27
Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kayu merupakan material yang diperoleh secara alami dari pohon. Kayu bersifat renewable yaitu sumbernya menjamin ketersedian sepanjang masa selama pengelolaan sumber daya alamnya dilakukan secara lestari (Surjukusumo dkk, 2003). Kayu juga dapat didaur ulang secara sempurna dan 100% dapat terurai dialam ( bio-degradable ). Dengan demikian, kayu menjadi satu – satunya bahan struktur saat ini yang ramah lingkungan. Kendala pemanfaatan kayu secara optimal saat ini disebabkan kayu dapat mengalami kerusakan ( deteroration ) oleh serangan jamur, rayap dan pengelolaan hutan sebagai sumber utama kayu tidak dilakukan secara berkesinambungan. Kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebang liar ( ilegal logging ) telah membuat kelangkaan batang kayu dengan diameter besar. Pada struktur yang bahan utamanya kayu, sambungan atau buhul muncul disebabkan karena alasan geometrik ( bentuk struktur ) dan keterbatasan ukuran panjang batang yang tersedia. Oleh sebab itu, maka batang – batang kayu perlu disambung untuk bisa mencapai bentang struktur yang dikehendaki.Pada struktur dengan bahan utamanya adalah kayu, sambungan merupakan bagian yang paling lemah sehingga banyak D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo i. 1

Pekerjaan Kayu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

civil

Citation preview

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kayu merupakan material yang diperoleh secara alami dari pohon. Kayu

bersifat renewable yaitu sumbernya menjamin ketersedian sepanjang masa selama

pengelolaan sumber daya alamnya dilakukan secara lestari (Surjukusumo dkk,

2003). Kayu juga dapat didaur ulang secara sempurna dan 100% dapat terurai

dialam ( bio-degradable ). Dengan demikian, kayu menjadi satu – satunya bahan

struktur saat ini yang ramah lingkungan.

Kendala pemanfaatan kayu secara optimal saat ini disebabkan kayu dapat

mengalami kerusakan ( deteroration ) oleh serangan jamur, rayap dan pengelolaan

hutan sebagai sumber utama kayu tidak dilakukan secara berkesinambungan.

Kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebang liar ( ilegal logging ) telah

membuat kelangkaan batang kayu dengan diameter besar.

Pada struktur yang bahan utamanya kayu, sambungan atau buhul muncul

disebabkan karena alasan geometrik ( bentuk struktur ) dan keterbatasan ukuran

panjang batang yang tersedia. Oleh sebab itu, maka batang – batang kayu perlu

disambung untuk bisa mencapai bentang struktur yang dikehendaki.Pada struktur

dengan bahan utamanya adalah kayu, sambungan merupakan bagian yang paling

lemah sehingga banyak kegagalan atau kerusakan struktur sering disebabkan oleh

gagalnya sambungan.

Pada praktikum konstruksi dasar I khususnya praktek pembuatan rak buku,

hal – hal yang dapat diamati pada praktek tersebut adalah paku sebagai

sambungan dan konstruksi rak buku dalam hal ini adalah dimensi rak buku.

Pemakaian paku sebagai alat sambungan harus memperhatikan dimensi rak buku

yang akan digunakan sebagai rangka rak buku tersebut, sebab paku mempunyai

diameter dan panjang yang berbeda. Umumnya diameter paku berkisar antara 2,75

mm sampai 8 mm dan panjangnya antara 40 mm sampai 200 mm dan paku tripleks

30 mm. Angka kelangsingan paku ( nilai banding antara panjang terhadap diameter

) menyebabkan mudahnya paku membengkok saat dipukul dengan menggunakan

palu.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

1

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun Tujuan dalam melaksanakan Praktikum Konstruksi dasar 1 adalah

sebagai berikut:

1. Hubungan dan sambungan kayu,

2. Konstruksi rangka rak buku,

3. Finishing.

1.3 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan antara lain:

1. Gergaji 1 buah

2. Pahat 3 buah

3. Palu 1 buah

4. Mistar siku 2 buah

5. Skap 1 buah

6. Pensil 1 buah

7. Meteran 2 buah

8. Amplas dan Kuas masing – masing 2 buah

Bahan-bahan yang digunakan antara lain:

1. Papan 2/30 cm 2 buah

2. Paku 5 cm 1 kg

3. Paku tripleks 1 kg

4. Cat Avian 1 kaleng warna cream

5. Tripleks 60x40 cm 1 buah

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

2

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Senyawa utama kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin

dengan komposisi kasar 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin (Desch

dkk, 1981). Sel – sel kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembulu,

parenkim, dan serat. Pembulu memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk

saluran air dan unsur – unsur hara. Parenkim berbentuk kotak dengan dinding tipis

dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. Serat

memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai

penguat pohon.

Pertumbuhan sl-sel kayu ini disertai dengan munculnya struktur

seperti cincin yang disebut dengan cincin tahunan (Annual Ring). Phon kayu yang

mengalami pertmbuhan cepat akan memiliki cincin tahunan yang lebih lear bila

dibandingkan dengan pohon kayu yang memiliki pertumbuha lambat. Dengan

demikian, jumlah cincin tahuanan pada batang kayu dapat digunakan untuk

memperirakan usia pohon. Bagian paling tengah batang disebut inti (pith).

Kayu adalah bahan dari alam yang tidak homogen. Perilaku ini disebabkan

oleh pola pertumbahan batang dan kodisi lingkungan pertumbuha yang sering tidak

sama. Oleh karena itu, sifa-sifat fisik dan mekanik pada arah longitudinal lebih

besar bila dbanding dengan arah radial ataupun tangensial, dan angka kembang

susut pada arah longitudinal jauh lebih kecil dari pada arah radial maupun arah

tangensial

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

3

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

2.2 Sifat-sifat Kayu

Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada

bebetapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu:

a. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki

tipe yang bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa

kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non

karbohidrat).

b. Semua kayu bersifat anisotropic yaitu

memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya

(longitudinal, radial, dan tangensial).

c. Kayu merupakan bahan yang bersifat

higroskopis yaitu dapat menyerap dan melepaskan kadar air sebagai akibat

perubahan kelembaban dan suhu udar di sekelilingnya.

d. Kayu dapat diserang oleh hama dan

penyakit dan dapat terbakar dalam keadaan kering.

2.2.1 Sifat fisik kayu

a. Berat dan berat jenis kayu

Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rngga sel, kadar air, dan

zat ekstraktif di dalamnya. Berat jenis suatu kayu berbeda-beda berkisar

antara 0.2-1,28.

b. Keawetan

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsure-unsur

perusak kayu daru luar seperti jamur, rayap, bubuk, dll.

c. Warna

Kayu beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam

kayu yang berbeda-beda.

d. Tekstur

Tekstur adalah ukuran relative sel-sel kayu. Kayu digolongkan kayu

bertekstur halus, kayu bertekstur sedang dan kayu bertekstur kasar.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

4

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

e. Arah serat

Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.

Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus serat terpadu, serat

berombak, serat terpilin dan serat diagonal.

f. Kesan raba

Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan

kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).

g. Bau dan rasa

Bau dan rasa mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.

h. Nilai dekoratif

Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,

dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.

i. Higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap dan melepaskan air.

j. Sifat kayu terhadap suara

Sifat akustik yaitu kemempian suara berkaitan erat dengan elastisitas

kayu.

Sifat resonansi yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang

suara.

k. Daya hantar panas

Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk

membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber

panas.

l. Daya hantar listrik

Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran

listrik. Daya hantar listrik ini dipengruhi oleh kadar air kayu.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

5

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

2.2.2 Sifat mekanik kayu

a. Kekuatan tarik

Kekuatan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

berusaha menarik kayu.

b. Kekuatan tekan

Kekuatan tekan adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.

c. Kekuatan geser

Kekuatan geser adalah kekuatan kayu yang menahan gerakan dan tekanan

yang membuat kayu bergeser baik itu beban mati maupun beban hidip.

d. Kekuatan lengkung

Kekuatan legkung adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

berusaha melengkungkan kayu atau menahan beban mati maupun hidup

selain beban pukulan.

e. Kekakuan (modus elastisitas)

Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk

atau lengkungan

f. Keuletan

Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang

relative besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan, teganan-tegangan yang

berulang-ulang yang melampaui batas proporsional. Serta mengakibatkan

perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.

g. Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat

takik atau lekukan kayu dan abrasi kayu.

h. Kekuatan belah

Kekuatan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

berusaha membelah kayu.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

6

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

2.3 Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Kayu

Kayu memiliki berbagai kelebihan disbanding dengan material lain seperti

besi, plastic atau rotan. Kelebihan kayu antara lain:

Ketahanan kayu terhadap tekanan dan lenturan

Dari segi estetika, kayu memiliki tekstur yan baik dan indah karena berbagai

macam jenisnya

Berat jenisnya cukup ringan sehingga bias mengapung

Murah dan mudah didapat

Tidak menghantarkan panas

Dari beberapa kelebihan tersebut kayu juga memiliki kelemahan antara lain:

Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu.

Mengandung air

Limbah bahan yang besar

Diameter terbatas

Mudah terbakar

2.4 Ukuran, Bentuk, dan Istilah Kayu Dalam Perdagangan

Pemakaian kayu sebagai bahan bangunan didasarkan pada tingkat

keawetan dan kekuatannya. Karena kayu merupakan bahanbangunan alam, maka

dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran dan bentuk.

2.4.1 Macam-macam ukuran kayu

Macam-macam ukuran kayu berupa balok, dan papan yang di

perdagangkan.

Ukuran kayu umumnya sudah tertentu antara lain : (ukuran dalam satuan cm)

6/12 ; 6/10 ; 8/12 ; 10/10 ; 15/15 (balok)

2/15 ; 2/20 ; 3/25 ; 3/30 ; 4/40(papan)

4/6 ; 5/7 (usuk atau kaso)

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

7

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

2/3 ; 3/4 ; (Reng)

1/3 ; ¼ ;1/6 (Plepet)

2.4.2 Istilah-istilah kayu dalam perdagangan

Kayu Glondong : adalah istilah nama kayu diperdagangan yang berupa

kayu utuh habis ditebang dari pohonnya dan dipotong cabang-cabangnya

sehingga tinggalbatang induknya yang masih dibalut.

Kayu Dolk : hampir sama dengan kayu glondong, perbedaannya kalau kayu

glondong masih ada. kulitnya sedangkan kayu dolk kulitnya sudah dikelupas.

Kayu reng : adalah kayu khusus yang mempunyai ukuran luas

penampangnya 2 cm x 3 cm .

Kayu Usuk : adalah kayu khusus yang mempunyai ukuran luas

penampangnya 5 cm x 7 cm.

2.5 Macam-macam Sambungan Kayu

Karena alasan geometrik, pada konstrksi kayu sering diperlukan

sambungan yang berfungsi untuk memperpanjang batang kayu ( overlapping

connection ) atau menggabungkan beberapa batang kayu. Kegagalan konstruksi

kayu sering di akibatkan oleh gagalnya sambungan daripada kegagalan material

kayu itu sendiri. Kegagalan pada sambungan dapat berupa : pecahnya kayu di

antara dua alat sambung, bengkoknya alat sambung itu sendiri, atau lendutannya

( efek kumulatif dari serat alat sambung ) sudah melampaui nilai toleransi.

Jenis – jenis alat sambung

1. LEM

Bila dibandingkan dengan alat sambungan yang lain, lem termasuk alat

sambungan yang bersifat getas. Keruntuhan sambungan dengan alat sambung lem

terjadi tanpa adanya peristiwa kelelehan. Alat sambungan lem umumnya digunakan

pada struktur balok susun, atau produk kayu laminasi ( glue – laminated timber ).

2. Alat Sambung Mekanik

Berdasarkan interaksi gaya – gaya yang terjadi pada sambungan, alat sambungan

mekanik dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.Kelompok pertama adalah

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

8

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

alat sambung yang kekuatan sambungan berasal dari interaksi antara kuat lentur

alat sambung dengan kuat desak atau kuat geser kayu. Kelompok yang kedua

adalah kelompok alat sambung yang kekuatan sambungannya ditentukan oleh luas

bidang dukung kayu yang disambungnya. Alat sambung paku dan baut termasuk

pada kelompok alat sambung jenis pertama, sedangkan pasak kayu koubler, cincin

belah ( split ring), pelat geser, spikes grid, single atau double sided toothed plate,

dan toothed plate, dan toothed ring termasuk pada kelompok alat sambung yang

kedua.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

9

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Prosedur Kerja

1. Ukur dan potong papan kayu sesuai dengan ukuran rangka rak buku.

Potong papan berukuran 2x30 cm masing-masing 4 lembar kemudian 2

lembar di potong dengan ukuran panjang 60 cm dan 2 lembar lagi dipotong

dengan ukuran 40 cm. Kemudian haluskan permukaan kayu yang telah

digergaji menggunakan skap kayu, lalu di bentuk sesuai pola lalu di amplas

2. Susun papan sesuai ukurannya dan pola yang ada , sehingga membentuk

rak buku.

3. Pada bagian belakang rak buku di lapisi tripleks.

4. Setelah terbetuk rak buku yang di buat sesuai pola kemudian semua bagian

rak di cat, terkecuali bagian belakang rak yang sudah dilapisi tripleks.

3.2 Kegunaan Alat Dan Bahan

1. Pahat digunakan untuk papan

2. Palu digunakan untuk memalu paku pada papan.

3. Mistar siku digunakan untuk mengetahui sudut siku pada saat pemotongan

papan.

4. Skap dan amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan papan.

5. Meteran digunakan untuk mengukur panjang papan.

6. Papan dan tripleks adalah bahan utama pembutan rak buku.

7. Paku digunakan untuk menyambung antara papan dan tripleks.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

10

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

3.3 Hasil Pengamatan

Sebelum diadakan praktikum, pertama – tama yang harus disiapkan adalah

alat dan bahan seperti gergaji, skap, paku, palu, meteran pensil, mistar siku, papan

2/30 cm,tripleks 40/60 cm dan gergaji. Setelah alat dan bahan siap pertama yang

dilakukan menyekap permukaan papan.

Papan yang sudah di skap atau diratakan dipotong sesuai dengan ukuran

yang sudah ditentukan dan ukuran - ukuran setiap papan adalah 30x60 cm, 30x40,

dan lebar tripleks 60x40 cm..

Dari hasil Praktikum, didapatkan hasil pengamatan adalah:

Gambar 1.1 Pengukuran dimensi rak buku dengan menggunakan meteran dan

mistar siku.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

11

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

Gamabar 1.2 Pemotongan papan dengan menggunakan gergaji

Gambar 1.3 Menghaluskan permukaan papan dengan menggunakan skap

Gambar 1.4 Memahat papan sesuai dengan pola yang diinginkan

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

12

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

Gambar 1.5 Penghalusan permukaan kayu dengan menggunakan amplas

Gambar 1.6 Penyambungan papan ke 4 papan dengan menggunakan paku

Gambar 1.7 Finising pengeringan cat pekerjaan rak buku

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

13

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

DOKUMENTASI ALAT

MISTAR SIKU `GERGAJI

Mistar Siku Gergaji

PALU DAN PAHAT SKAP

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

14

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

DOKUMENTASI KELOMPOK

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

15

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan gambar rencana dimensi yang digunakan untuk kesuluruhan

Rak buku adalah 40x60 cm untuk lebar rak dan tinggi 60 x 30 untuk rak tengah ,

dan 60 x 10 untuk rak paling atas. Alat penyambung yang digunkn adalah paku

berukuran 5 cm.

Cara menyambung papan-papan rak adalah terlebih dahulu di ketemukan

antara alas rak dan dinding rak dengan menggunakan ukuran-ukuran yang sudah

di tetapkan, setelah semua sudah di hubunkan kemudian dipalu dengan

menggunakan paku yang berukuran 5 mm. Papan yang sudah membentuk pada

bagian belakangnya di lapisi tripleks yang telah di potong sesui ukuran rak buku.

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

16

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

17

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

Hal – Hal yang Perlu di Perhatikan Pada Sambungan :

1 Sesaran /Slip

Sesaran yang terjadi pada sambungan kayu terbagi menjadi dua. Sesaran

yang pertama adalah sesaran awal yang terjadi akibat adanya lubang kelonggaran

yang dipergunakan untuk mempermuda penempatan alat sambung. Selama

sesaran awal , alat sambung belum memberikan perlawanan terhadap gaya

sambungan yang bekarja. Pada sambungan dengan beberapa alat sambung,

kehadiran sasaran awal yang tidak sama diantara alat sambung dapat

menurunkan kekuatan sambungan secara keseluruhan. Setelah sesaran awal

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

18

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

terlampaui, maka sesaran berikutnya akan disertai oleh gaya perlawanan ( tahanan

lateral ) dari alat sambung.

2. Mata Kayu

Keberadaan mata kayu menurunkan kuat tarik dan kuat tekan sejajar serat.

Adanya mata kayu dapat dianggap sebagai pengurangan luas pada tampang

batang kayu.

3. Eksentritas

Pada Sambungan dengan beberapa alat sambung, maka titik berat

kelompok alat sambung harus terletak pada garis kerja gaya, apabila tidak

maka akan timbul gaya momen ( secondary moment ) yang dapat

menurunkan kekuatan sambungan.

BAB V

PENUTUP

Adapun kesimpulannya adalah:

1. Alat yang digunakan untuk menyambung papan ke papan lain serta tripleks

yaitu paku,

2. Untuk membuat rak buku kita harus mengikuti pola rak buku yang sudah

tetapkan agar mempermudah dalam pembuatannya,

3. Rak buku yang sudah jadi kemudian dicet dan dikerinkan

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

19

Praktikum Laboratorium Konstruksi Dasar I (Pekerjaan Kayu)

D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo

i.

20