3
PANAS BUMI NON VULKANIK DI SULAWESI: PULU, MAMASA, PARARA, DAN MANGOLO Danar Dwi Hapsoro (410011099) Hayyat Islami Pradana (410011107) Alan Prayogo (410011121)

Panas Bumi Non Vulkanik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geothermal

Citation preview

  • PANAS BUMI NON VULKANIK DI SULAWESI: PULU, MAMASA, PARARA, DAN MANGOLO Danar Dwi Hapsoro (410011099)Hayyat Islami Pradana (410011107)Alan Prayogo (410011121)

  • A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 250 daerah kenampakan panas bumi dengan potensi sekitar 27.000 MWe, yang sebagian besar tersebar sepanjang jalur gunungapi Sunda Banda yang terentang mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusatenggara, Banda, Maluku, Sulawesi Utara, dan kepulauan Sangir (Gambar 1). Namun demikian, sekitar 20 persennya terletak di luar jalur gunungapi dan sebagian besarnya tersebar di Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara. Pengembangan sumber daya panas bumi yang ada, selain sebagian besar masih bertumpu di wilayah barat Indonesia, semuanya masih terjadi di daerah-daerah berlingkungan vulkanik Malahan, dari sekitar 1000 MWe total potensi panas bumi wilayah Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara baru sekitar 160 MWe (atau < 20%) yang merupakan potensi terduga (status 2003), sedang dari 5 daerah panas bumi di wilayah Sulawesi Utara, yang sebagian besar merupakan daerah vulkanik, memberikan potensi sekitar 850 MWe. Daerah panas bumi Pulu di Kabupaten Donggala - Sulawesi Tengah, Luwu di Kabupaten Luwu Utara - Sulawesi Selatan, Mamasa di Kabupaten Polmas - Sulawesi Selatan, dan Mangolo di Kabupaten Kolaka - Sulawesi Tenggara adalah empat dari sekitar 43 daerah panas bumi non-vulkanik di Sulawesi.

  • Maksud dan Tujuan