Upload
angga-hamzah
View
19
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemahamn
Citation preview
BAB IIIBAB III PEMAHAMAN TERHADAP PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
III.1III.1 UMUMUMUM
Dalam rangka memantapkan swasembada pangan, maka perlu dilakukan usaha-usaha agar saluran dan bangunan irigasi sebagai prasarana penunjang produksi pertanian dapat berfungsi dengan baik. Pada saat ini fungsi jaringan irigasi Rentang telah mengalami penurunan akibat terjadinya kerusakan-kerusakan baik pada bangunan maupun pada saluran.
Atas dasar pertimbangan di atas maka diperlukan suatu kegiatan yang terpadu dan terencana dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan operasi dan pemeliharaan. Perencanaan yang baik diperlukan agar tepat sasaran dalam pemecahan masalah dan menjaga efesiensi dalam tindakan pada tahapan-tahapan selanjutnya.
Sehubungan dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung akan melakukan upaya perbaikan / rehabilitasi yang menyeluruh dengan terlebih dahulu melakukan kegiatan perencanaan yang berupa Pekerjaan “Studi Penyusunan Program Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang Di Kabupaten Indramayu, Cirebon & Majalengka”.
Mengacu pada Undang-Undang SDA no 7 tahun 2004 pasal 41
ayat 2 menyebutkan bahwa pengembangan sistem irigasi
menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemda sedangkan
pada ayat 4 menyebutkan bahwa pengembangan sistem ingasi
dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat.
Untuk kegiatan O&P Yang Tertuang Dalam Pasal 64 Ayat 6
huruf a menyebutkan bahwa Pelaksanaan OP sistem irigasi
primer dan sekunder menjadi tanggung jawab Pemerintah dan
Pemda sedangkan untuk pembiayaan seperti tertuang dalam
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-1
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
pasal 78 ayat 3 huruf a menyebutkan bahwa pelaksanaan
konstruksf OP sistern irigasi primer dan sekunder menjadi
tanggung jawab Pemerintah dan Pemda dan dapat melibatkan
peran masyarakat petani
Atas dasar undang undang SDA No 7 tahun 2004 tersebut maka prinsip pemberdayaan masyarakat petani menjadi penting agar hasil perbaikan rehabilitasi jaringan irigasi berhasil baik dan berfungsi serta dapat dilestarikan pengelolaannya oleh P3A dan gabungan P3A.
Dengan adanya prinsip diatas peranan P3A dan gabungan P3A menjadi tolok ukur keberhasilan dalam rehabilitasi yang dilaksanakan.
3.2 SASARAN PEKERJAAN
Tersusunnya Program Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang
sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dari tahun
2009 s.d 2013 serta estimasi pembiayaannya. Dalam program kerja
induk ini perlu dituangkan secara cermat macam dan volume
kegiatan serta waktu yang diperlukan sejak awal sampai akhir
pelaksanaan, metodologi dan sebagainya.
3.3 LINGKUP PROYEK
Daerah irigasi yang termasuk dalam rehabilitasi perlu dilakukan
penyempurnaan agar pengelolaan yang akan dilakukan oleh P3A,
kondisi jaringan dalam keadaan optimal baik secara teknis maupun
kelembagaan.
Pemahaman terhadap lingkup proyek atau kegiatan yang akan
dilakukan pada dasarnya adalah melakukan kegiatan rehabilitasi
konstruksi yang ada saat ini dengan didahului perencanaan jaringan.
Permasalah utama disini adalah bahwa jaringan tidak berfungsi
optimal, produksi menurun, areal berkurang dan ketersediaan air
yang tidak sesuai lagi dengan rencana dalam OP.
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-2
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Sebagai tindak lanjut konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
beberapa hal yang akan menjadi fokus kegiatan nantinya adalah
adanya pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab sebagai solusinya
untuk memperoleh sistem jaringan yang berfungsi normal sebagai
berikut:
• Apakah skema jaringan irigasi yang ada (saluran dan bangunan)
masih sesuai dengan kondisi sekarang atau sudah banyak
mengalami perubahan?
• Apakah debit andalan yang ada saat ini memenuhi luas areal yang
ada atau dilakukan sistem giliran?
Apakah dampak kurangnya air berakibat terhadap produksi
pertanian atau kinerja bangunan dan saluran?
Apakah ada pengaruh perubahan tata guna lahan atau alih fungsi
lahan yang disebabkan tekanan ekonomi masyarakat di wilayah
tersebut mengingat lokasi tersebut merupakan lahan produktif
untuk dikembangkan sebagai lahan permukiman masyarakat?
Apakah ada indikasi penggunaan air juga untuk keperluan MCK di
sepanjang saluran?
Apakah antusias masyarakat terhadap rencana rehabilitasi ini
cukup besar?
Apakah peranan P3A di wilayah ini mempunyai kinerja yang baik?
Apakah kerusakan bangunan dan saluran akibat kurangnya
kegiatan O&P? dan apakah petani/ P3A ikut serta dalam
pemeliharaan jaringan?
Apakah SDM pengelola jaringan irigasi sudah cukup atau perlu
peningkatan kuantitas dan kualitasnya?
Hal hal diatas akan menjadi bahan dalam survey nantinya dan
diharapkan dapat dilakukan wawancara dengan petani dan instansi
terkait pengelola jaringan saat ini. Oleh karena itu konsep sosialisasi
menjadi penting untuk dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner.
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-3
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Peranan sosialisasi ini sangat penting dengan melibatkan petani
dalam perencanaan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan
keinginan masyarakat petani dan sesuai dengan program Bottom Up.
3.3.1 Lokasi Pekerjaan
Lokasil pekerjaan studi ini yaitu Daerah Irigasi Rentang meliputi
Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Majalengka.
3.3.2 Deskripsi Pekerjaan
Secara garis besar, lingkup pekerjaan menurut Kerangka Acuan
Kerja yang akan dilaksanakan konsultan meliputi kegiatan:
1. Tahap Persiapan :
a. Pengumpulan Data Teknis Irigasi
• Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai riwayat
jaringan irigasi.
• Mengumpulkan data sekunder, yang diperoleh antara lain
dari data dan gambar perencanaan serta as built drawing
pembangunan fisik jaringan irigasi yang ditinjau.
• Memperbaharui skema jaringan irigasi sesuai dengan kondisi
terakhir.
• Pengumpulan data kelembagaan petani yang berkembang di
Daerah Irigasi Rentang.
• Pengumpulan data-data penunjang lainnya yang menyangkut
daerah areal studi seperti daerah administrasi, peta topografi,
DAS, data iklim, data hidrologi dan sebagainya
b. Penyusunan Program Kerja Induk
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-4
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Dalam program kerja induk ini perlu dituangkan secara cermat
macam dan volume kegiatan, serta waktu yang diperlukan sejak
awal sampai akhir pelaksanaannya, metodologi dan sebagainya.
Program kerja induk diperlukan sebagai panduan program
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sistern jaringan irigasi
Rentang dari tahun 2009 s.d 2013.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengumpulan Data Dasar Jaringan Irigasi Rentang
Pada saat ini data dasar Jaringan Irigasi Rentang sudah tidak
utuh lagi sehingga diperlukan penyusunan data dasar yang
mutakhir untuk menunjang kegiatan pengelolaan jaringan
irigasi ini.
b. Penyusunan Program/ Usulan Prioritas Rehabilitasi.
Dari hasil penelitian dan evaluasi lapangan akan didapat
data-data yang akan dianalisis untuk selanjutnya disusun
program/ usulan prioritas rehabilitasi sistem Jaringan Irigasi
Rentang selama 5 tahun yaitu tahun 2009 s.d 2013.
c. Estimasi Biaya Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Rentang.
Estimasi biaya ini diperlukan untuk mengetahui berapa
besarnya biaya perencanaan program rehabilitasi sistem
jaringan irigasi yang digunakan sebagai dasar dalam usulan
Program Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang selama 5
tahun.
3.4 KEBUTUHAN JENIS DAN JUMLAH TENAGA AHLI
3.4.1.Kebutuhan MM Tenaga Ahli
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-5
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah ditetapkan mengenai
kebutuhan mm masing masing tenaga ahli sehingga dalam
penentuan analisa biaya, team penyusun proposal akan melakukan
analisis mm. Kebutuhan tenaga ahli dan staf pendukung sesuai
dengan yang tercantum dalam KAK.
Berdasarkan analisis kebutuhan mm yang terkait dengan
penyusunan jadwal pelaksanaan dan network planning yang
memerlukan kapasitas dan waktu yang tepat maka konsultan akan
melakukan analisa teknis perhitungan mm sesuai dengan rincian
kegiatan.
Penentuan mm ini berdasarkan waktu total pelaksanaan pekerjaan
yang disyaratkan yaitu 90 hari kalender sehingga masing-masing
tenaga ahli akan berbeda distribusi mm nya.
3.4.2.Tenaga Ahli Yang Disyaratkan
Jumlah tenaga ahli yang disyaratkan seperti KAK terdiri dari tenaga
ahli sebagai berikut :
1. Ketua Tim (Team Leader)
2. Ahli Irigasi (Sebanyak 2 orang)
3. Ahli 0 & P
4. Tenaga Pendukung lainnya
Dari sejumlah tenaga ahli tersebut dengan dibantu oleh tenaga
pendukung seyogyanya akan dapat menyelesaikan kegiatan
pekerjaan secara keseluruhan dengan baik dan tepat waktu.
3.5 JENIS DAN SUBSTANSI LAPORAN
Hasil keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-6
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
1. Informasi menyeluruh mengenai riwayat Daerah Irigasi Rentang
sejak jaringan irigasi tersebut dibangun.
2. Data mutakhir mengenai jaringan irigasi primer dan sekunder,
meliputi: skema jaringan irigasi dan peta lokasi daerah irigasi
dengan skala 1:25.000 atau 1:50.000 yang digambar
berdasarkan peta RBI format digital (CAD).
3. Program Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang lengkap
dengan estimasi biayanya, yang diperlukan untuk
mengembalikan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang ada.
4. Rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan pada jaringan DI
Rentang untuk menjaga agar kondisi dan fungsinya tetap baik.
Adapun jumlah laporan yang harus diserahkan terdiri dari :
1 . Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK), sebanyak 10 buah
buku.
2. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 buah buku.
3. Laporan Pertengahan (Interim), sebanyak 10 buah buku.
4. Laporan Bulanan, sebanyak 30 buah buku.
5. Draft Laporan Akhir, sebanyak 10 buah buku
6. Laporan Akhir, sebanyak 10 buah buku.
7. Executive Summary, sebanyak 10 buah buku.
8. Gambar kalkir, ukuran A1 sebanyak 3 album
9. Soft Copy Back up laporan, sebanyak 5 buah CD
10. Foto Dokumentasi
3.6 PEMAHAMAN KONSULTAN TERHADAP LINGKUP
PEKERJAAN
3.6.1 Pedoman dan Kriteria Desain
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-7
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Pedoman dan kriteria desain yang akan digunakan oleh konsultan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini mengacu kepada :
• Standar perencanaan irigasi KP Dit. Jend. Pengairan 1986
• Petunjuk system planning Ditgasi I, 1991
• Keppres No. 18 tahun 2000
• Undang Undang Sumber Daya Air (UU No. 7 Tahun 2004)
• Inpres No. 3 tahun 1999 mengenai pembahasan kebijakan
pengelolaan irigasi (PKPI)
• Panduan operasional pemahaman partisipatif kondisi pedesaan
(PKKP) Depdikbud FT Pertanian UGM 1999
• Pedoman Umum Penyerahan Pengelolaan Irigasi (PPI) di
Indonesia, Bappenas, Depdagri DPU, 1999
• Formulir isian Profil Socio Economy Teknik dan Kelembagaan,
DHV Cons. 1999
• Kerangka Acuan Kerja (KAK)
• Pedoman 0 & P Irigasi
• Harga Satuan Bahan dan Upah yang berlaku
3.6.2 Pemahaman Komponen Pekerjaan
Secara garis besar, lingkup pekerjaan yang merupakan penjabaran
dari KAK yang akan dilaksanakan konsultan adalah sebagai berikut :
Kegiatan A : Tahap Persiapan :
a. Pengumpulan Data Teknis Irigasi
Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai riwayat
jaringan irigasi.
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-8
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Mengumpulkan data sekunder, yang diperoleh antara lain dari
data dan gambar perencanaan serta as built drawing
pembangunan fisik jaringan irigasi yang ditinjau.
Memperbaharui skema jaringan irigasi sesuai dengan kondisi
terakhir.
Pengumpulan data kelembagaan petani yang berkembang di
Daerah Irigasi Rentang.
Pengumpulan data-data penunjang lainnya yang menyangkut
daerah areal studi seperti daerah administrasi, peta topografi,
DAS, data iklim, data hidrologi dan sebagainya
b. Penyusunan Program Kerja Induk
Dalam program kerja induk ini perlu dituangkan secara cermat
macam dan volume kegiatan, serta waktu yang diperlukan sejak
awal sampai akhir pelaksanaannya, metodologi dan sebagainya.
Program kerja induk ini perlu dituangkan sebagai panduan program
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sistem jaringan irigasi dari tahun
2009 s.d 2013.
Kegiatan B : Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengumpulan Data Dasar Jaringan Irigasi Rentang
Pada saat ini data dasar jaringan Irigasi Rentang sudah tidak
utuh lagi sehingga diperlukan penyusunan data yang mutakhir
untuk menunjang kegiatan pengelolaan jaringan irigasi ini.
b. Penyusunan Program/ Usulan Prioritas Rehabilitasi
Dari hasil penelitian dan evaluasi lapangan akan didapat
data-data yang akan dianalisis untuk selanjutnya disusun
program/ usulan prioritas rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi
Rentang selama 5 tahun yaitu tahun 2009 s.d 2013.
c. Estimasi Biaya Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-9
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Estimasi biaya ini diperlukan untuk mengetahui berapa biaya
perencanaan rehabilitasi sistem jaringan irigasi yang digunakan
sebagai dasar dalam usulan Program Rehabilitasi Sistem Jaringan
Irigasi Rentang selama 5 tahun.
3.6.3 Aanwijzing Pekerjaan
Berdasarkan hasil pembahasan aanwijzing pekerjaan dan data yang
ada, tim penyusun dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1) Pagu DIPA adalah Rp. 500.000.000,00
2) Pekerjaan pengukuran dilaksanakan menggunakan alat
waterpass dan pengecekan posisi menggunakan GPS.
3) Jadwal pelaksanaan ditetapkan 90 hari kalender
4) Tenaga ahli yang diusulkan diharapkan menguasai prosedur
sosialisasi ke petani.
5) Perlunya dilakukan evaluasi kesesuaian lahan dalam rangka
optimasi kemampuan lahan untuk irigasi padi sawah.
3.6.4. Kerangka Pikir
Setiap perubahan atau pembaharuan dalam kebijakan menuntut
restrukturisasi dari institusi/ lembaga yang terlibat untuk menunjang
perubahan tersebut. Keberhasilan suatu proyek irigasi baik yang
sudah ada (existing) maupun yang akan dikembangkan, sangat
tergantung dari penerimaan masyarakat/ petani serta
keterlibatannya dalam kegiatan proyek tersebut. Untuk masyarakat
petani, pemasukan dan pengembangan suatu gagasan baru dalam
hal ini P3A tidaklah mudah. Hal ini perlu adanya penyesuaian
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-10
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
dengan struktur sosial adat kebiasaan dari masyarakat yang
bersangkutan.
Perubahan tersebut akan memberikan perubahan pangkal pikir
(premise) pelaksanaan pengelolaan irigasi yaitu :
(1) Melaksanakan proses demokratisasi dan desentralisasi
(2) Menghargai keragaman sosio - kultural setempat
(3) Dilaksanakannya pendekatan sosio - kultural - teknis - ekonomis
(4) Melakukan pendayagunaan aset secara keseluruhan dengan tidak
menitikberatkan pada pengelolaan satu macam aset (kebendaan)
saja tetapi juga aset sosio, yaitu petani.
Sistem irigasi merupakan sistem sosio-teknis karena mengandung
komponen atau subsistem teknik-fisik yaitu jaringan irigasi dan lahan
pertanian yang mendapat layanan irigasi serta sub-sistem sosial
yaitu institusi atau lembaga dan masyarakat yang terlibat dalam
kegiatan irigasi.
Huppert dan Walker (1989), menyatakan bahwa sebagai suatu
sistem sosio teknis, sistem irigasi mempunyai ciri-ciri utama yaitu :
(1) Terdapat hubungan timbal balik yang erat antara aspek
struktural, sosial dan teknologi
(2) Bersifat terbuka terhadap pengaruh faktor lingkungan
(3) Didalamnya terdapat proses konversi dan transformasi dengan
berbagai masukan (Input dari faktor lingkungan yang hasilnya
kemudian dieksport ke sistem lingkungan lagi sebagai keluaran
(output)
Perubahan sistem pengelolaan jaringan irigasi akibat adanya
kebijakan tersebut diatas secara tidak langsung akan mempengaruhi
sistem irigasi. Sistem irigasi sebenarnya mengandung enam (6)
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-11
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
komponen yang mempunyai karakter teknis dan sosio-kultural
(Coward, 1988),
Karakter teknis terdiri dari :
(1) Sumber air,
(2) Jaringan irigasi,
(3) Lahan pertanian yang mendapat layanan irigasi,
Karakter sosio-kultural terdiri dari :
(1) Aturan-aturan yang diberlakukan yang berkaitan dengan
kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan air
(2) Lembaga yang memberlakukan aturan-aturan tersebut dan
(3) Kebiasaan dan tingkah laku masyarakat pemakai air dan
pengelola air.
Pola pembangunan/ rehabilitasi jaringan irigasi yang saat ini
diberlakukan biasanya terjadi siklus sebagai berikut :
• Pembangunan jaringan irigasi
• Pemeliharaan jaringan irigasi yang tidak memadai
• Penurunan fungsi jaringan secara cepat
• Rehabilitasi jaringan irigasi
Gambar 2.2 Pola Pembangunan Jaringan Irigasi
Siklus tersebut adalah siklus yang sangat mahal dan tidak efisien,
pendanaan rehabilitasi melalui proyek kepada pemerintah dan yang
lebih penting lagi tidak memecahkan permasalahan yang sebenamya
yang menjadi penyebab penurunan fungsi jaringan.
Siklus tersebut telah menciptakan sifat ketergantungan yang tidak
sehat dari masyarakat/ petani dan pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat dan pemerintah pusat ke lembaga-lembaga donor.
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-12
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
Sistem pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah pusat
telah menciptakan paradigma administrasi yang
mengkonsentrasikan seluruh wewenang untuk bidang keirigasian
mulai dari pendanaan, pembangunan sampai pengelolaan kepada
pemerintah pusat (sentralisfik). Kewenangan yang sangat besar atas
bidang keirigasian di tingkat pusat menyebabkan Dinas/ sub dinas
pengairan lebih banyak bertanggung jawab untuk program/ kegiatan
dari pemerintah pusat dari pada ke P3A. Petani/ P3A hampir tidak
mempunyai wewenang/ hak suara untuk menentukan jenis dan
fungsi pelayanan apa yang amat dibutuhkan ataupun ikut melakukan
penentuan penggunaan dana OP yang tersedia maupun yang
dibutuhkan. Oleh karena itu dimaklumi apabila iuran penggunaan air
(IPAIR) tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
Program pembangunan jaringan irigasi (termasuk rehabilitasi)
dimaksudkan untuk mendukung program intensifikasi padi sawah.
Hal tersebut berkaitan dengan faktor ketersediaan air irigasi baik
dalam jumlah maupun waktu pemberian yang tepat menjadi faktor
kritis dalam pertumbuhan dan produksi padi (FAO, 1976).
Mengacu kondisi tersebut dalam setiap pembangunan jaringan
irigasi aspek kenaikan hasil per hektar dan peningkatan intensitas
tanam (cropping intensity) menjadi indikator keberhasilan proyek
(Booth,1977). Namun keberhasilan itu perlu diperhatikan secara
khusus tentang proses dinamika dalam kelembagaan P3A yang
mempengaruhi tingkat kinerja pengelolaan irigasi ditingkat usaha
tani.
Lembaga Pengembangan Ekonomi dari Bank Dunia menyebutkan
beberapa variasi pendekatan dalam kebijakan pengelolaan irigasi
partisipatif, yaitu :
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-13
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
1. Pendekatan secara organisasi, dengan demikian diperlukan
restrukturisasi organisasi P3A dalam rangka peningkatan peran
serta pada kegiatan operasi dan pemeliharaan.
2. Transfer Manaiemen, yang membuat petani dapat menangani
secara mandiri.
3. Demonstrasi percontohan (pilot project) pengelolaan secara
partisipatif.
Sedangkan lingkup keterkaitan metode pendekatan secara
partisipatif dalam pengelolaan irigasi menurut Lembaga
Pengembangan Ekonomi dari Bank Dunia meliputi aspek
perencanaan, design, konstruksi, operasi dan pemeliharaan,
pembiayaan serta kebijakan hukum, dan tingkatan yang
mempengaruhi mulai dari jaringan kuarter sampai dengan Jaringan
utama, hingga proyek dan sektor kegiatan.
Permasalahan dalam pelaksanaan pengelolaan secara partisipatif
antara lain : Koordinasi antar instansi dan individu yang terkait,
Metoda Pemberian Modal, Prosedur Administratif terlalu
berbelit-belit dan memakan waktu yang cukup lama, Proses panjang
dalam penerapan partisipatif melibatkan banyak unsur yang
memerlukan kesabaran dan ketelitian.
Atas dasar pangkal pikir tersebut maka secara lebih nyata
pengelolaan irigasi di tingkat Daerah Irigasi perlu dilakukan
penelitian kesiapan aset baik sumber daya manusia, institusi maupun
jaringan irigasi.
Adapun pendekatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pelayanan pengelolaan irigasi tidak lagi didasarkan atas azas
penanaman tunggal berbasis padi tetapi sudah berbasis pada azas
penanaman beragam yang disesuaikan dengan kehendak petani dan
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-14
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
dipengaruhi oleh tingkat kesiapan teknologi dan ketersediaan pasar
dalam rangka meningkatkan pendapatan petani.
1. Pengelolaan irigasi dilakukan bersama antara pernerintah dan
petani dengan pola hubungan antara aparat pemerintah dan
petani dilakukan atas dasar kemitraan dan kesetaraan dengan
komunikasi dialogis
2. Proses pengelolaan dilakukan secara transparan dan
terakuntabilitas.
Perubahan-perubahan tersebut akan juga membawa konsekuensi
perubahan karakteristik pelayanan baku, prosedur maupun bentuk
teknologi Operasi dan Pemeliharaan sistem irigasi beserta sistem
pembiayaan dan organisasi pengelolanya.
Dari uraian diatas konsultan berpedoman bahwa dalam penyusunan
program rehabilitasi system jaringan irigasi Rentang ini maka
peranan masyarakat sangat bermanfaat dalam kegiatan dilapangan
yang akan didahului dengan sosialisasi, sehingga akan diperoleh
hasil perencanaan yang optimal dan rehabilitasi jaringan irigasi akan
berdampak positip bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-15
Penawaran TeknisSPP Rehabilitasi Sistem Jaringan Irigasi Rentang di Kab. Indramayu, Cirebon dan Majalengka
BAB III PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)............................................1
3.1 UMUM.....................................................................................1
3.2 PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN......................................................................................1
3.3 PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN................2
3.4 Gambaran Umum Lokasi PEKERJAAN....................................3
3.5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN...........................................3
3.6 TENAGA AHLI.........................................................................3
3.7 KELUARAN.............................................................................3
3.8 LAPORAN................................................................................4
PT. JASAKONS PUTRA UTAMA III-16