Upload
dangthu
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PENERAPAN IPTEK
PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PRODUK UNTUK
PENGRAJIN TENUN SONGKET DESA JINENGDALEM BULELENG
Oleh :
Luh Joni Erawati Dewi, ST, M.Pd
197606252001122001
I Ketut Purnamawan, S.Kom, M.Kom
197905112006041004
Ni Ketut Kertiasih, S.Si, M.Pd
197011181997032001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 129/UN48.16/PM/2016 Tanggal: 25 Februari 2016
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
ii
iii
Prakata
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan berkah-Nya kepada penulis, sehingga tersusunlah
laporan kegiatan yang berjudul “Pelatihan Pembuatan Dokumentasi Produk Untuk
Pengrajin Tenun Songket Desa Jinengdalem Buleleng”.
Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan laporan ini tidak akan
terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari perbagai pihak. Maka, dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ketua Pusat Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah
memberikan kesempatan melakukan kegiatan sehingga kegiatan ini
dapat terlaksana.
2. Perbekel bersama klian di desa Jinengdalem, Buleleng.
3. Ibu Ketut Seriponi dan Ibu Irmayani atas bantuan dan masukan yang
diberikan.
4. Kadek Surya Mahedy yang membantu dalam proses diskusi dan
menyelesaikan administrasi kegiatan.
5. Teman-teman di jurusan Manajemen Informatika Undiksha atas kerja
samanya.
6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.
Akhir kata penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat
dalam laporan ini dan berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Singaraja, 31 Oktober 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Muka................................................................................... i
Pengesahan......................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................. iv
Daftar Gambar.................................................................................... v
Bab 1 Pendahuluan.............................................................................. 1
a. Analisis Situasi....................................................................... 1
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah....................................... 3
c. Tujuan Kegiatan....................................................................... 3
d. Manfaat Kegiatan.................................................................... 3
Bab 2 Metode Pelaksanaan.................................................................. 4
Bab 3 Hasil dan Pembahasan.............................................................. 4
Bab 4 Penutup...................................................................................... 4
a. Simpulan.................................................................................. 5
b. Saran ....................................................................................... 5
Daftar Pustaka...................................................................................... 6
Lampiran.............................................................................................. 7
Absensi Peserta Kegiatan
Foto-foto Kegiatan
Peta Lokasi
Boidata
Artikel
Surat Perjanjian Kerja
Produk P2M
1
BAB 1 Pendahuluan
a. Analisis Situasi
Awal mula adanya songket di desa Jinengdalem tidak diketahui dengan jelas.
Sesuai hasil wawancara dengan beberapa penenun dan pengepul di daerah
Jinengdalem. Songket Jinengdalem sudah di temukan sejak dahulu dan merupakan
warisan leluhur yang sampai saat ini masih merupakan salah satu mata pencaharian
masyarakat desa Jinengdalem. Alat-alat yang digunakan dalam proses penenunan
merupakan alat tradisional atau alat tenun bukan mesin. Beberapa penenun menerima
peninggalan alat tenun dari nenek moyangnya.
Songket di desa Jinengdalem di tenun oleh kaum ibu sebagai pekerjaan
sampingan. Menenun biasanya dilakukan saat tidak ada pekerjaan lain lagi yang bisa
dilakukan. Atau para ibu juga bisa menenun sambil mengasuh anaknya di rumah.
Kebanyakan pekerjaan utama kaum ibu di Jinengdalem adalah bertani atau berternak,
atau bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak bisa mengandalkan pekerjaan menenun
untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Hasil yang diperoleh dari
menenun dirasa sangat kurang, dibanding dengan usaha yang sudah dilakukan. Kain
tenun songket yang sudah jadi dirasa sulit sekali memasarkannya dengan harga yang
menguntungkan. Sebagai contoh, untuk menenun selembar kain songket diperlukan
waktu hampir sebulan jika dikerjakan setiap hari. Dengan harga jual 1,5-2 juta ke
pengepul songket, penenun hanya menerima upah kerja delapan ratus sampai satu
juta rupiah perbulan. Hasil tersebut dirasa kurang dibandingkan dengan bekerja
sebagai pegawai swasta ataupun buruh tani. Selain itu, hasil menenun itu baru bisa
diperoleh setelah tenunan selesai. Kalau bekerja sebagai buruh hasilnya bisa cepat
didapat.
Saat ini penenun didesa Jinengdalem hanya tinggal sekitar 30 orang.
Kebanyakan penenun usianya di atas empat puluhan. Anak-anak muda tidak mau
mengambil pekerjaan menenun karena pekerjaan menenun dirasa membosankan.
Biasanya menenun dikerjakan di rumah masing-masing sehingga dirasa kurang
interaksi dengan teman-temannya. Di samping dari segi ekonomi memang hasilnya
2
belum menjanjikan. Kalau keadaan ini berlangsung terus, tenun songket Jinengdalem
akan kehilangan penerus dan bisa jadi akan punah.
Keberadaan tenun songket jinengdalem sebagai salah satu hasil seni budaya
Bali patut dilestarikan. Tenun songket Jinengdalem adalah warisan leluhur yang
sangat berpotensi nilai ekonomi. Diperlukan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak
untuk mendukung keberlanjutan tenun songket Jinengdalem. Di samping usaha
untuk memperbanyak penenun songket, segi pemasaran harus mendapat perhatian
serius. Penenun tidak perlu khawatir lagi kemana harus menjual hasil tenunnya jika
sudah ada sebuah badan yang sudah pasti bersedia menampung hasil karyanya
dengan harga yang cukup menguntungkan. Penenun bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaan menenunnya sehingga kualitas hasil songket yang dihasilkan bisa terjaga
dengan baik.
Desa Jinengdalem kecamatan Buleleng dikenal sebagai sentra produksi kain
tenun songket. Songket yang diproduksi di desa Jinengdalem mempunyai beragam
motif yang sangat variatif. Motif songket yang diproduksi merupakan motif asli desa
setempat, dan motif-motif yang dibuat berdasarkan pesanan konsumen.
Berdasarkan wawancara dengan penenun maupun pengepul kain songket di
desa Jinengdalem, kain songket produksi desa Jinengdalem sudah dipasarkan di
pasar lokal Singaraja, di Denpasar, maupun di Jakarta dalam ajang pameran-
pameran. Selain itu, ada juga calon pembeli yang biasanya datang langsung ke
pengrajin maupun pengepul songket. Mereka bisa memesan kain songket sesuai
keinginannya dengan cara memperlihatkan/membawa foto kain songket yang
diinginkannya. Tentu saja, harga pesanan kain songket pesanan ini relatif lebih
mahal.
Kain songket dari desa Jinengdalem sudah dikenal oleh para kolektor kain di
Jakarta. Kelompok tenun songket “Poni’s” sudah sering menerima pesanan dari
Jakarta seperti desainer terkenal Priyo Oktaviano. Poni’s juga sering mengikuti
pameran-pameran di Jakarta, Denpasar, maupun di Singaraja.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Seriponi (ketua kelompok tenun Poni’s
terungkap bahwa permasalahan yang ditemui selama ini adalah pemasaran. Beliau
mengungkapkan pemasaran kain songket dilakukan secara manual maupun lewat
media internet. Namun, promosi lewat media internet tidak bisa dilakukan secara
3
optimal, karena sudah banyak kain songket dari daerah Bali lainnya yang dipasarkan
di toko-toko online dengan harga yang jauh lebih murah. Jika beliau mengikuti
pameran-pameran di Jakarta, ibu Seriponi akan membawa dan memajang beberapa
kainnya di stand pamerannya. Beliau tidak bisa membawa lebih banyak kain, karena
terbentur biaya stand dan perjalanannya. Beliau ingin memamerkan juga hasil tenun
songket yang diproduksinya, namun tidak bisa dibawa ke Jakarta. Terkait ini, tim
pengusul ingin membantu mencari solusi permasalahan yang ditemui ibu Seriponi
dan disepakati untuk membuat sebuah dokumentasi motif-motif kain songket yang
diproduksi kelompoknya.
Tujuan kegiatan ini adalah membuat dokumentasi beragam motif songket
yang diproduksi di desa Jinengdalem. Dokumen ini akan dicetak sehingga kelompok
pengrajin mempunyai dokumentasi yang nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan
promosi produk. Dokumen ini bisa diperlihatkan kepada calon pembeli yang
berkunjung langsung ke desa Jinengdalem sehingga mereka memiliki gambaran
motif songket yang bisa dipilih. Dokumen ini juga bisa disebarluaskan untuk
membantu pemasaran produk dalam ajang pameran-pameran di tingkat lokal
kabupaten maupun tingkat nasional.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas, bisa diidentifikasi permasalahan yang dihadapi
oleh kelompok tenun yang ada di desa Jinengdalem yaitu “Bagaimana cara membuat
dokumentasi motif kain songket produk desa Jinengdalem?”
c. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan sebuah dokumentasi
motif kain songket produk desa Jinengdalem (buku katalog)
d. Manfaat Kegiatan
Dengan terbentuknya sebuah buku katalog tentang motif kain songket produk
desa Jinengdalem akan membantu dalam proses pemasaran kain songket ini. Calon
pembeli akan dengan mudah memilih motif kain yang diinginkannya. Kelompok
4
tenun akan memiliki sebuah dokumen yang bisa diperlihatkan kepada calon pembeli
yang datang berkunjung ke Jinengdalem maupun pengunjung yang mendatangi stand
pameran.
BAB 2 Metode Pelaksanaan
Pendampingan dalam mengungkap motif-motif kain songket produk desa
Jinengdalem. Motif-motif yang diproduksi dikumpulkan disertai dengan makna
filosofi dari motif-motif tersebut. Kemudian, dokumentasi motif tersebut dijilid dan
didiskusikan dengan nara sumber. Narasumber adalah orang yang terkait bidang seni
dan menekuni tentang kain tenun Bali. Saran/masukan dari narasumber akan diterima
sehingga pada akhirnya nanti akan terbentuk sebuah dokumentasi berupa buku
katalog motif-motif kain songket dari desa Jinengdalem.
BAB 3 Hasil dan Pembahasan
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat dokumentasi tentang motif-motif kain
songket yang diproduksi oleh penenun dari desa Jinengdalem Buleleng. Pada
kegiatan ini berhasil dikumpulkan dua puluh lima (25) buah motif yang diterapkan
pada kain songket. Motif-motif tersebut adalah motif naga, flora (pot-potan), punyan
nyuh, wayang, geometri, bulan-bulanan, gelap, soonan cekuh, tambalan, dan lain-
lain.
BAB 4 Penutup
a. Simpulan
Kain tenun songket Jinengdalem Buleleng memiliki ciri khas tersendiri. Yang
utama adalah bahan dasar benang yang digunakan selalu menggunakan benang ceet
(sutra). Bahan benang sutra ini membuat kain songket yang dihasilkan lebih ringan
dan halus kalau diraba. Motif yang diaplikasikan pada kain songket Jinengdalem bisa
diklasifikasikan dalam kelompok flora, fauna, dekoratif, geometri, dan wayang.
Variasi motif bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa motif dalam selembar
kain. Pada kegiatan ini telah didapatkan dua puluh lima (25) buah motif yang dimuat
dalam buku katalog kain songket produk Jinengdalem.
5
b. Saran
Motif yang diaplikasikan pada kain songket bisa bermacam-macam.
Pembentukan motif ini tidak dikerjakan oleh penenunnya langsung. Pekerjaan
membuat motif ini (nuduk) biasanya diserahkan ke pemotif. Pemotif mengerjakan
sebuah motif memerlukan waktu seminggu – sebulan, tergantung dari kerumitan
motif itu sendiri. Saat ini, pemotif yang ada di desa Jinengdalem ada tiga orang, dan
kebanyakan sudah berumur empat-pulahan. Oleh karena itu, diperlukan adanya
regenerasi pemotif sehingga nantinya keterampilan memotif itu tidak punah
keberadaannya di desa Jinengdalem.
Daftar Pustaka
Cita Tenun Indonesia. 2013. http://www.tenunindonesia.com/jenis_tenun.php,
diakses pada 24 Desember 2013.
Sila, I N., dan Budhyani, I D.A.M. 2013. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
Singaraja: Lemlit Undiksha
Sistem Pendataan Profil Umum Desa dan Profil Kelurahan, Jinengdalem.
6
Lampiran
7
8
9
10
Foto-foto Kegiatan
Foto Para Penenun Songket di Desa Jinendalem
11
Foto Benang Dijemur Setelah Proses Pewarnaan
Foto Penenun Songket
12
Foto Proses Pewarnaan Benang
13
KETUA
1. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Luh Joni Erawati Dewi, S.T, M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19760625 200112 2 001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Umeanyar, 25 Juni 1976
6 Alamat Rumah Perum Taman Wira Segara XIII/6
Penimbangan Bakti Seraga Buleleng
7 Nomor Telepon -
8 Nomor HP 08113857813
9 Alamat Kantor Jl. Udayana Kampus Tengah
Undiksha
10 Nomor Telepon/Fax 0362-32634
11 Alamat Email [email protected]
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1 Program S1 S2
S3
2 Nama PT ITB Universitas
Pendidikan Ganesha
3 Bidang Ilmu Teknik Informatika Teknologi
Pembelajaran
4 Tahun Masuk 1994 2009
5 Tahun Lulus 2000 2011
6 Judul Skripsi/
Tesis/Desertasi
Sistem Penjadwalan
Produksi Berdasarkan
Pesanan Konsumen
Pengembangan E-
Learning Mata
Kuliah
Pengembangan
Kepribadian Bahasa
Inggris di Undiksha
7 Nama
pembimbing/Prom
otor
Mary Muhammad, M.Si. 1. Prof. Dr. I Made
Candiasa, M.I
Kom
2. Prof. Dr. Naswan
Suharsono, M.Pd
14
15
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Ni Ketut Kertiasih, S.Si., M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19701118 199703 2 001
5 NIDN 0018117001
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gunaksa, 18 Nopember 1970
8 Alamat Email [email protected]
9 Alamat Kantor Jurusan Manajemen Informatika,
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
Jalan Udayana Singar aja-Bali.
Kode Pos : 81116
10 Nomor Telepon/Faks -
11 Lulusan yang telah
dihasilkan
D3= 80 Orang
12
Matakuliah yang diampu
1. Rekayasa Perangkat Lunak
2. Organisasi dan Metode
3. Komputer dan Masyarakat
4.
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi UGM Undiksha
Bidang Ilmu Ilmu Komputer Teknologi
Pembelajaran
16
Tahun Masuk 1990 2009
Tahun Lulus 1996 2011
Judul Skripsi/ Tesis/Desertasi Sistem
Komputerisasi
Administrasi Kabel
dan Manajemen
Pelayanan
(Siskamaya) di PT.
Telkom Kandatel
Denpasar
Pengembangan E-
learning MPK
Bahasa Indonesia
Menggunakan Model
ADDIE untuk
perkuliahan di
Universitas
Pendidikan Ganesha
Nama pembimbing/ Promotor Dr. Suharto 1. Prof. Dr. I Made
Candiasa,
M.I.Komp.
2. Dr. I Made
Tegeh, S.Pd.,
M.Pd.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(bukan Skripsi, Tesis Maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (Juta
Rp)
1 1999 Chaos dalam dinamika model-model
ekonomi (anggota)
DIK
STKIP
Singaraja
2 1999 Sistem Informasi Perpustakaan sebagai
pendukung Sistem Informasi Manajemen
STKIP Singaraja (anggota)
DIK
STKIP
Singaraja
3
3 2003 Pengkajian Workshop untuk Menunjang
Pembelajaran Keterampilan Mahasiswa di
Jurusan Teknik Elektro dan Manajemen
Informatika IKIP Negeri Singaraja
(anggota)
DIK IKIP
Singaraja
5
4 2008 Penerapan Appearance Based-Method
Pada Pengembangan Sistem Pengenalan
Wajah Manusia (anggota)
DIPA
Undiksha
5
5 2008 Pelacakan Alumni (Tracer Study) jurusan
Manajemen Informatika Berbasis ICT
(Information & Communication
DIPA
Undiksha
7,5
17
No. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (Juta
Rp)
Technology) (anggota)
6 2010 Evaluasi Online (anggota) DIPA
Undiksha
10
7 2013 Pengembangan Aplikasi Kamus Bahasa
Bali-Indonesia Bagi Pengguna Handphone
DIPA
Undiksha
8,870
8 2014 Pengembangan Prototipe Sistem Evaluasi
Kualitas Pembelajaran (Ketua)
DIPA
Fakultas
5
9 2015 Pengembangan Sistem Administrasi
Akademik Jurusan D3 Akuntansi Berbasis
Teknologi Informasi (anggota)
DIPA
Undiksha
10 2015 E-Module Akuntansi Keuangan 1 Dengan
Setting Pembelajaran Kolaboratif Untuk
Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa
(anggota)
DIPA
Undiksha
20
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2010 IbM Pengembangan Asesmen
Bagi Guru-Guru Produktif di
SMK Kabupaten Buleleng
(Anggota)
DIPA Undiksha 5
2 2011 Pelatihan Pemanfaatan
Website Peningkatan
Profesionalisme Guru
Berkelanjutan Pasca
Sertifikasi Bagi Guru-Guru
SMP Se-Kecamatan Buleleng
(Anggota)
DIPA 5
3 2014 Pelatihan Pemanfaatan Blog
Bagi Guru-Guru Se-
Kecamatan Kubutambahan
Dalam Upaya Mewujudkan
Pembelajaran Yang Lebih
Interaktif (Anggota)
DIPA Fakultas 5
18
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Karya Tulis Keterangan/Publikasi
1 2009 Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Gerakan Dasar
Tari Bali (Satu orang penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 6, No. 1,
edisi Januari 2009
2 2009 Penggunaan Metode Transportasi
Dalam Program Linier Untuk
Pendistribusian Barang (Satu orang
penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 6, No. 2,
edisi Juli 2009
3 2010 Media Informasi Pemanfaatan Daun
Kering sebagai Bahan Pembuatan
Kerajinan Tangan (Dua orang penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 7, No. 1,
edisi Januari 2010
4 2010 Pembelajaran Berbasis Komputer pada
Mata Kuliah Program Linier untuk
Mengembangkan Berpikir Kritis (satu
orang penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 7, No. 1,
edisi Januari 2010
5 2010 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Pengembangan Kompetensi
Profesionalisme Guru Sebagai
Komponen Pembelajaran (satu orang
penulis)
Dimuat dalam Prosiding
seminar Internasional
Aptekindo,
30 April 2010
6 2013 Media Pembelajaran Matematika
Penjumlahan dan Pengurangan untuk
siswa SLB/C (dua orang penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 10, No. 1, edisi Januari
2013
7 2013 Optimalisasi Pemecahan Masalah
Transportasi Menggunakan Metode
NWC, inpeksi, dan VAM (dua orang
penulis)
Dimuat dalam JPTK FTK
Undiksha
Vol 10, No. 2,
edisi Juli 2013
19
20
BIODATA ANGGOTA
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197905112006041004
5 NIDN 0011057903
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sanglah, 11 Mei 1979
7 E-Mail [email protected]
8 Nomor Telepon / HP 087762634149
9 Alamat Kantor Jurusan D3 Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
Jalan Udayana Singaraja-Bali. Kode Pos
: 81116
10 Nomor Telepon/Faks 087762634149
11 Lulusan yang telah dihasilkan
12 Matakuliah yang diampu
1. Komputer Grafik`
2. Jaringan Informasi Lokal
3. Pemrograman Sistem
4. Pemrograman Sistem Tersebar
5. Pemrograman Simulasi
2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi
Sepuluh
Nopember
Institut Teknologi
Sepuluh
Nopember
Bidang Ilmu Teknik
Informatika
Teknik
Informatika
Tahun Masuk – Lulus 1998-2005 2009-2011
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Pembuatan
Aplikasi Virtual
Sculpting Dengan
Menggunakan
Metode Direct
Virtual Sculpting
Dengan
Menggunakan
Tool Berbasis
Vektor Pada
21
Manipulation
Free-Form
Deformation
Triangle Mesh
Nama
Pembimbing/Promotor
Rully Soelaiman,
S.Kom, M.Kom.
Prof. Ir.
Handayani
Tjandrasa, M.Sc.,
Ph.D.
3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(bukan Skripsi, Tesis Maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2013 Pengembangan variatif
rancangan antena panel
microstrip tapered patch dalam
sistem komunikasi Wi-Fi
DIPA Undiksha 9.1
2 2014 Pengembangan Sistem
Informasi Geografis
Penyebaran Kuliah Kerja Nyata
(KKN) UNDIKSHA berbasis
Teknologi Mobile Dan
Location Based Service
DIPA Undiksha 10
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber
lainnya
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 - - - -
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat
DIKTI maupun dari sumber lainnya
5. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional
Pascasarjana XI
Virtual Sculpting
menggunakan Tool
Berbasis Vector Pada
Triangle Mesh
2011, Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember.
2
22
6. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
7. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
8. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No Judul / Tema /JEnis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
1 - - -
9. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan dana pengabdian kepada masyarakat.
Anggota
I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom.
NIP. 197905112006041004
23
Lampiran 3. PETA LOKASI
Jarak : Undiksha - Desa Jinengdalem (10 KM)
Desa Jinengdalem
UNDIKSHA
24
PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PRODUK UNTUK
PENGRAJIN TENUN SONGKET DESA JINENGDALEM BULELENG
Luh Joni Erawati Dewi, Ni Ketut Kertiasih, I Ketut Purnamawan
Universitas Pendidikan Ganesha
Jl Udayana No. 11 Kampus Tengah Undiksha Singaraja
RINGKASAN
Salah satu produk unggulan desa Jinengdalem adalah kain tenun songket.
Kain tenun yang dihasilkan sangat istimewa karena bahan dasar yang digunakan
adalah benang sutra dan motif-motif khas yang unik dan indah. Penggunaan bahan
sutra kain songket menyebabkan harga songket dari Jinengdalem relatif lebih mahal
dibandingkan songket lainnya yang terbuat dari bahan benang katun.
Pekerjaan menenun songket ini dikerjakan oleh kaum ibu rumah tangga di
rumahnya sendiri atau di bengkel produksi milik seorang pengepul songket. Kaum
ibu bisa menenun sambil mengawasi anak-anaknya bermain di sekitar mereka.
Pekerjaan menenun ini biasanya dikerjakan saat tidak sedang musim tanam atau
musim panen padi.
Pemasaran songket selama ini untuk memenuhi pasar lokal Bali maupun
pesanan dari Jakarta. Pengepul yang mengatur motif songket yang akan dibuat oleh
penenun. Selanjutnya, kain songket yang sudah jadi, dijual ke pengepul songket di
desa Jinengdalem. Pengepul ini yang nantinya memasarkan songket tersebut.
Diakui oleh pengepul, kesulitan yang dialami selama ini adalah pemasaran
songket. Langkah yang ditempuh pengepul songket adalah mengikuti ajang-ajang
pameran baik di sekitar kota Singaraja, Denpasar, maupun Jakarta. Namun kegiatan
pameran ini juga dirasa ada kurangnya. Pengepul tidak bisa membawa banyak
barang karena stand pameran yang disediakan terbatas.
Oleh karena itu, pada kegiatan ini tim pengusul bertujuan untuk membuat
sebuah buku katalog tentang kain tenun songket produk desa Jinengdalem, Buleleng.
Buku katalog ini bisa dibawa pada saat mengikuti ajang-ajang pameran sehingga
pengunjung bisa melihat koleksi songket Jinengdalem. Selain itu, katalog ini juga
bisa diperlihatkan kepada calon pembeli songket yang datang langsung ke desa
Jinengdalem.
Kata kunci: buku katalog, desa Jinengdalem, tenun, songket.
A.PENDAHULUAN
Awal mula adanya songket di desa Jinengdalem tidak diketahui dengan jelas.
Sesuai hasil wawancara dengan beberapa penenun dan pengepul di daerah
Jinengdalem. Songket Jinengdalem sudah di temukan sejak dahulu dan merupakan
warisan leluhur yang sampai saat ini masih merupakan salah satu mata pencaharian
25
masyarakat desa Jinengdalem. Alat-alat yang digunakan dalam proses penenunan
merupakan alat tradisional atau alat tenun bukan mesin. Beberapa penenun menerima
peninggalan alat tenun dari nenek moyangnya.
Songket di desa Jinengdalem di tenun oleh kaum ibu sebagai pekerjaan
sampingan. Menenun biasanya dilakukan saat tidak ada pekerjaan lain lagi yang bisa
dilakukan. Atau para ibu juga bisa menenun sambil mengasuh anaknya di rumah.
Kebanyakan pekerjaan utama kaum ibu di Jinengdalem adalah bertani atau berternak,
atau bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak bisa mengandalkan pekerjaan menenun
untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Hasil yang diperoleh dari
menenun dirasa sangat kurang, dibanding dengan usaha yang sudah dilakukan. Kain
tenun songket yang sudah jadi dirasa sulit sekali memasarkannya dengan harga yang
menguntungkan. Sebagai contoh, untuk menenun selembar kain songket diperlukan
waktu hampir sebulan jika dikerjakan setiap hari. Dengan harga jual 1,5-2 juta ke
pengepul songket, penenun hanya menerima upah kerja delapan ratus sampai satu
juta rupiah perbulan. Hasil tersebut dirasa kurang dibandingkan dengan bekerja
sebagai pegawai swasta ataupun buruh tani. Selain itu, hasil menenun itu baru bisa
diperoleh setelah tenunan selesai. Kalau bekerja sebagai buruh hasilnya bisa cepat
didapat.
Saat ini penenun didesa Jinengdalem hanya tinggal sekitar 30 orang.
Kebanyakan penenun usianya di atas empat puluhan. Anak-anak muda tidak mau
mengambil pekerjaan menenun karena pekerjaan menenun dirasa membosankan.
Biasanya menenun dikerjakan di rumah masing-masing sehingga dirasa kurang
interaksi dengan teman-temannya. Di samping dari segi ekonomi memang hasilnya
belum menjanjikan. Kalau keadaan ini berlangsung terus, tenun songket Jinengdalem
akan kehilangan penerus dan bisa jadi akan punah.
Keberadaan tenun songket jinengdalem sebagai salah satu hasil seni budaya
Bali patut dilestarikan. Tenun songket Jinengdalem adalah warisan leluhur yang
sangat berpotensi nilai ekonomi. Diperlukan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak
untuk mendukung keberlanjutan tenun songket Jinengdalem. Di samping usaha
untuk memperbanyak penenun songket, segi pemasaran harus mendapat perhatian
serius. Penenun tidak perlu khawatir lagi kemana harus menjual hasil tenunnya jika
sudah ada sebuah badan yang sudah pasti bersedia menampung hasil karyanya
26
dengan harga yang cukup menguntungkan. Penenun bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaan menenunnya sehingga kualitas hasil songket yang dihasilkan bisa terjaga
dengan baik.
Desa Jinengdalem kecamatan Buleleng dikenal sebagai sentra produksi kain
tenun songket. Songket yang diproduksi di desa Jinengdalem mempunyai beragam
motif yang sangat variatif. Motif songket yang diproduksi merupakan motif asli desa
setempat, dan motif-motif yang dibuat berdasarkan pesanan konsumen.
Berdasarkan wawancara dengan penenun maupun pengepul kain songket di
desa Jinengdalem, kain songket produksi desa Jinengdalem sudah dipasarkan di
pasar lokal Singaraja, di Denpasar, maupun di Jakarta dalam ajang pameran-
pameran. Selain itu, ada juga calon pembeli yang biasanya datang langsung ke
pengrajin maupun pengepul songket. Mereka bisa memesan kain songket sesuai
keinginannya dengan cara memperlihatkan/membawa foto kain songket yang
diinginkannya. Tentu saja, harga pesanan kain songket pesanan ini relatif lebih
mahal.
Kain songket dari desa Jinengdalem sudah dikenal oleh para kolektor kain di
Jakarta. Kelompok tenun songket “Poni’s” sudah sering menerima pesanan dari
Jakarta seperti desainer terkenal Priyo Oktaviano. Poni’s juga sering mengikuti
pameran-pameran di Jakarta, Denpasar, maupun di Singaraja.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Seriponi (ketua kelompok tenun Poni’s
terungkap bahwa permasalahan yang ditemui selama ini adalah pemasaran. Beliau
mengungkapkan pemasaran kain songket dilakukan secara manual maupun lewat
media internet. Namun, promosi lewat media internet tidak bisa dilakukan secara
optimal, karena sudah banyak kain songket dari daerah Bali lainnya yang dipasarkan
di toko-toko online dengan harga yang jauh lebih murah. Jika beliau mengikuti
pameran-pameran di Jakarta, ibu Seriponi akan membawa dan memajang beberapa
kainnya di stand pamerannya. Beliau tidak bisa membawa lebih banyak kain, karena
terbentur biaya stand dan perjalanannya. Beliau ingin memamerkan juga hasil tenun
songket yang diproduksinya, namun tidak bisa dibawa ke Jakarta. Terkait ini, tim
pengusul ingin membantu mencari solusi permasalahan yang ditemui ibu Seriponi
dan disepakati untuk membuat sebuah dokumentasi motif-motif kain songket yang
diproduksi kelompoknya.
27
Tujuan kegiatan ini adalah membuat dokumentasi beragam motif songket
yang diproduksi di desa Jinengdalem. Dokumen ini akan dicetak sehingga kelompok
pengrajin mempunyai dokumentasi yang nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan
promosi produk. Dokumen ini bisa diperlihatkan kepada calon pembeli yang
berkunjung langsung ke desa Jinengdalem sehingga mereka memiliki gambaran
motif songket yang bisa dipilih. Dokumen ini juga bisa disebarluaskan untuk
membantu pemasaran produk dalam ajang pameran-pameran di tingkat lokal
kabupaten maupun tingkat nasional.
B. SUMBER INSPIRASI
Berdasarkan paparan di atas, bisa diidentifikasi permasalahan yang dihadapi
oleh pengepul songket desa Jinengdalem yaitu bagaimana memasarkan songket
Jinengdalem sehingga lebih banyak orang yang mengetahui keberadaan dan
keunikan motif songket Jinengdalem. Sehingga, muncul keinginan untuk membuat
buku katalog tentang motif-motif songket yang diproduksi di desa Jinengdalem.
Motif-motif ini diperoleh dari penenun songket selama kegiatan pengabdian ini
berlangsung. Buku katal ini akan dicetak dan diberikan kepada pengepul dan
penenun songket di desa Jinengdalem.
C. METODE
Pendampingan dalam mengungkap motif-motif kain songket produk desa
Jinengdalem. Motif-motif yang diproduksi dikumpulkan disertai dengan makna dari
motif-motif tersebut. Kemudian, dokumentasi motif tersebut dijilid dan didiskusikan
dengan nara sumber. Narasumber adalah orang yang terkait bidang seni dan
menekuni tentang kain tenun Bali. Saran/masukan dari narasumber akan diterima
sehingga pada akhirnya nanti akan terbentuk sebuah dokumentasi berupa buku
katalog motif-motif kain songket dari desa Jinengdalem.
D. KARYA UTAMA
Kegiatan ini menghasilkan sebuah buku katalog tentang songket yang
diproduksi di desa Jinengdalem, Buleleng. Adapun isi dari buku katalog ini adalah
28
pendahuluan, alat dan bahan untuk membuat kain songket, proses pembuatan kain
songket, dan motif-motif yang diterapkan dalam kain songket desa Jinengdalem.
Gambar 1. Proses Menenun
Gambar 2. Motif Songket
29
E. ULASAN KARYA
Buku katalog ini sangat bermanfaat untuk membantu promosi kain songket
produk desa Jinengdalem. Keterbatan pengepul untuk membawa kain songket dalam
ajang pameran bisa diatasi dengan adanya buku katalog ini. Katalog ini juga bisa
diperlihatkan kepada pengunjung pameran atau calon pembeli, sehingga nanti jika
berminat dengan suatu motif bisa memesan dengan menunjuk langsung motif
tersebut di buku katalog.
F. KESIMPULAN
Kain tenun songket Jinengdalem Buleleng memiliki ciri khas tersendiri. Yang
utama adalah bahan dasar benang yang digunakan selalu menggunakan benang ceet
(sutra). Bahan benang sutra ini membuat kain songket yang dihasilkan lebih ringan
dan halus kalau diraba. Motif yang diaplikasikan pada kain songket Jinengdalem bisa
diklasifikasikan dalam kelompok flora, fauna, dekoratif, geometri, dan wayang.
Variasi motif bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa motif dalam selembar
kain. Pada kegiatan ini telah didapatkan dua puluh lima (25) buah motif yang dimuat
dalam buku katalog kain songket produk Jinengdalem.
G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN
Dampak dan manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Dengan adanya buku katalog ini, pengepul bisa menyampaikan informasi
lebih luas lagi terkait dengan songket Jinengdalem, motif khas Songket
Jinengdalem.
2. Di samping mempertahankan motif asli desa Jinengdalem, perlu dibuat
variasi motif sehingga tampilan songket tidak terkesan monoton.
3. Perlu dibuat inovasi produk kain songket, misalnya kain songket bisa dibuat
menjadi pakaian jadi seperti blouse atau jas.
H. DAFTAR PUSTAKA
Cita Tenun Indonesia. 2013. http://www.tenunindonesia.com/jenis_tenun.php,
diakses pada 24 Desember 2013.
30
Sila, I N., dan Budhyani, I D.A.M. 2013. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
Singaraja: Lemlit Undiksha
Sistem Pendataan Profil Umum Desa dan Profil Kelurahan, Jinengdalem.
I. PERSANTUNAN
Kegiatan ini dibiayai dari dana DIPA Undiksha tahun 2016. Terima kasih
kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Undiksha, Perbekel
desa Jinengdalem, Kadek Surya Mahedy, Rekan Sejawat di jurusan Manajemen
Informatika Undiksha dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan
ini.
31
32
33
34
35
36