5
Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang mengakibatkan proses demineralisasi pada jaringan keras gigi yang meliputi permukaan mahkota dan akar gigi. Karies gigi merupakan penyakit multifaktor yang disebabkan oleh hasil interaksi dari empat faktor utama yaitu host atau gigi, bakteri dalam plak, substrat dan waktu. Bakteri yang merupakan flora dalam mulut dapat berpotensi menyebabkan karies dengan menghasilkan produk asam yang mampu mendemineralisaskan email gigi. Seperti yang kita ketahui salah satu penyebab dari karies adalah adanya bakteri penyebab karies yang mengelompok pada gigi. Beberapa bakteri dapat mengakibatkan karies gigi, antara lain yang kita lakukan pada praktikum kali ini yaitu streptococcus mutan dan lactobacillus. Infeksi dalam rongga mulut sering disebabkan oleh Streptococcus mutans, karena bakteri tersebut termasuk flora normal dalam rongga mulut. Bakteri ini selain menyebabkan karies juga termasuk salah satu bakteri yang terlibat pada infeksi perawatan endodontik, dengan prevalensi ditemukanya sebesar 96,7% merupakan Streptococcus dan 48,4% adalah Streptococcus mutans pada gigi yang mengalami nekrosis pulpa dan atau abses periapikal. Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif, bersifat nonmotil (tidak bergerak), bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk kokus yang sendirian berbentuk bulat atau bulat telur dan tersusun dalam rantai. Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 180-400 Celcius. Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi 1

Pembahasan Bakteri Penyebab Karies Gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bakteri Penyebab karies gigi

Citation preview

Page 1: Pembahasan  Bakteri Penyebab Karies Gigi

Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang mengakibatkan proses demineralisasi

pada jaringan keras gigi yang meliputi permukaan mahkota dan akar gigi. Karies gigi

merupakan penyakit multifaktor yang disebabkan oleh hasil interaksi dari empat faktor utama

yaitu host atau gigi, bakteri dalam plak, substrat dan waktu. Bakteri yang merupakan flora

dalam mulut dapat berpotensi menyebabkan karies dengan menghasilkan produk asam yang

mampu mendemineralisaskan email gigi.

Seperti yang kita ketahui salah satu penyebab dari karies adalah adanya bakteri

penyebab karies yang mengelompok pada gigi. Beberapa bakteri dapat mengakibatkan karies

gigi, antara lain yang kita lakukan pada praktikum kali ini yaitu streptococcus mutan dan

lactobacillus.

Infeksi dalam rongga mulut sering disebabkan oleh Streptococcus mutans, karena

bakteri tersebut termasuk flora normal dalam rongga mulut. Bakteri ini selain menyebabkan

karies juga termasuk salah satu bakteri yang terlibat pada infeksi perawatan endodontik,

dengan prevalensi ditemukanya sebesar 96,7% merupakan Streptococcus dan 48,4% adalah

Streptococcus mutans pada gigi yang mengalami nekrosis pulpa dan atau abses periapikal.

Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif, bersifat nonmotil (tidak

bergerak), bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk kokus yang sendirian berbentuk bulat

atau bulat telur dan tersusun dalam rantai. Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu

sekitar 180-400 Celcius. Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia

yang luka menjadi bakteri yang paling kondusif menyebabkan karies untuk email gigi.

Klasifikasi Streptococccus mutans menurut Bergey dalam Capuccino (1998) adalah:

Kingdom : Monera

Division : Firmicutes

Class : Bacilli

Order : Lactobacilalles

Famili : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Species : Streptococcus mutans

Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri yang mendapat perhatian khusus,

karena kemampuannya dalam proses pembentukan plak dan karies gigi. Bakteri ini pertama

kali diisolasi dari plak gigi oleh Clark pada tahun 1924 yang memiliki kecenderungan

berbentuk coccus dengan formasi rantai panjang apabila ditanam pada medium yang

diperkaya seperti Brain Heart Infusion (BHI) Bort, sedangkan bila ditanam di media agar

memperlihatkan rantai pendek dengan bentuk sel tidak beraturan.

1

Page 2: Pembahasan  Bakteri Penyebab Karies Gigi

Mc Ghee (1982) dalam Pratama (2005) menyatakan bahwa media selektif untuk

pertumbuhan Streptococcus mutans adalah agar Mitis Salivarius, yang menghambat

kebanyakan bakteri mulut lainnya kecuali Streptococcus. Penghambat pertumbuhan bakteri

lainnya pada agar Mitis Silivarius disebabkan karena kadar biru trypan. Di samping itu,

media ini juga mengandung kristal violet, telurit, dan sukrosa berkadar tinggi. Streptococcus

mutans yang tumbuh pada agar Mitis Silivarius memperlihatkan bentuk koloni halus

berdiameter 0,5-1,5 mm, cembung, berwarna biru tua, dan pada pinggiran koloni kasar serta

berair membentuk genangan disekitarnya.

Lactobacillus merupakan flora normal pada manusia dan hewan, bagian hijau

tumbuhan, makanan, hasil peternakan terutama yang mengandung susu dan hasil fermentasi.

Pada manusia terdapat pada rongga mulut, vagina dan usus manusia. Spesies yang paling

sering ditemukan didalam rongga mulut yaitu L. casei, L. fermentum, L. acidofilus dan L.

brevis . Bakteri Lactobacillus berbentuk basil besar, tidak berspora dan Gram positif,

beberapa strain bergerak dan bergranula, bersifat asidofilik, tumbuh dengan baik pada pH 6

dan temperatur 37○C-40oC. Secara umum Lactobacillus tidak tahan pada temperatur tinggi

dan aerob, namun berkembang biak lebih baik bila ada CO2 tanpa O2. Sebagian spesies

Lactobacillus obligat anaerob.

Bakteri Lactobacillus berhubungan erat dengan karies gigi setelah bakteri kariogenik

lain yaitu Streptococcus mutans (S. mutans) dan Streptococcus sobrinus (S. sobrinus). Bakteri

S.mutans berperan pada permulaan terjadinya karies gigi, yaitu pada karies yang mengenai

jaringan email gigi, sedangkan Lactobacillus berperan pada proses kelanjutan dan

perkembangan karies, terutama pada karies yang mengenai jaringan dentin gigi. Rongga

mulut merupakan habitat yang ideal untuk Lactobacillus karena menyediakan suasana yang

asam dengan banyak sumber makanan manis (terutama mengandung glukosa/sukrosa).

Bakteri Lactobacillus menghasilkan asam laktat yang dapat menyebabkan terjadinya karies

gigi.

Snyder cair

Pada percobaan ini terdapat perbedaan warna pada tes media snyder, dimana di

gambar 1 menunjukkan warna hijau yang lebih terang, yang menandakan bakteri sedang

berinkubasi pada masa 1x24 jam, pada waktu ini warna kuning sudah dominan maka pasien

ini punya resiko tinggi terkena karies. Sedang kan pada gambar ini mengindikasikan bahwa

bakteri belum berkembang ke arah yang berbahaya. Media snyder dengan masa inkubasi

2x24 jam, warna sudah menuju ke warna hijau dominan kuning yang menandakan bahwa

2

Page 3: Pembahasan  Bakteri Penyebab Karies Gigi

bakteri sedang berkembang dan memiliki resiko intermediet/ sedang untuk terserang karies,

sedangkan pada kedaan normal seharusnya media snyder berwarna hijau. Warna ini

menunjukkan bahwa tidak adanya resiko karies pada pasien.

Tabel 1. Interpretasi hasil tes snyder

Snyder padat

Pada percobaan dengan media snyder agar (1 x 24 jam) dapat kita lihat bahwa

perubaan warna menjadi hijau, menunjukkan bahwa bakteri sedang berada pada masa

inkubasi dan tidak ada factor resiko. Bakteri menunjukkan adanya faktor resiko apabila

aktivitas bakteri merubah media snyder dari warna biru menjadi warna biru. Dari media

snyder agar (1 x 24 jam) ini dapat disimpulkan bahwa resiko terkena karies orang coba ini

masih minim.

Pada percobaan dengan media snyder padat (2 x 24 jam) dapat kita lihat bahwa

perubaan warna menjadi hijau, menunjukkan bahwa terjadinya inkubasi bakteri, dengan

factor resiko yang belum ada karena belum menunjukkan perubahan warna yang kekuningan.

Sehingga orang coba ini masih minin resiko terkena karies.

3