5
PELAKSANAAN PROYEK. Pelaksanaan Proyek dapat dilakukan dengan dua tahap. 1. Tahap lelang/tender (pra kontrak) 2. Tahap pelaksanaan kontrak. Tahap pra kontrak adalah proses penunjukan perusahaan pelaksana dan penyusunan ikatan kerja antara pemilik proyek dengan kontraktor. Tahap pelaksanaan kontrak adalah tahap yang dimulai pada saat penandatanganan kontrak sampai rahap penyerahan pekerjaan terakhir dari pihak kontraktor kepada pemberi pekerjaan/owner. TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK TERDIRI DARI TIGA TAHAPAN A. TAHAP PERSIAPAN Kegiatan pada tahap persiapan. 1. Menyiapkan site plan. 2. Menyiapkan gambar bangunan sementara 3. Menyiapkan organisasi pelaksanaan. 4. Menyiapkan rencana kerja/jadwal pelaksanaan. 5. Menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja. 6. Menyiapkan rencana kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat. 7. Pengukuran uitzet Pembuatan jalan kerja, bedeng, gudang, kantor lapangan dan lain- lain B. TAHAP KONSTRUKSI Kegiatan pada tahap konstruksi, adalah semua kegiatan dalam rangka mewujudkan bangunan yang dibuat (gedung, jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan, lapangan terbang, dll. C. TAHAP MASA PEMELIHARAAN. Adalah memperbaiki atau mengganti bagian-bagian bangunan yang rusak selama pemeliharaan . Misalnya pemeliharaan 3 bulan. Kontraktor wajib memperbaiki bagian-bagian yang rusak. PROSEDUR PELAKSANAAN Prosedur ini yang berkaitan dengan hubungan kerja antara kontraktor(intern)dengan pemilik proyek (extern) 1. Prosedur Intern (prosedur-prosedur yang digunakan oleh pihak kontraktor sendiri dalam melakukan pekerjaan konstruksi) Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi kontraktor menempuh dua cara pelaksanaan yaitu cara melaksanakan sendiri dan cara disub-kontrakkan.

PELAKSANAAN PROYEK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proyek

Citation preview

PELAKSANAAN PROYEK. Pelaksanaan Proyek dapat dilakukan dengan dua tahap.1. Tahap lelang/tender (pra kontrak)2. Tahap pelaksanaan kontrak. Tahap pra kontrak adalah proses penunjukan perusahaan pelaksana dan penyusunan ikatan kerja antara pemilik proyek dengan kontraktor. Tahap pelaksanaan kontrak adalah tahap yang dimulai pada saat penandatanganan kontrak sampai rahap penyerahan pekerjaan terakhir dari pihak kontraktor kepada pemberi pekerjaan/owner.

TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK TERDIRI DARI TIGA TAHAPAN

A. TAHAP PERSIAPAN Kegiatan pada tahap persiapan.1. Menyiapkan site plan.2. Menyiapkan gambar bangunan sementara 3. Menyiapkan organisasi pelaksanaan.4. Menyiapkan rencana kerja/jadwal pelaksanaan.5. Menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja.6. Menyiapkan rencana kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat.7. Pengukuran uitzet Pembuatan jalan kerja, bedeng, gudang, kantor lapangan dan lain-lain

B. TAHAP KONSTRUKSI Kegiatan pada tahap konstruksi, adalah semua kegiatan dalam rangka mewujudkan bangunan yang dibuat (gedung, jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan, lapangan terbang, dll.

C. TAHAP MASA PEMELIHARAAN. Adalah memperbaiki atau mengganti bagian-bagian bangunan yang rusak selama pemeliharaan . Misalnya pemeliharaan 3 bulan. Kontraktor wajib memperbaiki bagian-bagian yang rusak. PROSEDUR PELAKSANAAN Prosedur ini yang berkaitan dengan hubungan kerja antara kontraktor(intern)dengan pemilik proyek (extern)1. Prosedur Intern (prosedur-prosedur yang digunakan oleh pihak kontraktor sendiri dalam melakukan pekerjaan konstruksi) Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi kontraktor menempuh dua cara pelaksanaan yaitu cara melaksanakan sendiri dan cara disub-kontrakkan. Pekerjaan yang disubkontrakkan biasanya pekerjaan spesialis seperti pemasangan listrik, AC, lift. Bagian bangunan, pemasangan tiang pondasi, rangka atap. Pada bagian jalan, jembatan, gorong-gorong .2. Prosedur Extern. (prosedur yang berkaitan dengan dengan pihak luar khususnya pemilik atau pemberi tugas) Setelah kontrak ditandatangani maka seluruh pekerjaan dalam rangka membuat bangunan menjadi tanggung jawab kontraktor. Dari sudut kontraktor tentu penyerahan diinginkan menurut tahap pekerjaan yang telah selesai dilaporkan kepada pemilik proyek untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan/diterima atau tidak. Setelah diterima baru maka kontraktor perlu persetujuan pekerjaan selanjutnya. Penyerahan secara bertahap dapat dilakukan karena pekerjaan konstruksi mempunyai spesifikasi tersendiri. Pemilihan cara penyerahan bertahap menyebabkan pihak pemilik dan kontraktor harus selalu ada di lokasi pekerjaan. Dalam pekerjaan konstruksi banyak pihak yang terkait dalam pekerjaan.1. Hubungan kerja antara Pemilik dan Konsultan Perencana.2. Hubungan kerja antara Pemilik dan konsultan Pengawas.3. Hubungan kerja antara Pemilik dan Kontraktor.4. Hubungan kerja antara Kontraktor dan Pengawas.5. Hubungan kerja antar Kontraktor dan Sub kontraktor pemasok, mandor dan tenaga kerja. PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK 1. Organisasi Proyek. Pihak kontraktor menyusun organisasi serta menunjukkan Manajer Proyek dan staf kepada Pemilik Proyek untuk mendapatkan persetujuan. Usul ini diterima atau ditolak. Pemilik dapat menolak yang diusulkan Manajer Proyek kurang mampu. Pengorganisasian adalah yang akan melaksanakan seluruh rencana. Organisasi Proyek disusun berdasarkan. a. Besar proyek yang dilaksanakan b. Kontrak kerja yang dilaksanakan c. Tingkat kesulitan proyek Dalam organisasi proyek perlu digambarkan hubungan kontraktor dengan pihak-pihak yang terlibat (pemberi kerja, konsultan, supplier, subkontraktor dan manajer konstruksi) Dalam pekerjaan konstruksi ada berbagai organisasi yang terkait. Secara bagan dapat dilihat kaitan organisasi. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan gedung tentu lain dengan struktur organisasi pekerjaan jalan atau irigasi. Secara umum pelaksanaan konstruksi adalah sebagai berikut. Untuk Proyek Besar. UNTUK PROYEK SEDANG Untuk Proyek Kecil Setelah usulan organisasi disetujui, maka manajer proyek/pelaksana lapangan membuat rencana kerja, gambar-gambar pelaksanaan , termasuk rencana layout di site. Semua rencana itu harus disetujui oleh pengawas. Persetujuan pengawas dinyatakan secara tertulis dan harus ditandatangani pada gambar kerja tersebut. PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI. Setelah menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi maka pihak kontraktor wajib untuk segera bekerja lapangan. Untuk dapat segera bekerja banyak kegiatan yang harus dilakukan. antara lain : membuat perencanaan pelaksanaan pekerjaan, melengkapi semua dokumen yang diperlukan, pengecekan di lapangan dan lain lain. Rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang harus disiapkan oleh kontraktor sangat banyak. Namun demikian rencana-rencana itu dapat dikelompokkan dua katagori : Rencana tersebut adalah : a) Rencana Teknis Rencana yang bersifat teknis adalah : Perencanaan Site (site Plan), gambar-gambar bangunan yang mendukung pelaksanaan seperti, gambar jalan kerja, gambar bidang kerja, kantor, gudang. Dll.b) Rencana Manajerial, diantaranya perencanaan organisasi pelaksanaan, perencanaan waktu, perencanaan sumber daya (tenaga kerja, bahan, alat dan anggaran pelaksanaan) Rencana-rencana ini sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai. Penyusunan Kegiatan Pelaksanaan. A. Pengertian : Kegiatan yang dilakukan mengikuti urutan pekerjaan yang sesuai dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang ditetapkan. B. Kegiatan Pelaksanaan : adalah kegiatan- kegiatan ysng dilakukan secara sistimatis untuk mewujudkan bangunan sesuai dengan rencana. Langkah dalam menyusun kegiatan pelaksanaan adalah menginventarisasi dan menyusun seluruh kegiatan dalam rangka menwujudkan suatu bangunan dalam susunan yang urut. CONTOHNYA : Daftar Kegiatan Pelaksanaan pekerjaan membuat gedung yang tidak urut dan yang urut. Tidak Urut 1. Membersihkan dan meratakan tanah.2. Menggali tanah untuk pondasi 3. Membuat dinding 4. Membuat pondasi 5. Membuat kerangka atap 6. Membuat lantai Urut 1. Membersihkan dan meratakan tanah.2. Menggali tanah untuk pondasi 3. Membuat pondasi 4. Membuat kerangka dinding dan atap 5. Memasang penutup atap 6. Membuat lantai Daftar kegiatan itu selain digunakan untuk membuat rencana waktu, dapat digunakan pula dalam menghitung volume dan harga penawaran. Contoh Daftar kegiatan pekerjaan rumah.1. Pebersihan lahan.2. Perataan lahan.3. Uit set dan pasang Bouwplank 4. Galian tanah pondasi5. Pasang profil pondasi 6. Pasang pondasi 7. Urugan samping tanah pondasi.8. Perataan dan pemadatan tanah lantai 9. Sloof dan trasram 10. Stel kosen 11. Pasang bata/dinding 12. Ring balok 13. Instalasi listrik 14. Plester 15. Rangka atap 16. Langit-langit/plafond17. Lantai 18. Daun pintu 19. Finishing (cat, kunci-kunci dan lain-lain

Waktu : Yang dimaksud waktu di sini adalah jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Misal berapa hari yang dibutuhkan untuk membuat pondasi. Untuk menetapkan jumlah hari untuk hari untuk setiap kegiatan dapat dilakukan secara teoritis atau secara perkiraan. Dalam menghitung waktu, faktor yang menentukan adalah : volume pekerjaan, metoda kerja, dan keadaan lapangan serta ketrampilan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan. Selanjutnya; Menghitung volume pekerjaan tentu sudah dikuasai oleh para pelaksana lapangan. Dalam menghitung waktu keadaan lapangan dapat mempengaruhi kecepatan . Misalnya memasang bata untuk dinding pada ketinggian lebih dari 1,5 m tentu lebih lama dari kecepatan dalam memasang di bawah 1,5 m, sekalipun tukang yang sama. Metoda kerja juga mempengaruhi kecepatan kerja. Misalnya karena sesuatu hal, metoda kerja dalam hal memasang bata harus dilakukan tidak sesuai dengan kebiasaan tukang kerja bersangkutan. TERIMA KASIH