Upload
tranhanh
View
228
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
dan Informasi (S. IP)
oleh
Desi Sofyani
0025018607
Pembimbing
Siti Maryam, M.Hum.
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430H/2009 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 08 September 2009. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan
dan Informasi pada program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta, November 2009
Ketua Jurusan Sekertaris jurusan
Drs. Rizal Saiful Haq. M.A Pungki Purnomo.M.LIS
NIP. 780.005.380 NIP. 150.295.486
Penguji I Penguji II
Kosam Rimbarawa. M.LIS Siti Maryam, M.Hum.
NIP. 320.000.689 NIP. 150.289.527
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2009
Desi Sofyani
ABSTRAK
DESI SOFYANI
Pelestarian Bahan Pustaka pada Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai kebijakan khusus, mengetahui kendala-
kendala dan mengetahui usaha pencegahan pelestarian bahan pustaka khususnya
bahan pustaka tercetak. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yakni
penelitian studi perpustakaan dan penelitian lapangan. Dari hasil penelitian
lapangan dengan cara observasi dan wawancara, penulis melakukan pengamatan
dan pencatatan yang menunjukkan bahwa Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih banyak kendala yang dihadapi.
Dari hasil data yang didapat penulis, Perpustakaan Utama UIN syarif
Hidayatullah Jakarta dalam melestarikan bahan pustaka belum melaksanakan
tugasnya dengan baik. Adapun tugas atau usaha pencegahan yang dilakukan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum maksimal. Dari
faktor biologi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum
meletakkan kamper (kapur barus), menaburkan cengkeh, belum melakukan fumigasi, belum melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap gedung,
belum menempatkan silicagel atau mesin penyerap uap air yang bernama dehumidifier. Sedangkan faktor fisika yaitu memperpendek waktu cahaya,
menggunakan alat dehumidifier, belum menggunakan silicagel dan belum menyediakan thermohygrograph. Sedangkan dari faktor manusia, api / kebakaran
dan air / banjir yaitu Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum meletakkan alat CCTV, perbaikan dengan laminasi serta menghilangkan lumpur
dengan kuas atau kain halus yang dibasahi dan diusap secara cermat.
Sedangkan hasil yang diperoleh penulis dengan cara wawancara yaitu
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum mempunyai
kebijakan khusus mengenai pelestarian bahan pustaka, rendahnya kesadaran dan
tanggung jawab mahasiswa akan pentingnya sebuah informasi dalam
menggunakan buku, sehingga mengakibatkan tingginya volume kerusakan pada
buku, menumpuknya buku-buku yang rusak digudang karena terkena jamur dan
serangga. Tidak adanya dana khusus untuk pelestarian atau pemeliharaan bahan
pustaka di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta terbatasnya
teknologi dan tenaga dalam bidang pemeliharaan bahan pustaka.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang
telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan. Segala keberhasilan dan suka duka dalam menyelesaikan
skripsi ini adalah pemberian-Mu yang tiada tara. Sholawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW., yang senantiasa
membimbing umatnya menuju jalan yang lurus.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa tidak sedikit mengalami
hambatan dan rintangan terutama karena keterbatasan kemampuan penulis, waktu
dan buku-buku referensi yang tersedia. Namun berkat bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan.
Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd. Chair., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq. MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
3. Bapak Pungki Purnomo, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
4. Ibu Siti Maryam, M.Hum selaku pembimbing yang dengan sabar memberi
bimbingan demi kesempurnaan skripsi ini,
5. Segenap dosen jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
6. Bapak DR. M. Zuhdi, selaku Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
7. Ibu Hj. Nilzamni Lubis serta para petugas pemeliharaan, Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan waktunya
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini
8. Ayah dan mama tercinta, H. Sahlani. HA dan Hj. Mulyati yang banyak
berjasa dalam mengasuh, mendidik dan membimbing penulis dengan sabar
dan kasih sayang sejak lahir, serta selalu mendoakan penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Tanpa dorongan kalian skripsi ini tidak akan pernah
ada.
9. Suamiku tercinta, Ahmaad Faliti Yunus yang selalu mendoakan dan
dukungan untuk sama-sama dalam penyelesaian skripsi kita ini.
10. Adik-adikku, nana, ulfah, ana dan aa’, terimakasih atas doa, dorongan dan
masukan yang kalian berikan untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Keluarga besarku “Mampang dan Meruya, Papa dan Ema’ (Mertuaku, H.
Yahya dan Hj. Rusmiati), kakekku H.Usman yang selalu memberikan
dorongan agar penulis selalu optimis dalam penyelesaian skripsi ini, adikku,
“aung” makasih buat waktunya untuk dandanin komputernya yang sering
error, cang aji dan cing ajiku yang selalu memberikan dorongan dengan
penuh keikhlasan agar penulis selalu optimis dalam penyelesaian skripsi ini,
12. Kepala sekolah Mts. YKM3 Ust. H.M Syamsudin AR, segenap staf dan
guru-guru yang telah memberikan dorongan dan doanya dalam penyelesaian
skripsi ini,
13. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan ’00 yang telah
banyak memberikan dorongan dan dukungannya, khususnya Niswati
Fatimah, Tina N, Fitriah, Husna R (Lili Thanks untuk skripsi’a di pinjam),
Mba Santi P.
Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ucapan terimakasih ini diiringi
doa penulis, semoga Allah SWT., membalas amal kebaikan seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, Aamin.
Karena berbagai keterbatasan penulis, skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
namun begitu tidak berlebihan jika penulis masih berharap bahwa skripsi ini ada
manfaatnya khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... v
DAFTAR TABEL
.............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................. .. 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................. 5
D. Metode Penelitian................................................................................ 6
E. Sistematika Penulisan......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pelestarian Bahan Pustaka.................................................................. 9
a. Pengertian Pelestarian.................................................................. 9
b. Fungsi Pelestarian Bahan Pustaka............................................... 10
c. Maksud dan Tujuan Pelestarian Bahan Pustaka......................... . 12
B. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka................................... .. 13
1. Faktor Biologi........................................................................... .. 14
b. Fungi (Jamur)........................................................................ 14
c. Binatang Pengerat................................................................ 15
d. Serangga................................................................................ 15
2. Faktor Fisika................................................................................. 17
a. Cahaya.................................................................................... 17
b. Suhu dan kelembaban udara.................................................. 18
c. Partikel debu yang terdapat dalam udara................................ 19
3. Faktor Lain.................................................................................... 19
a. Pengaruh Api / Kebakaran........................................................
19
b. Air / Banjir................................................................................
20
c. Manusia......................................................................................
20
C. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka................................................
21
1. Cara Pencegahan kerusakan yang disebabkan oleh Manusia......... 21
2. Cara Pencegahan kerusakan yang disebabkan oleh Serangga........
22
3. Cara Pencegahan kerusakan yang disebabkan oleh Jamur............. 25
D. Perbaikan Bahan pustaka.....................................................................
28
1. Laminasi..........................................................................................
28
2. Alih Bentuk / Reproduksi.................................................................
31
3. Penjilidan..........................................................................................
31
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah singkat berdirinya Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.................................................................... ..
33
B. Struktur organisasi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta............................................................................................
37
C. Sistem dan jenis layanan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.......................................................................
42
D. Gedung dan perlengkapan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.........................................................................
45
E. Koleksi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.......
48
BAB IV PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN
UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Hasil Penelitian......................................................................................
56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
63
B. Saran..................................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
65
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Gambar 1 Struktur Organisasi ……………………………………………..
41
2. Tabel 1 Jam Layanan Perpustakaan ………………………………………..
44
3. Tabel 2 Koleksi Jurnal dan Majalah Ilmiah ………………………………..
49
4. Tabel 3 Klasifikasi Islam ..............................................................................
50
5. Tabel 4 Klasifikasi Umum ............................................................................
51
6. Tabel 5 Tabel Warna Untuk Skripsi
..............................................................52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koleksi atau bahan pustaka merupakan salah satu unsur dalam sebuah sistem
perpustakaan, selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan
anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling
mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Bahan
pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan,
sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal1. Perpustakaan
sebagai salah satu pengelola informasi bertugas mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna
dalam jangka waktu yang lama secara efektif dan efisien. Untuk itu bahan pustaka
perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terkandung di dalamnya dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Pada umumnya perpustakaan memiliki koleksi yang terbuat dari kertas baik
dalam bentuk buku, surat kabar, serial, naskah, peta, gambar, dokumen dan bahan
cetak lainnya. Selain itu perpustakaan juga mempunyai koleksi audio visual yang
terdiri dari bahan film (film hitam putih dan film berwarna), mikrofilm, negative
foto (hitam putih dan berwarna) dan rekaman (rekaman suara atau pita kaset dan
rekaman video)2 dan sebagainya.
Tugas pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang
sangat mudah. Beberapa perpustakaan di Indonesia pada umumnya belum begitu
1 Massofa, ”Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka, dan Latar Belakang Sejarahnya,”
artikel diakses pada 12 Maret 2009 dari
http://pustaka.uns.ac.id/2009/1203/opt=1001&menu=news&option=detail&nid=9 2 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2001),
h. 73-74
memperhatikan usaha pemeliharaan secara khusus, padahal usaha ini seharusnya
dilaksanakan lebih cermat, mengingat iklim tropis yang kurang menguntungkan.
Penggunaan berbagai insektisida, pengaturan ruangan secara khusus,
penyelenggaraan pendidikan pengguna perpustakaan merupakan usaha-usaha
untuk mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi3
Pelestarian bahan pustaka merupakan hal penting tetapi kesadaran
masyarakat untuk melestarikan bahan pustaka masih sangat rendah bahkan di
kalangan pustakawan Indonesia pada umumnya tidak pernah mendapatkan
pendidikan formal tentang usaha pelestarian ini. Koleksi atau bahan pustaka
merupakan salah satu unsur dalam sebuah sistem perpustakaan, selain ruangan
atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan anggaran. Unsur-unsur tersebut
satu sama lain saling berkaitan dan saling mendukung untuk terselenggaranya
layanan perpustakaan yang baik.
Adapun tujuan pelestarian bahan pustaka ialah melestarikan hasil budaya
cipta manusia, baik yang berupa kertas maupun audio visual. Sedangkan menurut
M.T. Sumantri dalam bukunya, tujuan perawatan adalah melestarikan kandungan
informasi bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau
melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin, supaya bahan pustaka dapat
digunakan secara optimal dalam jangka waktu yang cukup lama4. Kelestarian
bahan pustaka tergantung pada beberapa faktor, diantaranya : mutu bahan dasar,
lingkungan penyimpanan / cahaya, faktor-faktor lain seperti jamur (fungi), insekta
(serangga), binatang pengerat serta faktor dalam skala besar bila terjadi bencana
alam dan manusia. Dengan adanya pelestarian bahan pustaka yang baik
3 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 131.
4 M.T.Sumantri. Panduan penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Bandung: Rosdakarya,
2006), h.62
diharapkan bahan pustaka dapat berumur lebih panjang, sehingga perpustakaan
tidak perlu membeli bahan yang sama, yang dapat membebani anggaran.
Pelestarian dan perawatan bahan pustaka di lingkungan perguruan tinggi
merupakan kegiatan yang perlu mendapat perhatian. Tidak semua jenis
perpustakan melakukan pelestarian bahan pustaka yang dimilikinya, akan tetapi
perawatan bahan pustaka menjadi kegiatan yang perlu dilakukan oleh semua jenis
perpustakaan. Perawatan terhadap bahan pustaka dilakukan untuk menjamin
bahan koleksi yang dimiliki perpustakaan agar selalu siap untuk digunakan oleh
pemakainya setiap saat5.
Adapun usaha-usaha untuk menyelamatkan bahan pustaka dari kerusakan
dan bahkan dari kehancuran meliputi tiga kegiatan, yaitu: Pelestarian, pengawetan
dan perbaikan6. Kesadaran masyarakat untuk melestarikan bahan pustaka masih
sangat rendah tentang usaha pelestarian ini. Adapun kebijakan pelestarian bahan
pustaka adalah menyangkut : tenaga ahli yang dibutuhkan, biaya yang cukup
besar, dan juga perlengkapan serta bahan-bahan yang tidak mudah diperoleh. Pada
lingkungan perpustakaan yang tidak mendapat tugas nasional untuk melestarikan
bahan pustaka, maka kebijakan pelestarian pada umumnya dimasukkan ke dalam
kebijakan pengembangan dan pembinaan koleksi7.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut jantung perguruan tinggi,
semakin baik perpustakaan perguruan tinggi mampu melayani kebutuhan
informasi civitas akademikanya, maka dapat dikatakan semakin tinggi peranan
perpustakaan tersebut. Oleh karenanya perpustakaan mempunyai tujuan dalam
5 Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 83. 6 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja, h.71.
7 Ibid., h. 84.
memperlancar dan menyukseskan fungsi perguruan tinggi, yakni Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Dengan mengumpulkan dan mengorganisasi bahan pustaka
lainnya, berarti perpustakaan perguruan tinggi telah melaksanakan pelestarian
ilmu pengetahuannya. Disamping itu juga perpustakaan membantu kegiatan
pengajaran, penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugasnya itu, perpustakaan perguruan tinggi memilih,
mengolah, mengoleksi, merawat, melayankan koleksi / bahan pustaka yang
dimilikinya kepada para warga lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat
akademisnya pada umumnya8. Selain mengumpulkan dan mengorganisir segala
informasi yang tersimpan dalam buku dan bahan pustaka lainnya yang merupakan
pelestarian ilmu pengetahuan, dapat pula dilakukan dengan cara merawat fisik
bahan pustaka tersebut, hal ini juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pencegahan kerusakan bahan pustaka, apabila hanya dikumpulkan dan di
organisir saja tanpa dirawat dan dicegah tidak mungkin dapat digunakan. Dengan
menjaga fisik bahan pustaka tersebut diharapkan kandungan isinya dapat pula
dilestarikan antara lain, dengan mempelajari dan menelitinya. Inilah salah satu
tugas dari perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Mengingat bahan pustaka beraneka ragam jenis dan bentuknya, yang
tercetak maupun yang terekam, dan merupakan khazanah kebudayaan bangsa,
maka hendaknya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
memberikan jasa perpustakaan kepada civitas akademikanya dengan menyediakan
koleksinya secara utuh. Disamping itu juga harus merawat dan melestarikan
8 F. Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan, h.7
koleksi yang ada. Dengan demikian, penulis memilih judul “pelestarian bahan
pustaka pada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian ini, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kebijakan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam hal pelestarian bahan pustaka.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang di hadapi dalam
melestarikan bahan pustaka
3. Untuk mengetahui usaha pencegahan yang dilakukan agar bahan pustaka
tersebut tidak rusak
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki bahan pustaka yang
rusak.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat pengertian bahan pustaka sangat luas, maka untuk menghindari
penafsiran yang lebih luas, penulis perlu membatasinya sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
b. Masalah yang akan diteliti adalah mengenai pelestarian bahan pustaka
tercetak (Buku dan Majalah).
2. Perumusan Masalah
a. Apakah Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mempunyai kebijakan khusus tentang pelestarian bahan pustaka.
b. Kendala-kendala apa saja yang menghambat penerapan pelestarian
bahan pustaka di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
c. Usaha pencegahan apa saja yang dilakukan oleh Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, agar bahan pustaka tidak rusak.
d. Solusi apa saja yang dilakukan dalam meperbaiki bahan pustaka yang
rusak.
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam skripsi ini, penulis
menggunakan metode deskriptif. Gay mendefinisikan metode deskriptif sebagai
kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesa atau
menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang
berjalan dari suatu penelitian9. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung).
Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data atau
informasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Perpustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur atau dokumen-
dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi
ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung
dari objek penelitian, dengan cara :
9 Consuello G. Sevilla: et.al., Penerjemah : Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian
(Jakarta: UI-Press, 1993), h. 71
a. Observasi : Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terjadi di perpustakaan
b. Wawancara : Dilakukan dengan pihak yang ada kaitannya dengan subjek
penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku pedoman penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press. Dan skripsi
ini di bagi dalam empat bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian pelestarian bahan
pustaka, fungsi pelestarian bahan pustaka, maksud dan tujuan pelestarian bahan
pustaka, faktor penyebab kerusakan, cara pencegahan kerusakan bahan pustaka
serta perbaikan bahan pustaka.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah berdirinya Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Struktur organisasi Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sistem dan jenis layanan Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gedung dan perlengkapan Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Koleksi Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
BAB IV PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN
UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pelestarian bahan pustaka
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kebijakan-kebijakan
tentang pelestarian bahan pustaka pada Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, kendala dan solusi dalam pelestarian bahan pustaka pada
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pelestarian Bahan Pustaka
1. Pengertian Pelestarian Bahan Pustaka
Menurut M.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
Pelestarian adalah menjadikan (membiarkan) tetap tak berubah.10
Pelestarian
bahan pustaka artinya melindungi bahan pustaka dari kemusnahan dan kerusakan.
Sedangkan menurut IFLA ialah semua pengelolaan dan pertimbangan keuangan
termasuk penyiapan akomodasi, susunan tingkatan kepegawaian, kebijakan,
teknik dan metode yang meliputi pemeliharaan perpustakaan, alat-alat serta
informasi yang memuat hal-hal tersebut.11
Dalam pelestarian bahan pustaka kata konservasi dan preservasi yang biasa
diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa Inggris, yaitu
conservation dan preservation, mempunyai arti yang hampir sama. Di lingkungan
perpustakaan, arsip dan museum belum ada kesepakatan dalam menafsirkan kata
tersebut. Kata preservasi mempunyai arti yang luas yaitu mencakup unsur-unsur
pengelolaan dan keuangan, termasuk cara menyimpan dan alat-alat bantunya,
tingkat dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan, kebijkasanaan, teknik dan
metode untuk melestarikan informasi yang dikandungnya.
Sedangkan konservasi merupakan kebijaksanaan dan cara tertentu yang
dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran,
10
M.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2006),
h. 698.
11
Husna Rusliana, “Aplikasi Pelestarian Bahan Pustaka Di Perpustakaan Nasional RI,”
(skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2003), h.9.
termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknik12
. Dari uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa kata preservasi dan konservasi mempunyai arti
yang sama yaitu pelestarian, yang selanjutnya pelestarian ini mencakup kegiatan
pelestarian, pengawetan dan perbaikan.13
2. Fungsi Pelestarian Bahan Pustaka
Fungsi pelestarian adalah untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tidak
diganggu oleh tangan jahil, serangga yang iseng, atau jamur yang merajalela pada
buku-buku yang ditempatkan pada ruang yang lembab. Dengan demikian ada
beberapa fungsi pelestarian pada bahan pustaka, antara lain:
a. Fungsi melindungi
Bahan pustaka dilindungi dari manusia, serangga-serangga, jamur, panas
matahari, air dan sebagainya. Dengan pelestarian yang baik serangga dan
binatang kecil tidak akan menyentuh dokumen. Manusia tidak akan salah
dalam menangani dan memakai bahan pustaka, jamur tidak akan sempat
tumbuh, dan sinar matahari serta kelembaban udara di perpustakaan akan
mudah dikontrol.
b. Fungsi pengawetan
12
Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 84.
13
Darmono, Manajemen dan Tata kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001),
h.71.
Dengan dirawat secara baik, bahan pustaka menjadi awet, lebih lama dipakai,
dan diharapkan lebih banyak pembaca dapat mempergunakan bahan pustaka
tersebut.
c. Fungsi kesehatan
Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi bersih, bebas dari debu,
jamur, binatang perusak, sumber dan sarang dari berbagai penyakit sehingga
pemakai maupun pustakawan menjadi tetap sehat. Pembaca lebih bergairah
membaca dan memakai perpustakaan.
d. Fungsi pendidikan
Pemakai dan pustakawan sendiri harus belajar bagaimana memakai dan
merawat dokumen. Mereka harus menjaga disiplin, tidak membawa makanan
dan minuman ke dalam perpustakaan, tidak mengotori perpustakaan.
Mendidik pemakai dan pustakawan sendiri untuk berdisiplin tinggi dan
menghargai kebersihan.
e. Fungsi kesabaran
Fungsi ini menguji pustakawan untuk bersikap lebih sabar dengan cara
menambal buku berlubang, membersihkan kotoran binatang kecil dan tahi
buku dengan baik. Semua itu ibarat merawat bahan pustaka seperti merawat
bayi.
f. Fungsi sosial
Pelestarian ini tidak bisa dikerjakan oleh seorang diri. Pustakawan harus
mengikut sertakan pembaca perpustakaan untuk merawat bahan pustaka dan
perpustakaan.
g. Fungsi ekonomi
Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi lebih awet. Keuangan
dapat dihemat.
h. Fungsi keindahan
Dengan pelestarian yang baik, penataan buku yang rapi, perpustakaan tampak
menjadi makin indah, sehingga menambah daya tarik pembacanya.14
3. Maksud dan Tujuan Pelestarian Bahan Pustaka
Maksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita
kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal,
diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak
pembaca perpustakaan.15
Koleksi yang dirawat dimaksudkan bisa menimbulkan
daya tarik sehingga orang yang tadinya segan membaca atau enggan memakai
buku perpustakaan menjadi rajin mempergunakan jasa perputakaan.
Adapun tujuan pelestarian bahan pustaka ialah :
a. Menyelamatkan nilai informasi dokumen
b. Menyelamatkan fisik dokumen
c. Mengatasi kendala kekurangan kendala
d. Mempercepat perolehan informasi : dokumen yang tersimpan di CD (Compact
Disc) sangat mudah diakses baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Sehingga
pemakaian dokumen atau bahan pustaka lebih optimal.16
14 Karmidi Martoatmodjo, Ph.D, Pelestarian Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 6-7.
15
Massofa, “Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka dan Latar Belakang Masalahnya.”
Artikel diakses pada 12 Maret 2009 dari
http.//pustaka.uns.ac.id/2009/1203//1001&menu=news&option=detail&nid=9.
16
Kartoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, h. 5.
Dengan pelestarian yang baik, diharapkan bahan pustaka dapat berumur
lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli bahan yang sama yang
dapat membebani pemesanan, pengolahan kembali, penempelan kartu-kartu dan
kesemuanya itu memerlukan uang. Dengan bahan pustaka yang dilestarikan dan
dirawat dengan baik, pustakawan dapat memperoleh kebanggaan dan peningkatan
kinerja. Lingkungan yang sehat, ruang kerja yang baik, rapi dan menarik membuat
kehidupan menjadi lebih berarti dan menyenangkan.
B. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka
Bahan pustaka terdiri atas berbagai jenis dan bermacam sifat yang
dimilikinya. Dari sejarahnya, manusia menggunakan berbagai medium untuk
merekam hasil karya mereka. Bahan yang dipergunakan sesuai dengan
pengetahuan manusia serta teknologi pada zamannya17. Bahan kertas merupakan
bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak oleh makhluk hidup dan
timbul noda oleh debu dan jamur. Kekuatan kertas makin lama makin menurun
sejalan dengan usia kertas. Penurunan tersebut karena reaksi foto kimia atau
reaksi antara selulosa dan bahan-bahan lain seperti bahan aditif yang ada pada
kertas atau bahan lain yang berasal dari luar.18
Faktor yang dapat merusak kertas dapat dibagi dalam beberapa kelompok :
1. Faktor Biologi
a. Fungi (Jamur)
Fungi (jamur) adalah tumbuhan yang tidak mempunyai chlorophil sehingga
untuk memperoleh makanan harus diambil dari sumber kehidupan lain (parasit),
atau dari benda mati (Saprofit). Fungi (jamur) terdiri dari cabang-cabang halus
17
Massofa, “Pelestarian, macam Sifat Bahan Pustaka.”
18 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h.91.
yang disebut hypae, bentuknya seperti kapas (Mycelium). Mycelium ini
membentang seperti benang (Rhizoid) dan menyebar di atas permukaan tempat
pertumbuhannya. Fungi (jamur) berkembang biak dengan spora yang dapat
menyebar di udara diterbangkan angin, hinggap di sembarang tempat, menanti
kondisi yang ideal untuk berkembang biak.19 Spora ini dapat bertahan untuk
waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh jika kondisi memungkinkan, yaitu jika
kelembaban udara lebih besar dari 70%. Fungi (jamur) mempunyai akar
(Sporangiophores) yang mengeluarkan enzim yang dapat larut dalam substansi
seperti tepung dan selulosa. Enzim ini menghidrolisa rantai panjang polimer
selulosa menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Fungi ini juga memproduksi
beberapa macam asam oksalat, asam fumoric, sitrat dan menyebabkan asam pada
kertas dan akhirnya kertas menjadi rapuh. Pada tempat tumbuhnya fungi (jamur)
ini biasanya akan timbul noda merah dan kecoklatan yang sangat sukar
dihilangkan.20
b. Binatang Pengerat
Tikus juga merupakan binatang perusak buku yang cukup sulit diberantas.
Mereka biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-
kadang kertas disobek-sobek dan dikumpulkan dan dijadikan sarang. Tindakan
pencegahan untuk melindungi kertas dari serangan tikus adalah tempat
penyimpanan harus bersih dan kering serta selalu dikontrol secara berkala.
Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk harus ditutup dengan
rapat.21
19
Muhammadin Razak, dkk., Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip (Jakarta:Yayasan Ford
dan Program Pelestarian Bahan Pustaka, 1992), h. 20. 20
Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 93-94. 21 Ibid., h. 94.
c. Serangga
Serangga sangat berbahaya bagi buku dan merupakan ancaman yang paling
potensial, terutama di negara-negara yang beriklim tropis seperti Indonesia.
Serangga seperti Silverfish, kecoa, rayap, kutu buku, merupakan serangga
pemusnah buku yang sudah umum dikenal orang.22
1) Silverfish
Berbadan ramping, tidak bersayap, serangga dewasa mempunyai
panjang 12 mm, berwarna abu-abu mutiara. Serangga ini lebih aktif di
malam hari, dapat dijumpai disetiap tempat dalam gedung, lebih
menyenangi sudut-sudut yang gelap dan lembab. Makanannya adalah
lem / perekat-perekat yang terdapat pada sampul buku sehingga merusak
jilid dan sampul buku. Telurnya diletakkan di tempat gelap di belakang
buku pada tumpukan kertas di lemari kaca. Setelah dua minggu apabila
kondisi lingkungan memungkinkan, telur akan menetas.
2) Kecoa
Terdapat lebih dari 1.000 jenis kecoa di seluruh dunia, tetapi yang
dijumpai di perpustakaan biasanya hanya 5 macam. Kecoa bewarna
coklat kehitaman, muncul dan mencari makanan pada malam hari.
Makanan kecoa adalah kanji dan perekat-perekat sampul buku yang
dimakannya hingga habis serta kain-kain pada punggung buku, dan
jarang menembus masuk ke dalam buku. Kecoa mengeluarkan cairan
pekat berwarna hitam yang membentuk noda dan sulit untuk
dihilangkan.
22 Ibid., h. 94.
3) Rayap
Rayap merupakan perusak yang paling berbahaya karena dapat
menghabiskan buku dalam waktu singkat. Hidup beriklim tropis dan
subtropis. Binatang ini berbadan lunak dan bewarna putih pucat, karena
bentuknya seperti semut,maka binatang ini juga disebut semut putih
(white ant), ada dua jenis rayap, yaitu rayap kering yang hidup dalam
kayu (wood dwellers) dan rayap basah yang hidup dalam tanah
(subteranian), mereka hidup berkelompok dalam koloni yang
terorganisasi dengan rapi. Rayap subteranian membuat sarang dalam
tanah dan akan keluar ke atas permukaan tanah untuk mencari makan
melalui jalan yang mereka buat, kadang-kadang dapat menembus
dinding tembok dan lantai bangunan. Masuk ke dalam rak-rak kayu
memakannya sampai habis dan masuk kedalam buku-bukunya.
4) Kutu Buku (book lice)
Binatang ini sangat kecil, berwarna abu-abu putih, badannya lunak dan
kepalanya relatif besar serta giginya sangat kuat. Makanannya adalah
perekat, glu dan kertas-kertas yang ditumbuhi jamur. Bentuk larva dan
bentuk dewasa tidak dapat dibedakan, tetapi bentuk dewasa mempunyai
warna yang lebih terang. Binatang ini meletakkan telurnya di atas atau di
dalam punggung buku. Spesies yang umum adalah Lipocelis
Divinatorius.23
23 Razak, Pelestarian Bahan Pustaka dan arsip, h. 21-23.
2. Faktor Fisika
Selain faktor biologi seperti serangga, mikroorganisme, tikus dan
sebagainya, ada lagi perusak bahan pustaka yang hebat, yaitu faktor fisik,
misalnya debu, cahaya, suhu dan kelembaban. Jenis perusak bahan pustaka ini
tidak boleh diabaikan, karena benar-benar bisa membawa kerusakan yang besar.
a. Cahaya
Kertas yang kepanasan akan rusak berubah warna menjadi kuning dan
rapuh akhirnya rusak. Hindarilah sinar ultra violet (sinar matahari) yang masuk
langsung ke perpustakaan. Kerusakan yang terjadi karena pengaruh sinar ultra
adalah memudarnya tulisan, sampul buku, dan bahan cetak. Selain itu kertas juga
akan menjadi rapuh. Proses kerusakan akan dipercepat dengan adanya uap air dan
oksigen dalam udara, sehingga menimbulkan perubahan warna. Buku menjadi
kuning kecoklatan dan kadar kekuatan serta pada kertas menurun.
Untuk menghindarinya hendaknya diusahakan kain gorden sehingga panas
atau sinar yang masuk ke perpustakaan bisa di atur, sinar alami cukup bagus,
tetapi tidak bisa dikontrol dengan mudah. Karena itu di negara maju, penerangan
perpustakaan menggantungkan pada sinar listrik karena mudah dikontrol. Lampu
pada ruang rak buku hanya dinyalakan pada saat diperlukan. Jika tidak ruang rak
tersebut gelap. Hal ini juga bisa menghemat listrik. Tetapi AC selalu dihidupkan,
sehingga kebersihan, kelembaban dan temperatur bisa terkontrol.
b. Suhu dan kelembaban
Kerusakan kertas yang diakibatkan oleh suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan perekat pada jilidan buku menjadi kering, sedangkan jilidannya
sendiri menjadi longgar. Di samping itu, suhu yang tinggi itu dapat
mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas menjadi kuning. Sebaliknya,
apabila lembab nisbi terlalu tinggi, buku akan menjadi lembab. Sebab akibatnya,
buku mudah diserang jamur, rayap, kecoa, kutu buku, dan ikan perak.
Udara lembab yang dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi
menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, bereaksi dengan partikel
logam dan memutuskan rantai ikatan kimia selulosa. Kelembaban dan suhu udara
yang ideal bagi perpustakaan dan arsip adalah 45-60% RH dan 20-24 derajat
celcius. Karena itu hindarilah sumber kelembaban tersebut. Jika kelembaban itu
disebabkan oleh air hujan atau banjir, keringkanlah tempat-tempat tersebut. Kertas
yang basah lembab tidak boleh dijemur, tetapi harus dianginkan pelan-pelan
menurut tingkat kebasahannya.
c. Debu
Debu dapat masuk secara mudah kedalam ruang perpustakaan melalui pintu,
jendela atau lubang-lubang angin perpustakaan. Apabila debu melekat pada
kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang meninggikan tingkat keasaman pada
kertas. Akibatnya kertas menjadi rapuh dan cepat rusak. Di samping itu, apabila
keadaan ruang perpustakaan lembab, debu yang bercampur dengan air lembab itu
akan menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung belerang
atau debu dari knalpot kendaraan memiliki daya rusak yang paling tinggi.24
3. Faktor Lain
Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan kerusakan
koleksi bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
24 Ibid., h. 45-46.
Oleh karena itu pustakawan diharapkan mampu menekan sekecil mungkin akibat
dari bencana alam itu.
a. Pengaruh Api / Kebakaran
Api merupakan bahaya utama, sehingga banyak koleksi bahan pustaka
berharga rusak berat atau musnah karena api. Perlindungan memadai diawali
dengan disain arsitektural gedung. Seperti ruang, tangga, lorong dan lain-lain yang
akan diperkirakan akan menjadi cerobong penyebaran api yang memadai harus di
hindarkan. Pintu tahan api dan penyekat api yang memadai harus dipasang, serta
penyebaran api melalui pipa-pipa listrik dan sejenisnya juga diperkecil. Tindakan
pencegahan lain seperti dilarang di rung penyimpanan koleksi, pemasangan
alarm, pemasangan alat pemadam kebakaran dan pemeriksaan kabel-kabel secara
berkala.25
b. Faktor Air / Banjir
Kerusakan oleh bahaya banjir atau air seringkali lebih berbahaya dibanding
api. Air dapat timbul dari mana-mana seperti air laut pasang, sungai meluap atau
banjir dan hujan terus menerus, kerusakan saluran persediaan air minum, air
buangan pipa pemanasan sentral, alat pendingin udara, rembesan dinding, got
tersumbat, atap rusak, jendela, kaca dan sebagainya. Juga dapat timbul oleh
karena usaha melawan api dengan air yang biasanya justru lebih besar dan luas
dari pada apinya itu sendiri. Cara perawatan dan pemeliharaan gedung secara
teratur termasuk di dalamnya instalasi listrik, gas, air dan sebagainya dan bila
bangunan baru susunlah spesifikasi arsitektural yang memadai. Bahan pustaka
yang rusak oleh air, pustakawan harus mengatasinya dengan dikering-anginkan.
25 Razak, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, h. 29.
Perpustakaan bisa mencari upaya menggunakan perlengkapan penghilang
kelembaban “dehumidifier” pengering silicagel dan sebagainya.26
c. Manusia
Manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi juga bisa menjadi
perusak buku yang hebat. Berdasarkan kenyataan yang ada, kerusakan buku
terjadi karena ulah manusia. Misalnya, pembaca di perpustakaan secara sengaja
merobek bagian-bagian tertentu dari sebuah buku, misalnya diambil gambarnya,
tabel-tabel statistik.
Kadang-kadang pengguna perpustakaan sengaja atau tidak sengaja,
membuat lipatan sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke belakang. Sebagai
akibatnya, perekat yang mengelem punggung buku untuk memperkokoh
penjilidan dapat terlepas sehingga lembaran-lembaran buku akan terpisah dari
jilidnya. Kecerobohan manusia lain misalnya habis makan tidak membersihkan
tangan dahulu menyebabkan buku menjadi kotor. Kerusakan justru terjadi oleh
pustakawan sendiri yang sehari-hari bergelimang dengan buku. Petugas
perpustakaan yang tidak memiliki rasa sayang kepada buku, dan tidak pernah
belajar bagaimana melestarikan dan merawat buku bisa membuat kesalahan yang
sangat fatal.27
C. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka
Usaha pencegahan kerusakan bahan pustaka yang dilakukan sejak dini
merupakan tindakan yang lebih baik dan lebih tepat daripada melakukan
perbaikan bahan pustaka yang telah parah keadaannya. Usaha melakukan
26
Ibid., h.29-30 27 Martoatmodjo, Pelestarian bahan pustaka, h. 46.
perbaikan bahan pustaka yang disebabkan oleh beberapa faktor dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut :
1. Cara pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh
manusia.
Telah disebutkan diatas bahwa manusia bisa menjadi kawan buku atau
sebaliknya menjadi lawan.dan cara-cara pencegahan kerusakan bahan pustaka
yang disebabkan oleh manusia antara lain:
a. Hendaknya pustakawan membuat peraturan tertulis, bagaimana cara
menggunakan bahaun pustaka, cara memperoleh buku, cara mengambil
buku, cara menempatkannya di rak.
b. Mengadakan kontrol yang ketat pada pengembalian buku, apakah
pembaca membuat kerusakan atau mengotori buku
c. Memberikan sanksi berupa denda kepada peminjam yang menyebabkan
buku rusak sehingga mendidik para peminjam bahan pustaka. Tujuan
denda ini adalah membuat si perusak jera.
d. Secara periodik perlu diadakan pemeriksaan keutuhan bahan pustaka dan
hendaknya dipasang peraturan penggunaan bahan pustaka.28
2. Cara pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh
serangga.
Dewasa ini bahan-bahan kimia pembunuh serangga telah banyak di pasarkan
di took-toko. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia untuk memberantas
serangga (pestisida) itu harus hati-hati karena semua bahan kimia itu mengandung
racun yang kadang-kadang membahayakan kesehatan manusia.
28 Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, h. 69.
Pemberantasan serangga dapat di tempuh dengan cara-cara berikut:
a. Penyemprotan dengan insektisida
Membasmi serangga dapat disemprot dengan insektisida tertentu ialah
tembok, lantai, langit-langit, rak buku, dan bagian-bagian tertentu dapat
dilakukan secara berkala. Beberapa jenis insektisida yang dikenal di
Indonesia ialah Raid, Baygon, Mortein, Mafu dan sheltox.
b. Penggunaan gas beracun
Salah satu cara untuk membasmi hewan perusak bahan pustaka jenis
serangga ialah dengan cara fumigasi atau pengasapan. Fumigasi adalah
suatu tindakan pengasapan yang bertujuan untuk mencegah, mengobati
dan mensterilkan bahan pustaka. Fumigasi dapat dilaksanakan dengan
pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun. Uap atau
asap zat kimia tersebut dapat membunuh serangga, jamur, atau kuman-
kuman yang menyerang buku.
Penggunaan bahan kimia dalam proses fumigasi dapat disesuaikan dengan
luas ruangan yang dimiliki dan jumlah bahan yang akan difumigasi.
Bahan-bahan kinia yang dapat digunakan antara lain Carbon Disulfit
(CS2), Carbon Tetra Clorida (CL4), Methyl Bromida (CH3 BR), Thymol
Crystal dan Naptalin. Yang perlu dipersiapkan sebelum diadakan fumigasi
ialah ruangan, peralatan dan bahan yang akan difumigasi. Persiapan ini
adalah dengan membuka bahan pustaka sedemikian rupa sehingga setiap
lembar kertas dapat terkena gas pembasmi hama secara merata.
Seperti yang dijelaskan di atas, pelaksanaan fumigasi disesuaikan dengan
kondisi ruangan dan peralatan yang dimiliki oleh perpustakaan dan bahan
kimia yang dipergunakan.
1). Fumigasi dengan Carbon Disulfit (CS2)
Fumigasi yang mengguanakan carbon disulfit (CS2) yang dicampur
dengan carbon tetra clorida (CCL4) dengan perbandingan 1:1 dalam
satu liter dapat dipergunakan untuk ruangan seluas 2 M3, proses ini
memakan waktu kurang lebih satu minggu.
2). Fumigasi dengan Methyl Bromida ( CH3 BR)
Fumigasi ini diperlukan alat bantu sepoerti tabung gas, instalasi pipa
dan timbangan. Dan tiap satu meter kubik ruangan diperlukan 16-32
gram methyl bromida.
3). Fumigasi dengan Thymol Cristal
Tiap satu meter kubik diperlukan thymol cristal sebanyak 50 gram.
Proses fumigasi memakan waktu 48 jam.
4). Fumigasi dengan Naptalin
Untuk ruangan satu meter kubik diperlukan 810 gram naptalin. Proses
fumigasi ini memakan waktu 14 hari.29
c. Penggunaan sistem pengumpanan
Pembasmian serangga dapat pula dilakukan dengan berbagai cara
pengumpanan misalnya:
29 Ibid., h. 97-98.
1). Tepung terigu atau tepung tapioka dengan sodium fluosilica (5:1)
ditempatkan di tempat terbuka. Campuran ini dapat membunuh kecoa
dan ikan perak.
2). Sejumlah kertas sheet atau kertas berwarna coklat yang disemprot
dengan dieldrin dan ditempatkan di belakang buku-buku, dapat
membunuh ikan perak.
3). Campuran arsenic acid, barium carbonate, atau sodium dengan tepung
terigu, gula atau garam ditempatkan di tempat terbuka, dapat
membunuh segala jenis serangga.30
Setelah pelaksanaan fumigasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,
maka usahakan tempat atau rak yang tersedia untuk menempatkan buku-buku
sehabis di fumigasi hendaklah disemprot dan dibersihkan dengan insektisida, agar
tempat tersebut menjamin buku-buku yang sudah difumigasi bebas kuman.
Dengan demikian fumigasi dilakukan dengan jalan memasukkan fumigant dalam
konsentrasi yang cukup untuk mematikan jamur / serangga ke dalam ruangan
yang tertutup dalam waktu tertentu. Untuk itu keberhasilan fumigasi akan
tergantung dari jenis fumigant, konsentrasi gas dalam ruangan tertutup dan
lamanya proses fumigasi berlangsung. Fumigant adalah bahan kimia yang pada
temperatur dan tekanan akan berubah menjadi gas yang dapat mematikan jamur
atau serangga. Sifat fumigant antara lain, berupa gas sangat beracun sebagai racun
pernafasan dan sebagainya.
3. Cara Pencegahan Kerusakan yang disebabkan oleh Jamur
30 Ibid., h.70-71.
Jamur merupakan mikroorganisme yang tidak berklorofil. Untuk
memperoleh makanan harus mengambil dari kehidupan lain (parasit) ataupun dari
benda mati (saprofit) jamur berkembang biak dengan spora, dapat menyebar di
udara dan apabila menemukan lingkungan yang cocok maka spora tersebut akan
berkembang biak. Kertas merupakan tempat yang ideal bagi berkembangnya
spora, terutama di lingkungan yang mempunyai kelembaban yang tinggi.
Tindakan yang preventif untuk mencegah tumbuhnya jamur dan
berkembang biaknya insekta adalah memeriksa kertas dan buku secara berkala,
membersihkan tempat penyimpanan, menurunkan kelembaban udara dan buku-
buku tidak boleh disusun terlalu rapat pada rak, karena menghalangi sirkulasi
udara untuk mencegah menularnya jamur atau insekta yang datang dari luar.
Sebaiknya buku-buku yang baru dibeli atau diterima dari pihak lain difumigasi
terlebih dahulu sebelum disimpan bersama-sama dengan buku-buku yang lainnya.
31
Pembasmian jamur dapat dilakukan dengan cara tradisional atau cara
modern. Cara tradisional yang digunakan untuk membasmi jamur adalah:
a. Menjaga ruangan buku dari genangan air.
Dengan menjaga ruangan dari genangan air saluran-saluran air harus diatur
sebaik-baiknya.
b. Menempatkan kapur sirih yang dimasukkan ke dalam baskom pada setiap
rak buku.
Artinya kapur sirih ini akan menyerap uap air yang berlebihan di dalam
ruangan.
31 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja, h. 84.
c. Menempatkan arang pada setiap rak buku.
Arang dimasukkan kedalam karung kecil dari kain kasa, agar tidak terlihat
kotor.
Cara tradisonal itu sekarang sudah banyak ditinggalkan setelah
ditemukannya cara-cara modern. Cara-cara modern ini telah diterapkan pada
beberapa perpustakaan di Indonesia. Cara yang tepat untuk membasmi jamur yang
telah tumbuh di buku ini adalah menggunakan sistem fumigasi. Gas racun yang
digunakan untuk sistem ini Ialah formaldehyde, trioxymethylene, methyl bromide
atau uap thymol.
Untuk menahan agar jamur tidak tumbuh di buku yang masih bagus,
penjagaan kelembaban ruangan harus ketat. Ruangan yang ideal adalah ruangan
yang memiliki 45% sampai 60% Relatif Humidity (RH) dengan temperatur 20-24
derajat celcius. Untuk memperoleh keadaan ini maka ruangan dipasang AC.
Pemasangan AC harus selama 24 jam. Hal ini diperlukan untuk menjaga
kestabilan ruangan. Turun naiknya tingkat kelembaban ruangan akan
mempengaruhi turun naiknya kelembaban ruangan. Hal ini mempercepat
kerusakan bahan pustaka.
Bahan kimia lainnya yang dapat digunakan untuk menyerap uap air ialah
silicagel. Caranya, tempatkan kantong berisi silicagel pada setiap rak buku.
Jumlahnya tergantung dari keperluan. Perhatikan pada alat pengukur kelembaban.
Jika yang bernama “dehumidifier”. Uap air dikeringkan sampai pada ukuran yang
diperlukan.
Beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam usaha pencegahan
kehadiran jamur adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan kelembaban ruangan atau tempat
penyimpanan bahan pustaka. Hal ini tentu saja perpustakaan harus
dilengkapi dengan Air Conditioner (AC).
2. Pembubuhan obat anti jamur pada kulit buku.
3. Jaga kebersihan buku dari minyak. Tangan manusia mengandung
minyak terutama kalau berkeringat. Kalau minyak tersebut ada pada
ruangan yang lembab, maka tumbuhlah jamur.
4. Jaga bahan pustaka dari kehadiran debu. Debu yang menempel pada
buku menjadi berbahaya, karena debu tersebut mengandung partikel
besi yang jika menempel pada kertas yang lembab akan tumbuh
jamur.32
5. Menaburkan cengkeh (bunga cengkeh) pada rak atau lemari buku.
6. Menempatkan kapur barus atau kamper di sela-sela buku di rak.
7. Dilakukan fumigasi.
8. Menyemprotkan racun anti jamur kepada buku.33
D. Perbaikan Bahan Pustaka
Pemeliharan dan perawatan koleksi perpustakaan adalah kegiatan menjaga
atau mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan awet dan
terawat dengan baik. Tugas ini meliputi:
1. Laminasi
Laminasi adalah melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan
pustaka menjadi lebih awet. Proses keasaman yang terjadi pada kertas, atau bahan
pustaka dapat dihentikan oleh pelapis bahan pustaka yang terdiri dari film oplas,
32
Ibid., h. 77-78. 33
Drs. M. Djuhro, Pelestarian Bahan Pustaka (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2002), h.
13
kertas cromton, atau kerlas pelapis lainnya. Pelapis bahan pustaka ini menahan
polusi atau debu yang menempel di bahan pustaka sehingga kertas-kertas yang
sudah tidak beroksidasi dengan polutant. Proses laminasi biasanya digunakan
untuk menambal, menjilid, menyambung dan sebagainya.
Setelah bahan pustaka dihilangkan dan dikurangi tingkat keasamannya
diatas kita awetkan dengan cara laminasi. Ada dua cara laminasi, yaitu:
a. Laminasi dengan mesin dan
b. Laminasi secara manual.
a. Laminasi dengan mesin juga dibagi menjadi dua, yaitu:
1). Laminasi mesin dengan cara dingin
Laminasi mesin dengan cara dingin ialah melapisi kedua sisi kertas dengan
bahan yang disebut film oplas. Film ini di impor dari Jerman. Film ini
mengandung lem, dapat membukanya kembali dengan cara membasahinya
dengan air. Sebagai petugas harus rajin mebersihkan dan memelihara
mesin, serta memahami betul cara bekerjanya. Teknik memasukkan bahan
pustaka diantara dua film oplas harus diperhatikan agar tidak terjadi
adanya gelembung udara antara bahan pustaka dan pelapis. Mengingat
harganya yang mahal, harus dipertimbangkan masak-masak apakah bahan
pustaka laik untuk di laminasi. Kalau tak mungkin memiliki sendiri alat
laminasi itu, perpustakaan dapat mengadakan kerjasama. Atau diserahkan
kepada perusahaan komersial. Di Indonesia yang memiliki peralatan ini
adalah Arsip Nasional Republik Indonesia, Jl. Ampera Raya No.12 Jakarta
Selatan.
2). Laminasi mesin dengan cara Panas
Laminasi dengan cara panas menggunakan kertas crompton untuk melapisi
kedua sisi bahan pustaka. Kertas dipanaskan antara 70 sampai dengan 90
derajat celsius, agar kertas crompton tersebut dapat menempel pada bahan
pustaka. Cara kerjanya juga seperti pada cara dingin. Hanya kalau
pelapisnya mau dilepaskan dari bahan pustaka, kita bisa menggunakan
aceton, dan bahan pustaka lainnya bisa kita dapatkan lagi. Dalam
melaminasi bahan pustaka kita tidak boleh sembarangan. Harus dipikirkan
bagaimana caranya bahan pustaka tidak menjadi rusak oleh bahan pelapis.
Pada laminasi “paten” kertas pelapis tidak bisa dibuang tanpa
meninggalkan bekas-bekas kerusakan pada bahan pustaka.
b. Laminasi secara manual
Cara ini dikerjakan dengan menggunakan kertas laminasi yang kita impor
khusus dari luar negeri. Bahan ini belum di produksi di Indonesia. Cara
penggunaanya, kita letakkan kertas laminasi di meja yang diberikan alas,
kemudian bahan pustaka di tempatkan di atasnya, sesudah itu diletakkan
kertas laminasi lagi. Seperti membuat sandwich, kemudian oleskan aceton
yang tersedia di cawan, dengan kuas. Jangan sampai ada gelembung udara
ada di antara kertas pelapis dan bahan pustaka. Jangan terlalu menekan
keras, sebab bisa merobek kertas laminasi dan bahkan bahan pustakanya.
Kemudian dikeringkan, setelah kering maka pinggirnya digunting dengan
rapi. Bahan pustaka akan menjadi awet dan udara dari luar tidak akan
mengganggu zat kimia yang terdapat pada kertas, sehingga proses keasaman
terhenti. Biaya untuk laminasi cukup mahal, satu halaman folio bisa
mencapai Rp.1000,- karena itu kalau memang tidak sangat penting, tidak
perlu mengadakan laminasi tetapi cukup dengan “encapsulasi” yang bisa
menggunakan plastik biasa dan double sided tape. Tetapi bahan yang baik
adalah estralon. 34
Enkapsulasi ialah salah satu cara preservasi kertas dengan menggunakan
bahan pelindung untuk menghindarkan dari kerusakan yang bersifat fisik.
Kertas yang akan di enkapsulasi ini adalah kertas lembaran seperti lembaran
naskah kuno, peta, bahan cetakan atau poster yang umumnya sudah rapuh
karena umur, rusak oleh pengaruh asam polusi udara, berlubang-lubang
karena dimakan serangga, atau salah dalam menggunakannya, rusak karena
sering digunakan. Pada enkapsulasi ini setiap lembar kertas dilapisi atau
diapit oleh dua lembar film plastik polyester yang pada bagian pinggir
plastik dilekatkan dengan cellotape 3M (double sided tape 3M scotch brand
no.145). Yang harus diperhatikan bahwa bahan pustaka atau dokumen kertas
harus bersih, kering dan bebas asam (sudah di deasidifikasi), dan perekat
pada cellotape 3M tidak boleh menyentuh bahan pustaka atau dokumen,
serta dokumen atau bahan pustaka yang dienkapsulasi harus dapat dibuka
kembali.
Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan enkapsulasi ialah
gunting besar / kecil, alas dari plastik tebal yang dilengkapi dengan garis-
garis yang berpotongan tegak lurus untuk mempermudah pekerjaan, sikat
halus, film plastik polyester, pisau pemotong (cutter), double sided tape 3m,
pemberat, kertas penyerap bebas asam dan lembaran kaca.35
2. Alih Bentuk / Reproduksi
34
Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, h. 111-113. 35 Razak, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, h. 56.
Cara perawatan dengan alih bentuk yaitu buku-buku yang telah rapuh. Dan
buku itu amat berharga, buku itu cuma hanya ada satu kopi, sedangkan
dipasaran sudah tidak mungkin didapat. Misalnya seperti Undang-Undang
Dasar naskah asli, dll yang bernilai sejarah. Maka dengan menyelamatkannya
dengan alih bentuk. 36
3. Penjilidan
Banyak bahan pustaka khususnya buku oleh karena usia, pemakaian, salah
urus, pengaruh lingkungan, dimakan serangga dan fotografi, reproduksi,
pelestarian dalam alih bentuk seperti microfilm, microfich dan lain-lainnya.
Usaha-usaha tersebut tentunya memerlukan biaya dan bahan penunjang yang
kadang kala sulit diperoleh, oleh karena itu perbaikan dengan cara jalan
penjilidan kembali merupakan salah satu alternatif dalam tindakan perbaikan
bahan pustaka.
Bahan pustaka yang rusak seperti isi buku, sampul buku, lem atau jahitannya
terlepas, sobek dan bentuk kerusakan fisik lainnya yang diperkirakan masih bisa
diatasi. 37
Salah satu tindakan adalah dengan mereparasi atau memperbaiki atau
menjilid kembali untuk mempertahankan bentuk fisik tersebut dan sekaligus
mempertahankan kandungan ilmiah yang terkandung didalamnya.
36
M. Djuhro, Pelestarian Bahan Pustaka, h. 16. 37 Razak, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, h. 57.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Pada dasarnya Perpustakaan Utama UIN merupakan peralihan nama dari
Perpustakaan IAIN Jakarta. Perpustakaan ini berdiri seiring dengan berdirinya
IAIN itu sendiri, yaitu sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama)
pada tanggal 1 Juni 1957. Pada waktu itu keadaan perpustakaan masih sangat
sederhana, hanya terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak 2000
eksemplar, dan hanya dikelola oleh seorang pegawai.
Seiring dengan peralihan nama IAIN menjadi UIN (SK Presiden No. 31
tanggal 20 Mei 2002), maka secara otomatis nama perpustakaan pun ikut berubah
yaitu menjadi “Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta”.
Pada tahun 1960-1964 perpustakaan mulai berkembang ketika dipimpin oleh
Drs. A. Syadali, saat itu koleksi buku diklasifikasi menurut DDC (Dewey Decimal
Classification). Di samping itu sistem peminjaman juga sudah mulai tertib, dan
jumlah pegawainya ada 4 orang. Drs. A, Syadali adalah juga Rektor IAIN periode
1984-1993.
Pada tahun 1961 perpustakaan dipimpin oleh Ny. Nabilah Lubis, Sarjana
Muda Ilmu Perpustakaan dari Universitas Cairo, Mesir. Tahun 1964-1971
Perpustakaan IAIN banyak menerima sumbangan buku dari berbagai lembaga,
khususnya kedutaan Mesir dan Saudi Arabia, sehingga pada Januari 1969 jumlah
koleksi menjadi 1.320 judul dan 10.999 eks buku, 23 skripsi, dan 310 eks majalah.
Ny. Nabilah Lubis saat ini adalah guru besar pada Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, pada tahun 1971-1983 perpustakaan menempati ruang yang
lebih luas yaitu gedung Aula Madya saat ini dipimpin oleh Ny. Dra. Hj. Halimah
Madjid. Di bawah kepemimpinannya, banyak perkembangan yang dicapai oleh
perpustakaan IAIN. Pada tahun 1980 Perpustakaan IAIN Jakarta tercatat sebagai
perpustakaan perguruan tinggi terbaik se-DKI Jakarta.
Pada tahun 1983-1984 Drs. M. Kailani Eryono (alumni Jurusan Ilmu
Perpustakaan dari Universitas Indonesia (UI) menggantikan posisi Ny. Hj.
Halimah Madjid, waktu itu perpustakaan berkembang dengan pesat.
Selanjutnya pada periode tahun 1984-1998 yang dipimpin oleh Drs. Zainal
Arifin Toy. MLIS, alumni Jurusan Bahasa Inggris dari IAIN Jakarta dan Master
bidang perpustakaan dari university of Illinois, Uroana-Champaign, beliau
menjadi kepala Perpustakaan IAIN. Pada tahun 1991 sempat pindah ke gedung
baru berlantai tiga di Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat, saat ini gedung
tersebut menjadi Fakultas Psikologi.
Pada masa tahun 1998 hingga 2000 perpustakaan di pimpin oleh Drs. M.
Djuhro.S. juga seorang sarjana bidang Ilmu Perpustakaan dari Universitas
Indonesia (UI). Pada masa kepemimpinan beliau, perpustakaan kembali pindah ke
gedung yang lebih baru yang dibangun di atas tanah eks gedung Sanggar
Pravitasari. Dengan demikian lokasi perpustakaan dan kampus menjadi lebih
dekat dengan kampus utama.
Sejak tahun 2001-2006 mulai melakukan perbaikan gedung dan
perlengkapannya, penerapan sistem otomasi, penerapan sistem keamanan koleksi
dengan sensormatic, penambahan jenis layanan seperti warnet, audio visual, dan
lain sebagainya. Dan pada saat itu perpustakaan dikepalai oleh Dr. H. Udjang
Thalib, MA.
Desember 2006 dan tahun 2007 ini perpustakaan meningkatkan layanannya
dengan melakukan digitalisasi untuk koleksi dan membangun kembali jaringan
Perpustakaan Utama dengan perpustakaan-perpustakaan fakultas. Dan
perpustakaan utama ini dikepalai oleh DR. M. Zuhdi sampai sekarang.
1. Kerjasama Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dibawah
kepemimpinan beliau (Dr. H. Udjang Thalib, MA) telah dibentuk Sekretariat
Kerja Sama Perpustakaan (SKP) yang anggotanya terdiri dari seluruh
perpustakaan IAIN dan STAIN di Indonesia. Selanjutnya SKP ini diubah
namanya menjadi Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (JPPTI) yang
dideklarasikan di Surabaya pada tahun 2003.
2. Visi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai visi
sebagai pusat informasi dan sumber referensi terkemuka dalam berbagai ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang kajian keislaman.
3. Misi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Menyediakan koleksi yang lengkap dalam bidang ke-Islaman dan bidang-
bidang umum, sebagai pendukung kegiatan perkuliahan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Menyediakan berbagai layanan yang tepat, akurat dan cepat dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh civitas akademika UIN Jakarta.
c. Mengembangkan pemanfaatan perpustakaan secara efektif oleh seluruh civitas
akademika dengan melaksanakan beberapa program information literacy
d. Mengembangkan layanan jarak jauh untuk seluruh civitas akademika UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan masyarakat di luar UIN
e. Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus dan institusi
atau organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri
f. Mengembangkan kualitas SDM perpustakaan agar mampu menjalankan
profesinya sesuai perkembangan zaman
g. Mengembangkan pengadaan dan pemanfaatan koleksi non cetak dan
perpustakaan online.
4. Tujuan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tujuan didirikannya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ialah untuk mendukung keberhasilan semua aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi
yang berlangsung di UIN Jakarta baik dalam bidang pengajaran dan pendidikan,
penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.38
38
Zuhdi, Muhammad, dkk, Pedoman penggunaan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Vasco Djaya Corporation, 2008), h.1-2
B. Struktur Organisasi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Untuk dapat bekerja secara optimal dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, terutama sebagai pusat kegiatan belajar dan penelitian civitas
akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan.
Dalam struktur organisasi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta kedudukan kepala perpustakaan di bawah garis instruktif Rektor atau
Pembantu Rektor. Artinya kepada perpustakaan bertanggung jawab kepada
Pembantu Rektor, selanjutnya kepala perpustakaan Dr. M. Zuhdi membawahi
wakil kepala Nuryudi, S.Ag., Mlis dan wakil kepala membawahi kepala subag
administrasi perpustakaan oleh Kuswara, S.Ag, membawahi stafnya yaitu
Juhairiyah, Rusdi, Dakuri, Muniroh, PriyoSupriyadi, Andi Wijaya dan Lina
Farida. Subag administrasi membawahi Subag Layanan Teknis oleh Siti
Maryam.,S.Ag.,M.,Hum., Subag Layanan Teknis membawahi kepala urusan
pengadaan dan pengembangan koleksi Ulfah Andayani.,S.Ag.,M.Hum., dan
stafnya yaitu Heru Widodo.,Amd dan Risma sedangkan pengolahan dikepalai oleh
Dra. Gustiati, sedangkan stafnya Yarma. SIP, Asma Adam,BA, dan Nawawi,
sedangkan Kepala Urusan Pemeliharaan oleh Hj. Nilzamni Lubis, dengan stafnya
Muh. Salbani, Junaidi, Ahmad. Sedangkan Kepala Subag Layanan Umum oleh
Drs. Anwar Syamsudin.MM, subag layanan umum ini membawahi Sirkulasi,
Urusan sirkulasi dikepalai oleh Supiani,SIP dan stafnya yaitu Abbas Khaidir,
Winda Istati dan Lismawarni Dewi. Sedangkan kepala urusan referensi H.
Abdullah.S.Ag, membawahi Drs.Mawardi Hasan dan Nurhadi. Sedangkan
Otomasi, ICT dan multimedia oleh Kusaeri. Dan untuk kepala kerjasama dan
layanan khusus oleh Alfida, S.Ag., SIP., MLIS dan membawahi Rinto Nasution.
Dengan demikian subag administrasi perpustakaan bertanggung jawab kepada
kepala perpustakaan.
Pemahaman yang lebih sederhana tentang struktur organisasi Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah terdiri atas seorang kepala
perpustakaan yang membawahi tugas administrasi perpustakaan dan kelompok
pustakawan. Tugas kepala perpustakaan di antaranya adalah memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua yang ada di perpustakaan serta
memberikan informasi tentang fungsi dan peran Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan bertanggung jawab langsung kepada Pembantu Rektor
bidang akademik. Tugas pustakawan bertanggung jawab terhadap kegiatan
pengadaan, pengolahan dan pelayanan perpustakaan sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
Organisasi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada
langsung di bawah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memiliki
Dewan yang bertugas sebagai penasehat atau konsultan bagi organisasi
perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan dikelola oleh seorang kepala perpustakaan
yang dibawahnya terdapat subag administrasi perpustakaan dan bagian-bagian
yang mengurusi semua aktivitas kerja perpustakaan yaitu urusan pengadaan,
urusan pengolahan, urusan sirkulasi, urusan referensi, urusan pemeliharaan dan
urusan automasi, ICT dan multimedia, pustakawan dan pengembangan SDM,
kerjasama dan layanan khusus.
Agar mudah diketahui oleh para pemakai Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tentang tugas dan tanggung jawab para pegawai
perpustakaan tersebut, maka dibawah ini akan diuraikan secara global bidang-
bidang yang ada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
menjalankan tugasnya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dikepalai oleh perpustakaan yang membawahi bidang-bidang pekerjaan itu:
1. Bidang Administrasi
2. Subag Layanan Teknis
a. Pengadaan dan pengembanagan koleksi
b. Pengolahan
c. Pemeliharaan
d. Pustakawan dan pengembangan SDM
3. Subag Layanan Umum
a. Sirkulasi
b. Refernsi
c. Otomasi, ICT dan Multimedia,
d. Kerjasama dan Layanan khusus.
Adapun tugas keorganisasian pada masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:
1. Administrasi bertugas mengelola ketatausahaan perpustakaan seperti
surat menyurat, menyiapkan bahan laporan pertanggung jawaban kepada
Rektor dan lain-lain.
2. Kepala-kepala urusan :
a. Kepala urusan pengadaan dan pengembangan koleksi, bertugas
menyelenggarakan pengadaan, menyeleksi, mengadakan bahan
pustaka dan mengembangkan bahan pustaka seperti buku, majalah,
artikel dan lain-lain dengan cara membeli, hadiah maupun hibah.
b. Kepala urusan pengolahan, bertugas memproses bahan pustaka
dengan cara mengklasifikasikan dan mengkatalogisasi.
c. Kepala urusan pemeliharaan, bertugas memelihara gedung atau
koleksi secara fisik dengan cara penjilidan, laminasi dan fumigasi
d. Kepala urusan layanan sirkulasi, bertugas mengatur sirkulasi buku,
yaitu mengatur keanggotaan, peminjaman, pengembalian dan
menjaga ketertiban koleksi.
e. Pustakawan dan pengembangan SDM
f. Kepala urusan layanan referensi, bertugas menyelenggarakan
layanan koleksi referensi, menyusun bibliografi atau indeks dan
menjaga kerapihan koleksi referensi.
g. Kepala urusan automasi, bertugas mengelola program komputerisasi
perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan dan administrasi.
Demikian tugas masing-masing bidang yang diamanatkan kepada mereka
dan di tangan merekalah maju mundurnya Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Untuk itu dalam rangka mengembangkan kualitas sumber
daya manusia di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka
perlu dibentuk sebuah bagan struktur organisasi Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta seperti berikut ini:
C. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam kegiatan
sirkulasi menerapkan sistem layanan terbuka, dimana setiap pengunjung dapat
mengakses informasi secara langsung koleksi sesuai dengan yang dikehendaki dan
yang ada di perpustakaan. Baik koleksi umum maupun koleksi referensi.
Pelayanan perpustakaan merupakan jenis kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan
melalui hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jasa
pemakai perpustakaan. Layanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh
setiap perpustakaan, tak terkecuali Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Bagi pemakai jasa perpustakaan yang ingin meminjam koleksi dapat
mencari atau memilih koleksi secara langsung dirak dan kemudian dibawa ke
petugas sirkulasi untuk diproses.
1. Jenis Layanan terdiri dari:
a. Layanan Sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku)
Layanan ini meliputi kegiatan peminjaman dan pengembalian buku
b. Layanan Referensi (penyediaan sumber referens)
1) Penyediaan berbagai sumber referens yang meliputi kamus,
ensiklopedi, sumber biografi, sumber geografi, indeks, abstrak,
direktori, dan sumber-sumber referens lainnya.
2) Bimbingan dan bantuan penelusuran ke sumber-sumber referens
3) Layanan skripsi, tesis, disertasi, majalah dan laporan penelitian. Dalam
hal ini hanya melayani baca di tempat.
c. Layanan Internet dan Rental Komputer
Perpustakaan Utama menyediakan layanan Internet pada lantai I di bagian
warnet dan pada lantai II di American Corner.
d. Layanan Audio-Visual dan Multimedia (AV)
Koleksi Audio Visual Perpustakaan Utama terletak di lantai I. Koleksi ini
dapat digunakan oleh pemakai pada layan audio visual.
e. Layanan Fotokopi
Perpustakaan Utama menyediakan layanan fotokopi khususnya bagi
koleksi yang tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang.
f. Layanan administrasi
Layanan ini meliputi pendaftaran anggota, layanan bebas pustaka, dan
lain-lain.
g. American Corner
Tersedianya American Corner di Perpustakaan Utama adalah hasil
kerjasama Kedutaan Amerika Serikat dan UIN Jakarta sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan informasi para sivitas akademika tentang Amerika
dan hal-hal yang terkait.sumber yang disediakan adalah buku, CD-ROM,
DVD, dan on-line database (EBSCO). Kegiatan yang dilaksanakan di
American Corner ini adalah Public Program dan Reguler Program, berupa
English Discussion dan English Novel Class, serta special Event.
h. Database online “EBSCO”
Saat ini Perpustakaan Utama telah melengkapi dengan database online
EBSCO yang terletak di ruangan American Corner database ini
mengandung sejumlah jurnal dan artikel elektronik serta mencakup
berbagai subjek yang sangat bermanfaat untuk digunakan di dalam
penelitian.
i. Layanan ruang serbaguna selain digunakan untuk pertemuan para staf
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara reguler, ruang
serba guna ini juga dapat dimanfaatkan untuk penyelenggaraan program
pelatihan, workshop, bedah buku dan lain-lain.
Layanan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari
dua kategori, yaitu layanan pagi hingga siang dan jam layanan sore hingga malam,
dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 1
Jam layanan Perpustakaan
HARI JAM LAYANAN ISTIRAHAT
Senin - Kamis 08.30 – 20.00 12.00 – 13.00
Jum’at 08.30 – 20.00 11.00 – 13.30
Sabtu 09.00 – 13.00 ___________
Minggu & Libur Resmi Tutup ____________
Secara garis besar jenis layanan yang terdapat pada Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok,
yaitu layanan sirkulasi dan layanan referensi. Kegiatan utama dalam pelayanan
sirkulasi adalah peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan photocopy.
Layanan peminjaman adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan
kepada pemakai jasa perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian
bahan pustaka. Untuk kelancaran proses ini, Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta telah mengaplikasikan sistem komputerisasi.
D. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidaytullah Jakarta
Di samping perpustakaan utama masih ada perpustakaan fakultas yang
mendampingi keberadaan penyediaan informasi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yaitu:
1. Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
2. Perpustakaan Fakultas Da’wah dan Komunikasi
3. Perpustakaan Fakultas Dirasah Islamiyah
4. Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
5. Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
6. Perpustakaan Fakultas Psikologi
7. Perpustakaan Fakulatas Syari’ah dan Hukum Islam
8. Perpustakaan Fakultas Tarbiyah & Ilmu Kependidikan
9. Perpustakaan Fakulatas Ushuluddin dan Filsafat
10. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi
11. Perpustakaan Fakultas Pasca sarjana
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan
perpustakaan sentral yang memiliki koleksi dari berbagai disiplin ilmu. Oleh
sebab itu, perpustakaan ini membutuhkan fasilitas dan sarana pendukung ke arah
tercapainya tujuan perpustakaan itu sendiri. Beberapa fasilitas yang dibutuhkan
oleh sebuah perpustakaan biasanya terdiri dari gedung dan perlengkapannya.
Suatu perpustakaan erat hubungannya dengan keadaan gedung atau ruang
perpustakaan yang menyangkut keamanan para pemakai jasa perpustakaan.
Lokasi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini terletak di tempat
yang sangat strategis berada di tengah-tengah kampus dekat fakultas-fakultas yang
ada di dalamnya yang mudah dijangkau baik oleh mahasiswa maupun staf
pengajar dari berbagai tempat kegiatan akademis. Lokasi perpustakaan yang
demikian dari satu segi sangat menguntungkan, karena letaknya di tengah-tengah
kampus yang dikelilingi oleh gedung-gedung tempat perkualiahan berlangsung
dan agak jauh dari jalan raya, memungkinkan perpustakaan terhindar dari
keramaian lalu lintas.
Meskipun letak gedung Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ini berdekatan dengan gedung-gedung lain yang juga bertingkat, tidak
mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk dapat masuk ke dalam ruang
perpustakaan. Gedung Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibangun dengan banyak jendela-jendela kaca dengan tujuan agar sirkulasi udara
dapat masuk keruang perpustakaan.
Adapun ruangan-ruangan yang terdapat pada gedung Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini adalah sebagai berikut :
Lantai I terdiri dari ruang tunggu, resepsionis, ruang kepala perpustakaan,
ruang pengolahan, ruang pengadaan, ruang pemeliharaan, ruang pengolahan,
ruang pengadaan, warnet ruang administrasi ruang kasubag teknis, warnet dan
rental komputer, ruang baca koran baru, ruang multimedia, ruang tata usaha dan
toilet, gudang I dan gudang II, dapur.
Lantai II terdiri dari ruang sirkulasi, ruang automasi, ruang koleksi umum
dan ruang baca, American Corner, ruang Canada Resource Center (CRC), koleksi
keislaman, ruang sirkulasi dan toilet.
Lantai III terdiri atas ruang koleksi referensi dan ruang baca referensi, ruang
serbaguna, ruang laporan penelitian, ruang skripsi, tesis dan disertasi, ruang
skripsi, tesis dan disertasi retrospektif, Munawair Corner, Musholla, tempat
wudhu dan toilet.
Selain itu, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga
memiliki ruangan-ruangan khusus yang penting untuk dibuat, karena tanpa adanya
ruangan-ruangan ini mungkin aktivitas perpustakaan kurang berjalan dengan baik.
Ruangan-ruangan yang dimaksud adalah ruangan sirkulasi.
Ruangan sirkulasi terletak dilantai II. Ruangan ini berukuran 4 X 6 M²,
peralatan yang terdapat pada ruangan ini antara lain meja sirkulasi, kursi dan
komputer. Ruangan sirkulasi ini sangat besar peranannya bagi Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di ruangan ini setiap pengunjung
perpustakaan harus menuliskan kode masing-masing fakultas dan jurusan, karena
kode tersebut tidaklah sama tiap fakultas dan jurusannya, sehingga harus ditulis
pada komputer yang telah disediakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa banyak pengunjung perpustakaan setiap harinya yang datang ke
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sekaligus sebagai data
untuk penyusunan statistik perpustakaan.
Kemudian ruangan yang dimiliki oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
ruangan kepala perpustakaan. Ruangan Kepala Perpustakaan terletak di lantai I
berdampingan dengan ruang tata usaha dan ruang pemeliharaan. Penerangan
diruangan ini cukup baik, demikian juga halnya dengan ventilasi udara. Jendela-
jendela kaca yang terdapat pada salah satu dinding ruangan dapat dibuka setiap
saat. Perabot yang ada diruangan ini adalah 4 buah meja dan kursi, rak koleksi dan
seperangkat koleksi.
Segala aktivitas yang menyangkut proses pengolahan bahan pustaka seperti
pendaftaran pada buku induk, penentuan nomor klas, pembuatan katalog dan
penempatan pada buku berlangsung di ruangan ini. Setelah pengolahan bahan
pustaka ini selesai dilakukan, maka barulah bahan pustaka tadi diteruskan ke
ruangan koleksi untuk disusun pada rak.
E. Koleksi Perpustakaan Utama UIN Syarif hidayatullah Jakarta
Koleksi atau berbagai sumber informasi Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terdiri dari beberapa jenis, meliputi koleksi umum, koleksi
referens, koleksi deposit (skripsi, tesis, disertasi), laporan hasil penelitian, jurnal
ilmiah, dan majalah populer serta surat kabar. Bahkan kini mulai juga dikoleksi
bahan-bahan non cetak.
Saat ini Perpustakaan Utama menyediakan tidak kurang dari 23.500 judul
(48.000 eksemplar) koleksi umum yang siap dipinjamkan kepada para anggota.
dan kurang lebih 1300 judul buku rujukan (referens) yang meliputi rujukan
tentang kajian Islam, tafsir, hadis, rujukan dalam ilmu-ilmu sosial seperti
pendidikan, hukum, politik, ekonomi, dan berbagai biografi para tokoh.
Sedangkan koleksi skripsi (14.000 Judul), tesis (900 Judul) dan disertasi (350
Judul) ini sebagian besar berasal dari deposit karya para alumni UIN sendiri.
Untuk koleksi serial, perpustakaan utama melanggan sejumlah majalah, jurnal
ilmiah, dan surat kabar.
Selanjutnya koleksi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah jurnal ilmiah dan majalah populer.
Jurnal ini merupakan karya dari berbagai disiplin ilmu yang dihasilkan oleh
lembaga atau unit kerja di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ataupun
luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada beberapa jurnal ilmiah yang dikoleksi
oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2
Tabel Koleksi Jurnal dan Majalah Ilmiah
No. Jurnal Ilmiah No. Majalah Ilmiah
1. Al-Ahkam 8. Kultur
2. Al-Huda 9. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
3. Al-Maktabah 10. International Journal of Middle East Studies
4 Archip 11. Journal Islamic Modern Asian Studies
5. Al-Jami’ah 12. Gatra
6. Adabiya 13. Amanah
7. Studi Islamika 14. Alo – Indonesia(berbahasa Arab)
Perpustakaan juga mengembangkan koleksi Audio Visual seperti CD-ROM
(600 judul (400 CD), Kaset Audio (11 judul (15 kaset), Kaset Video (3 judul (24
kaset). Laporan Penelitian juga melengkapi koleksi perpustakaan utama ini.
Dengan jumlah sebanyak 1800 judul, sumber ini mencakup bidang keagamaan,
sosial dan budaya.
5. Organisasi (Susunan ) koleksi
Koleksi (buku) Perpustakaan Utama UIN Jakarta disusun secara berkelas
(classified order). Susunan buku di rak dijajarkan mulai dari arah kiri ke arah
kanan. Koleksi (buku) bidang kajian Islam disusun berdasarkan Bagan Klasifikasi
Islam, yang ringkasnya adalah sbb:
Tabel 3
Tabel Klasifikasi Islam
Kelas Bidang Kajian
2X0 Studi-Studi Islam (Umum)
2X1 Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan
2X2 Hadis dan Ilmu yang Berkaitan
2X3 Aqaid dan Ilmu Kalam
2X4 Fiqih dan Hukum Islam
2X5 Akhlak dan Tasawuf
2X6 Sosial, Budaya dan Politik Islam
2X7 Filsafat dan Perkembangan Islam
2X8 Aliran dan Sekte dalam Islam
2X9 Sejarah dan Biografi Islam
Adapun koleksi bidang kajian umum (non Islam) disusun berdasar
klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification)
Tabel 4
Tabel Klasifikasi Umum
Kelas Bidang Kajian
000 Karya Umum
100 Filsafat dan Psikologi
200 Agama-agama
300 Ilmu-ilmu Sosial
400 Ilmu Bahasa
500 Ilmu-ilmu Murni (Eksakta)
600 Ilmu-ilmu Terapan dan Teknologi
700 Kesenian, Arsitektur, Olahraga
800 Kesusateraan
900 Sejarah, Geografi, dan Biografi
Sejak tahun 2002 Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menyediakan OPAC (Online Public Access Catalogue) dengan menggunakan
software SIPISIS. Basis data yang disediakan dalam OPAC ini meliputi basis data
buku, skripsi, tesis dan disertasi, majalah, dan laporan penelitian.
Koleksi umum adalah koleksi (buku-buku) yang disiapkan oleh
perpustakaan untuk dapat dipinjamkan (dibawa pulang). Untuk memanfaatkan
koleksi ini, pemakai perpustakan dapat meminjam koleksi ini. Buku yang ingin
dipinjam dapat ditemui di jajaran koleksi. Kemudian diserahkan kepada petugas
peminjaman dengan menyertakan kartu anggota perpustakaan. Buku biasanya
dapat dipinjam selama satu minggu dan dikembalikan tepat waktu agar pemakai
tidak dikenai denda.
Katalog Skripsi, Tesis dan Disertasi selain tersedia di OPAC juga disediakan
dalam bentuk tercetak, yaitu dalam bentuk daftar bibliografi yang mengacu pada
nomor urut. Pada jajaran di rak, skripsi disusun berdasar asal fakultas masing-
masing, yang ditandai dengan warna, dan sesuai nomor urutnya. Berikut adalah
warna untuk masing-masing skripsi:
Tabel 5
Tabel Warna Untuk Skripsi
Nama Fakultas Warna
Fak. Adab dan Humaniora Kuning
Fak. Dakwah dan Komunikasi Coklat Muda
Fak. Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Hijau Tua
Fak. Ushuludin dan Filsafat Biru Muda
Fak. Syaria’h dan Hukum Islam Hitam
Fakultas Psikologi Ungu
Fak. Dirasah Islamiyah Biru Tua
Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ?
Bila pemakai menginginkan suatu judul, maka setelah anda menemukannya
pada daftar, cukup anda tulis saja nomor urutnya, lalu anda dapat mencarinya
sendiri di rak sesuai dengan warna fakultas asalnya.
6. Pemesanan Fotokopi Skripsi, Tesis dan Disertasi
Petugas bersedia melayani fotokopi dari skripsi, tesis atau disertasi, dengan
cara mengisi formulir yang disediakan, membayar biaya fotokopi sesuai tarif yang
berlaku, fotokopi diambil hari berikutnya dengan menunjukkan bon pemesanan.
7. Penggunaan Warnet dan Rental Komputer
Saat ini Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah
menyediakan layanan warnet (warung internet) dan rental komputer. Untuk
warnet telah tersedia 10 unit komputer yang terkoneksi ke internet, dan 15 unit
komputer untuk rental. Untuk menggunakan warnet dan rental komputer ini
pemakai harus mengisi formulir/bon yang disediakan, membayar biaya sesuai
tarif yang berlaku, menjaga ketenangan dan ketertiban di ruang warnet, tidak
mengotori, mencoret-coret ataupun merusak semua peralatan di ruang warnet.
8. Friends Of Library
a. American Corner
Perkembangan terakhir, pada tahun 2004 bekerjasama dengan Kedutaan
Amerika Serikat Perpustakaan Utama UIN Jakarta telah membuka American
Corner (Amcor) yang terletak di lantai 2. Hal tersebut dimaksudkan sebagai
upaya memenuhi kebutuhan informasi para sivitas akademika, terutama berbagai
informasi yang terkait dengan Amerika.
Sumber informasi yang disediakan oleh Amcor adalah sebagai berikut :
1). Buku, tediri dari 1000 judul dengan subyek umum dan topik yang terkait
dengan Amerika,
2). CD-ROM (30 judul),
3). DVD (70 judul) berupa film dan data-data,
4). Majalah (11 judul) di antaranya Newsweek, Technology Review,
Discover, National Geography, dan
5). EBSCO online database.
Kegiatan yang dilaksanakan Amcor adalah: a) Public Program, yaitu ahli-
ahli dari Amerika memberikan seminar dan workshop tentang Amerika
(kebudayaan, pendidikan, sains dan teknologi, dll), b). Reguler Program, yaitu
English Discussion Class dan English Novel Class, c). Special Event, yaitu Open
House dan Peringatan hari Kemerdekaan Amerika Serikat
Adapun jenis layanan yang dapat dimanfaatkan dari Amcor adalah sirkulasi
(book service), akses internet, fotokopi, scan dokumen, dan print dokumen.
b. Canadian Resource Center
Salah satu hasil kerjasama pihak UIN Syarif Hidayatullah dengan Mc Gill
University dan Kedutaan besar Kanada adalah akan dibangunnya Canadian
resource center. Center ini memberikan informasi berupa buku, majalah, jurnal
elektronik, DVD, VCD dan media lainnya tentang “Multikulturisme”. Kegiatan
rutin yang akan dilaksanakan bersifat akademis, seperti diskusi, kuliah umum,
temu pengarang, penelitian, dll.
c. Munawir Sadjali Collection
1). Program Kerja
a). Peningkatan komputerisasi global (termasuk integrasi dengan ruang
baca jurusan / fakultas).
b). Peningkatan jumlah koleksi perpustakaan.
c). Peningkatan kualitas dan kuantitas jasa perpustakaan.
d). Peningkatan kualitas pustakawan / staf perpustakaan.
BAB IV
Pelestarian Bahan Pustaka pada Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Hasil Penelitian
Pada umumnya perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana
Teknis dan secara langsung dibawah Rektorat. Kepala perpustakaan bertanggung
jawab langsung kepada Rektor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 30/1990 tentang
Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa perpustakaan merupakan unsur penunjang
Tri Dharma perguruan tinggi. Dengan mengumpulkan dan mengorganisasi bahan
pustaka lainnya, berarti perpustakaan perguruan tinggi telah melaksanakan
pelestarian ilmu pengetahuannya. Di samping itu juga perpustakaan membantu
kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pelestarian bahan pustaka merupakan kegiatan dalam menjaga informasi
agar tidak hilang. Dengan mengumpulkan dan mengorganisasi bahan pustaka
lainnya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum berjalan
dengan baik. Karena masih banyak kekurangan atau kendala yang dihadapi oleh
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk melaksanakan
tugasnya itu Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkewajiban
melestarikan dan menjaga agar informasi tidak hilang.
Hasil dari penelitian yang dilakukan di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu banyaknya faktor-faktor penyebab kerusakan pada
bahan pustaka (lihat lampiran), adapun faktor-faktor pencegahan pelestarian
bahan pustaka di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
belum dilaksanakan menurut faktor biologi diantaranya : meletakkan kamper
(kapur barus), campuran choloroform (CCN), menaburkan cengkeh,
menyemprotkan racun anti jamur, melakukan fumigasi, melakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap gedung, menggunakan lem perangkap tikus,
menempatkan silicagel atau mesin penyerap uap air atau dehumidifier. Adapun
usaha pencegahan yang belum dilaksanakan menurut faktor fisika diantaranya :
memperpendek waktu cahaya, menggunakan alat dehumidifier, menggunakan
silicagel, menyediakan thermohygrograph. Sedangkan usaha pencegahan yang
belum dilaksanakan menurut faktor manusia yaitu meletakkan alat CCTV,
perbaikan dengan laminasi, menghilangkan lumpur dengan kuas atau kain halus
yang dibasahi dan diusap dengan cermat dan jika terdapat air di dalam buku harus
dikeluarkan dengan cara menekan buku.
Sedangkan kendala-kendala atau faktor-faktor menurut hasil dari wawancara
dengan kepala perpustakaan dan kepala urusan pemeliharaan yaitu : belum adanya
kebijakan tentang pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, kendala atau faktor berikutnya yaitu kurangnya kesadaran
mahasiswa atau pengguna lainnya dalam meminjam buku, rendahnya kesadaran
mahasiswa dalam mencoret-coret buku, permintaan foto copy bahan pustaka yang
sangat tinggi mengakibatkan tingginya volume kerusakan pada buku atau bahan
pustaka, menumpuknya buku-buku yang rusak di gudang karena kurangnya
tenaga perpustakaan khususnya di bagian pemeliharaan sehingga mengakibatkan
parahnya kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan serangga.
Adapun hasil reduksi wawancara sebagai berikut :
1. Kebijakan dalam arti surat keputusan di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tidak ada, tetapi pelestarian bahan pustaka adalah
bagian dari tugas rutin pustakawan
2. Pelestarian bahan pustaka mengacu kepada Job Descriptions artinya
perincian tugas dari bidang-bidang tertentu itu terdiri dari kasub bag
administrasi, kasub bag layanan umum dan kasub bag layanan teknis.
Kasub bag administrasi melayani hal-hal yang bersifat administratif seperti
keanggotaan, administrasi kartu dan pengeluaran surat keterangan.
Sedangkan kasub bag layanan umum yaitu lebih bersifat kepada layanan
kepustakaan yang berlaku, misalnya peminjaman buku, pencarian referensi
dan lain-lain. Kasub bag layanan teknis tugasnya memberikan layanan
secara tidak langsung kepada pengguna perpustakaan, misalnya
pengolahan bahan pustaka, dimulai dari pengadaan buku, pengolahan data
buku sampai pelestarian bahan pustaka.
3. Kerjasama antar bagian pemeliharaan dengan bagian layanan umum sama-
sama melakukan koordinasi dengan bagian-bagiannya.
4. Kendala yang dihadapi oleh pihak Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah kurangnya kesadaran mahasiswa dan
pengguna lainnya. Tanggung jawab mahasiswa masih rendah. Contohnya,
banyaknya buku-buku yang menumpuk di gudang yang memerlukan
perbaikan, sedangkan buku yang terlalu lama disimpan dan bertumpuk
menjadikan buku-buku rusak oleh serangga, jamur dan binatang lainnya.
Mahasiswa ada yang punya kecenderungan mencoret-coret buku yang
dipinjam dengan pulpen, dan lain-lain.
5. Saat ini Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum
menerapkan sangsi bagi orang yang merusak buku, tetapi sangsi
menghilangkan buku sudah ada. Yaitu dengan mengganti buku yang sama
dengan yang dihilangkan.
6. Program khusus lain dalam pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu stock opname. Dengan
mengidentifikasi buku-buku, kesesuaian data-data yang ada di database
atau komputer. Dan dengan kesesuaian data itu juga kita mengidentifikasi
buku yang rusak, yang kurang layak diperbaiki.
7. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengikutsertakan
para staf atau karyawan bagian pemeliharaan dengan training, seminar-
seminar dan lain sebagaianya. Dan kalaupun ada training atau pelatihan-
pelatihan yang lain itu sangat jarang sekali. Bentuk trainingnya itu
menjilid ulang buku yang rusak.
8. Upaya atau pencegahan pelestarian bahan pustaka adalah mengupayakan
buku yang covernya tipis disampul dengan plastik, kemudian dibatasi
peminjamannya.
9. Dalam satu ruangan perpustakaan khususnya bagian pemeliharaan terdiri
dari 4 orang staf. Dan setiap orang berbeda-beda tugasnya :
a. Ibu Hj. Nilzamni Lubis : bertugas memilih buku-buku baik yang tebal
maupun yang tipis, kerusakan yang ringan maupun yang berat untuk
diberikan lagi tugasnya itu kepada stafnya untuk diperbaiki dan dijilid.
b. Bapak Salbani : bertugas menjilid buku-buku yang tebal di atas 500
halaman.
c. Bapak Junaidi : bertugas menjilid buku dibawah 200 halaman.
d. Bapak Ahmad : bertugas menyampul buku-buku yang sudah dijilid
dan buku baru.
10. Harapan sebagai Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta lebih kepada pengguna untuk bisa lebih bertanggung jawab.
Karena memang kami mengagendakan pendidikan pemakai / pengguna
dengan berbagai keterbatasan belum bisa terlaksana, itu yang pertama.
Yang kedua bukan hanya bertanggung jawab tetapi bisa mamanfaatkan
fasilitas yang ada seperti komputer, buku dan fasilitas lain secara
maksimal. Harapan Kepala Perpustakaan yang ke tiga yaitu dosen juga
bisa melihat dan memanfaatkan perpustakaan untuk memberikan referensi
buku-buku yang bagus untuk mahasiswanya.
11. Buku acuan tentang pemeliharaan atau pelestarian bahan pustaka di
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum ada, karena
kegiatan pemeliharaan sudah menjadi agenda setiap tahunnya.
12. Alat seperti mesin press, mesin potong dan mesin jilid merupakan sebagai
kendala, karena dengan harga yang sangat tinggi perpustakaan belum bisa
memilikinya.
Dengan demikian bahan pustaka tidak terlepas dari perpustakaan.
Sedangkan bahan pustaka agar tetap bisa digunakan oleh banyak pengguna
khususnya mahasiswa, dosen, pustakawan dan pengguna lainnya dapat menjaga
dan melestarikan bahan pustaka dari kerusakan.
Berikut kategorisasi hasil wawancara tentang pelestarian bahan pustaka :
1. Kebijakan tentang pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum ada. Karena kegiatan pelestarian
bahan pustaka sudah menjadi agenda setiap tahunnya. Pelestarian bahan
pustaka mengacu kepada Job Description yang berarti perincian tugas
dari bidang-bidang tertentu.
2. Faktor penyebab kerusakan buku dikarenakan kurangnya kesadaran
mahasiswa dalam meminjam buku. Rendahnya tanggung jawab
mahasiswa dengan mencoret-coret buku dengan stabillo pulpen,merobek
buku, permintaan foto kopi yang sangat tinggi , sehingga mengakibatkan
tingginya volume kerusakan pada buku, menumpuknya buku-buku yang
rusak di gudang karena kurangnya tenaga perpustakaan khususnya di
bagian pemeliharaan sehingga mengakibatkan parahnya kerusakan yang
disebabkan oleh jamur dan serangga lainnya.
3. Pencegahan yang dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan mengupayakan buku yang covernya tipis
disampul dengan plastik, dibatasinya peminjaman serta perlakuan secara
khusus untuk buku-buku tertentu dan yang dianggap penting.
4. Perbaikan yang dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu menjilid buku yang rusak serta menyampul
plastik yang baru dan rusak.
Dari 27 usaha pelestarian yang harus dilaksanakan Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta telah dilaksanakan sebanyak 19 usaha. Dengan begitu
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah melakukan usaha
pencegahan pelestarian bahan pustaka dengan sebaik-baiknya dan secara
maksimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki beraneka
macam koleksi yang perlu dilestarikan dengan baik, karena koleksi tersebut
mengandung nilai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan,
khususnya mahasiswa, sehingga setiap koleksi yang dibutuhkan dapat ditemukan
kembali dengan cepat dan tepat. Tetapi kenyataan yang ada tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Meskipun banyak pengguna perpustakaan, Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih mempunyai banyak kendala-kendala dalam penerapan
pelestarian bahan pustaka, yaitu :
1. Belum mempunyai kebijakan khusus mengenai pelestarian bahan
pustaka, hal ini menyebabkan tidak terkontrolnya masalah pelestarian,
yang akhirnya bertumpuknya bahan–bahan pustaka dan banyak
mengalami kerusakan.
2. Kurangnya kesadaran para pengguna atau mahasiswa akan pentingnya
sebuah informasi dan bahan pustaka yang harus dijaga dan dilestarikan
3. Terbatasnya tenaga khususnya bagian pemeliharaan
4. Teknologi yang di punya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta masih minim.
5. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam mencoret-coret buku
6. Permintaan foto copy buku yang sangat tinggi mengakibatkan tingginya
volume kerusakan pada buku atau bahan pustaka
7. Menumpuknya buku-buku yang rusak di gudang sehingga
mengakibatkan parahnya kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan
serangga.
Sedangkan usaha pencegahan yang dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta agar bahan pustaka tidak rusak yaitu :
1. Mengatur suhu dengan AC secara terus menerus selama 24 jam
2. Penggunaan gas beracun
3. Pembubuhan obat anti rayap pada buku
4. Memperkecil intensitas cahaya
5. Menghilangkan radiasi ultra violet yang dapat menimbulkan reaksi foto
kimia
6. Menggunakan sikat atau kuas
7. Menyimpan dan menata kertas dan buku dalam lemari kaca
8. Menyediakan mesin foto copy
9. Meletakkan kaca spion
10. Menggunakan alat detector
11. Perbaikan dengan alih bentuk
12. Perbaikan dengan penjilidan
13. Pemeriksaan listrik secara berkala
14. Melarang merokok dalam ruangan
15. Menyediakan alat-alat pemadam api atau kebakaran
16. Dan lain-lain.
Walaupun demikian solusi dalam memperbaiki bahan pustaka yang
dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu :
1. Untuk setiap lantai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menyediakan mesin foto copy
2. Menambah tenaga / staf khususnya untuk bagian pemeliharaan bahan
pustaka
3. Perbaikan dengan alih bentuk
4. Pembubuhan obat anti rayap pada buku
5. Mengupayakan buku yang covernya tipis disampul dengan plastik
6. Dibatasinya peminjaman dan diperlakukan secara khusus untuk buku-
buku tertentu yang dianggap penting.
B. Saran-saran
1) Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
perpustakaan yang mempunyai beraneka macam koleksi seharusnya
mempunyai dana khusus agar koleksi yang rusak dapat segera diperbaiki
secara menyeluruh dengan cepat dan tepat.
2) Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebaiknya
mempunyai kebijakan dan peraturan khusus yang dibuat untuk
melestarikan bahan pustaka, agar bahan pustaka tersebut mendapatkan
perawatan yang baik.
3) Untuk Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diharapkan
dapat mengadakan pendidikan pemakai seperti workshop, seminar-
seminar, dan menyebarkan brosur dan lain sebagainya dalam melestarikan
bahan pustaka.
4) Menyediakan mesin foto copy setiap lantai untuk mengurangi tingginya
tingkat kerusakan terhadap bahan pustaka atau koleksi.
5) Menambah tenaga atau staf khususnya di bidang pemeliharaan bahan
pustaka, agar kerusakan dan perbaikan koleksi dapat teratasi dengan cepat.
6) Menyediakan alat-alat untuk perbaikan bahan pustaka.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki beraneka
macam koleksi yang perlu dilestarikan dengan baik, karena koleksi tersebut
mengandung nilai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan,
khususnya mahasiswa, sehingga setiap koleksi yang dibutuhkan dapat ditemukan
kembali dengan cepat dan tepat. Tetapi kenyataan yang ada tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Meskipun banyak pengguna perpustakaan, Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih mempunyai banyak kendala-kendala dalam penerapan
pelestarian bahan pustaka, yaitu :
8. Belum mempunyai kebijakan khusus mengenai pelestarian bahan
pustaka, hal ini menyebabkan tidak terkontrolnya masalah pelestarian,
yang akhirnya bertumpuknya bahan–bahan pustaka dan banyak
mengalami kerusakan.
9. Kurangnya kesadaran para pengguna atau mahasiswa akan pentingnya
sebuah informasi dan bahan pustaka yang harus dijaga dan dilestarikan
10. Terbatasnya tenaga khususnya bagian pemeliharaan
11. Teknologi yang di punya Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta masih minim.
12. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam mencoret-coret buku
13. Permintaan foto copy buku yang sangat tinggi mengakibatkan tingginya
volume kerusakan pada buku atau bahan pustaka
14. Menumpuknya buku-buku yang rusak di gudang sehingga
mengakibatkan parahnya kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan
serangga.
Sedangkan usaha pencegahan yang dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta agar bahan pustaka tidak rusak yaitu :
17. Mengatur suhu dengan AC secara terus menerus selama 24 jam
18. Penggunaan gas beracun
19. Pembubuhan obat anti rayap pada buku
20. Memperkecil intensitas cahaya
21. Menghilangkan radiasi ultra violet yang dapat menimbulkan reaksi foto
kimia
22. Menggunakan sikat atau kuas
23. Menyimpan dan menata kertas dan buku dalam lemari kaca
24. Menyediakan mesin foto copy
25. Meletakkan kaca spion
26. Menggunakan alat detector
27. Perbaikan dengan alih bentuk
28. Perbaikan dengan penjilidan
29. Pemeriksaan listrik secara berkala
30. Melarang merokok dalam ruangan
31. Menyediakan alat-alat pemadam api atau kebakaran
32. Dan lain-lain.
Walaupun demikian solusi dalam memperbaiki bahan pustaka yang
dilakukan oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu :
7. Untuk setiap lantai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menyediakan mesin foto copy
8. Menambah tenaga / staf khususnya untuk bagian pemeliharaan bahan
pustaka
9. Perbaikan dengan alih bentuk
10. Pembubuhan obat anti rayap pada buku
11. Mengupayakan buku yang covernya tipis disampul dengan plastik
12. Dibatasinya peminjaman dan diperlakukan secara khusus untuk buku-
buku tertentu yang dianggap penting.
B. Saran-saran
7) Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
perpustakaan yang mempunyai beraneka macam koleksi seharusnya
mempunyai dana khusus agar koleksi yang rusak dapat segera diperbaiki
secara menyeluruh dengan cepat dan tepat.
8) Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebaiknya
mempunyai kebijakan dan peraturan khusus yang dibuat untuk
melestarikan bahan pustaka, agar bahan pustaka tersebut mendapatkan
perawatan yang baik.
9) Untuk Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diharapkan
dapat mengadakan pendidikan pemakai seperti workshop, seminar-
seminar, dan menyebarkan brosur dan lain sebagainya dalam melestarikan
bahan pustaka.
10) Menyediakan mesin foto copy setiap lantai untuk mengurangi tingginya
tingkat kerusakan terhadap bahan pustaka atau koleksi.
11) Menambah tenaga atau staf khususnya di bidang pemeliharaan bahan
pustaka, agar kerusakan dan perbaikan koleksi dapat teratasi dengan cepat.
12) Menyediakan alat-alat untuk perbaikan bahan pustaka.
Daftar Pustaka
Darmono. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta: Grasindo,
2001.
Darmono. Perpustakaan Sekolah: Peningkatan aspek manajemen dan tata kerja.
Jakarta: Grasindo, 2007.
Djuhro, M. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2002.
Martoatmodjo, Karmidi. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas
Terbuka, 1999.
Massofa. “Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka, dan Latar Belakang
Masalahnya.” Artikel diakses pada 12 Maret 2009 dari
http.//pustaka.uns.ac.id/2009/1203//opt=1001&menu=news&option=detail&
nid=9
Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Disertasi). Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
Razak, Muhammadin, dkk. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta:
Yayasan Ford dan program Pelestarian Bahan Pustaka, 1992.
Rusliana, Husna. “Aplikasi Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustaaan Nasional
RI”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006,
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Syamsuddin, Anwar. “Pemberdayaan Perpustakaan dalam menunjang
Keberhasilan studi di Perguruan Tinggi”. Jakarta: Al-Maktabah, Jurnal
komunikasi dan informasi perpustakaan” . Vol. I, No. 2. Oktober 1999,
Sevilla, Consuelo. G. Dkk. Penerjemah Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode
Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993
Soeatminah. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius,1991
Sumantri, M.T. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2006
Sunandono, Nowo Tedjo. “Artikel Peran Perpustakaan dalam Pendidikan”.
Pustakawan: Unika Soegijapranata. Informasi, Vol. VII, No. 15 April – Juni
1997.
Somarno, Drs. Pembimbing Perpustakaan. Jakarta: Akadoma, 1989
Sunarto, N.S. Tanggung jawab Perpustakaan Dalam mengembangkan
masyarakat informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005
Zuhdi, Muhammad, dkk, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Vasco Djaya, 2008.