12
PELAKSANAAN IMPOR KOMPONEN MOBIL ESEMKA ( PT Solo Manufaktur Kreasi) Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang Internasional Oleh: Mahatma Paramanandana Pranata E0009206 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

PELAKSANAAN IMPOR KOMPONEN MOBIL ESEMKA

( PT Solo Manufaktur Kreasi)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang Internasional

Oleh:

Mahatma Paramanandana Pranata E0009206

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

Page 2: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Mobil menjadi sebuah simbol status tingkat ekonomi seseorang. Maka

berlomba-lombalah produsen kendaraan bermotor menciptakan mobil dengan

berbagai bentuk gaya dan rupa, dengan semua spesifikasi interior dan exterior

yang disesuaikan dengan berbagai kasta "ekonomi" masyarakat, mulai dengan

spesifikasi minimun sampai spesifikasi mewah alias luxurious.

Namun begitu, kehadiran mobil di Indonesia masih dikuasai oleh produsen

mobil luar negeri, seperti Jepang yang menguasai hampir semua lini otomotif di

Indonesia, mulai dari merk Honda, Toyota dan Daihatsu, belum lagi negara-

negara lain seperti USA dengan seri Ford nya atau negara-negara seperti Korea

dan dengan berbagai merk mobilnya yang menggambarkan betapa pasar mobil

nasional masih dikuasai produk asing.

Dengan harga yang terjangkau, pemuda-pemuda bangsa yang duduk di

bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang merupakan gabungan dari 12

SMK jurusan Otomotif, di antaranya SMKN 1 Singosari (Kabupaten

Malang,Jawa Timur), SMK Warga Surakarta (Jawa Tengah), SMKN 5 Surakarta,

dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur (Magelang, Jawa Tengah). menggandeng

bengkel Kiat Motor Klaten untuk menciptakan sebuah mobil beraroma Indonesia,

yang kemudian di beri nama Mobil ESEMKA.

Komposisi komponen mobil Esemka didominasi komponen lokal sebesar

60%, sementara sisanya 40% memang masih diambil dari komponen luar karena

masih diimpor. Secara bertahap diharapkan akan memenuhi sasaran 95% berasal

dari komponen lokal.

Masing-masing dari komponen lokal itu terdiri dari ban, tempat duduk,

blok dan mesin. Sementara yang impor terdiri dari ICU dan programnya.

Komponen impor itu berasal dari Jerman, China, dan Austria. Yang impor

kebanyakan adalah alat untuk memprogram injeksinya. Rata-rata dari China, tapi

kalau sisi teknologinya dari Austria.

Namun berkat motivasi untuk menyediakan mobil bagi masyarakat

Indonesia, walaupun menggunakan mesin dari KIA yang merupakan mesin yang

Page 3: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

dulu dipakai untuk mobil Timor untuk Esemka Rajawali Generasi pertama,

namun penggabungan berbagai komponen tersebut dari tangan-tangan para siswa

SMK membuahkan produksi mobil Esemka yang memiliki kemampuan dan

design yang tak kalah dengan produk-produk luar negeri. Bahkan pihak KIA

menyebutkan bahwa mereka kini tidak tahu mesin apa yang digunakan pada

Esemka Rajawali generasi ke 2.

Mobil Esemka yang merupakan model Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki

spesifikasi sebagai berikut :

Spesifikasi Esemka 1.5i Rajawali

Panjang : 5.035 mm

Lebar : 1.680 mm

Tinggi : 1.600 mm

Bahan Bakar : Bensin

kapasitas Mesin : 1.500 cc DOHC 4 silinder + 16 V Injection Water

Cooled

Transmisi : 6 (1-2-3-4-5-R)

Max Speed : 180 Km/jam

Max. Output : 105HP / 5.500 rpm

Max Torque : 145 Nm / 4.100 RPM

Power Stearing

Central Lock System

Power Windows

Parking Censor

Air Conditioner Dual Zone

Audio System + CD

Daya Tampung 7 Penumpang + Supir

Page 4: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Tampilan SUV Esemka Rajawali pun sangat gagah dan garang, macho sekali,

serta tidak ketinggalan jaman. Seperti perpaduan gaya antara Toyota Rush dan

Honda CRV. Bahkan saat dibandingkan dengan kedua merk tersebut, maka mobil

ini memiliki spesifikasi yang tak kalah jauh. Walau begitu, mobil ini masih

menuai berbagai kritikan dan sindiran pedas.

Merk Mobil Esemka kini dipegang oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM)

yaitu :

Alamat : http://www.mobilsmk.com/

PT. Solo Manufaktur Kreasi.

Jl. Ki Hajar Dewantara Kentingan, Jebres, Surakarta.

Dan menurut informasi akan dijual dipasaran dengan harga :

Harga Esemka tipe Pick-Up Double Cabin (1.5i Digdaya) Rp. 75 juta s/d

95 juta.

Harga Esemka tipe SUV (1.5i Rajawali) Rp. 100 Juta s/d 125 Juta.

Page 5: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Latar Belakang

Impor adalah kegiatan perdagangan yang melibatkan dua negara atau

lebih, di mana negara importir mengambil atau membeli komoditi dari negara lain

ke dalam negeri dengan memenuhi syarat dari peraturan yang berlaku di

Negaranya dalam hal ini kami membahas di Indonesia melalui ATPM Merk

Mobil Esemka.

Dalam hal pembuatan mobil Esemka yang memerlukan banyak komponen,

dimana komponen-komponen itu belum seluruhnya didapatkan dari perusahaan

atau negara sendiri, tetapi juga didapat dari luar negeri (barang impor). Dalam

setiap kegiatan untuk mendapatkan barang dari luar negeri itu, suatu perusahaan

harus mengikuti prosedur yang mana telah diatur oleh Pemerintah melalui

regulasinya.

Regulasi yang disusun oleh pemerintah Indonesia memiliki berbagai

tujuan penting, diantaranya untuk melindungi pihak importir dari segala

kemungkinan buruk yang dapat terjadi ketika melakukan transaksi impor, dan

agar transaksi impor tersebut selalu berjalan dengan aturan dan batasan yang telah

ditentukan. Landasan hukum mengenai impor antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

141/MPP/Kep/2/2002 tanggal 6 Maret 2002 tentang NPIK

3. Keputusan Dir.Jen. Perdagangan LN Nomor 05/DJPLN/KP/II tentang

Jenis Barang Impor Tertentu yang Harus Menggunakan NPIK

4. Keppres No. 45/M/2000

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 tentang Tata

Laksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya Sesuai

dengan Perubahan Pada Permen Keuangan Nomor 36/PMK.94/2005

6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-11/BC/2006 tentang

Perubahan Ketiga atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor

Page 6: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

KEP-205/BC/2003 tentang Tatalaksana Kemudahan Impor dan Tujuan

Ekspor dan Pengawasannya

7. Peraturan Direktur jenderal Bea dan Cukai Nomor P-34/BC/2007 tentang

Tata Laksana Registrasi Importir.

Dokumen dalam Proses Impor

Agar barang yag diimpor bisa masuk ke Indonesia, maka pihak importir

memerlukan beberapa dokumen pendukung. Berikut adalah dokumen yang harus

dimiliki dalam transaksi impor:

1. Angka Pengenal Impor (API)

Merupakan surat keterangan yang diberikan oleh departemen perdagangan

yang menyatakan bahwa pihak importir diizinkan untuk melakukan

transaksi impor

Jenisnya bisa dikelompokkan menjadi:

a. Angka Pengenal Impor Sementara (APIS)

b. Angka Pengenal Impor

c. Angka Pengenal Impor Terbatas

2. Pemberitahuan Barang Impor (PIB)

Merupakan salah satu dokumen wajib yang harus dimiliki oleh pihak

importir yang diterbitkan oleh Bea dan Cukai. Pengajuan dokumen bisa

dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. Setiap kali melakukan impor barang

b. Secara berkala dalam jangka waktu tertentu

3. Certificate of Origin

Merupakan dokumen pelengkap yang menyatakan bahwa barang tersebut

berasal dari negara eksportir

Page 7: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

4. Commercial Invoice

Invoice (faktur) yang dibuat oleh pihak eksportir yang berfungsi sebagai

bukti penagihan kepada pihak importir. invoice berfungsi sebagai bukti

tagihan yang dibebankan kepada pembeli.sedangkan pengertian dari

commercial invoice adalah dokumen atau surat tagihanyang diterbitkan

oleh eksportir yang ditujukan kepada importir.

Isi dari commercial invoice tidak jauh berbeda dengan invoice pada

umumnya, yaitu mencantumkan sejumlah tagihan yang harus dibayarkan

kepada pihak eksportir atas barang yang dikirimkan.

Manfaat commercial invoice:

Sebagai bukti dan alat penagihan

Memudahkan kedua belah pihak dalam mengecek barang, yang

terkait:

Jumlah barang

Ukuran barang

Harga

Data pengekspor

Data pengimpor

` Hal yang Perlu Dicantumkan dalam Commercial Invoice:

Nama dan alamat pengimpor sesuai yang tercantum dalam L/C

Nama dan alamat pengekspor sesuai dengan keterangan pada L/C

Perincian yang terkait dengan komoditi ekspor-impor harus sesuai

dengan permintaan yang tercantum dalam L/C

Harus ditandatangani langsung pihak terkait (bukan stempel)

Legalisir perlu ditambahkan jika termasuk dalam persyaratan

invoice.

Page 8: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Dan beberapa dokumen pelengkap lainnya yang telah disebutkan dalam kontrak

penjualan dan disepakati dengan pihak eksportir.

Prosedur Importasi Komponen Mobil Esemka

Yang diijinkan untuk melakukan importasi barang hanyalah perusahaan

yang mempunyai Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) atau Nomor Registrasi

Importir (SPR). Bila sebuah Perusahaan ingin mendapatkan fasilitas ijin impor,

maka perusahaan tersebut terlebih dahulu harus mengajukan permohonan ke

Direktorat Jendral Bea dan Cukai untuk mendapatkan NIK/ SPR. Adapun

Perusahaan yang belum mempunyai NIK/ SPR maka hanya diijinkan melakukan

importasi sekali saja.

Persyaratan tambahan yang juga harus dipenuhi perusahaan PT Solo

Manufaktur Kreasi dalam melakukan importasi adalah harus mempunyai Angka

Pengenal Impor (API) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Apabila

perusahaan belum mepunyai API dan berniat melakukan importasi harus terlebih

dahulu mendapatkan persetujuan impor tanpa API. Adapun penjelasan prosedur

umum proses impor di Indonesia melalui portal INSW adalah sebagai berikut :

1. Importir mencari supplier barang sesuai dengan yang akan diimpor.

2. Setelah terjadi kesepakatan harga, importir membuka L/C di bank devisa

dengan melampirkan PO mengenai barang-barang yang mau diimpor;

kemudian antar Bank ke Bank Luar Negeri untuk menghubungi Supplier

dan terjadi perjanjian sesuai dengan perjanjian isi L/C yang disepakati

kedua belah pihak.

3. Barang–barang dari Supplier siap untuk dikirim ke pelabuhan pemuatan

untuk diajukan.

4. Supplier mengirim faks ke Importer document B/L, Inv, Packing List dan

beberapa dokumen lain jika disyaratkan (Serifikat karantina, Form E,

Form D, dsb)

5. Original dokumen dikirim via Bank / original kedua ke importir

Page 9: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

6. Pembuatan/ pengisian dokumen PIB (Pengajuan Impor Barang). Jika

importir mempunyai Modul PIB dan EDI System sendiri maka importir

bisa melakukan penginputan dan pengiriman PIB sendiri. Akan tetapi jika

tidak mempunyai maka bisa menghubungi pihak PPJK (Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan) untuk proses input dan pengiriman PIB nya.

7. Dari PIB yang telah dibuat, akan diketahui berapa Bea masuk, PPH dan

pajak yang lain yang akan dibayar. Selain itu Importir juga harus

mencantumkan dokumen kelengkapan yang diperlukan di dalam PIB.

8. Importir membayar ke bank devisa sebesar pajak yang akan dibayar

ditambah biaya PNBP

9. Bank melakukan pengiriman data ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP)

Bea dan Cukai secara online melalui media Pertukaran Data Elektronik

(PDE)

10. Importir mengirimkan data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke Sistem

Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai secara online melalui media

Pertukaran Data Elektronik (PDE)

11. Data PIB terlebih dahulu akan diproses di Portal Indonesia National Single

Window (INSW) untuk proses validasi kebenaran pengisian dokumen PIB

dan proses verifikasi perijinan (Analizing Point) terkait Lartas.

12. Jika ada kesalahan maka PIB akan direject dan importir harus melakukan

pembetulan PIB dan mengirimkan ulang kembali data PIB

13. Setelah proses di portal INSW selesai maka data PIB secara otomatis akan

dikirim ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai.

14. Kembali dokumen PIB akan dilakukan validasi kebenaran pengisian

dokumen PIB dan Analizing Point di SKP

15. Jika data benar akan dibuat penjaluran

16. Jika PIB terkena jalur hijau maka akan langsung keluar Surat Persetujuan

Pengeluaran Barang (SPPB)

17. Jika PIB terkena jalur merah maka akan dilakukan proses cek fisik

terhadap barang impor oleh petugas Bea dan Cukai. Jika hasilnya benar

Page 10: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

maka akan keluar SPPB dan jika tidak benar maka akan dikenakan sanksi

sesuai undang-undang yang berlaku.

18. Setelah SPPB keluar, importir akan mendapatkan respon dan melakukan

pencetakan SPPB melalui modul PIB

19. Barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dengan mencantumkan dokumen

asli dan SPP..

Beberapa hal yang membuat dokumen mendapat Jalur Merah antara lain :

1. Impor baru

2. Profil Importir High Risk

3. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah

4. Barang Impor Sementara

5. Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II

6. Ada informasi intelejen/ NHI

7. Terkena sistem acak / Random

8. Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi dan/atau

berasal dari negara yang berisiko tinggi

Keterangan :

Importir dapat melacak status dokumennya secara realtime melalui portal INSW

dengan terlebih dahulu mendaftarkan usernya. Proses mendapatkan user dapat

dilihat di portal INSW (www.insw.go.id)

Page 11: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

Berikut ini diagram dari prosedur impor di Indonesia :

Untuk lebih dapat menciptakan kepastian hukum dan kemudahan

administrasi berkaitan dengan aspek Kepabeanan bagi bentuk-bentuk dan praktik

penyelenggaraan kegiatan perdaganganinternasional yang terus berkembang maka

pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang sekarang diubah melalui Undang –Undang

No 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Barang impor harus dibawa ke kantor

Pabean tujuan pertama melalui jalur yang ditetapkan. Pengertian jalur yang

ditetapkan adalah jalur pelayaran, jalur udara, jalan perairan daratan dan jalan

darat yang ditetapkan, artinya sarana pengangkut harus melalui jalur-jalur yang

Page 12: Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht

dicantumkan dalam buku petunjuk pelayaran. Demikian pula untuk barang yang

diangkut melalui udara harus melalui jalur (koridor) ditetapkan oleh Departemen

Perhubungan, sedangkan perairan daratan dan jalan darat di perbatasan daratan

ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pada dasarnya barang impor hanya dapat dibongkar setelah diajukan

Pemberitahuan Pabean tentang kedatangan sarana pengangkut. Akan tetapi, dalam

hal sarana pengangkut dalam keadaan darurat seperti kebakaran, kerusakan mesin

yang tidak dapat diperbaiki, cuaca buruk atau hal –hal lain yang terjadi di luar

kemampuan manusia dapat diadakan penyimpangan dengan melakukan

pembongkaran tanpa memberitahukan terlebih dahulu kedatangan sarana

pengangkut, kemudian wajib melaporkan hal tersebut ke Kantor Pabean terdekat

atau Kantor Pabean yang paling mudah dicapai.

Hasil Wawancara : Produsen mobil nasional Esemka, PT Solo Manufaktur

Kreasi terus mengembangkan produknya untuk bisa dipasarkan secara massal. Hingga

April 2013, mobil Esemka buatan Solo itu sudah banyak dipesan hingga 7.000

unit.Humas Produsen Esemka Sabar Budhi mengatakan, pihaknya masih akan terus

mempromosikan mobil Esemka hingga bisa digunakan oleh seluruh masyarakat

Indonesia. Beliau menambahkan, hingga kini produsen mobil Esemka akan berusaha

untuk bisa mempromosikan produknya ke seluruh Indonesia melalui pameran-pameran

yang akan digelar di beberapa kota seperti Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu, Lampung,

Cirebon, dan Jakarta.

“Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk

sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu,” kata Bapaknya.