11
PERCOBAAN II PENGENDALIAN ON / OFF I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mendemonstrasikan pengendalian ON/OFF secara manual 2. Mendemonstrasikan output relay ON/OFF menggunakan Process Controller II. ALAT DAN BAHAN - 1 set PCT 10 - 1 buah TRIMTOOL - 1 buah lampu indicator 24 VAC III. DASAR TEORI Pengendalian tidak kontinyu atau disebut pengendalian ON / OFF mempunyai dua gerakan output yaitu ON (hidup) dan OFF (mati) terhadap input yang diberikan kepada proses. Pengendalian tidak kontinyu ini juga terbagi dua atas gerakan pengendalinya, yaitu manual dan otomatis. Manual karena yang bertindak sebagai pengendali yang mengevaluasi dan menentukan tindakan ke pengendalinya berupa alat pengendali. Kontak terbuka normal (N/O ) : kontak yang terjadi letaknya terpisah (soket A dan C) dan karenanya tidak menghantarkan listrik saat soket A dan C tidak dihubungkan.

PC-10-2 dea

  • Upload
    indar

  • View
    17

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bb

Citation preview

PERCOBAAN IIPENGENDALIAN ON / OFF

I. TUJUAN PERCOBAAN1. Mendemonstrasikan pengendalian ON/OFF secara manual2. Mendemonstrasikan output relay ON/OFF menggunakan Process Controller

II. ALAT DAN BAHAN 1 set PCT 10 1 buah TRIMTOOL 1 buah lampu indicator 24 VAC

III. DASAR TEORIPengendalian tidak kontinyu atau disebut pengendalian ON / OFF mempunyai dua gerakan output yaitu ON (hidup) dan OFF (mati) terhadap input yang diberikan kepada proses. Pengendalian tidak kontinyu ini juga terbagi dua atas gerakan pengendalinya, yaitu manual dan otomatis. Manual karena yang bertindak sebagai pengendali yang mengevaluasi dan menentukan tindakan ke pengendalinya berupa alat pengendali. Kontak terbuka normal (N/O ) : kontak yang terjadi letaknya terpisah (soket A dan C) dan karenanya tidak menghantarkan listrik saat soket A dan C tidak dihubungkan. Kontak tutup normal (N/C) : kontak tersambung walaupun soket A dan C tidak dihubungkan Saklar pada posisi (N/O) atau (N/C) tergantung pada penggunaannya, apabila diinginkan output dalam posisi ON tanpa perlu menggunakan kabel antara soket A dan C maka posisi yang dipilih adalah normally closed contact (N/C). sedangkan apabila dinginkan output dalam posisi ON namun memerlukan penyambungan kabel disoket A dan C, maka posisi saklar adalah normally open contact (N/O). begitu juga sebaliknya untuk posisi OFF. Lampu indicator yang terpasang pada soket 24 VAC akan menyala atau mati sesuai posisi relai saklar yang dipilih oleh operator. Hal yang sama juga terjadi untuk soket 240 VAC, arus listrik akan mengalir atau terputus sesuai posisi relai. Relai disini memungkinkan pengaturan ON/OFF voltase tinggi (240 VAC dan 24 VAC) menggunakan arus listrik 4 20 mA atau 0 -1 volt.Pengendalian on/off selain manual adalah otomatis, yang dalam hal ini menggunakan proses controller. Setting pada proses controller harus diatur sedemikian rupa agar harga proporsional band, integral time dan derivative time adalah NOL. Selain itu pengendalian on/off dikenal HISTERISIS. Berdasarkan arti histerisis adalah kecenderungan instrument untuk memberikan output yang berbeda terhadapa input yang sama. Pada pengendalian on/off terdapat DAERAH NETRAL, yaitu daerah dimana controller tidak memberikan gerakkan perubahan output. Besar Daerah Netral adalah 2 kali besar harga histerisi. Contoh : untuk set point 50% dan histerisis 1 %, maka daerah netral adalah 2% yaitu dari harga 49% hingga harga 51 %. Harga output pada pengendali on/off hanya dua, yaitu 0 % dan 100 % tergantung pada eror terhadap set point. %P ( output ) = 100% apabila % eror > 0%P ( output ) = 0 % apabila % eror < 0Sedangkan % eror menyatakan perbedaan antara harga control point (pengukuran) terhadap harga set point.Hubungan diatas menunjukkan saat harga variable proses (control point) melebihi harga set point akan didapat % eror > 0 maka output dari control adalah 100% sedangkan apabila kurang dari set point akan didapat % eror < 0 dan output controller adalah 0 %. Pada pengendali ini akan terjadi fluktasi dari 0 % ke 100 % secara berulang selama proses berlangsung.

IV. LANGKAH KERJAa. Pengendalian ON/OFF dengan saklar pemilih : Mempersiapkan alat PCT 10, Memperhatikan bagian saklar pemilih (switched ouutput), posisi saklar pada kontak terbuka (N/O) dan Memasang lampu 24 VAC di soket 24 VAC. Mengamati lampu dalam keadaan hidup dan mati. Menghubungkan kabel dari soket A ke C dan posisi relai pada N/O, amati yang terjadi pada lampu. Melepaskan kabel soket A dan C bergantian, amati yang terjadi Mengulangi langkaha 2 untuk posisi relai pada N/C Mengulangi langkah 2 dan 4 untuk kabel terhubung ke A B dan B C. amati lampu.b. Pengendalian ON/OFF dengan Process Conroller Pada process controller, tekan tombol c setelah digit pada layar variabel proses berkedip, tekan tombol F 1x, kemudian Set harga Prop, Int, dan Der pada controller setting pada harga 0 dan harga (CY t) pada 10 detik. Set harga HYSt pada 2 % Memastikan aksi control (cs-2) adalah reverse dan membiarkan harga Span dan Zero. Memasang kabel dari manual output ke input pada proses controller (4 20 mA) dan letakkan lampu indicator pada soket 24 VAC Mengatur input ke PROCESS CONTROLLER dengan memutar tombol manual output 4 20 mA Mengamati bahwa OUTPUT relai pada soket lampu indicator 24 VAC akan menyalakan lampu ketika INPUT (harga terbaca pad layar variable proses) berada dibawah harga set point 50% dan akan mematikan lampu ketika INPUT berada diatas harga set point. Karena histerisis di SET pada 2%, maka lampu baru akan mati pada saat INPUT 52% dan akan hidup kembali saat INPUT < 48% Mengulangi percobaan dengan memvariasikan harga histerisi 3% dan 5% dengan set point 40% dan70%.

V. DATA PENGAMATAN

a. Pengendalian on / off dengan saklar pemilihSoketLampu (ON/OFF)

N/ON/C

Tak terhubungMatiHidup

A BMatiHidup

B CMatiHidup

A CHidupMati

b. Pengendalian on / off dengan process controller

HisterisisSet pointonoff

5%403545

2%504852

3%504754

5%706475

VI. ANALISA PERCOBAANSetelah melakukan percobaan PC 10 pengendalian On/Off dapat dianalisa bahwa Untuk melakukan percobaan ini terlebih dahulu dengan mengkalibrasi alat PCT-10 seperti pada percobaan sebelumnya. Pada percobaan ini digunakan lampu indikator pada kabel yang dihubungkan pada switched output untuk melihat perbedaan pada kontak terbuka normal dan kontak tertutup normal. Untuk kontak terbuka normal (N/O), dapat dilihat bahwa saat posisi kabel A ke C lampu indikator menyala. Sedangkan pada saat kabel dihubungkan ke yang lain, lampu tidak menyala. Hal ini terjadi karena pada kontak terbuka normal (N/O), dimana listrik akan mengalir pada kontak yang letaknya terpisah yaitu pada A dan C sehingga lampu dapat menyala. Sebaliknya pada kontak tertutup normal (N/C) meskipun kabel pada soket A dan C tidak dihubungkan, listrik dapat mengalir. Oleh karena itu pada saat kabel A ke B dan B ke C dihubungkan, lampu indikator tetap menyala.Pada pengendalian 0n/Off secara otomatis, terlebih dahulu melakukan kalibrasi harga Prop, Int, dan Der pada process controller di setting pada harga nol. Sedangkan CY-t dan histerisisnya akan diatur. Pada percobaan pengendalian on / off dengan proses kontroller terdapat histrisis, dimana pada percobaan ini histerisis adalah batas atas dan batas bawah dari set point.Ketika set point diatur 50%, bila histerisisnya 2% maka pada pembacaan process controller 0 - 51% lampu akan tetap menyala. Namun tepat pada 52 % lampu akan mati. Setelah diturunkan kembali hingga 48 % maka lampu akan hidup kembali. Artinya hysteritis adalah nilai yang diberikan kepada set point dan dijadikan sebagai batas ketika lampu On dan Off.

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:1. Pengendalian ON/OFF manual pada PCT-10 dilakukan pada area Switched Output2. Pengendalian ON/OFF manual pada PCT-10 melibatkan tindakan manusia untuk mengaturnya3. N/O tidak mempunyai katup arus penghubung sehingga dibutuhkan kabel penghubung pada socket A ke C, sedangkan N/C tidak mempunyai katup arus penghubung sehingga dibutuhkan kabel penghubung pada socket A ke C4. histerisis adalah batas atas dan batas bawah dari set point.5. Pengendalian on/off otomatis PCT 10 dipengaruhi oleh nilai hysterisis, set point, waktu siklus (waktu proses)6. Cycle Time dimaksudkan sebagai waktu siklus yang digunakan waktu lampu hidup ke mati dan hidup kembali.7. Pada CY-t aksi r, power input % berbanding terbalik dengan waktu lampu On.8. Pada CY-t aksi d, power input % berbanding lurus dengan waktu lampu On.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet, 2015. Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses. Palembang: Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri SriwijayaHasan, Muhammad.2013. Kalibrasi Voltmeter dan Process Controller (online) (http://Muhammadhassan-pengendalian-process-controller-dan-voltmeter.html diunduh 28 maret 2015). http://installist.files.wordpress.com/2009/12/agfianto-sistem-kontrol-proses-dan-plc.pdf , diakses pada 28 Maret 2015.

Gambar Alat

Satu set alat PCT 10

Kabel penghubung dan Trimtool