8
  I. Latar Belakang Bakpia pathuk merupakan salah satu ikon oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak diminati para wisatawan domestik maupun mancanegara. Makanan yang terbuat dari tepung terigu dan berisi kacang hijau sudah banyak diperjual apalagi di kawasan Malioboro, kawasan yang banyak diminati oleh pengunjung. Persaingan Bakpia pathuk sangat ketat sekarang ini, karena ada banyak macam penjual yang berlabel berbeda beda, seperti bakpia pathuk 75, bakpia pathuk 25, bakpia pathuk 45 dan masih banyak lagi perusahaan yang menghasilkan bakpia tersebut dengan nomor yang berbeda. Dalam hal rasa dan kualitas hampir sama dengan jenis bakpia lainnya. Hanya saja banyak wisatawan domestik ataupun mancanegara lebih banyak memilih oleh-oleh khas  jogja bakpia pathuk 25 dari pada merek yang lainnya. Entah karena kualitas rasa atau memang sudah lama perusahaan bakpia pathuk 25 memproduksi bakpia tersebut. Dalam paper perencanaan pemasaran ini, Perusahaan yang menjadi obyek dalam penulisan ini adalah Perusahaan Bakpia Pathuk 25. Karena perusahaan tersebut masih merajai pasar dalam oleh-oleh khas jogja yaitu bakpia. Perusahaan yang di pipmpin oleh bapak Arlen Sanjaya sudah memiliki 4 toko cabang saat ini, yaitu cabang Ongko Joyo di  jalan AIP. KS .Tubun, toko Pasar Pathuk cabang di jalan Bhayangka ra, toko Kembang Jaya cabang jalan Adisucipto km 9 dan toko Bandara Jaya cabang di jalan Adi sucipto km 11,5. Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia daripusat produksi dengan merek dagang 25. Pusat produksi bakpia pathuk 25 bertempat di cabang Ongko Joyo. Lokasinya terletak di belakang Malioboro. Produksi perusahaan bakpia pathuk 25 dilakukan stiap hari tidak tetap, yang berarti untuk hari-hari biasa bakpia yang dibuat mencapai 5-7 adonan. Bahkan jika pasaran sedang ramai atau hari-hari libur produksi mencapai 10-15 adonan, atau bia lebih dari perkiraan tersebut. Satu adonan menghabiskan 15 kg tepung terigu. Pada tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan bakar arang. Setelah usaha beliau semakin sukses menambah lagi dengan bahan bakar gas. Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya di bantu oleh ± 40 karyawan tetap pria dan wanita. Petugas wanita yang biasanya bertugas sebagi penceta bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria bertugas

Paper Industri Pemasaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 1/8

 

I.  Latar Belakang

Bakpia pathuk merupakan salah satu ikon oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak 

diminati para wisatawan domestik maupun mancanegara. Makanan yang terbuat dari tepung

terigu dan berisi kacang hijau sudah banyak diperjual apalagi di kawasan Malioboro,

kawasan yang banyak diminati oleh pengunjung.

Persaingan Bakpia pathuk sangat ketat sekarang ini, karena ada banyak macam penjual

yang berlabel berbeda beda, seperti bakpia pathuk 75, bakpia pathuk 25, bakpia pathuk 45

dan masih banyak lagi perusahaan yang menghasilkan bakpia tersebut dengan nomor yang

berbeda. Dalam hal rasa dan kualitas hampir sama dengan jenis bakpia lainnya. Hanya saja

banyak wisatawan domestik ataupun mancanegara lebih banyak memilih oleh-oleh khas

 jogja bakpia pathuk 25 dari pada merek yang lainnya. Entah karena kualitas rasa atau

memang sudah lama perusahaan bakpia pathuk 25 memproduksi bakpia tersebut.

Dalam paper perencanaan pemasaran ini, Perusahaan yang menjadi obyek dalam

penulisan ini adalah Perusahaan Bakpia Pathuk 25. Karena perusahaan tersebut masih

merajai pasar dalam oleh-oleh khas jogja yaitu bakpia. Perusahaan yang di pipmpin oleh

bapak Arlen Sanjaya sudah memiliki 4 toko cabang saat ini, yaitu cabang Ongko Joyo di

 jalan AIP. KS .Tubun, toko Pasar Pathuk cabang di jalan Bhayangkara, toko Kembang Jaya

cabang jalan Adisucipto km 9 dan toko Bandara Jaya cabang di jalan Adi sucipto km 11,5.

Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia daripusat produksi dengan merek dagang

25. Pusat produksi bakpia pathuk 25 bertempat di cabang Ongko Joyo. Lokasinya terletak di

belakang Malioboro. Produksi perusahaan bakpia pathuk 25 dilakukan stiap hari tidak tetap,

yang berarti untuk hari-hari biasa bakpia yang dibuat mencapai 5-7 adonan. Bahkan jika

pasaran sedang ramai atau hari-hari libur produksi mencapai 10-15 adonan, atau bia lebih

dari perkiraan tersebut. Satu adonan menghabiskan 15 kg tepung terigu.

Pada tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan bakar arang. Setelah

usaha beliau semakin sukses menambah lagi dengan bahan bakar gas. Dalam usahanya bapak 

Arlen Sanjaya di bantu oleh ± 40 karyawan tetap pria dan wanita. Petugas wanita yang

biasanya bertugas sebagi penceta bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria bertugas

Page 2: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 2/8

sebagai pembuat adonan, pembuat isi/kumbu, pengoven serta pemasar ataupun mengirim ke

sejumlah tempat. Sistem kerja yang diterapkan adalah sistem serabutan dan pada system ini

persaingan kerja yang sehat tidak ada ikatan kontrak kerja dalam jangka waktu tertentu. 

II.  Identifikasi dan Deskripsi Lingkungan Bisnis

Selama dua tahun terakhir perusahaan Bakpia Pathuk 25 dalam perkembangan pasarnya

mengalami pertumbuhan karena adanya pertambahan cabang yang berada di daerah

Yogyakarta serta permintaan yang terus meningkat dikala musim libur tiba. Permintaan

mayoritas dari wisatawan domestik yang berkunjung ke daerah Yogyakarta. Adanya

permintaan Bakpia Pathok 25 ini dikarenakan pada label 25, masyarakat Indonesia sudah

mengenal lama sehingga para wisatawan lebih mempercayai kualitas dan rasa terhadap

Bakpia Pathuk 25 tersebut.

Perusahaan bakpia pathuk 25 hanya memproduksi satu produk. Produk tersebut berupa

bakpia, tetapi memiliki dua jenis yaitu bakpia basah dan bakpia kering. Bakpia basah hanya

memiliki rasa kacang hijau, sedangkan pada bakpia kering memiliki berbagai macam rasa,

yaitu coklat, keju, nanas dan kumbu. Perusahaan Bakpia pathuk 25 memiliki target pasar

yang luas yaitu seluruh kalangan masyarakat. Apabila dipilah menjadi beberapa segmen,

bakpia tersebut hanya ada dua segmen yaitu bakpia basah untuk konsumen atau wisatawan

daerah Yogyakarta dan sekitarnya, karena bakpia basah memiliki daya tahan 4 hari setelah

pembuatan. Sedangkan bakpia kering untuk konsumen atau wisatawan yang berasal jauh dari

daerah Yogyakarta karena bakpia ini memiliki daya tahan 7 hari setelah pembuatan.

Dari kecenderungan (trend) masing-masing tersebut, produk yang lebih banyak diminati

adalah produk bakpia basah yang memiliki rasa kacang hijau. Bakpia ini diminati karena

banyak wisatawan lebih mengenal bakpia rasa kacang hijau sehingga walaupun mereka

berasal dari tempat yang jauh seperti mancanegara, mereka masih meminati bakpia ini

sekedar untuk dimakan di tengah perjalanan mereka. Selain banyak diminati karena produk 

tersebut sudah dikenal lama oleh wisatawan, harga yang disajikan pun lebih murah dari

bakpia kering Sedangkan untuk Bakpia kering banyak juga diminati untuk segmen orang

yang barasal dari tempat jauh. tetapi tingkat penjualannya lebih rendah dari pada bakpia

Page 3: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 3/8

basah. Bakpia kering tersebut merupakan inovasi rasa yang berasal dari bakpia basah. Jadi

kecenderungan (trend) bakpia basah lebih banyak diminati daripada bakpia kering.

ANALISA SWOT

1.  Perkembangan Produk 

a.  Strength

-  Memiliki inovasi rasa yang bermula hanya Bakpia Pathuk isi kacang hijau

sekarang menjadi aneka rasa seperti keju, nanas, coklat, kumbu hitam.

-  Menggunakan bahan baku 100% alami.

b.  Weakness

-  Hanya memiliki daya tahan 4 hari

c.  Opportunity

-  Masih banyaknya permintan konsumen terutama wisatawan domestik 

d.  Threats

-  Bahan baku dapat mengalami kelangkaan dimana pemasok mengalami

hambatan (seperti bencana alam)

2.  Perkembangan Pasar (market served)

a.  Strength

Bakpia pathuk 25 banyak dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung keYogyakarta

-  Memiliki 4 cabang penjualan

b.  Weakness

-  Kurangnya promosi pada media.

-  Pesaing yang semakin banyak.

c.  Opportunity

-  Target pasar yang sangat luas (seluruh kalangan masyarakat)

d.  Threats

-  Pesaing baru yang memiliki inovasi produk lebih baik.

3.  Perkembangan Pelanggan

a.  Strength

Page 4: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 4/8

-  Kepercayaan pelanggan yang meningkatkan penjualan untuk tidak beralih

membeli bakpia lain selain bakpia pathuk 25.

b.  Weakness

-  Tidak meratanya pelanggan dalam penetuan harga ketika menjual kembali

produk bakpia tersbut, terdapat aneka harga yang berbeda antara pelanggan A

dan pelanggan B.

c.  Opportunity

-  Memperluas jaringan pelanggan baik di jogja maupun di luar jogja

d.  Threats

-  Produk pesaing yang lebih baik 

-  Berita yang tidak baik membuat pelanggan berhenti untuk membeli produk 

tersebut.

4.  Perkembangan Pesaing

a.  Strength

-  Munculnya pesaing yang memproduksi bakpia dengan memiliki rasa dan

kualitas yang sama.

b.  Weakness

-  Pesaing kalah merk dengan bakpia pathuk 25

c. 

Opportunity-  Target pasar yang luas (segala kalangan masyarakat)

d.  Threats

-  Tidak mampu menyaingi dengan bakpia pathuk 25

5.  Perkembangan Internal Organisasi

a.  Strength

-  Kerjasama antar pegawai kuat.

b.  Weakness

-  Jarangnya komunikasi antara direktur dan karyawan

c.  Opportunity

-  Memiliki management yang lebih mapan dengan meletakkan manager

operasional, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia.

d.  Threats

Page 5: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 5/8

-  Melemahnya kualitas kinerja karyawan akibat kurang harmonisnya atasan dan

bawahan.

III.  Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran yang ingin dicapai dalam 2 ataupun 3 tahun mendatang melalui

pembahasan sebelumnya bahwa perusahaan bakpia pathuk 25 ingin mengoptimalkan

penjualan baik melalui cabang maupun penjual eceran. Pengoptimalan penjualan tersebut

 juga dipengaruhi dengan promosi wisata Yogyakarta agar para wisatawan yang berkunjung

bertambah banyak dan membeli oleh-oleh khas jogja khususnya bakpia pathuk 25. Sehingga

dengan meningkatkan promosi pariwisata Yogyakarta, penjualan dapat optimal. 

IV.  Diskripsi Strategi Pemasaran

1.  Strategi Pasar

Perusahaan bakpia pathuk 25 membuka cabang di tempat yang strategis. Seperti

saat ini 2 toko tersebut berada di jalan Adisucipto. Tempat itu banyak dilewati oleh

para wisatawan serta dekat dengan bandara dan 2 toko lainnya dekat dengan kawasan

Malioboro, kawasan yang ramai para wisatawan karena surganya belanja di

Yogyakarta.

2.  Strategi Produk 

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan hanya makanan oleh-oleh khas Yogya

yaitu Bakpia Pathuk. Bakpia pathuk tersebut terdapat dua jenis yaitu bakpia basah dan

bakpia kering. Untuk bakpia basah hanya memiliki satu rasa, yaitu kacang hijau,

sedangkan untuk bakpia kering memiliki berbagai macam rasa, yaitu keju, nanas, coklat,

dan kumbu hitam.

3.  Strategi Harga

Harga bakpia yang ditawarkan :

-  Untuk Bakpia basah rasa kacang hijau memiliki harga yang berbeda sesuai

dengan isi kemasan. Untuk isi 15 buah dengan kode Maju harganya Rp.

18.000, sedangkan untuk isi 20 buah kode Jaya harganya Rp. 22.000.

Page 6: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 6/8

-  Untuk bakpia kering rasa keju, coklat dan nanas isi 20 buah dan kumbu isi 15

buah memiliki harga sama yaitu Rp. 25.000

4.  Strategi Distribusi

Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan bakpia pathuk 25 untuk cabang

resmi seperti toko Kembang jaya, Bandara Jaya dan Pasar Pathuk disesuaikan dengan

permintaan yang ada pada setiap toko tersebut. Apabila ada permintaan lebih

misalkan di hari libur, setiap toko memiliki stok yang lebih agar dapat mengisi

kembali produk yang telah habis.

Pusat pembuatan berada pada toko Ongko Joyo, penyaluran melalui jalur darat

yaitu menggunakan mobil box dan di damping oleh karyawan. Sedangkan untuk 

cabang tidak resmi atau bisa juga disebut penjual eceran, perusahaan bakpia pathuk 

25 menunggu dari pesanan tersebut. Perbedaan dari cabang resmi dan penjualan

eceran. Apabila produk tidak terjual selama daya tahan tersebut, produk dikembalikan

ke pusat dan diolah kembali, sedangkan untuk penjual eceran tidak bisa dikembalikan

apabila tidak terjual.

5.  Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi komunikasi perusahaan bakpia pathuk 25 meliputi

-  Bekerja sama dengan tukang becak didaerah wilayah Malioboro sebagai

penunjuk jalan menuju tempat pembuatan bakpia pathuk 25, dan setiap

tahunnya diberikan THR dan kaos kepada tukang becak tersebut.

-  Menjadi sponsorship dalam suatu event atau kegiatan di daerah Yogyakarta.

-  Melalui promosi dari mulut ke mulut.

-  Melalui jasa taksi yaitu dengan memberi poster atau stiker pada didinding

mobil 

V.  Pembahasan1.  Komentar

Perusahaan bakpia pathuk 25 merupakan salah satu perusahaan bakpia di jogja

yang mampu mempertahankan kualitas dan rasa di muka konsumen. Sampai saat ini

penjualan yang dilakukan turut berkembang dari generasi ke generasi sebagai kue khas

Page 7: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 7/8

Yogyakarta, terbukti dengan bertambahnya cabang bakpia pathuk 25 yang berada di

daerah Yogyakarta, oleh karenanya serasa rugi bagi wisatawan jika tak sempat mencicipi

lezatnya kue khas Yogyakarta tersebut. Meskipun dalam penyajian kue bakpia ini,

perusahaan itu tidak bermain sendirian, melainkan telah banyak hadir pemain baru yang

mencoba menyaingi dari segala aspek kualitas bakpia tersebut seperti halnya hadirnya

bakpia pathuk 75 dan 45. Untuk itu produsen bakpia pathuk 25 ini menuangkan

kekreatifitasanya demi mengantisipasi terjadinya decline pada produk serta untuk tetap

tampil sebagai kue bermerek bagus bagi konsumen, yaitu dengan menciptakan inovasi

rasa dan memproduksi jenis bakpia kering untuk segmen konsumen yang datang jauh dari

 jogja. Usaha untuk manarik minat konsumen dan menjaga merek mapan bakpia tidak 

berhenti disitu saja, kita bisa melihat strategi apik yang diluncurkan oleh perusahaan, baik 

pada sisi produk, pasar, distribusi, harga dan komunikasi pemasaranya. Hal tersebut

merupakan langkah positif untuk benar-banar mampu menggapai target atau tujuan

khususnya pada jangka waktu 2 atau 3 tahun, yaitu mengoptimalkan penjualan bakpia

pathuk 25 kepada masyarakat umum baik melalui cabang maupun pedagang ecerannya.

2.  Kritik dan Saran.

Penilaian lain untuk bakpia pathuk 25 yang merupakan catatan khusus sekaliguslangkah reparasi bagi perusahaan tersebut adalah tidak adanya penanganaan khusus pada

sisi pemasaran, operasional, keuangan, dan Sumber daya Manusia, dimana 4 management

penting tersebut diatur sendiri oleh pemilik perusahaan bakpia ini. Sehingga hal itu

berpotensi akan munculnya masalah dari ke empat management itu melihat keterbatasan

tenaga dan waktu yang dimiliki oleh owner perusahaan bakpia pathuk 25. Sebagai

gambaran dampak dari tidak adanya penanganan khusus pada 4 management tersebut

yaitu ketika salah satu dari management itu kurang mampu diatur dengan baik oleh

pemilik maka hal ini akan berpengaruhi kepada tiga management yang lain. misalkan sisi

perusahaan ini lemah dalam pemasaran. Maka secara otomatis bidang operasional juga

akan mengalami hambatan karena bahan yang akan diproduksi belum tentu terjual

kepada konsumen, dan hal ini juga mempengaruhi pada stabilitasan keuangan

Page 8: Paper Industri Pemasaran

5/16/2018 Paper Industri Pemasaran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-industri-pemasaran 8/8

perusahaan, sehingga secara financial, hal tersebut juga dapat memicu merosotnya kinerja

karyawan pada perusahaan.

Untuk itu, alangkah baiknya perusahaan bakpia pathuk 25 ini memiliki 4 manager

yang masing-masing khusus menangani manajemen Pemasaran, Operasional,

Sumber Daya Manusia, dan Keuangan, demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang

menjadi dampak buruk dari penanganan tunggal terhadap 4 management tersebut.