Upload
guzde
View
17
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bidai
Citation preview
PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIANOleh : Ns.Abdul Azis,S.Kep
Disampaikan pada kuliah Disaster Nursing Mahasiswa PSIK B FK UNUD Denpasar tanggal 3 November 2007
PEMBALUTAN
Membalut adalah tindakan medis untuk menyangga atau menahan
bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
TUJUAN
- Menahan bagian tubuh untuk tidak bergeser dari tempatnya
- Menahan pembengkakan
- Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi
- Sebagai penekan untuk menghentikan perdarahan
- Penunjang bidai
PRINSIP PEMBALUTAN
1. Perhatikan tempat atau letak tubuh yang akan dibalut
2. Perhatikan adanya luka terbuka atau tidak
3. Perhatikan perlunya membatasi gerak bagian tubuh tertentu
4. Pilih jenis pembalut yang tepat
5. Beri desinfektan jika ada luka terbuka dan reposisi jika ada dislokasi
6. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan :
- Dapat membatasi pergerakan tubuh yang difiksasi
- Sesedikit mungkin mebatasi pergerakan tubuh yang lain
- Usahakan posisi paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita
- Tidak mengganggu peredaran darah
- Balutan harus rapi,tidak mudah kendor atau lepas.
MACAM-MACAM
1. Mitella adalah pembalut/kain yang berbentuk segitiga
2. Dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi
3. Pita adalah pembalut gulung
4. Plester adalah pembalut berperekat
5. Pembalut yang spesifik
6. Kasa Steril
MITELLA
- Bahan pembalut yang terbuat dari kain
- Berbentuk segitiga sama kaki berbagai ukuran.panjang kaki 50-100Cm
- Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang berbentuk bulat atau
untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera
- Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala,bahu,dada,siku,telapak
tangan,pinggul,telapak kaki dan untuk menggantung lengan
DASI
- Pembalut ini adalah mitella yang dilipat-lipat dari salah satu sisi segitiga
agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung-
ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10Cm.
- Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut
mata,dahi,rahang,ketiak,lengan,siku,paha,lutut,betis dan kaki terkilir.
PITA
- Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun,kain kassa,flanel tau bahan
elastis. Yang paling sering adalah dari kassa,hal ini karena kassa udah
menyerap air,darah dan tidak mudah bergeser(kendor)
- Macam-macam pembalut dan penggunaannya
Lebar 2,5 cm untuk jari-jari
Lebar 5 cm untuk leher dan pergelangan tangan
Lebar 7,5 cm untuk kepala,lengan atas-bawah,betis dan kaki
Lebar 10 cm untuk paha dan sendi pinggul
Lebar > 10 cm untuk dada,perut dan punggung
PLESTER
- Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka,untuk fiksasi pada sendi
yang terkilir,untuk merekatkan pada kelainan pada patah tulang
- Khusus untuk penutup luka,biasa dilengkapi dengan antiseptik.
PEMBALUT YANG SPESIFIK
- Sofratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh
kuman(Antibiotika).
KASA STERIL
- Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka
kecil yang sudah diberi obat-obatan(antibiotik,antiseptik)
- Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut.
CARA MEMPERGUNAKAN PEMBALUT
1. CARA MEMBALUT DENGAN MITELLA
a. Salah satu sisi mitella dilipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali
b. Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan
dibalut,lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu dikaitkan
c. Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada
ikatan b,atau dikaitkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas,hal
ini tergantung pada tempat dan kepentingannya.
2. CARA PEMBALUTAN DENGAN DASI
a. Pembalut mitella dilipat-lipat darisalah satu sisi sehingga berbentuk pita
dengan masing-masing ujung lancip
b. Bebatkan pada tepat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat
diikatkan
c. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum
diikat arahnya saling menarik.
d. Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
3. CARA PEMBALUTAN DENGAN PITA
a. Berdasarkan besar bagian tubuh yang akan dibalut maka dipilih
pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai
b. Balutan pita biasanya beberapa l;apis,dimulai dari salah satu ujung yang
diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian
tubuh,yang akan dibalut keudian dari distal ke proksimal dibebatkan
dengan arah bebatan saling menyilang dan timpang tindih antara bebatan
yang satu dengan bebatan berikutnya.
c. Kemudian ujung yang dalam tadi(b) didikat dengan ujung yang lain
secukupnya.
4. CARA MEMBALUT DENGAN PLESTER
a. Jika ada luka terbuka
- Luka diberi obat antiseptik
- Tuitup luka dengan kasa
- Baru lekatkan pembalut plester
b. Jika untuk fixasi(misalnya pada patah tulang atau terkilir)
- balutan plester dibuat “Strapping” dengan membebat berlapis-lapis
dari distal ke proksimal, dan untuk membatasi gerakan tertentu perlu
masing-masing ujungnya difixasi dengan plester
5. PENGGUNAAN PEMBALUT YANG STERIL
- Biasanya dijual dala bahan yang steril dan baru dibuka pada aat akan
digunakan.
PEMBIDAIAN
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu,anyaman kawat atau bahan lain yang
kuat tetapi ringan digunakan untuk menahan atau enjaga agar bagian tulang yang
patah tidak bergerak(immobilisasi)
TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Memberikan istirahat bagi anggota tubuh yang patah
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mempercepat penyembuhan
PRINSIP PEMBIDAIAN
1. Lakukan pembidaian ditempat dimana anggota badan mengalami cedera
2. Lakuklan pembidaian pada persangkaan patah tulang,jadi tidak perlu harus
dipastikan adanya patah tulang
3. Pembidaian sebaiknya melewati minimal dua sendi yang berbatasan
SYARAT-SYARAT PEMBIDAIAN
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Bidai haruis mmelewati dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang diukur lebih dahulu pada anggota badan yang tidak sakit
3. Ikatan bidai jangan terlalu keras dan jangan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya,dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang patah
6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah bidai
7. Sepatu,gelang,jam tangan dan alat pengikat lainnya perlu dilepas.
Beberapa patah tulang yang memerlukan pertolongan dngn pembidaian antara lain :
1. PATAH TULANG PAHA
Persiapan bidai pada patah tulang paha :
- 1 Bidai yang panjangnya dari tumit sebelah luar sampai ketiak
- 1 Bidai yang panjangnya dari tumit sebelah dalam sampai pangkal paha
- 5 pembalut dasi lipatan 2 kali untuk mengikat
- 2 pembalut dasi lipatan 1 kali untuk mengikat
- 1 pembalut dasi lipatan tiga untuk mengikat
2. PATAH TULANG TUNGKAI BAWAH
Persiapan bidai pada patah tulang tungkai bawah :
- 2 Bidai yang panjangnya dari paha sampai tumit
- 4 pebalut dasi lipatan 2 kali untuk mengikat
3. PATAH TULANG LENGAN BAWAH
Persiapan bidai pada patah tulang lengan bawah :
- 2 Bidai yang melewati siku dann pergelangan tangan
- 3 pembalut dasi lipatan 2 kali untuk mengikat
- 1 pembalut segitiga untuk menggendong
4. PATAH TULANG LENGAN ATAS
Persiapan bidai pada patah tulang lengan atas :
- 2 bidai yang melewati siku sampai bahu
- 2 pembalut dasi lipatan 2 kali untuk mengikat
- 1 pembalut segitiga untuk menggendong
5. PATAH TULANG JARI TANGAN
Pembidaian pada patah tulang jari tangan dapat digunakan bidai dengan
sendok es krim atau tusuk konde atau alat lain. Sedangkan untuk mengikatnya dapat
dipergunakan pembalut gulung atau plester.
Dalam hal pembidaian penolong juga harus mengembangkan daya
improvisasi sesuai dengan kondisi setempat. Apabila bidai tidak didapatkan dapat
mmenggunakan alat-alat lain yang kegunaannya sama dengan bidai misalnya
tumpukan koran,pelepah pisang,ranting kayu dan lain-lain.