7
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia berada di daerah tropis dan memiliki sumber daya energi terba rukan, terut ama sumb erday a energ i mikrohidro. Namun demikian, masih banyak pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha, serta para pihak yang belum memanfaatkan adanya kesempatan dan keberuntungan akan sumber daya energi mikrohidro tersebut. Kebijakan pengembangan energi terbarukan dan pembangunan mikrohidro saat ini belum tercerna dengan baik oleh sebagian besar pemerintah dan masyarakat di daerah, walaupun pada beberapa provinsi dan kabupaten sudah mulai aktif dan cukup intensif dalam memanfaatkan energi mikrohidro. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan kelembagaan di masyarakat dan dunia usaha tentang pengembangan mikrohidro masih terbatas pada kegiatan tertentu dalam bentuk bantuan investasi dan input teknol ogi melalui berbag ai pr ogram peng entasan kemi skinan dan peningkatan kesejahteraan. Apabila penerima bantuan ditinggalkan oleh pemberi bantuan mikrohidro, maka upaya mempertahankan keberlangsungan instalasi mikrohidro, termasuk pemeliharaannya masih men jad i kendala bag i par a penge lola mikrohidro. ar i sek ian ban ya k investasi dan bantuan pembangkit listrik tenaga mikrohidro !P"#$%& yang sudah dibangun, sebagian sudah tidak berfungsi karena rusak dan tidak adanya tenaga teknis maupun operator yang mampu memperbaiki dan memelihara instalasi P"#$%. alam upaya mempercepat pengembangan P"#$% dan sekaligus untuk membantu dalam penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masy ar ak at yang belum terjangkau ja ringan listrik, United Nat ion s Development Programme !'NP&  / Global Environment Facility  !()*& telah memberikan bantuan dalam bentuk hibah murni kepada pemerintah Indonesia c.+. irektorat enderal "istrik dan Pemanfaatan )nergi !itjen "P)& melalui Int egr ated Mic rohydr o Dev elo pme nt and Appli cation Pro gr am !I$IAP&. -entuk keg iat an I$I AP yang dilaksanakan oleh itjen "P) epartemen )nergi dan /umber aya $ineral, antara lain 1

Pelatihan Pendanaan Mikrohidro

  • Upload
    lisahun

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

micro hydro power plan financing training

Citation preview

I. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Indonesia berada di daerah tropis dan memiliki sumber daya energi terbarukan, terutama sumberdaya energi mikrohidro. Namun demikian, masih banyak pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha, serta para pihak yang belum memanfaatkan adanya kesempatan dan keberuntungan akan sumber daya energi mikrohidro tersebut. Kebijakan pengembangan energi terbarukan dan pembangunan mikrohidro saat ini belum tercerna dengan baik oleh sebagian besar pemerintah dan masyarakat di daerah, walaupun pada beberapa provinsi dan kabupaten sudah mulai aktif dan cukup intensif dalam memanfaatkan energi mikrohidro.

Penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan kelembagaan di masyarakat dan dunia usaha tentang pengembangan mikrohidro masih terbatas pada kegiatan tertentu dalam bentuk bantuan investasi dan input teknologi melalui berbagai program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Apabila penerima bantuan ditinggalkan oleh pemberi bantuan mikrohidro, maka upaya mempertahankan keberlangsungan instalasi mikrohidro, termasuk pemeliharaannya masih menjadi kendala bagi para pengelola mikrohidro. Dari sekian banyak investasi dan bantuan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang sudah dibangun, sebagian sudah tidak berfungsi karena rusak dan tidak adanya tenaga teknis maupun operator yang mampu memperbaiki dan memelihara instalasi PLTMH.

Dalam upaya mempercepat pengembangan PLTMH dan sekaligus untuk membantu dalam penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik, United Nations Development Programme (UNDP) / Global Environment Facility (GEF) telah memberikan bantuan dalam bentuk hibah murni kepada pemerintah Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (Ditjen LPE) melalui Integrated Microhydro Development and Application Program (IMIDAP). Bentuk kegiatan IMIDAP yang dilaksanakan oleh Ditjen LPE - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, antara lain pelatihan untuk para pihak yang terkait serta mempunyai peminatan dan perhatian di bidang mikrohidro. Melalui pelatihan ini, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pelaku usaha, dan komponen masyarakat yang mempunyai perhatian dibidang mikrohidro diharapkan akan berusaha membangun PLTMH sehingga percepatan pengembangan PLTMH dapat diharapkan dan pada gilirannya masyarakat di daerah tersebut dapat menikmati energi listrik baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan usaha produktif yang lainnya. Pelatihan yang telah dilaksanakan pada thun 2008, meliputi 5 jenis pelatihan, yaitu : Pembangunan Mikrohidro Berbasis Masyarakat, Operator Mikrohidro, Studi Kelayakan Mikrohidro, Pendanaan Mikrohidro, dan Pemanfaatan Energi Mikrohidro untuk usaha produktif.2. Maksud dan Tujuan

Pelatihan IMIDAP dalam Pembangunan Mikrohidro dimaksudkan agar para peserta pelatihan mampu menganalisis potensi mikrohidro, dapat mengusulkan upaya percepatan pembangunan mikrohidro, mengakses sumber pendanaan, dan merencanakan perolehan manfaat ekonomi dari pembangunan mikrohidro. Tujuan pelatihan adalah memberikan kemampuan kepada peserta agar dapat merancang, melaksanakan serta mengelola pembangunan mikrohidro yang dikaitkan dengan usaha produktif bagi perbaikan kehidupan masyarakat. Disamping itu, para peserta diharapkan dapat memperkecil dan menghilangkan kendala pengembangan mikrohidro yang berhubungan dengan masalah kebijakan, institusi, tekologi, pendanaan, dan informasi tentang pengembangan mikrohidro.

3. Sasaran Pelatihan

Sesuai dengan project document (Prodoc) IMIDAP, pelatihan Pembangunan Mikrohidro yang dilaksanakan oleh IMIDAP diperuntukkan bagi pembuat kebijakan, perencana, pelaksana, lembaga perguruan tinggi, penyedia jasa teknis, investor, perbankan, lembaga pembiayaan, lembaga swadaya masyarakat, pelaku usaha, serta asosiasi yang terkait dengan pengembangan mikrohidro yang berasal dari provinsi dan kabupaten. Dalam tahun 2008, pelatihan Pembangunan Mikrohidro yang dilaksanakan IMIAP diperuntukkan bagi 191 orang peserta yang mewakili berbagai stakeholder serta para pemerhati pembangunan mikrohidro.4. Dasar Penyelenggaraan PelatihanPelatihan Pembangunan Mikrohidro yang dilaksanakan IMIDAP didasarkan pada:

a. Project Document IMIDAP

b. Recana Kerja IMIDAP tahun 2008

c. Surat Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi selaku National Project Director IMIDAP No. 739/25/650.4/208 tanggal 29 Februari 2008.d. Surat Kapusdiklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan No: 107/05/BDE/2008 tanggal 13 Maret 2008e. Kerangka Acuan (Term of Reference) setiapa jenis pelataihan yang dilaksanakan oleh IMIDAP.IV. PELAKSANAAN PELATIHAN PENDANAAN MIKROHIDRO1. Waktu dan Tempat PenyelenggaraanPelatihan Pendanaan Mikrohidro dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan 18 September 2008 di Semarang, Jawa Tengah. 2. Peserta pelatihan

Peserta pelatihan berasal dari Pusat dan 4 provinsi yang berjumlah 19 orang. Peserta bekerja sebagai pegawai / pejabat pada institusi perbankan, keuangan, non perbankan, dan badan usaha milik negara / daerah dengan rincian sebagai berikut :

NoProvinsiLembaga KeuanganPeserta

(orang)

1PusatBUKOPIN Pusat, Perbarindo, Bank Syariah Mandiri8

2Jawa baratBank Jabar1

3Jawa TengahBank Jateng, BRI, Bank BNI, PT PLN, Perusda, PT.Sarana Patra 6

4 D.I. YogyakartaBPD, PT. Angkasa Pura2

5Kalimantan SelatanBank Kalsel2

3. Materi Pelatihan

Materi Pelatihan Pendanaan Mikrohidro yang disampaikan kepada peserta pelatihan terdiri dari 8 pokok bahasan ditambah dengan post dan pre test, seluruhnya 31 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit) sebagai berikut :NoMateri AjarJam Pelajaran

1Pre Tes

1

2Kebijakan Pemerintah Pusat

Dalam Pengembangan EBT (Mikrohidro) 2

3Kebijakan Pemerintah Provinsi Jateng

dalam Pengembangan EBT (Mikrohidro)2

4Analisis Pasar Mikrohidro 4

5Analisis Usaha dan Biaya Manfaat MH 4

6Pengenalan Teknologi dan

Pembangunan Mikrohidro 4

7Lessons Learned Kebijakan Mikrohidro 3

8Study Visit (Kunjungan Lapangan)

6

9Best Practices Pemanfaatan Mikrohidro 4

10Post Test 1

4. Metoda Pelatihan

Metode pelatihan diberikan dalam bentuk penyampaian materi, diskusi dan presentasi di kelas, serta kunjungan lapangan untuk mengetahui pola, mekanisme serta cash flow pengelolaan pembangkitan mikrohidro. Peserta yang telah menyelesaikan pelatihan diberikan sertifikat tanda mengikuti pelatihan.

5. Widyaiswara / Instruktur

Widyaiswara / Instruktur yang menyampaikan materi pada Pelatihan Pendanaan Mikrohidro berasal dari Ditjen LPE, Dinas ESDM Provinsi Jateng, PT PLN (Persero) Jasa Diklat, Univ. Gajah Mada, Pusdiklat KEBT, Koperasi Energi Indonesia (KOPENINDO), Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman( YHLS) serta pengelola PLTMH Wanganaji Wonosobo, sebagai berikut:

1) Chayun Budiono MT dari KOPENINDO

2) Ir. Zulkarnain Nasution, MT dari Pusdiklat KEBT

3) Dr. Dadan Kusdiana dari Ditjen LPE

4) Ir. Teguh Dwi Parjono dari Dinas ESDM Prov. Jateng

5) Dr. Agus Maryono dari Univ. Gajah Mada

6) Ir. Johni Iskandar dari PT PLN (Persero) Jasa Diklat

7) Ir. Suroso dari Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YHLS)

8) Zakaria dari PLTMH Wanganaji Wonosobo6. Organisasi Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan kerjasama antara IMIDAP dengan Pusdiklat KEBT serta dibantu oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.

1