Upload
trinhdien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FajarPaper recycles waste fibresto produce quality packagingpaper.
Paper that can be recycled….again and again. Good news for packagingconsumer and industrialproducts. And good news forour environment.
Celebrating the texture and aesthetics of
recycled packaging paper - a photographic
study of FajarPaper is a feature of this report.
Tekstur dan keindahan kertas kemasan daur
ulang terlihat dalam foto FajarPaper yang
ditampilkan dalam laporan ini.
Vision
To be a world-class industrial paper producing
Company that generates value and quality
through responsible recycling and sustainable
manufacturing.
Mission
To maintain our position as one of the leading
industrial paper companies in Indonesia by
capitalizing on opportunities and demand for
industrial and consumer products in Indonesia
and the region.
Visi
Menjadi produsen kertas kemasan berskala
dunia yang menghasilkan nilai dan produk
berkualitas melalui daur ulang dan siklus
produksi berkesinambungan.
Misi
Mempertahankan posisi Perusahaan sebagai
salah satu produsen kertas kemasan terkemuka
di Indonesia dengan memanfaatkan peluang
dan permintaan produk konsumen dan industri
baik di Indonesia maupun kawasan sekitarnya.
05
Company ProfileProfil Perusahaan
Incorporation
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, (also known as FajarPaper or the
Company) was established by notarial deed in June 19871 with
approval from the Ministry of Justice in February, 19882. The
Company listed its shares on the Jakarta Stock Exchange (Indonesia
Stock Exchange or IDX), in 19943 and completed a stock split
which changed the nominal per share value from Rp 1,000 to
Rp 500 per share in 19994.
FajarPaper’s line of business is to produce and sell packaging paper
to domestic and export markets. With a complement of 2,179
employees, FajarPaper is one of the leading packaging paper
producers in Indonesia. The primary raw material used in the
production of the Company’s products is recycled paper, which
accounted for around 98% of raw materials in 2007.
Subsidiary
On July 31, 2006, the Company established FajarPaper Finance
B.V, a wholly owned subsidiary, domiciled in the Netherlands as
a financing and investment Company. FajarPaper Finance B.V. is
the only subsidiary of the Company and it is in operation since
2006.
Pendirian
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan namaFajarPaper atau Perusahaan) didirikan dengan akta notaris padabulan Juni 19871 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman padabulan Februari 19882. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta(Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada tahun 19943 dan melakukanpemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing sahamberubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada tahun 19994.
Bisnis usaha dari FajarPaper adalah memproduksi dan menjualkertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor.Dengan karyawan sejumlah 2.179 orang, FajarPaper merupakansalah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia.Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sebagianbesar adalah kertas bekas yang jumlahnya mencapai sekitar 98%dari kebutuhan bahan baku pada tahun 2007.
Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan FajarPaperFinance B.V. yang berdomisili di Belanda dengan kepemilikan100% sebagai Perusahaan pendanaan dan investasi. FajarPaperFinance BV adalah satu-satunya anak Perusahaan FajarPaper dantelah beroperasi sejak 2006.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Production Facilities (including site infrastructure)
Commercial operations commenced 1989 using Paper Machine
2 (“PM2”) to produce linerboard. In 1990 Paper Machine 1 (“PM1”)
began producing coated duplex board and a third paper machine
(“PM3”) was operational in 1995, manufacturing corrugated
medium. The same year the Company installed its first power
plant (“Cogen1”) with a capacity of 32.5 MW. In 2006, a fourth
paper machine, named “PM7”, was completed, with the capability
to produce containerboard (corrugated medium and linerboard)
as well as sack kraft. A second power plant (“Cogen2”) with a
capacity of 35 MW was also installed.
Markets
FajarPaper supplies its products to industrial customers primarily
domestic independent box-making manufacturers and converters,
accounting for 83% of total sales revenues in 2007. Our paper
is used in corrugated boxes, folding cartons and other packaging
products on-sold to consumer goods companies for use as
packaging for protection and safe delivery of goods as well as for
display packaging used in modern retail environments. Typical
sectors include pharmaceuticals, cigarettes, shoes, electronics, and
food. Demand for the Company’s sack kraft products, for use as
sack packaging, emanates primarily from the cement, agricultural
products and dry chemicals sectors. Indonesia’s consumer economy
and modern retail trade is one of the fastest growing and largest
paper packaging markets in the region and Company sales are
primarily to meet the needs of this burgeoning market.
The balance is exported principally to Asia and the Middle East.
Export sales are denominated in US Dollars, a source of foreign
currency to support debt service and routine expenditures on
imported raw materials and spare parts to maintain production
facilities.
Company ProfileProfil Perusahaan
Fasilitas Produksi (termasuk infrastrukturnya)
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1989 dengan Mesin
Kertas 2 (“PM2“) untuk memproduksi linerboard. Pada tahun
1990 Mesin Kertas 1 ("PM1") mulai memproduksi coated duplex
board sementara Mesin Kertas yang ketiga (“PM3") yang
memproduksi kertas corrugated medium mulai beroperasi pada
tahun 1995 bersamaan dengan instalasi pembangkit listrik pertama
("Cogen1") yang berkapasitas 32,5 MW. Pada tahun 2006
Perusahaan menyelesaikan pemasangan mesin kertas yang keempat
("PM7") untuk memproduksi kertas containerboard (corrugated
medium dan linerboard) dan sack kraft, di samping instalasi
pembangkit listrik kedua (“Cogen2”) yang berkapasitas 35 MW.
Pasar
FajarPaper memasarkan berbagai produknya terutama kepada
konsumen dari kalangan industri karton box dan converter di
dalam negeri, dengan angka penjualan domestik mencapai 83%
dari total penjualan pada tahun 2007. Kertas produksi kami
digunakan untuk membuat kemasan karton, folding carton dan
kemasan lain yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen
untuk mengemas produk maupun untuk melindungi isinya saat
pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai
kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk
kami umumnya dijual kepada produsen farmasi, rokok, sepatu,
barang elektronik dan bahan makanan. Permintaan untuk sack
kraft yang diproduksi oleh Perusahaan terutama berasal dari
industri semen, produk pertanian dan bahan kimia. Pasar barang
konsumen dan ritel merupakan salah satu yang paling banyak
menyerap produk kertas kemasan dan paling cepat berkembang
di kawasan ini. Penjualan Perusahaan terutama untuk memenuhi
permintaan pasar yang berkembang sangat pesat ini.
Sebagian produk lainnya diekspor terutama ke Asia dan Timur
Tengah. Ekspor dilakukan dalam mata uang Dolar AS dan
merupakan sumber valuta asing bagi Perusahaan untuk pembayaran
hutang dan pembelian bahan baku impor serta suku cadang yang
diperlukan untuk pemeliharaan fasilitas produksi.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
1 Akta No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Budiman, S.H. pada tanggal 13 Juni 1987.
2 Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan dimasukkan dalam Lembaran Tambahan No. 1623Berita Negara No. 36 tertanggal 4 Mei 1990.
3 Penawaran Umum Perdana 47.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga Rp 3.200 per saham.
4 Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) sebagaimanadisebutkan dalam surat No. S-1927/PM/1994.
1 Notarial Deed No. 20 of Lenny Budiman, S.H dated June 13, 1987.
2 Deed of Establishment approved by the Ministry of Justice, Republic of Indonesia Decision Letter No.C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, published in Supplement No. 1623 of State GazetteNo. 36 dated May 4, 1990.
3 Initial Public Offering (IPO) for 47,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share and priceof Rp 3,200 per share.
4 The Company obtained an effectiveness statement from the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”) based on the letter No.S-1927/PM/1994.
06
07
Production Capacity
To meet rising demand, capacity was steadily expanded from
58,000 tonnes at inception, to 500,000 tonnes by 1996 and
200,000 tonnes introduced through a new paper machine
commissioned in September 2006 making the total production
capacity of 700,000 tonnes. This latest 40% capacity expansion
has added to the Company’s mainstream container board production
but also provides the opportunity of diversifying into sack kraft,
as required.
The Company attained high utilization of capacity at 98% or
682,665 tonnes in 2007 and announced plans to increase
production volume to 760,000 tonnes by the end of 2008.
Four machines are currently in operation.
Kapasitas Produksi
Untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi, Perusahaan
secara bertahap meningkatkan kapasitasnya, dari 58.000 ton
ketika Perusahaan pertama kali berdiri menjadi 500.000 ton pada
tahun 1996. Dengan mulai beroperasinya mesin kertas baru pada
bulan September 2006, ada tambahan kapasitas sebesar 200.000
ton sehingga saat ini kapasitas produksi yang dimiliki Perusahaan
mencapai 700.000 ton. Penambahan kapasitas terakhir yang
mencapai 40% ini memungkinkan Perusahaan memperbesar
volume produksi containerboard sekaligus kesempatan untuk
melakukan diversifikasi ke produk sack kraft bila diperlukan.
Perusahaan sudah berhasil memaksimalkan pemanfaatan kapasitas
yang tersedia, yaitu 98% atau 682.665 ton pada tahun 2007,
dan menurut rencana volume produksi akan ditingkatkan lagi
menjadi 760.000 ton pada akhir tahun 2008. Perusahaan saat ini
mengoperasikan empat mesin.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Company ProfileProfil Perusahaan
A green Company
FajarPaper is a sustainable and responsible Company, producing
a range of quality products using recycled paper fibre as raw
material and employing energy conservation. The Company
contributes to the environment through the collection and removal
of waste paper for cleaner streets and shopping malls and also
through avoidance of the destruction of forest cover for pulp, a
major issue amidst rising concerns over global warming. While
indirectly helping to reduce waste in landfills, the Company also
directly creates value by providing a livelihood for local paper
collectors. FajarPaper operates two dedicated natural gas powered
co-generating plants that conserve energy use through the recycling
of steam and the burning of recyclable fibre, a by-product from
the paper manufacturing process.
Location
FajarPaper’s production facilities are located in Cikarang Barat,
east of the capital of Indonesia, while a Head Office, including
sales & marketing, administration and finance functions is located
in the city at Jl. Abdul Muis 30, Jakarta 10160.
Website: www.fajarpaper.com.
The Company has full accreditation under ISO 9001: 2000.
Perusahaan berwawasan lingkungan
FajarPaper adalah Perusahaan penghasil kertas kemasan yang
berkualitas dengan memanfaatkan bahan baku berupa kertas
bekas dan melakukan penghematan energi. Selain menjaga
lingkungan dengan membantu mewujudkan jalanan dan pusat
perbelanjaan yang lebih bersih, Perusahaan juga ikut mencegah
kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur
kertas (pulp) sehingga mengurangi dampak pemanasan global.
Secara tidak langsung Perusahaan mengurangi jumlah limbah
yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya
pemanfaatan kertas bekas sebagai bahan baku memberikan nilai
tambah secara langsung sebagai mata pencaharian bagi para
pemulung dan pengepul. FajarPaper mengoperasikan dua
pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar gas alam. Energi
bisa dihemat melalui penggunaan pembangkit listrik yang juga
menghasilkan uap untuk proses produksi dan melalui insinerator
yang menghasilkan uap dengan membakar sampah sisa dari hasil
produksi.
Lokasi
Fasilitas produksi FajarPaper berlokasi di Cikarang Barat, sebelah
timur Jakarta, sementara kantor pusatnya, termasuk bagian
penjualan dan pemasaran serta administrasi dan keuangan,
berlokasi di pusat kota, yaitu di Jl. Abdul Muis 30, Jakarta10160.
Website: www.fajarpaper.com
Perusahaan mendapat akreditasi penuh ISO 9001:2000.
08
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Corrugated medium paper is a high performance fluting paper
used in the construction of carton boxes. It is made from 100%
recycled fibres. The superb strength characteristics of Fajar Medum
provides fuctional protection for goods in carton boxes during
transportation and is highly effective when used in display stacks.
The combination of corrugated medium paper and linerboard
ensures excellent runnability on corrugator machines.
Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas
bergelombang) berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatan
kotak kemasan. Kertas ini dibuat dari 100% bahan daur ulang.
Kekuatan yang menjadi cirinya membuat kertas jenis ini dapat
digunakan sebagai pelindung barang dalam pengiriman maupun
digunakan untuk display. Perpaduan dari FajarMedium dan FajarLiner
memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan dengan
sempurna.
Linerboard is a high quality brown packaging paper used for the
outer layers of corrugated sheets. It provides effective protection
for contents and a smooth surface that facilitates high quality
printing.
Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dengan kualitas
tinggi yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas
ini memberikan perlindungan efektif terhadap isi dan permukaannya
yang licin dapat memberikan hasil cetakan yang bermutu tinggi.
Coated duplex board is a paper with a white, glossy-coated, top
layer finish and a grey bottom layer. Coated duplex board is ideal
for light-weight packaging materials that require high quality
printing, particularly effective for pharmaceutical products, shoes,
household goods, processed foods and consumer electronics.
Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian
atas berwarna putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan
hasil cetakan sedangkan pada bagian bawah berwarna abu-abu.
Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan ringan yang membutuhkan
hasil cetakan berkualitas tinggi dan umumnya dipakai pada
kemasan produk farmasi, kemasan sepatu, produk-produ kebutuhan
rumah tangga, makanan olahan dan produk-produk elektronik.
Sack kraft is used to package bulk goods such as cement, fertilizer,
and agricultural products. It offers high performance in the
parameters of strength, energy absorption and porosity. The
smooth surface characteristics of this paper facilitate effective
printing of product information.
Sack kraft digunakan untuk mengemas barang-barang besar dan
berat seperti produk-produk semen, pupuk dan agribisnis.
FajarSackKraft memberikan kemampuan yang tinggi dalam segi
kekuatan, penyerapan energi dan porositas. Informasi produk juga
dapat dengan efektif dicetak karena kelicinan permukaan
kertas ini.
White top liner is a high quality linerboard produced using bleached
kraft pulp on the top and recycled paper on the middle and bottom
layers. Its white, smooth surface is suitable for contrast-rich,
colorfast and clear printing.
White top liner adalah linerboard berkualitas tinggi dengan bleached
kraft pulp pada bagian atas dan kertas daur ulang pada lapisan
tengah dan bawah. Permukaannya yang putih licin memberikan
hasil cetakan berwarna yang kontras dan jelas.
09
Product LinesJenis Produk
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
11
Organization StructureStruktur Organisasi
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
13
Business StrategyStrategi Usaha
Focused on Core Competencies
By engaging solely in the manufacture of industrial paper we
believe we are able to consistently produce quality products while
maintaining efficiency and controlling costs.
Well Timed and Measured Expansion of Production Capacity
Drawing upon a considerable track record and a very experienced
management team, we have concentrated upon well-timed and
measured expansion of production capacity as an important part
of long-term business strategy, when suitable market opportunities
are identified.
Flexibility
The new capacity provides FajarPaper with the flexibility to respond
to increased demand for containerboard as well as sack kraft. On
the one hand, continuing growth of the modern retail sector and
consumer goods manufacturing in Indonesia has raised demand
for containerboard at a time of rising international prices. On the
other, an expanding cement industry among other major industrial
users is driving strong demand for sack kraft paper, primarily
available only through import. We can optimize our returns
according to price considerations in both markets.
New Capacity Plan
Rising demand within Indonesia, Asia and Middle East region
represents a compelling case for building further capacity through
the installation of a fifth paper machine. The new facilities would
further broaden the customer base, increase market share and
contribute positively to increase revenue and support profitability.
Maintaining Low-cost Operations and Production Efficiency
We believe by maintaining low-cost production we can respond
more readily to market demand, trends and developments. Through
extensive use of locally-sourced waste paper at about 30% of the
cost of virgin pulp, we have already established a proven competitive
position as a low-cost producer. In addition we operate wide-
ranging cost controls, production efficiencies and observe tight
management of investment expenditures.
Fokus pada kemampuan pokok
Dengan hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas
kemasan, Perusahaan percaya bahwa Perusahaan mampu secara
terus-menerus menghasilkan produk berkualitas serta mem-
pertahankan efisiensi dan menekan biaya.
Peningkatan kapasitas produksi yang tepat waktu dan tepatsasaran
Sebagai Perusahaan yang memiliki catatan prestasi yang baik dan
tim manajemen yang sangat berpengalaman, Perusahaan mampu
meningkatkan kapasitas produksinya dengan perhitungan matang
dan tepat waktu pada saat peluang pasar muncul. Upaya ini me-
rupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang dijalankan
Perusahaan.
Fleksibilitas
Kapasitas produksi yang lebih besar memungkinkan FajarPaper
untuk memenuhi permintaan pasar akan containerboard dan
sack kraft . Di satu sisi, industri manufaktur barang konsumsi dan
sektor ritel moderen di Indonesia terus tumbuh sehingga kebutuhan
akan containerboard ikut naik sementara harga produk ini di pasar
internasional semakin baik. Di sisi lain, konsumen dari kalangan
industri seperti produsen semen juga sedang tumbuh pesat
sehingga mendorong naiknya permintaan akan kertas sack kraft
yang umumnya diimpor. Dengan kondisi seperti di atas, dan
dengan tingkat harga yang baik, kami mampu mengoptimalkan
pendapatan dari penjualan kedua produk tersebut.
Rencana meningkatkan kapasitas
Meningkatnya kebutuhan di Indonesia, Asia dan kawasan Timur
Tengah menjadi alasan bagi kami untuk kembali menambah
kapasitas produksi dengan memasang mesin kertas kelima. Dengan
adanya fasilitas baru ini, jumlah konsumen dapat ditingkatkan,
begitu pula pangsa pasar sehingga dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap peningkatan pendapatan serta laba
Perusahaan.
Mempertahankan biaya produksi tetap rendah dan produksitetap efisien
Perusahaan yakin bahwa biaya produksi rendah memudahkan
Perusahaan untuk menghadapi permintaan, tren dan perkembangan
pasar. Perusahaan membuktikan diri sebagai salah satu Perusahaan
dengan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan bekas
yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri karena
harga kertas bekas sekitar 30% dari harga bubur kertas (pulp). Di
samping itu Perusahaan melakukan pengendalian biaya dan efisiensi
produksi serta mengelola secara ketat belanja investasi.
Financial HighlightsIkhtisar Keuangan
14
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
15
EBITDA (Rp billion / miliar Rp)
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Empat tahun silam, Direksi menyampaikan bahwa sejak tahun
1997 kapasitas industri kertas kemasan dalam negeri belum
mengalami peningkatan sementara kebutuhan industri barang
konsumen dan ekspor terus tumbuh. Peluang pasar baru yang
muncul hanya mampu dipenuhi melalui yang
hanya menambah sedikit kapasitas dan memperbaiki proses. Krisis
di Asia memang menghasilkan dampak jangka pendek terhadap
perekonomian, namun para Direktur kami tetap melihat ada
peluang untuk tumbuh karena faktor fundamental mendasar yang
kuat yaitu pasar yang besar untuk produk konsumen di kawasan
yang berpopulasi tinggi, meningkatnya penjualan di sektor ritel
dan berkembangnya UKM (usaha kecil dan menengah) seiring
dengan tumbuhnya bisnis ritel moderen di kota-kota besar. Ini
semua membuat permintaan akan kertas kemasan naik.
Meskipun ada kendala, empat tahun lalu kami mengambil
keputusan untuk mencari dana untuk pengadaan mesin kertas
baru dan infrastruktur pendukungnya. Meskipun inflasi akibat
harga minyak dan situasi kredit yang ketat mewarnai kondisi
perekonomian saat ini, FajarPaper tidak saja menepati janji
dengan penambahan kapasitas produksi Perusahaan sebesar
200.000 ton namun juga dapat meningkatkan pangsa pasar dan
kapasitas baru dapat dimanfaatkan seluruhnya. Kondisi Perusahaan
jauh lebih baik dengan volume serta pendapatan meningkat tajam
serta memiliki arus kas yang kuat.
Kini saatnya untuk segera mengambil langkah menambah kapasitas
kembali. Dalam jangka menengah, prospek masih menjanjikan,
dan kondisi fundamental mendasar belum berubah – konsumsi
kertas kemasan per kapita di Indonesia masih relatif rendah.
Negara-negara di kawasan Asia Pasifik lebih dari sebelum-
sebelumnya menjadi pasar yang menarik, dengan populasinya
yang sangat padat, maraknya perdagangan barang konsumsi,
pendapatan yang siap untuk dibelanjakan semakin besar dan
masyarakatnya memiliki aspirasi yang lebih tinggi. Indonesia sangat
diuntungkan dengan tingginya harga komoditas ekspor dan
ekonomi tumbuh lebih dari 6% untuk pertama kali dalam sepuluh
tahun terakhir.
Tanpa mengabaikan dampak inflasi karena kenaikan harga bahan
bakar dan bahan pangan serta kemungkinan menurunnya angka
ekspor akibat melemahnya permintaan di AS dan Eropa, peluang
ekspansi masih memungkinkan keuntungan yang signifikan
termasuk memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan laba.
Infrastruktur pabrik sudah siap untuk pemasangan mesin baru,
dan akan menjadi yang pertama yang akan menikmati bila harga
produk jadi meningkat. Dan yang tak kalah pentingnya, Perusahaan
berhasil menjalin kerjasama dengan para pemasok kertas bekas
dan menjalankan produksi secara efisien melalui daur ulang energi
dan air.
President Commissioner’sMessageSambutan Presiden Komisaris
Four years ago, your Board of Directors commented on the lack
of new capacity in the domestic packaging paper industry, since
1997, while local consumer and export industry needs had
continued to grow. New market opportunities could only be served
through marginal capacity increments from de-bottlenecking and
process improvements. And while the Asian crisis had impacted
short-term growth of the economy, the Directors drew attention
to the strong fundamentals: a large consumer population within
a highly populated region, retail sector sales growth and the
onward development of SME (small and medium enterprise)
business alongside the more visible modern retail in the major
cities. It all added up to rising demand for packaging paper.
Notwithstanding constraints, the decision was taken four years
ago to find the resources for a new paper machine and supporting
infrastructure. Today, despite an intervening period of fuel price
inflation and tight credit conditions, FajarPaper has not only
delivered on these plans, adding 200,000 tonnes to production
capacity but captured more market share and is again at full
capacity. In doing so, the condition of the Company has markedly
improved with exceptional volume and revenue growth, as well
as strong cash generation.
This time around, the arguments for prompt action to further
expand capacity should not face undue delay. The medium term
market prospects are still compelling, the fundamentals unchanged
- per capita consumption of packaging paper is still relatively low
in Indonesia. Emerging Asia Pacific, more than ever before, presents
a very attractive market, with highly populated economies, trading
consumer goods with one another, with increased disposable
incomes and rising aspirations. Indonesia enjoys significant
advantages from record prices for commodity exports and in 2007,
economic growth surpassed 6 per cent for the first time in a
decade.
Although not discounting the inflationary impact of rising energy
and food prices and the potential for slowing export growth from
weaker demand in the US and Europe, the opportunity for a
further expansion presents significant advantages. These include
the chance to secure additional market share and increased
profitability. The Company has existing plant infrastructure already
in place to support a further new machine, and first mover
advantage at a time when finished product prices are forecast to
rise. Last but not least, has been the steady success in building
local sources of recycled fibre, accompanied by production efficiency
from re-cycling energy and water.
16
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
17
FajarPaper today has strong brand recognition, known quality and
a product range that is entirely relevant for a consumer society
increasingly concerned about environmental issues, global warming
and the conservation of natural resources. My fellow Commissioners
and I endorse the view of the Directors to seek further capacity
expansion and look forward to witnessing growth and value from
these plans in the future.
There were no changes in the composition of the Board of
Commissioners in 2007. We note with sadness the loss, after
illness, of Alexander B. Christensen, former mill manager and
Director and we extend our condolences to his family. His efforts,
guidance and contribution to the Company will be remembered
fondly.
During 2007, in addition to routine regular meetings with the
Board of Directors, the Board of Commissioners reviewed the
business plans, the work of the independent audit committee and
other governance committees. FajarPaper continues to be managed
in line with best industry practice and with a commitment to fair
and ethical business principles.
We thank the management and employees for their efforts
throughout the year and extend our appreciation to the customers,
business partners and shareholders for their support. FajarPaper
is well positioned for the next chapter of growth and we look
ahead with confidence.
For and on behalf of the Board of Commissioners,
Ir. Airlangga Hartarto MMT MBAPresident Commissioner
FajarPaper kini sudah dikenal luas sebagai produk berkualitas dan
beragam yang mampu memenuhi kebutuhan sektor barang
konsumsi yang semakin peduli dengan persoalan lingkungan
hidup, pemanasan global dan pelestarian sumber daya alam. Saya
dan rekan-rekan Komisaris mendukung rencana Direksi untuk
melakukan penambahan kapasitas dan percaya bahwa rencana
ini akan membantu Perusahaan tumbuh dan menguntungkan.
Susunan Dewan Komisaris pada tahun 2007 tidak mengalami
perubahan. Dengan duka yang mendalam kami sampaikan bahwa
Bapak Alexander B. Christensen, mantan mill manager dan Direktur,
telah berpulang akibat penyakit yang dideritanya. Kami haturkan
bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang
ditinggalkan. Kerja keras serta bimbingan dan sumbangan yang
beliau berikan kepada Perusahaan akan selalu kami kenang.
Sepanjang tahun 2007, di samping menghadiri rapat yang secara
rutin diadakan bersama dengan Direksi, Dewan Komisaris juga
melakukan kajian atas rencana usaha Perusahaan, hasil kerja
komite audit independen dan komite lain yang berkaitan dengan
tata kelola Perusahaan. Pengelolaan FajarPaper terus dilakukan
mengikuti prosedur yang berlaku di industri ini dan dengan
menerapkan prinsip usaha yang adil dan etis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen dan karyawan
atas kerja keras mereka sepanjang tahun, dan kami juga
menyampaikan penghargaan kepada para pelanggan, mitra usaha
dan para pemegang saham atas semua dukungan mereka.
FajarPaper berada di posisi yang mantap untuk melangkah lebih
lanjut dan menyongsong hari depan dengan percaya diri.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
President Director’s MessageSambutan Presiden Direktur
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Kinerja yang mantap
Dengan gembira saya sampaikan, FajarPaper berhasil mencatatkan
angka penjualan dan pendapatan yang luar biasa pada tahun
2007. Laba bersih naik 20% menjadi Rp 122 miliar, atau Rp 49,22
per saham, sementara penjualan meningkat 57% menjadi
Rp 2.656 miliar dibandingkan tahun 2006. Pendapatan sebelum
bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) meningkat 120%
menjadi Rp 554 miliar dari tahun 2006. Kenaikan ini sejalan dengan
perkiraan bahwa angka penjualan akan melebihi Rp 2.500 miliar
dan EBITDA sebesar Rp 500 miliar. Perusahaan berhasil melampaui
target tahun 2007.
Permintaan dalam negeri melonjak
Kecenderungan di beberapa tahun ini, angka penjualan di pasar
domestik semakin meningkat. Kebutuhan akan kertas kemasan
di dalam negeri terus naik sementara sejak krisis keuangan tahun
1998 produsen lain relatif sedikit sekali yang meningkatkan
kapasitas produksinya. Peluang ekspor tetap menarik, namun
karena naiknya biaya pengangkutan, membuat kami lebih
berkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam
negeri.
Sejak mulai beroperasi, mesin kertas 7 baru tahun ini beroperasi
secara penuh dalam setahun, kami juga menyesuaikan bauran
produk untuk memenuhi kebutuhan pasar akan containerboard.
Tren ini terus berlangsung hingga tahun 2008 dan kami menjajaki
untuk dapat menaikkan kapasitas dalam waktu dekat.
Keuntungan meningkat
Kami juga meningkatkan penggunaan bahan kertas daur ulang
yang didapat dari pemasok di dalam negeri, sehingga biaya bahan
baku tidak meningkat banyak dan sementara itu harga jual juga
meningkat. Disamping itu, biaya overhead dapat dikelola dengan
baik, dan pemanfaatan kapasitas hingga 98% ikut menyum-
bangkan peningkatan marjin. Beban penjualan, beban umum dan
administrasi dapat dikelola dengan baik dan marjin laba usaha
meningkat secara signifikan. Akibatnya EBITDA naik lebih dari dua
kali lipat dari Rp 252 miliar menjadi Rp 554 miliar.
Dear Shareholder,
A strong performance
I am delighted to report an outstanding sales performance and
solid earnings in 2007. Net income grew 20% to Rp 122 billion,
or Rp 49.22 earnings per share on revenue growth of 57% to
Rp 2,656 billion compared to 2006. Earnings before interest, tax,
depreciation and amortization (EBITDA) increased by 120% to
Rp 554 billion from the year 2006. This performance compares
favourably with the guidance given during the year which forecast
sales in excess of Rp 2,500 billion and EBITDA of Rp 500 billion.
Your Company has exceeded its targets for 2007.
Buoyant domestic demand
The trend in recent years towards stronger sales in domestic
markets continued. Local demand for packaging paper has steadily
risen while there has been relatively little new local capacity
commissioned, outside our own operations, since the 1998 financial
crisis. Export opportunities remained attractive however rising
freight charges prompted us to remain focused on meeting local
customer needs.
In addition to operating our new PM 7 machine for the first full
year since commissioning, we adjusted our product mix to respond
to increasing market demand for containerboard. This trend has
extended into the current year and we are examining ways to gain
additional capacity utilization improvements in the short term.
Improved profitability
We have made progress in increasing the proportion of recyclable
fibre from local collectors, hence relatively lower raw materials
cost escalation, as sales prices rose. In addition, effective overhead
management and economies from 98% utilization of the enlarged
capacity has contributed to margin improvement. Selling costs,
general and administrative costs were well controlled and operating
margins improved significantly. As a result, EBITDA has more than
doubled from Rp 252 billion to Rp 554 billion.
18
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
19
Success in meeting challenges
FajarPaper is challenged in its normal business operations from
cyclicality in pricing, volatility in exchange rates and the availability
and costs of finance to fund normal business growth. However
we have a number of proven strategies to successfully manage
such issues.
Prices for industrial paper are sensitive to global prices for both
raw materials and finished products and tend to be cyclical. We
are currently in an upward phase of the cycle and in keeping with
our past practice we continue to manage our costs and the level
of cash tied up in working capital stocks to the minimum. Our
local paper collection programmes have helped us to manage the
impact of international price changes for raw materials and to
keep to a minimum the amount of working capital tied up in raw
materials inventory.
Local sources of paper are attractive for a another reason, being
a cost payable in local currency, thereby eliminating exchange rate
risks. From time to time when we identify attractive terms we
enter into export contracts, but increasingly as Indonesia’s domestic
market has gained momentum we have increased the proportion
of sales to local buyers and in so doing obviated the costs of freight
incurred in supplying export destinations and hence, increased
profit margins.
Cost management
In addition to continuing to seek improvements in our
manufacturing operations, to raise output, we have also secured
lower cost energy in the form of natural gas contracts. These are
long term in nature thereby giving us a degree of stability to our
cost structure. By designing the capability to use by-product from
our manufacturing process as fuel, we also gain economies from
recycling energy and can generate steam for the production process
at zero cost. In managing finance costs, we rely on a number of
leading banks to supply us with both working capital, trade finance
and capital investment facilities and from time to time we have
turned to bond markets for longer term funding.
Keberhasilan menghadapi tantangan
Tantangan umum yang dihadapi oleh FajarPaper dalam menjalankan
kegiatan usahanya adalah siklus perubahan harga jual dan bahan
baku, gejolak nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang
asing serta ketersediaan pendanaan dan beban keuangan untuk
mendanai pertumbuhan usaha. Namun demikian, beberapa strategi
kami terbukti mampu mengatasi persoalan semacam ini.
Harga kertas kemasan dipengaruhi oleh harga di pasaran dunia
baik untuk bahan baku maupun produk jadi, dan cenderung
mempunyai siklus . Dewasa ini harga sedang menanjak, dan seperti
sebelumnya, kami berupaya mengelola biaya, dan diusahakan
agar kas yang dialokasikan untuk modal kerja dalam jumlah
minimum. Berkat adanya program pengumpulan kertas bekas di
domestik, kami dapat berhasil mengatasi gejolak harga bahan
baku di tingkat internasional dan sedapat mungkin modal kerja
tidak digunakan terlalu banyak untuk menyimpan persediaan
bahan baku.
Pasokan kertas bekas dari dalam negeri juga menguntungkan
karena dibayarkan dalam mata uang rupiah sehingga tidak ada
risiko nilai tukar. Dari waktu ke waktu, jika ada tawaran ekspor
dengan persyaratan menarik, kami mengadakan kontrak dengan
pihak pembeli, namun mengingat pasar domestik di Indonesia
dalam kondisi sangat baik, kami meningkatkan penjualan ke
pembeli di dalam negeri. Dengan demikian kami dapat mengurangi
biaya pengangkutan ke negara luar sehingga meningkatkan
marjin laba.
Pengelolaan Biaya
Disamping meningkatkan operasi produksi dan hasil output, kami
juga memastikan biaya energi yang lebih murah dalam bentuk
kontrak gas alam. Kontrak pembelian gas alam ini bersifat jangka
panjang sehingga stabilitas struktur biaya lebih terjamin. Dengan
memanfaatkan limbah yang dihasilkan dalam proses produksi
sebagai bahan bakar, kami melakukan penghematan biaya energi
melalui daur ulang energi dan uap yang dihasilkan digunakan lagi
dalam proses produksi dengan tanpa biaya. Dalam pengelolaan
beban keuangan, kami memperoleh dana dari sejumlah bank
terkemuka dalam bentuk modal kerja, dan fasilitas
kredit investasi dan dari waktu ke waktu kami memanfaatkan
pinjaman dari pasar obligasi untuk pendanaan jangka panjang.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Keberhasilan terpasangnya Mesin Kertas 7 tepat waktu dan sesuai
anggaran dapat menghasilkan pendapatan tambahan yang
signifikan sehingga menempatkan kami pada posisi yang
menguntungkan untuk memperoleh pinjaman di masa depan
dengan persyaratan yang kompetitif untuk membiayai penambahan
kapasitas lagi di pertengahan tahun 2008 sebesar 300.000 ton.
Dengan demikian kami akan mampu menjaga pangsa pasar ,
misalnya untuk containerboard, permintaan meningkat sekitar
10% di tahun 2007.
Pengelolaan pertumbuhan
FajarPaper dapat memanfaatkan kondisi pasar di tahun 2007
dengan memaksimalkan kapasitas produksi untuk menghasilkan
containerboard. Prospek untuk segmen ini masih menggiurkan.
Di samping itu kebutuhan pasaran sack kraft saat ini masih dipenuhi
oleh produk impor yang harganya lebih tinggi sehingga peluang
bagi kami masih sangat besar. Dua tahun lalu kami memperoleh
dana dari pasar uang untuk mewujudkan rencana ekspansi dan
memanfaatkan peluang pertumbuhan bisnis. Kami kembali
menghadapi tantangan, yaitu jumlah permintaan lebih besar
daripada kemampuan kami memasok. Saat ini kami sedang
berupaya melakukan dan menyesuaikan bauran
produk untuk memenuhi permintaan pasar dalam waktu dekat.
Pada tahun 2007 kami menginvestasikan dana sebesar
Rp 98 miliar untuk pembelanjaan barang modal, yang terutama
dialokasikan untuk perawatan rutin dan pengoperasian Mesin
Kertas 7. Untuk jangka menengah, tempat dan prasarana
pendukung telah tersedia untuk menunjang peningkatan kapasitas
lebih lanjut.
Perluasan usaha untuk memenuhi permintaan yangmeningkat
Melihat dinamika yang tengah berlangsung di industri kertas
belakangan ini, kami berkeyakinan bahwa FajarPaper berkat
pengalaman, prestasi dan reputasinya sebagai penghasil produk
berkualitas dan murah akan mampu memperoleh manfaat dari
tren pasar yang menggembirakan yang dipicu oleh potensi ekonomi
yang luar biasa di negara-negara kawasan regional dan barang-
barang konsumen dan ritel moderen yang berkembang pesat.
Tata Kelola
Di dalam Laporan ini memuat catatan lengkap tentang tata kelola
Perusahaan rutin sehari-hari di FajarPaper. Manajemen kami
bertekad untuk menerapkan prinsip adil, etis dan profesional
dalam semua aspek kegiatan operasional Perusahaan. Sepanjang
tahun ini tidak ada persoalan penting yang menurut pendapat
kami dapat berdampak buruk pada Perusahaan, dan sebagai
Direksi kami yakin bahwa strategi yang efektif telah diterapkan
untuk mengelola semua risiko usaha.
Our recent success in completing PM7 on time and budget,
generating significant additional revenues, positions us favourably
for obtaining future funding at competitive terms to finance a
further expansion in mid 2008 of about 300,000 tonnes. This will
ensure we can continue to secure our market share, for example
in containerboard, demand for which grew about 10% in 2007.
Managing for Growth
We were able to capitalize on market conditions in 2007 by
maximizing our capacity to produce containerboard. The outlook
in this segment remains strong. In addition, the market for sack
kraft presents an attractive future opportunity as we will be
competing with relatively more expensive imported products. Two
years ago we had tapped financial markets to realize our expansion
plans and capture new growth. We are again faced with demand
in excess of our ability to supply. Currently we are de-bottlenecking
and adjusting our product mix to meet short-term market needs.
In 2007 we invested Rp 98 billion in capital expenditures, primarily
for routine maintenance but also relating to the operations of
PM7 post commissioning. In the medium term we have available
space and supporting infrastructure to accommodate further
capacity.
Expanding to meet growing demand
Looking at the dynamics of our industry over the recent past we
believe we have the experience, track record and long established
reputation for quality and low cost production, which positions
us to capitalize on the current market trends, driven by the
substantial domestic economies of the region and the underlying
growth in modern consumer goods and modern retail.
Governance
Within the body of this report is a full account of the day-to-day
governance routines operating within FajarPaper. Our management
team is committed to maintaining a fair, ethical and professional
approach to every aspect of the Company’s business operations.
There were no material issues identified during the course of the
year in review that in our view adversely impacted your Company
and as a Board we believe there are effective strategies in place
for managing all business risks.
President Director’s MessageSambutan Presiden Direktur
20
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Board of Directors
It is with sadness that I mention the passing of Alexander B.
Christensen who had served the Company initially since 2002 as
Mill Manager and since 2005, as a Director. His family is in our
thoughts and prayers. He will be missed by everyone at FajarPaper.
Appreciation
Let me conclude with a vote of thanks to our management and
staff for their efforts, to our customers for their continued support
and to our shareholders, as we progress with our plans for the
year ahead. Our scale, strong cash generation and low cost
operations, our recycled product – in keeping with consumer
concerns on global warming and the need to conserve natural
forest resource – lead us to look confidently to the future for
FajarPaper.
For and on behalf of the Board of Directors,
Winarko SulistyoPresident Director
Direksi
Dengan duka mendalam saya sampaikan berita wafatnya Bapak
Alexander B. Christensen yang sudah bekerja pada Perusahaan
sejak tahun 2002, berawal sebagai mill manager dan terakhir
sebagai Direktur sejak tahun 2005. Kami senantiasa mengenang
beliau dalam doa. Semua orang di FajarPaper akan merasa
kehilangan.
Ucapan terima kasih
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada manajemen dan staf atas kerja keras mereka, kepada
pelanggan serta pemegang saham yang terus memberikan
dukungan dalam menyongsong tahun yang akan datang. Skala
operasional Perusahaan, arus kas yang sehat dan biaya operasional
yang rendah, produk daur ulang – sesuai keprihatinan konsumen
mengenai pemanasan bumi dan perlunya melestarikan sumber
daya hutan – membuat FajarPaper percaya diri menyongsong
masa depan.
Untuk dan atas nama Direksi,
21
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
23
Management’s Discussion andAnalysis of Financial Conditionand Results of OperationsPembahasan Manajemen danAnalisa Kondisi Keuangan sertaHasil Operasi
Sekilas tentang Perusahaan
Perusahaan memproduksi sekaligus memasarkan berbagai jenis
kertas kemasan berkualitas tinggi, dan 83% pendapatannya
berasal dari penjualan di dalam negeri, sedangkan 17% lagi dari
ekspor ke Asia Pasifik dan Timur Tengah, yang selama ini sudah
menjadi pasar tetap Perusahaan.
Penjualan Bersih
Tahun ini Perusahaan mencatat peningkatan tajam untuk angka
penjualan bersih, yaitu sebesar 57% menjadi Rp 2.656 miliar
(2006: 12,4% menjadi Rp 1.693 miliar). Hal ini terjadi karena
volume penjualan tumbuh sebesar 26% menyusul peningkatan
kapasitas produksi pada tahun 2006 dan kenaikan harga jual rata-
rata sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya
permintaan datang dari konsumen dalam negeri sehingga angka
penjualan domestik relatif lebih tinggi dan ikut membantu
menaikkan laba Perusahaan. Volume penjualan untuk pasar lokal
naik 36% menjadi 568.756 ton (2006: 19% menjadi 419.112
ton).
Biaya produksi telah dikelola dengan baik. Biaya bahan baku naik
52% menjadi Rp 1.545 miliar sejalan dengan peningkatan harga
bahan baku, peningkatan kapasitas produksi dan jumlah pesanan.
Dalam menambah persediaan bahan baku, kami lebih banyak
memanfaatkan bahan baku lokal karena harganya lebih rendah
dibandingkan dengan mengimpor kertas bekas. Peningkatan
marjin di tahun 2007 disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,
kenaikan harga produk seiring dengan meningkatnya harga
produk jadi di dunia pada tahun 2007, kedua, meningkatnya
penggunaan bahan baku lokal yang harganya lebih murah, dan
ketiga kemampuan Perusahaan untuk memindahkan kenaikan
harga bahan baku ke konsumen. Kami mampu menjaga kenaikan
biaya overhead pabrik sebesar 22% menjadi Rp 552 miliar (2006:
30% menjadi Rp 454 miliar). Naiknya biaya energi sebesar 26%
menjadi Rp 250 miliar cukup baik dibandingkan dengan kenaikan
sebesar 56% menjadi Rp 198,6 miliar di tahun 2006. Tingginya
angka penjualan menyusul dinaikkannya kapasitas produksi dan
tingkat penggunaan mesin kertas yang lebih tinggi membuat laba
kotor tahun 2007 naik dua kali lipat menjadi Rp 534 miliar. Marjin
laba kotor naik dari 14,4% menjadi 20,1%.
Kinerja usaha yang mantap
Beban usaha berhasil dikendalikan sehingga kenaikannya hanya
9% menjadi Rp 120 miliar. Beban penjualan hanya naik 7%,
sedangkan beban umum dan administrasi meningkat 16% dipicu
oleh tingginya inflasi. Pendapatan usaha meningkat lebih dari
200% menjadi Rp 414 miliar. EBITDA (pendapatan sebelum bunga,
pajak, depresiasi dan amortisasi) mengalami peningkatan sebesar
120% dari Rp 252 miliar menjadi Rp 554 miliar.
Overview
The Company produces and markets a comprehensive range of
high quality packaging paper with 83% of sales revenues generated
from meeting rising demand in the domestic market, and 17%
by value in serving export markets, where it has a long established
track record in Asia Pacific and the Middle East.
Net Sales
A substantial increase of 57% in net sales to Rp 2,656 billion
(2006: 12.4% to Rp 1,693 billion) was recorded for the year. This
was due to a combination of 26% higher sales volumes from
utilization of additional capacity, commissioned in 2006 and
a higher average sales price, up 24% year on year. Strong demand
from domestic customers resulted in proportionately higher growth
in local sales, which helped boost profitability. Local sales volumes
grew 36% to 568,756 tonnes (2006: 19% to 419,112 tonnes).
Manufacturing costs were well managed. Raw materials costs
were up 52% to Rp 1,545 billion in line with higher raw materials
prices, increased raw material procurement in order to utilize
expanded capacity and meet an increased order book. When
building up our raw material stocks we continued to focus on
raising the contribution of local fibre collection at a lower cost
relative to the importation of recyclable papers. The Company
was able to expand margin in 2007 for several reasons. Firstly
prices increased in line with international finished goods prices,
secondly through increasing the proportion of locally sourced raw
materials at lower cost, and thirdly by passing on increases in raw
materials prices. The increase in factory overhead was maintained
at 22% to Rp 552 billion (2006: 30% to Rp 454 billion). The rise
in energy costs of 26% to Rp 250 billion compares favourably
with an increase of 56% to Rp 198.6 billion in 2006. Gross profit
doubled in 2007 to Rp 534 billion boosted by strong sales,
economies from expanded capacity and higher utilization rates of
paper machines. Gross margin improved from 14.4% to 20.1%.
Strong operating performance
Operating expenses were well controlled, increasing just 9% to
Rp 120 billion. Selling expenses were 7% higher, while general
and administrative expenses were up by 16% in light of higher
inflation. Income from operations rose over 200% to Rp 414
billion. EBITDA (Earnings before interest, taxation, depreciation
and amortisation) increased 120% from Rp 252 billion to
Rp 554 billion.
Finance costs
Total other income/charges has moved from an income of
Rp 16 billion in 2006 to an expense of Rp 235 billion in 2007. This
swing reflects the impact of increased interest expenses and non
cash charges from translation of foreign exchange gains and losses.
A translation gain of Rp 118 billion was recorded on foreign
currency denominated debt in 2006 (as the Rupiah appreciated
from Rp 9,830 per US Dollar to Rp 9,020 at year end 2006) in
contrast to translation loss of Rp 74 billion in 2007 (as the Rupiah
depreciated from Rp 9,020 per Dollar to Rp 9,419 at year end
2007). Interest expenses increased from Rp 99 billion to Rp 179
billion. The escalation in interest in 2007 is the result of first, an
amount of Rp 36.5 billion in interest was not expensed in 2006
but capitalised, and second, interest paid on the bond was for
two months only in 2006 versus a full year for 2007.
Net income
Net income of Rp 122 billion or Rp 49.22 earnings per share was
recorded for the year (2006: Rp 102 billion or Rp 41.05 earnings
per share).
Financial Position – Balance Sheet
Current asset growth of 60% to Rp 1,039 billion reflected increased
levels of receivables up 81% to Rp 463 billion and a higher level
of cash at year end, prior to making debt payments.
The increase in trade receivables was in line with the increase in
sales revenue and higher sales to the domestic market. Export
sales were on sight L/C basis and domestic sales were on 30 to
60 days credit terms. Days of trade receivables increased from
54 days to 63 days.
The change in fixed assets year on year represented normal
depreciation, with no major investments undertaken, only routine
maintenance capital expenditure and additional minor capital
expenditure associated with PM7. The PM7 expansion project was
completed in 2006. FajarPaper plans to pursue another expansion
for a fifth paper machine, PM5. Equipment and financing plans
are being prepared.
Current liabilities increased from Rp 351 billion to Rp 542 billion
as a result of additional import working capital credit facilities.
The current ratio stood at 1.9x. The current portion of long-term
debt falling due was Rp 98 billion. The debt to equity ratio remained
manageable at 1.4x. Net Debt to EBITDA ratio is at a healthy level
of 3.1x.
Beban keuangan
Perusahaan membukukan pendapatan lain-lain sebesar
Rp 16 miliar pada tahun 2006 dan beban lain-lain sebesar Rp 235
miliar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan oleh naiknya beban
bunga dan translasi keuntungan dan kerugian kurs mata uang
asing secara akuntansi. Keuntungan kurs mata uang asing sebesar
Rp 118 miliar di tahun 2006 berasal dari hutang dalam mata uang
asing (karena Rupiah menguat dari Rp 9.830 menjadi Rp 9.020
per Dolar AS pada akhir tahun 2006), sedangkan di tahun 2007
Perusahaan membukukan kerugian kurs mata uang asing sebesar
Rp 74 miliar (karena Rupiah melemah dari Rp 9.020 menjadi
Rp 9.419 per Dolar AS pada akhir tahun 2007). Beban bunga naik
dari Rp 99 miliar menjadi Rp 179 miliar. Kenaikan beban bunga
pada tahun 2007 ini terjadi karena, pertama, bunga sebesar
Rp 36,5 miliar yang berasal dari pembiayaan mesin PM7 tidak
dibukukan sebagai beban melainkan dikapitalisasi pada tahun
2006, dan kedua, pembayaran bunga atas obligasi pada tahun
2006 hanya untuk periode dua bulan saja sedangkan pada tahun
2007 untuk setahun penuh.
Laba bersih
Tahun ini Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 122
miliar atau Rp 49,22 per saham (2006: Rp 102 miliar atau
Rp 41,05 per saham).
Posisi keuangan – Neraca
Kenaikan aktiva lancar sebesar 60% menjadi Rp 1.039 miliar
terjadi karena kenaikan piutang sebesar 81% menjadi Rp 463
miliar dan penambahan jumlah kas Perusahaan pada akhir tahun
2007, sebelum digunakan untuk pembayaran hutang.
Peningkatan piutang sejalan dengan peningkatan penjualan
terutama di pasar domestik. Penjualan ekspor dibayar dengan
sight L/C sedangkan penjualan domestik dibayar dengan
menggunakan kredit 30 hingga 60 hari. Hari piutang meningkat
dari 54 hari menjadi 63 hari.
Perubahan aktiva tetap terjadi karena depresiasi yang normal,
dan Perusahaan tidak melakukan investasi dalam jumlah signifikan.
Proyek pengembangan Mesin Kertas 7 rampung pada tahun 2006.
FajarPaper berencana untuk melakukan ekspansi kembali untuk
mesin kertas yang ke lima yang akan dinamakan PM5, peralatan
dan pembiayaan masih dipersiapkan.
Kewajiban lancar naik dari Rp 351 miliar menjadi Rp 542 miliar
karena peningkatan kredit modal kerja. Rasio Lancar sebesar 1,9x.
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Management’s Discussion and Analysisof Financial Condition and Resultsof OperationsPembahasan Manajemen dan AnalisaKondisi Keuangan serta Hasil Operasi
24
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
sebesar Rp 98 miliar. Rasio hutang terhadap ekuitas dapat
dipertahankan pada 1,4x. Rasio Hutang bersih terhadap EBITDA
berada pada tingkat 3,1x.
Arus kas
Dari aktivitas operasionalnya, Perusahaan memiliki kas bersih
sejumlah Rp 97 miliar sedangkan kas bersih yang diperoleh dengan
aktivitas pendanaan sebesar Rp 140 miliar digunakan untuk
membeli properti, pabrik dan peralatan serta untuk membayar
uang muka pembelian peralatan. Kas bersih dari aktivitas pendanaan
mencapai Rp 140 miliar, dan pada akhir tahun, jumlah kas naik
dari Rp 30 miliar menjadi Rp 170 miliar.
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
Perusahaan melakukan transaksi berikut dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa:
a. Perusahaan menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai
distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih ke
PT Wira Mustika Agung masing-masing mencapai 19,6%
dan 20,5% dari penjualan bersih Perusahaan pada tahun
2007 dan 2006, yang menurut manajemen dilakukan
dengan syarat dan ketentuan yang umum diberlakukan
pada pihak ketiga.
b. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Pan Indonesia
Bank Tbk (Panin) dijamin dengan tanah dan bangunan
milik PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. Pinjaman kepada
Panin telah dilunasi pada Pebruari 2008 dan jaminan telah
dilepaskan. Pinjaman dari BRI dijamin dengan saham
Perusahaan yang dimiliki PT Intercipta Sempana dan
PT Intratata Usaha Mandiri, masing-masing sejumlah
175.416.000 dan 58.472.500 lembar saham.
c. Perusahaan terikat perjanjian sewa-menyewa tanah dan
bangunan dengan Ibu Lila Notopradono, komisaris
Perusahaan, dengan nilai sewa sebesar US$ 325.000
per tahun.
Kebijakan Dividen
Berdasarkan propektus penawaran umum, besarnya dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham didasarkan pada laba
bersih Perusahaan pada tahun berjalan. Jika laba bersih kurang
dari atau sama dengan Rp 60 miliar, jumlah yang akan dibagikan
adalah 15% dari laba bersih. Jika laba bersih lebih dari Rp 60
miliar, besarnya dividen akan naik menjadi 20% dari laba bersih.
Dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tahun 2006, FajarPaper
mengalami laba ditahan yang defisit, dan sesuai dengan ketentuan
undang-undang perseroan terbatas, Perusahaan tidak
diperbolehkan membagikan dividen.
25
Cash Flows
Net cash provided by operating activities of Rp 97 billion plus net
cash from financing activities of Rp 140 billion was used to acquire
property, plant and equipment and for the payment of advances
for the purchase of equipment. Net cash of Rp 140 billion was
provided by financing activities and cash at the close of the year
was up from Rp 30 billion to 170 billion.
Transactions with affiliates
The Company entered into certain transactions with related parties
as follows:
a. The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as
a distributor of the Company’s products. Net sales to
PT Wira Mustika Agung represent 19.6% and 20.5% of
the Company’s net sales in 2007 and 2006, respectively,
which according to management were made at normal
terms and conditions applicable to third parties.
b. The Company’s loan from PT. Pan Indonesia Bank Tbk
(Panin), is secured by the land and buildings of PT Fajar
Surya Adhi Rattan Industry. The loan from Panin was paid
off in February 2008 and the security was subsequently
released. The Company’s loans from BRI are secured with
a pledge of Company shares held by PT. Intercipta Sempana
and PT Intratata Usaha Mandiri, amounting 175,416,000
and 58,472,500 shares, respectively.
c. The Company has a land and building rental agreement
with Ms. Lila Notopradono, a commissioner of the
Company, with a total annual rent of US$ 325,000.
Dividend Policy
Based on the IPO prospectus, the amount of dividend distributable
to shareholders will be based upon the net income of the Company
in any given year. If the net income is less than or equal to Rp 60
billion, 15% of net income may be distributed. If net income
exceeds Rp 60 billion in any given year the dividend may be raised
to 20% of net income. In recent years up to and including 2006,
the Company had sustained a retained deficit and under such
conditions has been precluded by Company law from making any
dividend distribution.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Operating ReviewTinjauan Operasi
Tren tahun ini terutama pada peningkatan penjualan dalam negeri
yang meningkat 70% menjadi Rp 2.217 miliar, akibat kenaikan
harga serta kenaikan volume penjualan sebesar 26%. Pendapatan
ekspor naik 13% menjadi Rp 439 miliar. Jumlah ini berasal dari
penjualan sack kraft dan akibat melemahnya rupiah terhadap
Dolar AS. Volume ekspor turun 10 persen dibandingkan tahun
sebelumnya.
Penjualan berdasarkan produk
Produk Perusahaan dapat dibagi menjadi 3 bagian: containerboard
(linerboard dan corrugated medium paper), coated duplex board
dan sack kraft.
Penjualan containerboard meningkat sebanyak 50% dari Rp 1.145
miliar menjadi Rp 1.719 miliar di tahun 2007. Peningkatan penjualan
ini disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi karena
beroperasinya PM7. Volume penjualan containerboard meningkat
22% dari 381.682 ton menjadi 465.330 ton di tahun 2007. Harga
rata-rata juga meningkat 23%.
Penjualan coated duplex board meningkat 24% dari Rp 517 miliar
menjadi Rp 643 miliar di tahun 2007, peningkatan terutama dari
harga jual. Harga jual meningkat 22%.
Penjualan sack kraft meningkat 842% dari Rp 31 miliar menjadi
Rp 293 miliar di tahun 2007 karena sack kraft mulai diproduksi
pada bulan September 2006.
The major trend for the year was strong domestic sales revenues
growth, up 70 per cent to Rp 2,217 billion driven by higher prices
and 26 per cent increase in sales volumes. Export revenues were
up by 13 per cent to Rp 439 billion primarily from sales of sack
kraft and the effect of the depreciation of the Rupiah against the
US Dollar. Export volumes were 10 per cent lower, year on year.
Sales revenues by product
The Company’s product can be categorized into 3 segments:
containerboard (linerboard and corrugated medium paper), coated
duplex board and sack kraft.
Containerboard sales revenue increased by 50% from Rp 1,145
billion to Rp 1,719 billion in 2007. The increase in sales was due
to higher sales volume as the result of PM7’s operation.
Containerboard sales volume increased by 22% from 381,682
tonnes to 465,330 tonnes in 2007. Average selling price also went
up by 23%.
Coated duplex board sales increased by 24% from Rp 517 billion
to Rp 643 billion in 2007, primarily from the 22% increase in
selling price.
Sack kraft sales increased by 842% from Rp 31 billion to Rp 293
billion in 2007 since sack kraft only commenced production in
September 2006.
26
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Production
Production growth reflected 98 per cent capacity utilization withproduction volumes up 26 per cent year on year. New capacitywas notably on the containerboard from PM7.
Outlook
Going forward, with demand remaining strong into 2008, weanticipate being able to continue to pass on raw material pricesincreases, while extending capacity further and increasing sales.In the short term, by adjusting our product mix we can extendproduction to 760,000 tonnes. The new PM 7 machine willaccommodate kraft liner and corrugated medium while we willreduce the amount of sack kraft produced until or when marketconditions change. The new capacity planned is expected to becompleted during 2010.
Produksi
Meningkatnya produksi menunjukkan pemanfaatan kapasitashingga 98%, dan total volume produksi naik 26% dibandingkantahun 2006. Kapasitas baru terutama pada containerboard dariPM7.
Tinjauan ke depan
Dengan masih tetap tingginya permintaan di tahun 2008, kamimengantisipasi bahwa kami akan dapat meneruskan kenaikanharga bahan baku bersamaan dengan kapasitas produksi danpenjualan yang meningkat. Dalam jangka waktu dekat, kami akanmenyesuaikan bauran produk agar produksi dapat ditingkatkanmenjadi 760.000 ton. Sementara itu mesin baru PM7 akanmemproduksi kraftliner dan corrugated medium. Produksi sackkraft akan dikurangi sampai ada perubahan kondisi pasar. Rencanapenambahan kapasitas diharapkan rampung pada tahun 2010.
2006Sack Kraft
2%
Coated Duplex
Board
30%
Kraft Liner
Board
30%
Corrugated
Medium Paper
38%
2007Sack Kraft
11% Coated Duplex
Board
24%
Kraft Liner
Board
29%
Corrugated
Medium Paper
36%
27
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Human ResourcesSumber Daya Manusia
Semangat
Tugas dan tanggung jawab departemen Sumber Daya Manusia
adalah menyediakan lingkungan kerja yang saling mendukung,
mendorong semangat kerja dalam tim dan rasa peduli terhadap
kebersamaan komunitas. Departemen SDM menyediakan sarana
komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan
manajemen. Dengan memberikan kesempatan dan jaminan kerja
jangka panjang diharapkan tercipta suasana saling percaya di
antara semua jajaran di dalam Perusahaan. Ada dua jenis kegiatan
yang berbeda namun saling mendukung yang dilakukan oleh
departemen SDM FajarPaper - yang pertama menyangkut
kesejahteraan karyawan: memenuhi kebutuhan pokok mereka;
yang kedua menyangkut dukungan kerja dan pengembangan diri.
Kesejahteraan
Kesejahteraan karyawan FajarPaper diberikan dalam bentuk
perawatan medis dan fasilitas hiburan serta menikmati berbagai
fasilitas seperti perpustakaan, transportasi, kantin makan cuma-
cuma, dan perumahan untuk pegawai tertentu. Pada tahun 1993
berdiri koperasi karyawan independen yang memberikan bantuan
kepada karyawan termasuk masukan tentang berbagai hal berkaitan
dengan kesejahteraan dan kepentingan karyawan. Bantuan yang
disediakan oleh koperasi antara lain subsidi bahan makanan dan
barang keperluan rumah tangga, informasi dan bantuan me-
nyangkut perbankan dan manajemen keuangan, serta masukan
dan pengaturan kepada karyawan yang akan membeli rumah dan
sepeda motor.
Profesionalisme
FajarPapar berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan kerja
para karyawan dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai
kursus di dalam negeri, misalnya: keuangan, perpajakan,
manajemen, impor dan proses pembuatan kertas.
Spirit
The endeavour of Human Resources (HR) department is to provide
all employees with a supportive working environment, promoting
team spirit and a sense of shared community. The HR department
facilitates clear and open communication channels between
employees and management by promoting long-term employment
and job security, HR strives to achieve an atmosphere of mutual
trust throughout the strata of the workplace. There are two quite
different, yet mutually supportive strands to HR activities at
FajarPaper. The first concerns welfare: meeting the fundamental
needs of employees; the second concerns professional support
and development.
Welfare
FajarPaper employees have access to a welfare support system
that includes medical treatment, recreation facilities, a library,
transport support, a free canteen, and housing for selected
employees. Since 1993, an independent employee cooperative
has provided advice, in addition to tangible support, on matters
pertaining to employee welfare and interests. Benefits provided
by the cooperative include subsidized food and household items,
assistance with banking and financial management issues, and
advice and administrative support regarding the purchasing of
housing and motorcycles.
Professionalism
FajarPaper invests in the professional capabilities of its employees
by offering a range of domestic courses such as: financial, tax,
management, imports and the paper making process . In selected
cases, employees participated in international training programmes
given by other paper mills and suppliers on topics ranging from
environment protection, instrumentation technology and
maintenance, in Japan, Singapore and Malaysia. In 2007, 28 in-
house development training courses were run by external trainers
attended by a total of 536 participants on topics ranging from
human resources, mechanical, electrical, energy, paper production
and environment. These were supplemented by training in regional
centres such as: Cirebon, Bandung, and Bali.
28
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Numbers of Employees by EducationJumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan
80
60
40
20
0
7.26%
12.63%
67.78%
5.48% 6.70%
0.15%
S2S1DIPLOMASD SMASMP
Numbers of Employees by Years of ServiceJumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja
20.04%2.54%
9.59%
> 10 years5-10 years3-5 years0-3 years
67.00%80
60
40
20
0
Numbers of Employees based on GradeJumlah Karyawan berdasarkan Tingkatan Jabatan
0.4%3.5%2.2%
StaffMiddleManagement
SupervisorTopManagement
94.0%
80
60
40
20
0
< 25 years 25-35 years 35-50 years > 50 years
Numbers of Employees by AgeJumlah Karyawan berdasarkan Usia
60
40
20
0
8.83%
40.49%
47.13%
3.55%
29
Ada pula karyawan yang dikirim ke luar negeri seperti Jepang,
Singapura dan Malaysia untuk mengikuti berbagai program
pelatihan yang diselenggarakan oleh pabrik kertas lain atau
pemasok dengan topik seperti pelestarian alam, teknologi
instrumentasi dan perawatan. Pada tahun 2007 Perusahaan
menyelenggarakan 28 kursus pelatihan dengan pelatih dari luar
yang diikuti oleh 536 peserta dengan topik-topik seperti sumber
daya manusia, permesinan, kelistrikan, energi, produksi kertas
dan lingkungan hidup. Diselenggarakan pula pelatihan tambahan
di daerah seperti Cirebon, Bandung dan Bali.
Untuk mengetahui berbagai inovasi yang dilakukan oleh industri
kertas mancanegara, beberapa orang staf dipilih untuk mengikuti
seminar dan pameran di luar negeri sehingga mereka lebih
mengenal metode produksi moderen dan teknologi yang digunakan
dewasa ini.
Perusahaan memiliki 2.179 dan 2.283 karyawan per tanggal
31 Desember 2007 dan 2006.
In order to learn from the latest developments and innovation
within the international paper industry, selected staff were invited
to attend overseas seminars and exhibitions to gain greater exposure
to modern production methods and contemporary technology.
The Company had 2,179 and 2,283 employees as of 31 December
2007 and 2006, respectively.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Human ResourcesSumber Daya Manusia
Quality Control and Research & Development
The Company has 75 employees in its Quality Control and R&D
Department. The Quality Control department ensures that the
quality of the Company’s products meets the specifications provided
by the Company’s customers and international standards for
strength, resistance and other qualities. In addition, the department
ensures that the Company fulfils certain quality standards set by
end-users of the Company’s products or by the country to which
the Company exports its products. It is also responsible for
monitoring the Company’s operations and constantly seeks to
increase operational efficiency through technical improvements
to the Company’s production processes and to reduce overall
production costs.
Kendali Mutu dan Riset & Pengembangan
Perusahaan mempunyai 75 karyawan yang bertugas di Departemen
Quality Control dan Departemen Riset & Pengembangan (R&D).
Departemen Quality Control bertugas untuk memastikan agar
kualitas produk Perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta
pelanggan Perusahaan maupun standar internasional untuk
kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Selain itu, Departemen
Quality Control harus memastikan bahwa Perusahaan memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pengguna akhir produk
Perusahaan atau negara tempat Perusahaan mengekspor produk
tersebut. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab
untuk memantau operasi Perusahaan dan terus menerus mencari
jalan untuk meningkatkan operasi yang lebih efektif melalui
peningkatan teknik pada proses produksi dan menurunkan biaya
produksi secara keseluruhan.
30
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
31
The Quality Control department is also responsible for carrying
out quality analysis on both fibrous and non-fibrous material,
setting and maintaining quality standards, the quality control of
finished products, customer complaints and for the internal relaying
of information as required.
Strict tests are carried out at every stage to check process and
product quality; this has contributed to a customer complaint rate
below 0.05%. The Company is ISO 9001:2000 certified which
helps to assure the Company’s customers of the soundness of its
quality control procedures.
R&D Department is responsible for coordinating the development
of new products in co-ordination with the marketing and production
department, improving mixtures of raw materials and chemicals
so as to maximize product and cost efficiency.
Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk
menjalankan analisa kualitas baik untuk bahan baku berserat
maupun bahan baku yang tidak berserat, menentukan dan
mempertahankan standar kualitas, mengontrol kualitas dari produk
jadi, memperhatikan keluhan pelanggan Perusahaan dan menjadi
pusat informasi internal.
Tes yang ketat dijalankan pada setiap tahap untuk mengawasi
proses dan kualitas produk dan cara ini telah memberikan hasil:
tingkat keluhan pelanggan Perusahaan di bawah 0,05%.
Perusahaan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 yang
membantu untuk meyakinkan pelanggan Perusahaan mengenai
proses pengontrolan kualitas Perusahaan.
Departemen R&D bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
pengembangan produk baru dengan mengkoordinasikan dengan
departemen pemasaran dan produksi. Departemen R&D juga
bertanggung jawab untuk memperbaiki komposisi bahan baku
dan kimia sehingga memaksimalkan produk dan biaya secara
efisien.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007Corporate Social
ResponsibilityTanggung Jawab SosialPerusahaan
Our wider network
The very essence of FajarPaper’s business is to be environmentally
responsible and socially conscious: more than 98% of our raw
material needs are met through recycled fibre, and 64% of that
recycled material is delivered to us through a network of 21 local
large suppliers who receive recycled paper from individuals as well
as medium scale collectors. The purchasing of recycled paper from
local sources provides a source of income for some of the lowest
income earners in the community.
2007 Programmes
The Company is a caring and considerate community member
and conducts a number of specific corporate social responsibility
activities to enhance conditions and welfare in the communities
in which it operates. During 2007 these focused on education,
health, poverty alleviation, child welfare, community spirit, and
emergency relief.
Education
To support education, the Company conducted a social activity
program called “Care for Schools, Teachers and Students,” involving
361 teachers and 12,500 students from 36 local public and private
elementary schools, as well as madrasah, in the Bekasi regency,
West Java. FajarPaper provided 97 student scholarships for high-
scoring children of 95 FajarPaper employees: a program available
to all employee children, from elementary to university level. Eligible
students are those whose grades reach a specified rank, and there
is no limit to the potential number of beneficiaries. FajarPaper also
supplied computers, stationery items, and uniforms for teachers.
Health
FajarPaper was involved in three health programs: a “Care for
Life” initiative, held in collaboration with the Indonesian Red Cross,
in which 800 employees took part in a blood donor program called
“A Drop of Your Blood Saves Other’s Lives”. The second program
was participation in the Standard Chartered Bank program, “Seeing
is Believing:” a project focusing on the welfare of blind people.
Thirdly, the Company participated in a Media Group program,
providing medicine for communities in Klaten, Central Java.
FajarPaper annually holds a circumcision event for children in the
communities surrounding the Company, at which sarongs, shirts,
hats, and food were distributed to the 160 child participants.
Jaringan yang semakin luas
Yang paling utama dalam bisnis yang dijalankan FajarPaper adalah
bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan peduli
masyarakat: lebih dari 98% bahan baku Perusahaan berasal dari
kertas bekas, dan 64% dari kebutuhan tersebut diperoleh dari
21 pemasok lokal besar. Pemasok ini mendapat bahan bekas dari
pemulung perorangan maupun dari kelompok pemulung berskala
sedang. Dengan membeli bahan bekas dari pemasok lokal,
Perusahaan membantu memberikan sumber penghasilan untuk
masyarakat ekonomi lemah.
Program tahun 2007
Sebagai Perusahaan yang peduli dan sebagai anggota masyarakat
yang memperhatikan kebutuhan masyarakat di sekitarnya,
Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan sebagai wujud
tanggung jawab sosial untuk peningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan warga di lingkungan Perusahaan. Kegiatan selama
tahun 2007 lebih ditujukan pada pendidikan, pemberantasan
kemiskinan, kesejahteraan anak, peningkatan taraf hidup warga
dan penanggulangan bencana.
Pendidikan
Untuk membantu dunia pendidikan, Perusahaan menyelenggarakan
program kegiatan sosial dengan tema "Peduli Sekolah, Guru dan
Siswa”, yang melibatkan 361 orang guru dan 12.500 siswa dari
36 sekolah dasar negeri dan swasta maupun madrasah di
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. FajarPaper memberikan beasiswa
kepada 97 siswa berprestasi yang merupakan putra-putri 95
karyawan Perusahaan: program ini berlaku bagi semua anak
karyawan, yang ingin menempuh pendidikan di sekolah dasar
sampai mahasiswa yang nilainya mencapai angka tertentu, dan
Perusahaan tidak membatasi jumlah anak yang berhak menerima
bantuan. FajarPaper juga menyediakan komputer, alat tulis dan
seragam bagi para guru.
Kesehatan
FajarPaper berpartisipasi dalam tiga program kesehatan, yaitu:
“Peduli Kehidupan” bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.
Sekitar 800 orang karyawan ikut serta dalam kegiatan donor darah
dengan tema "Setetes Darah Anda dapat Menyelamatkan Sesama".
Program kedua adalah program “Melihat dan Percaya“, yaitu
program peningkatan kesejahteraan hidup bagi kaum tuna netra.
Yang ketiga adalah program pemberian obat-obatan yang
diselenggarakan bersama dengan Media Group untuk masyarakat
di Klaten, Jawa Tengah.
33
Setiap tahun FajarPaper rutin menyelenggarakan acara sunatan
untuk anak-anak warga yang hidup di sekitar lokasi kegiatan
Perusahaan. Dalam acara tersebut dibagikan pula sarung, kemeja,
topi dan makanan kepada 160 anak yang berpartisipasi.
Bantuan kepada masyarakat kurang mampu dan bantuandarurat
FajarPaper juga memberikan bantuan dalam rangka pengembangan
masyarakat berupa bantuan makanan untuk berbagai kelompok
warga. Pada tahun 2007 ada 3.000 keluarga kurang mampu di
Cikarang Barat yang menerima bantuan ini. Bekerja sama dengan
tokoh masyarakat setempat, perusahaan memberikan bantuan
keuangan kepada 450 anak yatim-piatu dalam bentuk skema
kupon, dan setiap tahun memberikan sumbangan kepada warga
untuk kegiatan Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri.
Dalam upaya penanggulangan bencana, Perusahaan
menyumbangkan makanan, selimut dan bahan kebutuhan pokok
kepada korban banjir di yang tinggal di sekitar pabrik pada bulan
Februari 2007.
Manajemen Lingkungan Hidup
Perusahaan senantiasa berupaya untuk menjaga lingkungan:
Perusahaan selalu mengutamakan pembangunan
berkesinambungan dan kesadaran akan pentingnya lingkungan
hidup. Hampir seluruh bahan baku kami berasal dari kertas bekas
sehingga untuk dapat terus berproduksi kami tidak perlu merusak
hutan alam. Pabrik kertas FajarPaper memanfaatkan bahan bekas
yang dipasok para pemulung, bahan daur ulang dari pelanggan
dan bahan daur ulang impor. Singkatnya, proses produksi yang
dijalankan FajarPaper sendiri adalah sarana melestarikan dan
membersihkan lingkungan. Setiap hari ada sekitar 2.000 ton bahan
bekas yang bisa didaur ulang yang dibawa ke pabrik dengan
menggunakan 500 truk angkutan.
Energi yang Efisien dan Berkesinambungan
Proses produksi yang dijalankan FajarPaper merupakan perpaduan
antara teknologi moderen dan upaya pelestarian lingkungan hidup.
Fasilitas pembangkit listrik berkekuatan 32,5 MW dan 35 MW
yang dimiliki mampu menghasilkan energi secara efisien dan
hemat karena menggunakan bahan bakar gas alam dengan emisi
yang lebih bersih.
Poverty and emergency relief
The Company contributes to community development through
the donation of annual food packages for different groups within
the community. In 2007, the beneficiaries included 3,000
underprivileged families in Cikarang Barat. In cooperation with
local community leaders, the Company gave financial assistance
to 450 local orphans through a coupon-scheme, and made annual
donations to support activities in local communities for Hari Raya
Idul Adha and Idul Fitri.
As part of an emergency response effort, the Company provided
food parcels, blankets, and essential supplies for the February
2007 flood victims in the surrounding areas to its operations.
CSR expenditure/Bantuan tanggung jawab sosial
Environmental Management
The Company leaves minimal environmental footprints: the very
nature of our business promotes sustainable development and
environmental mindedness. With almost all of our raw material
needs being met through recycled fibre, the Company avoids
resorting to the destruction of natural forest to sustain production.
Instead the FajarPaper mill uses a combination of daily paper
deposits brought by local paper collectors, recycled paper from
customers, and imported recyclable material. In short, FajarPaper’s
manufacturing process is in itself a means of preserving and
cleaning up the environment with 500 trucks bringing 2,000
tonnes of recycled paper to the paper mill every day.
Efficient and Sustainable Energy
FajarPaper’s manufacturing processes are a melding of modern
technology with environmental conservation. Our 32.5MW and
35MW Co-Generation power plants deliver efficient, low-cost
energy by burning natural gas, resulting in cleaner emissions.
Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
2007
2006
Rp. 1.2 billion / miliar
Rp. 1.0 billion / miliar
34
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
35
Traditionally, the paper manufacturing process produces a quantity
of solid waste by-product that is usually buried. FajarPaper employs
a different disposal technique: through incinerating the solid waste,
the need for unsightly landfills is eliminated, and simultaneously,
through the incineration process, steam is generated which is
diverted for use in the paper making process. In other words,
FajarPaper is energy self-sufficient, capable of producing all its
energy needs on site.
Supplementing the 1996 system, FajarPaper installed a new water
treatment system in 2006. This additional system has an 18,000m3
/day capacity and brings the gross capacity of FajarPaper to
58,000m3/day, in compliance with environmental regulations. The
water treatment system increases manufacturing efficiency by
reducing the quantity of water required for papermaking, and
also reduces the levels of biological effluence discharged through
manufacturing.
The rapidly expanding needs of the Indonesian population provide
ample opportunities for economic growth, but also necessitate
greater environmental responsibility. FajarPaper’s business practices
are designed to be ethically and environmentally responsible:
achieving long-term, sustainable growth without compromising
future resources.
Biasanya proses pembuatan kertas menghasilkan produk sampingan
berupa limbah padat yang umumnya harus ditimbun di dalam
tanah. FajarPaper menggunakan teknik lain untuk ini: membakar
limbah padat sehingga dapat mengurangi timbunan sampai di
tempat pembuangan akhir, dan dalam proses pembakaran ini
dihasilkan uap yang selanjutnya dimanfaatkan untuk proses
pembuatan kertas. Dengan kata lain untuk masalah energi,
FajarPaper adalah Perusahaan yang swadaya karena sanggup
menghasilkan semua energi yang diperlukannya.
Untuk melengkapi sistem pengolahan tahun 1996, FajarPaper
pada tahun 2006 memasang sistem pengolahan air yang baru.
Dengan sistem tambahan berkapasitas 18.000 m3 per hari ini,
Perusahaan sekarang memiliki kemampuan mengolah air sebanyak
58.000 m3 per hari untuk menaati peraturan tentang lingkungan
hidup. Fasilitas pengolahan ini membantu meningkatkan efisiensi
produksi karena dapat mengurangi jumlah air yang diperlukan
dalam proses pembuatan kertas dan menekan jumlah limbah
biologis yang dihasilkan selama produksi berlangsung.
Kebutuhan masyarakat Indonesia meningkat pesat. Kondisi ini
mampu memicu pertumbuhan ekonomi namun diperlukan pula
tanggung jawab lebih besar terhadap lingkungan hidup. Kegiatan
usaha FajarPaper dirancang secara etis dan bertanggung jawab
terhadap kelestarian lingkungan: mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan jangka panjang tanpa merusak sumber daya alam
di masa mendatang.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Suatu Perusahaan dapat bersaing dan melindungi kepentingan
para pihak terkait jika menerapkan prinsip manajemen moderen
dan terbuka. Dewan Komisaris dan Direksi FajarPaper berkomitmen
melakukan usaha yang terbaik dan bertanggung jawab untuk
melaksanakan manajemen yang dapat dipercaya serta keterbukaan
informasi sebagai perusahaan publik.
Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama bertanggung jawab
dalam menerapkan prinsip keterbukaan, keadilan, integritas,
standar etika dan akuntabilitas dalam seluruh aspek aktivitas bisnis
dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku agar kepentingan para pemegang saham dapat terwujud
dan daya saing Perusahaan meningkat.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan para
profesional dan tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja
Direksi dan Perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2007,
Dewan memiliki tiga orang anggota, dan sesuai ketentuan yang
berlaku, salah satunya adalah Komisaris Independen. Sepanjang
tahun 2007, Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap tiga bulan
di samping pertemuan tidak resmi untuk membahas kegiatan
usaha bersama Direksi.
Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan
masukan kepada Direksi menyangkut pengelolaan Perusahaan
sehari-hari. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit
independen. Tugas Dewan Komisaris adalah memastikan bahwa
tata kelola Perusahaan sudah diterapkan dengan baik di FajarPaper.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
1. Memantau kinerja manajemen Perusahaan.
2. Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan
dan evaluasi menyangkut penetapan dan pelaksanaan
strategi, rencana bisnis dan kebijakan usaha Perusahaan.
3. Mengevaluasi dan melakukan pengawasan terhadap sistem
pengawasan internal dan manajemen resiko Perusahaan.
4. Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan
Direksi.
5. Memantau penerapan prosedur tata kelola Perusahaan
dengan standar tinggi dan kepatuhan.
Pada tahun 2007, Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap tiga
bulan, dan tingkat kehadirannya adalah sebagai berikut:
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
It is through transparent and modern management processes that
a Company’s competitive position is maintained and stakeholder
interests protected. In FajarPaper, the Board of Commissioners
and Board of Directors are committed to professional best practices
and are responsible for adhering to and enforcing accountability
and proper levels of disclosure as a public Company.
The Board of Commissioners and Board of Directors share joint
responsibility for adopting and maintaining transparency, integrity,
fair and ethical standards and full accountability in all aspects of
our business activities and to ensure full compliances with applicable
laws and regulations as the means to assure shareholders’ interests
are best served and to enhance the competitive position of the
Company.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners is a professional and expert unit
overseeing the Board of Directors and the Company as a whole.
In 2007, the Board of Commissioners comprised three members,
one of whom, in accordance with prevailing regulations, is an
Independent Commissioner. In 2007 the Board of Commissioners
met quarterly during the year as well as in informal meetings on
routines of business with the Board of Directors.
Board of Commissioners (BoC) Roles and Responsibilities
The BoC supervises and provides advice to the BoD on operation
management of the Company and is assisted by an independent
Audit Committee. The BoC has an important role to ensure the
implementation of good corporate governance at FajarPaper.
Specifically the roles and responsibilities of the BoC include:
1. To monitor the performance of management of the
Company.
2. To direct, monitor, and evaluate implementation of the
Company’s strategy, business plan and operating policies.
3. To review and supervise the internal control systems and
risk management of the Company
4. To review the level of remuneration of management and
the BoD
5. To ensure the implementation of high standard corporate
governance practices and compliance
In 2007, the BoC met every quarter and the meeting attendance:
Meeting attendance
Jumlah kehadiran
BoC member
Anggota Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto MMT,MBA
Lila Notopradono
Tony Tjandra
4
4
4
36
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
37
Members of the Board of Commissioners
Ir. Airlangga Hartarto, MMT. MBA, President CommissionerIr. Airlangga Hartarto has been the President Commissioner of
FajarPaper since 1988. He has been re-elected as Chairman of the
Indonesian Public Listed Companies Association, for a new term
commencing 2008.
He graduated from the University of Gajah Mada, majoring in
Mechanical Engineering and studied at Wharton School-University
of Pennsylvania, USA. He gained a Master’s in Management
Technology from Melbourne Business School, Australia, and a
Master’s in Business Administration from Monash University,
Australia.
Lila Notopradono, CommissionerLila Notopradono has been a Commissioner since 1995. She has
extensive experience in the paper industry for more than 30 years,
and previously served as a Director of the Company from 1993 to
1995. Since 1991 she has served as a Commissioner of the
Company’s affiliated distributor.
Tony Tjandra, CommissionerTony Tjandra has served as an Independent Commissioner since
2001. He graduated in Accounting from Tarumanegara University,
and previously worked with KPMG.
Board of Directors
Management of the daily operations of the Company is the
responsibility of the Board of Directors. This involves managing
the performance of individual units, the performance of the
Company as a composite of those units, and the strategic focus
of the business. In 2007, the Board of Directors comprised five
members; all of whom are dedicated professionals with financial
or technical expertise, and a thorough understanding of BAPEPAM
and Indonesia Stock Exchange regulations and their application
to the Company. The Board of Directors met formally on a monthly
basis in 2007, and with the Board of Commissioners in both formal
meetings and on a less formal basis on routine business matters.
Anggota Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, Presiden KomisarisIr. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris
FajarPaper sejak tahun 1988. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua
Asosiasi Emiten Indonesia untuk masa kerja baru mulai 2008.
Beliau meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah
Mada, dan melanjutkan studi ke Wharton School-University of
Pennsylvania, AS. Gelar Master bidang Management Technology
diperolehnya dari Melbourne Business School di Australia, dan
Master bidang Business Administration dari Monash University,
Australia.
Lila Notopradono, KomisarisLila Notopradono menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1995.
Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang industri
kertas. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun
1993 sampai 1995. Sejak 1991, Beliau juga memegang posisi
sebagai Komisaris di perusahaan distributor yang menjadi afiliasi
Perusahaan.
Tony Tjandra, KomisarisTony Tjandra menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan
sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang
Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja
di KPMG.
Direksi
Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi
tanggung jawab Direksi. Tugas Direksi antara lain mengatur kinerja
masing-masing unit dan kinerja Perusahaan yang merupakan
gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus strategis
Perusahaan. Pada tahun 2007 Direksi beranggotakan lima orang;
semuanya adalah tenaga profesional yang memiliki dedikasi dan
keahlian di bidang keuangan atau teknik, serta memahami dengan
baik berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan
Bursa Efek Jakarta dan mengerti penerapannya di dalam
Perusahaan. Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap
bulan sepanjang tahun 2007. Mereka juga mengadakan rapat
resmi maupun tidak resmi dengan Dewan Komisaris untuk
membahas berbagai persoalan yang menyangkut bisnis Perusahaan.
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Anggota Direksi
Winarko Sulistyo, Presiden DirekturWinarko Sulistyo menjabat sebagai Presiden Direktur FajarPaper
sejak tahun 1987. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun
dalam bidang industri kertas.
Roy Teguh, DirekturRoy Teguh, 57 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tahun 1993.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Pembelian dari
tahun 1987 sampai 1992. Beliau memiliki pengalaman selama
17 tahun di sektor pertekstilan, dan memegang berbagai posisi,
antara lain di bagian pengadaan dan pembelian.
Yustinus J. Kusumah, DirekturYustinus J. Kusumah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1998.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manajer Pemasaran
FajarPaper dari tahun 1995 sampai 1998. Beliau saat ini menjabat
sebagai Wakil Ketua Departemen Tata Kelola Perusahaan &
Peningkatan Kinerja Perusahaan Terbuka, Asosiasi Emiten Indonesia,
periode 2005-2008.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di University
of Miami, dan meraih gelar Master Teknik Industri dari Georgia
Institute of Technology. Setelah itu beliau menyelesaikan studi
magisternya dan memperoleh gelar MBA dari State University of
New York, Buffalo. Sebelum bergabung dengan FajarPaper beliau
bekerja di Andersen Consulting.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur & SekretarisPerusahaanHadi Rebowo Ongkowidjojo menjabat sebagai Direktur dan
Sekretaris Perusahaan pada tahun 1998. Sebelumnya, dari tahun
1995 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Asisten Direktur
Keuangan.
Beliau menyelesaikan studi di bidang Ilmu & Teknik Komputer di
University of California, Los Angeles, dan mendapat gelar Magister
Manajemen dari Prasetya Mulya, Jakarta. Sebelum bergabung
dengan FajarPaper, beliau bekerja di Andersen Consulting.
Alexander B. Christensen, DirekturAlexander B. Christensen menjabat sebagai Direktur sejak tahun
2005. Sebelum pengangkatannya beliau menjabat sebagai Mill
Manager dari tahun 2002 sampai 2005. Beliau memiliki pengalaman
kerja antara lain di NZ Forest Products Ltd-Kinleith, Tokoroa,
Selandia Baru; Winstone Pulp International Ltd; Karioi Pulp Mill;
dan Tangiwai Sawmill, Ohakune, Selandia Baru. Kami berduka
dengan meninggalnya beliau akibat sakit yang dideritanya pada
tahun 2007.
Members of the Board of Directors
Winarko Sulistyo, President DirectorWinarko Sulistyo has been the President Director of FajarPaper
since 1987. His extensive experience in the paper industry spans
over 30 years.
Roy Teguh, DirectorRoy Teguh was appointed to the Board of Directors in 1993. Prior
to this he served as Purchasing Manager between 1987 and 1992.
He was formerly in the textiles sector where he built 17 years
experience in a variety of roles, including procurement and
purchasing.
Yustinus J. Kusumah, DirectorYustinus J. Kusumah has been on the Board of Directors since
1998. Prior to this appointment, he served as the Marketing
Manager for FajarPaper, 1995-1998. He is concurrently serving as
the Deputy Head of the Department of Corporate Governance &
Public Listed Company Performance Enhancement in the Indonesia
Public Listed Companies Association, 2005-2008.
He graduated in Industrial Engineering from the University of
Miami, and gained a Master’s in the same subject from the Georgia
Institute of Technology. Later he earned an MBA from the State
University of New York, Buffalo. Before joining FajarPaper, he
worked with Andersen Consulting.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Director & Corporate SecretaryHadi Rebowo Ongkowidjojo has been a Director since 1998. Prior
to this, between 1995 and 1998, he served as Assistant Finance
Director.
He graduated in Computer Science & Engineering from the
University of California, Los Angeles, and with a Management
degree from the Graduate School of Management, Prasetiya
Mulya, Jakarta. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen
Consulting.
Alexander B. Christensen, DirectorMr. Christensenhad served on the Board of Directors since 2005.
Prior to this appointment he served as Mill Manager between
2002 and 2005. His experience included working with NZ Forest
Products Ltd-Kinleith, Tokoroa, New Zealand; Winstone Pulp
International Ltd; Karioi Pulp Mill, and the Tangiwai Sawmill,
Ohakune, New Zealand. We note with sadness his passing, after
an illness during 2007.
38
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Director’s Meetings
The Marketing and Finance director meet regularly at least once
every two weeks to discuss market conditions, customer needs
and the implication of any change relating to the profitability of
products.
Marketing, Finance and Production directors meet regularly, at
least once every two weeks, to discuss production costs, efficiencies
and product quality.
All directors meet regularly from once every two weeks to once
every month to review the budget/targets and realization of the
production, market situation, sales, financial situation, production
cost, and profitability.
In 2007, the BoD met on 41 occasions:
Compensation of Commissioners and Directors
Total salaries and benefits (including medical benefits and
transportation) awarded to the Commissioners and the Directors
amounted to Rp 8,749,076,600 in 2007 and Rp 7,529,687,707
in 2006.
Corporate Secretary
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, FajarPaper Finance Director, also
serves as Corporate Secretary, and is responsible for:
1. Monitoring the Company’s activities to ensure there is
compliance with capital market laws and regulations.
2. Providing timely information on the Company to
shareholders, the public, capital market investors, analysts,
and the media.
3. Ensuring the BoD complies with the Capital Market Law
No.8 in 1995 and to inform them of changes in laws and
regulations and their implications.
4. Acting as a liaison between the Company, Bapepam and
the public.
Rapat Direksi
Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara
teratur sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisi
pasar, kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap
laba yang dihasilkan masing-masing produk.
Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara
teratur untuk membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas
produk.
Semua direktur mengadakan rapat dua minggu hingga sebulan
sekali untuk mengkaji anggaran/target dan realisasi produksi,
situasi pasar, penjualan, situasi keuangan, biaya produksi dan
keuntungan.
Pada tahun 2007, Direksi mengadakan rapat sebanyak 41 kali:
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah gaji dan tunjangan (termasuk tunjangan kesehatan dan
transportasi) yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
adalah Rp 8.749.076.600 pada tahun 2007 dan Rp 7.529.687.707
pada tahun 2006.
Sekretaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan FajarPaper, juga
menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggung jawab
untuk:
1. Memantau perkembangan pasar modal untuk memastikan
kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pasar
modal.
2. Menyampaikan informasi tepat waktu kepada para
pemegang saham, masyarakat, investor pasar modal,
analis dan media massa.
3. Memastikan Direksi mematuhi Undang-Undang Pasar
Modal No. 8 tahun 1995, serta menginformasikan kepada
mereka segala perubahan peraturan perundang-undangan
berikut implikasinya.
4. Menjadi penghubung antara Perusahaan, Bapepam dan
masyarakat.
39
Meeting attendance
Jumlah kehadiran
BoD member
Anggota Direksi
Winarko Sulistyo
Roy Teguh
Yustinus J. Kusumah
35
35
38
Hadi Rebowo Ongkowidjojo
Alexander B. Christensen
35
38
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
5. Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris
Perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut
kepemilikan saham, hubungan usaha dan tugas lain yang
berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
6. Menyusun daftar semua pemegang saham termasuk
kepemilikan 5% atau lebih.
7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.
Sistem Pengendalian Internal
Fungsi internal audit adalah membantu semua jajaran manajemen
Perusahaan agar kegiatan operasional Perusahaan dapat berjalan
efisien, efektif dan ekonomis. Di samping itu, manajemen
Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha,
termasuk implementasi sistem pengendalian internal yang memadai.
Tim internal audit berperan dalam menilai efisiensi, efektivitas dan
ekonomis melalui serangkaian tindakan pemeriksaan secara teratur.
Hubungan Investor dan Paparan Publik
Secara berkala, Perusahaan menyajikan informasi keuangan dan
laporan keuangan triwulanan melalui situs dan email kepada
investor lokal dan asing. Selama tahun 2007, Perusahaan telah
menyelenggarakan 1 kali acara paparan publik dan menghadiri
sejumlah pertemuan investasi. Dalam pertemuan tersebut para
Direktur memberikan informasi terkini seputar perkembangan
Perusahaan kepada para investor. Selain itu, para Direktur
mengadakan pertemuan langsung dengan investor secara berkala
untuk menyampaikan perkembangan terbaru Perusahaan di bidang
industri, kinerja keuangan serta strategi dan tinjauan ke depan
Perusahaan.
Komite Audit
Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris, beranggotakan tiga orang pada tahun 2007.
Komite ini secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan
Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2007.
5. Identifying members of the BoD, BoC and their families
of the listed Company and any affiliates in respect of any
share ownership, business relationships and other roles
that potentially creates conflict of interests.
6. Collating a register of all shareholders with share ownership
above 5% of listed capital.
7. Preparing for and conducting the AGM of shareholders.
Internal Control System
The internal audit function assists all management levels in support
of efficiency, effectiveness and viable operations of the Company.
Equally, the management of the Company is responsible for the
conduct of operational activities including the implementation of
an internal control system. The internal audit team conducts a
series of regular examinations to assess efficiency, effectiveness
and economic operations.
Investor Relations and Public Expose
The Company has periodically provided the local and foreign
investors with financial information and quarterly financial reports
through the website and via email. During 2007 the Company
has completed one public expose event and attended a number
of investment conferences where directors met with investors to
inform them of the latest Company developments. In addition,
the directors meet face to face regularly with investors to provide
updates on the industry, financial performance, strategy and
outlook.
The Audit Committee
The Audit Committee, appointed by and responsible to the Board
of Commissioners, consisted of three members during 2007, and
met with the Boards of Commissioners and Directors throughout
the year.
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
40
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Laporan ini dibuat sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua
Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004,
mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit
yang mensyaratkan Perusahaan terbuka di Indonesia untuk
membentuk Komite Audit dan anggaran dasar Komite Audit.
Komite Audit adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris, dan diberi wewenang untuk
melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan
Perusahaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi proses
pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan internal auditor, dan
menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan termasuk
risiko atas lemahnya pengendalian internal.
Komite Audit (“Komite”) diangkat dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya
tiga orang, dan salah satu anggotanya adalah Komisaris Independen
Perusahaan, yang menjadi Ketua Komite Audit, sementara dua
anggota adalah pihak eksternal yang indepeden.
Aktivitas Komite Audit untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2007, dan periode selanjutnya sebelumditerbitkannya laporan keuangan 2007
Selama kurun waktu 2007 dan triwulan pertama tahun 2008,
masing-masing anggota Komite menghadiri 13 rapat Komite
Audit, yang terdiri dari delapan kali rapat internal, empat kali rapat
dengan direktur keuangan dan satu kali rapat dengan akuntan
publik, Osman Bing Satrio & Rekan. Komite melakukan evaluasi
terhadap proses pelaporan keuangan interim dan laporan keuangan
tahunan, pemantauan dan evaluasi proses pelaksanaan audit oleh
pihak auditor eksternal dan internal, yang mengkaji:
1. Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal yaitu dengan
• Melakukan kajian atas perencanaan audit Departemen
Internal Audit dengan cara mengevaluasi Program
Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) termasuk penentuan
sampel audit dan rencana anggaran biaya pemeriksaan,
penentuan persoalan audit di luar PKPT dan program
audit dalam rangka pelaksanaan PKPT;
• Melakukan kajian atas pelaksanaan audit yang
dilakukan Audit Internal untuk memastikan bahwa
audit telah dilaksanakan sesuai rencana dan supervisi
audit telah dilakukan secara memadai untuk menjamin
mutu pelaksanaan audit;
Independent Report of theAudit CommitteeLaporan Komite Audit
This report is prepared in accordance with the Capital Market
Supervisory Board’s (Bapepam) Regulation No.IX.I.5, Instruction
Letter Attachment of Bapepam’s Chairman No. Kep-29/PM/2004,
24 September 2004, relating to the Formation and Working
Programme Charter of Committee Audit that pre-supposes all
listed companies in Indonesia should form an Audit Committee
and formal Articles of the Audit Committee.
The Audit Committee is a committee appointed by and responsible
to the Board of Commissioners (BoC) and is delegated with
responsibility for supervising the financial reporting, monitoring
and evaluating audit implementation by the external and the
internal auditors, and to study the risks of the Company including
internal control risk.
The Audit Committee comprises at least three members, one of
whom is an Independent Commissioner, serving as Head of the
Audit Committee and two others as independent external parties.
Activity for the year ended 31 December 2007 and thesubsequent period prior to publication of the 2007 financialstatements
During 2007 and first quarter of 2008, each of the three Committee
members attended all 13 meetings of the Audit Committee. This
comprised eight internal meetings, four meetings with Finance
Director and one meeting with external public accountant, Osman
Bing Satrio & Partners. The Committee evaluated and monitored
interim report and annual report as well as audit implementation
by both external and internal auditor and specifically:
1. The effectiveness of internal audit function by:
• Reviewing audit planning of the Internal Audit Department
by evaluating the Annual Review Working Programme
(PKPT) including audit samples and budget review plan,
audit issues outside the scope of PKPT.
• Reviewing audit implementation completed by the Internal
Audit Department to ensure the audit is carried out as
planned and adequate and to guarantee the quality of
audit implementation.
• Reviewing and evaluating the reports produced by Internal
Audit including an examination of Internal Audit Working
Paper Reviews to ensure supporting evidence is adequate.
• Communicating periodically with Internal Audit to discuss
issues raised by the Audit Committee.
41
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
• Melakukan kajian atas pelaporan Audit Internal yaitu
antara lain melalui evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) Audit Internal dan melakukan pengujian terhadap
Kertas Kerja Pemeriksaan dari Audit Internal untuk
meyakinkan, bahwa Laporan Pemeriksaan yang disajikan
telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai;
• Menjalin komunikasi secara periodik dengan Audit Internal
dalam rangka mendiskusikan permasalahan-permasalahan
yang menjadi perhatian Komite Audit.
2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor
eksternal termasuk menelaah independensi dan obyektivitas
auditor eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan
yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang
penting telah dipertimbangkan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Komite Audit melakukan kegiatan sebagai berikut:
• Membuat kriteria untuk mengevaluasi pelaksanaan audit
oleh akuntan publik.
• Melakukan evaluasi dalam memberikan pendapat
profesional kepada Dewan Komisaris dalam rangka
penunjukan calon akuntan publik Perusahaan.
• Menelaah independensi auditor eksternal untuk
memastikan bahwa auditor dapat mempertahankan
independensinya dalam setiap penugasan auditnya.
• Melakukan kajian atas perencanaan audit yang akan
dilaksanakan oleh auditor eksternal untuk meyakinkan
bahwa audit akan dilaksanakan secara efektif dan efisien.
• Melakukan komunikasi/rapat dengan auditor perihal
masalah-masalah yang perlu dikomunikasikan sesuai
Standar Profesional Akuntan Publik sehubungan dengan
audit atas laporan keuangan tahunan, yang antara lain
komunikasi dalam hal:
a. Ruang lingkup Audit.
b. Jangka waktu Audit.
c. Audit interim untuk periode 7 bulan yang berakhir
31 Juli 2007, dan 9 bulan yang berakhir 30 September
2007.
d. Masalah-masalah persiapan Audit.
e. Tingkat tanggung jawab auditor berdasarkan standar
pelaksanaan audit yang ditetapkan IAI.
f. Kebijakan akuntansi signifikan untuk mengetahui
tentang pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi
atau pelaksanaannya serta metode yang digunakan
untuk mempertanggungjawabkan transaksi signifikan
yang tidak biasa dan belum terdapat pedoman yang
mengikat.
g. Informasi tentang proses yang digunakan oleh
manajemen dalam merumuskan estimasi akuntansi
dan kesimpulan Auditor dalam menyimpulkan
kewajaran estimasi tersebut.
2. To evaluate the effectiveness of audit implementation by
external auditor as well as to evaluate the independence and
objectivity of the external auditor as well as the sufficiency of
the checking procedure done to ensure all material risks have
been considered. In that regard, the audit committee performs
the following tasks:
• To set criteria for evaluating audit implementation by the
public accountant.
• To provide an evaluation and opinion to the BoC for
appointing a public accountant.
• To evaluate the independent status of the external auditor
and to ensure that the external auditor can maintain
impartiality and objectivity in audit assignments.
• To review the audit plan undertaken by the external auditor
to ensure it is carried out efficiently and effectively.
• To communicate/hold meetings with the external auditor
on any issues relating to the Professional Standard of Public
Accountants, in line with annual financial. statement, for
instance:
a. Scope of Audit.
b. Terms of Audit.
c. The interim audit for the period 7 months ended 31
July 2007, and 9 months ended 30 September 2007.
d. Audit preparation issues.
e. The Auditor’s responsibility based on auditing standards
determined by IAI.
f. Accounting policy on material extraordinary transactions
where no guideline is evident.
g. Information about the management process in
formulating significant accounting estimations and
external auditor’s conclusions on those estimates.
h. Information on adjustments emerging from the audit
process which individually or together can have a
material impact on financial reporting.
i. Auditor’s responsibility relating to other information
within the audited financial statement and audit
procedures as well as the results.
j. Discussion with Management on the accounting
treatment on specific transactions, the basis for
accounting estimates and the level of disclosure.
k. Issues or difficulties encountered in implementing the
audit.
• To communicate with management about issues arising
from communication with external auditors.
Independent Report of the AuditCommitteeLaporan Komite Audit
42
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
h. Informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit
yang dapat, baik secara individu atau secara bersama-
sama berdampak signifikan atas proses pelaporan.
i. Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam
dokumen yang berisi laporan keuangan auditan, dan
prosedur yang telah dilaksanakan, serta hasilnya.
j. Diskusi dengan manajemen dalam hal antara lain,
penerapan prinsip akuntansi terhadap transaksi dan
peristiwa khusus, basis yang digunakan manajemen
untuk membuat estimasi akuntansi, lingkup audit,
pengungkapan dalam laporan keuangan serta kata-
kata yang digunakan oleh auditor dalam laporan
auditnya.
k. Kesulitan atau hambatan yang dijumpai dalam
pelaksanaan audit.
• Melakukan komunikasi dengan pihak manajemen tentang
permasalahan-permasalahan yang diperoleh sebagai hasil
komunikasi dengan auditor eksternal.
3. Melakukan penelahaan atas kualitas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan
seperti laporan triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencana
kerja dan anggaran Perusahaan serta informasi keuangan
lainnya, seperti:
• Seluruh informasi dalam laporan keuangan konsolidasi
PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan anak Perusahaan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2007 yang telah diaudit
dan diungkapkan sepenuhnya.
• Laporan keuangan berkala Perusahaan untuk periode yang
berakhir pada 31 Maret, 30 Juni, dan 30 September 2007.
• Laporan keuangan beserta laporan review akuntan
independen untuk periode yang berakhir 31 Juli dan
30 September 2007.
4. Melakukan penelahaan atas efektivitas pengendalian internal.
5. Melakukan penelahaan terhadap keputusan rapat direksi dan
pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi tersebut.
6. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan
Perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan Perusahaan.
7. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan
Komisaris.
3. To study the quality of financial information released by the
Company in addition to the annual report namely: quarterly
reports, half-year results, projections, working plans and Com-
pany budgets as well as other financial information, such as:
• All information in the consolidated financial statements
of PT Fajar Surya Wisesa Tbk and subsidiaries for the year
ended 31 December 2007.
• Quarterly financial statements prepared by the Company
for the period ended 31 March, 30 June, and 30 September
2007.
• Financial statements and review report of independent
accountant for the periods ended 31 July 2007 and
30 September 2007.
4. To study the effectiveness on internal control.
5. To study decisions arising from director’s meetings and
subsequent implementation.
6. To study the Company’s compliance under the regulations of
the Capital Market Authority and other regulations relating
to the Company’s activities.
7. To report all the risks and risk management practices by the
Directors to the BoC.
8. To carry out other duties instructed by the BoC.
43
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Kesimpulan
1. Fungsi Internal Audit dan pengendalian internal sudah
dijalankan dengan efektif;
2. Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan
sebagai Akuntan Publik bersikap independen dan
obyektif dalam melakukan audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2007;
3. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2007 sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia, demikian pula laporan kinerja operasional
serta keuangan Perusahaan disajikan secara wajar;
4. Seluruh keputusan Direksi sudah dijalankan
sebagaimana mestinya;
5. Penerapan tingkat kepatuhan Perusahaan kepada
peraturan sudah dijalankan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
Peraturan Perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;
6. Berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan
manajemen risiko oleh Direksi sudah dilaporkan kepada
Dewan Komisaris.
Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Fajar
Surya Wisesa Tbk.
Jakarta, Maret 2008
Conclusion
1. The Internal Audit function and internal control is
carried out effectively;
2. That Public Accountant, Osman Bing Satrio & Partners
has acted independently and objectively in auditing
the Consolidated Financial Statement for the year
ended 31 December 2007;
3. That the Consolidated Financial Statement for the year
ended 31 December 2007 was appropriate and was
presented fairly in accordance with accountancy
principles based on Persyaratan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) distributed by Ikatan Akuntansi
Indonesia;
4. Director’s decisions were carried out as intended;
5. Compliance under Capital Market regulations and
other regulations associated with Company’s operations
has been undertaken;
6. All risks and risk management measures have been
reported to the BoC.
For and on behalf of the Audit Committee of PT Fajar Surya
Wisesa Tbk
Jakarta, March 2008
Tony Tjandra
Chairman
Independent Report of the AuditCommitteeLaporan Komite Audit
44
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Anggota Komite Audit
Tony Tjandra, KetuaTony Tjandra menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun
2001, dan beliau juga merupakan Komisaris Independen. Beliau
menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Universitas
Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Sudarmanto, AnggotaSudarmanto menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2003.
Beliau saat ini merupakan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia,
anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan Ikatan Akuntan
Indonesia. Beliau memiliki pengalaman 28 tahun sebagai auditor
independen. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Partner
di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota
Deloitte Touche Tohmatsu), dan Manajer di Kantor Akuntan Publik
Drs. Hans Kartikahadi & Co.
Beliau meraih gelar sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta dan gelar Manajemen,
Administrasi dan Perpajakan dari Universitas Indonesia.
M. Fadil, AnggotaM. Fadil bergabung dengan Komite Audit sejak tahun 2004, dan
saat ini bekerja untuk Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman.
Jabatan sebelumnya antara lain Manajer di Kantor Akuntan Publik
Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu)
dan staf senior di Prasetio Utomo & Co. (anggota Arthur Andersen)
Beliau lulusan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.
Masalah Hukum
Perusahaan tidak terkait gugatan atau proses arbitrasi dalam
bentuk apapun. Sepengetahuan Perusahaan tidak ada masalah
gugatan yang tertunda atau ancaman gugatan yang dapat
berdampak material bagi Perusahaan.
Members of the Audit Committee
Tony Tjandra, ChairmanMr. Tjandra has been the Chairman of the Audit Committee since
2001; he also serves as an Independent Commissioner. He graduated
in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked
with KPMG.
Sudarmanto, MemberSudarmanto has been a member of the Audit Committee since
2003. He currently serves as a member of the Indonesian Audit
Committee Association; a member of the Indonesian Tax Consultant
Association, and a member of the Indonesian Accountant’s
Association. He has 28 years of experience as an independent
auditor. His past positions include being a Partner in Hans Tuanakotta
& Mustofa Public Accountant (Member Deloitte Touche Tohmatsu),
and being a Manager for Drs. Hans Kartikahadi & Co Public
Account.
He graduated in Economics with a major in Accounting from
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta, and in
Management, Administration, and Taxation from the University
of Indonesia.
M. Fadil, MemberM. Fadil has been on the Audit Committee since 2004. He also
works in Kosasih & Nurdiyaman, CPAs. His experience includes
prior posts as a Manager for Hans Tuanakotta & Mustofa Public
Accountants (Members of Deloitte Touche Tohmatsu), and as a
member of the senior staff in Prasetio Utomo & Co (Members of
Arthur Andersen).
He graduated from the Academy of Accounting, YKPN Yogyakarta.
Legal Proceedings
The Company is not involved in any legal or arbitration proceedings
nor is the Company aware of any pending or threatened
proceedings which have or could have a material effect on the
Company or its operations.
45
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Risk ManagementManajemen Risiko
Risiko Keuangan
Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, FajarPaper
melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan rekening
serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah.
Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang
asing: untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan
pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk
ke pasar mancanegara. Untuk transaksi semacam ini, Perusahaan
menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang,
dan untuk mencegah risiko semacam ini. Perusahaan memantau
piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi
dampak pergerakan nilai tukar.
Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata
uang asing:
1. Perusahaan sewaktu-waktu melakukan transaksi lindung
nilai.
2. Perusahaan umumnya memiliki sejumlah besar kas yang
diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan
mata uang Dolar AS, sehingga perusahaan mengkonversi
kelebihan kas Rupiah menjadi Dolar AS.
3. Penjualan sack kraft paper dilakukan dalam Dolar AS untuk
meningkatkan pendapatan Dolar AS.
4. Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur
demi efisiensi modal kerja (lihat di bawah) dan menekan
risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga,
mengingat harga ditetapkan dalam Dolar AS.
5. Perusahaan merubah sejumlah pinjaman dalam Dolar AS
menjadi pinjaman rupiah. Setelah tanggal neraca,
Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dari beberapa
bank sejumlah US$ 45 juta ke dalam rupiah untuk menekan
risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.
Kebijakan risiko Perusahaan untuk mengawasi pemanfaatan modal
kerja terbukti mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam
persediaan barang. FajarPaper memiliki banyak pelanggan sehingga
terhindar dari risiko yang biasanya dihadapi Perusahaan yang
hanya memiliki satu atau dua sumber pendapatan.
Perusahaan memiliki asuransi yang meliputi gedung kendaraan
bermotor, mesin, peralatan, bahan baku dan barang-barang jadi
yang dapat rusak disebabkan oleh api, gempa bumi, letusan
gunung berapi, banjir, dan tsunami, sebesar US$ 420.250.000
dan Rp 18.620.850.000.
Financial Risk
As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority
of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts
and financial records are reported in Rupiah. The Company also
undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase
of waste materials or equipment for maintenance and expansion,
and the sale of products to overseas markets. There is an exchange
risk exposure inherent in these transactions as a result of currency
movements, and this is monitored daily. The Company actively
manages balances of receivables and payables in foreign currency
in order to minimize the impact of exchange rate volatility.
Currency exchange policy:
1. From time to time the Company may enter into hedging
transactions
2. In the normal course of business the Company is generally
long in cash from Rupiah receivables and short in US
Dollars, consequently converting Rupiah surplus cash into
US Dollars at the appropriate opportunity.
3. Sales of sack kraft is invoiced in US dollars to increase US
dollar revenue
4. Regular monitoring is undertaken to control domestic
receivables from the perspective of working capital efficiency
(see below) and to minimize underlying risks associated
with price changes, as prices are tied to the US Dollar.
5. Refinance some of the US dollar denominated debts into
rupiah denominated debts. Post balance sheet date the
Company has been successful in converting up to US$45
million in existing loans facilities with various banks into
Rupiah, thereby reducing exposure to exchange rate
fluctuations.
The Company’s risk policy of closely monitoring the use of working
capital has proved successful in effecting a reduction in the level
of cash tied up in inventory. The breadth of FajarPaper’s customer
base protects it from the risk emanating from having only one or
two large sources of revenue.
The Company maintains insurance policies which cover the
Company’s buildings, vehicles, machinery, equipment, raw materials
and finished goods inventories against damage caused by fire,
earthquake, volcanic eruption, flood, and tsunamis in an aggregate
amount of US$ 420,250,000 and Rp 18,620,850,000.
46
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Kepemilikan Saham Direktur dan Komisaris
Bapak Winarko Sulistyo dan keluarga memiliki
1.732.500.000 saham (69,9%) melalui PT Intercipta Sempana dan
PT Intratata Usaha Mandiri.
Bapak Airlangga Hartarto dan keluarga memiliki 192.437.500
saham (7,8%) melalui PT Garama Dhananjaya dan PT Tatacita
Swadaya Abadi.
Reuters access code: FASW.JK
Director’s and Commissioner’s interests
Mr. Winarko Sulistyo and family owns 1,732,500,000 shares
(69.9%) through PT. Intercipta Sempana and PT. Intratata Usaha
Mandiri.
Mr. Airlangga Hartarto and families owns 192,437,500 shares
(7.8%) through PT. Garama Dhananjaya and PT. Tatacita Swadaya
Abadi.
Corporate DataData Perseroan
47
High (Rp)
Tinggi (Rp)
Low (Rp)
Rendah (Rp)
2006
Q2
1600
1200
800
400
0Q1 Q4Q3
High (Rp)
Tinggi (Rp)
Low (Rp)
Rendah (Rp)
2007
Q2Q1 Q4Q3
2000
1200
800
400
0
1600
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Share Price InformationInformasi Harga Saham
PT Fajar Surya Wisesa Tbk shares are traded and quoted on Indonesia Stock Exchange.
Saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Shareholders and percentage of share ownership as of 31 December 2007:Pemegang saham dan persentase kepemilikan saham per 31 Desember 2007:
Afiliasi dan anak perusahaan
PT Wira Mustika Agung merupakan perusahaan afiliasi yang
bertindak sebagai distributor produk FajarPaper. Salah seorang
Komisaris Perusahaan adalah pemegang saham PT Wira Mustika
Agung.
FajarPaper Finance B.V. yang berdomisili di Rokin 55,1012 KK
Amsterdam, Belanda, adalah perusahaan pembiayaan dan investasi
yang seluruh sahamnya dimiliki oleh FajarPaper.
Kronologi Saham
1994:
Perusahaan menjadi perusahaan terbuka pada bulan Desember
1994 dengan jumlah saham beredar sebanyak 222.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal
disetor sebesar Rp 222.000.000.000.
1995-1998:
Sebagian pemegang 3,5% Obligasi Konversi USD 10.450.000
yang jatuh tempo tahun 2000 mengkonversi kepemilikannya
menjadi saham Perusahaan sehingga jumlah saham beredar dan
tercatat naik menjadi 225.262.617 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham dan total modal disetor menjadi sebesar
Rp 225.262.617.000.
1999:
Perusahaan melakukan pemecahan saham 1:2 (1 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000 dipecah menjadi 2 saham dengan nilai
nominal masing-masing Rp 500) dan menerbitkan saham bonus
2:1 (2 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menerima
1 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham). Dengan
demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 675.787.851
saham dengan total modal disetor sebesar Rp 337.893.925.500.
2000:
Perusahaan menerbitkan saham bonus 3:8 (3 saham bernominal
Rp 500 per saham menerima 8 saham bonus bernominal Rp 500
per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat
menjadi 2.477.888.787 saham dengan nilai nominal Rp 500 per
saham dan total modal disetor sebesar Rp 1.238.944.393.500.
Affiliates and subsidiaries of the Company
PT. Wira Mustika Agung is an affiliate Company acting as a
distributor of the Company’s products. One of the commissioners
of the Company is a shareholder of PT. Wira Mustika Agung.
FajarPaper Finance B.V. domiciled at Rokin 55, 1012 KK Amsterdam,
Netherlands is a financing and investment Company and wholly
owned subsidiary of FajarPaper.
Share chronology
1994:
The Company went public in December 1994 with a total of
222,000,000 outstanding and listed shares with a nominal per
share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of
Rp 222,000,000,000.
1995-1998:
Selected holders of 3.5% USD 10,450,000 Convertible Bonds due
2000 converted their holdings into Company shares raising the
total number of outstanding and listed shares to 225,262,617
shares with nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-
up capital of Rp 225,262,617,000.
1999:The Company undertook a stock split 1:2 (1 share of nominal
value of Rp 1,000 became 2 shares of nominal value of Rp 500
each) and issued 2:1 bonus share (2 shares of nominal value of
Rp 500/share receives 1 bonus share of nominal value of
Rp 500/share). Total number of outstanding and listed shares
became 675,787,851 shares with total paid-up capital of
Rp 337,893,925,500.
2000:The Company conducted a 3:8 bonus share issue (3 shares of
nominal per share value of Rp 500 receives 8 bonus shares of
nominal per share value of Rp 500). Total number of outstanding
and listed shares became 2,477,888,787 shares with total paid-
up capital of Rp 1,238,944,393,500.
48
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007Corporate Data
Data Perseroan
Changes to shareholding structure are summarised as follows:Ringkasan dapat dibaca di bawah ini:
49
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
50
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007Corporate Data
Data Perseroan
Company Credit RatingsPeringkat Kredit Perusahaan
Name and address of ratings agencyNama dan alamat lembaga pemeringkat
PT. Fitch Ratings Indonesia
Plaza DM 24/Fl, Suite 2406
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Jakarta 12920, Indonesia
Fitch Ratings Singapore Pte Ltd
7 Temasek Boulevard
#11-04 Suntec Tower One
Singapore 038987
Standard & Poor’s (S&P)
30 Cecil Street
Prudential Tower #17-01/08
Singapore 049712
Recognitions and certificationsPengakuan dan sertifikasi
PT Fajar Surya Wisesa Tbk is ISO 9001:2000 certified and has full accreditation under ISO 9000 SISIR certificate No. 95-2-052.
Rated “Blue” by Ministry of Environment under the PROPER classification.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan mendapat akreditasi penuh ISO 9002 SISIR dengan sertifikat
No. 95-2-052.
Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementrian Lingkungan Hidup.
51
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
Capital market supporting professional:Lembaga penunjang pasar modal
Legal Counsel
Makes & Partners Law Firm
Menara Batavia Lt. 7
Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126
Jakarta 10220, Indonesia
Public Accountant (Auditor)
Osman Bing Satrio & Rekan
Wisma Antara Lt.12
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17
Jakarta 10110, Indonesia
Notary
Imas Fatimah, S.H.
Graha MIK Lt. 5
Taman Perkantoran Kuningan
Jl. Setiabudi Selatan Kav. 16 - 17
Jakarta 12920, Indonesia
Share Registrar
PT Datindo Entrycom
Wisma Diners Club Annex
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35
Jakarta 10220, Indonesia
52
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007Corporate Data
Data Perseroan
53
*Passed away in January 2008
Meninggal dunia pada bulan Januari 2008
The Annual report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the
Management of FajarPaper and has been signed by members of the Board of Commissioners and Directors.
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen FajarPaper
dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
Statement of Management’sResponsibility for FinancialStatementsTanggung Jawab ManajemenAtas Laporan Keuangan
FajarPaper Annual Report 2007Laporan Tahunan FajarPaper 2007
PT Fajar Surya Wisesa Tbk and It’s SubsidiaryConsolidated Financial Statementsand Independent Auditors’ Report
for the years ended December 31, 2007 and 2006
PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan Anak PerusahaanLaporan Keuangan Konsolidasi
dan Laporan Auditor Independentahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Catatan/2007 Notes 2006Rp Rp
AKTIVA ASSETS
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 170.037.898.100 2f,3 29.759.574.375 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 2g,4 Trade accounts receivable
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 113.295.174.434 2d,23 47.285.576.014 Related parties
Pihak ketiga 349.674.237.605 208.836.648.109 Third parties Piutang lain-lain 1.403.528.400 1.328.450.514 Other accounts receivable Persediaan 394.066.219.452 2h,5 357.729.619.335 InventoriesUang muka 294.452.228 380.423.302 AdvancesBiaya dibayar dimuka 2.526.230.294 2i 2.167.015.436 Prepaid expensesInstrument keuangan derivatif 7.862.435.275 2r,25c - Derivative financial instruments
Jumlah Aktiva Lancar 1.039.160.175.788 647.487.307.085 Total Current Assets
AKTIVA TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAktiva tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation ofRp 1.254.649.387.472 tahun 2007 dan Rp 1,254,649,387,472 in 2007 andRp 1.114.739.395.081 tahun 2006 2.722.123.345.313 2j,2k,6 2.765.224.272.562 Rp 1,114,739,395,081 in 2006
Advances for purchase of property, Uang muka pembelian aktiva tetap 7.784.858.361 8.220.951.909 plant and equipment Uang jaminan 520.000.000 520.000.000 Guarantee depositsInstrumen keuangan derivatif - 2r,25c 439.219.880 Derivative financial instruments
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.730.428.203.674 2.774.404.444.351 Total Noncurrent Assets
JUMLAH AKTIVA 3.769.588.379.462 3.421.891.751.436 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 2 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Continued)
Catatan/2007 Notes 2006Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang bank 226.380.374.442 7 41.431.859.781 Bank loanHutang usaha kepada pihak ketiga 107.343.819.791 8 100.021.729.465 Trade accounts payable to third parties Hutang lain-lain 6.370.036.685 56.181.323.262 Other accounts payablesHutang pajak 54.856.184.346 2p,9,21 14.028.125.727 Taxes payableBiaya masih harus dibayar 48.555.181.400 10 50.506.455.640 Accrued expensesHutang jangka panjang yang jatuh Current maturities of long-term
tempo dalam satu tahun loansBank dan lembaga keuangan 98.452.666.749 2o,11 86.060.136.927 Banks and financial institutions Sewa guna usaha 203.625.945 2k,12 535.988.866 Lease liabilities
Instrumen keuangan derivatif - 2r,25c 1.866.670.960 Derivative financial instruments
Jumlah Kewajiban Lancar 542.161.889.358 350.632.290.628 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESKewajiban pajak tangguhan 371.115.885.213 2p,21 365.348.916.123 Deferred tax liabilitiesHutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo dalam Long-term loans - net of current satu tahun maturitiesBank dan lembaga keuangan 628.639.070.150 2o,11 659.428.834.884 Banks and financial institutions Sewa guna usaha - 2k,12 203.625.945 Lease liabilities
Hutang obligasi - bersih 890.957.068.163 2l,13 837.767.607.684 Bonds payable - netKewajiban imbalan pasca kerja 40.630.354.231 2m,14 34.396.549.132 Post-employment benefits obligation
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.931.342.377.757 1.897.145.533.768 Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 2.473.504.267.115 2.247.777.824.396 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 500 per Capital stock - Rp 500 par value per
saham shareModal dasar - 5.000.000.000 saham Authorized - 5,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and paid-up -
2.477.888.787 saham 1.238.944.393.500 15 1.238.944.393.500 2,477,888,787 shares Tambahan modal disetor 3.560.727.824 16 3.560.727.824 Additional paid-in capitalSaldo laba (defisit) 53.578.991.023 (68.391.194.284) Retained earning (deficit)
JUMLAH EKUITAS 1.296.084.112.347 1.174.113.927.040 TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.769.588.379.462 3.421.891.751.436 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 3 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Catatan/2007 Notes 2006Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 2.655.795.017.899 2d,2n,17,23 1.693.080.667.327 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.121.715.556.901 2n,18 1.449.834.288.729 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 534.079.460.998 243.246.378.598 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2n,19,25 OPERATING EXPENSESPenjualan 89.714.487.641 83.695.584.739 SellingUmum dan administrasi 30.647.199.245 26.501.051.038 General and administrative
Jumlah Beban usaha 120.361.686.886 110.196.635.777 Total Operating expenses
LABA USAHA 413.717.774.112 133.049.742.821 INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2n OTHER INCOME (CHARGES)Penghasilan bunga 1.128.194.113 1.030.453.808 Interest incomeKeuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih (74.270.999.644) 2c 118.375.193.136 Gain (loss) on foreign exchange - netBeban bunga dan keuangan (179.407.765.010) 2l,20 (98.989.579.803) Interest expense and financial chargesLain-lain - bersih 17.349.519.488 2r,25c (4.086.206.845) Others - net
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (235.201.051.053) 16.329.860.296 Other Income (Charges) - Net
LABA SEBELUM PAJAK 178.516.723.059 149.379.603.117 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK (56.546.537.752) 2p,21 (47.651.241.243) TAX EXPENSE
LABA BERSIH 121.970.185.307 101.728.361.874 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 49,22 2q,22 41,05 BASIC EARNINGS PER SHARE
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 4 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Tambahan Saldo LabaModal Modal Disetor/ (Defisit)/ Jumlah
Disetor/ Additional Retained earnings Ekuitas/Paid-up Capital Paid-in Capital (Deficit) Total Equity
Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2006 1.238.944.393.500 3.560.727.824 (170.119.556.158) 1.072.385.565.166 Balance as of January 1, 2006
Laba bersih tahun berjalan - - 101.728.361.874 101.728.361.874 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2006 1.238.944.393.500 3.560.727.824 (68.391.194.284) 1.174.113.927.040 Balance as of December 31, 2006
Laba bersih tahun berjalan - - 121.970.185.307 121.970.185.307 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2007 1.238.944.393.500 3.560.727.824 53.578.991.023 1.296.084.112.347 Balance as of December 31, 2007
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 5 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDAS CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
2007 2006Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 2.448.947.829.983 1.515.998.923.918 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan Cash paid to suppliers and employees and
dan untuk beban operasi lain (2.157.756.528.332) (1.317.946.445.803) for other operational expenses
Kas dihasilkan dari operasi 291.191.301.651 198.052.478.115 Cash generated by operationsPembayaran untuk: Payments of:
Beban bunga dan keuangan (166.118.304.531) (96.774.669.723) Interest and financing chargesPajak penghasilan (29.056.924.139) (13.599.192.028) Income taxes
Penerimaan dari: Receipts from:Penghasilan bunga 1.128.194.113 1.030.453.808 Interest incomeTagihan pajak penghasilan - 58.228.312 Claims for tax refund
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 97.144.267.094 88.767.298.484 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPerolehan aktiva tetap (92.269.174.163) (409.404.314.246) Acquisition of property, plant and equipment
Payment of advances for purchase of property,Pembayaran uang muka pembelian aktiva tetap (5.576.440.765) (108.907.490.025) plant and equipmentHasil penjualan aktiva tetap 1.045.500.000 162.500.000 Proceeds from sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (96.800.114.928) (518.149.304.271) Net Cash Used In Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan (pembayaran) hutang bank 177.903.849.339 (31.230.390.469) Proceeds from (repayment of) bank loansPembayaran pinjaman bank dan lembaga Payment of long-term bank loan and financial
keuangan jangka panjang (37.433.688.914) (409.092.512.963) institutionsPembayaran kewajiban sewa guna usaha (535.988.866) (439.552.793) Payment of lease liabilitiesPenerimaan dari penerbitan obligasi - 858.541.911.344 Proceeds from bonds issuance
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 139.934.171.559 417.779.455.119 Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ANDKAS DAN SETARA KAS 140.278.323.725 (11.602.550.668) CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 29.759.574.375 41.362.125.043 AT BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 170.037.898.100 29.759.574.375 AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTAL INFORMATIONAktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas: Non-cash investing activities:
Reclassification of advances for purchase Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva of property, plant and equipment
tetap ke aktiva tetap 6.012.534.313 129.484.779.479 to property, plant and equipment
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 6 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED
- 7 -
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Fajar Surya Wisesa (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 36, Tambahan No. 1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 16 tanggal 18 April 2000 dari Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-12358-HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 88, Tambahan No. 314 tanggal 3 Nopember 2000.
a. Establisment and General Information
PT Fajar Surya Wisesa (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated June 13, 1987 of Lenny Budiman, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, and was published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under Deed No. 16 dated April 18, 2000 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., replacement of Imas Fatimah, S.H., concerning, the changes in the issued and paid up share capital. The amendment was approved by the Ministry of Law and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-12358-HT.01.04.TH.2000 dated June 26, 2000, and was published in Supplement No. 314 of State Gazette No. 88 dated November 3, 2000.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan juga diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih masing-masing sebesar 83% dan 17% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is to engage in paper manufacturing. The Company started commercial operations in 1989 and is presently producing industrial paper, such as sack kraft, containerboard (liner and corrugating medium) and boxboard, for use in the packaging of consumer and industrial goods. The Company’s products are sold to domestic customers and are also exported to other Asian countries, Europe and the Middle East. The percentages of domestic and export sales to net sales were 83% and 17%, respectively, for the year ended December 31, 2007. The Company has a production capacity of 700,000 tons per year. The Company’s head office is located at Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, and its factory is located at Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
Perusahaan memiliki 2.179 dan 2.283 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
The Company employed 2,179 and 2,283 employees as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 8 -
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2007 consisted of the following:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Direktur
Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Alexander Beaton Christensen
President Director Directors
Komite Audit Audit Committee Ketua Anggota
Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil
Chairman Members
Jumlah gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing sebesar Rp 8.749.076.600 dan Rp 7.529.687.707 pada tahun 2007 dan 2006.
Total salaries and benefits of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 8,749,076,600 dan Rp 7,529,687,707 in 2007 and 2006, respectively.
b. Anak Perusahaan
b. Consolidated Subsidiary
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) yang berdomisili di Amsterdam, Belanda dengan kepemilikan 100%. Kegiatan usaha FPF terutama sebagai perusahaan pendanaan dan investasi. Jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp 923.504.693 dan Rp 215.361.520.
On July, 31 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) a wholly owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands. FPF’s activity is to serve as a financing and investment company. Total assets as of December 31, 2007 and 2006 amounted to Rp 923,504,693 and Rp 215,361,520 respectively.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
c. Public Offering of the Company’s Securities
Penawaran Umum Saham Perusahaan
Public Offering of the Company Shares
Pada tanggal 29 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara No. 23 tanggal 12 Mei 1999, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (stock split). Pada tanggal 31 Desember 2007, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta).
On November 29, 1994, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) based on Letter No. S-1927/PM/1994 to conduct the initial public offering of 47,000,000 Company shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 3,200 per share. Subsequently, the Company listed all its other shares and since December 19, 1994, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange.
Based on the minutes of the general meeting of shareholders which were notarized under Deed No. 23 dated May 12, 1999 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved the change in the par value of the Company’s shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split). As of December 31, 2007, all of the Company’s outstanding shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 9 -
Penawaran Umum Obligasi Anak Perusahaan
Public Offering of the Subsidiary’s Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2006, FPF B.V. menerbitkan Guaranteed Senior Secured Note (Notes) sebesar US$ 100.000.000, dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapore.
On October 31, 2006, FPF B.V. issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at the rate of 10.75% per annum which matures on October 31, 2011. The Notes are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Consolidated Financial Statement
Presentation The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1b) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.
b. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (see Note 1b) made up to December 31 each year. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights. Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 10 -
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transaction, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Kegiatan FPF B.V., anak perusahaan yang berkedudukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.
c. Foreign Currency Transactions and Balances
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated current operations. The operations of FPF B.V., a subsidiary which is located in Amsterdam is integral to the Company’s operations, thus the book of accounts of the subsidiary which is maintained in U.S. Dollar is translated into Indonesian Rupiah using similar procedures as the Company.
d. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1) perusahaan baik langsung maupun
melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) perusahaan asosiasi;
3) perorangan yang memiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
d. Transactions With Related Parties
Related parties consist of the following: 1) companies that directly, or indirectly
through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2) associated companies;
3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 11 -
5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
e. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
f. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
g. Allowance for Doubtful Accounts
The Company provided the allowance for doubtful accounts is based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.
h. Inventories
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 12 -
j. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
j. Property, Plant and Equipment
Property, plant and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation. Property, plant and equipment, except land is depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/
Years
Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 25 - 30 Machinery and equipment Kendaraan 5 Vehicles Perabot dan peralatan 5 Furniture, fixture and equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Land are stated at cost and are not depreciated. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; expenditures which extend the useful life of the assets or result in increased future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year operations.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
k. Sewa Guna Usaha k. Leases Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Lease transactions are recorded as capital leases when the following criteria are met:
1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
1) The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease term at a price mutually agreed upon at the inception of the lease agreement.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 13 -
2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
2) All periodic lease payments made by the lessee plus residual value shall represent a return of the cost of the leased asset and interest thereon as the profit of the lessor.
3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
3) Minimum lease period is two years.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Lease transactions that do not meet the above criteria are recorded as operating leases.
Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap (Catatan 2j).
Leased assets and lease liabilities under the capital lease method are recorded at the present value of the total installments plus residual value (option price). Leased assets are depreciated using the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment (Note 2j).
l. Biaya Emisi Obligasi
l. Bonds Issuance Costs
Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.
Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal values represent discount or premium which is amortized using the straight-line method over the term of the bonds.
m. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
m. Post-Employment Benefits The Company provides defined post-employment benefits to employees in accordance with the Collective Labour Agreement. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 14 -
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition
Penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).
Domestic sales are recognized when the goods are delivered and title has passed to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point).
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah o. Troubled Debt Restructuring
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang, langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
The excess of the carrying amount of the loan and related accounts (including related interest and penalty) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related account is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring involving only modification of terms, no gain or loss is recognized. The effect of such restructuring is accounted for prospectively from the time of restructuring. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
p. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
p. Income Tax
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 15 -
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
q. Laba Bersih per Saham Dasar q. Basic Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
r. Instrumen Derivatif
r. Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.
Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diterapkan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi.
Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama non-finansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi.
Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates.
These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standard have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in earnings.
The Company does not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatives embedded in other financial instruments or other non-financial host contract are treated as separate derivative when their risks and characteristics are not closely related to the host contract and the host contract is not carried at fair value with unrealized gains or losses recognized in earnings.
s. Informasi Segmen s. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis, sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of component operating in other economic environments.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 16 -
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to that segment.
3. KAS DAN SETARA KAS
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2007 2006Rp Rp
Kas Cash on handRupiah 403.561.542 1.155.450.609 RupiahDollar Amerika Serikat 115.232.046 118.171.020 U.S. Dollar
Bank Cash in banksRupiah Rupiah
PT Bank Buana Indonesia Tbk 20.449.963.548 15.378.484.707 PT Bank Buana Indonesia TbkPT Bank Haga 9.178.035.403 246.595.188 PT Bank HagaPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 5.320.286.762 786.222.705 (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta 5.176.378.546 - Standard Chartered Bank, JakartaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.169.040.951 1.261.005.342 PT Bank Danamon Indonesia TbkThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited 543.775.874 249.045.046 Banking Corporation Limited Lain-lain (masing-masing Others (each below
dibawah Rp 200.000.000) 178.838.921 119.932.612 Rp 200,000,000)Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 115.283.321.906 2.527.424.475 (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 3.517.804.447 2.000.736.573 Banking Corporation Limited
Standard Chartered Bank, Jakarta 2.349.703.959 - Standard Chartered Bank, JakartaDeutsche Bank A.G., Jakarta 571.089.794 2.801.146.748 Deutsche Bank A.G., JakartaLain-lain (masing-masing Others (each below
dibawah Rp 350.000.000) 655.226.048 303.095.993 Rp 350,000,000)Euro Euro
Fortis Bank, Netherland N.V. 348.050.888 215.361.520 Fortis Bank, Netherland N.V.
Setara kas - deposito berjangka Cash equivalent - time depositsDollar Amerika Serikat United States Dollar
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 2.777.587.465 2.596.901.837 Banking Corporation Limited
Jumlah kas dan setara kas 170.037.898.100 29.759.574.375 Total cash and cash equivalents
Tingkat bunga deposito berjangka Interest rates of time deposits per tahun - Dollar Amerika Serikat 2,5% 2,5% per annum - U.S. Dollar
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 17 -
4. PIUTANG USAHA
4. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2007 2006Rp Rp
a. Berdasarkan Langganan a. By DebtorPihak yang mempunyai
hubungan istimewa Related partyPT Wira Mustika Agung 113.295.174.434 47.285.576.014 PT Wira Mustika Agung
Pihak ketiga Third parties
Pelanggan dalam negeri 338.943.977.454 187.410.167.493 Local customersPelanggan luar negeri 10.730.260.151 21.426.480.616 Foreign customers
Jumlah 349.674.237.605 208.836.648.109 Total
Jumlah 462.969.412.039 256.122.224.123 Total
b. Berdasarkan Umur (Hari) b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 318.823.077.492 148.556.348.563 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due
1 s/d 30 hari 117.899.430.438 81.302.479.428 1 - 30 days 31 s/d 60 hari 10.799.378.670 12.621.987.759 31 - 60 days 61 s/d 90 hari 303.419.862 4.802.504.457 61 - 90 days > 90 hari 15.144.105.577 8.838.903.916 More than 90 days
Jumlah 462.969.412.039 256.122.224.123 Total
c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyRupiah 450.728.211.971 234.338.243.571 RupiahDollar Amerika Serikat 12.241.200.068 21.783.980.552 U.S. Dollar
Jumlah 462.969.412.039 256.122.224.123 Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa semua piutang usaha tersebut dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
The Company’s management believes that all trade accounts receivable are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
5. PERSEDIAAN
5. INVENTORIES
2007 2006Rp Rp
Barang jadi 122.518.286.717 108.809.356.776 Finished goodsBarang dalam proses 2.720.433.227 4.972.548.942 Work in processBahan baku 173.135.778.431 160.055.126.474 Raw materialsBahan pembantu dan suku cadang 74.918.590.335 65.460.651.512 Indirect materials and spare partsBarang dalam perjalanan 20.773.130.742 18.431.935.631 Goods in transit
Jumlah 394.066.219.452 357.729.619.335 Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 18 -
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for decline in value of inventories is required.
Persediaan dan aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan (Catatan 6).
Inventories and property, plant and equipment, except land, of the Company were insured (Note 6).
6. AKTIVA TETAP
6. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1 Januari 2007/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2007/January 1, 2007 Additions Deduction Reclassifications December 31, 2007
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan: Cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 15.079.701.250 4.412.397.850 - - 19.492.099.100 LandBangunan dan prasarana 203.200.083.112 3.154.535.658 - - 206.354.618.770 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 3.634.712.573.188 73.989.252.045 - - 3.708.701.825.233 Machinery and equipmentsKendaraan 16.240.960.136 370.985.819 1.472.643.334 - 15.139.302.621 VehiclesPerabot dan peralatan 8.990.448.957 1.536.301.919 - - 10.526.750.876 Furniture, fixtures and equipments
Aktiva sewa guna usaha Leased assetsKendaraan 1.739.901.000 - - - 1.739.901.000 Vehicles
Aktiva dalam penyelesaian Construction in progressMesin dan peralatan - 14.818.235.185 - - 14.818.235.185 Machinery and equipments
Jumlah 3.879.963.667.643 98.281.708.476 1.472.643.334 - 3.976.772.732.785 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan dan prasarana 68.553.010.873 10.272.453.914 - - 78.825.464.787 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 1.029.797.575.900 127.421.746.878 - - 1.157.219.322.778 Machinery and equipmentsKendaraan 8.497.334.192 2.024.213.632 842.643.334 - 9.678.904.490 VehiclesPerabot dan peralatan 7.340.505.466 686.241.101 - - 8.026.746.567 Furniture, fixtures and equipments
Aktiva sewa guna usaha Leased assetsKendaraan 550.968.650 347.980.200 - - 898.948.850 Vehicles
Jumlah 1.114.739.395.081 140.752.635.725 842.643.334 - 1.254.649.387.472 Total
Jumlah tercatat 2.765.224.272.562 2.722.123.345.313 Net book value
1 Januari 2006/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2006/January 1, 2006 Additions Deduction Reclassifications December 31, 2006
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan: Cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 14.675.000.000 404.701.250 - - 15.079.701.250 LandBangunan dan prasarana 117.667.225.901 1.328.051.280 - 84.204.805.931 203.200.083.112 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 2.938.942.933.667 35.216.565.131 - 660.553.074.390 3.634.712.573.188 Machinery and equipmentsKendaraan 10.482.809.265 6.043.550.871 285.400.000 - 16.240.960.136 VehiclesPerabot dan peralatan 8.156.189.259 834.259.698 - - 8.990.448.957 Furniture, fixtures and equipments
Aktiva sewa guna usaha Leased assetsKendaraan 1.739.901.000 - - - 1.739.901.000 Vehicles
Aktiva dalam penyelesaian Construction in progressBangunan 42.838.773.102 41.366.032.829 - (84.204.805.931) - BuildingsMesin dan peralatan 152.916.902.663 329.895.897.533 - (482.812.800.196) - Machinery and equipmentsGas turbin 53.940.239.061 123.800.035.133 - (177.740.274.194) - Gas turbine
Jumlah 3.341.359.973.918 538.889.093.725 285.400.000 - 3.879.963.667.643 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan dan prasarana 61.259.389.696 7.293.621.177 - - 68.553.010.873 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 920.277.866.405 109.519.709.495 - - 1.029.797.575.900 Machinery and equipmentsKendaraan 7.353.977.540 1.410.589.985 267.233.333 - 8.497.334.192 VehiclesPerabot dan peralatan 6.861.638.096 478.867.370 - - 7.340.505.466 Furniture, fixtures and equipments
Aktiva sewa guna usaha Leased assetsKendaraan 202.988.450 347.980.200 - - 550.968.650 Vehicles
Jumlah 995.955.860.187 119.050.768.227 267.233.333 - 1.114.739.395.081 Total
Jumlah tercatat 2.345.404.113.731 2.765.224.272.562 Net book value
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 19 -
Beban penyusutan adalah sebagai berikut:
Depreciation expense was as follows:
2007 2006Rp Rp
Biaya pabrikasi (Catatan 18) 140.021.342.900 118.301.336.843 Manufacturing expenses (Note 18)Beban usaha Operating expenses
Beban penjualan (Catatan 19) 1.774.000 1.774.000 Selling expenses (Note 19)Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(Catatan 19) 729.518.825 747.657.384 (Note 19)
Jumlah 140.752.635.725 119.050.768.227 Total
Perincian keuntungan atas penjualan aktiva tetap - bersih adalah sebagai berikut:
Details of gain on sale of property, plant and equipment - net are as follows:
2007 2006Rp Rp
Jumlah tercatat aktiva tetap Net book value of property, plantyang dijual 630.000.000 18.166.667 and equipment
Harga jual 1.045.500.000 162.500.000 Selling price
Keuntungan atas penjualan Gain on sale of property, plant andaktiva tetap - bersih 415.500.000 144.333.333 equipment - net
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas keseluruhan 476.851 meter2 yang terletak di Cibitung, Bekasi. HGB akan berakhir antara tahun 2013 dan 2036. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena seluruh bidang tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns parcels of land totalling 476,851 square meters located in Cibitung, Bekasi which are mainly covered by the Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB). HGB will expire between 2013 and 2036. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the legal term of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Aktiva tetap, kecuali kendaraan, digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang (Catatan 11).
All property, plant and equipment, except vehicles, are pledged as collateral for the long-term loans (Note 11).
Persediaan dan aktiva tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT IBS Insurance Broking Service dan PT LG Insurance dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.620.850.000 pada tanggal 31 Desember 2007 dan sebesar US$ 400.750.000 dan Rp 15.524.600.000 pada tanggal 31 Desember 2006. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya.
The Company’s inventories, property plant and equipment except land, are insured with PT IBS Insurance Broking Service and PT LG Insurance for US$ 420,250,000 and Rp 18,620,850,000 as of December 31, 2007 and US$ 400,750,000 and Rp 15,524,600,000 as of December 31, 2006. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover loss from fire, natural disasters and other risks.
Biaya bunga dan biaya keuangan yang dikapitalisasi ke akun aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian adalah sebesar Rp 36.549.944.832 pada tanggal 31 Desember 2006. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 8% pada tahun 2006.
Interest and financing charges capitalized to property, plant and equipment and construction in progress amounted to Rp 36,549,944,832 as of December 31, 2006. The average capitalization rates were 8% in 2006.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 20 -
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of property, plant and equipment as of December 31, 2007 and 2006.
7. HUTANG BANK
7. BANK LOAN
2007 2006Rp Rp
Dollar Amerika Serikat U.S. DollarThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Banking Corporation Limited, Jakarta, US$ 18.492.277 Jakarta, US$ 18,492,277tahun 2007 dan US$ 4.593.332 in 2007 and US$ 4,593,332tahun 2006 174.178.760.831 41.431.859.781 in 2006
Standard Chartered Bank, Jakarta, Standard Chartered Bank, Jakarta,US$ 3.884.628 36.589.314.617 - US$ 3,884,628
Deutsche Bank A.G., Jakarta, Deutsche Bank A.G., Jakarta,US$ 1.657.532 15.612.298.994 - US$ 1,657,532
Jumlah 226.380.374.442 41.431.859.781 Total
Tingkat bunga per tahun selama Interest rate per annum in the current tahun berjalan yearDollar Amerika Serikat 8,23% - 11,54% 8,20% - 9,81% U.S. Dollar
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor jangka pendek dan hutang jangka panjang dengan jumlah maksimum gabungan sebesar US$ 23.000.000 pada tahun 2007 serta US$ 10.000.000 pada tahun 2006. Pinjaman kredit impor jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2008 dan memiliki ketentuan yang sama dengan ketentuan pada hutang jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 11).
This loan represents short-term import credit facility. The Company obtained short-term import credit and long-term loan facilities with a combined maximum amount of US$ 23,000,000 in 2007 and US$ 10,000,000 in 2006. Import credit facility will be due on March 31, 2008 and has the same terms as agreed with long-term facility which is obtained from the same bank (Note 11).
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 15.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar biaya dana ditambah 2,25% (cost of fund + 2.25%) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2008.
This loan represents import credit facility with maximum amount ot US$ 15,000,000. This credit bears interest rate from cost of fund plus 2.25% (cost of fund + 2.25%) and will be due on March 15, 2008.
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar EUR 5.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah 1,75% dan jatuh tempo pada 3 Nopember 2008.
This loan represents import credit facility with maximum amount ot EUR 5,000,000. This credit bears interest rate from SIBOR plus 1.75% and will be due on November 3, 2008.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 21 -
8. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
8. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
2007 2006Rp Rp
a. Berdasarkan pemasok a. By debtorPemasok dalam negeri 87.794.750.389 91.003.409.476 Local suppliersPemasok luar negeri 19.549.069.402 9.018.319.989 Foreign suppliers
Jumlah 107.343.819.791 100.021.729.465 Total
b. Berdasarkan mata uang b. By currencyDollar Amerika Serikat 51.682.215.384 48.988.237.509 U.S. Dollar Rupiah 44.471.756.776 45.574.896.797 RupiahEuro 10.813.939.036 5.133.321.868 Euro Dollar Singapura 320.017.753 267.576.332 Singapore Dollar Poundsterling 48.536.228 - PoundsterlingYen Jepang 7.354.614 57.696.959 Japanese Yen
Jumlah 107.343.819.791 100.021.729.465 Total
c. Berdasarkan umur c. By ageKurang dari 31 hari 67.803.675.612 53.515.893.301 Less than 31 days31 - 60 hari 21.791.482.101 18.431.841.811 31 - 60 days61 - 90 hari 7.360.013.298 10.785.896.268 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 10.388.648.780 17.288.098.085 More than 90 days
Jumlah 107.343.819.791 100.021.729.465 Total
Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 - 90 hari.
Trade accounts payable to third parties have credit terms of 30 to 90 days.
9. HUTANG PAJAK
9. TAXES PAYABLE
2007 2006Rp Rp
Pajak penghasilan: Income taxes:Pasal 21 1.904.240.530 2.645.503.845 Article 21Pasal 22 190.439.014 121.421.418 Article 22Pasal 23 4.713.006 19.544.728 Article 23Pasal 25 - 621.150.000 Article 25Pasal 26 11.056.453.910 - Article 26Pasal 29 (Catatan 21) 31.855.674.673 9.551.421.112 Article 29 (Note 21)
Pajak pertambahan nilai - bersih 9.844.663.213 1.069.084.624 Value added tax - net
Jumlah 54.856.184.346 14.028.125.727 Total
10. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
10. ACCRUED EXPENSES
2007 2006Rp Rp
Gas 19.648.996.644 13.522.735.036 GasBunga 18.240.403.117 17.195.452.977 InterestPengangkutan 7.833.548.818 11.485.440.428 FreightListrik dan telepon 967.982.474 5.443.792.598 Electricity and telephoneLain-lain 1.864.250.347 2.859.034.601 Others
Jumlah 48.555.181.400 50.506.455.640 Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 22 -
11. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PANJANG
11. LONG-TERM LOAN FROM BANKS AND FINANCIAL INSTITUTIONS
Rincian hutang jangka panjang adalah sebagai berikut:
The details of long-term loans are as follows:
2007 2006Rp Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPinjaman berulang Revolving loan
Dollar Amerika Serikat (US$ 29.479.296 U.S.Dollar (US$ 29,479,296pada tahun 2007 dan US$ 30.596.361 in 2007 and US$ 30,596,361pada tahun 2006) 277.665.490.625 275.979.174.596 in 2006
Rupiah - 20.942.560.000 Rupiah Pinjaman berjangka (US$ 6.097.542
pada tahun 2007 dan US$ 9.785.042 Term loan (US$ 6,097,542 in 2007 pada tahun 2006) 57.432.747.533 88.261.078.299 and US$ 9,785,042 in 2006)
Kredit modal kerja (US$ 16.095.000 pada Working capital loan (US$ 16,095,000tahun 2007 and US$ 6.494.800 pada in 2007 and US$ 6,494,800tahun 2006) 151.598.805.000 58.583.096.000 in 2006)
Kredit investasi 25.000.000.000 37.500.000.000 Investment loan
511.697.043.158 481.265.908.895
Holwell Investments Ltd., Hong Kong Holwell Investments Ltd., Hong KongKredit investasi (US$ 9.800.000 pada Investment credit (US$ 9,800,000
tahun 2007 dan US$ 10.800.000 pada in 2007 and US$ 10,800,000tahun 2006) 92.306.200.000 97.416.000.000 in 2006)
PT Pan Indonesia Bank Tbk Pinjaman berjangka (US$ 1.267.545 pada PT Pan Indonesia Bank Tbk
tahun 2007 dan US$ 3.796.545 pada Term loan (US$ 1,267,545 in 2007tahun 2006) 11.939.003.812 34.244.833.465 and US$ 3,796,545 in 2006)
The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Corporation Limited, JakartaPinjaman saldo menurun 100.000.000.000 - Reducing balance loanPinjaman berjangka (US$ 627.616
pada tahun 2006) - 5.661.095.148 Term loan (US$ 627,616 in 2006)
100.000.000.000 5.661.095.148
Credit Industriel et Commercial, Singapura Credit Industriel et Commercial, SingaporePinjaman berulang - Tranche A Revolving loan - Tranche A
(US$ 2.499.960) - 22.549.643.349 (US$ 2,499,960)Pinjaman berjangka - Tranche B Term loan - Tranche B
(US$ 2.449.007) - 22.090.038.630 (US$ 2,449,007) Pinjaman berjangka - Tranche C Term loan - Tranche C
(US$ 2.830.500) - 25.531.110.000 (US$ 2,830,500)
- 70.170.791.979
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 23 -
2007 2006Rp Rp
Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd.Pinjaman berulang - Tranche A Revolving loan - Tranche A
(US$ 1.253.734) - 11.308.679.958 (US$ 1,253,734)Pinjaman berjangka - Tranche B Term loan - Tranche B
(US$ 1.228.181) - 11.078.189.914 (US$ 1,228,181) Pinjaman berjangka - Tranche C Term loan - Tranche C
(US$ 1.419.500) - 12.803.890.000 (US$ 1,419,500)
- 35.190.759.872
Jumlah hutang bank dan lembaga Total loans from banks and financial keuangan 715.942.246.970 723.949.389.359 institutions
Premi atas hutang yang direstrukturisasi Unamortized premium on restructured yang belum diamortisasi 11.149.489.929 21.539.582.452 loans
Jumlah 727.091.736.899 745.488.971.811 TotalDikurangi bagian yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun 98.452.666.749 86.060.136.927 Less current maturities
Hutang jangka panjang - bersih 628.639.070.150 659.428.834.884 Long-term portion
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Interest rate per annum during the yearDollar Amerika Serikat 3% - 10,38% 3% - 10,92% U.S. DollarRupiah 12% - 14,50% 15% Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) The Company obtained several credit facilities as follows:
a. Fasilitas pinjaman berulang Tranche A dengan jumlah maksimum sebesar US$ 40.000.000 dan Tranche D Rp 20.942.560.000 pada tahun 2007 serta sebesar US$ 40.500.000 dan Rp 20.942.560.000 pada tahun 2006. Pada bulan Agustus 2007, Perusahaan melunasi fasilitas pinjaman berulang Tranche D. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010. Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Pebruari 2007, fasilitas pinjaman berulang Tranche A mengalami perubahan sebagai berikut: • Fasilitas Tranche A sebesar
US$ 10.500.000 dialihkan ke kredit modal kerja.
• Fasilitas kredit modal kerja impor yang belum digunakan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.500.000 dialihkan ke Tranche A.
• Fasilitas baru untuk Contingent Stand By LC (CSBLC) dengan jumlah maksimum US$ 6.500.000 ditambahkan ke fasilitas Tranche A.
a. Revolving loan facilities, Tranche A and Tranche D with maximum amounts of US$ 40,000,000 and Rp 20,942,560,000, respectively in 2007 and US$ 40,500,000 and Rp 20,942,560,000, respectively in 2006. In August 2007, the Company settled its revolving loan facility Tranche D. These loans will mature on January 1, 2010. Based on decision letter from BRI dated February 28, 2007, Tranche A facility were changed as follows: • Tranche A facility amounting to
US$ 10,500,000 was transferred to investment credit facility.
• Unused import credit facility with maximum amount of US$ 3,500,000 was transferred Tranche A .
• New Contingent Stand By LC (CSBLC)
facility with maximum amount of US$ 6,500,000 were added into Tranche A facility.
b. Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B)
dengan jumlah maksimum sebesar US$ 29.500.000.
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 921.875 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
b. Term loan facility (Tranche B) with a maximum amount of US$ 29,500,000. This loan is payable in quarterly installments of US$ 921,875 starting in March 2002 until December 2009.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 24 -
c. Fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas kredit modal kerja impor dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 17.000.000 pada tahun 2007 dan sebesar US$ 6.500.000 pada tahun 2006. Disamping itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas modal kerja impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.500.000 pada tahun 2006. Pinjaman modal kerja akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010.
c. Working capital credit facility and import working capital credit facility with maximum amounts of US$ 17,000,000 in 2007 and US$ 6,500,000 in 2006. The Company also obtained working capital import facility with a maximum amount of US$ 3,500,000 in 2006.
The working capital credit will mature on January 1, 2010.
d. Fasilitas kredit investasi (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar Rp 3.125.000.000 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
d. Investment credit facility (Tranche C) with a maximum amount of Rp 100,000,000,000 This loan is payable in quarterly installments of Rp 3,125,000,000 starting in March 2002 until December 2009.
Pinjaman dari BRI di atas dijamin dengan mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, tanah seluas 157.959 meter persegi berikut bangunan di atasnya, 175.416.000 lembar saham Perusahaan milik PT Intercipta Sempana dan 58.472.500 lembar saham Perusahaan milik PT Intratata Usaha Mandiri (Catatan 6 dan 23).
The loans above from BRI are collateralized by machinery and equipment, furniture, fixtures and equipment, land with an area of 157,959 square meters including the building thereon, and 175,416,000 and 58,472,500 Company shares of stock owned by PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri, respectively (Notes 6 and 23).
Perjanjian pinjaman BRI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk merubah anggaran dasar kecuali penambahan modal disetor, bentuk status hukum, melaksanakan pembagian dividen diluar dari kebijakan dividen yang telah tercantum dalam prospektus, melakukan investasi kepada perusahaan lain, memberikan hutang kepada pemegang saham dengan cara apapun, serta menjual, mengalihkan harta kekayaan kepada pihak lain.
The loan agreement with BRI includes certain covenants that limit the Company’s right to modify its Articles of Association except for addition in paid-up capital, legal status, pay dividends beyond its dividend policy stated in the prospectus, invest in an other company, grant loans to shareholder by any means, and sell and transfer the Company’s assets to others.
Holwell Investments Ltd.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 12.800.000. Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 250.000 mulai bulan Maret 2005 sampai dengan Desember 2010, dengan pembayaran akhir sebesar US$ 6.800.000 pada bulan Desember 2010.
Holwell Investments Ltd. The Company obtained an investment credit facility with a maximum amount of US$ 12,800,000. The loan is payable in quarterly installments of US$ 250,000 starting in March 2005 until December 2010, with a final payment of US$ 6,800,000 in December 2010.
PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah maksimum sebesar US$ 6.831.345. Pinjaman yang didapat dari fasilitas ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 252.900 mulai bulan Maret 2004 sampai dengan September 2010 dengan pembayaran akhir sebesar US$ 3.045 pada bulan Desember 2010.
PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin)
The Company obtained a term loan facility with a maximum amount of US$ 6,831,345. The loan drawn from the facility is payable in quarterly installments of US$ 252,900 starting in March 2004 until September 2010 with last installment amounting to US$ 3,045 in December 2010.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 25 -
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Intercipta Sempana, pemegang saham, persediaan yang dibeli dan sebidang tanah dengan luas 30.205 meter persegi beserta bangunan yang terletak di Desa Kalijaya, Bekasi atas nama PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23).
These loans from Panin are collateralized by the corporate guarantee of PT Intercipta Sempana, a shareholder, the inventory purchased and 30,205 square meters of land including building located in Desa Kalijaya, Bekasi under the name of PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry, a related party (Note 23).
Perjanjian pinjaman Panin juga mewajibkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur sebelum melakukan kegiatan-kegiatan antara lain membubarkan badan hukum Perusahaan, mengijinkan setiap penggabungan (merger) dan membagikan dividen melebihi dari jumlah yang ditetapkan dalam prospektus. Perusahaan melunasi seluruh pinjaman Panin pada tanggal 6 Pebruari 2008.
Based on the loan agreement with Panin, the Company must obtain a written approval from the bank prior to performing several activities, i.e. liquidate the Company, merge with other companies and distribute dividends exceed the required by Prospectus. The Company has been settled all of its Panin loan on Februari 6, 2008.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
Fasilitas pinjaman berjangka yang menjadi satu kesatuan dengan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum gabungan sebesar US$ 23.000.000 pada tahun 2007 dan US$ 10.000.000 pada tahun 2006 (Catatan 7). Fasilitas pinjaman ini dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar US$ 17.934 mulai bulan Januari 2002 sampai dengan bulan Januari 2010. Perusahaan telah melunasi pinjaman ini pada tahun 2007. Perusahaan juga menerima fasilitas pinjaman saldo menurun (Reducing Balance Loan) dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 100.000.000.000 yang berjangka waktu 2 tahun dan dikenakan tingkat bunga 2,75% per tahun di bawah suku bunga pinjaman berjangka HSBC.
The term loan facility which is integrated with the import credit facility at a combined maximum amount of US$ 23,000,000 in 2007 and US$ 10,000,000 in 2006 (Note 7). This facility is payable in monthly installments of US$ 17,934 starting January 2002 until January 2010. The Company has been settled this facility in 2007. The company also received reducing balance loan facility in Rupiah amounting to Rp 100,000,000,000, 2 years-term and bears 2.5% per annum below HSBC term lending rate.
Perjanjian pinjaman HSBC mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal dan menjaminkan aktiva Perusahaan kepada pihak lain untuk tujuan apapun.
Based on the loan agreement with HSBC, the Company must obtain a written approval from the bank before executing activities, such as, receiving new loan from another creditor unless related to the normal course of business and securing the assets of the Company to others for any purposes.
Credit Industriel Et Commercial, Singapura (CIC), Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) dan Deutsche Bank, London Merupakan fasilitas pinjaman yang berasal dari Citibank, N.A. yang telah dialihkan seluruhnya ke Deutsche Bank berdasarkan perjanjian pengalihan yang ditandatangani pada tanggal 15 September 2005. Pengalihan tersebut dibuat dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku di Citibank, N.A.
Credit Industriel Et Commercial, Singapore (CIC), Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) and Deutsche Bank, London Represents credit facilities from Citibank, N.A. which is transfered to Deutsche Bank based on loan transfer agreement which is signed on September 15, 2005. The transfer was made under the same terms as agreed with Citibank, N.A.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 26 -
Berdasarkan surat pemberitahuan dari Deutsche Bank tanggal 17 Pebruari 2006 tentang perjanjian pengalihan pinjaman, Deutche Bank mengalihkan seluruh pinjaman Perusahaan ke Credit Industrial Et Commercial, Singapura (CIC). Pengalihan tersebut dibuat dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku di Citibank.
Based on the letter of assignment from Deutsche Bank dated February 17, 2006, regarding the loan transfer agreement wherein the Company’s existing loans payable was transfered to Credit Industrial Et Commercial, Singapore (CIC), under the same terms as agreed with Citibank.
Fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: a. Fasilitas pinjaman berulang (Tranche A)
dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2009.
b. Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B)
dengan jumlah maksimum sebesar US$ 9.499.400. Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar US$ 102.144 mulai bulan Januari 2002 sampai dengan Desember 2009.
The facilities are as follows: a. Revolving loan facility (Tranche A) with a
maximum amount of US$ 5,000,000. The loan will mature on December 30, 2009.
b. Term loan facility (Tranche B) with a
maximum amount of US$ 9,499,400. The loan is payable in monthly installments of US$ 102,144 starting in January 2002 until December 2009.
c. Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.250.000. Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran triwulanan sebagai berikut:
c. Term loan facility (Tranche C) with a maximum amount of US$ 8,250,000. The loan is payable in quarterly installments as follows:
Jumlah/
Angsuran Periode Pelunasan/Period Covered Amount InstallmentUS$
Angsuran 1 - 3 30 Juni 2003 sampai 30 Desember 2003/ 166.667 1st to 3rd installmentsJune 30, 2003 until December 30, 2003
Angsuran 4 - 7 31 Maret 2004 sampai 30 Desember 2004/ 250.000 4th to 7th installmentsMarch 31, 2004 until December 30, 2004
Angsuran 8 - 19 31 Maret 2005 sampai 30 Desember 2007/ 312.500 8th to 19th installmentsMarch 31, 2005 until December 30, 2007
Angsuran 20 - 26 31 Maret 2008 sampai 30 September 2009/ 375.000 20th to 26th installmentsMarch 31, 2008 until September 30, 2009
Angsuran Terakhir 30 Desember 2009/ December 30, 2009 375.000 Final installment
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan paripassu atas mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, serta tanah seluas 157.959 meter persegi berikut bangunan di atasnya (Catatan 6).
These loans are collateralized by paripassu on machinery and equipment, furniture, fixtures and equipment, and land with an area of 157,959 square meters including the building thereon (see Note 6).
Pada tanggal 19 Desember 2006, CIC mengalihkan sebagian pinjaman Perusahaan kepada Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) dengan persyaratan yang sama. Fasilitas pinjaman yang dialihkan adalah sebagai berikut:
On December 19, 2006, CIC transferred a portion of the Company’s loan to Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) with the same terms. The facilities were transferred as follows:
US$
- Tranche A 1.253.733,92 - Tranche A- Tranche B 1.262.296,82 - Tranche B- Tranche C 1.523.875,00 - Tranche C
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 27 -
Perjanjian pinjaman CIC dan CCP juga mencakup persyaratan keuangan antara lain rasio jumlah kewajiban konsolidasi terhadap ekuitas tidak melebihi 3,85 : 1 pada tanggal laporan keuangan konsolidasi dan rasio laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga tidak kurang dari 1,10 : 1 pada tanggal laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan melunasi seluruh pinjaman CIC dan CCP pada tanggal 17 Desember 2007.
The loan agreement with CIC and CCP requires the Company to maintain certain financial covenant, i.e., the ratio of consolidated total liabilities to consolidated tangible net worth shall net exceed 3.85 : 1 and the ratio of consolidated EBITDA to consolidated interest expense shall not be less than 1.10 to 1. The Company has been settled all of its CIC and CCP loan on December 17, 2007.
Premi Atas Hutang Yang Direstrukturisasi
Unamortized Premium on Restructured Loans
Merupakan premi atas hutang yang direstrukturisasi yang terdiri atas: − Pinjaman berjangka BRI. − Kredit Investasi BRI. − Kredit Investasi Holwell Investment Ltd.,
Hong Kong. − Pinjaman berjangka - Tranche B CIC dan CCP.
Represents premium on restructured loans as follows: − Term loan from BRI. − Investment loan from BRI. − Investment Credit from Holwell Investment
Ltd., Hong Kong. − Term loan – Tranche B from CIC and CCP.
Amortisasi atas hutang yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 10.928.702.954 pada tahun 2007 dan Rp 11.913.114.281 pada tahun 2006 (Catatan 20).
Amortization on premium on restructured loans amounted to Rp 10,928,702,954 and Rp 11,913,114,281 in 2007 and 2006, respectively (Note 20)
12. HUTANG SEWA GUNA USAHA
12. LEASE LIABILITIES
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT ORIX Indonesia Finance untuk kendaraan alat berat dengan jangka waktu sewa 3 tahun dan tingkat bunga efektif sebesar 10,53% per tahun.
The Company has a lease agreement with PT Orix Indonesia Finance covering heavy equipment vehicles, with a lease term of three (3) years and effective interest rate of 10.53% per annum.
Nilai tunai pembayaran sewa guna usaha minimum di masa datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2007 and 2006, future minimum rental payments required under the lease agreement are as follows:
2007 2006Rp Rp
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Due in:2007 - 636.540.000 20072008 212.180.000 212.180.000 2008
Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha 212.180.000 848.720.000 Minimum rental payments
Bunga (8.554.055) (109.105.189) InterestNilai tunai pembayaran minimum Present value of minimum lease
sewa guna usaha 203.625.945 739.614.811 paymentsBagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (203.625.945) (535.988.866) Current maturities
Hutang Sewa Guna Usaha Long-term Lease Liabilities -Jangka Panjang - Bersih - 203.625.945 Net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 28 -
13. HUTANG OBLIGASI
13. BONDS PAYABLE
2007 2006Rp Rp
Nilai nominal 941.900.000.000 902.000.000.000 Nominal valueDiskonto dan biaya penerbitan Unamortized discount and
obligasi yang belum diamortisasi (50.942.931.837) (64.232.392.316) bonds issuance cost
Bersih 890.957.068.163 837.767.607.684 Net
Pada tanggal 31 Oktober 2006, anak perusahaan (FPF B.V.) menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (Notes) sebesar US$ 100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayar tiap 6 bulan. Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Harga jual obligasi pada saat penawaran adalah sebesar 97,666% dari nilai nominal obligasi dan tercatat di Bursa Efek Singapura. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, The Bank of New York, London bertindak sebagai Wali Amanat.
On October 31, 2006, the subsidiary (FPF B.V.) issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 with fixed interest of 10.75% per annum payable every six months. The bonds have a term of five years and is due on October 31, 2011. The bonds were offered at 97.666% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited. In connection with the Notes issuance, The Bank of New York, London acts as Trustee.
Obligasi dijamin oleh Perusahaan dan jaminan tersebut tidak dapat dibatalkan. Perjanjian obligasi tersebut di atas mencakup persyaratan tertentu dan mewajibkan Perusahaan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.
The bonds are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company. The bond agreement governing the above facilities require the Company to fulfill, among others, certain financial ratios. The agreements also provide for various events of default.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh Standard and Poors Rating Services dan Fitch Ratings Ltd., peringkat obligasi adalah masing-masing B dan B+.
Based on the rating issued by Standard and Poors Rating Services and Fitch Ratings Ltd., the Notes are rated B and B+, respectively.
14. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
14. POST–EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.902 karyawan di tahun 2007 dan 1.890 karyawan di tahun 2006.
The Company calculates and records estimated post-employment benefits obligation for its eligible employees based on Collective Labour Agreement. The number of employees entitled to benefits is 1,902 in 2007 and 1,890 in 2006.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2007 2006Rp Rp
Biaya jasa kini 3.962.860.050 4.233.027.286 Current service costBiaya bunga 5.508.507.212 4.202.444.688 Interest costKerugian aktuarial 762.491.408 464.142.110 Actuarial loss Biaya jasa lalu 491.200.329 - Past service cost
Jumlah 10.725.058.999 8.899.614.084 Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 29 -
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2007 2006Rp Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 53.219.442.477 52.461.973.443 Present value of unfunded obligationKerugian aktuarial yang belum diakui (12.589.088.246) (18.065.424.311) Unrecognized actuarial losses
Kewajiban bersih 40.630.354.231 34.396.549.132 Net Liability
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in consolidated balance sheets are as follows:
2007 2006Rp Rp
Saldo awal 34.396.549.132 26.500.234.948 Beginning of the yearMutasi tahun berjalan Movements in current year
Pembayaran manfaat (4.491.253.900) (1.003.299.900) Benefit paymentsBeban tahun berjalan 10.725.058.999 8.899.614.084 Provision during the year
Mutasi tahun berjalan - bersih 6.233.805.099 7.896.314.184 Movements in current year - net
Saldo akhir 40.630.354.231 34.396.549.132 End of the year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2007 2006
Tingkat diskonto per tahun 10,5% 11% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 5% 8% Salary increment rate per annumTingkat pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
15. MODAL SAHAM
15. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Datindo Entrycom), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on the stockholders list issued by Biro Administrasi Efek Perusahaan (Administration Office of Listed Shares of the Company), PT Datindo Entrycom, the stockholders of the Company are as follows:
PersentaseJumlah Saham/ Pemilikan/ Jumlah Modal
Number of Percentage of Disetor/Total Nama Pemegang Saham Shares Ownership Paid-up Capital Name of Stockholders
% RpPT Intercipta Sempana 1.299.375.000 52,4 649.687.500.000 PT Intercipta SempanaPT Intratata Usaha Mandiri 433.125.000 17,5 216.562.500.000 PT Intratata Usaha MandiriPT Garama Dhananjaya 144.312.500 5,8 72.156.250.000 PT Garama DhananjayaPT Tatacita Swadaya Abadi 48.125.000 2,0 24.062.500.000 PT Tatacita Swadaya AbadiMasyarakat umum (masing- General public (below
masing di bawah 5%) 552.951.287 22,3 276.475.643.500 5% each)
Jumlah 2.477.888.787 100 1.238.944.393.500 Total
2007 dan/and 2006
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 30 -
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR
16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2007 dan/and 2006Rp
Penjualan saham melalui penawaranumum perdana kepada masyarakat Issuance of shares through initial public pada tahun 1994 103.400.000.000 offering in 1994
Konversi atas obligasi konversi menjadi 3.262.617 lembar saham pada Conversion of convertible bonds into tahun 1995 2.782.583.000 3,262,617 shares in 1995
Jumlah 106.182.583.000 TotalPembagian saham bonus kepada
pemegang saham Perusahaan Distribution of bonus shares to the pada tahun 2000 (102.621.855.176) Company’s stockholders in 2000
Saldo akhir 3.560.727.824 Ending balance
17. PENJUALAN BERSIH
17. NET SALES
2007 2006Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party PT Wira Mustika Agung 523.560.530.886 353.579.216.340 PT Wira Mustika Agung
Pihak ketiga Third partiesPenjualan dalam negeri 1.702.065.560.389 960.915.033.664 Local salesPenjualan ekspor 438.949.239.907 387.010.922.341 Export sales
Penjualan kotor 2.664.575.331.182 1.701.505.172.345 Gross sales
Retur dan potongan penjualan Sales returns and discountsPihak yang mempunyai
hubungan istimewa (3.258.921.785) (6.058.746.987) Related partyPihak ketiga (5.521.391.498) (2.365.758.031) Third parties
Jumlah (8.780.313.283) (8.424.505.018) Total
Penjualan bersih 2.655.795.017.899 1.693.080.667.327 Net sales
Penjualan pihak ketiga dilakukan oleh Perusahaan secara langsung kepada perusahaan manufaktur barang-barang industri dan konsumsi. Penjualan kotor tahunan kepada masing-masing pihak ketiga tidak melebihi 10% dari penjualan bersih.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar 19,6% dan 20,5% dari penjualan bersih tahun 2007 dan 2006 (Catatan 23).
The Company sold its products directly to industrial and consumer goods manufacturing companies. Annual gross sales to individual third party customers did not exceed 10% of the net sales.
Net sales to a related party, represent 19.6% and 20.5% in 2007 and 2006 of net sales, respectively (Note 23).
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 31 -
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
18. COST OF GOODS SOLD
2007 2006Rp Rp
Bahan baku Raw materialsAwal tahun 160.055.126.474 100.523.727.109 At beginning of yearPembelian 1.558.478.196.509 1.074.646.745.422 PurchasesAkhir tahun (173.135.778.431) (160.055.126.474) At end of year
Bahan baku yang digunakan 1.545.397.544.552 1.015.115.346.057 Raw materials used
Tenaga kerja langsung 35.438.902.964 31.294.861.437 Direct labor
Biaya pabrikasi Factory overheadListrik, gas, dan air 250.492.098.625 198.581.250.160 Electricity, LNG and waterPenyusutan (Catatan 6) 140.021.342.900 118.301.336.843 Depreciation (Note 6)Tenaga kerja tidak langsung 66.333.910.546 58.194.975.305 Indirect laborPerbaikan dan pemeliharaan 33.630.374.956 26.857.799.579 Repairs and maintenanceLain-lain 61.620.141.484 51.860.845.198 Others
Jumlah biaya pabrikasi 552.097.868.511 453.796.207.085 Total factory overhead
Jumlah biaya produksi 2.132.934.316.027 1.500.206.414.579 Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses Work in processAwal tahun 4.972.548.942 2.089.232.910 At beginning of yearAkhir tahun (2.720.433.227) (4.972.548.942) At end of year
Beban pokok produksi 2.135.186.431.742 1.497.323.098.547 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Finished goodsAwal tahun 108.809.356.776 61.320.546.958 At beginning of yearPembelian 238.055.100 - PurchasesAkhir tahun (122.518.286.717) (108.809.356.776) At end of year
Beban pokok penjualan 2.121.715.556.901 1.449.834.288.729 Cost of goods sold
Pembelian tahunan dari masing-masing pemasok pihak ketiga tidak melebihi 10% dari pembelian bersih.
Annual purchases from any of the individual third party suppliers did not exceed 10% of the net purchases.
19. BEBAN USAHA
19. OPERATING EXPENSES
2007 2006Rp Rp
Beban Penjualan Selling Expenses
Pengangkutan 77.649.716.538 74.198.948.350 FreightKomisi 5.907.155.483 4.085.790.942 CommissionGaji dan tunjangan 3.450.845.603 2.519.700.942 Salaries and allowancesPerjalanan 1.114.553.930 891.581.167 Travel Representasi dan sumbangan 188.677.050 1.168.923.005 Representation and donationLain-lain 1.403.539.037 830.640.333 Others
Jumlah 89.714.487.641 83.695.584.739 Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 32 -
2007 2006Rp Rp
Umum dan Administrasi General and Administrative
Gaji dan tunjangan 20.235.611.092 18.695.486.118 Salaries and employees’ benefitsSewa 2.836.886.546 2.803.964.550 RentsJasa profesional 1.387.525.218 986.587.625 Profesional feePenyusutan (Catatan 6) 729.518.825 747.657.384 Depreciation (Note 6)Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below
Rp 400.000.000) 5.457.657.564 3.267.355.361 Rp 400,000,000)
Jumlah 30.647.199.245 26.501.051.038 Total
20. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
20. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL
CHARGES
2007 2006Rp Rp
Beban bunga 190.034.162.964 102.732.860.366 Interest expense Amortisasi premi atas hutang Amortization of premium on
yang direstrukturisasi (10.928.702.954) (11.913.114.281) restructured loans
Beban bunga - bersih 179.105.460.010 90.819.746.085 Interest expense - netBeban keuangan 302.305.000 8.169.833.718 Financing charges
Jumlah 179.407.765.010 98.989.579.803 Total
21. PAJAK PENGHASILAN
21. INCOME TAX
Beban pajak Perusahaan terdiri dari: Tax expense of the Company consists of the
following:
2007 2006Rp Rp
Pajak kini 50.779.568.662 23.026.487.900 Current taxPajak tangguhan 5.766.969.090 24.624.753.343 Deferred tax
Jumlah Beban Pajak 56.546.537.752 47.651.241.243 Total Tax Expense
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 33 -
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Current tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of operations and taxable income is as follows:
2007 2006Rp Rp
Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasi 178.516.723.059 149.379.603.117 statements of income
Laba sebelum pajak anak perusahaan (739.626.975) (107.184.660) Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan 177.777.096.084 149.272.418.457 Income before tax - the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan pasca kerja 6.233.805.099 7.896.314.184 Post-employment benefits Biaya pinjaman 13.289.460.479 (64.232.392.316) Borrowing costPerbedaan penyusutan Difference between commercial
komersial dan fiskal (28.168.394.690) (11.508.717.147) and fiscal depreciationAmortisasi premi atas hutang Amortization of premium on
yang direstrukturisasi (10.390.092.523) (14.278.063.270) restructured loansSewa guna usaha (188.008.663) (91.572.593) Lease liabilities
Jumlah (19.223.230.298) (82.214.431.142) Total
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Permanent differences:Kesejahteraan karyawan 10.620.531.185 9.001.805.771 Staff welfareBeban representasi dan Representation and donation
sumbangan 1.145.556.160 1.488.042.255 expensesPenghasilan bunga yang Interest income already
telah dikenakan pajak final (1.128.194.113) (734.541.439) subjected to final tax
Jumlah 10.637.893.232 9.755.306.587 Total
Laba kena pajak Perusahaan 169.191.759.018 76.813.293.902 Taxable income of the Company
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Current tax expense and payable are computed as follows:
2007 2006Rp Rp
Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan 50.740.027.700 23.026.487.900 The Company FPF B.V. 39.540.962 - FPF B.V.
Jumlah 50.779.568.662 23.026.487.900 Total
Dikurangi pembayaran pajak dibayar dimuka Prepayment of income taxesPerusahaan The Company
Pasal 22 17.560.053.027 7.193.566.788 Article 22Pasal 25 1.242.300.000 6.211.500.000 Article 25Fiskal luar negeri 82.000.000 70.000.000 Exit tax
FPF B.V. 39.540.962 - FPF B.V.
Jumlah 18.923.893.989 13.475.066.788 Total
Hutang pajak kini - Perusahaan 31.855.674.673 9.551.421.112 Current tax payable - The Company
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 34 -
Pajak Tangguhan Rincian kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Deferred Tax The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan)
ke laporan laba ke laporan laba rugi konsolidasi/ rugi konsolidasi/
Credited (charged) Credited (charged) 1 Januari, 2006/ to consolidated 31 Desember 2006/ to consolidated 31 Desember 2007/January 1, 2006 statements of income December 31, 2006 statements of income December 31, 2007
Rp Rp Rp Rp Rp
Premi yang belum diamortisasi atas hutang Unamotized premium on yang direstrukturisasi 10.745.293.717 (4.283.418.981) 6.461.874.736 (3.117.027.757) 3.344.846.979 restructured loan
Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefitskerja 7.950.070.484 2.368.894.256 10.318.964.740 1.870.141.529 12.189.106.269 obligation
Biaya pinjaman - (19.269.717.695) (19.269.717.695) 3.986.838.144 (15.282.879.551) Borrowing costDepreciation of property,
Penyusutan aktiva tetap (359.272.627.498) (3.452.615.144) (362.725.242.642) (8.450.518.407) (371.175.761.049) plant, and equipmentKewajiban sewa guna usaha (146.899.483) 12.104.221 (134.795.262) (56.402.599) (191.197.861) Lease liabilities
Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities -bersih (340.724.162.780) (24.624.753.343) (365.348.916.123) (5.766.969.090) (371.115.885.213) net
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective rate to income before tax is as follows:
2007 2006Rp Rp
Laba sebelum beban pajak Income before tax expensemenurut laporan laba rugi per consolidated statements ofkonsolidasi 178.516.723.059 149.379.603.117 operations
Laba sebelum pajak anak perusahaan (739.626.975) (107.184.660) Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan 177.777.096.084 149.272.418.457 Income before tax - the Company
Pajak dengan tarif yang berlaku: Tax at effective tax rates:10% x Rp 50.000.000 5.000.000 5.000.000 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50.000.000 7.500.000 7.500.000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 177.677.096.084 tahun 2007 53.303.128.820 - 30% x Rp 177,677,096,084 in 2007
dan Rp 149.172.418.457 tahun 2006 - 44.751.725.266 and Rp 149,172,418,457 in 2006
Jumlah 53.315.628.820 44.764.225.266 TotalPengaruh pajak atas beban yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal 3.191.367.970 2.926.591.976 Tax effect of permanent differencesKoreksi dasar pengenaan pajak - Correction of tax bases - lease
sewa guna usaha - (39.575.999) liabilities
Beban Pajak - Perusahaan 56.506.996.790 47.651.241.243 Deferred Tax - The Company
Beban Pajak - Anak perusahaan 39.540.962 - Deferred Tax - The Subsidiaries
Jumlah Beban Pajak 56.546.537.752 47.651.241.243 Total Tax Expense
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 35 -
22. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 22. BASIC EARNINGS PER SHARE Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
2007 2006Rp Rp
Laba bersih Net IncomeLaba bersih untuk perhitungan laba Net income for computation of basic
bersih per saham dasar 121.970.185.307 101.728.361.874 earnings per share
Jumlah saham Number of sharesLembar/ Lembar/Shares Shares
Weighted average number of Jumlah rata-rata tertimbang saham 2.477.888.787 2.477.888.787 shares
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
At balance sheets date, the Company did not have potentially dilutive shares.
23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN
ISTIMEWA
23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau
manajemennya sama dengan Perusahaan:
Nature of Relationship a. Related parties which have partly the same
management as the Company:
• PT Wira Mustika Agung • PT Fajar Surya Adhi Ratan Industry
b. PT Intercipta Sempana dan PT Intratata
Usaha Mandiri adalah pemegang saham Perusahaan.
c. Lila Notopradono adalah komisaris
Perusahaan.
b. PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri are stockholders of the Company.
c. Lila Notopradono is a commissioner of the
Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
Transactions with Related Parties In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties as follows:
a. Perusahaan telah menunjuk PT Wira Mustika
Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih kepada PT Wira Mustika Agung adalah sebesar 19,6% dan 20,5% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo piutang atas penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 113.295.174.434 dan Rp 47.285.576.014 yang mewakili 3,0% dan 1,4% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, disajikan sebagai bagian dari Piutang Usaha di neraca konsolidasi (Catatan 4 dan 17).
a. The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company's products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 19.6% and 20.5% of the Company’s net sales in 2007 and 2006, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The related outstanding receivables from these sales transactions amounting to Rp 113.295.174.434 and Rp 47,285,576,014 which represent 3.0% and 1.4% of total assets as of December 31, 2007 and 2006, respectively, are presented as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets (Notes 4 and 17).
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 36 -
b. Pinjaman Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) di jamin dengan Tanah dan bangunan milik PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. Pinjaman Perusahaan dari BRI dijamin dengan saham Perusahaan milik PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri, masing-masing sejumlah 175.416.000 dan 58.472.500 lembar saham (Catatan 6 dan 11).
b. The Company’s loan from PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin), is secured by the land and building of PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. The Company’s loans from BRI are secured by Company’s shares held by PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri, amounting 175,416,000 and 58,472,500 shares, respectively (Notes 6 and 11).
c. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan harga sewa tahunan sebesar US$ 325.000 yang dicatat pada beban sewa di Beban Umum dan Administrasi.
c. The Company has entered into a land and building rental agreement with Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 325,000, which is recorded as rent expense under General and Administrative Expense.
24. INFORMASI SEGMEN
24. SEGMENT INFORMATION
Informasi segmen geografis (berdasarkan lokasi pelanggan/pemasok/kreditur) sebagai berikut:
Financial information presented based on geographical segment (according to location of customers/suppliers/creditors) follows:
Timur Tengah/ Bagian lainnya di Asia/ Lain-lain/ Jumlah/
Indonesia Middle East Other Parts of Asia Others Total
PENDAPATAN REVENUEPenjualan eksternal 2.216.845.788.972 20.809.978.605 365.247.243.662 52.892.006.660 2.655.795.017.899 External sales
HASIL RESULTHasil segmen 465.300.498.337 4.311.129.699 57.993.032.857 6.474.800.105 534.079.460.998 Segment Result
Beban usaha 42.538.943.559 2.990.515.282 41.764.329.393 2.420.699.407 89.714.487.641 Operating expensesBeban yang tidak dapat Unallocated operating
dialokasikan 30.647.199.245 expenses
Laba operasi 422.761.554.778 1.320.614.417 16.228.703.464 4.054.100.698 413.717.774.112 Income from operation
Penghasilan bunga 1.128.194.113 Interest incomeKerugian kurs mata uang Loss on foreign exchange -
asing - bersih (74.270.999.644) netInterest expense
Beban bunga dan keuangan (179.407.765.010) and financial chargesLain-lain - bersih 17.349.519.488 Others - net
Laba sebelum pajak 178.516.723.059 Income before taxBeban pajak (56.546.537.752) Tax expense
Laba bersih 121.970.185.307 Net income
Informasi lainnya: Other information:Aktiva yang tidak dapat
dialokasikan 3.769.588.379.462 Unallocated AssetsKewajiban yang tidak dapat
dialokasikan 2.473.504.267.115 Unallocated LiabilitiesPengeluaran modal 98.281.708.476 Capital expenditurePenyusutan 140.752.635.725 Depreciation
2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 37 -
Timur Tengah/ Bagian lainnya di Asia/ Lain-lain/ Jumlah/Indonesia Middle East Other Parts of Asia Others Total
PENDAPATAN REVENUEPenjualan eksternal 1.306.069.744.987 312.066.106.385 57.403.627.618 17.541.188.337 1.693.080.667.327 External sales
Hasil segmen 178.422.649.472 48.805.831.409 12.129.871.109 3.888.026.608 243.246.378.598 Segment result
Beban usaha 31.862.329.818 38.635.340.544 10.369.098.284 2.828.816.093 83.695.584.739 Operating expenses
Beban yang tidak dapat Unallocated operating dialokasikan 26.501.051.038 expenses
Hasil segmen 146.560.319.654 10.170.490.865 1.760.772.825 1.059.210.515 133.049.742.821 Segment result
Penghasilan bunga 1.030.453.808 Interest incomeKeuntungan kurs mata uang Gain on foreign exchange -
asing - bersih 118.375.193.136 netInterest expense and
Beban bunga dan keuangan (98.989.579.803) financial chargesLain-lain - bersih (4.086.206.845) Others - net
Laba sebelum pajak 149.379.603.117 Income berfore taxBeban pajak (47.651.241.243) Tax expense
Laba bersih 101.728.361.874 Net income
Informasi lainnya: Other information:
Aktiva yang tidak dapat
dialokasikan 3.421.891.751.436 Unallocated Assets
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 2.247.777.824.396 Unallocated Liabilities
Pengeluaran modal 538.889.093.725 Capital expenditure
Penyusutan 119.050.768.227 Depreciation
2006
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena hanya memiliki satu segmen usaha, yaitu kertas kemasan.
The Company does not represent business segment information since it only has one business segment, packaging paper.
25. IKATAN
25. COMMITMENTS
a. Perjanjian sewa menyewa tanah dan
bangunan
Perusahaan melakukan perjanjian dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, untuk sewa sebidang tanah seluas 1.522 meter2 berikut bangunan di atasnya yang terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, yang digunakan sebagai kantor pusat Perusahaan dengan nilai sewa tahunan sebesar US$ 325.000. Perjanjian berlaku untuk periode satu tahun (Catatan 23).
a. Land and bulding rental agreement
The Company has entered into an agreement with Lila Notopradono, a commissioner, for the rent of land with a total area of 1,522 square meters including the building thereon, located in Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, which is used as the Company’s head office for a total annual rental fee of US$ 325,000. The agreement is valid for a period of one year (Note 23).
b. Fasilitas kredit yang belum digunakan Perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit
jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan dari beberapa bank sebesar US$ 26.958.672 dan US$19.307.249, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
b. Unused credit facilities
The Company has unused short-term and long-term credit facilities from several banks totalling US$ 26,958,672 and US$ 19,307,249 as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 38 -
c. Kontrak derivatif
c. Derivative Contracts
Standard Chartered Bank, Jakarta Pada tanggal 22, 23 dan 25 Mei 2007 serta 22 Oktober 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing dengan Standard Chartered Bank, Jakarta. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu. Rincian kontrak yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Standard Chartered Bank, Jakarta On May 22, 23 and 25, 2007 and October 22, 2007, the Company signed a Currency Forward Contract with Standard Chartered Bank, Jakarta. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans. The details of contracts which were not yet realized as of December 31, 2007 are as follows:
Transaksi Beli Tanggal Nilai TukarPerusahaan/ Jatuh Tempo/ Mata Uang Asing/
Company will buy Due date RateUS$ Rp
01495378 1.500.000 28 Maret/ 8.865/US$March 28, 2008
01501675 5.000.000 21 Mei/ 8.890/US$May 21, 2008
01495384 2.500.000 28 April/ 8.885/US$April 28, 2008
01497156 2.875.000 28 April/ 8.885/US$April 28, 2008
01713548 5.000.000 24 April/ 9.243/US$April 24, 2008
Forward Contract No.No. Forward contract/
Pada tanggal 31 Desember 2007 nilai wajar atas kontrak-kontrak tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 782.335 atau setara dengan Rp 7.368.813.742 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva lancar.
As of December 31, 2007 the aggregate fair value of the above contracts amounted to US$ 782,335 or equivalent to Rp 7,368,813,742 which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate value is presented as derivative financial instruments under current assets.
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Non-Deliverable Forward dengan Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank), dengan nilai nosional sebesar US$ 7.500.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar sebesar Rp 69.750.000.000 pada tanggal 29 Maret 2007 pada tingkat nilai tukar mata uang asing forward sebesar Rp 9.300/US$. Perjanjian ini dilakukan untuk pembayaran pinjaman sindikasi jangka panjang yang dikoordinasi oleh United Overseas Bank Limited. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai wajar agregat atas Non-Deliverable Forward tersebut diatas berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 206.948 atau setara dengan Rp 1.866.670.960 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari kewajiban lancar. Pada tanggal 29 Maret 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan rugi atas instrumen derivatif sebesar US$ 158.103 atau setara dengan Rp 1.448.221.373 yang dilaporkan sebagai “Rugi atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On April 28, 2006, the Company signed a Non-Deliverable Forward agreement with a notional amount of US$ 7,500,000 with Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank). Based on the agreement, the Company will pay Rp 69,750,000,000 on March 29, 2007 at the forward rate of Rp 9,300/US$. This agreement is entered into for the payment of the long-term syndicated loans, which are coordinated by United Overseas Bank Limited. As of December 31, 2006, the aggregate fair value of the above Non-Deliverable Forward amounted to US$ 206,948 or equivalent to Rp 1,866,670,960 which was calculated based on "Mark to Market Valuation". The agregate fair value is presented as derivative financial instrument under current liabilities. On March 29, 2007, the Company has executed the contract and recognized a loss on derivative instruments amounting to US$ 158,103 or equivalent to Rp 1,448,221,373, which is presented as “Loss on Derivative Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 39 -
Pada tanggal 8 Desember 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan nilai nosional sebesar US$ 30.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar triwulanan tingkat bunga tetap sebesar 4,995% per tahun setiap tanggal 28 Mei, 28 Agustus, 28 Nopember dan 28 Pebruari hingga termination date pada tanggal 28 Februari 2010. Pada saat yang sama, Standard Bank akan membayar triwulanan pada tingkat bunga mengambang SIBOR US$. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai wajar agregat atas Swap tingkat bunga tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 48.694 atau setara dengan Rp 439.219.880 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva tidak lancar. Pada tanggal 15 Januari 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan laba atas instrumen derivatif sebesar US$ 97.500 atau setara dengan Rp 879.450.000 yang dilaporkan sebagai “Laba atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On December 8, 2005, the Company signed an interest rate swap agreement with a notional amount of US$ 30,000,000. Based on the agreement, the Company will pay quarterly at the fixed interest rate of 4.995% per annum on May 28, August 28, November 28 and February 28 of each year until the termination date on February 28, 2010. At the same time, Standard Bank will pay quarterly interest at SIBOR US$ floating rate. As of December 31, 2006, the aggregate fair value of the above interest rate swap amounted to US$ 48,694 or equivalent to Rp 439,219,880 which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The agregate fair value is presented as derivative financial instrument under non current asset. On January 15, 2007, the Company has executed the contract and recognized a gain on derivative instrument amounting to US$ 97,500 or equivalent to Rp 879,450,000, which is presented as “Gain on Derivative Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Pada tanggal 7 Nopember 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing dengan HSBC. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu. Kontrak yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta On November 7, 2007, the Company signed a Currency Forward Contract with HSBC. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans. The details of contract which was not yet realized as of December 31, 2007 is as follows:.
Transaksi Beli Nilai TukarPerusahaan/ Tanggal Mata Uang Asing/
Company Will Jatuh Tempo/ Foreign ExchangeBuy Due Date RateUS$ Rp
FWD 073119978 2.000.000 28 Maret 2008 9.215/US$
No. Forward contract/ Forward contract No.
Pada tanggal 31 Desember 2007 nilai wajar atas kontrak tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 52.407 atau setara dengan Rp 493.621.533 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva lancar. Pada tanggal 20 dan 28 April 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan perolehan mesin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2006.
As of December 31, 2007 the fair value of the contract amounted to US$ 52,407 or equivalent to Rp 493,621,533, which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The value is presented as derivative financial instruments under current assets. On April 20 and 28, 2006, the Company entered into a derivative transaction agreement in the form of foreign exchange Forward Contract. This transaction was intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to the acquisition of certain machineries in 2006.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 40 -
Pada tahun 2006, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan rugi atas instrumen derivatif Rp 2.267.228.441 yang dilaporkan sebagai “Rugi atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
In 2006, the Company executed the contract and recognized a loss on derivative instruments amounting to Rp 2,267,228,441 which is presented as “Loss on Derivative Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak diidentifikasikan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan atau kerugian dari kontrak-kontrak ini diakui di laporan laba rugi.
For accounting purposes, these contracts are not designated and documented as hedging instruments, and therefore hedge accounting is not applied. Gains and losses on these contracts recognized in statement of income.
26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM
MATA UANG ASING
26. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2007 and 2006, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2007 2006
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing/ dalam/ asing/ dalam/
Foreign Equivalent in Foreign Equivalent incurrencies Rp currencies Rp
Aktiva AssetsKas dan setara kas USD 13.299.710 125.269.965.665 1.147.170 10.347.476.646 Cash and cash equivalents
EUR 25.128 348.050.888 18.161 215.361.520Piutang usaha USD 1.299.628 12.241.200.068 2.415.075 21.783.980.552 Trade accounts receivablesPiutang lain-lain USD 90.475 852.183.500 49.544 446.890.041 Other accounts receivablesInstrumen keuangan Derivatif financial
derivatif USD 834.742 7.862.435.275 48.694 439.219.880 instruments
Jumlah aktiva 146.573.835.396 33.232.928.639 Total assets
Kewajiban LiabilitiesHutang bank USD 24.034.438 226.380.374.442 4.593.332 41.431.859.781 Bank loansHutang usaha USD 5.487.017 51.682.215.384 5.431.068 48.988.237.509 Trade accounts payables
EUR 785.910 10.813.939.036 432.899 5.133.321.868SGD 49.215 320.017.753 45.513 267.576.332JPY 88.535 7.354.614 759.170 57.696.959GBP 2.581 48.536.228 4.748.505 42.831.519.037
Hutang lain-lain USD 285.452 2.688.676.721 742 13.139.875 Other accounts payablesGBP 3.484 65.504.117 - -SGD 316 2.054.752 - -JPY 40.815.000 3.390.502.050 - -
Biaya masih harus dibayar USD 4.266.741 40.188.432.501 4.027.263 36.325.913.654 Accrued expensesInstrumen keuangan Derivative financial
derivatif USD - - 206.948 1.866.670.960 instrumentsHutang bank dan lembaga Long-term bank loan and
keuangan jangka panjang USD 54.769.650 515.875.328.766 75.834.841 684.030.265.820 financial institutionsHutang obligasi USD 94.591.471 890.957.068.163 92.878.892 837.767.607.684 Bonds payable
Jumlah kewajiban 1.742.420.004.527 1.698.713.809.479 Total liabilities
Jumlah Kewajiban - Bersih (1.595.846.169.131) (1.665.480.880.840) Total Liabilities - net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 41 -
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2007 and 2006 were as follows:
Mata uang 2007 2006 Foreign currencyRp Rp
1 USD 9.419 9.020 USD 11 SGD 6.502 5.879 SGD 11 JPY 83 76 JPY 11 EUR 13.760 11.858 EUR 11 GBP 18.804 17.697 GBP 1
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) BARU
27. NEW ACCOUNTING PRINCIPLES STANDARD (PSAK)
PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi
PSAK 13 (Revised 2007), Investment Property
Pada bulan Mei 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi untuk properti investasi, yang menggantikan PSAK 13, Akuntansi untuk Investasi.
In May 2007, the Financial Accounting Standards Board (DSAK) issued the accounting standard for investment property, which supersedes PSAK 13, Accounting for Investments.
Standar ini mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait, serta mengizinkan suatu entitas, setelah pengakuan awal, untuk memilih model biaya atau model nilai wajar dalam pengukuran properti investasi. Berdasarkan model nilai wajar, properti investasi diukur pada nilai wajar dan perubahan atas nilai wajar harus diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Berdasarkan model biaya, properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi rugi penurunan nilai asset, dan selain itu nilai wajar dari properti harus diungkapkan.
This standard, which prescribes the accounting treatment and disclosures for investment property, permits entities to choose either the cost model or the fair value model in measuring the investment property after the initial recognition. Under the fair value model, the investment property is measured at fair value and changes in fair value are recognized in the statement of income. Under the cost model, investment property is measured at depreciated cost less any accumulated impairment losses, and in addition the fair value of the property must still be disclosed.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Perusahaan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008 and contains certain transitional provisions. Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s financial statements.
PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap
PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and Equipment
Pada bulan Mei 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk aset tetap, menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17, Akuntansi Penyusutan. PSAK 16 revisi antara lain mengharuskan pengakuan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset sebagai bagian dan biaya perolehan aset yang bersangkutan, serta memperbolehkan penggunaan model Biaya atau model Revaluasi dalam pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal. Nilai residu dan estimasi umur manfaat setiap aset harus ditelaah (review) minimum setiap akhir tahun buku. Transaksi pertukaran aset tetap harus diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial.
In May 2007, the DSAK issued the revised accounting standard on property, plant and equipment, which supersedes PSAK 16, Fixed Assets and Other Assets and PSAK 17, Depreciation. The revised PSAK 16 requires among other things the recognition in the cost of an asset the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, and allows the use of the Cost or Revaluation model in measuring the asset subsequent to initial recognition. The residual value and estimated useful life of an asset shall be reviewed at least at each financial year end. Asset exchange transactions shall be measured at fair value unless the exchange transaction lacks commercial substance.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 42 -
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008. Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa
PSAK 30 (Revised 2007), Leases
Pada bulan Juni 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi sewa, yang menggantikan PSAK 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha.
In June 2007, DSAK issued revised accounting standard on leases, which supersedes PSAK 30, Accounting for Leases.
Standar ini mengatur, baik bagi lessor dan lesse, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Berdasarkan standar ini, sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Klasifikasi ditentukan pada awal sewa (inception of the lease). Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik tergantung pada jenis sewa, apakah pada prinsipnya merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi.
This standard prescribes, for lessor and lessee, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases. Under this standard, a lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incident to ownership. All other leases are classified as operating leases. Classification is made at inception of the lease. Accounting for sale and lease back transactions depends on whether these are essentially finance or operating leases.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan secara retrospektif dari standar ini dianjurkan, tetapi tidak diharuskan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008. Retrospective application of the standard is encouraged but not required.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dan standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.
In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities.
Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED (Continued)
- 43 -
Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
This standard should be applied prospectively for periods beginning on or after January 1, 2009.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dan standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 55 (Revisi 2006), Financial Instrumen: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
In December. 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; setelah akuntansi lindung nilai.
This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting.
Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya.
This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards.
Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan Iebih dini diperkenankan.
Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009. Early application is permitted.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
28. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
28. APPROVAL OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 2 sampai dengan 43 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2008.
The consolidated financial statements on pages 2 to 43 were approved by the Company’s Directors and authorized for issue on March 12, 2008.