Upload
rismayanti
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
1/8
Pasien dengan Penurunan Kesadaran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penurunan kesadaran merupakan kasus gawat darurat yang sering dijumpai
dalam praktek sehari-hari. Berdasarkan hasil pengumpulan data Rumah Sakit Pendidikan dr.
Piringadi, para peneliti memperkirakan bahwa terdapat 3% kasus dengan penurunan kesadaran
atau komadari 1% jumlah kasus kegawatdaruratan neurologi di Rumah Sakit dr. Piringadi
!esadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemis"er
serebridan #s$ending Reti$ular #$tiating System R#S' (ika terjadi kelainan pada kedua
sistem ini, baik yang melibatkan sistem anatomi maupun "ungsional akan mengakibatkan
terjadinya penurunan kesadaran dengan berbagai tingkatan.#s$ending Reti$ular #$tiating
System merupakan suatu rangkaian atau network system yang dari kaudal berasal dari medulla
spinalismenuju rostral yaitu diense"alon melalui brain stem sehingga kelainan yang mengenai
lintasan#R#S tersebut berada diantara medulla, pons, mesen$ephalon menuju ke
subthalamus,hipothalamus, thalamus dan akan menimbulkan penurunan derajat kesadaran.
)eurotransmiter yang berperan pada #R#S antara lain neurotransmiter kolinergik,
monoaminergik dan gammaaminobutyri$ a$id &*#B#' Respon gangguan kesadaran pada
kelainan di #R#S ini merupakan kelainan yang berpengaruh kepada sistem arousal yaitu respon
primiti" yang merupakan mani"estasi rangkaianinti-inti di batang otak dan serabut-serabut sara"
pada susunan sara". !orteks serebri merupakan bagian yang terbesar dari susunan sara" pusat di
mana kedua korteks ini berperan dalamkesadaran akan diri terhadap lingkngan atau input-input
rangsangan sensoris, hal ini disebut jugasebagai awareness. Pada re"erat ini akan dibahas
mengenai de"inisi penurunan kesadaran, bahaya penurunankesadaran, pato"isiologi , diagnosis
serta diagnosis penurunan kesadaran akibat metabolik danstruktural dan tatalaksana penurunan
kesadaran yang terbagi atas tatalaksana baik umum maupun khusus.
1.2 Rumusan Masalah
1. #pa pengertian penurunan kesadaran+
. #pa tiologi penurunan !esadaran+3. Bagaimana ani"estasi klinis yang terjadi pada penurunan kesadaran+
/. Bagaimana Pathway+
0. Bagaimana ara Penilaian !esadaran+
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
2/8
2. Bagai mana Pemeriksaan Penunjang+
. Bagaimana #suhan keperawatan pada pasien dengan Penurunan !esadaran+
1. !u"uan Penulisan
1..1. !u"uan Umum
emberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam memahami dan mengetahui prosedur
tindakan pada pasien ketoasidosis diabetik 1..2. !u"uan Khusus
1. #gar dapat mengerti de"inisi Penurunan !esadaran
. #gar dapat mengerti tiologi Penurunan !esadaran3. #gar dapat mengerti ani"estasi klinis Penurunan !esadaran
/. #gar dapat mengerti Pathway Penurunan !esadaran
0. #gar dapat mengerti ara Penilaian !esadaran2. #gar dapat mengerti Pemeriksaan penunjang pada pasien Penurunan !esadaran
. #gar dapat mengerti #suhan !aperawatan Penurunan !esadaran
BAB 2
!#N$AUAN !E%R&
2.1 PEN'ER!#AN
!esadaran adalah pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu. & orwin, 1 '
Penurunan kesadaran adalah keadaan dimanapenderita tidak sadar dalam arti tidak terjaga
4 tidak terbangun se$ara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang normal terhadap
stimulus.
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
3/8
!esadaran se$ara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang
mengenal 4mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya. &Padmosantjojo, '
5alam menilai penurunan kesadaran dikenal beberapa istilah yaitu 6
1. !ompos mentis
!ompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari pan$a indra dan
bereaksi se$ara optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar maupun dalam. *S Skor
1/-10
. Somnelen 4 drowsiness / clouding of consciousness
ata $enderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah, masih dapat
menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitarnya
menurun. Skor 11-1 6 somnolent
3. Stupor 4 Sopor
ata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau bersuara satu dua
kata . otorik hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang nyeri. Skor 7-1 6 stupor
/. Soporokoma 4 Semikoma
ata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri se$ara kuat, hanya dapat mengerang tanpa arti,
motorik hanya gerakan primiti".
0. !oma
5engan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka mata, bi$ara
maupun reaksi motorik. . Skor 8 0 6 koma
& 9arsono , 1::2 '
2.2 E!#%L%'#
;ntuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan < kemungkinan penyebab
penurunan kesadaran dengan istilah = (EMEN#!E = yaitu 6
1. ( 6 Sirkulasi
eliputi stroke dan penyakit jantung, Syok &sho$k' adalah kondisi medis tubuh yang
mengan$am jiwa yang diakibatkan oleh kegagalan sistem sirkulasi darah dalam mempertahankan
suplai darah yang memadai. Berkurangnya suplai darah mengakibatkan berkurangnya suplai
oksigen ke jaringan tubuh. (ika tidak teratasi maka dapat menyebabkan kegagalan "ungsi organ
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
4/8
penting yang dapat mengakibatkan kematian. !egagalan sistem sirkulasi dapat disebabkan oleh
!egagalan jantung memompa darah, terjadi pada serangan jantung.
Berkurangnya $airan tubuh yang diedarkan. >ipe ini terjadi pada perdarahan besar
maupun perdarahan dalam, hilangnya $airan tubuh akibat diare berat, muntah maupun luka bakar
yang luas.
Sho$k bisa disebabkan oleh berma$am-ma$am masalah medis dan luka-luka traumati$,
tetapi dengan perke$ualian $ardia$ tamponade dan pneumothora?, akibat dari sho$k yang paling
umum yang terjadi pada jam pertama setelah luka-luka tersebut adalah haemorrhage
&pendarahan'.
Sho$k dide"inasikan sebagai @$ellular hypoper"usionA dan menunjukan adanya
ketidakmampuan untuk memelihara keseimbangan antara pengadaan @$ellular o?ygenA dan
tuntutan @o?ygenA. Progress Sho$k mulai dari tahap luka hingga kematian $ell, kegagalan organ,
dan pada akhirnya jika tidak diperbaiki, akan mengakibatkan kematian organ tubuh. #danya
peredaran yang tidak $ukup bisa $epat diketahui dengan memasang alat penerima
$hemosensitie dan pressure-sensitie pada $arotid artery. 9al ini, pada gilirannya dapat
mengaktiasi mekanisme yang membantu mengimbangi akibat dari e"ek negatie, termasuk
pelepasan $ate$holamines &norepinephrine dan epinephrine' dikarenakan oleh hilangnya syara"
sympatheti$ ganglioni$ ta$hy$ardia, tekanan nadi yang menyempit dan hasil batasan disekeliling
pembuluh darah &peripheral as$ular' dengan mendistribusi ulang aliran darah pada daerah
sekitar $utaneous, splan$hni$ dan mus$ular beds. 5engan demikian, tanda-tanda awal dari sho$k
tidak kentara dan mungkin yang tertunda hanyalah pemasukkan dari pengisian kapiler,
ta$hy$ardia yang relatip dan kegelisahan.
. E 6 nse"alitis
5engan tetap mempertimbangkan adanya in"eksi sistemik 4 sepsis yang mungkin
melatarbelakanginya atau mun$ul se$ara bersamaan.
3. M 6 etabolik
isalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
tiologi hipoglikemia pada 5 yaitu hipoglikemia pada 5 stadium dini, hipoglikemia
dalm rangka pengobatan 5 yang berupa penggunaan insulin, penggunaan sul"onil urea, bayi
yang lahir dari ibu pasien 5, dan penyebab lainnya adalah hipoglikemia yang tidak berkaitan
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
5/8
dengan 5 berupa hiperinsulinisme alimenter pos gastrektomi, insulinoma, penyakit hati yang
berat, tumor ekstrapankreatik, hipopitiutarism
*ejala-gejala yang timbul akibat hipoglikemia terdiri atas "ase. Case 1 yaitu gejala-
gejala yang timbul akibat aktiasi pusat autonom di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormon
e"ine"rin. *ejalanya berupa palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan
mual. gejala ini timbul bila kadar glukosa darah turun sampai 0% mg. Sedangkan Case yaitu
gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terjadinya gangguan "ungsi otak , karena itu dinamakan
juga gejala neurologi. *ejalanya berupa pusing, pandang kabur, ketajam mental menurun,
hilangnya keterampilan motorik halus, penurunan kesadaran, kejang-kejang dan koma.gejala
neurologi biasanya mun$ul jika kadar glukosa darah turun mendekati % mg.
Pada pasien ini menurut gejalanya telah memasuki "ase karena telah terjadi gangguan
neurologik berupa penurunan kesadaran, pusing, dan penurunan kadar glukosa plasma mendekati
mg%.dan menurut stadiumnya pasien telah mengalami stadium gangguan otak karena
terdapat gangguan kesadaran.
Pada pasien 5 yang mendapat insulin atau sul"onilurea diagnosis hipoglikemia dapat
ditegakan bila didapatkan gejala-gejala tersebut diatas. !eadaan tersebut dapat dikon"irmasikan
dengan pemeriksaan glukosa darah. Bila gejalanya meragukan sebaiknya ambil dulu darahnya
untuk pemeriksaan glukosa darah. Bila dengan pemberian suntik bolus dekstrosa pasien yang
semula tidak sadar kemudian menjadi sadar maka dapat dipastiakan koma hipogikemia.sebagai
dasar diagnosis dapat digunakan trias whipple, yaitu gejala yang konsisten dengan hipoglikemia,
kadar glukosa plasma rendah, gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat
Prognosis dari hipoglikemia jarang hingga menyebabkan kematian. !ematian dapat
terjadi karena keterlambatan mendapatkan pengobatan, terlalu lama dalam keadaan koma
sehingga terjadi kerusakan jaringan otak.
/. E 6 lektrolit
isalnya diare dan muntah yang berlebihan. 5iare akut karena in"eksi dapat disertai
muntah-muntah, demam, tenesmus, hematos$heDia, nyeri perut dan atau kejang perut. #kibat
paling "atal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah kematian
akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan hipoolemik atau gangguan biokimiawi berupa
asidosis metabolik yang berlanjut. Seseoran yang kekurangan $airan akan merasa haus, berat
badan berkurang, mata $ekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
6/8
menurun serta suara menjadi serak. !eluhan dan gejala ini disebabkan oleh deplesi air yang
isotonik.
!arena kehilangan bikarbonat &9E3' maka perbandingannya dengan asam karbonat
berkurang mengakibatkan penurunan p9 darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga
"rekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam &pernapasan !ussmaul'. *angguan
kardioaskuler pada tahap hipoolemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda
denyut nadi $epat &F 1 ?4menit', tekanan darah menurun sampai tidak terukur. Pasien mulai
gelisah, muka pu$at, akral dingin dan kadang-kadang sianosis. !arena kekurangan kalium pada
diare akut juga dapat timbul aritmia jantung. Penurunan tekanan darah akan menyebabkan
per"usi ginjal menurun sampai timbul oliguria4anuria. Bila keadaan ini tidak segera diatsi akan
timbul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal akut.
0. N 6 )eoplasma
>umor otak baik primer maupun metastasis, untah 6 gejala muntah terdapat pada 3%
kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Gebih sering dijumpai pada tumor di "ossa posterior,
umumnya muntah bersi"at proyektil dan tak disertai dengan mual. !ejang 6 bangkitan kejang
dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 0% kasus, dan lebih dari 30% kasus pada
stadium lanjut. 5iperkirakan % penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak. Bangkitan
kejang ditemui pada % tumor otak di korteks, 0% pasien dengan astrositoma, /% pada
pasien meningioma, dan 0% pada glioblastoma.
*ejala >ekanan >inggi Hntrakranial &>>H!' 6 berupa keluhan nyeri kepala di daerah
"rontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan
penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem.
2. # 6 Hntoksikasi
Penurunan kesadaran disebabkan oleh gangguan pada korteks se$ara
menyeluruhmisalnya pada gangguan metabolik, dan dapat pula disebabkan oleh gangguan #R#S
di batangotak, terhadap "ormasio retikularis di thalamus, hipotalamus maupun mesense"alon
Pada penurunan kesadaran, gangguan terbagi menjadi dua, yakni gangguan derajat&kuantitas,
arousal wake " ulness' kesadaran dan gangguan isi &kualitas, awareness alertness kesadaran'.
#danya lesi yang dapat mengganggu interaksi #R#S dengan korteks serebri, apakahlesi
supratentorial, subtentorial dan metabolik akan mengakibatkan menurunnya kesadaran.
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
7/8
Hntoksikasi berbagai ma$am obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan penurunan
kesadaran, enentukan kelainan neurologi perlu untuk ealuasi dan manajemen penderita. Pada
penderita dengan penurunan kesadaran, dapat ditentukan apakah akibatkelainan struktur, toksik
atau metabolik. Pada koma akibat gangguan struktur mempengaruhi "ungsi #R#S langsung atau
tidak langsung. #R#S merupakan kumpulanneuron polisinaptik yang terletak pada pusat
medulla, pons dan mesense"alon, sedangkan penurunan kesadaran karena kelainan metabolik
terjadi karena memengaruhi energi neuronal atau terputusnya aktiitas membran neuronal atau
multi"aktor. 5iagnosis banding dapat ditentukan melalui pemeriksaan perna"asan, pergerakan
spontan, ealuasisara" kranial dan respons motorik terhadap stimuli.
. ! 6 >rauma
>erutama trauma kapitis 6 komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural,
dapat pula trauma abdomen dan dada. edera pada dada dapat mengurangi oksigenasi dan
entilasi walaupun terdapat airway yang paten. 5ada pasien harus dalam keadaan terbuka sama
sekali untuk memastikan ada entilasi $ukup dan simetrik. Batang tenggorok &tra$hea' harus
diperiksa dengan melakukan rabaan untuk mengetahui adanya perbedaan dan jika terdapat
emphysema dibawah kulit. Gima kondisi yang mengan$am jiwa se$ara sistematik harus
diidenti"ikasi atau ditiadakan &masing-masing akan didiskusikan se$ara rin$i di ;nit 2 - >rauma'
adalah tensi pneumothora?, pneumothora? terbuka, massie haemothora?, "lail segment dan
$ardia$ tamponade. >ensi pneumothora? diturunkan dengan memasukkan suatu kateter dengan
ukuran 1/ untuk mengetahui $airan atau obat yang dimasukkan kedalam urat darah halus melalui
jarum melalui ruang kedua yang berada diantara tulang iga pada baris mid-$lai$ular dibagian
yang terkena pengaruh. (arum pengurang tekanan udara dan4atau menutupi luka yang terhisap
dapat memberi stabilisasi terhadap pasien untuk sementara waktu hingga memungkinkan untuk
melakukan interensi yang lebih pasti. (umlah resusitasi diperlukan untuk suatu jumlah
haemothora? yang lebih besar, tetapi kemungkinannya lebih tepat jika interensi bedah
dilakukan lebih awal, jika hal tersebut sekunder terhadap penetrating trauma &lihat dibawah'. (ika
personalia dibatasi melakukan $hest tube thora$ostomy dapat ditunda, tetapi jika pemasukkan
tidak menyebabkan penundaan transportasi ke perawatan yang de"initi", lebih disarankan agar
hal tersebut diselesaikan sebelum metransportasi pasien.
7. E 6 pilepsi
8/9/2019 Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
8/8
Pas$a serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan penurunan
kesadaran.
& 9arsono , 1::2 '
2. MAN#)E(!A(# KL#N#(
*ejala klinik yang terkait dengan penurunan kesadaran adalah 6Penurunan kesadaran
se$ara kwalitati", *S kurang dari 13, Sakit kepala hebat, untah proyektil, Papil edema,
#simetris pupil, Reaksi pupil terhadap $ahaya melambat atau negatie, 5emam, *elisah,
!ejang, Retensi lendir 4 sputum di tenggorokan, Retensi atau inkontinensia urin, 9ipertensi atau
hipotensi, >akikardi atau bradikardi, >akipnu atau dispnea, dema lokal atau anasarka, Sianosis,
pu$at dan sebagainya