Pembangkit Listrik

Embed Size (px)

Citation preview

Prinsip Kerja PLTA

Sebelumnya kita harus tau apa itu PLTA , Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik. Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk mikro-hidro dengan kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.

1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi. Spoiler for Bendungan:

2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik. 3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.

Generator selanjutnya merubah energi mek anik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

Spoiler for Turbine & Generator:

4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri. Spoiler for Jalur Transmisi:

5. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. Diameter pipa udara Spoiler for penstock:

Prinsip Kerja PLTUBahan baku, sebagai sumber energi, sebuah PLTU adalah batu bara. Sebuahpembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud denganSiklus PLTU. Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin(Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant danDemineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini. Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik. Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :

Siklus PLTU

1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk

kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral

yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang ada.4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di

Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP(Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat memasak air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan

meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.5. Sebelum masuk ke Boiler untuk direbus, lagi-lagi air mengalami

beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk

menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank. 7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan

mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai

berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan

di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis

generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran

generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik. 13.Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun

kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell. Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini

mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap di dalam sebuah PLTU. Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank. Berikut adalah gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk memperjelas).

Siklus PLTU Lengkap

Prinsip Kerja Pembangkit Uap Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Prinsip pokok dari semua pembangkit listrik bertenaga gas dan uap adalah Brayton Bycle. Apabila kita hanya bicara tentang PLTG maka kita harus berpikir tentang open cycle tetapi apabila ingin mengetahui siklus kerja PLTGU maka kita harus mengetahui tentang combined cycle.

Pada open cycle dimulai dari pemompaan bahan bakar dan pemasukan udara dari intake air filter menuju combuster. Di combuster campuran bahan bakar dan udara disemprotkan oleh nozzle sehingga di ruang bakar terjadi pembakaran. Pembakaran tadi akan memutar turbin gas yang selanjutnya akan memutar generator yang akan menghasilkan energi listrik. Gas buang dari turbin gas akan langsung dibuang melalui bypass stack.

Sedangkan untuk PLTGU menggunakan combined cycle dimana gas buang dari turbin gas akan dimanfaatkan kembali untuk mengoperasikan turbin uap. Dibutuhkan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas tadi akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar High Pressure Steam Turbine (HPST), kemudian HPST memutar Low Pressure Steam Turbine (LPST) yng akhirnya akan membangkitkan generator. Hasil pembuangan LPST akan dikondensasi dan dialirkan ke pompa. Dari pompa kemudian dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.

PRINSIP KERJA PLTGUPada prinsipnya PLTGU adalah penggabungan PLTG dan PLTU dengan memanfaatkan energi panas yang terbuang dari hasil pembakaran pada PLTG untuk memanaskan air pada Heat Recovery Steam Generator(HRSG) sehingga menghasilkan uap yang mampu menggerakkan turbin uap. Dengan demikian energi dimanfaatkan secara optimal. Sehingga efisiensinya menjadi lebih besar.Saat ini pembangkit listrik yang beroperasi di PT Indonesia Power Priok adalah dua blok masing-masing 590 MW per bloknya, setiap bloknya terdiri dari tiga unit PLTG 130 MW dan satu unit PLTU 200 MW, sedangkan dua unit PLTU masih dalam tahap renovasi (ketika kerja praktek berlangsung) dan dua unit PLTG dioperasikan hanya pada saat beban puncak atau pada saat black out. Pada prinsipnya PLTGU adalah penggabungan PLTG dan PLTU, dengan memanfaatkan energi panas yang terbuang dari hasil pembakaran pada PLTG untuk memanaskan air pada HRSG (Heat Recovery Steam Generator) sehingga menghasilkan uap yang mampu menggerakkan turbin. Setiap unit PLTG mempunyai sebuah ketel uap penampung gas buang yang keluar dari unit PLTG. Uap dari tiga ketel uap tiap unit PLTG kemudian ditampung dalam sebuah pipa pengumpul uap bersama yang disebut common steam header. Dari pipa pengumpul uap bersama, uap dialirkan ke turbin uap PLTU yang terdiri dari turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah. Keluar dari turbin tekanan rendah, uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan. Dari kondensor, air dipompa untuk dialirkan ke ketel uap. Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk menghasilkan daya listrik, sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Setelah uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan listrik. Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang yang dihasilkan unit PLTG, yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit PLTG, sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan dengan gas buang yang diterima dari unit PLTG-nya. Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek daripada unit PLTU sehingga perlu koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU agar daya keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu. Ditinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit yang paling efisien diantara unit-unit termal (bisa mencapai angka diatas 45%). Siklus yang terjadi pada PLTGU merupakan siklus tertutup yang terdiri dari siklus turbin gas dan siklus turbin uap. Dengan demikian energi dimanfaatkan secara optimal. Pada dasarnya PLTGU Priok memiliki 2 sistem pengoperasian yaitu sebagai berikut:

1. Open Cycle (siklus terbuka) yaitu sistem pengoperasian dimana exhaust gas dari turbin gas langsung dibuang ke udara / atmosfer dan tidak dimanfaatkan hal ini berlangsung apabila unit PLTU tidak beroperasi (sedang inspeksi/ overhaul). Kerena banyaknya energi kalor yang terbuang pecuma menyebabkan efisiensinya rendah sekitar 27% sampai dengan 30%. 2. Combined Cycle (siklus daur ganda) yaitu sistem pengoperasian yang memanfaatkan exhaust gas dari turbin gas untuk memanaskan air pada HRSG kemudian memprosesnya menjadi uap untuk memutar turbin uap. Bahan bakar gas alam (natural gas) yang disupply dariARCO Station (1) langsung dimasukkan ke dalam ruang bakar/Combustion Chamber (2) bersama-sama dengan udara yang disupply dari Main Compressor (4) setelah terlebih dahulu melalui saringan udara/Air Filter (5). Maka akan menghasilkan gas panas yang selanjutnya akan dimasukkan langsung ke dalam Turbin Gas (3) sedangkan gas bekas yang telah melalui turbin gas tadi, apabila tidak dipakai (open cycle) akan langsung dibuang keluar melaluikatup (8), tetapi bila dipakai lagi (closed cycle) akan dimasukkan melalui katup (9) ke dalam Heat Recovery Steam Generator, HRSG (10). Sebuah turbin gas pada umumnya memiliki suatu tingkat efisiensi yang rendah, pemakaian bahan bakarnya tinggi dan gas buang yang meninggalkan turbin masih bersuhu tinggi. Oleh sebab itu pemakaian spesifik bahan bakar turbin gas adalah tinggi, dan karena itu PLTG sering dipakai khusus sebagai pusat tenaga listrik beban puncak. Air pengisi yang berada di dalam deaerator (11) akan dibagi dua yaitu melalui Low Pressure Flow Water/LPFW (13) dan High Pressure FW/HPFW (12). Air pengisi yang dari HPFW akan dimasukkan ke dalam HRSG setelah melalui pipa/saluran uap HP Admission Steam diteruskan ke Turbin Uap High Pressure Turbine/HPT (15) yang sebelumnya terlebih dahulu melalui Katup Uap Utama (14) dan setelah itu diteruskan lagi ke Low Pressure Turbine/LPT (16) yang selanjutnya dikopling dengan Generator (17)untuk menghasilkan tenaga listrik melalui Penghantar (18). Uap bekas yang keluar dari LPT tadi akan dialirkan kembali ke dalam Condenser (19) untuk diubah kembali menjadi air kondensat setelah dikondensasi oleh air pendingin/air laut. Air kondensat selanjutnya akan dipompakan oleh Condensate Pump (20) untuk selanjutnya terus dimasukkan ke dalam Feed Water Tank yang berada pada deaerator. Air dari Condensate Pump tadi dicabang lagi ke dalam HP Bypass (21), uap diatur dengan katup uap tekanan tinggi (22), sedangkan cabang yang lain yaitu LP Bypass (23) uap diatur dengankatup uap tekanan rendah (24). Katup uap tekanan tinggi utama (25)digunakan untuk mengatur jumlah uap tekanan tinggi masuk ke dalam turbin uap (HPT), sedangkan uap tekanan tinggi yang dipakai untuk memanaskan deaerator diatur jumlahnya oleh katup uap (26).

Daftar pembangkit listrik di IndonesiaJenis dan jumlah pembangkit

Nama

Lokasi

Kapasi tas

PLTA Angkup

Nanggroe Aceh Darussalam

? PLTA

2x Kecamatan Laut PLTA 22.1 M Tawar , Kabupaten Aceh Peusanga W;2 x Tengah, Nanggroe Aceh n 21,2 M Darussalam W PLTA Siguragura

PLTA total 4 unit 86,6 MW

Sumatera Utara

4x PLTA total 4 71,50 M unit 286 MW W 4x PLTA total 4 79,25 M unit 317 MW W

PLTA Tangga

Sumatera Utara

PLTA Lau Sumatera Utara Renun PLTA Sipansiha Sumatera Utara poras PLTA Asahan I PLTA Agam

2x 41 MW

PLTA total 2 unit 82 MW

2x 25 MW

PLTA total 2 unit 50 MW

Sumatera Utara

2x 90 MW

PLTA total 2 unit 180 MW

Sumatera Barat

3x PLTA total 3 3,5 MW unit 10,5 MW 4x 17 MW PLTA total 4 unit 68 MW

PLTA Sumatera Barat Maninjau Kecamatan Lubuk PLTA Alung, Kabupaten Singkara Padang k Pariaman, Sumatera Barat

4x PLTA total 4 43,75 M unit 175 MW W

PLTA Tes Bengkulu

4x 4 MW 3x 70 MW

PLTA total 4 unit 16 MW PLTA total 3 unit 210 MW

PLTA Musi PLTA Koto Panjang

Bengkulu

Riau

3x 38 MW

PLTA total 3 unit 114 MW

PLTA Besai

Lampung

2x 46,4 M W 2x

PLTA total 2 unit 90 MW

PLTA

Lampung

PLTA total 2

Batutegi

14 MW

unit 28 MW

PLTA Ubrug

Jawa Barat

2x 10,80 M PLTA total 3 W;1 x unit 17,1 MW 6,30 M W 3x 3,15 M W;1 x 0,70 M W

PLTA Bengkok

Jawa Barat

PLTA total 4 unit 3,85 MW

PLTA Cibadak

Jawa Barat

? PLTA

PLTA Cikalong

KecamatanPangalengan

Kabupa ten Jawa Barat Bandun g

3x 6,40 MW

PLTA t otal 3 unit 19,2 MW

PLTA Saguling

Jawa Barat

4x 175 M W 8x 126 M W 7x 25 MW

PLTA total 4 unit 700 MW

PLTA Cirata

Jawa Barat

PLTA total 8 unit 1.008 MW

PLTA Jatiluhur PLTA Lamajan

Jawa Barat

PLTA total 7 unit 175 MW 3x 6,40 PLTA t otal 3

KecamatanPangalengan

Kabupa Jawa Barat ten

Bandun g

MW

unit 19,2 MW

PLTA Parakan Jawa Barat Kondang

4x 2,48 M W

PLTA total 4 unit 9,92 MW

PLTA Plengan

KecamatanPangalengan

Kabupa ten Jawa Barat Bandun g

5x 6,27 MW

PLTA t otal 5 unit 6,27 MW

PLTA Jelok

Jawa Tengah

4x 5,12 M W 4x 3 MW 2x 3,52 M W 1x 12,4 M W

PLTA total 4 unit 20,48 MW

PLTA Timo

Jawa Tengah

PLTA total 4 unit 12 MW

PLTA Jawa Tengah Ketenger

PLTA total 2 unit 7 MW

PLTA Gajah Jawa Tengah Mungkur

PLTA total 1 unit 12,4 MW

PLTA Garung

Kecamatan Garung, Kab 2 x upaten Wonosobo, Jawa 13,2 M Tengah W

PLTA total 2 unit 26,4 MW

PLTA Kecamatan Wadaslintan 2x PLTA total 2 Wadaslint g, Kabupaten 8,2 MW unit 16,4 MW ang Wonosobo, Jawa Tengah PLTA Jawa Tengah 3x PLTA total 3

Mrica

61,5 M W

unit 184,5 MW

PLTA Kedung Ombo PLTA Sidorejo PLTA Klambu

Jawa Tengah

1x 23 MW

PLTA total 1 unit 23 MW

Jawa Tengah

1x PLTA total 1 1,4 MW unit 1,4 MW 1x PLTA total 1 1,1 MW unit 1,1 MW

Jawa Tengah

PLTU Semaran Jawa Tengah g PLTA Jawa Timur Mendalan PLTA Siman

1469 M PLTA,PLTGU 1 W 469 MW

3x PLTA total 3 5,8 MW unit 23 MW 3x PLTA total 3 3,6 MW unit 10,8 MW 2x 1,35 M PLTA total 3 W;1 x unit 3 MW 0,5 MW 1x 4,48 M W

Jawa Timur

PLTA Giringan

Jawa Timur

PLTA Selorejo

Jawa Timur

PLTA total 1 unit 4,48 MW

PLTA Karangka Jawa Timur tes PLTA Jawa Timur

3x 35 MW

PLTA total 3 unit 105 MW

2x

PLTA total 2

Wlingi PLTA Lodoyo

27 MW

unit 54 MW

Jawa Timur

1x PLTA total 1 4,5 MW unit 4,5 MW 2x 14,5 M W

PLTA Sengguru Jawa Timur h PLTA Tulung Agung PLTA Tulis PLTA Riam Kanan

PLTA total 2 unit 29 MW

Jawa Timur

2x 23 MW

PLTA total 2 unit 46 MW

Jawa Timur

2x 7 MW

PLTA total 2 unit 14 MW

Kecamatan Aranio, Kabu 3x paten Banjar, Kalimantan 10 MW Selatan

PLTA total 3 unit 30 MW

PLTA Tonsea Lama

Kecamatan Tondano Utara , Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara

1x 4.44 M W;1 x PLTA total 3 4,5 MW unit 14,38 MW ;1 x 5,44 M W

Kecamatan Tondano PLTA Utara , Kabupaten Tanggari Minahasa, Sulawesi I Utara Kecamatan Tondano PLTA Utara , Kabupaten Tanggari Minahasa, Sulawesi II Utara

1x 17,2 M W

PLTA total 1 unit 17,2 MW

1x 19 MW

PLTA total 1 unit 19 MW

PLTA Larona

Sulawesi Selatan

3x 55 MW

PLTA total 3 unit 165 MW

PLTA Balamba Sulawesi Selatan no PLTA Karebbe PLTA Bakaru

2x 65 MW

PLTA total 2 unit 130 MW

Sulawesi Selatan

2x 70 MW 2x 63 MW

PLTA total 2 unit 140 MW PLTA total 2 unit 126 MW

Sulawesi Selatan

PLTA Kecamatan Pamona Sulewana Utara , Kabupaten -Poso I Poso, Sulawesi Tengah PLTA Kecamatan Pamona Sulewana Utara , Kabupaten -Poso II Poso, Sulawesi Tengah PLTA Kecamatan Pamona Sulewana Utara , Kabupaten -Poso III Poso, Sulawesi Tengah PLTG Cikarang PLTG Plengan PLTG Sunyarag i PLTP Geo Dieng, Kabupaten Dipa Unit

4x 40 MW

PLTA total 4 unit 160 MW

3x 65 MW

PLTA total 3 unit 195 MW

5x 80 MW

PLTA total 5 unit 400 MW

? PLTG

? PLTG

? PLTG

1x

PLTP total 1

Dieng PLTP Gunung Salak

Wonosobo, Jawa Tengah 60 MW

unit 60 MW

? PLTP

PLTP Kamojan Garut, Jawa Barat g PLTP Wayang Windu

375 M W

PLTP

Pangalengan, Bandung, Jawa Barat

? PLTP

PLTU Tarahan

Kecamatan Katibung, La 2 x mpung 100 M Selatan, Lampung W Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabu 2 x paten Tanah 65 MW Laut, Kalimantan Selatan

Unit III dan IV

PLTU AsamAsam

Unit I dan II

PLTU PT Krakatau Cilegon, Banten Daya Listrik PLTU Priok PLTU Paiton Swasta I

400 M W

5 PLTU

Jakarta Utara, DKI Jakarta

1384 M PLTU, PLTGU W

Kecamatan Paiton, Kabu 1230 M paten Probolinggo, Jawa 2 PLTU W Timur

PLTU Kecamatan Paiton, Kabu 1300 M Paiton paten Probolinggo, Jawa 2 PLTU W Swasta II Timur 4x 400 M W;3 x 600 M W

Kecamatan Pulo PLTU Merak, Kota Suralaya Cilegon, Banten

PLTU total 7 unit 3.400 MW

Unit Kecamatan Sumberpucu Pembang 281 M ng, Kabupaten kitan W Malang, Jawa Timur Brantas

12 PLTA

Unit Kecamatan Plered, Kabu Pembang 1.008 M paten Purwakarta, Jawa 8 PLTA kitan W Barat Cirata Unit Pembang Kabupaten Gresik, Jawa kitan Timur Gresik Unit Pembang kitan Pluit, Jakarta Utara Muara Karang Unit Pembang Kabupaten Bekasi, Jawa kitan Barat Muara Tawar

2.280 MW

5 PLTG, 1 PLTU dan 3 PLTGU

1.200 MW

5 PLTU dan 1 PLTGU

920 MW

2 PLTG dan 3 PLTGU

Unit Kecamatan Paiton, Kabu 800 M Pembang paten Probolinggo, Jawa W kitan

2 PLTU

Paiton

Timur Kabupaten 2x7 Berau, Kalimantan Timur MW

PLTU Lati

1 PLTU

Unit Pembang kitan Talang Duku

Kabupaten Sekayung, Musi banyuasin, Sumatera Selatan

35 MW

[sunting]Program PLTU 10.000 MW Untuk mempercepat ketersediaan listrik PLN membuat program untuk membuat 35 PLTU dengan total tenaga 10.000 MW. Ketiga puluh lima PLTU tersebut tersebar di jawa dan luar jawa. Untuk Jawa dibangun 10 buah PLTU, rinciannya sebagai berikut :[1] N Pembang Kapasi Tempat o kit tas Keterangan

1

PLTU 1 Banten

Suralaya

PLTU Batubara seharga US $ 428,794,037 yg menghemat BBM 1 x 625 /tahun Rp.4,3 Triliun & menyerap MW tenaga kerja masa konstruksi 2.500 orang[2] PLTU Batubara seharga US $ 492,940,279 yg menghemat BBM 2 x 300 /tahun Rp.4,15 Triliun & menyerap MW tenaga kerja masa konstruksi 1.700 orang 3 x 315 MW

2

PLTU 2 Banten

Labuhan

3

PLTU 3 Banten

Lontar

4

PLTU 1 Indramay 3 x 330 Jawa Barat u MW Pelabuha 3 x 350 Terletak di desa Citarik, kecamatan

5 PLTU 2

Jawa Barat n Ratu

MW

Palabuhan ratu, Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium Shanghai Electric Corp Ltd dan Maxima Infrastruktur. Nilai kontraknya US$ 566,984 juta dan Rp 2,205 triliun [1]

PLTU 1 6 Jawa Tengah

PLTU Batubara seharga US $ 558.005.559 yg menghemat BBM 2 x 315 Rembang /tahun Rp.4,15 Triliun & menyerap MW tenaga kerja masa konstruksi 1.700 orang

PLTU 2 7 Jawa Tengah

Cilacap

1 x 600 MW

PLTU 1 8 Jawa Timur

Pacitan

PLTU Batubara seharga USD.379.469.024,- (incl. VAT) + Rp. 2 x 315 1.353.549.019.000,- (incl. VAT) proyek MW ini dikerjakan oleh konsorsium Dongfang Electric Corp Ltd dan PT Dalle Energy PLTU Batubara seharga US $ 466.257.004 yg menghemat BBM 1 x 660 /tahun Rp.4,4 Triliun & menyerap MW tenaga kerja masa konstruksi 1.700 orang

PLTU 2 9 Jawa Timur

Paiton

PLTU 3 1 Jawa 0 Timur PLTU 1 Tanjung 1 Jati B

Tj. Awar 2 x 350 Awar MW Tuban

Jepara

2 x 661 MW

Untuk diluar pulau jawa dan bali dibangun 25 PLTU, rinciannya sebagai berikut :

N o

Pembangkit

Kapasit as 2 x 100 MW 2 x 200 MW 2 x 100 MW 2 x 25 MW 2 x 15 MW 2 x 10 MW 2 x 7 MW

Keterangan

1 PLTU NAD

2

PLTU 2 Sumatra Utara

3 PLTU Sumatra Barat

4

PLTU 3 Bangka Belitung PLTU 4 Bangka Belitung

5

6 PLTU 1 Riau

7 PLTU 2 Riau

8 PLTU Kepulauan Riau 2 x 7 MW 2 x 100 MW 2 x 50 MW 2 x 25 MW 2 x 60 PLTU Pulang Pisau

9 PLTU Lampung

1 PLTU 1 Kalimantan 0 Barat 1 PLTU 2 Kalimantan 1 Barat 1 PLTU 1 Kalimantan

2 Tengah 1 PLTU Kalimantan 3 Selatan 1 PLTU 2 Sulawesi 4 Utara 1 PLTU Sulawesi 5 Tenggara 1 PLTU Sulawesi 6 Selatan 1 PLTU Gorontalo 7 1 PLTU Maluku 8 1 PLTU Maluku Utara 9 2 PLTU 1 NTB 0 2 PLTU 2 NTB 1 2 PLTU 1 NTT 2 2 PLTU 2 NTT 3

MW 2 x 65 MW 2 x 25 MW 2 x 10 MW 2 x 50 MW 2 x 25 MW 2 x 15 MW PLTU Asam-asam unit III dan IV

2 x 7 MW

2 x 15 MW 2 x 25 MW

2 x 7 MW

2 x 15 MW

2 PLTU 1 Papua 4 2 PLTU 2 Papua 5

2 x 7 MW

2 x 10 MW

Daftar pembangkit listrik di distribusi Jawa Barat dan Banten Daftar Pembangkit Listrik di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Sumber Daya Alam PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 : Penugasan kepada PLN untuk mempercepat pembangunan PLTU Batubara PLTU 10.000 MW Kelas 7-25 MW PLTU 10.000 MW Kelas 50-65 MW PLTU 10.000 MW Kelas 100-200 MW