Upload
lythu
View
237
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
i
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
Oleh:
Dr.drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.
PROGRAM STRATA SATU (S-1)
PRODI MANAJEMEN DAN PRODI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA DHARMA SURABAYA
2013
ii
LAMBANG/LOGO
STIE WIDYA DHARMA SURABAYA
ARTI LAMBANG/LOGO:
Arti Lambang/logo:
(1) Berbentuk segi lima warna dasar kuning dengan 2 (dua) garis tepi warna hitam,
bermakna berdasar Pancasila dan UUD 1945.
(2) Trap 3 (tiga) tingkat berwarna coklat, menunjukkan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(3) Buku berwarna putih berjumlah 5 (lima) lembar dengan bunga teratai gandeng pena
berwarna merah berada ditengahnya, menunjukkan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni serta pengembangannya.
(4) Dua untai padi kapas, menunjukkan bulan berdirinya Februari, yang rinciannya: 1
tangkai padi berjumlah 23 butir berwarna coklat, dan bunga kapas berwarna putih
dengan kelopak berwarna coklat berjumlah 23 menunjukkan tanggal berdirinya yaitu
23 Februari, yang sekaligus diperingati sebagai tanggal Dies Natalis STIE Widya
Dharma.
(5) Tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA
yang disingkat STIE berwarna hitang, menunjukkan nama Perguruan Tinggi ini.
iii
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang menghasilkan sumberdaya manusia unggul, berkualitas, dan
profesional dalam bidang ekonomi dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan tridharma
Perguruan Tinggi.
Misi
(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berpusat pada mahasiswa sebagai
peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
(2) Menyelenggarakan penelitian yang temuannya diharapkan bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Ilmu Pengetahuan dibidang
Manajemen dan Akuntansi pada khususnya.
(3) Menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat yang berorientasi pada
pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu ekonomi dibidang ilmu manajemen
dan akuntansi.
Tujuan
(1) Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, mandiri, memiliki jiwa entrepreneurship,
mampu berkembang secara mandiri dan profesional, dan yang berakhlakul karimah.
(2) Menghasilkan karya ilmiah baik dalam bentuk skripsi maupun jurnal ilmiah yang
berkualitas dan menjadi rujukan dalam ilmu ekonomi.
(3) Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu ekonomi
untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
(4) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan kerja, motivasi, semangat kerja,
dan kinerja yang tinggi serta selalu berinovasi.
Visi Jurusan Manajemen
Program studi yang unggul dan berkualitas serta menjadi rujukan dalam pengembangan
bidang Ilmu Manajemen.
Misi Jurusan Manajemen
(1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang profesional
dan berkualitas dalam bidang Manajemen
(2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan
ilmu dan teknologi dalam bidang Manajemen
(3) Menyelenggarakan organisasi, manajemen, dan administrasi berdasarkan prinsip
keberlanjutan dan akuntabilitas.
Visi Jurusan Akuntansi
Program studi yang unggul dan berkualitas serta menjadi rujukan dalam pengembangan
bidang Akuntansi.
Misi Jurusan Akuntansi
(1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang profesional
dan berkualitas dalam bidang Akuntansi
(2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan
ilmu dan teknologi dalam bidang Akuntansi
(3) Menyelenggarakan organisasi, manajemen, dan administrasi berdasarkan prinsip
keberlanjutan dan akuntabilitas.
iv
SK PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI SALINAN
KEPUTUSAN
KETUA STIE WIDYA DHARMA SURABAYA
N0MOR 75/11.C2/VIII/2013
TENTANG
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STIE WIDYA DHARMA SURABAYA
KETUA STIE WIDYA DHARMA SURABAYA
Menimbang : 1. Bahwa untuk kelancaran penulisan skripsi mahasiswa STIE Widya
Dharma Surabaya, maka dipandang perlu menetapkan Buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah yang berupa skripsi.
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipandang
perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIE Widya Dharma
Surabaya.
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pendidikan
Tinggi, dan perubahan PP Nomor 66 Tahun 2010.
Memperhatikan : 1. Statuta YPW untuk STIE Widya Dharma Surabaya Tahun 2013.
2. Rapat Pimpinan STIE Widya Dharma Surabaya Tanggal 15 Juli 2013.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jenjang Program Strata Satu (S-1)
STIE Widya Dharma Surabaya adalah sebagaimana terdapat dalam
lampiran Keputusan ini.
Kedua : Dengan berlakunya Pedoman Penulisan Skripsi ini, maka Pedoman
Penulisan Skripsi STIE Widya Dharma edisi sebelumnya dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini selanjutnya akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Agustus 2013
Ketua,
Ttd
Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.
NIP. 19500326 198103 1 001
v
KATA PENGANTAR
Al-Hamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik,
karunia dan hidayah-Nya, sehingga Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Selanjutnya, salawat dan salam penulis do’akan kepada Allah s.w.t untuk Nabi
Muhammad saw., keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini ditetapkan dengan Surat Keputusan ketua STIE
Widya Dharma Surabaya No. 75/11.C2/VIII/2013 tanggal 1 Agustus 2013.
Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
mahasiswa program sarjana Strata Satu (S-1). Agar penulisannya benar, maka dibutuhkan
Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang dikeluarkan oleh STIE Widya Dharma yang mengikuti
kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini menyajikan pedoman-pedoman yang sifatnya umum,
untuk penulisan Skripsi. Dengan demikian mahasiswa yang menulis Skripsi harus mengacu
pada buku pedoman penulisan skripsi ini.
Akhirnya, saya selaku Ketua STIE Widya Dharma Surabaya menyadari dan mengakui
sejujurnya bahwa dalam menyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini tidak berjalan
sendiri, ada banyak pihak yang telah membantu baik dari aspek materiil maupun spiritual.
Oleh sebab itu pada kesempatan yang berbahagia ini, saya selaku pimpinan mengucapkan
terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada:
1. Seluruh Sivitas Akademika STIE Widya Dharma Surabaya
2. Tenaga Kependidikan STIE Widya Dharma Surabaya.
3. Seluruh simpatisan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan yang diberikan dari berbagai pihak terhadap kesuksesan penulisan Buku
Pedoman Penulisan Skripsi ini, mendapatkan ganjaran pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amiin.
Terakhir, saya mengakui bahwa Pedoman Penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekeliruan dan kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan.
Surabaya, 1 Agustus 2013
Ketua STIE,
Ttd
Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM
NIP. 19500326 198103 1 001
vi
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LAMBANG STIE WIDYA DHARMA SURABAYA ………………………………. ii
VISI, MISI, DAN TUJUAN ………………………………………………..……...…. iii
SK PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI …………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...… v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Skripsi ……………………………………………………………………... 1
C. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah ………………………………………… 2
BAB II SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal ………………………………………. 5
B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab I …………………………………... 8
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab II .……………………….………… 10
D. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab III ………………………………… 12
E. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab IV ………………………………… 19
F. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab V ………………………………….. 19
G. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir ………………………………………. 21
BAB III SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF
A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal ……………………………………….. 26
B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti …………………………………………. 26
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir ……………………………………….. 31
BAB IV CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
A. Cara Merujuk ................................................................................................. 33
B. Cara Merujuk Kutipan Langsung .................................................................. 33
C. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung ....................................................... 34
D. Cara Menulis Daftar Rujukan ...................................................................... 35
E. Rujukan Dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (AdaEditornya)………. 36
F. Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) ....... 36
G. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal .............................................................. 36
H. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Dari CD-ROM ..................................... 37
I. Rujukan Dari Artikel Dalam Majalah Atau Koran. ....................................... 37
J. Rujukan Dari Lembaga Yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut .......... 38
K. Rujukan Berupa Karya Terjemahan ............................................................. 38
L. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, Atau Desertasi ............................................ 38
M. Rujukan Berupa Makalah Yang Disajikan Dalam Seminar, Penataran, Atau
Lokakarya ..................................................................................................... 39
N. Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual .......................................... 39
O. Rujukan Dari Internet Berupa Artikel Dari Jurnal ....................................... 39
P. Rujukan Dari Internet Bahan Diskusi ........................................................... 40
Q. Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi ............................................. 40
R. Pencetaan Dan Penjilidan ............................................................................ 40
S. Petunjuk Praktis Teknik Penulisan .............................................................. 43
vii
BAB V PENGGUNAAN EJAAN YANG BENAR
A. Pedoman Umum ............................................................................................ 45
B. Penggunaan Bahasa ....................................................................................... 46
C. Penulisan Tanda Baca ................................................................................... 47
BAB VI TABEL DAN GAMBAR
A. Tabel ............................................................................................................. 49
B. Gambar ......................................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………………. 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa Program Studi Sarjana STIE Widya Dharma Surabaya diwajibkan untuk
menulis karya ilmiah yang berupa Skripsi pada akhir masa studinya. Guna menyeragamkan
tata cara dan teknik penulisan, maka mahasiswa wajib mengikuti tata cara penulisan seperti
yang tercantum dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh STIE Widya
Dharma Surabaya.
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan akademik di
perguruan tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai
dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati
atau ditetapkan.
Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat akademik pada suatu perguruan
tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian.
Pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah secara
tertulis. Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya
ilmiah yang berupa skripsi, artikel, makalah, dan jurnal ilmiah.
B. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah dalam sutu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa
program Sarjana (S1) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan (projek).
Yang dimaksud skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang
berorientasi pada pengumpulan data empiris dilapangan. Ditinjau dari pendekatan yang
digunakan, peneltian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Penelitian kuantitatif, adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,
gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalaman-
pengalamannya kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan.
2
2. Penelitian kualitatif, adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Yang dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang
kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-
bahan pustaka itu diperlakukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan
baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada,
sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
Yang dimaksud dengan kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan
rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual.
Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi
yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistimatika yang
berbeda dengan skripsi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan
pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori
untuk memecah kan suatu permasalahan.
C. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya
ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, penyebutan sumber data atau informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan
terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari
suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikan dengan
pencurian.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim
disebut plagiat. Plagiat, merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau
pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Oleh
3
karena itu, penulis skripsi wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi
bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk merujuk dan kutip-mengutip merupakan kegiatan
yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan
akan membantu perkembangan ilmu.
Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh
dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau
informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan di nayatakan dalam bentuk
kode atau nama samaran.
4
BAB II
SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
Isi sistimatika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat
dirinci sebagai berikut:
2.1 Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah :
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Prasyarat Gelar
3. Halaman Persetujuan Pembimbing
4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi
5. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi
6. Halaman Abstrak
7. Halaman Kata Pengantar
8. Daftar isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar
11. Daftar Lampiran
2.2 Bagian Inti
Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Hasil Penelitian Terdahulu
B. Kajian Teori
1. Nama variabel dependen
2. Nama variabel independen 1
3. Nama variabel independen 2
C. Pengaruh Antar Variabel
D. Kerangka Konseptual
E. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Identifikasi variabel
C. Definisi Operasional
D. Populasi dan Sampel
E. Metode Pengumpulan Data
5
1. Teknik Pengumpulan Data
2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket)
3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket)
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi
3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi
4. Persamaan Model Regresi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Proses Pengumpulan Data
2. Deskripsi Variabel Penelitian
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Asumsi Klasik
2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi
3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi
4. Persamaan Model Regresi
C. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
2.3 Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini termuat :
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup
A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal,
berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam masing-masing unsur tersebut:
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor
induk mahasiswa (NIM), lambang Perguruan Tinggi dengan diameter 8 cm, dan diikuti
dengan nama lengkap Perguruan Tinggi, Jurusan, dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua
huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian
diatur secara simetris, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 poin.
Contoh Lampiran 1.
2. Halaman Prasyarat Gelar
6
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama
dengan halaman sampul depan. Halaman kedua, Halaman Prasyarat Gelar, yang isinya
memuat: (1) judul skripsi secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) teks Skripsi
diajukan kepada (…. Nama PT) untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program Sarjana …. , (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil
kecuali huruf-huruf pertama dari nama dan NIM, (4) nama lengkap Perguruan Tinggi,
termasuk jurusan diketik dengan huruf kapital , (5) bulan (diketik diketik dengan huruf kecil
kecuali huruf pertama) dan tahun lulus ujian. Contoh Lampiran 2.
3. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing skripsi, berisi hal-hal yang dicantumkan dalam
persetujuan pembimbing adalah: (1) teks Skrisi oleh … ini telah disetujui untuk diuji, (2)
nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing. Contoh Lampiran 3.
4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi
Halaman Pengesagan Setelah Lulus Ujian dan Revisi, berisi pengesahan skripsi oleh
para penguji, ketua jurusan dan pimpinan perguruan tinggi. Dalam lembar persetujuan dosen
penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan
NIP dari masing-masing tim penguji dan ketua jurusan. Contoh Lampiran 4.
5. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi
Halaman pernyataan orisinalitas Skripsi memuat ketegasan peneliti bahwa naskah
Skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya dan berbahasa Indonesia. Contoh
Lampiran 5.
6. Halaman Abstrak
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata
abstrak, ditepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika
ada) diakhiri titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf
pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi, ditulis setelah judul dan
diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disingkat), nama Perguruan
Tinggi, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing lengkap
dengan gelar akademiknya.
7
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen
pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata. Kata kunci diperlukan
untuk komputerisasi sistim informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul
skripsi beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi, yang mencakup latar
belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan.
Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi)dan panjangnya tidak
lebih dari 250 kata. Contoh Lampiran 6.
7. Halaman Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua
spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kertas A4 210 X 297 mm.
Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut
nama terang. Contoh Lampiran 7.
8. Daftar Isi
Di halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik
dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar
organisasi keseluruhan isi. Contoh Lampiran 8.
9. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk
setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul
tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh Lampiran 9.
8
10. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor
halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu
baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua spasi. Contoh Lampiran 10.
11. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampian, serta halaman tempat
lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan
spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lain nya diberi jarak dua spasi.
Contoh Lampiran 11.
Bagian inti dari skripsi terdiri dari enam bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
BAB III : METODE PENELITIAN
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab I
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat
menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh
karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat:
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
1. Latar Belakang Masalah
Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang
diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil
9
penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman-pengalaman pribadi
yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih
untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan
yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan
dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-
variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek
penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: (1)
Apakah Terdapat Hubungan Antara Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PDAM
Surabaya?. (2) Apakah Terdapat Hubungan Antara Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
PDAM Surabaya?.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya
terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan
kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Contoh: (1) Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Kemampuan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya. (2) Untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antara Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya.
Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana besarnya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
4. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat penelitian, terutama bagi pengembangan ilmu
atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab
manfaat penelitian berisi:
10
4.1. Manfaat Teoritis
Diuraikan tentang harapan dari peneliti tentang memperkuat/mendukung suatu teori
atau menolak teori yang telah dibangun oleh peneliti. Contoh: (1) teori hubungan antara
kemampuan kerja dengan kinerja pegawai. (2) teori hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja pegawai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung (1) teori hubungan antara
kemampuan kerja dengan kinerja pegawai. (2) teori hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja pegawai.
4.2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi pengambil kebijakan
c. Bagi instansi atau perusahaan yang dijadikan obyek penelitian
d. Bagi Perguruan Tinggi-nya.
Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap
masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab II
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab kajian pustaka paling tidak mencakup:
A Hasil Penelitian Terdahulu
B. Kajian Teori
1. Nama variabel dependen
2. Nama variabel independen 1
3. Nama variabel independen 2
C. Pengaruh Antar Variabel
D. Kerangka Konseptual
E. Hipotesis Penelitian
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Pada bab kajian pustaka diuraikan teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan
dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi serta kerangka
pemikiran atau kerangka konseptual. Bab ini tidak sekedar berisi kutipan atau pencantuman
teori-teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari
berbagai sumber, tetapi merupakan hasil olahan dari berbagai hal di atas yang kemudian
11
ditarik benang merahnya. Uraian yang ada di hasil penelitian terdahulu ini diharapkan dapat
memberikan landasan ilmiah tentang perumusan metode dan arah penelitian serta pemecahan
masalah. Kajian hasil penelitian terdahulu hendaknya ada relevansinya dengan variabel-
variabel penelitian yang akan dilaksanakan. Relevansi, berarti adanya korelasi atau pengaruh
yang sama antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian
terdahulu dengan variabel-variabel penelitian yang akan dilaksanakan.
Pada penelitian kuantitatif mempunyai tujuan untuk menguji dan menverifikasi teori,
meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan dalam penemuan penelitian yang
dilakukan.
B. Kajian Teori
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang obyek
(variabel) yang diteliti. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang
diteliti, maka diperlukan kajian teori yang mendalam.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti; buku teks,
jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, laporan seminar dan
diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik
jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber
kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian.
Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria yakni: (1)
prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip
kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada
suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada pada periode berikutnya. Dengan prinsip
kemutakhiran, seorang peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan
penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitan
nya dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini variabel-variabel yang dijadikan obyek.
C. Pengaruh Antar Variabel
Kajian pustaka terutama ditekankan pada teori-teori yang menjadi landasan variabel-
variabel penelitian. Hal ini berarti bahwa perlunya mengkaji teori-teori setiap variabel-
variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
12
D. Kerangka Konseptual
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang pandangan, atau kerangka berpikir atau
kerangka konseptual penelitian yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji.
Kerangka pemikiran ini bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis hubungan antara
konsep dan variable yang digunakan melalui gambar.
E. Hipotesis Penelitian
Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawab sementara terhadap suatu masalah haruslah
menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji
persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum
mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
Selanjutnya berdasar teori yang telah dibangun dirumuskan hipotesis nihil (Ho) dan
hipotesis alternatif (Ha) baik secara simultan maupun secara parsial.
D. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab III
BAB III : METODE PENELITIAN
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak
mencakup:
1. Rancangan Penelitian
2. Identifikasi variabel
3. Definisi Operasional
4. Populasi dan Sampel
4.1. Populasi
4.2. Sampel
5. Metode Pengumpulan Data
5.1. Teknik Pengumpulan Data
5.2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket)
5.3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket)
6. Teknik Analisis Data
6.1. Uji Asumsi Klasik
6.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi
6.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi
6.4. Persamaan Model Regresi
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
13
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti
memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi
penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah
penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei, atau penelitian historis, korelasional,
dan komparatif kausal. Disamping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang
dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Rancangan penelitian pada penelitian kuantitatif dengan data diskriptif numerik adalah
survei (survey) (Creswell,2003: 153). Tergolong survei karena penelitian ini bertujuan untuk
membuat generalisasi yang ditarik dari sampel tentang beberapa karakteristik, sikap atau
perilaku dari populasi (Hasan, 1990). Secara umum penelitian bertujuan untuk mendeskripsi-
kan dan menganalisis hubungan antar variabel.
Diuraikan juga bahwa jenis penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory
research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel independen dan variabel
dependen. Jenis penelitian ini tergolong jenis asosiatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk
melihat hubungan atau pengaruh antara dua variabel, seberapa besar hubungan itu serta
bagaimana arah hubungan tersebut positif atau negatif.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang hubungan antar
variabel yang telah dirancang dalam desain penelitian.
2. Identifikasi variabel
Dirinci variabel mana yang masuk variabel dependen (variabel tergantung) dan
variabel-variabel mana yang masuk variabel independen (variabel bebas), dan tetapkan notasi
yang digunakan.
3. Definisi operasional
Definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya makna penegasan istilah tidak diberikan.
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti. Definisi
operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat
diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data
yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.
14
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau
konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Disamping itu, penyusunan
definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang
dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
4. Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil
sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh
anggota populasi, digunakan istilah subyek penelitian. Dalam survai, sumber data lazim
disebut responden, dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung
pada cara pengambilan datanya.
Penjelasan mengenai populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan
cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang
dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara
cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dapam pemilihan sampel
dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap
populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka
semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Jadi yang dibahas dalam bagian Populasi dan Sampel adalah:
a. Identifikasi dan batasan-batasn tentang populasi atau subyek penelitian
b. Prosedur dan teknik pengambilan sampel
c. Besarnya sampel yang telah ditetapkan.
4.1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah
ditentukan (Nasir, 1988). Lin (1960), populasi adalah keseluruhan kelompok orang yang
memiliki kriteria tertentu sesuai dengan perhatian peneliti. Sugiyono (2009:115) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya..
Dengan demikian populasi adalah kumpulan dari individu atau keseluruhan kelompok
orang yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.
4.2. Sampel
15
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti karakteristiknya. Sampel
penelitian sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
1998). Besarnya jumlah sampel yang diambil dari populasi dalam penelitian tidak ada
ketentuan baku ataupun rumusan yang pasti. Hanya saja semakin besar penggunaan sampel
dalam suatu penelitian akan semakin baik (Borg & Gall, 1983).
Pada penelitian (SDM/sikap/perilaku) besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus
dari Slovin (http://www.infogigi.com/Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan
Tabel Krejcie, 2010).
Misal : n = 21 Nd
N
Di mana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = persentase kesalahan yang ditoleransi 5%
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini hendaknya menggunakan metode
proporsionate random sampling karena dengan cara acak atau random sampling secara
proporsional memberikan kesempatan yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih
sebagai sampel. Berbeda dengan penelitian keuangan dengan data numerik, pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:115). Hendaknya
pengambilan sampel ditentukan atas dasar kriteria-kriteria : (1) Perusahaan tidak mengalami
kerugian, (2) Laporan keuangannya lengkap, (3) Perusahaan membagikan deviden minimal 2
(dua) tahun terakhir.
5. Metode Pengumpulan Data
5.1. Teknik Pengumpulan Data
Jelaskan sumber data apakah dengan menggunakan angket (instrumen) atau tidak.
Yang penelitian keuangan dari ICMD. Primer atau sekunder.
Misal untuk penel SDM/Sikap/Perilaku :
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket (instrumen penelitian)
yang ditujukan kepada responden untuk diisi sesuai dengan item pertanyaan atau pernyataan,
sesudah itu baru dipaparkan prosedur pengembangan instrumen. Instrumen yang baik adalah
harus memenuhi persyaratan tingkat validitas dan realibilitasnya.
Dilihat dari jenis dan sumber data yang digunakan adalah data interval, yang
dinyatakan dalam angka-angka mulai dari skala yang terkecil sampai dengan yang terbesar
16
dan mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan
sumber data yang diperlukan merupakan data primer, dan data primer diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada responden.
5.2. Teknik Pengembangan Instrumen (bila ada)
Misal untuk penel SDM/Sikap/Perilaku :
Pada penelitian ini penyusunan instrumen menekankan pada pengukuran sikap yang
berbentuk skala sikap. Skala sikap yang digunakan pada penelitian ini ialah skala Likert.
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau pernyataan yang
dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau rangking kemudian dijadikan skala interval.
Jawaban setiap instrumen menggunakan skor, skor tertinggi 5 dan skor terendah 1.
Bentuk pertanyaan atau pernyataan setiap item dan skornya adalah sebagai berikut :
Pernyataan/Pernyataan Skor
a. Sangat Setuju/Sangat Puas/Sangat Baik/Sangat Selalu : 5
b. Setuju/Puas/Baik/Selalu : 4
c. Netral/Cukup Puas/Kurang Baik/Cukup Kadang-kadang : 3
d. Tidak Setuju/Kurang Puas/Tidak Baik/Tidak Pernah : 2
e. Sangat Tdk Setuju/Sangat Tdk Puas/Sangat Baik/Sangat Tdk Pernah : 1
Penyusunan pengembangan instrumen didasarkan pada variabel, indikator, dan nomor item
5.3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (bila ada)
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen
pengumpulan data atau pemilihan alat dan ahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan
cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur,
paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi
persyaratan validitas dan reliabelitas.
Validitas (keabsahan) instrumen menunjukkan kemampuan instrumen penelitian
mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur. Sedang reliabelitas (keandalan)
instrumen menunjukkan keajegan, kemantapan atau kekonsistenan suatu instrumen penelitian
mengukur apa yang diukur.
Dalam praktek penelitian, dari sekian metode yang ada pada umumnya para peneliti
biasa menggunakan korelasi item-total (item-total correlation) dan atau korelasi item total
17
dikorelasi (corrected item-total correlation) sebagai statistik uji validitas. Sedang pengujian
reliabelitas, para peneliti biasa menggunakan koeffisien alpha Cronbach.
Pengujian validitas dengan software SPSS 20.0 for windows menggunakan nilai r hasil
Corrected Item-Total Correlation. Nilai r tabel uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau
signifikansi 5% (P = 0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Pengujian
reliabilitas menggunakan metode Alpha - Cronbach. Standar yang digunakan adalah dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Menurut Santoso (2001),
apabila alpha hitung > r tabel dan bernilai positif, maka instrumen disebut reliabel. Santosa
(2005) mengatakan bahwa suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih
besar dari 0.60.
6. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistin
nonparametrik.
Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya
mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis
sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus
memenuhi beberapa persyaratan (asumsi). Apabila dalam analisis menggunakan komputer
perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS (Statistical Product and Service Solution) for
Windows.
6.1. Uji Asumsi Klasik
Model regresi berganda dikatakan sebagai model yang baik, jika memenuhi asumsi
normalitas data, dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolineritas,
autokorelasi, dan heteroskesdastisitas.
Uji multikolineritas, diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen
yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Apabila terjadi
kemiripan akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel
independen dengan variabel independen yang lain. Cara mendeteksinya jika nilai Variance
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
model dikatakan terbebas dari multikolineritas.
18
Uji Autokorelasi, bertujuan untuk mengetahui apa ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu (еt) pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode
sebelumnya (еt-1). Cara mudah untuk mengetahuinya dengan uji Durbin Watson.
Uji Heteroskesdastisitas, untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara mudah untuk mendeteksinya
yaitu dilihat dari pola gambar Scatterplot yang menyatakan jika : (1) titik data menyebar di
atas dan di bawah atau disekitar angka 0. (2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas
atau di bawah saja. (3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
6.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi
Koefisien determinasi ( R2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi berganda
terletak di Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linier berganda
sebaiknya menggunakan R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,50 atau 50%.
Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
variabel independen terhadap variabel dependen. Pedoman yang digunakan untuk menerima
tau menolak hipotesis:
1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig <
level of significant (5%).
2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig >
level of significant (5%).
F tabel dihitung dengan cara df1 = k – 1 , df2 = n – k , k adalah jumlah variabel
dependen dan independen.
6.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi
T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen
secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pedoman yang digunakan untuk
menerima atau menolak hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig <
level of significant (5%).
2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig >
level of significant (5%).
t-tabel dihitung dengan cara df1 = k – 1 , df2 – k , k adalah jumlah variabel.
6.4. Persamaan Model Regresi
19
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap
variabel lainnya. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel
independen disebut regresi berganda.
Model persamaan regresi berganda dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + .... βnXn + е
Linieritas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda, karena memiliki variabel
independen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi
syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data (baik secara individu maupun model), bebas
dari asumsi klasik statistik multikolineritas, autokorelasi, heteroskesdastisitas.
E. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab IV
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab hasil penelitian dan pembahasan
paling tidak mencakup:
1. Deskripsi Data Penelitian
1.1. Deskripsi Proses Pengumpulan Data
1.2. Deskripsi Variabel Penelitian
2.. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
2.1. Uji Asumsi Klasik
2.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi
2.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi
2.4. Persamaan Model Regresi
3. Pembahasan
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
1. Deskripsi Data Penelitian
Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang
telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti destribusi frekuensi yang disertai
dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap
variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau
tujuan penelitian.
2. Analis Data Dan Pengujian Hipotesis
Materi yang disajikan dalam analisis data dan pengujian hipotesis pada bab ini adalah
menghasilkan temuan-temuan yang penting dari variabel-variabel yang diteliti dan hendaknya
20
dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan
untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila diperlukan).
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel,
ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut
masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat
faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi peneliti).
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan
penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat
dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya dan masing-masing diikuti
dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat.
Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik
yang diperoleh dari perhitungan statistik.
3. Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam Bab IV
mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah (1)
menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2)
menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun
teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk
keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpul kan secara
eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan
menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini
dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan
temuan empiris lain yang relevan.
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian lain
yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil
penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil
penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung hasil
penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan akan justru lebih menarik jika di
dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama
21
peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis ataupun metodologis bahwa temuannya
memang lebih akurat.
F. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab V
BAB V : KESIMPULAN
Pada Bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan
saran-saran.
1. Kesimpulan
2. Saran-saran
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
1. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan seharusnya terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian
terkait secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara
lengkap di Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan
penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.
2. Saran-saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional, artinya
jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya telah
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintahan ataupun
swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
22
G. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir
BAGIAN AKHIR
Hal-hal yang perlu dimasukan ke dalam bagian ini adalah yang mendukung atau
terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti.
Pada bagian akhir ini termuat :
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup
PENJELASAN
Rincian isi dari masing-masing bagian akhir diuraikan sebagai berikut :
1. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan
pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara
penulisan daftar rujukan akan di bahas sendiri.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks. Untuk skripsi, daftar pustakan yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks, sehingga
istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar pustaka. Contoh daftar rujukan dapat
dilihat pada lampiran 12.
2. Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skripsi yang ditulisnya
bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil
tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diakui sebagai
karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah
harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan
dapat dilihat pada Lampiran 13.
3. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting
misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang
23
digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah
melaksanakan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah
pemanfaatanna, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan
angka arab.
4. Riwayat Hidup
Riwayat hidup penulis hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan sudut
pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat
dalam daftar riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat
pendidikan, pengalaman pribadi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah
diraih selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar
atau menengah. Bagi yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/isteri dan
putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat hidup
dapat dilihat pada Lampiran 14.
24
BAB III
SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai
dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subyek lebih ditonjolkan
dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang
bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa
masalah, obyek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki
struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus
penelitian.
Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya
penulisan dapat bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis
dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-
aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh-contoh dari data. Laporan
bergaya informal, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan kesimpulan.
Isi sistimatika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kualiitatif dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat
dirinci sebagai berikut:
3.1. Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah :
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Prasyarat Gelar
3. Halaman Persetujuan Pembimbing
4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi
5. Halaman Penetapan Penguji
6. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi
7. Abstrak
8. Halaman Ucapan Terima Kasih
9. Daftar isi
10. Daftar Tabel
11. Daftar Gambar
12. Daftar Lampiran
25
3.2 Bagian Inti
Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab II Metode Penelitian
Bab III Paparan Data dan Temuan Penelitian
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
3.3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini termuat :
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup
Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari tiga
alternatif format berikut. Alternatif 1, alternatif 2, dan alternatif 3 (format bebas).
Alternatif 1 (Format tetap 1)
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Kajian Pustaka
E. Kegunaan Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
H. Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA
BAB IV PEMBAHSAN
BAB V PENUTUP
Alternatif 2 ( Format Tetap 2)
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
26
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
PENUTUP
Alternatif 3 ( Format Tetap 3)
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Metode Penelitian
F. Kajian Pustaka
BAB II (Bab ini dan seterusnya memuat hasil-hasil penelitian yang diperoleh. Judul dan isi
masing-masing bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitian, termasuk
pembahasannya.)
Bagian inti dari skripsi hasil penelitian kualitatif diakhiri dengan bab penutup yang
berisi kesimpulan dan saran.
Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat:
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran
A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal
Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal skripsi hasil penelitian kualitati
sama dengan isi bagian awal skripsi hasil penelitian kuantitatif. Susunan unsur-
unsur tersebut dan isi uraiannya juga sama. Contoh Lampiran 1-11.
B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti
Untuk alternatif 1, isi bagian inti dapat dijelaskan sebagai berikut:
Konteks Penelitian (Latar Belakang)
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud
apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
27
Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok
yang akan diungkap atau digali dalam penelitia ini. Apabila diguna kan istilah rumusan
masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan- pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian
dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini dajukan untuk mengetahui
gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian
kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang
diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan
dilapangan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
Kajian Pustaka
Kajian pustakan dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Selain itu kajian pustaka juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran kajian pustakan dalam penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data,
dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan, sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori.
Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian
dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari
uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah
yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
28
Bab II Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara
operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian,
sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan
tahap-tahap penelitian.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatis, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini
digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritik yaitu landasan berpikir untuk
memahami makna suatu gejala, misalnya fenomeno-logis, interaksi simbolik, kebudayaan,
etnometodologis, atau kritik seni (hermene- utik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis
penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif,
ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula diguna kan, tetapi fungsinya
terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran
peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus
dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Disamping itu perlu
disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau
informan.
Lokasi Penelitian
Uraian lokasi diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi
serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas,
misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program dan suasana sehari-
hari. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah
peneliti, peneliti pernah bekerja disitu, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data
dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan,
29
bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subyek dan informan penelitian, bagaimana
ciri-ciri subyek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga
kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan
teknik bola salju (snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh
kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk
mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi).
Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subyek, informan, dan waktu.
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman
data: fidelitas dan struktur. Fidelitas artinya sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan
(rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki
idelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi
dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format
ringkasan rekaman data, dan prosedur rekaman diuraikan secara jelas. Selain itu dikemukakan
cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan
dalam pengumpulan data.
Analisis Data
Pada bagian analsisi data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis
transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat
menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan
dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan pola, pengungkapan hal yang penting,
dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan
selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain,
analisis teksomonis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dajam hal ini peneliti dapat
menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang
analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan
temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti
kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di
30
lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (mengguna kan beberapa sumber, metode,
peneliti teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan
pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke
latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat
tidaknya dikonfirmasi kan kepada sumbernya (confirmability).
Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian
pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
Bab III Paparan data dan Temuan Penelitian
Bab ini memuat tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan
metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab II. Uraian ini terdiri atas paparan data yang
disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data.
Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan apa yang terjadi dan/atau hasil wawancara
(apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen,
foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan
penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari
data. Disamping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistim klasifikasi, dan tipologi.
Paparan data yang memuat informasi yang berasal dari pengamatan dan wawancara
yang dianggap menonjol dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh 1
Paparan informasi dari wawancara
Masyarakat di desa Pandansari Lor memiliki tradisi gotong-royong yang kuat, antara
lain dilaksanakannya “mingguan” dan “gugur gunung” yang dipimpin oleh pamong desa. Hal
ini diceritakan oleh Pak Marso, seorang tokoh masyarakat setempat yang juga salah satu
keturunan ketujuh dari “Bedah Krawang” di desa ini sebagai berikut.
“Mingguan” yang dilaksanakan tanpa upah untuk kepentingan desa diwajibkan bagi
pemilik tanah gogol tiap minggu untuk memperbaiki tempat-tempat seperti jalan, sungai
atau kuburan. Sedangkan “gurur gunung” berlaku untuk semua penduduk di desa ini.
“Mingguan” dan “gugur gunung” telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak merdeka.
Dari keterangan Pak Marso ini dapat disimpulkan bahwa ikatan sosial warga desa Pandansari
Lor kuat sekali dan sudah mengakar cukup lama.
31
Contoh 2
Paparan Informasi dari Pengamatan
Pengaturan tempat duduk yang terpisah juga terjadi ketika dilaksanakan pengajian di
rumah Pak Ikhsan. Berikut ini petikan catatan lapangan yang menggambarkan suasana
tersebut.
Semua jamaah sedang duduk di ruang tamu dan ruang keluarga, di atas permadani. Ibu-
ibu yang sebagian adalah istri-istri dosen menempati ruang tengah, dekat kamar tidur. Ada
sembilan orang ibu yang duduk di tempat itu.
Dengan demikian terdapat norma yang ketat di daerah ini, khususnya yang
menyangkut pergaulan antara pria dan wanita.
Bab IV Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya,
serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap di lapangan (grounded
theory).
Bab V Penutup
Penutup memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak lanjut
penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif,
temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan “makna” temuan-temuan tersebut.
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Bahan Pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam
teks. Artinya bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk
dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustakan yang
disebutkan dalam skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
32
teks dalam teks. Untuk skripsi, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam
teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar pustaka.
Lampiran-lampiran
Berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting saja, misalnya instrumen
penelitian, data mentah hasil penelitian, ringkasan rekaman pengumpulan data (catatan
observasi, transkrip wawancara, dan rekaman dokumentasi), foto-foto lapangan dan
dokumen-dokumen lain yang relevan.
Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran
dengan menggunakan angka arab.
33
BAB IV
CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
A. Cara Merujuk.
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda
kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua
penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak
disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama
dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan
dengan cara menyebut kan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang
ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma
sebagai tanda pemisahnya.
B. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“ …”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman.
Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan
nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘ …’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur
tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah
perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
34
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies
were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat
titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan atau
bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang pola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).
C. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika
memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Perhatikan contoh berikut yang nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik dari pada
mahasiswa tahun keempat.
35
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin,
1990:13).
D. Cara Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca
akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan semua bahan
yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam
Daftar Rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut
meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4)
kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung dari jenis sumber pustakanya. Jika
penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti
koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu
karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua
nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Rujukan dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis
dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua(:) .
Contoh:
Strunk, W.Jr. & White,E.B. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New York: Macmillan.
Dekker,N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-
satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c,
dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
36
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States.
Atlanta,GA: Carrer Ladder Clearinghouse.
E. Rujukan Dari Buku Yang Berisi Kumpulan Artikel (AdaEditornya).
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan
(Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a
Second Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
F. Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul Artikel
ditulis tanpa cetak miring. Nama Editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan
(Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor
Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan
dalam kurung.
Contoh:
Hartley,J.T., Harker, J.O.&Walsh,D.A.1980. Contemporary Issues and New Directions in
Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W.Poon (Ed.). Aging in the
1980s: Psychological Issues (hlm.230-252). Washington,D.C.:American Psychological
Association.
Hasan,M.Z.1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12-25).
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
G. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulisdengan cetak
miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
37
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi,A.1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian, 1(1):33-47.
H. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Dari CD-ROM
Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak
ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen,S., Long,M.&Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second
Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM:TESOL Quarterly
Digital, 1997).
I. Rujukan Dari Artikel Dalam Majalah Atau Koran.
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali
kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan
dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Gardner,H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Suryadarma,S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV(4):
46-48.
Huda,M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm.6.
Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama
koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman..
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 2009. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm.3.
38
Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama
koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman..
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 2009. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm.3.
J. Rujukan Dari Lembaga Yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti tahun, judul
karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang
bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan.
K. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit
terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa
tahun.
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C.& Razavieh,A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional.
L. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, Atau Desertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis,
atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi.
Contoh:
39
Pangaribuan,T. 2002. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris
di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
M. Rujukan Berupa Makalah Yang Disajikan Dalam Seminar, Penataran, Atau
Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah
disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan
tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huda,N.2001. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan
XIV, Pusat Penelitian Universitas Negeri Malang, Malang 12 Juli.
Karim,Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
N. Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan
kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock,S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The
Calm before the Storm, (Online), (http://journal.esc.soton.ac.uk/ survey/survey.html,
diakses 12 Juni 2006.
O. Rujukan Dari Internet Berupa Artikel Dari Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai
dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
40
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol.3, No.1. (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses,
12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No.4, (http://www.malang.ac.id, diakses 2o Januari 2000).
P. Rujukan Dari Internet Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan
diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diskhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wlson,D. 20 November 1995, Summary of Citing Internet Sites, NETTRAIN Discussion List,
(Online), ([email protected], diakses 22 November 1995).
Q. Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim),
diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama
yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a. [email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-
mail kepada Alison Hunter ([email protected]).
Naga, dali S. ([email protected]). 1 Oktober 2008. Artikel untuk JIP. E-mail kepada
Mohammad Usman ([email protected]).
R. PENCETAAN DAN PENJILIDAN
Pencetaan
Kertas yang digunakan adalah HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7cm) 80 gram.
Bidang pengetikan berjarak 4 cm tepi kiri dan 3 cm tepi atas, bawah dan kanan kertas (lihat
lampiran 15). Jenis huruf (font) yang digunakan Times New Roman, dengan ukuran huruf
sebagai berikut:
12 poin: judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran dan daftar rujukan.
10 poin: kutipan blok, abstrak, judul tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks
bagan/gambar.
41
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic:
26 poin: judul bab
18 poin: judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul gambar,
dan judul indeks.
Modus huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garisbawah (under-line)
sebagai berikut.
Huruf normal
● teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Huruf miring (italic)
● kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
● istilah yang belum lazim
● bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi
boleh italic-bold)
● contoh yang disajikan pada teks utama
● judul subbab peringkat 4 pada alternatif pertama
● judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar
rujukan.
Huruf tebal (bold)
● judul bab
● judul subbab
● bagian penting dari suatu contoh dalam kalimat dicetak bold-italic
Spasi
Antar baris. Dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik,
rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas
bidang ketikan. Jarak antara akhirjudul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir
teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi.
Jarak antara paragraf sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi. Jarak antara 1 macam
bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2
spasi).
Antar kata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan
maksimam sama dengan ukuran satu huruf.
42
Tepi kanan boleh rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification),
harap diupayakan spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata yang
terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation
diaktifka:on) mengikuti kaidah bahasa indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan
spasi antarkata rapat dan kurang rapat.
Salah
Spasi antarkata pada teks ini terlalu lebar sehingga tidak tampak rapi
dan menyulitkan untuk dibaca. Spasi antarkata teks ini terlalu lebar
sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk dibaca.
Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca.
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca.
Tanda Pisah dan Bulit
Tanda pisah (dash) dalam huruf proporsional (seperti Times New Roman) di
nyatakan dengan satu garis panjang (–), dan tidak boleh dinyatakan dalam 2 garis pendek (- -)
seperti pada huruf Courier dan Prestige. Tanda pisah hendaknya rapat (tidak diberi spasi)
dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
Tanda butir nonhierarkhis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan, dan
hendaknya dinyatakan dengan tanda bulit (berbentuk bulat atau persegi: ● dan ■). Perhatikan
contoh berikut:
Salah
Semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan kualitatif--perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15--20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
- jenis
- ukuran
- bobot
Benar
Semua pendekatan penelitian—kuantitatif dan kualiatatif—perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
● jenis
43
● ukuran
● bobot
Paragraf dan Penomoran
Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca
titik, titik dua, titik koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.
Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan komputer
hendaknya ditulis dengan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis dengan
angka, kecuali pada permulaan kalimat.
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil di tengah bagian
bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup skripsi dengan
menggunakan angka arab disudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini hanya berlaku untuk skripsi.
Skripsi harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi hendaknya
dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 4 eksemplar (1 eks untuk jurusan, 1
eks untuk perpustakaan, 1 eks untuk penulis, dan 1 eks untuk pembimbing).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta warna hitam di atas dasar kertas sampul
warna kuning.
S. PETUNJUK PRAKTIS TEKNIK PENULISAN
Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis teknik penulisan secara ringkas
Hal-hal yang perlu diperhatikan
● Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau sesu-dahnya.
● Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan pada halaman
yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan
kata Tabel … atau Gambar … (diberi nomor sebagai identitas).
● Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa
disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya.
● Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali alaman
pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal. Nomor halaman awal bab dan Bagian
Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.
44
● Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis yang sama
memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks.
● Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat asal dilakukan
secara konsisten dalam satu daftar rujukan.
● Daftar rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam teks, dan semua
sumber yang dikutip (secara langsung ataupun tidak langsung) harus ditulis dalam Daftar
Rujukan.
Hal-hal Yang Tidak Boleh Dilakukan
● Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika halaman tersebut
merupakan akhir suatu bab.
● Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman) jika memang bisa
ditempatkan pada halaman yang sama.
● Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya suatu bab.
● Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir halaman (kaki
halaman).
● Rincian tidak boleh menggunakan tanda kurung (-), tetapi menggunakan tanda bulit (●
atau ■). Ukuran besar-kecilnya bulit yang digunakan disesuaikan dengan ukuran huruf
yang digunakan. Bulit diletakkan di tepi kiri, terpisah satu ketukan dengan huruf yang
mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya diperbolehkan jika
mengandung pengertian langkah-langkah atau prosedur.
● Tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi
kanan.
● Daftar rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman akhir setiap bab. Daftar Rujukan
hanya boleh ditempatkan setelah bab terakhir dan sebelum lampiran-lampiran (jika ada).
45
BAB V
PENGGUNAAN EJAAN YANG BENAR
A. Pedoman Umum
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (Surat Keputusan
Mendiknas, Nomor 0543a/U/87, tanggal 9 September 1987).
1.Setiap kata baik kata dasar maupun kata jadian, ditulis terpisah dengan kata lainnya, kecuali
kata yang tidak dapat berdiri sendiri (diberi garis bawah)
Contoh: belajar, pascapanen, supranatural
2.Jarak antar kata dalam paparan hanya satu (1) ketukan dan tidak menambah jarak antar kata
dalam rangka meratakan margin kanan karena margin kanan tidak harus rata lurus.
3.Setiap kata ditulis rapat, tidak ada jarak antar huruf dalam sebuah kata.
Contoh yang salah: P E M B A H A S A N
4. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah penafsiran, dapat diberi tanda hubung
untuk menegaskan pertalian antar unsurnya.
Contoh: proses belajar-mengajar, buku sejarah-baru
5. Kata jadian berimbuhan gabung depan dan belakang ditulis serangkai.
Contoh: dinonaktifkan, menomorduakan.
6. Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), ditulis rapat dengan
huruf akhir dari kata yang mendahului.
Contoh: Apa hasilnya? Perhatikan contoh berikut! Di antaranya:
7. Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), harus ada jarak
(tempat kosong) satu ketukan.
Contoh: Apa masalahnya, apa metodenya, dan apa temuannya?
8. Tanda petik ganda (“...”), petik tunggal („...‟), kurung ( ), diketik rapat dengan kata, frasa,
kalimat yang diapit.
Contoh: Ijasahnya masih “disekolahkan”., Penelitian DIP (Daftar Isian Proyek) sekarang tidak
ada.
9. Tanda hubung (-), tanda pisah (), garis miring (/), diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan yang mengikutinya
Contoh: Pelatihan dapat diikuti oleh mahasiswa wanita/pria. Pelatihan ini akan dilakukan
berulang-ulang tiap semester.
46
10. Tanda perhitungan: =, +,-, x, :, <, >, ditulis dengan jarak satu ketukan (spasi) dengan
huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
Contoh: 2 + 2 = 4; 2 < 5; 5 + 5–3 = 7
11. Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa
disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam
satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.
12. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa serta tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh: bangsa Indonesia (bukan Bangsa Indonesia). Peringantan Hari Kartini jatuh pada hari
Kamis.
13. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama khas geografi.
Contoh: Danau Sentani, Afrika Selatan, Jalan Surabaya.
14. Huruf miring digunakan (1) untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau
frasa; dan (2) untuk menuliskan istilah asing/daerah.
Contoh: Islam adalah way of life bagi umat Nabi Muhamad SAW.
15.Kata hubung antarkalimat diikuti koma.
Contoh: Oleh karena itu, ........... Dengan demikian, ......... 16. Koma dipakai memisahkan
kalimat setara yang didahului oleh kata-kata: tetapi, melainkan, namun, padahal, sedangkan,
dan yaitu. Contoh: Penelitian ini sederhana, tetapi sangat rumit pengambilan datanya.
Instrumen penelitian ini ada dua, yaitu angket dan tes.
16. Koma dipakai memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului
induk kalimat.
Contoh: Sejak ibunya meninggal, dia tampak murung.
B. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan
lugas.Setiap paragaf berisi satu ide pokok penulis yang biasanya dikemukakan pada kalimat
pertama. Oleh karena itu, sebaiknya kalimat pertama setiap paragaf tidak dimulai dengan
kutipan (langsung atau tidak langsung) untuk menghindari kesan bahwa ide pokok dalam
paragaf tersebut bukanlah ide pokok penulis tetapi ide pokok orang lain.
Hindari penggunaan kata-kata seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa
menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami
47
atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya
dugunakan sesedikit mungkin.
C. Penulisan Tanda Baca
Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan adalah: Titik (.), koma (,),
titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf
yang mendahuluinya.
Tidak Baku Baku
● Sampel dipilih secara rambang . Sampel dipilih secara rambang.
● Data dianalisis dengan teknik korelasi , Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Anova ,dan regresi berganda. Anova, dan regresi berganda.
● … dengan teori ; kemudian … … dengan teori; kemudian …
● … sebagai berikut : … sebagai berikut:
● Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
● Benarkah hal itu ? Benarkan hal itu?
● Jumlahnya sekitar 20 %. Jumlahnya sekitar 20%.
Tanda kutip (”…”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang
diapit.
Tidak Baku Baku
● Kelima kelompok ” sepadan”. Kelima kelompok ”sepadan”.
● Tes tersebut dianggap baku Tes yersebut dianggap baku
( standardized ). (standardized)
Tanda hubng (-), tada pisah (-), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.
Tidak Baku Baku
● Tidak berbelit - belit. Tidak berbelit-belit.
● Selama tahun 2012 - 2013 Selama tahun 2012-2013.
● Dia tidak / belum mengaku Dia tidak/belum mengaku
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x), dan
bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
48
Tidak Baku Baku
● p=0,05 p = 0,05
● p>0,01 p > 0,01
● p<0,01 p < 0,01
● a+b=c a + b= c
● 2:1=2 2 : 1= 2
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor
halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya.
Tidak Baku Baku
● Usman (2011 : 15) menyatakan Usman (2011:15) menyatakan
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.
Tidak Baku Baku
● Masalah ini perlu ditegas Masalah ini perlu ditegas-
kan. kan.
● Tidak dilakukan dengan me- Tidak dilakukan dengan mem-
mbabi-buta. babi-buta.
49
BAB VI
TABEL DAN GAMBAR
A. Tabel
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan ditempatkan di atas
tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman,
makan bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir
tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya,
tuliskan Lanjutan Tabel … pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya
huruf pertama kata ”Tabel” ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata ”Tabel” ditulis di
pinggir, diikuti nomor dan judul tabel.
Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata
hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan
huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3
spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab
sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat dan nomor urutnya
dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai
dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 3.1: Validitas dan Reliabilitas: Kemampuan Kerja
Item Corrected Item-Total r Tabel Hasil
Correlation
Q1 0,412 0,349 Valid
Q2 0,745 0,349 Valid
Q3 0,516 0,349 Valid
Q4 0,584 0,349 Valid
Q5 0,604 0,349 Valid
Q6 0,499 0,349 Valid
Reliability Statistics
Crombach’s Alpha: 0,846
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel terletak pada Bab III nomor urut pertama.
Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata tabel di atas atau
tabel di bawah.
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom pe-
ngepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan. Istilah-
50
istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No., %,
dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis
(horisontal) digunakan jika dipandang lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis
vertikan di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak 3 spasi
dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan
butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam
bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel dua spasi di bawah
sumber, bukan pada bagian bawah halaman.
B. Gambar
Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta, sketsa, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat
dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi,
tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat
digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut.
1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan
judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat
dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
3. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi
nilai penyajian data.
4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
6. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata
gambar di atas atau gambar di bawah.
7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.
Contoh:
Harga jeruk turun dari Rp 6.000,- menjadi Rp. 4.500,- per kg nya. Sedang permintaannya naik
dari 20 menjadi 140 kg. Secara grafik kurva permintaan dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1.
51
Gambar 3.1 Kurva Permintaan (Sumber: Usman, 2012:15)
52
Lampiran 1 : Contoh halaman sampul skripsi
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PDAM DI
SURABAYA
SKRIPSI
OLEH
ARIF MASYHURI
NIM 05.2.12345
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA DHARMA SURABAYA
AGUSTUS 2013
53
Lampiran 2 : Contoh halaman prasyarat gelar
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PDAM DI
SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan kepada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Surabaya
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
ARIF MASYHURI
NIM 05.2.12345
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA DHARMA SURABAYA
AGUSTUS 2013
54
Lampiran 3 : Contoh halaman persetujuan pembimbing
Skripsi oleh Arif Masyhuri ini
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Surabaya, 1 Agustus 2013
Dosen Pembimbing
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM.
NIP. 19500326 198103 1 001
55
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi
Skripsi oleh Arif Masyhuri ini telah dipertahankan di depan tim penguji skripsi pada tanggal
1 Agustus 2013
Surabaya, 1 Agustus 2013
Tim Penguji
Ketua, Anggota,
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM. Dr.Drs.Hari Purwanto,SE.,MM.
NIP. 19500326 198103 1 001 NIP. 195402241986061001
Mengetahui :
STIE Widya Dharma Surabaya
Ketua,
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM
NIP. 19500326 198103 1 001
56
Lampiran 5 : Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama :
NIM :
Judul Skripsi :
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil
karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil
peniruan atau jiplakan (plagiarism) dari karya orang lain.
2. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar rujukan.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena
karya tulis Skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan
yang berlaku di STIE Widya Dharma Surabaya.
Surabaya, , 20 ..
Yang membuat pernyataan,
Meterai
Rp.6000,-
.......................................................................
57
Lampiran 6 : Contoh Halaman Abstrak
ABSTRAK
Masyhuri, Arif. 2012. Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Pegawai Terhadap
Kinerja Pegawai PDAM di Surabaya. Skripsi, Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Dharma Surabaya, Pembimbing: Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM.
Kata kunci: kemampuan kerja, motivasi kerja, kinerja.
Penelitian ini menganalisis pengaruh kemampuan kerja, motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai. Ditengarahi bahwa kemampuan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pegawai
PDAM Surabaya masih belum optimal. Permasalahan yang timbul adalah apakan kemampuan
kerja pegawai, motivasi kerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai PDAM di
Surabaya?. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
kemampuan kerja dan motivasi kerja pegawai terhadap kinerja pegawai baik secara simultan
maupun secara parsial.
Rancangan penelitian adalah survey. Jenis penelitian termasuk explanatory research.
Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang hubungan antar
variabel independen terhadap variabel dependen.
Sampel penelitian yang ditetapkan sebanyak 70 responden. Variabel-variabel
kemampuan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pegawai diukur dengan menggunakan skala
Likert, dan data diperoleh dengan menyebarkan quesioner ke presponden Analisis data
menggunakan analisis statistik model korelasi dan regresi berganda dengan bantuan Software
SPSS for Windows. Untuk menguji setiap item pada setiap variabel telah dilakukan uji
validitas dan realibilis instrumen.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara
kemampuan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 0,80 atau 80% dan
0,20 atau 20% nya dipengaruhi oleh variabel lain. Setelah dilakukan uji F diperoleh angka F
hitung > F Tabel dan Uji signifikansi bahwa p value sebesar 0,0001 < p yang ditetapkan
sebesar 0,05 yang berarti signifikan. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa kemampuan
kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,80 atau 80%. Demikian juga bahwa
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,70 atau 70%. Setelah
dilakukan uji t menunjukkan bahwa: 1. kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai. T hitung 5,645 > T Tabel 2,15 dan p value 0,003 < dari 0,05 berarti signifikan. 2.
Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,65 atau 65% Setelah
dilakukan uji t menunjukkan bahwa: 1. motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
T hitung 5,215 > T Tabel 2,15 dan p value 0,001 < dari 0,05 berarti signifikan. Berarti secara
parsial pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai lebih dominan dibanding dengan
motivasi terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut
misalnya pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja dan lain-lain terhadap kinerja pegawai.
58
Lampiran 7: Contoh Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Al-Hamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
taufik, karunia dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Selanjutnya, salawat dan salam penulis do’akan kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw.,
keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir masa.
Penulis sangat menyadari dan mengakui sejujurnya bahwa dalam menyelesaikan
pendidikan Program Sarjana ini tidak berjalan sendiri, ada banyak pihak yang telah banyak
membantu penulis baik dari aspek materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu pada kesempatan
yang berbahagia ini, dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada:
Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.selaku pembimbing sekaligus Ketua STIE
Widya Dharma Surabaya dengan penuh kesabaran, kearifan dan ketulusan hati telah
mengarahkan, membimbing, memberi suri tauladan tentang kehidupan dan memotivasi
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Para Dosen Program Sarjana Jurusan Manajemen STIE Widya Dharma Surabaya,
E.,MA. yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil dan selalu menjadi
inspirasi dalam penulisan skripsi ini.
Teman-teman Program Studi Manajemen angkatan tahun 2008 yang telah banyak
membantu, memberi dorongan dan semangat sampai selesainya studi.
Semoga segala bantuan yang diberikan dari berbagai pihak terhadap kesuksesan
penulisan skripsi ini, mendapatkan ganjaran pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amiin.
Terakhir, penulis mengakui bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekeliruan dan kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca sangat
diharapkan.
Surabaya, Agustus 2013
Penulis
59
Lampiran 8: Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Isi Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
C. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................... 17
B. Kajian Teori ........................................................................................... 18
1. Kinerja Pegawai ................................................................................. 19
2. Kemampuan Kerja ............................................................................. 23
3. Motivasi Kerja .................................................................................... 28
4. Kinerja Pegawai ................................................................................... 38
C. Pengaruh Antar Variabel ......................................................................... 39
D. Kerangka Konseptual ............................................................................. 42
E. Hipotesis .................................................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian …………………………………………………… 44
B. Identifikasi variabel …………………………………………………….. 45
C. Definisi Operasional ………………………………………..................... 46
D. Populasi dan Sampel ……………………………………………………. 47
1. Populasi ……………………………………………………………….. 48
2. Sampel ………………………………………………………………… 49
E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………… 50
1. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………. 52
2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket) .. 53
3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket) 54
F. Teknik Analisis Data ……………………………………………………. 55
1. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………….. 56
2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi ………………… 57
3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi ……………………… 58
4. Persamaan Model Regresi ……………………………………………. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………….. 60
1.1.Deskripsi Proses Pengumpulan Data …………………………….. 61
1.2.Deskripsi Variabel Penelitian ……………………………………. 62
60
2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ………………………………. 63
2.1. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………. 64
2.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi …………… 70
2.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi ………………… 72
2.4. Persamaan Model Regresi ………………………………………. 73
3. Pembahasan ………………………………………………………….. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 75
B. Saran-saran ……………………………………………………………. 77
61
Lampiran 9: Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Keadaan Pegawai di PDAM Surabaya …………………………………………… 45
1.2 Keadaan Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan …………………......................... 55
4.3 dst.
62
Lampiran 10: Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Gambar Struktur Organisasi PDAM Surabaya ……………...................................... 57
4.2 Gambar Diagram Pencar ……………………………………................................... 59
4.3 Dst.
63
Lampiran 11: Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data hasil penelitian ……………………………………………………………….. 57
2. Hasil Analisis SPSS ……………………………………………………………….. 58
3. dst.
64
Lampiran 12: Contoh Daftar Rujukan
DAFTAR RUJUKAN
Douglas, Evan J., (1987), Managerial Economics, Prenctice-Hall Inc., New Jersey,
Engel, J.F., David T. Miniard and Roger D.Balckwell, 1994, Customer Behavior, 6 Th
Edition, The Dryden Press.
Kotler,P. (1994), Manajemen Pemasaran, Alih bahasa Ancella Anitawati Hermawan, edisi
delapan , Salemba Empat, Jakarta.
Singarimbun, Masri. Effendi. & Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Agus, 2005, Manajemen Personalia, www.mozila
65
Lampiran 13 : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama :
NIM :
Angkatan : Tahun 20 …. / 20 ….
Jurusan/Program Studi : Manajemen/Akuntansi*) / Manajemen Akuntansi*).
Jenjang Program : Sarjana Strata Satu (S-1)
Alamat dan Nomor HP :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Surabaya, ………………………………. 20 ….
Yang membuat pernyataan,
Meterai Rp.6000,-
…………………………………………………
Nama terang mahasiswa
66
Lampiran 14: Contoh Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Mohammad Usman dilahirkan di desa terpencil Desa Kunir Kabupaten Lumajang
Jawa Timur pada tanggal 26 Maret 1950, anak kedua dari lima bersaudara, dari pasangan alm.
Bapak H. Moh.Yasir dan Ihu Hj. Mutmainnah petani kecil yang semula tinggal di desa.
Jenjang pendidikan yang ditempuh : 1. SR Negeri di Kunir/Lumajang, lulus tahun
1964. 2. SMP Negeri di Tempeh/Lumajang, lulus tahun 1967. 3. SMEA Negeri di Lumajang,
lulus tahun 1970. 4. IKIP Negeri Surabaya, Jurusan Ekonomi Koperasi, Program S-1 lulus
tahun 1980. 5. STIE Urip Sumoharjo Surabaya, Jurusan Manajemen, Program S-1 lulus tahun
1995. 6. Universitas Wijaya Putra Surabaya, Program Studi Magister Manajemen,
Konsentrasi Manajemen Keuangan, Program S-2 lulus tahun 2001. 7. Universitas Negeri
Malang, Doktor (Dr) Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program S-3 lulus tahun 2011.
Kariernya sebagai tenaga pengajar dimulai tahun 1981 jabatan Asisten Ahli Madya,
tahun 1985 jabatan Asisten Ahli , tahun 1988 jabatan Lektor Muda /Lektor, tahun 1998
jabatan Lektor Madya/Lektor, tahun 2002 jabatan Lektor/Lektor Kepala, tahun 2004 jabatan
Lektor Kep. Madya, tahun 2007 Lektor Kepala hingga sekarang.
Karier dalam jabatan struktural; tahun 1981 sebagai Direktur APPS Surabaya, tahun
1986 sebagai Pembantu Rektor II IKIP Widya Dharma Surabaya, tahun 1990 sebagai
Pembantu Rektor I IKIP Widya Dharma Surabaya, tahun 1995-2005 dua masa bakti sebagai
Ketua STIE Widya Dharma Surabaya, tahun 2006-2010 sebagai Puket III STIE Widya
Dharma Surabaya, tahun 2011 sebagai Puket I STIE Widya Dharma Surabaya, dan tahun
2012 sampai sekarang sebagai Ketua STIE Widya Dharma Surabaya.
Tahun 1981, menikah dengan seorang guru Bahasa Inggris SMKN I Surabaya yang
bernama Dra.Endang Tjiptaning Rum asal Kediri, dan sampai sekarang telah dikaruniahi 3
(tiga) orang anak yaitu: Nur Hidayati Murtiningrum (lulus S2 Magister Akuntansi UNAIR),
Retno Utami Handayani ( Menyelesaikan S2 Magister Informasi ITS), dan Ahmad Arif
Masyhuri ( Sedang menyelesaikan S2 Magister Akuntansi UNAIR).
Surabaya, 01 Agustus 2013
Yang menyatakan,
Ttd.
Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.
NIP. 19500326 198103 1 001
67
Lampiran 15: Contoh Ukuran Bidang Pengetikan
● Tempat
3 cm No. hal.
1 cm
4 cm
Batas bidang
pengetikan
3 cm
1 cm
3 cm ●
Tempat no. hal. bab baru