108
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH 2017 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI Jl. Telaga Warna Blok C Tlogomas, Malang, 65144 Telp : (0341) 565500 Email : [email protected]

PEDOMAN - biologi.unitri.ac.id · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI Jl. Telaga Warna Blok C Tlogomas, Malang, 65144 Telp : (0341) 565500 Email : [email protected]

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH 2017

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

    Jl. Telaga Warna Blok C Tlogomas, Malang, 65144

    Telp : (0341) 565500 Email : [email protected]

  • ii

    PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

    Tanggal : 27 Desember 2017 Disusun oleh : Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah FIP UNITRI Dikendalikan oleh : Wakil Dekan FIP UNITRI Disetujui oleh : Dekan FIP UNITRI Kode Dokumen : UNITRI-FIP-BPA-01-2017.R 00

    Fakultas Ilmu Pendidikan - UNITRI PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM SARJANA

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    Disetujui oleh : Dekan FIP UNITRI

    Tanggal :

    27 Desember 2017

    UNITRI Dr. M. Rifai, SE., MM.

  • iii

    TIM PENYUSUN

    Penasehat

    Prof. Dr. Eko Handayanto, M.Sc

    Penanggung Jawab

    Dr. M. Rifa’i, SE., MM

    Ketua

    Antonius Alam Wicaksono, S.Pd., M.Pd

    Anggota

    Elita Mega Selvia Wijaya, S.Pd., M.Pd

    Hanif Fikri Bariska, S.Pd., M.Pd

    Hasminar Rachman Fidiastuti, S.Si., S.Pd., M.Pd

    Nathasa Pramudita Irianti, S.Pd., M.Pd

    Nila Kartika Sari, S.Pd., M.Pd

    Kardiana Metha Rozana, S.Pd.,M.Pd

    Zuni Mitasari, S.Pd., M.Pd

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi

    Malang berkomitmen dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mencetak

    calon pendidik dan tenaga pendidik pada jenjang sekolah dasar dan menengah yang

    berkompeten dan professional. Guna menunjang hal tersebut, maka lulusan FIP

    hendaknya memiliki penguasaan pengetahuan dalam penulisan karya tulis ilmiah,

    yaitu skripsi, makalah, artikel jurnal, dan laporan penelitian.

    Karya ilmiah pada umumnya memiliki keberagaman struktur isi, gaya

    Bahasa, dan gaya tulisan. Oleh karena itu, Pedoman karya tulis Ilmiah ini hadir

    untuk menjawab hal tersebut. Pedoman penulisan karya ilmiah ini merupakan

    pedoman resmi yang harus diikuti oleh semua civitas akademika FIP Penyajian

    pedoman tata penulisan yang lengkap dan sistematis, diharapkan dapat

    memudahkan alur berpikir mahasiswa dan juga sebagai upaya dalam menghindari

    adanya tindakan plagiasi mahasiswa. Selain itu tujuan lain yang diharapkan adalah

    mahasiswa mampu menulis karya ilmiah yang baik dan jelas sesuai dengan etika

    penulisan karya ilmiah.

    Berbagai upaya telah dilakukan dalam penyusunan Pedoman Penulisan

    Karya Ilmiah, meskipun demikian masih dimungkinkan terdapat kesalahan dan

    kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan komentar untuk dapat

    dijadikan masukan dalam memperbaiki dan menyempurnakan pedoman ini pada

    edisi selanjutnya. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk civitas

    akademika FIP tetapi juga untuk semua pihak di luar FIP yang ingin memanfaatkan

    pedoman ini dalam penulisan karya ilmiah.

    Malang, 27 Desember 2017

    Penyusun

  • v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Lembar Pengesahan ................................................................................

    Penyusun .......………………………………………………………......

    Kata Pengantar……..………………………………………………….

    Daftar Isi ..........……..………………………………………………….

    BAB I ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. Prinsip Penting Dalam Menulis………………..……….……….

    B. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah….…………………..………

    BAB II TATA CARA PENULISAN

    A. Penggunaan Bahasa ………….........…………………………...

    B. Pemilihan Kata………………………………............................

    C. Penulisan Tanda Baca ................................................................

    D. Pencetakan dan Penjilidan ....………………….........................

    1. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Nasakah Akhir...................

    2. Jenis Huruf ..........................................................................

    3. Ukuran Huruf ......................................................................

    4. Modus Huruf .......................................................................

    5. Spasi ....................................................................................

    6. Tanda Pisah dan Built .........................................................

    7. Paragraf dan Penomoran .....................................................

    E. Penjilidan ......................................................................………

    F. Petunjuk Praktis Teknik Penulisan ........................……………

    1. Hal-hal yang perlu diperhatikan ...........................................

    2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ......................................

    ii

    iii

    iv

    v

    1

    2

    3

    4

    6

    6

    6

    7

    7

    8

    9

    10

    11

    11

    12

    12

    13

  • vi

    BAB III TEKNIK PENGUTIPAN, PERUJUKAN DAN DAFTAR

    RUJUKAN

    A. Cara Merujuk ...........................................………………...........

    B. Cara Menulis Kutipan Langsung ...…………………………...

    1. Kutipan Kurang dari 40 Kata ……………………………...

    2. Kutipan 40 Kata atau lebih ………………………..............

    3. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan ...................................

    C. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung .……………......…….

    D. Cara Menulis Daftar Rujukan….......……………..…................

    1. Rujukan dari Buku ...........………………………………….

    2. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel yang ada

    Editornya………………………………..............................

    3. Rujukan Berupa Buku yang ada Editornya………………..

    4. Rujukan Berupa Buku Lebih dari Satu Jilid .......................

    5. Rujukan dari Buku yang Berasal dari Perpustakaan

    Elektronik ...........................................................................

    6. Rujukan dari Buku yang Tidak Diketahui Nama

    Pengarangnya .....................................................................

    7. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Cetak ...........................

    8. Rujukan Artikel dalam Internet Berbasis Jurnal Tercetak ..

    9. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Elektronik Saja (Tidak

    berbasis cetak) ...................................................................

    10. Rujukan Dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM ...........

    11. Rujukan dari Kumpulan Abstrak Tercetak ........................

    12. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran ..............

    13. Rujukan dari Koran tanpa Penulis ....................................

    14. Rujukan dari Dukumen Resmi Pemerintah yang

    Diterbitkan oleh Suatu Penerbit (Tanpa Penulis dan

    Lembaga) .......................................................................

    15. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil

    dari Internet .....................................................................

    14

    15

    15

    15

    16

    16

    17

    17

    18

    19

    19

    19

    20

    20

    20

    21

    21

    21

    21

    22

    22

    22

    22

  • vii

    16. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga

    Tersebut ...........................................................................

    17. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis oleh Satu Beberapa

    Orang Atas Nama Lembaga Tersebut ...........................

    18. Rujukan Berupa Karya Terjemahan ...............................

    19. Rujukan Berupa Skripsi,Tesis, atau Desertasi ...............

    20. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,

    Penataran, atau Lokakarya ................................................

    21. Rujukan Berupa Makalah yang Diseminarkan dan Dimuat

    diInternet ...........................................................................

    22. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual .................

    23. Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi ......................

    24. Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi ......................

    25. Rujukan Artikel Jurnal dar Kumpulan Artikel pada Internet

    26. Rujukan Berupa Catatan Kuliah yang Dimuat di Internet ...

    27. Rujukan Berupa Surat Elektronik yang Ditunjukkan kepada

    Kelompok .............................................................................

    28. Rujukan Karya Audio/Visual/Audiovisual ..........................

    E. Tabel dan Gambar .......................................................................

    1. Penulisan Tabel ..............................................................

    2. Penyajian Gambar ...........................................................

    BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN

    A. Skripsi ........................................................................................

    B. Sistematika .............................................................……………

    C. Isi Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir ......................

    1. Isi Bagian Awal ..........................................…..…………….

    2. Isi Bagian Inti ........................................................………..

    a. Alternatif Pertama ..........................................................

    b. Alternatif Kedua ............................................................

    D. Penelitian Kuantitatif ..............................................................

    1. Sistematika .......................................................................

    23

    23

    23

    24

    24

    24

    25

    25

    25

    26

    26

    27

    27

    27

    27

    31

    33

    33

    38

    38

    38

    38

    46

    48

    48

  • viii

    E. Deskripsi Perbagian ..................................................................

    1. Bagian Awal .....................................................................

    a. Sampul ....................................................................

    b. Halaman Judul .......................................................

    c. Lembar Persetujuan ...............................................

    d. Lembar Pernyataan Keaslian Tulisan ....................

    e. Abstrak ...................................................................

    f. Kata Pengantar .......................................................

    g. Daftar Isi ................................................................

    h. Daftar Tabel ..........................................................

    i. Daftar Gambar .......................................................

    j. Daftar Lampiran .....................................................

    k. Daftar Lainnya .......................................................

    2. Bagian Inti ..........................................................................

    F. Makalah ....................................................................................

    1. Isi dan Sistematika ...........................................................

    a. Bagian Awal .............................................................

    1) Halaman Sampul ..........................................

    2) Daftar Tabel dan Gambar .............................

    3) Bagian Inti ....................................................

    4) Bagian Akhir ................................................

    2. Pendahuluan .........................................................................

    3. Latar Belakang ....................................................................

    4. Masalah atau Topik Pembahasan ........................................

    5. Pembatasan Topik ...............................................................

    6. Judul Makalah ......................................................................

    7. Tujuan Penulisan Makalah ..................................................

    a. Teks Utama ..............................................................

    b. Penutup ....................................................................

    c. Isi Bagian Akhir .......................................................

    d. Daftar Rujukan ..........................................................

    52

    52

    52

    52

    52

    53

    53

    54

    54

    55

    55

    55

    56

    56

    64

    64

    64

    64

    64

    64

    64

    66

    67

    67

    69

    69

    70

    70

    71

    72

    72

  • ix

    e. Lampiran ...................................................................

    G. Laporan Penelitian ..................................................................

    1. Tujuan Penyusunan Laporan ................................................

    a. Penelitian Dasar (Basic Research) ...........................

    b. Penelitian Dosen ......................................................

    c. Penelitian Mahasiswa ..............................................

    d. Penelitian Terapan ....................................................

    2. Format Laporan ....................................................................

    a. Halaman Judul ..........................................................

    b. Halaman Pengesahan ...............................................

    c. Daftar Isi .................................................................

    d. Kata Pengantar ..........................................................

    e. Abstrak .....................................................................

    3. Pendahuluan .........................................................................

    4. Kerangka Teoritis ................................................................

    5. Metodologi Penelitian .........................................................

    6. Hasil dan Pembahasan .........................................................

    7. Kesimpulan ...........................................................................

    8. Keterbatasan .........................................................................

    9. Rekomendasi ........................................................................

    10. Lampiran ...........................................................................

    11. Penulisan Laporan ............................................................

    a. Proses Penulisan .......................................................

    12. Teknik Penulisan .............................................................

    a. Catatan ....................................................................

    b. Kutipan ...................................................................

    c. Tabel dan Grafik ......................................................

    d. Gaya .........................................................................

    Daftar Pustaka ......................................................................................

    Lampiran .................................................................................................

    72

    73

    73

    73

    73

    73

    74

    74

    75

    75

    76

    76

    76

    78

    78

    79

    80

    81

    81

    82

    82

    83

    83

    85

    85

    85

    86

    86

    87

    88

  • 1

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    BAB I

    ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. PRINSIP PENTING DALAM MENULIS

    Menulis dalam perguruan tinggi merupakan bentuk tugas kuliah sering kali

    menjadi beban dan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa. Sebelum berbicara secara

    lebih khusus mengenai berbagai bentuk tulisan yang biasa ditugaskan, alangkah baiknya

    para mahasiswa memahami sedikit pengertian filosofis tentang menulis. Berikut ini

    disampaikan empat klaim mengenai menulis yang merujuk pada apa yang disampaikan

    oleh Fabb dan Durant (2005).

    Pertama, menulis berarti mengonstruksi. Klaim ini menyatakan bahwa

    menulis bukan sekedar mengeluarkan ide atau pendapat secara bebas, melainkan proses

    mengomposisi, dalam kata lain sebuah keterampilan untuk membuat atau membangun

    sesuatu. Sehingga peneliti perlu memperhatikan hal utama seperti gaya penulisan, tata

    letak penulisan.

    Kedua, menulis melibatkan proses rekonstruksi yang berkelanjutan.

    Kebanyakan proses menulis, apa pun jenis tulisannya, mengalami proses revisi secara

    berulang. Maksudnya adalah untuk memperbaiki tulisan dalam segi makna, pemilihan

    kata, gaya bahasa dan aspek penulisan lainnya.

    Ketiga, menulis adalah cara berpikir. Dalam hal ini menulis dipandang sebagai alat.

    Artinya bahwa pembaca dapat memahami dan melihat bagaimana cara berpikir penulis

    melalui tulisannya.

    Keempat, menulis berbeda dengan berbicara. Saat berkomunikasi secara

    lisan, pendengar dapat menginterupsi pembicara untuk memberikan klarifikasi

    mengenai berbagai hal yang dibicarakan sehingga pemahaman dapat berjalan lebih

    mudah.

    Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut mahasiswa dapat secara cermat menyadari

    bahwa menulis pada dasarnya lebih merupakan proses yang memiliki tujuan dan ciri

    khas tertentu dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya.

  • 2

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    B. KODE ETIK PENULISAN KARYA ILMIAH

    Kode etik merupakan seperangkat aturan yang harus diperhatikan ketika kita

    menulis karya ilmiah. Aturan ini berkaitan dengan cara mengutip dan merujuk, ijin

    terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informan. Dalam

    penulisan karya ilmiah tidak boleh kecurangan atau plagiasi. Plagiasi merupakan

    tindakan kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau ide/gagasan/pemikiran

    orang lain dan kemudian diakui sebagai tulisannya.

    Dalam setiap penulisan karya ilmiah merujuk atau mengutip karya orang lain

    merupakan tindakan wajar untuk pengembangan pengetahuan tapi merujuk atau

    mengutip tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber rujuan merupakan tindakan

    plagiasi. Untuk itu mahasiswa maupun dosen harus berhati-hati dalam hal ini agar

    terhindar dari tindakan plagiasi.

  • 3

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    BAB II

    TATA CARA PENULISAN

    Pada bab ini akan dijabarkan menganai tata cara penulisan karya ilmiah,

    antara lain: penggunaan bahasa, pemilihan kata, penggunaan huruf, penggunaan

    tanda baca, serta pencetakan dan penjilidan.

    Bahasa dalam penyusunan suatu karya ilmiah memiliki peran yang penting

    karena bahasa merupakan media bagi penyampaian gagasan penulis. Bahasa yang

    digunakan diharapkan mampu mengungkapkan gagasan penulis secara tepat

    sehingga pembaca mampu memahami dengan baik. Adanya kesalahan

    penggunaan bahasa dapat menyebabkan pembaca tidak memahami gagasan

    penulis. Aspek kebahasaan yang akan dipaparkan pada bab ini difokuskan pada

    penggunaan bahasa, penulisan kata, penggunaan huruf, dan penggunaan tanda

    baca.

    A. PENGGUNAAN BAHASA

    Ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah

    adalah Bahasa ilmiah. Bahasa ilmiah bersifat logis, jelas, lugas, dan formal.

    Bahasa yang bersifat logis tampak dari kelogisan hubungan antar kata, antar

    kalimat, antar paragraf, dan antar gagasan. Kejelasan dan ketepatan isi dapat

    dianalisis berdasarkan penggunaan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat

    yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang runtut.

    Masig-masing paragraf terdiri atas satu ide pokok penulis yang biasanya

    dikemukakan pada kalimat pertama. Oleh karena itu, sebaiknya kalimat pertama

    setiap paragraf tidak dimulai dengan kutipan (langsung atau tidak langsung) untuk

    menghindari kesan bahwa ide pokok dalam paragraf tersebut bukanlah ide pokok

    penulis tetapi ide pokok orang lain. Kalimat kedua dan seterusnya merupakan

    kalimat pendukung gagasan utama.

  • 4

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Kelugasan dan keformalan gaya bahasa dapat dilihat dari penggunaan

    kalimat pasif, kata yang tidak emotif, dan tidak hiperbola. Hindarilah penggunaan

    kata-kata seperti saya, kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang

    dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya,

    melainkan penulis atau peneliti. Meskipun demikian istilah penulis atau peneliti

    sebaiknya digunakan sesedikit mungkin. Bahasa yang formal dapat dilihat dari

    pemilihan kosa kata, pembentukan kata, dan penyusunan kalimat. Kosa kata yang

    dipilih hendaknya yang bersifat formal dan baku. Penggunaan kata baku yang

    berasal dari bahasa asing hendaknya menggunakan glosarium.

    B. PEMILIHAN KATA

    Pada penulisan karya ilmiah hendaknya dipilih kata yang baku dan perlu

    dihindari penggunaan bahasa daerah. Selain itu kata yang digunakan hendaknya

    dipilih dengan cermat, seperti perbedaan penggunaan imbuhan kata dan penulisan

    kata yang hampir mirip. Dalam pemilihan kata perlu juga dipertimbangan untuk

    menggunakan kata yang bersifat ilmiah teknis (bidang keilmuan) dan menghindari

    kata popular.

    Tidak Baku Baku

    Sampel dipilih secara rambang Sampel dipilih secara

    rambang

    Data dianalisis dengan teknik korelasi, Data dianalisis dengan teknik

    korelasi,

    Anova, dan regresi ganda Anova, dan regresi ganda.

    ... dengan teori; kemudian ... ... dengan teori; kemudian ...

    ... sebagai berikut: ... sebagai berikut:

    Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar !

    Benarkah hal itu ? Benarkah hal itu?

    Jumlahnya sekitar 20% Jumlahnya sekitar 20%

    Tanda kutip (“...”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau

    frasa yang diapit.

  • 5

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Tidak baku Baku

    Kelima kelompok “sepadan” Kelima kelompok “sepadan”

    Tes tersebut dianggap baku (standardized) Tes tersebut dianggap baku

    (standardized)

    Tanda hubung (-), tanda pisah (—), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf

    yang mendahului dan mengikutinya.

    Tidak baku Baku

    Tidak berbelit-belit . Tidak berbelit-belit.

    Ini terjadi selama tahun 1942 -1945. Ini terjadi selama tahun 1942

    – 1945.

    Semua teknik analisis yang dipakai di sini Semua teknik analisis yang

    dipakai di sini

    Kuantitatif dan kualitatif – perlu ditinjau. Kuantitatif dan kualitatif –

    perlu ditinjau.

    Dia tidak/ belum mengaku. Dia tidak/ belum mengaku.

    Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil ( 0,01 p> 0,01

    p< 0,01 p< 0,01

    a+b= c a+b= c

    a:b= d a:b= d

    Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan

    dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului

    dan mengikutinya.

    Tidak baku Baku

    Sadtono (1980: 10) menyatakan Sadtono (1980: 10)

    menyatakan

  • 6

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya

    Tidak baku Baku

    Masalah ini perlu ditegaskan Masalah ini perlu ditegaskan

    Tidak dilakukan dengan membabi-buta Tidak dilakukan dengan

    membabi-buta.

    C. PENULISAN TANDA BACA

    Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan

    Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan

    Kamus (Keputusan mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987).

    Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan.

    Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?) , dan tanda persen

    (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

    D. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN

    1. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir

    Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x

    29,7 cm) atau kuarto (21 cm x 28 cm), minimal 70 gram untuk skripsi, tesis, serta

    disertasi dan 60 gram untuk makalah, tugas akhir artikel, serta laporan penelitian.

    Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri atas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi

    kanan, dan tepi bawah kertas (lihat lampiran 17). Tiap halaman hendaknya tidak

    berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Suatu paragraf

    hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari

    dua baris.

    Naskah akhir skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, dan laporan penelitian

    hendaknya dicetak (di-print) dengan printer deskjet, inkjet atau laser.

  • 7

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    2. Jenis Huruf

    Karya ilmiah hendaknya diketik dengan computer, menggunakan program

    windows, dengan jenis huruf (font) Times New Romanatau sejenisnya, antara lain

    Times, CG Times, dan Dutch. Jenis huruf ini disebut huruf proposional, karena

    jarak antar huruf tergantung pada besar-kecilnya huruf tersebut. Misalnya huruf

    mberukuranlebih besardari pada huruf i, sehingga jarak antara dua huruf selalu

    rapat. Jenis huruf ini sangat lazim digunakan pada percetakan buku, jurnal,

    majalah, surat kabar. Contoh huruf Times New Roman:

    Teks ini diketik dengan huruf Times New Roman. Bentuk huruf ini mirip dengan

    huruf CG Times, Times, dan Dutch (tergantung pada program Windowsyang

    digunakan).

    Percetakan karya ilmiah dengan huruf nonproposionalseperti Courier (dan

    New Courier) tidak lagi diperkenankan.

    3. Ukuran Huruf

    Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan

    laporan penelitian menggunakan ukuran huruf yang berbeda seperti berikut.

    12 point judul bab, judul subbab, teknik induk, abstrak (skripsi, tesis, dan

    disertasi), lampiran, daftar rujukan.

    10 point kutipan blok, abstrakmakalahdan artikel, judul tabel, judul

    bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar, catatan akhir, catatan

    kaki, indeks, header, footer

    Ukuran huruf untuk huruf Tradisional Arabic:

    26 point judul bab

    18 point judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul

    gambar, dan judul indeks

    16 point teks induk, indeks, dan yang lain

  • 8

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    4. Modus Huruf

    Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah

    (underline) diatur sebagai berikut.

    Normal

    Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.

    Miring (italic)

    Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)

    Istilah yang belum lazim

    Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal,

    tetapi boleh italic-bold)

    Contoh yang disajikan pada teks utama

    Judul subbab peringkat 4 pada alternative 1

    Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dan daftar

    rujukan.

    Tebal (bold)

    Judul bab

    Judul subbab (heading)

    Bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan contoh berikut,

    Amiranak Amatsedangbelajar di Akademi Militer

    Garis bawah (underline)

    Garis bawah (underline) tidak bolehdipergunakan, kecuali dalam hal-hal yang

    amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf

    mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan huruf

    Times New Roman, garis bawah diganti dengan huruf miring (italic).

  • 9

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    5. Spasi

    Antarbaris. Artikel Ilmiah dicetak dengan spasi 1,5 sedangkan skripsi,

    tesis, disertasi, makalah, tugas akhir, dan laporan penelitian dicetak dengan spasi

    2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan

    dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas

    bidang ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak

    antara akhir teks dengan sub judul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal

    teks berikutnya 2 spasi (lihat lampiran 18). Jarak antara paragraph sama dengan

    jarak antar baris, yaitu 2 spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5 spasi untuk

    artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka lain dalam daftar rujukan

    menggunakan spasi ganda (2 spasi).

    Antarkata. Spasi antar dua kata tidak boleh terlalu renggang. Jarak antar

    akhir teks dengan subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara

    paragraph sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi untuk akripsi dan makalah,

    dan 1,5 spasi untuk artikel. Jarak antara 1 macam bahan pustaka dengan bahan

    pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi).

    Salah

    Spasi antar kata pada teks ini terlalu lebar sehingga tidak tampak rapid an

    menyulitkan untuk dibaca. Spasi antar kata pada teks ini terlalu lebar

    sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk dibaca.

    Benar

    Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapid an mudah

    dibaca. Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapid an

    mudah dibaca.

  • 10

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    6. Tanda Pisah dan Built

    Tanda pisah (dash) dalam huruf proposional (seperti Times New Roman)

    dinyatakan dengan satu garis panjang (−), dan tidak boleh dinyatakan dengan dua

    garis pendek (--_ seperti pada huruf Courierdan Prestige. Tanda pisah hendaknya

    rapat(tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.

    Tanda butir nonhierarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan,

    dan hendaknya dinyatakan dengan tanda built (berbentuk bulat atau persegi: • dan

    ▪). Perhatikan contoh berikut:

    Salah

    Semua pendekatan penelitian—kuantitatif dan kualitatif—perlu dikaji

    penerapannya

    Bagian tersebut ditulis pada halaman 15-20

    Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:

    - Jenis

    - Ukuran

    - Bobot

    Benar

    Semua pendekatan penelitian−kuantitatif dan kualitatif –perlu dikaji

    penerapannya.

    Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20.

    Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi

    Jenis

    Ukuran

    Bobot

  • 11

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    7. Paragraf dan Penomoran

    Awal paragraph dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah

    tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma, hendaknya diberi satu ketukan

    kosong.

    Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan

    computer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan

    hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.

    Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil ditengah

    bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup

    skripsi dengan angka arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang

    ditulis ditengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis

    dengan menggunakan angka Arab, di sudut kanan atas, melanjutkan nomor

    halaman sebelumnya.

    E. PENJILIDAN

    Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini hanya berlaku

    untuk skripsi; sedangkan pejilidan makalah dan tugas akhir diatur oleh dosen yang

    memberi tugas atau dosen pembimbing.Skripsi harus dijilid dengan menggunakan

    karton tebal. Pada punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul.

    Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar (1 untuk jurusan, 1 untuk perpustakaan pusat,

    dan 1 untuk arsip penulis). Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning

    emas di atas dasar kulit kain linen warna hitam.

  • 12

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    F. PETUNJUK PRAKTIS TEKNIK PENULISAN

    Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis teknik penulisan secara

    ringkas.

    1. Hal-hal yang perlu diperhatikan

    a. Berilah jarak 3 spasiantara tabel atau gambar dengan teks sebelum

    atau sesudahnya.

    b. Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus

    ditempatkan pada halaman yang sama (jika memungkinkan).

    Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan kata tabel …

    atau gambar … (diberi nomor sebagai identitas).

    c. Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris

    tidak harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya

    ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di

    bawahnya.

    d. Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap

    halaman, kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman bagian

    awal. Nomor halaman awal bab dan bagian awal ditulis ditengah

    bagian bawah halaman.

    e. Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun

    penulis yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan

    dalam teks.

    f. Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau

    disingkat. Cara penyingkatan nama tersebut harus konsisten dalam

    satu daftar rujukan.

    g. Daftar rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan

    dalam teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung atau

    tidak langsung) harus ditulis dalam daftar rujukan.

  • 13

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan

    a. Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika

    halaman tersebut merupakan akhir suatu bab

    b. Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman)

    jika memang dapat ditempatkan pada halaman yang sama.

    c. Tidak boleh memberi tanda baca apapun sebagai pertanda berakhirnya

    suatu bab.

    d. Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir

    halaman (kaki halaman)

    e. Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tapi

    menggunakan tanda built (• atau ▪). Ukuran besar kecilnya yang

    digunakna disesuaikan dengan ukuran huruf yang digunakan. Built

    diletakkan ditepi kiri, terpisah satu ketukan dengan huruf yang

    mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya

    diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-langkah atau

    prosedur.

    f. Tidak boleh menambahkan spasi antar kata dalam satu baris yang

    bertujuan meratakan tepi kanan.

    g. Daftar rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman atau akhir

    setiap bab. Daftar rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab

    terakhir dan sebelum lampiran-lampiran (jika ada).

  • 14

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    BAB III

    TEKNIK PENGUTIPAN, PERUJUKAN, DAN DAFTAR RUJUKAN

    Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan cara merujuk,

    menutupi secara langsung atau tidak langsung, dan cara menulis daftar

    rujukan dari sebagai sumber.

    A. CARA MERUJUK

    Perujukan di lakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di

    antara tanda kurung, jika ada dua penulis, perujukan di lakukan dengan cara

    menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. jika penulisnya lebih dari dua

    orang, penulisan rujuka n di lakukan dengan cara menulis nama pertama

    daripenulis tersebut diikuti dengan dkk. jika nama penulis tidak di sebutkan,

    yang di cantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan,

    nama dokumen yangdi terbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,

    perujukan di lakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.

    Rujukan dari dua sumber atau lebih yang di tulis oleh penulis yang berbeda di

    cantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda

    pemisahnya.

    Dalam merujuk, hindari penggunaan catatan kaki untuk

    mencantumkan sumber rujukan. Catatan kaki hanya di gunakan untuk

    memberi keterangan yang sangat di perlukan, misalnya untuk memberi

    keterangan tentang isi teks atau tentang makalah yang di sajikan dalam suatu

    kegiatan, tempat, dan waktu kegiatan ilmiah (seminar, pelatihan, atau

    lokakarya). Sumber rujukan anonim tidak di kehendaki. Mengutip kutipan

    juga tidak di perkenankan.

    Pengutipan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

    Namun pengutipan sebaiknya dilakukan secara tidak langsung untuk

    menghindari parade pengutipan. Pengutipan secara langsung hendaknya

    dilakukan hanya atas pernyataan-pernyataan yang ’’fenomenal’’ dan

    ’’menomental’’ dari tokoh atau legendaris.

  • 15

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    B. CARA MENULIS KUTIPAN LANGSUNG

    1. Kutipan Kurang Dari 40 Kata

    Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip

    (’’...’’) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama

    penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu

    dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman didalam

    kurung. Lihat contoh berikut.

    Contoh:

    Soebroto (1990:123) menyimpulkan ’’ada hubungan yang erat antara faktor

    sosial ekonomi dengan kemajuan belajar ’’.

    Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.

    Contoh:

    Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ’’ada hubungan yang erat antara

    faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar’’ (soebroto 1990:123).

    Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (’...’).

    Contoh:

    Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ’’terdapat kecanderungan semakin

    banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat

    partisipasi karyawan di daerah perkotaan’’ soewignyo, (1991:101).

    2. Kutipan 40 kata atau lebih

    Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara

    berpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri

    dan kanan, dan di ketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga di tulis.

    Contoh:

    Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berukut.

    The ’placebo effect’, wich had been verified in previous studies,

    disappeared whenbehaviors were studied in this manner. Furthermore,

    the bahaviors were never exhibited again, even when real drugs were

    administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the

    results to a placebo effect.

  • 16

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya di mulai

    1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

    3. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan.

    Apabila dalam mengitip langsung ada kata kata dalam kalimat yang

    dibuang, maka kata kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

    Contoh:

    ’’ semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...

    diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru’’ (Manan, 1995:278).

    Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang di buang di ganti

    dengan empat titik.

    Contoh:

    ’’Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi

    antara mata. Tangan, atau bagian tubuh lain ... Yang termasuk gerak

    manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan

    menggambar’’ (Asim, 1995: 315).

    C. CARA MENULIS KUTIPAN TIDAK LANGSUNG

    Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan

    bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama

    penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam

    kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman di

    sebutkan, perhatikan contoh berikut.

    Nama penulis disebut terpadu dalam teks.

    Contoh:

    Sulimin (1990: 13) tidak mendukung bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih

    baik dari mahasiswa tahun keempat.

  • 17

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Nama penulis di sebut dalam kurung tahun penerbitnya.

    Contoh:

    Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Sulimin,

    1990: 13).

    D. CARA MENULIS DAFTAR RUJUKAN

    Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel,

    atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung.

    Bahan bahan yang di baca akan tetapi tidak di kutip tidak di cantumkan

    dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang di kutip secara langsung

    ataupun tak tak langsung dalam teks harus harus di cantumkan dalam daftar

    rujukan.

    Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-

    turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal,

    dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) dua tahun penerbitan, (3) judul,

    termasuk anak judul (subjudul), (4) kotak tempat penerbitan, dan (5) nama

    penerbit. Unsur unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber

    pustakanya. Jika penulisanya lebih dari satu, dalam penulisan namanya sama

    dengan penulis nama.

    Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama

    akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus

    konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber

    yang dirujuk ditulis oleh tim, semua penulisannya harus dicantumkan dalam

    daftar rujukan.

    1. Rujukan dari Buku

    Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik.

    Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap

    kata, kecuali kata hubung. Kota tempat penerbit dan nama penerbit

    dipisahkan dengan titik dua :

  • 18

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Contoh:

    Alvensson, M. & Skoldberg, K 2000. Reflexive methodology. New Vistas for

    Qualitative Research. London: Sage Publications.

    Yamin, H,M & 2007. Profisionalisasi guru & implementasi KTSP. Jakarta:

    gaung persaga press.

    Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang

    sama diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti

    oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara

    kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.

    Contoh:

    Marzuki, M.S. 2009a. Pendidikan Fonformal Buku Residu, Malang: Fakultas

    Ilmu Pendidikan Universitas Negri malang.

    Marzuki, M.S. 2009b. Permainan Simulasi di Indonesia, Malang: Fakultas

    Ilmu Pendidikan Universitas Negri malang.

    2. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel yang ada

    Editornya.

    Nama penulisaaan artikel ditulis didepan, diikuti dengan tahun

    penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring: nama editor ditulis seperti

    menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.)

    bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf

    miring, dan halamannya ditulis dalam kurung.

    Contoh:

    Strenberg, R.J. & Lubart, T.L. 2002. The Concept of Creativity: Prospects

    and Paradigms. Dalam R.J. Stemberg (Ed.). bila hanya satu editor,

    dan (Eds.) bilah lebih dari satiu editor. Judul buku kumpulannya

    ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan

    dalam kurung.

    Contoh:

    Sternberg, R.J. & Lubart, T.L. 2002. The Concept of Creativity: Prospects

    and paradigms. Dalam R.J. Sternberg (Ed.), Handbook and

    Creativity (hlm.27-39). New York: Cambridge University Press.

  • 19

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Margono. 2007. Mana Jemen Jurnal Ilmiah. Dalam M.G. waseso & A.

    Saukah (Eds.), Menerbitkan Jurnal Ilmiah (hlm. 41-59). Malang.

    Penerbit Universitas Negri Malang.

    3. Rujukan Berupa Buku Yang ada Editornya

    Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, tetapi nama editor

    dicantumkan diantara tanda kurung dibelakang judul buku, disertai

    keterangan Ed.

    Contoh:

    Marzuki, M.S. 2009. Dimensi-dimensi Pendidikan Nonformal (M.G. Waseso,

    Ed.). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri malang.

    Mundzir, H.S. 2005. Sosiologi Pendidikan: Kajin Berdasarkan TeoriIntegrasi

    migro-magro (M.G. Waseso,Ed.). Malang: Elang Emas.

    4. Rujukan Berupa Buku Lebih Dari Satu Jilid

    Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, ditambah

    keterangan jilid atau volume yang ditulis diantara tanda kurung setelah judul

    buku.

    Contoh:

    Cahyono, C.H. 2006. Esiklopidia Politik (Volome 3). Surabaya: Usaha

    Nasional.

    5. Rujukan dari Buku yang Berasal dari Perpustakaan Elektronik

    Setelah nama penulis, tahun, judul buku, kota, dan nama penerbit, nama

    perpustakaan dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat web perputakaan

    harus dicantumkan, disertai tanggal aksesnya.

    Contoh:

    Dealey, C. 1999. The Care of Wounds: A Guide for nurses. Oxford:

    Bleckwell Science. Dari netLibrary, (Online),

    (Http://www.netlibrary.com.), diakses 24 Agustus 2007.

    http://www.netlibrary.com/

  • 20

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    6. Rujukan Berupa Buku yang Tidak Diketahui Nama

    Pengarangnya

    Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama

    penerbit. Judul buku dicetak miring, dan diakhiri dengan tanda titik.

    Contoh:

    Longman Dictionary of the Englisgh Language. 1984. Harlow, Essex:

    Longman.

    7. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Tercetak

    Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul

    artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata.

    Namun jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya

    ditulis dengan huruf besar kecil kata hubung. Dibagian akhir berturut-turut

    dicantumkan tahun jilid/volume, nomor terbitan (dalam kurung), dan nomor

    halaman dari artikel tersebut.

    Contoh:

    Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen Dalam Program Penjaminan Mutu.

    Jurnal ilmu pendidikan, 16 (1): 51-58.

    8. Rujukan Artikel dalam Internet Berbasis Jurnal Tercetak

    Cara penulisannya seperti rujukan dari artikel jurnal tercetak, tetapi

    diikuti dengan keterangan (Online), alamat situs, dan tanggal akses, volume,

    nomor terbitan, dan nomor halaman dicamtumkan setelah kata (Online).

    Contoh:

    Mappiare-A.T. A., Ibrahim. A.S. dan Sudjiono. 2009. Budaya Konsumsi

    Remaja-Pelajar di Tingkat Kota Metro Politan Pantai indonesia.

    Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), 16 (1): 12-21,

    (http://www.um.co.id), diakses 25 Desember 2009.

    http://www.um.co.id/

  • 21

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    9. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Elektronik Saja (Tidak

    berbasis cetak)

    Volume dan nomor jurnal ditulis setelah nama jurnal. Nomor halaman

    tidak dicantumkan. Alamat situs jurnal ditulis dengan tanda kurung dan

    ditandai tanda akses.

    Contoh:

    DeMarie, D. 2001. A Trip to the Zoo: Children’s Words and Photographs.

    Early Childhood Reseach and Practice, 3 (1). (Online),

    http://ecrp.uiuc.edu/v3n1/demare.html), diakses 30 agustus 2001.

    10. Rujukan Dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM

    Penulisannya dalam daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel

    dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.

    Contoh:

    Krashen, S,. Long, M, dan Scarella, R. 1979. Age, Rate and Eventual

    Attainment in Second language Acquisition. TESO Quarterly,

    13:573-582 (CD-ROM Quarterly-Digital, 1997).

    11. Rujukan dari Kumpulan Abstrak Tercetak

    Judul jurnal dicetak miring, disertai volume, nomor jurnal, dan nomor

    halaman artikel. Judul kumpulan abstrak dicetak miring. Identitas kumpulan

    abstrak (Volume dan nomor) juga dicantumkan.

    Contoh:

    Collins, J. 1992. Immigrant Families in Australia. Jurnal of Comparative

    family Studies, (3): 291-315. Abstrak diperoleh dari Multicultural

    Education Abtrascts,1995, 14, Abstract No. 95M/064.

    12. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

    Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan

    tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada

    setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan

    http://ecrp.uiuc.edu/v3n1/demare.html

  • 22

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor

    halaman disebut pada bagian akhir.

    Contoh:

    Catur, S. 14 Juli 2010. HKTI dalam sandra parpol. Jawa pos, hlm.4.

    Suryadanna, S. V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Kumunikasi Data. Info

    Komputer, IV(4): 46-48.

    13. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

    Nama koran ditulis dibagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis

    setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar kecil dan

    dicetak miring diikuti nomor halaman.

    Contoh:

    Kompas. 23 Januari 2004. Ijazah Penyetaraan Paket C Rawan Manipulasi

    hlm. 12.

    14. Rujukan Dari Dukumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan

    oleh Suatu Penerbit (Tanpa Penulis dan Lembaga)

    Judul atau nama dukumen ditulis dibagian awal dengan cetak miring.

    Diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.

    Contoh:

    Udang-Undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Arman Duta Jaya.

    15. Rujukan dari dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil dari

    Internet

    Setelah tahun dokumen, situs yang memuat dokumen tersebut

    dicantumkan. Disertai alamat situs dan tanggal aksesnya. Nama situs dicetak

    tegak dengan huruf besar pada huruf awal setiap kata.

    Contoh:

    Udang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Jaringan dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa

  • 23

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Keuangan republik Idonesia. (Online), (http://www. Jdih.bpk.go.id),

    diakses 25 September 2008.

    16. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga

    Tersebut

    Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, di

    ikuti dengan tahun, judul karangan yang di cetak miring, nama tempat

    penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab, atas penerbitan

    karangan tersebut.

    Contoh:

    Dirjen kelembagaan agama islam. 2002. Pedoman pondok pesantren.

    Jakarta:departemen agama islam RI.

    17. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis oleh Satu Beberapa Orang

    Atas Nama Lembaga Tersebut

    Nama orang yang mengarang ditulis pada bagian awal, disertai tahun,

    Lembaga yang menerbitkan buku itu dicantumkan setelah nama kota.

    Contoh:

    Suwahyono, N,., Purnomowati, S. & Ginting, M. 2002. Pedoman

    Penampilan Majalah Ilmiah Indonesia. Jakarta: PDII-LIPI.

    18. Rujukan Berupa Karya Terjemahan

    Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya

    asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat

    penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli

    tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun.

    Contoh:

    Cochran W.G. Tanpa Tahun. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan

    Rudiyansyah. 2005. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

    http://www/

  • 24

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    19. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

    Nama penulis ditulis bagian depan, diikuti pada tahun yang

    tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi dengan cetak miring

    diikuti dengan pernyataan Skripsi. Tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama

    kota tempat perguruan tinggi nama fakultas serta nama perguruan tinggi.

    Contoh:

    Miter, G. I. 2003. Hubungan Antara Perilaku Kepeminpinan, Iklim sekolah

    dan profesionalisme Gyru Dengan Mutivasi Kerja guru Pada SMU

    Negri Diprovinsi Bali. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPs. UM.

    20. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,

    Penataran, atau Lokakarya

    Nama penulis ditulis bagian depan, dilanjutkan dengan tahun, judul

    makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan ’’makalah

    disajikan dalam ...’’, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tepat

    penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.

    Contoh:

    Suwono, H. 2005. Survei Implementasi Penilaiian Berbasis Kelas

    Pembelajaran Sains Sekolah Dasar Dikota Batu. Makalah disajikan

    dalam seminar nasional biologi dan pembelajarannya, Jurusan

    biologi FMIPA UM, Malang, 3 Desember.

    21. Rujukan Berupa Makalah yang Diseminarkan dan Dimuat di

    Internet

    Nama penyaji makalah, judul makalah, tempat, dan tanggal penyajian

    ditulis seperti makalah tercetak. Situs yang memuat makalah tersebut dan

    alamatnya ditulis sebelum tanggal akses.

    Contoh:

    Schafer, M. & Moody, M. 2003. Designeng Accountability Assessments for

    Teaching. Makalah disajikanpada The Annual Meeting of The

    National Council on measurement in Education Checago, 22 April

    2003. Dalam Eric Database, (Online ), (http://www.erices), diakses 3

    Mie 2005.

    http://www.erices/

  • 25

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    22. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual

    Nama penulisan ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

    berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi

    keterangan dalam kurung (Online), dan di akhiri dengan alamat sumber

    rujukan tersebut diantara tanda kurung, disertai dengan keterangan kapan di

    akses.

    Contoh:

    Noor, I.H.M. 2006. Model Pelatihan Guru Dalam Menerapkan Kurikulum

    Bahasa Inggris, (Online),

    (http://www.depdignas.go.id/jurnal/30/Modelpelatihangurudalam_men

    arah.html), diakses 14 mie 2006.

    23. Rujukan dari internet Berupa Bahan Diskus

    Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

    berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan

    diskusi (dicetak Miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online),

    dan di akhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan

    keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

    Contoh:

    Wilson, D. 20 Nopember 1995. Summary. Of Citing Internit Sites.

    NETTRAIN Discussion List, (Online), (NETTRAIN@Ubvm.

    Cc.buffalo.edu), diakses 22 Nofember 1995.

    24. Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi

    Nama pengirim (jika ada) dan disertai kerterangan dalam kurung

    (alamat E-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan,

    tahun, topik isi bahan (dicetak miring) nama yang dikirim disertai keterangan

    dalam kurung (alamat e-mail yang di kirim).

    http://www.depdignas.go.id/jurnal/30/Modelpelatihangurudalam_menarah.htmlhttp://www.depdignas.go.id/jurnal/30/Modelpelatihangurudalam_menarah.html

  • 26

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Contoh:

    Davis, A.([email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web

    Authoring Tools.e-mail kepada Alison Hunter ([email protected]).

    Naga, Dali S. ([email protected]) 1 oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-

    mail kepada alih sauka([email protected]).

    25. Rujukan Artikel Jurnal dari Kumpulan Artikel pada Internet

    Nama pengarang tahun, judul artikel, nama jurnal, dan volumenya

    ditulis seperti artikel dari jurnal tercetak. Lembaga pengumpul artikel ditulis

    tegak. Alamat situsnya ditulis dalam kurung. Tanda akses ditandai juga.

    Contoh:

    Brimi, H. 2009. Academic Instructors Or Moral Guies? Moral Iducation in

    America and the Teacher’s Dilemma. The Clearing House, 82(3):

    hlm.125, (Online), dalam ProQuest

    (http://proquest.umi.com/pqdwb?did=1611601091&sid4&Fmt=3&clien

    tId=83321&RQT=309&VName=PQD), Diakses 6 Februari 2010.

    26. Rujukan Berupa Catatan Kuliah yang Dimuat di Internet

    Nama pengajar ditulis pada bagian awal, disertai tahun kuliah. Kode

    dan nama mata kuliah dicetak miring, diakhiri dengan nomor pertemuan.

    Alamat situs ditempatkan dalam tanda kurung, diakhiri dengan tanda akses.

    Contoh:

    Bond, T. 2004. EDI401:Childhood and Adolescence, Catatan Minggu ke-12,

    (Online), (http://learnjcu2004.jcu.edu.au), diakses 23 February 2005.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://proquest.umi.com/pqdwb?did=1611601091&sid4&Fmt=3&clientId=83321&RQT=309&VName=PQDhttp://proquest.umi.com/pqdwb?did=1611601091&sid4&Fmt=3&clientId=83321&RQT=309&VName=PQDhttp://learnjcu2004.jcu.edu.au/

  • 27

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    27. Rujukan Berupa Surat Elektronik yang Ditunjukkan kepada

    Kelompok

    Nama penulis surat diikuti tanggal, bulan, dan tahun, kemudian judul

    pesan, diikuti dengan keterangan ’’pesan disampaikan kepada...’’. Alamat

    situs dicantumkan setelah itu.

    Contoh:

    Smith, M. 11 Maret 2001. Northern and italian Renaissance. Pesan

    disampaikan kepada kelompok

    (http://groups.gogle.com/groupshumanities.misc/message13), 11 Maret

    2001.

    28. Rujukan Karya Audio/Visual/Audiovisual

    Nama penulis ditulis sebelum tahun album tersebut dibuat. Judul

    album dicetak miring, dan diberi keterangan tentang bentuk produk (misalnya

    kaset rekaman). Kota tempat kaset itu diproduksi ditulis sebelum nama

    perusahaan rekaman.

    Contoh:

    Dewa. 2004. Laskar Cinta, (kaset rekaman). Jakarta: Ahmad Dhani

    Production-PT Aquarius Musikindoreg.

    E. TABEL DAN GAMBAR

    1. PENULISAN TABEL

    Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang

    sistematis untuk menyajikan data statistik dan kolom-kolom dan lajur,

    sesuai klarifikasi masalah. Dengan mengunakan tabel, pembaca dapat

    memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-

    hubungannya.

    Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan dapat

    beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam tabel dapat

    mengurangi penyajian tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel dari

    http://groups.gogle.com/groupshumanities.misc/message13

  • 28

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    pada menggunakan sedikit tabel dan isinya telalu padat. Tabel yang baik

    harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya secara

    efektif.

    Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka

    tabel ditempatkan pada halaman tersendiri; dan apabila tabel cukup

    pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasi dalam teks.

    Tabel harus diberi indentitas (berupa nomor dan judul tabel) dan di

    tepatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memuahkan perujukan,

    jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk

    teksnya) harus diulang pada halaman selanjunya. Akhir tabel dari

    halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman

    berikutnya, tuliskan lanjut Tabel...pada tepi kiri, tiga spasi dari garis

    horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata “Tabel” ditulis dengan

    menggunakan huruf besar. Kata “Tabel ” ditulis di pinggir, diikuti nomor

    dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar pada huruf

    pertama kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari dari satu baris,

    baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan

    jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri titik. Berilah jarak 3 spasi

    antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis

    dengan angka arab sebagai sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab

    tempat tabel itu dimuat nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan.

    Dengan demikian, untuk setiap bab nomor tabel dimulai dari nomor 1.

  • 29

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Contoh:

    Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP MALANG Tahun

    1995

    Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi

    Berprestasi Mahasiswa IKIP MALANG Tahum 1995 terletak pada Bab IV nomor

    urut yang pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan

    menggunakan kata tabel di atas atau tabel di bawah.

    Garis yang paling atas ari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel.

    Kolom pengepalaan (heading), dan deskrepsi tentang ukuran atau unit data harus

    ditentukan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, ditulis dalam bentuk

    singkat atau lambang:No, %,an f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan

    menggunakan spasi tunggal. Garis (horisontal) digunakan jika mempermudah

    pembacaan tabel, tapi garis vertikal dibagian kiri, dan kanan tabel tidak

    diperlukan.

    Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai

    nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli dibawah tabel

    dengan jarak tiga spasi dan garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika

    diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam

    tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan

    kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan

    pada bagian bawah halaman.

  • 30

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Contoh:

    Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf

    Peranan Lulusan Relevasi

    Kegiatan P Pb Pan PI R

    TSR TR

    % % % % %

    % %

    Seminar (90,0%) *) 57,8 65,6 40,0 31,1 46,1

    51,9 Ttd

    Penataran/latihan dalam jabatan (78,9%) 3,3 21,1 50,0 31,1 57,6 28,8

    10,0**

    Lokakarya (70,0%) 34,4 34,4 22,2 8,9 53,3

    40,7 Ttd

    Kursus (38,9%) 6,7 6,7 5,5 Ttd 66,7 27,8

    Ttd

    Kegiatan lain (13,3%) 14,4 24, 4 14, 46,4 Ttd

    3,1 Ttd

    Catatan: P = Peserta

    Pb = Pembicara

    Pan = Panitia

    Pl = Peran lain

    R = Relevan

    TSR = Tidak selalu relevan

    TR = Tidak relevan

    Ttd = Tidak tersedia data

    Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang

    memberikan jawaban.

    Sejumlah 100% lagi dari peserta kegiatan ini menyatakan bahwah hal itu

    tidak relefan dengan bidang keahlian mereka. Alasan-alasan yang diberikan antara

  • 31

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    lain bahwa kuliah-kuliah yang diberikan kadang-kadang sangat berbeda dengan

    keahlian baru lulusan yang mereka peroleh dalam pendidikan di luar negeri.

    2. PENYAJIAN GAMBAR

    Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, Chat, peta, sketsa, diagam,

    bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk

    visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan

    untuk membangun diskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan

    tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan untuk menyajikan data

    statistik berbentuk grafik.

    Beberapa pedoman pengguna gambar dapat dikemukakan seperti berikut.

    a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan diatasnya. Cara

    penulisan gambar sama dengan cara penulisan tabel.

    b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan

    dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.

    c. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat

    mengurangi nilai penyajian data.

    d. Gambar yang memakai tempat lebih dari setengah halaman harus

    ditempatkan pada halaman tersendiri.

    e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.

    f. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan

    kata gambar di atas atau gambar di bawah.

    g. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada

    penomoran tabel.

  • 32

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Contoh:

    Upwelling

    Skinking

    Gambar 2.1 Fluktuasi kenaikan air selam satu tahun di laut Banda dan laut Arafura

    (sumber: Wyrtki,1961:139)

  • 33

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    BAB IV

    SISTEMATIKA PENULISAN

    A. SKRIPSI

    Penelitian dan Pengembangan

    Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian &

    pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan penelitian

    lainnya. Penelitian & pengembangan merupakan terapan penemuan atau teori

    untuk memecahkan suatu masalah. Berikut merupakan uraian sistematika

    penelitian & pengembangan.

    B. SISTEMATIKA

    Skripsi, tesis, dan disertasi yang disusun berdasarkan hasil penelitian &

    pengembangan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama memuat kajian analitis

    tentang hasil penelitian & pengembangan. Kajian analitis ini dituangkan dalam 5

    (lima) Bab sebagaimana disajikan pada format bagian I. Bagian kedua memuat

    produk yang dihasilkan dari kegiatan penelitian & pengembangan sebagaimana

    telah dispesifikasikan dalam Bagian I. Bagian I dan Bagian II disusun dalam

    naskah terpisah, sedangkan penjilidannya dapat disatukan.

    Sistematika Bagian I

    Bagian Awal

    Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal yaitu:

    Halaman Sampul

    Lembar Logo

    Halaman Judul

    Lembar Persetujuan

    a) Lembar persetujuan pembimbing

  • 34

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    b) Lembar persetujuan dan pengesahan

    Pernyataan Keaslian Tulisan

    Abstrak (untuk skripsi, tesis, dan disertasi perlu ditambahkan abstrak dalam

    bahasa Inggris)

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    Daftar Tabel

    Daftra Gambar

    Daftar Lampiran

    Daftar Lainnya

    Bagian Inti

    Alternatif Pertama

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Tujuan Penelitian & Pengembangan

    C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

    D. Pentingnya Penelitian & Pengembangan

    E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

    F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

  • 35

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    BAB II METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN

    A. Model Penelitian & Pengembangan

    B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

    C. Uji Coba Produk

    1. Desain Uji Coba

    2. Subjek Coba

    3. Jenis dData

    4. Instrumen Pengumpulan Data

    5. Teknik Analisis Data

    BAB III HASIL

    A. Penyajian Data Uji Coba

    B. Analisis Data

    C. Revisi Produk

    BAB IV KAJIAN DAN SARAN

    A. Kajian Produk yang Telah Direvisi

    B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih

    Lanjut

  • 36

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Alternatif Kedua

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Tujuan Penelitian & Pengembangan

    C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

    D. Pentingnya Penelitian & Pengembangan

    E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

    F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. ………

    B. ………

    C. ………

    BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN

    A. Model Penelitian & Pengembangan

    B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

    C. Uji Coba Produk

    1. Desain Uji Coba

    2. Subjek Coba

    3. Jenis Data

  • 37

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    4. Instrumen Pengumpulan Data

    5. Teknik Analisis Data

    BAB IV HASIL

    A. Penyajian data Uji Coba

    B. Analisis Data

    C. Revisi Produk

    BAB V KAJIAN DAN SARAN

    A. Kajian Produk yang Telah Direvisi

    B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih

    Lanjut

    Bagian Akhir

    Daftar Rujukan

    Lampiran-lampiran

    Riwayat Hidup

    Sistematika Bagian II

    Format Bagian II tidak dapat disajikan secara seragam, tergantung pada produk

    yang dikembangkan, bagaimana spesifikasinya, dan bagaimana model serta

    prosedur pengembangannya. Butir inilah yang secara langsung menentukan

    format Bagian II dari skripsi, tesis, disertasi hasil penelitian & pengembangan.

    Berdasarkan bukupedoman ini tidak ada ketentuan khusus mengenai Bagian II.

    Mahasiswa dipersilahkan mengembangkannya sendiri sesuai dengan spesifikasi

    produk yang ingin digarap.

  • 38

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    C. ISI BAGIAN AWAL, BAGIAN INTI, DAN BAGIAN AKHIR

    1. Isi Bagian Awal

    Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal skripsi, tesis, dan disertasi

    hasil penelitian & pengembangan sama dengan isi bagian awal skripsi, tesis, dan

    disertasi hasil penelitian kuantitatif. Sususnan unsure-unsur tersebutd an isi

    uraiannya juga sama.

    2. Isi Bagian Inti

    Bagian inti skripsi tidak boleh dari 75 halaman, bagian inti tesis tidak

    boleh lebih dari 100 halaman, dan bagian inti disertasi tidak boleh lebih dari 150

    halaman. Bagian-bagian yang diperlukan sebagai bukti pendukung kinerja

    penulisan skripsi, tesis, dan disertasi tidak perlu disertakan sebagai bagian dari

    skripsi, tesis, dan disertasi, akan tetapi cukup dibawa ke forum unjian skripsi,

    tesis, dan disertasi.

    Paparan inti skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian & pengembangan

    dituangkan dalam 4 bab (alternative pertama) atau 5 bab (alternative kedua).

    Secara berurutan, Bab I mengemukakan uraian-uraian pendahuluan, Bab II

    memaparkan metode yang digunakan oleh pengembang untuk menghasilkan

    projek, Bab III memaparkan hasil-hasil pengembangan, dan diseminasi. Jika ada

    bab tersendiri untuk hasil kajian pustaka (alternatif kedua), Bab II memaparkan

    hasil kajian teori-teori dan temuan-temuan empiris yang relevan dengan produk

    yang dikembangkan.

    a. Alternatif Pertama

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang Masalah

    Latar belakang masalah mengungkapkan konteks penelitian &

    pengembangan projek dalam masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu,

    uraian perlu diawali dengan identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara

  • 39

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta tampak yang ditimbulkan oleh

    kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan itu

    perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan identifikasi factor penghambat

    dan pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta

    rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.

    Hasil kajian pustaka yang berupa teori-teori dan temuan-temuan empiris yang

    relevan dengan produk yang dikembangkan perlu dipaparkan secara terpadu

    dalam latar belakang masalah.

    Tujuan Penelitian & Pengembangan

    Tujuan penelitian & pengembangan dirumuskan bertolak dan masalah

    yang ingin dipecahkan dengan menggunakan alternative yang telah dipilih.

    Arahkan rumusan tujuan penelitian & pengembangan ke pencapaian kondisi ideal

    seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.

    Spesifikasi Produk yang Diharapkan

    Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang

    karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian & pengembangan.

    Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan

    untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya.

    Produk yang dimaksud dapat berupa kurikulum, modul, paket

    pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang dapat

    digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran, atau

    pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk

    lainnya, misalnya kurikulum bahasa inggris memiliki spesifikasi yang berbeda

    jika dibandingkan dengan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun di dalamnya

    dapat ditemukan komponen yang sama.

  • 40

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Pentingnya Penelitian & Pengembangan

    Bagian ini sering dikacaukan dengan tujuan penelitian & pengembangan.

    Tujuan penelitian & pengembangan mengungkapkan upaya pencapaian kondisi

    yang ideal, sedangkan pentingnya penelitian & pengembangan mengungkapkan

    argumentasi mengapa perlu ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal.

    Dengan kata lain, pentingnya penelitian & pengembangan mengungkapkan

    mengapa masalah yang ada perlu dan mendesak untuk dipecahkan.

    Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi

    pemecahan masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini

    dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah yang

    konteksnya mikro benar-benar dapat member sumbangan bagi pemecahan

    masalah lain yang konteksnya lebih luas.

    Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

    Asumsi dalam penelitian & pengembangan merupakan landasan pijak

    untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran

    pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat

    dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli atau data empiris yang relevan

    dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan

    dikembangkan.

    Keterbatasan penelitian & pengembangan mengungkapkan keterbatasan

    dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi,

    khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Paparan ini dimaksudkan agar

    produk yang dihasilkan dari kegiatan penelitian & pengembangan ini disikapi

    hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan

    kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya.

    Definisi Istilah atau Definisi Operasional

    Pada bagian ini dikemukakan define istilah-istilah yang khas digunakan

    dalam penelitian & pengembangan produk yang diinginkan, baik dari sisi model

    dan prosedur yang digunakan dalam penelitian & pengabdian ataupun dari sisi

  • 41

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    produk yang dihasilkan. Istilah-istilah yang perlu diberi batasan hanyalah yang

    dimiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pengguna produk.

    Batasan istilah-istilah tersebut harus dirumuskan seoperasional mungkin. Makin

    operasional rumusan batasan istilah, makin kecil peluang istilah itu ditafsirkan

    berbeda oleh pembaca atau pengguna.

    Bab II Metode Penelitian & Pengembangan

    Metode penelitian & pengembangan hendaknya memuat butir-butir, model

    penelitian & pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji coba produk.

    Dalam butir uji coba produk perlu diungkapkan desain uji coba, subjek coba, jenis

    data, istrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    Model Penelitian & Pengembangan

    Model penelitian & pengembangan dapat berupa model procedural, model

    konseptual, dan model teoritis. Model procedural adalah model yang bersifat

    deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk

    menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang

    memberikan konponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta

    keterkaitan antarkomponen (misalnya model pengembangan rancangan

    pengajaran Dick dan Carey, 1985). Model teoritis adalah model yang

    menunjukkan hubungan perubahan antarperistiwa.

    Dalam bagian inin perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang

    digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Apabila model yang digunakan

    merupakan adaptasi dari model yang sudah ada, maka pemilihannya perlu disertai

    dengan alas an, komponen-kompenen yang disesuaikan, serta kekuatan dan

    kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri,

    maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan

    antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu diperhatikan bahwa uraian

    model diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan

    produk.

  • 42

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Prosedur Penelitian & Pengembangan

    Bagian ini memaparkan langkah-langkah procedural yang ditempuh oleh

    pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan

    model pengembangan. Apabila model pengembangannya adalah procedural, maka

    prosedur pengembangannya tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang

    terlihat dalam modelnya. Model penelitian & pengembangan juga bisa berupa

    konseptual atau teoritis. Kedua model ini tidak secara langsung member petunjuk

    tentang bagaimana langkah prosedural yang dilalui sampai ke produk yang

    dispesifikasi. Oleh karena itu, perlu dikemukakan lagi langkah proseduralnya.

    Uji Coba Produk

    Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat

    digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan/atau

    daya tarik dari produk yang dihasilkan.

    Dalam bagian ini secara berurutan perlu dikemukakan desain uji coba,

    subjek coba, jenis data, instrument pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    Desain Uji Coba. Secara lengkap, uji coba produk pengembangan biasanya

    dilakukan mellaui tiga tahapan, yaitu uji perseorangan, uji kelompok kecil, dan uji

    lapangan, yaitu uji perseorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Dalam

    kegiatan penelitian & pengembangan, pengembang mungkin hanya melewati dan

    berhenti pada tahap uji perseorangan, atau dilanjutkan dan berhenti samapi pada

    tahap uji kelompok kecil, atau sampai uji lapangan. Hal ini sangat tergantung pada

    urgensi dan data yang dibutuhkan melalui uji coba itu.

    Desain uji coba produk bisa menggunakan desain yang biasa digunakan dalam

    penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau eksperimental. Yang perlu

    diperhatikan yaitu ketepatan memilih desain untuk tahapan tertentu

    (perseorangan, kelompok kecil, atau lapangan) agar data yang dibutuhkan untuk

    memperbaiki produk dapat diperoleh secara lengkap.

    Subjek Coba. Karakteristik subjek coba perlu didefinisikan secara jelas dan

    lengkap, termasuk cara pemilihan subjek coba itu.subjek coba produk bisa terdiri

  • 43

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    dari ahli di bidang isi produk, ahli di bidang perancangan produk, dan/atau sasaran

    pengguna produk. Subjek coba yang ahli di bidang isi produk dapat memiliki

    kualifikasi keahlian tingkat S1 (untuk skripsi), S2 (untuk tesis), dan S3 (untuk

    disertasi). Yang penting setiap subjek coba yang dilibatkan harus disertai

    identifikasi karakteristiknya secara jelas dan lengkap, tetapi terbatas dalam

    kaitannya dengan produk yang dikembangkan.

    Teknik pemilihan subjek coba perlu dikemukakan agak rinci, apakah

    menggunakan teknik rambang, rumpun, atau teknik lainnya yang sesuai.

    Jenis Data. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat

    digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan atau

    daya tarik dari produk yang dihasilkan. Dalam konteks ini, sering pengembang

    tidak bermaksud mengumpulkan data secara lengkap yang mencakup ketiganya.

    Bisa saja, sesuai dengan kebutuhan pengembangan, pengembang hanya

    melakukan uji coba untuk melihat daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk

    melihat tingkat efisiensinya, atau keduanya. Keputusan ini tergantung pada

    pemecahan masalah yang telah ditetapkan di Bab I (adakah keefektifan, efisiensi,

    daya tarik, atau ketiganya).

    Penekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan membutuhkan data

    tentang efisiensi produk yang dikembangkan. Begitu pula halnya dengan

    penekanan pada keefektifan atau daya tarik. Atas dasar ini, jenis data yang perlu

    dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk

    yang dikembangkan itu.

    Paparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan dengan

    desain dan pemilihan subjek coba. Jenis data tertentu, bagaimanapun juga, akan

    menuntut desain tertentu subjek coba tertentu. Misalnya saja, pengumpulan data

    terkait kecermatan isi dapat dilakukan secara perorangan dari ahli isi, atau secara

    kelompok dalam bentuk seminar kecil, atau seminar yang lebih luas yang

    melibatkan ahli isi, ahli desain, ahli sasaran penggunaan produk.

  • 44

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Instrument Pengumpulan Data. Bagian ini merupakan cara mengemukakan

    isntrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti yang sudah

    dikemukakan dalam butir sebelumnya. Jika menggunakan instrument yang sudah

    ada, maka perlu ada uraian mengenai karakteristik instrument itu, terutama

    mengenai kesahihan dan keterandalannya. Apabila instrument yang digunakan

    dikembangkan sendiri, maka prosedur pengembangannya juga perlu dijeleskan.

    Teknik Analisis Data. Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk

    menganalisis data uji coba dikemukakan dalam kegiatan ini dan disertai

    alasannya. Apabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup dikenal, maka

    uraian tidak perlu rinci sekali. Akan tetapi, apabila teknik tersebut belum banyak

    dikenal, maka uraian perlu lebih rinci.

    Bab III Hasil

    Bab ini paling tidak mengungkapkan tiga butir penting, yaitu penyajian

    data uji coba, analisis data, dan revisi produk berdasarkan hasil analisis data.

    Penyajian Data Uji Coba

    Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan

    dalam bagian ini. Penyajian data sebaiknya dituangkan dalam bentuk table, bagan,

    atau gambar yang dapat dikomunikasikan dengan jelas. Sebelum dianalisis, data

    ini perlu diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan komponen produk yang

    dikembangkan. Klasifikasi ini akan sangat berguna untuk keperluan revisi produk

    itu.

    Analisi Data

    Bagina ini mengungkapkan secara rinci hasil analisis data uji coba.

    Penyajian hasil analisis data perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat factual,

    tanpa interprestasi pengembang. Kesimpulan hasil analisis perlu dikemukakan

    dalam bagian akhir dari butir ini. Kesimpulan inilah yang digunakan sebagai dasar

    dalam melakukan revisi produk.

  • 45

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Revisi Produk

    Kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data tentang produk yang

    diujicobakan digunakan sebagai dasar dalam menetapkan apakah produk itu perlu

    direvisi atau tidak. Keputusan merevisi produk hendaknya disertai dengan

    pembenaran bahwa setelah direvisi produk itu akan menjadi lebih efektif, dan atau

    menarik. Komponen-komponen yang direvisi dan hasil revisinya harus secara

    jelas dikemukakan dalam bagian ini.

    Bab IV Penutup

    Ada dua butir penting yang perlu dikemukakan dalam bab ini, yaitu kajian

    terhadap produk yang telah direvisi dan sasaran pemanfaatan, diseminasi, serta

    pengembangan produk lebih lanjut.

    Kajian Produk yang Telah Direvisi

    Wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah direvisi perlu dikaji

    secara objektif dan tuntas. Kajian harus didasarkan pada landasan teoretis yang

    telah dibahas dalam Bab II, dan hasil kajiannya mengarah kepada peluang

    dimanfaatkannya produk untuk pemecahan masalah yang ada.

    Kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan produk hendaknya

    dideskripsikan secara lengkap dengan tinjauan yang komprehensif terhadap kaitan

    antara produk dengan masalah yang ingin dipecahkannya. Peluang munculnya

    masalah ini dari pemanfaatan produk juga perlu didefinisikan, dan sekaligus

    disertai preskripsi bagaimana mengatasi permasalahan baru itu.

  • 46

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

    Pengajuan saran dalam bagian ini diarahkan ke tiga sisi, yaitu saran untuk

    keperluan pemanfaatan produk, saran untuk diseminasi produk ke sasaran yang

    lebih luas, dan saran untuk keperluan pengembangan lebih lanjut.

    Setiap saran hendaknya didasarkan pada hasil kajian terhadap produk

    seperti yang telah dibahas dalam butir sebelumnya. Pengungkapannya hendakmya

    menggunakan pernyataan-pernyataan yang jelas dan diusahakan agar saran yang

    satu secara eksplisit berbeda dari saran lainnya. Argumentasi juga perlu disertakan

    dalam setiap saran yang diajukan.

    b. Alternatif Kedua

    Perbedaan antara alternatif pertama dan alternatif kedua terletak pada

    adanya bab tersendiri yang berisi hasil kajian pustaka. Pada alternatif kedua, Bab

    II berisi hasil kajian pustaka yang mengungkapkan kerangka acuan komprehensif

    mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam

    memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang

    diharapkan. Kerangka acuan disusun berdasarkan kajian berbagai aspek teoritis

    dan empiris yang berkaitan dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh

    untuk memecahkannya. Uraian-uraian dalam bab ini diharapkan menjadi landasan

    teoritis mengapa masalah itu perlu dipecahkan dan mengapa cara pengembangan

    produk tersebut dipilih.

    Kajian teoritis mengenai model dan prosedu