Upload
novery-valentino
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
1/7
PRINSIP PELAPORAN (2)
Maksud dan Tujuan Pelaporan
Laporan adalah kesempatan bagi auditor internal untuk mendapatkan perhatian penuh
manajemen. Seorang auditor memandang sebuah pelaporan sebagai sebuah kesempatan dan
bukan sebagai sebuah tugas yang membosankan, kesempatan yang sempurna untuk
menunjukkan kepada manajemen bagaimana seorang auditor dapat memberikan bantuan.
Laporan audit internal dapat menjadi sebuah instrumen yang kuat jika dibuat dan
dipergunakan dengan baik. Laporan audit internal dapat mengubah pandangan dan dapat
mendorong dilakukannya tindakan.
Auditor internal melakukan pelaporan untuk menunjukkan kepada manajemen apa-apa
yang telah mereka capai dan apa-apa yang dapat mereka capai, untuk menjelaskan hal-hal
yang perlu diketahui dan dikerjakan oleh manajemen.
Penulisan yang Baik
Penulisan laporan yang baik membutuhkan suatu pemikiran yang baik. Jika pemikiran
auditor kabur dan tidak terdapat hubungan yang logis di antara penyebab dan dampaknya, atau
di antara ha-hal yang penting dan tidak signifikan, maka laporan yang merupakan hasil dariakumulasi seperti ini dipastikan akan menghasilkan pekerjaan yang tidak bermanfaat.
1. Kerangka PikiranSalah satu cara untuk menguraikan permasalahan, meyakinkan adanya alur
pemikiran yang logis dan wajar adalah dengan menggunakan kerangka pikiran laporan.
Pembuatan draf kerangka pikiran tersebut dapat disederhanakan jika organisasi audit
telah memiliki sebuah format standar untuk laporan-laporan rutinnya.
2. Laporan-laporan TerdahuluAuditor sebaiknya memperhitungkan atau mengambil pelajaran dari laporan-
laporan terdahulu. Mungkin telah banyak pemikiran yang disajikan dalam laporan
tersebut. Berbagai macam pengertian telah dipertimbangkan di dalamnya.
Pengungkapan kata yang sulit mungkin telah dibuat secara kasar dan kemudian
diperhalus. Kebijakan-kebijakan pelaporan juga mungkin telah diobservasi.
Akan tetapi percaya pada laporan terdahulu mungkin juga harus dicermati. Kondisi
dapat saja berubah. Prosedur mungkin telah direvisi. Gaya pelaporan mungkin juga telah
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
2/7
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
3/7
a. Operasi yang akan diperingkat hendaknya miripb. Kondisi tersebut hendaknya dapat dikuantifikasi.c.
4. JudulJudul laporan sebaiknya cukup deskriptif agar dengan jelas menyampaikan isi
permasalahan dari laporan. Judul sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga dapat
menjadi sebuah laporan tersendiri. Dan hendaknya tidak mengartikan cakupan yang
tidak dibahas.
Tips untuk Penulisan Laporan Audit
1. Perlahan-lahan pikirkan sebelum menulis. Tulislah apa yang ingin Anda tulis.2. Menulislah untuk pembaca Anda yang paling tidak terinformasi. Sederhanakanlah
apa yang hendak Anda tulis.
3. Jika sesuatu hal tampaknya tidak begitu jelas bagi Anda ketika Andamenuliskannya, lakukanlah penulisan ulang sampai hal tersebut jelas.
4. Tujukan penulisan Anda kepada para pendengar Anda.5. Gunakanlah manual gaya penulisan yang baik dan sering-seringlah menjadikannya
sebagai referensi. Selalu siapkan satu manual di samping Anda.
6. Cobalah untuk menulis dan mengeditnya di pagi hari ketika pikiran Anda masihrelatif jernih.
7. Percayalah pada pertimbangan Anda walaupun menyakitkan.8. Tetap lalukan usaha Anda yang terbaik.
Strategi yangEfektif dalam Penulisan Laporan
1. Penulisan singkatan secara penuh sebaiknya dilakukan ketika singkatan tersebutpertama kali digunakan dalam sebuah laporan. Jika terdapat banyak singkatan,
gunakan lampiran untuk ke semuanya.
2. Rekomendasi hendaknya secara seksama menguraikan prosedur yang akanmenyelesaikan masalah.
3. Rekomendasi hendaknya menyelesaikan masalah dasarnya, bukan masalah-masalahdi permukaan atau gejala-gejalanya.
4. Rekomendasi hendaknya diberikan pada segmen dari organisasi klien yangmemiliki wewenang untuk mengimplementasikannya.
5. Respons-respons klien atas temuan sebaiknya dimasukkan dalam laporan.6. Sebuah temuan audit sebaiknya menggambarkan hanya satu situasi.7. Bahasa yang digunakan sebaiknya objektif dan tidak menghakimi.8. Gunakan kamus yang telah diperbarui.
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
4/7
9. Buatlah kerangka pikiran dari laporan sebelum memulai membuat danmenuliskannya.
10. Gunakan paragraf-paragraf pendek.11. Gunakan poin-poin untuk hal-hal pendek daripada menggunakan kalimat.12. Tempatkan tabel-tabel panjang dalam lampiran.13. Kelompokkan temuan-temuan yang serupa bersama-sama.14. Tempatkan temuan yang paling penting pada awal laporan.15. Masukkan sebuah ringkasasn eksekutif yang berisi temuan-temuan dan
rekomendasi-rekomendasi.
Unsur-unsur Laporan Audit Internal yang Baik
Laporan audit internal yang baik (Standar 2410 IIA) hendaknya terdiri atas empat
bagian :
1. Tujuan Sifat Objektif Lingkup (kedalaman kerja dari) :
- Area yang sedang ditelaah- Kedalaman sampling
2. Gambaran umum Fungsi-fungsi klien Ukuran dan anggaran dari organisasi klien Volume yang diproduksi Perubahan-perubahan terakhir pada operasi Struktur pelaporan Perubahan-perubahan pada manajemen klien
3. Isi Pekerjaan audit yang dilaksanakan Hasil dari pekerjaan audit
4. Temuan dan Rekomendasi Kriteria Kondisi Penyebab Dampak Rekomendasi
Selama proses audit, auditor hendaknya mengembangkan komunikasi untuk :
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
5/7
1. Proses audit.2. Materi deskriptif mengenai klien.3. Materi deskriptif mengenai sistem yang menjadi sasaran.4. Dokumentasi atas pengujian yang dilakukan.5. Dokumentasi atas hasil pengujian.6. Temuan dan hasilnya.
Laporan-laporan Pendek
Banyak manajer-manajer senior dibatasi oleh tekanan dari posisi mereka dalam
meluangkan cukup waktu guna membaca laporan audit yang cukup panjang. Akibatnya,
beberapa aktivitas audit telah mengembangkan apa yang disebut laporan pendek. Laporan
ini dibatasi hanya sepanjang lima halaman, dalam beberapa kejadian bahkan hanya satu
hingga dua halaman.
Materinya telah teringkas, biasanya menjadi satu paragraph untuk setiap temuan audit.
Materi latar belakangnya terbatas dan esensi dari perlakuan ini hanya dibatasi untuk
mengidentifikasikan risiko yang terkait dengan sasaran operasi, eksposur yang dihasilkan oleh
kontrol yang sedang berjalan, dan tindakan perbaikan yang sebaiknya dilakukan, telah lakukan
atau akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Sebuah lampiran untuk setiap temuan menjadi pendukung dari laporan pendek ini.
Lampiran tersebut memberikan informasi yang terinci (termasuk posisi klien, jika
memungkinkan), meskipun hal ini dapat dibahas dalam sebuah frase dalam penyelesaian
laporan atas permasalahan.
Laporan yang Lebih Cepat Pilihan Lain
Salah satu metode yang lain untuk memperoleh waktu yang minimum antara
penyelesaian pekerjaan lapangan dengan diterbitkannya laporan audit adalah melalui
penggunaan komputer dalam mengirimkan status terkini atas temuan kepada klien dan
supervisor. Pengeditan dan klarifikasi oleh supervisor akan diberikan melalui komputer
kepada staf auditor. Begitu pula, pertanyaan-pertanyaan untuk fakta-fakta dan presentasi dapat
dimasukkan langsung ke dalam komputer oleh klien. Jadi, temuan-temuan audit yang ada
akan secara konsisten terus berada dalam tahap penyempurnaan sehingga nantinya pada akhir
pekerjaan lapangan, rapat akhir hanyalah sekedar formalitas saja.
Keamanan Informasi
Keamanan informasi adalah tanggung jawab manajemen. Aktivitas audit internal
hendaknya dapat menentukan bahwa :
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
6/7
1. Manajemen sadar akan tanggung jawab ini.2. Tidak terdapat risiko pelanggaran fungsi keamanan informasi.3. Jika terdapat situasi dimana terjadi kegagalan dalam usaha pengamanan, manajemen
telah menyadari akan adanya situasi tersebut.
4. Tindakan-tindakan perbaikan telah dilakukan untuk menyelesaikan setiap dan seluruhmasalah keamanan informasi.
5. Tindakan-tindakan pencegahan, pendeteksian, dan mitigasi telah dilakukan untukmenjamin keamanan informasi.
Pengeditan Laporan
1. PenelaahanLaporan dibuat drafnya oleh auditor dan selanjutnya ditelaah secara terperinci oleh
seorang editor, seorang supervisor, seorang manajer audit, atau kombinasi apa pun dari
ketiganya. Pada dasarnya si penelaah akan memiliki kepentingan pada :
a. KelayakbacaanPenelaah akan mencoba untuk memutuskan seberapa jelas laporan tersebut telah
diterima oleh para pembacanya.
b. KebenaranPenelaah memutuskan apakah tata bahasa dan pemutusan kalimat telah tepat,
apakah kebijakan pelaporan dari departemen telah diikuti, dsb.
c. KetepatanPenelaah memutuskan apakah opini telah dipisahkan dari fakta, apakah sikap yang
diambil telah objektif, dsb.
2. Koreksi EjaanKetika laporan telah siap untuk dibuat hasil finalnya, maka laporan sebaiknya telah
terbebas dari kesalahan. Merupakan sesuatu yang disayangkan namun juga suatu
kenyataan jika satu kesalahan mekanis yang tidak signifikan, seperti kesalahan ketik
atau eja dapat merusak dan menurunkan nilai dari sebuah laporan yang ditulis dan
didokumentasikan dengan baik.
Oleh karena itu, auditor internal harus sangat berhati-hati tidak hanya pada apa yang
ia katakana dan bagaimana ia mengatakannya, tetapi juga bagaimana ia berhasil
membersihkan laporannya dari kesalahan yang sekecil apapun.a. Perbandingan
Setelah laporan diselesaikan, hendaknya laporan tersebut dibandingkan terhadap
drafnya dengan cara membaca keras-keras.
b. Cek referensi
8/13/2019 Pelaporan audit intenal .pdf
7/7
Auditor sebaiknya memberikan tanda cek pada salinan dari laporan final untuk
setiap pernyataan factual, setiap angka, setiap nama, dan setiap tanggal yang
terdapat di dalamnya.
c. Gambar keseluruhanAuditor sebaiknya memfokuskan perhatian mereka pada keseluruhan susunan
laporan. Ini dapat mempermudah jika mereka menyebarkan halaman laporan di
hadapan mereka seperti permainan kartu solitaire sehingga setiap
ketidakkonsistenan dalam format, judul, dan tabulasi akan langsung terlihat oleh
auditor.
d. Gambar terperinciSetelah auditor telah puas akan susunan, arti, dan alur dari laporan, mereka
sebaiknya memberikan fokus pada kesalahan-kesalahan ketik yang mengesalkan
dan sangat mudah mengecoh mata mereka. Untuk itu, akan lebih baik jika mereka
mendapatkan bantuan, suatu alat yang dapat memaksa mereka fokus untuk menjaga
agar mereka tidak membaca terlalu cepat, dan membantu mereka berkonsentrasi
pada tiap huruf dan bukannya pada kata.