PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    1/11

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    2/11

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    3/11

    • Makin bertambah kedalamannya+

     batuan lapisan akan semakin kompak

    • !an"ang gelombang seismik ?

    ketebalan lapisan bumi 5al ini

    memungkinkan setiap lapisan yangmemenuhi syarat tersebut akan dapat

    terdeteksi

    • !erambatan gelombang seismik 

    dapat dipandang sebagai sinar+ sehingga

    mematuhi hukum#hukum dasar lintasan

    sinar di atas

    • !ada bidang batas antar lapisan+

    gelombang seismik merambat dengan

    kecepatan pada lapisan di ba,ahnya

    • Kecepatan gelombang bertambah

    dengan bertambahnya kedalaman

    M"t$d" T-X

    Metode (#6 merupakan salah

    satu cara yang dianggap paling

    sederhana dan hasilnya relatif cukup

    kasar+ kedalaman lapisan diperoleh

     pada titik#titik tertentu sa"a+ namun

     pada sistem perlapisan yang

    cenderung homogen dan relatif rata

    Cara ini mampu memberikan hasil

    yang bisa diandalkan 7dengan

    kesalahan relatif kecil8 %amun pada

    saat kondisi yang kompleksdiperlukan cara interpretasi lain yang

    lebih akurat Metode ini terdiri dari

    dua macam+ yaitu  Intercept Time

     Method  7)(M8 dan Critical Distance

     Method  7C*M8

    M"t$d" Int"r;"?t Tim" Untuk >a?isan

    Mirin M"t$d" ITM

    ila reflektor mempunyai dip+

    maka=

    a Kecepatan pada kur@a (#6 bukan

    kecepatan sebenarnya 7true velocity)+

    melainkan kecepatan semu 7apparent 

    velocity)

     b Membutuhkan dua "enis penembakan=

     Forward dan Reverse hoot 

    c  Intercept time  pada kedua penembakan

     berbeda+ maka ketebalan refraktor "uga

     berbeda

     !pparent "elocity ialah kecepatan yang

    merambat di sepan"ang bentangan

     geophone

    6am7ar + Skema !erambatan >elombang

    !ada Aapisan Miring *an 5ubungannya*engan Kur@a (#6 !ada Aapisan MiringMenggunakan Forward  *an Reverse hoot.

    Metode sebelumnya hanya

    menggunakan  forward shooting#

    sedangkan untuk aplikasi lapisan miring

    menggunakan  forward shooting dan

    reverse shooting. !ada gambar 4+ titik 9

    B sumber dan B  geophone $forward 

     shooting)#sedangkan titik B sumber dan

    9B geophone $reverse shooting) Sumber 

    energ) di titik 9 menghasilkangelombang refraksi down%going 7raypath

    9#M#!#8 + dan sumber energi di titik

    menghasilkan gelombang refraksi up%

     going   7ray path  #!#M#98 Waktu

    rambat 9C* 7(t8 pada lapisan miring

    sebagai berikut=

    (tB X  cosα 

    V  2+

    (Z a+Z b )cosθcV  1

    Sedangkan ,aktu rambat Down%Dip dan

    &p%Dip=

    (dB X  sin(θc+α )

    V  1+2 Z acosθc

    V  1= X 

    V d+t a

    (uB

     X  sin(θc−α )V 1

    +2Z a cosθc

    V  1= X 

    V d+ t a

    esar sudut kemiringan lapisan 7   α ¿

     dan sudut kemiringan 7c8+ dapat dicari

    dengan=

    3

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    4/11

    DB1

    2 [sin−1(V 1V d )−sin−1(V 

    1

    V 2 )]

    7-08

    cB1

    2 [sin−1(V 

    1

    V d )+sin−1(V 1V 

    2)]  

    'd dan 'u merupakan kecepatan semu+

    didapat dengan=

    'd B

    V  1

    sin(θc+α )   dan 'u B

    V  1

    sin(θc−α )  

    *imana+ '1E'd dan '1?'uSedangkan persamaan  Intercept Time

     pada lapisan miring 76B08 antara lain=

    (dBttdB2 Z dcosθc

    V  1   dan (uBttuB

    2 Z u cosθc

    V  1  

    Sehingga+ kedalaman di ba,ah sumber 9

    7Fa8 dan sumber 7Fb8 dapat dicari

    menggunakan persamaan=

    FaB2 t dV 1

    2cosθ   dan FbB

    2t uV 1

    2cosθ  

    erbeda dengan cara#cara

    sebelumnya+ dengan mempertimbangkan

    adanya kecepatan semu 7'app8+ maka

    kecepatan '1 dan '- dapat dicari dengan

     persamaan+

    '1BV 1up+V 1down

    2  '-B

    V 2up+V 2down

    dimana+

    '1upB

     x1− x

    0

     y1− y0   dan '1do,nB x

    1− x

    0

     y1− y0

    Serta+

    '-upB

     x1− x

    1

     y1− y1   dan '-do,nB x

    1− x

    1

     y1− y1

    !ersamaan berlaku untuk semua metode

    yang surveynya menggunakan kombinasi penembakan ma"u dan mundur 7 forward 

    dan reverse shooting) 

    M"t$d" Int"r;"?t Tim" Untuk >a?isan

    Mirin M"t$d" ITM

    !rinsip ,aktu rambat gelombang

     pada lintasan GM!H pada bidang miring

    sama dengan ,aktu rambat gelombang

     pada bidang datar+ sehingga akan

    diperoleh persamaan sebagai berikut =

     -1

    tan87cos

    cos   " 

    ihh '

    i" 

    hhT 

      cud 

    c

    ud 

    +−+

    +=

      φ 

     dengan prinsip geometri akan didapatkan

     persamaan sebagai berikut =

     11

    cos-8sin7

    ihi

     'T 

      cd 

    cd   ++=   φ 

     

    atau11

    cos-8sin7

    ihi

     'T 

      cu

    cu  ++=   φ 

     

    erikut adalah kur@a ,aktu rambat untuk 

    gelombang bias pada lapisan miring

    6am7ar 2 Kur@a Waktu Hambat

    >elombang ias *an >elombang !antul

    !ada idang Miring

    Karena

    c

    " in

      187   ++ φ θ 

    dan

    u

    c

    " in

      187   =−φ θ 

     + maka dari persamaan

    akan diperoleh =

    −=   −−

    ud   " 

    "  1111 sinsin-

    1ξ 

    +=   −−

    ud 

    c

    "  1111 sinsin-

    1θ 

    4

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    5/11

    Kecepatan '1  dihitung langsung dari

     slope  gelombang langsung+ 'd  dan 'udihitung dari slope gelombang bias pada

    masing#masing arah penembakan *ari

    harga 'd  dan 'u tersebut dapat kita

     peroleh harga '- dengan persamaan

     berikut =

    φ cos-

    --

    --

    -

    d u

    d u

    " " 

    " " " 

    +=

    sedang untuk memperoleh ketebalan

    down%dip  dan up%dip  dapat kita

    selesaikan dengan persamaan sebagai

     berikut =

    c

    id 

    " t h

    θ cos-

    1⋅

    =

    →untuk down%dip

    c

    iu

    u

    " t h

    θ cos-

    1=

    untuk up%dip

    . METODO>O6I PENE>ITIAN

    Kegiatan ini dilakukan di Aapangan

    oftball   Kampus $!% &'eteran

    Yogyakarta berlangsung dua hari+ Sabtu

    dan Minggu tanggal 1- dan 1 Maret

    -01/+ dengan "ad,al kelompok 1 padahari Sabtu dan pukul 0300 W) dan

    selesai pukul 0I1. W)

    !eralatan serta perlengkapan lapangan

    yang digunakan sebagai berikut =

    a GYG  seismograph = merupakan

    alat untuk merekam gelombang

    dan mendisplaynya

     b (eophone = merupakan alat untuk 

    menerima gelombang yang

    dipancarkan oleh source

    c antalan Seismik = merupakan alat

    yang fungsinya sebagai  sourceyang memancarkan gelombang

    setelah dipukul dengan palu

    d !alu = merupakan alat yang

    digunakan bersamaan dengan

     bantalan seismik untuk 

    menghasilkan sumber gelombang

    e Meteran = merupakan alat ntuk 

    mengukur pan"ang lintasan dan

     "arak antar geophone.

    f Kompas >eologi = merupakan alat

    untuk menun"ukkan arah pada

    lokasi penelitian.

    g >!S = merupakan alat untuk 

    menun"ukkan koordinat +y+:

    tempat dilakukannya penelitian

    Diaram Alir P"nam7ilan Data

    6am7ar .+ *iagram 9lir !engambilan

    *ata

    !rosedur langkah#langkah untuk 

     pengambilan data sebagai berikut =

    • 5al pertama yang dilakukan adalah

    memmpersiapkan alat#alat yang

    akan digunakan dalam akuisisi atau

     pengambilan data

    •Aangkah berikutnya ialah kemudianmembentangkan meteran sepan"ang

    1. m

    • Selan"utnya menanam plat ba"a

    sesmik dalam tanah usahakan selalu

    tetap dalam keadaan datar atau

    horisontal

    • Setelah itu pasang geophone pada

    masing#masing titik metetran atau

    spasi antar  geophone  yang telah

    ditetapkan sebelumnya(eophone

     "uga harus tersambung dengan

    seismometer

    5

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    6/11

    • Aalu melakukan pengukuran+

     pengukuran dilakukan pertama

    dengan memukulkan palu seismik 

    ke plat ba"a+ kemudian getaran yang

     berasal dari pemukulan tersebutdirekam oleh  geophone kemudian

    diteruskan sebagai sinyal ke

    seismometer

    • *ari seismometer dibaca rekaman

    data seismiknya dan kemudian

    dapat kita picing gelombangnya

    • Aangkah#langkah pengambilan data

    selesai dilakukan

    Diaram Alir P"n$la!an Data

    6am7ar .2 *iagram 9lir !engolahan *ata

    *iba,ah ini merupakan langkah#langhah dalam pengolahan data seismik 

    refraksidi"abarkan sebagai berikut =

    • !ertama kali didapatkan data

     pengukuran dari lapanganyaitu

    data offset atau "arak 78+ t 7time8

     forward   dan reverse  lapisan

    miring

    • Kemudian data dimasukkan

    dalam  Microsoft *'cel   untuk 

    dilakukan perhitungan ketebalan

     pada lapisan miring

    • Aalu dari data dibuat sebuah

    grafik (#6

    !erhitungan pertamamenentukan ti+ kecepatan

     forward   dan kecepatan reverse+

    kemudian menghitung

    kecepatan Setelah nilai

    kecepatan didapatkan hitung

    nilai )c dan θ  serta nilai cos

    )c dan cos θ + kemudian

    dimasukkan dalam rumus

    metode (#6 )(M untuk mencari

    ketebalan dan kedalaman dan

     "uga dicari dengan rumus C*M

    menggunakan 6c

    • Aangkah selan"utnya membuat

     profil ba,ah permukaan dari

    hasil perhitungan lapisan miring

    • Selain itu dibuat "uga suatu peta

    kedalaman+ peta '1 serta peta

    '- dari senua data menggunakan

     software surfer++

    • Setelah didapatkan hasil dari

     perhitungan+ grafik hingga profil

     ba,ah permukaan tiap lapisandengan metode )(M dan C*M

    kemudian dapat dilakukan

     perbandingan antara kedua

    metode tersebut

    • Kemudian dari hasil semua dapat

    dibahas antara grafik (#6+ profil

     ba,ah permukaan pada lapisan

    miring serta hasil dari pembuatan

     peta kedalaman+ peta '1 serta

     peta '- dalam metode )(M

    maupun C*M (idak lupa pula

    dikaitkan dengan geologi

    regional maupun informasi lain

    tentang geologi pada daerah

     penelitian

    • Selan"utnya dari semua yang

    telah dilakukan dan dengan hasil

    yang telah didapatkan dapat

    ditarik kesimpulan

    • (erakhir pengolahan data

    seismik metode  (#6 )(M dan

    C*M selesai

    6

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    7/11

    0 =ASI> DAN PEM@A=ASAN

    6am7ar 0+ >rafik (#6 )(M dan C*M

    >rafik di atas merupakan grafik yang

    terbentuk berdasar data "arak offset 

    dengan ,aktu tiba gelombang pada

    offset tersebut yang dilakukan dengandua kali pengukuran yaitu secara

     forward dan reverse. !ada pengukuran

    secara forward# titik refraksi ter"adi pada

    offset se"auh . meter dari sumber dengan

    ,aktu tiba gelombangnya adalah 1/+1I

    ms Sedangkan pada pengukuran

    reverse didapatkan titik refraksi yang

    ter"adi pada titik offset   se"auh meter 

    dari offset a,al dengan ,aktu tiba

    gelombangnya sebesar +- ms !ada

     pengukuran secara  forward nilai (i#nya

    sebesar .+.3 karena  ,ero offset sama

    dengan 0+ sedangkan pada pengukuran

    reverse nilai (i#nya adalah #1+1I.

    karena pada pengukuran reverse nilai

     ,ero offset sama dengan 1. esar "arak 

    kritis pada pengukuran  forward didapat

    dari nilai persamaan linear dari grafik 

     pada gelombang  forward   yang bernilai

    4+/ meter Sedangkan pada pengukuran

    reverse memiliki "arak kritis se"auh .4+I

    meter

    6am7ar 02 !rofil a,ah !ermukaan )(M

    !rofil ba,ah permukaan tersebut

    menggunakan nilai kedalaman lapisan

    yang dihitung dengan menggunakan

    rumus metode )(M !rofil di atas

    menun"ukkan tentang nilai kedalaman

    hanya diketahui pada ba,ah sumber+dan batas kedalaman pada offset lain

    didapat dari selisih antara selisih dua

    nilai kedalaman ba,ah sumber dibagi

    dengan banyaknya data yang dikurang

    satu %ilai kedalaman pada pengukuran

     forward adalah 1+43 meter sedangkan

     pada pengukuran reverse  memberikan

    nilai kedalaman sedalam 0+/4 meter

    !ada lapisan miring tersebut terdapat

    gelombang yang men"alar dengan

    kecepatan '1 4./+ m2s yang

    diintrpretasikan sebagai lapisan  soil sedangkan gelombang yang merambat

     pada bidang batas memiliki nilai

    kecepatan '- sebesar .3-+43 m2s yang

    diperkirakan sebagai pasir lepas

    6am7ar 0. !rofil a,ah !ermukaanC*M

    !rofil ba,ah permukaan yang

    didapatkan dari nilai kedalaman lapisan

    miring yang dihitung dengan

    menggunakan rumus metode C*M

    adalah mendapatkan hasil seperti pada

    gambar di atas 9rah kemiringan lapisan

    miringnya sama dengan kemiringanlapisan pada metode )(M (etapi yang

    membedakan adalah nilai kedalaman

    dari kedua metode tersebut yang

    disebabkan karena adanya perbedaan

    rumus dan data hasil olahan yang

    digunakan "uga berbeda antara kedua

    metode tersebut !ada pengukuran

     forward yang diukur dengan

    menggunakan metode C*M

    memberikan nilai kedalaman sebesar 0+1

    meter sedangkan pengukuran reverse

    7

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    8/11

    memberikan nilai kedalaman se"auh 4+.

    meter

    6am7ar 00 !eta Kecepatan '1 )(M

    *ari hasil nilai kecepatam '1

    tersebut menun"ukkan perbedaan nilai

    yang dari bagian utara berada pada

    rentang nilai /0 400 m2s yangmerupakan lokasi pengukuran lintasan

    1 Kemudian bergeser ke selatan

    mengalami peningkatan nilai

    kecepatan'1 yaitu antara nilai 4.0  

    .00 m2s yang ditun"ukkan sebagai ,arna

    merah *an pada ,ilayah pengukuran

     bagian selatan yang merupakan ,arna

     biru menun"ukkan nilai kecepatan '1

    yang mrngalami penurunan yaitu dari

    nilai -30 40 m2s

    erdasar nilai kecepatan '1

    hasil perhitungan dengan metode )(M

    yang memiliki rentang nilai kecepatan

    '1 -.0 m2s hingga .00 m2s maka "ika

    dilihat dan disesuaikan pula pada tabel

    kecepatan rambat gelombang pada

     batuan+ lapisan pada daerah pengukuran

    di lapangan oftball $!% &'eteranL

    Yogyakarta merupakan lapisan  soil.

    *imana keseluruhan lintasan

    menun"ukkan lapisan yang sama dengan

    nilai kecepatan yang ber@ariasi

    6am7ar 0 !eta Kecepatan '- )(M

      %ilai kecepatan '- dari padalokasi pengukuran bagian utara yaitu

     pad lintasan 1 adalah memiliki rentang

    nilai .I0 hingga /00 m2s+ kemudian

    menu"u pengukuran ke arah selatan

    mengalami peningkatan nilai kecepatan

    '- dengan rentang nilai 300 I/0 m2s

    *an lokasi pengukuran semakin ke

    selatan+ nilai kecepatannya menurun

    yaitu pada rentang 400 .40 m2s

    erdasar nilai '- tersebut dan

    disesuaikan pula pada tabel kecepatan

    rambat batuan maka dapat diperkirakan

    lapisan tersebut merupakan lapisan pasir 

    lepas atau dapat diperkirakan pula

    sebagai lapisan  soil tetapi dengan ciri

    yang berbeda dari lapisan miring pada

    lapisan di atasnya yang diidentifikasidari nilai kecepatan '1#nya

    8

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    9/11

    6am7ar 03 !eta Kedalaman )(M

    !eta di atas merupakan peta

    kedalaman dimana data yang digunakan

    untuk pembuatan peta tersebut adalah

    data nilai kedalaman hasil perhitungan

    dengan menggunakan metode  Intercept 

    Time !eta ini dibuat dengan

    menggunakan metode  MinimumCurvature  pada  software urfer.  %ilai

    kedalaman pada lokasi tersebut hampir 

    seragam karena pada ,ilayah tengah di

    lokasi pengukuran menun"ukkan

     perubahan ,arna yang sama yang

    menun"ukkan nilai kedalaman sebesar 

    0+1 hingga 0+ Sedangkan pada lokasi

     pengukuran bagian utara diketahui dari

    ,arna pada peta tersebut yang

    menun"ukkan nilai kedalaman lapisan

    miringnya dengan rentang nilai 4 hingga

    3 meter !ada bagian selatan di lokasi

     pengukuran teradap gradasi ,arna hi"au

    ke biru yang menandakan "ika nilai

    kedalamannya semkin meningkat yaitu

    hingga memiliki nilai kedalaman se"auh

    10 meter

    6am7ar 05 !eta Kecepatan '1 C*M

    !eta kecepatan '1 pada metode

     Intercept Time dan Critical Distance

    tidak mengalami perbedaan 5al ini

    dikarenakan offset dan ,aktu saat ter"adi

     pembiasan adalah sama+ sehingga nilai

    kecepatan yang dihasilkan pun sama

    !eta ini dibuat dengan menggunakan software urfer   yang pembuatannya

    memanfaatkan salah satu metode

    (rdding yaiu metode  -riging. Seperti

     pada pen"elasan untuk peta kecepatan

    '1 metode intercept time#  pada peta

    inipun memiliki pen"elasan yang sama

     %ilai kecepatan bagian utara berada

     pada rentang nilai /0 400 m2s

    kemudian semakin ke selatan

    mengalami peningkatan dengan nilai

    kecepatan 4I0 .00 m2s dan kemudian

    mengalami penurunan nilai kecepatan

    hingga -30 m2s pada bagian selatan

    *ari rentang nilai kecepatan '1 pada

    lokasi pengukuran maka dapat

    diperkirakan lapisan iring tersebut

    merupakan lapisan soil  yang "uga dilihat

    dari rentang nilai kecepatan gelombang

     pada batuan

    9

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    10/11

    6am7ar 01 !eta Kecepatan '- C*M

    !eta di atas merupakan peta

    kecepatan '- pada perhitungan

    menggunakan rumus metode C*M

    !ada peta ini memiliki kenampakan dan

    hasil yang sama seperti pada peta

    kecepatan '- %ilai kecepatan '- di

    seluruh lintasan di lokasi pengukuran

     berada pada rentang nilai antara 400  I/0 m2s *imana lokasi yang berada di

    tengah pengukuran merupakan lokasi

    dengan nilai kecepatan tinggi Jika

    disesuaikan dengan tabel kecepatan

    rambat gelombang pada batuan maka

    lokasi pengukuran dapat diperkirakan

    sebagai lapisan pasir lepas atau masih

    termasuk sebagai lapisan  soil yang

     berada di kedalaman yang lebih dalam

    6am7ar 04 !eta Kedalaman C*M

    !eta kedalaman tersebut

    merupakan peta kedalaman yang berasal

    dari data nilai kedalaman pada setiap

    lintasan di lokasi pengukuran !eta

    tersebut menun"ukkan nilai kedalaman

    yang ber@ariasi dan beragam Aapisan

    miring dalam lokasi pengukuran tersebutmemilik rentang nilai kedalaman yaitu

    0+- meter hingga 4 meter Aokasi

     pengukuran yang berada di tepi timur 

    merupakan lokasi dengan nilai

    kedalaman yang dalam yaitu pada

    kedalaman m Serta kedalaman rendah

     berada di lokasi bagian selatan yaitu

    dengan kedalaman sedalam 0+- meter

    PER@ANDIN6AN PETA

    KEDA>AMAN ITM DAN &DM5asil dari kedua peta kedalaman

    yang menggunakan dua metode berbeda

    menun"ukkan adanya perbedaan nilai

    kedalaman yang didasarkan pada

     perubahan ,arna pada peta Kedua peta

    kedalaman tersebut menun"ukkan

     perbedaan nilai kedalaman yang berbeda

     pula yang disebabkan karena perbedaan

    rumus yang digunakan pun berbeda

    !ada peta kedalaman pada metode )(M

    memiliki rentang nilai kedalaman 4

    meter hingga 10 meter Sedangkan pada

    10

  • 8/17/2019 PAPER PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI jadi. (1).docx

    11/11

    nilai kedalaman menggunakan metode

    C*M memiliki rentang nilai 0+- meter 

    hingga +4 meter

    Kemudian pada lintasan 1 nilai

    kedalaman menggunakan metode )(M

    memiliki rentang nilai kedalaman

    meter hingga 4 meter Aalu pada nilai

    kedalaman menggunakan metode C*M

    memiliki rentang nilai kedalaman 0+-

    meter hingga 4 meter Sehingga nilai

    kedalaman lapisan miring pada lokasi

     pengukuran tersebut menun"ukkan

    adanya perbedaan nilai kedalaman

    KESIMPU>AN

    *ari hasil kegiatan praktikum

    lapangan aplikasi metode (#6 yang

    dilakukan di Aapangan oftball $!%

    &'eteranL Yogyakarta memiliki

     beberapa kesimpulan sebagai berikut

    • >rafik (#6 kedua metode

    menun"ukkan grafik yang sama

    5al ini dikarenakan titik refraksi

    yang digunakan pada kedua

    metode tersebut adalah sama

    •  %ilai kecepatan gelombang

    yang merambat pada lapisan

    memiliki nilai kecepatan '1sebesar 4./+ m2s dan nilai

    kecepatan '- sebesar .3-+43

    m2s

    • erdasar nilai kecepatan pada

    lapisan miring terukur dan

    disesuaikan dengan tabel

    kecepatan rambat gelombang

     pada batuan maka lapisan

    miring tersebut diperkirakan

    sebagai lapisan soil.

    • Kemudian nilai kedalaman

    lapisan miring tersebut adalah0+/4 m hingga 1+43 meter pada

     perhitungan menggunakan

    metode )(M Sedangkan pada

    metode C*M+ nilai kedalaman

    lapisan miring terukur yaitu 0+1

    meter hingga 4+. meter

    • !eta kecepatan '1 dan '- pada

    kedua metode tidak  

    menun"ukkan kenampakan yang

     berbeda *ari peta tersebut

    dapat menun"ukkan perbedaan

    nilai kecepatan yang merambat

     pada lapisan miring

    • !eta kedalaman pada metode

    )(M memiliki ,arna yang lebih ber@ariasi dikarenakan rentang

    nilai kedalamannya besar

    Sedangkan pada metode C*M

    menun"ukkan perbedaan ,arna

    yang rata#rata+ yang dapat

    dibedakan men"adi kelompok+

    yaitu kedalaman dangkal+

    sedang+ dan tinggi

    • 5asil perbandingan antara

    kedua peta kedalaman yang

     berasala dari nilai kedalaman

    yang dihitung dengan metode)(M dan C*M adalah pada

    metode C*M memberikan nilai

    kedalaman yang lebih dangkal

    daripada nilai kedalaman pada

    metode )(M 5al ini disebabkan

    oleh penggunaan salah satau

    data yang berbeda dalam

    mencari nilai kedalaman+

    dimana pada metode )(M

    memanfaatkan nilai  Intercept 

    time sedangkan metode C*M

    memanfaatkan besar "arak kritisyang ter"adi saat berada pada

    titik pembiasan pertama kali

    DAFTAR PUSTAKA

    Staff 9sisten !raktikum Seismik 

    Hefraksi -01/. uu /anduan

     /ratium eismi Refrasi

    Aaboratorium >eofisika ksplorasi+

    ;akultas (eknologi Mineral+ $!%&'eteranL Yogyakarta

    11