagai contoh, protokol untuk sepsis neonatorum termasuk hal berikut:

1. Faktorrisikountuksepsisneonatorum

2. Patogenyangseringditemuisebagaipenyebabsepsis

3. Presentasi klinis sepsis neonatorum

4. Penyelidikan laboratorium yang diperlukan untuk diagnosis

5. Kebijakanperawatanuntuksepsisawitandinidanlambat

6. Dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian antibiotik

Pengembangan kriteria untuk protokol klinisMenurutstatistikrumahsakit,penyebabutamamorbiditasdanmortalitasneonatustelahdiidentifikasi.Informasi ini digunakan untuk menggambarkan lingkup pelayanan dan mengidentifikasi aspekpenting pelayanan yang merupakan fokus dari pengembangan standar klinis. Di setiap bagian, fokusnyaadalahrisikotinggi,volumetinggi,atauprosesyangrawanmasalahyangsecarasignifikanmemberikankontribusiterhadapkematianneonatusdiIndonesia.

Sumber acuan protokol klinisProtokol klinis telah dikembangkan berdasarkan riset nasional dan internasional atas praktik yang paling efektif dari segi medis dan hemat biaya. Sumber yang mempunyai reputasi baik serta diterima secara luas digunakan untuk mengembangkan standar klinis ini. Sumber acuan termasuk tapi tidak terbatas pada:

• OrganisasiinternasionalsepertiWHO

• Rumahsakitpendidikan,fakultaskedokterandankeperawatanseluruhIndonesia

• GeorgeWashingtonUniversity,USA

• Narasumbernasionaldaninternasional

Konsensus nasional dan pemutakhiranEdisipertamaProtokolAsuhanneonatalEsensialUntukDoktertelahdikembangkan,direvisi,dankemudian dibahas dalam pertemuan untuk mencapai konsensus nasional. Perlu dicatat bahwa materiyangadadidalambuku inidirevisidandiperbaharuisecaraberkala,untukmerefleksikanperubahan teknologi dan sumber daya yang tersedia selain kecenderungan dan pola penyebab morbiditasdanmortalitasdiIndonesia.

Page 419: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

398

Diseminasi protokol klinisUpayatelahdilakukanuntukmelaksanakandiseminasiyangefektifuntukstandarini.Contohnyaadalah:

• Lokakaryadanpelatihanberbasiskompetensi(PBK)untukpengetahuandanketerampilanklinis.PesertaharusmengikutiprotokolklinisuntukpaketpelayananKesehatanIbu,BayiBaruLahirdanAnak(KIBBLA).

• Telekonferensi

• Penyeliaklinisdanpelatihutama

• Memasukkannyakedalamkurikulumpelatihanpre-service

• AdopsiolehDepkesdanfakultaskedokterandankeperawatan

Pemantauan KualitasCQISmengungkapfaktabahwafasilitas tidakdapatmeningkatkanhalyangtidakdiukur.Aspekmanajemendanklinisdoktersertakinerja fasilitasdipantau.Komponenpemantauan terdiridariprosespengumpulandananalisisdatayangbisadikuantifikasisecaraberkala.Sistempemantauankualitas memberikan data yang valid dan dapat diandalkan, yang dapat mendukung pengambilan keputusan oleh pengelola fasillitas berdasarkan fakta yang ada, yang merupakan persyaratan dasaruntukpeningkatankualitas.Datadigunakanuntukmengidentifikasiberbagaiproses,adanyadan penyebab masalah kinerja serta, peluang untuk peningkatan. Selain itu, data digunakan untuk menentukanapakahprosesyangditingkatkanmemenuhitujuandanharapan.Untukperbandingandirisetelahwaktutertentu,danuntukdibandingkandenganstandarklinis.Kegiatanpemantauanmengikuti alur pemikiran yang sama dengan standar klinis.

Kinerja manajemen (pemantauan tingkat rumah sakit dan bagian/unit)Pemantauan kinerja manajemen ditujukan untuk memastikan sumber daya yang mencukupi untuk memberikan pelayanan berkualitas.

Pemantauan kinerja klinis Pemantauan kinerja klinis dilakukan melalui penilaian berkala menurut kriteria obyektif dan bisa diukur,yangmencakupaspekpelayananyangpenting.KriteriainiterutamadiambildariprotokolklinisyangdikembangkanolehOrganisasiProfesidandiakreditasiDepkesyangmenjelaskanprosesdan prosedur yang harus diikuti tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan berkualitas yangsamauntuksemuapasien.Untukalasanini,monitoringberfokuspadarisikotinggi,volumetinggi,atau kasus yang cenderung bermasalah yang secara bermakna memberikan kontribusi terhadap kematian neonatus. Sebagian besar indikator klinis berorientasi pada proses dan menyatakanapakahtugasdilaksanakansesuaidenganprotokol.Indikatordibagimenjadibeberapakategori:anamnesis,pemeriksaanfisik,memintapemeriksaan/penyelidikan,memantaukemajuanuntukmemahamihasilpelayanandantatalaksanaaktif.Fungsipemantauanmempertimbangkanberbagai dimensi kinerja seperti efektivitas pelayanan, kesesuaian dan ketepatan waktu intervensi, dankeamanan.PenilaiankinerjaklinismerupakantanggungjawabKepalaBagianatauWakilyangDitugaskan.Kinerjaklinisdiamatisecararetrospektifdanpenilaianparalel.

• PenilaianRetrospektifPenapisansemuacatatanpasiendilakukansetelahpasienpulanguntukmengidentifikasikasus

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 420: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

399

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

yangmemerlukanpengkajian.Semuacatatanyangdiidentifikasidenganmetodepenapisan ini,atausedikitnya30kasusuntukmasing-masingpenyakit(pilihsatuyangjumlahnyalebihbanyak),per triwulanakandikaji.Datadiambildari rekammedikpasien (auditcatatan) tentang indikatortertentu pada kategori yang dinyatakan di atas. Penilaian retrospektif mencakup tatalaksana enam kondisi yang secara bermakna memberikan kontribusi terhadap mortalitas jika tidak mendapatkan tatalaksanayangtepat.Kondisitersebutadalah:asfiksia,sepsis,prematuritas,hyperbilirubinemia,dan gawat napas.

• PenilaianparalelLingkup penilaian paralel

Berbedadenganpenilaianretrospektif,penilaianparalelberlakuuntuksemuakasusyangadadiunit neonatologi. Selain itu, indikator yang digunakan adalah lebih terperinci sehingga kekurangan tertentu di masing-masing kompetensi bisa terungkap.

Manfaat penilaian paralel

Penilaian paralel mempunyai kemampuan untuk memenuhi serangkaian kebutuhan tenaga kesehatan dan pihak manajemen dengan cara:

• Memantaudaridekatpadasaatyang tepatdenganwaktukejadiansehinggaKepalabagian(ketua pelatih/penyelia) atau yang mendapat wewenang bisa mengambil tindakan korektiflangsung yang bisa memberikan dampak langsung.

• Mengurangirisikodokumentasiburukyangmembatasiinformasidalamrekammedik.

• Mengidentifikasisetiaptenagakesehatanyangmemenuhitingkatkompetensiprofesionalyangbisa diterima, yang diukur menggunakan kriteria yang obyektif dan bisa diukur.

• Menghubungkannyadenganpelatihanberbasiskompetensi(PBK)danmemungkinkantenagakesehatan untuk memberikan tanggapan yang cepat terhadap tujuan pelatihan.

• Memfasilitasi tenaga kesehatan dalam melakukan penilaian mandiri dan mengidentifikasikekurangannya masing-masing. Dengan demikian penilaian paralel memungkinkan kajian mandiri maupun dari rekan sejawat, yang akan menghasilkan rencana peningkatan klinis secara mandiri.

• Mempunyaipotensiuntukmemastikankompetensistafyangmerupakanbagianmendasardarimanajemen berkualitas dan merupakan salah satu tanggung jawab paling penting dari fasilitas kesehatan manapun.

Evaluasi kinerja staf termasuk kecenderungan dan pola pengukuran kinerja, analisis peningkatan yang terlihat dalam praktik, serta evaluasi efektivitas pelatihan secara keseluruhan.

Pengumpulan data

Daftar tilik terpisah dirancang untuk setiap kasus atau prosedur. Setiap dokter akan mempunyai nomor identitas untuk menelusuri kinerjanya tanpa melihat fasilitas yang dilayaninya. Setiap daftar tiliktermasukdefinisioperasionalnyadisertaiindikatorpemantauanyangberhubungansertatempatuntuk mendokumentasikan penyebab ketidaksesuaian. Sedikitnya satu penilaian paralel dalam bentuk daftar tilik untuk setiap kasus akan dicantumkan dalam setiap bab yang relevan dalam protokol. Setiap daftar tilik digunakan untuk satu kasus dan satu tenaga kesehatan selama penilaian dilakukan. Sebagian besar data dikumpulkan melalui pengamatan langsung saat dilakukannya proseduryangrelevandanneonatusmasihberadadirumahsakit.Wawancaraterstrukturterhadaptenaga kesehatan serta audit catatan juga bisa digunakan.

Besarsampelyangdianggapmewakiliseluruhpopulasi tidaksamauntuksemuapenyakitatauprosedur.Jumlahbervariasimenurutkebutuhandaripraktisi tertentu/UnitPelayananNeonatus,

Page 421: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

400

bebankasusdanfaktorlainnya.SetiapketerampilandiberitandaatauX(jikadilakukanatautidakdilakukan).Nilaidiberikanuntuksetiapkompetensidanbagisetiaptenagakesehatandalamhalmenatalaksanapasien tertentuatau jumlahpasien tertentu.Nilai kesesuaian (total)merupakanpersentasekesesuaianprotokolklinisyangdicapaiseseorangdibagiantersebutsaatini(diartikansebagaiindikator).

Analisis informasi

Analisis informasi harus mengungkap jawaban untuk pertanyaan berikut:

• Bagaimanatingkatkinerjasetiaptenagakesehatan?

• Kompetensimanakahyangkurang?

• Apakah kekurangan tersebut merupakan kekurangan di bagian tersebut atau hanya untukindividutersebut?

• Apapenyebabketidaksesuaian?

• Siapakahyangterbaikdanterburuk?Keduaorangtersebutharusdiketahuikarenamengidentifikasitenaga kesehatan terbaik bisa membantu penyelia atau manajemen memahami alasan terjadinya kinerja yang baik, sementara tenaga kesehatan yang paling buruk merupakan calon utama yang akan memerlukan intervensi.

• Apakahadapolayangkonsistendarikinerjatenagakesehatan?

• Sepertiapakahkecenderungankinerjasaatini?Karenakinerjabervariasidariwaktukewaktu,mengetahui kecenderungan dan pola dari data merupakan hal yang lebih penting daripada data absolut.

Analisis informasi menentukan penyebab masalah dan menentukan apakah masalah tersebut disebabkan oleh kekurangan atau kecacatan sistem, kurangnya pengetahuan/keterampilan, atau perilaku yang tidak tepat. Selain itu, data digunakan untuk menentukan apakah masalah atau peluang untuk peningkatan hanya mempengaruhi tenaga kesehatan tertentu atau seluruh sistem sertamengidentifikasi peluanguntukpeningkatan.Dalamsemuakondisi, data identitaspetugasdiperlakukansebagairahasiadandisimpanditempatyangaman.Tujuannyaadalahbahwatenagakesehatan menggunakan data kajian staf secara berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memenuhi harapan pasien mengenai pelayanan tersebut. Temuan dan kesimpulan bisadigunakanuntukmemastikankompetensipetugas.Temuantersebutbisadimasukkankedalamfiletenaga kesehatan, sebagai dasar untuk penghargaan klinis dan merupakan bagian yang mendasar untuk sistem penghargaan.

Sistem pengkajian staf merupakan bagian internal dari setiap Unit Pelayanan Neonatus dandirancang untuk membantu pengkajian mandiri dan peningkatan mandiri staf. Manajemen/penyelia diharapkan untuk terus menerus memantau dan meningkatkan kompetensi petugas, sehingga dengan demikian akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Perlu ditekankan bahwa umpan balik berkala terhadap petugas mengenai kinerjanya adalah hal yang tidak bertujuan menghukum atau mencari kesalahan, tetapi merupakan hal yang kritis untuk keberhasilan seluruh upaya peningkatan. Selain itu, memberikan umpan balik kepada petugas merupakan motivator bagi mereka untuk menjaga kualitas pelayanan agar tetap tinggi dan meningkatkan bidang yang mengalami kekurangan.

Peningkatan Kualitas

Tujuan dari komponen ini adalah untuk menyusun, melaksanakan, dan memantau rencanapeningkatan mandiri yang akan mengatasi penyebab dasar masalah, seperti yang bisa dilihat pada berbagai instrumen komponen pemantauan. Karena kepala bagian terutama akan mengamatitindakan praktisi sehubungan dengan praktik, diharapkan bahwa kepala bagian akan menjaga

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 422: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

401

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

kerahasiaan catatan mengenai kegiatan peningkatan kinerja untuk masing-masing tenaga kesehatan (PeerReview).Hal inimenekankanpentingnyapenilaianparaleluntukdapatmemberikandatapenilaian secara berkala dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan.

Hasil dari penilaian paralelmemberikan informasi dasar untukmenyusun rencanapeningkatanklinis secara mandiri yang bisa berlaku khusus untuk tenaga kesehatan tersebut ataupun untuk seluruhbagian.Rencanapeningkatanmandiri iniakandilaksanakan,dipantausecararutin,dandiperbaharui setiap bulan untuk memastikan efektivitasnya. Dengan demikian rencana peningkatan mandiri akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas secara terus menerus bagi kinerja rumah sakit.

Tim Neonatus Menunjukkan Kinerja yang Meningkat Peningkatan kinerja klinis paling berhasil jika tenaga kesehatan termovitasi untuk meningkatkan keterampilannyadanmendapatkanon-the-jobtraining(OJT)danbimbinganyangsesuaidenganpekerjaannya dari pelatih/penyelia yang kompeten, dan mendukung, penggunaan protokol standar dan berdasarkan fakta serta instrumen pengkajian, yang mengungkap kebutuhan prioritas untuk menurunkanmortalitasibu,bayibarulahirdananakdiIndonesia.Haliniditunjukkanbaru-baruinimelaluiupayakerjasamaantaraHealthServicesProgram(HSP)danIkatanDokterAnakIndonesia(IDAI)di10kabupaten/kotadiJawaBaratdanJakarta(Mei–Juni),NanggroeAcehDarussalam(NAD)(Juli,Agustus–September)danJawaTimur(Juli,Agustus–September).

MenindaklanjutikeberhasilanLokakaryaPrinsipDasarAsuhanneonatalEsensialyangdifasilitasiolehHSP/IDAI,sebanyak79tenagakesehatannasional,regional,danlokal(44dokteranak,35perawatneonatusdanbidan)diseleksisebagaipelatih/penyelia.Seluruhtenagakesehatantersebutkemudianmendapatkanpelatihanberbasiskompetensi(PBK)danmetodologipenyeliaanfasilitatif,yangdigunakanuntukmelakukanpendampinganfasilitasidanmelakukanOJTdiunitneonatologi.SatutimahlineonatologidansatuperawatneonatusmelakukankunjunganlapanganOJT/penyeliaanselama tiga hari ke bagian neonatologi rumah sakit kabupaten dan puskesmas, untuk melatih dan melakukanpenyeliaantenagakesehatan(110peserta;plus5-10individudisetiapfasilitasyangtidakmenghadiriLokakaryaAsuhanneonatalEsensialDasar).Pengkajianbaselinemenemukanbahwakinerjakliniskumulatiftenagakesehatanhanya49%.Angkainijauhdibawahpersyaratan‘kompetensi(80%)’dantingkat‘mahir(100%)’.HalinimenegaskanbahwaIDAIharusmembangunkapasitas puskesmas dan tenaga kesehatan masyarakat untuk menurunkan mortalitas neonatus, dankinerjatimneonatusrumahsakitperludiperkuat.AntarabulanMeidanJuni,melaluiOJTyangdilakukanolehpelatihdariIDAI,stafbagianneonatusmencapaipeningkatan24%dalamkinerjaklinisnyadiRumahSakitKabupatenCianjurdanpeningkatan38%diRumahSakitKabupatenSerang(sepertidigambarkanpadaBagan1Adan2A).

Kajianrekammedismendokumentasikanpeningkatan17%dan15%(sepertidigambarkanpadaBagan 1B dan 2B). Peningkatan yang tidak terlalu dramatis ini mungkin merupakan indikasiketerampilan rekam medik yang buruk dibandingkan dengan kinerja klinisnya. Sebagai contoh: observasi kinerja klinis yang berkaitan dengan sepsis neonatorum menunjukkan tingkat kinerja tenagakesehatan77,4%(Bagan1A),sementararekammedikhanyamerefleksikan46,6%(Bagan1B).

Bagan1Cdan2Cyangmenggambarkanpeningkatandramatikpadastandarmasukanmanajemen(30,8%dan44,45%)bisadilakukanbilaanggotatimunitneonatologidanadministrasirumahsakitmemahami persyaratannya. Seringkali kinerja klinis dipengaruhi oleh kurangnya perlengkapan danbahandasar.BeberapakekuranganmanajemendiperbaikisegeraselamakunjunganOJTpertama.

Hasildaribeberapakunjungantersebuttidakhanyamenghasilkanpeningkatansegerakinerjaklinisdan manajemen, tapi juga perkembangan unit dan rencana peningkatan kualitas berkesinambungan

Page 423: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

402

secaramandiridarisetiapindividu.RencanatersebutdilaksanakandiantarakunjunganOJTdanhasil positif digambarkan pada bagan.

Dengan diperolehnya hasil intervensi tersebut, diharapkan kurikulum PBK dan metodologi /penyeliaanfasilitatifneonatustelahdiintegrasikankedalamPaketPelatihanPelayananObstetridan Neonatus Esensial Komprehensif (PONEK). Kerjasama IDAI dan Perkumpulan ObstetridanGinekologi Indonesia (POGI) di bawahpayung JaringanNasionalPelatihanKlinik (JNPK),membentuk kemitraan yang ideal untuk mereplikasi pengalaman berharga seperti yang telah digambarkandiatasmelaluiProgramMakingPregnancySafer(MPS)danusulanmodelPelayananPerinatalRegional,suatu“solusiuntukmempercepatpenurunanAKIdanAKBdiIndonesia.”

Bagan 1A. Peningkatan 24% Kinerja Klinis Tenaga Kesehatan Neonatus antara OJT 1 – Mei dan OJT 2 – Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Cianjur, 2006.

Catatan:Mei–6kasusdiobservasi;Juni–8kasusdiobservasi;80%=Kompetensidasar;100%=Mahir

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 424: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

403

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bagan 2A. Peningkatan 38% Kinerja Klinis Tenaga Kesehatan Neonatus antara OJT 1 – Mei dan OJT 2 –Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Serang, 2006.

Catatan:Mei–4kasusdiobservasi;Juni–7kasusdiobservasi;80%=Kompetensidasar;100%=Mahir

Bagan 1B. Peningkatan 17% Kinerja Klinis Tenaga Kesehatan Neonatus Seperti Yang Dicatat Pada Rekam medik Antara OJT 1 – Mei dan OJT 2 – Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Cianjur, 2006.

Catatan:Mei–4rekammedikdiaudit;Juni–17rekammedik;80%=Kompetensidasar;100%=Mahir

Page 425: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

404

Bagan 2B. Peningkatan 15% Kinerja Klinis Tenaga Kesehatan Neonatus Seperti Yang Dicatat Pada Rekam medik Antara OJT 1 – Mei dan OJT 2 – Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Serang, 2006.

Bagan 1C. Peningkatan 30,6% Pada Standar Masukan Manajemen Antara OJT – 1 Mei dan OJT – 2 Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Cianjur, 2006.

Catatan:Mei–2rekammedikdiaudit;Juni–5rekammedikdiaudit;80%=Kompetensidasar;100%=Mahir

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 426: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

405

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Bagan 2C. Peningkatan 44,45% Pada Standar Masukan Manajemen Antara OJT – 1 Mei dan OJT – 2 Juni, Unit Neonatologi, Rumah Sakit Kabupaten Serang, 2006.

Page 427: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

406

________

Coles,T.(Feb.11-16&20-25,2006)NeonatalServiceProviders’LearningNeedsAssessment.PrinciplesofBasicNeonatalCareTrainingCourse.BandungandSurabaya.HSP–JSIR&TInc.andIDAI.Jakarta

Coles,T. (Mar. 15,2006)Healthand LearningNeedsAssessment. PrinciplesofBasicNeonatalCareTrainingCourse.BandungandSurabaya.HSP–JSIR&TInc.andIDAI.Jakarta.

Gipson,R.andColes,T.(Apr.17,2006)InterimIntegratedMaternal,NeonatalandChildHealthPackageofServicesDeliveryandSupportSystems.HSP–JSIR&TInc.andMOH.Jakarta.

Gipson,R.,Levy,M.,Adriaansz,G.andColes,T.(Aug.31,2006)HSP’sEvidence-BasedInterventions(EBIs).HSP–JSIR&TInc.Jakarta.

Coles,T.(Aug.25,2006)NeonatalCompetency-BasedTraining(CBT)DataBase:Courses,Workshops,Training of Trainers (TOTs), Pilot On-the-Job-Training (OJT) and OJT/Supportive SupervisionInterventions.HSP–JSIR&TInc.Jakarta.

Coles,T. (Aug.25,2006) NeonatalTrainers/Supervisors,Central,RegionalandLocalLevel:Physicians,NeonatalNursesandMidwives.HSP–JSIR&TInc.Jakarta.

Coles,T.(Mar.11,2006)OVERVIEW:ClinicalProtocol,Competency-basedTraining(CBT)ModuleAdaptationProcessandApplicationofCBT/SupervisionMethodology.HSP–JSIR&TInc.Jakarta.

Coles,T.(April26,2006)Evidence-BasedSupportiveforHealthWorkers,APracticalSystemforImprovingEssential Health Services. PowerPoint Presentation (English & Indonesian). HSP – JSI R&T Inc.Jakarta.

Coles,T. (April,2006) Evidence-BasedSupportive forHealthWorkers,APracticalSystem for ImprovingEssentialHealthServices.Manual.Kailua&Jakarta.

Rohsiswatmo,R.,Kaban,R.K.,Indrasanto,E.,Dharmasetiawani,N.Primadi,A.,Hendrarto,T.W.,Usman,J.,Hermawan,W.,Iskandar,W.andColes,T.(May,2006)NeonatalBaselineAssessments:Cianjur,Serang,Tarakan,WaletCirebonandAstanAnyarDistrictHospitalNeonatalCareUnits.HSP–JSIR&TInc.andIDAI.Jakarta.

Dharmasetiawani,N.,Iskandar,W.andColes,T.(May&June,2006)On-the-JobTrainingReport(OJT1&2).CianjurDistrictHospital,WestJava.ReportandAnalysis.HSP–JSIR&TInc.andIDAI.Jakarta.

Kaban, R. K., Usman, J. and Coles, T. (May 5, 2006) Serang District Hospital NCU and Clinical Self-ImprovementPlan,May-December2006.HSP–JSIR&TInc.andIDAI.Jakarta.

WiknjosastroG.H.(Aug.6,2006)RegionalPerinatalServices,SolutiontoAcceleratetheDecreaseofMMRandIMRinIndonesia.JNPK.Jakarta.

Lampiran 14SistemPeningkatanKualitasBerkesinambungan

Page 428: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

407

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 15

Unit Neonatalogi, Indikator Pemantauan Kerja

Page 429: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

408

Page 430: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

409

Paket Pelatihan PONEKAsuhan Neonatal Esensial

Lampiran 15: Unit Neonatalogi, Indikator Pemantauan Kinerja

Page 431: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

579

Daftar Pustaka

AAbrupsio Plasenta Terlepasnya plasenta secara prematur (sebelum bayi lahir) setelah usia

kehamilan di atas 20 minggu.

Anemia Kondisi dimana jumlah sel darah merah per cu mm, jumlah hemoglobin dalam 100 ml darah dan volume butir-butir darah merah per 100 ml darah kurang dari normal sehingga terjadi defisiensi oksigen dalam darah.

Anemia hemolitik Anemia yang disebabkan oleh penghancuran sel darah merah.

Anomali Malformasi; organ atau struktur yang tidak normal baik posisi, struktur atau bentuknya.

Antibiotik Senyawa kimia yang dihasilkan dan diambil dari sel makhluk hidup tertentu, seperti bakteri, jamur ragi atau senyawa sintentis yang setara, bersifat antagonis terhadap organisme patogen atau racun, biostatis atau biosidal.

Antibodi Protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap rangsangan dari antigen dan bereaksi secara spesifik dengan antigen dimana akibat yang ditimbulkannya bisa terlihat.

Antiseptik Agen atau zat yang bersifat menghancurkan mikroorganisme.

Anuria Penurunan sekresi urin menjadi 100 ml atau kurang dalam 24 jam.

Asidosis Penurunan pH darah yang merupakan indikator penting terhadap gangguan fungsi normal yang serius. Kisaran pH darah pada neonatus sehat adalah 7,3-7,4.

Apnea Henti napas selama lebih dari 20 detik yang disertai dengan bradikardia dan/atau sianosis.

Asfiksia Terganggu atau tidak adanya pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang diakibatkan kegagalan/gangguan sistem respirasi.

BBakteriuria Adanya bakteri dalam urin.

Bolus Bahan/zat dalam jumlah relatif besar diberikan sekaligus untuk tujuan terapi.

Bradikardia Denyut jantung lambat. Untuk janin dan neonatus, denyut jantung di bawah 100 per menit yang berkepanjangan biasanya dianggap abnormal.

CCairan Istilah yang digunakan untuk cairan tubuh tertentu, seperti cairan ketuban.

Cairan ketuban Cairan dari amnion yang mengelilingi embryo.

DDeformitas Deviasi struktur yang permanen sehingga dari bentuk atau ukuran normal,

mengakibatkan kerusakan bentuk yang normal.

Page 432: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

580

Dehidrasi Kondisi yang disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan atau defisit cairan yang masuk. Tanda dehidrasi bisa berupa mulut kering, haus dan turunnya produksi urin.

Delirium Keadaan bingung dan kegembiraan berlebihan akibat gangguan sistem organ tubuh yang ditandai dengan inkoherensi, ilusi, halusinasi dan disorientasi.

Dextrostix Lembar tipis plastik dengan zat kimia reaktif yang digunakan untuk menilai kadar gula darah.

Diagnosis Diferensial Membedakan salah satu dari beberapa kondisi yang mirip untuk menentukan diagnosis (gejala dan tanda).

Diuresis Produksi dan ekskresi urin yang berlebihan.

Diuretik Zat yang meningkatkan jumlah ekskresi urin.

EEdema Akumulasi patologis cairan yang berlebihan di dalam sel, jaringan atau

rongga serosa.

Edema paru Edema paru yang biasanya diakibatkan oleh stenosis mitral atau kegagalan ventricular kiri.

Embolism paru Embolisme arteri paru, paling sering disebabkan oleh bagian trombus yang terlepas di vena kaki atau panggul.

Endokarditis Inflamasi membran endotelium yang melapisi rongga jantung.

Eritroblastosis fetalis Penyakit perdarahan pada neonatus yang ditandai oleh anemia, ikterus, pembesaran hati dan limpa, serta edema umum. Disebabkan oleh isoimunisasi karena ketidaksesuai Rh atau ABO.

FFaktor Rhesus Antigen yang ada dalam sel darah merah dan dimiliki oleh sebagian besar

orang. Mereka yang memiliki antigen ini digolongkan sebagai “rhesus (Rh) positif.” Yang tidak memilikinya disebut “rhesus (Rh) negatif.”

Faktor Risiko Faktor tunggal yang secara statistik berhubungan dengan, meskipun tidak selalu, meningkatnya risiko kesakitan atau kematian.

Fistula Kanal yang menyerupai saluran atau lubang abnormal yang terbentuk antara dua rongga normal atau ke permukaan bebas; bisa merupakan kelainan kongenital atau disebabkan oleh trauma, abses atau proses inflamasi.

Fleksi Gerakan saling mendekat dua anggota gerak tubuh dengan sumber gerak pada sendiri tertentu memposisikan dua bagian yang berhubungan.

Fontanel Satu dari beberapa membran yang tidak menutup rapat pada sudut-sudut tulang kepala bayi. Anterior: ruang berbentuk belah ketupat di antara tulang tengkorak yang ada di bagian depan kepala, tepatnya di pertemuan empat garis sutura. Posterior: membran segitiga kecil di bagian belakang kepala tepatnya di pertemuan tiga garis sutura.

GGlukosuria Sekresi glukosa dalam urin, biasanya dalam bentuk terlarut.

Page 433: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

581

HHamil kembar Kehamilan dengan dua janin atau lebih pada saat bersamaan.

Hematokrit Persentase butir-butir darah merah yang ditemukan dalam satu unit volume darah utuh.

Hematoma Sekelompok gumpalan darah akibat ekstravasasi yang terkumpul pada jaringan atau rongga.

Hemoglobin Pigment pembawa oksigen dalam darah, terdiri dari empat rantai polipeptida globin yang berbeda, masing-masing terdiri dari beberapa ratus asam amino.

Hemoglobinopati Ganggunan darah yang disebabkan oleh hemoglobin yang bentuknya abnormal (misalnya anemia sickle cell).

Hidrosefalus Kondisi yang ditandai dengan akumulasi cairan serebrospinal berlebihan di dalam tengkorak yang mengakibatkan membukanya ventrikel serebral dan meningkatnya tekanan intrakranial; juga bisa mengakibatkan pembesaran tulang kepala dan atrofi otak.

Hipoksia Turunnya konsentrasi oksigen di bawah normal dalam gas hirup, darah arteri atau jaringan yang bisa mengakibatkan anoksia.

Hiponatremia Konsentrasi ion sodium yang rendah dan abnormal dalam sirkulasi darah.

Hipovolemia Volume sirkulasi darah dalam tubuh yang rendah dan abnormal. Bisa mengakibatkan syok hipovolemik.

IIdiopatik Terjadi tanpa diketahui penyebabnya.

Insensible water loss Kehilangan cairan tubuh melalui kulit dan pernapasan.

Intrapartum Terjadi saat persalinan.

JJanin lahir mati Kelahiran bayi yang sudah mati sebelum lahir.

KKaput suksedanum Pembengkakan yang terbentuk pada bagian kulit kepala yang keluar

terlebih dahulu saat dilahirkan dan menutupi periosteum.

Kateterisasi umbilikus Prosedur memasukkan kateter ke dalam ruang vaskular melalui arteri atau vena umbilikus.

Ketuban pecah dini Selaput ketuban pecah lebih dari 24 jam, tanpa melihat apakah mulas bersalin sudah dimulai atau belum.

Koagulasi Formasi fisiologis berupa trombus untuk mengendalikan perdarahan yang terjadi melalui interaksi antara trombosit dan faktor koagulasi.

Koagulasi Intravaskuler Terganggunya sistem koagulasi yang dipicu oleh kondisi tertentu (misalnya syok septik atau syok perdarahan, eklampsia, embolisme cairan ketuban, dll.) yang mengarah pada konsumsi berlebihan faktor koagulasi sehingga mengakibatkan perdarahan umum.

Koma Gangguan kesadaran yang dalam dan sulit untuk dibangunkan.

Diseminata

Page 434: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

582

Kongenital Dibawa sejak lahir.

Korioamnionitis Infeksi yang mencakup korion, amnion, cairan ketuban berupa villi plasenta dan desidua.

Krepitasi Bising atau sensasi yang terdengar kering dan gemeretak seperti yang dihasilkan oleh gesekan antara ujung tulang yang mengalami fraktur.

LLeukopenia Kondisi yang ditandai dengan sirkulasi leukosit yang rendah dan abnormal.

Lingkungan bersuhu Suhu lingkungan dimana bayi menjaga temperatur tubuh hanya dengan mengeluarkan kalori atau mengkonsumsi oksigen dalam jumlah minimal.

Lumbar puncture Prosedur dimana jarum ditusukkan ke dalam ruang subaraknoid di bagian lumbal untuk mendapatkan cairan spinal untuk tujuan diagnostik atau terapi.

MMekonium Eksresi pertama dari usus bayi baru lahir, berwarna kehijauan dan terdiri

dari sel epitel, mukosa dan cairan empedu.

Mengantuk Terganggunya kesadaran yang berhubungan dengan keinginan atau kecenderungan untuk tertidur.

Meningitis Inflamasi membran otak atau syaraf tulang belakang.

NNekrosis Kematian patologis satu atau lebih sel, atau sebagian jaringan maupun

organ.

Neonatus Bayi dari sejak lahir hingga 28 hari pertama.

OOfensif Berbau busuk.

Oliguria Menurunnya produksi urin menjadi 100-400 ml selama 24 jam.

Omfalokel Herniasi atau protrusi kongenital isi abdomen melalui area umbilikus.

Opistotonus Fleksi kepala dan kaki ke arah belakang karena kejang tetanus.

Oxyhood Kotak plastik kecil dengan lubang leher yang dirancang untuk tepat menutupi kepala bayi dan memungkinkan jendali yang tepat konsentrasi oksigen (linkungan) yang dihirup bayi.

PPatogenik Menyebabkan penyakit atau abnormalitas.

Pemberian asupan Pemberian asupan melalui selang yang dimasukan melalui mulut dan esofagus ke dalam perut.

Pemeriksaan golongan Penentuan golongan darah (A, B, O, atau AB) dan jenis Rh.

netral

secara orogastrik

darah

Page 435: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

583

Pencocokkan silang Prosedur yang vital saat transfusi darah, pengujian aglutinasi sel darah merah dari donor oleh serum resipien dan sel darah merah resipien oleh serum donor.

Perdarahan Kehilangan darah dari pembuluh darah yang robek.

Perdarahan subaraknoid Ekstravasasi darah ke dalam ruang subaraknoid, seringkali disebabkan rupture aneurisme dan biasanya menyebar melalui jalur cairan serebrospinal.

Perikarditis Inflamasi perikardium.

Perinatal Terjadi selama atau berhubungan dengan, periode sebelum, selama atau setelah persalinan.

Persalinan lama Persalinan dengan kontraksi uterus yang kuat tapi kemajuannya terhambat dan persalinan tidak mungkin terjadi tanpa intervensi operatif.

Persalinan presipitatus Proses persalinan bayi yang terjadi sangat cepat.

Pertumbuhan janin Kondisi dimana petumbuhan janin lambat atau terbatas karena kondisi janin, uterus atau ibu.

Plasenta previa Kondisi dimana plasenta menempel di bagian bawah uterus dan melebar ke garis tepi internal os serviks atau menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.

Polihidramnios Cairan ketuban yang berlebihan.

Poliuria Eksresi urin berlebihan yang diakibatkan urinasi berlebihan.

Posisi Dorsal Posisi berbaring terlentang.

Positive Airway Pressure Tekanan positif tetap yang diterapkan pada paru bayi melalui alat khusus atau ventilator mekanis.

Postpartum Masa 42 hari setelah melahirkan.

Pre-eklampsia Dimulainya hipertensi dengan adanya proteinuria atau edema atau keduanya, disebabkan karena kehamilan atau pengaruh kehamilan terakhir, biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, tapi mungkin terjadi lebih awal karena penyakit tropoblastik.

Profilaktik Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit.

Purpura Kondisi yang ditandai perdarahan ke dalam kulit.

RRales Bising napas abnormal yang terdengar melalui auskultasi.

Retardasi Mental Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata yang dimulai saat masa pertumbuhan/perkembangan dan dihubungkan dengan rusaknya perilaku adaptif.

SSefalhematoma Pembengkakan subkutan berisi darah pada kepala bayi yang ditemukan

beberapa hari setelah lahir. Biasanya menghilang dalam waktu beberapa minggu hingga dua bulan.

Septisemia Penyakit sistemik yang disebakan oleh menyebarnya mikroorganisme dan racunnya melalui sirkulasi darah.

terhambat

yang konstan atau terus menerus

Page 436: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

584

Sianosis Warna biru gelap pada kulit dan membran mukosa yang disebabkan defisiensi oksigenasi darah.

Skor Apgar Skor yang digunakan untuk menilai penyesuaian keadaan bayi dengan kondisi di luar uterus, berdasarkan pada denyut jantung, upaya bernapas, tonus otot, iritabilitas refleks dan warna. Skor ini biasanya ditentukan pada usia satu menit setelah seluruh tubuh mulai dari kepala hingga kaki neonatus dilahirkan (bukan dari sejak tali pusat dipotong) dan sekali lagi pada usia lima menit.

Skor Ballard Metode perkiraan usia kehamilan dengan mengevaluasi tanda fisik dan neurologis yang spesifik.

Surfaktan Campuran aktif permukaan lipoprotein yang dimasukkan ke dalam alveoli dan jalur udara sehingga menurunkan tekanan permukaan cairan paru dan memberikan kontribusi terhadap elastisitas jaringan paru.

Syok Kondisi yang mengancam jiwa karena kegagalan sistem sirkulasi untuk menjaga perfusi organ vital.

Syok septik Syok yang berhubungan dengan sepsis, biasanya berhubungan dengan infeksi abdomen dan panggul yang merupakan penyulit trauma atau operasi.

TTanda vital Penilaian temperatur seseorang, denyut jantung, frekuensi napas dan

tekanan darah.

Transfusi Feto-maternal Masuknya darah janin ke dalam sirkulasi darah ibu.

Transien Sementara; cepat berlalu; tidak permanen.

Trauma Luka baik fisik atau mental.

Traumatik Berhubungan dengan atau disebabkan oleh trauma.

UUsia kehamilan yang Diacu pada berat lahir; juga dinilai berdasarkan dengan panjang atau lingkar

kepala. sesuai atau rata-rata

Page 437: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

585

Daftar Singkatan dan Akronim

AAP : American Academy of Pediatrics

ABC : airway, breathing and circulation

ABG : arterial blood gases

ADH : antidiuretic hormone

AEDs : antiepileptic/anticonvulsant drugs

AGA : appropriate for gestational age

ALT : alanine transaminase

ANC : absolute neutrophil count

APTT : activated partial thromboplastin time

ASD : atrial septal defect

AST : aspartate transaminase

BPM : beats per minute

BUN : blood urea nitrogen

Ca : calcium

CBC : complete blood count

CBT : competency-based training

cc : cubic centimeter

cm : centimeter

CMV : Cytomegalovirus

CNS : central nervous system

CPAP : continuous positive airway pressure

CPK : creatinine phosphokinase

CQIS : continuous quality improvement system

CRP : C-reactive protein

CSF : cerebrospinal fluid

CT : computed tomography

CVS : cardiovascular system

dl : deciliter

DIC : disseminated intravascular coagulation

DNCR : Daily Neonatal Clinical Record

DW : dextrose in water

EBM : evidence-based medicine expressed breast milk

EEG : electroencephalogram

EKG : electrocardiogram

ELBW : extremely low birth weight

ENNCP : Egyptian National Neonatal Care Program

ENPCP : Egyptian National Perinatal Care Program

ESR : erythrocyte sedimentation rate

ET : endotracheal

ETT : endotracheal tube

FFP : fresh frozen plasma

FiO2 : fraction of inspired oxygen

Fr : French

G6PD : glucose-6-phosphate dehydrogenase

GBS : group B streptococci

GI : gastrointestinal

GIR : glucose infusion rate

gm : gram

GVHD : graft versus host disease

Hct : hematocrit

HDN : hemorrhagic disease of the newborn

Hb : hemoglobin

HB : hepatitis B vaccine

Hct : hematocrit

HIDA : dimethyl iminodiacetic acid

HIE : hypoxic ischemic encephalopathy

HIV : human immunodeficiency virus

HMD : hyaline membrane disease

HMF : human milk fortifier

HM/HC : Healthy Mother/Healthy Child

hr : hour

HR : heart rate

IAP : intrapartum antimicrobial prophylaxis

IDM : infants of diabetic mothers

IM : intramuscular

IMV : intermittent mechanical ventilation

IPPV : intermittent positive pressure ventilation

I:T : immature:total ratio

IUFD : Intrauterine fetal death

IU : international unit

IUGR : Intrauterine growth restriction

IV : intravenous

IVC : inferior vena cava

K : potassium

kg : kilogram

LBW : low birth weight

LDH : lactic dehydrogenase

LGA : large for gestational age

MAS : meconium aspiration syndrome

mcg : microgram

Page 438: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

586

mEq : milliequivalent

mg : miligram

Mg : magnesium

min : minute

ml : milliliter

mmHg : millimeter mercury

MOHP : Ministry of Health and Population

MRSA : methicillin resistant Staphylococcus aureus

Na : sodium

NCU : neonatal care unit

NCG : newborn care guidelines

NEC : necrotizing enterocolitis

NICU : neonatal intensive care unit

NPO : nil per os

NR : neonatal resuscitation

NTE : neutral thermal environment

O2 : oxygen

OG : orogastric

P : phosphorous

PDA : patent ductus arteriosus

PEEP : positive end expiratory pressure

PF : premature formula

PIP : peak respiratory pressure

PJT : Pertumbuhan Janin Terhambat

PN : parenteral nutrition

PO : per os

PPHN : persistent pulmonary hypertension

PPV : positive pressure ventilation

PR : per rectum

PT : prothrombin time

PTT : partial thromboplastin time

RBC : red blood count

RDS : respiratory distress syndrome

Rh : Rhesus factor

RR : respiratory rate

SGA : small for gestational age

SQ : subcutaneous

SVC : superior vena cava

TB : tuberculosis

TEF : tracheoesophageal fistula

TGA : transposition of the great arteries

TORCH : toxoplasmosis, other infections, rubella, cytomegalovirus infection and herpes simplex

TP : transpyloric

TPN : total parenteral nutrition

TTN : transient tachypnea of the newborn

UAC : umbilical arterial catheter

UNICEF : United Nations’ International Children’s Emergency Fund

UVC : umbilical venous catheter/ umbilical vessel catheterization

VATER : vertebral defects, anal atresia, tracheoesophageal fistula with esophageal atresia and radial and renal anomalies

VLBW : very low birth weight

VSD : ventricular septal defect

WBC : white blood count

Page 439: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

587

Daftar Pustaka

American Academy of Pediatrics. 1994. Practice Parameter: Management of Hyperbilirubinemia in the Healthy Term Newborn. Pediatrics, 94:558.

American Academy of Pediatrics. 1997. “Report of the Committee on Infectious Diseases,” in Redbook, 24th ed. Peter, G., ed. Elk Grove Village, IL.

American Heart Association/American Academy of Pediatrics. 1987, 1990, 1994, 2000 and 2006. Textbook of Neonatal Resuscitation. Elk Grove Village, IL.

Avery, G. B., M. A. Fletcher and M. G. MacDonald, eds. 1994. Neonatology. Pathophysiology and Management of the Newborn, 4th ed. Philadelphia: J. B. Lippincott.

Bang, A. T., et al. 2005. Management of Birth Asphyxia in Home Deliveries in Rural Gadchiroli: The Effect of Two Types of Birth Attendants and of Resuscitating with Mouth-to-Mouth, Tube-Mask or Bag-Mask. Journal of Perinatology (2005) 25, S82-S91.

Behrman, R. E., R. M. Kliegeman and A. M Arvin. 1996. Nelson Textbook of Pediatrics, 15th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Co.

Bhutta, Z. A. , et al. 2005. “Community-based interventions for improving perinatal and neonatal health outcomes in developing countries: a review of the evidence.” Pediatrics, 2005.

Canadian Paediatric Society. 2006. Levels of neonatal care. Paediatric Child Health Vol 11 No 5 May/June 2006.

Children’s National Medical Center. 1998. NICU Protocol. Washington D.C.

Clinician’s Handbook. The Royal Woman’s Hospital Intensive and Special Care Nurseries. February 2006.

Cloherty, J. P. and A. R. Stark, eds. 1998. Manual of Neonatal Care, 4th ed. Philadelphia: Lippencott-Raven.

Darmstadt, G. L., et al. 2005. Neonatal Survival 2: Evidence-based, cost-effective interventions : how many newborn babies can we save? Lancet (March 3, 2005).

Driscoll, J. M., K. F. Schuetz and J. H. Wung. 1999. Respiratory Care of the Newborn, a Practical Approach, 10th Annual Course. New York: Columbia Presbyterian Medical Center and Columbia University College of Physicians and Surgeons.

du Plessis, A. D. 1997. Clinics in Perinatology: Neurological Disorders of the Newborn. Philadelphia: W.B. Saunders Co.

Fanaroff, A. A. and R. J. Martin, eds. 1997. Neonatal-Perinatal Medicine: Diseases of the Fetus and Infant,. 6th ed. St. Louis: Mosby-Year Book.

Fanaroff, A. A. and R. J. Martin, eds. 2002. Neonatal-Perinatal Medicine: Diseases of the Fetus and Infant,. 7th ed. St. Louis: Mosby-Year Book.

Gartner, L. M., C. S. Catz and S. J. Yaffe. 1994. Neonatal Bilirubin Workshop. Pediatrics, 94:537.

George Washington University Medical Center. 1998. Policy and Procedures, Department of Newborn Science. Washington D.C.

Haider, B. A. and Bhutta, Z. A. 2006. Birth Asphyxia in Developing Countries: Current Status and Public Health Implications. Current Problems Pediatric Adolescent Health Care, May/June 2006.

Kattwinkel J., et al. 1993. Perinatal Continuing Education Program. Charlottesville: Division of Neonatal Medicine, Department of Pediatrics, University of Virginia Health Science Center.

Kattwinkel J., et al. 1995. Perinatal Continuing Education Program, Neonatal Unit 13: Identifying and Caring for Infants with Hypoglycemia. Charlottesville: Division of Neonatal Medicine, Department of Pediatrics, University of Virginia Health Science Center, p. 12.

MacDonald, M. G. and J. Ramasethu, eds, 1993. Atlas of Procedures in Neonatology. 2nd ed. Philadelphia: J. B. Lippincott.

Page 440: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

588

Maisels, M. J. 1994. “Jaundice.” Chap. 38 in Neonatology: Pathophysiology and Management of the Newborn, 4th ed. Avery, G. B., M. A. Fletcher and M. G. MacDonald, eds. Philadelphia: J. B. Lippincott.

Martinez, J. C., et al. 1993. Hyperbilirubinemia in the Breast-fed Newborn: A Controlled Trial of Four Interventions. Pediatrics, 93(2): 470.

McMahon, R., E. Barton and M. Piot. 1992. On Being in Charge: A Guide to Management in Primary Health Care, 2nd ed. Geneva: World Health Organization (WHO).

Misericordia Community Health Centre, 1990. Gentle Hands, Gentle Starts, A Neonatal and Pediatric Parenteral Therapy Manual, Edmonton, Canada, p. 461-2.

North Shore University Medical System. 1998. NICU Policy and Procedures. Bayshore, NY: Southside Hospital.

Paediatrics Today Vol IX (1). January-February 2006. “Problems of Low Birth Weight Infants.”

Pratomo, H. 2003. “Kangaroo Mother Care: Results from Indonesia.”

Quasem, I., et al. 2003. Adaptation of Mother Care for Community-Based Application. Journal of Perinatology (2003) 23, 646-651.

Remington, J. S. and J. O. Klein, eds. 1995. Infectious Diseases of the Fetus and Newborn Infant. 4th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Co.

Taeusch, W. and R. A. Ballard, eds. 1998. Schaffer and Avery’s Diseases of the Newborn, 7th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Co.

Tsang, R. C., et al., eds. 1997. Nutrition during Infancy: Principles and Practice, 2nd ed. Cincinnati: Digital Educational Publishing, Inc.

Volpe, J. J. 1995. Neurology of the Newborn, 3rd ed. Philadelphia: W. B. Saunders Co.

Page 441: PAKET PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI DAN ...akbid-sby.org/new/wp-content/uploads/2018/10/ponek...Isi protokol ini mencerminkan serangkaian upaya pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan

589

Kontributor

Kelompok Kerja Teknis

Dr. Eriyati Indrasanto Sp.A(K)

DR. Dr. Nani Dharmasetiawani Sp.A

Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp.A(K)

Dr. Risma Kerina Kaban Sp.A

Dr. Aris Primadi Sp.A(K)

Dr. Fatimah Indarso Sp.A(K)

Dr. M. Effendi Reksodihardjo Sp.A

Dr. Toto Wisnu Hendrarto Sp.A

Yeni Rustina Ph D

Ners. Victoria Tarigan S. Kep

Ners. Ni Luh Sutati S. Kep

Penasehat Teknis

Dr. Sri Hermiyanti, MSc

Direktur Bina Kesehatan Ibu

Dr. Rachmi Untoro, MPH

Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal

Dr. Ratna Dewi Umar, M Kes

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina

Pelayanan Medik

Dr. Ratna R. S. Subandoro, MPHM

Direktur Bina Pelayanan Medis Dasar

Dr. Sukman T. Putra, Sp.A(K)

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Prof. DR. Dr. Gulardi H. Wiknjosastro, Sp OG(K)

Koordinator Nasional, Jaringan Nasional

Pelatihan Klinik (JNPK)

Prof. Ayman El-Mohandes

Professor of Pediatrics, Obstetrics and

Gynecology, School of Medicine, Professor

and Chairman of Prevention & Global Health,

School of Public Health George Washington

University, Consultant HSP-USAID

Prof. Lamiaa Mohsen

Professor of Pediatrics/Neonatology, Cairo

University, and Consultant HSP-USAID

Mr. Tom Coles

Training/Supervision, Consultant HSP-USAID

Dr. Reginald F. Gipson

Chief of Party, HSP-USAID

Nara Sumber

Prof. Dr. Rulina Suradi Sp.A(K)

Prof. Dr. Asril Aminullah Sp.A(K)

Prof. Dr. Silviati Damanik Sp.A(K)

Dr. Utami Roesli Sp.A, MBA, IBCLC

Dr. Ali Usman Sp.A(K)

Dr. M. Sholeh Kosim Sp.A(K)

Dr. Gatot Irawan Sarosa SpA(K)

Dr. Ari Yunanto Sp.A(K)

Dr. Ekawati Sp.A(K)

Penerjemahan/Editing Secretarial Assistance

Herlina

Head Translator

Diba A.E.P. Basar

Translator Consultant

Juvelia Neviandini

Administrative Assistant

Fitri Nandiaty

Administrative Consultant