Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
MANAJEMEN SEKOLAH
MINI RISET
PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DI SMK SWASTA
DWIWARNA 2 MEDAN
Dosen Pembimbing : Dr. Mohammad Joharis Lubis, M.Pd.
Oleh
REGULER C 2016
JULEBRIERA YANI BR GINTING
2163111024
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan laporan penelitian pada sekolah magamg di SMK SWASTA DWIWARNA 2
MEDAN yang berada di Medan pada mata kuliah Manajemen Sekolah tepat pada waktunya.
Laporan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui manajemen sekolah khususnya yang
saya teliti yaitu manajemen kesiswaan sekolah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Manajemen
Sekolah yang telah memberikan waktu untuk membuat laporan ini. Saya menyadari bahwa
laporan yang telah saya buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki kesalahan
dalam laporan agar laporan saya dimasa yang akan datang dapat lebih baik lagi.
Medan, November 2018
Penulis
Julebriera Yani Br Ginting
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 2
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 2
BAB II TEORITIS ........................................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................................... 5
3.2 Subjek Penelitian ......................................................................................................... 5
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................................... 5
3.4 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................................... 5
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Peneletiann ......................................................................... 7
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................................... 8
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................................................... 12
5.2 Saran .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
LAMPIRAN
Lembar Observasi ............................................................................................................. 14
Dokumentasi Penelitian .................................................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi yang
didapat, oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem,
artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-
komponen terkait seperti guru-guru, staff TU, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak
didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja
pimpinan.
Tantangan lembaga pendidikan adalah mengejar ketertinggalan artinya kompetisi
dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global. Keinginan pemerintah
untuk melaksanakan reformasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang
pendidikan lebih nampak lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Adapun substansi dari Undang-Undang Sisdiknas
yang baru tersebut nampak dari visinya: terwujudnya sistem semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif menjawab
tantangan zaman. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan yang ada adalah
melakukan pemberdayaan kepala sekolah. Hal ini karena kepala sekolah merupakan motor
penggerak bagi sumber daya sekolah terutama guru-guru dan karyawan sekolah. Begitu
besarnya peranan kepala sekolah dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sehingga dapat
dikatakan bahwa sukses tidaknya kegiatan sekolah sebagian besar ditentukan oleh kualitas
kepala sekolah itu sendiri.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, saya memberikan iidentifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
1. Pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMKS DWIWARNA Medan.
2. Proses penerapan manajemen kesiswaan.
5
1.3 Batasan Masalah
Dari identifikasi diatas, dapat diambil batasan masalah agar pembahasan tidak meluas yakni
“pelaksanaan manajemen kesiswaan SMK swasta DWIWARNA Medan”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan pokok yang dikaji dalam
penelitian ini adalah:
“Bagaimana pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMK SWASTA DWIWARNA
MEDAN?”
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMK SWASTA DWIWARNA
MEDAN.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran tentang pelaksanaan manajemen kesiswaan
pada SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan
sebuah manajemen lembaga pendidikan yang berkualitas dan bisa dijadikan contoh untuk
lembaga pendidikan sejenis.
2. Menambah wawasan dan memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis dalam
bidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
Manajemen Kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah. Manajemen Kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta
didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu
upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manjemen kesiswaan memiliki pengertian suatu proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan siswa,
pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menyelesaikan pendidikannya di sekolah melalui penciptaan suasana pembelajaran yang
kondusif dan konstruktif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar atau pembelajaran
yang efektif. Dengan kata lain manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses
penyelenggaraan usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran di sekolah.
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah)
yang dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan serta mampu menata
proses kesiswaan mulai dari perekrutan, pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan
tujuan institusional agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta
didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Manajemen kesiswaan bertugas mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan tertib, teratur, dan lancar. Fungsi manajemen
kesiswaan secara khusus adalah:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individual: kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
7
2. Funngsi yang berkenaan dengan pengembangan sosial: sosialisasi dengan sebaya,
keluarga dan lingkungan sosial (sekolah dan masyarakat)
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan: tersalur hobi,
kesenangan dan minatnya.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan, agar siswa
sejahtera dalam hidupnya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan.
Prinsip-prinsip menurut Depdikbud adalah sebagai berikut:
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong
untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengembilan keputusan yang terkait
dengan kegiatan mereka.
2. Kondisi siswa sangat beragam ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial
ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang
beragam sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
3. Siswa hanya akan termotivasi belajar, bila mereka menyenangi apa yang diajarkan.
4. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif tetapi juga ranah
afektif dan psikomotorik.
Kegiatan manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus diperhatikan
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan disekolah. Program–program kegiatan
manajemen kepeserta didikan yang diselenggarakan harus didasarkan kepada kepentingan
dan perkembangan dan peneingkatan kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif, afektif
dan psikomotor dan sesuai dengan keinginan, bakat dan minat peserta didik. Pengadaan
program kegiatan manajemen kepeserta didikan diharapkan dapat menghasilkan keluaran
yang bermutu.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Sesuai dengan sifat dan karakter permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini,
maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan memakai perspektif
deskriptif,yaitu: “Metode yang meneliti suatu kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa pada
masa sekarang ini, yang bertujuan membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki”.
3.2 Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian yang dilakukan yaitu guru dan siswa untuk meminta
wawancara dan mengisi angket. Wawancara dilakukan kepada salah satu guru yang mengajar
bahasa Indonesia yang bernama Maya Fasindah. Sedangkan angket dibagikan kepada siswa
secara acak, maksudnya acak diberikan kepada siswa yang berada diluar kelas dan dimintak
untuk mengisi angket tersebut.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada 14 November 2018 tepat pada hari Rabu. Dan
tempat penelitian dilakukan di SMK SWASTA DWIWARNA yang beralamat Jl. Gedung
Arca No. 52, Teladan Barat kota Medan.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan tentang manajemen kesiswaan di SMK SWASTA DWIWARNA
MEDAN. Penelitian disini menggunakan beberapa instrumen penelitian sebagai berikut:
a. Lembar Observasi, yaitu lembar yang berisi butir-butir yang berhubungan dengan
manajemen kesiswaan di SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN.
9
b. Lembar wawancara, yaitu sejumlah pertayaan pokok yang dijadikan panduan untuk
bertanya yang kemudian diajukan kepada subjek penelitian yaitu kepala sekolah,
wakil kesiswaan, beberapa ketua jurusan untuk mendapatkan informasi mendetail
tentang manajemen kesiswaan di SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN.
Lembar Dokumentasi, yaitu data-data tertulis yang diambil dari tata usaha di SMK
SWASTA DWIWARNA MEDAN mengenai gambaran umum sekolah, visi misi
sekolah, jumlah guru di sekolah, sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan lain-
lannya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tema penelitian di atas, maka cara pengumpulan data peneliti lakukan
dengan tiga teknik, yaitu: (1) wawancara; (2) observasi partisipan; dan (3) dokumentasi.
Instrumen utama pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat
bantu tape recorder, alat kamera, pedoman wawancara, dan alat-alat lain yang diperlukan
sesuai dengan kondisi.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN merupakan salah satu Sekolah Kejuruan di
Medan yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 1901 dengan SK Izin Operasional No.
420/6123/PPMP/2002 Tanggal 25 mei 2012. SMK SWASTA DWIWARNA saat ini dipimpin
oleh Tengku Syafriani.
1. Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Mewujudkan SMK Dwiwarna Medan sebagai lembaga diklat yang unggul didalam
orientasi ke masa depan.
b. Misi
1. Menyiapkan SDM yang terampil berwawasan produksi sesuai dengan keahlian
dengan berorientasi ke masa depan.
2. Mengembangkan iklim belajar/latihan dan bekerja yang kompetitif dengan
memberdayakan potensi lembaga tenaga diktat.
3. Mensinerjikan hubungan kerjasama yang saling mendukung dengan dunia
usaha/industri instansi terkait dengan azas kewirausahaan .
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana.
5. Menjadi sekolah tempat pelaksanaan Uji Kompetensi.
2. Sumber Daya Manusia Di Sekolah (Guru, Siswa, Dan Tenaga Kependidikan)
Di Smk Dwiwarna terdapat siswa yang sangat banyak karna berbagai jurusan terdapat
di sekolah ini, siswa-siswa yang mempunyai keterampilan yang baik dari masing-masing
jurusannya. Siswa di sekolah ini setiap hari memiliki kegiatannya masing-masing dengan
didahului izin dari guru terlebih dahulu.
Sekolah ini hanya memilki guru sebanyak 65 orang. Masing-masing guru telah
diberikan jadwal untuk kelas yang dimasukinya. Namun guru yang terdapat di sekolah ini
kurang memiliki interaksi sosial yang cukup baik seperti halnya ada beberapa guru yang kami
ucapkan selamat pagi dan senyum malah guru tersebut hanya membalas pagi dengan wajah
yang ketat. Tapi ada dari beberapa guru tersebut membalas senyum dengan ramah tamah.
11
Tenaga kependidikan di sekolah ini terdapat diruang Tata Usaha berjumlah kurang
lebih 10 orang, tenaga kependidikan telah diberikan tugas masing-masing seperti yang
menerima surat masuk dan membalas surat masuk, ada yang mengawasi absen guru dan
bagian untuk siswa membayar uang sekolah.
4.2 Pembahasan/Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah sudah menerapkan seluruh proses
manajemen kesiswaan dengan baik, yaitu dimulai dari perencanaan peserta didik, penerimaan
peserta didik baru, pengelompokan/penjurusan peserta didik, pembinaan disiplin peserta
didik, perpindahan peserta didik, serta kelulusan dan alumni. Peserta didik dikelola, diatur,
diarahkan sedemikian baik, mulai dari siswa masuk ke sekolah tersebut sampai dengan siswa
menamatkan sekolahnya.
a. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan peserta didik yang dilaksanakan di SMK S DWIWARNA Medan
meliputi beberapa proses. Pertama, menetapkan visi, misi dan tujuan setiap jurusan dengan
maksud agar setiap jurusan memiliki prioritas dan merinci sasaran. Secara jelas, seperti
menghasilkan lulusan yang berkompeten dan professional dalam bidang keahlian tertentu.
Kedua, sekolah menganalisa kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk
menampung peserta didik baru. Ketiga, penyusunan program-program sekolah, seperti
penambahan jurusan baru, dan penjadwalan program-program sekolah. Keempat, menyusun
pembiayaan pelaksanaan penerimaan siswa baru dan program-program sekolah.
Hal ini sesuai dengan langkah-langkah perencanaan peserta didik yang dikemukakan
Eka Prihatin, bahwa ada beberapa langkah yang ditempuh dalam perencanaan peserta didik
meliputi, perkiraan (forcesting), perumusan tujuan (objective), kebijakan (policy),
pemograman (programming), menyusun langkahlangkah (procedure), penjadwalan
(schedule), dan pembiayan (budgeting).
b. Penerimaan Peserta Didik Baru
Dalam hal penerimaan siswa baru, SMKS DWIWARNA Medan tidak menggunakan
sistem seleksi, tidak seperti sekolah lainnya yang menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang
harus dipenuhi oleh siswa, kemudian siswa mendaftarkan diri ke sekolah dan mengikuti
serangkaian tes, baik tes tulis maupun tidak tertulis. Pada sekolah ini calon siswa hanya
mendaftarkan diri sesuai dengan keahlian dan kemauannya. Selanjutnya siswa harus diseleksi
kelengkapan administrasi di meja khusus tim penyeleksi administrasi, setelah kelengkapan
administrasinya lengkap siswa memasuki tempat seleksi kriteria-kriteria jurusan, setiap
12
jurusan menyeleksi sendiri kelengkapan syarat dari calon siswa baru yang dilakukan oleh
guru bidang studi sesuai dengan jurusan yang dipilih.
Hal ini senada dengan sistem penerimaan peserta didik yang disebutkan oleh Eka
Prihatin, yaitu Pertama, dengan menggunakan sistem promosi yaitu penerimaan peserta didik
yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik
di suatu sekolah diterima semua begitu saja, sehingga mereka yang mendaftar menjadi
peserta didik tidak ada yang ditolak. Sistem promosi demikian, secara umum berlaku pada
sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari jatah dan daya tampung yang ditentukan.
Kedua, adalah sistem seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam.
Pertama, seleksi berdasarkan daftar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), yang kedua
berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah
seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
c. Pengelompokan Peserta Didik
Pengelompokan peserta didik di SMKS DWIWARNA dilakukan dengan
menempatkan siswa sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Adapun jurusan-jurusan
yang terdapat di SMKS DWIWARNA Medan yaitu:
1. Teknik Elektronika
2. Teknik Instalansi Tenaga Listrik
3. Teknik Gambar Bangunan (AUTOCAD)
4. Teknik Pemesinan
5. Teknik Sepeda Motor
6. Teknik Kendaraan Ringan
7. Teknik Komputer dan Jaringan
8. Rekayasa Perangkat Lunak
9. Akuntansi
10. Administrasi Perkantoran
Sedangkan jurusan yang paling diminati oleh siswa adalah Teknik, minat siswa
memilih jurusan favorit tersebut dikarenakan trend yang mengunggulkan bekerja di
permesinan. Pengelompokan ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi-potensi yang
dimiliki siswa sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Eka Prihatin, pengelompokan
(grouping) didasarkan atas pandangan bahwa disamping peserta didik tersebut memiliki
kesamaan, juga mempunyai perbedaan. Kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik
13
melahirkan pemikiran penempatan pada kelompok yang sama, sementara perbedaan-
perbedaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran pengelompokan mereka pada
kelompok yang berbeda. Pengelompokan dimaksudkan untuk membantu mereka agar dapat
berkembang seoptimal mungkin. Alasan pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas
realitas bahwa peserta didik secara terus menerus bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik satu dengan yang lain berbeda.
d. Kehadiran Peserta Didik
Kehadiran peserta didik juga sangat diperhatikan dalam menjalankan manajemen
kesiswaan di SMKS DWIWARNA Medan, sekolah memiliki peraturan-peraturan tertentu
dalam mengatur kehadiran peserta didik. Seperti siswa yang berturut-turut tiga kali tidak
hadir ke sekolah tanpa alasan yang jelas, maka siswa tersebut akan dipanggil orang tua atau
walinya. Jika siswa tidak hadir dikarenakan sakit atau lainnya, maka harus disertai dengan
surat keterangan dari dokter atau laporan langsung dari orang tua siswa yang terkait
Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan Carter V. Good yaitu memberi batasan
mengenai kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik. Pada jam-jam efektif sekolah, peserta
didik memang harus berada di sekolah, kalau tidak ada di sekolah, haruslah memberikan
keterangan yang sah serta diketahui oleh orangtua atau walinya.hal demikian sangat penting,
oleh karena ada insiden-insiden seperti: berangkat ke sekolah, tetapi ternyata tidak hadir di
sekolah.
e. Pembinaan Disiplin Peserta Didik
Pembinaan disiplin siswa dilaksanakan dengan baik, ada tata tertib yang mengikat
seluruh siswa untuk ditaati, seperti masuk sekolah jam 7.15, dilarang merokok di area sekolah
dan sebagainya, jika siswa terlambat akan diberi hukuman seperti membersihkan pekarangan
sekolah, dan jika kedapatan merokok di area sekolah maka akan dipanggil orang tua.
Dalam hal ini sama dengan pembinaan disiplin yang disebutkan oleh Eka Prihatin
yaitu ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata
tertib karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar. Sedangkan disiplim menunjuk pada
kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya
kesadaran yang ada pada dirinya.
Dalam hal penanggulangan disiplin siswa, SMKS DWIWARNA Medan tidak hanya
menyerahkan sepenuhnya pada waka. Kesiswaan yang berkoordinasi langsung dengan guru
BP yang akan melakukan pembinaan disiplin secara individual, akan tetapi guru yang
bersangkutan akan melakukan pembinaan terlebih dahulu, jika tidak sanggup ditanggulangi
14
oleh guru yang bersangkutan maka akan diserahkan kepada ketua jurusan masing, kemudian
ketua jurusan berkoordinasi dengan waka. kesiswaan dan guru BP.
Hal tersebut sesuai dengan teknik pembinaan disiplin yang dikemukakan oleh Eka
Prihatin yaitu; Pertama, teknik inner control yaitu menumbuhkan kepekaan/penyadaran akan
tata tertib daripada akhirnya disiplin harus tumbuh dan berkembang dari dalam peserta didik
itu sendiri (self discipline). Kedua, teknik external control yaitu mengendalikan diri dari luar
berupa bimbingan dan penyuluhan. Ketiga, teknik cooperative control yaitu pembinaan
disiplin kelas
dilakukan dengan bekerjasama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi kelas
kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan. Karena itu teknik cooperative control
sangat dianjurkan untuk menetralisir teknik inner control (yang menuntut kedewasaan) dan
external control (yang menganggap peserta didik belum dewasa).
f. Kelulusan dan Alumni
Lulusan yang dihasilkan oleh SMKS DWIWARNA Medan sangat bagus dan
beragam, berdasarkan data laporan sekolah lulusan tahun 2016 lebih dominan melanjutkan
studi dibanding yang terserap dunia kerja dengan persentase 53% berbanding 47%,
sedangkan dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2015 lulusan lebih dominan terserap
dunia kerja dibanding melanjutkan studi, dengan persentase 58% berbanding 42% dan
persentase ditahun 2014 adalah 52% berbanding 48%.51 Hal ini menjadi nilai tambah untuk
SMKS DWIWARNA Medan dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu menghasilakan
lulusan sesuai dengan kebutuhan industri yang memiliki masing-masing siswa.
Hal diatas sesuai dengan yang tercantum dalam UU Sisdiknas Bab V tentang Standar
Kompetensi Lulusan pasal 25, namun ada sedikit perbedaan dengan SMKN 1 Banda Aceh
yang menekankan aspek keterampilan (skill) siswa. Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa:
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
2. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi
untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau
kelompok mata kuliah.
3. Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan pelaksanaan manajemen
kesiswaan sudah diterapkan dengan baik dan dijalankan secara runtun mulai dari penerimaan
siswa baru sampai dengan lulusan atau alumni.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil disimpulkan bahwa SMKS DWIWARNA
Medan sudah bagus dalam manajeman kesiswaannya. Keseluruhan yang berhubungan
dengan siswa sudah diterapkan dengan baik sesuai dengan UU yang diterapkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sekolah sudah menerapkan seluruh proses manajemen
kesiswaan dengan baik, yaitu dimulai dari perencanaan peserta didik, penerimaan peserta
didik baru, pengelompokan/penjurusan peserta didik, pembinaan disiplin peserta didik,
perpindahan peserta didik, serta kelulusan dan alumni. Peserta didik dikelola, diatur,
diarahkan sedemikian baik, mulai dari siswa masuk ke sekolah tersebut sampai dengan siswa
menamatkan sekolahnya.
5.2 Saran
Laporan ini sangat membutuhkan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
memperbaiki laporan saya akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta : Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang : Universitas Negeri
Malang.
Fattah, Nanang. 2013. Landasan Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
L. Hartani, A. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : LaksBang PRESSindo.
Joharis, M. 2017. The Effect Of Leadership, Organizational Culture, Work Motivation And Job
Satisfaction On Teacher Organizational Commitment At Senior High School In Medan. Sumatera
Utara : The Turkish Online Journal of Design, Art and Communication TOJDAC. DOI NO :
10.7456 / 1070DSE / 116.
Nur, Muhammad, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim. 2016. Manajemen Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sdn Dayah Guci Kabupaten Pidie. Jurnal
Administrasi Pendidikan. Volume 4.
Mulyasa. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rodakarya
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori dan Aplikasi. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi. Bandung:
PT. Sarana Panca Karya Nusa.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
17
LAMPIRAN
LEMBAR WAWANCARA
1. Bagaimana langkah-langkah awal dalam perencanaan peserta didik?
2. Apakah ada kriteria khusus yang ditentukan untuk calon peserta didik baru?
3. Bagaimana kedisiplinan siswa SMKS DWIWARNA Medan?
4. Apakah ada penanganan khusus bagi siswa yang bermasalah?
5. Bagaimana dengan kelulusan dan alumni?
6. Secara keseluruhan ada berapa jurusan yang terdapat di SMKS DWIWARNA Medan?
7. Menurut ibu hal apa saja yang harus diperhatikan ketika menentukan jurusan siswa?
8. Adakah persyaratan khusus untuk tiap jurusan dalam penentuan jurusan siswa?
9. Apakah akreditasi jurusan berpengaruh terhadap minat siswa dalam memilih jurusan?
10. Apakah siswa yang ingn pindah jurusan harus melakukan tes tertentu?
11. Apa kendala yang paling sering dihadapi dalam penjurusan siswa?
12. Adakah siswa yang meminta untuk pindah ke jurusan lain?
13. Bagaimana jika siswa ingin pindah ke jurusan lain?
18
DOKUMENTASI PENELITIAN