Upload
bli-jul-pande
View
3.575
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Panduan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014 di PalangkarayaLembaga Pengembangan Dharma Gita Tingkat Nasional
Citation preview
BUKU PEDOMAN
UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT NASIONAL XII TAHUN 2014
LEMBAGA PENGEMBANGAN DHARMA GITA PUSAT 2012
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
2
KATA SAMBUTAN
Om Swastyastu,
Dharma gita merupakan salah satu dari enam metode pembinaan
umat Hindu yang dikenal dengan Sad Dharma (darma tula, dharma
wacana, dharma gita, dharma yatra, dharma sadhana dan dharma santi).
Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adi luhur tersimpan di dalam kitab-
kitab susastra agama Hindu, baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa
Kuna maupun yang berbahasa Bali. Susastra Hindu tersebut perlu digali
dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan
pemahaman dan penghayatannya. Seni dimaksud adalah dharma gita.
Hubungan dharma gita yang tak dapat dipisahkan dari upacara
keagamaan Hindu menempatkan dharma gita pada posisi yang sangat
penting terutama dalam upaya menciptakan susana yang hening dan
suci sehingga upacara keagamaan tersebut berlangsung penuh khidmat
dan khusuk. Posisi dharma gita tersebut alangkah baiknya jika
dimanfaatkan pula untuk pembinaan umat Hindu yang tersebar di
seluruh nusantara. Ide inilah yang mengilhami dharma gita untuk dapat
dilombakan sehingga menjadi Utsawa dharma gita yang ada sekarang ini.
Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) Tingkat Pusat
menyambut baik tersusunnya Buku Pedoman Utsawa Dharma Gita
Tingkat Nasional XII Tahun 2014 di Palangkaraya. Sehubungan dengan
itu, LPDG Tingkat Pusat menyampaikan terima kasih kepada TIM dan
semua pihak yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh demi
tersusunnya buku pedoman ini. Semoga Hyang Widhi melimpahkan
phalakarma atas semua itu.
Om Santih, Santih, Santih.
Jakarta, …… ………… 2012
Lembaga Pengembangan Dharma Gita Pusat
Ketua Umum
IBG Yudha Triguna.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dharma Gita sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu memiliki
peran sangat penting dalam pembinaan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan ajaran agama Hindu di seluruh Indonesia. Teksnya
bersumber dari ajaran suci Weda yang mengandung nilai-nilai spiritual,
etika dan estetika yang sangat tinggi sehingga memberi tuntunan
pemahaman agama Hindu mulai dari aspek Tattwa, Susila, maupun
Acara/Upacara.
Penyajian yang dijalin dalam bentuk nyanyian suci keagamaan
dengan irama lagu yang melankolik sangat membantu menciptakan
suasana hening, khidmat, dan suci. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan
keberadaannya dalam menyertai berbagai kegiatan yadnya. Bait-bait
mantra suci Weda yang dirangkai dalam bentuk puisi menjadi dharma
gita terasa lebih indah untuk dinikmati.
Keberadaan dharma gita dikalangan Umat Hindu Nusantara
memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, maupun cara-cara
melantunkannya. Hal itu telah mengantarkan umat Hindu pada
kekayaan budaya dibidang seni yang tak terbatas dalam memberi
dukungan dan membangkitkan rasa keagaman sesuai dengan budaya
daerah masing-masing, maupun dalam meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan ajaran agama Hindu.
Dharma gita sebagai budaya luhur yang tersebar di seluruh
wilayah nusantara patut dilestarikan, dibina dan dikembangkan lebih
luas lagi, tidak hanya dikalangan generasi tua maupun tokoh-tokoh
agama Hindu, melainkan juga kepada generasi muda, remaja dan anak-
anak.
Salah satu media pelestarian dan pengembangan dharma gita
adalah melalui kegiatan Utsawa Dharma Gita (UDG) sebagaimana yang
telah dilaksanakan selama ini. Untuk tingkat nasional Utsawa Dharma
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
4
Gita dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun, kegiatan ini diharapkan
menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para
peserta/utusan dari provinsi seluruh Indonesia.
1.2 Nama dan Bentuk Kegiatan
Nama kegiatan adalah UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT
NASIONAL XII TAHUN 2014. Utsawa berarti festival atau lomba,
sedangkan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan, dengan
demikian Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci
keagaman Hindu.
Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
menyelenggarakan kegiatan yang berbentuk :
1) Pengukuhan Dewan Juri;
2) Technical meeting;
3) Pawai Budaya Daerah Bernuansa Hindu;
4) Upacara Pembukaan;
5) Utsawa Pembacaan Mantra / Sloka;
6) Utsawa Pembacaan Phalawakya;
7) Utsawa Dharma Wacana;
8) Utsawa Dharma Widya ( Cerdas Cermat );
9) Utsawa Kidung Daerah Bernuansa Hindu;
10) Utsawa menghafal Mantra / Sloka terbanyak;
11) Pameran Budaya dan Keagamaan Hindu;
12) Pentas Seni Bernafaskan Hindu;
13) Tirthayatra;
14) Sarasehan; dan
15) Upacara Penutupan.
1.3 Dasar Pelaksanaan
Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
5
1.4 Tujuan
Tujuan penyelenggaraan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional
XII Tahun 2014 adalah :
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan kitab suci Weda.
2) Meningkatkan sraddha dan bhakti sebagai landasan
terbentuknya susila Hindu.
3) Melestarikan dan mengembangkan dharma gita.
4) Memantapkan kerukunan intern umat Hindu yang dinamis dan
faktual.
5) Menyamakan persepsi tentang dharma gita.
6) Meningkatkan kajian terhadap kitab suci Weda.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan keterampilan membaca kitab suci Weda/
kidung-kidung keagamaan Hindu.
2) Meningkatkan penguasaan materi ajaran agama Hindu.
3) Memperluas wawasan tentang kidung keagamaan Hindu
daerah.
4) Merintis kader kader pedharmawacana.
5) Memilih peserta terbaik Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional.
6) Menemukan solusi terbaik berbagai permasalahan tentang
penyelenggaraan Utsawa Dharma Gita ke depan.
1.5. Tema
Tema Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII tahun 2014 adalah :
"MELALUI UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT NASIONAL XII KITA MANTAPKAN PEMAHAMAN, PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN AJARAN SUCI WEDA DALAM RANGKA MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA."
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
6
1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di Palangkaraya atau
Palembang/Palu/NTB
1.7. Biaya
Biaya kegiatan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun
2014 dibebankan pada :
a. DIPA Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu.
b. APBD Provinsi/Daerah penyelenggara.
c. Bantuan dari donator / masyarakat yang tidak mengikat yang
disalurkan melalui Panitia Pelaksana.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
7
BAB II
PENYELENGGARAAN
2.1. Tahapan Penyelenggaraan
1) Penjajakan dan penetapan daerah provinsi sebagai tuan rumah
Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014.
2) Pembentukan Panitia Pelaksana Tingkat Nasional.
3) Penetapan Program Kerja Panitia dan Jadwal Kegiatan.
4) Pembentukkan Dewan Juri.
5) Pelaksanaan kegiatan Utsawa Dharma Gita.
6) Evaluasi dan pelaporan kegiatan.
7) Pembubaran Panitia.
2.2. Kepanitiaan
Panitia Pelaksana Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII
Tahun 2014 dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Agama R.I. Untuk peningkatan kualitas Utsawa Dharma Gita, dalam
melaksanakan tugas-tugas kepanitiaannya Panitia Pelaksana
berpedoman pada Tri Sukses yaitu sukses perencanaan, sukses
pelaksanaan, dan sukses pertanggungjawaban, yang terpadu dalam
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS).
2.3. Tempat Penyelenggaraan
Kesiapan daerah menjadi calon tempat penyelenggaraan Utsawa
Dharma Gita (UDG) Tingkat Nasional keberikutnya dibicarakan di dalam
Sarasehan UDG Tingkat Nasional yang dilaporkan oleh seorang
pembicara yang mewakili daerahnya. Perwakilan daerah yang
diprioritaskan berbicara adalah dari daerah yang telah berkoordinasi
dengan Pemda Provinsi dan dibuktikan dengan Surat Kesediaan dari
Pemerintah Provinsi setempat.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
8
Daerah-daerah yang Pemda Provinsinya menyatakan diri bersedia
menjadi tuan rumah akan direngking menjadi 3 (tiga) daerah. Ketiga
daerah tersebut akan dijajaki dan dievaluasi secara intensif, kemudian
disimpulkan dan untuk selanjutnya diusulkan kepada Menteri Agama
untuk ditetapkan sebagai Daerah Tempat Penyelenggaraan UDG Tingkat
Nasional. Masa waktu penetapan ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
setelah Sarasehan.
2.4. Sarasehan
Sarasehan dalam rangka Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional
XII Tahun 2014 diikuti oleh 165 orang peserta terdiri dari :
1). Pengurus LPDG Tingkat Pusat 8 (delapan) orang;
2). Pengurus LPDG Tingkat Provinsi 33 (tiga puluh tiga) orang dari
33 (tiga puluh tiga) provinsi;
3). Pengurus Harian PHDI Pusat 3 (tiga) orang;
4). Ditjen Bimas Hindu 15 (lima belas) orang;
5). Ketua PHDI Provinsi 33 (tiga puluh tiga) orang dari 33 (tiga
puluh tiga) provinsi;
6). Panitia Pelaksana UDG Tingkat Nasional 15 (lima belas) orang;
7). Official kontingen 33 (tiga puluh tiga) orang dari 33 (tiga puluh
tiga) provinsi;
8). Tokoh masyarakat dan pemuka agama Hindu 10 (sepuluh)
orang.
9). Panitia Pelaksana Daerah 15 (lima belas) orang
Kehadiran peserta sarasehan dari masing-masing unsur tersebut
diundang oleh Panitia UDG Tingkat Nasional XII dan wajib mendaftarkan
diri kepada Panitia.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
9
BAB III
JENIS DAN KATAGORI UTSAWA
Jenis dan katagori utsawa yang akan diadakan dalam Utsawa
Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Utsawa baca dan terjemah Mantra/Sloka
Diikuti oleh peserta pasangan :
a. Tingkat Anak-Anak Putra
b. Tingkat Anak-anak Putri
c. Tingkat Remaja putra.
d. Tingkat Remaja putri.
e. Tingkat Dewasa Putra.
f. Tingkat Dewasa Putri.
2. Utsawa baca dan terjemah Phalawakya
Diikuti oleh peserta pasangan :
a. Tingkat remaja putra.
b. Tingkat remaja putri.
c. Tingkat dewasa putra.
d. Tingkat dewasa putri.
3. Utsawa Kidung Daerah Bernuansa Hindu
Diikuti oleh satu regu peserta (satu regu maksimal 5 orang) bisa
beregu putra, beregu putri atau campuran putra-putri.
4. Utsawa Dharma Wacana
Diikuti oleh peserta perorangan :
a. Tingkat anak anak putra ( 9 – 11 tahun)
b. Tingkat anak anak putri
c. Tingkat remaja putra. (12 – 19 tahun)
d. Tingkat remaja putri
e. Tingkat dewasa putra. (20 – 45 tahun)
f. Tingkat dewasa putri
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
10
5. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris
Diikuti oleh peserta perorangan :
a. Tingkat Remaja Putra
b. Tingkat Remaja Putri
c. Tingkat Dewasa Putra
d. Tingkat Dewasa Putri
6. Utsawa Dharma Widya
Diikuti oleh peserta beregu :
a. Tingkat SD.
b. Tingkat SMP.
c. Tingkat SMA/SMK.
7. Utsawa menghafal terbanyak Mantra / Sloka
Diikuti oleh peserta perorangan :
a. Tingkat anak-anak putra/putri
b. Tingkat remaja putra/putri.
c. Tingkat dewasa putra/putri.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
11
BAB IV
PENDAMPING (OFFICIAL)
Setiap regu pada masing-masing jenis lomba didampingi oleh
seorang official yang bertugas :
a. Menyiapkan administrasi peserta dan mendaftarkan peserta pada
panitia penerima.
b. Mengikuti technical meeting.
c. Mempersiapkan peserta untuk masing-masing lomba.
d. Mengurus segala perlengkapan yang diperlukan peserta lomba.
e. Menghubungi pihak Panitia sesuai dengan keperluannya.
BAB V
DEWAN JURI
Komposisi dan personalia Dewan Juri Utsawa Dharma Gita
Tingkat Nasional XII Tahun 2014 ditetapkan dengan Surat Keputusan
Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) Tingkat Pusat / Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama R.I.
Rekruitmen Juri Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
berasal dari seleksi peserta Orientasi Juri Utsawa Dharma Gita Tingkat
Nasional yang dikirim oleh LPDG Provinsi, LPDG Pusat dan Ditjen Bimas
Hindu sesuai permintaan dari Panitia Pelaksana Orientasi Juri dari
Ditjen Bimas Hindu.
Dewan Juri dikukuhkan oleh Ketua Umum LPDG Tingkat Pusat /
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama R.I.
dalam suatu upacara agama Hindu di pura.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
12
BAB VI
PERTEMUAN TEKNIS (TECHNICAL MEETING)
6.1. Peserta dan Tempat
Technical Meeting diikuti oleh :
a. Seluruh Dewan Juri.
b. Seluruh Official/Pendamping.
c. Perwakilan Panitia 3 (tiga) orang.
Technical Meeting dilaksanakan di ruang tertutup dan dipimpin oleh
Ketua Dewan Juri.
6.2. Susunan Acara
Susunan acara technical meeting adalah sebagai berikut :
a. Sambutan Dirjen Bimas Hindu.
b. Penyerahan palu sidang kepada Ketua Dewan Juri.
c. Pembukaan technical meeting oleh Ketua Dewan Juri.
d. Arahan teknis lomba dari Dewan Juri.
e. Penutup.
f. Pengundian nomor tampil peserta pada masing-masing lomba
g. Pengundian materi wajib untuk sloka dan palawakya
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
13
BAB VII
TEKNIS LOMBA
Teknis utsawa/lomba secara umum diatur sebagai berikut :
1. Penentuan nomor tampil peserta dilakukan melalui undian pada
waktu technical meeting.
2. Naskah wajib beserta terjemahan Sloka/Mantra dan Phalawakya
yang dilombakan adalah seperti yang tertulis pada lampiran buku
pedoman ini.
3. Naskah pilihan dan terjemahan Sloka/Mantra dan Phalawakya
dibawakan dengan cara hafalan.
4. Terjemahan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Penentuan naskah wajib yang dibawakan oleh masing-masing
peserta dilakukan melalui undian pada waktu technical meeting.
6. Jumlah naskah wajib baik Sloka/Mantra maupun Phalawakya
yang harus dibawakan oleh masing-masing peserta sebanyak 2
(dua) bait sesuai dengan hasil undian yang diperoleh.
7. Naskah pilihan Mantra/Sloka dipilih sendiri oleh peserta dari
naskah-naskah pilihan yang tersedia dalam buku Pedoman dan
dibawakan hanya 1 (satu) bait, pembaca maupun penterjemah
dibawakan dengan cara hafalan.
8. Naskah pilihan Phalawakya dipilih sendiri oleh peserta dari
naskah-naskah pilihan yang tersedia dalam buku Pedoman dan
dibawakan hanya 1 (satu) bait, pembaca maupun penterjemah
dibawakan dengan cara hafalan.
9. Peserta utsawa Sloka/Mantra dan Phalawakya dilarang membawa
naskah/buku ke atas panggung tempat lomba, kecuali
naskah/buku yang disiapkan oleh Panitia.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
14
BAB VIII
PENETAPAN PEMENANG DAN HADIAH
1. Pemenang untuk masing-masing jenis dan katagori lomba ditentukan
berdasarkan jumlah nilai terbanyak yang berhasil diperoleh dan
ditetapkan dalam surat Keputusan Dewan Juri Utsawa Dharma Gita
Tingkat Nasional XII Tahun 2014.
2. Juara Umum Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
diberikan kepada daerah/provinsi yang berhasil meraih medali emas
terbanyak dan jumlah nilai tertinggi dari seluruh katagori lomba, dan
ditetapkan dalam Keputusan Dewan Juri.
3. Kejuaraan dalam Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun
2014 terdiri dari:
a. Utsawa Mantra /Sloka Pasangan Anak-anak dan Remaja
Putra/Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
b. Utsawa Mantra / Sloka Pasangan Remaja Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
c. Utsawa Phalawakya Pasangan Remaja Putra :
Juara I
Juara II
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
15
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
d. Utsawa Phalawakya Pasangan Remaja Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
e. Utsawa Phalawakya Pasangan Dewasa Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
f. Utsawa Phalawakya Pasangan Dewasa Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
g. Utsawa Dharma Widya (Cerdas Cermat) Beregu Tingkat SD
Juara I
Juara II
Juara III
h. Utsawa Dharma Widya (Cerdas Cermat) Beregu Tingkat SMP
Juara I
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
16
Juara II
Juara III
i. Utsawa Dharma Widya (Cerdas Cermat) Beregu Tingkat SMU
Juara I
Juara II
Juara III
j. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Anak-Anak Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
k. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Anak-Anak Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
l. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Remaja Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
m. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Remaja Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
17
Juara Harapan II
Juara Harapan III
n. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Dewasa Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
o. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Dewasa Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
p. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris perorangan Remaja
Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
q. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris perorangan Remaja
Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
18
r. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris perorangan Dewasa
Putra :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
s. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris perorangan Dewasa
Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
t. Utsawa Kidung Daerah Bernuansa Hindu Perorangan/Beregu
Putra/Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
u. Utsawa Menghafal Terbanyak Mantra/Sloka Perorangan Tingkat
Anak Anak Putra/Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
19
v. Utsawa Menghafal Terbanyak Mantra/Sloka Perorangan Tingkat
Remaja Putra/Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
w. Utsawa Menghafal Terbanyak Mantra/Sloka Perorangan Tingkat
Dewasa Putra/Putri :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
4. Masing-masing Juara I, II, III diberikan piala tetap, piagam
penghargaan.
5. Masing-masing Juara Harapan I, II dan III diberikan piala tetap dan
piagam penghargaan.
6. Kontingen yang meraih Juara Umum UDG Tingkat Nasional XII Tahun
2014 diberikan piala bergilir serta piagam penghargaan.
7. Bentuk dan bahan piala, piagam penghargaan serta jumlah uang
pembinaan ditetapkan dalam surat Keputusan LPDG Tingkat Nasional,
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
20
BAB IX
LAYANAN KEPANITIAAN
9.1. Transportasi
(1) Panitia menyediakan transportasi selama kegiatan UDG sejak
H-1 sampai H+1.
(2) Kontingen diantar jemput sesuai dengan tempat dan jadual
yang telah ditentukan oleh panitia.
(3) Bentuk dan jenis alat transportasi disesuaikan dengan tingkat
kemampuan panitia.
9.2. Akomodasi
(1) Seluruh Akomodasi disediakan sesuai jumlah peserta yang
telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara sejak H -1 sampai
H +1.
(2) Seluruh peserta wajib mentaati aturan yang telah ditetapkan
oleh panitia dan pihak manajemen hotel.
9.3. Konsumsi
(1) Konsumsi disediakan sesuai jumlah peserta yang telah
ditetapkan oleh panitia penyelenggara sejak H -1 sampai H +1.
(2) Konsumsi didistribusikan oleh panitia melalui
ketua/koordinator kontingen.
(3) Waktu dan tempat penyediaan konsumsi diatur sesuai jadual
yang ditetapkan oleh panitia.
9.4. Kesekretariatan
(1) Kehadiran peserta/kontingen UDG Tingkat Nasional wajib
melapor dan mendaftarkan data kontingennya kepada
petugas/panitia di posko check in yang telah ditentukan.
(2) Panitia menyediakan dan memberikan kelengkapan peserta
UDG Tingkat Nasional.
(3) Laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan UDG Tingkat
Nasional XII Tahun 2014 dibuat oleh Panitia sesuai aturan dan
mekanisme yang berlaku.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
21
9.5. Kesehatan
(1) Panitia menyediakan pelayanan kesehatan untuk peserta dan
Panitia.
(2) Layanan yang diberikan cuma-cuma adalah untuk gangguan
kesehatan ringan yang terjadi di lokasi.
(3) Penyakit bawaan dan kronis menjadi tanggung jawab
kontingen yang bersangkutan.
(4) Posko kesehatan diadakan di Sekretariat Panitia.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
22
BAB X
SARANA PRASARANA DAN PETUGAS LOMBA
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan utsawa/lomba,
Panitia Daerah harus mempersiapkan sarana prasarana dan petugas
disetiap tempat penyelenggaraan lomba, yaitu sebagai berikut :
10.1. Utsawa Mantra/Sloka Anak-Anak dan Remaja Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
10.2. Utsawa Mantra/Sloka Anak-Anak dan Remaja Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
23
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
10.3. Utsawa Phalawakya Remaja Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang
10.4. Utsawa Phalawakya Remaja Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
24
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang
10.5. Utsawa Phalawakya Dewasa Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang
10.6. Utsawa Phalawakya Dewasa Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, pejati, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
25
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib dan terjemahannya sesuai nomor
undian naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang
10.7. Utsawa Dharma Widya Tingkat SD
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Meja 4 buah dan kursi sebanyak 12 buah.
c. Bell meja 1 set (4 rangkaian).
d. Sound system (sesuai kebutuhan).
e. Meja dan kursi juri (3 set).
f. Meja dan kursi pengamat (4 set).
g. Meja dan kursi untuk pembaca soal 1 set.
h. Papan tulis dan penghapus.
i. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil, spidol.
j. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Penulis skor 2 orang.
d. Pembaca soal 2 orang.
e. Pengawas/pengukur waktu 2 orang.
f. Petugas keamanan 1 orang.
10.8. Utsawa Dharma Widya Tingkat SMP
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
26
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Meja 4 buah dan kursi sebanyak 12 buah.
c. Bell meja 1 set (4 rangkaian).
d. Sound system (sesuai kebutuhan).
e. Meja dan kursi juri (3 set).
f. Meja dan kursi pengamat (4 set).
g. Meja dan kursi untuk pembaca soal 1 set.
h. Papan tulis dan penghapus.
i. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil, spidol.
j. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Penulis skor 2 orang.
d. Pembaca soal 2 orang.
e. Pengawas/pengukur waktu 2 orang.
f. Petugas keamanan 1 orang.
10.9. Utsawa Dharma Widya Tingkat SMU/SMK
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Meja 4 buah dan kursi sebanyak 12 buah.
c. Bell meja 1 set (4 rangkaian).
d. Sound system (sesuai kebutuhan).
e. Meja dan kursi juri (3 set).
f. Meja dan kursi pengamat (4 set).
g. Meja dan kursi untuk pembaca soal 1 set
h. Papan tulis dan penghapus.
i. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil, spidol.
j. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
27
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Penulis skor 2 orang.
d. Pembaca soal 2 orang.
e. Pengawas/pengukur waktu 2 orang.
f. Petugas keamanan 1 orang.
10.10. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Anak Anak Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.11. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Anak Anak Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
28
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.12. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Remaja Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.13. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Remaja Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
29
10.14. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Dewasa Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.15. Utsawa Dharma Wacana Perorangan Dewasa Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.16. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris Perorangan Remaja
Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
30
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.17. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris Perorangan Remaja
Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.18. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris Perorangan Dewasa
Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
31
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.19. Utsawa Dharma Wacana Berbahasa Inggris Perorangan Dewasa
Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Sound system (sesuai kebutuhan).
c. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
d. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
e. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
d. Petugas keamanan 1 orang.
10.20. Utsawa Kidung Daerah Bernuansa Hindu Beregu Putra/putri
atau campuran
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
32
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
10.21. Utsawa Menghafal Terbanyak Sloka/Mantra Perorangan
Tingkat Anak Anak Putra/Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
10.22. Utsawa Menghafal Terbanyak Sloka/Mantra Perorangan
Tingkat Remaja Putra/Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
33
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
10.23. Utsawa Menghafal Terbanyak Sloka/Mantra Perorangan
Tingkat Dewasa Putra/Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat
kelengkapan sebagai berikut :
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa/hio.
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri dan perekap nilai (6 set).
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, bolpoin, blanko nilai, pensil.
(2). Petugas lomba terdiri dari :
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Perekap nilai 3 orang.
c. Petugas keamanan 1 orang.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
34
LAMPIRAN
Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Utsawa
Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014 perlu ditetapkan
Persyaratan Peserta dan Tata Tertib seperti terlampir berikut ini :
TATA TERTIB
UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT NASIONAL XII TAHUN 2014
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Istilah/Pengertian
1. Pelaksana ialah Panitia Pelaksana Utsawa Dharma Gita Tingkat
nasional XII tahun 2014 yang dibentuk dan ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Agama RI.
2. Kontingen adalah totalitas jumlah orang dalam rombongan suatu
provinsi yang menghadiri Utsawa Dharma Gita.
3. Peserta ialah bagian dari kontingen yang menjadi utusan Provinsi
seluruh Indonesia terdiri dari mereka yang :
a. Mengikuti lomba/utsawa.
b. Menjadi pendamping/Official.
c. Mengikuti sarasehan.
d. Pimpinan kontingen.
(sesuai daftar pada waktu pendaftaran ulang/check in).
4. Juri ialah Dewan Juri yang bertugas menilai dan menetapkan
kejuaraan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII Tahun 2014
sesuai jenis dan katagori utsawa/lomba.
5. Naskah adalah materi yang dilombakan.
6. Official adalah pelatih/pembina peserta pada masing-masing jenis
Utsawa/lomba.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
35
7. Pertemuan Teknis/Tecnical Meeting adalah pertemuan khusus dan
tertutup yang dipimpin oleh Ketua Dewan Juri, membahas teknis
pelaksanaan utsawa/ lomba, dihadiri oleh unsur utusan panitia,
Dewan Juri dan pendamping/Official.
8. Mantra adalah syair-syair kitab suci Weda, Sloka adalah syair-syair
kitab Susastra Weda seperti Bhagavadgita dan Sarascamuscaya.
9. Phalawakya adalah materi lomba yang diambil dari Sarasamuçcaya,
Adi Parwa, dan susastra lainnya.
10. Dharma Widya adalah kegiatan cerdas cermat yang materinya
diambil dari buku pelajaran agama Hindu sesuai dengan Kurikulum
dan pengetahuan umum keagamaan.
11. Dharma Wacana adalah lomba ceramah keagamaan Hindu yang
temanya ditentukan dalam buku panduan ini.
12. Kidung Daerah Bernuansa Hindu adalah lagu keagamaan asli dari
daerah tersebut atau yang sudah mentradisi di daerah tersebut.
Pasal 2
Peserta, Pakaian, Dan Atribut
1. Setiap daerah provinsi diharapkan mengirim 1 (satu)
orang/pasang/regu untuk mengikuti setiap jenis lomba.
2. Satu orang/pasang/regu hanya boleh mengikuti 1 (satu)
jenis/katagori lomba.
3. Ketika mengikuti lomba setiap peserta diwajibkan memakai pakaian
adat daerah masing-masing.
4. Nomor urut tampil dikeluarkan oleh panitia dan dipasang di dada
sebelah kiri peserta.
5. Peserta harus hadir 15 (lima belas) menit sebelum lomba dimulai.
Pemanggilan nomor urut tampil peserta dilakukan sebanyak 3 ( tiga
kali ), kalau tidak ada maka peserta tersebut tampil setelah nomor
undian terakhir.
6. Selama lomba berlangsung peserta tidak diperkenankan
meninggalkan tempat lomba.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
36
7. Peserta yang sakit dan tidak dapat tampil sesuai nomor urut
pemanggilannya dinyatakan batal.
Pasal 3
Upacara Pembukaan Dan Upacara Penutupan
1. Pada upacara pembukaan dan upacara penutupan seluruh kontingen
wajib hadir menggunakan pakaian adat bagi pesertanya.
2. Kontingen setiap provinsi diharuskan membawa bendera lambang
daerah dan bendera LPDG provinsinya masing-masing.
BAB II
SARASEHAN
Pasal 4
Peserta
(1) Sarasehan diikuti oleh peserta yang telah ditentukan di dalam buku
panduan dan diundang oleh panitia pelaksana UDG.
(2) Seluruh peserta sarasehan memiliki hak bicara yang mekanismenya
diatur oleh moderator.
(3) Selama sarasehan berlangsung peserta wajib mematuhi tata tertib
yang telah ditetapkan.
(4) Peserta sarasehan wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh
panitia.
Pasal 5
Hak Suara
(1) Hak suara dalam sarasehan diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Utusan setiap Provinsi memiliki satu suara.
b. LPDG Pusat 8 suara.
c. Panitia pelaksana UDG 1 suara.
d. Parisada Pusat 1 suara.
e. Ditjen Bimas Hindu 5 suara.
f. Panitia daerah 1 suara
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
37
(2) Hasil penghitungan suara bersifat mutlak untuk menentukan
ranking daerah sebagai calon tuan rumah.
(3) Sarasehan akan merengking 3 (tiga) daerah provinsi sebagai
nominasi calon tempat penyelenggaraan UDG Nasional berikutnya.
(4) Hasil sarasehan dituangkan dalam bentuk rekomendasi dan
ditandatangani oleh perwakilan pemegang hak suara sebagaimana
terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) di atas.
Pasal 6
Materi Dan Narasumber
(1) Materi sarasehan ditentukan oleh panitia UDG dengan syarat :
a. Materi bersifat aktual dan kontekstual.
b. Materi berwawasan multikultur.
(2) Narasumber sarasehan ditentukan oleh panitia.
Pasal 7
Lain-Lain
Tiga daerah yang direngking menjadi calon tempat penyelenggara
UDG Tingkat Nasional berikutnya akan dijajaki, dievaluasi dan
diverifikasi oleh Ditjen Bimas Hindu dan LPDG Tingkat Pusat, untuk
selanjutnya diusulkan penetapannya kepada Menteri Agama R.I.
BAB III
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 8
Pedoman Utsawa Mantra/Sloka
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam panganjali dan
diakhiri dengan paramasanthi.
2. Pelafalan teks disesuikan dengan dialek masing-masing daerah
kecuali bunyi “ Ā “ dibacakan sesuai dengan bunyi “ Ā “ dalam bahasa
Indonesia.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
38
3. Pembacaan aksara awagraha menurut pola slokanya ( Awagraha tidak
dibaca ).
4. Untuk Reng (irama) Sloka memakai Reng Sruti.
5. Naskah yang dipakai adalah yang tercantum dalam buku Pedoman.
6. Umur peserta yang mengikuti lomba ini adalah Tingkat Anak-anak 9
tahun sampai 11 tahun (dibuktikan dengan Akte Kelahiran), Tingkat
Remaja berusia 12 tahun sampai 19 tahun dan/atau masih duduk
sebagai murid SMP/SMA/SMK (dibuktikan dengan Kartu
Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP/Akte Kelahiran).
7. Rentang Nilai / Interval nilai antara 50 sampai 100 bagi setiap juri
dapat memakai standar penilaian 50 sampai 100, atau sesuai dengan
kesepakatan Dewan Juri.
8. Bila terdapat nilai yang sama, maka yang menjadi bahan
pertimbangan akhir adalah Nilai Suara (Vokal).
9. Teknis lomba dan penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu
technical meeting.
Pasal 9
Pedoman Utsawa Phalawakya
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan
diakhiri Paramasanthi.
2. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah
3. Naskah yang dipakai adalah yang terdapat dalam Buku Panduan.
4. Umur peserta yang mengikuti lomba ini ;
a. Tingkat Remaja berusia 12 tahun sampai 19 tahun dan masih
duduk sebagai murid SMP/SMU/SMK (dibuktikan dengan Kartu
Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP/Akte Kelahiran).
b. Tingkat Dewasa berusia 20 tahun sampai 45 tahun (dibuktikan
dengan Kartu Mahasiswa/KTP).
5. Rentang nilai/ interval nilai antara 50 sampai 100 bagi setiap juri
dapat memakai standar penilaian dari 50-100 atau sesuai dengan
kesepakatan Dewan Juri.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
39
6. Bila terdapat nilai yang sama, maka yang menjadi bahan pertimbang-
an adalah nilai suara (Vokal).
7. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu
technical meeting.
Pasal 10
Naskah Utsawa Sloka Dan Phalawakya
Naskah wajib dan naskah pilihan beserta terjemahannya untuk utsawa
sloka dan phalawakya disusun oleh Tim yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Lembaga Pengembangan Dharma Gita Tingkat Pusat atau
Ditjen Bimas Hindu.
Pasal 11
Pedoman Utsawa Dharma Wacana
1. Naskah dharma wacana ditulis / disusun oleh setiap peserta lomba,
dengan mempergunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dengan ketentuan :
a. Diketik di atas kertas HVS A4, ketikan spasi 2 (dua ).
b. Jumlah halaman isi minimal 5 (lima ) halaman.
c. Judul disesuaikan dengan topik Dharma Wacana.
d. Topik dharma wacana dalam UDG Tingkat Nasional XI Tahun 2012
adalah sebagai berikut :
1. Dana Punya; 11. Kerukunan menurut agama Hindu;
2. Cinta Kasih; 12. Panca Yajna.
3. Himsa Karma;
4. Tri Hita Karana;
5. Tirtha Yatra;
6. Pluralisme Hindu;
7. Subha Karma;
8. Kepemimpinan Hindu;
9. Desa, Kala, Patra;
10. Gender menurut agama Hindu;
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
40
2. Naskah dijilid dan dikirim ke Panitia Pusat di Jakarta beserta soft
copy dalam bentuk CD dan diterima paling lambat 2 (dua) bulan
sebelum upacara pembukaan UDG.
3. Dharma wacana disampaikan secara hafalan yang materinya
sesuai naskah yang diserahkan ke Panitia. Bahasa yang dipergunakan
adalah Bahasa Indonesia, kecuali kutipan refferensi boleh
menyesuaikan.
4. Umur peserta yang mengikuti lomba ini adalah :
a. Tingkat Anak Anak berusia 9 tahun sampai 11 tahun (dibuktikan
dengan akte kelahiran).
b. Tingkat Remaja berusia 12 tahun sampai 19 tahun dan/atau
masih duduk sebagai murid SMP/SMU/SMK (dibuktikan dengan
Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP/Akte Kelahiran).
c. Tingkat Dewasa berusia 20 tahun sampai 45 tahun (dibuktikan
dengan Kartu Mahasiswa/KTP).
5. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan
diakhiri dengan Paramasanthi.
6. Dharma wacana disampaikan selama 10 s.d 15 menit terhitung sejak
mengucapkan salam panganjali sampai dengan salam paramasanthi
dengan struktur terdiri dari pembukaan, isi materi dan penutup.
7. Rentang nilai antara 50 sampai 100 bagi setiap juri dapat memakai
standar penilaian antara 50 sampai 100 atau sesuai dengan
kesepakatan Dewan Juri.
8. Bila terdapat nilai yang sama maka yang menjadi bahan
pertimbangan adalah nilai penguasaan materi/isi naskah.
9. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu
technical meeting.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
41
Pasal 12
Pedoman Utsawa Kidung Keagamaan Daerah
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan
diakhiri dengan Paramasanthi.
2. Peserta terdiri dari beregu putra/putri/campuran putra-putri (satu
regu berjumlah maksimal 5 orang), umur bebas.
3. Bahasa kidung yang ditampilkan adalah bahasa asli daerah setempat,
serta diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia.
4. Teks bahasa asli dan terjemahan kidung dimaksud dibuat dan
diserahkan kepada Dewan Juri pada waktu Technical Meeting.
5. Rentang nilai antara 50 sampai 100 bagi setiap Juri dapat memakai
standar penilaian antara 50 samapai 100 atau sesuai dengan
kesepakatan Dewan Juri.
6. Bila terdapat nilai yang sama maka yang menjadi pertimbangan
adalah nilai kekompakkan.
7. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu
technical meeting.
Pasal 13
Pedoman Utsawa Dharma Widya
1. Dharma Widya diikuti oleh peserta beregu, satu regu terdiri dari 3
(tiga) orang putra/putri/campuran putra-putri.
2. Dharma widya dilombakan untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
3. Peserta pada masing-masing tingkat SD, SMP, SMA/SMK harus
menyerahkan fotocopy Kartu Pelajar atau surat keterangan lainnya
pada waktu pendaftaran ulang.
4. Peserta pada waktu tampil menggunakan pakaian Seragam Nasional
Pelajar Indonesia (baju warna putih lengan pendek,merah putih
lengan pendek, celana/rock warna merah/ abu ).
5. Tanda pengenal peserta masing-masing dipasang di dada sebelah kiri.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
42
6. Utsawa Dharma Widya terdiri atas Babak Penyisihan, Babak Semi
Final, dan Babak Final.
7. Babak Final adalah babak penentuan yang diikuti oleh 4 (empat) regu.
Pasal 14
Naskah Soal Utsawa Dharma Widya
1. Naskah soal disusun oleh Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama
R.I.
2. Materi soal adalah pelajaran agama Hindu dan pengetahuan umum
keagamaan sesuai Kurikulum SD, SMP dan SMA/SMK yang berlaku.
3. Model soal adalah Pilihan Ganda dengan empat alternatif jawaban dan
Isian, dengan perbandingan 3 berbanding 2.
4. Naskah soal terdiri dari soal wajib dan soal rebutan.
5. Amplop berisi naskah soal wajib diambil langsung oleh wakil regu
pada Dewan Juri sebelum lomba dilangsungkan.
6. Jumlah soal :
a. Tingkat SD
a) Babak Penyisihan :
1) Soal wajib 10 (sepuluh) item.
2) Soal rebutan 5 (lima) item.
b) Babak semi final :
1) Soal wajib 15 (limabelas) item.
2) Soal rebutan 10 (sepuluh) item.
c) Babak final :
1) Soal wajib 20 (duapuluh) item.
2) Soal rebutan 10 (sepuluh) item.
b. Tingkat SMP
a) Babak Penyisihan :
1) Soal wajib 10 (sepuluh) item.
2) Soal rebutan 5 (lima) item.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
43
b) Babak semi final :
1) Soal wajib 15 (limabelas) item.
2) Soal rebutan 10 (sepuluh) item.
c) Babak final :
1) Soal wajib 20 (dua puluh) item.
2) Soal rebutan 15 (limabelas) item.
c. Tingkat SMA/SMK
a) Babak Penyisihan :
1) Soal wajib 10 (sepuluh) item.
2) Soal rebutan 5 (lima) item.
b) Babak semi final :
1) Soal wajib 15 (lima belas) item.
2) Soal rebutan 10 (sepuluh) item.
c) Babak final :
1) Soal wajib 20 (dua puluh) item.
2) Soal rebutan 15 (lima belas) item.
Pasal 15
Penilaian Lomba Dharma Widya
1. Setiap jawaban yang benar untuk soal wajib dan soal rebutan diberi
nilai 100 (seratus).
2. Setiap jawaban yang salah untuk soal wajib diberi nilai 0 (nol).
3. Jika jawaban salah pada soal rebutan dikurangi 50 (lima puluh).
4. Jika pada akhir satu babak/putaran terdapat nilai yang sama , harus
diadakan soal rebutan paling banyak 3 (tiga) soal.
5. Tidak ada perlemparan soal, baik soal wajib maupun soal rebutan
kepada regu berikutnya.
6. Lama waktu menjawab untuk soal wajib adalah 5 (lima) detik
terhitung sejak tanda waktu (bell) berbunyi.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
44
7. Lama waktu menjawab untuk soal rebutan adalah 3 (tiga) detik
terhitung sejak tanda waktu (bell) berbunyi.
8. Untuk soal rebutan, regu boleh menjawab ketika pertanyaan
sedang/belum selesai dibacakan.
9. Pengamat adalah 1 (satu) orang yang ditunjuk oleh pimpinan
kontingen untuk mendampingi regu yang sedang tampil berlomba.
10. Regu yang mendapat nilai tertinggi dinyatakan sebagai pemenang.
11. Teknis lomba dan penilaian diatur dewan juri pada technical meeting
12. Tidak boleh ada soal yang sama selama lomba.
Pasal 16
Pedoman Utsawa Menghafal Terbanyak
Sloka
1. Utsawa Menghafal Terbanyak Sloka diikuti oleh peserta perorangan
tingkat anak anak putra/putri, tingkat remaja putra/putri, dan
tingkat dewasa putra/putri.
2. Sloka dan terjemahannya dibawakan dengan cara menghafal sesuai
dengan pelafalan bahasa sansekerta dan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
3. Sumber naskah yang dilombakan adalah Bhagavad Gita dengan
menyebut BAB dan nomor slokanya.
4. Durasi waktu tampil masing-masing peserta adalah 5 (lima ) menit.
5. Bila terdapat nilai yang sama maka yang akan menjadi pertimbangan
adalah nilai kebenaran sloka.
6. Umur peserta yang mengikuti lomba ini adalah :
a. Tingkat Anak Anak berusia 9 tahun sampai 11 tahun.
b. Tingkat Remaja berusia 12 tahun sampai 19 tahun dan/atau
masih duduk sebagai murid SMP/SMU/SMK (dibuktikan dengan
Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP).
c. Tingkat Dewasa berusia 20 tahun sampai 45 tahun (dibuktikan
dengan Kartu Mahasiswa/KTP).
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
45
7. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu
technical meeting. sesuai .
BAB IV
KEPANITIAAN
Pasal 17
Pembentukan Kepanitiaan
a. Personalia Panitia Daerah, Ketua Umum dan sebagian dari Pengarah
serta Penasehat diusulkan oleh/dari daerah penyelenggara melalui
mekanisme yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik.
b. Jumlah personalia pada setiap bidang disesuaikan dengan volume
dan jenis kegiatan, ketersediaan waktu dan kinerja yang
bersangkutan.
c. Draf susunan dan personalia panitia diusulkan oleh Dirjen Bimas
Hindu kepada Menteri Agama R.I. untuk mendapatkan penetapan.
d. Pelantikan panitia secara simbolis diadakan di daerah.
Pasal 18
Pertanggungjawaban Kepanitiaan
1. Kegiatan penyelenggaraan Utsawa Dharma Gita
dipertanggungjawabkan oleh Panitia kepada Menteri Agama R.I.
melalui Dirjen Bimas Hindu.
2. Laporan pertanggungjawaban Panitia diterima oleh Dirjen Bimas
Hindu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
Utsawa Dharma Gita ditutup.
3. Bahan-bahan pertanggungjawaban Panitia disiapkan oleh bidang-
bidang kepanitiaan secara terkoordinir dan terintegrasi, selanjutnya
dihimpun menjadi laporan Ketua Harian kepada Ketua Umum.
| P e d o m a n U D G X I I T a h u n 2 0 1 4
46
BAB V
KETENTUAN LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Buku Panduan ini akan diatur
oleh Panitia.
Dirumuskan di Bandung
Pada tanggal 14 Juni 2012
ORIENTASI PENGURUS LPDG SELURUH INDONESIA TAHUN 2012
Pimpinan Sidang Paripurna
KETUA SEKRETARIS
I Ketut Rineh I Putu Artayasa, S.H.