2
Pembagian Umur Menurut Teori Media, Teknologi, dan Pembelajaran teori belajar dan desain pembelajaran dengan menciptakan model-model akan bagaimana pebelajar menerima, berproses, dan memanipulasi informasi. Penganut Kognitivis melihat dengan cara yang berbeda akan pola-pola belajar yang telah terbiasa. Contohnya; menciptakan suatu kemampuan yang di sebut dengan memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Informasi yang baru disimpan oleh memori jangka pendek, dimana informasi itu dilatih sampai dapat dikatakan siap disimpan dalam memori jangka panjang. ... Dalam sejarah, media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Contohnya, komputer dan internet telah mempengaruhi proses pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pebelajar telah berubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas.Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa.LEARNINGBelajar adalah proses pengembangan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, atau pengembangan tingkah laku sebagai interaksi individu, menyangkut fasilitas-fasilitas fisik, psikologis, metode pembelajaran, media, dan teknologi. Belajar adalah proses yang dilakukan sepanjang waktu oleh individu manapun.Dengan demikian, belajar adalah proses yang melibatkan proses seleksi, pengaturan, dan penyampaian pesan yang pantas kepada lingkungan dan bagaimana cara pebelajar berinteraksi dengan informasi tersebut. Dengan demikian hal ini melihat beberapa pandangan-pandangan psikologis dan pandangan-pandangan filusuf. Pembahasan kali ini juga akan menggambarkan berbagai aturan dari media dalam belajar dan menampilkan metode-metode yang berbeda, seperti presentasi-presentasi, demonstrasi-demonstrasi, dan diskusi-diskusi akan teknologi yang berhubungan dengan belajar.1. Psychological Perspective on LearningBagaimana instruktur menampilkan peran dari media dan teknologi di dalam kelas, ini tergantung akan seberapa jauh mereka memahami akan bagaimana masyarakat telah belajar mengunakannya. Dibawah ini ada beberapa perspektif yang berkaitan dengan psychological perspectives on learningBehaviorist PerspectivePada pertengahan 1950an, fokus ... Read Article Penyelenggaraan Program S1 PGSD-A umur dosen berada pada usia produktif. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar dosen Prodi PGSD berada pada usia produktif dan berkesempatan besar untuk dapat berkembang lebih baik. Walaupun demikian, mulai tahun 2005 dan 2006 sudah dilakukan rekrutmen dosen baru. Hal ini dilakukan agar kaderisasi dosen dapat berjalan dengan baik. Ditinjau dari profil pendidikan dosen terdapat 37,68% berkualifikasi S1, 57,97% berkualifikasi S2, dan 4,35% berkualifikasi S3. Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 ten ... Komponen Penyelenggaraan1) Mahasiswa dan kemahasiswaanDalam melaksanakan Program Pendidikan Guru S-1 PGSD berasrama ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara dari 13 LPTK yang ditunjuk. Hasil kesepakatan Rektor UNESA, Ditjen Dikti, dan Ditjen PMPTK, UNESA memperoleh daerah binaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 5 kabupatenkota yakni Kota Kupang, kabupaten Kupang, Timur Tengah Selatan, Sumba Barat, Ngada, dan Ende. Oleh karena itu, mahasiswa S1 PGSD-A berasal dari NTT dengan 5 kabupatenkota.Pembinaan kemahasiswaan untuk mahasiswa S1 PGSD-A, disamping dilakukan di kampus sebagai konteks pembelajaran, juga dilakukan di asrama. Mengingat asrama merupakan tempat pembentukan karakter calon guru tidak hanya sekedar tempat kost maka dibuatkan beberapa program kegiatan sebagai berikut.Pengembangan kepribadian mahasiswa. Yang termasuk kegiatan pengembangan kepribadian adalah kegiatan kerokhanian dan kegiatan pengembangan kedisiplinan kehidupan di asrama. Kegiatan kerokhanian khususnya kristen dan katolik dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hari Jumat dan Sabtu. Selain itu hari hari Minggu mahasiswa perlu ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Selain itu merayakan kegiatan keagamaan misalnya hari Natal. Untuk menjaga kedisiplinan mahasiswa telah dibuat tata tertib baik tata tertib kehidupan di asrama maupun di kampus.Kehidupan Bermasyarakat. Untuk menyiapkan mahasiswa nantinya bisa terjun di masyarakat dengan baik, maka di asrama dilatih bagaimana cara 1/2

Pembagian Umur Menurut Teori

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembagian Umur Menurut Teori

Pembagian Umur Menurut TeoriMedia, Teknologi, dan Pembelajaran teori belajar dan desain pembelajaran dengan menciptakan model-model akan bagaimana pebelajar menerima,berproses, dan memanipulasi informasi. Penganut Kognitivis melihat dengan cara yang berbeda akan pola-polabelajar yang telah terbiasa. Contohnya; menciptakan suatu kemampuan yang di sebut dengan memori jangkapendek dan memori jangka panjang. Informasi yang baru disimpan oleh memori jangka pendek, dimanainformasi itu dilatih sampai dapat dikatakan siap disimpan dalam memori jangka panjang. ... Dalam sejarah, media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Contohnya, komputer dan internettelah mempengaruhi proses pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pebelajar telahberubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas.Perubahan ini sangat esensial,karena sebagai penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologidalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa.LEARNINGBelajar adalah prosespengembangan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, atau pengembangan tingkah laku sebagai interaksiindividu, menyangkut fasilitas-fasilitas fisik, psikologis, metode pembelajaran, media, dan teknologi. Belajaradalah proses yang dilakukan sepanjang waktu oleh individu manapun.Dengan demikian, belajar adalah prosesyang melibatkan proses seleksi, pengaturan, dan penyampaian pesan yang pantas kepada lingkungan danbagaimana cara pebelajar berinteraksi dengan informasi tersebut. Dengan demikian hal ini melihat beberapapandangan-pandangan psikologis dan pandangan-pandangan filusuf. Pembahasan kali ini juga akanmenggambarkan berbagai aturan dari media dalam belajar dan menampilkan metode-metode yang berbeda,seperti presentasi-presentasi, demonstrasi-demonstrasi, dan diskusi-diskusi akan teknologi yang berhubungandengan belajar.1. Psychological Perspective on LearningBagaimana instruktur menampilkan peran dari mediadan teknologi di dalam kelas, ini tergantung akan seberapa jauh mereka memahami akan bagaimanamasyarakat telah belajar mengunakannya. Dibawah ini ada beberapa perspektif yang berkaitan denganpsychological perspectives on learningBehaviorist PerspectivePada pertengahan 1950an, fokus ...Read Article

Penyelenggaraan Program S1 PGSD-A umur dosen berada pada usia produktif. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar dosen Prodi PGSDberada pada usia produktif dan berkesempatan besar untuk dapat berkembang lebih baik. Walaupun demikian,mulai tahun 2005 dan 2006 sudah dilakukan rekrutmen dosen baru. Hal ini dilakukan agar kaderisasi dosendapat berjalan dengan baik. Ditinjau dari profil pendidikan dosen terdapat 37,68% berkualifikasi S1, 57,97%berkualifikasi S2, dan 4,35% berkualifikasi S3. Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 ten ... Komponen Penyelenggaraan1) Mahasiswa dan kemahasiswaanDalam melaksanakan Program Pendidikan GuruS-1 PGSD berasrama ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara dari13 LPTK yang ditunjuk. Hasil kesepakatan Rektor UNESA, Ditjen Dikti, dan Ditjen PMPTK, UNESA memperolehdaerah binaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 5 kabupatenkota yakni Kota Kupang, kabupatenKupang, Timur Tengah Selatan, Sumba Barat, Ngada, dan Ende. Oleh karena itu, mahasiswa S1 PGSD-Aberasal dari NTT dengan 5 kabupatenkota.Pembinaan kemahasiswaan untuk mahasiswa S1 PGSD-A,disamping dilakukan di kampus sebagai konteks pembelajaran, juga dilakukan di asrama. Mengingat asramamerupakan tempat pembentukan karakter calon guru tidak hanya sekedar tempat kost maka dibuatkanbeberapa program kegiatan sebagai berikut.Pengembangan kepribadian mahasiswa. Yang termasuk kegiatanpengembangan kepribadian adalah kegiatan kerokhanian dan kegiatan pengembangan kedisiplinan kehidupandi asrama. Kegiatan kerokhanian khususnya kristen dan katolik dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hariJumat dan Sabtu. Selain itu hari hari Minggu mahasiswa perlu ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Selain itumerayakan kegiatan keagamaan misalnya hari Natal. Untuk menjaga kedisiplinan mahasiswa telah dibuat tatatertib baik tata tertib kehidupan di asrama maupun di kampus.Kehidupan Bermasyarakat. Untuk menyiapkanmahasiswa nantinya bisa terjun di masyarakat dengan baik, maka di asrama dilatih bagaimana cara

1/2

Page 2: Pembagian Umur Menurut Teori

memanajemen kehidupan di asrama. Kehidupan ...Read Article

2/2