48
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI (Litopenaeus Vannamei) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA PEMELIHARAAN RUMPUT LAUT (Gracillaria. sp) NUR WAHYUNI SITA RAHMAN 10594091115 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI

(Litopenaeus Vannamei) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA

PEMELIHARAAN RUMPUT LAUT (Gracillaria. sp)

NUR WAHYUNI SITA RAHMAN

10594091115

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI

(Litopenaeus Vanname) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA

PEMELIHARAAN RUMPUT LAUT (Gracillaria.sp)

NUR WAHYUNI SITA RAHMAN

10594091115

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan

Pada Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammmadiyah Makassar

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …
Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …
Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANNAME

(Litopenaeus Vannamei) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA

PEMELIHARAAN RUMPUT LAUT (Gracillaria.sp) adalah benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri yang belum diajukan oleh siapapun, bukan

merupakan pengambil alihan tulisan dalam bentuk apapun kepada perguruan

tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal dan dikutip dari

karya-karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebut kedalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi

ini.

Makassar, 30 September 2019

Nur Wahyuni Sita Rahman

Nim: 10594091115

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

HALAMAN HAK CIPTA

@ Hak Cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebut sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan

masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh

Makassar.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh Makassar.

Page 7: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Alhamdulilah dengan penuh rasa suka cita disertai dengan ucapan tulus syukur

kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis bisa

menuntaskan proposal penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Padat

Tambak Udang Vanamei (Litopenaus Vannamei) Sebagai Pupuk Organik

Pada Pemeliharaan Rumput Laut (Gracilaria sp) ” dapat diselesaikan juga

dengan waktu yang diharapkan. Banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi

penulis dalam menyelesaikan proposal ini karena menyadari bahwa penulis

mempunyai keterbatasan kemampuan sebagai mahkluk biasa.

Pada kesempatan yang berharga ini penulis sampaikan rasa terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

mendukung proses penulisan ini, khususnya kepada yang terhormat Ibu Dr.

Rahmi S.Pi., M.Si, selaku pembimbing satu yang telah meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga proposal ini dapat diselesaikan,

dan kepada Ibu Farhanah Wahyu S.Pi., M.Si selaku pembimbing kedua yang

senantiasa meluangkan waktunya dan banyak memberi nasehat, saran dan

petunjuk berharga bagi penulis, selaku pembimbing, disamping itu penghargaan

penulis disampaikan kepada Bapak Dr. Hidayat Suryanto Suwoyo, S.Pi., M.Si

beserta staf Tambak Marana, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3), Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang

Page 8: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

telah banyak memberi saran dan telah membantu selama penelitian.Tidak lupa

pula penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr.Ir.Darmawati M.Si selaku

penguji satu dan ibu Asni Anwar S.pi.,M.si selaku penguji kedua yang memberi

kritikan dan saran yang membangun demi sempurnanya tulisan ini, serta Teman-

teman BDP 015 semua yang telah memberikan motivasi dan semangat buat

penulis.

Akhirnya semoga bantuannya mendapat balasan di sisi Allah SWT. Dan

penulis berharap proposal penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

penulis maupun khususnya kepada pembaca pada umumnya.

Makassar, 30 September 2019

Penulis

Page 9: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

ABSTRAK

Nur Wahyuni Sita Rahman 10594091115. Pemanfaatan Limbah Padat

Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vanname) Sebagai Pupuk Organik

Pada Pemeliharaan Rumput Laut (Gracilaria.sp). Dibimbing oleh Rahmi dan

Farhana Wahyu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang optimal pemanfaatan

limbah padat tambak udang vanamei sebagai pupuk organik pada pemeliharaan

rumput laut (Gracillaria sp). Rancangan percobaan dari penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 4 perlakuan dosis limbah padat

tambak udang vanamei yang berbea yaitu : 104 g/L, 208 g/L, 312 g/L dan

Kontrol, dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter uji pertumbuhan

mutlak dan laju pertumbuhan harian adalah menggunakan ANOVA. Berdasarkan

hasil penelitian ini, diperoleh dosis pupuk organik limbah padat tambak udang

vanamei yang optimal adalah 4 g/L yang mempengaruhi laju pertumbuhan mutlak

dan laju pertumbuhan harian masing-masing diperoleh sebesar 61,139 dan 1,28%.

Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan masih mendukung untuk

kehidupan rumput laut (Gracillaria sp).

Kata Kunci: pupuk organik, limbah, udang vanamei, pertumbuhan mutlak, laju

pertumbuhan harian, Gracillaria sp.

Page 10: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN i

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ii

HALAMAN PERNYATAAN iii

HALAMAN HAK CIPTA iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

1. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 3

2. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Morfologi gracilaria sp 4

2.1.1. Daur hidup 6

2.1.2. Sifat hidup 8

2.1.3. Habitat dan sebaran 10

2.1.4. Kandungan limbah tambak 10

3. METODE PENELITIAN 12

3.1. Waktu dan Tempat 12

3.2. Alat dan Bahan 12

3.3. Prosedur Penelitian 12

3.3.1. Persiapan 12

3.3.2. Penanaman bibit Gracillaria sp 13

Page 11: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

3.3.3. Pemeliharaan 13

3.4. Rancangan Percobaan 14

3.5. Parameter yang diukur 14

3.5.1. Pengumpulan data 14

3.5.2. Peubah yang Diamati 15

3.6. Analisis Data 16

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 17

4.1.Pertumbuhan mutlak Gracillaria sp 17

4.2. Laju pertumbuhan harian Gracillaria sp 19

4.3. .Kualitas Air 21

5. PENUTUP 24

5.1.Kesimpulan 24

5.2.Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

RIWAYAT HIDUP 35

Page 12: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Rumput laut jenis Gracillaria sp 4

2. Diagram pertumbuhan mutlak rumput laut Gracillaria sp 17

3. Grafik rata-rata pertumbuhan mutlak rumput laut Gracillaria sp 18

4. Diagram laju pertumbuhan harian rumput laut Gracillaria sp 19

5. Grafik laju pertumbuhan harian rumput laut Gracillaria sp 20

Page 13: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam Kegiatan Penelitian 12

2. Kisaran nilai kualitas air selama penelitian 21

Page 14: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Budidaya udang merupakan suatu kegiatan yang sering dijumpai di daerah

pesisir negara-negara tropis dan subtropis. Keberadaannya di sekitar ekosistem

pesisir seperti mangrove menjadikan usaha tambak udang sebagai suatu kegiatan

yang identik dengan pengrusakan lingkungan. Tambak udang vaname dengan

padat penebaran yang tinggi, pada sistem budidaya super intensif memberikan

konsekuensi pada beban limbah yang dapat mempengaruhi kelayakan habitat

udang, serta lingkungan hidup perikanan di sekitar wilayah budidaya.

Permasalahan utama dalam air buangan tambak super intensif adalah tingginya

partikel bahan organik, terdiri atas feses udang, pakan yang tidak termakan,

karapak udang, serta plankton mati yang mengendap di dasar tambak. Apabila hal

ini terus berlangsung maka limbah sedimen yang mengendap di dasar akan

mengalami proses penguraian (dekomposisi) menghasilkan nitrat, nitrit, amonia,

karbondioksida, dan hidrogen sulfida, kandungan ini apabila di atas ambang batas

akan memengaruhi kualitas air dan membahayakan organisme perairan

(Lemonnier & Brizard, 2001), sehingga pembuangan limbah hendaknya dilakukan

secara periodik.

Limbah sedimen padat dapat menjadi peluang sekaligus potensi dampak

negatif bila tidak dikelola dengan baik. Limbah padat sedimen tambak udang

super intensif memiliki kandungan nutrien (unsur hara) yang cukup tinggi seperti

N total 0,67%; P2O5 4,78%; K2O 1%; C-organik 17,84%; pH 6,25; dan kadar air

Page 15: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

15,60%; sehingga berpotensi digunakan sebagai pupuk organik sesuai dengan

Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011.

Pupuk organik merupakan bahan yang mengandung sejumlah nutrien

yang diperlukan bagi tanaman, namun praktek pemupukan pada tanaman-tanaman

yang hidup di perairan masih sangat jarang di lakukan (Silea dan Lita, 2006).

Kehidupan rumput laut pada suatu perairan ditentukan oleh lingkungan dan

substrat perairan, dimana substrat tersebut merupakan tempat melekatnya rumput

laut atau alga. Perbedaan substrat dasar pada perairan akan mempengaruhi

kerapatan rumput laut (Ain et al., 2014).

Rumput laut Gracilaria.sp dapat memanfaatkan unsur hara yang ada

diperairan untuk pertumbuhannya, seperti nutrien merupakan unsur yang

diperlukan tanaman sebagai sumber energi yang digunakan untuk menyusun

berbagai komponen sel selama proses pertumbuhan dan perkembangannya

(Budiyani et al., 2012. Gracilaria.sp memiliki toleransi terhadap lingkungan

hidupnya seperti faktor-faktor oseanografi (fisika, kimia, dan pergerakan atau

dinamika air laut). Olehnya itu, penelitian ini diperlukan dalam pemanfaatan

limbah padat tambak sebagai pupuk organik dalam pemeliharaan salah satu jenis

rumput laut yaitu Gracilaria sp.

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang optimal dalam

pemanfaatan limbah padat tambak udang vanamei sebagai pupuk organik pada

pemeliharaan rumput laut (Gracilaria.sp).

Page 16: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Kegunaan Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap peran

limbah padat tambak udang vanamei untuk mendukung aspek manajemen

budidaya rumput laut yang efektif dan efisien serta berkelanjutan tanpa merusak

lingkungan.

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi Gracilaria.sp

Di indonesia jenis rumput laut penghasil agar-agar yang telah

dimanfaatkan dan memiliki prospek cukup baik adalah Gracilaria.sp,

Gelidiella.sp, dan Gelidium.sp (Sedijoprapto 1997). Genus Gracilaria.sp paling

banyak digunakan karena selain jenis tersebut murah harganya dan mudah

diperoleh. Keunggulan Gracilaria.sp lainnya adalah warnanya yang putih

sedangkan Gelidium berwarna cokelat kusam. Menurut Ahda et al. (2005),

keistimewaan rumput laut Gracilaria.sp adalah dapat dibudidayakan di tambak.

Gambar 1 memperlihatkkan bentuk rumput laut jenis Gracilaria.sp.

Menurut Dawson (1946), yang dikutip oleh Soegiarto et al. (1978), rumput

laut jenis Gracilaria.sp memiliki sistematika klasifikasi sebagai berikut :

` Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Gracilariaceae

Genus : Gracilaria

Page 17: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Spesies : Gracilaria sp.

Gambar 1.Rumput laut jenis Gracillaria.sp

Rumput laut Gracillaria.sp hidup dengan melekatkan diri pada substrat

padat, seperti kayu, batu, karang mati dan sebagainya untuk melekatkan dirinya.

Morfologi rumput laut Gracilaria.sp tidak memiliki perbedaan antara akar, batang

dan daun. Batang dan percabangannya yang menyusun tumbuhan ini yang disebut

dengan thallus (jamak: thalli), karena tidak bisa dibedakan dengan jelas mana

batang, dan daun seperti tumbuhan tingkat tinggi. Ciri umum dari Gracilaria.sp

adalah mempunyai bentuk thallus silinderis atau gepeng dengan percabangan

mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit dan rimbun, di atas

percabangan umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh tanaman) agak mengecil,

permukaannya halus atau berbintil-bintil, diameter thallus berkisar antara 0,5 – 2

mm. Panjang dapat mencapai 30 cm atau lebih dan Glacilaria.sp tumbuh di

terumbu karang dengan air jernih dan arus cukup dengan salinitas ideal berkisar

20-28 ppt.

Jika dilihat secara sepintas, tumbuhan ini berbentuk rumpun, dengan tipe

percabangan tidak teratur, 'dichotomous', 'alternate', 'pinnate', ataupun bentuk-

Page 18: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

bentuk percabangan yang lain. Gracilaria sp memiliki suatu alat cengkeram

berbentuk cakram yang dikenal dengan sebutan 'hold fast'. Jika dilihat secara

sepintas, tumbuhan ini berbentuk rumpun, dengan tipe percabangan tidak teratur,

'dichotomous', 'alternate', 'pinnate', ataupun bentuk-bentuk percabangan yang

lain.

2.2.1. Daur Hidup

Di alam kita dapat menemukan Gracilaria.sp dalam 3 bentuk

pertumbuhan. Secara morfologi memang ketiga bentuk pertumbuhan tadi sangat

sulit dibedakan, namun jika dilihat dari segi anatomi maka dapat dibedakan antara

bentuk sporofit, gametofit dan bentuk karposporofit. Bentuk sporofit adalah

tumbuhan yang memiliki kromosom diploid (2n), gametofit adalah bentuk

tumbuhan haploid (1n), sedangkan karposporofit adalah bentuk tumbuhan haplo-

diploid (sedang mengandung). Umumnya, karposporofit dapat dibedakan dari

sporofit dan gametofit, karena pada permukaan thallus sering dijumpai tonjolan-

tonjolan bulat. Seperti umumnya Rhodophyceae, daur hidup Gracilaria.sp bersifat

'trifasik' (3 bentuk pertumbuhan), yang mengalami pergantian generasi antara

seksual dan aseksual.Apabila awal perkembangbiakan dimulai dari generasi

aseksual maka akan terlihat bahwa sporofit akan membentuk suatu badan yang

disebut dengan tetrasporangia. Adapun bentuk dan ukuran tetrasporangia pada

masing-masing jenis sangat bervariasi.

Selanjutnya, tetrasporangia akan menghasilkan tetraspora akan membelah

menjadi 4 bagian, pembelahan mula-mula terjadi secara vertikal, disusul dengan

pembelahan secara horizontal.Tetraspora yang telah membelah tadi akan tumbuh

Page 19: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

menjadi gametofit jantan dan gametofit betina yang masing-masing berupa

tanaman (1n). Selanjutnya gametofit jantan akan membentuk sori spermatangia,

yaitu suatu badan yang akan memproduksi spermatia. Sedangkan pada gametofit

betina akan dibentuk suatu badan yang disebut dengan cabang-cabang carpogonia,

yang akan memproduksi sel telur.

Fertilisasi terjadi secara pasif, yaitu apabila spermatia yang dikeluarkan

oleh gametofit jantan dapat masuk ke dalam cabang carpogonium dan bertemu

dengan sel telur. Setelah fertilisasi terjadi persatuan antara inti spermatia dan inti

sel garnet betina (kariogami) sehingga terbentuk zygot (karpospora). Selanjutnya

karpospora ber-kembang di dalam thallus gametofit betina yang kini berubah

namanya menjadi karpos-porofit. Sel-sel lapisan luar dari karposporofit

membentuk suatu badan berupa tonjolan-tonjolan tempat berkembangnya

karpospora. Tonjolan-tonjolan ini disebut sistokarp atau gonimoblast, dapat

terlihat jelas oleh mata.

Sistokarp akan mengalami proses pematangan, yaitu dengan pertambahan

besar. Pada Gracilaria sp sistokarp muda berdiameter 250 /xm - 300 jjm,

sedangkan yang telah masak diameternya berkisar antara 450 Mm-500/nn (Oza &

Krishnamurty, 1968). Setelah sistokarp atau gonimoblast masak, karpospora akan

dikeluarkan.Jika spora tersebut menempel pada suatu substrat maka akan tumbuh

menjadi tanaman diploid (sporofit).

Penelitian lain yang mengungkapkan daur hidup Gracilaria.sp di dalam

laboratorium telah dilakukan oleh Ogata et. al (1972). Mereka mengamatinya

dengan cara memasukkan spora-spora Gracillaria.sp kedalam erlenmeyer yang

Page 20: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

berisi larutan SWM-3. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa tanaman

betina tidak dapat membentuk cabang-cabang carpogonia tanpa adanya tanaman

jantan.

2.2.2. Sifat-sifat Hidup

Untuk tumbuh dan berkembang, Gracilaria.sp membutuhkan cahaya,

karbondioksida, oksigen serta nutrisi. Cahaya dibutuhkan untuk proses

fotosintesa, yaitu karbondioksida akan diubah menjadi karbohidrat (senyawa

organik). Sebaliknya, oksigen dibutuhkan untuk respirasi atau merombak senyawa

yang mempunyai molekul besar menjadi senyawa-senyawa dengan molekul yang

lebih kecil dan energi.

Pengambilan nutrisi dilakukan Gracilaria.sp melalui proses difusi. Dalam

proses pengambilan nutrisi, Gracilaria.sp dapat menyerap serta

mengakumulasikan unsur-unsur yang ada disekitarnya dengan baik. Nuriwati dan

Hartati (1985) telah melakukan penelitian mengenai daya serap Gracilaria

lichenoides terhadap merkuri di perairan teluk jakarta. Hasil yang diperoleh

menyatakan bahwa Gracilaria dapat menyerap merkuri dengan baik. tambahkan

pula bahwa pada konsentrasi merkuri 0,005 ppm dalam air laut ternyata setelah 2

bulan kemudian diperoleh 0,20 ppm merkuri dalam Gracilaria, namun keadaan

ini tidak mempengaruhi pertumbuhannya. Sebagai organisme hidup Gracilaria

memiliki kemampuan beradaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan seperti

berikut:

Page 21: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

a. Cahaya

Kemampuan adaptasi Gracilaria terhadap cahaya sangat baik. Cahaya yang

masuk ke dalam perairan baik dalam jumlah banyak atau sedikit dapat

dimanfaatkan untuk pertumbuhannya. Kim & Hum (dalam Hoyle, 1975)

menyatakan bahwa G. verrucosa dan G. foliifera memiliki toleransi yang tinggi

terhadap cahaya yang ber-lebihan, keduanya dapat tumbuh pesat pada kedalaman

5 cm. Sedangkan KIM mendapatkan G. verrucosa tumbuh di perairan yang keruh.

Selanjutnya Kling menyatakan bahwa sinar kuning (580 - 630 nm) mem-berikan

pengaruh positif terhadap pertumbuhan G. verrucosa (dalam Hoyle, 1975).

b. Suhu

Selain beradaptasi terhadap cahaya, Gracilaria.sp juga memiliki

kemampuan adaptasi yang baik terhadap suhu. Kemampuan ini sangatlah

bervariasi tergantung kepada tempat di mana tumbuhan tersebut hidup. Gracilaria

yang hidup di Atlantik Utara dapat bertahan pada suhu 7 °C di musim dingin dan

30 °C di musim panas. Demikian pula di Norwegia, tumbuhan ini dapat hidup

pada suhu 3 °C di musim dingin, dan 14 °C - 18 °C di musim panas (Stokke

dalam Hoyle, 1975). Akan tetapi Shang (1976) menyatakan bahwa di Taiwan,

pertumbuhan alga ini akan terhambat apa bila suhu air di bawah 8 °C.

Selanjutnya, Chen (1976) dan Shang (1976) menyatakan bahwa untuk budidaya

Gracilaria temperatur optimum yang diperlukan adalah 20 - 25 °C. Sedangkan

Kadi dan Atmadja (1988) menambahkan bahwa di Indonesia, salah satu

persyaratan untuk membudidayakan Gracilaria, suhu air sebaiknya berkisar

antara 20 °C - 28 °C.

Page 22: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

c. Salinitas dan pH

Demikian pula kemampuan adaptasi Gracilaria terhadap salinitas juga

sangat tinggi. Alga ini dapat hidup pada kisaran salinitas 5-43 permil.(Chen

(1976) dan Shang (1976) menyatakan bahwa untuk budidaya Gracilaria kisaran

salinitas yang baik adalah 15 — 20 permil serta kisaran pH antara 6 — 9 dengan

pH optimum 8,2-8,7. Kondisi perairan habitat asli rumput laut memiliki kualitas

air yang cukup baik dalam mendukung kehidupannya, sementara kondisi tambak

memiliki kualitas air yang fluktuatif dan beragam tingkat kesuburannya akan

tetapi, rumput laut Gracilaria.sp dapat mentolerir kondisi lingkungan yang tidak

sesuai dengan kondisi lingkungan aslinya, rumput laut dari genus ini dapat

mentolerir salinitas terendah 15 g/L dan tertinggi 50 g/L (Aslan, 1991).

2.2.3. Habitat dan Sebaran

Gracilaria umumnya hidup sebagai fitobentos, melekat dengan bantuan

cakram pelekat ('hold fast') pada substrat padat. Terdiri dari kurang lebih 100

spesies yang menyebar luas dari perairan tropis sampai subtropis. Hal ini

menyebabkan beberapa penulis menyebutnya sebagai spesies yang kosmopolit.

Gracilaria hidup di daerah litoral dan sub litoral, sampai kedalaman tertentu, yang

masih dapat dicapai oleh penetrasi cahaya matahari. Beberapa jenis hidup di

perairan keruh, dekat muara sungai.

Di Indonesia terdapat lebih kurang 15 jenis Gracilaria (Kadi & Atmadja,

1988) yang menyebar di seluruh kepulauan. Di Bangka, Gracilaria convervoides

hidup melekat di atas batu karang pada kedalaman 2 - 5 meter (Soerdjodinoto,

1962). Di Lombok, G. gigas ditemukan di perairan payau. Daerah sebaran

Page 23: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Gracilaria di Indonesia meliputi : Kepulauan Riau, Bangka, Sumatera Selatan,

Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Pulau Bawean, Kalimantan, Sulawesi

Selatan dan Maluku.

2.2.4. Limbah Tambak Udang Vaname

Limbah budidaya udang dihasilkan dari pakan udang yang tidak

termanfaatkan. Limbah tersebut berupa limbah organik dalam bentuk hasil

metabolisme dan sisa pakan udang. Limbah hasil budidaya udang merupakan

limbah organik terutama dari pakan, feses dan bahan terlarut yang jika dibuang ke

perairan akan menganggu ekosistem di perairan tersebut. Pakan udang

menyediakan nitrogen 92%, fosfor 51% dan bahan organik lainnya 40% (Dimas

Wahyu Meidi Vanto, 2016).

Pertumbuhan udang yang semakin meningkat akan semakin tinggi pula

pakan yang diberikan. Meningkatnya jumlah pakan maka limbah yang dihasilkan

akan meningkat pula. Limbah hasil budidaya udang menghasilkan kira-kira 35%

limbah organik, sisa pakan 15% dan sisa metabolisme udang 20%. Limbah yang

semakin meningkat akan mengalami proses dekomposisi (penguraian) yang akan

menghasilkan nitrit,fosfat dan ammonia, karena tidak semua pakan dikonsumsi

udang (Wulandari, Widyorini, & Wahyu, 2015).

a. Amonia

Makin tinggi pH air, daya racun amonia semakin meningkat, sebab

sebagian besar berada dalam bentuk NH3, ѕеdаngkаn amonia dalam molekul

(NH3) lebih beracun daripada уаng berbentuk ion (NH4+). Amonia dalam bentuk

Page 24: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

molekul dараt bagian membran sel lebih cepat daripada ion NH4+ (Kordi dan

Andi,2009).

b. Nitrat nitrogen

Mеnurut Andayani (2005), konsentasi nitrogen organik dі perairan уаng

tіdаk terpolusi ѕаngаt beraneka ragam. Bаhkаn konsentrasi amonia nitrogen tinggi

pada kolam уаng diberi pupuk daripada уаng hаnуа biberi pakan. Nitrogen јugа

mengandung bahan organik terlarut. Konsentrsi organik nitrogan umumnya

dibawah 1mg/liter pada perairan уаng tіdаk polutan. Dan pada perairan уаng

planktonnya blooming dараt meningkat menjadi 2-3 mg/liter.

c. Orthophospat

Mеnurut Andayani (2005), orthophospat уаng larut, dеngаn mudah tesedia

bagi tanaman, tеtарі ketersediaan bentuk-bentuk lаіn bеlum ditentukan dеngаn

pasti. Konsentrasi fosfor dalam air ѕаngаt rendah : konsentasi ortophospat уаng

bіаѕаnуа tіdаk lebih dаrі 5-20mg/liter dan jarang melebihi 1000mg/liter. Fosfat

ditambahkan ѕеbаgаі pupuk dalam kolam, pada awalnya tinggi orthophospat уаng

terlarut dalam air dan konsentrasi аkаn turun dalam bеbеrара hari ѕеtеlаh

perlakuan.

Limbah dari tambak udang memang lebih bersifat alami dan organik,

seperti halnya kotoran sapi atau kotoran ikan lele yang dibuat menjadi pupuk,

namun tetap perlu difikirkan dan diuji coba lebih lanjut agar limbah ini dapat

dikelola dan dimanfaatkan bila kotoran udang memang dapat digunakan sebagai

pupuk untuk rumput laut Gracillaria sp.

Page 25: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 30 hari pada Juli-Agustus 2019 di

Tambak Marana, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan (BRPBAP3) Maros, Sulawesi Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan selama penelitian, yaitu :

Tabel 1. Alat-alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian

No Alat dan Bahan Jumlah Fungsi

1 Styrofoam 12 Sebagai wadah perlakuan rumput laut

2 Botol sampel 4 Sebagai alat mengukur kandungan total

nitrogen dan fosfat 3. Termometer 1 Sebagai alat mengukur suhu

4 Timbangan digital 1 Sebagai alat mengukur bobot rumput laut

5 Refraktometer 1 Sebagai alat mengukur salinitas

6. Gracillaria sp 40 kg Sebagai Media Uji

8. Pupuk Padat 2 kg Sebagai media perlakuan

9. Air tambak 500 L Sebagai bahan penelitian

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Persiapan

Sebagai tahap awal kegiatan ini dilakukan beberapa kegiatan pendahuluan

antara lain yakni persiapan peralatan dan wadah pemeliharaan. Bibit Gracillaria

.sp diambil dari tambak budidaya rumput laut Marana, Kabupaten Maros. Bibit

Page 26: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

yang diambil yang segar dan dicuci dengan air laut, bibit kemudian ditimbang

thalusnya sebanyak 130 g. Air media sebelum dilakukan penebaran Gracilaria.sp

diukur kualitas air dan diberi analisa kandungan nitrogen dan fosfat. Hal yang

dilakukan sebelum penebaran Gracillaria.sp kedalam setiap wadah perlakuan

yaitu strefoam yang telah diisi air, kemudian pupuk organik yang telah dicairkan

langsung dituang kedalam setiap wadah perlakuan. Sterefoam dengan ukuran

70×37×26.

Penelitian ini dilaksanakan di luar ruangan (outdoor). Wadah

pemeliharaan diberi naungan atap fiber (fiberglass) agar air hujan tidak

mempengaruhi percobaan. Wadah penelitian (Styrofom) diisi air setinggi 20 cm

3.3.2. Penanaman bibit Gracillaria.sp

Sistem penanaman Gracillaria.sp digunakan adalah dengan metode lepas

dasar yang sudah ditimbang sebanyak 130 g. Pemasukan bibit dilakukan pada

saat keadaan cuaca teduh yaitu pagi hari sebelum matahari meninggi.

3.3.3. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan mutlak dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya

gangguan-gangguan selama masa pemeliharaan, seperti membersihkan lumpur

dan kotoran yang melekat.

Pengukuran parameter kualitas air dilakukan setiap minggu selama masa

pemeliharaan yaitu 30 hari.Pertumbuhan Gracillaria.sp dapat dilihat dengan

bertambah besarnya bibit yang ditanam yaitu pengukuran berat.

Page 27: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

3.4. Rancangan Percobaan

Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap (RAL).

Masing-masing perlakuan sebagai berikut:

Perlakuan A: Dosis pupuk organik 2 g/L

Perlakuan B: Dosis pupuk organik 4 g/L

Perlakuan C: Dosis pupuk organik 6 g/L

Perlakuan D: Kontrol

Masing-masing perlakuan diberi ulangan 3 kali sehingga 12 satuan

percobaan. Setiap wadah perlakuan diletakan bibit Gracillaria.sp dengan berat

awal 130 g.

3.5. Parameter yang Diukur

3.5.1. Pengumpulan Data

Rumput laut diambil secara total dari setiap ulangan perlakuan. Cara

penimbangan, yaitu rumput laut diangkat dan ditiriskan sampai air berhenti

menetes, kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan di tempat terlindung dari

sinar matahari langsung, yang dimaksudkan untuk menjaga agar tallus tidak

mengalami kekeringan dan mengalami kerusakan. Data bobot rumput laut diamati

diawal dan setiap 15 hari sekali selama masa pemeliharaan. Lama pemeliharaan

dilakukan selama 30 hari.

Page 28: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

3.5.2. Peubah Yang Diamati

a. Laju pertumbuhan Spesifik

Laju pertumbuhan pada rumput laut Gracilaria.sp ditentukan dengan

menggunakan rumus (Dawes dkk.,1994 dalam Munoz,2004) :

LPH:In (Wt-W0) x 100%

t

Keterangan:

LPH:laju pertumbuhan harian

Wt:berat biomassa akhir penelitian

W0:berat biomassa awal penelitian

t: lama penelitian

b. Pertumbuhan berat mutlak

Pertumbuhan mutlak adalah laju pertumbuhan total selama masa

pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dihitung dengan rumus Effendie (1997):

Wm – 0

Keterangan :

Wm : Pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt : Berat biomassa pada akhir penelitian (gram)

W0 : Berat biomassa pada awal penelitian (gram)

c. Analisa Kualitas Air

Kualitas air meliputi suhu, salinitas,Do dan pH dilakukan penggukuran

seminggu sekali selama penelitian.

Page 29: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

3.6. Analisis Data

Data-data pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dengan tingkat

kepercayaan 95% Untuk melihat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan uji

lanjut dengan uji Tukey (Steel & Torrie 1993) menggunakan perangkat komputer

dengan piranti lunak SPSS versi 16. Data kualitas air dianalisis deskriptif sesuai

dengan acuan.

Page 30: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pertumbuhan Mutlak

Hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan bobot mutlak rumput laut selama

30 hari pemeliharaan bervariasi dan semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya waktu pemeliharaan untuk semua perlakuan (Gambar 2). Bobot

mutlak rata-rata rumput laut Gracilaria.sp tertinggi diperoleh pada perlakuan B

yakni sebesar 61,13±4,73 g, kemudian perlakuan A yakni 58,95±2,24 g kemudian

perlakuan C dan D masing-masing sebesar 46,60±3,40 g dan 41,45±3,05 g.

Gambar 2. Diagram pertumbuhan mutlak rumput laut Gracilaria.sp pada

masing-masing perlakuan selama 30 hari pemeliharaan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pupuk

organik limbah padat tambak dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang

sangat nyata (P < 0,01) terhadap pertumbuhan rumput laut (Tabel Lampiran 2),

yang berarti bahwa perbedaan aplikasi dosis pupuk organik limbah padat tambak

pada tahap pemeliharaan rumput laut memberikan pengaruh yang nyata terhadap

0

50

100

150

200

250

Awal 15 30

Bo

bo

t M

utl

ak

(g

)

Waktu Pengamatan (Hari ke-)

A

B

C

D

Page 31: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

pertumbuhan rumput laut yang dihasilkan. Uji beda nyata terkecil menunjukkan

bahwa perlakuan A dengan perlakuan B tidak berbeda nyata (P > 0,05 ), namun

kedua perlakuan tersebut berbeda nyata (P < 0,05) dengan perlakuan C dan D.

Gambar 3. Grafik rata-rata pertumbuhan mutlak rumput laut Gracilaria.sp pada

masing-masing perlakuan selama 30 hari pemeliharaan.

Perbedaan laju pertumbuhan maksimal yang dicapai tersebut disebabkan

oleh jumlah pupuk yang digunakan dan disebabkan kandungan hara dalam air

media yang digunakan dalam tiap penelitian adalah berbeda-beda, Pertumbuhan

dipengaruhi oleh faktor-faktor luar tubuh seperti ; lingkungan perairan, parasit

dan penyakit, serta faktor-faktor dalam tubuh seperti sifat keturunan, seks, umur

dan kemampuan memanfaatkan makanan ( Effendie 1997).

Fotosintesis akan bertambah sejalan dengan meningkatnya intensitas

cahaya pada suatu nilai optium tertentu (cahaya saturasi). Tinggi intensitas suatu

cahaya maka semakin tinggi pula produktivitas primer pada suatu batasan

tertentu. Disamping itu, Syafrie (1998) menyatakan bahwa laju pertumbuhan

thallus (pertumbuhan panjang yang kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan

berat) berbeda-beda di setiap periode pembelahan sel Gracillaria.sp.

58.95 61.13

46.60 41.45

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

A B C D

Laj

u P

ertu

mbuhan

Mutl

ak (

g)

Perlakuan Dosis Pupuk

Page 32: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

4.2. Laju Pertumbuhan Haran rumput laut

Hasil pengamatan rata-rata laju pertumbuhan bobot rumput laut selama 30

hari pemeliharaan untuk semua perlakuan disajikan pada (Gambar 3). Laju

pertumbuhan harian rata-rata rumput laut Gracilaria.sp tertinggi diperoleh pada

perlakuan B yakni sebesar 1,28±0,08%, kemudian perlakuan A yakni

1,25±0,04%, selanjutnya perlakuan C sebesar 1,02±0,06 % dan laju

pertumbuhan terendah diperoleh pada perlakuan D sebesar 0,92±0,08%.

Gambar 4. Diagram laju pertumbuhan harian rumput laut Gracilaria.sp

pada masing-masing perlakuan selama 30 hari pemeliharaan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pupuk

dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01)

terhadap laju pertumbuhan harian rumput laut (Tabel Lampiran 4), yang berarti

bahwa perbedaan aplikasi dosis pupuk pada tahap pemeliharaan rumput laut

memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut yang

dihasilkan. Uji Beda Nyata Terkecil menunjukkan bahwa perlakuan A dengan

perlakuan B tidak berbeda nyata (P > 0,05 ), namun kedua perlakuan tersebut

berbeda nyata (P < 0,05) dengan perlakuan C dan D.

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

A B C D

La

ju P

ertu

mb

uh

an

Ha

ria

n (

%)

Perlakuan Dosis Pupuk

Page 33: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Gambar 5. Grafik rata-rata laju pertumbuhan harian (%) rumput laut

Gracilaria.sp pada masing-masing perlakuan selama 30 hari

pemeliharaan.

Dari gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata laju pertumbuhan harian

pada perlakuan A dengan dosis pupuk organik limbah padat tambak 2 g/L (1,25

%) tidak berbeda jauh dengan laju pertumbuhan harian pada perlakuan B dengan

dosis pupuk organik limbah padat tambak 4 g/L (1,28 %), dan pada perlakuan C

dengan dosis pupuk organik limbah padat tambak 6 g/L (1,02 %) lebih rendah

dibanding perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan eksplan rumput laut

Gracilaria.sp selama pemeliharaan yaitu berkaitan dengan kecukupan nutrien dan

teknik budidaya rumput laut yang digunakan. Menurut Parenrengi et al. (2016)

mengemukakan bahwa pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan perairan tempat budidaya dilakukan.

1.25 1.28

1.02 0.92

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

A B C DLa

ju P

ertu

mb

uh

an

Ha

ria

n (

%)

Perlakuan Dosis Pupuk

Page 34: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

4.4. Kualitas Air

Kualitas air mempunyai peranan penting karena merupakan salah satu

faktor pendukung untuk pertumbuhan rumput laut Gracillaria.sp.Suatu perairan

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, salinitas, pH, DO, nitrat, dan fosfat

(Romimohtarto & Juwana, 1999). Hasil pengamatan beberapa parameter kualitas

air selama penelitian baik pada periode awal penebaran sampai panen masih

berada pada kriteria yang layak bagi kehidupan dan pertumbuhan Gracillaria.sp.

Hasil pengamatan peubah kualitas air pada wadah pemeliharaan rumput laut

Gracilaria sp selama pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 2, dibawah ini.

Tabel 2. Kisaran nilai peubah kualitas air selama penelitian

Kisaran suhu yang diperoleh selama penelitian berkisar 22,3–26,6 oC.

Kisaran ini masih layak untuk kehidupan rumput laut. Suhu air untuk hidup

rumput laut Gracilaria.sp berkisar antara 18-30 °C dan yang paling ideal sekitar

20-28 °C (Kadi & Atmadja 1988). Menurut Jones (1959) dalam Kim (1970),

temperatur air merupakan faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan

Gracilaria.sp. Pada suhu 20-28 °C Gracilaria.sp akan berkembang dengan baik

Variabel Perlakuan Aplikasi Pupuk

A B C D

Suhu (oC) 22.3-25.2 22.5-25.4 22.5-26 22.3-25.6

Salinitas (ppt) 25-40 30-42 33-45 25-43

Ph 7.5-9 7.5-8.9 7,5-8.9 7.5-9

DO (mg/L) 1.29-4.84 1.75-3.67 2.03-6.14 2.46-4.92

NO3-N (mg/L) 0,1883-0,8457

0,0808-0,8757

0,0963-0,8915

0,0972-0,9725

PO4-P (mg/L) 0,0021-0,0853

0,0832-0,1959

0,0640-0,2140

0,0021-0,1033

Page 35: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

sedangkan pada temperatur diatas 30 °C pertumbuhan Gracilaria.sp akan

terhambat.

Kisaran pH yang diperoleh selama penelitian adalah 7,5 – 9,0 kisaran ini

masih optimal untuk pertumbuhan rumput laut. Perairan yang produktif dan

berperan mendorong proses perubahan bahan organik dalam air menjadi mineral-

mineral yang dapat diasimilasi oleh tumbuhan air. Perairan laut maupun pesisir

memiliki pH relatif lebih stabil dan berada dalam kisaran yang sempit, Menurut

Fatimah (2004) nilai pH yang ideal budidaya rumput laut Gracilaria.sp di tambak

antara 6-9, sedangkan yang ideal untuk pertumbuhan sekitar 6,8-8,2.

Hasil pengukuran salinitas berkisar 25 – 45 ppt dimana hal ini masih

dapat ditolerir oleh rumput laut. Gracilaria.sp dapat dibudidayakan dalam kisaran

salinitas antara 12-32 ppt dan yang idealnya adalah 15 ppt-25 ppt. Gracilaria dapat

tumbuh subur dengan kandungan garam sekitar 12 ppt sampai 30 ppt (Angkasa et

al. 2000). rumput laut Gracillaria.sp dapat dilakukan dengan salinitas tinggi (20-

40 ppt) (Guanzon et al. 2004).

Oksigen terlarut dalam suatu perairan sangat dibutuhkan untuk proses

respirasi. Dari pengukuran parameter kualitas air untuk DO adalah konsentrasi

oksigen selama penelitian sebesar 1,29 – 6,14 mg/l. Oksigen yang rendah

ditemukan pada awal-awal pemeliharaan (1,29 mg/L) karena kondisi masih

teradaptasi dengan aplikasi pupuk awal, namun setelah memasuki minggu kedua

hingga akhir pemeliharaan, maka nilai oksigen tersebut naik kembali hingga

mencapai 3,5-6,5 mg/L

Page 36: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

.Menurut (Ditjenkanbud,2008),menyebutkan bahwa rumput laut

Gracillaria.sp tumbuh dengan baik pada kisaran oksigen terlarut 3-8 mg/L cukup

memadai untuk menunjang secara normal komunitas akuatik di perairan.

Kisaran Nitrat yang diperoleh selama penelitian berkisar 0,0808-0,9725

mg/L. Kisaran ini masih layak untuk kehidupan rumput laut. Atmadja et al. (1996)

mengemukakan bahwa kisaran nitrat yang dapat mendukung pertumbuhan rumput

laut adalah 0,9-3,5 mg/L. Hal ini berarti bahwa konsentrasi nitrat selama

pemeliharaan didapatkan konsentrasi yang relatif rendah dan berpengaruh terhadap

pertumbuhan rumput laut. Kandungan nitrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

algae di perairan adalah 0,2–0,9 mg/L dan optimal pada kisaran 0,1–4,5 mg/L

(Stickney, 1979). Menurut Effendi (2003), batas toleransi nitrat terendah untuk

pertumbuhan alga adalah 0,1 mg/L – 3,0 mg/L.

Kisaran fosfat yang diperoleh selama penelitian berkisar 0,0021-0,2140 mg/L.

Kisaran ini masih layak untuk kehidupan rumput laut. Pongmasak (2008)

mengemukakan bahwa pertumbuhan rumput laut berkorelasi positif dengan

lingkungan budidaya khususnya kandungan nitrat dan fosfat.

Page 37: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis pupuk

organik limbah padat tambak yang optimal terhadap pertumbuhan rumput laut

Gracillaria.sp adalah 4 g/L dengan pertumbuhan mutlak sebesar 61,139 g dan laju

pertumbuhan harian 1,28%. Kisaran kualitas air selama pemeliharaan masih

mendukung untuk kehidupan rumput laut Gracillaria.sp.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian aplikasi pupuk limbah tambak udang vanname

sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama dan

dilakukan di tambak-tambak tradisional..

Page 38: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

DAFTAR PUSTAKA

Aslan, L.M. 1998. Budidaya rumput laut. Kanisius, Yogyakarta. 92 hlm.

Atmadja, W.S., Kadi, A., Sulistidjo, & Safari, R. 1996. Pengenalan jenis-jenis

rumput laut di Indonesia. Puslitbang Oseanografi LIPI. Jakarta.

Chen, S. 1976. Simultaneous Recovery of Protein and Oil from Dehulled Sesame

Seed in an Aqueous System. Thesis. Texas A&M University. Texas.

Cordero, J. R. A. 1977. Studies on Philiphine marine red algae, Smithsonian

Institution United State National Museum. Series IV: 258 pp.

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan

lingkungan perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 258 hlm.

Hendrajat, E.A. & Pantjara, B. 2004a. Pengaruh metode tanam yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan kandungan agar rumput laut Gracilaria

verrucosa di tambak tanah sulfat masam. Prosiding Konferensi Nasional

IV Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil

dan Laut Indonesia, Balikpapan, 2004.

Horowitz A, Horowitz S, 2000. Microorganisme and feet management in

aquaculture. Global Aquaculture Alliance, The Advocate, Vol. 3, Issue 2,

April 2000, p:33-34.

Kadi,A dan W.S. Atmadja. 1988. Rumput Laut, Jenis,Reproduksi, produksi,

budidaya dan pasca panen.Seri Sumberdaya Alam. P3O-LIPI. Jakarta 71

hal.

Mubarak, H., Ilyas, S., Ismail, W., Wahyuni, I.S., Hartati, S.T., Pratiwi, E.,

Jangkaru Z.dan Arifudin, R. 1990. Petunjuk teknis budidaya rumput laut.

Pusat penelitian dan pengembangan Perikanan. Jakarta. 93 hlm.

Mulyaningrum, S.R.H., Parenrengi, A. dan Suryati, E. 2015. Pertumbuhan dan

perkembangan eksplan rumput laut Gracilaria verrucosa dan Gracilaria

gigas pada aklimatisasi di tambak. Ilmu Kelautan. Vol 20 (3):135-142.

Nelson, S., Glenn, E., Moore, D., Walsh, T and Fitzsimmons, K. 2001. Use of an

edible red seaweed to improve effluent from shrimp farms. Environmental

Research Laboratory, Univ Arizona Tuczon . A.Z.

Nuriwati, D. dan S.T. Hartati. 1985. Pengaruh logam berat merkuri terhadap

pertumbuhan rumput laut (Gracilaria lichenoides) serta daya serapnya di

teluk Jakarta. J.Penel Perikanan Laut. 33 : 21 - 26.

Ogata, E.; T. Matsui and H. Naka-Mura. 1972. The life cycle of Gracilaria

verrucosa (Rhodophyceae, Gigartinalesj in vitro. Phycologia 11(1): 75 -

80.

Page 39: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Parenrengi, A., Fahrur, M., Makmur & Mulyaningrum, S.R.H. 2016. Seleksi

rumput laut Kappaphycus striatum dalam upaya peningkatan laju

pertumbuhan bibit untuk budidaya. Jurnal Riset Akuakultur. 11 (3), 2016,

235-248

Pongmasak, P.R. 2008. Hubungan ketersediaan nitrogen dan fosfat dalam perairan

terhadap pertumbuhan rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi

Selatan. Dalam Permadi, A., Sipahutar, Y.H., Saifurridjal, Basith, A.,

Sugriwa, E., Siregar, A.N., Thaib, E.A., Puwanto, & Sanofa, V.

(Eds.).Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia 2008, hlm. 640-

647.

Saputra,R.M.N, Sukoso and Hartati K. 2017. A Solid Waste Pond Tiger Shrimp

(Penaeus monodon) as Fertilizer for Caulerpa lentifera. J.Exp.Life Sci.

Vol.7 No. 1. 17-21pp.

Shang. 1976. Gracilaria Culture in China. http://www.fao.org. 12/1/2016.

Soerjodinoto, R. 1962. Synopsis of Biological Data on Lemuru, Clupea

(Harengula) longiceps (C.V.).FAO Fish. Biol. Synop., (15): 313-

328Soetomo, H. A. 1987. Teknik Budidaya Ikan Patin.Sinar Baru

Algensindo Bandung.

Steel, R.G.D dan J.H. Torrie.1993. Prinsip dan ProsedurStatistika. Terjemahan

Bambang Sumantri. Gramedia. Jakarta

Trono, G.C. JR. & R.A. Corrales. 1983. Growth Rate Studies of Gracilaria

verrucosa (Gigartinales, Rhodophyta).

Tuney, I., Cadirci, B.H., Unal, D., Sukatar, A., 2006. Antimicrobial activities of

the extracts of marine algae from the Coast of Urla (zmir, Turkey). Tur. J.

Biol. 30: 1-5.

Yigit M, Erdem M, Aral O, Karaali B. 2005a. Nitrogen excretion patterns and

postprandial ammonia profiles in black sea turbot Scophthalmus

maeoticusunder controlled conditions. The Israeli Journal of Aquaculture-

Bamidgeh 57: 231–240.

Page 40: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

LAMPIRAN

Page 41: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

LAMPIRAN ANALISIS DATA

Lampiran 1. Tabel Pertumbuhan Mutlak

Perlakuan Sampling 1

Sampling

2

Sampling

3 Pert Mutlak LPH%

A1 130 172.25 186.72 56.72 1.21

A2 130 180.22 191.19 61.19 1.29

A3 130 162 188.95 58.95 1.25

B1 130 167.83 186.4 56.4 1.20

B2 130 155.58 195.85 65.85 1.37

B3 130 160.39 191.13 61.13 1.28

C1 130 140.28 176.6 46.6 1.02

C2 130 160.2 173.2 43.2 0.96

C3 130 136.5 180 50 1.08

D1

(Kontrol) 130 139.87 168.4 38.4 0.86

D2

(Kontrol) 130 154.29 174.5 44.5 0.98

D3

(Kontrol) 130 163.6 171.45 41.45 0.92

Perlakuan

Ulangan

1 Ulangan 2 Ulangan 3 Jumlah Rata-rata Standev

A 56.72 61.19 58.95 145.07 58.95 2.24

B 56.4 65.85 61.13 138.55 61.13 4.73

C 46.6 43.2 50 131.26 46.60 3.40

D 38.4 44.5 41.45 140.87 41.45 3.05

Lampiran 2. Tabel Laju Pertumbuhan Harian

Perlakuan

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Jumlah Rata-rata Standev

A 1.21 1.29 1.25 3.74 1.25 0.04

B 1.20 1.37 1.28 3.85 1.28 0.08

C 1.02 0.96 1.08 3.06 1.02 0.06

D 0.86 0.98 0.92 1.84 0.92 0.08

Page 42: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Lampiran 3. Hasil Analisis Anova Pertumbuhan Mutlak

Test of Homogeneity of Variances

PerMutlak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.358 3 8 .785

ANOVA

PerMutlak

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 816.309 3 272.103 22.589 .000

Within Groups 96.367 8 12.046

Total 912.676 11

Lampiran 4. Hasil Analisa Anova Laju Pertumbuhan Harian

Test of Homogeneity of Variances

LPH

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.379 3 8 .771

ANOVA

LPH

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups .281 3 .094 23.343 .000

Within Groups .032 8 .004

Total .313 11

Page 43: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Lampiran 5. Data Kualitas Air (Suhu,Salinitas,DO, dan pH)

Perlakuan Suhu DO Ph Salinitas

A1 25.2 2.24 8 29

22.8 3.41 7.5 36

22.4 3.59 8.5 40

23.9 3.31 8 43

A2 25.2 2.24 8.5 30

22.8 2.64 9 34

22.7 3.32 8.9 39

24 3 7.5 43

A3 24.9 1.29 8.5 25

22.5 3.1 8.5 33

22.3 3.43 8 37

24.8 4.84 8.5 40

B1 25.1 2.46 8.5 30

22.5 3.55 8 35

22.5 3.53 8 40

24.8 3.83 8 41

B2 25.4 1.75 8 35

23 2.38 8 36

22.9 3.06 8 40

25.2 3.67 7.5 43

B3 25.4 1.85 8.3 33

23.5 2.12 8 36

23 2.71 8.9 43

24.4 2.69 7.5 42

C1 25.2 2.03 7 33

22.8 2.67 8.5 36

22.5 2.77 7.5 40

24.1 2.83 8 43

C2 25.1 2.6 8 30

22.7 3.24 8.5 33

22.6 3.61 7.5 40

24.6 3.74 8.5 39

C3 25.4 2.56 7.5 33

23.3 2.84 8.5 36

23.2 3.03 8 43

26 6.14 8 45

D1 25.1 2.74 8 25

23 3.24 8 30

22.9 3.09 8.9 35

25.6 4.02 7.5 39

D2 25 2.46 8 30

22.5 3.82 8.5 34

22.5 3.57 9 37

24.9 4.92 7.9 40

D3 25.1 2.37 8 30

22.6 3.21 8 33

22.3 3.75 9 37

23.8 4.44 7.5 43

Page 44: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Lampiran 6. Data Kualitas Air Nitrogen dan Fosfat

Phosfat A B C D

Minggu 1 0.0021 0.0832 0.064 0.0021

Minggu 2 0.0189 0.1023 0.1914 0.1033

Minggu 3 0.0703 0.1231 0.1678 0.0475

Minggu 4 0.0853 0.1959 0.214 0.0954

Min 0.0021 0.0832 0.064 0.0021

Max 0.0853 0.1959 0.214 0.1033

Nitrat A B C D

Minggu 1 0.8457 0.0808 0.8915 0.1609

Minggu 2 0.2427 0.8757 0.6719 0.9725

Minggu 3 0.1883 0.1093 0.0963 0.0972

Minggu 4 0.5821 0.1106 0.2666 0.363

Min 0.1883 0.0808 0.0963 0.0972

Max 0.8457 0.8757 0.8915 0.9725

Page 45: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Selama Penelitian

Gambar 1. Wadah penelitian Gracillaria sp.

Gambar 2. Sampling bobot awal sebelum penebaran

Gambar 3. Hama lumut hijau

Gambar 4. Sampling dosis pupuk organik Gambar 5. Pencairan pupuk organik

Page 46: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Gambar 6. Botol sampling parameter kualitas air

Gambar 7.Pengukuran salinitas Gambar 8.Pengukuran pH

Gambar 9.Pengukuran DO Gambar 10. Pengambilan rumput laut

Page 47: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

Gambar 11.Rumput laut yang ditiriskan Gambar 12. Menimbang

Gambar 13.Panen hasil penelitian

Page 48: PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAMBAK UDANG VANAMEI …

RIWAYAT HIDUP

Nur Wahyuni Sita Rahman., Lahir pada tanggal 16 Juni

1997. Di kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan.

Penulis merupakan Anak ke 1 dari 4 bersaudara, dari

pasangan Abd.Rahman dan Sunarti. Penulis pertama kali

masuk pendidikan Formal di TK Handayani pada tahun 2003

dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SDI Bonerate 1 Kabupaten Selayar pada tahun 2004 dan tamat

tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP NEG.

1 PASIMARANNU dan tamat pada tahun 2012. Setelah tamat di SMP, penulis

melanjutkan ke SMA NEG. 1 PASIMARANNU Kabupaten Selayar dan tamat

pada tahun 2015. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa

di Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama kuliah

Di Universitas Muhammadiyah Makassar pernah aktif dalam HMJ (Himpunan

Mahasiswa Jurusan) Perikanan periode 2015-2016. Jenjang pengkaderan di Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah pernah ikut Darul Arqam Dasar tahun 2015. Dan

pada tanggal 30 September 2019 penulis telah resmi menyandang gelar S-1

Perikanan dan lulus sebagai mahasiswa terbaik fakultas pertanian.