17
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015 Matakuliah Pendidikan Agama Islam Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 Halaman 1 PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY Muh_Nur_Jamal 7D744149 089670585040 16jamal muh.jamal08 KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG KETUPLAK LK I/2016-II muh.nurjamaluddin

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN … · ... menambah ilmu pengetahuan; 5) ... ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada umat manusia melalui ... agama yang dibawa oleh nabi

Embed Size (px)

Citation preview

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 1

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I

TAHUN 2014/2015

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

UNIVERSITY

Muh_Nur_Jamal

7D744149

089670585040

16jamal

muh.jamal08

KADER HmI KOMHUK

UNPAS-BANDUNG

KETUPLAK LK I/2016-II

muh.nurjamaluddin

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 2

Silakan follow ya

[email protected]

[email protected]

muhnurjamaluddin.blogspot.co.id

mnurjamaluddin.blogspot.co.id

creativityjamal.blogspot.co.id

Muhammad Nur Jamaluddin

ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,

Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,

RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 3

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya

Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?

Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone

Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini

Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?

Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?

Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini

Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?

Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?

Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan

Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu

Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 4

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261

UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2014/2015

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HARI, TANGGAL : SELASA, 28 OKTOBER 2014

KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H-I / I

WAKTU : 90 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

Soal:

1. Manusia menjadi makhluk yang berbeda dengan makhluk lainnya. Misalnya dengan binatang,

dilihat dari beberapa ciri, manusia tidak berbeda dengan binatang, baik nalurinya untuk makan,

minum, berkembang biak, ataupun mempertahankan hidupnya. Jelas bahwa yang membedakan

manusia dengan binatang adalah kemampuannya berpikir, sehingga dengan bergama manusia

dapat lebih manusiawi dalam berkehidupan, (Aminudin, PAI: 11). “Sesungguhnya agama yang

hak disisi Allah adalah Islam.” (Qs. Ali Imran: 19)

Jelaskan mengapa manusia harus beragama! Kenapa beragama Islam itu?

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan

di atas itu menanyakan tentang mengapa manusia harus beragama dan alasan tentang agama

Islam itu sendiri.

Jawab:

a. Sesungguhnya dalam kehidupan ini membutuhkan penyelesaian rasional dan irasional.

Salah satunya yaitu berkaitan dengan agama, bahwa agama berujung penyelesaian

masalahnya itu ke arah irasional.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 5

b. Manusia harus beragama karena:

1) manusia memiliki kebatasan pengetahuan dalam banyak hal sehingga manusia harus

beragama;

2) agar senantiasa manusia memiliki pencaraha spritual dalam kehidupannya;

3) membatu manusia dalam menghadapi macam-macam permasalahan hidup;

4) sebagai respon untuk mengatasi kegagalan akibat ketidakmampuan manusia;

5) agama memberi isyarat kepada manusia bahwa ada zat yang lebih tunggal, yaitu Tuhan

Yang Maha Esa.

c. Agama Islam itu:

1) melatih berpikir rasional;

2) memupuk rasa empati sosial;

3) memnumbukan etos kerja;

4) menambah ilmu pengetahuan;

5) menyehatkan jasmani;

6) melatih kepedulian terhadap lingkungan;

7) memberi ketenangan jiwa;

8) memiliki arah hidup yang jelas;

9) membangun pribadi unggul;

10) mendapat keadilan;

11) membangun kepribadian;

12) memupuk rasa saling tolong-menolong;

13) melatih kesabaran;

14) terhindar dari stress;

15) tentram menjalani hidup;

16) sukses kehidupan akhirat;

17) sumber motivasi terbesar.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 6

2. “Pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu, nikmat

dan telah kuridhai Islam menjadi agamamu.” (Qs. Al-Maidah 5: 3)

Agama dibedakan menjadi dua kelompok yaitu agama wahyu (revealed-religion) dan non

wahyu (nontevaeled-religion).

Uraikan dengan jelas perbedaan antara agama wahyu dengan agama budaya!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan

di atas itu menanyakan tentang penjelasan dari perbedaan antara agama wahyu dengan agama

budaya.

Jawab:

a. Agama Wahyu

Agama wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama yang

ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada umat manusia melalui RasulNya. Adapun cirri-

cirinya sebagai berikut:

1) Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya.

2) Disampaikan melalui utusan atau rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan

menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan upaya.

3) Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap.

4) Sistem merasa dan berpikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berpikir tiap segi

kehidupan masyarakat, menuntut supaya sistem merasa dan berpikir mengabdikan diri

kepada agama.

5) Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan

perubahan akal.

6) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak.

7) Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata

dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, dan mengenai alam gaib

dapat diterima oleh akal.

8) Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat

kemanusiaan.

9) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan

kepada manusia dalam pembentukan insan kamil sempurna yang bersih dari dosa.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 7

b. Agama Ra’yu (Cultural Religion/Natural Religion)

Agama ra’yu juga disebut agama ardhi, agama bumi, kadang disebut agama budaya dan

agama alam. Agama ra’yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia

sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui RasulNya. Adapun cirri-cirinya sebagai

berikut:

1) Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.

2) Tidak mengenai utusan atau rasul Allah. Ajaran yang mengajarkan agama budaya adalah

filusuf atau pendiri agama tersebut.

3) Tidak memiliki kitab suci yang otentik, sekalipun memiliki kitab suci.

4) Sistem merasa dan berpikirnya interen dengan sistem merasa dan berpikir pada tiap segi

kehidupan.

5) Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filusufnya.

6) Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi.

Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata suatu

ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, dan mengenai alam gaib tak

terpikir oleh akal. (Sidi Ghazalba: 1975: 49-53)

7) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan

penghayatan masyarakat penganutnya.

8) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat

penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain. (Muhammad Baud Ali,

1997: 72)

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 8

c. Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living

Religious of the World sebagai berikut:

1) Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu

tidak demikian.

2) Agama wahyu beriman kepada nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak.

3) Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang

diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu dan kitab suci tidak penting.

4) Semua agama wahyu lahir di daerah Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu

lahir di luar daerah itu.

5) Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaroh ras semetik.

6) Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama

bukan wahyu agama misionari.

7) Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur dan elastis.

8) Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap, baik aspek spritual maupun

material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitikberatkan kepada aspek spritual

saja, seperti pada taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada confusianisme.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 9

3. Agama adalah kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan. Sebuah agama memoliki ruang

lingkup ajarannya.

Apa yang saudara ketahui tentang agama Islam? Dan jelaskan aqidah (Iman), syari’ah (Islam)

dan akhlak (Ishan)!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan

di atas itu menanyakan tentang penjelasan dari agama Islam. Kemudian kita dituntut untuk

menjelaskan aqidah (iman), syari’ah (Islam) dan akhlak (ishan) dalam Islam.

Jawab:

a. Agama Islam

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Agama inilah Allah

menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-

hambaNya. Agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya

meridhai Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu

agama pun yang diterima selain Islam.

Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 40 yang artinya:

“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan

tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al-Ahzab 33: 40)

Allah SWT juga berfirman dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya:

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan

nikmatKu atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al-

Maidah 5: 3)

Allah SWT juga berfirman dalam Alquran surat Ali Imran ayat 19 yang artinya:

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran 3: 19)

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 10

b. Aqidah (iman), syari’ah (Islam) dan akhlak (ishan)

1) Dalam kamus al-Munawir, secara etimologis, aqidah berakar dari kata aqada-yaqidu-

aqdan-aqidatan. Aqdan berati simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Setelah terbentuk

menjadi aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti aqdan dan aqidah adalah

keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung

perjanjian.

Menurut Hasan Al-Banna dalam kitab Majmu’ah Ar-rasail:

“Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib di yakini

kebenaranya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak

bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.”

Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy dalam kitab Aqidah Al-mukmin:

“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (aksioma) oleh

manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati serta

diyakini kesahihan dan keberadaanya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang

bertentangan dengan kebenaran itu.”

Adapun enam tindakan keyakinan dalam Islam itu, yaitu:

a) beriman kepada Allah;

b) beriman kepada malaikat-malaikatnya Allah;

c) beriman kepada kitab-kitabNya;

d) beriman kepada para RasulNya;

e) beriman kepada hari akhir;

f) beriman kepada takdir baik dan buruk dari Allah SWT.

2) Syari’ah sama dengan pilar-pilar agama Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam,

dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari

kehidupan muslim.

Adapun lima tindakan dasar dalam Islam itu, yaitu:

a) bersyahadat;

b) mendirikan salat;

c) mengeluarkan zakat,

d) berpuasa di bulan ramadhan;

e) dan berhaji ke Baitullah bagi orang yang mampu akan perjalanannya.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 11

3) Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan

bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah SWT berfirman dalam

Alquran mengenai hal ini yang artinya:

”Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .”

(Qs. Al-Isra 17:7)

“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu .

. “(Qs. AL-Qashash 28: 77).

Ibnu Katsir mengomentari ayat diatas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang

dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh mahluk Allah SWT.

4. Alquran adalah kalamullah, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara

malaikat Jibril sebagai pedoman hidup untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sebuntukan dan jelaskan isi kandungan Alquran! Jelaskan pengertian hadits quliyyah, filiyah

dan takririyyah!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan

di atas itu menanyakan tentang penjelasan isi kandungan Alquran. Kemudian kita dituntut untuk

menjelaskan pengertian hadits quliyyah, filiyah dan takririyyah.

Jawab:

a. Isi Kandungan Alquran

Isi Kandungan Alquran meliputi aqidah, ibadah, akhlak, hukum, sejarah dan dorongan untuk

berfikir yang menjadi garis besar dalam inti sari Alquran.

Alquran adalah kitab suci agama Islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia dari

awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi maupun

di luar angkasa akibat kiamat besar.

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Alquran terkandung kandungan yang secara garis besar

dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti

definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini:

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 12

1) Aqidah

Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib

dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita

yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur

dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman

yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-

orang kafir.

2) Ibadah

Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian fuqaha

ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan

ridha dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama Islam yakni seperti yang

tercantum dalam lima butir rukum Islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, salat lima

waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi

yang telah mampu menjalankannya.

3) Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau

akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT

mengutus nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki

akhlak. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi

laranganNya.

4) Hukum-hukum

Hukum yang ada di Alquran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang

beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama

manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan Alquran ada beberapa

jenis atau macam seperti jinayat, muamalat, munakahat, faraidh dan jihad.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 13

5) Peringatan / Tadzkir

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan

ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi

orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga. Di samping

itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam Alquran atau disebut juga targhib

dan kebalikannya gambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

6) Sejarah-sejarah atau Kisah-kisah

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang

mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami

kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Menjalankan kehidupan

sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu

atau dengan istilah lain ikibar.

7) Dorongan untuk Berpikir

Ayat-ayat Alquran banyak yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran

manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya terutama

mengenai alam semesta.

b. Hadits Quliyyah, Filiyah dan Takririyyah

1) Qauliyah atau Perkataan

Qauliyah adalah perkataan nabi Muhammad SAW yang pernah beliau ucapkan dalam

berbagai bidang syariat akidah akhlak pendidikan dan sebagainya.

Contoh perkataan beliau yang mengandung hukum syariat seperti berikut:

Nabi Muhammad SAW bersabda hanya amal-amal perbuatan itu dengan niat dan hanya

bagi tiap orang itu memperoleh apa yang ia niatkan. Hukum yang terkandung dalam

sabda nabi tersebut ialah kewajiban niat dalam segala amal perbuatan untuk

mendapatkan pengakuan sah dari syara.

2) Filiyah

Filiyah atau perbuatan nabi Muhammad SAW merupakan penjelasan praktis dari

peraturan-peraturan yang belum jelas cara pelaksanaannya. Misalnya cara cara bersalat

dan cara menghadap kiblat dalam salat sunah di atas kendaraan yang sedang berjalan

telah dipraktikkan oleh Nabi dengan perbuatannya di hadapan para sahabat.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 14

Perbuatan beliau tentang hal itu kita ketahui berdasarkan berita dari sahabat Jabir

radhiallahu anhu katanya: “Rasulullah SAW bersalat di atas kendaraan menurut

kendaraan itu menghadap. Apabila beliau hendak salat fardu beliau turun sebentar terus

menghadap kiblat.”

Tetapi tidak semua perbuatan nabi Muhammad SAW itu merupakan syariat yang harus

dilaksanakan oleh semua umatnya. Ada perbuatan-perbuatan nabi Muhammad SAW

yang hanya spesifik untuk dirinya bukan untuk ditaati oleh umatnya. Hal itu karena

adanya suatu dalil yang menunjukkan bahwa perbuatan itu memang hanya spesifik untuk

nabi Muhammad SAW.

3) Taqririyah

Taqrir nabi ialah keadaan beliau mendiamkan tidak mengadakan sanggahan atau

menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan

beliau.

Contohnya dalam suatu jamuan makan sahabat Khalid bin Walid radhiallahu anhu

menyajikan makanan daging biawak dan mempersilakan kepada Nnbi untuk

menikmatinya bersama para undangan.

Rasulullah SAW menjawab tidak. Berhubung binatang ini tidak terdapat di kampung

kaumku aku jijik padanya. Kata Khalid Segera aku memotongnya dan memakannya

sedang Rasulullah SAW melihat kepadaku.

Contoh lain adalah diamnya nabi terhadap perempuan yang keluar rumah berjalan di

jalanan pergi ke masjid dan mendengarkan ceramah-ceramah yang memang diundang

untuk kepentingan suatu pertemuan.

Adapun yang termasuk taqrir qauliyah yaitu apabila seseorang sahabat berkata aku

berbuat demikian atau sahabat berbuat berbuat begitu di hadapan Rasul SAW dan beliau

tidak mencegahnya. Tetapi ada syaratnya yaitu perkataan atau perbuatan yang dilakukan

oleh seorang sahabat itu tidak mendapat sanggahan dan disandarkan sewaktu Rasulullah

SAW masih hidup dan orang yang melakukan itu orang yang taat kepada agama Islam.

Sebab diamnya nabi terhadap apa yang dilakukan atau diucapkan oleh orang kafir atau

munafik bukan berarti menyetujuinya. Memang sering nabi mendiamkan apa-apa yang

diakukan oleh orang munafik lantaran beliau tahu bahwa banyak petunjuk yang tidak

memberi manfaat kepadanya.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 15

5. Dapatkah manusia mengenal Tuhan dengan akal? Dapatkah manusia mengenal Tuhan

sebenarnya dengan akal? Jelaskan! Dapatkah manusia memiliki kesadaran bersyukur nikmat

dengan akal? Dapatkah manusia mengenal cara bersyukur nikmat yang benar dengan akal?

Jelaskan!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan

di atas itu menanyakan tentang penjelasan manusia mengenal Tuhan sebenarnya dengan akal.

Kemudian kita dituntut untuk menjelaskan manusia mengenal cara bersyukur nikmat yang benar

dengan akal.

Jawab:

a. Dapatkah manusia mengenal Tuhan sebenarnya dengan akal?

Sebenarnya pertanyaan ini tidaklah tepat, karena bukan saja Allah bisa dibuktikan dengan

akal. Bahkan, pada beberapa kondisi dan situasi hal itu harus dibuktikan dengan akal, dan

tidak mungkin melakukan pembuktian tanpa akal.

Anggapan yang mengatakan, bahwa pembuktian wujud Allah hanya dengan nash saja

adalah anggapan yang sangat naif. Karena bagaimana mungkin seseorang menerima

keterangan Alquran, sementara dia belum mempercayai wujud (keberadaan) sumber

Alquran itu sendiri, yaitu Allah SWT.

Lebih naif lagi, mereka menerima keterangan Alquran lantaran ia adalah kalamullah atau

sesuatu yang datang dari Allah. Hal itu berarti, mereka telah meyakini wujud Allah sebelum

menerima keterangan Alquran. Lalu mengapa mereka meyakini wujud Allah.

Mereka menjawab: ”Karena Alquran mengatakan demikian.” Maka terjadilah daur lingkaran

setan. Hal ini, Alquran dijadikan sebagai pendukung dan penguat dalil aqli.

Para ulama, ketika membuktikan wujud Allah dengan menggunakan burhan aqli, terkadang

melalui pendekatan kalami (teologis) atau pendekatan filosofis.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 16

b. Dapatkah manusia mengenal cara bersyukur nikmat yang benar dengan akal?

Dapat. Mari kita bedakan dulu berbagai nikmat yang senantiasa kita syukuri adalah sebagai

berikut:

1) Nikmat Jasmani / Fisik

Nikmat fisik adalah suatu kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh kita. Contohnya seperti

nikmat sehat, nikmat makanan dan minuman, nikmat bersetubuh, nikmat angin sepoi-

sepoi, dan lain-lain.

2) Nikmat Rohani / Mental

Nikmat rohani adalah nikmat yang dirasakan oleh roh atau jiwa kita. Contoh nikmat jiwa

yakni nikmat ilmu pengetahuan, nikmat akal pikiran, nikmat perasaan, dan lain

sebagainya.

a) Contoh Perilaku Bersyukur kepada Allah SWT

Bersyukur dengan hati dan perasaan, yaitu dengan mengakui bahwa hanya Allah

Sang Pemberi Nikmat, segala bentuk kenikmatan yang diperoleh dari manusia

semata-mata dariNya, seperti contoh dengan cara:

Menghindari perilaku buruk yang dibenci manusia dan Allah SWT seperti kikir,

ria, fasik, mungkar, keji, dendam, sombong, takabur, munafik, dan sebagainya.

Hati selalu ingat (zikir) kepada Allah SWT dan juga mengingat mati.

Memiliki perasaan cinta kepada Allah SWT dan RasulNya melebihi apapun juga.

Mengejar kenikmatan akhirat untuk masuk surga.

b) Beryukur dengan mulut / ucapan, syukur dengan lisan, yaitu mengungkapkan secara

lisan, menceritakan nikmat yang didapat, yakni dengan cara:

Terbiasa Membaca Alquran atau tadarus.

Menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang dimiliki.

Selalu ingat Allah dengan berzikir di manapun dan kapanpun kita berada seperti

tahlil, tahmid, istigfar, hauqalah, takbir, taawuz, dan lain sebagainya

Senantiasa berdoa kepada Allah untuk mendoakan diri sendiri, keluarga, kerabat,

musuh, dan lain sebagainya.

Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester I Tahun Akademik 2014/2015

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 17

c) Bersyukur dengan amal perbuatan, yakni beramal dengan ketaatan kepada

Allah, yakni dengan cara:

Melakukan ibadah salat lima waktu.

Melaksanakan ibadah puasa wajib dan sunah.

Melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.

Berperang dan berjihad di jalan Allah SWT.

Belajar dan mengajarkan ilmu yang telah didapat.

Tolong-menolong sesama manusia.

Melaksanakan ibadah zakat dan haji jika mampu dan memenuhi syarat.

d) Bersyukur dengan harta benda, adalah dengan menyalurkan hartanya kepada

mereka yang membutuhkan, yakni dengan cara:

Membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan finansial.

Menabung di bank syariah yang jauh dari praktik riba.

Membangun musala, masjid, sekolah, jembatan, dan sebagainya

Menyumbang dana untuk membiayai perang jihad.

Membuat rumah sakit umum.

Mendirikan panti asuhan dan panti jompo Islam.

e) Bentuk syukur orang yang memperoleh kenikmatan berupa jabatan dan

kekuasaan adalah dengan memberikan perlindungan, keadilan, kesejahteraan

dan kemakmuran terhadap orang-orang yang ada dalam kekuasaannya.