17
PANDUAN KREDENSIAL PERAWAT RSUD H. BOEJASIN RSUD H. BOEJASIN Jl. H. Boejasin 68.a Pelaihari, Kalimantan Selatan

Panduan Kredensial Perawat 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kps

Citation preview

Page 1: Panduan Kredensial Perawat 2014

PANDUANKREDENSIAL PERAWAT

RSUD H. BOEJASIN

RSUD H. BOEJASIN

Jl. H. Boejasin 68.a

Pelaihari, Kalimantan Selatan

Page 2: Panduan Kredensial Perawat 2014

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................Daftar Isi ...............................................................................................................

Lembar Pengesahan ..............................................................................................

BAB I. DEFINISI .................................................................................................

BAB II. RUANG LINGKUP................................................................................

2.1. Latar Belakang...............................................................................................

2.2. Tujuan ............................................................................................................

2.2.1. Tujuan Umum.............................................................................................2.2.2. Tujuan Khusus ............................................................................................

2.3. Konsep Dasar Kredensial Perawat Di Rumah Sakit......................................

2.4. Peranan Komite Keperawatan Dan Panitia sub kredensial perawat

Dalam Mekanisme Kredensial.......................................................................

BAB III. TATA LAKSANA ................................................................................

3.1. Tahap Pertama : Permohonan Untuk Memperoleh Kewenangan Klinis .......3.2. Tahap Kedua : Kajian Komite Keperawatan .................................................

3.3. Tahap Ketiga : Penerbitan Surat Penugasan ..................................................

BAB IV. DOKUMEN .........................................................................................

Page 3: Panduan Kredensial Perawat 2014

BAB I

DEFINISI

1. Proses Keredensial (Credentialing): proses evaluasi suatu rumah sakit terhadap seorang

untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi kewenangan klinis (kewenagan

klinis(clinical privilege))menjalankan tindakan medis / keperawatan tertentu dalam lingkungan

rumah sakit tersebut untuk suatu periode tertentu.

2. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing) : proses re-evaluasi oleh rumah sakit terhadap

perawat yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis (kewenangan klinis(clinical

privilege)) di rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak

diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode tertentu

3. Kewenangan klinis (clinical privilege) : kewenangan klinis untukmelakukan tindakan medis

/ Keperawatantertentu dalam lingkungan rumah sakit tertentu berdasarkan penugasan yang

diberikan direktur Rumah Sakit

4. Surat Penugasan (clinical Appointment) : surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah Sakit

kepada seorang Paramedis untuk melakukan tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit

tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya

5. Tenaga Paramedis :Perawat dan tenaga professional kesehatan lain yang melakukan fungsi

tugas keperawatan dan pelimpahan kewenangan dari petugas medis

Page 4: Panduan Kredensial Perawat 2014

BAB II

RUANG LINGKUP

2.1. Latar Belakang.

Undang undang tentang rumah sakit yang baru ditetapkan menurut rumah sakit

untuk melindungi keselamatan pasien, salah satunya adalah menetapkan dan melakukan

penugasan klinik bagi semua tenaga paramedis dalam melakukan asuhan keperawatan di

rumah sakit.

Rumah sakit menyelenggarakan bentuk regulasi penugasan klinik melalui panitia

kredensial perawat yang didelegasikan melalui komite keperawatan rumah sakit.

Komite Keperawatan membuat rincian kewenangan klinik yang nantinya akan

diisi oleh setiap petugas paramedis (Perawat). Daftar rincian ini merupakan bentuk

tindakan aplikatif keperawatan yang dilakukan dirumah sakit baptis batu.kompetensi ini

meliputi berbagai macam asuhan keperawatan yang meliputi ; asuhan keperawatan

Gawat darurat, asuhan keperawatan ibu anak,asuhan keperawatan medical bedah,asuhan

keperawatan intensif dan asuhan keperawatan pasien operatif.Beberapa kewenangan

medis juga dapat dilakukan sesuai pendelegasian oleh dokter terkait.

Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis / keperawatan yang

dilakukan oleh Perawat yang kurang kompeten rumah sakit perlu mengambil langkah

langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme

kredensial yang dilaksanakan oleh komite keperawatan.. Dengan terkendalinya tindakan

medis / keperawatan disetiap rumah sakit maka pasien lebih terlindungi dari tindakan

yang dilakukan oleh perawat yang tidak kompeten.Dari hasil rincian ini maka petugas

perawat di RS Baptis batu dibagi dalam 3 kategori yaitu Perawat Senior, Perawat Medior

dan juga Perawatn Yunior. Pedoman ini dimaksudkan agar menjadi panduan bagi rumah

sakit untuk melakukan kredensial para tenaga paramedis dengan baik, benar dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 5: Panduan Kredensial Perawat 2014

2.2. TUJUAN

2.2.1. Tujuan Umum :

Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi keselamatan

pasien melalui mekanisme kredensial Perawat di rumah sakit

2.2.2. Tujuan Khusus :

a. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi teaga

Perawat di rumah sakit

b. Memberikan panduan bagi komite Keperawatan untuk menyusun jenis – jenis

kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap Perawat yang melakukan

tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit.

c. Memberikan panduan bagi kepala rumah sakit untuk menerbitkan

kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap Perawat untuk melakukan

tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit.

d. Meningkatan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga Keperawatan di rumah

sakit.

e. Meningkatkan reputasi dan kredibilitas perawat dan institusi rumah sakit

dihadapan pasien, penyandang dana, dan stake holder rumah sakit lainnya.

2.3. KONSEP DASAR KREDENSIAL PERAWAT DI RUMAH SAKIT.

Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya

untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar profesi dan

kompetensi para perawatyang melakukan tindakan medis dan / Keperawatan terhadap

pasien di rumah sakit.Upaya ini dilakukan kompeten. Persyaratan dengan cara mengatur

agar setiap tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien hanya dilakukan oleh

tenaga paramedis yang benar – benar kompeten. Persyaratan kompetensi ini meliputi dua

komponen (1) komponen kompetensi keprofesian yang terdiri dari pengetahuan,

ketrampilan dan perilaku professional ; dan (2) komponen kesehatan yang meliputi

Page 6: Panduan Kredensial Perawat 2014

kesehatan fisik dan mental. Walaupun seorang perawat telah mendapatkan pendidikan

selama kuliah, namun rumah sakit wajib melakukan verifikasi kembali kompetensi

seseorang untuk melakukan tindakan perawat dalam lingkup spesialisasi tersebut, hal ini

dikenal dengan istilah credentialing.

Proses credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama.Alasan pertama,

banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi setelah seseorang mendapatkan

pendidikan.Perkembangan ilmu dibidang keperawatan untuk suatu tindakan medi dan /

Keperawatan tertentu sangat pesat, sehingga kompetensi yang diperoleh dapat berubah

sewaktu waktu, bahkan dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak aman bagi pasien..

Alasan kedua, kesehatan seseorang dapatsaja menurun akibat penyakit tertentu atau

bertambahnya usia sehingga mengurangi keamanan tindakan medis yang dilakukan.

Kompetensi fisik dan mental dinilai melalui uji kelayakan kesehatan baik fisik maupun

mental.Tindakan verifikasi kompetensi profesi medis tersebut oleh rumah sakit disebut

sebagai mekanisme Re-credentialing, dan hal ini dilakukan demi keselamatan pasien.

Tindakan verifikasi kompetensi ini juga dilakukan pada profesi lain untuk keamanan

kliennya. Misalnya kompetensi profesi penerbang (pilot) yang senantiasa diperiksa secara

teratur dalam periode tertentu oleh perusahaan penerbangan. Setelah seorang Perawat

dinyatakan kompeten melalui suatu proses kredensial, rumah sakit menerbitkan suatu ijin

bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian tindakan – tindakan medis tertentu

di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan klinis (clinical privilege).

Tanpa adanya kewenangan klinis (clinical privilege) tersebut seorang perawat tidak

diperkenankan untuk melakukan tindakan medis dan / Keperawatan dirumah sakit

tersebut.Kewenangan klinik ini akan dievaluasi oleh komite keperawatan dan panitia

kredensial setiap 3 tahun sekali.

Hal ini diharapkan tenaga keperawatan mampu memperoleh kewenangan klinis

keperawatan yang lebih tinggi / baik. Setelah perawat mengisi form pengajuan ini,

komite keperawatan dan juga panitia kredensial mengolah untuk kemudian muncul surat

penugasan klinik bagi setiap tenaga keperawatan di RS Baptis Batu.dengan

mempertimbangkan masa kerja perawat dan juga kompetensi melalui panitia kredensial

maka tenaga keperawatan di RS Baptis Batu dikategorikan menjadi 3 tingkat yaitu :

Perawat Senior,Perawat Medior,dan juga Perawat Yunior.kategori ini nantinya akan

Page 7: Panduan Kredensial Perawat 2014

ditetapkan oleh SK direktur RS H. Boejasin Pelaihari.

2.4. PERANAN KOMITE KEPERAWATAN SUB KOMITE KREDENSIAL

PERAWAT RUMAH SAKIT.

Komite keperawatan memiliki peran sentral dalam mekanisme kredensial para

perawat karena tugas utamanya menjaga profesionalisme tenaga perawat dan melindungi

pasien rumah sakit untuk hal hal yang berkaitan dengan tindakan medis dan /

keperawatan.Ketua komite keperawatan bekerjasama dengan sub komite kredensial

membentuk panitia khusus yang berguna menyeleksi dan melakukan proses kredensial

dan re kredensial terhadap perawat di rumah sakit.evaluasi setiap 3 tahun dilakukan oleh

panitia kredensial untuk mengetahui perkembangan secara skill maupun attitude seorang

perawat.Setiap keputusan yang diambil akan dilakukan persetujuan langsung oleh

direktur rumah sakit. Lingkup kerja komite keperawatan dan sub komite kredensial ini

langsung dibawah pengawasan direktur.Setiap kegiatan yang dilakukan harus

mendapatkan persetujuan secara tertulis oleh direktur.Harapan yang ingin dicapai dari

panitia ini adalah membantu direktur dalam hal ini rumah sakit mendapatkan tenaga

perawat yang professional dan berkualitas prima.Rumah sakit melalui komite

keperawatan

NO KATEGORI RINCIAN

1 Perawat Senior 1.Pegawai tetap dengan masa kerja diatas 5 tahun

2.Berijasah minimal D3 Keperawatan

3.Lulus uji kompetensi

4.PJ Shif dalam tugas dinas2 Perawat Medior 1.Pegawai tetap dengan masa kerja 3 – 5 tahun

2.Berijasah minimal D3 keperawatan

3.lulus uji kompetensi

3 Perawat Yunior 1.Pegawai tetap dengan masa kerja 0 – 3 tahun, calon

pegawai dan pegawai kontrak

2.Berijasah minimal D3 keperawatan

3.Lulus uji kompetensi Menerapkan berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap petugas

Page 8: Panduan Kredensial Perawat 2014

kesehatan,dalam hal ini adalah Perawat.Penetapan dari komite dan disetujui oleh direktur

menjadikan tenaga keperawatan dirumah sakit baptis secara tertulis mempunyai

kewenangan klinis keperawatan

.

BAB III

TATA LAKSANA

Proses utama kredensial ditujukan untuk mengendalikan kewenangan melakukan

tindakan keperawatan yang terinci (delination clinical privilege) bagi setiap tenaga

perawat yang bertumpu pada tiga tahap. Pertama, perawat melakukan permohonan untuk

memperoleh kewenangan klinis dengan metode self assessment. Kedua, komite

keperawatan dan sub komite kredensial mengkaji dan memberikan rekomendasi rincian

kewenangan klinik keperawatan yang diajukan oleh pemohon. Ketiga, kepala rumah sakit

menerbitkan surat penugasan (clinical appointment) berdasarkan rekomendasi dari ketua

komite keperawatan yang berlaku untuk periode tertentu. Secara perodik, perawatakan

melalui proses rekredensial saat masa berlaku surat penugasannya berakhir, dimana tiga

proses inti tersebut akan berulang.

3.1 Tahap Pertama : Permohonan Untuk Memperoleh Kewenangan Klinis.

Setiap tenaga paramedis mengajukan permohonan kepada kepala rumah sakit

untuk melakukan tindakan keperawatan. Perawat tersebut mengisi beberapa formulir

Page 9: Panduan Kredensial Perawat 2014

yang disediakan rumah sakit, antara lain daftar kewenangaan klinik keperawatan yang

ingin dilakukannya sesuai dengan bidang keahliannya. Tenaga paramedis tersebut

memilih tindakan keperawatan yang tertera dalam formulir daftar tindakan keperawatan

tersebut dengan cara mencontreng dan menyerahkan copy semua dokumen yang

dipersyaratkan kepada rumah sakit. Syarat – syarat tersebut meliputi ijasah

pendidikan,surat tanda registrasi perawat dan juga surat ijin perawat. Setelah formulir

lengkap rumah sakit menyerahkan kepada komite keperawatan untuk ditindak lanjuti.

3.2 Tahap Kedua : Kajian Komite Keperawatan

Komite keperawatan bersama sub komite kredensial dan semua kepala instalasi

membicarakan Setiap permohonan kewenangan Klinik yang diminta oleh

perawat.Melalui intern keperawatan ini diputuskan kewenangan klinik keperawatan yang

diberikan kepada setiap perawat.Setelah penentuan kewenangan klinik

perawat,ditetapkan juga pengkategorian sebagai perawat senior,medior dan yunior.salah

satunya ditentukan juga oleh masa kerja perawat dirumah sakit baptis batu.

3.3 Tahap Ketiga : Penerbitan Surat Penugasan.

Kepala rumah sakit menerbitkan surat penugasan kepada tenaga paramedic

pemohon berdasarkan rekomendasi tesebut. Kepala rumah sakit dapat saja meminta

komite keperawatan untuk mengkaji ulang rekomendasi tersebut bersama pihak

manajemen rumah sakit bila dianggap perlu. Surat penugasan tersebut memuat daftar

sejumlah kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan bagi tenaga

paramedis yang memohon. Daftar kewenangan klinis seorang tenaga paramedis dapat

dimodifikasi setiap saat.Seorang tenaga paramedis dapat saja mengajukan tambahan

kewenangan klinis yang tidak dimiliki sebelumnya dengan mengajukan permohonan

kepada kepala rumah sakit. Selanjutnya komite keperawatanakan melakukan proses

kredensial khusus untuk tindakan tersebut, dan akan memberikan rekomendasinya

kepada kepala rumah sakit. Namun sebaliknya, kewenangan klinis tertentu dapat saja

dicabut, baik untuk sementara atau seterusnya karena alasan tertentu seperti akan

Page 10: Panduan Kredensial Perawat 2014

diuraikan pada bab berakhirnya kewenangan klinis.

Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan (clinical appointment)

habis masa berlakunya atau dicabut oleh kepala rumah sakit. Surat penugasan untuk

setiap tenaga paramedis memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya dua

tahun.Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan

rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal

sebagaimana diuraikan diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap perawat

yang melakukan tindakan keperawatan dirumah sakit tersebut. Penerbitan ulang surat

penugasan (reappointment).

Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila tenaga paramedis tersebut

dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan keperawatan tertentu.Walaupun

seorang tenaga paramedis pada awalnya telah memperoleh kewenangan klinis untuk

melakukan tindakan keperawatan tertentu, namun kewenangan itu dapat dicabut oleh

rumah sakit berdasarkan pertimbangan komite keperawatan.Pertimbangan pencabutan

kewenangan klinis tertentu tersebut didasarkan pada kinerja profesi dilapangan, misalnya

tenaga paramedis yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun

mental.Selain itu, pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi

kecelakaan medis yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari

komite keperawatan. Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat

diberikan kembali bila tenaga paramedis tersebut dianggap telah pulih

kompetensinya.Dalam hal kewenangan klinis tertentu seorang tenaga paramedis diakhiri,

komite keperawatan akan meminta subkomite peningkatan mutu profesi untuk

melakukan berbagai upaya pembinaan agar merekomendasikan kepada kepala rumah

sakit pemberian kembali kewenangan klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan.

Pada dasarnya kredensial tetap ditujukan untuk menjaga keselamatan pasien, sambil tetap

membina kompetensi seluruh tenaga paramedis di rumah sakit. Dengan demikian jelaslah

bahwa komite keperawatan dan staf keperawatan memegang peranan penting dalam

proses kredensial dan pemberian kewenangan klinis untuk setiap tenaga keperawatan.

Page 11: Panduan Kredensial Perawat 2014

BAB IV

DOKUMENTASI

Semua proses kredensial dan rekredensial harus tercatat dan di simpan dalam file masing-masing

tenaga paramedis.

Page 12: Panduan Kredensial Perawat 2014