23
Bioetika, Humaniora, dan Profesionalisme dalam Profesi Kedokteran Rio Yosua Saputra 102014088 / B1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected] Pendahuluan Semua manusia yang hidup di dunia ini tentu memerlukan yang namanya aturan. Aturan yang dibuat bertujuan untuk mengatur hidup manusia di dunia ini agar tidak bertindak semena-mena. Aturan yang dibuat pun bermacam-macam, seperti aturan norma dan etika. Begitu juga dengan seorang dokter, di Indonesia, seorang dokter mempunyai aturan tersendiri yaitu etika profesi yang disebut dengan kode etik kedokteran atau biasa disingkat dengan kodeki. Di satu sisi selain kode etik, seorang dokter juga harus menaati aturan bioetik dimana didalamnya terdapat kaidah dasar bioetik serta sumpah kedokteran untuk dapat menjadi seorang

PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL Blok 1

Citation preview

Page 1: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Bioetika, Humaniora, dan Profesionalisme dalam Profesi Kedokteran

Rio Yosua Saputra

102014088 / B1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email : [email protected]

Pendahuluan

Semua manusia yang hidup di dunia ini tentu memerlukan yang namanya aturan. Aturan

yang dibuat bertujuan untuk mengatur hidup manusia di dunia ini agar tidak bertindak semena-

mena. Aturan yang dibuat pun bermacam-macam, seperti aturan norma dan etika. Begitu juga

dengan seorang dokter, di Indonesia, seorang dokter mempunyai aturan tersendiri yaitu etika

profesi yang disebut dengan kode etik kedokteran atau biasa disingkat dengan kodeki.

Di satu sisi selain kode etik, seorang dokter juga harus menaati aturan bioetik dimana

didalamnya terdapat kaidah dasar bioetik serta sumpah kedokteran untuk dapat menjadi seorang

dokter yang profesional. Berikut akan dibahas mengenai aturan-aturan yang terdapat didalam

profesi kedokteran serta sikap seorang dokter yang profesional.

Etika

Definisi etika menurut KBBI, yakni etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang

baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan

salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.1

Page 2: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Macam- macam Etika

Etika secara universal terbagi menjadi dua macam, yaitu2 :

1. Etika Deskriptif

Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa

yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika

deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan

perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.

Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam

suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertin-

dak secara etis.

2. Etika Normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh

manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam

hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia

bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma

yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Etika normatif dibagi lagi menjadi dua, yaitu etika

umum dan etika khusus. Etika umum merupakan kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia

bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan

prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak

ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan2, sedangkan etika khusus adalah

penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.2

Page 3: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Etika khusus dibagi lagi menjadi etika individu dan etika sosial, dimana etika profesi merupakan

bagian dari etika sosial.

Etika Profesi

Definisi profesi itu sendiri menurut KBBI adalah bidang pekerjaan yang dilandasi

pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu.1 Adapun etika profesi adalah sikap

etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban

profesi.3 Etika profesi memiliki beberapa prinsip dasar, yaitu4 :

1. Prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya serta

terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada

umumnya.

2. Prinsip keadlian yaitu memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

3. Prinsip kompetensi yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi

dan ketekunan.

4. Prinsip perilaku profesional yaitu berperilaku konsisten dengan reputasi profesi.

5. Prinsip kerahasiaan yaitu menghormati kerahasiaan informasi.

Kode Etik Profesi

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara

tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi

profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang

harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.5 Tujuan kode etik yaitu agar seorang profesional

memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik

Page 4: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik profesi memiliki tiga fungsi,

yakni5 :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi  tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan.

2. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi  profesi tentang

hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

3. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat  atas profesi yang

bersangkutan.

Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

Kode etik kedokteran Indonesia dirumuskan dalam pasal-pasal berikut, yaitu7 :

1. KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

Pasal 2

Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar

profesi yang tertinggi.

Pasal 3

Page 5: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu

yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4

Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya

diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

Pasal 6

Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap

penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat

menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7

Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri

kebenarannya.

Pasal 7a

Page 6: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang

kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang

(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

Pasal 7b

Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan

berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter

atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien

Pasal 7c

Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga

kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 7d

Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.

Pasal 8

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat

dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan

pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Pasal 9

Page 7: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya

serta masyarakat, harus saling menghormati.

2. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 10

Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya

untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini jika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada dokter yang

mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 11

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan

dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,

bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 13

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali

bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

Page 8: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

3. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT

Pasal 14

Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 15

Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan

atau berdasarkan prosedur yang etis.

4. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI

Pasal 16

Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 17

Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran/kesehatan.

Bioetik

Bioetik atau dikenal juga dengan istilah bioetika berasal dari kata bios yang memiliki arti

kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetik merupakan studi

interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan juga

Page 9: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

ilmu kedokteran.8 Prinsip atau kaidah dasar tidak hanya dimiliki etika profesi secara umum,

tetapi juga dimiliki oleh bioetik.

Kaidah Dasar Bioetik

Di dalam kaidah dasar bioetik terkandung prinsip-prinsip dasar bioetik yang harus selalu

diperhatikan. Empat prinsip etik (beneficence, non-maleficence, auotonomy, dan justice) dapat

diterima di seluruh budaya, tetapi prinsip etik ini dapat bervariasi antara satu kebudayaan dengan

kebudayaan yang lainnya.9

1. Beneficience, merupakan kaidah dimana seorang mengutamakan prinsip bahwa kebaikan

yang diterima pasien akan lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya sehingga

pasien mendapatkan kepuasan tertinggi. Kaidah ini berlaku hanya bagi pasien dengan

kondisi yang wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya.10 Adapun kaidah ini

memiliki beberapa prinsip, yaitu10 :

Mengutamakan Altruisme (menolong orang tanpa pamrih, rela berkorban untuk

kepentingan orang lain).

Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.

Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter.

Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan

suatu keburukannya.

Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang.

Menjamin kehidupan baik-minimal manusia.

Tidak ada pembatasan “goal based”.

Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien.

Page 10: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Kewajiban menolong pasien gawat darurat.

Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.

Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.

Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.

Mengembangkan profesi secara terus menerus.

Memberi obat berkhasiat namun murah.

Menerapkan Golden Rule Principle.

2. Non-maleficence, merupakan kaidah dimana dokter tidak boleh berbuat jahat atau

membuat pasien menderita, serta sanggup mencegah bahaya dan meminimalisi akibat

buruk yang ada pada pasien. Kaidah ini berlaku hanya bagi pasien yang sedang dalam

status gawat darurat dan harus segera ditangani.10 Prinsip dari kaidah ini adalah10 :

Menolong pasien emergensi.

Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :

Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) atau berisiko hilangnya

suatu yang penting (gawat).

Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut.

Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif.

Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter (hanya

mengalami risiko minimal).

Mengobati pasien yang luka.

Tidak membunuh pasien.

Tidak menghina / mencaci-maki / memanfaatkan pasien.

Tidak memandang pasien hanya sebagai objek.

Page 11: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Mengobati secara tidak proporsional.

Tidak mencegah pasien dari bahaya.

Menghindari misrepresentasi dari pasien.

Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian.

Tidak memberikan semangat hidup.

Tidak melindungi pasien dari serangan.

Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumah-sakitan

yang merugikan pihak pasien/keluarganya.

3. Autonomy, merupakan kaidah dimana seorang dokter wajib menghormati martabat dan

hak manusia, terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk

berfikir secara logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya

sendiri. Autonomy pasien harus dihormati secara etik, dan di sebagain besar  negara

dihormati secara legal. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dibutuhkan pasien yang

dapat berkomunikasi dan pasien yang sudah dewasa untuk dapat menyetujui atau

menolak tindakan medis.9

Melalui informed consent, pasien menyetujui suatu tindakan medis secara tertulis.

Informed consent menyaratkan bahwa pasien harus terlebih dahulu menerima dan

memahami informasi yang akurat tentang kondisi mereka, jenis tindakan medik yang

diusulkan, resiko, dan juga manfaat dari tindakan medis tersebut.9 Prinsip dari kaidah ini

adalah10 :

Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien.

Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif).

Berterus terang.

Page 12: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Menghargai privasi.

Menjaga rahasia pasien.

Menghargai rasionalitas pasien.

Melaksanakan Informed Consent.

Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri.

Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien.

Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk

keluarga pasien sendiri.

Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi.

Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien.

Mejaga hubungan (kontrak).

4. Justice, merupakan suatu kaidah dimana seorang dokter wajib memberikan perlakukan

yang adil untuk semua pasiennya. Dalam hal ini, dokter dilarang membeda-bedakan

pasiennya berdasarkan tingkat ekonomi, agama, suku, kedudukan sosial, dan sebagainya.

Diperlukan nilai moral keadilan untuk menyediakan perawatan medis dengan adil agar

ada kesamaan dalam perlakuan kepada pasien.9 Prinsip dari kaidah ini adalah10 :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal.

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan.

Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.

Menghargai hak sehat pasien(affordability, equality, accessibility, availability,

quality).

Menghargai hak hukum pasien.

Menghargai hak orang lain.

Page 13: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

Menjaga kelompok rentan (yang paling merugikan).

Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status sosial,

dan lain-lain.

Tidak melakukan penyalahgunaan.

Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien.

Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya.

Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi)

secara adil.

Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten.

Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat.

Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan

kesehatan.

Bijak dalam makroalokasi.

Sumpah Dokter

Saat selesai dalam pendidikan studi kedokteran, seorang calon dokter harus melafalkan

sumpah dokter saat kelulusannya, 12 sumpah dokter yang akan dilafalkan adalah yakni sebagai

berikut11 :

1. Saya akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan.

2. Saya akan menjalankan tugas saya, dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan

martabat pekerjaan saya sebagai dokter.

3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

Page 14: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

4. Saya akan merahasiakan, segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya, dan karena

keprofesian saya.

5.Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan

perikemanusiaan, sekalipun diancam.

6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.

7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan

masyarakat.

8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh

pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis

penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.

9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang

selayaknya.

10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.

11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan

kehormatan diri saya.

Profesionalisme

Definisi dari profesionalisme adalah suatu paham yang bermaksudkan dilakukannya

kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan

berdasarkan rasa keterpanggilan, serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat

Page 15: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

pengabdian, selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung

kesulitan di tengah gelapnya kehidupan.6 Adapun ciri-ciri dari profesionalisme adalah6 :

1. Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan

peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan

bidang tadi.

2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan

peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan

terbaik atas dasar kepekaan.

3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi

perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.

4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka

menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang

terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Kesimpulan

Dokter A tidak bertindak dan melaksanakan profesinya secara profesional karena

ia melanggar kaidah Beneficence, melanggar sumpah dokter ke 7 dan 11, melanggar

pasal 1, 7a, dan 8 dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia, serta tidak memenuhi ciri-ciri

profesionalisme yang ada.

Daftar Pustaka

1. Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2. Keraf, Sony. 1991. Etika Bisnis.Membangun Bisnis sebagai Profesi Luhur. Yogyakarta:

Kanisius.

Page 16: PBL - Blok 1 Modul 1 - Bioetik

3. Brooks, Leonard J. 2007. Etika Bisnis & Profesi. Jakarta: Salemba Empat.

4. Isnanto, Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang: Universitas Diponegoro.

5. Lubis, Suhrawardi K. 1994. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

6. Wignjosoebroto, Sritomo. 1999. Ergonomi:Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: GunaWidya.

7. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia. 1994. Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia.

8. Hanafiah, M. J., Amir, Amri. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

9. Sachrowardi, Qomariyah & Basbeth, Ferryal. 2011. Bioetik: Isu & Dilema. Jakarta:

Pensil-324.

10. Hartono, Budiman & Asnawi, Evalina. 2014. Who Am I?:Bioetika, Humaniora dan

Profesionalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA.

11. Sukarya, Wawang Setiawan. 2012. Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia.

Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.