Upload
tatan-munandar
View
263
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN PELAKSANAAN
UPACARA BENDERA DI SMA YAPI AL-HUSAENI
A. PENDAHULUAN
1. Dasar Pemikiran
Kegiatan upacara bendera di sekolah merupakan kegiatan yang sangat efektif
dalam upaya menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme di kalangan
siswa sebagai generasi muda penerus bangsa. Melalui kegiatan upacara
pengibaran bendera di sekolah diharapkan terbentuk sikap disiplin, bertanggung
jawab, sehat jasmani dan rohani, keterampilan gerak, keterampilan memimpin
dan mengembangkan sikap bersedia dipimpin.
Upacara pengibaran bendera di sekolah adalah Kegiatan pengibaran / penurunan
bendera kebangsaan Republik Indonesia sang Merah Putih yang dilakukan di
sekolah pada saat saat tertentu atau saat yang telah ditentukan sebelum
kegiatan pembelajaran di mulai yang diikuti oleh seluruh warga sekolah dengan
tertib dan hidmat.
2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4496)
b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 125/N/2002
tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar di Sekolah.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 34 Tahun 2006 tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau
Bakat Istimewa;
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 39 tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan
f. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
11208/C/U/87, tanggal 31 Oktober 1987, perihal Upacara Bendera.
g. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasara dan Menengah, No.
9680/C1/U/1988, tanggal 7 Nopember 1988, tentang cara pengucapan
Pancasila oleh Pembina Upacara, dan Peniruan oleh Peserta Upacara
h. Peraturan Tata Upacara Militer TNI (TUM TNI) Nomor Sekp/292/IX/2004 tanggal
6 September 2004
B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
1. Maksud
Maksud dilaksanakan upacara bendera di sekolah adalah mengusahakan dan
memantapkan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional di Sekolah dalam rangka
pemantapan sekolah sebagai WAWASAN WIYATA MANDALA.
2. Tujuan
a. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin
b. Membiasakan berpenampilan rapi
c. Meningkatkan kemampuan memimpin
d. Membiasakan Kesediaan dipimpin
e. Membina Kekompakan dan Kerajasama
f. Menumbuhkan sikap Jasmani yang tegap dan tangkas
g. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
3. Sasaran
a. Peserta Didik
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
C. UNSUR PELAKSANA
1. Pejabat Upacara
a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Acara / Pemandu upacara
2. Petugas Upacara
a. Pembawa Naskah Pancasila
b. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
c. Pembaca Do’a
d. Pemimpin Lagu/Dirigen
e. Kelompok Pengibar/Penurun Bendera
f. Kelompok Paduan Suara
- Lagu Indonesia Raya
- Lagu Mengheningkan Cipta
- Lagu Wajib Nasional
3. Peserta Upacara
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah
c. Pendidik
d. Tenaga Kependidikan
e. Peserta Didik
D. TUGAS POKOK PEJABAT UPACARA
1. Pembina Upacara
Pembina upacara adalah pejabat upacara yang menerima penghormatan
tertinggi dari peserta upacara.
Tugas Pokok :
a. Mengesahkan rencana acara upacara
b. Menerima laporan pengatur upacara sebelum upacara dimulai
c. Menerima Penghormatan dari peserta upacara
d. Menerima Laporan Pemimpin Upacara
e. Memimpin Mengheningkan cipta
f. Membacakan teks pancasila untuk diikuti oleh peserta upacara
g. Menyampaikan pesan-pesan
h. Penanggungjawab terakhir pelaksanaan upacara.
Pembina Upacara :
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah
c. Wali Kelas
d. Pendidik yang ditunjuk
e. Tokoh Masyarakat
2. Pemimpin Upacara
Pemimpin upacara adalah pejabat yang bertugas memimpin upacara.
Tugas Pokok :
a. Menerima Penghormatan dari pemimpin kelompok peserta upacara;
b. Memimpin Penghormatan dari Peserta Kepada Pembina Upacara;
c. Menyiapkan dan Mengistirahatkan peserta Upacara;
d. Menyampaikan laporan kepada pembina upacara;
e. Bertanggungjawab kepada pembina upacara;
f. Membubarkan peserta upacara.
Pemimpin Upacara :
Peserta Didik yang benar-benar mampu/terpilih yang mengikuti latihan terlebih
dahulu
3. Pengatur Upacara
Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana
acara upacara (secara tertulis) serta segala sesuatu yang berkaitan
dengan upacara.
Tugas pokoknya adalah :
a. Mengajukan rencana acara upacara kepada pembina upacara untuk
memperoleh pengesahan
b. Menentukan/menunjuk petugas-petugas upacara
c. Menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
d. Melapor atau memberikan informasi kepada pembina upacara tentang segala
sesuatunya sesaat sebelum upacara dimulai
e. Memeriksa mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pembina upacara.
4. Pembawa Acara/ Pemandu Acara
Pembawa Acara / Pemandu upacara adalah peserta didik di bawah
bimbingan Guru Pembina.
Tugas pokoknya adalah:
a. membaca acara upacara sesuai urutan acara pada saat yang telah ditentukan
b. mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pengatur upacara.
E. TUGAS POKOK PETUGAS UPACARA
1. Pembawa Naskah Pancasila
a. Membawa naskah Pancasila
b. Menyerahkan naskah Pancasila kepada Pembina Upacara dan menerima
kembali naskah tersebut pada saat yang telah ditentukan
2. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah peserta didik yang ditunjuk bertugas membaca teks tersebut pada saat
dan tempat yang telah ditentukan
3. Pembaca doa adalah peserta didik yang ditunjuk, bertugas membaca doa pada
saat dan tempat yang telah ditentukan
4. Pemimpin lagu/dirigen
adalah peserta didik yang ditunjuk bertugas:
a. Memimpin kelompok paduan suara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
lagu Mengheningkan Cipta pada saat dan tempat yang telah ditentukan;
b. Memimpin seluruh peserta upacara/kelompok paduan suara menyanyikan
salah satu lagu wajib nasional pada saat dan tempat yang telah ditentukan;
5. Kelompok pengibar/penurun bendera
adalah peserta didik yang ditunjuk bertugas:
a. Menyiapkan bendera
b. Mengibarkan atau menurunkan bendera serta menyimpannya kembali ke
tempat semula
6. Kelompok Paduan Suara
adalah peserta didik yang ditunjuk bertugas menyanyikan lagu Indonesia Raya,
lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional lainnya pada saat yang telah
ditentukan disesuaikan dengan jenis upacara.
F. TUGAS POKOK PESERTA UPACARA
Peserta upacara yaitu peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan upacara,
terdiri dari
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Pendidik
4. Tenaga kependidikan
5. Peserta didik
Dalam upacara Bendera Harus diperhatikan dan dipegangteguh:
KEDISIPLINAN
KETERTIBAN
KEKHIDMATAN
G. FORMASI
1. Bentuk Barisan
Untuk melaksanakan upacara bendera dipergunakan bentuk-bentuk formasi
barisan sebagai berikut:
a. Bentuk segaris
Bentuk segaris ialah suatu bentuk barisan yang disusun dalam satu baris dan
menghadap ke pusat upacara;
b. Bentuk “U” atau angkare
Bentuk “U” atau angkare ialah satu bentuk barisan yang disusun dan
berbentuk huruf U atau angkare dan menghadap ke pusat upacara.
Dari kedua bentuk barisan tersebut dapat dipergunakan formasi-formasi barisan
sebagai berikut:
1. Formasi saf bersaf;
2. Formasi saf berbanjar;
3. Formasi banjar bersaf;
4. Formasi banjar berbanjar.
Dalam pelaksanaannya bentuk dan formasi barisan tersebut disesuaikan dengan
keadaan sekolah dan lapangan upacara yang tersedia, namun tetap berpedoman
pada bentuk dan formasi barisan sesuai dengan ketentuan di atas.
2. Susunan Barisan
Susunan barisan dapat mengambil bentuk dan formasi sebagai berikut:
a) Bentuk segaris dengan formasi:
1) Saf bersaf
2) Banjar bersaf.
b) Bentuk U atau Angkare dengan formasi:
1) Saf bersaf
2) Banjar berbanjar.
H. KELENGKAPAN
1. Sarana
a. Bendera
b. Tiang bendera
c. Tali bendera
d. Naskah-naskah
2. Pakaian
a. Pakaian upacara bendera pada setiap hari Senin/Sabtu
1) Peserta didik mengenakan pakaian seragam sekolah untuk hari senin dan
seragam pramuka untuk hari sabtu.
2) Tenaga Pendidik dan Kependidikan mengenakan pakaian yang telah
ditentukan oleh daerah/sekolah masing-masing.
b. Pakaian upacara bendera pada hari besar nasional
1) Peserta didik mengenakan pakaian seragam sekolah ditambah dengan topi
pet.
2) Petugas upacara mengenakan pakaian yang telah ditentukan oleh
daerah/sekolah masing-masing.
3) Tenaga Pendidik dan Kependidikan mengenakan pakaian yang telah
ditentukan oleh daerah/sekolah masing-masing.
I. PELAKSANAAN
1. Upacara Pengibaran Bendera
dilaksanakan pada setiap hari Senin pagi, sebelum pelajaran dimulai. Susunan acara
pada Upacara Pengibaran Bendera terdiri dari:
1. Acara persiapan
2. Acara pendahuluan
3. Acara pokok
4. Acara penutup
5. Acara tambahan.
a. Acara Persiapan
1) Menyiapkan kelengkapan upacara
2) Menyiapkan barisan
3) Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina
Upacara dengan diawali dan diakhiri dengan penghormatan, bunyi laporan
sebagai berikut: “LAPOR, UPACARA BENDERA SIAP DIMULAI.”
2) Pembina upacara menjawab laporan Pengatur Upacara dengan kata
“LAKSANAKAN”, dan diulang oleh Pengatur Upacara dengan kata
“LAKSANAKAN”.
3) Laporan pelaksanaan dilakukan sebelum Pembina Upacara masuk ke
lapangan upacara.
c. Acara Pokok
1) Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
2) Penghormatan Umum
3) Laporan Pemimpin Upacara
4) Pengibaran Bendera Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya
5) Mengheningkan Cipta
6) Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
7) Pembacaan Teks Pancasila
8) Pembacaan Teks Janji Peserta didik
9) Amanat Pembina Upacara
10)Menyanyikan Lagu Nasional
11)Pembacaan Doa
12)Laporan Pemimpin Upacara
13)Penghormatan Umum
14)Pembina Upacara meninggalkan Lapangan Upacara
15)Penghormatan kepada Pemimpin Upacara
16)Upacara selesai, barisan dibubarkan
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi
pengantar dan membaca urutan acara pokok satu-persatu.
2. Upacara Penurunan Bendera
dilaksanakan setiap hari Sabtu siang, setelah pelajaran selesai.
3. Pengibaran dan Penurunan Bendera selain hari Senin dan Sabtu
Pada hari-hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jum’at pengibaran bendera dilakukan
sebelum pelajaran dimulai oleh tiga orang peserta didik dibawah pengawasan
seorang guru pembina. Sedangkan penurunan dilakukan oleh tiga orang peserta
didik setelah pelajaran selesai, Penyimpanan bendera hendaknya ditempatkan
khusus sehingga memudahkan bagi petugas pagi pada hari esoknya.
4. Upacara Bendera Lainnya.
Selain Upacara Bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi sebelum
pelajaran dimulai untuk upacara pengibaran bendera, dan setiap Sabtu siang/sore
hari untuk upacara penurunan bendera terdapat upacara lainnya.
a. Upacara Bendera memperingati Hari Besar Nasional.
1) Hari Kartini tanggal 21 April
2) Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei
3) Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei
4) Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
5) Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober
6) Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
7) Hari Pahlawan tanggal 10 November
8) Hari Ibu tanggal 22 Desember
Susunan acara dan urutan acara pada prinsipnya sama dengan susunan acara
dan urutan acara pada upacara pengibaran bendera dan upacara penurunan
bendera. Perbedaannya terletak pada urutan acara pada acara pokok.
Urutan acara pokok upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati
hari Besar Nasional ini terdapat pengecualian, yaitu pada upacara pengibaran
bendera dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober.
Urutan acara dimaksud terdiri dari:
a. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
b. Penghormatan Umum
c. Laporan Pemimpin Upacara
d. Mengheningkan Cipta
e. Pembacaan Teks Pancasila
f. Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
g. Pembacaan Ikrar
h. Amanat Pembina Upacara
i. Pembacaan Doa
j. Laporan Pemimpin Upacara
k. Penghormatan Umum
l. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara
m. Upacara selesai, barisan dibubarkan
n. Selanjutnya sama seperti pada upacara pengibaran bendera.
Upacara bendera lainnya tersebut di atas dilaksanakan demikian apabila tidak
ada petunjuk khusus dari pejabat yang berwenang.
5. Upacara Bendera di Dalam Ruangan
Upacara Bendera atau Upacara Pengibaran bendera Merah Putih tidak lazim
dilaksanakan di dalam ruangan, oleh sebab itu upacara dalam ruangan bukanlah
upacara bendera. Namun demikian karena kegiatan upacara harus berlangsung
dengan tertib dan disiplin, maka ruangan harus diatur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Urutan acara dalam upacara tersebut sebagai berikut:
a. Pengantar pembawa acara;
b. Laporan;
c. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya;
d. Mengheningkan Cipta;
e. Acara Pokok;
f. Sambutan/amanat;
g. Do’a;
h. Laporan bahwa upacara selesai;
i. Lain-lain;
j. Penutup.
Pada pelaksanaan upacara dalam ruangan sering ada acara ramah tamah, oleh
sebab itu agar upacara tersebut tetap khidmat maka acara resmi hendaknya
diakhiri/ditutup terlebih dahulu sebelum memasuki acara lain-lain atau ramah
tamah.
6. Upacara Bendera Pada Saat Berkabung
a. Pada hari berkabung nasional bendera kebangsaan dikibarkan setengah tiang
mulai saat penerimaan berita tentang adanya hari berkabung pemerintah.
b. Waktu berkibar bendera setengah tiang disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
c. Cara pelaksanaannya dapat juga seperti mengibarkan/menurunkan bendera
tiap hari.
d. Apabila berita berkabung diterima, sementara bendera kebangsaan
berkibar/sedang berada di atas tiang bendera, petugas memberi hormat lalu
membuka ikatan tali dari tiang bendera. Dengan gerakan serentak petugas
bendera secara khidmat sampai setengah ketinggian tiang, disusul
mengikatkan kembali kepada tiang. Setelah selesai mengambil posisi di depan
tiang untuk memberi penghormatan, petugas balik kanan. Bila berita
berkabung diketahui dan bendera belum dikibarkan, seyogyanya pengibaran
bendera setengah tiang dilaksanakan dengan mengadakan upacara. Langkah-
langkah kegiatannya seperti telah ditentukan, apabila bendera telah sampai
puncaknya bersama dengan selesainya lagu dan belum ada aba-aba tegak
dari pemimpin upacara, ditahan sejenak baru kemudian diturunkan kembali
secara khidmat sampai setengah ketinggian tiang bendera.
e. Pada upacara penurunan bendera dalam keadaan berkabung pelaksanaannya
seperti telah ditentukan, petugas penurunan bendera menyerukan ”bendera
siap”, lalu Pembina Upacara memberikan aba-aba hormat bendera dengan
disusul penaikan bendera secara perlahan dan khidmat.
J. E V A L U A S I
Untuk mengetahui sejauh mana ketentuan upacara bendera di sekolah dapat
dilaksanakan, perlu diadakan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan oleh kepala sekolah
atau guru yang ditunjuk. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk memberikan
petunjuk perbaikan dan bahan penilaian kegiatan ekstrakurikuler.
K. SASARAN PENILAIAN
1. Penilaian perorangan, yaitu penilaian terhadap:
a. Pembina Upacara;
b. Pengatur Upacara;
c. Pembawa Acara;
d. Pemimpin Upacara;
e. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945;
f. Pembawa Teks Pancasila
g. Pemimpin Lagu/Dirigen;
h. Pembaca Doa.
2. Penilaian kelompok, yaitu penilaian terhadap:
a. Petugas Pengibar/Penurunan Bendera;
b. Kelompok Paduan Suara;
c. Peserta Upacara (kelompok peserta didik dan kelompok guru/karyawan lainnya)
L. ASPEK YANG DINILAI
1. Disiplin.
2. Pelaksanaan tugas/kewajiban.
3. Penampilan.
4. Penjiwaan.
M. TEKNIK PENILAIAN DAN PENGOLAHANNYA
Penilaian dilakukan pada setiap kali pelaksanaan upacara bendera melalui teknik
pengamatan. Hasil pengamatan dituangkan ke dalam nilai kualitatif dengan skala
nilai kurang, sedang, baik, baik sekali. Untuk memudahkan penghitungan nilai akhir,
maka skala nilai tersebut diberi skor 1, 2, 3, 4.
Penilai cukup membubuhkan tanda check pada kolom yang tersedia, sebagaimana
format terlampir. Untuk menghitung nilai akhir perorangan/kelompok, yaitu dengan
menjumlahkan angka-angka sesuai dengan skor masing-masing dibagi jumlah aspek
yang dinilai.
N. PENUTUP
Pedoman Pembinaan Upacara Bendera diharapkan sekolah dapat melaksanakan
upacara bendera. Pelaksanaan upacara bendera secara baik, akan memberi
pengaruh kepada hasil yang akan dicapai, baik hasil fisik yaitu ketertiban, kerapian,
maupun hasil non fisik yaitu meningkatkan rasa berbangsa dan bernegara Indonesia.
Lebakbiru, Januari 2015
Mengetahui;
Wakasek Kesiswaan Ketua Tim Penilai
Dadang Munawar, SE . _______________________
Menyetujui :Kepala SMA YAPI AL-Husaeni
Drs. Umar Faruk, M.Si