4
BAB V PEMBAHASAN Peristiwa korosi merupakan reaksi elektrokimia akibat interaksi antara logam dengan logam terhadap lingkungannya. Atau dapat juga dikatakan bahwa korosi merupakan peristiwa dimana logam-logam bereaksi dengan lingkungannya, akibat dari interaksi tersebut terdapat dua kemungkinan yang dihasilkan oleh interaksi tersebut yaitu keuntungan ataupun kerugian dari korosi itu sendiri. Korosi dapat terjadi apabila pada logam terjadi sel elektrokimia. Adapun syarat-syarat elektrokimia adalah adanya logam yang berfungsi sebagai anoda (peristiwa pelepasan elektron ke lingkungan), katoda (peristiwa penerimaan elektron dari lingkungan), hubungan garam, dan media (lingkungan). Sampel uji yang digunakan adalah paku dan paku yang ditancapkan pada seng. Sedangkan jenis larutan yang digunakan terdapat 3 jenis yakni larutan asam (HCl), basa (NaOH), dan netral (Aquades). Paku besi yang telah dibersihkan, ditimbang dan dihitung luas penampangnya, kemudian dimasukkan kedalam masing-masing larutan. Selama berlangsungnya proses korosi, udara dari luar (oksigen) dialirkan kedalam gelas, dimana kecepatan aliran udara selama proses korosi ini konstan. Pada permukaan logam kemudian terlihat

Pemba Has An

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A

Citation preview

Page 1: Pemba Has An

BAB V

PEMBAHASAN

Peristiwa korosi merupakan reaksi elektrokimia akibat interaksi antara

logam dengan logam terhadap lingkungannya. Atau dapat juga dikatakan bahwa

korosi merupakan peristiwa dimana logam-logam bereaksi dengan lingkungannya,

akibat dari interaksi tersebut terdapat dua kemungkinan yang dihasilkan oleh

interaksi tersebut yaitu keuntungan ataupun kerugian dari korosi itu sendiri.

Korosi dapat terjadi apabila pada logam terjadi sel elektrokimia. Adapun syarat-

syarat elektrokimia adalah adanya logam yang berfungsi sebagai anoda (peristiwa

pelepasan elektron ke lingkungan), katoda (peristiwa penerimaan elektron dari

lingkungan), hubungan garam, dan media (lingkungan).

Sampel uji yang digunakan adalah paku dan paku yang ditancapkan pada

seng. Sedangkan jenis larutan yang digunakan terdapat 3 jenis yakni larutan asam

(HCl), basa (NaOH), dan netral (Aquades). Paku besi yang telah dibersihkan,

ditimbang dan dihitung luas penampangnya, kemudian dimasukkan kedalam

masing-masing larutan. Selama berlangsungnya proses korosi, udara dari luar

(oksigen) dialirkan kedalam gelas, dimana kecepatan aliran udara selama proses

korosi ini konstan. Pada permukaan logam kemudian terlihat partikel-partikel

yang lepas dari batangan logam tersebut.

Dalam praktiknya terdapat sembilan sampel yang akan diuji dengan 3

variasi jenis larutan serta 2 jenis variasi sampel uji dan satu variasi perlakuan

dengan pemberian arus listrik dalam prosesnya. Dari hasil pengamatan pada saat

pencelupan semua sampel kedalam tiga jenis larutan tersebut dimana pada sampel

uji paku yang dimasukan kedalam larutan netral tidak terdapat perubahan apa-apa

secara visual hal ini dikarenakan karena air tersebut sifatnya netral sehingga laju

korosinya sangat lambat sehingga secara visual tidak terlihat perubahan yang

signifikan. Selain itu juga pada paku yang dialiri listrik yang dicelupkan pada

larutan netral aquades tidak terjadi perubahan yang signifikan juga, hal ini

dikarenakan larutan aquades yang sifat elektrolitnya sangat rendah sehingga laju

proses oksidasi reduksi pada paku tersebut menjadi sangat lambat sehingga tidak

Page 2: Pemba Has An

terlihat perubahan yang signifikan saat pencelupan. Dari sampel uji pada larutan

basa NaOH, sampel mengalami perubahan yang signifikan.

Hal ini dikarenakan larutan NaOH bersifat elektrolit sehingga

mempermudah proses oksidasi reduksi pada paku yang dialiri listrik yang

mengakibatkan laju korosinya meningkat sedangkan pada paku yang tertancap

pada seng terdapat dua bahan yang mengalami korosi sehingga laju korosinya

lebih besar dibandingkan dengan hanya paku yang dicelupkan pada larutan

NaOH. Pada sampe uji yang dicelupkan pada larutan HCl dari hasil pengamatan

saat pencelupan tersebut, terdapat gelembung pada sampel paku yang dialiri listrik

dan sampel paku yang ditancapkan pada seng tersebut. Berdasarkan analisa yang

dilakukan ternyata gelembung-gelembung yang dihasilkan tersebut merupakan

gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara larutan HCl dengan unsur zink

yang terdapat pada seng. Reaksi yang terjadi adalah sebgai berikut:

Zn + 2HCl ZnCl2 + H2

Gelembung yang paling banyak dihasilkan terdapat pada sampel uji paku

yang tertancap pada seng, hal ini akibat dari gas hidrogen yang dihasilkan oleh

unsur zink yang terdapat pada seng yang bereaksi dengan larutan asam klorida,

dan pada paku yang dialiri listrik laju korosinya paling besar dibandingkan sampel

lainnya. Dari hasil percobaan ini paku besi yang terdapat di dalam larutan basa

(NaOH) memiliki selisih berat yang lebih besar, sehingga laju korosinya lebih

tinggi dibandingkan logam di dalam larutan asam (HCl). Sedangkan logam di

dalam air memiliki selisih berat yang paling kecil dibandingkan kedua logam di

dalam larutan lainnya. Semakin lama waktu suatu proses korosi, maka semakin

banyak pengurangan berat logam dibandingkan kondisi awalnya. Hal ini

disebabkan waktu yang diperlukan logam untuk melepaskan elektron dan menjadi

ion logam semakin banyak, sehingga terjadi pengurangan berat logam.

Penggunaan 2 (dua) jenis logam yang berbeda akan menyebabkan jarak

laju korosi logam tersebut lebih besar dibandingkan dengan menggunakan hanya

1 (satu) jenis logam saja. Hal ini disebabkan pelepasan elektron pada penggunaan

2 (dua) jenis logam yang berbeda akan lebih banyak dibandingakn penggunaan

Page 3: Pemba Has An

logam yang sejenis. Adapun kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam

percobaan

yaitu:

1) Kurang tepat dalam penentuan volume larutan yang dibuat.

2) Pengambilan sampel dalam bentuk kurang bersih sehingga bahannya telah

terkontaminasi (tidak murni lagi).

3) Perhitungan berat awal dan berat akhir dari logam yang mengalami perlakuan.

4) Pada waktu pengamplasan logam belum benar-benar bersih.

5) Pada saat pengeringan logam yang telah dicuci belum begitu kering sehingga

mempengaruhi berat dari logam yang akan ditimbang.