Part 15. Resusitasi Neonatus

  • Upload
    liashu

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    1/19

    BAGIAN 15: Resusitasi Neonatal

    Pedoman American Heart Association 2010 untuk RJP dan Pelayanan

    Kea!atdaruratan

    Pedoman berikut merupakan interpretasi dari keterangan yang

    dipresentasikan padaInternational Consensus on Cardiopulmonary Resuscitation

    and Emergency Cardiovascular care Science With Treatment Recommendations1

    (Konsensus internasional pada Resusitasi Jantung-paru dan Pelayanan ilmiah

    kegawatdaruratan kardiovaskuler dengan rekomendasi pengobatan). Mereka

    menerapkan terutama terhadap infan baru lahir yang mengalami masa transisi dari

    dalam rahim menuju kehidupan di luar rahim namun rekomendasi juga dapat

    diaplikasikan pada neonatus yang telah mengalami transisi perinatal lengkap dan

    membutuhkan resusitasi selama minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah

    dilahirkan. !okter harus meresusitasi infan pada saat lahir atau kapan saja selama

    rawatan awal di rumah sakit harus dipertimbangkan pedoman "guideline) ini

    istilah bayi baru lahir atau infan dimaksudkan untuk diterapkan pada setiap infan

    pada hospitalisasi awal. #stilah baru dilahirkan dimaksudkan untuk diterapkan

    se$ara spesifika pada infan pada saat kelahiran.

    %ekitar &'( dari bayi baru lahir membutuhkan beberapa bantuan untuk

    mulai bernapas pada saat lahir. Kurang dari &( membutuhkan tindakan resusitasi

    tambahan.*Meskipun mayoritas dari infan yang baru dilahirkan membutuhkan

    intervensi untuk men$iptakan transisi dari kehidupan intrauterine "di dalam rahim)

    kepada kehidupan di luar rahim "eksrauterin) karena total jumlah kelahiran yang

    besar jumlah yang $ukup besar akan memerlukan beberapa tingkatan resusitasi.

    #nfan yang baru dilahirkan yang tidak membutuhkan resusitasi se$ara umumditentukan dengan penilaian $epat dengan menggunakan tiga karakteristik sebagai

    berikut +

    Masa gestasi,

    Menangis atau bernapas,

    onus otot yang baik,

    Jika ketiga jawaban tersebut adalah iya/ maka bayi tidak memerlukan

    resusitasi dan jangan dipisahkan dari ibunya. 0ayi harus dikeringkan

    ditempatkan skin-to-skin/ dengan ibunya dan diselimuti dengan linen kering

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    2/19

    untuk menjaga temperatur. 1bservasi pernapasan aktivitas dan warna kulit

    bayi harus dilakukan sekaligus.

    Jika jawaban dari salah satu penilaian ini adalah 2idak/ infan harus

    menerima salah satu atau lebih dari 3 rangkaian tindakan berikut +4. 5angkah awal dalam stabilisasi "menyediakan kehangatan membersihkan

    jalan napas jika dibutuhkan keringkan dan stimulasi)

    0. 6entilasi

    7. Kompresi dada

    !. Pemberian epinefrin dan atau penambahan volume

    Kurang lebih 8' detik " Golden inute) yang diberikan untuk

    menyempurnakan langkah awal ini reevaluasi dan awali ventilasi jika dibutuhkan

    "lihat gambar). Keputusan untuk mendahului langkah awal ditentukan oleh

    penilaian se$ara simultan terhadap dua karakteristik bital + respirasi "apneu

    megap-megap atau sulit atau tidak sulit bernapas) dan laju jantung "apakah lebih

    besar dari atau kurang dari &'' kali permenit). Penilaian laju jantung harus

    dilakukan dengan mengauskultasi pulsasi prekordial. %aar pulsasi terdeteksi

    palpasi pada nadi umbili$al dapat juga memberikan perkiraan yang $epat dari nadi

    dan lebih akurat daripada palpasi pada lokasi lainnya.39

    !ulse "#imeterdapat memberikan penentialilaian lanjutan dari nadi tanpa

    menganggu tindakan resusitasi lainnya namun akat membutuhkan waktu satu

    sampai dua menitm dan juga mungkin tak berfungsi dalam kondisi $urah jantung

    dan perfusi yang buruk. %ekali ventilasi tekanan positif diberikan atau pemberian

    oksigen tambahan dimulai penilaian harus terdiri dari evaluasi berkelanjutan dari

    tiga karakteristik vital+ laju jantung pernapasan dan kondisi oksigenasi yang

    terakhir menentukan se$ara optimal dengan pulse o:imeter seperti yang

    dibi$arakan pada Penilaian kebutuhan oksigen dan pemberian oksigen/ di bawah

    ini. #ndikator kesuksesan yang paling sensitif dari respon pada masing-masing

    langkah adalah meningkatkan laju jantung.

    Antisi"asi ter#ada" Ke$utu#an Resusitasi

    4ntisipasi persiapan yang adekuat dan evaluasi akurat dan inisiasi

    bantuan awal segera adalah penting untuk kesuksesan resusitasi neonatus. Pada

    setiap kelahiran harus ada lebih kurang & orang yang bertanggung jawab terhadap

    bayi yang baru dilahirkan. 1rang tersebut harus mampu dalam mengawali

    resusitasi termasuk memberikan kompresi tekanan positif dan kompresi dada.

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    3/19

    0agkan orang tersebut atau seseorang yang lain yang saat itu ada di tempat

    seharusnya memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan resusitasi

    lengkap termasuk intubasi endotrakea dan pemberian obat-obatan. 8 0eberapa

    penelitian telah menunjukkan bahwa seksio sesaria yang dilaksanakan di bawah

    anestesi regional pada usia *; sampai *< minggu tanpa faktor risiko antenatal

    yang diidentifikasikan dibandingkan dengan melahirkan per vaginam dengan

    kondisi yang sama tidak meningkatkan risiko kebutuhan bayi terhadap intubasi

    endotrakea. ;-&'

    !engan pertimbangan yang hati-hati terhadap faktor risiko mayoritas dari

    bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi dapat diidentifikasi sebelum lahir. Jika

    memungkinkan kebutuhan untuk resusitasi diantisipasi personel tambahan harus

    di rekrut dan kebutuhan terhadap peralatan-peralatan harus disediakan.

    Mengidentifikasi faktor risiko dan peralatan yang diperlukan untuk resusitasi

    terdata pada Te#t$ook o% &eonatal Resuscitation' thEdition ")merican )cademy

    o% !ediatrics' in press) &&Jika diperkirakan akan terjadi kelahiran prematur "= *;

    minggu usia kehamilan) persiapan khusus akan dibutuhkan. 0ayi premature

    memiliki paru-paru yang belum matang yang mungkin akan lebih sulit untuk

    ventilasi dan juga rentan terhadap $edera oleh ventilasi tekanan positif. 0ayi

    premature juga memiliki pembuluh darah otak yang belum sempurna sehingga

    rentan untuk terjadi pendarahan kulit yang tipis dan area permukaan yang luas

    dapat mengakibatkan $epat menghilangnya panas tubuh meningkatkan

    kerentanan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko syok hipovolemik akibat

    volum pembuluh darah yang sedikit.

    %anka#&%anka# A!al

    5angkah-langkah awal untuk resusitasi adalah untuk menyediakankehangatan dengan menempatkan bayi dibawa sumber panas memposisikan

    kepala dalam posisi sniffing/ untuk membuka jalan napas membersihkan jalan

    napas jika diperlukan dengan semprit atau selangsuction mengeringkan bayi dan

    menstimulasi pernapasan beberapa penelitian telah menilai beberapa aspek dalam

    langkah-langkah awal ini penelitian ini terangkum di bawah ini.

    Resusitasi Neonatus

    Tida

    Sulit bernapas

    atau sianosis

    HR < 100, megap-

    megap atau apneu

    Tida

    Hangatkan

    Bersihkan jalan napas

    bila perlu, Keringkan ,

    Pelayanan rutin

    - Berikan kehangatan- Bersihkan jalan napas

    jika dibutuhkan- Keringkan- anjutkan e!aluasi

    Iya, berikan"sia kehamilan#Bernapas atau

    menangis#

    Lahi

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    4/19

    'enontrol (em"eratur

    0ayi premature dengan berat badan lahir sangat rendah &9'' g $enderung

    untuk menjadi hipotermi meskipun telah menggunakan tehnik-tehnik tradisional

    dalam mengurangi hilangnya panas tubuh.&untuk alasan inilah tehnik penghangat

    30

    YA YA

    %entilasi tekanan

    positi&

    Bersihkan jalan

    napas

    )'asi SP*(

    aju jantung < 100 #

    Pelayanan

    pas+a resusitasi

    60

    Tida

    YA

    aspadai

    - Hipo!olemia- pneumothoraks

    )mbil langkah untuk

    memperbaiki

    !entilasi

    ntubasi apabila dada

    YA

    .pine&rin ntra!ena

    aju jantung < /0 #

    YA

    Pertimbangkan

    intubasi

    Kompresi dada

    an

    mengkoordinasikan

    aju jantung < /0 #

    )mbil langkah

    koreksi !entilasi

    $arget SP*( yang

    diproduksi setelah lahir1 min /0-/234

    ( min /2-5034

    6 min 750-5234

    8 min 52-9034

    2 min 90-9234

    10 min 70-7234

    Gambar 1 . Al oritma

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    5/19

    tambahan direkomendasikan "$ontohnya menghangatkan kamar bersalin di atas

    8o7 &*membungkus bayi bayi dengan bungkusan plasti$ "plasti$ tahan panas)

    "kelas # 51> &3&9) menempatkan bayi pada matras eksotermik "kelas ##b51>

    0&8) dan menempatkan bayi di bawah panas yang radian "Kelas ##b 51> 7 &;)

    temperatur infan harus di awasi se$ara seksama karena kelalaian namun

    mendeskripsikan risiko hipertermia saat tehnik-tehinik ini digunakan sebagai

    kombinasi "kelas ##b 51> 0&8). ehnik-tehnik lainnya untuk memelihara

    temperature selama stabilisasi bayi dalam kamar bersalin sudah pernah digunakan

    "$ontohnya menghangatkan lnen mongeringkan dan membedung serta

    menempatkan skin-to-skin dengan ibu dan menutup keduannya dengan selimut)

    direkomendasikan namun belum diteliti se$ara spesifik "Kelas ##b 51> 7).

    %eluruh prosedur resusitasi termasuk intubasi endotrakeam kompresi dada dan

    insersi jalur intravena dapat dilakukan dengan intervensi kontrol temperatur ini

    sesuai dengan tempatnya "kelas ##b 51> 7).

    #nfan yang lahir dari ibu yang mengalami demam telah dilaporkan memiliki

    insiden lebih tinggi terhadap depresi pernapasan perinata kejang dan serebral

    palsy dan peningkatan risiko mortalitas.&?&

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    6/19

    dengan semprit) harus disediakan untuk bayi yang memiliki obstruksi nyata dalam

    bernapas spontan atau yang membutuhkan ventilasi tekanan positif "6P) "Kelas

    ##b 51> 7).

    *aat terda"at mekonium

    4sprasi mekonium sebelum persalinan selama kelahiran atau setelah

    resusitasi dapat menyebatkan sindrom aspirasi mekonium berar. %ejarahnya

    variasi dari tehnik-tehnik ini telah direkomendasikan untuk mengurangi indisiden

    sindrom aspirasi mekonium. Melakukan su$tion pada orofaring sebelum lahirnya

    bahu dipertimbangkan sampai ada per$obaan a$ak terkontrol menunjukkan hal

    tersebut tidak berarti apa-apa.8 intubasi endotrakea elektif dan rutin serta su$tion

    langsung pada trakea se$ara inisial di rekomendasikan untuk seluruh mekonium

    yang bewarna pada bayi baru lahir hingga uji $oba kontrol a$ak menunjukkan

    bahwa tidak ada manfaat dalam melaksanakan prosedur ini pada bayi yang

    vigorous "normal) saat lahir. ; meskipun infan yang mengalami depresi

    pernapasan yang lahir dari ibu dengan $airan amnion yang diwarnai mekonium

    meconium-stained amniotic %luid"M%4B) berisiko berkembang menjadi sindrom

    aspirasi mekonium.?

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    7/19

    sampai ?'( untuk beberapa menit saat lahir hal tersebut menyebabkan

    mun$ulnya sianosis pada saat itu. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa

    penilaian klinis dengan warna kulit merupakan indikator yang buruk terhadap

    saturasi oksihemoglobin selama masa neonatus dini dan kurangnya sianosis yang

    mun$ul bisa menjadi indakator yang sangat buruk terhadap kondisi oksigenasi

    dari bayi mengalami gangguan saat lahir.

    Penatalaksanaan oksigen yang optimal selama resusitasi neonatus menjadi

    sangat penting karena bukti baik mengenai kurangnya atau kelebihan oksigen

    dapat berbahaya pada infan yang baru lahir. Cipoksia dan iskemia diketahui

    sebagai hasil dari $edera organ multipel. %ebaliknya terdapat bukti eksperimen

    klinis yang sedang berkembang dan juga bukti dari penelitian terhadap bayi yang

    mendapatkan resusitasi bahwa out$ome yang merugikan dapat berasal dari

    paparan singkat terhadap oksigen yang berlebihan selama resusitasi.

    Pulse Oximetry

    0eberapa penelitian telah menentukan persentil saturasi oksigen sebagai

    fungsi waktu dari kelahiran bayi yang mengalami gangguan saat dilahirkan pada

    waktu tertentu "lihat tabel pada gambar &). Cal ini men$akup pengukuran saturasi

    dari keduanya baik pada preductalatau pun post ductal pada tindakan operasi

    ataupun lahir per vaginam dan hal ini terjadi pada level permukaan laut dan pada

    ketinggian*9-3'

    Pulse o:imeter yang terbaru yang terdiri dari alat pendeteksi didesain

    se$ara khusus pada neonatus telah menunjukkan mampu memberikan ba$aan

    yang dapat diper$aya dalam waktu satu sampai dua menit setelah lahir.3&-3*

    1ksimeter ini dapat diper$aya pada mayoritas besar bayi baru lahir baik yang

    $ukup bulan atau prematur dan membutuhkan resusitasi atau tidak selamaterdapat $urah jantung uang $ukup dan aliran darah kulit untuk oksimeter dalam

    mendeteksi nadi. !irekomendasikan bahwa o:imetry digunakan saat resusitasi

    dapat diantisipasi.%aat tekanan positif diberikan untuk beberapa pernapasan atau

    lebih saat sianosis persisten atau saat oksigen tambahan diberikan "Kelas # 51>

    0).

    Antuk membandingkan dengan tepat saturasi oksigen terhadap data serupa

    yang diterbitkan alat pendeteksi harus ditempelkan pada lokasi predu$tal/

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    8/19

    "$ontohnya pada ekstremitas kanan atas umumnya pergelangan tangan atau

    bagian permukaan tengah telapak tangan) 3* ada beberapa bukti bahwa

    menempelkan alat pendeteksi pada bayi sebelum menghubungkan alat pendeteksi

    pada fasilitas instrumen paling $epat dalam mendapatkan sinyal "Kelas ##b 51>

    7).3

    Pem$erian oksien tam$a#an

    !ua metanalisis dari beberapa uji kontrol a$ak membandingkan resusitasi

    neonatal yang diinisiasikan pada udara ruangan dengan &''9 oksigen

    menunjukkan peningkatan keselamatan hidup saat resusitasi diawali dengan

    udara.3339juga tidak terdapat penelitian dalam hal membandingkan out$ome infan

    saat resusitasi diinisiasikan dengan konsentrasi yang berbeda selain &''( atau

    udara ruangan. %atu penelitian pada infan prematur menunjukkan bahwa inisiasi

    resusitasi dengan $ampuran oksigen dan udara kurang mengakibatkan hipoksemia

    atau hiperoksemia yang dinilai oleh investigator daripada apabila resusitasi

    diawali dengan udara atau oksigen &''( diikuti dengan titrasi dengan

    penyesuaian $ampuran udara dan oksigen.38

    !engan tidak adanya penelitian yang membandingkan outcome dari

    resusitasi neonatus yang diawali dengan konsentrasi oksigen atau beragam

    saturasi oksigemoglobin yang di targetkan direkomendasikan bahwa tujuan dalam

    resusitasi bayi pada saat lahir baik lahir $ukup bulan ataupun prematur adalah

    harus nilai saturasi oksigennya berdasarkan jarak antar kuartil dari saturasi

    preductal."5ihat tabel pada gambar) diukur berdasarkan bayi $ukup bulan

    mengikuti kelahiran per vaginam pada tingkat permukaan air laur "kelas ##b 51>

    0). arget ini mungkin diterima dengan mengawali resusitasi dengan udara atau

    oksigen $ampuran dan melakukan titrasi konsentrasi oksigen untuk memperoleh%podengan target jangkauan seperti yang dideskripsikan di atas menggunakan

    pulse o:imetry "kelas ##b 51> 7). Jika oksigen $ampuran tidak tersedia

    resusitasi harus diawali dengan udara "kelas ##b 51> 0). Jika bayi mengalami

    bradikardia "laju jantung = 8' per menit) setelah

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    9/19

    Jika infan masih apneu atau mehap-megap atau laju jantung masih di

    bawah &'' kali permenit setelah pemberian langkah awal maka mulailah 6P.

    Na"as Inisial dan $antuan .entilasi

    #nflasi awal setelah kelahiran baik spontan atau dibantu men$iptakan

    kapasitas residual fungsional D %unctional residual capacity "BR7).3;-9' ekanan

    optimal inflasi waktu dan ke$epatan aliran dibutuhkan untuk menetapkan BR7

    yang efektif saat 6P diberikan selama resusitasi belum ditentukan. 0ukti dari

    penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paru-paru yang premature mudah

    $edera oleh inflasi volume dalam jumlah besar segera setelah lahir.9&-90antuan

    laju ventilasi 3' sampai 8' kali permenit biasa digunakan namun efikasi relatif

    dari beragam laju napas tersebut belum diinvestigasi.

    Pengukuran utama dari ventilasi awal yang adekuat adalah peningkatan

    yang $epat dalam laju jantung.9*pergerakan didnding dada harus dinilai apanbila

    laju jantung tidak mengalami peningkatan. ekanan inflasi pun$ak awal yang

    dibutuhkan bervariasi dan tidak dapat dipredikasi dan harus di bedakan untuk

    mendapatkan peningkatan laju jantung atau pergerakan dada dengan masing

    masing satu kali napas. ekanan inflasi harus dimonitorE inflasi tekanan awal

    adalah ' $m C1 mungkin efektif namun F *' sampai 3' $m h1 mungkin

    dibutuhkan pada bayi $ukup bulan tanpa ventilasi spontan "kelas ##b51> 7).3?9'93

    Jika keadaan menghalangi dalam penggunaan pengawasan tekanan inflasi

    minimal dibutuhkan untuk mendapatkan peningkatan laju jantung harus

    digunakan. erdapat bukti yang tidak adekuat untuk merekomendasikan inflasi

    waktu yang optimum. Kesimpulannya bantuan ventilasi harus diberikan dengan

    laju 3'-8' kali napas permenit dan harus segera mendapatkan atau memelihara

    laju jantung G &'' kali per menit "kelas ##b 51> 7).Penggunaan dete$tor kalorimetrik 71 selama masker ventilasi terhadap

    sejumlah ke$il dari infan yang premature pada unit pelayanan intensif dan kamar

    berhasil telah dilaporkan dan detektoer tersebut dapat menolong dalam

    mengidentifkasi obstruksi jalan napas.9998 0agaimanapun masih belum jelas

    apakah penggunaan dete$tor 71 selama penggunaan masker ventilasi memberi

    keuntungan tambahan ditas penilaian klinis itu sendiri "K>54% ##b 51> 7).

    (ekanan /ks"irasi Ak#ir

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    10/19

    0anyak ahli merekomendasikan pemberian continous positive air*ay

    pressure "7P4P) terhadap infan yang bernapas se$ara spontan namun dengan

    kesusahan setelah kelahiran meskipun kegunaannya telah diteliti hanya pada

    infan yang lahir premature. %uatu per$obaan multi senter klinis a$ak dari bayi

    baru lahir dengan usia gestasi 9-? minggu dengan tanda-tanda distress

    pernapasan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada out$ome

    kematian atau kebutuhan oksigen pada usia gestasi *8 minggu postmenstrual

    antara infan yang dimulai dengan 7P4P versus infan yang diintubasi dan

    diberikan ventilasi mekanik di kamar bersalin. Mengawali infan dengan 7P4P

    mengurangi angka penggunaan intubasi dan menempatkan ventilasi mekanik

    penggunaan surfaktan dan durasi ventilasi namun meningkatkan angka

    pneumothotaks.9; Pernapasan spontan pada infan premature yang mengalami

    stress pernapasan dapat didukung dengan menggunakan 7P4P atau dengan

    intubasi dan ventilasi mekanik "kelas ##b 51> 0). Pilihan yang paling sesuai

    dapat ditunjuk oleh staf ahli lokal dan preferensi. idak ada bukti untuk

    mendukung atau menyalahkan penggunaan 7P4P pada kamar bersalin pada bayi

    $ukup bulan dengan gagal napas.

    Meskipun positive end-e:piratory pressure "P>>P) telah menunjukkan

    memiliki keuntungan dan penggunaannya yang rutin selama ventilasi mekanis

    terhadap neonatus dalam unit pelayanan intensif tidak ada penelitian yang

    spesifik yang menilai antara penggunaan P>>P dengan tanpa P>>P saat 6P

    digunakan selama pembentukan BR7 saat lahir. Meskipun PP>P $enderung

    menguntungkan dan harus digunakan jika peralatan yang sesuai tersedia "kelas

    ##b 51> 7). P>>P dapat dengan mudah diberikan dengan kantung flow-inflating

    atau alat resusitasi berbentuk namun PP>P tidak dapat diberikan dengankantong self-inflating ke$uali katup P>>P opsional digunakan. !isana

    bagaimanapn terdapat beberapa bukti bahwa katup tersebut sering memberikan

    tekanan ekspirasi akhir yang tidak konsisten. 9?9 7).83

    Laryngeal Mask Airways

    5aryngeal mask airways yang pas dengan pintu masuk "inlet) laring telah

    menunjukkan keefektifannya dalam haE ventilasi pada bayi baru lahir dengan berat

    lebih dari ''' g atau dilahirkan pada usia gestasi F *3 minggu "Kelas ##b 51>

    789-8;). Masker laring "laryngeal mask) harus dipertimbangkan selama resusitasi

    jika ventilasi masker wajah dan intubasi tidak berhasil atau tidak mungkin

    dikerjakan "kelas ##a 51> 0). Masker laring belum dievaluasi pada kasus $airan

    yang diwarnai mekonium "meconium-stained %luid) selama kompresi dada atau

    pemberian medikasi intratrakeal.

    Penem"atan selan endotrakea

    #ntubasi endotrakea mungkin diindikasikan dalam beberapa hal tertentu

    selama resusitasi neonatal+

    Melakukan su$tion endotrakea inisial pada bayi baru lahir yang

    nonvigorous dengan $airan yang ter$ampur mekonium Jika ventilasi bag-mask tidak efektif atau lama responnya

    %aat kompresi dada dilakukan

    !alam kondisi resusitasi kusus seperti hernia diafragma kongenital dan

    berat badan lahir sangat rendah.

    Haktu yang tepat dalam melakukan intubasi endotrakea juha bergantung

    pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penyedia pelaynanan. %etelah

    intubasi endotrakea dan pemberian tekanan positif intermitten peningkatan laju

    jantung segera merupakan indikator terbaik bahwa saluran berada pada $abang

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    12/19

    trakeobronkial dan menyediakan ventilasi yang efektif. 9* !eteksi pengeluaran

    71 efektif untuk mengkonfrimasi penempatan selang endotrakea pada infan

    termasuk pada infan dengan berat badan lahir sangat rendah " Kelas ##a 51> 0 8?-

    ;&). Casil uji yang positif "deteksi dari pengeluaran 71) pada pasien dengan $urah

    jantung yang adekuat mengkonfirmasi penempatan selang endotrakea di dalam

    trakea sementara tes yang negatif "$ontohnya tidak ada 71 yang dideteksi)

    se$ara kuat menunjukkan intubasi esophageal.8?-; !eteksi pengeluaran 71

    merupakan metode yang direkomendasikan dalam mengkonfrimasi leyak selang

    endotrakea "Kelas ##a 51> 0). 0agaimanapun harus di $ata bahwa buruknya

    atau tidak adanya aliran darah dapat memberikan hasil negatif palsu "$ontohnya

    tidak ada 71yang dideteksi meskupun selang telah ditempatkan pada treakea).

    @egatif palsu ini merupakan hasil yang menyebabkan terjadinya ekstubasi dan

    reintubasi pada pasien infan yang kritis dengan $urah jantung yang buruk.

    #ndikator klinis laiinya dalam memperbaiki letak selang endotrakea adalah

    kondensasi pada selang endotrakea pergerakan dada dan adanya suara napas

    yang sama se$ara bilateral namun indikator ini se$ara sistematis belum dievaluasi

    pada neonatus "Kelas ##b 51> 7).

    Kom"resi ada

    Kompresi dada diindikasikan untuk laju jantung = 8' kali per menit

    meskupun ventilasi adekuat dengan oksigen tembahan telah diberikan selama *'

    detik. Karena ventilasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam resusitasi

    neonatus dank arena kompresi dada $enderung berkompetisi dengan ventilasi

    yang efektif penolong harus memastikan bahwa bantuan ventilasi dihantarkan

    se$ara optimal sebelum mengawali kompresi dada.

    Kompresi dada harus diberikan pada sepertiga sternum bawah dengankedalaman rata-rata adalah sepertiga diameter anterior-posterior dinding dada

    "kelas ##b 51> 7;*-;9). !ua tehnik telah dijelaskamE kompresi dengan dua jempol

    dengan jari-jari melingkar pada dada dan menyokong punggung "tehnik dua

    jempol dengan tangan melingkar) atau kompresi dengan dua jari dengan tangan

    kedua menyokong punggung. Karena tehnik jariodengan tangan melingkar

    menghasilkan pun$ak sistolik yang lebih besar dan tekanan perfusi koroner

    dibandingkan dengan tehnik dua jari;8-?'oleh sebab itu tehnik jempol-dengan

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    13/19

    tangan melingkar direkomenasikan dalam melakukan kompresi dada pada infan

    yang baru lahir "kelas ##b 51> 7). tehnik jari lebih disukai saat akses ke

    umbili$us diperlukan selama insersi dari kateter umbili$al meskupun juga

    memungkinkan untuk melakukan tehnik jempol-dengan tangan melingkar dalam

    infan yang diintubasi dengan posisi penolong pada kepala bayi posisi ini

    memberikan akses yang $ukup pada umbili$us "7lass ##b 51> 7).

    Kompresi dan ventilasi harus dikoordinasikan untuk menghindari

    penghantaran yang simultan.?& !ada harus diiIinkan untuk mengembang ulang

    se$ara sempurna selama relaksasi namun jempol penolong tidak boleh dilepaskan

    dari dinding dada "Kelas ##b 51> 7). harus dilakukan kompresi dengan rasio *+&

    terhadap ventilasi dengan 7).Respirasi laju jantung dan oksigenasi harus dinilai ulang se$ara periodi$

    dan kompresi dada yang terkoordinasi dan ventilasi harus dilanjutkan hingga laju

    jantung spntan adalah F 8' kali per menit "kelas ##b 51> 7). 0agaimanapun

    gangguan yang sering terjadi saat kompresi harus dihindari sebagaimana mereka

    akan menganggu pemeliharaan buatan dari perdusi sistemik dan pemeliharaan

    aliran darah koroner "kelas ##b 51> 7).

    Peno$atan

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    14/19

    1bat-obatan jarang diindikasikan dalam resusitasi pada infan yang baru

    lahir. 0radikardia pada infan yang baru lahir biasanya merupakan hasil inflasi

    paru yang tidak adekuat dengan hipoksemia dan menjadikan ventilasi yang

    adekuat merupakan langkah yang paling penting dalam memperbaikinya.

    0agaimanapun jika laju jantung masih di bawah 8' kali permenit meskipun

    ventilasi telah adekuat "biasanya dengan intubasi endotrakea) dengan oksigen

    &''( dan kompresi dada pemberian epinefrin atau penambahan volume atau

    keduanya jika diindikasikan. ang jarang dilakukan 0ufferm antagonis narkotik

    atau vasopressor mungkin berguna setelah resusitasi namun hal tersebut tidak

    direkomendasikan di kamar bersalin.

    Keca"atan dan osis "em$erian /"ine-rin

    >pinefrin direkomendasikan untuk diberikan via intravena "kelas ##b 51>

    7). Pedoman sebelumnya merekomendasikan bahwa dosis awal epinefrin

    diberikan melalui selang endotrakea karena dosis dapat diberikan lebih $epat

    daripada rute intravena. 0agaimanapun dari penelitian yang dilakukan pada hwan

    menjunjukkan efek yang positif dari penggunaan epinefrin endotrakea dan dosis

    yang lebih tinggi dipertimbangkan daripada yang direkomendasikan saat ini?*?3

    dan pada salah satu penelitian pada hwan yang menggunakan dosis yang

    direkomendasikan saat ini melalui endotrakeal tidak menunjukkan adanya efek?9

    Kurangnya data pendukung terhadap epinefrin endotrakea menjadikan rute

    intravena digunakan se$eat mungkin saat akses intravena telah didapatkan "kelas

    ##b 51> 7).

    Rekomendasi dosis #6 adalah ''& sampai ''* mgDkg per dosis. !osis #6

    yang lebih tinggi tidak direkomendasikan karena penelitian pada hewan

    ?8.?;

    danpediatri???

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    15/19

    praktik ini belum dievaluasi "kelas ##b51> 7). konsentrasi epinefrin pada

    masing-masing rute harus &+&'.''' "'& mgDm5).

    Penam$a#an .olume

    >kspansi volume harus dipertimbangkan saat kehilangan darah diketahui

    atau di$urigai "kulit pu$at perfusi buruk pulsasi lemah) dan laju jantung bayi

    tidak merespon se$ara adekuat terhadap tindakan resusitasi lainnya "kelas ##b

    51> 7).

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    16/19

    dapat diidentifikasi pada saat ini. #nfus glukosa intravena harus dipertimbangkan

    sesegra mungkin setelah resusitasi dengan tujuan menghindari hipoglikemmia

    "kelas ##b 51> 7).

    'eninduksi Hi"otermia tera"eutik

    0eberapa uji $oba kontrol a$ak multi$enter terhadap penginduksian

    hipotermia "*99'7 sampai *39'7) pada bayi baru lahir dengan usia gestasi F *8

    minggu dengan ensefalopati hipoksia-iskemik yang sedang sampai berat yang

    ditentutkan dengan kriteria ketat menunjukkan bahwa bayi yang didinginkan

    memiliki mortalitas yang lebih rendah dan kurang mengalami gangguan

    perkembangan saraf pada follow up selama &? bulan dibandingkan bayi yang

    tidak didinginkan.

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    17/19

    Memungkinkan untuk mengidentifikasi kondisi berdasarkan mortalitas yang

    tinggi dan out$ome yang buruk dalam hal tidak melakukan usaha resusitasi

    mungkin dipertimbangkan masuk akal khususnya pada saat tidak ada kesempatan

    untuk meminta persetujuan orang tua "kelas ##b 51> 7&'&&')

    Pendekatan yang konsisten dan terkoordinasi terhadap kasus individual oleh

    ahli kandungan dan tim neonatus dan orangtua merupakan tujuan yang penting.

    idak adanya inisiasi terhadap resusitasi dan menghentikan pengobatan yang

    mempertahankan kehidupan selama atau setelah resusitasi se$ara etik adalah

    ekuivalen dan klinisi tidak harus ragu untuk menarik dukungan saat keselamatan

    fungsional se$ara garis besar tidak sama.&'* Pedoman berikut harus

    diinterprtasikan bersarkan out$ome regional saat ini +

    %aat usia gestasi berat badan lahir atau kelainan kongenital dikaitkan dengan

    kematian dini tertentu dan saat morbiditas tinggi tidak dapat diterima seperti

    langkanya bayi yang selamat resusitasi tidak diindikasikan. 7ontohnya

    termasuk prematuritas ekstrim "usia gestasi = * minggu atau berat badan

    lahir = 3'' g) anensepali dan beberapa kelainan kromosom mayor seperti

    trisomi &* "Kelas ##n 51> 7).

    Pada kondisi yang berhubungan dengan angka keselamatan yang tinggi danmorbiditas yang dapat diterima resusitasi hampir selalu diindikasikan. Cal ini

    se$ara umum men$akup usia gestasi bayi F 9 minggu dan kebanyakan dari

    mereka mengalami malformasi kongenital "Kelas ##b 51> 7).

    Pada kondisi yang berhubungan dengan prognosis yang tidak pasti dimana

    keselamatan masih terbatas "$orderline) angka morbiditas relatif tinggi dan

    beban dalam antisipasi terhadap anak tinggi keinginan orang tua mengenai

    insiasi resusitasi harus didukung "kelas ##b 51> 7).

    Penilaian risiko morbiditas dan mortalitas harus mempertimbangkan data yang

    tersedia dan bisa jadi ditambkan dengan penggunaan data yang dipublikasikan

    berdasarkan data dari populasi spesifik. Keputusan harus di ambil berdasarkan

    perubahan $atatan dalam praktik kedokteran yang mungkin dapat terjadi setiap

    waktu

    !ata mortalitas dan morbiditas dari kumpulan data yang dikumpulkan oleh

    pusat perinatal di 4% dan beberapa negara lainnya dapat ditemukan di alamat

    website &eonatal Resuscitation !rogram "@RP) "www.aap.orgDnrp). 5ink

    http://www.aap.org/nrphttp://www.aap.org/nrp
  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    18/19

    komputerisasi dalam memperkirakan moertalitas dan morbiditas dari populasi

    bayi dengan berat badan lahir sangat rendah yang lahir pada jaringan pusat

    perinatal daerah dapat ditemukan pada situs tersebut. 0agaimanapun hingga

    konsepsi terjadi melalui fertilisasi in vitro tehnik yang digunakan untuk

    penanggalan obstetri$ hanya akurat L * sampai 3 hari jika dilaksanakan pada

    trimester pertama dan hanya L & atau minggu sesudah itu. Perkiraan berat janin

    akurat hanya L &9 ( sampai '(. 0ahkan ketidak$o$okan & atau minggu antara

    perkiraan dan usia gestasi saat ini atau perbedaan berat badan lahir &'' sampai

    '' g mungkin memiliki implikasi dalam keselamatan dan morbiditas jangka

    panjang. Juga berat badan janin dapat disalah artikan jika terhadi pertumbuhan

    janun terhambat dan out$ome mungkin kurang dapat diprediksi. Ketidak pastian

    ini menegasikan pentingnya dalam membuat komitmen dalam tidak melakukan

    atau memberikan resusitasi hingga kamu memiliki kesempatan untuk memeriksa

    bayi setelah lahir.

    'en#entikan sa#a Resusitasi

    Pada bayi yang baru dilahirkan dengan laju jantung yang tidak terdeteksi

    rasanya pantas jika dilakukan pertimbangan untuk menghentikan resusitasi jika

    laju jantung masih tidak terdeteksi selama &' menit "kelas ##b 51> 7&'3&'8

    ) .

    keputusan untu melanjutkan usaha resusitasi melampaui waktu &' menit dengan

    tidak adanya laju jantung harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-

    faktor berikut seperti dugaan etiologi adanya henti jantung usia bayi ada atau

    tidaknya komplikasi peranan potensial terhadap hipotermia terapeutik dan

    orangtua sebelumnya telah menyarakan pendapatnya bahwa mau menerima risiko

    dari morbiditas.

    *truktur Proram edukasional dalam mena)ari resusitasi neonatalPenelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan metodologi pembelajaran

    yang berkelanjutan meningkatkan performa keduanya situasi klinis dalam

    kehdupa nyata dan resusitasi simulasi.&';-&&'meskipun beberapa penelitian telah

    menemukan bahwa tidak ada perbedaan saat dibandingkan kepada standar atau

    latihan tanpa simulasi&&&&&. Juga penelitian melakukan pengarahan singkat atau

    pengarahan singkat ulang mengenai performa tim resusitasi yang se$ara umum

    menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan&&*-&&

  • 7/26/2019 Part 15. Resusitasi Neonatus

    19/19

    sulit akibat heterogenitas dan keterbatasan penelitian termasuk kekurangan data

    mengenali out$ome klinis 0erdasarkan bukti yang tersediam direkomendasikan

    bahwa 44PD4C4 @eonatal Resus$itation program mengadopsi tehnik simulasi

    pengarahan singkat dan pengarahan singkat ulang dala mendesain program

    resusitasi untuk tambahan dan pemeliharaan kemampuan yang dibutuhkan untuk

    resusitasi neonatal yang efektif. "kelas ##b 51>7).