Pelat-3

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Pelat-3

    1/50

    Metode Rangka Ekivalen(Equivalent Frame Method)

    Metode utk menghitung momen dalam pd sistem pelat 2 arah : Metode desain langsung (SK-SNI Psl 3.6.6)

    Metode rangka ekivalen (SK-SNI Psl 3.6.7)

    1

    0M

    Perbedaan kedua metode pd penentuan momen dalam.

    Metode desain langsung : momen statis ( ) dihitung pd setiap panel.

    Momen ini kmd dibagi di antara daerah momen positif dan momen

    negatif dg menggunakan koefisien momen.

    Metode rangka ekivalen : penentuan momen2 dilakukan

    menggunakan analisis struktur rangka (mis : metode distribusi

    momen). Oleh krn itu metode ini dpt diaplikasikan pd sebarang

    struktur rangka, shg aplikasinya lebih luas dp metode langsung.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    2/50

    2

  • 7/27/2019 Pelat-3

    3/50

    Analisis Rangka Ekivalen

    Pd metode ini, pelat bangunan dibagi atas rangkaian rangka

    ekivalen pd arah longitudinal dan transversal.

    Rangka2 ekivalen tsb dibagi atas jalur kolom dan jalur tengah.

    Rangka ekivalen ini terdiri atas : pelat lantai, balok (jika ada) dan

    bagian kolom di atas dan di bawah pelat.

    3

    Kekakuan lentur, faktor carry overdan momen ujung

    Pd metode distribusi momen diperlukan hitungan parameter2 :

    kekakuan lentur (K), faktor carry over(COF), faktor distribusi

    (DF) dan momen jepit ujung (FEM) utk setiap elemen rangka pd

    struktur.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    4/50

    4

    Sbg contoh, untuk elemen prismatis yg terjepit ujung jauhnya,

    nilai2 parameter tsb adalah :

    rata)agibeban terb(untuk

    12

    5.0

    4

    2wlFEM

    COF

    L

    EIK

    Nilai2 parameter tsb selengkapnya dpt dilihat pd tabel2 yg telah

    disediakan.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    5/50

    5

  • 7/27/2019 Pelat-3

    6/50

    6

  • 7/27/2019 Pelat-3

    7/50

    7

  • 7/27/2019 Pelat-3

    8/50

    8

  • 7/27/2019 Pelat-3

    9/50

    9

  • 7/27/2019 Pelat-3

    10/50

    10

  • 7/27/2019 Pelat-3

    11/50

    11

    Sifat2 elemen balok-lantai (pelat-balok)

    Pd metode rangka ekivalen, elemen2 rangka horisontal disebut sbg

    elemen balok-lantai.

    Elemen balok-lantai ini terdiri atas sebuah pelat, atau pelat dan

    penebalan pelat, atau pelat dengan balok searah dg rangka

    ekivalen.

    SNI Psl 3.6.7 butir 3 ttg pemodelan balok lantai :

    1. Perencanaan sistem pelat dg cara rangka ekivalen hrs didasarkan

    pd anggapan yg diberikan pd ayat 3.6.7 butir 2 s/d 6, dan semua

    penampang pelat dan komponen pendukungnya hrs direncanakan

    thd momen dan geser yg didapat dr perhitungan tsb momen dan

    geser ditentukan sbb :

  • 7/27/2019 Pelat-3

    12/50

    12

    1. Bila digunakan kepala kolom dari baja mk pengaruhnya pd

    kekakuan dan kekuatan thd momen dan geser dpt

    diperhitungkan.

    2. Perubahan panjang kolom dan pelat serta lendutan akibat

    geser dpt diabaikan.

    2. Rangka Ekivalen :

    1. Struktur hrs dianggap terdiri dr rangka ekivalen pd bidangkolom yg diambil dalam arah longitudinal dan transversal

    bangunan.

    2. Setiap rangka terdiri dr sebaris kolom atau tumpuan dan lajur

    pelat-balok, dibatasi dlm arah lateral oleh sumbu panel pdsetiap sisi dr sumbu kolom atau tumpuan.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    13/50

    13

    3. Kolom atau tumpuan dianggap dihubungkan pd lajur pelat-

    balok oleh komponen puntir, yg arahnya transversal thd arah

    bentang yg sedang ditinjau momennya dan menerus hingga

    sumbu panel yg membatasi tiap sisi bidang kolom.4. Rangka yg berdekatan dan sejajar thd suatu tepi dibatasi oleh

    tepi tsb dan sumbu panel yg berdekatan.

    5. Setiap rangka ekivalen dpt dianalisis sbg suatu kesatuan; sbg

    alternatif utk perhitungan akibat beban gravitasi, setiap lantaidan atap dpt dianalisis secara terpisah dg menganggap bhw

    ujung jauh dr kolom adalah terjepit.

    6. Bila pelat-balok dianalisis secara terpisah, dlm menentukan

    momen pd suatu tumpuan, dpt dianggap bhw tumpuan jauh

    pd dua bentang berikutnya adalah terjepit selama pelat-balok

    adalah menerus melewati tumpuan jepit tsb.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    14/50

    14

    3. Pelat-balok :

    1. Momen inersia dr pelat-balok pd sebarang penampang di luar

    hubungan balok-kolom atau kepala kolom, dpt didasarkan pd

    penampang bruto beton.

    2. Variasi dr momen inersia sepanjang sumbu pelat-balok hrs

    diperhitungkan.

    3. Momen inersia pelat-balok dr sumbu kolom hingga muka

    kolom, konsol pendek, atau kepala kolom hrs dianggap sama dgmomen inersia pelat-balok pd muka kolom, konsol pendek atau

    kepala kolom dibagi dg besaran di mana dan

    diukur dalam arah transversal thd bentang yg sedang ditinjau.

    222 /1 lc 2c 2l

  • 7/27/2019 Pelat-3

    15/50

    15

  • 7/27/2019 Pelat-3

    16/50

    16

  • 7/27/2019 Pelat-3

    17/50

    17

  • 7/27/2019 Pelat-3

    18/50

    18

    Sifat2 kolom

    SK-SNI Psl 3.6.7.4 (ACI Sect 13.7.4) menyatakan :

    1. Momen inersia kolom pd sebarang penampang di luar daerah join

    atau perbesaran kolom dpt dihitung berdasarkan luas penampang

    bruto beton. Variasi momen inersia akibat perubahan penampang

    di sepanjang sumbu kolom hrs diperhitungkan.

    2. Momen inersia kolom di sepanjang tebal balok-pelat pd join dpt

    dianggap tidak terhingga nilainya.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    19/50

    19

  • 7/27/2019 Pelat-3

    20/50

    20

    Perhitungan Kekakuan, Carry over factordan

    Momen jepit ujung

    Utk analisis struktur dg menggunakan metode distribusi momen

    perlu dilakukan perhitungan kekakuan lentur (k), faktor carry over

    (COF), faktor distribusi (DF) dan momen jepit ujung utk masing2

    elemen lentur.

    Utk elemen struktur pd perhitungan portal ekivalen, variasi

    penampang pd elemen hrs diperhitungkan. Bbrp metode yg dpt

    digunakan :

    o Metode Analogi kolom

    o Tabel

  • 7/27/2019 Pelat-3

    21/50

    21

    Elemen Torsi dan Kolom Ekivalen

    Pd elemenflat-plate yg dihubungkan dg kolom spt tergambar,

    rotasi ujung kolom akan sama besarnya dg rotasi strip (lajur) lantai

    C-D. Namun rotasi pd A yg terletak pd lajur lantai A-B akan lebih

    besar dp rotasi di C. Hal ini disebabkan krn lebih kecilnya kekangan

    yg bekerja pd lajur A-B. Dg adanya perbedaan ini, nilai rata2 rotasi

    pd tepi pelat akan lebih besar dp nilai rotasi ujung kolom.

    Utk memperhitungkan hal ini dlm analisis lantai, mk kolom

    diasumsikan dihubungkan dg balok lantai melalui elemen torsi A-C

    dan C-A, shg dlm analisis kolom diubah menjadi kolom ekivalen, yg

    terdiri atas bagian kolom di atas dan di bawah lantai danelemen

    torsi spt tergambar.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    22/50

    22

  • 7/27/2019 Pelat-3

    23/50

    23

    Kekakuan kolom ekivalen adalah :

    balok tepipdrata2rotasiNilai

    MKec

    Dengan cara lain dpt dihitung sbg :

    tcec KKK

    111

    dengan :

    = juml kekakuan lentur bag

    kolom di atas dan di bawah

    lantai.

    = kekakuan torsi elemen yg

    ditambahkan/ balok tepi.

    cK

    tK

  • 7/27/2019 Pelat-3

    24/50

    24

    Perhitungan Ktdpt dilihat

    pd gambar di samping ini.

    Total puntiran pd ujung

    elemen torsi relatif thdkolom adalah luas diagram

    perubahan sudut per

    satuan panjang pd gbr (d),

    yaitu :

    2

    22

    2

    2

    2

    , 122

    1

    3

    1

    l

    cl

    CG

    l

    c

    ujungt

    dengan :

    C = konstanta torsi

    (momen inersia polar).

    G = modulus rigidity = E/2

  • 7/27/2019 Pelat-3

    25/50

    25

    Jadi :

    CE

    l

    cl

    ujungt

    6

    1

    3

    2

    22

    ,

    CE

    l

    cl

    ujungtrataratat18

    1

    3

    1

    3

    2

    22

    ,,

    3

    2

    22

    3

    2

    22

    ,1

    9

    1

    182

    1

    l

    cl

    CE

    l

    cl

    CEM

    Krataratat

    t

  • 7/27/2019 Pelat-3

    26/50

    26

    SK-SNI 3.6.7.5 (2) memberikan nilai kekakuan torsi kedua dg elemen

    torsi sbb :

    3

    2

    22 1

    9

    l

    cl

    CEK cst

    dengan :

    363.01

    3yx

    y

    xC (lihat pd metode DDM)

  • 7/27/2019 Pelat-3

    27/50

    27

    Pengaturan Beban Hidup utk Analisis Struktur

    SK-SNI 3.6.7.6 memberikan spesifikasi pengaturan beban hidup pd

    analisis pelat 2 arah, agar dihasilkan momen maksimum pd pelat.

    1. Jika beban hidup tak terfaktor < 0.75 beban mati tak terfaktor, mk

    pola pembebanan tidak perlu diperhitungkan. Analisis hanya dg

    memperhitungkan beban mati dan hidup bekerja penuh pd semua

    bentang.2. Jika LL>0.75 DL, mk pola beban yg hrs dianalisis adalah :

    a. Untuk momen positif maksimum :

    Beban mati terfaktor pd semua bentang

    0.75* beban hidup terfaktor pd bentang yg ditinjau danbentang lain yg berselang.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    28/50

    28

    b. Untuk momen negatif maksimum :

    Beban mati terfaktor pd semua bentang

    0.75* beban hidup terfaktor pd bentang2 di sebelah kiri dan

    kanan perletakan yg ditinjau

    c. Momen desain yg dihasilkan tidak boleh lebih kecil dp momen2

    yg dihasilkan dg memperhitungkan beban mati dan hidup

    bekerja secara penuh pd semua bentang

    Momen pd muka tumpuan

    Hasil analisis portal ekivalen adalah berupa momen pd centerline join.

    SK-SNI 3.6.7.7 membolehkan penggunaan momen pd semua

    tumpuan (kolom) utk mendesain tulangan pelat. Berdasarkan hal ini

    penampang kritis utk momen negatif pelat dpt diambil pd muka

    tumpuan (kolom), atau pd jarak 0.175l1 dr sumbu kolom, diambil yg

    terkecil.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    29/50

    29

    Pembagian Momen ke Jalur Kolom, Tengah dan

    Balok

    Setelah momen positif dan negatif dihitung utk masing2 portalekivalen, kmd momen2 tsb didistribusikan ke jalur kolom dan tengah

    sama spt pd metode DDM.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    30/50

    30

    Contoh : Flat-plate dg denahspt tergambar.

    Tinggi antar lantai=

    2700 mm.

    2

    2

    '

    kg/m200

    kg/m120

    MPa400

    MPa5.27

    LL

    SDL

    y

    c

    q

    q

    f

    f

    Rencanakan sistem

    lantai ini dg metode

    rangka ekivalen.

  • 7/27/2019 Pelat-3

    31/50

    31

  • 7/27/2019 Pelat-3

    32/50

    32

  • 7/27/2019 Pelat-3

    33/50

    33

  • 7/27/2019 Pelat-3

    34/50

    34

  • 7/27/2019 Pelat-3

    35/50

    35

  • 7/27/2019 Pelat-3

    36/50

    36

  • 7/27/2019 Pelat-3

    37/50

    37

  • 7/27/2019 Pelat-3

    38/50

    38

  • 7/27/2019 Pelat-3

    39/50

    39

  • 7/27/2019 Pelat-3

    40/50

    40

  • 7/27/2019 Pelat-3

    41/50

    41

  • 7/27/2019 Pelat-3

    42/50

    42

  • 7/27/2019 Pelat-3

    43/50

    43

  • 7/27/2019 Pelat-3

    44/50

    44

  • 7/27/2019 Pelat-3

    45/50

    45

  • 7/27/2019 Pelat-3

    46/50

    46

  • 7/27/2019 Pelat-3

    47/50

    47

  • 7/27/2019 Pelat-3

    48/50

    48

  • 7/27/2019 Pelat-3

    49/50

    49

  • 7/27/2019 Pelat-3

    50/50