15
68 JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82 Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582 PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN BUNGA KERING Riska Yanti 1 , Fadhilah 2 , Fitriana 2 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia Email Correspondence: [email protected] ABSTRAK Pinang (Areca Catechu) merupakan jenis tanaman palma yang menghasilkan limbah kulit pinang, selama ini kulit pinang terbuang begitu saja tidak dimanfaatkan sebagai sumber ekonomis, salah satu dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk mengkreasikan rangkaian bunga kering. Rangkaian bunga kering adalah sebuah rangkaian dari beberapa potongan bunga kering yang dirangkai menjadi sebuah susunan yang indah dengan menggunakan limbah kulit pinang sebagai bahan dasar dan beberapa jenis tanaman lain sebagai pelengkap. Penelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan Kulit Pinang dalam Kreasi Rangkaian Bunga Kering. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk Menggunakan limbah kulit pinang sebagai bahan dasar,kendesain bunga kering dari limbah kulit pinang, mengaplikasikan limbah organik lainnya sebagai pelengkap dan untuk mengetahui respon konsumen terhadap rangkaian bunga kering. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terapan dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui kepustakaan, dokumentasi, eksperimen terapan dan penyebaran angket. Pengolahan data dilakukan 3 bulan pada Januari-Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian telah memanfaatkan limbah kulit pinang sebagai bahan dasar untuk pembuatan kreasi rangkaian bunga kering, 3 model bentuk yaitu desain 1 merupakan desain berbentuk hand bouqet, rangkaian 2 merupakan rangkaian bunga dalam vas, dan rangkaian 3 adalah rangkaian hiasan dinding.. Adapun untuk proses pembuatannya dibuat secara sistematis dan terarah sesuai dengan desain yang akan dirangkai. Berdasarkan hasil respon masyarakat sangat menyukai hasil desain 3 karena terkesan lebih indah dan rapi dengan dipadukan bingkai kayu, selanjutnya model 1karena mudah dibawa dan model 2 disebabkan hasilnya kurang maksimal dibandingkan dengan rangkaian 1 dan 2. Respon konsumen hasilnya positif terhadap ide, perpaduan warna, produk, kerapian, kelayakan produk, dan tanggapan terhadap rangkaian bunga kering yang sudah dihasilkan.Limbah kulit pinang dapat digunakan membuat rangkaian bunga, gantungan kunci, yang memiliki nilai estetika dan nilai jual untuk menambah perekonomian. Kata Kunci: Kulit Pinang, Rangkaian Bunga Kering 1 Alumni Program Studi PKK FKIP Unsyiah 2 Dosen Program Studi PKK FKIP Unsyiah

PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

68

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

PEMANFAATAN KULIT PINANG

DALAMKREASI RANGKAIAN BUNGA KERING

Riska Yanti1, Fadhilah2, Fitriana2

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan keluarga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

Email Correspondence: [email protected]

ABSTRAK

Pinang (Areca Catechu) merupakan jenis tanaman palma yang menghasilkan limbah

kulit pinang, selama ini kulit pinang terbuang begitu saja tidak dimanfaatkan sebagai sumber

ekonomis, salah satu dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk mengkreasikan rangkaian

bunga kering. Rangkaian bunga kering adalah sebuah rangkaian dari beberapa potongan

bunga kering yang dirangkai menjadi sebuah susunan yang indah dengan menggunakan

limbah kulit pinang sebagai bahan dasar dan beberapa jenis tanaman lain sebagai pelengkap.

Penelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan Kulit Pinang dalam Kreasi Rangkaian Bunga

Kering. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk Menggunakan limbah kulit pinang

sebagai bahan dasar,kendesain bunga kering dari limbah kulit pinang, mengaplikasikan

limbah organik lainnya sebagai pelengkap dan untuk mengetahui respon konsumen terhadap

rangkaian bunga kering. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terapan dengan

pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui kepustakaan, dokumentasi,

eksperimen terapan dan penyebaran angket. Pengolahan data dilakukan 3 bulan pada

Januari-Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian telah memanfaatkan

limbah kulit pinang sebagai bahan dasar untuk pembuatan kreasi rangkaian bunga kering, 3

model bentuk yaitu desain 1 merupakan desain berbentuk hand bouqet, rangkaian 2

merupakan rangkaian bunga dalam vas, dan rangkaian 3 adalah rangkaian hiasan dinding..

Adapun untuk proses pembuatannya dibuat secara sistematis dan terarah sesuai dengan

desain yang akan dirangkai. Berdasarkan hasil respon masyarakat sangat menyukai hasil

desain 3 karena terkesan lebih indah dan rapi dengan dipadukan bingkai kayu, selanjutnya

model 1karena mudah dibawa dan model 2 disebabkan hasilnya kurang maksimal

dibandingkan dengan rangkaian 1 dan 2. Respon konsumen hasilnya positif terhadap ide,

perpaduan warna, produk, kerapian, kelayakan produk, dan tanggapan terhadap rangkaian

bunga kering yang sudah dihasilkan.Limbah kulit pinang dapat digunakan membuat

rangkaian bunga, gantungan kunci, yang memiliki nilai estetika dan nilai jual untuk

menambah perekonomian.

Kata Kunci: Kulit Pinang, Rangkaian Bunga Kering

1 Alumni Program Studi PKK FKIP Unsyiah 2 Dosen Program Studi PKK FKIP Unsyiah

Page 2: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

69

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

ABSTRACT

Areca nut (Areca Catechu) is a kind of palm plant that produces areca nut bark waste,

so far, the waste of areca nut bark is not used as an economical source, one of which can be

used as a base material for creating dried flower arrangements. Dried flower arrangement is

a series of several dried flower pieces arranged into a beautiful arrangement using betel nut

bark waste as a base material and several other types of plants as a complement. This

research examines the use of areca nut bark in the creation of dried flower arrangements.

Specifically, this study aims to use areca nut peel waste as a basic material, design dried

flowers from areca nut bark waste, apply other organic wastes as a complement and to

determine consumer responses to dried flower arrangements. This study uses an applied

experimental method with a quantitative approach. The technique of collecting data through

literature, documentation, applied experiments and distributing questionnaires. Data

processing was carried out for three months in January to March 2020. The results showed

that the research had used areca nut bark waste as a basic material for making dried flower

arrangements, three shape models, namely design one was a hand-shaped design, series two

was a flower arrangement in a vase, and series three is a series of wall hangings. As for the

manufacturing process, it is made systematically and directed in accordance with the design

to be assembled. Based on the results of the public response, they really like the results of

design three because it seems more beautiful and neat with a combined wooden frame, then

model one because it is easy to carry and model two because the results are less than the

maximum results compared to series one and two.Consumer response results are positive

towards ideas, color combinations, product, neatness, product feasibility, and response to the

dried flower arrangements that have been produced. The waste of areca nut bark can be used

to make flower arrangements, key chains, which have aesthetic and selling value to add to

the economy.

Keywords: Areca nut bark, Dried Flowers Arrangements

Page 3: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

70

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

PENDAHULUAN

Kulit pinang merupakan limbah

dari buah pinang yang sudah diambil

bijinya.Kulit pinang berbentuk setengah

lingkaran dengan sisi permukaan seperti

serabut yang halus apabila sudah kering.

Semakin banyak produksi biji pinang

maka semakin banyak pula limbah yang

dihasilkan, sehingga petani-petani

membakarnya dan menjadi pencemaran

udara dengan asap yang dihasilkan. Pada

umumnya petani pinang hanya

memanfaatkan bijinya saja, tidak ada

pemanfaatan terhadap kulit pinang dan

dibiarkan bertumpuk-tumpuk tanpa adanya

pengolahan kembalisehingga limbah yang

dihasilkan dapat mencemari lingkungan.

Kabupaten Aceh Utara merupakan

salah satu kabupaten yang menghasilkan

limbah kulit pinang karena kebanyakan

masyarakat Aceh Utara berprofesi sebagai

petani dan memiliki kebun pinang seperti

masyarakat yang ada di kecamatan

Sawang. Masyarakat Sawang hanya

memanfaatkan biji pinang saja sedangkan

kulitnya dibuang dan tidak ada pengolahan

tahap selanjutnya. Kulit pinang akan

menumpuk dan akan menjadi pencemaran

tanah karena kulit pinang merupakan

limbah organik yang lama terurai. Melihat

permasalahan tersebut peneliti muncul ide

untuk mengolah kulit pinang menjadi

suatu kreatifitas yang memiliki nilai

estetika dan nilai jual yang tinggi yang

dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Berkaitan dengan permasalahan

limbah kulit pinang yang terus menerus

meningkat maka perlu diberikan

penanganan agar masayarakat bisa

memanfaatkan limbah kulit pinang

sehingga permasalahan tersebut bisa

diatasi. Jika banyak limbah yang

dimanfaatkan sebagai pendaur ulangan

maka dapat meningkatkan kreatifitas

sumber daya manusia sehingga masyarakat

dapat mengolah dan membuat limbah kulit

pinang sebagai suatu hasil karya dan

dimanfaatkan untuk menjadi sumber

penghasilan dengan cara mengolahnya

menjadi kerajinan tangan.

Salah satu contoh pemanfaatan

kulit pinang menjadi kerajinan tangan

adalah rangkaian bunga hias

kering.Kerajinan merupakan suatu

Page 4: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

71

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

karya seni keterampilan yang dibuat atau

dilakukan oleh seseorang pada suatu

benda, dimana hasilnya dapat dinikmati

dalam kehidupan. (R. Dewi 2012: 1) Salah

satu kerajinan yang dapat dinikmati adalah

rangkaian bunga kering.

Rangkaian bunga kering

mempunyai nuansa keindahan dan

keunikan tersendiri. Sebuah rangkaian

sebagai suatu proses penciptaan karya

seni, tentunya memerlukan berbagai materi

sebagai bahan pembuatan sebuah

rangkaian. Bahan yang diperlukan antara

lain bunga sebagai bahan utama, serta

unsur tanaman lain sebagai bahan

tambahan atau asesoris untuk

mempercantik sebuah rangkaian.

Berdasarkan penjelasan diatas

penulis tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian tentang “Pemanfaatan Kulit

Pinang dalam Kreasi Bunga Kering”

dengan memanfaatkan limbah kulit pinang

sebagai bahan dasar dan ditambahkan

beberapa bahan tanaman lainnya sebagai

pelengkap dan aksesoris.

Rumusan masalah yang peneliti

rumuskan pada penelitian ini adalah

”Bagaimanakah cara memanfaatkan kulit

pinang sebagai rangkaian bunga kering?”

Tujuanpenelitian ini adalah untuk

menggunakan limbah kulit pinang sebagai

bahan dasar pembuatan rangkaian bunga

kering, mendesain bunga hias kering dari

limbah kulit pinang, mengaplikasikan

limbah organik lainnya sebagai pelengkap

bunga kering serta mengetahui respon

konsumen terhadap rangkaian bunga

kering.

Penelitian ini bermanfaat untuk

mengurangi limbah kulit pinang,

menambah wawasan masyarakat dalam

memanfaatkan limbah kulit pinang,

memberi informasi cara membuat

rangkaian bunga hias kering, dapat

menginspirasi masyarakat bahwasanya

limbah bisa dimanfaatkan sebagai

kerajinan tangan yang unik, kreatif,

inovatif serta sebagai peluang bisnis untuk

menambah ekonomi keluarga yang

menjanjikan karena untuk memperoleh

bahan baku sangat mudah, harga untuk

mendapatkan murah dan memanfaatkan

bahan limbah untuk menghasilkan

kreatifitas bagi orang lain (Irma

Mulyani,2017)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian eksperimen

terapan (applied research). Margono

(2009:6) menyatakan penelitian

Page 5: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

72

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

eksperimen terapan adalah penelitian yang

dilakukan dengan hati-hati, sistematis dan

terus menerus terhadap suatu masalah.

Penelitian ini bertujuan untuk

memperbaiki proses atau memodifikasinya

dengan menerapkan teori-teori yang ada.

Hasil penemuan tidak harus baru, tetapi

merupakan aplikasi baru dari penelitian

yang sudah ada.

Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, karena cocok untuk

penelitian eksperimen terapan. Metode ini

disebut metode kuantitatif karena data

yang dikumpulkan berupa angka yang

diolah dan dianalisis untuk mendapatkan

suatu informasi ilmiah dibalik angka-

angka tersebut (Martono, 2010:20).

Metode kuantitatif digunakan dalam

penelitian untuk mengetahui respon

konsumen terhadap produk rangkaian

bunga kering dari kulit pinang. Proses

berlangsungnya. Penelitian ini

dilaksanakan di lab Tata Busana dan

PSDK program studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,

Universitas Syiah Kuala. Jalan Tgk. Hasan

Krueng Kalee, Darussalam, Banda Aceh.

Penelitian dilakukan dengan tujuan

membuat suatu kreasi dari limbah kulit

pinang sehingga menjadi suatu produk

yang memiliki nilai estetika dan nilai

Proses ekonomi. Waktu penelitian dalam

pengumpulan data ini dilakukan selama 3

bulan dan selesai sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Untuk mengetahui respon

konsumen melakukan penyebaran angket

kepada responden yang telah ditetapkan

yaitu mahasiswa Tata Busana dan telah

lulus mata kuliah Dasar Graha dengan

jumlah populasi 40 orang. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini seluruh

anggota populasi sebagaimanang

dikemukakan (Sugiyono:2010) bahwa

teknik untuk menentukan sampel

penelitian dengan beberapa pertimbangan

tertentu yang bertujuan agar data yang

diperoleh bisa representative.

Page 6: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

73

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui teknik kepustakan (library

research), teknik dokumentasi, teknik

eksperimen terapan dan angket (kuisioner).

Data-data yang diperoleh selanjutnya

diuraikan secara naratif sesuai dengan data

yang terkumpul dan hasil eksperimen yang

telah dilakukan.

Teknik eksperimen dalam

pembuatan rangkaian bunga kering

dengan memanfaatkan kulit pinang kering

memiliki beberapa tahap pengerjaannya,

yaitu:Membuat desain rangkaian bunga

hias kering dari limbah kulit pinang,

Menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan untuk membuat rangkaian

bunga kering.Limbah kulit pinang yang

sudah kering dilakukan proses perubusan

untuk pewarnaan terlebih dahulu

kemudian dikeringkan dan disisir balu-

bulu halus sehingga kulit pinang tersebut

menjadi terbentuk seperti serabut- serabut

halus yang lembut, memilih ranting

tanaman yang cocok untuk digunakan

sebagai batang dari bunga kering Kulit

pinang dirangkai ke kawat dan

dicampurkan dengan bahan-bahan lain

ranting, bunga, daun dan bahan organik

lainnya untuk dirangkai menjadi

rangakaian bunga dengan bentuk desain

model I, II dan desain model III.

Alat yang digunakan pada

penelitian ini adalah kompor, panci,

gunting, gunting kawat, cutter, kayu lem,

tampah, pensil, celemek, pasir pengering,

buku tebal bahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah keranjang bunga, goni

pembungkus, bingkai kayu, kertas, oasis

kering, lem kayu, kawat, kertas, pewarna,

tali hias, kulit pinang, ranting, daun kering,

dan bunga kering.

Gambar I Desain Rangkaian I

Sumber: Kreasi Penulis

Page 7: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

74

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Gambar 2 Desain Rangkaian II

Sumber: Kreasi Penulis

Gambar 3Desain Rangkaian III

Sumber : Kreasi Penulis

Pembagian angket dilakukan untuk

mengetahui respon dari konsumen

terhadap rangkaian bunga kering.

Kemudian menggunakan rumus distribusi

frekuensi perhitungan persentase jawaban

dari setiap pertanyaan, sehingga peneliti

dapat mengambil kesimpulan. Untuk

mengetahui persentase ketertarikan

konsumen terhadap rangkaian bunga

kering, maka penulis menggunakan rumus

yang dikemukan oleh (Sudijono, 2014:43)

sebgai berikut:

P= 𝑓

𝑛 x 100%

Keterangan:

P : Presentase jawaban responden

F : Jumlah jawaban responden

n: Jumlah responden

100% : Nilai tetap

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian,

selanjutnya membahas serangkaian proses

penelitian yang telah dilalui selama

penelitian untuk membuat aneka bunga

kering. Pada bagian ini peneliti

memberikan uraian penjelasan langkah-

langkah pengolahan kulit pinang mentah

sampai menjadi rangkaian bunga kering.

Langkah-langkah pengolahan kulit pinang

didapatkan melalui beberapa sumber yang

dibaca dan dicoba lakukan eksperimen.

Proses pembuatan bunga kering

dari kulit pinang tersebut di kerjakan di

Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya

Keluarga Program Studi

Pendidikan kesejahteraan

Page 8: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

75

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Keluaga, Fakultas Keguruan & Ilmu

Pendidikan, Universitas Syiah Kuala yang

beralamat di jalan Tgk. Hasan Krueng

Kalee, Darussalam, Banda Aceh dengan

jangka waktu yang diperlukan selama 3

bulan. Produk bunga kering dari bahan

kulit pinang yang dieksperimenkan pada

penelitian ini berjumlah 3 buah, dengan

bentuk dan rangkaian yang berbeda.

Pelaksanaan eksperimen ini telah

dilakukan berdasarkan ketentuan dan

aturan yang telah ditetapkan.

1. Hasil Penelitian

Proses pengolahan kulit pinang

menjadi rangkaian bunga kering dilakukan

berdasarkan desain-desain yang telah

dirancang dengan tahapan yang berbeda.

Setiap desain yang telah dirancang

disesuaikan wana dan tata letaknya dalam

setiap rangkaian. Hal ini dilakukan supaya

rangkaianbungayang dihasilkan terlihat

menarik dan warna yang dipadukan akan

cocok antara satu komponen dengan

komponen yang lain.

Adapun proses rangkaian bunga

kering dengan menggunakan bahan kulit

pinang dilakukan dengan melewati

beberapa tahapan-tahapan terlebih dahulu,

tahapan pembuatan (perangkaian) bunga

antara satu rangkaian dengan rangkain

lainnya berbeda.

2. Analisis Kuisioner Responden

Untuk mengetahui respon

responden terhadap produk bunga yang

telah peneliti rangkai dengan

memanfaatkan kulit pinang sebagai bahan

utama dan beberapa bahan pendukung

lainnya peneliti membuat kuesioner,

kuesioner tersebut di bagikan kepada 40

orang mahasiswa. Adapun kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup,

setiap responden hanya perlu menjawab

pertanyaan dari jawaban yang telah

disediakan. Pertanyaan yang disediakan

oleh peneliti berjumlah lima soal, adapun

point-poin yang ditanyakan antara lain:

tanggapan responden terhadap ide

pembuatan bunga kering dari kulit pinang,

suka atau tidak responden terhadap produk

bunga kering dari kulit pinang, bagaimana

perpaduan warna yang diberikan pada

rangkaian bunga kering

denganmemanfaatkan kulit pinang,

tanggapan responden terhadap kerapian

rangkaian bunga dari kulit pinang dan suka

atau tidak responden terhadap rangkaian

bunga.

Page 9: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

76

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Gambar 5 Grafik Tanggapan Responden

Terhadap Ide Pembuatan

Bunga Kering dari Kulit Pinang

Sumber: Hasil Penelitian

Dari gambar grafik tersebut

dapat diketahui tentang tanggapan

responden terhadap pembuatan bunga

kering dengan memanfaatkan kulit pinang.

Berdasarkan grafik diketahui bahwa

sebanyak 70% suka , 25% sangat suka dan

hanya 5% yang kurang suka terhadap ide

pem,buatan bunga kering. Jadi,

berdasarkan jawaban para responden dapat

disimpulkan bahwa hampir seluruh

responden yang diberikan angket

mengatakan sangat suka dan suka dengan

ide pembuatan bunga kering dengan

memanfaatkan limbah kulit pinang. Untuk

mengetahui tanggapan responden terhadap

bunga kering bahan dari kulit pinang dapat

dilihat pada grafik gambar 5

Gambar 5 Grafik Tanggapan Responden

Terhadap Bunga Kering

Dengan Bahan Dasarnya Kulit Pinang

Sumber: Hasil Analisis Kuesioner

Berdasarkan grafik terhadap

tanggapan responden terhadap pembuatan

bunga kering dengan memanfaatkan kulit

pinang dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden menyukai bunga tersebut.

Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang

diisi oleh responden, sebanyak 62% suka

dengan bunga kering, 30% sangat suka dan

hanya 7,5% tidak suka dengan hasil

rangkaian bunga kering ini. Jadi, dari hasil

jawaban responden dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden yang diuji suka

dan tertarik dengan pengolahan kulit

pinang menjadi bunga kering ini.

Adapun pertanyaan ketiga yang

ditanyakan tentang perpaduan warna yang

digunakan dalam rangkaian bunga dapat

dilihat pada grafik gambar 6 dibawah ini:

0

20

40

60

80

bungakering darikulitpinang

0

20

40

60

80

bungakering darikulit pinang

Page 10: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

77

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Gambar 6 Grafik tanggapan responden

terhadap perpaduan warna yang digunakan

dalam pembuatan bunga kering berbahan

kulit pinang

Sumber: Hasil Analisis Kuesioner

Berdasarkan gambar 6 dapat

dilihat bahwa ketertarikan responden

terhadap rangkaian satu dan rangkaian

lainnya sangat bervariasi. Pada rangkaian

I sebagian besar responden memilih suka

terhadap perpaduan warna yaitu 62,5%,

sedangkan 30% sangat suka dan hanya

sebagian kecil atau sekitar 7,5% dari

reponden yang kurang suka, hal yang tidak

jauh berbeda ditunjukkan oleh tanggapan

responden terhadap rangkaian II, sebanyak

65% suka perpaduan warna, sekitar 25%

sangat suka dan hanya sekitar 10% dari

mereka yang merasa kurang suka dengan

perpaduan warna yang digunakan pada

rangkaian II ini. Hal ini juga terjadi pada

rangkaian III, sebanyak 52,5% suka, 45%

sangat menyukai perpaduan warna pada

rangkaian III dan sekitar 2,5% responden

merasa kurang suka dengan perpaduan

warna pada rangkaian bunga kering yang

telah dirangkai. Berdasarkan pemaparan

pada gambar 6 dapat ditarik kesimpulan

bahwa rata-rata responden suka dengan

perpaduan warna yang digunakan pada

rangkaian bunga kering dari kulit pinang

yang telah dirangkai.

Adapun pertanyaan keempat yang

tanyakan pada responden adalah kerapian

pada perangkaian bunga ini, adapun

jawaban ke 40 responden dapat dilihat

pada grafik gambar 7 di bawah ini:

Gambar 7 Grafik tanggapan responden

terhadap kerapian dalam perangkaian

bunga kering berbahan kulit pinang

Sumber: Hasil Analisis Kuesioner

0

20

40

60

80

rangkaian I

rangkaian II

rangkaianIII

0

2040

6080

san

gat

suka

suka

kura

ng

suka

tid

ak s

uka

sanga

t…rangkaian I

rangkaian II

rangkaianIII

Page 11: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

78

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

Berdasarkan grafik gambar 7

dapat dilihat bagaimana tanggapan

responden terhadap kerapian produk bunga

kering yang dihasilkan pada rangkaian.

Pada rangkaian I sebanyak 60% suka,

sebanyak 35% sangat suka dengan

kerapiannya, dan sisanya 5% kurang suka

dengan kerapian rangkaian bunga yang

kedua. Pada rangkaian II sebanyak 65%

suka, 25% sangat suka dengan kerapian

bunga kering rangkaian dua dan sisanya

sebanyak 10% mengaku kurang suka

dengan kerapian pada rangkaian dua.

Adapun pada rangkaian III, sebanyak 55%

suka, 42,5% memilh sangat menyukai

kerapian perangkaian bunga, dengan

kerapian rangkaian III dan sisanya

sebanyak 2,5% mengaku kurang suka

dengan kerapian bunga kering rangkaian

III. Berdasarkan analisis jawaban

responden pada grafik gambar 7 dapat

disimpulkan bahwa rata-rata responden

suka dengan kerapian produk bunga kering

yang telah di rangkai.

Adapun pertanyaan kelima yang

tanyakan pada responden adalah apakah

responden menyukai hasil dari produk

rangkaian bunga kering yang telah

dirangkai dengan memanfaatkan kulit

pinang, setelah melakukan analisis hasil

kuisioner yang telah dijawab oleh

responden peneliti mendapatkan informasi

tentang tanggapan mereka. Adapun

jawaban ke 40 responden dapat dilihat

pada grafik gambar 8 :

Gambar 8 Grafik Tanggapan Responden

Terhadap Hasil

Rangkaian Bunga Kering Berbahan Kulit

Pinang

Sumber: Hasil Analisis Kuesioner

Berdasarkan grafik gambar 8

dapat dilihat bagaimana tanggapan

responden terhadap hasil rangkaian bunga

kering dari kulit pinang. Pada rangkaian

pertamasebanyak 60% suka, 35% sangat

suka dengan hasil rangkaiannya dan

sisanya 5% kurang suka dengan hasil

rangkaian I. Pada rangkaian II sebanyak

65% suka 25% sangat suka dengan hasil

bunga kering rangkaian dua dan sisanya

sebanyak 10% mengaku kurang suka pada

020

4060

80

san

gat

suka

suka

kura

ng

suka

tid

ak s

uka

sanga

t…

rangkaian I

rangkaian II

rangkaianIII

Page 12: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

79

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

rangkaian II. Adapun pada rangkaian III,

sebanyak 60% menyatakan suka, 37,5%

sangat menyukai rangkaian bunga III dan

sisanya sebanyak 2,5% mengaku kurang

suka. Berdasarkan analisis jawaban

responden pada grafik di atas dapat

disimpulkan bahwa rata-rata responden

suka dengan kerapian produk bunga kering

yang telah di rangkai.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah diuraikan sebelumnya, maka

pembahasan yang dapat peneliti berikan

adalah sebagai berikut:

1. Merangkai bunga kering dengan

memanfaatkan kulit pinang

Kulit pinang merupakan salah satu limbah

yang sering kali dilupakan oleh sebagian

masyarakat Banyak masyarakat yang

menganggap kulit pinang tidak perlu dan

membuangnya setelah pengambilan biji

yang melekat pada kulit pinang selesai

dipisahkan. Padahal, pada zaman sekarang

dengan sedikit kekreatifitasan dan

pengolahan kulit pinang dapat diolah dari

limbah menjadi benda yang berguna dan

dapat digunakan dalam kehidupan kita

sehari-hari. Sebagaimana Mutia H (2016:

51) Kemampuan daya cipta, ketrampilan

dan seni dapat merubah bahan limbah

tanaman menjadi berbagai bentuk bunga

dan dapat dirangkai menjadi rangkaian

yang indah. Salah satu bentuk olahan kulit

pinang yang dapat dilakukan adalah

dengan mengolah kulit pinang menjadi

rangkaian yang cantik.

Pada penelitian ini, peneliti

merangkai tiga bentuk rangkaian bunga

kering dari kulit pinang dengan bentuk dan

model rangkaian yang berbeda. Untuk

rangkaian yang I, membuat rangkaian

berbentuk handbuequet model rangkaian

ini dipilih supaya mudah dibawa kemana

saja. Jenis rangkaian ini juga cocok untuk

diberikan ke pada orang lain untuk acara-

acara wisuda, ulang tahun dan lain

sebagainya. Sementara rangkaian ke II

merupakan rangkaian dalam vas yang

terkesan mewah, rangkaian II sangat cocok

untuk diletakkan diruang keluarga maupun

ruang tamu, bisa didekat sofa, di atas meja

dan di sudut ruangan. Sementara rangkaian

III yaitu hiasan dinding, dipilih karena

rangkaian ini sangat cocok untuk di

gantung di dinding sebagaipajangan,

Page 13: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

80

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

bingkai kayu 2 dimensi dengan rangkaian

bunga didalamnya membuat model ini

menjadi lebih mewah.

Adapun pengolahan kulit pinang

menjadi bunga kering yang cantik harus

melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.

Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari

pengeringan kulit pinang, pemisahan kulit

pinang dengan bijinya, pewarnaan,

penempelan kulit pinang dengan

menggunakan lem dan langkah terakhir

adalah merangkai bunga sesuai dengan

media (buequet, vas dan bingkai) yang

telah disediakan.

2. Mendesain dan mengaplikasikan Kulit

pinang pada rangkaian bunga kering

Desain merupakan perencanaan atau

rancangan yang dilakukan sebelum

pembuatan satu objek, sistem, komponen

atau struktur-struktur. Adapun unsur-unsur

desain yang dikemukakan oleh Ernawati

(2008: 69) terdiri dari unsur arah, garis,

bentuk, struktur, ukuran, value dan warna.

Dalam pembuatan rangkaian bunga

kering dengan memanfaatkan limbah kulit

pinang ini peneliti terlebih dahulu

membuat desain dari setiap model yang

ingin dirangkai. Desain ini disiapkan

supaya lebih mudah dalam perangkaian

bunga karena strukturnya telah disediakan

sebagai pedoman perangkaian untuk

menghasilkan produk yang sama seperti

pada desainnya. Peneliti membuat produk

bunga kering dengan memperhatikan nilai

estetika dan menyesuaikan dengan trend

yang sedang berkembang di kalangan

masyarakat saat ini.

Pada penelitian ini membuat tiga

jenis desain rangkaian bunga kering.

Desain pertama menggunakan bahan

pembungkus rangkaian bunga berupa kain

dan kertas wrap. Selain untuk

memudahkan di bawa kemana-mana kain

yang digunakan juga mampu memberikan

kesan mewah kepada rangkaian bunga

tersebut.Sementara untuk desain II,

peneliti menggunakan vas bunga dari

bahan kayu, vas berguna untuk wadah

perangkaian yang menampung setiap

bunga. Hadirnya wadah sebagai tempat

merangkainya bunga dapat memberikan

kesan mewah pada bunga. Sementara

desain ketiga memilih menggunakan

bingkai kayu yang dapat dibongkar

pasang. Penggunaan bingkai kayu ambil

karena lebih mudah untuk digantug di

dinding rumah.

3. Tanggapan responden terhadap bunga

kering dari kulit pinang

Produk yang dihasilkan pada penelitian ini

adalah rangkaian bunga kering dengan

memanfaatkan limbah kulit pinang.

Setelah produk selesai dieksperimenkan,

Page 14: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

81

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

maka langkah selanjutnya melihat

bagaimana tanggapan dari responden

terhadap produk tersebut.Tanggapan dapat

diartikan sebagai pendapat atau argument

dari seseorang setelah melihat dan

mengamati suatu objek

(Ahmadi,2017:7).Tanggapan dari setiap

responden berbeda tergantung dari

penilaian mereka terhadap suatu objek.

Adapun hasil analisis kuesioner

yang dilakukan pada gambar grafik 4

sampai grafik 8 dapat disimpulkan bahwa,

rata-rata hampir 50% dari 40 responden

yang memberikan penilaian terhadap

bunga kering yang dihasilkan dari proses

mengolah limbah kulit pinang menyatakan

suka dengan ide pembuatan bunga kering

dari kulit pinang, responden suka terhadap

produk bunga kering dari kulit pinang,

responden suka dengan perpaduan warna

yang diberikan pada rangkaian bunga

kering, responden suka terhadap kerapian

rangkaian bunga dan responden suka

produk dari rangkaian bunga kering yang

telah di buat. Hasil ini selaras dengan

penelitian yang dilakukan oleh vera

Zahara.S (2018) bahwa unsure warna

menjadi salah satu faktor yang membuat

suatu produk terlihat menarik.

Dari hasil analisis, kuesioner

dapat dilihat bahwa hanya sebagian kecil

ataupun tidak sampai 10% dari responden

yang mengaku kurang puas dengan produk

bunga kering ini.

Jadi, berdasarkan analisis setiap

item pertanyaan pada kuesioner yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa

produk rangkaian bunga kering dengan

memanfaatkan limbah kulit pinang

merupakan produk yang disukai oleh

masyarakat. Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli dan

digunakan serta yang dapat dapat

memuaskan keinginan serta memenuhi

keinginan konsumen (Darmayani,

2013:52).Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban dari para responden

yang rata-rata pada setiap poin memilih

suka dan sangat suka dan diterima oleh

masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang

telahdilakukantentang pembuatan bunga

kering dari limbah kulit pinang maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan bahwa

Penelitian eksperimen mendesain dan

membuat kreasi rangkaian bunga kering

menggunakan bahan dasar limbah kulit

pinang berhasil dilakukan dengan 3

macam bentuk. Desain I hand bouqet,

menggunakan kain dan kertas wrap dan

limbah organik lainnya yaitu daun pakis,

Page 15: PEMANFAATAN KULIT PINANG DALAMKREASI RANGKAIAN …

82

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582

ilalang, bunga kancing, bunga obor, daun

bambu dan biji cemara. Desain II bunga

dalam vas, menggunakan vas kayu sebagai

wadah, vas kayu dapat memberikan kesan

mewah untuk hiasan bunga yang

dirangkai. Rangkaian bunga dalam vas

dilengkapi bahan limbah organik lainnya

yaitu daun palem, bunga kancing, bunga

lagurus, bunga celosia, bunga ilalang, akar

beringin, bunga obor dan biji cemara.

Sedangkan rangkaian III Hiasan dinding,

desain yang cocok untuk digantung

sebagai pajangan hiasan dinding

menggunakan bingkai kayu sebagai

wadahnya. Rangkaian dilengkapi bahan-

bahan lainnya yaitu daun palem kipas,

bunga celosia, bunga lagurus dan bunga

caspea. Berdasarkan hasil eksperimen

masyarakat sangat menyukai hasil desain

III karena terkesan lebih indah dan rapi

dengan dipadukan bingkai kayu, kemudian

model I karena mudah dibawa dan terlihat

mewah dengan balutan kertas wrap dan

yang terakhir yaitu model II dikarenakan

lebih kurang maksimal hasilnya

dibandingkan dengan rangkaian III dan

rangkaian I.

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, Dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3.

Jakarta. Direktorat Sekolah Menengah

Kejuruan

Irma Mulyani, Fitriana, Rosmala Dewi.

2017. Pemanfaatan Limbah Plastik

pada Photo Booth Acara Resepsi

Pernikahan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Pendidikan Kesejahte raan keluarga.

FKIP. Unsyiah. Volume 2 No.3

Diakses 9 September

2020.(http://www.

jimunsyiah.ac.id/pkk/article/view)

Rosmala Dewi. 2012. Seni Kerajinan dan

Perlengkapan Busana. Universitas

Syiah Kuala

Margono, S. 2009. Metodelogi Penelitian

Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Martono, Nanang. 2012. Metode

Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder. Jakarta:

Rajawali Pers

Mutia Hantining P, dkk.2016. Merangkai

Bunga Kering dan buatan level 2.

Direktorat Jendral Kursus dan

Pelatihan

Sugiyono 2010. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D .

Bandung Alfabeta

Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistik

Pendidikan. Jakarta: Raja wali Pers

Verra Zahara S, Mukhirah, Fitriana. 2018.

Daya Terima Wisatawan pada Produk

Kerajinan Bordir Aceh, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan

keluar ga. FKIP. Umsyiah. Volume

3, No. 1. Diakses 9 September

2020.(http://www.jim.unsyiah.ac.id/pk

k/article/view/15693)