10
PEMBAGIAN ENDAPAN BAHAN GALIAN DI INDONESIA BERDASARKAN TIPE DAN BENTUK PENGENDAPANNYA A. Endapan Bahan galian Endapan bahan galian adalah kumpulan unsur – unsur, mineral – mineral, bijih – bijih dan senyawa kimia yang terbentuk di alam yang bersifat ekonomis. Bahan galian yang terdapat dibumi pada dasarnya merupakan unsur atau senyawa yang dapat berbentuk materi padat, cair atau gas. Adapun dalam endapan bahan galian terdapat banya jenis penggolongan seperi berdasarkan keterbentukan, tipe endapan, dan juga penggolongan berdasarkan undang – undang yang telah ditetapkan pemerintah B. Berdasarkan Undang – Undang No.4 tahun 2009 Berdasarkan undang – undang terbaru yaitu, UU No.4 Tahun 2009 endapan bahan galian dikelompokan menjadi Bahan galian mineral Bahan galian batubara Bahan galian batuan Sebagaimana pada ayat (1) huruf a, bahan galian mineral diklasifikasikan menjadi Bahan Galian Logam Bahan Galian Bukan Logam Bahan Galian Radioaktif Bahan Galian Batuan merupakan perubahan dari Bahan Galian Golongan C yang berasal dari UU No. 11 Tahun 1967

Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

  • Upload
    rhcp619

  • View
    232

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lzpo

Citation preview

Page 1: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

PEMBAGIAN ENDAPAN BAHAN GALIAN DI INDONESIA BERDASARKAN TIPE DAN BENTUK PENGENDAPANNYA

A. Endapan Bahan galianEndapan bahan galian adalah kumpulan unsur – unsur, mineral – mineral, bijih –

bijih dan senyawa kimia yang terbentuk di alam yang bersifat ekonomis. Bahan

galian yang terdapat dibumi pada dasarnya merupakan unsur atau senyawa

yang dapat berbentuk materi padat, cair atau gas. Adapun dalam endapan bahan

galian terdapat banya jenis penggolongan seperi berdasarkan keterbentukan,

tipe endapan, dan juga penggolongan berdasarkan undang – undang yang telah

ditetapkan pemerintah

B. Berdasarkan Undang – Undang No.4 tahun 2009Berdasarkan undang – undang terbaru yaitu, UU No.4 Tahun 2009

endapan bahan galian dikelompokan menjadi

● Bahan galian mineral

● Bahan galian batubara

● Bahan galian batuan

Sebagaimana pada ayat (1) huruf a, bahan galian mineral diklasifikasikan

menjadi

● Bahan Galian Logam

● Bahan Galian Bukan Logam

● Bahan Galian Radioaktif

Bahan Galian Batuan merupakan perubahan dari Bahan Galian Golongan

C yang berasal dari UU No. 11 Tahun 1967

C. Berdasarkan KeterbentukannyaBerdasarkan Proses Keterbentukannya Endapan Bahan Galian dibagi menjadi

Fase Magmatik

● Magmatik Awal (Early Magmatic Deposits)

● Dissemination

Page 2: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

● Segregation

● Injection

Magmatik Akhir (Early Magmatic Deposits)

● Residual Liquid Segregation

● Residual Liquid Injection

● Immicible Liquid Segregation

● Immicible Liquid Injection

D. Fase Magmatika) Magmatic Concentration

Terbentuknya deposit bahan galian ini terjadi karena adanya differensiasi dari

magma. Magma merupakan cairan silikat pijar merupakan sumber dari jebakan

bijih yang terbentuk dari bermacam-macam unsur / senyawa dimana dari

masing-masing unsur / senyawa tersebut mempunyai daya larut yang berbeda –

beda. Pada saat terjadi intrusi, magma naik ke permukaan bumi sehingga

temperatur dan tekanannya akan turun. Akibatnya unsur / senyawa tersebut

terjadi kristalisasi, dimana unsur/senyawa yang sukar larut akan mengkristal lebih

dahulu sebagai terbentuk endapan bijih.

b) Endapan magmatik awal ( Early Magmatik deposits)Deposit endapan magmatik awal dihasilkan dari proses magmatik secara

langsung, yang disebut orthomagmatik. Orthomagmatik adalah proses

pengkristalan magma hingga mencapai 90%. Mineral bijih pada endapan ini

pada umumnya selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan

basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu :

I. DisseminationProses kristalisasi pada endapan ini merupakan proses kristalisasi awal

dan terbentuk pada kedalaman yang sangat jauh. Kristalisasi pada

endapan ini menghasilkan batuan beku granular, dimana  kristal mineral

yang terbentuk tidak terkonsentrasi namun tersebar secara merata

(disseminated) didalam bentuk tubuh batuan beku intrusive yang

berbentuk dike, pipa atau Stock. Ukuran deposit pada proses ini relatif

sangat besar dibandingkan dengan jenis deposit lainnya. Contoh deposit

endapan ini adalah diamond pipe pada batuan kimberlite.

Page 3: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

Gambar 1Pipa Kimberlite

II. SegregasiSegregasi magmatik awal merupakan konsentrasi pertama yang

menghasilkan unsur – unsur yang berharga dari magma. Konsentrasi ini

terbentuk dari hasil diferensiasi kristalisasi akibat gaya gravitasi. Akibat

dari proses kristalisasi ini, sebagian material menjadi lebih berat dari

larutan sehingga material – material yang lebih berat ini turun ke bagian

bawah dapur magma sehingga terendapkan dan terakumulasikan. Bentuk

endapan segregasi magmatik ini pada umumnya berbentuk lensa dan

relatif berukuran kecil. Biasanya berupa lensa pod tidak menerus, stringer

& buches dan membentuk sebuah perlapisan pada hostrock.

Foto 1(a) Endapan kromit berbentuk lensa, (b) Stratiform Band Of Chromite (hitam) Pada

Bushveld Igneous Complex

Page 4: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

III. InjeksiPada deposit mineral bijih ini, mineral bijih kemungkinan dapat terbentuk

akibat adanya diferensiasi kristalisasi secara lebih awal atau bersamaan

dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikat yang berasosiasi

dengan mineral bijih tersebut. Mineral bijih tersebut tidak terakumulasikan

pada tempat terendapkannya namun di injeksikan ke celah - celah

hostrock atau batuan sekitarnya. Endapan deposit mineral bijih tersebut

memotong struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai

dike atau tubuh intrusi. Contoh endapan ini adalah Titaniferous magnetite

dike.

Gambar 2Ilustrasi deposit endapan dengan proses injection

E. Endapan Magmatik Akhir Deposit magmati akhir ini terdiri atas deposit mineral bijih yang mengkristal

dari magma sisa setelah terbentuknya batuan silikat yang merupakan akhir dari

proses magmatik. Pada umumnya gejala yang sering nampak dari proses ini

adalah pembentukan mineral yang kemudian memotong endapan magmatik awal

dan dicirikan adanya reaction rim yang mengelilingi mineral yang telah terbentuk.

Deposit yang terbentuk dari proses ini terbentuk dari proses diferensisasi

kristalisasi, akumulasi gravitasi dari heavy residual liquid dan pemisahan likuid

sulfida droples (liquid immiscibillity).

I. Residual Liquid SegregationPada endapan deposit ini, mineral – mineral mafik mengkristal lebih dahulu

sehingga magma sisa yang bersifat felsik menjadi kaya akan silikat alkali

dan uap air. Plagioklas mengkristal terlebih dahulu dan Fe oksida

Page 5: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

dengan/tanpa piroxene mengkristal setelah plagioklas. Residual liquid

mungkin menerobos keluar atau dapat juga trepisah dari rongga-rongga

kristal dari dapur magma dan mengkristal tanpa berpindah. Jebakan

deposit ini pada umumnya sejajar dengan struktur batuan primer sekitarnya

yang terdiri dari anhorthsite, norite, gabro atau batuan lain. Contoh

endapan proses ini adalah Cebakan Titanifereous magnetite di Bushveld

complex

II. Residual Liquid InjectionPada proses ini hampir sama dengan residual liquid segregation, dimana

kumpulan residual liquid yang banyak mengandung Fe oleh adanya

tekanan dari luar menyebabkan liquid tersebut menerobos ke tempat yang

tekanannya lebih rendah seperti kedalam celah atau perlapisan batuan di

sekitarnya. Namun, jika akumulasi liquid ini tidak terjadi, maka residual

liquid yang kaya Fe ini akan tersaring keluar membentuk late magmatic

injection deposite.

III. Immiscible Liquid SegregationPada magma basa yang kaya sulfida - sulfida Fe-Ni-Cu Sulphide saat

mengalami pendinginan terpisan dan membentuk bagian yang tidak bisa

bercampur lalu mengendap pada dasar dapur magma yang membentuk

larutan yang terpisah. Sulfida – sulfida akan tetap laruta sampai semua

silikat mengalami kristalisasi. Ciri – ciri endapan ini pada umumnya

merupakan tubuh – tubuh yang tidak menerus dan terletak dibagian dasar

terutama jika ada cekungan.

IV. Immiscible Liquid injectionProses ini hampir sama dengan proses Immiscible Liquid Segregation .

Namun, jika larutan ini terganggu misalnya terintrusi semebelum

terkonsolidasi maka akan ter semprot keluar, ke daerah yang memiliki

tekanan lebih rendah yaitu dibagian atas magma yang terkonsolidasi aau

dibatuan sekitar. Bentuk endapan deposit ini tidak teratur atau dapat

hampir sama dengan dike. Endapan deposit ini didominasi oleh nikel.

Page 6: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

KESIMPULAN

Endapan bahan galian merupakan kumpulan unsur, senyawa atau

substansi – substansi yang terbentuk di alam. Endapan bahan galian yang

terbentuk dibumi pada dasarnya berbentuk materi padat, cair ataupun gas.

Dalam penggolongan berdasarkan UU No.4 bahan galian digolongkan

menjadi 5 jenis, yaitu

● Bahan galian logam

● Bahan galian non-logam

● Bahan galian batuan

● Bahan galian batubara

Pada dasarnya pembentukan bahan galian terbentuk oleh proses

dissemination, segregation, dan injection.

Dissemination merupakan proses dimana kristalisasi terjadi langsung pada

magma dan membentuk batuan beku granular. Pada proses ini proses

kristalisasi mineral tidak terkonsentrasi, namun tersebar merata.

Segregation atau segregasi merupakan proses pembentukan endapan

mineral yang terjadi karena diferensiasi gravity. Dengan kata lain, proses ini juga

dapat disebut proses magmatik cair. Konsentrasi ini terbentuk dari hasil

diferensiasi kristalisasi akibat gaya gravitasi. Akibat dari proses kristalisasi ini,

sebagian material menjadi lebih berat dari larutan sehingga material – material

yang lebih berat ini turun ke bagian bawah dapur magma sehingga terendapkan

dan terakumulasikan.

Injeksi atau injection merupakan proses dimana kemungkinan mineral bijih

dapat terbentuk akibat adanya perbedaan kristalisasi. Mineral bijih mengkristal

secara lebih awal atau mengkristal bersamaan dengan batuan yang berasosiasi

dengan mineral silikat. Mineral bujuh tidak terakumulasi di tempat terndapkannya

namun diinjeksikan pada celah celah hostrock atau batuan – batuan yang ada

disekitarnya.

Berdasarkan proses dan pembentukannya, jenis deposit bahan galian

dapat di golongkan seperti pada tabel berikut :

Page 7: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

TabelProses dan jenis deposit

Proses Deposit

Magmatic Concentration Magmatic Deposits

Sublimation Sublimats

Metasomatism Contact Metasomatic Contact Deposits

Hydrotermal Concentration Cavity Filling Deposits

Replacement Deposits

Sedimentation Sedimented Deposits

Weathering Residual Concentration

Metamophism Metamorphic Deposits

Adapun perbedaan deposit magmatik awal dengan deposit magmatik akhir

yaitu, deposit magmatik awal akan terletak dalam batuan beku pada tempat

pengendapan dan mineral bijih terakumulasi sebagai padatan, pada proses ini

tidak akan ada mobilitas setelah terjadinya akumulasi, sedangkan deposit

magmatik akhir akan terakumulasi melalui mobilitas dan endapan mungkin akan

terbentuk sebagai lapisan - dalam hostrock atau memotong struktur hostrock

Page 8: Pembagian Endapan Bahan Galian Di Indonesia Berdasarkan Tipe Dan Bentuk Pengendapannya - Copy

DAFTAR PUSTAKA

Arangi Panjah, Najib. 2013. Proses terbentuknya endapan bahan galian.

Blogspot.com. diakses pada 16 Februari 2014

Anonym. 2010. Proses Pembentukan Bahan Galian. Blogspot.com. diakses pada

16 Februari 2014