33
PROGRAM STUDI S-1 LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

PROGRAM STUDI S-1 LINTAS JALUR FAKULTAS …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40749-ITS-paper-40749...pada performansi triethylene glycol di Pertamina Hulu Energi WMO (West Madura

Embed Size (px)

Citation preview

PROGRAM STUDI S-1 LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Plant TEG (Triethylene Glycol) pada industri oil and gas digunakan untuk menghilangkan kadar air dalam gas. Natural gas dari rich yang berada di offshore platform dibawa melewati pipa dalam laut menuju ke onshore receiving facility (ORF). Glycol mempunyai sifat yang dapat mengikat uap air dalam gas kemudian gas akan dialirkan ke konsumen untuk dijual melalui plant gas metering.

TEG (Triethylene Glycol) adalah entrainer yang baik yang berfungsi untuk menyerap kadar air dalam gas sebagai pemisahan kadar air. TEG memiliki sifat-sifat utama yang diperlukan yakni memiliki panas laten rendah, tidak bereaksi dengan komponen lain dalam sistem, tidak korosif, dan beracun, serta tidak membentuk campuran dua fase. TEG juga memiliki titik didih yang relatif tinggi sehingga mampu menggeser titik azeotrop campuran ethanol-air dengan sangat baik. TEG merupakan solvent yang mudah di recovery dan di recycle.

Bagaimana kinerja proses dari setiap peralatan

pada plant TEG Regeneration.

Bagaimana pengaruh Heat Exchanger pada plant

Triethylene Glycol Regeneration.

Bagaimana meningkatkan kinerja proses dan

memberikan rekomendasi pada perusahaan

Pertamina Hulu Energi WMO (West Madura

Offshore).

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah mendesain ulang pada plant TEG (Triethylene Glycol) dengan menggunakan software hysys untuk mengetahui kinerja proses dari setiap peralatanan dan mengetahui pengaruh heat exchanger pada performansi triethylene glycol di Pertamina Hulu Energi WMO (West Madura Offshore). Serta meningkatkan kinerja proses untuk memberikan rekomendasi pada perusahaan Pertamina Hulu Energi WMO (West Madura Offshore) Gresik.

Proses dalam mendesain TEG (Triethylene Glycol) harus mengetahui data desain dari setiap komponen yang digunakan dan data actual plant yang sedang beroperasi.

Mengintegerasikan data desain per komponen dengan mengetahui data pressure, temperatur, flowrate dan komposisi gas serta glycol pada setiap inlet maupun outlet dari tiap komponen.

Pengaruh proses dari performansi heat exchanger dari plant TEG untuk menganalisa efisiensi energi yang digunakan.

Data Desain

Pengambilan data yang diperlukan untuk membuat simulasi

adalah data PFD plant, P&ID, temperatur inlet dan oulet,

pressure inlet dan outlet, flowrate, dimensi setiap komponen

dan komposisi stream gas dan glycol.

Data Aktual

Pengambilan data dilakukan per hari pada reading gas oleh

orang produksi untuk mengetahui kinerja dari tiap komponen

pada inlet dan outlet seperti temperatur, pressure dan

flowrate.

Pada tahap pemodelan pertama kali memodelkan data

desain pada plant yang ada pada tiap komponen yang

digunakan PFD dari plant TEG.

Perancangan model dengan per komponen seperti

absorber, heat exchanger, separator, reboiler absorber,

pompa yang disimulasikan pada alat bantu software untuk

mengetahui kinerja proses sistem tiap komponen.

Perancangan model desain sudah divalidasi datasheet

maka memasukkan pemodelan dengan melihat data kondisi

operasi dari tiap komponen yang diambil dari data reading

gas.

Langkah-langkah untuk melakukan perancangan model pada software hysys pada plant triethylene glycol. Perancangan pada hysys tersebut sebagai berikut:

Memilih komposisi yang digunakan

Memilih model termodinamika

Memilih komponen dari tiap peralatan dari flowsate plant

Melakukan spesifikasi komposisi dan laju aliran perpindahan panas

Menjalankan program (running the simulation)

Memvalidasi data desain dan menganalisa hasil

Pada pemodelan data desain yang sudah

dirancang akan divalidasi dengan datasheet

proses kerja pada tiap komponen dengan melihat

heat and mass balance pada heat exchanger.

Data aktual akan divalidasi dengan data desain

yang akan dibandingkan perpindahan panas

pada heat exchanger untuk melihat

kesetimbangan fluida dari shell dan tube.

Pada pengujian validasi data plant triethyelene

glycol pada heat exchanger dengan

membandingkan nilai :

Temperatur inlet oulet pada setiap shell dan tube

Koefisien panas

Laju pepindahan panas

Dari analisa data yang didapat dari data aktual dan data desain dapat dilakukan analisa meningkatkan kinerja dari setiap heat exchanger yang terdapat pada TEG palnt. Data dari koefisien perpindahan panas dari setiap heat exchanger mengalami penurunan dari ketiga heat exchanger. Pada heat exchanger E-233 pada data desain bernilai sebesar 194472 kcal/hr dengan penurunan dari data aktual yang cukup jauh dengan nilai sebesar 166102,3 kcal/hr. Heat exchanger E-243 dengan nilai koefisien perpindahan panas dari data desain sebesar 810095 kcal/hr sedangkan data koefisien perpindahan panas data aktual sebesar 776750,88 kcal/hr. Heat exchanger E-242 mempunyai nilai koefisien perpindahan panas sebesar 1443555 kcal/hr dan nilai dari koefisien perpindahan panas data aktual sebesar 1413782,64 kcal/hr. Dengan nilai laju aliran yang konstan dari tiga heat exchanger pada proses TEG plant.

Maka dari ketiga heat exchanger terjadi fouling resistance yang dikarenakan terjadinya penurunan dan nilai laju perpindahan panas yang konstan. Langkah untuk meningkatkan kinerja dari proses heat exchanger pada TEG plant dapat dilakukan maintenance untuk perawatan agar kinerja dari heat exchanger bisa lebih baik. Untuk mengurangi loss dari cairan glycol kinerja dari setiap komponen harus bisa lebih maksimal. Untuk mengurangi nilai penggunaan glycol supaya biar lebih efisien.

Ditinjau dari proses regenerasi glycol yang berfungsi untuk mengefisiensi dari cairan glycol supaya tidak banyak terbuang, oleh karena itu dapat dilihat dari analisa kinerja dari proses TEG plant melalui analisa kinerja dari setiap heat exchanger.

Kinerja heat exchanger mengalami penurunan berdasarkan nilai U, nilai U dari Pada heat exchanger E-233 pada data desain bernilai sebesar 194472 kcal/hr dengan penurunan dari data aktual yang cukup jauh dengan nilai sebesar 166102,3 kcal/hr. Heat exchanger E-243 dengan nilai koefisien perpindahan panas dari data desain sebesar 810095 kcal/hr sedangkan data koefisien perpindahan panas data aktual sebesar 776750,88 kcal/hr. Heat exchanger E-242 mempunyai nilai koefisien perpindahan panas sebesar 1443555 kcal/hr dan nilai dari koefisien perpindahan panas data aktual sebesar 1413782,64 kcal/hr. Dengan nilai laju aliran yang konstan dari tiga heat exchanger pada proses TEG plant.

Untuk meningkatkan kinerja dari proses, dapat dilakukan pembersihan atau penjadwalan untuk melakukan maintenance terhadap fouling resitance pada setiap heat exchanger supaya tidak terlalu terjadi penurunan pada heat exchanger E-233; E-243; dan E-242.