Pelatihan Bantek Indeks (1-2)

5/8/2018 Pelatihan Bantek Indeks (1-2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pelatihan-bantek-indeks-1-2 1/35







� TUJUAN

Meningkatkan pemahaman mengenai pentingnyapenggunaan Indeks Keterjangkauan Perumahan

� SASARAN

± Peserta mengetahui dan memahami konsep awal dari

penggunaan Indeks Keterjangkauan perumahan (Topik 1.1) ± Peserta mengetahui pentingnya penggunaan Indeks

Keterjangkauan dalam perencanaan perumahan diIndonesia (Topik 1.2.)

± Peserta mengetahui dan memahami jenis-jenis metodeIndeks Keterjangkauan yang digunakan sesuai denagntipologi wilayah masing-masing (Topik 1.3.)

± Peserta mengetahui peran dan keterlibatannya dalampenyusunan Indeks Keterjangkauan (Topik 1.4)



Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia

Tidak seluruh rumah tangga mampu memenuhikebutuhan perumahannya.

Perlunya campur tangan Pemerintah agar masyarakatmampu memenuhi kebutuhan perumahannya yang layakdan terjangkau, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.

Keterjangkauan masyarakat dalam memiliki rumah yanglayak merupakan salah satu indikator pencapaian dalam

Standar Pelayanan Minimum (SPM) pembangunan bidangperumahan di daerah



� Stakeholder pembangunan perumahan di daerahperlu membangun dan secara berkala menghitung

INDEKS KETERJANGKAUAN PERUMAHANuntuk mendapatkan gambaran tentang kemampuanmasyarakat di wilayahnya dalam memenuhi

kebutuhan perumahan yang layak.

� INDEKS KETERJANGKAUAN PERUMAHAN adalah suatuukuran yang dapat menunjukkan seberapa besarkemampuan masyarakat dengan tingkat

pendapatannya untuk membeli sebuah rumah padatingkat harga rumah tertentu.



Income Affordability mengukur rasio/ perbandingan tingkat harga jual rumah

terhadap tingkat penghasilan keluarga. Makin rendah rasio antara harga jualrumah terhadap penghasilan keluarga, maka keterjangkauan makin meningkat. Indeks Keterjangkauan Median Ganda (IK - MG)

Repayment Affordability menganggap tingkat keterjangkauan dipengaruhi olehkemampuan keluarga untuk memikul beban pembayaran angsuran perumahan.makin rendah beban angsuran maka perumahan akan makin terjangkau Indeks

Keterjangkauan Penghasilan Minimum (IK PM)

Deficit Affordability menganggap tingkat keterjangkauan kepemilikan rumahtergantung pada besar kecilnya nilai defisit anggaran keluarga, yaitu penghasilan

keluarga dikurangi pengeluaran untuk biaya kepemilikan rumah dan pengeluaran

konsumsi non-perumahan. Makin kecil nilai defisit anggaran makin terjangkau

Indeks Keterjangkauan Defisit Anggaran (IK -DA) Housing+Transportation Affordability keterjangkauan ditunjukkan oleh rasio /

perbandingan antara jumlah pengeluaran kepemilikan rumah dan pengeluaran

transpotasi sebuah keluarga terhadap tingkat penghasilan keluarga tersebut.Makin rendah rasio keterjangkauan makin meningkat. Indeks KeterjangkauanRumah-Transport (IK RT)





Diperlukan adanya IK-1 yangdapat memenuhi kebutuhanmasyarakat (terutama parapengembang, lembaga

pembiayaan perumahan, danmasyarakat awam) akanadanya sebuah indikator yangmenunjukkan keterjangkauanperumahan mereka.kebutuhan akan IK-2 yangmenggambarkan secara

spesifik kondisiketerjangkauan perumahandari kelompok masyarakattertentu yang membutuhkanfasilitasi khusus daripemerintah dalam halpemenuhan kebutuhan

perumahannya (misal MBR)

IK sebagai umpan-balik bagi

stakeholders pembangunanbidang perumahan



No.Tipologi

WilayahIK-MG IK-PM

IK-DA

(rumah standard )IK-RT

1. Kabupaten Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan untuk

perumahan

swadaya di kawasan

perdesaan, maupun

perkotaan

Tidak digunakan

2. Kota Sedang &Kota Besar

Digunakanuntuk l anded-

house

Digunakanuntuk l anded-

house

Digunakan hanyauntuk perumahan

formal l anded

house

Tidak digunakan

3. Kota

Metropolitan

Digunakan

untuk l anded-

house, dan

sarusun

Digunakan

untuk l anded-

house, dan

sarusun

Digunakan hanya

untuk perumahan

formal l anded

house, dan sarusun

Digunakan untuk

kawasan

perumahan

4. Kawasan

Metropolitan

Digunakan

untuk l anded-

house, dan

sarusun

Digunakan

untuk l anded-

house, dan

sarusun

Digunakan hanya

untuk perumahan

formal l anded

house, dan sarusun

Digunakan untuk

kawasan

perumahan dan

kawasan

perumahan skala

besar







No. Pelaku PeranIK yang

disusun

1. Pemerintah Pusaty Menyediakan buku pedoman dan panduan penyusunan IK

y Memberikan fasilitasi dan pendampingan untuk menyusun IK di daerah

y MenyusunIK untuk tingkat nasional

IK-D A

2. PemerintahPropinsi

y Mengkoordinasi dan memfasilitasi penyusunan IK lintas wilayah (kota

metropolitan dan kawasan metropolitan)

y MenyusunIK di tingkat propinsi

IK-D A

3. PemerintahKota/Kabupateny

MenyusunIK di tingkat Kota/Kabupaten dan kawasany Menyediakan data-data yang diperlukan guna penyusunan IK

- Data harga rumah standar RSH

- Data harga lahan

- Data harga material pokok

IK-MG, IK-RT

4. Biro Pusat Statistiky Mengeluarkan data jumlah rumah tangga yang terbagi atas jumlah rumah

tangga yang telah memiliki rumah dan jumlah rumah tangga yang belum

memiliki rumah

y Mengeluarkan data penghasilanrumah tangga

y Mengeluarkan data konsumsi rumah tangga

PenyediaData

5. Pengembang /AsosiasiPengembang

y Menyediakan harga dan stok rumah yang dimilikinya

y MenyusunIK-PT untuk menentukanlokasi kawasan perumahan yang akan

dibangun

IK-MG, IK-RT

6. Bank / LembagaKeuangan PenerbitKPR

y Menyediakan data jumlah dan nilai KPR yang diterbitkan

y

Menyediakan data mengenai persyaratan penerbitan KPR (suku bunga,tenor, uang muka)

IK-PM





�Tujuan:

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalampenggunaan metode perhitungan Indeks KeterjangkauanPerumahan

� Sasaran:

±Peserta mengetahui dan memahami jenis dan sumber datayang diperlukan dalam perhitungan Indeks Keterjangkauansesuai kebutuhan masing-masing wilayah dan stakeholdersterkait (Topik 2.1.)

± Peserta mengetahui bentuk tabulasi data yang diperlukanuntuk menghitung Indeks Keterjangkauan perumahan

sesuai dengan metode dan tipologi wilayahnya (Topik 2.2.) ± Peserta mengetahui dan memahami langkah-langkah

pehitungan indeks keterjangkauan berdasarkan metodeyang digunakan sesuai kebutuhan masing-masing (Topik2.3.)



� BIAYA KEPEMILIKAN RUMAH

± Harga Rumah dari Pengembang daftar harga jual dan jumlah unit rumahyang ditawarkan oleh seluruh pengembang yang ada di suatu kota/kab dalamkurun waktu (Sumber: REI/APERSI daerah setempat)

± Harga Rumah dari Bank Pemberi Kredit Rumah harga jual rumah besertaunit rumah yang dijual pada suatu periode tertentu yang dikeluarkan olehBank Pemberi Kredit rumah (Sumber: BTN/BPN)

± Data Cicilan Kredit Rumah harga rumah, tingkat suku bunga kredit

perumahan; uang muka kredit perumahan; jangka waktu pengembalianpinjaman, dan prosentase biaya cicilan bulanan terhadap total pendapatanyang disyaratkan perbankan (Sumber: Bank pemberi Kredit)

� DAYA BELI PERUMAHAN

± Penghasilan Keluarga per Tahun data Jumlah Rumah Tangga menurutBanyaknya Anggota Rumah Tangga dan Golongan Pengeluaran (Sumber:

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi atau Kab/kota setempat) ± Biaya Non Perumahan Pengeluaran konsumsi pokok minimum per kapita

atau data garis kemiskinan; Jumlah rumah tangga menurut golonganpengeluaran sebulan dan jumlah anggota rumah tangga

± Biaya Transportasi jumlah pengeluaran total sebuah keluarga perbulanuntuk perjalanan rutin harian (Sumber: survey primer).



Tabulasi Data untuk IK MG

(1) Tabulasi data harga jual rumah

Tabel 01a. Harga Rumah dan Jumlah Rumah Yang Ditawarkan Tahun «« di Kota ««..

No.

Nama

Perumaha

n

Nama

Pengembang

Telp

Lokasi

Perumahan

Luas

Rumah

Luas

Tanah

Harga

Jual Jumlah

Rumah Yang

Ditawarkan(Unit)Kec

Kota/Kab m2 m2 Rp.

1

2 `

3

4

dst

TOTAL

* Nama Perumahan dan Nama Pengembang Boleh untuk tidak diisi



Jika data dari pengembang tidak diperoleh, maka Tabel 01a tidak diperlukan dan

dapat diganti tabulasi data dari BTN atau BPD setempat, seperti contoh Tabel 01bberikut:

Tabel 01b. Data Harga Jual Rumah pada Bank Tabungan Negara (BTN) di Kantor Cabang

««««, Tahun ««

No. Harga Jual Rumah(Rp/unit)

Jumlah RumahTerjual

(unit)

Rata-rata Uang MukaKredit Perumahan

(Rp)

Rata-rata Suku BungaKredit Perumahan

(%/tahun)

1

2

3

4

5

dst



Tabel 02 . Jumlah Rumah Tangga menurut Banyaknya ART dan Golongan Pengeluaran di Kota «..Tahun «..

Jum

lah

ART

Golongan Pengeluaran

<

500

500

- <

600 ««.

1000

- <

1100

1100 -

<

1200 ««.

2000 -

<

2100

2100

- <

2200 «..

4600

- <

4800

4800

- <

5000

>

500

0

Tota

l1 art

2 art

3 art

4 art

5 art

6art

> 6

art

Total

(2) Tabulasi data pengeluaran keluarga



Tabulasi untuk IK PM

(1) Tabulasi data pada IK MG, yaitu Tabel 01a atau Tabel 01b, dan Tabel 02.(2) Tabulasi data terkait cicilan rumah, seperti contoh berikut.

Tabel 03. Data Terkait Cicilan Rumah di Kota « Tahun «.

Jenis Data Satuan

Tahun

2006 2007 2008 2009

Tingkat Suku Bunga Kredit Rumah % per tahun

Uang Muka Rp

Jangka Waktu Kredit Tahun

Rasio Cicilan terhadap Penghasilan

(RCP) %



Tabulasi untuk IK DA

(1) Tabulasi data pada IK MG, yaitu Tabel 01a atau Tabel 01b, dan Tabel 02.(2) Tabulasi data terkait cicilan rumah, yaitu Tabel 03.

(3) Tabulasi data nilai pengeluaran konsumsi pokok minimum per kapita atau data

garis kemiskinan, seperti contoh berikut.

Tabel 04. Data Nilai Pengeluaran Konsumsi Pokok Minimum Per Kapita

di Kota « Tahun«.

Jenis Data SatuanTahun

2006 2007 2008 2009

Nilai pengeluaran konsumsipokok minimum per kapita *

Rp per orangper bulan



Tabulasi untuk IK RT

(4) Tabulasi data pada IK MG, yaitu Tabel 01a atau Tabel 01b, dan Tabel 02.(5) Tabulasi data terkait cicilan rumah, yaitu Tabel 03.

(6) Tabulasi data nilai pengeluaran transportasi, seperti contoh berikut:

Tabel 05 . Data Nilai Pengeluaran Transportasi Harian Keluarga di Kota« Tahun «.

Jenis Data Satuan Tahun2006 2007 2008 2009

Nilai pengeluarantransportasi harian keluarga

Rp per

keluarga per hari



Indeks Keterjangkauan (IK) yang digunakan:

1. IK Median Ganda (IK-MG)

2. IK Penghasilan Minimum (IK-PM)

3. IK Defisit Anggaran (IK-DA)

4. IK Perumahan+Transportasi (IK-RT)



Perhitungan IK MG mengikuti tahapan sebagai berikut:

(1) Mengurutkan data harga jual rumah ± Data yang ada pada Tabel 01a atau Tabel 01b diurutkan dari harga

terendah sampai harga tertinggi beserta unit rumahnya.

± Kemudian dicari nilai tengah (median) yang didapat dari total jumlah unitrumah yang ada di data. Nilai tengah (median) dari harga rumah dicaridengan membagi 2 jumlah total unit rumah (TOTAL/2) dan mencari

posisinya pada tingkat harga jual rumah berapa nilai tengah itu berada. ± Dengan demikian tingkat harga jual rumah Dimana nilai tengah itu berada

merupakan median harga jual rumah yang akan dipakai dalammenghitung IK-MG.

Contoh menghitung median harga jual rumah

� Berdasarkan data dari Tabel 01a, kemudian diurutkan harga jualrumah rumah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi,misalnya dari total rumah yang dijual sebanyak 72 unit, setelahdiurutkan hasilnya seperti terlihat pada Tabel 06 berikut ini.

Contoh Tabel 06. Contoh List Harga Rumah yang Ditawarkan Pengembang



(2) Menghitung tingkat penghasilan keluarga median

± Berdasarkan data pada Tabel 02, kemudian dihitungmedian tingkat pengeluaran rumah tangga dengan carayang sama seperti menghitung median harga jual rumah.

± Median tingkat pengeluaran rumah tangga sebulantersebut diasumsikan nilainya sama dengan median tingkat

penghasilan rumah tangga sebulan.

± Untuk memperoleh median tingkat penghasilan rumahtangga (keluarga) dalam setahun, angka tersebut dikalikandengan 12.

(3) Menghitung IK MG ± Indeks keterjangkauan median ganda dihitung dengan

membagi harga jual rumah median (HJMedian) denganpenghasilan keluarga median (PKMedian)per tahun ataudengan rumus: IK-MG = HJ

M edian / PK

M edian



Perhitungan IK PM mengikuti tahapan sebagai berikut:

(1)Menghitung harga jual rumah median.

± Menghitung harga jual rumah median sama seperti menghitungharga jual rumah pada IK MG, atau menggunakan Tabel 06.

(2)Menghitung tingkat penghasilan keluarga median.

± Menghitung tingkat penghasilan median sama seperti menghitungtingkat penghasilan keluarga median pada IK MG.

(3)Menghitung cicilan rumah per bulan. ± Besarnya cicilan rumah per bulan (M onthly Payment ) dihitung

dengan formula yang sudah tersedia pada program Excel, denganmemasukkan data-data terkait cicilan yaitu tingkat suku bunga kreditperumahan, (2) uang muka kredit perumahan, dan (3) jangka waktupengembalian pinjaman yang ada pada Tabel 03.

(4)Menghitung penghasilan minimum keluarga yang dipersyaratkan. ± Penghasilan minimum keluarga yang dipersyaratkan (Q ualifying

income) dihitung dengan rumus:

Qualifyi ng Income = Monthly pay ment x x 12

Dimana:

RCP = Rasio Cicilan terhadap Penghasilan (yang ada pada Tabel 03)



No. Tahun

Harga

RumahMedian

Tingkat

SukuBunga

MonhtlyPayment

QualifyingIncome

PendapatanMedian IK-PM

(Rp.) (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.)1 2 3 4 5 6 7 8

1 2006 56,000,000 16.00 627,751 30,132,048 13,652,000 0.45

2 2007 60,533,333 13.50 600,631 28,830,288 14,099,786 0.49

3 2008 68,220,000 12.50 642,819 30,855,312 18,897,571 0.61

Contoh Hasil perhitungan IK PM

(5) Menghitung IK PM

IK PM dihitung dengan membagi penghasilan median dengan qualifyi ngi ncome, atau dengan rumus:

di mana:

PKMedian = Penghasilan Keluarga Median

PKMinimum = Penghasilan Minimum Keluarga yang Dipersyaratkan

IK-PM = PKM edian

/ PKM inimum



Perhitungan IK DA mengikuti tahapan sebagai berikut:

(1) Menghitung harga jual rumah median.

± Menghitung harga jual rumah median sama seperti menghitung harga jualrumah pada IK MG, atau menggunakan Tabel 06.

(2) Menghitung tingkat penghasilan keluarga median.

± Menghitung tingkat penghasilan median sama seperti menghitung tingkatpenghasilan keluarga median pada IK MG.

(3) Menghitung pengeluaran perumahan (cicilan rumah) per bulan.

± Pengeluaran perumahan dihitung dengan menggunakan nilai cicilan rumahper bulan pada perhitungan IK PM yang ada pada Tabel 07 .

± Jika nilai cicilan rumah pada IK DA ini dihitung dengan komponen cicilanrumah yang berbeda dengan IK PM (misalnya menggunakan harga rumahstandar tertentu bukan harga rumah median, tingkat suku bunga tertentu),maka nilai cicilan rumah untuk IK DA ini dapat dihitung tersendiri dengan carayang sama dengan perhitungan cicilan rumah pada IK DA.

(4) Menghitung nilai pengeluaran rumah tangga non perumahan. ± Untuk menghitung pengeluaran rumah tangga non perumahan, terlebih

dahulu mengubah tampilan Tabel 02 menjadi sebagai berikut:

Contoh Tabel 08 Jumlah Rumah per Jumlah Anggota Rumah Tangga per GolonganPengeluaran Keluarga/ Bulan



� Berdasarkan Tabel 08 tersebut, kemudian dihitung pengeluaran rumah

tangga non perumahan (NP) pada setiap kelompok rumah tangga menurut jumlah anggota rumah tangga dan golongan pengeluaran, yaitu dengan

cara:

NP = KPM per kapita x ART Atau NP = GK per kapita x ART

Dimana:

NP = pengeluaran non perumahan

KPM = nlai kebutuhan pokok minimum per kapita

GK = nilai garis kemiskinan per kapita

ART = jumlah anggota rumah tangga

� Mengitung IK DA dengan cara mengurangi penghasilan keluarga (PK)

dengan Pengeluaran Non Perumahan (NP) dan Pengeluaran Perumahan

atau Cicilan Rumah (P) pada setiap kelompok rumah tangga berdasarkan jumlah ART dan golongan pengeluaran, atau dengan rumus:

Dimana:

PK = Penghasilan Keluarga

P = Pengeluaran Perumahan

NP = Pengeluaran Non Perumahan

IK-DA = PK - P - NP



� Dari hasil perhitungan ini akan terlihat bahwa keterjangkauan perumahan

pada setiap kelompok rumah tangga berbeda ditentukan oleh jumlah ARTdan penghasilannya.

Contoh Tabel 09. Contoh penyajian IK-DA per kelompok rumah tangga untuk

menjangkau rumah dengan standar kualitas minimum di Jabodetabek (2006)

� Dari perhitungan IK DA tersebut (Tabel 09) dapat juga dihitung (a) jumlahrumah tangga (head count ) yang IK DA nya masih negatif, artinya keluarga

tersebut belum mampu membayar cicilan rumah atau keterjangkauan

perumahannya masih rendah dan (b) nilai rata-rata kekurangan

penghasilan (depthness) rumah tangga untuk dapat membiayai biaya

perumahan pada tingkat harga tertentu.

Tabel 10. Contoh penyajian head-count dari IK-DA untuk keluarga yang tidak

mampu menjangkau rumah dengan standar kualitas minimum

Tabel 11. Contoh penyajian depthness dari IK-DA dari beberapa kota/ kab untuk

menjangkau rumah dengan standar kualitas minimum



Perhitungan IK RT mengikuti tahapan sebagai berikut:

(1) Menghitung harga jual rumah median. ± Menghitung harga jual rumah median sama seperti menghitung harga jualrumah pada IK MG, atau menggunakan Tabel 06.

(2) Menghitung tingkat penghasilan keluarga median.

± Menghitung tingkat penghasilan median sama seperti menghitung tingkatpenghasilan keluarga median pada IK MG.

(3) Menghitung pengeluaran transportasi.

± Nilai pengeluaran transportasi dihitung berdasarkan jumlah pengeluaran totalsebuah keluarga per bulan untuk melakukan perjalanan rutin harian (misalnyauntuk bekerja dan sekolah dengan menggunakan transportasi umum).

(4) Menghitung indeks keterjangkauan perumahan dan transport

± Indeks ini dihitung per kawasan perumahan degan menilai rasio antara jumlahpengeluaran perumahan dan transport dengan penghasilan keluarga median,atau dengan rumus:

dimana:

PK = Penghasilan Keluarga

R = Pengeluaran Perumanah (cicilan rumah)

T = Pengeluaran Transportasi

IK-RT = ( R + T ) / PK









Documents

Pelatihan Bantek Indeks (1-2)