Pembahasan Print

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    1/6

    68

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pasien Ny. SR  berumur 49 tahun, masuk di Rumah Sakit Unhas

    Makassar pada tanggal 06 September 0!4 dengan keluhan nyeri ulu hati

    tembus belakang, dialami se"ak satu hari. #uang air ke$il %arna merah

    ge"ala dua hari dengan ri%ayat penyerta #engkak pada kaki kanan se"ak

    empat hari masuk rumah sakit, timbul mendadak, nyeri saat berakti&itas,

    hilang timbul kaki kanan dirasa hangat ' ke"ang, demam, nyeri kepala,

    batuk, mempunyai ri%ayat hipertensi satu tahun, ber(bat tidak teratur. Se)

    belumnya Pasien pernah di ra%at di rumah sakit yang sama selang

    beberapa hari keluar lalu masuk ke rumah sakit kembali.

    *ari hasil pemeriksaan, pasien di diagn(sa mengalami Deep Vein

    Trombosite. Deep Vein Trombosis  adalah suatu pembentukan bekuan

    darah +tr(mbus pada &ena dalam. -r(mbus dapat ter"adi pada &ena)&ena

    pr(unda pada tungkai. -r(mbus ter"adi karena perlambatan dari aliran

    darah, kelainan dinding pembuluh darah, atau gangguan pembekuan

    darah yang sering dinamakan dengan trias /ir$h(%. #eberapa akt(r inilah

    yang menyebabkan tingginya insiden tr(mbus &ena dalam. -r(mbus

    terbentuk pada daerah yang aliran darahnya +arteri $epat pada umumnya

    ber%arna abu)abu dan terdiri dari platelet. -r(mbus ter"adi relati sangat

    lambat pada sistem &ena biasanya ber%arna merah dan terdiri dari ibrin

    dan sel darah merah.

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    2/6

    69

    *ari hasil pengamatan lab(rat(rium, sel darah merah, hem(gl(bin,

    hemat(krit, M/ ( Mean Corpuscolar Volume) dan M1 ( Mean

    Corpuscolar Hemoglobin)  diba%ah nilai n(rmal sehingga pasien

    mengalami anemia. 2nemia yang ter"adi pada pasien tidak mendapatkan

    terapi dari d(kter yang menangani. 3e"adian ini membuat "antung pasien

    semakin kuat mem(mpa darah karena suplai (ksigen keseluruh angg(ta

    tubuh berkurang sehingga ter"adi peningkatan tekanan darah pada pasien.

    Pada hari pertama Pasien diterapi dengan pemberian *is(l tablet

    00 mg dengan tu"uan untuk memperlan$ar sirkulasi darah, "uga di

    berikan (bat anti bekuan darah yaitu 5arelt( !0 mg dengan tu"uan terapi

    mengen$erkan darah pasien dan (bat untuk mengatasi dispepsia pasien

    diberikan sulkralat sirup 00 mg ml serta pemberian &itamin # $(mple5

    yaitu s(h(bi(n in"eksi . Pada hari pertama dan kedua tanggal 06 dan 07

    september 0!4 pasien di berikan ringer laktat untuk menggantikan

    $airan i(n tubuh pasien yang hilang dan pada tanggal 08 sampai !9

    september 0!4 d(kter menggantikan ringer laktat dengan memberikan

    $airan inus Nal 0.9. Pemberian inus Nal 0.9 harus di berikan

    se$ara hati)hati dan terus dilakukan pemantauan penggunaan Nal 0.9

    pada pasien ini, karena pasien di diagn(sa mengalami thr(mb(sis &ena

    dalam sementara eek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Nal

    09 yaitu dapat menyebabkan tr(mb(sis &ena yang dapat meluas dari

    tempat penyuntikan dan bisa menyebabkan udem perier pada pasien

    +!6.

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    3/6

    70

    Pasien "uga di berikan Sukralar sirup 00 mg ml, ranitidin tablet

    !0 mg dan ranitidin in"eksi 0 mg ml, pant(pra(le in"eksi 40 mg,

    lans(pra(le tablet :0 mg sebagai terapi dispepsia yang dialami pasien

    dengan inlamasi dan peradangan yang ter"adi yaitu mual dan muntah

    yang menyebabkan peradangan pada muk(sa lambung dan memberikan

    terapi untuk menekan atau menghilangkan asam yang berlebihan pada

    lambung. Pemberian aml(dipin tablet !0 mg, &alsartan tablet 8 mg dan

    ir&ebal tablet :00 mg untuk terapi hipertensi, 5arelt( tablet !0 mg di

    berikan sebagai anti pembekuan darah, asam traneksamat 00 mg ml

    untuk meng(bati pendarahan yang ter"adi pada pasien saat buang air 

    ke$il, asam traneksamat beker"a men$egah degradasi ibrin dan

    meningkatkan agregasi platelet. Para$etam(l tablet 00 mg, analsik tablet

    00 mg, n(&algin tablet 00 mg dan ket(r(lak in"eksi :0 mg untuk

    mengurangi menghilangkan nyeri yang di alami pasien, alpra(lam tablet

    0. mg untuk mengatasi kegelisahan yang ter"adi karena nyeri yang di

    alami pada pasien. /it 3 ampul ! mg untuk mengatasi pendarahan dan

    pengeluaran darah pada urin pasien dan pemberian $airan ringer laktat

    00 ml dan $airan Nal 0.9 00 ml untuk men"aga keseimbangan

    elektr(lit dalam tubuh serta pemberian antibi(tik $etria5(ne in"eksi! gram

    dan le&((5a$in tablet 00 mg sebagai anti ineksi yang disebabkan

    bakteri)bakteri gram p(siti,terutama ineksi yang ter"adi pada struktur kulit

    pasien di daerah kaki.

    Pada tanggal 8 sampai tanggal !0 september 0!4 pasien

    mengalami nyeri yang hebat sehingga untuk penanganan nyeri di berikan

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    4/6

    7!

    para$etam(l 00 mg tablet dan analsik tablet +metampir(n 00 mg dan

    diaepam mg. Pemberian (bat yang dianggap tidak rasi(nal yaitu pada

    tanggal 08 dan 09 september 0!4 dengan pemberian lans(pra(le dan

    sukralat sirup se$ara bersamaan. Pada saat pemberian bersamaan

    sukralat tablet dapat menurunkan bi(a&abiltas lans(pra(le tablet dengan

    $ara menghambat penyerapan di gastr(intestinal, "uga pada saat

    bersamaan setelah mengk(nsumsi sukralat, sekitar !)0 menit pasien

    makan. 2bs(rpsi lans(pra(le dan sukralat sangat di pengaruhi (leh

    adanya makanan bahkan bi(a&abilitasnya dapat menurun hingga kisaran

    40)0 "ika ber$ampur dengan makanan, (leh karena itu sebaiknya (bat

    ini di minum dalam keadaan lambung k(s(ng atau minimal ! "am sebelum

    makan. *iharapkan dengan pemberian lans(pra(le dan sukralat ! "am

    sebelum makan akan memaksimalkan ker"a (bat ini dalam dalam

    mengurangi sekresi asam lambung karena pada durasi tersebut

    lans(pra(le men$apai kadar pun$aknya dalam darah. Sukralat beker"a

    sebagai mu$(pr(tekt(r dengan $ara berikatan dengan pr(tein

    dipermukaan ul$er seperti albumin dan ibri(n(gen. ;nset (bat ini

    berlangsung !) "am setelah dik(nsumsi, "ika (bat ini di berikan ! menit

    sebelum makan, maka ker"a (bat ini tidak maksimal sebagai

    mu$(pr(tekt(r +!,!6.

    Pada tanggal : sampai September 0!4 d(kter memberikan

    para$etam(l tablet 00 mg dan analsik tablet 00 mg +diaepam dan

    metamphir(n se$ara bersamaan. Pemberian para$etam(l tablet 00 mg

    dan analsik tablet 00 mg +diaepam dan metamphir(n se$ara

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    5/6

    7

    bersamaan ter"adi interaksi peningkatan kadar metab(lisme metab(lit

    hepat(t(ksit yang di metab(lisme (leh enim

  • 8/16/2019 Pembahasan Print

    6/6

    7:

    tersebut. Seharusnya d(kter memberikan terapi (bat anti hipertensi yaitu

    dengan mengk(mbinasi (bat anti hipertensi g(l(ngan # (Calcium

    Canal Bloker) yaitu antara lain aml(dipin !0 mg dengan 2= >nhibit(r 

    seperti &alsartan 8 mg sehingga se$ara signiikan di harapkan tekanan

    darah pasien menurun.

    Pasien "uga mengalami keluhan buang air ke$il %arna merah

    sehingga ada indikasi pendarahan. >ndikasi pendarahan pasien di alami

    se"ak pertama masuk rumah sakit. 1al ini di karenakan adanya gangguan

    pembekun darah yang di alami pasien sehingga pasien mengalami buang

    air ke$il yang di sertai dengan darah. Pada tanggal 06 september sampai

    08 september 0!4 d(kter tidak memberikan &itamin 3 dan asam

    traneksamat untuk menghentikan pendarahan saat buang ke$il pada

    pasien, sebab d(kter telah memberikan 5arelt( tablet !0 mg untuk

    mengatasi pembentukan pembekuan darah yang ter"adi pada pasien.

    Pada tanggal 09 september 0!4 d(kter baru memberikan asam

    traneksamat in"eksi dan tanggal !0 sampai !: september 0!4 di berikan

    &itamin 3.