22
Makalah Diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah “Parasitologi” Disusun oleh : Anggota Kelompok: OGI NURHARI

parasitologi - Tuma / Kutu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parasitologi - parasit arthopoda "KUTU / TUMA" oleh ogi nurhari

Citation preview

Page 1: parasitologi - Tuma / Kutu

Makalah

Diajukan untuk memenuhiTugas mata kuliah

“Parasitologi”

Disusun oleh :Anggota Kelompok:

OGI NURHARI

Page 2: parasitologi - Tuma / Kutu

2Makalah Parasitologi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb,

Puji dan Syukur marilah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

atas ridho dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan Makalah Parasitologi ini

dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin saya mengalami kesulitan dan

kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan

wawasan serta pola pikir saya. Namun berkat keyakinan, keinginan, dan usaha

dengan sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi dengan

baik.

Kami menyadari sedalam - dalamnya bahwa saya tidaklah sempurna dalam

pembuatan makalah ini. Dengan demikian saya berharap dengan dibuatnya

makalah ini dapat memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Parasitologi ini dan

dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa saya berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak

membantu dalam proses pembuatan Makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr Wb,

Bandung, Januari 2010

Penyusun

Arthopoda - Kutu

Page 3: parasitologi - Tuma / Kutu

3Makalah Parasitologi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

1.1 Larat Belakang..................................................................................4

1.2 Tujuan...............................................................................................4

1.3 Pembatasan Masalah.......................................................................5

1.4 Metode Penelitian.............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

2.1 Pengertian - Pengertian ..................................................................6

2.2 Arthopoda.........................................................................................8

2.3 Ordo Phthiraptera.............................................................................10

2.4 Kutu..................................................................................................11

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................14

3.1 Kutu Sebagai parasit........................................................................14

3.2 Ordo Phthiraptera.............................................................................15

3.3 Genus Pediculus..............................................................................16

3.4 Identifikasi Klinis ..............................................................................20

BAB IV PENUTUP.............................................................................................21

4.1 Kesimpulan.......................................................................................21

4.2 Kata Penutup....................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22

BAB I

Arthopoda - Kutu

Page 4: parasitologi - Tuma / Kutu

4Makalah Parasitologi

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Parasit merupakan salah satu mahluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas

hubungannya dengan manusia maupun mahluk hidup lain, merupakan salah satu

mahluk hidup yang kehidupannya tak bisa lepas dari rantai mahluk hidup

manusia.

Parasit merupakan mahluk yang merugikan bagi mahluk hidup lain yang

ditumpanginya, berbagai macam kerugian didapat oleh inang yang di

tumpanginya, karena parasit tersebut mengambil keuntungan dari inangnya

namun banyak mengganggu kehidupan mahluk hidup yang ditumpanginya, dari

mulai nutrisi makanan, merusak sel dan jaringan, dan hal – hal lainnya.

Terdapat berbagai macam parasit yang ada dengan berbagai macam

bentuk, ukuran, dan jenis. dari mulai parasit yang berbentuk seluler / mikro yang

tidak dapat terlihat dengan mata secara langsung, hingga parasit yang berukuran

makro. Salah satu parasit yang sering berhubungan dengan kehidupan manusia

adalah “kutu”, parasit dari jenis Arthopoda. Parasit tersebut sangat sering ditemui

dikehidupan sehari – hari, dan salah satu parasit yang mengganggu kehidupan

manusia.

Oleh karena itu, saya dalam penyusunan makalah ini akan menerangkan

hal – hal yang beraitan dengan parasit “kutu”, parasit dari phillum arthopoda ini.

1.2Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Parasitologi.

Mempelajari tentang parasit.

Memberikan pengetahuan tentang parasit kutu.

Mengetahui aspek / kerugian yang ditimbulkan kutu.

Mempelajari pengetahuan tentang kutu, sehingga dapat digunakan dalam

kehidupan sehari - hari .

1.3Pembatasan Masalah

Arthopoda - Kutu

Page 5: parasitologi - Tuma / Kutu

5Makalah Parasitologi

Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalah pada

pembahasan mengenai Mikrobiologi Farmasi mencakup tentang “Uji IMViC”

sebagai metode Identifikasi Mikroorganisme teknik laboratorium, dan teori serta

faktor-faktor yang berkaitan dengan pembahasan tersebut.

1.4Metode Penelitian

Pengumpulan data yang didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya :

dari internet dan buku tentang “Mikrobiologi Farmasi”, serta berbagai sumber yang

mendukung dalam pembuatan makalah ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Arthopoda - Kutu

Page 6: parasitologi - Tuma / Kutu

6Makalah Parasitologi

1.1 Pengertian - Pengertian

1.1.1 Parasitologi

Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang

menyebabakan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara

menginfeksi kepada induk semang atau hospes Parasitme adalah hubungan

interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu inangnya, dan

pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam

tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu

virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua

macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup

di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu

parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya insekta.

Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara

keduanya. Sebagai salah satu bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak

ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, namun dengan cara hidupnya,

yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik

seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika,

evolusi dan ekologi.

1.1.2 Inang

Inang, dalam biologi, adalah Organisme yang ditumpangi oleh parasit

disebut inang. atau organisme yang menampung virus, parasit, partner

mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan

makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi

virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat

menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.

Inang terdiri dari dua macam, yaitu inang definitif dan inang perantara.

Inang definitif adalah inang yang didalamnya terdapat parasit yang mengalami

perkembangbiakan seksual, umunnya terdiri dari hewan vertebrata dan manusia.

Arthopoda - Kutu

Page 7: parasitologi - Tuma / Kutu

7Makalah Parasitologi

Inang perantara adalah inang yang didalamnya terdapat parasit pada stadium

muda atau aseksual. Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.

1.1.3 Vektor (biologi)

Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lain.

Berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh, berperan sebagai vektor penyakit malaria

yang mematikan. Pengertian tradisional dalam kedokteran ini sering disebut

"vektor biologi" dalam epidemiologi dan pembicaraan umum.

Dalam terapi gen, virus dapat dianggap sebagai vektor jika telah di-

rekayasa ulang dan digunakan untuk mengirimkan suatu gen ke sel targetnya.

"Vektor" dalam pengertian ini berfungsi sebagai kendaraan untuk menyampaikan

materi genetik seperti DNA ke suatu sel.

1.1.4 Parasit

Parasit adalah hewan renik yang dapat

menurunkan produktivitas hewan yang

ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia

dan hewan, seperti menyerang kulit manusia.

Parasitoid adalah parasit yang menggunakan

jaringan organisme lainnya untuk kebutuhan nutrisi

mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan

atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph

1.2 Arthoproda

1.2.1 Pengertian umum

Dari bermacam jenis binatang serangga, jumlah spesies yang termasuk

phylum Arthropoda mempunyai sekitar 700.000-800.000 spesies telah di

identifikasi. Jenis yang kedua adalah Arachnida yang mempunyai 50.000-60.000

Arthopoda - Kutu

Page 8: parasitologi - Tuma / Kutu

8Makalah Parasitologi

spesies dan Crustacea ada sekitar 30.000 spesies. Parasit yang termasuk dalam

golongan insecta ini adalah sangat penting dalam penelitian bidang ecologi,

agriculture, medical dan ekonomi.

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas,

yaitu:

Kelas Crustacea (golongan udang).

Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).

Kelas Myriapoda (golongan luwing).

Kelas Insecta (serangga).

Untuk dapat memahami klasifikasi Arthropoda secara menyeluruh,

perhatikan bagan berikut ini.

Arthopoda - Kutu

Page 9: parasitologi - Tuma / Kutu

9Makalah Parasitologi

Gambar 1. Hewan-hewan kelompok Arthropoda

1.2.2 Klasifikasi Medis

Berdasarkan kepentingan secara medis, arthropoda dibagi dalam beberapa

golongan yaitu:

1. Serangga penular penyakit (vektor, hospes intermedier)

2. Serangga sendiri menyebabkan penyakit (berparasit)

3. Serangga mengeluarkan toksin menyebabkan toksisitas

4. Serangga menyebabkan alergi

5. Serangga yang menyebabkan rasa jijik dan takut (entomofobia)

Cara penularan penyakit oleh insekta ini dapat secara mekanik yaitu

terbawa pada bagian luar tubuh insekta (misalnya kaki atau badan). Sedangkan

penularan secara biologik dilakukan setelah serangga menghisap agen penyakit

dari tubuh hospes masuk kedalam tubuh serangga.

1.2.3 Penularan Biologik

Penularan biologik ini ada dua bentuk yaitu:

1. Agen penyakit dapat memperbanyak diri dalam tubuh serangga disebut

“siklikopropagative” (Plasmodium, Trypanosoma dsb.).

2. Agen penyakit hanya berubah menjadi larva infektif dalam tubuh serangga 

disebut “siklikodevelopmental” (wucheria, onchocerca).

Salah satu contoh dari parasit adalah kutu.

Arthopoda - Kutu

Page 10: parasitologi - Tuma / Kutu

10Makalah Parasitologi

1.3 ORDO PHTHIRAPTERA

1.3.1 Pengertian Umum

Ordo Phthiraptera ini dibagi ke dalam dua sub ordo penting, yaitu Anoplura

(kutu penghisapt) dan Mallophaga (kutu penggigit). Kutu atau tuma adalah nama

yang diberikan pada serangga parasit. Kutu merupakan serangga yang berukuran

kecil, yaitu berukuran mulai dari 1mm–10 mm, mengalami metamorfosis

bertahap/tidak sempurna (hemimetabola), tipe mulut untuk menusuk, menghisap,

atau mengunyah dan tidak bersayap. Anggota dari spesies ordo ini ditemukan

sebagai parasit pada manusia dan hewan.

Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak

sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan

perkembangan sebagai berikut:

1. Telur

2. Nympha, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama

dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian

kulit.

3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ

tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan.

1.3.2 Sub Ordo: Anoplura (tuma/kutu)

Dalam ordo ini yang paling penting dalam bidang medis adalah spesies

Pediculus humanus dan Phthirus pubis, dimana P. humanus lebih penting.

Anoplura memakan darah induk-semang mereka. Bagian-bagian mulut kutu

penghisap terdiri dari 3 stilet penusuk yang secara normal ditarik masuk kedalam

satu kantung stilet didalam kepala.

1.4 Kutu

Arthopoda - Kutu

Page 11: parasitologi - Tuma / Kutu

11Makalah Parasitologi

1.4.1 Penengertian Umum

Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan

mamalia. Serangga ini sering kali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu

Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Sub ordo Anoplura

mengandung beberapa jenis sebagai parasit pada hewan-hewan peliharaan dan

dua jenis yang menyerang manusia. Serangga-serangga ini adalah ektoparasit

yang mengganggu, dan beberapa vektor penyakit yang penting. Banyak kutu

pengigit (sub family amblycera dan ishnocera) adalah hama hewan-hewan

peliharaan, terutama unggas.

Kutu-kutu ini menyebabkan iritasi yang menyakitkan, dan hewan- hewan

yang terinfestasi kesehatan dan berat badannya menurun. Kutu yang berbeda

jenis menyerang tipe-tipe unggas dan mamalia peliharaan yang berbeda, dan

tiap-tiap jenis biasanya menginfestasi suatu bagian tubuh induk semang. Tidak

satupun kutu penggigit dikenal menyerang manusia.

Kutu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat

kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air),

serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta — secara salah kaprah —

berbagai anggota Acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat

dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut "kutu" karena ukurannya

yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti

taksonomi.

Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan

berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat,

ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo

Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya

tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo

Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Untuk menjelaskan, diberi

keterangan di belakang kata "kutu". Para biologiwan berusaha mendayagunakan

kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan

dalam penerapannya.

Arthopoda - Kutu

Page 12: parasitologi - Tuma / Kutu

12Makalah Parasitologi

Berikut adalah beberapa gambar untuk memperjelas perbedaan masing-

masing kutu.

Gambar Keterangan

Kutu air Cyclops bicuspidatus betina

(kiri) dan jantan

Kutu air Daphnia

Kutu (flea)

Fahrenholzia pinnata, tuma (louse)

umum pada tikus

Kutu daun (Aphid). Kutu daun bukanlah

kutu sejati karena lebih dekat

kekerabatannya dengan wereng

Wereng Metcalfa pruinosa. Wereng

kadang-kadang dianggap kutu

Psylla alni, sejenis kutu loncat.

Meskipun bernama "kutu", kelompok ini

lebih dekat berkerabat dengan wereng

Arthopoda - Kutu

Page 13: parasitologi - Tuma / Kutu

13Makalah Parasitologi

"Kutu" beras biasa (Tribolium

confusum), lebih tepat disebut kumbang

beras atau kumbang tepung

Trombidium (bintik-bintik merah)

sedang berkerumum di bunga. Tungau

bukanlah kutu

BAB III

PEMBAHASAN

3.1Kutu Sebagai Parasit

Kutu adalah parasit jenis serangga yang tidak bersayap. Kutu menyerang

manusia dengan bersarang di kepala. Cara makannya ialah menghisap darah. Ia

akan mengeluarkan bahan yang menyebabkan reaksi alahan pada kulit kepala

Arthopoda - Kutu

Page 14: parasitologi - Tuma / Kutu

14Makalah Parasitologi

sehingga mengakibatkan gatal-gatal. Ia bertelur dalam bentuk butir-butir putih dan

menempel pada rambut. Telur kutu mengambil masa lima hingga tujuh hari untuk

menetas. Kutu akan merangkak atau meloncat-loncat di kulit kepala tanpa

disedari.

3.1.1 Lingkaran hidup kutu

Yaitu :

Berkerbang biak secara vivipar

Macam lingkaran hidup; perkembangan langsung, dan metamorfosis tidak

lengkap

Perkembangan langsung; serangga yang baru menetas bentuknya sama

dengan stadium dewasa hanya dalam ukuran kecil

Metamorfosis tidak lengkap; nimfanya hanya berbeda dari stadium dewasa

dalam hal ukuran, proporsi, tidak adanya sayap dan alat kelamin luar.

Serangga yang penting sebagai parasit pada manusia termasuk dalam ordo;

Phthiraptera (tuma),

Siphonaptera (pinjal),

Hemiptera (kutu busuk),

3.2Ordo Phthiraptera (tuma / KUTU)

Adalah insecta kecil yang mengalami degenerasi, pipih dorsoventral, tidak

bersayap, metamorfosis tidak lengkap.

Dua kelompok; tuma menggigit dan menghisap; hanya tuma yang

menghisap yang merupakan ektoparasit pada manusia. Tuma ini memiliki

bagian mulut untuk menusuk dan menghisap.

Spesies terdiri dari;

o Pediculus humanus var capitis (tuma kepala)

o Pediculus humanus var corporis (tuma badan)

Arthopoda - Kutu

Page 15: parasitologi - Tuma / Kutu

15Makalah Parasitologi

o Phthirus pubis (tuma kemaluan)

3.2.1 Lingkaran hidup;

Telur berwarna putih, mempunyai overkulum, 0,6-0,8 mm, disebut “nits”;

telur diletakkan pada rambut dan dengan erat melekat pada rambut atau

serabut pakaian. Telur dapat hidup berbulan-bulan pada pakaian. Telur

menetas dalam waktu 5-11 hari pada suhu 21-36oC.

Metamorfosis tidak lengkap

Nimfa tumbuh dalam kulit telur dan keluar melalui operkulum yang terbuka.

Nimfa mengalami 3 kali pergantian kulit selama dua minggu.

Lingkaran hidup tuma kepala rata-rata 18 hari, tuma kemaluan 15 hari.

Jangka hidup tuma dewasa kira-kira satu bulan.

Jumlah telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 300 butir untuk

tuma badan, 140 butir untuk kepala, 50 butir untuk tuma kemaluan. Tuma

badan mengeluarkan 6-9 butir telur dalam satu hari.

3.2.2 Ordo Phthiraptera ; sub-Ordo Anoplura

telah diketahui sekitar 100 spesies serangga yang berperan sebagai

parasit pada manusia. Kutu yang paling dikenal yang berparasit pada manusia

ada tiga spesies, yaitu :

1. Pediculus humanus corporis

2. Pediculus humanus capitis

3. Pediculus humanus pubis

Arthopoda - Kutu

Page 16: parasitologi - Tuma / Kutu

16Makalah Parasitologi

3.3Genus Pediculus

Ada 2 sub spesies dari Pediculus humanus, yaitu Pediculus humanus

corporis dan Pedculus humanus capitis. Dimana kedua sub spesies ini sulit

dibedakan secara morfologi dan kebanyakan orang menyebutnya sebagai

penyebab “dandruf” Ada dua sub spesies lain yaitu P. humanus corporis dan

P. humanus vestimenti, tetapi keduanya tidak begitu penting.

Walaupun sulit dibedakan secara morfologi kedua sub spesies ini

dibedakan menurut daerah infestasinya yaitu : yang menyerang badan adalah

P. humanus humanus dan yang menyerang kepala adalah P. humanus capitis.

Keduanya dapat kawin silang, tetapi anaknya bersifat infertil.

1. Pediculus humanus corporis (Kutu Badan)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Phthiraptera

Subordo : Anoplura

Family : Pediculidae

Genus : Pediculus

Spesies : P. Humanus corporis

Arthopoda - Kutu

Page 17: parasitologi - Tuma / Kutu

17Makalah Parasitologi

Pediculus humanus corporis, adalah spesies penting yang

menyebabkan penyakit pada manusia terutama di daerah dingin yaitu:

Epidemic (louse borne) typhus, trench fever dan relapsing fever. 

Diperkirakan kutu badan adalah kutu kepala yang turun kebawah.

Kutu badan berukuran jantan 2-3mm dan betina 2-3 mm, banyak terdapat

didaerah dingin, sedagkan di daerah tropis kebanyakan kutu kepala. Kutu

badan adalah merupakan vektor penyakit tiphus yang hanya terjadi di

daerah dingin, karena kutu badan adalah satu-satunya vektor. Tetapi kutu

kepala dapat merupakan hospes cadangan untuk organisme tiphus dan

berpotensi untuk menularkannya. Kutu badan adalah kutu yang “aneh”

karena hidupnya pada baju (di daerah dingin orang memakai baju rangkap

lebih dari 2 dan lama tidak dicuci karena orang jarang berkeringat), apabila

hawa dingin maka dia bergerak ke tubuh hospes, jadi biasanya kutu ini

tinggal di pakaian lapis pertama.

Telur kutu badan diletakkan pada serat baju dan menetas sekitar 1

minggu kemudian, segera membentuk nynpa dan akan menjadi dewasa bila

dekat dengan badan hospes. Apabila baju tidak dipakai beberapa hari maka

kutu akan mati.

 

2. Pediculus humanus capitis (Kutu Rambut)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Phthiraptera

Subordo : Anoplura

Family : Pediculidae

Genus : Pediculus

Spesies : P. Humanus capitis

Arthopoda - Kutu

Page 18: parasitologi - Tuma / Kutu

18Makalah Parasitologi

Kutu kepala/rambut cenderung lebih kecil dari kutu badan, dengan ukuran

1-1,5 mm yang jantan dan yang betina 1,8-2,0 mm. Kutu rambut kepala betina

dewasa dapat menghasilkan telur hingga 300 butir selama hidupnya. Telur

berbentuk oval berwarna putih dan biasa disebut ”lisa”. Ukuran telur 0,8x0,3 mm,

dimana telur ini melekat pada rambut. Biasanya kutu ini menyerang bagian

belakang leher dan belakang telinga. Mereka mudah ditularkan dengan

bersinggungan kepala, walaupun dalam kondisi rambut yang bersih. Kasus ini

sering terjadi diantara anak sekolah dan infestasi yang berat terjadi pada kondisi

yang padat (anak sekolah berkumpul) dan sanitasi yang kurang baik.

Secara umum infestasi kutu (kepala/badan) bukan suatu penyakit yang

menakutkan, tetapi gigitan kutu ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, timbul

papula kecil merah dan dapat berkembang menajadi timbulnya eksudat. Terjadi

rasa gatal (pruritus) dan menyebabkan kerak yang akan berkembang menjadi

dermatitis dan terjadi infeksi sekunder. Gejala terjadi berhari-hari bergantung pada

kepekaan individu. Bilamana kutu kepala tidak diobati, rambut akan lengket satu

dengan lainnya (gimbal) karena eksudat, jamur akan tumbuh dan berbau tidak

enak. Kondisi tersebut dinamakan “plica polonica”, dimana sejumlah besar kutu

ditemukan dibawah rambut yang laengket tersebut.

Kutu merebak dengan sentuhan dari satu kepala manusia pada kepala

manusia lain. Kutu bergerak sepanjang rambut dari kepala orang yang

mempunyai kutu ke rambutorang lain. Kutu tidak dapat terbang atau meloncat dan

tidak merangkak pada perabot atau antara tempat duduk mobil. Kutu tidak dapat

hidup di luar kepala manusia lebih dari beberapa jam.

Arthopoda - Kutu

Page 19: parasitologi - Tuma / Kutu

19Makalah Parasitologi

3.4Identifikasi Klinis

3.4.1 Patogentas;

Air liur yang dimasukkan sewaktu mengisap darah menyebabkan iritasi dan

menimbulkan papel merah yang disertai gatal yang hebat.

Tiap orang mempunyai kepekaan yang berlainan.

Arthopoda - Kutu

Page 20: parasitologi - Tuma / Kutu

20Makalah Parasitologi

Menggaruk menambah peradangan dan karena infeksi sekunder oleh

bakteri, terbentuk pustel. Crusta dan proses penanahan

3.4.2 Pengobatan;

Pemakaian lotion pelunak secara lokal menghilangkan rasa gatal dan

dengan demikian mencegah garukan sehingga luka dapat sembuh..

Tuma Badan;

Membersihkan badan dengan cermat, penggunaan insectisida dan

sterilisasi pakaian dan peralatan tempat tidur.

Membedaki badan dan pakaian dengan 10%DDT dalam

phyrophyllite atau bedak talk yang ditaburkan di dalam pakaian,

akan membunuh semua tuma dan mencegah re infestasi selama 3-4

minggu

Tuma kepala; Kepala dapat digosok dengan salep Lindane (BHC 1%) atau

dibedaki dengan DDT 10% dalam pyrophylite atau talk dengan

menggunakan 3-5 gram dari campuran tersebut untuk sekali pemakaian.

Bedak tersebut dibiarkan selama seminggu pada rambut, kemudian rambut

dicuci dan disisir untuk melepaskan telur.

Tuma Kemaluan; Daerah yang dijangkiti dapat dicukur dan diolesi salep

(Lindane) lalu dicuci dengan sabun dan air 12 jam kemudian. Bagian yang

berambut dapat juga dibedaki dengan DDT 10% lalu dicuci 2 hr kemudian;

tindakan ini diulangi seminggu kemudian, karena telur pada waktu itu sudah

menetas.

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

Arthopoda - Kutu

Page 21: parasitologi - Tuma / Kutu

21Makalah Parasitologi

1. Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan

yang ditumpanginya

2. Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan

mamalia.

3. kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang

dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo

Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo

Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit).

4. Serangga ini sering kali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu

Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu penghisap).

5. Kutu yang paling dikenal yang berparasit pada manusia ada tiga spesies,

yaitu :

a. Pediculus humanus corporis

b. Pediculus humanus capitis

c. Pediculus humanus pubis

4.2Kata Penutup

Dicukupkan sekian mungkin makalah yang saya susun, saya sebagai

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dari saya yang

disengaja maupun yang tidak disengaja, karena keterbatasan saya sebagai

manusia, semoga dapat dimaklumi.

Sekian dari kami sebagai penulis,

Assalammuala’ikum Wr. Wb.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/parasitologi

http://id.wikipedia.org/wiki/inang

http://id.wikipedia.org/wiki/vektor

Arthopoda - Kutu

Page 22: parasitologi - Tuma / Kutu

22Makalah Parasitologi

http://id.wikipedia.org/wiki/parasit

http://id.wikipedia.org/wiki/kutu

http://iswadiyusuf.blogspot.com/2008/09/pembagian-parasit.html

http://ayyaa.multiply.com/journal/item/28/si_kecil_yg_berbahaya

http://kask.us/2813644

http://childrenhivaids.wordpress.com/category/kutu-pubis

Arthopoda - Kutu