76
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT i

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT i

Page 2: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT ii

Tim Penyusun

Dr. H. Priyo Susilo, MM. Dr. Edi Riadi, M. Pd.

Dr. Hj. Ety Kurniyati, MA. Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.

Ir. H. Aep Ruhandi, M. Ed. Ph.D. Dr. Asrori Mukhtarom, MA.

Dr. H. Zaimul Am, MA. Ismail Marzuki, M.Pd.

Murniadi, S.Kom., MM.

Page 3: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iii

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

VISI

Terwujudnya Program Pascasarjana yang Unggul dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)

Tingkat Nasional pada Tahun 2035

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu berbasis IPTEKS

2. Menyelenggarakan penelitian dalam pengembangan IPTEKS

3. Pengabdian masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

5. Membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan IPTEKS

TUJUAN

1. Menghasilkan magister (lulusan) yang memiliki kemampuan analitis untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat

2. Menghasilkan magister (lulusan) yang memiliki kemandirian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat

3. Menghasilkan karya ilmiah dan publikasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Page 4: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv

4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

5. Menghasilkan magister (lulusan) yang mampu mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

6. Menghasilkan magister (lulusan) yang mampu membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan IPTEKS

SASARAN

1. Peningkatan kualitas dosen,

2. Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan, 3. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan, 4. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana, 5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan

Page 5: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kita semua dapat melaksanakan tugas dengan

keadaan sehat wal‟afiat Amin.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat,

menuntut Kualitas Lulusan pendidikan di perguruan tinggi semakin besar,

setiap lulusan diharapkan memiliki kemampuan tinggi, untuk dapat

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan

profesinya. Selain itu sebagai insan ilmuan, dituntut senantiasa turut

mengembangkan ilmu pengetahuan dengan kemampuan analisis melalui

penelitian, karena dengan penelitian akan ditemukan informasi baru,

pengetahuan baru yang akan menjadi rujukan dalam mengatasi masalah. No

problem, No Research begitu menghadapi masalah, jawabannya adalah hasil

penelitian, sehingga ditemukan solusi yang tepat atas masalah yang ada.

Buku Pedoman Tesis merupakan dan acuan bagi mahasiswa yang

akan melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas sebagai

persyaratan lulusan Magister Manajemen dan Magister Pendidikan Agama

Islam (S2). Menyajikan tata cara penulisan tesis, tahapan-tahapan dan teknik

serta prosedur yang harus dilakukan mahasiswa dalam pembuatan Tesis.

Dengan buku pedoman ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan

menganalisis masalah, mendeskripsikan masalah dan menyajikan secara

ilmiah. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengalaman dan

kemampuan dasar meneliti guna pengembangan ilmu pengetahuan

selanjutnya.

Tentunya, tiada gading yang tak retak, tidak ada karya yang

sempurna, oleh karena itu tanggapan dan kritik pada buku pedoman ini,

sangat diharapakn supaya dikemudian hari dapat diperbaiki lebih baik lagi.

Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan kontribusi atas selesainya buku Pedoman Tesis Program

Pascasarjana. Selanjutnya diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tangerang, 18 Januari 2019

Direktur Pascasarjana,

Dr. H. Priyo Susilo MM

NBM : 667.242

Page 6: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT vi

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN .................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................... 1

A. Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal

Penelitian Tesis ........................................................ 2

B. Parameter Standar Penelitian Tesis ......................... 4

C. Uji Anti Plagiarisme Penelitian Tesis ...................... 5

D. Tahapan Penelitian Tesis ......................................... 7

BAB II : PENELITIAN TESIS ..................................................... 9

A. Ruang Lingkup Masalah Penelitian Tesis ................ 10

B. Pendekatan Penelitian Tesis ..................................... 13

C. Perumusan Hipotesis, Kerangka Teori

dan Operasionalisasi Variabel .................................. 14

BAB III : SISTEMATIKA PENULISAN TESIS .......................... 21

A. Alur Pemikiran Teoretik .......................................... 21

B. Alur Pemkiran Berdasarkan Isi Bahasan Dalam

Tesis ......................................................................... 22

C. Alur Pemikiran Deduktif .......................................... 23

D. Alur Pemikiran Induktif ........................................... 24

E. Sistematika Penulisan Tesis Metode Kuantitatif ..... 24

F. Sistematika Penulisan Tesis Metode Kualitatif ....... 37

BAB IV : TATA CARA PENULISAN TESIS .............................. 41

BAB V : PENUTUP ...................................................................... 51

Page 7: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 1

BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian tesis merupakan tugas akhir dan sekaligus pula sebagai

persyaratan dalam mencapai gelar magister bagi mahasiswa Program Studi

Magister (S-2) Manajemen maupun Program Studi Magister (S-2)

Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang. Selain itu, penelitian tesis mencerminkan pula kecenderungan

dan peminatan mahasiswa dalam riset ilmiah terkait dengan mata kuliah

major program studi.

Penetapan penelitian tesis sebagai persyaratan mencapai gelar magister

memiliki tujuan akademik, yakni agar mahasiswa memiliki kompetensi

dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan karya ilmiah. Sistem

penjaminan mutu dalam penelitian tesis pada Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang memastikan bahwa penelitian tesis

yang dilaksanakan oleh mahasiswa harus memenuhi berbagai kualifikasi

akademik

Kualifikasi akademik dimaksud menunjukkan bobot akademik penelitian

tesis yang mencakup:

1. Penelitian tesis dan penulisan laporan hasil penelitian tesis merupakan

karya ilmiah orisinal mahasiswa dan bukan merupakan karya plagiat

2. Pimpinan Program Pascasarjana menggunakan aplikasi anti plagiarisme

dan menjatuhkan sanksi keras berupa pencabutan gelar akademik

mahasiswa yang terbukti hasil penelitian tesisnya merupakan karya

plagiat.

3. Masalah yang diteliti dalam penelitian tesis haruslah merupakan masalah

sejati (genuine problem) yang memang ditemukan pada penelitian

pendahuluan atau tahapan penelitian observasi (observatory level of

research). Ada perbedaan mendasar antara masalah penelitian tesis yang

Page 8: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 2

ditemukan berdasarkan hasil observasi dan masalah penelitian tesis yang

ditemukan oleh peneliti secara a priori. Masalah penelitian tesis yang

ditemukan secara a priori oleh peneliti biasanya merupakan masalah semu

(pseudo-problem) dan melibatkan ruang lingkup penanganan yang sempit

karena hubungan antar entitas yang membentuk masalah yang diteliti

bukanlah hubungan yang bersifat alamiah tetapi hasil fabrikasi pikiran.

4. Penelitian tesis dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing yang

memenuhi syarat dan kualifikasi akademik

5. Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri dari para dosen dan

atau pakar yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi akademik yang

berlaku.

Tesis yang sudah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian tesis dapat

diterbitkan menjadi buku oleh Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

A. Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal Penelitian Tesis

Pada dasarnya, sejak semester awal mahasiswa sudah dapat

mengajukan proposal tesis untuk diujikan pada seminar usulan penelitian

(SUP). Dalam kaitan ini, mekanisme dan prosedur pengajuan proposal

penelitian tesis dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni:

1) Mekanisme dan Prosedur Penyusunan Proposal Tesis, yang

mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Mahasiswa melaksanakan penelitian pendahuluan atau tahapan

penelitian obervasional untuk menemukan masalah penelitian tesis.

b. Masalah penelitian tesis harus merupakan masalah sejati (genuine

problem) dan bukan merupakan masalah semu (pseudo problem)

apalagi masalah palsu (fake problem).

Page 9: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 3

c. Berdasarkan masalah penelitian tesis yang telah ditemukan dalam

penelitian pendahuluan, mahasiswa menyusun proposal penelitian

tesis dengan cakupan pembahasan meliputi:

A. Latar Belakang Masalah

B. Permasalahan, yang meliputi identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah.

C. Kerangka Pemikiran / Kerangka Teori / Kerangka Konsep

(Kuantitatif)

D. Perumusan Hipotesis (Penelitian Kuantitatif)

E. Sumber

F. Tujuan Penelitian Tesis

G. Manfaat/Signifikansi Penelitian Tesis

H. Metode Penelitian Tesis

I. Sistematika Penulisan

J. Lampiran

d. Jumlah halaman proposal penelitian tesis berkisar 20-25 halaman

dengan ukuran kertas A4 dan margin atas kiri masing-masing 4 cm

dan margin kanan bawah masing-masing 3 cm.

2) Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal Penelitian Tesis

yang mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang ingin mengikuti seminar usulan penelitian (SUP),

menyampaikan proposal penelitian tesis yang telah digandakan

sebanyak 5 (lima) eksemplar kepada Ketua Program Studi di

lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

b. Ketua Program Studi membentuk Tim Penguji Proposal Penelitian

Tesis dalam Seminar Usulan Penelitian (SUP)

Page 10: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 4

c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam Seminar Usulan Penelitian

(SUP) dapat melanjutkan penelitian tesis dengan dibimbing oleh

dua orang dosen pembimbing

d. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus dalam Seminar Usulan

Penelitian (SUP) wajib memperbaiki proposal penelitiannya agar

dapat diuji kembali pada SUP berikutnya.

e. Penulisan proposal tesis harus mengacu kepada Buku Pedoman

Penulisan Proposal Tesis Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Tangerang

B. Parameter Standar Penelitian Tesis

Setiap mahasiswa, dosen pembimbing maupun dosen penguji

penelitian tesis wajib memahami dengan baik paramater standar

penelitian tesis yang meliputi fungsi utama, tujuan dan ketentuan

penelitian tesis sebagai berikut:

1. Penelitian tesis merupakan tugas akhir mahasiswa dan merupakan

salah satu syarat untuk mencapai gelar magister di lingkungan

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

2. Penelitian tesis merupakan analisis atau kajian teori, hubungan antar

teori, maupun pengujian hubungan antara teori dengan fakta-fakta

atau realitas yang mengarah kepada pembentukan teori baru.

3. Dalam konteks penelitian lapangan (field research), penelitian tesis

dapat mengenai institusi, organisasi, maupun unit kerja tertentu yang

ada hubungannya dengan teori dan atau penerapan teori dalam bidang

ilmu manajemen dan atau bidang ilmu pendidikan agama Islam.

4. Penelitian tesis dilaksanakan di bawah bimbingan 2 (dua) orang dosen

pembimbing penelitian tesis yang memenuhi syarat akademik.

Sedangkan ujian penelitian tesis diselenggarakan oleh Tim Penguji

Penelitian Tesis yang dibentuk oleh Ketua Program Studi di

Page 11: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 5

lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang

5. Berdasarkan Kurikulum Program Studi Magister (S-2) Manajemen

dan Kurikulum Program Magister (S-2) Pendidikan Agama Islam,

penelitian tesis memiliki bobot SKS sebesar 6 SKS.

6. Ruang lingkup penilaian terhadap penelitian tesis dalam ujian

penelitian tesis meliputi:

a. Kompetensi mahasiswa dalam merumuskan masalah penelitian

tesis

b. Kompetensi mahasiswa dalam merumuskan kerangka berpikir

atau landasan teoretik penelitian yang membahas hubungan antar

teori, hubungan antar variabel dan metode penelitian yang

digunakan.

c. Kompetensi mahasiswa dalam bidang penulisan karya ilmiah

untuk jenjang magister.

d. Kompetensi mahasiswa dalam pemanfaatan sumber, uji validitas

data, reliablitas data, penggunaan aplikasi statistik dalam

penelitian kuantitatif dan penarikan kesimpulan yang sahih

berdasarkan kaidah yang berlaku.

e. Kelulusan penelitian tesis mahasiswa dari uji anti plagiarisme

7. Masa penelitian tesis adalah 1 (satu) semester atau selama 6 (enam)

bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan objektif

berdasarkan usul dari mahasiswa kepada Ketua Program Studi di

lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang

C. Uji Anti Plagiarisme Penelitian Tesis

Uji anti plagiarisme pada Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Tangerang ditetapkan dengan mengacu kepada Peraturan

Page 12: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 6

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan

dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Pada dasarnya plagiarisme merupakan tindakan mengklaim karya

ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah sendiri dengan cara melakukan

penjiplakan dan pengambilan karya atau pendapat dan sebagainya dari

orang lain lalu mengklaimnya sebagai karya atau pendapat sendiri.

Plagiarisme adalah tindak pidana karena merupakan pencurian terhadap

hak cipta orang lain.

Plagiarisme dapat dibagi ke dalam beberapa kategori. Pertama,

plagiarisme kata per kata (Word for word Plagiarism) yakni jika seorang

penulis menyalin utuh kata-kata penulis lain tanpa menyebutkan

sumbernya. Kedua, plagiarisme terhadap sumber (Plagiarism of the

source) yakni jika seorang penulis menggunakan atau mengutip gagasan

pnulis lain tanpa dengan jelas menyebutkan sumbernya, Ketiga,

plagiarisme terhadap penulis suatu karya ilmiah, yakni jika seorang

penulis mengakui karya ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah miliknya

sendiri. Keempat, self plagiarism, yakni jika seorang penulis

mempublikasikan karya ilmiah melalui lebih dari satu redaksi publikasi

karya ilmiah dan atau mendaur ulang karya ilmiah sendiri tanpa

perubahan yang berarti untuk disajikan kembali melalui redaksi publikasi

karya ilmiah.

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

membentuk Majelis Etik Anti Plagiarisme dengan tugas pokok sebagai

berikut:

1. Menyelenggarakan rapat khusus atau sidang etik untuk melakukan

pembahasan dan pengujian anti plagiarisme terhadap karya ilmiah

dosen dan mahasiswa.

2. Majelis Etik Anti Plagiarisme menyelenggarakan rapat khusus atau

sidang etik hanya jika ada pelanggaran berat dan atau jika ada

Page 13: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 7

pengaduan penulis asli atas tindak plagiarisme yang dilakukan dosen

atau mahasiswa.

3. Berdasarkan kepada ketentuan butir 2 di atas, rapat khusus atau siding

etik menjalankan kewenangannya untuk menjatuhkan sanksi berat

kepada dosen dan atau mahasiswa plagiator berupa diskualifikasi dari

kedudukan sebagai dosen dan mahasiswa dan atau pencabutan gelar

akademik berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Majelis Etik

Anti Plagiarisme Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

D. Tahapan Penelitian Tesis

Tahapan penelitian tesis dimulai sejak proposal penelitian tesis

mahasiswa dinyatakan lulus dalam Seminar Usulan Penelitian (SUP).

Berikut ini adalah beberapa tahapan penelitian tesis:

1. Tahapan Administrasi Penelitian Tesis. Dalam hal ini Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang memberikan

rekomendasi penelitian tesis kepada mahasiswa untuk melaksanakan

penelitian di berbagai instansi/unit kerja pemerintah atau swasta

terakit dengan tema utama penelitian tesis. Rekomendasi ini

merupakan tindak lanjut dari penelitian observasi sebelumnya.

2. Tahapan Pembimbingan Penelitian Tesis. Dalam pelaksanaan

penelitian tesis, mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen

pembimbing. Dosen pembimbing madya membimbing mahasiswa

dalam bidang tema utama atau isi (content) sedangkan pembimbing

muda membimbing mahasiswa dalam bidang teknik penulisan

laporan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Mahasiswa dan dosen pembimbing dapat menyepakati jadwal

pertemuan pembimbingan penelitian tesis dengan ketentuan bahwa

frekuensi pertemuan berkisar antara 5-6 kali tatap muka dalam

Page 14: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 8

rentang waktu 1 (satu) semester atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

pertemuan dalam setiap bulan.

Untuk kepentingan optimalisasi bimbingan penelitian tesis, dosen

pembimbing dan mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengurangi

ketentuan frekuensi dan jadwal pertemuan sebagaimana telah

dikemukakan di atas.

3. Tahapan Pelaporan Perkembangan Penelitian Tesis. Setiap

mahasiswa wajib melaporkan perkembangan penelitian tesis melalui

mekanisme ujian Work in Progress (WIP). Ujian Work in Progress

dilaksanakan oleh Tim Penguji untuk mengetahui tingkat

perkembangan pemikiran dan pelaksanaan penelitian tesis mahasiswa.

Tim Penguji memberikan penilaian terhadap setiap perkembangan

pemikiran dan kinerja mahasiswa dalam penelitian tesis. Ujian Work

in Progress dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) dalam masa penelitian

tesis mahasiswa, yakni WIP1, WIP2 dan WIP3.

4. Tahapan Ujian Penelitian Tesis. Mahasiswa yang telah selesai

dalam melaksanakan penelitian tesis dan lulus dalam pelaksanaan

pembimbingan maupun ujian work in progress sesuai dengan

tahapannya, dapat mengajukan diri untuk mengikuti ujian penelitian

tesis. Persyaratan akademik dan administratif ujian penelitian tesis

ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang. Ujian penelitian tesis

dilaksanakan di hadapan Tim Penguji yang dibentuk berdasarkan

Surat Keputusan Rektor.

Tindak lanjut atas penelitian tesis mahasiswa yang telah dinyatakan

lulus dalam ujian penelitian tesis dapat berupa:

a) Penerbitan hasil penelitian tesis mahasiswa menjadi buku ber-

ISBN dengan hak cipta (copyright) pada mahasiswa peneliti.

b) Penerbitan hasil penelitian tesis mahasiswa menjadi artikel jurnal

dengan lingkup diseminasi meliputi: jurnal internasional, jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal nasional tidak terakreditasi.

Page 15: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 9

BAB II

PENELITIAN TESIS

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, penelitian tesis merupakan

tugas akhir mahasiswa Program Studi di lingkungan Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang dan menjadi salah satu syarat untuk

mencapai gelar magister. Penelitian tesis merupakan bagian integral dari

standar kompetensi lulusan (SKL) dalam menganalisis teori, hubungan antar

teori, perkembangan historis teori maupun penerapannya di berbagai

korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan atau badan swasta lainnya.

Dalam penelitian tesis, teori-teori dapat diuji dan dikembangkan menjadi

variabel bebas maupun variabel terikat, untuk mengukur ada atau tidaknya

dan seberapa kuat hubungan antara teori dimaksud dengan fakta atau realitas.

Dalam disiplin ilmu manajemen dan disiplin ilmu pendidikan agama Islam,

teori-teori dikembangkan menjadi variabel-variabel untuk menguji atau

mengukur hubungan antara teori dengan fakta atau realitas pada lokus

penelitian tesis.

Ilustrasi berikut memberikan gambaran yang jelas mengenai konteks

hubungan antara teori dan fakta yang terkait dengan pengembangan teori

menjadi variabel penelitian untuk diuji atau diukur intensitas hubungannya

dengan fakta atau ralitas:

Gambar 2.1

Teori dan Realitas dalam Penelitian Tesis

Teori Teori Ilmu Mana-jamen

dan Ilmu Pendidi-kan Agama

Islam

Pengembangan Teori

Menjadi Variabel

Penelitian

Indeks Hubungan An-tar Variabel

Penelitian dan uji relasional Antar

Teori dan Antara Teori dengan

Realitas

Page 16: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 10

A. Ruang Lingkup Masalah Penelitian Tesis

Masalah sejati (genuine problem) dalam penelitian tesis adalah

masalah yang ditemukan setelah peneliti melaksanakan kajian teori-teori

(pendekatan kualitatif) dan penelitian observasional (observatory level of

research) atau penelitian pendahuluan (pendekatan kuantitatif).

Pada tataran kualitatif, masalah penelitian dapat berupa persoalan

yang terkait dengan substansi sebuah teori maupun implikasinya terhadap

berbagai teori yang lain. Dalam pendekatan kualitatif, pertanyaan

mengenai suatu teori tertentu dapat berupa apa (what is) teori manajemen

atau teori pendidikan Islam yang dapat berimplikasi terhadap berbagai

teori lain. Peneliti mendeskripsikan hakikat teori dimaksud dan

menganalisis konteks hubungannya dengan teori lain melalui berbagai

pendekatan yang mungkin digunakan.

Pada tataran kuantitatif, masalah sejati dapat berada pada 2 (dua)

ujung ekstrem dari suatu keadaan manajerial di dunia manajemen

maupun prestasi belajar di dunia pendidikan. Misalnya, tinggi atau

rendahnya gaji pegawai dan hubungannya dengan baik atau buruknya

kualitas aspek manajerial yang lain termasuk kualitas kinerja dan layanan.

Selain itu, tinggi atau rendahnya gaji pegawai dapat menjadi variabel

terikat dari berbagai variabel bebas yang mungkin saja berpengaruh

terhadapnya. Dengan kata lain, tinggi atau rendahnya gaji pegawai dapat

dipengaruhi oleh baik buruknya kualitas manajemen suatu perusahaan

atau perkantoran berdasarkan nisbah korelasi yang objektif.

Ruang lingkup masalah penelitian tesis Program Studi Magister (S-2)

Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang meliputi:

1) Masalah yang terkait dengan analisis teoretik bidang ilmu manajemen

dan berbagai aspeknya. Penelitian tesis dalam hal ini mendeskripsikan

dan menganalisis substansi suatu teori maupun hubungannya dengan

Page 17: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 11

teori lain, pemikiran tokoh yang membentuk teori baru dalam ilmu

manajemen, analisis komparatif mengenai teor-teori ilmu manajemen

dan analisis terhadap penerapan teori-teori ilmu manajemen di dalam

korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan badan-badan swasta.

2) Masalah yang terkait dengan pengembangan teori-teori ilmu

manajemen ke dalam variabel bebas dan variabel terikat untuk

menguji atau mengukur ada tidaknya, atau seberapa kuat, hubungan

antar variabel penelitian di dalam suatu korporasi, unit kerja, institusi

pemerintah dan badan-badan swasta. Parameter standar dalam

penelitian kuantitatif ini adalah bahwa hubungan antar variabel yang

dianalisis sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) variabel bebas (X1

dan X2) terhadap 1 (satu) variabel terikat (Y) atau 1 (satu) variabel

bebas (X) terhadap 2 (dua) variabel terikat (Y1 dan Y2).

3) Masalah yang terkait dengan pengembangan teori ilmu manajemen

dalam konteks irisannya dengan teori dan atau disiplin ilmu yang lain

kemudian menjadi analisis prediktif mengenai pembentukan teori

baru atau bahkan disiplin ilmu. Salah satu contohnya adalah irisan

salah satu cabang ilmu manajemen, yakni ilmu pemasaran, dengan

disiplin ilmu politik yang kemudian membentuk sebuah disiplin ilmu

baru yang disebut sebagai ilmu pemasaran politik (political

marketing).

4) Masalah yang terkait dengan pemanfaatan teori mazhab-mazhab

dalam ilmu manajemen untuk mengukur tingkat keberhasilan,

kegagalan maupun daya tahan sebuah korporasi, unit kerja, institusi

pemerintah dan badan-badan swasta. Dengan kata lain, penelitian ini

menganalisis tingkat keberhasilan, kegagalan maupun daya tahan

suatu korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan badan-badan

swasta.dilihat dari perspektif pemanfaatan teori mazhab-mazhab

dalam ilmu manajemen.

Page 18: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 12

Ruang lingkup masalah penelitian tesis Program Studi Magister (S-2)

Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Tangerang meliputi:

1) Masalah yang berkaitan langsung dengan bidang ilmu pendidikan

agama Islam. Proposal tesis yang tidak memiliki relevansi dengan

bidang ilmu pendidikan agama Islam dengan sendirinya akan ditolak.

Ruang lingkup masalah yang diteliti dapat mengenai teori, aspek-

aspek pembelajaran, komponen-komponen maupun sejarah dan

fenomena sosial berbagai insitusi pendidikan agama Islam.

2) Masalah yang bersifat teoretik yakni yang berkaitan dengan kajian

perkembangan teori-teori pendidikan agama Islam pada zaman klasik,

zaman pertengahan dan zaman modern.

3) Masalah yang berkaitan dengan pengujian secara empirik terhadap

berbagai teori pendidikan agama Islam. Teori-teori pendidikan agama

Islam yang diuji secara empirik dapat mengenai aspek-aspek

kurikulum pendidikan, perencanaan pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, metode pembelajaran evaluasi kegiatan pembelajaran,

komponen pendidikan, dan pembentukan kepribadian peserta didik.

Termasuk pula ke dalam kategori ini adalah pengujian secara empirik

berbagai faktor, teoretikal maupun praktikal, yang cukup signifikan

terhadap realitas kependidikan pada diri peserta didik (kognitif,

psikomotorik dan afektif), institusi pendidikan dan bahkan realitas

sosial kemasyarakatan. Dalam konteks ini terdapat berbagai variabel

penelitian yang patut diduga berpengaruh terhadap variabel lainnya.

4) Masalah yang berkaitan dengan upaya pengembangan pendidikan

agama Islam. Salah satu aspek yang cukup penting dalam konteks ini

adalah hubungan atau irisan antara bidang ilmu pendidikan agama

Islam dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Misalnya hubungan antara

bidang ilmu pendidikan agama Islam dengan bidang ilmu sejarah

Page 19: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 13

menghasilkan analisis tentang sejarah pendidikan agama Islam pada

zaman klasik, zaman pertengahan atau zaman modern. Contoh lainnya

adalah hubungan antara bidang pendidikan agama Islam dengan

bidang ilmu sosiologi dapat menghasilkan analisis komparatif

mengenai prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan

agama Islam di wilayah perkotaan atau pedesaan. Demikian

seterusnya.

5) Masalah yang secara khusus berkaitan dengan perbandingan

penerapan metode pembelajaran dan pengaruhnya terhadap daya serap

maupun prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama

Islam.

B. Pendekatan Penelitian Tesis

Secara umum, ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan dalam

penelitian tesis yakni pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

Dalam pendekatan kualitatif unsur dasar analisis adalah kata atau

gagasan. Dalam kaitan dengan teori, pendekatan kualitatif

mengembangkan teori. Dalam kaitan dengan masalah penelitian,

pendekatan kualitatif mengkaji pertanyaan “apa”, “bagaimana” dan

“mengapa”. Teknik pengumpulan informasi dalam pendekatan kualitatif

adalah observasi, wawancara, dokumen dan bahan-bahan audio-visual.

Dalam pendekatan kuantitatif, unsur dasar analisis adalah angka.

Dalam kaitan dengan teori, pendekatan kuantitatif menguji teori. Dalam

kaitan dengan masalah penelitian, pendekatan kuantitatif meneliti

pertanyaan “berapa banyak” dan “seberapa kuat” (hubungan antar

variabel yang diteliti). Teknik pengumpulan informasi dalam pendekatan

kuantitatif adalah observasi, wawancara dan kuesioner (angket).

Hubungan antar variabel dalam pendekatan kuantitatif dihitung

Page 20: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 14

berdasarkan rumus koefisien hubungan antar variabel yang relevan,

misalnya rumus koefisien hubungan product moment dan sebagainya.

Pendekatan ketiga disebut sebagai pendekatan semi kualitatif yakni

penerapan pendelatan kualitatif ke dalam penelitian lapangan (field

research) dmana hubungan antar variabel disebutkan dalam skala

mayoritas dan tidak dihitung dengan menggunakan rumus koefisien

hubungan antar variabel. Pendekatan ini terkadang disebut juga sebagai

pendekatan semi kuantitatif karena hubungan antar variaelnya tidak

dihitung berdasarkan rumus koefisien hubungan antar variabel.

Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan lain yang tetap

berselaras dengan pilihan pokok masalah atau tema penelitian tesisnya.

C. Perumusan Hipotesis, Kerangka Teori dan Operasionalisasi Variabel

1. Perumusan dan Uji Hipotesis

Hipotesis lazimnya dianggap sebagai alat penting dalam

penelitian. Fungsi utamanya adalah untuk menyatakan eksperimen dan

observasi baru. Sebenarnya, banyak eksperimen dilakukan dengan

objek uji hipotesis yang jelas. Para pembuat kebijakan sering

berhadapan dengan situasi yang membuat mereka perlu melakukan uji

hipotesis atas dasar informasi yang ada lalu mengambil keputusan

berdasarkan hasil uji hipotesis itu.

Dalam ilmu sosial, dimana pengetahuan langsung mengenai

parameter populasi masih sangat jarang, uji hipotesis merupakan

strategi yang sering digunakan untuk memutuskan apakah sebuah

sampel data dapat memberikan dukungan bagi hipotesis untuk menjadi

dasar bagi generalisasi. Dengan demikian, uji hipotesis menjadi dasar

bagi pernyataan probabilitas tentang parameter. Hipotesis mungkin

Page 21: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 15

saja tidak dapat dibuktikan secara mutlak, namun pada prakteknya

hipotesis diterima jika ia menjadi sebuah uji yang kritis.1

Pada dasarnya, hipotesis diartikan hanya sebagai sebuah asumsi

atau dugaan yang harus dibuktikan atau ditolak. Namun bagi seorang

peneliti, hipotesis merupakan sebuah proposisi atau seperangkat

proposisi yang diajukan sebagai penjelasan bagi sekumpulan

fenomena yang dianggap sebagai acuan awal penelitian atau diterima

sebagai sesuatu dengan tingkat kemungkinan yang tinggi menurut

fakta-fakta yang ada. Sering kali sebuah hipotesis penelitian menjadi

sebuah pernyataan prediktif, yang menghubungkan sebuah variabel

bebas dengan sebuah variabel terikat.2 Hipotesis juga diartikan sebagai

pernyataan sementara yang dapat diuji melalui pengumpulan data.3

Karl Popper, sebagaimana dikutip Geoffrey Marczyk, menyatakan

bahwa syarat utama hipotesis adalah kemungkinan kebenaran atau

kesalahannya atau kemungkinan untuk diterima maupun ditolak

(falsifiability). Dengan kata lain, peneliti harus mampu membuktikan

bahwa hipotesis adalah salah. Jika sebuah hipotesis tidak dapat

dibuktikan kesalahannya, ilmu tidak dapat digunakan untuk menguji

hipotesis.4

Hipotesis harus memiliki beberapa sifat berikut ini:

a) Hipotesis harus jelas dan akurat. Jika tidak demikian, kesimpulan

yang ditarik darinya menjadi tidak reliabel.

b) Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis dikatakan dapat diuji jika

deduksi dapat dibuat darinya yang kemudian dapat diterima atau

ditolak berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

1CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, (New Delhi: New Age

International (P) ltd, 2004), 184 2CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 184

3Marguerite G. Lodico, et.al., Methods in Educational Research From Theory to

Practice, (San Fransisco: John Wiley and Sons, 2010), 10 4Geoffrey Marczyk et., al., Essentials of Research Design and Methodology, 9

Page 22: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 16

c) Hipotesis harus menyatakan hubungan antara variabel-variabel

yang diteliti jika hipotesis tersebut merupakan hipotesis relasional.

d) Hipotesis harus dibatasi ruang lingkupnya dan harus spesifik. Yang

harus diingat oleh peneliti adalah bahwa hipotesis yang lebih sempit

akan menjadi lebih mudah untuk diuji.

e) Hipotesis harus memiliki rujukan empirik sebab ia harus

menjelaskan fakta-fakta yang memang membutuhkan penjelasan.5

Sedangkan yang dimaksud dengan uji hipotesis adalah

menyatakan (berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti)

apakah suatu hipotesis merupakan hipotesis yang valid ataukah tidak.

Dalam uji hipotesis, pertanyaan utama adalah apakah menerima

hipotesis nol atau menolaknya.6

Prosedur pengujian hipotesis mencakup semua langkah yang

harus ditempuh untuk memilih menerima atau menolak hipotesis nol.

Langkah-langkah untuk menguji hipotesis, antara lain adalah:7

a) Membuat sebuah pernyataan formal. Langkah ini mencakup

penyusunan sebuah pernyataan formal mengenai hipotesis nol (H0)

maupun hipotesis alternatif (Ha). Artinya bahwa hipotesis harus

dinyatakan dengan jelas, dengan mempertimbangkan sifat dasar

masalah penelitian.

b) Memilih derajat signifikansi (α). Hipotesis diuji berdasarkan derajat

signifikansi yang telah ditetapkan sejak awal. Derajat signifikansi

bisa saja sebesar 5%, atau 1% dan sebagainya.

c) Memilih pola distribusi. Setelah menetapkan derakat signifikansi,

langkah berikutnya dalam uji hipotesis adalah menentukan pola

distribusi sampel yang sesuai. Pemilihan ini pada umumnya berada

di antara distribusi normal dan distribusi tabel (t-distribution).

5CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 185

6CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 191

7CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 191

Page 23: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 17

d) Menghitung probabilitas. Langkah ini harus ditempuh untuk

menghitung probabilitas bahwa hasil sampel menyebar secara

merata, jika sekiranya hipotesis nol benar secara faktual.

Untuk melakukan uji hipotesis asosiatif, ada beberapa langkah

yang dapat ditempuh, sebagai berikut:

a) Menghitung koefisien korelasi antar variabel dalam sampel.

b) Menguji signifikansi koefisien korelasi antar variabel dalam

sampel.

c) Uji hipotesis ini tidak berlaku bagi sampling jenuh.8

Pada dasarnya uji hipotesis dilakukan untuk menerima atau

menolak dua macam hipotesis, yakni hipotesis nol (H0, disebut juga

hipotesis penelitian) dan hipotesis alternatif (Ha atau H1, disebut juga

hipotesis alternatif). Dalam statistik, hipotesis nol dan hipotesis

alternatif ditulis dengan rumus persamaan:

Hipotesis nol : H0 : π1= π2

Hipotesis alternatif : Ha : π1≠ π2.

Dengan menggunakan rumus persamaan statistik hipotesis

alternatif (Ha : π1≠ π2) ditunjukkan tidak adanya hubungan antara

variabel yang diteliti. Hipotesis alternatif digunakan untuk

mencerminkan apa yang ingin ditemukan melalui penelitian.

Sedangkan hipotesis nol (H0 : π1= π2) menunjukkan adanya hubungan

antara variabel yang diteliti dan digunakan sebagai dasar bagi uji

statistik.9

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

semua hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

8Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, op.cit, 224

9Bernard C. Beins and Maureen A. McCarthy, Research Methods and Statistics, (New

Jersey: Pearson Education, 2012), 151

Page 24: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 18

Hipotesis Pertama

H0 = PY – 1 = 0

H1 = PY – 1 > 0

H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X1 dan Y

H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X1 dan Y

Hipotesis Kedua

H0 = PY – 2 = 0

H1 = PY – 2 > 0

H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X2 dan Y

H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X2 dan Y

Hipotesis Ketiga

H0 = ʃY – 12 = 0

H1 = ʃY – 12 > 0

H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X1 dan variabel

X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y

H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X1 dan variabel X2

secara bersama-sama terhadap variabel Y

2. Kerangka Teori

Dalam penelitian, kerangka teori merupakan uraian atau proposisi

tentang kerangka konsep pengkajian masalah yang telah diidentifikasi

dan dirumuskan.

Dalam pendekatan kualitatif, kerangka teori dapat berupa:

a) Uraian mengenai perkembangan pemikiran atau teori dari tahapan

awal atau dasar hingga perkembangan mutakhirnya. Uraian

mengenai hal ini tidak hanya berkaitan dengan aspek historis (tarikh

perkembangan pemikiran atau teori) belaka, namun juga mencakup

konstruk logika (logical construct) yang mampu menganalisis dan

menjelaskan masalah yang telah dirumuskan.

Page 25: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 19

b) Uraian singkat mengenai hubungan antara teori-teori mengenai

masalah yang diteliti dengan berbagai teori lain yang relevan.

Tipologi hubungan antar teori ini dapat merupakan hubungan antara

tesis, antitesis dan sintesis, serta dapat pula merupakan analisis

komparatif mengenai kedudukan teori yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti dengan berbagai teori lain yang relevan.

c) Kerangka teori dalam penelitian kualitatif dapat pula berupa kajian

literatur (literature review) sebagai sumber (referensi) berbagai

teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Dalam pendekatan kuantitatif, kerangka teori dapat berupa:

a) Uraian mengenai teori utama (grand theory) yang dijadikan

landasan dalam penelitian tesis. Teori utama ini harus dijelaskan

secara terperinci mulai dari alasan pemilihan suatu teori, proses

muncul suatu teori, para tokohnya, perkembangan teori, dan

kekuatan maupun kelemahan teori tersebut. Selain teori utama,

perlu pula dijelaskan teori tengah (middle theory), yakni

pandangan para ahli mengenai masalah yang diteliti. Meski middle

theory belum mencapai taraf teori, namun ia merupakan hasil

penelitian dan argumentasi yang logis sehingga dapat digunakan

untuk memperjelas masalah yang diteliti.

b) Uraian yang menjelaskan konsep-konsep di dalam asumsi teoretik

yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan)

unsur-unsur fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan

di antara konsep-konsep tersebut.

Uraian mengenai variabel-variabel yang diturunkan dari konsep-

konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan di antara variabel-

variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk

mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.

Page 26: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 20

3. Operasionalisasi Variabel

Yang dimaksud dengan operasionalisasi variabel adalah

serangkaian tindakan untuk menemukan indeks yang terukur, valid

dan dapat dihitung bagi variabel bebas maupun variabel terikat dan

dapat digunakan untuk menangani variabel pada dua tingkatan atau

lebih. Operasionalisasi variabel sangat penting mengingat tidak semua

variabel dapat dengan mudah diukur. Operasionalisasi variabel juga

dapat membuat hipotesis menjadi kuat, jelas dan mampu merumuskan

standar variabel yang digunakan di dalam penelitian.10

Operasionalisasi variabel mencakup unsur variabel itu sendiri

sebagai kelas terbesar dalam operasionalisasi variabel. Dimensi

adalah kelas berikutnya yang merupakan pemilahan variabel ke dalam

beberapa kategori yang di dalam teori tertentu yang akan diuji

hubungannya dengan realitas. Sedangkan indikator menunjukkan sifat

atau karakter dimensi yang dijelaskan dalam teori dan yang ingin diuji

hubungannya dengan realitas.

Kemudian yang tercantum di dalam indikator menjadi bahan

utama pembuatan daftar pertanyaan dalam angket (kuesioner) untuk

menghimpun data perseptual responden dalam konteks pengujian

hubungan antara teori dan realitas.

Operasionalisasi variabel umumnya digunakan dalam penelitian

kuantitatif dan logika yang diterapkan adalah logika deduktif yakni

penarikan kesimpulan yang berasal dari prinsip-prinsip umum (teori)

ke dalam kasus-kasus dalam realitas partikular.

10

Muhammad Usman Tariq,

Page 27: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 21

BAB III

SISTEMATIKA PENULISAN TESIS

Dapat dikemukakan bahwa penulisan tesis yang baik adalah penulisan

tesis yang sistematik. Artinya, penulisan tesis telah memenuhi kualifikasi

penulisan yang baik seperti memiliki pola, struktur dan sistematika yang jelas

dan gamblang. Kualitas penulisan tesis secara umum ditentukan oleh

kemampuan peneliti tesis dalam memilah atau melakukan kategorisasi ide

dengan berdasarkan kepada alur pemikiran tertentu.

Secara umum, peneliti dapat melakukan pemilahan atau kategorisasi

gagasan ke dalam bab-bab, lalu bab dibagi ke dalam beberapa sub bab dan

bahkan sub bab dapat dibagi ke dalam beberapa sub bab berdasarkan

kebutuhan maupun alur pemikiran tertentu.

Ada beberapa alur pemikiran dalam pemilahan atau kategorisasi gagasan.

Pertama, alur pemikiran teoretik. Kedua, alur pemkiran berdasarkan isi

bahasan dalam tesis. Ketiga, alur pemikiran deduktif. Keempat, alur

pemikiran induktif.

A. Alur Pemikiran Teoretik

Alur pemikiran teoretik ini menjelaskan sebuah teori besar menurut

sifat-sifat atau karakteristika, sejarah dan pertautannya dengan berbagai

teori lain sehingga memperjelas konstruk teori besar yang sedang diteliti.

Peneliti perlu memguraikan secara lebh terpeinci mengenai substansi dan

konstruk teori yang ditelitinya, yang mungkin berkaitan dengan biografi

penemu teori, konteks hubungan teori dimaksud dengan berbagai teori

yang ada, misalnya jika dilihat melalui perspektif Hegelian (tesis,

antitesis, sintetis), dan sebagainya.

Karena itu, kepada peneliti diberi keleluasaan dalam melakukan

pemilahan atau kategorisasi pemikiran ke dalam bab maupun sub bab

Page 28: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 22

dengan jumlah yang dapat ditentukannya dan yang sesuai dengan

kebutuhannya. Yang terpenting adalah bahwa pemilahan atau kategorisasi

pemikiran dimaksud memang memperjelas paparan peneliti mengenai

teori yang tengah dibahasnya dalam penelitian tesis.

B. Alur Pemikiran Berdasarkan Isi Bahasan Dalam Tesis

Alur pemikiran ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian

kuantitatif, yakni ketika peneliti hanya membahas variabel-variabel

penelitian yang sedang ditelitinya saja dalam penelitian tesis dalam bab

mengenai landasan teoretik penelitian. Dalam bab pendahuluan, peneliti

telah membuktikan bahwa variabel-variabel penelitian yang akan

ditelitinya memang memenuhi kualifikasi rasional untuk diteliti. Karena

itu, dalam pemilahan atau kategorisasi pemikiran ke dalam bab maupun

sub bab, peneliti akan menemukan cukup banyak kemudahan.

Misalnya, dalam Bab 3, peneliti menguraikan tentang hasil penelitian

terdahulu terkait dengan variabel-variabel penelitian yang sama. Hal ini

untuk menunjukkan positioning variabel-variabel penelitian saat ini

dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Hasilnya dapat berupa

pembuktian atas unsur kebaruan (novelty) penelitian saat ini jika dilihat

dari perspektif penelitian terdahulu.

Dalam bab 4, peneliti menjelaskan tentang penelitian yang secara

keseluruhan menguraikan aspek-aspek yang terkait dengan metode

penelitian, teknik sampling, operasionalisasi variabel, teknik

penghimpunan, distribusi dan pengolahan data, teknik perhitungan

koefisien hubungan antara variabel, dan penyampaian hasil penelitian

yang telah dilaksanakan.

Dalam bab 5, peneliti menyampaikan kesimpulan hasil penelitian dan

rekomendasi kepada berbagai pihak terkait. Pernarikan kesimpulan dapat

Page 29: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 23

dilakukan melalui silogisme, definisi luas (broad definition) dan cara lain

yang tetap sesuai dengan ketentuan ilmiah dalam pernarikan kesimpulan.

C. Alur Pemikiran Deduktif

Alur ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian kuantitatif.

Sebagaimana telah diketahui bahwa pendekatan penelitian kuantitatif

bertujuan untuk menjelaskan kemungkinan ada atau tidaknya hubungan

antara teori dengan fakta empirik pada kasus-kasus partikular. Karena itu,

dalam penelitiannya, peneliti membagi variabel yang ditelitinya ke dalam

2 (dua) bagian, yakni variabel bebas (Independent variable) dan variabel

terikat (dependent variable).

Variabel bebas umumnya berisi teori dengan berbagai dimensi dan

indikatornya yang akan diuji hubungannya dengan realitas partikular pada

kasus-kasus tertentu. Ketelitian peneliti dalam merumuskan dimensi dan

indikator variabel bebas akan sangat menentukan validitas hasil

penelitiannya.

Sedangkan variabel terikat biasanya berisi fakta-fakta empirik yang

dirumuskan sedemikian rupa dan menjadi alat uji bagi ada atau tidaknya

hubungan antara variabel bebas (teroi) dan variabel terikat (realitas).

Sumber fakta empirik ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian.

Pertama, data hasil observasi, misalnya daftar hadir guru yang menjadi

indikator bagi tingkat disiplin kehadiran guru. Kedua, data perseptual

responden yang dihasilkan melalui angket (kuesioner).

Data perseptual responden menjadi penting karena 2 (dua) hal.

Pertama, persepsi responden bedasarkan pengalamannya, misalnya, dapat

menunjukkan apakah suatu teori manajemen tertentu dilaksanakan atau

tidak dilaksanakan oleh suatu korporasi atau organisasi tertentu. Dengan

demikian, ia menjadi alat uji bagi ada atau tidaknya hubungan antara teori

dengan realitas empirik tertentu. Kedua, pertanyaan-pertanyaan dalam

Page 30: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 24

kuesioner dirumuskan dengan mengacu telak kepada teori menurut

dimensi dan indikatornya. Karena itu, persepsi responden dapat

digunakan sebagai alat uji apakah suatu teori diberlakukan atau tidak

pada suatu korporasi atau organisasi tertentu.

D. Alur Pemikiran Induktif

Alur ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif.

Sebagaimana telah diketahui bahwa pendekatan penelitian kualitatif

bertujuan untuk menjelaskan atau menafsirkan realitas pertikular tertentu.

Karena itu, peneliti akan melakukan observasi untuk merangkum

berbagai karakteristika realitas pertikular tertentu untuk ditarik

relevansinya dengan teori-teori yang ada.

Karena itu, peneliti mengawali penelitiannya dengan mengkaji

karakteristika kasus-kasus partikular lalu menarik kesimpulan yang

bersifat umum berupa paparan mengenai relevansi karakteristika kasus-

kasus partikular dengan cakupan karaktertistika pada teori-teori yang ada.

Inilah yang dimaksud dengan alur pemikiran induktif, yakni menarik

kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat partkular.

Validitas penarikan kesimpulan akan sangat ditentukan oleh ketelitian

peneliti dalam menarik garis relevansi antara karakteristika suatu kasus

partikular dengan cakupan karakteristika pada teori-teori yang ada.

E. Sistematika Penulisan Tesis dengan Metode Penelitian Kuantitatif

1. Bagian AWAL

1) HALAMAN JUDUL

2) LEMBAR PERSETUJUAN

3) LEMBAR PENGESAHAN

4) SURAT PERNYATAAN

5) ABSTRACT

Page 31: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 25

6) ABSTRAK

7) KATA PENGANTAR

8) DAFTAR ISI

9) DAFTAR TABEL

10) DAFTAR GAMBAR

11) DAFTAR LAMPIRAN

2. Bagian INTI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun

sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik

yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal

akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak

semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang

fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di

bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.

Ade Suyitno (2012) mengemukakan cara membuat latar

belakang masalah sebagai berikut: (1) Pada bagian awal latar

belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di

angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum

tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut focus;

(2) Pada bagian tengah ungkapkan data dan pendapat ahli

berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika

tidak segera di atasi, (3) Pada bagian akhir di isi dengan alternatif

solusi yang bisa di tawarkan dan akhirnya muncullah judul.

Sementara itu Koswara (2012) mengemukakan bahwa latar

Belakang Masalah Penelitian hendaknya berisi: (1) Uraian tentang

fokus masalah yang akan diteliti yang dihadapi sekarang (existing

Page 32: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 26

conditions), dilengkapi dengan data sekunder; (2) Uraian

penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan

dalam Judul dipandang menarik, penting dan perlu diteliti; (3)

Uraian kedudukan masalah penelitian tsb dalam lingkup

permasalahan yang lebih luas; (4) Keaslian penelitian

dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi

belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan

dengan tegas beda penelitian tsb dengan yang sudah pernah

dilakukan; (5) Tegaskan bahwa hasil penelitian tsb akan

memberikan sumbangan baru bagi perkembangan ilmu

pengetahuan; (6) Dari kelima hal tsb dapat disimpulkan rationale

atau state of the art dari penelitian itu.

B. Identifikasi Masalah

Dalam identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah

yang ditemukan dalam latar belakang masalah tersebut di atas.

Oleh karena itu harus dihindari memunculkan masalah yang tidak

memiliki landasan/pijakan dari latar belakang masalah. Bagian

identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk menunjukkan

bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi masalah

penelitian. Kemukakan paling sedikit 2 x jumlah variabel.

C. Pembatasan Masalah

Sebagaimana dikemukakan pada Identifikasi Masalah

tersebut di muka, banyak masalah yang dapat diangkat menjadi

masalah penelitian. Namun demikian, perlu adanya pembatasan

masalah yang akan diteliti dengan mempertimbangkan

relevansinya dengan judul penelitian, ketersediaan waktu, biaya,

tenaga pelaksana dan lain sebagainya. Lazimnya pembatasan

masalah itu identik dengan sebutan variabel penelitian.

Page 33: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 27

D. Perumusan Masalah

Masalah penelitian yang terseleksi pada pembahasan

Pembatasan Masalah selanjutnya dikemukakan dalam perumusan

masalah yang berupa kalimat tanya. Misal suatu penelitian

kuantitatif dengan tiga variabel bebas (X1, X2 dan X3) diduga

berpengaruh terhadap suatu variabel terikat (Y) dengan Analisis

Regresi, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh variabel X1 terhadap Y?

2. Seberapa besar pengaruh X2 terhadap Y?

3. Seberapa besar pengaruh X3 terhadap Y?

4. Seberapa besar pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

terhadap Y?

E. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk melaksanakan kegiatan

pengumpulan data yang akan digunakan dalam memecahkan

masalah yang telah dirumuskan. Sedangkan tujuan tujuan

penelitian adalah untuk :

1. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel

X1 terhadap Y

2. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel

X2 terhadap Y

3. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel

X3 terhadap Y, dan

4. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel

X1, X2 dan X3 secara bersama-sama terhadap Y

Hindari rumusan masalah “Apakah terdapat pengaruh variabel X1

terhadap Y ? Sebab tanpa penelitianpun kita dapat menjawab

“ada”, sementara yang kita perlukan adalah “ada namun

dilengkapi dengan berapa besarannya”.

Page 34: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 28

F. Manfaat Penelitian

Pada umumnya manfaat penelitian terbagi dalam dua

bagian, yaitu manfaat untuk pengembangan ilmu manajemen atau

pendidikan dan untuk kepentingan praktisi sebagai

pembanding dalam pelaksanaan manajemen atau pendidikan pada

bidang tugasnya masing-masing.

G. Sistematika Penulisan

Menjelaskan secara ringkas isi tiap sub bab dalam bab-bab

yang terdapat di dalam tesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berikut adalah urutan pustaka pada penelitian kuantitatif dengan 3

variabel bebas dan 1 variabel terikat dengan Analisis Regresi (jika

variabelnya lebih agar menyesuaikan).

A. Teori Manajemen / Pendidikan (sesuai konsentrasi studi pada

prodi MM) dengan sintesisnya

B. Teori Variabel Bebas X1 dengan sintesisnya

C. Teori Variabel Bebas X2 dengan sintesisnya

D. Teori Variabel Bebas X3 dengan sintesisnya

E. Teori Variabel Terikat Y dengan sintesisnya

F. Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya

Kutip dari kesimpulan atau abstrak tesis dan atau disertasi dan

atau jurnal manajemen terakreditasi yang relevan.

G. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses

penelitian. Dengan demikian Kerangka Pemikiran harus

menerangkan:

1. Mengapa penelitian dilakukan?

2. Bagaimana proses penelitian dilakukan?

Page 35: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 29

3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?

4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh?

Lebih baik jika dilengkapi skema/bagan Kerangka Berpikir,

dengan contoh sebagi berikut:

Gambar 3.1

Kerangka Berpikir

Page 36: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 30

H. Hipotesis Penelitian

Yang dimaksud dengan hipotesis penelitian di sini adalah

hipotesis yang bersifat umum yaitu mengemukan bahwa :

“Terdapat pengaruh positif variabel X1, X2 dan X3 secara sendiri-

sendiri (parsial) maupun secara bersama-sama (simultan)

terhadap Y, semakin besar nilai variabel X1, X2 dan X3 maka akan

semakin besar pula nilai variabel Y tersebut”.

Untuk hipotesis penelitian dengan metode jalur agar

menyesuaikan. Misalnya: “Terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap

Y melalui variabel perantara (X3 atau Y1)”.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Kemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan alasan-alasannya merujuk kepada pustaka yang

digunakan. Buat gambar atau bagan yang menunjukkan pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini desain

penelitian yang menggunakan Anilisis Regresi dan Analisis Jalur

dibuat sesuai dengan variabelnya masing-masing.

B. Definisi Operasional Variabel

Kemukakan definisi setiap variabel satu demi satu

berdasarkan pustaka yang dirujuk. Awali dengan Variabel Bebas

X1 dilengkapi dengan tabel kisi-kisi operasional variabel X1

yang memuat kolom nama variabel – dimensi - indikator - nomor

item dalam kuesioner. Demikian selanjutnya untuk variabel X2, X3

dan Y atau sesuai dengan jumlah variabel penelitiannya.

Dengan demikian terdapat 4 tabel operasional variabel dengan

ulasannya masig-masing.

Page 37: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 31

C. Populasi dan Sampel

Lebih dahulu jelaskan definisi populasi dan sampel sesuai

pustaka yang dirujuk. Kemudian kemukakan populasi penelitian

tentang berapa jumlahnya dan di mana lokasinya (suatu lembaga,

desa, kampung dan sebagainya). Jika populasi < 100 orang

sebaiknya diambil seluruhnya untuk dianalisis, namun jika

populasinya > 100 orang sebaiknya dilakukan pengambilan

sampel mengacu pendapat para pakar atau ditetapkan dengan salah

satu rumus penarikan sampel, misalnya Rumus Slovin. Perlu

dipertimbangkan pula pada situasi di mana populasinya heterogen

untuk pengambilan sampel secara strata.

Rumus Slovin:

n =

( )

di mana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan, misalnya 5%.

Menurut Sugiyono (2004) pada perhitungan yang

menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke

atas. Sugiyono mengemukakan pula cara menentukan ukuran

sampel yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan

cara tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan yang rumit.

Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas

kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai

kepercayaan 95% terhadap populasi.

Page 38: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 32

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer pada penelitian kuantitatif

pada umumnya menggunakan alat pengumpulan data berupa

kuesioner yang dibuat berdasarkan tabel kisi-kisi operasional

variabel tersebut di muka. Nilai skor jawaban pada kuesioner

dibuat berdasarkan skala Likert dari nilai 1 (terendah) sampai

dengan nilai 5 (tertinggi) untuk setiap item pada kuesioner tiap

variabel. Sebagai contoh nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju

(STS), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), nilai 3 untuk Ragu-Ragu

(R), nilai 4 untuk Setuju (S) dan nilai 5 untuk Sangat Setuju (SS).

Alangkah baiknya jika kuesioner tersebut dibuat seragam misal

semuanya kalimat positif dan diuji coba dengan rekan/mitra agar

nantinya memudahkan responden untuk menjawabnya. Di

samping itu diperlukan pula surat pengantar dari peneliti mohon

kesediaan responden untuk mengisi dan mengirim kembali

kuesioner serta penyediaan data responden tentang umur,

pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya jika diperlukan pada

pembahasan atau deskripsi lokasi penelitian.

Khusus data yang diperoleh berupa angka dari hasil pengukuran,

maka harus dipaduserasikan dulu untuk seluruh variabel untuk

kemudahan pengujian hipotesis sejalan keperluan penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Disarankan untuk menggunakan paket statistik SPSS versi

terakhir atau sebelumnya, yang mana saja yang mudah diperoleh

lengkap dengan berbagai tabel yang diperlukan, misalnya tabel r,

tabel t, tabel F, tabel Kai Kuadrat dan sebagainya.

Data primer yang terhimpun dari kuesioner dipilah untuk

tiap variabel, kemudian dibuat dekripsi data meliputi

kecenderungan tengah, frekwensi dan distribusi data dilengkapi

Page 39: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 33

histogramnya, validitas dan reliabilitas, uji asumsi dasar dan uji

asumsi klasik untuk Uji Hipotesis dengan uji korelasi, uji

determinasi dan perhitungan regresi berikut analisis terhadap

setiap output SPPS yang diperoleh. Atau sesuai paket statistik

lainnya yang digunakan, misalnya SEM/AMOS, Lisrel dan lain

sebagainya sesuai jumlah variabelnya.

F. Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan Uji Hipotesis dibuat berdasarkan Perumusan

Masalah dan Tujuan Penelitian sebagai berikut:

1. Rancangan Uji Hipotesis 1 (Pengaruh Variabel X1 terhadap Y)

H0 ≠ β0 ≠ Tidak terdapat pengaruh X1 terhadap Y

Ha = β1 = Terdapat pengaruh X1 terhadap Y

Jika t-hitung > t-tabel, maka β0 ditolak dan β1 diterima, artinya

terbukti bahwa X1 berpengaruh terhadap Y sehingga Hipotesis

1 terbukti – dan sebaliknya.

Persamaan Regresi : Y‟ = a + b1X1

2. Rancangan Uji Hipotesis 2 (Pengaruh Variabel X2 terhadap Y)

Seperti pada Uji Hipotesis 1

Persamaan Regresi : Y‟ = a + b2X2

3. Rancangan Uji Hipoteis 3 (Pengaruh Variabel X3 terhadap Y)

Seperti pada Uji Hipotesis 1 atau 2

Persamaan Regresi Sederhana : Y‟ = a + b3X3

4. Rancangan Uji Hipoteis 4 (Pengaruh Variabel X1, X2 dan X3

terhadap Y)

H0 = Tidak terdapat pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersama-

sama terhadap Y

Ha = Terdapat pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersam-sama

terhadap Y

Jika F-hitung > F-Tabel, , maka H0 ditolak dan Ha diterima,

Page 40: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 34

artinya terbukti bahwa X1, X2 dan X3 secara bersama- sama

berpengaruh terhadap Y sehingga Hipotesis 4 terbukti – dan

sebaliknya.

Persamaan Regresi Berganda: Y‟ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

G. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Jadwal waktu penelitian berdasarkan kurikulum yang

berlaku adalah tiga bulan. Dengan demikian, penelitian

dilaksanakan segera setelah memperoleh Surat Tugas Penelitian

dan Surat Pengantar untuk lokasi penelitian dari Direktur

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Untuk jelasnya jadwal penelitian tersebut teralokasikan seperti

pada Tabel berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Menguraikan tentang situasi dan kondisi dari lokasi

penelitian berdasarkan data sekunder yang diperoleh.

Disarankan untuk mengemukakan sejarah perkembangan

lokasi penelitian, struktur organisasi, visi dan misi, membuat

SWOT Analisis untuk lokasi penelitian tersebut dan lain

sebagainya.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Tabulasi data tiap kuesioner, kecenderungan sentral, distribusi

dan frekwensi data, histogram atau bentuk lain penyajian

data, validitas dan reliabilitas. (HAPUS uji asumsi dasar dan

uji asumsi klasik sebagai persyaratan regresi).

Page 41: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 35

3. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji Asumsi Dasar (Normalitas, Homogenitas, Linearitas)

untuk regresi sederhana dan Uji Asumsi Klasik

(Multikoleniaritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi /

paralel) untuk regresi berganda.

4. Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis pertama yaitu pengaruh X1 terhadap

Y, maka secara bertahap lakukan langkah- langkah sebagai

berikut :

a. Uji Koeffisien Korelasi untuk membuktikan adanya

pengaruh X1 terhadap Y dengan menggunakan tabel-t.

Hipotesis adanya pengaruh terbukti jika t-hitung > t-tabel

b. Uji Koeffisien Determinasi untuk membuktikan berapa

besarnya pengaruh X1 terhadap Y dengan melihat

besarnya nilai r kwadrat. Perolehan nilai decimal dirubah

ke bentuk Prosen (%).

c. Pembuatan persamaan regresi sederhana (lihat Bab III

bagian F)

Selanjutnya dengan cara yang sama dibuat pengujian

Hipotesis pengaruh X2 terhadap Y dan pengaruh X3 terhadap

Y. Demikian pula caranya untuk pengaruh secara bersama

(simultan) ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat

karena regresinya berganda menggunakan Tabel F.

B. Pembahasan

Jika variabel penelitian seperti pada Bab I bagian D dan Bab III

bagian B, maka pembahasan ada 4, yaitu:

1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X1

terhadap Variabel Y.

2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X2

Page 42: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 36

terhadap Variabel Y.

3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X3

terhadap Variabel Y.

4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan

Variabel Bebas (X1, X2, X3) terhadap Variabel Y.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh dari pembuktian hipotesis penelitian dan

pembahasannya di bagian akhir Bab IV. Jika hipotesisnya empat,

maka kesimpulannya 4 pula.

B. Saran

Sesuaikan jumlahnya dengan item kesimpulan ditambah 1-2 saran

penyempurnaan di luar materi tesis tetapi berguna secara

operasional untuk penyempurnaan penelitian serupa yang akan

datang.

DAFTAR PUSTAKA

Susun berdasarkan abjad dan ikuti tata cara penulisan Daftar Pustaka.

Usahakan sebagian besar pustaka terbaru (5 tahun terakhir). Untuk

Latar Belakang usahakan 3 pustaka, untuk tiap variabel usahakan

masing- masing 4-5 pustaka, sehingga daftar pustaka minimal

berjumlah 20 buah di luar jurnal terakreditasi dan Website.

LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Tabulasi Data

3. Data Jumlah Skor Penelitian Tiap Variabel

4. Output SPSS atau Paket Statistik lainnya yang digunakan

Page 43: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 37

5. Surat Tugas Penelitian dari Direktur Pascasarjana UMT

6. Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian dari Lokasi Penelitian

7. Riwayat Hidup

8. Kartu Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

F. Sistematika Penulisan Tesis dengan Metode Penelitian Kualitatif

1. Bagian AWAL

1) HALAMAN JUDUL

2) LEMBAR PERSETUJUAN

3) LEMBAR PENGESAHAN

4) SURAT PERNYATAAN

5) ABSTRACT

6) ABSTRAK

7) KATA PENGANTAR

8) DAFTAR ISI

9) DAFTAR TABEL

10) DAFTAR GAMBAR

11) DAFTAR LAMPIRAN

2. Bagian INTI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun

sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik

yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal

akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak

semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang

fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di

bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.

Page 44: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 38

Ade Suyitno (2012) mengemukakan cara membuat latar

belakang masalah sebagai berikut: (1) Pada bagian awal latar

belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di

angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum

tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus;

(2) Pada bagian tengah ungkapkan data dan pendapat ahli

berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika

tidak segera di atasi; (3) Pada bagian akhir di isi dengan alternatif

solusi yang bisa di tawarkan dan akhirnya munculah judul.

Sementara itu Koswara (2012) mengemukakan bahwa latar

Belakang Masalah Penelitian hendaknya berisi : (1) uraian tentang

fokus masalah yang akan diteliti yang dihadapi sekarang (existing

conditions), dilengkapi dengan data sekunder; (2) uraian

penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan

dalam Judul dipandang menarik, penting dan perlu diteliti;(3)

uraian kedudukan masalah penelitian tsb dalam lingkup

permasalahan yang lebih luas; (4) keaslian penelitian

dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi

belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan

dengan tegas beda penelitian tsb dengan yang sudah pernah

dilakukan; (5) tegaskan bahwa hasil penelitian tsb akan

memberikan sumbangan baru bagi perkembangan ilmu

pengetahuan; (6) dari kelima hal tsb dapat disimpulkan rationale

atau State of the art dari penelitian itu.

B. Fokus Penelitian

Peneliti mengemukakan satu atau 2 permasalahan yang perlu

digali upaya pemecahannya.

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Sistimatika Penulisan

Page 45: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Manajemen / Pendidikan

B. Teori Fokus Penelitian 1

C. Teori Fokus Penelitian 2

D. Penelitian Terdahulu

E. Kerangka Pemikiran

F. Hipotesa kerja

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Kualitatif

B. Penentuan Informan

C. Panduan Wawancara

D. Tehnik Analisis Data

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data

F. Rencana Jadwal dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

2. Hasil Analisis Fokus Penelitian

B. Pembahasan

1. Fokus Penelitian 1

2. Fokus Penelitian 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 46: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 40

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Koding Hasil Wawancara atau Ringkasan Hasil Wawancara

3. Pedoman Observasi

4. Catatan Hasil Observasi

5. Surat Tugas Penelitian dari Direktur Pascasarjana UMT

6. Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian dari Lokasi Penelitian

7. Riwayat Hidup

8. Kartu Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Page 47: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 41

BAB IV

TATA CARA PENULISAN TESIS

Tesis yang disusun pada akhir studi mahasiswa program studi magister

merupakan karya tulis ilmiah, maka penulisannya harus mengikuti kaidah

teknis penulisan akademik yang berlaku di lingkungan Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).

Dalam pedoman ini, tata cara penulisan tesis mencakup aturan tentang:

kertas dan ukuran, pengetikan (batas tepi, huruf, bilangan, alinea baru, spasi,

pembagian bab sub-bab, tanda baca, daftar pustaka), penomoran, tabel,

gambar, bahasa, penulisan nama, catatan kaki, catatan perut dan kutipan.

A. Kertas dan Ukuran

Sampul dan naskah tesis menggunakan jenis kertas berbeda.

1. Sampul

Untuk sampul digunakan kertas ukuran 21.5 cm x 29 cm atau A4

warna ungu, kata/kalimat pada sampul ditulis dengan tinta warna

emas.

2. Naskah

Untuk penulisan naskah digunakan kertas 80 g/M2, ukuran 21.5 cm x

29 cm atau A4. Naskah ditulis pada satu muka halaman kertas, tidak

bolak-balik.

B. Pengetikan

1. Batas tepi (margin) pengetikan

Batas tepi pengetikan naskah diatur sebagai berikut:

Tepi atas (top margin) : 4 cm

Tepi bawah (bottom margin) : 3 cm

Tepi kiri (left margin) : 4 cm

Tepi kanan (right margin) : 3 cm

Page 48: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 42

2. Penggunaan huruf (font)

Huruf yang digunakan dalam penulisan naskah tesis adalah jenis

huruf (font) Times New Roman, ukuran 12, kecuali untuk penulisan

bab dan judul bab menggunakan ukuran 14. Untuk penulisan dengan

bahasa Arab menggunakan jenis huruf Traditional Arabic dan ukuran

(font)-nya 18.

3. Alinea baru/indenisasi

Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri.

4. Bilangan dan satuan

a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali bilangan pada awal

kalimat, atau bilangan yang hanya satu digit dalam kalimat

Contoh:

1) Tenaga akademik dan non akademik di UMT berjumlah 1.200

orang.

2) Seribu lima ratus tenaga kerja pabrik rokok di PHK.

3) Perusahaan besar itu hanya memiliki lima karyawan.

b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.

Contoh: 10,55

c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik

dibelakangnya

Contoh:

1) Rp 100.000,-

2) 25 kg

3) 75 m

5. Jarak antar baris (spasi)

Jarak antar baris kalimat dalam naskah diatur sebagai berikut:

a. Jarak antar baris kalimat dalam naskah adalah dua spasi

b. Jarak antar baris kalimat dalam abstrak, kutipan langsung, judul

tabel, daftar pustaka adalah satu spasi.

Page 49: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 43

c. Jarak antara teks naskah dengan judul tabel, atau judul gambar

adalah tiga spasi.

d. Jarak antara petunjuk bab (misal, BAB I) dengan judul bab (misal,

PENDAHULUAN) adalah dua spasi.

e. Jarak antara judul bab dengan kalimat pertama naskah atau dengan

sub bab adalah empat spasi.

f. Jarak antara judul sub bab dengan teks kalimat pertama naskah

adalah dua spasi.

g. Jarak antara kalimat terakhir sub bab dengan sub bab berikutnya

adalah tiga spasi.

6. Pembagian dan penulisan bab, sub bab, sub- sub bab, dan seterusnya

a. Bab

Nomor bab menggunakan angka romawi besar (I, II, III, IV, V

dst). Bab dan judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital), pada

posisi simetri kiri dan kanan tanpa diakhiri tanda titik.

b. Sub bab

Nomor Sub bab menggunakan huruf kapital (A, B, C. dst). Kata

dalam sub bab diawali huruf besar (kapital), kecuali kata sambung

dan kata depan, tanpa diakhiri tanda titik.

c. Sub-sub bab

Nomor sub-sub bab menggunakan angka biasa (1, 2, 3 dst). Judul

sub-sub bab diawali huruf besar (kapital) diakhiri dengan titik.

d. Anak Sub-sub bab

Nomor anak sub-sub bab menggunakan huruf biasa { a)., b)., c).,

dst}. Judul anak sub-sub bab diawali huruf besar (kapital) diakhiri

dengan titik.

Page 50: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 44

7. Tanda baca

a. Tanda koma ( , )

Tanda koma digunakan diantara unsur- unsur dalam suatu

perincian atau pembilangan, penulisannya tanpa jarak dengan huruf

terakhir. Contoh : Jumlah permintaan barang/jasa dipengaruhi oleh

harga, pendapatan, selera, dan lain-lain.

b. Tanda hubung ( - )

Tanda hubung digunakan untuk menyambung kata ulang, ditulis

tanpa jarak dengan kata yang dihubungkan. Contoh: Hal-hal yang

mempengaruhi kelangsungan usaha harus menjadi perhatian.

c. Tanda kurung ( )

Tanda kurung digunakan untuk memberi informasi tambahan,

keterangan atau penjelasan. Tanda kurung ditulis tidak

menggunakan jarak dengan huruf awal dan huruf akhir dari

kata/kalimat yang ada dalam tanda kurung tersebut.

8. Daftar pustaka

Daftar pustaka ditulis dengan menggunakan jarak satu spasi, baris

kedua dan seterusnya menjorok 6 (enam) ketukan dari batas tepi kiri.

Jarak antar pustaka 2 (dua) spasi. Daftar pustaka ditulis sebagai

berikut:

a. Dari buku, penulisannya terdiri dari: nama pengarang, tahun

penerbitan, judul buku ( ditulis cetak miring), edisi, cetakan,

penerbit, kota penerbit.

b. Dari jurnal/majalah, penulisannya terdiri dari: nama pengarang,

tahun penerbitan, judul artikel (ditulis dalam tanda petik), nama

jurnal (ditulis cetak miring), volume, bulan penerbitan, halaman.

c. Dari internet, disebutkan alamat website-nya (ditulis cetak miring).

Contoh: lihat lampiran.

Page 51: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 45

C. Penomoran

1. Halaman

a. Nomor halaman bagian awal

Halaman pada bagian awal tesis (sebelum halaman Bab

Pendahuluan), nomor halaman ditulis dengan angka romawi kecil

(i, ii, iii, iv dst), pada posisi bagian bawah tengah kertas dengan

jarak satu cm dari tepi bawah kertas. Halaman yang berisi tulisan

judul, nomornya tidak ditulis meskipun tetap dihitung sebagai

halaman.

b. Nomor halaman bagian utama dan bagian akhir

Halaman utama tesis (Pendahuluan s/d Daftar Pustaka), dan

bagian akhir tesis (lampiran-lampiran), ditulis dengan huruf arab

(1, 2, 3, 4, 5 dst), pada posisi di pojok kanan atas dengan jarak 2,5

cm dari tepi dan 1,5 cm dari tepi atas kertas. Pada halaman judul

bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan jarak

1,5 cm dari tepi bawah kertas.

2. Tabel

Nomor tabel ditulis dengan angka arab pada posisi di atas tabel

simetris kiri kanan. Nomor tabel diawali angka yg menunjukan bab

dimana tabel ditampilkan dan diikuti nomor tabel (dalam setiap bab

nomor tabel dimulai dari nomor 1).

3. Gambar

Nomor gambar ditulis dengan angka arab pada posisi di bawah

gambar simetris kiri kanan. Nomor gambar diawali angka yang

menunjukan bab dimana gambar ditampilkan dan diikuti nomor

gambar (dalam setiap bab nomor gambar dimulai dari nomor 1).

4. Persamaan Matematika/Statistika

Nomor urut persamaan matematika, atau statistika dan lain-lainnya

ditulis dengan angka arab di dalam kurung diletakan pada posisi dekat

tepi kanan kertas (lihat lampiran).

Page 52: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 46

D. Penyajian Tabel

1. Judul tabel diketik dengan huruf besar (kapital) pada posisi simetris

kiri kanan, jika judul tabel panjang disusun secara piramida terbalik,

diletakan di atas tabel, jarak antar baris satu spasi.

2. Tiap kolom dalam tabel diberi nama kolom, perlu diperhatikan

pemisahan antar kolom agar terlihat tegas.

3. Tabel yang terlalu lebar atau banyak kolom dapat ditulis secara

horisontal (landscape) dan bagian atas tabel harus diletakan di sebelah

kiri atau memakai kertas dobel kuarto, kemudian kertas dilipat

sehingga tidak melebihi format.

4. Tabel yang panjang hendaknya diketik dalam satu halaman tersendiri

tidak dijadikan satu dengan naskah. Jika tabel lebih dari satu halaman

maka tabel di halaman kedua diberi judul “Lanjutan Tabel ....” (lihat

lampiran ...).

5. Tabel yang berisi hasil analisis diletakan di dalam naskah, tetapi tabel

yang berisi perhitungan diletakan pada lampiran (lihat lampiran ...).

E. Penyajian Gambar

Gambar meliputi bagan, grafik, foto, lukisan, iklan dan sebagainya.

Penyajian gambar harus dilengkapi dengan:

1. Judul gambar diketik dengan huruf besar (kapital) dibuat simetris kiri

kanan, jika judul gambar panjang disusun secara piramida terbalik,

diletakan di bawah gambar jarak baris satu spasi.

2. Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diatur sedemikian rupa agar

nampak jelas dan serasi dalam naskah.

3. Gambar yang dikutip dari sebuah sumber, agar disebutkan sumbernya

ditulis di bawah gambar, rata kiri (lihat lampiran ...).

Page 53: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 47

F. Bahasa

1. Bahasa

Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baku (S, P, O,

K).

2. Bentuk kalimat

Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua

(saya, aku, kami, kita, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif.

3. Istilah

Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di

Indonesiakan. Jika harus memakai istilah asing, maka istilah tersebut

harus dicetak miring.

4. Kesalahan yang sering terjadi

a. Kata penghubung (seperti sehingga, sedangkan) tidak boleh

dipakai memulai suatu kalimat.

b. Kata depan (misalnya, pada) sering dipakai tidak pada tempatnya,

misalnya diletakkan di depan subyek (hal ini merusak susunan

kalimat).

c. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

d. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

G. Penulisan Nama

Penulisan nama mencakup, nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar

pustaka, nama yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis

penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat

kesarjanaan.

1. Nama penulis yang diacu dalam uraian

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian:

Page 54: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 48

a. Penulis Asing hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau

lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama yang

dicantumkan diikuti dengan dkk atau et al.

b. Penulis Indonesia disebutkan nama depannya saja, dan kalau lebih

dari dua orang, hanya nama depan penulis pertama yang

dicantumkan diikuti dengan dkk.

Contoh :

1) Menurut Gasparz (2010:12) perilaku konsumen dapat

diidentifikasi dengan pendekatan ......

2) Strategi bauran pemasaran (Kotler dalam Anwar A, 2000:12)

adalah .....

3) Kepuasan konsumen akan tercapai pada saat ....

(Parasuraman, et al, 2001:15)

2. Nama penulis dalam daftar pustaka

Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan

namanya (maksimal tiga penulis). Jika penulis lebih dari tiga orang,

ditulis hanya penulis pertama diikuti dkk atau et al saja (lihat

lampiran ...)

3. Nama yang lebih dari satu suku kata

Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih, cara

penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma (penulis asing)

atau nama depan (penulis Indonesia), singkatan nama depan/nama

akhir, tengah dan seterusnya, semuanya diberi tanda titik.

Contoh:

Amin Rais ditulis: Amin R.

Dominick Salvatore ditulis : Salvatore, D.

4. Nama dengan garis penghubung

Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis

penghubung diantara dua suku katanya, maka keduanya dianggap

Page 55: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 49

sebagai satu kesatuan.

Contoh:

Sumantri-Sumitro ditulis Sumantri-Sumitro

5. Nama yang diikuti dengan singkatan

Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu

menjadi satu dengan suku kata yang ada di depannya.

Contoh:

Williams A.I. ditulis Williams A.I.

6. Gelar Kesarjanaan

Gelar kesarjanaan tidak perlu dicantumkan.

H. Catatan Perut dan Kutipan

1. Catatan Perut

Catatan perut digunakan untuk mencantumkan sumber kutipan atau

referensi. Catatan perut biasanya diletakan pada ujung kalimat,

dicantumkan nama akhir pengarang (yang sudah tercantum di dalam

biografi), tahun penerbitan dan nomor halaman.

2. Kutipan

Kutipan ditulis dalam aslinya. Jika lebih dari tiga baris, diketik satu

spasi, dan jika kurang dari tiga baris, diketik dua spasi.

a. Macam-macam kutipan

1) Kutipan langsung, yaitu kutipan yang dilakukan persis seperti

sumber aslinya, baik bahasanya maupun susunan kata dan

ejaannya.

(a) Kutipan langsung pendek yaitu kurang dari tiga baris,

disalin dalam teks dengan memberikan tanda kutipan

diantara bahan yang dikutip (lihat lampiran ...)

(b) Kutipan langsung panjang yaitu lebih dari tiga baris, yang

diberi tempat tersendiri dalam alinea baru diketik dengan

Page 56: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 50

jarak satu spasi dan menjorok masuk empat ketukan huruf

dari tepi kiri, tidak memakai tanda kutip.

2) Kutipan tidak langsung (paraphrase) yaitu kutipan yang hanya

mengambil pokok-pokok pikiran atau semangatnya saja dan

dinyatakan dalam kata-kata atau bahasa sendiri. Kutipan ini

tidak diantara tanda petik, diketik seperti halnya naskah,

diupayakan kutipan tidak langsung tidak terlalu panjang.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kutipan

1. Bila bahan yang dikutip disajikan sebagai bahan yang

diperbandingkan dengan bahan lain, maka harus ada

keseimbangan dari perbandingan itu.

2. Kutipan yang diambil sebagian dari rangkaian kalimat yang

ada, maka penulisan diberi jarak dengan titik- titik (..............)

di antara kutipan yang diambil.

3. Dalam kutipan langsung, tidak boleh memasukan pendapat

sendiri, hasil penelitian, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Dapat juga diambil dari hasil wawancara atau hasil rekaman

yang didokumentasikan (lihat lampiran ...).

Page 57: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 51

BAB V

PENUTUP

A. Ketentuan Penulisan Tesis

Ada beberapa ketentuan yang patut diperhatikan oleh para mahasiswa

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang, sebagai

berikut:

1) Penelitian tesis harus merupakan karya sendiri dan bukan merupakan

karya plagiat.

2) Plagiarisme dapat mengakibatkan pembatalan tesis, diskualifikasi dari

keikutsertaan mahasiswa pada mata kuliah tertentu dan bahkan

pencabutan gelar akademik.

3) Prinsip zero defect (nol kesalahan) dalam pengetikan naskah tesis,

yakni bahwa mahasiswa harus cermat dalam mengetik naskah tesis agar

tidak terjadi salah ketik.

4) Setiap paragraf pada naskah tesis terdiri dari 1 (satu) pokok pikiran dan

beberapa pikiran penjelas.

5) Setiap mahasiswa wajib mengacu kepada Pedoman Penulisan Proposal

Tesis Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

dalam menulis proposal tesis.

B. Ketentuan Tambahan

Ada beberapa ketentuan tambahan yang berkaitan dengan buku

pedoman penelitian tesis Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Tangerang, yakni:

1) Hal-hal lain yang belum diatur di dalam Pedoman Penelitian Tesis akan

ditetapkan kemudian.

Page 58: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 52

2) Masa penelitian tesis adalah dimulai sejak kelulusan mahasiswa dalam

Seminar Usulan Proposal Tesis yang lazimnya diselenggarakan pada

awal masa perkuliahan semester 3.

3) Ketua Program Studi Magister (S-2) di lingkungan Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang dapat membentuk

Tim Penguji pada Seminar Usulan Penelitian (SUP)

4) Pada ujian penelitian tesis, Naskah tesis dibuat dalam rangkap 5 (lima)

dan diserahkan kepada Sekretariat Program Studi Magister (S-2) di

lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Tangerang

5) Naskah digital proposal tesis direkam dalam CD-ROM dan diserahkan

kepada Sekretariat Program Studi Magister (S-2) di lingkungan

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

6) Hanya mahasiswa yang telah melunasi seluruh ketentuan pembayaran

yang dapat mengikuti Seminar Usulan Penelitian (SUP) maupun ujian-

ujian tesis lainnya.

Page 59: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 53

PERATURAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

NOMOR: 01 TAHUN 2019 TENTANG

KETENTUAN PENULISAN TESIS

Bismillahirrahmanirrahim

DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Menimbang : bahwa untuk mencapai penulisan hasil penelitian tesis

yang baik di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang tentang Ketentuan Penulisan Tesis.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2012 Perguruan Tinggi 4. Statuta Universitas Muhammadiyah Tangerang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG TENTANG KETENTUAN PENULISAN TESIS.

Page 60: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 54

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

(1). Perguruaan Tinggi adalah Universitas Muhammadiyah Tangerang

(2). Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas Muhammadiyah Tangerang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Tangerang

(3). Wakil Rektor adalah Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang yang memiliki tugas membantu Rektor dalam bidang akademik, bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian, dan bidang kemahasiswaan dan alumni

(4). Progam Pascasarjana adalah Program Pascasarjana pada Universitas Muhammadiyah Tangerang

(5). Fakultas adalah semua fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang sebagai Unit Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas Muhammadiyah Tangerang

(6). Program Studi adalah semua program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang

(7). Direktur adalah Direktur Program Pascasarjana pada Universitas Muhammadiyah Tangerang.

(8). Dekan adalah Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang

(9). Wakil Dekan adalah Wakil Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang

(10). Dosen adalah pegawai Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan tugas mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian pada masyarakat.

(11). Dosen Tetap adalah dosen yang bertugas penuh sebagai dosen di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang dan tidak memiliki tugas pokok pada instansi/perguruan tinggi lain.

(12). Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang memiliki tugas pokok pada instansi/perguruan tinggi lain dan diangkat sebagai dosen tidak tetap di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang karena mempertimbangkan jabatan akademiknya yang cukup tinggi.

(13). Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Page 61: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 55

(14). Dosen Pembimbing Penulisan Tesis adalah dosen yang ditetapkan Rektor dengan tugas pokok membimbing penulisan tesis mahasiswa

(15). Tim Pemguji Penelitian Tesis adalah tim yang dtetapkan Rektor dengan tugas pokok menguji hasil penelitian tesis mahasiswa

BAB II PENULISAN TESIS

Pasal 2

Penulisan tesis merupakan tugas akhir berbobot 6 SKS yang wajib ditunaikan oleh mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Bagian Pertama Masa Penulisan Tesis

Pasal 3

(1) Masa penulisan tesis adalah selama 1 (satu) semester dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor

(2) Masa penulisan tesis dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan ketentuan tidak melebihi ambang batas masa studi mahasiswa.

Bagian Kedua

Pembimbingan Penulisan Tesis

Pasal 4

(1) Penulisan tesis dilaksanakan dengan dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing

(2) Dosen Pembimbing terdiri dari: a. Dosen Pembimbing Madya yang memiliki kualifikasi jabatan

akademik serendah-rendahnya lektor kepala b. Dosen Pembimbing Muda yang memiliki kualifikasi jabatan

akademik setinggi-tingginya lektor

(3) Penunjukan Dosen Pembimbing ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor dengan mempertimbangkan usul Direktur Program Pascasarjana

Bagian Ketiga

Ujian Tahapan Penulisan Tesis

Pasal 5

Page 62: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 56

(1) Setiap mahasiswa yang sedang menulis tesis wajib mengikuti ujian tahapan penulisan tesis.

(2) Ujian tahapan penulisan tesis dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali yakni WIP1, WIP2 dan WIP3

(3) Ujian tahapan penulisan tesis dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari Ketua Program Studi selaku Ketua Tim Penguji, Sekretaris Tim Penguji dan Dosen Pembimbing

(4) Sekretariat Program Studi membuat berita acara pelaksanaan ujian tahapan penulisan tesis yang ditandatangani oleh Tim Penguji

(5) Hasil pelaksanaan ujian tahapan penulisan tesis dilaporkan kepada Direktur Program Pascasarjana

BAB III KERTAS TESIS

Pasal 6

Penulisan tesis dilakukan dengan menggunakan kertas HVS ukuran folio A4 (21 cm x 29.7 cm) dan berat 70 gram

Bagian Keempat Keberlakuan Ukuran Kertas

Pasal 7

(1) Ukuran kertas sebagaimana disebutkan di atas berlaku untuk pengetikan naskah proposal tesis untuk keperluan SUP dan ujian penelitian tesis.

(2) Penerbitan tesis menjadi buku dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap penggunaan jenis kertas, ukuran dan beratnya.

Bagian Kelima Margin Kertas

Pasal 8

(1) Dalam penulisan tesis, ketentuan margin yang berlaku adalah margin atas 4 cm, margin kiri 4 cm, margin bawah 3 cm dan margin kanan 3 cm.

(2) Huruf pertama pada setiap awal paragraf atau baris pertama diketik menjorok ke dalam sejauh 7 ketuka dari batas margin kiri untuk huruf Latin dan menjorok sejauh 7 ketukan dari batas margin kanan untuk huruf Arab.

Page 63: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 57

(3) Huruf awal pada kata di baris berikutnya diketik tepat pada batas margin kiri hingga batas margin kanan dengan pola rata pinggir (justified).

(4) Huruf awal sub bab maupun sub sub bab diketik tepat pada batas margin kiri

BAB IV HALAMAN TESIS

Pasal 9

Jumlah halaman tesis sekurang-kurangnya 100 halaman dan sebanyak-banyaknya 125 halaman serta tidak termasuk lampiran.

Bagian Keenam

Penomoran Halaman

Pasal 10

(1) Halaman permulaan pada bagian awal tesis diberi nomor angka Romawi kecil dan ditempatkan pada jarak 1 cm di atas batas margin sudut kanan atas.

(2) Halaman permulaan pada setiap awal bab tidak diberi nomor.

(3) Halaman berikutnya diberi nomor angka Romawi dan ditempatkan pada jarak 1 cm di atas batas margin sudut kanan atas.

BAB V PENGUTIPAN SUMBER

Pasal 11

Dalam mengutip sumber, mahasiswa dapat menggunakan pengutipan di dalam naskah tesis (bodynote).

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

(1) Peraturan ini digunakan sebagai landasan dan pedoman dalam penentuan kebijakan, pelaksanaan dan penjaminan mutu bagi penelitian tesis mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

Page 64: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 58

(2) Peraturan ini juga menjadi pedoman bagi semua unit kerja lainnya di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang dalam pelaksanaan, pengadministrasian, pendokumentasian dan pengevaluasian setiap aspek dan kegiatan akademik yang ada kaitannya dengan penulisan tesis.

Pasa1 19

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan akademik ini, demi kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan diatur dalam ketentuan tersendiri.

Pasal 20

Peraturan ini dapat diubah sewaktu-waktu untuk disesuaikan dengan perkembangan Program Pascasarjana serta perubahan perundang-undangan yang mendasarinya.

Pasal 21

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa peraturan yang berlaku sebelumnya yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Tangerang Pada tanggal : 12 Januari 2019 ---------------------------------------------- Direktur Pascasarjana,

Dr. H. Priyo Susilo MM

NBM : 667.242

Page 65: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 59

Lampiran 1

Contoh: Halaman Judul Proposal Tesis

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAHFIZH AL-QURAN

SMP IT BAITUL ANSHOR CIBEUREUM

PROPOSAL TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan pada

Mata Kuliah Seminar Usulan Penelitian (SUP)

Oleh:

Maulana Fajar Mumin

NPM: 1786130002

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

1440 H / 2019 M

Page 66: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 60

Lampiran 2

Contoh: Halaman Judul Tesis

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM

KOTA TANGERANG

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Strata Dua (S-2) Program Studi Magister Manajemen

Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh:

ROSIANA AYU DEWI

NPM: 1761101050

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

1440 H / 2019 M

Page 67: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 61

Lampiran 3

Contoh: Lembar Persetujuan Tesis

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM KOTA

TANGERANG

“Tesis ini siap disidangkan dan dipertahankan di hadapan Penguji”

N a m a : ROSIANA AYU DEWI

NPM : 1761101050

Program Studi : Magister Manajemen

: Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Hari / Tanggal : …………………………………………..

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.

NBM:

Tangerang, ………………

Pembimbing II,

Dr. Hj. E. Kurniyati, MA.

NBM:

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dr. H. Priyo Susilo, MM.

NBM: 667.242

Page 68: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 62

Lampiran 4

Contoh: Lembar Pengesahan Tesis

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM KOTA

TANGERANG

“Dipertahankan dihadapan Sidang Ujian Program S2 Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang”

Dewan Penguji,

1. ....................................... ( Ketua )

2. ....................................... ( Anggota )

3. ....................................... ( Anggota )

Tangerang, ………………

( ……………………………. )

( ……………………………. )

( ……………………………. )

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dr. H. Priyo Susilo, MM.

NBM: 667.242

Page 69: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 63

Lampiran 5

Contoh: Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Nama : ROSIANA AYU DEWI

NPM : 1761101050

Program Studi : Magister Manajemen

: Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Tesis : Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Disiplin

Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit

Umum Kota Tangerang

Dengan ini menyatakan tesis ini merupakan karya hasil penelitian sendiri dan

bukan hasil plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat pelanggaran,

saya sebagai peneliti bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Tangerang, ……………………..

Peneliti,

Materai 6.000

ROSIANA AYU DEWI

Page 70: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 64

Lampiran 6

Contoh: Pedoman Transliterasi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ALA-LC:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba B Be ب

Ta T Te ت

Tha Th te dan ha ث

Jim J Je ج

Ha ḫ ha (garis dibawah) ح

Kha Kh ka dan ha خ

Dal D de د

Dhal Dh de dan ha ذ

Ra R Er ر

Za Z Zet ز

Sin S Es ش

Syin Sy es dan ye ش

Shad Sh es ha ص

Dhad Dh de ha ض

tha‟ Th te ha ط

ẓha Zh zet dan ha ظ

ayn „ koma terbalik di atas„ ع

Ghayn Gh ge dan ha غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Waw W We و

Ha H Ha ي

lam alif La el dan a لا

Hamzah ` Apostrop ء

Page 71: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 65

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatḫah a A

kasrah i I

dhammah u U

Tanda Nama Huruf Latin Nama

اى fathah dan ya Ay a dan y

fathah dan waw Aw a dan w او

Contoh: حسيه : ḫusayn حول : ḫawla

Tanda Nama Huruf Nama

ا fathah dan alif â a dan tudung di atas

ي kasrah dan ya î i dan tudung di atas

و dhammah dan ya û u dan tudung di atas

Ta Marbûthah

Ta marbûthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukûn,

dan transliterasinya adalah h

Kalau kata yang berakhir dengan ta‟ marbûthah diikuti oleh kata yang

bersandang al, maka kedua kata itu dipisah dan ta‟ marbûthah

ditransliterasikan dengan h.

Kalau kata yang beakhir dengan ta‟ marbûthah diidhafkan, maka ta‟

marbûthah ditransliterasikan dengan t

Contoh:

al-Madînah al-Munawwarah : المديىة المىورة

Fâthimah : فاطمة

Wizârat al-Tarbiyah : وزارة التربية

Syaddah

Syaddah/tasydîd di transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

huruf yang sama dengan huruf yang ber-syaddah itu

Contoh:

nazzala : وسل rabbanâ : ربىا

Kata Sandang

Kata Sandang “ال” dilambangkan dengan “al”, baik yang diikuti dengan

huruf syamsiyah maupun yang diikuti dengan huruf qamariyah. Kata sandang

ini ditulis terpisah dari kata yang mengikuti, dengan tanda (-):

al-Qamar : القمر al-Syamsi : الشمص

Page 72: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 66

PROGRAM STUDI

MAGISTER MANAJEMEN

VISI

Menghasilkan lulusan yang Unggul dalam pengembangan manajemen berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)

Tingkat Nasional pada Tahun 2035.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan manajemen yang bermutu berbasis IPTEKS

2. Menyelenggarakan penelitian manajemen dalam pengembangan IPTEKS

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang manajemen yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

5. Membangun kerjasama dengan pihak lain yg saling menguntungkan dalam mengembangkan ilmu manajemen dan IPTEKS

TUJUAN

1. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang memiliki kemampuan analitis dibidang manajemen untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat

2. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang memiliki kemandirian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat

Page 73: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 67

3. Menghasilkan karya ilmiah dan publikasi dibidang manajemen yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat dibidang manajemen yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

5. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang mampu mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

6. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang mampu membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan ilmu manajemen dan IPTEKS

SASARAN

1. Peningkatan kualitas dosen

2. Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan

3. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan

4. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana

5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan

Page 74: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 68

PROGRAM STUDI

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

VISI

Menjadi Program Studi Magister yang unggul dan profesional dalam mengintegrasikan dan mengembangkan pendidikan agama Islam

pada tahun 2025

MISI

1. Mengamalkan Catur Dharma Perguruan Tinggi dengan kualitas yang semakin baik

2. Merumuskan kurikulum unggulan berbasis KKNI yang mampu memberikan kepada mahasiswa pemahaman komprehensif mengenai ilmu pendidikan agama Islam dan kemampuan menerapkannya (hard skill).

3. Menciptakan lulusan yang berkualitas, profesional, akuntabel dan berdaya saing tinggi

4. Menjamin ketersediaan sumber daya ketenagaan, finansial dan sarana prasarana akademik

5. Melaksanakan sistem penjaminan mutu dalam rangka mengembangkan kualitas penyelenggaraan program dan kegiatan akademik

6. Menyelenggarakan program dan kegiatan akademik berbasis perencanaan dan evaluasi kinerja

7. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai institusi lain dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik

Page 75: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 69

TUJUAN

1. Berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program pemerintah di bidang pendidikan dan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Menyelenggarakan Program Magister Pendidikan Agama Islam yang bermutu, kredibel dan akuntabel

3. Menciptakan guru, peneliti, pengawas dan penyelenggara Pendidikan Agama Islam yang bermutu, handal, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang memenuhi kualifikasi akademik.

4. Mengembangkan wawasan keilmuan dan penelitian di bidang pendidikan agama Islam

5. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap magister pendidikan agama Islam dalam upaya pengembangan perikehidupan beragama Islam yang baik, berwawasan keilmuan dan toleran.

SASARAN

1. Tercapainya perumusan dan implementasi konsep partisipasi aktif dalam menyukseskan program pemerintah di bidang pendidikan dan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui rencana kerja dan rencana operasional program studi dari tahun ke tahun

2. Terselenggaranya Program Magister Pendidikan Agama Islam yang bermutu, kredibel dan akuntabel.

3. Terciptanya lulusan yang bermutu, handal, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang memenuhi kualifikasi akademik.

4. Tercapainya pengembangan wawasan keilmuan dan penelitian di bidang pendidikan agama Islam

5. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap magister pendidikan agama Islam dalam upaya pengembangan perikehidupan beragama Islam yang baik, berwawasan keilmuan dan toleran.

Page 76: Panduan Tesis Program Pascasarjana UMTpascasarjana.umt.ac.id/pasca/dokumen/Buku_Panduan_Tesis...Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat

Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 70

PENGELOLA PROGRAM

Direktur : Dr. H. Priyo Susilo, MM.

Asisten Direktur I : Dr. Edi Riadi, M.Pd.

Asisten Direktur II : Dr. Hj. E. Kurniyati, MA.

Gugus Penjamin Mutu : Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.

Ketua Prodi MM : Ir. H. Aep Ruhandi, M.Ed., Ph.D.

Sekretaris Prodi MM : Dr. Asrori Mukhtarom, MA.

Ketua Prodi MPAI : Dr. H. Zaimul Am, MA.

Sekretaris Prodi MPAI : Ismail Marzuki, M.Pd.

Kepala TU : Anita Ardiyanti, SE., MM.

Kasubag. Akademik : Nurfadilah, SE.

Kasubag. IT : Murniadi, S.Kom., MM.

Staf Pengelola Jurnal : Cahyani Kurniastuti, SE. M.Pd., MM.

Staf PDPT : Dwi Fajar Riadi, S.Pd.

Staf Keuangan : Rima Octaviani Pangesti, S.Pd.

Staf Humas : Untung Hendro Prastowo, SE.

Staf Perpustakaan : Yayah Dian Anggraeni, S.Pd.I.

Staf Perpustakaan : Puput Aulia

……….…… o o o ……….……