4
Pesona Kawah Belerang Gunung Ijen Gilang Agatra 1 21100114120032 1 Teknik Geologi Universitas Diponogoro, Semarang, Indonesia Abstract Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma . Salah satunya merupakan gunung Ijen , g unung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncak nya , Secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Gunung api ini terbentuk akibat adanya proses depresi Zona Solo menghasilkan sesar tangga (block faulting) yang memungkinkan terbentuknya gunung api muda di Pulau Jawa. Gunung api Ijen ini merupakan danau asam sulfat terbesar di dunia yang dapat menghasilkan belerang 36 Juta meter kubik yang terdiri dari larutan asam sulfat dan hidrogen klorida. Erupsi gunung api Ijen mengeluarkan gas, material piroklastik yang terdiri dari pasir, abu dan bom gunungapi yang semuanya bersifat batuapungan. Di puncak Gunung Ijen terdapat danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau toska dan ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak pernah terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini di siang hari tak pernah sepi karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil dan mengangkut atau memikul sublimat belerang sampai di Paltuding.Dari sekian tempat yang menakjubkan, Dam Kawah Ijenlah yang merupakan bagian dari objek wisata paling menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusal karena terjadi longsor. Keywords : Gunung Ijen, Kawah Belerang, Pesona Kawah, Objek Wisata Pendahuluan Gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncak, dengan panjang dan lebar masing masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m. Secara geografis Gunung Ijen berada pada posisi 8º03’30” LS dan 114º14’30” BT dengan tinggi puncaknya 2386 meter dari permukaan laut. Secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur .. Latar Belakang karena pesona kawah yang sangat menakjubkan dari Gunung Ijen . Tujuan mengetahui pesona kawah Gunung Ijen . Tinjauan Pustaka Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di

Paper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

paper gunung api ijen

Citation preview

Page 1: Paper

Pesona Kawah Belerang Gunung Ijen

Gilang Agatra1

211001141200321Teknik Geologi Universitas Diponogoro, Semarang, Indonesia

Abstract

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Salah satunya merupakan gunung Ijen, gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncaknya, Secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Gunung api ini terbentuk akibat adanya proses depresi Zona Solo menghasilkan sesar tangga (block faulting) yang memungkinkan terbentuknya gunung api muda di Pulau Jawa. Gunung api Ijen ini merupakan danau asam sulfat terbesar di dunia yang dapat menghasilkan belerang 36 Juta meter kubik yang terdiri dari larutan asam sulfat dan hidrogen klorida. Erupsi gunung api Ijen mengeluarkan gas, material piroklastik yang terdiri dari pasir, abu dan bom gunungapi yang semuanya bersifat batuapungan. Di puncak Gunung Ijen terdapat danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau toska dan ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak pernah terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini di siang hari tak pernah sepi karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil dan mengangkut atau memikul sublimat belerang sampai di Paltuding.Dari sekian tempat yang menakjubkan, Dam Kawah Ijenlah yang merupakan bagian dari objek wisata paling menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusal karena terjadi longsor.

Keywords : Gunung Ijen, Kawah Belerang, Pesona Kawah, Objek Wisata

Pendahuluan

Gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncak, dengan panjang dan lebar masing masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m. Secara geografis Gunung Ijen berada pada posisi 8º03’30” LS dan 114º14’30” BT dengan tinggi puncaknya 2386 meter dari permukaan laut. Secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.. Latar Belakang karena pesona kawah yang sangat menakjubkan dari Gunung Ijen. Tujuan mengetahui pesona kawah Gunung Ijen.

Tinjauan Pustaka

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin gunung api" (ring of fire).

Geologi Regional

Kompleks Gunung Ijen secara fisiografi berada dalam Zona Solo di bagian timur Pulau Jawa (Bemmelen, 1949). Zona Solo merupakan zona depresi memanjang berarah barat – timur yang secara tektonik terbentuk karena terpatahkan pada saat pembentukan geoantiklin Jawa, sehingga pada batas antara Zona Solo dengan Zona Pegunungan Selatan yang berada di bagian selatan Zona Solo, membentuk struktur patahan dengan dinding terjal. Proses depresi Zona Solo menghasilkan sesar tangga (block faulting) yang memungkinkan terbentuknya gunung api muda di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Timur termasuk Kompleks Gunung Ijen. Kompleks Gunung Ijen tumbuh di atas batuan sedimen Kenozoikum. Vulkanismenya diperkirakan mulai terbentuk dalam periode waktu yang bersamaan dengan vulkanisme Gunung Iyang (Argopuro) pada kala Plistosen Atas (Bemmelen, 1949), atau sekitar 700.000 tahun yang lalu, bahkan lebih muda. Pada akhir kala Plistosen, sebagian tubuh Gunung Tengger Tua, Iyang, dan Ijen Tua (Gunung Kendeng) menggelincir ke arah cekungan geosinklin di sebelah utaranya sehingga menyebabkan terjadinya perlipatan endapan ba tuan sedimen Plio-Plistosen (Bemmelen, 1949). Gaya kompresi dan perlipatan di utara ini dikompensasikan oleh pergerakan sesar tarikan di Zona Solo. Selama Holosen gunung api muda pada Zona Solo terbentuk seperti Semeru, Lamongan, kerucut muda Kompleks Iyang-Argopuro, Ijen Tua (Kendeng), dan Raung. Gunung api muda ini tumbuh menutupi sesar

Page 2: Paper

mendatar, rekahan, dan gejala tensional lainnya yang terbentuk pada fase tektonik pendahuluan.

Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, tidak menggunakan metode penelitian langsung ke lapangan melainkan menggunakan metode studi pustaka dengan mengambil data dari artikel-artikel yang bersumber dari website-website di internet.

Deksripsi

MorfologiSecara khusus, gunung berapi Ijen merupakan

danau asam sulfat terbesar di dunia. Danau ini dapat menghasilkan belerang 36 Juta meter kubik yang terdiri dari larutan asam sulfat dan hidrogen klorida, yaitu asam-asam yang paling kuat yang pernah ada. Daerah vulkanik Ijen terletak di sebelah barat Gunung Merapi. Kawah ini memiliki danau yang luas berwarna pirus kehijauan dan kaya akan belerang. Sungguh nuansa dramatis bisa dilihat di sekitar Danau Tosca yang luar biasa ini. Sedangkan untuk dataran Tinggi Ijen, merupakan dataran tinggi yang terletak di sekitar Tenggara Bondowoso, yang meliputi puncak dan kaki Gunung Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket dan Gunung Merapi. Di antara dataran tinggi tersebut, terdapat sebuah desa dan pemukiman, dimana ada perkebunan kopi, kebun sayur dan hutan dataran tinggi.

PetrologiErupsi gunung api Ijen mengeluarkan gas,

material piroklastik yang terdiri dari pasir, abu dan bom gunungapi yang semuanya bersifat batuapungan. Jenis batuan gunungapi Ijen menurut Brouwer (dalam Kemmerling, 1921) terdiri dari andesit, augit, hipersten. Danau kawah Ijen berukuran 910 m x 600 m pada ketinggian 2148 dan kedalaman 200 m. Volume air danau sekitar 30 juta m3 (Takano,dkk, 1996). Gunung Ijen terdapat di sebelah tenggara dan merupakan bagian dari dinding danau itu sendiri. Batuan yang terdapat di areal solfatara sudah teraltrasi secara intensif yang didominasi warna putih sampai kuning. Suhu gas solfatara yang diukur dengan thermokopel pada bulan Agustus 2001 mencapai 200 – 202 °C. Di komplek solfatara Gunung Ijen yang semula terdapat lima lubang solfatara besar, yaitu solfatara I, II, III IV dan IV (Penomoran Vulkanologi). Sekarang, Agustus 2001, jumlah solfatara bertambah menjadi delapan buah.. Pegawai solfatara PT Candi Ngrimbi memberi nama solfatara menjadi solfatara Kodim, Tahar, Goblog, Tugu dan Taham serta untuk satu solfatara baru

diberi nama Sarinem dan yang dua belum diberi nama.

Pembahasan

Gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncak, dengan panjang dan lebar masing masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m. Secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Situbondo. Danau Kawah berada pada ketinggian (2200 m dpl) memiliki bentuk oval yang teratur (600 x 1000 m), luas permukaan 41 x 106 m2 dan volumenya diperkirakan antara 32 dan 36 x 106 m3. Pada tahun 1921 dibangun bendungan oleh Belanda untuk mengatur tingkat air dan mencegah melimpah bencana selama musim hujan. Awalnya pintu air yang digunakan tetapi ini konstruksi tetapi sekarang tidak dapat dioperasionalkan lagi karena danau ini bocor . Kesamaan antara peta topografi 1920 (Kemmerling, 1921) dan 1994 (VSI) menunjukkan bahwa morfologi kawah tidak banyak berubah di terakhir meskipun sejarah peristiwa letusan freatik telah terjadi berulang ulang. Sebaliknya, morfologi dasar danau kawah telah mengalami perubahan yang signifikan. Kedalaman soundingpada tahun 1925 mencatat kedalaman maksimum 198 meter pada titik terdalam, yang kemudian berada di sebelah timur dari pusat. Pada tahun 1938 titik terdalam telah bergerak ke barat dengan hasil bahwa danau lebih dalam di pusat (~ 200 m) dan di beberapa titik di bagian barat. Pengukuran kedalaman terbaru yang dilakukan pada tahun 1996 (Takano, data tidak dipublikasikan).

Gunung Kawah Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Alam pegunungan yang indah dan sejuk sering mereka nikmati mulai dengan cara berkemah di Paltuding. Dengan ditemuinya ayam hutan disepanjang jalan aspal menunjukkan bahwa. keasrian gunung dan hutan masih terawat dengan baik.

Di Puncak Gunung Ijen terdapat danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau toska dan ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak pernah terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini disiang hari tak pernah sepi karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil dan mengangkut atau memikul sublimat belerang sampai di Paltuding.

Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusal karena terjadi

Page 3: Paper

longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air disebabkan terjadinya rembesan/bocoran air danau di bawah dam.

Terjadinya rembesan yang terus menerus ini mengakibatkan terjadi proses pembentukan gypsum dari hasil reaksi sulfat yang terkandung dalam air danau dengan senyawa Kalsium baik dari air tersebut maupun dengan Kalsium dari batuan yang dilewati dan proses penguapan yang juga mempercepat pembentukannya. Lapangan Gipsum dapat menjadi salah satu objek wisata yang menarik bila dikelola secara professional.

Kesimpulan

Gunung Ijen merupakan gunung berapi yang masih aktif yang memiliki pesona danau kawah yang sangat menakjubkan di puncak. Banyak wisatawan yang mengunjungi karena ingin melihat kawah dari Gunung Ijen yang kaya akan kandungan belerang. Selain itu para warga juga menambang belerang sampai di Paltuding. Keajaiban ini akan selalu ada dan ramai oleh wisatawan jika kita tidak dapat memanfaatkanya secara baik dan tidak berlebihan.

Referensi

[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Marapi (diakses pada hari jumat tanggal 7 November 2014 pukul 04.00 WIB)

[2]http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi (diakses pada hari jumat tanggal 7 November 2014 pukul 04.00 WIB)

[3]http://gempapadang.wordpress.com/2011/08/08/catatan-gunung-marapi-sumbar/ (diakses pada hari jumat tanggal 7 November 2014 pukul 04.00 WIB)

Lampiran

Gambar 1. Gunung Ijen

Gambar 2. Pesona Kawah dan Aktivitas Penambang