1/11/2012

1

FARMASI

SUATU OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MAKSUD JAHAT MAUPUN MAKSUD BAIK.

ILMU YANG BERKAITAN DENGAN OBAT.

OBAT ADALAH SUATU ZAT YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIPAKAI

DALAM DIAGNOSIS, MENGURANGI

RASA SAKIT , MENGOBATI ATAU

MENCEGAH PENYAKIT PADA

MANUSIA.

1/11/2012

2

UNDANG UNDANG KESEHATAN NO 39 TAHUN 2009

SEDIAAN FARMASI

ADALAH OBAT, BAHAN OBAT, OBAT TRADISIONAL, DAN KOSMETIKA

PEKERJAAN KEFARMASIAN:

PEMBUATAN TERMASUK PENGENDALIAN SEDIAAN FARMASI

PENGAMANAN PENGADAAN

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI OBAT

PENGELOLAAN OBAT

PELAYANAN OBAT ATAS RESEP DOKTER

PIO

PENGEMBANGAN OBAT, BAHAN OBAT, DAN OBAT TRADISIONAL

UNDANG UNDANG KESEHATAN NO 23 TAHUN 1992

SARANA KESEHATAN MELIPUTI

BP, PUSKESMAS, RSU, RSK

PRAKT DR, DRG, BIDAN

TOKO OBAT, APOTEK, PBF, PABRIK OBAT DAN BAHAN OBAT.

LAB, SEKOLAH DAN AKADEMI KESEHATAN, BALAI PELATIHAN KESEHATAN.

DAPAT DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU MASYARAKAT

MEMPERHATIKAN FUNGSI SOSIAL

DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN PDDK, PELATIHAN SERTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN.

1/11/2012

3

TENAGA KESEHATAN

SETIAP ORANG YANG MENGABDIKAN DIRI DALAM BIDANG KESEHATAN SERTA MEMILIKI PENGETAHUAN DAN/ATAU KETRAMPILAM MELALUI

PENDIDIKAN DI BIDANG KESEHATAN YG UNTUK JENIS TERTENTU MEMERLUKAN KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN.

UPAYA KESEHATAN ADALAH SETIAP KEGIATAN UNTUK MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH DAN ATAU MASYARAKAT

KURATIF

PREVENTIF

PROMOTIF

REHABILITATIF

Sumber: Peraturan Pemerintah RI No. 32 thn 1996 tentang TENAGA KESEHATAN

JENIS TENAGA KESEHATAN

1. TENAGA MEDIS (DR, DRG)

2. TENAGA KEPERAWATAN (PERAWAT DAN BIDAN)

3. TENAGA KEFARMASIAN ( APOTEKER, AA, ANALIS FARMASI)

4. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT (EPIDEMIOLOGI KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, MIKROBIOLOGI KESEHATAN, PENYULUH KESEHATAN , ADMINISTRATOR KESEHATAN, DAN SANITARIAN).

5. TENAGA GIZI (NUTRISIONIS DAN DIETISIEN)

6. TENAGA KETERAPIAN FISIK (FISIOTERAPIS, OKUPASITERAPIS DAN TERAPI WICARA).

7. TENAGA KETEKNISAN MEDIS (RADIOGRAFER, RADIOTERAPIS, TEKNISI GIGI, TEKNISI ELEKTROMEDIS, ANALISIS KESEHATAN, REFRAKSIONIS OPTISIEN, OTORIK PROSTETIK, TEKNISI TRANSFUSI DAN PEREKAM MEDIS).

Sumber: Peraturan Pemerintah RI No. 32 thn 1996 tentang TENAGA KESEHATAN

1/11/2012

4

PERKEMBANGAN KONSEP PELAYANAN FARMASI

PRODUKSI RUMAH PRAKTEK APOTEKER

INDUSTRI OBAT BERSKALA BESAR/MODERN

(CPOB, GMP, cGMP)

JML KEBUTUHAN OBAT

INOVASI PRODUK BERKEMBANG

KOMPETISI PERDAGANGAN

LAHIRNYA PENYAKIT BARU

TEKNOLOGI FARMASI BERKEMBANG

PERAN FARMASIS MERACIK OBAT DIAMBIL ALIH OLEH PABRIK

PERMASALAHAN BERKENAAN DGN

PENGGUNAAN OBAT

DRUG ORIENTED PATIENT ORIENTED

1/11/2012

5

PATIENT ORIENTED

MENJAMIN TERSEDIANYA OBAT YANG:

BERKUALITAS

MEMILIKI EFIKASI

JUMLAH YANG CUKUP

AMAN DAN NYAMAN BAGI PEMAKAINYA

HARGANYA WAJAR

PEMBERIANNYA DISERTAI INFORMASI YANG CUKUP MEMADAI

DIIKUTI PEMANTAUAN SAAT PENGGUNAAN

DILAKUKAN EVALUASI

PATIENT ORIENTED

PHARMACEUTICAL CARE

1/11/2012

6

A PatientHealth Care Needs of A Patient

Maternal care

Nutritional Care

Surgical Care

Pharmaceutical Care

Geriatric Care

Eye Care Pediatric

Care

Chiropractic Care

Nursing Care

Dental Care

Mental Health Care

Medical Care

SELF CARE

PHARMACEUTICAL CARE

Pelayanan yang diberikan oleh apoteker berkaitan dengan obat/ pengobatan yang langsung dan bertangungjawab untuk mencapai hasil (outcomes) yang pasti guna meningkatkan mutu kehidupan pasien.

1/11/2012

7

PHARMACEUTICAL CARE

PELAYANAN KEFARMASIAN YANG KOMPREHENSIF

KUALITAS OBAT, PROSES PENGGUNAAN OBAT AMAN DAN MENCAPAI HASIL PENGOBATAN YANG OPTIMAL

PHARMACEUTICAL CARE

MENINGKATKAN MUTU KEHIDUPAN

1/11/2012

8

MUTU KEHIDUPAN

EMPAT DIMENSI : GERAKAN FISIK (FISICAL MOBILITY) BEBAS DARI PENYAKIT DAN STRES MEPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MERAWAT DIRI SENDIRI MAMPU BERINTERAKSI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL YANG NORMAL ENAM BIDANG YANG MENCERMINKAN MASALAH KESEHATAN 1. TIDUR (APAKAH DAPAT TIDUR DENGAN BAIK) 2. GERAKAN FISIK 3. ENERGIK (MASIH MEMILIKI KEKUATAN/TIDAK). 4. KESAKITAN 5. REAKSI EMOSIONAL 6. INTERAKSI SOSIAL

PHARMACEUTICAL CARE

FILOSOFI

PROFESI FARMASI

1/11/2012

9

INTERNATIONAL PHARMACEUTICAL FEDERATION : PROFESI FARMASI ADALAH KEMAUAN INDIVIDU FARMASIS UNTUK MELAKUKAN PRAKTEK KEFARMASIAN SESUAI SYARAT LEGAL MINIMUM YANG BERLAKU SERTA MEMATUHI STANDAR PROFESI DAN ETIK KEFARMASIAN

CIRI-CIRI PROFESI 1. MEMILIKI TUBUH PENGETAHUAN YANG BERBATAS JELAS 2. PENDIDIKAN KHUSUS BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PDD TINGGI 3. MEMBERI PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT, PRAKTEK DLM KEPROFESIAN 4. MEMILIKI PERHIMPUNAN BIDANG KEPROFESIAN YG BERSIFAT OTONOM 5. MEMBERLAKUKAN KODE ETIK KEPROFESIAN 6. MEMILIKI MOTIVASI ALTRUISTIK DLM MEMBERI PELAYANAN 7. PROSES PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP 8. MENDAPAT JASA PROFESI

PERAN FARMASIS MENURUT WHO SEVEN STAR PHARMACIST

Care - Giver

Decision maker

Comunicator

Leader

Manager

Life - long learner

Teacher

1/11/2012

10

GOOD PHARMACY PRACTICE (WHO): EMPAT PILAR 1. FARMASIS HRS PEDULI THD KESEJAHTERAAN PASIEN DALAM SITUASI DAN

KONDISI 2. KEGIATAN INTI FARMASI ADL MENYEDIAKAN OBAT, PRODUK PELAYANAN

KESEHATAN LAIN, MENJAMIN KUALITAS, INFORMASI DAN SARAN YANG MEMADAI KPD PASIEN, DAN MEMONITOR PENGGUNAAN OBAT YG DIGUNAKAN PASIEN

3. BAG INTEGRAL FARMASIS ADL MEMBERIKAN KONTRIBUSI DLM PENINGKATAN PERESEPAN DAN PENGGUNAAN OBAT YG RASIONAL.

4. TUJUAN TIAP PELAYANAN FARMASI YG DILAKUKAN HRS SESUAI UNTUK SETIAP INDIVIDU

JALAN

PHARMACEUTICAL CARE

GOOD PHARMACY PRACTICE (WHO):

EMPAT ELEMEN PENTING 1. KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROMOSI KESEHATAN DAN

PENCEGAHAN PENYAKIT. 2. PENYEDIAAN OBAT RESEP DOKTER DAN PRODUK PELAYANAN

KESEHATAN LAINNYA. 3. PENGOBATAN MANDIRI (SWAMEDIKASI) 4. PENINGKATAN PERESEPAN DAN PENGGUNAAN OBAT YANG

RASIONAL

1/11/2012

11

RUMAH SAKIT KOMUNITAS

INDUSTRI LEMBAGA RISET

BENTUK PELAYANAN FARAMASI DAPAT

DILAKUKAN DI

ATURAN/STANDAR

PRAKTEK FARMASI

Undang-undang

PP

STND FUNGSIONAL APOTEKER 1999

Stand pekerjaan

Kefarmasian

(ISFI)

Etika Profesi

Farmasi (ISFI)

Kode Etik

Stand Pely RS

Stand Pely FRS

GPP

1/11/2012

12

TANGGUNGJAWAB FARMASIS

1. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN KETERJANGKAUAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN BAGI MASYARAKAT UMUM.

2. MENJAMIN MUTU, KEAMANAN, EFEKTIFITAS OBAT YG DIBERIKAN DAN MEMPERHATIKAN HAK AZASI DAN KEBUTUHAN SETIAP PRIBADI.

3. MENJAMIN SETIAP ORANG /MASYARAKAT YG MENGGUNAKAN OBAT ATAU ALKES MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG OBAT DAN ALKES YG DIGUNAKAN.

4. MEMILIKI TANGGUNG JAWAB BERSAMA DGN TENAGA KESEHATAN LAIN DAN PASIEN DALAM MENCAPAI HASIL TERAPI YANG OPTIMAL.

HAK DARI PELAYANAN KEFARMASIAN

1. MENDAPATKAN POSISI KEMITRAAN DGN PROFESI TENAGA KESEHATAN LAIN

2. MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT MELAKSANAKAN PRAKTEK SESUAI DGN STANDAR YANG DITETAPKAN.

3. MENDAPATKAN JASA PROFESI SESUAI DGN KEWAJARAN JASA PROFESIONAL KESEHATAN.

4. BICARA DALAM RANGKA MENEGAKKAN KEAMANAN MASYARAKAT DALAM ASPEK SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN.

1/11/2012

13

KOMPETENSI FARMASIS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN

A. ASUHAN KEFARMASIAN (PHARMACEUTICALCARE) B. AKUNTABILITAS PRAKTEK FARMASI C. MANAJEMEN PRAKTIS FARMASI D. KOMUNIKASI FARMASI E. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FARMASI F. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN FARMASI

PELAYANAN KEFARMASIAN

EDUKASI

KOMUNIKASI INFORMASI

UNSUR PENTING DALAM PELAYANAN FARMASI