Upload
allan-walasary
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku seksual bermacam-macam dan ditentukan oleh suatu interaksi faktor-
faktor yang kompleks. Seksualitas ditentukan oleh anatomi, fisiologi, psikologi,
kultur dimana orang tinggal, hubungan seseorang dengan orang lain, dan
mencerminkan perkembangan pengalaman seks selama siklus kehidupannya. Ini
termasuk persepsi sebagai laki-laki atau wanita dan semua pikiran, perasaan, dan
perilaku yang berhubungan dengan kepuasan dan reproduksi, termasuk ketertarikan
dari seseorang terhadap orang lain.1
Seksualitas adalah sesuatu yang lebih dari jenis kelamin fisik, koitus atau non
koitus dan sesuatu yang kurang dari tiap aspek perilaku diarahkan untuk mendapatkan
kesenangan.1
Seksualitas normal termasuk hasrat, perilaku yang menimbulkan kenikmatan
pada dirinya dan pasangannya, dan stimulasi organ seks primer termasuk koitus tanpa
disertai rasa bersalah, atau kecemasan, dan tidak kompulsif. Pada beberapa konteks
seks diluar pernikahan, masturbasi, dan bebagai bentuk stimulasi seksual terhadap
organ selain seksual primer mungkin masih dalam batas normal.1,2
Seksualitas seseorang dan kepribadian keseluruhan adalah sangat terjalin
sehingga tidak mungkin untuk membicarakan seksualitas sebagai bagian yang
terpisah. engan demikian istilah !psikoseksual" digunakan untuk mengesankan
perkembangan dan fungsi kepribadian sebagai sesuatu yang dipengaruhi oleh
seksualitas seseorang. !Psikoseksual" jelas bukan terbatas pada perasaan dan perilaku
seksual, demikian juga tidak sama dengan libido dalam pandangan #reud.1
alam pandangan Sigmund #reud, semua impuls dan akti$itas yang
menyenangkan akhirnya adalah seksual dan harus sangat ditandai sejak permulaan.
Seksualitas seseorang tergantung pada empat faktor-faktor yang saling berhubungan%
identitas seksual, identitas jenis kelamin, orientasi seksual, dan perilaku seksual.
#aktor-faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi
kepribadian dan keseluhannya dinamakan !faktor psikoseksual". Seksualitas adalah
1
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 2/21
sesuatu yang lebih dari jenis kelamin fisik, koitus atau nonkoitus, dan sesuatu yang
kurang dari tiap aspek perilaku diarahkan untuk mendapatkan kesenangan. #ungsi
utama perilaku seksual bagi manusia adalah membentuk ikatan, untuk
mengekspresikan dan meningkatkan cinta antara dua orang, dan untuk mendapatkan
keturunan. 2
alam dunia psikologi abnormal, gangguan abnormalitas seksual merupakan
ruang lingkup di dalamnya. &erdasar S' I( )* +sosiasi Psikiatrik merika
diklasifikasi menjadi tiga garis besar yaitu isfungsi seksual, Parafilia dan angguan
Identitas ender.1,/
1. isfungsi psikoseksual 0 inhibisi dalam keinginan seksual atau penampilan
psikofisiologik2. Parafilia 0 perangsangan seksual terhadap stimulus yang menyimpang
/. angguan identitas gender 0 pasien merasa sebagai jenis kelamin yang
berlawanan.
Pada referat ini, kita akan membahas tentang parafilia yang pada PP
disebut sebagai gangguan preferensi seksual +#3. Istilah parafilia diciptakan oleh
4ilhelm Stekel pada 1526an. Parafilia merupakan istilah untuk segala sesuatu
mengenai kebiasaan seksual, gairah seksual, atau kepuasan terhadap perilaku seksual
yang tidak la7im dan ekstrim.1
Parafilia adalah gangguan seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang
khusus dan desakan dan praktek seksual yang kuat yang biasanya berulang kali dan
menakutkan bagi seseorang. 8hayalan yang khusus, dengan komponen sadar dan
bahwa sadarnya, adalah elemen yang patognomonik, rangsangan sensual dan orgasme
merupakan fenomena yang berhubungan. Pengaruh khayalan dan manifestasi
perilakunya adalah melebihi lingkungan seksual untuk meresap ke kehidupan
seseorang. #ungsi utsms perilaku seksual bagi manusia adalah untuk membentuk
ikatan, untuk mengekspresikan dan meningkatkan cinta antara dua orang, dan untuk
mendapatkan keturunan +prokreasi. Parafilia adalah perilaku menyimpang yang
disembunyikan oleh pelakunya, tampak mengabaikan atau menyakiti orang lain, dan
merusak kemungkinan ikatan antara orang-orang. *angsangan parafilik mungkin
2
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 3/21
bersifat sementara pada beberapa orang yang melakukan impulsnya hanya selama
periode stress atau konflik.9
8ategori parafilia utama dalam iagnostik and Statistical 'anual of 'ental
isorders edisi keempat +S'-I( adalah ekshibisionisme, fetishisme, frotteurisme,
pedofilia, masokisme seksual, $eyourisme, fetishisme trans$estik, dan suatu kategori
terpisah untuk parafilia lain yang tidak ditentukan +:;S< not otherwise specified
sebagai contoh, 7oofilia. Seseorang mungkin memiliki gangguan parafilia yang
multiple2,/
Pada Paper ini akan dibahas tentang salah satu gangguan parafilia yaitu
'asokisme. 'asokisme merupakan kenikmatan seksual yang diperoleh jika penderita
secara fisik dilukai, diancam atau dianiaya. 8elainan seksual masokismemelibatkan kebutuhan akan penghinaan, pemukulan atau penderitaan lainnya yang
nyata, bukan pura-pura yang dilakukan oleh mitra seksualnya untuk membangkitkan
gairah seksualnya.1,9
3
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 4/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Parafilia
Parafilia +paraphilia berasal dari bahasa =unani yaitu para yang
artinya >pada sisi lain>, dan philos artinya >mencintai>.2 Parafilia adalah
sekelompok gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap objek
yang tidak wajar atau akti$itas seksual yang tidak pada umumnya. engan
kata lain, terdapat de$iasi +para dalam ketertarikan seseorang +filia.3
'engacu kepada Diagnostic and Statistical Manual Disorder, Fourth
Edition, Text Revision +S' I(-)* dan International Classification of
Mental Diseases +I?-16th, parafilia diartikan sebagai gangguan seksual
yang memiliki karakteristik yaitu berulang, terus menerus, secara seksual
membangkitkan fantasi, keinginan atau kebiasaan seksual yang melibatkan +1
objek selain manusia, +2 penderitaan atau penghinaan terhadap diri sendiri
atau pasangan, atau +/ anak-anak atau orang lain yang tidak dii7inkan yang
terjadi selama periode bulan +kriteria dan menyebabkan gangguan klinis
yang signifikan atau penurunan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting
lainnya berfungsi +kriteria &/,,@.
Sedangkan menurut PP gangguan preferensi seksual yaitu
diagnosis dengan kode #3+9. Parafilia termasuk ke dalam golongan
preferensi seksual +#3 dan problem yang berhubungan dengan orientasi
seksual +#.- tidak termasuk dalam golongan ini3.
1. Epidemiologi
Parafilia dipratekkan oleh sejumlah kecil populasi. )etapi, sifat
gangguan yang berulang menyebabkan tingginya frekuensi kerusakan akibat
tindakan parafilia. i antara kasus parafilia yang dikenali secara hukum,
pedofilia adalah jauh lebih sering dibandingkan yang lainnya. (oyeurisme
memiliki resiko yang tidak besar. 26A wanita dewasa telah menjadi sasaran
orang dengan ekshibisionisme dan $oyeurisme. 'asokisme seksual dan
4
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 5/21
sadisme seksual kurang terwakili dalam perkiraan pre$alensi yang ada.
Boofilia merupakan kasus yang jarang2,@,C.
Debih dari C6A penderita parafilia memiliki onset sebelum usia 1C
tahun. Pasien parafilia umunya memiliki / sampai 3 parafilia baik yang
bersamaan atau pada saat terpisah. 8ejadian perilaku parafilia memuncak
pada usia antara 13 dan 23 tahun, dan selanjutnya menurun. Parafilia jarang
terjadi pada pria umur 36 tahun, kecuali mereka tinggal dalam isolasi atau
teman yang senasibC.
2. Klasifikasi
1. Parafilia e!"r"# Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder
Edisi Revisi IV $DS%I&%T'()
• Ekshibisionisme
• #etishisme
• #roteurisme
• Pedofilia
• 'asokisme Seksual
• Sadisme Seksual
• (oyeurisme
• #etishisme )rans$estik
Parafilia Dain yang )idak itentukan +:;S % Not Oherwise Secified 0
contoh% Boofilia
5
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 7/21
pa yang membedakan satu parafilia dengan parafilia lainnya adalah
metode yang dipilih oleh seseorang +biasanya laki-laki untuk mengatasi
kecemasan yang disebabkan oleh% +1 kastrasi oleh ayah dan +2 perpisahan
dengan ibu. &agaimanapun kacaunya manifestasi, perilaku yang dihasilkan
memberikan jalan keluar untuk dorongan seksual dan agresif yang seharusnya
telah disalurkan kedalam perilaku seksual yang tepat.9
&erdasarkan teori ini terdapat beberapa penyebab parafilia. #reud dan
koleganya mengajukan bahwa beberapa parafilia dapat disebabkan oleh
penyimpangan dari fase courtshi. :ormalnya, fase ini akan berujung pada
proses !ating pada pria dan wanita. #ase ini dimulai dari masa remaja dan
denganF tanpa adanya sexual intercourse pada tahap awal perkembangan
seksual.9
#ase efinitif ?ourtshipa Docating partner potensial à fase inisial dari courtship.
b Pretactile interactionà berbicara, main mata dst.
c )actile interaction à memegang, memeluk, dst. +foreplay.
d Effecting genital unionà seGual intercourse .
)eori lain mengaitkan timbulnya parafilia dengan pengalaman diri
yang mengondisikan atau mensosialisasikan anak melakukan tindakan
parafilia. witan tindakan parafilia dapat terjadi akibat orang meniru perilaku
mereka berdasarkan perilaku orang lain yang melakukan tindakan parafilia,
meniru perilaku seksual yang digambarkan media, atau mengingat kembali
peristiwa yang memberatkan secara emosional di masa lalu. )eori
pembelajaran menunjukkan bahwa karena mengkhayalkan minat parafilia
dimulai pada usia dini dan karena khayalan serta pikiran pribadi tidak
diceritakan kepada orang lain, penggunaan dan penyalahgunaan khayalan dan
dorongan parafilia terus berlangsung tanpa hambatan sampai usia tua.2,@,C
2. *ak#or Biologis
7
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 8/21
&eberapa studi mengidentifikasi temuan organik abnormal pada orang
dengan parafilia. i antara pasien yang dirujuk ke pusat medis besar, yang
memiliki temuan organik positif mencakup @9 A pasien dengan kadar
hormone abnormal, 2@ A dengan tanda neurologi yang ringan atau berat, 29
A dengan kelainan kromosom, 5 A dengan kejang, 5 A dengan disleksia, 9 A
dengan EE abnormal, 9 A dengan gangguan jiwa berat, 9 A dengan cacat
mental. )es psikofisiologis telah dikembangkan untuk mengukur ukuran
$olumemetrik penis sebagai repon stimulasi parafilia dan nonparafilia.
Prosedur dapat digunakan dalam diagnosis dan pengobatan, tetapi memiliki
keabsahan diagnostik yang diragukan karena beberapa laki-laki dapat
menekan respon erektilnya.
9
8arena sebagian besar orang yang mengidap parafilia adalah laki-laki,
terdapat spekulasi bahwa androgen berperan dalam gangguan ini. &erkaitan
dengan perbedaan dalam otak, suatu disfungsi pada lobus temporalis dapat
memiliki rele$ansi dengan sejumlah kecil kasus eksibisionisme.C
). Teori Behavioural $Kelak"a!(
&erdasarkan teori ini, parafilia disebabkan oleh proses conditioning .
ika objek nonseksual dipakai sering dan diulang-ulang untuk akti$itas seksual
maka akan mengakibatkan objek tersebut menjadi sexuall" arousing . )idak
harus dengan adanya dorongan positif tapi bisa disebabkan oleh dorongan
negatif. 'isalnya jika anak laki-laki suka membanggakan penisnya ketika
ereksi maka ibunya akan memarahinya, akibat dari itu, anak merasa bersalah
dan malu dengan kelakuan seksual normal.9
Pedofilia, ekshibisionisme dan $ouyerisme merupakan akibat dari
perilaku yang beresiko dilakukan secara berulang-ulang. Conditioning bukan
satu-satunya hal yang berperan pada perkembangan parafilia. Hal yang juga
berpengaruh adalah kepercayaan diri yang rendah. Ini sering dijumpai pada
pasien parafilia.@
/. Teori Daki! $Teori Tra!smisi -e!(
8
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 9/21
Parafilia dipengaruhi oleh lingkungan dan genetik. ?ontohnya
kebanyakan orang akan mendapatkan orgasme yang pertama pada prepubertas
tetapi ada beberapa orang dapat terjadi sebelum periode prepubertas. da
sedikit orang yang tanpa adanya stimulus eksternal bisa mengalami orgasme,
orang ini biasanya memiliki dorongan seksual yang tinggi saat bayi +sonogram
menunjukkan bayi memegang penisnya dalam uterus. nak yang aktif secara
seksual pada usia muda akan cenderung aktif secara seksual pada remaja. Hal
ini dipengaruhi oleh : dan akan diturunkan kepada anak- anaknya.@
B. asokisme
1. Defi!isi
'asokisme seksual +seGual masochism, berasal dari nama seorang :o$elis
ustria, Deopold *itter $on Sacher- 'asoch +1C/-1C53, yang menulis
cerita dan no$el tentang pria yang mencari kepuasan seksual dari wanita
yang memberikan rasa nyeriFsakit pada dirinya, sering dalam bentuk
flagellation +dipukul atau dicambuk. 'asokisme seksual melibatkan
dorongan kuat yang terus menerus dan fantasi yang terkait dengan tindakan
seksual yang melibatkan perasaan dipermalukan, diikat, dicambuk, atau
dibuat menderita dalam bentuk lainnya. orongan itu dapat berupa
tindakan yang menyebabkan atau didasari oleh distress personal. Pada
sejumlah kasus masokisme seksual, orang tersebut tidak dapat mencapai
kepuasan seksual jika tidak ada rasa sakit atau malu.
Pada sejumlah kasus, masokisme seksual melibatkan situasi mengikat atau
menyakiti diri sendiri pada saat masturbasi atau berfantasi seksual. Pada
kasus lain, pasangan diminta untuk mengikat +membatasi gerak, menutupmata +membatasi sensori, memukul, atau mencambuk seseorang. Sejumlah
pasangan adalah pekerja seks, yang lain adalah pasangan resmi yang
diminta untuk melakukan peran sadistis. 8elainan seksual masokisme
melibatkan kebutuhan akan penghinaan, pemukulan atau penderitaan
9
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 10/21
lainnya yang nyata, bukan pura-pura. yang dilakukan oleh mitra seksualnya
untuk membangkitkan gairah seksualnya.16
Perilaku masokis sering dikaitkan dengan perilaku sadism karena mayoritas
sadistis menjalin hubungan dengan masokis untuk memperoleh kepuasanseksual secara timbal balik. ari hal tersebut muncullah istilah
sadomasokis, nama tersebut berasal dari dua pengarang subjek yakni
'aruis de Sade dan Deopold $on Sacher-'asoch. Sadistis dapat
memperoleh kenikmatan orgasmic sempurna dengan menimbulkan rasa
sakit pada pasangannya sedangkan masokis dapat terpuaskan ketika
membiarkan dirinya disakiti atau direndahkan namun adanya pernyataan
dari praktisi sadistis dan masokis yang menyatakan bahwa mreka sering
bergantian posisi untuk merasakan kenikmatan dari keduanya sekaligus.
Hal ini terjadi dalam hubungan heteroseGual maupun homoseGual.
kti$itas seksual yang dilakukan sadistis dan masokis bermakna fiksional
dan sangat terencana yaitu akti$itas tersebut disusun dalam sebuah cerita
dengan berbagai aturan dan prosedur yang disepakati bersama. isakiti,
dipermalukan, dan didominasi adalah bagian dari kesepakatan yang
diperankan.11 'asokisme seksual melibatkan situasi mengikat atau
menyakiti diri sendiri pada saat masturbasi atau berfantasi seksual. Selain
itu, pasangan juga diminta untuk mengikat +membatasi gerak, menutup
mata +membatasi $isual, memukul dan bahkan mencambuk. Pada
beberapa kasus ditemukan praktisi masokis juga menginginkan untuk
dikencing, diberaki atau menjadi objek penganiayaan $erbal dengan tujuan
mendapat kepuasan seksual. kti$itas masokisme seksual yang paling
berbahaya adalah hipoksifilia, dimana partisipan terangsang secara seksual
dengan dikurangi konsumsi oksigennya, misalnya dengan menggunakan
jerat, kantung plastik, bahan kimia, atau tekanan pada dada. Pengurangan
oksigen ini juga disertai dengan fantasi sesak nafas atau dengan dibuat
sesak nafas oleh pasangan dan baru menghentikan akti$itas ini sebelum
kehilangan kesadaran namun terkadang kematian karena kehabisan nafas
10
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 11/21
juga terjadi akibat salah perhitungan.12 'enurut psikologi klasik#reud
memperkenalkan istilah masokisme primer dan sekunder. 4alaupun
gagasan ini memiliki sejumlah penafsiran, dalam masokisme primer,
masokis melakukan penolakan sepenuhnya atau sebagian kepada model
atau objek kawin +atau sadis, mungkin melibatkan model menganggap
musuhnya sebagai pasangan yang terpilih. Penolakan sepenuhnya ini
terkait dengan pengendali kematian dalam psikoanalisa #reud +)odestrieb.
alam masokisme sekunder, sebaliknya, masokis mengalami penolakan
yang ringan dan hukuman oleh model. 'asokisme sekunder, dengan kata
lain, adalah $ersi yang relatif kasual dan lebih lembut.
Sartre menyajikan teori sadisme dan masokismenya. 8arena kenikmatanatau kekuatan dalam mencari figur korban banyak ditemukan dalam
sadisme dan masokisme, Sartre mampu menghubungkan fenomena ini
dengan filosofi terkenalnya !Dook of the ;ther +'elihat orang lain".
Sartre berpendapat kalau masokisme adalah usaha oleh J#or-itselfK
kesadaran untuk mereduksi dirinya ke ketiadaan, menjadi objek yang
tenggelam dalam !relung subjekti$itas orang lain." engan ini Sartre
bermaksud mengatakan kalau adanya keinginan J#or-itselfK untuk
mempertahankan sudut pandang dimana ia subjek sekaligus objek, strategi
yang mungkin adalah mengumpulkan dan memperkuat tiap perasaan dan
postur dimana diri tampak sebagai objek untuk ditolak, diuji dan
dipermalukan< dan dengan cara ini #or-itself berjuang menuju sudut
pandang dimana hanya ada satu subjekti$itas dalam hubungan, yang
merupakan milik yang dilecehkan dan peleceh sekaligus.1/
2. E#iologi
a( Pa!da!ga! Psikodi!amik
'enurut pandangan psikodinamik, parafilia pada dasarnya defensif,
melindungi ego dari ketakutan dan ingatan dan direpres, dan mewakili
fiksasi pada tahap pragenital dalam perkembangan psikoseksual.
;rang dengan parafilia dilihat sebagai seseorang yang takut akan
11
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 12/21
hubungan heteroseksual yang kon$ensional, bahkan yang tidak
melibatkan seks. Perkembangan sosial dan seksualnya tidak matang,
terbelakang, dan tidak adekuat untuk hubungan sosial dan
persetubuhan heteroseksual dengan orang dewasa +Danyon, 15C.19
0( Pa!da!ga! 0eaioral da! kog!i#if
)erdapat pandangan bahwa parafilia muncul dari classical
conditioning, yang secara kebetulan telah memasangkan rangsangan
seksual dengan kelompok stimulus yang dianggang tidak pantas oleh
masyarakat. :amun teori yang terbaru mengenai parafilia bersifat
multidimensional, dan menyatakan bahwa parafilia muncul apabila
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang. Seringkaliorang dengan parafilia mengalami penyiksaan fisik dan seksual pada
masa kanak-kanak, dan tumbuh dalam keluarga yang hubungan antara
orang tua dengan anak terganggu +'ason, 155@< 'urphy, 155@.
Pengalaman-pengalaman awal ini dapat berkontribusi terhadap tingkat
kemampuan sosial serta self-esteem yang rendah, kesepian, dan
kurangnya hubungan intim yang sering terlihat pada parafilia +8aplan
L 8reuger, 155@< 'arshall, Serran, L ?ortoni, 2666. 8epercayaan
bahwa seGual abuse pada masa kanak-kanak merupakan predisposisi
untuk munculnya, ternyata, masih perlu ditinjau ulang. &erdasarkan
penelitian, kurang dari sepertiga pelaku kejahatan seks merupakan
korban seGual abuse sebelum mencapai usia 1C tahun.
istorsi kognitif juga memiliki peran dalam pembentukan parafilia.
;rang dengan parafilia dapat membuat berbagai pembenaran atas
perbuatannya. Pembenaran dilakukan antara lain dengan
mengatribusikan kesalahan kepada orang atau hal lain, menjelek-
jelekkan korban, atau membenarkan alasan perbuatannya. Sementara
itu, berdasarkan perspektif operant conditioning, banyak parafilia
yang muncul akibat kemampuan sosial yang tidak adekuat serta
12
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 14/21
Seseorang yang pernah melakukan kesalahan terhadap pasangannya, ia
akan berusaha dengan keras agar dapat dimaafkan oleh pasangannya. Ia
rela melakukan apa saja untuk menebus kesalahan yang pernah ia perbuat
terhadap pasangannya. &ahkan sampai ia mengalami penderitaan.c. *asa cinta yang mendalam pada pasangannya
Seseorang yang mengalami masokisme bisa saja yang pada awalny
keberatan karena merasa tersakiti. 8emudian lama-kelamaan karena rasa
cinta yang mendalam atau keadaan pasrah, malah berbalik menjadi
kenikmatan dalam kegiatan seksual. Sehingga ia akan meminta kembali
untuk diperlakukan masokistis demi menunjukkan rasa cintanya terhadap
pasangannya.
/. Diag!osis
Kri#eria Diag!os#ik DS%I&%T' asokisme Seks"al)
. Mntuk periode waktu sedikitnya bulan, terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan atau perilaku seksual yang
intens dan berulang yang melibatkan tindakan +sebenarnya, bukan
pura-pura dipermalukan, dipukuli, diikat, atau dibuat menderita.
&. 8hayalan, dorongan seksual atau perilaku menimbulkan penderitaan
yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi social, pekerjaan
atau area fungsi penting lain.
8riteria iagnostik menurut PP-III3
#3.3 Sadomasokisme
• Preferensi terhadap akti$itas seksual yang melibatkan pengikatan
atau menimbulkan rasa sakit atau penghinaan< +indi$idu yang lebih
suka untuk menjadi resipien dari perangsangan demikian disebut
!masokisme", sebagai pelaku N !sadism"
14
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 15/21
• Seringkali indi$idu mendapatkan rangsangan seksual dari akti$itas
sadistik maupun masokistik.
• 8ategori ini hanya digunakan apabila sadomasokistik merupakan
sumber rangsangan yang penting pemuasan seksual.
• Harus dibedakan dari kebrutulan dalam hubungan seksual atau
kemarahan yang tidak berhubungan dengan erotisme.
,. Pe!a#alaksa!aa!
No! edikame!#osa
a. Psiko#erapi
Psikoterapi berorientas tilikan adalah pendekatan yang paling sering
digunakan untuk mengobati gangguan preferensi seksual. Pasien memiliki
kesempatan untuk mengerti dinamikanya sendiri dan peristiwa yang
menyebabkan perkembangan gangguan preferensi seksual. Secara khusus,
mereka menjadi menyadari peristiwa sehari-hari yang menyebabkan mereka
bertindak atas impulsnya. Psikoterapi juga memungkinkan pasien meraih
kembali harg diringa dan memperbaiki kemampuan interpersonal dan
menemukan metoda yang dapat diterima untuk mendapatkan kepuasan
seksual9,@,C.
0. Terapi Seks
)erapi seks adalah pelengakap yang tepat untuk pengobatan pasien
yang menderita disfungsi seksual tertentu dimana mereka mencoba
melakukan akti$itas seksual yang tidak menyimpang dengan pasangannya9,@.
4. Terapi Perilak"
)erapi perilaku digunakan untuk memutus pola gangguan preferensi
seksual yang dipelajari. Stimuli yang menakutkan, seperti kejutan listrik atau bau menyengat, telah dipasangkan dengan impuls tersebut, yang selanjutnya
menghilang. Stimuli dapat diberikan oleh diri sendiri dan digunakan oleh
pasien bilamana mereka merasa bahwa mereka akan bertindak atas dasar
impulsnya9,C.
15
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 16/21
edikame!#osa
)erapi obat, termasuk medikasi antipsikotik dan antidepresan, dapat
diindikaskan sebagai pengobatan ski7ofrenia atau ganggaun depresif jika
diserti dengan gangguan-gangguan tersebut. ntiandrigen, seperti cyproterone
acetate di Eropa dan medroGyprogesterone acetate+epo-Pro$era di merika
Serikat, telah digunakan secara eksperimental pada gangguan preferensi
seksual hiperseksual. &eberapa kasus telah melaporkan penurunan perilaku
seksual. 'edroGyprogesterone acetate tampaknya bermanfaat bagi pasien
yang dorongan hiperseksualnya +contohnya , masturbasi hamper terus
menerus, kontak seksual pada tiap kesempatan, seksualitas kompulsif di luar
kendali atau berbahaya. ;bat serotogenik seperti fluoGetin +Pro7ac telah
digunakan pada beberapa kasus gangguan preferensi seksual dengan
keberhasilan yang terbatas9,@
+. Prog!osis
Prognosis yang baik mencakup adanya satu parafilia, intelegensi normal,
tidak ada penyalahgunaan 7at, tidak adanya ciri kepribadian antisosial
nonseksual, dan adanya pelekatan orang dewasa yang berhasil. Prognosis baik
bila pasien memiliki moti$asi yang tinggi untuk berubah, dan jika pasiendatang sendiri bukan karena dibawa oleh keluarga. Selain itu, pasien memiliki
hubungan seks di samping parafilia dan jika merujuk diri sendiri bukannya
dirujuk oleh badan hukum. Prognosis buruk dikaitkan dengan awitan usia
dini, frekuansi tindakan tinggi, tidak ada rasa bersalah atau malu mengenai
tindakannya, dan ada penyalahgunaan 7at.9
5. Dampak Perilak" asokisme Seks"al
1. ampak negatif perilaku masokisme1
Perilaku masokisme seksual yang dilakukan oleh pasangan suami istri
memiliki beberapa dampak negatif bagi para pelakunya, antara lain%a. 'emar akibat tamparan pasangan.
b. 'emar akibat pukulan dengan benda tumpul, seperti pentungan
atau kayu.
16
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 17/21
c. 'emar yang berbentuk garis akibat cambukan dari ikat pinggang
atau tali tambang.
d. 8erusakan +cidera di area reproduksi +alat kelamin.
e. Serta luka sayat akibat penggunaan benda tajam.
i samping luka fisik, dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku
tersebut juga bisa berupa dampak di bidang psikologis, seperti%
a. angguan stres, akibat pikiran yang selalu tertekan untuk selalu
berperilaku sadisme dan masokisme seksual.
b. *asa takut yang berlebihan. Hal ini terjadi karena perilaku sadisme
dan masokisme seksual masih dianggap sebagai perilaku yang salah
oleh masyarakat. Sehingga pelaku selalu dihantui perasaan takut
+cemas apabila perbuatan mereka diketahui oleh masyarakat.
kibatnya mereka tidak merasa tenang dan nyaman apabila berkumpul
atau melakukan akti$itas sosial dengan masyarakat.
2. 'anfaat perilaku masokisme seksual.1
Perilaku sadisme dan masokisme seksual tidak hanya menimbulkan
dampak negatif bagi pelakunya, tetapi juga memiliki beberapa manfaat
terhadap kehidupan pasangan suami istri. diantara manfaat itu adalah%
a. )ercapainya kepuasan bersama antara suami istri dalam
berhubungan seksual. 8arena suami istri tersebut bisa menyalurkan
semua fantasi dan angan-angan mereka dalam berhubungan intim. an
faktor kepuasan ini sangat penting bagi pasangan suami istri dalam
mewujudkan kebahagiaan mereka.
b. 8etika pasangan suami istri sanggup mencapai kepuasan bersama
dalam hubungan seksual mereka, akan berakibat terjaganya kerukunan
serta keharmonisan pasangan suami istri. hal ini adalah modal dalam
membentuk sebuah keluarga yang tentram dan sejahtera.c. )ercapainya tujuan dari sebuah perkawinan, yakni membentuk
keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang, serta kekal selamanya.
6. Pe!4egaa!
Pencegahannya adalah seperti mengajari anak-anak untuk mengenali
perilaku orang dewasa yang tidak pantas, menolak bujukan, segera
17
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 18/21
menjauh dari situasi tersebut dan melaporkan insiden tersebut kepada
orang dewasa yang tepat. nak-anak diajari untuk mengatakan JtidakK
secara tegas dan asertif apabila ada orang dewasa yang berbicara kepada
mereka atau menyentuh mereka dengan cara yang membuat mereka
merasa tidak nyaman. Para penyuluh dapat menggunakan buku-buku
komik., film, dan gambaran tentang situasi berisiko dalam upaya
mengajarkan tentang karakteristik penganiayaan seksual dan bagaimana
cara anak-anak melindungi diri mereka sendiri.
Inte$ensi untuk orang dewasa, titik beratnya adalah pada pemaparan
terhadap ingatan atas trauma tersebut melalui diskusi atmosfer terapeutik
yang aman dan suportif. 'empelajari bahwa seksualitas manusia yangsehat tidak dapat menjadi bagian yang memperkuat kepribadian indi$idu
seiring berkembangnya kematangan pribadinya. Hambatan dalam kontak
fisik dapat ditangani dalam lingkungan terapi kelompok dengan cata
memegang tangan dan mengusap punggung secara terstruktur dan
nonseksual. Seperti halnya pada perkosaan, penting untuk membuang rasa
bersalah atas apa yang terjadi, mengubah atribusi tanggung jawab indi$idu
dari konsep diri !tingkah laku saya buruk" ke !tingkah laku +pelaku
buruk". Inter$ensi ber$ariasi tegantung pada usia korban O remaja
berusia 19 tahun tidak memerlukan boneka untuk mengingat apa yang
terjadi, dan anak berusia / tahun jelas tidak dapat mengikuti untuk terapi
kelompok.1@
18
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 19/21
BAB IIIPENUTUP
'asokisme merupakan kelainan yang dengan sengaja membiarkan dirinya
disiksa atau disakiti, baik secara fisik maupun psikologis, hanya untuk memperoleh
kepuasan seksual. Ia akan semakin puas apabila dirinya semakin tersakiti atau
tersiksa. 'asokisme saat ini tidak hanya dipandang sebagai suatu penyimpangan,
melainkan dapat dilihat sebagai preferensi atau $ariasi seksual, gaya hidup atau
hubungan, metode pencapaian puncak spiritualitas, pelepas ketegangan dan bahkan,
tak mesti melibatkan elemen seksual.
Penatalaksanaan bagi pasien dengan gangguan preferensi seksual dibagi
menjadi non medikamentosa dan medikamentosa. )erapi non medikamentosa dapat
berupa psikoterapi, terapi seks, dan terapi perilaku. Sedangkan terapi medikamentosa
dapat diberikan obat golongan anti androgen seperti cyproterone acetate dan
medroGyprogesterone acetate.Prognosis buruk apabila onset usia muda, tingginya frekuensi tindakan, tidak
adanya rasa bersalah atau malu terhadap tindakan tersebut, dan penyalahgunaan 7at.
Prognosis baik bila pasien memiliki moti$asi yang tinggi untuk berubah, dan jika
pasien datang sendiri bukan karena dibawa oleh keluarga.
DA*TA' PUSTAKA
1. &annon, .E. L ?arroll, 8.S. #arahilias $%%& .
19
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 20/21
2. a$ison, .?., :eale, .'., 8ring, .'. Psikologi bnormal. Edisi ke-5.
akarta% P). *ajarafindo Persada< 266. p11-91.
/. iagnostic and Statistical 'annual of 'ental isorder fourth edition +S'-
I(, merican Psychiatric ssociation, 4ashington ?.9. Sadock, &. 8aplan L SadockKs Synopsis ;f Psychiatry 16th ed. Philadelphia%
Dippincott 4illiams L 4ilkins< [email protected].@63-19.
3. #edo!an #enggolongan Dan Diagnosis 'angguan (iwa di Indonesia III
)##D'(*III+, epartemen 8esehatan *I, irektorat enderal Pelayan 'edik,
155/.
. Ebert 'H, Doosen P), and :urcombe &. ?urrent iagnostic L )reatment In
Psychiatry. :ew =ork% Dange< 266/.
@. )hibaut #., &arra #D., ordon H. )he 4orld #ederation of Societies of
&iological Psychiatry +4#S&P uidelines for the biological treatment of
paraphilias. )he 4orld ournal of &iological Psychiatry, 2616< 11% 69033.C. Patrick . 'arsh. Paraphilias in dult Psychiatric Inpatients. nnals of
?linical Psychiatry, 2616<22+2%125-1/9.
5. 'ichael &., *obert D. Mse of S' Paraphilia iagnoses in SeGually (iolent
Predator ?ommitment ?ases. m cad Psychiatry Daw, 266C% /% 99/039.
16. acues ndre. Imanent 'asochism. European ournal of Psychoanalysis,
2616 % /1-C.
11. *ichard P. Halgin, bnormal Psychology % ?linical Perspecti$es ;n
Psychological isorders, +:ew =ork % 'craw-Hill, 266@, 22/12. ?onnoly PH. Psychological #unctioning of &ondageFominationFSado-
'asochism+&S' Practitioners. ournal of Psychology and Human
SeGuality, 266 % @5-126.
1/. *eynold . Sadism and 'asochism 0 Symtomatology of nalytic and
?ontinental Philosopy. Parrhesia, 266% 1 % CC-111.
19. Sadock,&.. L Sadock, (.. 8aplan L SadockKs Synopsis ;f Psychiatry %
&eha$ioral Sciences, ?linical Psychiatry. 5th edition. Dippincott 4illiams L
4ilkins, 266/% 31-3@1
20
8/15/2019 paper rey
http://slidepdf.com/reader/full/paper-rey 21/21
13. *o7in P, uillot D, #incher 8, et al. lad to be sad, and other eGamples of
benign masochism. udgemend and ecision 'aking, 261/ % C % 9/5-99@.
1. Inbar =, riely , Pi77aro . 'oral 'asochism % ;n the ?onnection &etween
uilt and Self Punishmet. merican Psychological ssociation. 2612.1@. Prescott . Pre$ention or )herapy and )he Politics of )rust % Inspiring a :ew
Human genda. Psychotherapy and Politics International. 2663 % / % 159 0
211.
21