PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pendidikan KewarganegaraanKelas XII

Definisi Ideologi• Ideologi = ideas (pikiran, gagasan, cita-cita, ide) + logos

(ilmu)

• Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

• Thomas H., ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

• Ali Syariati, ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

• Karl Marx, ideologi adalah kesadaran palsu.

• Azim Izzul Islami, Ideologi merupakan seperangkat ide dasar yang memuat cita-cita dan pedoman hidup bermasyarakat /bernegara.

Dimensi Ideologi

•Dimensi Realitas -> Ideologi sebagai realita (kenyataan) dalam masyarakat

•Dimensi Idealitas -> Ideologi sebagai cita-cita dan harapan masyarakat (konsep Ideal kehidupan)

•Dimensi Fleksibelitas -> Ideologi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan tempat.

Klasifikasi Ideologi• Ideologi terbuka

o kesepakatan masyarakat, bukan gagasan sekelompok orang.o Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat

sendiri.o Isinya tidak langsung operasional (non teknis / memuat prinsip saja)o Tidak pernah membatasi kebebasan dan tanggung jawab masyarakato Mengahargai pluralitas

• Ideologi tertutupo Cita-cita sekelompok orango Ideologi dipaksakan pada masyarakat jika pemilik ideologi berkuasao Bersifat Totaliter,o Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak

dihormati.o Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan dan berkorban untuk

ideologio Tidak hanya memuat prinsip dasar, melainkan juga mengatur teknis.

PANCASILA• Sebagai ideologi

memenuhi ketiga dimensi, baik realitas, idealitas dan fleksibelitas.

• Sebagai pandangan hidup merupakan identitas dan jiwa bangsa (volkgeist)

• Sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia

UU 12/2011 ps. 7

SEJARAH PANCASILA

• Merasa terdesak pada PD II, Jepang meminta dukungan pada rakyat Indonesia dengan janji kemerdekaan oleh PM Koiso

• Dibentuk BPUPKI pada 29 April 1945

• Rapat I pada 29 mei – 1 juni 1945 membahas dasar negara. Terdapat usulan tentang dasar negara oleh M. Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno.

• Pada 1 Juni 1945 Soekarno memberi usulan nama Pancadharma, namun kemudian diganti menjadi Pancasila 1 Juni = Hari Pancasila

• Dibentuk Panitia kecil pada 22 Juni 1945 membahas dasar negara yang melahirkan Piagam Jakarta

• Sidang kedua BPUPKI pada 10 – 14 Juli membahas bentuk negara dsb (konsep UUD)

• BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus dan diganti PPKI yang rapat perdana pada 18 Agustus 1945

NILAI-NILAI PANCASILA• Ketuhanan

Kebebasan Beragama dan penghormatan terhadap pemeluk agama lain

• KemanusiaanPenghargaan terhadap HAM

• PersatuanKepentingan bangsa di atas kepentingan

golongan• Kerakyatan/Permusyawaratan

Musyawarah untuk kepentingan bersama• Keadilan

Persamaan hak dan kewajiban

Pancasila sebagai Sumber Nilai

Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna, bermanfaat, benar dan baik bagi kehidupan umat manusia.

Menurut Prof. Notonagoro, nilai dapat dibagi menjadi tiga yaitu

1. Nilai material : berupa benda untuk memenuhi kebutuhan material

2. Nilai Vital : segala seseuatu yang berguna bagi hidup manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas.

3. Nilai kerohanian : berguna bagi rohani manusia, terdiri atas ;

a. Nilai kenyataan (kebenaran) : bersumber pada akal manusia

b. Nilai keindahan (estetika) : bersumber pada rasa manusia

c. Nilai kebaikan (Moral) : kehendak/kemauan manusia.

d. Nilai religius (Ketuhanan) : kepercayaan/keyakinan manusia,

tertinggi dan mutlak.

Pancasila sebagai Sumber Nilai

Dalam Pancasila terkandung tiga Nilai sebagai berikut :

1. Nilai Dasar : sila-sila Pancasila, norma dasar (pasal-pasal UUD 1945), bersifat abstrak dan umum

2. Nilai Instrumental : nilai berlaku untuk kurun waktu dan kondisi tertentu, lebih bersifat kontekstual (menyesuaikan dengan perkembangan zaman), wujudnya berupa kebijakan/peraturan, strategi, program, organisasi, sistem, rencana.

3. Nilai Praksis : sifatnya dinamis, penerapan nilai-nilai dalam kenyataan sehari-hari baik oleh lembaga kenegaraan/organisasi dan warga negara.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigama : anggapananggapan dasar yang membentuk kerangka keyakinan yang fungsinya sebagai acuan, kiblat atau pedoman dalam melihat suatu persoalan dan bagaimana menyelesaikannya.

Paradigma pembangunan : kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan : anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang fungsinya sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksnaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan di Indonesia.

PANCASILA Sebagai Paradigma Pembangunan

•Pembangunan Nasional sebagai upaya mencapai tujuan bangsa (Protect, Welfare, Education and Peacefull)

•Dalam mencapai tujuan bernegara, Pemerintah Indonesia harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman (Rambu-rambu) dalam membuat kebijakan-kebijakan Nasional

•Tolok ukur keberhasilan = Ketahanan Nasional

Sikap Positif terhadap Nilai Pancasila

•Pengamalan Secara Subjektif Pengamalan Pancasila sebagai standar etis (sebagai pedoman beretika)

•Pengamalan Secara Objektif Pengamalan Pancasila secara normatif (adanya sanksi bagi pelanggaran)

SIKAP POSITIF TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA Mendukung kebijakan pemerintah dalam

penyelenggaraan negara yang demokratis dan bebas dari KKN.

Berpartisipasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (sebagai pelajar), harus

rajin belajar guna mencapai cita-cita yang kelak berdampak pada kemajuan bangsa.

Mengembangkan prinsip toleransi, bekerjasama dan kekeluargaan dalam setiap peri kehidupan.

Menjadikan Pancasila sebagai filter dalam mengantisipasi perkembangan dan perubahan jaman, khususnya pengaruh negatif dari sebuah perubahan.

Bersikap terbuka terhadap perubahan yang berdampak pada kemaslahatan Bangsa.

SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA