Upload
tuhfah-munawwaroh
View
35
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paper difusi
Citation preview
Nama : TuhfahMunawwaroh
NPM : 140410110088
DIFUSI
Sejumlah zat harus dimasukkan ke dalam sel dan sejumlah zat lainnya harus
dikeluarkan dari sel melalui membrane plasma. Adanya perbedaan sifat kimia penyusun
membran plasma, menyebabkan membran plasma bersifat selektif terhadap terhadap bahan-
bahan yang akan masuk ke dalam dan keluar sel (Sumardjo, 2008).
Substansi elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat
dilakukan dengan transport pasif atau aktif (Fachmielagie, 2012). Transpor pasif, partikel
berpindah karena energy kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan
partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperluka energy tambahan untuk proses ini.
Sedangkan transport aktif merupakan factor utama yang menentukan kemampuan suatu sel
untuk mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi
lingkungannya. Pada transport ini diperlukan energy tambahan dalam bentuk adenine trifosfat
(ATP) yang disediakan oleh sel. Tanpa energy ekstra ini, pergerakan tidak dapat terjadi
(James, 2008).
Transpor pasif berlangsung melalui proses difusi dan osmosis. Adapun transport aktif,
berlangsung melalui proses transport aktif, eksositosis, dan endositosis. Secara tidak sadar
proses difusi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya memasukkan satu sendok
gula ke dalam segelas air the jika ingin membuat air the manis. Awalnya gula tersebut akan
mengendap di dasar gelas. Akan tetapi, lama kelamaan gula tersebut akan larut ke dalam air
the tersebut. Peristiwa tersebut akan terjadi pula pada tinta yang diteteskan ke dalam air
bening dalam satu wadah. Tinta tersebut akan larut dan membuat air bening berubah warna
menjadi seperti warna tinta. Peristiwa larutnya gula dan tinta merupakan contoh peristiwa
difusi (Firmansyah, 2009).
Difusi merupakan peristiwa perpindahan molekul dengan menggunakan tenaga
kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat
konsentrasi rendah. Proses ini akan terus berlangsung hingga dicapai titik keseimbangan
(Luqman, 2012).
Kata difusi berarti suatu penyebaran yang disebabkan oleh pergerakan panas secara
acak, sebagai gerak Brown dari partikel koloid (Wild, 1981). Dalam hal ini perpindahan
terjadi oleh adanya perbedaan konsentrasi larutan pada dua tempat yang berjarak tertentu
dimana pergerakan terjadi dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah. Aliran
massa atau aliran konveksi berbeda dengan difusi karena pergerakannya terjadi oleh adanya
perpindahan air atau gas (Hillel, 1980).
Proses aliran massa dan difusi terjadi oleh sifat-sifat fisika yang berbeda dan arah
geraknya berbeda. Aliran massa suatu zat dalam larutan tanah akan bergerak dari daerah yang
berair ke daerah yang kering. Sedangkan difusi justru berlawanan,yaitu dari daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (daerah yang banyak air). Walaupun prosesnya
berbeda tetapi di dalam tanah berlangsung secara simultan atau bersama-sama (Wild, 1981).
Kedua proses pergerakan, baik difusi maupun aliran massa, sangat penting dalam
memindahkan unsur hara dari suatu tempat ke dekat permukaan akar, agar dapat diserap oleh
akar tanaman. Hal ini terjadi bagi unsur hara P, K, Ca, Mg, S dan sebagainya; tetapi bagi
unsur hara N, terutama NO3- , justru pergerakan tersebut bukan saja berperan memindahkan
ke dekat akar tetapi dalam pengangkutan yang menjauhi akar atau biasa dikenal sebagai
tercuci/terlindi (Nkrumah,1989).
Kita sekarang dapat menyatakan aturan sederhana difusi: Dalam ketiadaan gaya-gaya
lain, suatu substansi akan berdifusi dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang
konsentrasinya lebih rendah. Dengan kata lain, setiap substansi akan berdifusi menuruni
gradient konsentrasinya. Tidak ada kerja yang harus dilakukan untuk membuat hal ini terjadi;
difusi merupakan proses spontan karena difusi itu menurunkan energi bebas. Ingat bahwa
dalam setiap sistem terdapat suatu kecenderungan untuk meningkatnya entropi, atau ketidak
teraturan. Difusi zat terlarut dalam air meningkatkan entropi dengan menghasilkan campuran
yang lebih acak daripada ketika terdapat konsentrasi zat terlarut yang terlokalosir. Penting
untuk diperhatikan bahwa setiap substansi berdifusi menuruni gradien konsentrasi substansi
miliknya sendiri, yang tidak dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi substansi lain.
Banyak lalu lintas melintasi membran terjadi dengan cara difusi. Apabila suatu
substan si lebih tinggi konsentrasinya pada satu sisi membran daripada sisi lain, substansi
tersebut cenderung berdifusi melintasi membran menuruni gradien konsentrasinya (dengan
menganggap bahwa membran tersebut permeabel terhadap substansi yang dimaksud). Satu
contoh penting ialah penyerapan oksigen oleh sel yang melakukan respirasi seluler. Oksigen
terlarut berdifusi ke dalam sel melintasi membran plasmanya. Selama respirasi seluler
mengkonsumsi O₂ yang masuk, difusi ke dalam sel akan berlanjut, karena gradien
konsentrasi akan mendukung pergerakan molekul ke arah tersebut.
(Campbell, 2002).
Faktor yang mempengaruhi difusi:
1. Suhu, makin tinggi, difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Beda potensial kimia, makin besar beda difusi makin cepat
5. ketebalan membran, tipis, makin cepat
3. luas area, luas, makin cepat
Proses Difusi pada Sel Tanaman
Larutan luar mula-mula menempel pada dinding sel. Sampai di dinding sel molekul
atau ion yang larut bergerak relatif cepat dengan proses difusi. Dinding sel, selain terdiri dari
selulosa juga mengandung pektin yang mempunyai gugus asam (-COOH) yang lemah,
sehingga mudah melepaskan .
Bila ada ion positif yang lewat, muatan negatif -COO¯ akan menangkapnya dengan
gaya elektrostatik. Titik-titik ini dinamakan titik pertukaran kation atau adsorbsi kation.
Kation yang berbeda mempunyai afinitas yang berbeda, terutama ditentukan oleh besarnya
muatan. Kation yang afinitasnya tinggi misalnya akan mengusir yang lebih rendah,
misalnya .
Dibandingkan dengan molekul air, ruang-ruang yang dibatasi oleh mikrofibril
selulose dinding sel sangat besar sehingga air dengan mudah masuk ruang tersebut tanpa
hambatan. Demikian pula dengan molekul atau ion yang larut di dalamnya. Bagian ini
disebut ruang bebas (free space). Hambatan baru dialami setelah air, molekul, ion tersebut
akan melewati membran plasma. Karena mereka memiliki sifat semi permiabel.
Peristiwa serupa juga terjadi pada stomata. Arus gas terjadi karena difusi melewati
celah stomata. Setelah mencapai ruang dalam, gas harus larut dalam air untuk dapat melewati
dinding sel dan membran plasma sel mesofil daun.
Gas yang paling banyak berdifusi adalah O₂ dan CO₂ pada fotosiintesis dan respirasi,
serta uap air pada transportasi. Zat lain yang dapat keluar masuk sel melalui difusi ini antara
lain minyak atsiri, etilen (hormon), gas buang mesin dan pencemaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi edisi ke-5 jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Fachmielagie, Call. 2012. FisiologiTumbuhan.
http://www.slideshare.net/CallFachmielagie/difusi-fisiologi-tumbuhan
Firmansyah, Rikky.,Mawardi, Agus., Riandi, Umar. 2009. Mudah Dan AktifBelajarBiologi.
Bandung: SetiaPurna
Hillel, D. 1980. Fundamentals of Soil Physics. Academica Press.
James, Joyce., Baker, Colin., Swain, Helen. 2008. Prinsip-PrinsipSainsUntukKeperawatan.
Jakarta: Erlangga
Luqman. 2012. MakalahDifusi
Osmosis.http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/makalah-difusi-osmosis.html
Nkrumah, M., S.M. Griffith, N. Ahmad, and F.A. Gumbs. 1989. Lysimeter and Field
gStudies on 15N in a Tropical Soil. Plant and Soil. 114: 3 -12.
Sumardji, Damin. 2008. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC
Wild, A. 1981. Mass Flow and Diffusion in D.J. Grreenland and M.H.B. Hayes (eds).
The Chemistry of Soil Processes. John Wiley & Sons New York.